KELMPK XI (1)
-
Upload
muhammad-randi-akbar -
Category
Documents
-
view
217 -
download
1
description
Transcript of KELMPK XI (1)
Skenario 3
Hasan
Hasan is a 25 year old man, went to see a doctor about a week after returning
from a water police’s job a month ago in peripheral area of Bangka. He
complained of three days of fever with chills, rigor and profuse sweating
accompanied by a headache and nausea.
I. klarifikasi istilah
a. Fever
Demam/ febris ; peningkatan suhu tubuh di atas normal ; hal ini
disebabkan oleh stress fisiologik, seperti ovulasi, sekresi hormone
tiroid berlebihan, olahraga berat sampai lesi system saraf pusat atau
infeksi oleh mikroorganisme atau pejamu non-infeksi seperti radang
atau pelepasan bahan-bahan seperti pada leukaemia..(Dorland)
b. Rigor
Dingin ; kekakuan pada otot, baik fleksor dan ekstensor ; kekakuan
atau ketidakfleksibelan terutama yang abnornal atau merupakan
penyakit.
c. Profuse sweating
Mengeluarkan keringat berlebihan
d. Chills
Gemetar menggigil ; serangan kontraksi involunter pada otot-otot
volunter disertai rasa dingin dan kepucatan pada kulit; ague
e. Nausea
Sensasi yang tidak menyenangkan yang secara samar dialihkan ke
epigastrium dan abdomen serta sering memuncak dengan muntah-
muntah.
f. Headache
Cephalgia ; rasa nyeri / tidak enak di kepala, setempat, atau
menyeluruh dan dapat menjalar ke mata, wajah, gigi, rahang bawah,
dan leher
g. Water police
Satuan tugas polisi yang menjaga keamanan di perairan, umumnya
aktivitas lebih sering di daerah pesisir daratan/ pulau.
h. Peripheral area of Bangka
Topografi pesisir umum berupa pantai magrove dan semak air
yang sifatnya air payau
II. Identifikasi masalah
1. Hasan mengeluh demam selama 3 hari dengan chills, rigor, dan
keringat yang berlebihan serta disertai sakit kepala dan mual-mual.
2. Keluhan tersebut terjadi setelah seminggu pulang dari tugas selama
sebulan di pesisir Bangka
III. Analisis masalah
Keluhan hasan
apa ? a. Demam d. rigor
penyebab? b. Chills e.profuse sweating
Mekanisme? c.nausea f. headache
Lain-lain?
Apa diagnosis banding hasan ?
Bagaimana cara penegakan diagnosisnya?
Apa diagnosis penyakit hasan?
Bagaimana penatalaksanaannya (pengobatan dan pencegahannya)?
Adakah hubungan yang signifikan antara tempat kerja Hasan dengan
sakitnya?
Hasan, 25 tahun
Water police di daerah bangka selama 1 bulan
Pulang ke daerah asal
1 minggu, 3 hari demam
* rigor + chills
* suhu tubuh meningkat/ panas disertai sakit kepala dan mual-mual
* profuse sweating
Diagnosis banding Test lanjutan untuk Diagnosis
Penatalaksanaan dan pencegahan
Sintesis Permasalahan
Keluhan Hasan
a. Demam/pireksia ,
kenaikan temperatur tubuh di atas normal ( 98,6 F / 37 C); gejala dari suatu
penyakit yang ditandai oleh naiknya suhu tubuh. (Dorland)
Sebab :
1. stress fisiologik : ovulasi, sekresi hormon tiroid berlebihan, olahraga berat,
hingga lesi sistem saraf pusat.
2. non-infeksi : dehidrasi, reaksi pasca imun, keracunan, terbakar.
3. infeksi : infeksi saluran nafas, saluran cerna, sistem saraf pusat, tulang dan
otot.
4. penyakit autoimun, tumor (neoplasma), penyakit metabolisme, penyakit
radang kronis
Demam infeksi Demam Non-Infeksi
Jenis demam berdasarkan periodesitas :
1. Demam remitten : naiknya suhu tubuh harian naik turun tanpa
pernah mencapai suhu normal
2. Demam intermitten : naiknya suhu tubuh harian naik turun
mencapai nilai normal
3. Demam septik : suhu abdan berangsur naik ke tingkat yang
tinggi sekali pada malam hari dan turun sampai normal kembali pada pagi
hari. Biasanya disertai menggigil dan berkeringat.
4. Demam sustained / continuous : demam dimana variasi suhu
sepanjang hari tidak berneda lebih dari satu derajat.
5. Demam siklik : suhu mengalami peningkatan selama beberapa
hari, diikuti periode bebas demam selama beberapa hari dan diikuti lagi
oleh peningkatan suhu seperti semula.
Jenis demam berdasarkan derajat kisaran suhu tubuh saat demam :
1. low grade : 38-39 C / 100,4-102,2 F
2. moderate : 39- 40 C / 102,2- 104 F
3. high grade : > 40 C / > 104 F
4. hyperpyreksia : > 42 C / > 107,6 F
Mekanisme Demam
Pirogen
Produksi sitokin ( IL-1, IL-6, TNF) oleh makrofag, neutrofil, sel mast
Produksi prostaglandin E2
Induksi panas di area termostat hipotalamus
Suhu naik
demam
b. Chills
Gemetar menggigil ; serangan kontraksi involunter pada otot-otot volunter
disertai rasa dingin dan kepucatan pada kulit; ague
c. Rigor
Dingin ; kekakuan pada otot, baik fleksor dan ekstensor ; kekakuan atau
ketidakfleksibelan terutama yang abnornal atau merupakan penyakit.
d. Profuse sweating
Mengeluarkan keringat berlebihan. Penyebab :
1. primary hyperhidrosis
belum diketahui dengan jelas, biasanya keringat hanya pada satu lokasi
tertentu, seperti pada tangan, kaki atau ketiak. Dimulai pada masa anak-
anak hingga dewasa dan menetap seumur hidup.
2. secondary hyperhidrosis
disebabkan oleh beberapa kondisi seperti hypertyroidism, anxyetas berat,
obesitas, menopause, hipoglikemia, malaria, TBc, olahraga berat, dll.
Terjadi sebagai manifestasi dari suatu penyakit.
Mekanisme chills, rigor, profuse sweating, dan nausea:
Demam
Pengaturan termostat mendadak diubah (dari suhu normal menjadi meningkat)
Suhu darah < suhu termostat
Terjadi respon otonom yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh
simpati aktif
vasokontriksi perifer…..................... vasokontriksi di GI tract
dan piloereksi karena porsi vaskularisasi >> menuju otak
kulit terasa dingin/Rigor kurang suply O2
respon menggigil/chills untuk
menghasilkan kalor agar suhu tubuh GI lambat / stop bekerja
sama dengan set point termostat
suhu tubuh = set point termostat jumlah asam lambung berlebihan,
tetapi, tubuh kemudian menanggapi dapat mengiritasi mukosa usus
sebagai keadaan “panas”
set point tiba-tiba turun (tidak dihasilkan mual
lagi IL-1 yang penting untuk induksi PGE2)
suhu tubuh < set point termostat, menghambat pusat simpatis di
ada upaya menurunkan suhu tubuh hipotalamus posterior
meransang kelenjar keringat menghilangkan tonus vasokonstriktor
pada pembuluh darah kulit
sekresi keringat untuk membuang
panas tubuh segera vasodilatasi
e. Mual
sensasi yang tidak menyenangkan yang secara samar dialihkan ke epigastrium
dan abdomen serta sering memuncak dengan muntah-muntah.
Penyebab :
- reaksi kejiwaan terhadap rasa nyeri, takut, rasa & bau yang tidak sedap
- obat bius
- racun
- gangguan pada GI tract
- mabuk minuman alkohol, kendaraan
- pusing
- kehamilan ( pada saat awal)
Mekanisme mual
Demam
Pengaturan termostat mendadak diubah (dari suhu normal menjadi
meningkat)
Suhu darah < suhu termostat
Terjadi respon otonom yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh
simpati aktif vasokontriksi perifer dan piloereksi
pusat muntah (Med. Oblong) vasokontriksi di GI Tract
- peningkatan saliva porsi vaskularisasi >> menuju otak
- penurunan tonus lambung dan peristaltik
kurang suply O2
GI lambat / stop bekerja
Mual jumlah asam lambung berlebihan,
dapat mengiritasi mukosa usus
f. sakit kepala / cephalgia
* rasa nyeri / tidak enak di kepala, setempat, atau menyeluruh dan dapat menjalar
ke mata, wajah, gigi, rahang bawah, dan leher
* nyeri di kepala yang dialihkan ke permukaan kepala dari struktur-struktur
dalam, sebagian besar tidak disebabkan oleh kerusakan di dalam otak itu sendiri.
Jenis Cephalgia :
# primer
migrein
cluster
# sekunder
sakit kepala pasca trauma
sakit kepala organik sebagai bagian penyakit lesi desak ruang
perdarahan sub arachnoid
neuralgia trigeminus
penyakit sistemik
infeksi intra cranial
penyakit mata
Diagnosis banding
1. malaria
Anamnesis
riwayat bekerja di daerah endemik malaria ( daerah pinggiran bangka),
di mana merupakan daerah pedesaan (kecendrungan terjadi malaria),
area pantai / dataran rendah merupakan tempat yang sangat bagus
untuk perkembangbiakan nyamuk. Pada ketinggian > 6000 kaki tidak
ada nyamuk yang dapat hidup. Topografi pulau yang banyak terdapat
hutan magrove akan mengakibatkan genangan air saat musim hujan
adalah habitat nyamuk.
Gambaran klinik
- gejala demam intermitten paroksismal
- trias malaria
i. dingin / rigor : 15 – 16 menit
menggigil / chills : 15 menit – 1 jam
Dimulai saat sel darah merah pecah, parasit keluar dari
darah. Timbul rasa mual, muntah-muntah, sakit kepala
ii. panas ( 39,0 – 41 C ) : 2 jam hingga beberapa jam
dimulai saat parasit menyerang sel darah merah. Penderita
mual-mual hingga muntah, dan sakit kepala.
iii. berkeringat banyak : ± 1 jam
temperatur termostat turun yang kemudian diikuti
penurunan temperatur tubuh, sakit kepala hilang, beberapa
jam tanpa gejala tapi sangat lelah.
Interval trias malaria
P . vivax :48 jam ;demam setiap 2 hari
P. ovale :48 jam ;demam setiap 2 hari
P. falcifarum :24 – 48 jam ;demam setiap 1-2 hari
P. malariae :72 jam ;demam setiap 3 hari
Masa inkubasi
P . vivax :9 – 40 hari, bisa sampai 6 – 12 bulan/ lebih
P . ovale :10 – 12 hari
P .falcifarum :10 – 12 hari
P .malariae :12 – 14 hari, bisa sampai bertahun-tahun
2. Demam tipoid
Sebab : Salmonella thypi
Masa inkubasi : 10 – 14 hari
Gejala :
* demam tinggi yang meningkat perlahan ( 39 – 40 C )
* sakit kepala
* anorexia
* sakit perut
* chills
* bradicardia
* lemah
* myalgia
* konstipasi
* ruam
3. demam berdarah
sebab : virus dengue golongan flavivirus yang disebarkan oleh
nyamuk Aydes aegypti
masa inkubasi : 2 – 15 hari setelah gigitan nyamuk infektid
gejala :
demam (setelah 5 – 6 hari, suhu normal)
chills
sakit kepala
ruam pada hari 3 atau 4 selama 24 – 72 jam
sakit otot dan sendi
4. hepatitis akut
Penegakan diagnosa
1. sediaan darah tebal : untuk melihat adanya parasit malaria atau tidak
2. sediaan darah tipis : untuk mengetahui spesies parasit malaria
3. sistem Quantitative Buffy Coat/ QBC
Waktu yang dibutuhkan singkat, butuh mikroskop fluorescence, terdeteksi
parasitemia yang rendah misal 0,001 %
4. dipstick test
Sensitifitas dan spesifisitas tinggi, tapi tes tetap memberikan hasil positif
setelah 1 minggu atau lebih pasien sembuh.
5. deteksi antibodi malaria
Dengan metode IFAT ( Indirect Fluorescent Antibody Test) atau ELISA
6. pelacakan DNA
7. PCR
Diagnosa
Dari gejala yang ada, Hasan diduga terinfeksi malaria.
Malaria adalah suatu infeksi sel darah merah oleh Plasmodium. Infeksi
malaria sering terjadi di daerah tropis. Malaria disebarkan melalui :
Gigitan nyamuk anopheles betina
Transfuse darah yang terkontaminasi
suntikan dengan jarum yang sebelumnya telah digunakan oleh
penderita malaria
Terdapat 4 spesies malaria :
1. plasmodium vivax
2. plasmodium ovale
3. plasmaodium ,malariae
4. plasmodium falciparum
siklus hidup parasit malaria:
nyamuk betina menggigit penderita malaria
nyamuk menghisap darah yang mengandung parasit malaria
darah penderita (parasit malaria) berpindah ke kalenjar liur nyamuk
nyamuk menggigit manusia kembali
parasit ditularkan ke target (manusia) lain
parasit dalam tubuh target masuk ke dalam hati
parasit berkembang biak (2-4 minggu)
meninggalkan hati dan masuk ke RBC
berkembang biak di RBC
RBC pecah
Gejala dan pola malaria :
1. malaria vivax dan ovale
suatu serangan bias dimulai dengan samar-samar dan menggigil, dikuti
berkeringat dan demam yang hilang dan timbul, dalam satu minggu akan
terbentujk pola yang khas dari serangan yang hilang timbul. Suatu periode
sakit kepala atau rasa tidak enak badan akan diikuti oleh menggigil.
Demam berlangsung selama 1-8 jam. Setelah demam reda, penderita
merasakan sehat sampai terjadi menggigil berikutnya. Pada malaria vivax,
serangan berikutnya cenderung terjadi setiap 48jam.
2. malaria falciparum
suatu serangan diawali dengan menggigil. Suhu tubuh naik secara bertahap
keudian tiba-tiba turun. Serangan bias berlangsung selama 20-36 jam.
Penderita tampak lebih sakit dibandingkan dengan malaria vivax dan sakit
kepala nya hebat. Diantara serangan malaria(dengan selang waktu 24-48
jam) penderita biasanya merasa tidak enak badan dan mengalami demam
ringan.
3. Malaria malariae
Serangan sering kali dimulai secara samar-samar. Serangan menyerupai
malaria vivax dengan selang waktu antara dua serangan adalah 72 jam.
Dilihat dari segi onsetnya, malaria yang diderita oleh tuan Hasan adalah jenis
ovale, vivax atau falciparum. Tetapi mengenai jenis mana yang lebih pasti
masih perlu pemeriksaan lebih lanjut (dianjurkan pemeriksaan sediaan darah
tipis untuk mengetahui spesies plasmodium) untuk terapi yang lebih efektif.
Penatalaksanaan
Terapi spesifik
Belum diberikan tindakan khusus karena belum pasti jenis malarianya.
Tetapi jika telah diketahui jenis malarianya, maka pengobatan yang dapat
dilakukan yaitu :
Untuk pengobatan malaria, beberapa jenis obat yang dikenal umum adalah:
- Obat standar: klorokuin dan primakuin
- Obat alternatif: Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin)
- Obat penunjang: Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas Ferrosus)
- Obat malaria berat: Kina HCL 25% injeksi (1 ampul 2 cc)
– obat standar dan Klorokuin injeksi (1 ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.
Obat Malaria
Klorokuin
Kerja obat ini adalah:
- sizon darah: sangat efektif terhadap semua jenis parasit malaria dengan
menekan gejala klinis dan menyembuhkan secara klinis dan radikal; obat pilihan
terhadap serangan akut, demam hilang dalam 24 jam dan parasitemia hilang
dalam 48-72 jam; bila penyembuhan lambat dapat dicurigai terjadi resistensi
(gagal obat); terhadap p. falciparum yang resisten klorokuin masih dapat
mencegah kematian dan mengurangi penderitaan
- gametosit: tidak evektif terhadap gamet dewasa tetapi masih efektif terhadap
gamet muda
Farmokodinamikanya:
- menghambat sintesa enzim parasit membentuk DNA dan RDA
- obat bersenyawa dengan DNA sehingga proses pembelahan dan pembentukan
RNA terganggu
Toksisitasnya:
- Dosis toksis: 1500 mg basa (dewasa)
- Dosis lethal: 2000 mg basa (dewasa) atau 1000 mg basa pada anak-anak atau
lebih besar/sama dengan 30 mg basa/kg BB
Efek sampingnya:
- gangguan gastro-intestinal seperti mual, muntah, diare terutama bila perut dalam
keadaan kosong
- pandangan kabur
- sakit kepala, pusing (vertigo)
- gangguan pendengaran
Formulasi obat:
- Tablet (tidak berlapis gula): Klorokuin difosfat 150 mg basa setara dengan 250
mg berntuk garam dan Klorokuin sulfat 150 mg basa setara dengan 204 mg
garam.
- Ampul: 1 ml berisi 100 ml basa klorokuin disulfat per ampul dan 2 ml berisi 200
ml basa klorokuin disulfat per ampul.
Primakuin
Kerja obat ini adalah:
- sizon jaringan: sangat efektif terhadap p.falciparum dan p.vivax, terhadap p.
malariae tidak diketahui
- sizon darah: aktif terhadap p.falciparum dan p.vivax tetapi memerlukan dosis
tinggi sehingga perlu hati-hati
- gametosit: sangat efektif terhadap semua spesies parasit
- hipnosoit: dapat memberikan kesembuhan radikal pada p.vivax dan p.ovale
Farmakodinamikanya
menghambat proses respirasi mitochondrial parasit (sifat oksidan) sehingga lebih
berefek pada parasit stadium jaringan dan hipnosoit
Toksisitasnya:
- Dosis toksis 60-240 mg basa (dewasa) atau 1-4 mg/kgBB/hari
- Dosis lethal lebih besar 240 mg basa (dewasa) atau 4 mg/kg/BB/hari
Efek sampingnya:
- Gangguan gastro-intestinal seperti mual, muntah, anoreksia, sakit perut terutama
bila dalam keadaan kosong
- Kejang-kejang/gangguan kesadaran
- Gangguan sistem haemopoitik
- Pada penderita defisiensi G6 PD terjadi Hemolysis
Formulasi obat
tablet tidak berlapis gula, 15 mg basa per tablet
Kina
Kerja obat ini adalah:
- sizon darah: sangat efektif terhadap penyembuhan secara klinis dan radikal
- Gametosit: tidak berefek terhadap semua gamet dewasa P. falciparum dan
terhadap spesies lain cukup efektif
Farmakodinamikanya
terikat dengan DNA sehingga pembelahan RNA terganggu yang kemudian
menghambat sintesa protein parasit.
Toksisitasnya:
- dosis toksis: 2-8 gr/hari (dewasa)
- dosis lethal: lebih besar dari 8 gr/hari (dewasa)
Efek sampingnya
Chinchonisme Syndrom dengan keluhan: pusing, sakit kepala, gangguan
pendengaran –telinga berdenging (tinuitis dll), mual dan muntah, tremor dan
penglihatan kabur.
Formulasi obat:
- Tablet (berlapis gula), 200 mg basa per tablet setara 220 mg bentuk garam.
- Injeksi: 1 ampul 2 cc kina HCl 25% berisi 500 mg basa (per 1 cc berisi 250 mg
basa)
Sulfadoksin Pirimetamin (SP)
Kerja obat ini adalah:
- sizon darah: sangat efektif terhadap semua p. falciparum dan kuang efektif
terhadap parasit lain dan menyembuhkan secara radikal. Efeknya bisa lambat
bila dipakai dosis tunggal sehingga harus dikombinasikan dengan obat lain
(Pirimakuin)
- Gametosit : tidak efektif terhadap gametosit tetapi pirimetamin dapat
mensterilkan gametosit
Farmakodinamikanya:
- primetamin, terikat dengan enzym Dihidrofolat reduktase sehingga sintesa asam
folat terhambat sehingga pembelahan inti parasit terganggu
- SP menghambat PABA ekstraseluler membentuk asam folat merupakan bahan
inti sel dan sitoplasma parasit
Toksisitasnya :
- sulfadoksin, dosis toksis 4-7gr/hari (dewasa); dosis lethal lebih besar 7 gr/hari
(dewasa)
- pirimetamin, dosis toksis 100-250 mg/hari (dewasa); dosis lethal lebih besar 250
mg/hari (dewasa)
Efek sampingnya:
- gangguan gastro-intestinal seperti mual, muntah
- pandangan kabur
- sakit kepala, pusing (vertigo)
- haemolisis, anemia aplastik, trombositopenia pada penderita defisiensi G6PD
Kontra indikasinya:
- idiosinkresi
- bayi kurang 1 tahun
- Defisiensi G6PD
Formulasi obat adalah SP: 500 mg sulfadoksin ditambah 25 mg pirimetamin
Terapi supportif
a. tindakan umum
monitoring tanda-tanda vital
pemberian cairan dan perawatan umum
anamnesa mendalam tentang pasien : riwayat perjalanan penyakit,
riwayat penyakit dahulu, pemeriksaan fisik dan laboratorium.
b. pengobatan simptomatik
antipiretik untuk pengobatan hipertermia
analgesik untuk sakit kepala
antikonvulsan bila terjadi kejang
c. pemberian anti malaria pra rujukan
primakuin untuk segala jenis malaria
Pencegahan
1. Menggunakan Obat Anti Malaria terus menerus mulai 1-2 minggu
sebelum berangkat sampai 4-6 minggu setelah keluar dari daerah endemis
malaria.
profilaksis
i. klorokuin
sebelum : 500 mg (1 minggu sebelum)
1 x seminggu selama di daerah
Minimal 6 minggu setelah pulang
ii. tetrasikllin/ doxycyclin
sering digunakan pelancong untuk profilaksis jangka
pendek
sebelum : 100 mg/hari (1 hari sebelum)
selama di daerah serta 4 minggu setelah pulang
iii. kloroguanid
tablet (proguanil 100 mg & atovakuon 250 mg)
1 tablet sehari sebelum, setiap hari di daerah, 1 minggu
pulang.
iv. meflokuin
3 minggu sebelum : 250 mg/minggu
1 x seminggu di daerah, 4 minggu setelah pulang
v. pirimetamin
25 mg tablet + sulfadoksin
2. Menghindari gigitan nyamuk dengan cara :
a.repelan dietiltoluamid
b. tidur dengan kelambu yang dilapisi dengan pyretin
c.menggunakan lotion atau minyak anti nyamuk
3. Bunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa degan cara:
a. penyemprotan rumah (min 2x/th, interval 6 bulan)
b. larvaciding, yaitu penyemprotan rawa-rawa yang potensial akan tempat
perindukan malaria.
Daftar pustaka
http://www.geocities.com/mitra_sejati_2000/malaria.htmlhttp://www.koalisi.org/koalisi2/detail.php?m=3&sm=9&id=73http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah