KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati...

23
1 KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK MULUR SUKOHARJO DIVERSITY OF WATER BIRD IN MULUR RESEVEOIR SUKOHARJO Muhammad Indrawan, Sunarto, Topan Cahyono Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Science, Sebelas Maret University, Surakarta ABSTRACT Indonesia was the most important country that concern for the habitat of water birds life. It`s about 184 species of water birds that classified in 18 family have been found in Indonesia.One of the region water land in central java that has a potential for diversity of water birds is Mulur reservoir in Sukoharjo. The aim of this research were (1) To know diversity of water birds species in Mulur reservoir, and (2) To know the “phylogenetic relationship” of water birds in Mulur reservoir. Method of this research is survey, it works with exploration of the route that has been marked and make a data list from all of the bird species that present on that route. The birds were identified based on morphologic character. The diversity of birds species were analized with “quality descriptive method”, and to determine the relationship among them were done by “taxonomy numeric method” with SPSS ver. 16. Result showed, there were 6 species of water birds (3 family, 3 orde) in Mulur Reservoir i.e : Ixobrychus eurhytmus (Ardiedae, Ciconiformes), Dendrocygna javanica (Dendrocygnidae, Anseriformes), Gallinula chloropus (Rallidae, Gruiformes), Amaurornis phoenicurus (Rallidae, Gruiformes), Porphyrio porphyrio (Rallidae, Gruiformes), Bubulcus ibis (Ardiedae, Ciconiformes).The phylogenetic relationship that close is between Ixobrychus eurhytmus with Bubulcus ibis with value of the distance is 1,732. The phylogenetic relationship that distant is between Gallinula chloropus with Dendrocygna javanica as distant as Dendrocygna javanica with Amaurornis phoenicurus with value of the distance is 4,690. Keyword : Diversity, Morphology character, Water Bird, Mulur Resevoir, Sukoharjo

Transcript of KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati...

Page 1: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

1

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR

DI WADUK MULUR SUKOHARJO

DIVERSITY OF WATER BIRD

IN MULUR RESEVEOIR SUKOHARJO

Muhammad Indrawan, Sunarto, Topan Cahyono

Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Science,

Sebelas Maret University, Surakarta

ABSTRACT

Indonesia was the most important country that concern for the habitat of

water birds life. It`s about 184 species of water birds that classified in 18 family

have been found in Indonesia.One of the region water land in central java that has

a potential for diversity of water birds is Mulur reservoir in Sukoharjo. The aim of

this research were (1) To know diversity of water birds species in Mulur

reservoir, and (2) To know the “phylogenetic relationship” of water birds in

Mulur reservoir.

Method of this research is survey, it works with exploration of the route

that has been marked and make a data list from all of the bird species that present

on that route. The birds were identified based on morphologic character. The

diversity of birds species were analized with “quality descriptive method”, and to

determine the relationship among them were done by “taxonomy numeric

method” with SPSS ver. 16.

Result showed, there were 6 species of water birds (3 family, 3 orde) in

Mulur Reservoir i.e : Ixobrychus eurhytmus (Ardiedae, Ciconiformes),

Dendrocygna javanica (Dendrocygnidae, Anseriformes), Gallinula chloropus

(Rallidae, Gruiformes), Amaurornis phoenicurus (Rallidae, Gruiformes),

Porphyrio porphyrio (Rallidae, Gruiformes), Bubulcus ibis (Ardiedae,

Ciconiformes).The phylogenetic relationship that close is between Ixobrychus

eurhytmus with Bubulcus ibis with value of the distance is 1,732. The

phylogenetic relationship that distant is between Gallinula chloropus with

Dendrocygna javanica as distant as Dendrocygna javanica with Amaurornis

phoenicurus with value of the distance is 4,690.

Keyword : Diversity, Morphology character, Water Bird, Mulur Resevoir,

Sukoharjo

Page 2: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

2

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang

cukup melimpah. Kekayaan biodiversitas ini dapat dilihat melalui jumlah dan

prosentase yaitu 17 % flora fauna di dunia terdapat di Indonesia. Jumlah tersebut

meliputi , 25 % spesies ikan, 10 % tanaman berbunga, 12 % spesies mamalia, 16

% spesies reptil dan amphibi serta 17 % dari seluruh spesies burung di dunia

(Sujatnika. dkk, 1995).

Salah satu kawasan dengan biodiversitas burung yang penting adalah

Pulau Jawa dan Bali. Jawa dan Bali memiliki kekayaan avifauna yang tinggi.

Kawasan tersebut mempunyai kekayaan avifauna sebanyak 494 spesies. Jumlah

tersebut mencakup setengah dari famili burung di dunia. Jenis avifauna yang

dijumpai tersebut dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu burung penetap

(368 spesies, 24 endemik) dan 126 spesies burung migran (Whitten et al, 1996).

Salah satu faktor yang mendukung suatu persebaran dan kemampuan

bertahan suatu jenis burung pada satu area adalah variasi karakter morfologi.

Dimana terdapat variasi pada ukuran, lapisan bulu, bentuk paruh, bentuk kaki,

pada tiap spesies (Peterson,1971). Spesialisasi pemilihan makanan oleh berbagai

spesies burung dapat dijadikan sebagai acuan untuk penggolongan beberapa jenis

burung. Selain itu beberapa adaptasi pada kebiasaan makanan dapat berpengaruh

juga pada struktur morfologis terutama pada bentuk paruh dan kaki

(Peterson,1971).

Keanekaragaman jenis burung sangat penting untuk mendeskripsikan

struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009).

Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang ada di suatu

wilayah, tetapi meliputi perbedaan dan keunikan antar spesies. Perbedaan dan

keunikan tersebut dapat diketahui dengan mempelajari sifat dari suatu spesies dan

mengetahui hubungan kekerabatan antar spesies yang satu dengan spesies yang

lainnya (Setyawan, 1999).

Keanekaragaman sifat dan ciri yang dimiliki suatu makhluk hidup

sesungguhnya menggambarkan keanekaragaman potensi dan manfaat yang dapat

Page 3: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

3

digali. Kita akan kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan potensi yang

dimiliki makhluk hidup tersebut, bila data dan informasi ilmiah mengenai sumber

daya hayati belum sepenuhnya diungkap (Retnoningsih, 2008). Salah satu

kawasan lahan basah di pulau Jawa dengan potensi burung air adalah Waduk

Mulur yang berada di wilayah Sukoharjo. Burung air di wilayah ini belum banyak

diteliti secara mendalam mengenai keanekaragaman jenis spesies burung airnya.

Berdasar hal tersebut penelitian tentang Keanekaragaman Jenis Burung Air di

Wilayah Waduk Mulur Sukoharjo menarik untuk dikaji.

Bahan dan Metode

Bahan penelitian untuk keanekaragaman jenis avifauna air ini berupa

spesies burung air yang ada di Waduk Mulur Sukoharjo. Dan alat- alat yang

digunakan Binokuler, sheet/lembar pengamatan, pensil, kamera DSLR, buku

panduan pengenalan lapangan burung – burung Sumatera, Jawa, Bali dan

Kalimantan dari Mac Kinnon (Mac Kinnon et al, 2000).

Metode Penelitian

. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode jelajah, melalui rute

yang telah dibuat dan mencatat semua jenis burung yang terlihat di sekitarnya

(Hidayat et al, 1996). Identifikasi burung dengan mengkroscekkan antara fakta

yang diperoleh dilapangan melalui observasi langsung dengan sumber pustaka

yang ada, yaitu buku panduan lapangan burung-burung Jawa dan Bali, serta

burung-burung di Sumatera, Jawa, bali, dan Kalimantan dari Mac Kinnon

(Elfidasari, 2005). Hubungan kekerabatan burung-burung yang telah teridenfikasi

ditentukan dengan karakter morfologi yang

Analisis data untuk keanekaragaman jenis menggunakan pendekatan

deskriptif kualitatif, sedang untuk penentuan hubungan kekerabatan dilakukan

dengan metode taksonomi numerik yang dianalisis menggunakan SPSS versi 16

dengan langkah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan data tentang karakter-karakter tiap spesimen yang akan

dibandingkan. Pemilihan karakter diusahakan sebanyak mungkin.

Page 4: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

4

b. Data beberapa karakter taksonomik dikodekan menurut nilainya dengan

menggunakan angka 0, 1, 2, 3, dan seterusnya.

c. Untuk menentukan hubungan kekerabatan antar famili dilakukan

pengukuran disimilaritas dengan menghitung jarak taksonomik

menggunakan rumus jarak Euclidean, sebagai berikut :

(X )i j ik

ni

n

- X2

=1Δ jk =

Keterangan :

∆jk = jarak taksonomi antara dua individu j dan individu k

Xij = nilai karakter taksonomik ke-i pada individu j

Xik = nilai karakter taksonomi ke-i pada individu k

n = jumlah karakter yang dipakai

d. Dari perhitungan jarak taksonomi, famili-famili kemudian dikelompokkan

dengan metode cluster. Hasil pengelompokan kemudian digambarkan

sebagai sebuah dendogram jarak taksonomi

e. Hubungan kekerabatan ditentukan berdasar nilai jarak taksonomi masing-

masing cluster yang terbentuk. Semakin kecil jarak taksonomi suatu

pasangan familia pada dendogram, maka semakin dekat hubungan

kekerabatanya dan semakin besar nilai jarak taksonomi, maka semakin jauh

hubungan kekerabatannya.

f. Data yang diperoleh dari pengamatan karakter avifauna air ditabulasikan,

dianalisis dengan metode cluster menggunakan jarak Euclidean dan dibuat

dendogram untuk hubungan kekerabatannya menggunakan program SPSS

versi 16 (Fry, 1993).

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Waduk Mulur dibangun oleh pemerintahan Hindia Belanda pada tahun

1926, dan dilakukan perluasan oleh Sri Susuhan Pakubuwono X pada tahun 1940.

Waduk yang terletak di desa Mulur kecamatan Bendosari Sukoharjo mendapatkan

suplai air dari Kali Jlantah melalui Bendungan Pepen. Waduk ini dibangun di atas

Page 5: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

5

tanah negara seluas ± 151 Ha, dengan luas DAS 7,89 km2

dan luas daerah

genangan 119,59 Ha. Oleh warga setempat, waduk dimanfaatkan untuk membuka

lahan pertanian dan sebagai tempat pemeliharaan ikan (karamba). (BPSDA,

2002).

Penelitian dilakukan dengan mengelilingi waduk melewati tepian di

sekelilingnya. Saat pengamatan ditemui beberapa pemanfaatan lahan oleh warga

sekitar waduk, yaitu areal persawahan dan karamba. Area karamba ditemukan di

sekitar perairan yang banyak ditumbuhi tanaman air, terletak di dekat tanggul

sebelah barat. Bagian utara waduk jarang sekali ditemukan tanaman air, sehingga

jarang ditemui aktifitas burung air dikawasan ini. Bagian selatan ke timur terdapat

area persawahan dan juga tutupan tanaman air, pada bagian ini juga sering

ditemukan aktivitas burung air. Di bawah ini (Gambar 1) dapat dilihat peta

wilayah waduk mulur, yaitu sebagai berikut ;

Gambar 1. Peta Posisi Waduk Mulur Sukoharjo (Google Earth)

Keterangan :

1. Tanggul 4. Area pemukiman

2. Tanaman air 5. Area persawahan

3. Jalan Raya

1

2

3

5

4

Page 6: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

6

Selain pemanfaatan lahan berupa persawahan dan karamba, ditemui

adanya kawasan pemukiman penduduk dan jalan raya di sekitar waduk. Selama

pengamatan yang dilakukan disekitar waduk, aktivitas burung air banyak ditemui

di daerah yang memiliki banyak tanaman air.

B. Jenis-Jenis Burung Air di Waduk Mulur Sukoharjo

Penelitian yang dilakukan di Waduk Mulur mendapatkan 6 spesies burung

air yang diidentifikasi secara deskriptif dengan membandingkan karakter spesies

sampel dengan buku panduan pengenalan lapangan burung – burung Sumatera,

Jawa, Bali dan Kalimantan karangan Mac Kinnon, yaitu sebagai berikut :

1. Bambangan coklat (Ixobrychus eurhythmus) (Gambar 2)

Klasifikasi

Domain : Eukaryota

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Aves

Order : Ciconiiformes

Family : Ardeidae

Genus : Ixobrychus

Spesies : Ixobrychus eurhythmus

Keterangan :

1. Paruh

2. Sayap

3. Kaki

4. Jari Kaki

Gambar 2. Ixobrychus eurhythmus

3

1

4

2

Page 7: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

7

Deskripsi :

Warna dominan tubuh adalah coklat; memiliki kalung hitam di bawah

tenggorokan atau dada. Mahkota atau tudung berwarna hitam; Iris berwarna

kuning; paruh kuning kehijauan. Paruh bertipe panjang, straight dan acute.

Lubang hidung terletak pada pangkal culmen. Sayap terbang berwarna hitam,

dan bagian bawahnya berwarna abu-abu. Sayap bertipe rounded (melingkar) .

Ekor bertipe rounded. Merupakan tipe burung pejalan (wading). Kaki

berwarna kuning dan kuku jari tengahnya terdapat serrate (bergerigi). Sisik

kaki bertipe scutellate; cakar bertipe acute. Hallux bertipe incumbent. Panjang

total tubuh mencapai 34,5 cm; panjang sayap 13,2 cm; panjang tungkai 5,6

cm; panjang paruh 5,5 cm; panjang ekor 4,9 cm.

2. Belibis batu (Dendrocygna javanica) (Gambar 3)

Klasifikasi

Domain : Eukaryota

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Aves

Order : Anseriformes

Family : Dendrocygnidae

Genus : Dendrocygna

Spesies : Dendrocygna javanica

Keterangan :

1. Paruh

2. Sayap

3. Kaki

4. Jari Kaki

5. Selaput renang

Gambar 3. Dendrocygna javanica

1

2

34

5

Page 8: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

8

Deskripsi :

Tubuh berwarna coklat kemerahan dengan mahkota yang berwarna hitam.

Bulu mahkota berwarna hitam tidak menutupi sampai bagian mata. Paruh

bertipe depressed, dan memiliki struktur khusus berupa lamella. Warna paruh

hitam, dengan ujung seperti kait; iris berwarna coklat. Lubang hidung terletak

pada pangkal culmen. Sayap bertipe rounded. Tungging dan ekor bawah

berwarna merah, dengan penutup ekor atas berwarna merah karat. Ekor betipe

rounded. Merupakan burung air tipe perenang. Kaki berwarna hitam, dengan

hallux bertipe elevated. Sisik kaki bertipe reticullate; cakar bertipe obtuse.

Jari-jari kakinya bertipe palmate. Memiliki kebiasaan terbang dan mencari

makan secara berkelompok. Panjang total tubuh mencapai 40 cm; panjang

sayap 23,4 cm; panjang tungkai 5,3 cm; panjang paruh 4,7 cm; panjang ekor

7,4 cm.

3. Mandar Batu (Gallinula chloropus) (Gambar 4)

Klasifikasi

Domain : Eukaryota

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Aves

Order : Gruiformes

Family : Rallidae

Genus : Gallinula

Spesies : Gallinula chloropus

Keterangan :

1. Sayap

2. Perisai

3. Paruh

4. Mata

5. Kaki

Gambar 4. Gallinula chloropus

1

23

4

5

Page 9: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

9

Deskripsi :

Bulu tubuh seluruhnya hitam suram, kecuali coretan garis putih pada

sepanjang bagian sisi dan dua bercak putih pada bagian bawah ekor. Paruh

pendek, berwarna merah dengan ujung paruh hijau kekuningan; iris berwarna

merah. Terdapat perisai berwarna merah terang pada bagian dahi, perisai

hanya berukuran kecil. Lubang hidung terletak pada tengah culmen. Sayap

bertipe rounded, bagian bulu sayap terluar memiliki coret putih. Ekor bertipe

rounded, dengan tungging berwarna putih. Kaki kuning kehijauan, dengan

bagian atas kaki berwarna merah. Susunan sisik yang menutupi kaki bertipe

scutellate. Cakar bertipe acute. Memiliki nama daerah yaitu pepelan.

Panjang total tubuh mencapai 29,4 cm; panjang sayap 14,8 cm; panjang

tungkai 5 cm; panjang paruh 2,8 cm; panjang ekor 7,4 cm.

4. Kareo Padi (Amaurornis phoenicurus) (Gambar 5)

Klasifikasi

Domain : Eukaryota

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Aves

Order : Gruiformes

Family : Rallidae

Genus : Amaurornis

Spesies : Amaurornis phoenicurus

Keterangan :

1. Paruh

2. Sayap

3. Kaki

4. Jari Kaki

5. Selaput renang

Gambar 5. Amaurornis phoenicurus

6

12

3

4

5

Page 10: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

10

Deskripsi :

Tubuh berwarna hitam dan putih mencolok. Mahkota dan tubuh bagian atas

hitam, sedang muka, dahi, dada, dan bagian atas perut berwarna putih. Paruh

hijau kekuningan dengan pangkal merah; iris berwarna hitam. Dahi (forehead)

berwarna putih. Lubang hidung terletak pada tengah culmen. Sayap bertipe

rounded, dengan coret putih pada bagian bulu sayap terluar. Ekor bertipe

rounded, dengan tungging berwarna merah karat. Kaki berwarna kuning

kemerahan, dengan sisik kaki bertipe scutellate. Hallux bertipe incumbent;

cakar bertipe acute. Di daerah lebih dikenal dengan nama burung srimbombok.

Panjang total tubuh mencapai 27,7 cm; panjang sayap 15,2 cm; panjang

tungkai 5,6 cm; panjang paruh 3,6 cm; panjang ekor 6,5 cm.

5. Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) (Gambar 6)

Klasifikasi

Domain : Eukaryota

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Aves

Order : Ciconiiformes

Family : Ardeidae

Genus : Bubulcus

Spesies : Bubulcus ibis

Keterangan :

1. Paruh

2. Sayap

3. Kaki

Gambar 6. Bubulcus ibis

1

2

3

Page 11: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

11

Deskripsi :

Tubuh berwarna putih; leher berwarna putih kemerahan. Paruh bertipe

panjang, straight (lurus) dan acute, paruh berwarna kuning; iris berwarna

kuning. Bagian punggung berwarna putih kemerahan. Lubang hidung terletak

pada pangkal culmen. Sayapnya besar, bertipe rounded dan berwarna putih.

Ekor bertipe rounded. Kaki panjang dan berwarna hitam, dengan sisik kaki

bertipe scutellate. Hallux bertipe incumbent; cakar bertipe acute. Kuku jari

tengah bertipe pectinate. Ukuran tubuh umumnya melebihi 40 cm. Di

beberapa daerah ada yang menyebut burung ini sebagai blekok sawah.

Panjang total tubuh mencapai 51 cm; panjang sayap 24 cm; panjang tungkai

10,4 cm; panjang paruh 6,4 cm; panjang ekor 9,3 cm.

6. Mandar Besar (Porphyrio porphyrio) (Gambar 7)

Klasifikasi

Domain : Eukaryota

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Aves

Order : Gruiformes

Family : Rallidae

Genus : Porphyrio

Spesies : Porphyrio porphyrio

Keterangan :

1. Paruh

2. Perisai

3. Sayap

4. Kaki

Gambar 7. Porphyrio porphyrio

31

2

4

Page 12: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

12

Deskripsi :

Tubuh berwarna hitam kebiruan mencolok. Bagian dada perut dan sayap berwarna

biru kehjauan. Memiliki perisai dikepala yang menutupi sampai ke bagian

mahkota, perisai berwarna merah (ukuran besar). Paruh bertipe compressed,

kokoh, dan berwarna merah; iris berwarna merah. Lubang hidung terletak pada

tengah culmen. Sayap bertipe rounded, berwarna biru kehijauan. Ekor bertipe

rounded, dengan tungging (crissum) berwarna putih. Kaki berwarna merah,

dengan jari-jari kaki yang panjang. Sisik kaki bertipe scutellate; hallux incumbent;

cakar bertipe acute. Memiliki kebiasaan menjentikan ekor pada waktu berjalan. Di

daerah lebih dikenal dengan nama burung biron. Panjang total tubuh mencapai

41,2 cm; panjang sayap 24 cm; panjang tungkai 8,8 cm; panjang paruh 3,7 cm;

panjang ekor 10 cm.

C. Analisis Kekerabatan Fenetik Jenis-jenis Burung Air di Waduk Mulur

Keanekaragaman dapat diukur jika terdapat beberapa nilai kuantitatif yang

mewakili mereka dan nilai-nilai tersebut dapat dibandingkan (Goombridge, 1992).

Keanekaragaman tidak hanya mewakili presentase spesies yang ada di suatu

wilayah, tetapi meliputi perbedaan dan keunikan antar spesies. Perbedaan dan

keunikan tersebut dapat diketahui dengan mempelajari sifat dari suatu spesies dan

mengetahui hubungan kekerabatan antar spesies yang satu dengan spesies yang

lainnya dan hal ini dilakukan dengan studi taksonomik (Setyawan, 1999).

Keanekaragaman spesies juga meliputi hubungan kekerabatan antara spesies satu

dengan lainnya yang ditemukan di dalam satu wilayah.

Semua spesies sampel dianalisis hubungan kekerabatannya dengan metode

taksonomi numerik yang berdasar pada sebanyak 34 karakter morfologinya. Mayr

dan Ashlock (1991) mendefinisikan bahwa karakter taksonomik adalah tiap ciri-

ciri yang dapat membedakan anggota suatu takson dengan anggota takson lainnya.

Karakter taksonomik dapat membuktikan asal mula diperolehnya hubungan

kekerabatan antar takson. Semakin banyak kesamaan karakter antara 2 spesies,

maka semakin dekat hubungan kekerabatannya. Dalam penelitian ini, diamati 34

karakter taksonomik.

Page 13: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

13

Karakter taksonomi masing-masing spesies disusun dalam satu matriks

yang dibuat berdasarkan karakter morfologi tiap spesies. Sokal dan sneath (1963)

menyatakan, seluruh pengelompokan dalam taksonomi numerik didasarkan pada

karakter taksonomi. Setiap karakter taksonomi yang diamati disebut unit karakter,

dalam penelitian ini digunakan metode dua pilihan (two states characther).

Karakter yang dinyatakan dalam dua pilihan dapat disimbolkan dengan angka 0

bila karakter tersebut tidak terdapat pada obyek yang diamati, dan dinyatakan

dalam angka 1 jika karakter tersebut dijumpai dalam obyek yang diamati.

Karakter taksonomi masing-masing spesies disusun dalam suatu matriks

yang dibuat berdasarkan banyak sedikitnya perbedaan yang dimiliki tiap spesies.

Dari matriks ini akan diketahui jumlah perbedaan karakter antara spesies satu

dengan lainnya. Matriks perbedaan karakter dapat dilihat pada tabel 1 di bawah

ini .

Tabel 1. Matriks Perbedaan Karakter Taksonomi 6 Spesies Burung Air

Keterangan :

A : Ixobrychus eurhythmus

B : Dendrocygna javanica

C : Gallinula chloropus

D : Amaurornis phoenicurus

E : Bubulcus ibis

F : Porphyrio porphyrio

A B C D E F

A X 19 19 13 3 16

B X 22 22 20 21

C X 6 18 5

D X 12 7

E X 15

F X

Page 14: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

14

Perbedaan karakter terbanyak terdapat antara Dendrocygna javanica

dengan Gallinula chloropus sebanyak 22 karakter. Untuk perbedaan karakter yang

paling kecil terdapat pada Ixobrychus eurhythmus dengan Bubulcus ibis, sebanyak

3 karakter. Perbedaan 3 karakter menunjukkan kedekatan hubungan kekerabatan

diantara 2 spesies ini.

Numerasi perbedaan karakter ini dapat digunakan untuk menghitung jarak

taksonomik dari 6 spesies burung air yang ditemukan di Waduk Mulur. Jarak

taksonomik dihitung dengan mengukur jarak indeks pasangan spesies dengan

rumus jarak Euclidean guna mengetahui jarak taksonomi jenis-jenis burung

tersebut. Jarak taksonomik antar spesies yang ditemukan di Waduk Mulur dapat

dilihat pada tabel 2 di bawah :

Tabel 2. Matriks Jarak Taksonomi Antar 6 Spesies Burung air

Keterangan :

A : Ixobrychus eurhythmus

B : Dendrocygna javanica

C : Gallinula chloropus

D : Amaurornis phoenicurus

E : Bubulcus ibis

F : Porphyrio porphyrio

A B C D E F

A X 4.359 4.359 3.606 1.732 4

B X 4.69 4.69 4.472 4.583

C X 2.449 4.243 2.236

D X 3.464 2.646

E X 3.873

F X

STOSatuan Taksonomi Operasional

Page 15: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

15

Klaster 1 Klaster 2

A E

C F

CF D

AE CFD

AECFD B

3

4

5

Tahapan Klastering

1

2

Jarak Taksonomi

Kombinasi Klaster

1.732

2.236

2.444

3.261

3.693

Jarak taksonomi terkecil dijumpai pada Ixobrychus eurhythmus dengan

Bubulcus ibis serta Gallinula chloropus dengan Amaurornis phoenicurus. Jarak

antara Ixobrychus eurhythmus dengan Bubulcus ibis adalah sebesar 1,732,

menunjukkan kedua spesies ini memiliki hubungan kekerabatan yang paling

dekat. Hal yang sama juga ditemukkan pada spesies Gallinula chloropus dengan

Amaurornis phoenicurus, dimana memilki jarak sebesar 1,732. Hubungan

kekerabatan paling jauh ditemukkan pada spesies Dendrocygna javanica dan

Gallinula chloropus, dengan jarak taksonomi sebesar 4,690.

Berdasarkan tabel diatas dilakukan pengelompokan yang dimulai dari

matriks 1 dengan menentukan jarak taksonomi terkecil sebagai klaster 1,

selanjutnya dibuat matriks kedua sebagai klaster 2. Langkah ini dilanjutkan

sampai diperoleh matriks 6, sehingga semua spesies dapat tergabung ke dalam

satu klaster besar. Pengelompokan yang dimulai dari klaster-klaster kecil sampai

akhirnya semua klaster dimasukan dalam satu klaster besar disebut metode

agglomerative (Annawaty, 2001). Dengan metode ini didapatkan rekapitulasi

jarak taksonomi terkecil dari masing-masing matriks yang disajikan dalam tabel 3

di bawah ini :

.Tabel 3. Rekapitulasi jarak taksonomi terkecil Antar Pasangan Spesies

(Klaster)

Page 16: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

16

Keterangan :

A : Ixobrychus eurhythmus

B : Dendrocygna javanica

C : Tachybaptus ruficollis

D : Gallinula chloropus

E : Amaurornis phoenicurus

F : Bubulcus ibis

Analisis cluster data yang bersifat kuantitatif maupun deskriptif dengan

metode Agglomerative untuk mengidentifikasi sekelompok obyek yang

mempunyai kemiripan karakteristik tertentu yang dapat dilihat dengan jelas. Dasar

dari analisis cluster yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan

pengukuran jarak atau ketidaksamaan (Purwantoro et al. 2005).

Nilai-nilai yang diperoleh dari perhitungan jarak Euclidean selanjutnya

disusun dalam matriks berukuran p x p. Nilai terkecil yang ada dalam matriks p x

p tersebut menunjukkan nilai jarak atau ketidaksamaannya kecil. Hal ini berarti

obyek yang bersangkutan memiliki kesamaan yang besar sehingga memiliki

hubungan kekerabatan yang lebih dekat. Kedua obyek yang memiliki nilai jarak

Euclidean terkecil selanjutnya bergabung menjadi satu cluster yang pertama

(Purwantoro et al. 2005).

Langkah berikutnya adalah menghitung jarak antara cluster pertama

dengan obyek-obyek lainnya. Langkah tersebut dikerjakan seterusnya hingga

diperoleh satu cluster yang memuat seluruh obyek yang dipergunakan dalam

penelitian ini. Klasifikasi bertingkat hasil analisis ini selanjutnya dapat disajikan

dalam diagram dua dimensi, yang dikenal dengan dendrogram, yang

menggambarkan penggabungan yang dibuat bertahap (Purwantoro et al. 2005)

Berdasar rekapitulasi jarak taksonomi terkecil pada tabel tabel 3 maka dapat

dibuat dendogramnya,yaitu pada gambar 8 berikut ini :

Page 17: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

17

Gambar 8. Dendogram Jarak Taksonomi 6 Spesies Burung Air

di Waduk Mulur

Dendogram dapat memberikan informasi jauh dekatnya hubungan antar

spesies dan informasi jumlah klaster dalam data tersebut. Tinggi jauhnya simpul

dalam dendogram sebanding dengan jarak antar kelompok yang dihubungkan.

Dengan memotong dendogram secara vertikal pada titik tertentu dapat

menunjukkan jumlah pengelompokkan (Ribert et al., 1999). Dengan

menggunakan dendogram tersebut dapat diketahui jarak taksonomi antar

kelompok burung air.

Dendrocygna javanica

Gallinula chloropus

Porphyrio porphyrio

Amaurornis phoenicurus

Ixobrychus eurhythmus

Bubulcus ibis

02025 51015

1,732

3,261

2,236

2,444

3,693

Page 18: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

18

Dari dendogram diatas dapat dilihat terjadi pengelompokan yang membagi

6 spesies tersebut menjadi 3 kelompok yang berbeda yaitu ;

a. kelompok I (Ixobrychus eurhytmus dan Bubulcus ibis),

b. Kelompok II (Gallinula chloropus, Porphyrio porphyrio dan

Amaurornis phoenicurus)

c. Kelompok III (Dendrocygna javanica).

Antara kelompok I dengan II memiliki jarak sebesar 3,261, jarak ini

menunjukkan hubungan kekerabatan yang tidak begitu dekat. Sebab kedua

kelompok ini masing-masing termasuk dalam 2 ordo yang berbeda, yaitu

Ciconiiformes (kelompok I) dan Gruiformes (kelompok II). Jarak kekerabatan

paling jauh ditunjukkan oleh kelompok III (Anseriformes) yaitu sebesar 3,693

(terhadap kelompok I dan II)

Jarak antara tiap individu dapat diketahui dengan membaca tabel 4, pada

Ixobrychus eurhythmus dan Bubulcus ibis memilki jarak terkecil yaitu sebesar

1,732, sebab dari 34 karakter, kedua spesies hanya memiliki 3 perbedaan karakter

yaitu Ixobrychus eurhythmus memiliki ciri adanya kalung hitam dibagian dada

yang tidak dimililiki oleh Bubulcus ibis. Ixobrychus eurhythmus memiliki warna

dominan tubuh merah kecoklatan sedangkan Bubulcus ibis warna dominan

tubuhnya adalah putih.

Jarak Taksonomi paling jauh ditemukan antara Dendrocygna javanica

dengan Porphyrio porphyrio yaitu 4,690. Terdapat 22 karakter yang berbeda

antara kedua spesies ini. Dendrocygna javanica merupakan burung perenang

dengan jari kaki yang bertipe palmate, dan halluxnya bertipe elevated. Sedangkan

Porphyrio porphyrio merupakan burung pejalan dengan jari kaki tanpa selaput

renang dan halluxnya bertipe incumbent. Untuk lebih detailnya perbedaan

karakter kedua spesies ini dapat dilihat pada tabel 6 di bawah :

Page 19: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

19

Tabel 6. Perbedaan karakter antara Dendrocygna javanica dan Gallinula

chlorupus

Jarak terjauh juga ditemukan pada spesies Dendrocygna javanica dengan

Amaurornis phoenicurus yaitu sebesar 4,690, dengan 22 perbedaan karakter.

Diantaranya yaitu Dendrocygna javanica memiliki warna iris merah, sedang

Amaurornis phoenicurus irisnya berwarna kuning, serta tipe sisik kaki yang

berbeda pada kedua spesies ini.

Selain jarak terdekat dan terjauh, terdapat juga spesies yang memiliki

sedikit perbedaan karakter yaitu Gallinula chloropus dengan Porphyrio

porphyrio. Jarak taksonomi kedua spesies ini sebesar 2,236, dengan 5 perbedaan

Dendrocygna javanica Porphyrio porphyrio

Tipe kaki perenang Tipe kaki pejalan

Jari-jari kaki bertipe palmateHallux lebih panjang dibanding

kuku jari tengah

Hallux elevated Hallux incumbent

Paruh bertipe depressed Paruh straight dan acute

Paruh memiliki lamella Memiliki perisai pada dahi

Sisik kaki bertipe ReticullateSisik kaki bertipe Scutellate-

reticullate

Cakar bertipe obtuse Cakar bertipe Acute

Ujung paruh berbentuk seperti

kaitPangkal paruh berwarna merah

Lubang hidung di pangkal

culmenLubang hidung di tengah culmen

Warna dominan tubuh merah

kecoklatanWarna dominan tubuh hitam

Memiliki coret putih pada bulu

sayap terluar

Perisai berwarna merah

Perbedaan Karakter

Page 20: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

20

karakter. Gallinula chloropus memiliki tipe paruh straight dan acute; sisik kaki

bertipe scutellate-reticullate; adanya coret putih pada bulu sayap terluarnya. Pada

Porphyrio porphyrio memiliki tipe paruh compressed dan sisik kakinya bertipe

scutellate.

Pada Bubulcus ibis dan Amaurornis phoenicurus memiliki jarak

taksonomi sebesar 3,873, dengan 15 perbedaan karakter. Beberapa diantaranya

yaitu Bubulcus ibis memiliki paruh bertipe panjang, straight dan acute, kuku jari

tengah bertipe pectinate. Amaurornis phoenicurus memilki ciri pangkal paruh

berwarna merah, hallux lebih panjang dibanding kuku jari tengah, serta paruh

bertipe straight dan acute.

Dari pengukuran jarak taksonomi keenam spesies burung air yang

ditemukan di Waduk Mulur kekerabatan paling dekat dijumpai pada spesies

Ixobrychus eurhythmus dengan Bubulcus ibis. Jarak taksonomi terdekat juga

dijumpai antara Gallinula chloropus dengan Amaurornis phoenicurus. Untuk

kekerabatan terjauh dijumpai antara Gallinula chloropus dengan Dendrocygna

javanica. Hasil analisis jarak taksonomi ini tidak berbeda dengan analisis secara

deskriptif yang dilakukan oleh peneliti. Dari analisis deskriptif ditemukan 3 ordo

yang membedakan diantara 6 spesies burung air di Waduk Mulur. Ketiga ordo

tersebut adalah Ciconiiformes, Anseriformes, Gruiformes.

Ditemukan 2 spesies yang masuk dalam ordo Ciconiiiformes yaitu

Ixobrychus eurhythmus dan Bubulcus ibis. Analisis jarak taksonomi menyatakan

kedua spesies ini memiliki kekerabatan yang dekat, dan menurut analisis

deskriptif kedua spesies masuk dalam satu ordo yang sama. Sehingga kedua

spesies ini memiliki sedikit perbedaan karakter antara satu dengan lainnya. Hal

yang sama ditemui pada Gallinula chloropus Amaurornis phoenicurus dan

Porphyrio porphyrio, ketiga spesies ini masuk dalam satu ordo yang sama yaitu

Gruiformes. Ordo Anseriformes hanya ditemui satu spesies yaitu Dendrocygna

javanica.

Page 21: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

21

Kesimpulan

Terdapat 6 spesies (3, famili, 3 ordo) burung air di Waduk Mulur

Sukoharjo yaitu Ixobrychus eurhytmus (Ardiedae, Ciconiformes), Dendrocygna

javanica (Dendrocygnidae, Anseriformes), Gallinula chloropus (Rallidae,

Gruiformes), Amurornis phoenicurus (Rallidae, Gruiformes), Bubulcus ibis

(Ardeidae, Ciconiformes), Porphyrio porphyrio (Rallidae, Gruiformes). Dari

keenam spesies tersebut hubungan kekerabatan paling dekat yaitu Ixobrychus

eurhytmus dengan Bubulcus ibis sebesar 1,732. Kekerabatan paling jauh yaitu

Dendrocygna javanica dan Gallinula chloropus, sebesar 4,690,serta antara

Dendrocygna javanica dan Amurornis phoenicurus dengan jarak yang sama

(4,690).

Page 22: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

22

DAFTAR PUSTAKA

Annawaty, 2001. Kekerabatan Ular-ular Familia Colubridae di DIY dan

Sekitarnya (Tesis). Program Pendidikan S2 Program Studi Biologi

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Elfidasari, D. 2005. Keberhasilan Makan Tiga Jenis Kuntul Di Sekitar Cagar

Alam Pulau Dua Serang: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. BIOTIKA. 4

(2) : 9-17.

Fry, J. C. 1993. Biological Data Analysis. A Pratical Approach. New York :

Oxford University Press Inc.

Groombridge, B. 1992. Global Biodiversity. London : Chapman and Hall.

Hidayat, Sugeng, P., Harianto , dan Nurcahyani, N. 1996. Keanekaragaman Jenis

Burung Air di Lebak Bun-Bun, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan

Komering Ilir, Sumatera Selatan. Plasma nutfah . 5 (2): 43-50 .

John MacKinnon. Phillips, K. and van Balen, B. 2000. Burung – Burung di

Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan (termasuk Sabah, Serawak, dan

Brunei Darussalam). Jakarta: Puslitbang- LIPI.

Mayr, E and P. D. Ashlock. 1991. Principles Of Systematic Zoology, 2nd Ed.

Dubuque : Mcgraw-Hill.

Peterson, R. T. 1971. The Birds. New York : Time Life Nature Library.

Purwantoro, A., Erlina Ambarwati dan Fitria Setyaningsih. 2005. Phylogenetic Of

Orchids Based On Morphological Characters. Ilmu Pertanian. 12 (1) : 1 –

11.

Retnoningsih, A. 2008. http://shantybio.transdigit.com/?Biologi_Taksonomi:

Taksonomi_dalam_pengelolaansumber%26nbsp%3Bdaya%26nbsp%3Bge

netika%26nbsp%3Btumbuhan%26nbsp%3Bdi_Indonesia

[5 September 2008].

Ribert, A. Enaji, A., dan Lecourtier, Y. 1999. An Incremental Hierarchical

Clustering. United Kingdom : Trois-Rievieres.

Setyawan, A. D. 1999. Status Taksonomi Genus Alpinia Berdasarkan Sifat-Sifat

Morfologi, Anatomi, dan Kandungan Minyak Atsiri. BioSMART 1(1) : 31-

40.

Sokal, R.R, and P.H.A. Sneath. 1963. Principles of Numerical Taxonomy. San

Francisco : W.H. Freeman.

Page 23: KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI WADUK ......struktur komunitas pada habitat yang ditempati (Zakaria et al, 2009). Keanekaragaman ini tidak hanya mewakili persentase spesies yang

23

Sujatnika. 1995. Melestarikan keragaman Hayati Indonesia Pendekatan Daerah

Burung Endemik. Jakarta : PHPA/Birdlife International- IP.

Whitten, T, and R. E. Soeriatmadja, S, A. Afif. 1996. The Ecology of Java and

Bali. Vol II. Singapore : Peripuls Edition (Hk) Ltd.

Zakaria, M., Rajpar, M. N., and Sajap, A. S. 2009. Spesies Diversity and Feeding

Guilds of Birds in Paya IndahWetland Reserve, Peninsular Malaysia.

Zoological Research 5 (3) : 86-100.