Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileKasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2,...
Transcript of Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileKasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2,...
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
119
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
DALAM KURIKULUM 2013
Noor Fais1 dan Mufatihatut Taubah2
Abstract
Arabic language at Madrasah not only functioned as communication language and
science language. Arabic language at mardarsah the position as religion, that is tool
realizes Islam teachings.
This position is that makes Arabic language as obligatory language at madrasah.
Obligatory language subject position makes Arabic language at Madrasah Aliyah has
goods certain characteristics in period, matter or the other. In curriculum 2013, Arabic
language subject position is assumed important because in class X get period allocation 4
clocks, while subject PAI average only 2 periods. Arabic language subject study process in curriculum 2013 emphasized in mastery 4
maharoh (craft) speak firmer. This is looking-glass in KI. 3 with competence base it, and
KI. 4 with competence base it, more practice aspect (psychomotor) epistle with in KI. 4
with 4 competences base it.
Keywords: characteristics, Arabic language, curriculum 2013.
A. Pendahuluan
Bahasa arab adalah bahasa al Qur’an. Mempelajari bahasa arab adalah sebuah
keharusan bagi para siswa yang belajar dilembaga pendidikan Islam nonformal3 seperti
pondok pesantren ataupun dilembaga pendidikan formal4 seperti Madrasah Ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan bahkan perguruan tinggi islam sekalipun
baik yang negri ataupun swasta. Bahasa arab dalam lembaga tersebut adalah salah satu
dari isi kurikulum. Sehingga mempelajarinya merupakan keharusan.
Amir al-Mu’minin Umar bin al-Khattab r.a berkata : “Hendaklah kamu sekalian
tamak dalam mempelajari bahasa Arab karena bahasa arab itu merupakan bagian dari
agama Islam.5 Hal ini karena dengan penguasaan terhadap bahasa arab seseorang mampu
1 Penulis adalah tenaga pengajar di Madrasah Aliyah Negri 1 Kudus 2 Penulis adalah Dosen STAIN Kudus. 3Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang. 4 Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 5 Azhar Arsyad, Bahasa Aarab dan Metode Pengajarannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2004, hlm.7
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
120
mempelajari Islam secara mendetail dengan menggali hukum hukum islam dari al Qur’an
dan as sunnah serta kitab kitab ijma’ dan Qiyas yang semuanya itu berbahasa arab. Banyak
informasi ilmu pengetahuan baik di bidang teknik, ilmu-ilmu murni, ekonomi, psikologi
maupun seni bersumber dari buku-buku berbahasa Arab. Selain itu bahasa Arab
merupakan sarana komunikasi dalam pengembangan dunia pariwisata dan bisnis.
Dalam kurikulum 2013 pemerintah juga membahas tentang pembelajaran bahasa
arab untuk MI, MTs, dan MA. Hal ini karena Bahasa bukan hanya sebagai suatu bidang
kajian, melainkan sebagai faktor sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional peserta didik. Dengan demikian penguasaan Bahasa Arab menjadi persyaratan
penting bagi keberhasilan individu, umat islam khususnya, dalam menjawab tantangan
zaman di era globalisasi. Karena bahasa arab adalah bahasa al qur’an, bahasa kitab suci
umat islam yang didalamnya terdapat berbagai pengetahuan yang perlu digali dan dikaji
untuk menjawab tantangan zaman. Dan juga banyak kitab kitab klasik yang berbahasa
arab. Pembelajaran Bahasa Arab secara formal di madrasah merupakan sarana utama bagi
peserta didik untuk menguasai bahasa Arab. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat
merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan dan
teknologi.
B. Pembelajaran Bahasa Arab
1. Karakteristik bahasa arab6
Bahasa arab mempunyai karakteristik yang kemudian merupakan keunggulan
bahasa arab atas bahasa bahasa lain. Sebagaimraana yang dikutip oleh acep hermawan
dijelaskan bahwa karakteristik pokok bahasa arab itu dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu
:
a. Kaitan mentalistik subyek-predikat
Sebuah kalimat deklaratif lengkap biasanya minimal terdiri atas satu kata pokok
dan satu kata penjelas. Antara kata pokok dan kata penjelas harus ada hubungan
yang logis sehingga dapat dicerna oleh pendengar atau pembaca. Pada umumnya
kedua unsur itudihubungkan oleh kata sarana secara pisik. Yang dimaksud bahasa
arab memiliki karakteristik kaitan mentalistik subjektif-predikat adalah bahwa
struktur kalimat deklaratif bahasa arab tidak memerlukan adanya kata sarana yang
menjelaskan hubungan antara subjek dan predikat. Sementara dalam bahasa
lain,misalnya bahasa inggris, memerlukan kata penghubung antara subjek dan
predikat. Kata penghubung tersebut disebut kopula yang salah satunya to be.7
b. Kehadiran individu
6 Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab,Diva Press, Yogyakarta, 2012,
hlm.42. 7 Acep hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, hlm. 59.
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
121
Kata kerja dalam bahasa arab tidak terlepas dari kehadiran individu. Individu
tampil pada bentuk kata ganti dan berbagai bentuk verba secara mentalistik
melalui berbagai struktur kata dan kalimat. Kehadiran individu dalam sebuah
kalimat tidak membutuhkan sarana eksternal berupa kata atau tanda baca. Individu
itu melekat dengan verba dalam struktur yang asli. Misalnya pada kata aqra’u
tercermin kehadiran individu “aku”, pada kata taqra’u tercermin kehadiran
individu “kamu (lk)”.8
c. Retorika paralel
Yang dimaksud retorika disini ialah bentuk atau model berfikiruntuk menyatakan
maksud yang diinginkan. Dalam pengelompokan model retorika bahasa dunia,
bahasa arab masuk pada retorika semitik yang biasanya ditandai dengan
penggunaan paralelisme yang berlebihan. Paralelisme bahasa arab tampak dalam
pemakaian kata sarana penghubung antar kata, antar frasa, antar klausa, antar
kalimat, dan antar paragrap.
d. Keutamaan makna
Makna adalah aspek terdalam yang ada dalam bahasa. Apapun kata atau kalimat
yang diungkapkan intinya adalah penutur atau penulis dapat memberikan makna
secara utuh, dan pendengar atau pembaca dapat menangkap makna ini secara utuh
pula. Bahasa arab sangat mementingkan unsur makna. Hal ini dapat terlihat dari
banyaknya bentuk, struktur, pola bahasa untuk menunjukkan makna, sifat dan
keadaan.9
e. Keberadaan i’rab
I’rab secara lughawi adalah menerangkan atau menjelaskan, sedangkan secara
istilah berarti berubahnya harakat akhir kata karena perubahan kedudukannya
dalam kalimat. Dengan adanya perubahan kedudukan pada sebuah kalimat berarti
pula adanya perubahan makna.
I’rab adalah tanda baca yang diwujudkan dalam bentuk fathah, kasrah, dhammah,
dan sukun. Dengan tanda inilah setiap fungsi sintaksis didalam sebuah kalimat
menjadi jelas. Pembaca akan mudah membedakan subjek, predikat dan objek.
Akan terjadi penyimpangan makna yang sangat jauh jika salah dalam i’rab.
f. Kekayaan kosakata
Kosakata adalah satuan terkecil dalam bahasa. Kosakata dimiliki oleh setiap bahasa
sama banyaknya.
Bahasa arab kaya akan kosa kata terutama pada konsep-konsep kebudayaan dan
kehidupan sehari-hari. Misalnya pada kata “haus”. Kata haus memiliki beberapa
kosakata yang menggambarkan tingkat kehausan seseorang. Pertama seseorang
8 Ibid., hlm. 60. 9 Ibid., hlm. 62.
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
122
cukup mengatakan al-‘athasy jika seseorang ingin minum. Kedua dikatakan al-
zhama rasa hausnya menguat. Ketiga dikatakan al-shada jika rasa haus lebih kuat
dari yang kedua. Keempat seseorang akan mengatakan al-awam jika rasa hausnya
lebih kuat lagi. Dan kelima seseorang akan berkata al-hiyam jika rasa hausnya
sudah tidak alang kepalang. Kata ini menggambarkan rasa haus yang luar biasa
hingga identik dengan datangnya kematian.
Kekayaan kosa kata dalam bahasa arab tidak hanya pada makna kata tapi juga pada
makna huruf. Sebuah huruf dalam bahasa arab memiliki banyak makna, maksud
serta fungsi. Contohnya huruf lam memiliki sepuluh makna yaitu : menguatkan
pernyataan, kata sarana untuk meminta tolong, menyatakan milik, menyatakan
sebab, menyatakan waktu, untuk mengkhususkan, memerintahkan, sebagai
jawaban, untuk menyatakan akibat, dan untuk meminta orang lain melakukan
sesuatu perbuatan. Adapun media yang sangat berperan dalam memperkaya
kosakata bahasa arab adalah taraduf (sinonim), isytirak (homonim), tadhadh
(antitesis-polisemi), dan isytiqaq (mengambil suatu kata dari kata yang lain dengan
menjaga kesesuaian makna).
g. Integrasi dua kata
Integrasi dua kata adalah dua kata yang memiliki makna yang berbeda
diungkapkan dalam bentuk kata yang menunjukkan dua (mutsanna) secara
morfologis dan sudah menjadi istilah baku dalam bahasa arab. Contohnya : al-
abawan artinya ayah dan ibu.
h. Qiyas (analogi kata)
Qiyas atau analogi kata dalam bahasa arab disebut tashrif yaitu perubahan
bentukan kata tertentu kedalam bentukan-bentukan lain berdasarkan pola-pola yang
sudah baku.
Tashrif dalam bahasa arab terbagi dalam dua bagian. Pertama tashrif lughawi yaitu
perubahan bentukan kata berdasarkan kata ganti (dhamir) yang jumlahnya 14
macam. Kedua Tashrif istilahiadalah perubahan kata berdasarkanjenis bentukan
(shighah).
i. Dinamika dan kekuatan10
Bahasa arab adalah bahasa yang dinamis. Hal ini dibuktikan dengan adanya akar
suatu kata dapat melahirkan banyak kata yang lain, namun dibalik itu tersimpan
kekuatan yang menampakkan bahwa bahasa arab berdiri kokoh tidak mudah
tergoyahkan. Hal ini dikarenakan bahasa arab ditopang oleh standar yang
keabsahannya dapat dipertanggungjawabkan hingga saat ini yaitu al qur’an. Bahasa
al qur’an tak lapuk ditelan waktu, tak lekang dimakan zaman dan tak sekarat walau
dibeda tempat.
10 Acep hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, hlm. 58-71.
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
123
Dengan demikian Bahasa Arab memiliki karakteristik yang unik dan uiniversal.
Unik artinya bahasa Arab memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bahasa
lainnya, sedangkan universal berarti pula adanya kesamaan nilai antara bahasa Arab
dengan bahasa lainnya.
Diantara karakteristik universalitas bahasa Arab adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Arab memiliki gaya bahasa yang beragam yang meliputi ragam social yang
menunjukan stratifikasi social ekonomi penuturnya, ragam geografis yang
menunjukan letak geografis penutur antara satu daerah dengan daerah yang lain
sehingga melahirkan dialek yang beragam pula, ragam idiolek yang menunjukan
integritas kepribadian setiap individu masyarakat.
b. Bahasa Arab dapat diekspresikan secara lisan dan tulisan.
c. Bahasa Arab memiliki system, aturan, dan perangkat yang khas
d. Bahasa Arab memiliki sifat arbitrer dan simbolis, artinya tidak terdapat hubungan
yang rasional antara lambang verbal dengan acuannya.
e. Bahasa Arab senantiasa berkembang, produktif, dan kreatif.
f. Bahasa Arab merupakan fenomena individu dan fenomena sosial manusia. Artinya
bahasa merupakan ciri khas kemanusiaan karena ia adalah produk manusia, dan
merupakan konvensi suatu masyarakat pemilik atau pengguna bahasa itu.
Disamping itu, bahasa Arab memiliki karakteristik yang unik, sebagai berikut:
a. Bahasa Arab memiliki bunyi yang konsisten dengan hurufnya. Bahasa Arab
memiliki huruf yang tetap jumlahnya, yakni 29 huruf. Hal ini berbeda dengan
bahasa lainya.
b. Bahasa Arab memiliki struktur kata yang dapat berubah dan berproduksi. Satu
bentuk kata dasar dalam bahasa Arab dapat memproduksi menjadi berbagai bentuk
kata dengan makna yang berbeda.
c. Adanya i’rab dalam struktur kalimat bahasa Arab. Gejala i’rab bukanlah hiasan
semata, melainkan besar sekali faedahnya dalam struktur kalimat bahasa Arab
karena berhubungan erat dengan makna.
d. Gerak tulisan dan bentuk huruf Arab. Tulisan bahasa Arab berbeda sengan segala
bahasa di dunia, karena bergerak maju dari kanan ke kiri. Demikian juga dalam
membacanya. Disamping itu, dalam penulisan huruf, seluruh huruf Arab
mempunyai empat bentuk, yaitu bentuk netral, yang berlainan dalam posisi awal,
tengah, dan akhir.
e. Bahasa Arab sangat komitmen dengan bilangan (jumlah). Adalah istilah mufrad
yang berarti bilangan tunggal, mutsanna yang berarti plural untuk dua benda atau
orang, dan jama’ untuk plural bilangan tiga dan seterusnya. Disamping itu bahasa
Arab juga memperhatikan jenis kelamin, mudzakkar dan mu’annats.
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
124
f. Bahasa Arab kaya dengan makna majazy (simbolis). Majaz merupakan ciri khas
sastra Arab, tradisi, serta krearifitas imajinatif sastrawan Arab.
g. Bahasa Arab memiliki keistimewaan dengan gejala berpindah-pindahnya makna
kata sesuai dengan konteks zaman dan kondisi yang berlaku.
Dari paparan diatas dapat dipahami, bahwa ciri-ciri khas bahasa Arab tidaklah
identik dengan kesulitannya, karena banyak diantara ciri khas itu merupakan faktor
kemudahan dan kelebihan bahasa tersebut.11
2. Karakteristik pembelajaran bahasa arab di Madrasah Aliyah dalam Kurikulum 2013
Pembelajaran substansinya adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara
maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari materi tertentu melakukan
kegiatan belajar dengan baik. Dengan kata lain pembelajaran adalah upaya yang dilakukan
oleh guru dalam menciptakan kegiatan belajar materi tertentu yang kondusif untuk
mencapai tujuan.12 Dengan demikian, pembelajaran bahasa asing adalah kegiatan
mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari
bahasa asing tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik, sehingga kondusif untuk
mencapai tujuan belajar bahasa asing.
Oemar Hamalik menjelaskan pengertian pembelajaran adalah suatu komunikasi
yang tersusun meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia
terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya.13 Dalam
pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa, di satu sisi guru melakukan sebuah
aktivitas yang membawa anak ke arah tujuan, lebih dari itu anak atau siswa dapat
melakukan serangkaian kegiatan yang telah direncanakan oleh guru yaitu kegiatan balajar
yang terarah pada tujuan yang ingin dicapai.
Sementara itu, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dunia yang telah
mengalami perkembangan sosial masyarakat dan ilmu pengetahuan. Bahasa Arab dalam
kajian sejarah termasuk rumpun bahasa Semit yaitu rumpun rumpun bahasa yang dipakai
bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar sungai Tigris dan Furat, dataran Syria dan Jazirah
Arabia (Timur Tengah).14 Dengan demikian pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan
suatu upaya membelajarkan siswa untuk belajar bahasa Arab dengan guru sebagai
11M.Rokib,file://C:/Users/user/Downloads/Documents/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%20PUSTAKA
.pdf 12 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011,
h. 32. 13Shvoong, “Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab,” Artikel diakses pada tanggal 10 Maret 2013 dari
http ://id. Shvoong.com. 14 Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Pustaka Pelajar, Surabaya, 2003, hlm.. 25.
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
125
fasilitator dengan mengorganisasikan berbagai unsur untuk memperoleh tujuan yang ingin
dicapai.
a. Tujuan mata pelajaran Bahasa Arab di MA
Mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk
mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta
menumbuhkan sikap positif terhasap bahasa Arab, baik reseptif maupun produktif.
Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan
memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat
penting dalam membantu memahami sumber ajaran Isalam yaitu Al-Qur’an dan al-
hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta
didik.
Untuk itu, bahasa Arab di Madrasah Aliyah dipersiapkan untuk pencapaian kompetensi
dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara
integral, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Meskipun begitu, pada
tingkat pendidikan dasar dititikberatkan pada kecakapan menyimak dan berbicara
sebagai landasan berbahasa.
Pada tingkat pendidikan menengah, keempat kecakapan berbahasa diajarkan secara
seimbang. Pada tingkat pendidikan lanjut, dikonsentrasikan pada kecakapan membaca
dan menulis, sehingga peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai referensi
berbahasa Arab.
Mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan
maupun tulis yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak
(istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
2) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu
bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji
sumber-sumber ajaran Islam.
3) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan
budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik
diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam
keragaman budaya.
b. Struktur Kurikulum Bahasa Arab
1. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam Madrasah Aliyah
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
126
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pedidikan Pancasila dan Kewarga negaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
1 Seni Budaya 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Kelompok A dan B Per Minggu 33 31 31
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Alokasi WaktuPerMinggu 51 51 51
2. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Madrasah Aliyah
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
127
2 Pedidikan Pancasila dan Kewarga-negaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
1 Seni Budaya 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumalah Jam Kelompok A dan B Per Minggu 33 31 31
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Alokasi Waktu PerMinggu 51 51 51
3. Peminatan Ilmu Bahasa danBudaya Madrasah Aliyah
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pedidikan Pancasila dan Kewarga-negaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
1 Seni Budaya 2 2 2
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
128
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumalah Jam Kelompok A dan B Per Minggu 33 31 31
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Alokasi WaktuPerMinggu 51 51 51
4. Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan Madrasah Aliyah
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pedidikan Pancasila dan Kewarga-negaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
1 Seni Budaya 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumalah Jam Kelompok A dan B Per Minggu 33 31 31
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Ilmu-ilmu Keagamaan
1 Tafsir - Ilmu Tafsir 2 3 3
2 Hadis - Ilmu Hadis 2 3 3
3 Fikih - Ushul Fikih 2 3 3
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
129
4 Ilmu Kalam 2 2 2
5 Akhlak 2 2 2
6 Bahasa Arab 2 3 3
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Alokasi Waktu PerMinggu 51 51 51
Alokasi jam pelajaran pada mata pelajaran bahasa arab di kurkulum 2013 meningkat
jika dibanding dengan kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum KTSP 2006, bahasa
arab mempunyai alokasi waktu 2 jam pelajaran baik untuk kelas X, XI, maupun XII.
Sedangkan pada kurikulum 2013, bahasa arab mempunyai alokasi waktu 4 jam
pelajaran untuk kelas X, dan 2 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Ini menunjukkan
sudah ada perhatian yang cukup untuk bahasa arab sebab pada kurikulum sebelumnya
bahasa arab relatif lebih sedikit jam pelajarannya jika dibanding dengan jam pelajaran
bahasa asing lainnya.
2) Ruang Lingkup Kelompok Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah Aliyah
Mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah terdiri atas bahan yang berupa
wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan
keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah
Islam, wawasan Islam, hari-hari besar Islam dan tokoh-tokoh Islam untuk melatih
keempat aspek kemampuan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis.
3) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
1.1. Menyadari bahwa kemampuan berbicara
adalah nikmat yang penting yang
dianugerahkan oleh Allah swt.
1.2. Mensyukuri nikmat Allah berupa
kemampuan berbicara dengan baik dan
lancar
1.3. Mensyukuri kemampuan mengungkapkan
gagasan dan ide dengan pembicaraan yang
baik sehingga bisa dimengerti orang lain
1.4. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari
bahasa Arab sebagai bahasa pengantar
komunikasi internasional yang diwujudkan
dalam semangat belajar
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
2.1. Menunjukkan perilaku santun dan peduli
dalam melaksanakan komunikasi antar
pribadi dengan guru dan teman
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
130
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai) santun,
responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan komunikasi transaksional
dengan guru dan teman
2.3. Menunjukkan perilaku tanggung jawab,
peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam
melaksanakan komunikasi fungsional
2.4. Menunjukan perilaku santun, antusias,
kreatif, ekspresif, interaktif, kerjasama, dan
imajinatif dalam menghargai budaya dan
bahasa.
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, tehnologi, seni,
budaya, dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
3.1. Mengidentifikasi bunyi kata, frase, dan
kalimat bahasa Arab baik secara lisan
maupun tertulis
3.2 Memahami lafal kata, frase, dan kalimat
bahasa Arab
3.3 Menemukan makna atau gagasan dari kata,
frase, dan kalimat bahasa Arab secara lisan
maupun tertulis
3.4 Memahami secara sederhana unsur
kebahasaan, struktur teks dan unsur budaya
yang sesuai dengan konteks penggunaannya
4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
4.1. Melakukan dialog sederhana sesuai konteks
dengan tepat dan lancar dengan
memerhatikan unsur kebahasaan, struktur
teks dan unsur budaya secara benar dan
sesuai konteks
4.2. Menyampaikan berbagai informasi lisan
sederha dengan memerhatikan unsur
kebahasaan, struktur teks dan unsur budaya
secara benar dan sesuai konteks
4.3. Memproduksi teks lisan dan tulis sederhana
untuk mengungkapkan cara memberitahu
dan menanyakan fakta, perasaan dan sikap
dengan memerhatikan unsur kebahasaan,
struktur teks dan unsur budaya secara benar
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
131
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dan sesuai dengan konteks
4.4. Menyusun teks lisan dan tulis sederhana
untuk mengungkapkan informasi terkait
topik sesuai dengan unsur kebahasaan dan
budaya
4) Materi
1. Kelas X semester ganjil
النكرة و المعرفة dengan kaidah البيانات الشخصية -
المبتدأ و الخبر )صفة( dengan kaidah المرافق العامة في المدرسة -
المبتدأ )الضمائر( والخبر )الفعل المضارع( dengan kaidah الحياة في االسرة في سكن الطالب -
2. Kelas X semester genap
المصدر dengan kaidah هوايات الطالب والمعرض -
المهنة والحياة - dengan kaidah معاني حروف الجر, ليس عندي/معي
المبتدأ )ضمائر الجمع( والخبر )المضارع( والعطف dengan kaidah المهنة والنظام -
3. Kelas XI semester ganjil
أن والفعل الفاعل والمفعول dengan kaidah أمال المراهقين والصحة -
النعت المفرد dengan kaidah الرعاية الصحية -
النظافة في اإلسالم - dengan kaidah اإلضافة المعنوية والمقارنة بين التركبين
4. Kelas XI semester genap
الجملة الفعلية dengan kaidah التسهيالت العامة و اإلجتماعية -
الفعل الثالثي المزيد dengan kaidah التسهيالت لعبادة هللا -
فعل االمر واسم الفاعل والمفعول dengan kaidah معالم السياحية الثقافية والطبعية -
5. Kelas XII semester ganjil
الفعل المضارع المنصوب dengan kaidah الحضارة اإلسالمية -
الفعل المضارع المجزوم dengan kaidah الرحلة والثقافة اإلسالمية -
رجال اإلسالم - dengan kaidah الفعل المبني للمجهول
6. Kelas XII semester genap
مرفوعات األسماء dengan kaidah األعياد في اإلسالم -
15 منصوبات األسماء dengan kaidah إبراهيم والبحث عن الخالق -
Dalam kurikulum 2013, alokasi jam pelajaran untuk kelas X adalah 4 jp dengan 3
materi pokok. Ini bisa anggap cukup untuk menyampaikan materi tersebut.
Sedangkan untuk kelas XI dan XII, alokasi 2 jp untuk 3 materi pokok dipandang
15 Kepetusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 165 tahun 2014 tentang pedoman kurikulum
madrasah 2013 mata pelajaran pendidikan agama islam dan bahasa arab.
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
132
tidak cukup. Jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, kelas X, XI, dan
XII mempunyai 2 jp dengan 2 materi pokok. Pada kurikulum 2013, kelas X
mempunyai 4 jp untuk 3 materi pokok, tetapi untuk kelas XI, XII alokasi jam
pelajarannya tetap 2 jam dengan materi pokok masing-masing 3 materi.
5) Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 pada prinsipnya menggunakan scientific
approach, yaitu pendekatan dengan menggunakan langkah-langkah: observasi atau
mengamati (Observing), bertanya atau menanya (Questioning), menalar (Associating),
mencoba (Experimenting), dan mengkomunikasikan (Communicating). Dalam buku
paket pelajaran bahasa arab terdapat contoh urutan proses pembelajaran untuk masing-
masing maharoh (keterampilan) sebagai berikut:
1. Pembelajaran Mufrodat/Istima’
1) Pendahuluan
- Siswa melihat gambar yang berkaitan dengan mufradat, dan guru
menanyakan makna yang terdapat pada gambar.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada saat ini, yaitu
mengenalkan mufradat yang berkaitan dengan tema.
- Guru menyuruh siswa melihat mufrodat yang ada, kemudian
menanyakan mufradat yang telah diketahui.
2) Kegiatan Inti
- Guru mengajak siswa mendiskusikan makna yang terdapat dalam
mufradat tentang tema
- Guru memerintahkan siswa mencari arti mufradat yang belum diketahui
dalam kamus atau di buku.
- Guru memerintahkan siswa menutup buku, kemudian membacakan
mufradat dan siswa menirukan.
- Guru membacakan mufradat dan siswa mengartikan makna mufradat
yang dibacakan guru.
- Guru memerintahkan siswa untuk membaca mufradat dengan tepat
beserta maknanya.
- Guru memberi latihan (tadrib) untuk mengetahui penguasaan siswa
terhadap mufradat baru.
- Guru membuat penilaian terhadap kemampuan penguasaan mufradat
siswa
3) Penutup
- Guru memberi kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
- Guru memberikan pesan dan penugasan kepada siswa
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
133
- Guru menutup pembelajaran mufradat
2. Pembelajaran Hiwar
1) Pendahuluan
- Siswa diajak untuk mengingat-ingat kembali mufradat yang telah
dipelajari
- Guru meyampaikan tujuan pembelajaran pada saat ini, yaitu melakukan
percakapan tentang tema
- Guru memberi penjelasan mengenai tehnik pembelajaran hiwar yang
akan diberikan
2) Kegiatan inti
- Guru menanyakan siswa tentang tema, dan siswa menjawab sesuai
dengan kemampuannya
- Guru mengoreksi jawaban siswa yang mengalami kesalahan
- Guru memberi contoh percakapan tentang tema, disertai dengan
penjelasan mengenai arti kata yang masih belum difahami siswa.
- Siswa mempraktekkan hiwar (percakapan) tentang tema
- Guru memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
3) Penutup
- Siswa diminta mengerjakan latihan-latihan membuat konsep hiwar
secara tertulis
- Guru memberi penilaian terhadap latihan yang dikerjakan siswa
- Guru memberi kunci jawaban mengenai latihan yang diberikan
- Guru menutup pembelajaran
3. Pembelajaran Tarkib
1) Pendahuluan
- Siswa diminta melihat tanda di akhir pada isim yang berada di sebelah
kanan dan kiri, kemudian guru menanyakan perbedaannya.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada saat ini, yaitu
mengenalkan tarkib.
2) Kegiatan Inti
- Guru mengajak siswa mendiskusikan perbedaan yang telah diamati
- Guru menjelaskan kepada siswa akan perbedaan lafadz yang disajikan.
- Guru memerintahkan siswa untuk memperhatikan tanda-tanda kaidah
- Guru menyampaikan kesimpulan mengenai kaidah
- Guru memerintahkan siswa untuk merubah sesuai kaidah.
- Guru memberi latihan (tadrib) untuk mengetahui penguasaan siswa
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
134
- Guru membuat penilaian terhadap kemampuan penguasaan siswa
terhadap materi yang ada
3) Penutup
- Guru memberi kunci jawaban dari tadrib yang diberikan.
- Guru menutup pembelajaran
4. Pembelajaran Qiraah (Membaca)
1) Pendahuluan
- Siswa diajak untuk mengingat-ingat kembali mufradat yang telah
dipelajari sebagai persiapan pembelajaran qira’ah
- Guru meyampaikan tujuan pembelajaran pada saat ini, yaitu membaca
teks bacaan tentang tema
- Guru memberi penjelasan mengenai tehnik pembelajaran qira’ah yang
akan diberikan
2) Kegiatan inti
- Guru menunjukkan kepada siswa bahwa pembelajaran qira’ah ini
berkaitan dengan pembelajaran hiwar, yaitu tentang tema
- Guru membacakan teks qira’ah dengan benar dan fasih
- Siswa disuruh membaca teks qira’ah dengan benar dan fasih
- Guru dan siswa mendiskusikan kepada siswa mengenai isi yang
- terkandung dalam teks qira’ah.
- Siswa diminta mencari makna mufradat dalam teks qira’ah yang belum
diketahui.
- Guru menunjukkan arti mufradat yang belum dapat ditemukan siswa
- Guru memerintahkan siswa menterjemahkan arti teks bacaan
- Guru mengoreksi kesalahan-kesalahan siswa dalam mengartikan teks
qira’ah.
- Guru memberi latihan-latihan untuk menguji kemampuan siswa terhadap
penguasaan teks qira’ah
3) Penutup
- Guru memberi penilaian terhadap latihan yang dikerjakan siswa
- Guru memberi kunci jawaban mengenai latihan yang diberikan
- Guru menutup pembelajaran
5. Pembelajaran Kitabah (Menulis)
1) Pendahuluan
- Siswa diajak untuk mengingat-ingat kembali mufradat yang telah
dipelajari sebagai persiapan pembelajaran qira’ah
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
135
- Guru meyampaikan tujuan pembelajaran pada saat ini, yaitu membuat
kalimat yang berkaitan dengan tarkib yang telah dipelajari
- Guru memberi penjelasan mengenai tehnik pembelajaran kitabah yang
akan diberikan
2) Kegiatan inti
- Guru menunjukkan kepada siswa bahwa pembelajaran kitabah ini
berkaitan dengan pembelajaran tarkib
- Siswa disuruh membuat kalimat dengan arahan yang berupa contoh
- Guru menunjukkan perbedaan antara dua tarkib
- Guru memerintahkan siswa menterjemahkan arti kitabah yang telah
ditulis
3) Penutup
- Guru memberi penilaian terhadap latihan yang dikerjakan siswa
- Guru mengoreksi kesalahan-kesalahan siswa dalam membuat kitabah.
- Guru menutup pembelajaran.16
C. Kesimpulan
Mata pelajaran bahasa arab pada kurikulum 2013 memiliki posisi penguatan dalam
alokasi waktu jam pelajaran untuk kelas X, yaitu 4 jam pelajaran. Dengan jam pelajaran
seperti ini, memberi keleluasaan bagi siswa dan guru untuk mengeskplore lebih banyak
materi bahasa arab. Namun disisi lain materi bahasa arab untuk kelas XI, dan XII,
materinya ditambah dari 2 materi pokok menjadi 3 materi pokok. Ini menuntut guru untuk
melakukan inovasi pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti maupun Kompetensi
Dasar.
Proses pembelajaran bahasa arab dalam kurikulum 2013 harus menggunakan
pendekatan pembelajaran yang menarik dan interakstif. Pendekatan ini dalam kurikulum
2013 dikenal dengan scientific approach.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hamid dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, UIN Malang Press, Malang 2008
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011
Azhar Arsyad, Bahasa Aarab dan Metode Pengajarannya, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta,2004
16 Buku Guru Bahasa Arab Pendekatan Scientific Kurikulum 2013 MA kelas X
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
136
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Melenium
Baru,Logos, 2002
Buku Guru Bahasa Arab Pendekatan Scientific Kurikulum 2013 MA kelas X
Chaedar Alwasilah, Politik Bahasa dan Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung 1997
Kepetusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 165 tahun 2014 tentang pedoman
kurikulum madrasah 2013 mata pelajaran pendidikan agama Islam dan bahasa arab.
M.Rokibfile:///C:/Users/user/Downloads/Documents/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%20
PUSTAKA.pdf
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013,Remaja Rosdakarya,
Bandung 2013
Shvoong, “Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab,” Artikel diakses pada tanggal 10 Maret
2013 dari http ://id. Shvoong.com.
Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab,Diva Press, Yogyakarta,
2012