KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN...

19
Jurnal MADANI Vol 1. No.1, Desember 2018 1 KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH PROVINSI DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2009- 2016 Muhammad Khaerul Umam, Bambang Saputra STIE Madani Balikpapan ABSTRACT This study aims to examine the performance of Islamic banking to the growth of provincial economic of Indonesia in the period of 2009 - 2016. The variables of this research are using the total assets of Islamic banking, the total financial of Islamic banking, the total third party funds of sharia banking to Bruto Regional Domestic Distribution. Moreover, the sample of this research is Sharia Commercial Banks which located in the Financial Services Authority and Provincial Governments in Indonesia that are located in the Central Statistics Agency in the period of 2009 to 2016 and using purposive sampling method. Furthermore, there are 24 local governments that meet the criteria as research samples. The analytical method in this study is multiple linear regression analysis with SPSS version 20 analysis tool. In addition, the results of this study indicate that: the total assets of Islamic banking are affected on Bruto Regional Domestic Distribution, Total Islamic banking financing are affected Domestic Circulation of Bruto Regional Region, Third Party Funds of sharia banking are affected Bruto Regional Domestic Distribution, Total assets, total financing, total third party funds of sharia banking are affected the Bruto Regional Domestic Distribution. Keywords: Islamic Bank Assets, Islamic Bank Financial, Sharia Bank Third Party Funds, Bruto Regional Domestic Distribution ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja perbankan syariah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah provinsi di Indonesia periode tahun 2009 - 2016. Variabel yang digunakan adalah total aset perbankan syariah, total pembiayaan perbankan syariah, total dana pihak ketiga perbankan syariah terhadap Peredaran Domestik Regional Bruto. Sampel penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang terdapat di Otoritas Jasa Keuangan dan Pemerintah Provinsi di Indonesia yang terdapat di Badan Pusat Statistik periode tahun 2009 sampai dengan 2016 dengan menggunakan metode purposive sampling. Terdapat 24 pemerintah daerah yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Metode analisis pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan alat analisis SPSS versi 20. Hasil penelitian, ini menunjukkan bahwa : Total aset perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik Regional Bruto, Total Pembiayaan perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik Regional Bruto, Dana Pihak Ketiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik Regional Bruto, Total aset, total pembiayaan, total dana pihak ketiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik Regional Bruto. Kata Kunci : Aset Bank Syariah, Pembiayaan Bank Syariah, Dana Pihak Ketiga Bank Syariah, Peredaran Domestik Regional Bruto.

Transcript of KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN...

Page 1: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Jurnal MADANI Vol 1. No.1, Desember 2018

1

KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI DAERAH PROVINSI DI INDONESIA PERIODE TAHUN

2009- 2016

Muhammad Khaerul Umam, Bambang Saputra

STIE Madani Balikpapan

ABSTRACT

This study aims to examine the performance of Islamic banking to the growth of

provincial economic of Indonesia in the period of 2009 - 2016. The variables of

this research are using the total assets of Islamic banking, the total financial of

Islamic banking, the total third party funds of sharia banking to Bruto Regional

Domestic Distribution. Moreover, the sample of this research is Sharia

Commercial Banks which located in the Financial Services Authority and

Provincial Governments in Indonesia that are located in the Central Statistics

Agency in the period of 2009 to 2016 and using purposive sampling method.

Furthermore, there are 24 local governments that meet the criteria as research

samples. The analytical method in this study is multiple linear regression analysis

with SPSS version 20 analysis tool. In addition, the results of this study indicate

that: the total assets of Islamic banking are affected on Bruto Regional Domestic

Distribution, Total Islamic banking financing are affected Domestic Circulation

of Bruto Regional Region, Third Party Funds of sharia banking are affected Bruto

Regional Domestic Distribution, Total assets, total financing, total third party

funds of sharia banking are affected the Bruto Regional Domestic Distribution.

Keywords: Islamic Bank Assets, Islamic Bank Financial, Sharia Bank Third

Party Funds, Bruto Regional Domestic Distribution

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja perbankan syariah terhadap

pertumbuhan ekonomi daerah provinsi di Indonesia periode tahun 2009 - 2016.

Variabel yang digunakan adalah total aset perbankan syariah, total pembiayaan

perbankan syariah, total dana pihak ketiga perbankan syariah terhadap Peredaran

Domestik Regional Bruto. Sampel penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang

terdapat di Otoritas Jasa Keuangan dan Pemerintah Provinsi di Indonesia yang

terdapat di Badan Pusat Statistik periode tahun 2009 sampai dengan 2016 dengan

menggunakan metode purposive sampling. Terdapat 24 pemerintah daerah yang

memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Metode analisis pada penelitian ini

adalah analisis regresi linear berganda dengan alat analisis SPSS versi 20. Hasil

penelitian, ini menunjukkan bahwa : Total aset perbankan syariah berpengaruh

terhadap Peredaran Domestik Regional Bruto, Total Pembiayaan perbankan

syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik Regional Bruto, Dana Pihak

Ketiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik Regional

Bruto, Total aset, total pembiayaan, total dana pihak ketiga perbankan syariah

berpengaruh terhadap Peredaran Domestik Regional Bruto.

Kata Kunci : Aset Bank Syariah, Pembiayaan Bank Syariah, Dana Pihak Ketiga

Bank Syariah, Peredaran Domestik Regional Bruto.

Page 2: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Jurnal MADANI Vol 1. No.1, Desember 2018

2

PENDAHULUAN

Sistem keuangan syariah adalah bagian yang berkembang pesat dari sektor

keuangan dunia. Sistem keuangan ini tidak terbatas pada negara-negara mayoritas

muslim yang cukup besar. Baru-baru ini, sistem keuangan syariah telah menarik

perhatian pasar keuangan konvensional. Menurut beberapa perkiraan, lebih dari

250 lembaga keuangan dilebih dari 45 negara mempraktikkan suatu bentuk dari

sistem keuangan syariah, dan industri keuangan syariah berkembang pada tingkat

yang lebih besar dari 15% per tahun selama lima tahun terakhir.

Bank syariah merupakan badan usaha yang memiliki peranan sebagai

lembaga perantara antara unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana

dengan unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana. Melalui bank kelebihan

tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan sehingga

memberikan manfaat kepada kedua belah pihak. Dengan telah diberlakukannya

Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit

tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional

semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong

pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan perkembangannya yang

mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun

terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung

perekonomian nasional akan semakin signifikan.

Seperti yang dipaparkan oleh Bank Dunia yang mengumumkan

perkembangan triwulan perekonomian Indonesia bahwa pertumbuhan ekonomi

Indonesia hanya akan mencapai 5,3% sepanjang tahun 2018. Proyeksi ini lebih

rendah dari proyeksi pemerintah sebesar 5,4%. Dalam pertumbuhan ekonomi

Indonesia perbankan syariah juga berperan dalam operasionalnya lebih

menekankan pada peningkatan produktivitas seperti pembiayaan musyarakah,

mudharabah, istisna dan pembiayaan lainnya.

Pembiayaan merupakan pendanaan yang memberikan suatu pihak kepada

pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan

sendiri maupun lembaga, (Muhammad, 2015: 17). Dengan pola pembiayaan

tersebut maka antara sektor riil dan perbankan syariah akan bergerak secara

berkesinambungan dan seimbang. Peningkatan kinerja perbankan syariah

berbanding lurus dengan kontribusi perbankan syariah terhadap pertumbuhanan

ekonomi Indonesia.

Dalam PSAK No 16 Revisi Tahun 2017 disebutkan bahwa aset adalah

sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan mengalir ke entitas

tersebut. usahaan tersebut.

Dalam melaksanakan fungsi perbankan syariah membutuhkan dana yang

terhimpun dari masyarakat seperti dana pihak ketiga. Semakin banyak alokasi

dana pihak ketiga yang dialokasikan pada sektor rill atau produktif makan akan

semakin bertambah pembangunan fisik modal yang bisa diciptakan yang nantinya

akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi olah Rama (2010: 2)

dalam Putri (2016)

Pertumbuhan perbankan syariah yang akan berdampak pada pertumbuhan

ekonomi Indonesia. Maka peneliti tertarik dalam melakukan penelitian untuk

meneliti kontribusi perbankan syariah dalam memicu perningkatan ekonomi

Page 3: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Kinerja Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Di

Indonesia Periode Tahun 2009- 2016.

3

Indonesia. Dalam penelitian sebelumnya terkait kontribusi perbankan syariah

terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia masih membahas secara nasional oleh

Putri (2016) menyatakan bahwa terdapat hubungan dua arah (timbal balik) antara

perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi (GDP), Rafsanjani dan Sukmana

(2014) menyatakan Total simpanan, tota kredit/pembiayaan, dan total aset

perbankan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia (GDP), dan

menurut Andriansyah (2009) perbankan syariah telah memberikan kontribusi

penting bagi pertumbuhan nasional dan menjaga stabilitas keuangan nasional.

Berbeda halnya dengan Fadhila (2017) menyatakan bahwa variabel pembiayaan

bank syariah sebagai representasi perbankan syariah berpengaruh negatif terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) dan Baroroh (2012) mengemukakan bahwa dana

pihak ketiga perbankan memiliki pengaruh negative terhadap Pendapat Domestik

Regional Bruto di pulau Jawa.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian kinerja perbankan syariah di 24 Provinsi yang ada di

Indonesia dengan menggunakan variabel total aset, total pembiayaan, total dana

pihak ketiga perbankan syariah terhadap Peredaran Domestik Regional Bruto di

daerah tersebut dengan judul “Kinerja Perbankan Syariah terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi di Indonesia Periode Tahun 2009 -

2016) dengan rumusan masalah yaitu: Pertama, apakah Aset Perbankan Syariah

berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia?; Kedua,

apakah Pembiayaan Perbankan Syariah berpengaruh Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Daerah di Indonesia?; Ketiga, Apakah Dana Pihak Ketiga Perbankan

Syariah berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indoensia?;

Terakhir, apakah Aset, Pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah

berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia?

TELAAH PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perbankan Syariah di Indonesia

Bank merupakan suatu lembaga yang berfungsi menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan

dalam bentuk kredit. Dengan demikian bank berfungsi sebagai lembaga

intermediasi keuangan (financial intermediary inistitution). (Anshori,

2018:19).

Sedangkan menurut Umam (2016:1) perbankan adalah lembaga yang

mempunyai peran utama dalam pembangunan suatu negara. Peran ini

terwujud dalam fungsi bank sebagai lembaga intermediasi keuangan

(financial intermediary inistitution). Di lihat dari definisi bank dalam Pasal

1 angka 2 Undang-Undang Nomor Tahun 1998, yang dimaksud dengan

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk

kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Page 4: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Jurnal MADANI Vol 1. No.1, Desember 2018

4

2. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat mengalami pertumbuhan

jika jumlah produksi barang dan jasanya meningkat. Dalam mengukur

perubahan output ini dengan nilai moneter (uang) yang tercermin dalam

nilai Produk Domestik Bruto. Penggunakan PDB dalam mengukur tingkat

pertumbuhan ini guna untuk nilai yang sama dengan jumlah output yang

beragam atas satuannya misalkan produksi singkong diukur dengan satuan

berat (kilogram atau ton) sementara air bersih di ukur dengan ukuran satuan

volume begitu juga dengan ukuran produk lainnya. Dalam mengukuru

pertumbuhan ekonomi, nilai PDB yang digunakan adalah PDB berdasarkan

harga konstan di karenakan dalam harga konstan, pengaruh perubahan harga

telah dihilankan sehingga angka yang muncul adalah nilai uang dari total

output barang dan jasa yang menunjukan jumlah kuantitas barang dan jasa

selama periode pengamatan.

“Pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam

kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-

barang ekonomi kepada penduduknya; kemampuan ini tumbuh sesuai

dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis

yang diperlukannya” (Kuznets, 1966)

3. Teori Hubungan Keuangan dan Pembangunan Ekonomi

Terkait teori hubungan keuangan dan pembangunan ekonomi yang

menjelaskan hubungan sebab akibat antara sektor keuangan dengan

pertumbuhan ekonomi menurut Saputra (2014) setidaknya ada empat

kemungkinan pendekatan yang bisa menjelaskan hubungan sebab akibat

antara keuangan dan pertumbuhan, yaitu:

a. Keuangan adalah faktor penentu pertumbuhan ekonomi (finance-led

growth hypothesis) atau biasa disebut “supply-leading view”, Teori ini

secara umum menganggap bahwa sektor keuanganlah yang mendorong

pertumbuhan ekonomi. Teori ini pada dasarnya mencari hubungan

antara keuangan dan pembangunan ekonomi. Para penganut teori ini

meyakini bahwa keberadaan sektor keuangan yang berperan sebagai

lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan modal (surplus unit)

dengan pihak yang kekurangan modal (deficit unit) akan menyediakan

alokasi sumber-sember pendanaan yang efisien yang nantinya akan

menggerakkan sektor-sektor ekonomi dalam proses pertumbuhannya.

b. Keuangan mengikuti pertumbuhan ekonomi (growth-led finance

hypothesis) atau biasa disebut “demand-following view”, Inti

pemikiran ini adalah perkembangan sektor keuangan mengikuti

pertumbuhan ekonomi atau aktivitas wirausaha (enterprise)

mendorong pertumbuhan sektor keuangan. Jika sektor ekonomi

mengalami ekspansi maka permintaan terhadap produk dan jasa

perbankan juga akan mengalami peningkatan, sehingga dengan

sendirinya sektor perbankan akan juga meningkat.

c. Hubungan saling mempengaruhi antara keuangan dan pertumbuhan

atau biasa disebut “the bidirectional causality view”.

Aliran pemikiran ekonomi ini menggambarkan hubungan dua arah

atau saling mempengaruhi antara sektor perkembangan keuangan dan

Page 5: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Kinerja Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Di

Indonesia Periode Tahun 2009- 2016.

5

pertumbuhan ekonomi. Hipotesis ini menyatakan bahwa sebuah

negara yang memiliki perkembangan sektor keuangan yang baik akan

mendorong tingkat ekspansi ekonomi yang tinggi melalui kemajuan

teknologi dan inovasi produk dan jasa. Kondisi ini kemudian akan

menciptakan tingkat permintaan yang tinggi terhadap produk dan

layanan perbankan. Jika institusi perbankan merespon secara efektif

terhadap permintaan tersebut, maka respon tersebut akan menstimulasi

kinerja ekonomi yang lebih tinggi. Sektor keuangan dan pertumbuhan

ekonomi masing-masing saling berhubungan secara positif dan

hubungan ini terjadi secara dua arah.

d. Keuangan dan pertumbuhan tidak saling berhubungan atau biasa

disebut “the independent hypothesis.” Teori ini mengemukakan tidak

ada hubungan saling mempengaruhi antara keuangan dan

pertumbuhan ekonomi. Hipotesis ini berpendapat bahwa sektor

keuangan dan pertumbuhan ekonomi tidak memiliki hubungan saling

mempengaruhi.

Penelitian Terdahulu

1. Putri (2016) menyatakan bahwa Hubungan antara perbankan syariah

dengan pertumbuhan ekonomi (GDP) Indonesia memiliki hubungan dua

arah (timbal balik) dan menyatakan bahwa terdapat hubungan jangka

panjang

2. Rafsanjani dan Sukmana ( 2014) menyatakan bahwa TK, TP, TAS

signifikan berpengaruh terhadap GDP, sedangkan TS, TA, TSS tidak

signifikan berpengaruh terhadap GDP. Hasil juga menunjukkan bahwa

dalam jangka panjang perbankan konvensional dan syariah

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

3. Andriansyah (2009) menyatakan bahwa Perbankan syariah mampu

melaksanakan fungsi intermediasi keuangan yang memadai dan bagian

terpenting bagi upaya menjaga kestabilitas keuangan secara nasiona.

4. Fadhila (2017) menyatakan bahwa Dalam jangka panjang semua variabel

berpengaruh positif terhadap Produk Domestik Bruto kecuali variabel

pembiayaan bank syariah berpengaruh negatif.

5. Baroroh (2012) menyatakan bahwa Aset keuangan dan kredit keuangan

memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan domestik regional bruto

(PDRB) di wilayah Jawa, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) memiliki

pengaruh yang negative terhadap pendapatan domestik regional bruto

(PDRB) di wilayah Jawa.

6. Muliansyah (2012) menyatakan bahwa Hubungan simpanan masyarakat

pada prospek pendapatan pada ketiga periode penelitian menunjukkan

hubungan yang tidak signifikan.

Hipotesis

Berdasarkan permasalahkan yang telah diuraikan, maka penulis

mengajukan hipotesis atau dugaan sementara yaitu :

H1 = Diduga Aset Perbankan Syariah berpengaruh terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Daerah Provinsi di Indonesia.

Page 6: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Jurnal MADANI Vol 1. No.1, Desember 2018

6

H2 = Diduga Pembiayaan Perbankan Syariah berpengaruh terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi di Indonesia

H3 = Diduga Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah berpengaruh terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi di Indonesia

H4 = Diduga Aset, Pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah

berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi di Indonesia

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif adalah

penelitian yang bersifat hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih.

Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data kuantitatif yang

diperoleh dari website Otoritas Jasa Keuangan berupa Statistik Perbankan

Syariah di akses melalui www.ojk.go.id, website Bank Indonesia berupa

Statistik Perbankan Syariah di akses melalui www.bi.go.id dan website Badan

Pusat Statistik berupa Produk Domestik Regional Bruto Pemerintah Daerah

Provinsi di akses melalui www.bps.go.id. Data sekunder yang digunakan

berupa data aset perbankan syariah, pembiayaan perbankan syariah, dana

pihak ketiga perbankan syariah dan PDRB tahun 2009 – 2016.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu

dengan mengambil data dari Statistik Perbankan Syariah dan Produk

Domestik Regional Bruto Pemerintah Daerah Provinsi selama periode

pengamatan 2009 – 2016.

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan syariah

dari masing-masing pemerintah daerah provinsi di Indonesia yang

memiliki data statistik perbankan syariah yang di akses melaui situs

www.ojk.go.id dengan tahun periode 2009 – 2016.

Page 7: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Kinerja Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Di

Indonesia Periode Tahun 2009- 2016.

7

2. Sampel

Metode Analisis

A. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, rang, kurtosis, dan skewness (kemencengan

distribusi), (Ghozali, 2016:19). Statistik diskriptif yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan nilai rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai

minimum, serta standar deviasi. Sedangkan metode analisi data dilakukan

dengan bantuan software SPSS 20.

B. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji

autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam menguji model

regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2016:154). Untuk menguji data yang memiliki distribusi

normal akan digunakan alat uji normalitas yaitu one-sample

kolmogorov-smirnov dan Normal Probability plot.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Menganalisis matrik korelasi variable-variabel

independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup

tinggi (umumnya di atas 0,95), maka hal ini merupakan indikasi

adanya multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar

variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas.

Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi 2

atau lebih variabel independen (Ghozali, 2016:103).

Page 8: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Jurnal MADANI Vol 1. No.1, Desember 2018

8

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Pengambilan

keputusan pada uji Durbin Watson sebagai berikut (Priyatno,

2014:106) :

- DU < DW < 4 – DU maka Ho diterima, artinya tidak terjadi

autokorelasi.

- DW < DL atau DW > 4-DL maka Ho ditolak, artinya terjadi

autokorelasi.

- DL < DW< DU atau 4-DU < DW < 4-DL, artinya tidak ada

kepastian atau kesimpulan yang pasti.

4. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Uji

heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan Grafik Plot dan

uji Glejser, Grafik Plot Salah satu cara untuk mendeteksi

heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

yang dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu

Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized dan uji

Glejser dilakukan dengan meregresikan nilai absolute residual

yang diperoleh dari model regresi sebagai variabel dependen

terhadap semua variabel independen dalam model regresi.

C. Uji Regresi Linear Berganda

1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai

R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.

2. Uji Koefisien Korelasi (R)

Uji koefisien korelasi adalah korelasi antara dua atau lebih variabel

independen terhadap variabel dependen.Koefisien ini menunjukkan

seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen

terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara -1 sampai dengan

1.

3. Uji Statistik T

Uji statistik t atau uji signifikan parsial (uji t) pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

Page 9: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Kinerja Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Di

Indonesia Periode Tahun 2009- 2016.

9

penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Langkah-langkah pengujiannya yaitu:

1. Menentukan Hipotesis

Ho = Secara parsial tidak ada pengaruh antara aset, pembiayaan,

DPK perbankan syariah terhadap produk domestik regional bruto.

Ha = Secara parsial ada pengaruh antara pengaruh antara aset,

pembiayaan, DPK perbankan syariah terhadap produk domestik

regional bruto.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikan 0,05 dan menggunakan uji dua arah

sehingga 0,05/2= 0,025. Dikatakan sebagai uji dua sisi karena

ttabel dibagi dua dan diletakkan di bagian kanan dan kiri atau

variable independen yang digunakan lebih dari 1 (satu) dan

untuk mengetahui bernilai positif atau negatif

3. Menentukan thitung

4. Menentukan ttabel

Tabel distribusi t dicari pada α = 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi)

dengan kebebasan derajat (df) adalah n-k-1 (n adalah jumlah

kasus dan k adalah jumlah variabel independen).

5. Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah

sebagai berikut:

• Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka hipotesis

ditolak. Artinya variabel independen tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen. Jika nilai probabilitas < 0,05,

maka hipotesis diterima. Artinya variabel independen

berpengaruh terahadap variabel dependen.

• Membandingkan nilai statistik thitung lebih besar dibandingkan

dengan ttabel, maka menerima hipotesis alternatif yang

menyatakan bahwa suatu variabel independen secara

individual mempengaruhi variabel dependen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengujian Hipotesis

A. Statistik Deskriptif

Page 10: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Jurnal MADANI Vol 1. No.1, Desember 2018

10

Dari tabel Berdasarkan tabel 4.9. variabel peredaran domestik regional

bruto nilai minimum 3.993,14 nilai maksimum 1.842.858,00 nilai mean

atau rata sebesar 303.740,13 dan nilai standar deviasi sebesar 375.080,58.

Berdasarkan tabel 4.9. peredaran domestik regional bruto terendah pada

provinsi Maluku tahun 2009. Sedangkan peredaran domestik regional

bruto tertinggi pada provinsi Maluku tahun 2010

Variabel aset perbankan syariah nilai minimum 51,00 nilai maksimum

257.194,72 nilai mean atau rata sebesar 12.388,37 dan nilai standar deviasi

sebesar 35.672,02. Berdasarkan tabel 4.9. aset perbankan syariah terendah

pada provinsi Maluku tahun 2009. Sedangkan aset perbankan syariah

tertinggi pada provinsi DKI Jakarta tahun 2016.

Variabel pembiayaan perbankan syariah nilai minimum 13,00 nilai

maksimum 117.493,89 nilai mean atau rata sebesar 6.203,04 dan nilai

standar deviasi sebesar 14.878,00. Berdasarkan tabel 4.9 pembiayaan

perbankan syariah terendah pada provinsi Maluku tahun 2009. Sedangkan

pembiayaan perbankan syariah tertinggi pada provinsi Jawa Barat tahun

2015

Variabel dana pihak ketiga perbankan syariah nilai minimum 48,00

nilai maksimum 134.736,34 nilai mean atau rata sebesar 6.655,36 dan

nilai standar deviasi sebesar 17.540,45. Berdasarkan tabel 4.9 dana pihak

ketiga perbankan syariah terendah pada provinsi Maluku tahun 2009.

Sedangkan dana pihak ketiga tertinggi pada provinsi DKI Jakarta tahun

2016.

B. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyaratan analisis regresi berganda

sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka yang dianjurkan dalam

penelitian ini adalah melakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi :

Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedasitas, dan Uji

Autokorelasi.

Untuk memperkuat hasil asumsi klasik, maka penelitian menggunakan

rumus Cobb Douglass, dimana nilai sebenarnya harus di Logaritma

Natural-kan sehingga masing-masing variabel yang diukur dalam

penelitian ini datanya diwakili oleh nilai nominal yang telah di Lsogaritma

Natural-kan. Dan pengujian dengan cara Cohrane-Orcutt menggunakan

Lag (Gozali, 2016:126). Hasil Uji Asumsi Klasik sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

a. Analisis Grafik dengan Probability Plot

Page 11: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Kinerja Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Di

Indonesia Periode Tahun 2009- 2016.

11

Pada gambar 4.1. menunjukkan penyebaran titik-titik menyebar

disekitar garis sumbu diagonal serta mengikuti arah garis diagonal,

hal ini berarti variabel-variabel dalam penelitian ini memiliki

distribusi normal atau menunjukkan model regresi yang dapat

dikatakan normalitas karena penyebaran titik-titik data terbagi arah

garis sumbu diagonal.

b. Uji Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov (K-S)

Berdasarkan tabel one-sample Kolmogrov-Smirnov test diperoleh

angka probability Asymp Sig (2-tailed). Nilai ini dibandingkan

dengan taraf signifikansi atau α = 5% = 0.05 . Tabel diatas

menunjukkan bahwa nilai tes statistik Kolmogorov – Smirnov

sebesar 1,108 dengan signifikansi sebesar 0,156 lebih dari 0,05

(0,156 > 0,05) yang berarti H0 diterima, sehingga nilai residual

terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi normalitas

residual.

2. Uji Multikolinearitas

Page 12: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Jurnal MADANI Vol 1. No.1, Desember 2018

12

Berdasarkan tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa besaran

korelasi antar variabel independen dengan tingkat korelasi sebesar

93,20%. Oleh karena ini korelasi masih dibawah 95%. Maka dapat

dikatakan tidak multikolinearitas

3. Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 20 dengan menghasilkan

nilai dari Durbin-Watson sebesar 1,998. Selanjutanya melalui tabel uji

Durbin-Watson dL dan du dengan level of significant 5% (0,05)

diperoleh nilai sebagai berikut :

a. Nilai tabel DW untuk du (G ; k; n) =(0,05 ; 3 ‘; 192 ) = 1,7322

b. Nilai tabel DW untuk dl (G ; k; n) =(0,05 ; 3 ‘; 192 ) = 1,7956

Seperti yang terdapat dalam tabel di atas bahwa nilai Durbin-

Watson sebesar 1,9981 lebih besar dari dl senilai 1,7322, maka dapat di

simpulkan bahwa tidak ada autokorelasi

4. Heterokedastisitas

Berdasarkan gambar di atas grafik Scatterplot memperlihatkan

titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun di

bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi di atas.

Dalam artian lain semua varian dari variabel ini menunjukkan bahwa

variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependennya.

Page 13: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Kinerja Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Di

Indonesia Periode Tahun 2009- 2016.

13

Peneliti juga menggunakan uji korelasi Glejser dengan hasil

menunjukkan bahwa angka signifikansi dari ketiga variabel diatas >

0,05 yang artinya tidak terjadi heterokedastisitas Hal ini konsisten

dengan hasil uji scatterplots.

.

C. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

1. Koefisien Korelasi (R)

Berdasarkan tabel tersebut, maka diperoleh nilai R sebesar 0,766

atau 76,60%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang

cukup kuat antara variabel aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga

terhadap peredaran domestik regional bruto.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Dari tabel 4.15 diatas dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R

Square sebesar 0,580. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 58%

peredaran domestik bruto regional dapat dijelaskan oleh aset,

pembiayaan, dan dana pihak ketiga perbankan syariah. Sedangkan

42% sisanya dipengaruhi oleh faktor–faktor dan sebab–sebab lain di

luar model penelitian. Dengan demikian, hubungan keempat variabel

independen cukup kuat berpengaruh terhadap variabel dependen.

3. Uji Simultan (Uji F)

Dari tabel uji ANOVA atau uji F di atas didapat nilai F hitung

sebesar 88,838 dengan probabilitas 0,05. Karena probabilitas lebih

kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi produk domestik regional bruto atau dapat dikatakan

bahwa aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga secara bersama–sama

berpengaruh terhadap produk domestik regional bruto.

4. Uji Parsial (Uji T)

Page 14: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Jurnal MADANI Vol 1. No.1, Desember 2018

14

Berdasarkan hasil uji t di atas maka diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Variabel Aset Perbankan Syariah (X1)

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Thitung sebesar -5,952 dan

Ttabel sebesar 1,972. Maka Ho ditolak dan HA diterima karena -

5,952<1,972 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 berada dibawah

taraf signifikansi (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

aset berpengaruh terhadap variabel produk domestik regional

bruto.

b. Variabel Pembiayaan Perbankan Syariah (X2)

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Thitung sebesar 3,339 dan

Ttabel sebesar 1,972. Maka Ho ditolak dan Ha diterima karena

3,339>1,972 dan nilai signifikansi sebesar 0,001 berada dibawah

taraf signifikansi (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

pembiayaan berpengaruh terhadap variabel produk domestik

regional bruto.

c. Variabel Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah (X3)

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Thitung sebesar 6,754 dan

Ttabel sebesar 1,972. Maka Ho ditolak dan Ha diterima karena

6,754>1,972 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 berada dibawah

taraf signifikansi (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

dana pihak ketiga berpengaruh terhadap variabel produk

domestik regional bruto.

Pembahasan Hasil Penelitan

1. Pengaruh Aset Perbankan Syariah terhadap Produk Domestik

Regional Bruto

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aset perbankan syariah

berpengaruh terhadap produk domestik regional bruto. Berdasarkan

perhitungan analisis data dari tabel 4.17 di peroleh hasil thitung sebesar -

5,952. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima karena thitung < ttabel

atau -5,952 > 1,973 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan

menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh

menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,00 atau lebih kecil

dari alpha 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel aset berpengaruh

terhadap produk domestik regional bruto.

Hasil penelitian ini sejalan dengan peningkatan market share

perbankan syariah sebesar 0,46% dan menembus angka psikologis 5%

(five percent trap) pada periode Desember 2016. Dan aset bank umum

syariah tumbuh signifikan sebesar 19,10% sejumlah Rp 40,76 triliun

dibandingkan tahun 2015. Gambar dibawah ini menunjukkan bahwa

aset bank umum syariah terus meningat dari tahun 2012 hingga tahun

2016.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah

dilakukan oleh Rafsanjani dan Sukmana ( 2014) dengan hasil

menunjukkan bahwa total aset signifikan berpengaruh terhadap

GDP. Dan penelitian yang dilakukan oleh Baroroh (2012)

Page 15: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Kinerja Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Di

Indonesia Periode Tahun 2009- 2016.

15

mengemukakan bahwa aset keuangan keuangan memiliki pengaruh

terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB).

2. Pengaruh Pembiayaan Perbankan Syariah terhadap Produk

Domestik Regional Bruto

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan perbankan

syariah berpengaruh terhadap produk domestik regional bruto.

Berdasarkan perhitungan analisis data dari tabel 4.17 di peroleh hasil

thitung sebesar 3,339. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima

karena thitung < ttabel atau 3,339>1,973 dan nilai signifikansi sebesar

0,001 dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil

yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,001

atau lebih kecil dari alpha 0,05. Dapat di simpulkan bahwa

hipotesisnya adalah Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata

lain pembiayaan berpengaruh terhadap produk domestik regional

bruto.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa keuangan adalah

faktor penentu pertumbuhan ekonomi (finance-led growth

hypothesis) atau biasa disebut “supply-leading view”, teori ini secara

umum menganggap bahwa sektor keuanganlah yang mendorong

pertumbuhan ekonomi. Teori ini pada dasarnya mencari hubungan

antara keuangan dan pembangunan ekonomi. Para penganut teori ini

meyakini bahwa keberadaan sektor keuangan yang berperan sebagai

lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan modal (surplus

unit) dengan pihak yang kekurangan modal (deficit unit) akan

menyediakan alokasi sumber-sember pendanaan yang efisien yang

nantinya akan menggerakkan sektor-sektor ekonomi dalam proses

pertumbuhannya.

Pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah sepanjang tahun

2016 seperti pada gambar 4.7 mengalami peningkatan sebesar

16,41% atau sebesar Rp35,9 triliun menjadi Rp254,6 triliun

dibandingkan periode tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp 218,7

triliun. Peningkatan pembiayaan utama disebabkan meningkatnya

pembiayaan disektor rumah tangga, konstruksi dan perdagangan

besar dan ecer. Hasil penelitian ini sejalan penelitian yang dilakukan

oleh Putri (2016) bahwa total pembiayaan sebagai variabel yang

mempresentasikan perbankan syariah menyatakan bahwa total

pembiayaan berpengaruh terhadap Gross Domestic Product (GDP)

dan penelitian yang dilakukan oleh Rafsanjani dan Sukmana

( 2014) dengan hasil menunjukkan bahwa total pebiayaan signifikan

berpengaruh terhadap GDP. Namun tidak sejalan dengan penelitian

terdahulu yang di lakukan oleh Fadhila (2017) bahwa variabel

pembiayaan bank syariah berpengaruh negatif terhadap produk

domestik bruto

3. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah terhadap

Produk Domestik Regional Bruto

Berdasarkan tabel 4.17 di peroleh hasil thitung sebesar 6,754.

Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima karena thitung > ttabel atau

6,754>1,973 dan nilai signifikansi sebesar 0,00 dengan

Page 16: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Jurnal MADANI Vol 1. No.1, Desember 2018

16

menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diproleh

menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,00 atau lebih kecil

dari alpha 0,05. Dapat di simpulkan bahwa hipotesisnya adalah Ho

ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain dana pihak ketiga

berpengaruh produk domestik regional bruto.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa hubungan saling

mempengaruhi antara keuangan dan pertumbuhan atau biasa disebut

“the bidirectional causality view”. Aliran pemikiran ekonomi ini

menggambarkan hubungan dua arah atau saling mempengaruhi

antara sektor perkembangan keuangan dan pertumbuhan ekonomi.

Hipotesis ini menyatakan bahwa sebuah negara yang memiliki

perkembangan sektor keuangan yang baik akan mendorong tingkat

ekspansi ekonomi yang tinggi melalui kemajuan teknologi dan

inovasi produk dan jasa. Kondisi ini kemudian akan menciptakan

tingkat permintaan yang tinggi terhadap produk dan layanan

perbankan. Jika institusi perbankan merespon secara efektif terhadap

permintaan tersebut, maka respon tersebut akan menstimulasi kinerja

ekonomi yang lebih tinggi. Sektor keuangan dan pertumbuhan

ekonomi masing-masing saling berhubungan secara positif dan

hubungan ini terjadi secara dua arah.

Sesuai dengan fungsinya bank sebagai salah satu lembaga

keuangan yang mempunyai peran sebagai intermediasi antara pihak

yang kelebihan pendapatan dengan pihak yang kekurangan

pendapatan. Cara yang dilakukan yaitu dengan menghimpun dana

dari masyarakat yang memiliki kelebihan pendapatan selanjutnya

akan disalurkan lewat pemberian pembiayaan yang diberikan

kepada orang yang membutuhkan dana. Dana dari masyarakat

sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi,

yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam

valuta asing dalam mempercepat laju perekonomian di daerah

tersebut.

Dana pihak ketiga sepanjang tahun 2016 bank umum syariah

tumbuh sebesar 18,02% atau sebesar Rp 31,5 triliun. Peningkatan

dana pihak ketiga ini disebabkan oleh meningkatnya penghimpunan

dana masyarakat, baik giro, tabungan, maupun deposito.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Putri (2016) bahwa dana pihak ketiga sebagai

variabel yang mempresentasikan perbankan syariah menyatakan

bahwa dana pihak ketiga berpengaruh terhadap Gross Domestic

Product (GDP) dan penelitian yang dilakukan oleh Rafsanjani dan

Sukmana ( 2014) bahwa total simpanan Bank Syariah (TSS ) tidak

signifikan berpengaruh terhadap GDP dan Baroroh (2012)

menerangkan bahwa dana pihak ketiga (DPK) memiliki pengaruh

yang negative terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB).

4. Pengaruh Aset, Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga Perbankan

Syariah terhadap Produk Domestik Regional Bruto

Berdasarkan hasil pengujian uji F didapatkan hasil nilai Fhitung

sebesar 143,896 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas lebih

Page 17: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Kinerja Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Di

Indonesia Periode Tahun 2009- 2016.

17

kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pengungkapan aset,

pembiayaan, dan dana pihak ketiga secara bersama – sama

berpengaruh terhadap produk domestik regional bruto

Hal ini didukung dengan perkembangan positif perbankan syariah

ditunjukkan oleh perbaikan kondisi permodalan bank syariah,

peningkatan kualitas pembiayaan yang disalurkan dan perbaikan

tingkat efisiensi serta likuiditas perbankan syariah. Permodalan yang

tecermin dari rasio CAR yang mencapai 16,16%, posisi tersebut

meningkat 1,15% dibanding tahun 2015

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aset perbankan syariah berpengaruh terhadap produk domestik regional

bruto pada Daerah Provinsi di Indonesia tahun 2009-2016.

2. Pembiayaan perbankan syariah berpengaruh terhadap produk domestik

regional bruto pada Daerah Provinsi di Indonesia tahun 2009-2016.

3. Dana pihak ketiga berpengaruh produk domestik regional bruto pada

Daerah Provinsi di Indonesia tahun 2009-2016.

4. Total aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga perbankan syariah secara

bersama-sama berpengaruh terhadap produk domestik regional bruto pada

Daerah Provinsi di Indonesia tahun 2009-2016.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas, maka penulis dapat

menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Perbankans syariah pada penelitian ini menggunakan bank umum syariah.

Disarankan pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan data Unit

Usaha Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang dapat

menggambarkan perbankan syariah secara menyeluruh.

2. Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan hanya terbatas

dengan variabel perbankan syariah. Disarakan untuk penelitian selanjutnya

dalam menggunakan variabel lain seperti pasar modal syariah, Industri

Keuangan Non-Bank Syariah, atau lembaga lain diluar lembaga keuangan

syariah untuk mengetahui sektor mana yang lebih mempengaruhi terhadap

pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Page 18: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Jurnal MADANI Vol 1. No.1, Desember 2018

18

DAFTAR PUSTAKA

Andriansyah, Yuli. 2009. Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia dan

Kontribusinya Bagi Pembangunan Nasional. Jurnal La_Riba 3(2).

Antoni, Muhammad Syafii. 2001. BANK SYARIAH dari Teori ke Praktik. Gema

Insani Pers. Jakarta.

Baroroh, Utami. 2012, Analisis Sektor Keuangan Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Regional di Wilayah Jawa: Pendekatan Model Levina. Jurnal

Etikonomi 11 (2).

Deprianto et al, 2013. Pengaruh Konsumsi Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Di Kota Padang. Jurnal

Fadhli, Irfan. 2017. Analisis Pengaruh Perbankan Konvensional dan Perbankan

Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2001 – 2016. Skripsi.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Fitrianingsih, Dwi. 2018. Arahan Zonasi Perdagangan dan Jasa di Kelurahan

Karang Joang Berdasarkan Model Harga Lahan. Tugas Akhir. Institut

Teknologi Kalimantan. Balikpapan

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisi Multivariated dengan Program IBM SPSS

23. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Greunig & Iqbal. 2011. Analisis Risiko Perbankan Syariah. Salemba Empat.

Jakarta

Hidayat, Rahmad. 2014. Efisiensi Perbankan Syariah : Teori dan Praktik.

Gratama Publishing. Jakarta.

Imam & Kpodar. 2016. Islamic Banking: Good for Growth?. Jurnal Elsevier

:Economic Modelling 59.387-401.

Jhingan, M. L. 2012. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Rajawali Press.

Jakarta

Lone & Alshehri. 2015. Growth and Potential of Islamic Banking in GCC: The

Saudi Arabia Exprerience. Journal of Islamic Banking and Finance

Muhamad. 2015. Manajemen Dana BANK SYARIAH. Rajawali Press. Yogyakarta.

Muliansyah, Predi. 2012. Hubungan Dana Pihak Ketiga di Perbankan dan

Pertubuhan Ekonomi di Indonesia, tahun 1990 – 2010. Skripsi. Universitas

Indonesia. Jakarta

Nofinawati. 2016. Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia, JURIS Jurnal

Ilmiah Syariah IAIN Batu Sangkar.

Oktavia, Lili. 2016. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi

Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Modal Pada

Pemerintah Kota Samarinda. Skripsi. STIE Madani Balikpapan.

Balikpapan.

Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Penerbit

Andi. Yogyakarta.

. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Edisi

Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Page 19: KINERJA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN …jurnalmadani.stiemadani.ac.id/assets/FILE/20190102_120147_Jurnal_1.pdfKetiga perbankan syariah berpengaruh terhadap Peredaran Domestik

Kinerja Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Di

Indonesia Periode Tahun 2009- 2016.

19

Putri, Kurnia. 2016. Analisis Kontribusi Perbankan Syariah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga. Yogyakarta.

Rachman, Dini Astrilia. 2015. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan

Murabahah Terhadap Non Performing Financing(NPF). Skripsi. STIE

STEMBI Bandung. Bandung.

Rafsanjani & Sukmana. 2014. Pengaruh Perbankan Atas Pertumbuhan Ekonomi:

Studi Kasus Bank Konvensional dan Bank Syariah di Indonesia. Jurnal

Aplikasi Manajemen Vol. 12 No. 3 September 2014.

Rahardja, Prathama. 2014. Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar. Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Ramadhani, Eka A. 2017. Pengaruh Corporate Social Responsibility,

Kepemilikan Perusahaan, dan Kinerja Lingkungan terhadap Nilai

Perusahaan. Skripsi. STIE Madani Balikpapan. Balikpapan

Rosyidi, Suherman. 2011. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori

Ekonomi Mikro dan Makro. Rajawali Pres. Jakarta.

Saputra, Bambang. 2014. Decentralization, Islamic Finance, and Economic

Development: An Empirical Evidence from Indonesia. Jurnal. Yogyakarta:

Universitas Islam Indonesia

Umam, Khotibul. 2016. Perbankan Syariah. Investments. 2018. Produk Domestik

Bruto Indonesia.

Kata Data. 2018. Inilah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sejak 1961.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/01/31/inilah-

pertumbuhan-ekonomi-indonesia-sejak-1961. 10 Maret 2018.

Otoritas Jasa Keuangan. 2078. Siaran Pers: Market Share Keuangan Syariah

Capai 8 Persen, https:// www.ojk.go.id/id/ berita-dan-kegiatan/ siaran-

pers/ Pages/Siaran-Pers-Market-Share-Keuangan-Syariah-Capai-8-

Persen.aspx.04 Septemeber 2018.

Tading Economics. 2018. Indonesia – PDB : Produk Domestik Bruto.

https://id.tradingeconomics.com/indonesia/gdp. 10 Maret 2018.

https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-

makro/produk-domestik-bruto-indonesia/item253. 10 Maret 2018.

www.bi.go.id

www.bps.go.id

www.ojk.go.id