Kepemimpinan Organisasi | Pertemuan 7 Suryo Widiantoro ......Contoh: manajer pada contoh sebelumnya...
Transcript of Kepemimpinan Organisasi | Pertemuan 7 Suryo Widiantoro ......Contoh: manajer pada contoh sebelumnya...
Kepemimpinan Organisasi | Pertemuan 7
Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
Sub-CPMK 3 Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan-tindakan
yang dilakukan seorang pemimpin
1) Pembuatan visi
2) Kemampuan kognitif
3) Karakter kepemimpinan
transformasional
Some leaders look but don’t see how things happen… understanding how things happen makes the right actions obvious… effective leaders understand the consequences of actions
Beberapa pemimpin memperhatikan namun tidak melihat sesuatu terjadi… memahami bagaimana sesuatu terjadi membuat tindakan-tindakan yang tepat menjadi jelas… para pemimpin yang efektif memahami konsekuensi dari tindakan
Tao Te Cing
Masa depan bukan hasil dari pilihan di antara beberapa jalan
alternatif yang ditawarkan oleh masa kini, melainkan suatu
tempat yang diciptakan. Diciptakan pertama kali di dalam
pikiran dan kehendak, kemudian diwujudkan dalam kegiatan.
Masa depan bukan suatu tempat yang akan kita tuju, tetapi
tempat yang kita ciptakan. Jalan untuk dapat menuju ke sana
tidak ditemukan tetapi dibuat, dan kegiatan membuat jalan
tersebut mengubah baik di pembuat maupun tujuannya.
John Schaar
Tindakan membuat visi, yaitu proses membangun visi lebih penting daripada visi itu sendiri→ pemimpin transformasional tidak hanya sekedar memikirkan visi dan menyampaikan kepada pengikutnya
Visi jangka panjang berasal dari yang dikembangkan seorang pemimpin, dan akan selalu berasal (setidaknya sebagian) dari kebutuhan, ide, dan cita-cita para pengikut
Menentukan visi adalah suatu langkah dalam membangun masa depan yang kita inginkan →membutuhkan aktivitas berpikir dan berpikir keras
Langkah 1: mengekspresikan visi →mengambil tindakan untuk melaksanakan visi dan berperilaku menurut cara yang memajukan tujuan visi itu
Contoh: manajer tingkat menengah menentukan tim swakelola dengan kebebasan yang lebih besar akan menjadi lebih efektif; untuk mengungkapkan visi, manajer harus bertemu dengan salah satu tim dan memberi tim tersebut sebuah tugas dimana tim itu akan bertanggungjawab penuh tanpa campur tangan manajer
Langkah 2: menjelaskan visi → menjelaskan
visi terkait dengan langkah-langkah tindakan
dan tujuan-tujuan yang diperlukan
Contoh: manajer pada contoh sebelumnya harus menjelaskan
rencana tersebut kepada para anggota tim, memperjelas apa
yang perlu dilakukan oleh anggota tim untuk beroperasi
secara efektif sebagai tim swakelola dan mengapa hal itu
dilakukan
Langkah 3: memperluas visi →
menerapkan urutan kegiatan dalam
berbagai situasi sehingga visi tersebut
dapat diimplementasikan dalam
berbagai cara dan tempat
Contoh: manajer mungkin ingin memperluas visi kepada tim
yang lain → berarti melakukan pertemuan dengan anggota
tim lain atau setidaknya dengan orang-orang penting dalam
setiap tim yang berbeda
Langkah 4: mengembangkan visi → menerapkan
visi tidak hanya dengan satu cara yang terbatas,
dan bahkan bukan dengan berbagai cara yang
sama, tetapi dengan banyak cara yang berbeda
dalam keadaan yang beragam
Contoh: manajer mungkin berusaha untuk mengembangkan operasi
tim swakelola dengan berbagai divisi dan departemen berbeda,
misalnya membuat sebuah “kelompok tim swakelola” informal
yang terdiri dari manajer tim di seluruh organisasi
Kemampuan kognitif melibatkan kemampuan untuk berpikir dengan jelas mengenai sebab dan akibat →pemimpin membuat berbagai rencana berdasarkan visi suatu tujuan yang ingin dicapai, lalu mengambil tindakan untuk melaksanakan rencana tersebut dan mencapai tujuan
Kemampuan kognitif berperan untuk berpartisipasi dalam visi → mereka yang memiliki kemampuan kognitif yang lebih besar mampu berpikir dengan cara yang lebih kompleks selama periode waktu yang cukup lama
Garis waktu Tingkatan Aktivitas tugas
3 bulan atau
kurang
Pengawas Menggunakan pembenaran praktis untuk memecahkan masalah
ketika terjadi masalah
3 bulan – 1
tahun
Pemimpin Tim Mengarahkan kinerja tugas oleh sebuah kelompok; mengantisipasi
dan menghindari masalah dengan merefleksikan pengalaman
1 – 2 tahun Manajer
Departemen
Mengembangkan dan melaksanakan rencana yang berkaitan
dengan departemen/tujuan unit; mampu mengembangkan rencana
yang jelas untuk mengikuti jalur menuju tujuan
2 – 5 tahun Manajer Umum Merencanakan dan mengoordinasikan pekerjaan dari beberapa
departemen/unit yang terkait; mempertimbangkan alternatif dan
bagaimana tindakan saling memengaruhi
5 – 10 tahun Kepala Divisi Mengarahkan sistem yang rumit yang terdiri atas kelompok dari
beberapa unit/departemen; merancang organisasi sistem interaksi
10 – 20 tahun Senior Eksekutif Mengawasi operasi dari sistem yang kompleks dan terkait satu sama
lain; membangun dan mengelola jaringan dari beberapa hubungan
20 tahun atau
lebih
Chief Executive
(CEO)
Merancang dan mempertajam sistem, baik secara teknis maupun
sosial
Pemimpin paling efektif ketika berada
dalam posisi yang memerlukan tingkat
kemampuan kognitif yang mereka miliki
→ kepemimpinan yang sukses
bergantung pada kemampuan kognitif
yang diperlukan pekerjaan dan
pengembangan kognitif yang lebih lanjut
sebagaimana seseorang naik jabatan
Pemimpin menggunakan kemampuan kognitif untuk memahami rantai sebab-akibat yang kompleks → kemudian bertindak untuk mencapai hasil yang akan menguntungkan organisasi dan memajukan visi, rencana tindakan jangka panjang yang relatif
Kepemimpinan transformasional membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekedar daya kognitif → efektivitas pemimpin muncul karena membantu mengembangkan kemampuan kognitif pengikutnya sebagaimana ia mengembangkan kemampuan kognitifnya sendiri
Karakteristik ABC
A… Affect→ emosi atau perasaan
B… Behavioral intent → keyakinan untuk bertindak
C… Cognition→ pemikiran, dasar untuk visi
Elemen dasar paling utama adalah emosi → konsep motivasi menurut teori Maslow → keselamatan dan keamanan untuk kelangsungan hidup sebagai kebutuhan manusia yang paling mendasar dalam hirarki kebutuhan
Aspek dasar lain adalah maksud
perilaku → orientasi ke arah
tindakan, kepercayaan diri untuk
mengambil tindakan
Kemampuan berpikir atau kognitif merupakan sisi lain dari emosi atau perasaan yang penting untuk memahami hubungan sebab-akibat yang rumit