KSM MTV (1)

download KSM MTV (1)

of 32

Transcript of KSM MTV (1)

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    1/32

    UJI KANONIK

    catatan: contoh uji menggunakan data dengan 6 variabel X dan 6 variabel Y

    Asumsi :

    - linearitas

    - normalitas

    - multikolinieritas

    1) Uji Asumsi Normalitas

    langkah-langkahnya:

    gunakan HerodesklikAnalyzeKenormalan

    Pilih semua variabel (baik X maupun Y)pada Pemeriksaaan

    Kenormalan pilih Simultanpada Pengujian Kenormalan pilih Simultan

    lalu centang Skewness And Kurtosis Testklik OK

    Interpretasi Output:

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    2/32

    interpretasi grafik: jika ttik merah semakin mendekati yg biru berarti

    semakin normal Pengujian Secara Simultan

    Tahap 1 Uji Skewness(x) => H0: data normal

    H1: data menceng

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    3/32

    Keputusan : signifikansi Skewness = 0.246 > 0.05 => terima H0 , atau

    data normal

    Tahap 2 uji Kurtosis(sigma) => H0: data normal

    H1: data runcing

    Keputusan : signifikansi Kurtosis = 0.083 > 0.05 => terima H0 atau

    data normal

    Penting: di kedua tahap keputusannya harus TERIMA H0 , jika salah

    satu tolak H0 berarti data tidak normal => harus ditransformasi terlebih

    dahulu

    jika H0 ditolak di tahap 1 (Skewness) maka gunakan box cox,

    transformasi logaritma

    jika tolak H0 di tahap 2 (Kurtosis) gunakan transformasi varians di

    heterokedastisitas

    2) Uji Linearitas

    Scatter Plot untuk 6 variabel X dan 6 variabel Y => dipasangkan satu-satu

    x1 - y1 . . . x6 - y1

    x1 - y2 x6 - y2

    x1 y3 .

    x1 y4 .

    x1 y5 .

    x1 - y6 x6 - y6

    Langkah-langkahnya:

    Gunakan SPSS - graphs - legacy dialogs - scatter/dot

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    4/32

    pilih Simple Scatterplotmasukan satu persatu misalkan variabel

    X1 (Belanja Pegawai/BP) ke jendela X Axis dengan variabel Y1

    (Pertumbuhan Ekonomi/PE) ke jendela Y AxisOK

    ulangi kembali langkah di atas untuk masing-masing kombinasi X

    dan Y

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    5/32

    Output

    Interpretasi : bersifat subjektif => dari gambar di atas bisa dilihat

    linear namun lemah

    3) Uji Asumsi Non Multikolinieritas

    Secara agregat bisa dilihat dari matriks korelasi

    Langkah-Langkahnya:

    gunakan spss

    uji nya dibagi menjadi dua bagian, X dan Y diuji secara terpisah

    Misalkan diuji untuk X terlebih dahulu: analyze- correlate- bivariate-

    masukan semua variabel XOK

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    6/32

    Interpretasi:

    catatan: yang ada tanda ** berarti siginifikan => tolak H0=> artinya ada korelasi antar variabel X => variabel tsb harus

    dibuang

    H0: H1:

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    7/32

    Dari matriks Korelasi hanya bisa melihat ada multikolinieritas atau

    tidaknya saja

    untuk mengetahui mana yg harus dibuang caranya : analyzse-

    regression- linear- masukan ke enam variabel X ke box Independen

    dan masukan satu variabel Y (misalkan variabel Pertumbuhan

    Ekonomi) ke box Dependen

    Lalu klik statistics: centang collinearity diagnostics

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    8/32

    output:

    lihat di Tabel 'cofficients'

    - buang yang memilki nilai VIF > 10

    kesimpulan: variabel Belanja Pegawai, Transportasi, Pendidikan,

    Kesehatan dan Kesejahteraan memiliki multikolinieritas

    seharusnya variabel di atas dibuang namun karena ada teori yang kuat

    maka untuk di latihan uji kanonik variabel di atas tetap digunakan, tapi

    kalau di soal UAS tidak diberitahu tentang teori yang mendasari

    variabel maka harus dibuang.

    Setelah semua pengujian asumsi dilakukan, sekarang ke uji kanonik, langkah-

    langkahnya:

    Gunakan SPSS

    file-open-syntax

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    9/32

    catatan: baris pertama saja yang diubah=> Y dulu baru X

    Y: PE TO TP

    X: BP TO KK

    artinya dari variabel PE (Pembangunan EKonomi) To variabel TP (Tingkat

    Pertumbuhan); dst. Nama variabel disesuaikan dengan variabel yg ingin diuji.

    lalu klik run- all

    Interpretasi Output:

    1) lihat Multivariate test of significance

    gunanya: menguji semua gugus X dan gugus Y

    H0: semua gugus peubah kanonik secara simultan tidak bisa menjelaskan

    hubungan set variabel X dengan set variabel Y

    H1: semua gugus peubah kanonik secara simultan bisa menjelaskan

    hubungan set variabel X dengan set variabel Y

    catatan: Uji pada Multivariate test of significance ada pillais, hotelling, wilks

    dan roys, jika salah satu saja signifikan berarti semua gugus

    peubah kanonik secara simultan bisa menjelaskan hubungan set

    variabel X dengan set variabel Y=> dapat lanjut ke analisis

    berikutnya

    Kesimpulan : meskipun hanya satu uji saja yang signifikan yaitu uji Wilks (

    0.029 < 0.05) maka semua gugus peubah kanonik secara simultan

    bisa menjelaskan hubungan set variabel X dengan set variabel Y.

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    10/32

    2) Lihat Tabel EigenValues and Canonical Correlation

    'root no.1' artinya pasangan no 1 (V1W1 dimana V=X, W=Y)

    lihat kolom ke-5: Canon Cor. nilainya sebesar 0.996 artinya hubungan

    antara V1 dengan W1 sangat kuat dan positif(interpretasi sama seperti

    korelasi biasa)

    lihat kolom ke -6: Sq.Cornilainya sebesar 0.992 (0.9962= 0.992) artinya

    V1 bisa menjelaskan proporsi varian W1 sebesar 0.992.

    3) Lihat Dimension Reduction Analysis

    roots : 1 TO 6 artinya V1W1; 2 TO 6 artinya V2W2; dst

    lihat nilai Sig.of Fcari mana yg signifikan berarti itu yg digunakan dalam

    analisis selanjutnya.

    Kesimpulan yang signifikan adalah root 1 to 6: V1W1 (Sig.of F = 0.029 KALAU DUA GUGUS PASTI

    PAKAI KANONIK, X DAN Y HARUS BERUPA MATRIK, MINIMAL ADA 1 GUGUS

    YANG X ATAU Y NYA LEBIH DARI 1

    DISKRIMINAN: KASUS KHUSUS DARI KANONIK => Y NYA HANYA 1 (BISA

    KATEGORIK) DAN X NYA HARUS BERUPA MATRIK

    PADA' DIMENSION REDUCTION ANALYSIS'LIHAT DI SIG.F NYA BISA

    DILAKUKAN UJI FORMAL UNTUK LINEARITAS => JIKA SIGNIFIKAN BERARTI

    LINEAR

    H0:

    H1: ada korelasi berarti linear

    Perbedaaan Analisis Faktor dengan Cluster:

    faktor mereduksi variabel, sedangkan cluster mereduksi amatan

    Eda ngaden awak bisa, depang anake ngadanin (pepatah kuno Bali )

    SEMANGAT UAS, NGOMPRE , NYEKRIP, WISUDAAA

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    15/32

    ANALISIS FAKTOR

    Pada Analisis Faktor belum dibedakan antara variabel X dengan Y

    asumsinya:

    normal

    multikolinieritas

    Tahapan pengujian

    1. uji asumsi normalitas

    2. lalu uji analisis:

    analyzedata reductionfactor - masukan semua variabeldescriptif :centang KMO & anti

    imagesextractionjika satuannya beda pilih correlation, jika sama pilih covariance, pada

    display centang unrotated factor solution dan scree plot- lalu klik continue- lanjut ke

    rotation pilih varimax - klik continuepada score jika disuruh menampilkan variabel

    barunya maka pada scores centang yg save as continue- ok

    3. interpretasi:

    Bartlets test: (mendeteksi ada multikolinieritas atau tidak)

    H0: matriks identitasH1: matrik identitas => multikolinieritasingin ditolak H0, kalau tolak berarti ada multikolinieritas

    KMO TestKMO yang bagus >0,8

    KMO yang cukup >0,5 => bisa melanjutkan analisis

    MSA dilihat dari Anti images correlation -> lihat tabel anti-images matriks -> fokus di

    diagonal utama, syaratnya lebih dari 0,5. Jika kurang maka dibuang satu persatu di run ulang

    communalities: proporsi yang mampu dijelaskan oleh faktor

    Communalities

    Initial Extraction

    TP 1.000 .967

    MSY 1.000 .808

    TE 1.000 .978

    HSE 1.000 .841

    MVH 1.000 .726

    lalu pada

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    16/32

    Total Variance Explained

    Component

    Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Su

    Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total %

    1 3.029 60.578 60.578 3.029 60.578 60.578 3.021

    21.291 25.823 86.401 1.291 25.823 86.401 1.299

    3 .572 11.449 97.850

    4 .095 1.908 99.758

    5 .012 .242 100.000

    component: faktor yang terbentuk

    lihat dari kumulatif persentase

    pada komponen 1 bisa menjelaskan 60,578% (masih kurang karena < 80%) sehingga ditambah dengan

    komponen ke-2, sehingga totalnya menjadi 86,401%.

    pada kolom Initial Eigen value di Total, pilih yang eigen valuenya > 1 , jadi Cuma komponen 1 dan 2

    kenapa harus >1 ? karena ketika eigen value kurang dari 1 maka vektor ciri juga kecil. kalau eigen vektor kecil

    maka sumbangsih untuk menjelaskan variabel asal juga kecil.

    pada scree plot, subjektif, untuk melihat berapa komponen/faktor yang kita pakai

    Component Matrix(a)

    Component

    1 2

    TP .972 .149

    MSY .545 .715

    TE .989 .005

    HSE .847 -.352

    MVH -.303 .797

    Extraction Method: Principal Component Analysis.a 2 components extracted.

    komponen matrik untuk menentukan faktor pertama dan faktor kedua itu terdiri dari apa saja

    komponen matrik disebut juga faktor loading, dimana kuadrat loading pertama + kuadrat loading

    kedua = nilai extraction di comunalities

    nah berdasarkan output, lihat di faktor mana ia paling besar

    Faktor 1: TP, TE, HSE

    Faktor 2: MSY, MVH

    jika perbedaan antara kedua komponen itu tidak terlalu jauh berbeda maka perlu dirotasi->Varimax

    Teori:

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    17/32

    perbedaan antara AKU dengan A. Faktor:

    AKU bisa menghasilkan antara komponen 1 dengan komponen 2 masih berkorelasi (tidak

    mutually exclusive) sedangkan pada Analisis Faktor sudah mutually exclusive

    PCA menghasilkan komponen, A.Faktor menghasilkan faktor.

    Faktor menyusun variabel, komponen disusun dari variabel.

    AKU=> komponen 1 = 0.972 TP + 0.545 MSY +0.989 TE + 0.847 HSE - 0.303 MVH

    komponen 2= 0.149TP + 0.715MSY + 0.005 TE0.352 HSE + 0.797 MVH

    Analisis faktor:

    Faktor 1: TP, TE, HSE

    Faktor 2: MSY, MVH

    ANALISIS DISKRIMINAN

    Asumsi diskriminan:

    1. Normalitas

    2. rata2 populasi berbeda

    3. ragam sama

    4. non multikolinieritas

    1.uji normalitas

    harus data yg kuantitaif, yg dinormalkan variabel X, Y di diskriminan

    uji dengan normalitas, interpretasi output:

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    18/32

    sig. skewness dan sig.kurtosis =0 -> artinya data tidak berdistribusi normal (H0: data berdistribusi

    normal)

    sedangkan dari gambar:

    bisa dilihat ada oulier sehingga perlu dikeluarkan data yg outlier tersebut. Untuk mengetahui mana

    yang outlier gunakan Box Plot (dgn SPSS)

    langkah-langkahnya: SPSS-graphs-Legacy Dialogs-Box PlotSimple- klik yg separate variablemasukan var minum (variabel independennya) ke Y Axis, masukan yg semua variabel X ke X Axis

    output

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    19/32

    bisa dilihat ada 4 outlier, yg tingginya antara 170-180 => harus dihilangkan dari data supaya normal

    caranya:

    data-select cases-klik if condisition is satisfied

    180

    170

    160

    150

    sedikit

    banyak

    banyak

    banyak

    sedikit

    banyak

    banyak

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    20/32

    pada window if ketik : tinggi 170 akan hilang sehingga data menjadi normal.

    2. Asumsi Rata-rata berbeda

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    21/32

    caranya : SPSS - analyzeclassifydiscriminantstatistic: centang univariate Anova

    (masukan semua var X) - OK

    output:

    Tests of Equality of Group Means

    Wilks'Lambda F df1 df2 Sig.

    Tinggi .946 4.186 1 73 .044

    Income .894 8.656 1 73 .004

    Usia .945 4.247 1 73 .043

    Berat .934 5.173 1 73 .026

    Jam kerja 1.000 .000 1 73 .994

    Olahraga .946 4.183 1 73 .044

    interpret:

    H0:

    H1:

    harus tolak H0 agar memenuhi asumsi rata-rata grup berbeda

    kesimpulan: semua signifikan berbeda kecuali variabel Jam kerja => lihat dari nilai sig. nya

    ket: rata-rata per variabel untuk grup 1; = rata-rata per variabel untuk grup 2.

    Uji analisis Diskriminan:

    gunakan SPSS

    analyze-classify-discriminant

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    22/32

    masukan varminum (variabel Y) ke grouping variables

    lalu masukan semua var (kecuali var No) ke Independents - pilih stepwise method

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    23/32

    di statistics: pilih means, box m, fisher-continu

    di method pilih wilks lambda (bisa juga mahalanobis) - centang use probability of

    continue

    di classify : all group equals . casewise results , summary table -continu

    OK

    output

    Analysis Case Processing Summary

    Unweighted Cases N Percent

    Valid 75 100.0

    Excluded Missing or out-of-rangegroup codes 0 .0

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    24/32

    At least one missingdiscriminating variable 0 .0

    Both missing or out-of-range group codes and atleast one missingdiscriminating variable

    0 .0

    Total 0 .0

    Total 75 100.0

    menunjukan proses: berapa yg dianalisis

    Group Statistics

    Minum

    Mean Std. Deviation Valid N (listwise)

    Unweighted Weighted Unweighted Weighted

    sedikit Usia 31.8684 6.12558 38 38.000

    Berat 57.2105 11.76609 38 38.000

    Tinggi 158.4474 5.66496 38 38.000

    Income 659.4737 106.79476 38 38.000

    Jam kerja 5.2684 .11100 38 38.000

    Olahraga 3.1974 .55385 38 38.000

    banyak Usia 28.9459 6.15515 37 37.000

    Berat 51.8108 8.48475 37 37.000Tinggi 161.5676 7.44439 37 37.000

    Income 578.9189 129.52442 37 37.000

    Jam kerja 5.2686 .15667 37 37.000

    Olahraga 2.9054 .67780 37 37.000

    Total Usia 30.4267 6.27344 75 75.000

    Berat 54.5467 10.56549 75 75.000

    Tinggi 159.9867 6.74335 75 75.000

    Income 619.7333 124.53127 75 75.000

    Jam kerja 5.2685 .13454 75 75.000

    Olahraga 3.0533 .63124 75 75.000

    interpret: rata-rata usia yang minumnya sedikit ialah 31 tahun dengan SIMPANGAN 6,12 ; dst.

    Test Results

    Box's M 18.006

    F Approx. 2.867

    df1 6

    df2 38532.597

    Sig. .009

    Tests null hypothesis of equal population covariance matrices.

    H0: varians sama

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    25/32

    H1: varians tidak sama

    hasilnya nilai sig = 0.009 maka tolak H0 artinya varians tidak sama => data tidak bisa dilanjutkan

    catatan: untuk uji normal jika tolak H0 => data tidak normal harus ditransformasi agar jadi normal

    jika uji keragaman hasilnya tidak ragam-> tidak perlu lanjut uji

    agar bisa lanjut uji maka variabel Tinggi dan Income dikeluarkan sehingga hasilnya:

    Test Results

    Box's M 7.255

    F Approx. 2.347

    df1 3

    df2 982330.772

    Sig. .071

    Tests null hypothesis of equal population covariance matrices.

    sig = 0.071 => terima H0 = ragam sama , maka uji bisa dilanjutkan

    Variables Entered/Removed(a,b,c,d)

    Step

    Entered Wilks' Lambda

    Statistic df2 df3 Exact F Statistic df1

    Statistic df2 Sig. Statistic df1 df2 Sig. Statistic df1

    1 Berat .934 1 1 73.000 5.173 1 73.000 .026

    2 Olahraga .879 2 1 73.000 4.947 2 72.000 .010

    At each step, the variable that minimizes the overall Wilks' Lambda is entered.a Maximum number of steps is 8.b Maximum significance of F to enter is .05.c Minimum significance of F to remove is .10.

    d F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation.

    di stepwise hanya ada variabel Berat dan Olahraga , artinya dalam Diskriminan function yang masuk

    hanya variabel Berat dan Olahraga

    Variables in the Analysis

    Step ToleranceSig. of F toRemove

    Wilks'Lambda

    1 Berat 1.000 .0262 Berat .995 .022 .946

    Olahraga .995 .038 .934

    artinya variabel yang akan dianalisis

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    26/32

    Tolerance: utk mendeteksi multikolinieritas, ketika nilainya lebih dari 5 => ada multikolinieritas.

    Variables Not in the Analysis

    Step ToleranceMin.

    ToleranceSig. of F to

    EnterWilks'

    Lambda

    0 Usia 1.000 1.000 .043 .945Berat 1.000 1.000 .026 .934

    Jam kerja 1.000 1.000 .994 1.000

    Olahraga 1.000 1.000 .044 .946

    1 Usia 1.000 1.000 .051 .886

    Jam kerja .996 .996 .879 .934Olahraga .995 .995 .038 .879

    2 Usia .761 .758 .299 .866Jam kerja .996 .991 .876 .879

    di step 0: yg paling kecil nilai signifikasinya dan signifikan adalah variabel Berat => maka variabel

    Berat masuk ke Tabel Variabel in the analysis

    StepSig. of F to

    Enter

    0 Usia .043Berat .026

    Jam kerja .994

    Olahraga .044

    step 1: yg paling kecil nilai signifikasinya dan signifikan adalah variabel olahraga => maka variabel

    Olahraga masuk ke Tabel Variabel in the analysis

    StepSig. of F to

    Enter

    1 Usia .051

    Jam kerja .879

    Olahraga .038

    step 2: tidak ada yg signifikan => maka tidak masuk ke fungsi

    di tabel Variables in the Analysis

    Step ToleranceSig. of F toRemove

    Wilks'Lambda

    1 Berat 1.000 .0262 Berat .995 .022 .946

    Olahraga .995 .038 .934

    bisa dilihat sig. of F to remove nya tidak signifikan sehingga kedua variabel tidak perlu dihilangkan

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    27/32

    Eigenvalues

    Function Eigenvalue % of Variance Cumulative %CanonicalCorrelation

    1 .137(a) 100.0 100.0 .348

    a First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis.

    interpretasi: keeratan hubungan antara skore diskriminan dengan grup adalah sebesar

    0.348 (Canonical Correlation)

    ketika Canonical Correlation dikuadratkan maka akan sama dengan R2(koef. determinasi)

    Interpret R2(koef. determinasi): besarnya pengaruh var bebas untuk membedakan grupnya

    (masuk ek minum sedikit atau minum banyak) sebesar (0.121)

    Tabel Wilks Lambda

    Wilks' Lambda

    Test of Function(s)Wilks'

    Lambda Chi-square df Sig.

    1 .879 9.271 2 .010

    Wilks' Lambda =0.879 : artinya varian total dalam diskriminan scores yang tidak bisa

    dijelaskan oleh perbedaan antar grup 87.9%

    diskriminan scores: untuk membedakan seseorang itu akan masuk ke grup mana

    nilai 87.9% termasuk besar sehingga data bisa dikatakan tidak baik

    H0: fungsi diskriminan tidak dapat menjelaskan perbedaan antar kedua grup

    H1: fungsi diskriminan dapat menjelaskan perbedaan antar kedua grup

    nilai sig. sebesar .010 artinya tolak H0 => fungsi diskriminan dapat membedakan

    perbedaan antar kedua grup dengan jelas

    catatan: nilai wilks lambda hanya menjelaskan besarnya saja (tidak pasti) untuk lebih pasti

    lihat nilai sig.nya

    df= 2 : karena ada 2 variabel yg masuk)

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    28/32

    Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients

    Function

    1

    Berat .765

    Olahraga.698

    interpret: Zminimum= 0.765 Zberat+ 0,698 Zolahraga

    jika hanya ada 2 kategori ,maka hanya buat 1 Z (kayak dummy)

    Structure Matrix

    Function

    1

    Berat .718

    Olahraga .646

    Usia(a) .339

    Jamkerja(a)

    .051

    Pooled within-groups correlations between discriminating variables and standardized canonical discriminantfunctionsVariables ordered by absolute size of correlation within function.a This variable not used in the analysis.

    structure matrix : menjelaskan korelasi dari semua variabel bebas terhadap fungsi

    diskriminan. Jika ada tanda a berarti tidak masuk dalam fungsi, nilai korelasinya kecil

    Functions at Group Centroids

    Minum

    Function

    1

    sedikit .361

    banyak -.371

    Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at group means

    CV (Cut of Value) = Z1n2 + Z2n1 / (n1 + n2)

    maka CV = 0.361*37 + (-0.371*38) / (75) = -0.03208

    Centroid Z1 (minum sedikit) > Centroid Z2 (minum banyak) , maka jika nilai dari Zminimum=

    0.765 Zberat+ 0,698 Zolahraga kurang dari -0.03208 maka akan masuk ke Centroid Z2 (minum

    ba,nyak); jika nilai Zminimum > -0.03208 maka masuk ke Centroid Z1 (minum sedikit) .

    nilai Zberat, Zolahragadidapat dari transformasi ( )

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    29/32

    Centroid Grup ini menunjukan nilai tengah dari masing2 grup / dari masing2 Z score nya

    Classification Results(a)

    Classification Results

    MinumPredicted Group

    Membership Total

    sedikit banyak sedikit

    Original Count sedikit 24 14 38

    banyak 12 25 37

    % sedikit 63.2 36.8 100.0

    banyak 32.4 67.6 100.0

    a 65.3% of original grouped cases correctly classified.

    ket: angka yg berwarna merah: yang benar

    interpretasi nilai 65,3 % => tingkat keakuratan fungsi diskriminan dapat membedakan

    perbedaan grup adalah sebesar : (24 + 25) / 75 * 100% = 65,3 %

    -selesai-

    Tambahan Teori:

    Ciri-ciri Diskriminan

    ada 1 variabel dependen yang kategorik

    ada var independen nya berupa matrik

    ingin menentukan amatan masuk ke grup mana

    bedanya dengan cluster => cluster menggunakan informasi variabel untuk

    membentuk gerombol, sedangkan diskriminan membedakan dulu baru ada variabel-

    variabelnya

    UJI CLUSTER

    variabel belum dibedakan antara X dan Y

    Cluster Non Hierarki: sudah ada kepentingan dari peneliti (biaya, ada teori, dll)

    Cluster Hierarki: membebaskan SPSS untuk membuat pengklusteran

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    30/32

    Asumsi:

    Normal

    Multikolinieritas

    Independen antar observasi

    sampelnya acak

    syarat utama: data harus berupa matrik

    catatan jika normal maka sudah pasti independen, dan acak

    tahapan:

    1. uji kenormalan

    2. Uji analisisnya: analyze Descriptives statististikdescriptivemasukan semuavariabelcentang save standardized values as variablesok

    3. analyzeclassify- hierarchical cluster- masukan semua variabel Z score ke kolom

    variable(s)pada Statistic centang agglomeration dan proximity, pada cluster

    membership=> none itu membebaskan spss, single dibatasi oleh user, range

    solution=> memerintahkan mau minimum bro max brp pada plot pilih: dendogram,

    pada method pilih Wards method-continuepada Label Cases masukan var provinsi

    (yg akan dibuat cluster)OK

    4. output

    Agglomeration schedule : proses pembentukan cluster => ada . step

    untuk yang non hierarki cluster:

    analyzeclassifyKmeans clustermasukan var Z score- select case by :

    provinsi- number of cluster misalnya ingin buat jadi 3 clustersave: centang cluster

    membership dan distance from cluster- di options : centang ANOVA- iterasi: tidak

    ada yg diubahOK

    output:

    iteration history: melakukan iterasi brp kali untuk mendapatkan cluster terbaik

    final cluster centers: jika nilai Z scorepositif berartinilai tsb berada di atas rata2 total,

    jika negatif berarti rata2nya berada di bawah rata2 total

    dengan kata lain jika + => di atas rata2 nasional, - di bawah rata2 nasional

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    31/32

    Final Cluster Centers

    Cluster

    1 2 3

    Zscore(PE) .02972 -.04791 -.19605

    Zscore(PDRB_per_kapita)-.23288 -.22111 1.68545

    Zscore(Share) -.36608 3.02753 1.80569

    Zscore(PAD) -.27798 4.84684 .73412

    Zscore(PMDN) -.29842 .82484 1.88275

    Zscore(PMA) -.26154 5.06503 .56451

    Zscore(J.Penduduk) -.31256 .23384 2.12945

    Zscore(IPM) -.12337 1.93049 .38094

    Zscore(TPAK) .15775 -1.83674 -.64503

    Zscore(PersenMiskin) .02559 -1.02641 .07750

    jadi rata2 yg tertinggi ada di cluster pertama .02972, kedua di cluster ke-2 -.04791, terendah

    di cluster ke 3 -.19605

    ANOVA

    Cluster Error F Sig.

    Mean Square Df Mean Square Df Mean Square df

    Zscore(PE) .090 2 1.061 30 .085 .919Zscore(PDRB_per_kapita)

    6.465 2 .636 30 10.171 .000

    Zscore(Share) 12.980 2 .201 30 64.476 .000

    Zscore(PAD) 13.906 2 .140 30 99.592 .000

    Zscore(PMDN) 8.677 2 .488 30 17.771 .000

    Zscore(PMA) 14.422 2 .105 30 137.111 .000

    Zscore(J.Penduduk) 10.464 2 .369 30 28.354 .000

    Zscore(IPM) 2.367 2 .909 30 2.604 .091

    Zscore(TPAK) 2.867 2 .876 30 3.275 .052

    Zscore(PersenMiskin) .548 2 1.030 30 .532 .593

    The F tests should be used only for descriptive purposes because the clusters have been chosen to maximizethe differences among cases in different clusters. The observed significance levels are not corrected for this andthus cannot be interpreted as tests of the hypothesis that the cluster means are equal.

    dilihat yang signifikan berbeda: share, PAD, PMDN, PMA, J Penduduk.=> variabel ini

    bisa digunakan untuk mengelompokan cluster.

    QCL1: melihat observasi masuk ke cluster mana

    QCL 2: jarak antara observasi ke pusat cluster . contoh jarak rata2 aceh dengan

    rata2 cluster tempat kemana aceh masuk.

  • 8/12/2019 KSM MTV (1)

    32/32