JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

26

Click here to load reader

description

STRATEGI CINA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN EKONOMI GLOBAL (2007-2011)

Transcript of JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

Page 1: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

STRATEGI CINA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN

EKONOMI GLOBAL

(2007-2011)

Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional

Oleh:

Firdayanti Ayu Nurinda

NIM. 0802045141

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA

2012

Page 2: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

STRATEGI CINA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN EKONOMI

GLOBAL (2007-2011)

Abstract

The era of globalization and free trade create the business competition getting tougher. Appropriate strategy must be applied to achieve success through the utilization of the opportunities that exist in the business environment which is fast moving for now on and increasingly competitive. Government must truly understand the global economy and implement economic policies that will improve the capability of the economy. Meanwhile, to win the competition in the global market, business people with the company should strive include the exceptional service to customers, developing new skills, new innovative products, and managing the change through teamwork. China really understands about what to do to deal with globalization. The advantage in the global economic competition seen even in the industrialized countries are not able to avoid the impact of the global financial crisis that occurred in 2008. China was able to achieve economic growth to 9 per cent in the year even as the United States and Japan experiencing low economic growth, respectively by 0.4% and -0.7%. What is even drawing attention is China's economic reforms as the communist country to adopt the system of market economy and then naming their current economic system with Chinese Socialist Market Economy. Last but not least important is how business people in China are able to maximize the reinvention of the state in the economy so they are more freely to take actions that benefit the company. They also maximize the government policies that strongly support the increased capability of the economy thereby increasing the competitive advantage of China in global economic competition.(Keywords: globalization, China, economy, socialist, market)

A. Pendahuluan

Perdagangan internasional dan penanaman modal asing yang sangat maju

dan berkembang dapat kita temukan pada era globalisasi saat ini. Hal tersebut

membuat produk-produk manufaktur dan kebudayaan dari berbagai negara dapat

kita temukan di seluruh dunia. Tidak semua negara di dunia ini menyambut

dengan baik adanya globalisasi, bahkan terdapat kelompok yang menyebut diri

mereka anti-globalisasi karena menganggap globalisasi hanya akan

menguntungkan negara-negara industri besar dan hanya akan memperburuk

kondisi negara dunia ketiga.

2

Page 3: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

Sebuah negara besar di Asia Timur yang memiliki penduduk terbanyak di

dunia, yaitu Cina, justru menyambut globalisasi dengan penuh semangat.

Reformasi ekonomi yang dimulai sejak masa pemerintahan Deng Xiaoping,

membuat Cina mampu meraih pencapaian-pencapaian ekonomi yang dianggap

membahayakan bagi negara-negara industri besar lainnya, seperti Amerika

Serikat, Jepang, Jerman, dan negara-negara besar lainnya di daratan Eropa.

Meningkatnya kapabilitas perekonomian Cina melalui reformasi ekonomi

yang sangat tidak biasa, yakni sebuah negara komunis besar yang mengadaptasi

sistem ekonomi pasar yang bertentangan dengan prinsip sosialisme, menimbulkan

beberapa pertanyaan di benak kita. Bagaimana Cina mampu mengkordinasikan

sistem ekonomi pasar dengan prinsip sosialis yang bertentangan menjadi sebuah

sistem perekonomian yang disebut Ekonomi Pasar Sosialis Cina?; apa saja yang

dilakukan Cina untuk memperoleh keunggulan bersaing dalam persaingan

ekonomi global pada 2007-2011?; apa saja tindakan-tindakan yang dilakukan oleh

para pelaku bisnis untuk memaksimalkan kebijakan-kebijakan pemerintah Cina

yang sangat mendukung kemajuan perekonomian negara?

B. Ekonomi Pasar Sosialis Cina

Sistem ekonomi Cina memasuki babak baru, yaitu ekonomi pasar sosialis

sejak kepemimpinan Deng Xiaoping sebagai Sekretaris Jendral Partai Komunis

Cina pada tahun 1978. Ketika Deng telah memiliki posisi yang kuat karena sudah

mendominasi kekuasaan di segenap kepemimpinan nasional, barulah ia secara

leluasa dapat mengaplikasikan pemikiran-pemikirannya dalam suatu kebijakan

reformasi negara. Deng membiarkan dikembalikannya hak milik pribadi, dan

begitu pula kontrol negara atas sarana produksi dikurangi secara progresif.

Keputusan untuk mensinergikan esensi dari kapitalisme dan sosialisme

diambil oleh Deng sebagai cara untuk memperbaiki kondisi perekonomian Cina

setelah bereakhirnya Revolusi Kebudayaan. Revolusi Kebudayaan pada akhir

pemerintahan Mao mengakibatkan keterbelakangan ekonomi di Cina karena

kegagalan dari pelaksanaan kebijakan Lompatan Jauh ke Depan yang dianggap

tidak rasional. Deng Xiaoping berusaha memperbaiki situasi tersebut dengan cara

3

Page 4: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

yang jauh lebih rasional melalui transformasi bertahap dengan memilih jalan

kapitalisme untuk mereformasi ekonomi Cina.

Proses ini berjalan cepat pada awal tahun 1980-an. Pembubaran komune

merupakan perubahan besar yang paling mengejutkan karena ini menyentuh 80%

dari seluruh penduduk Cina. Mayoritas penduduk Cina bebas memiliki dan

memakai alat produksi, dan juga menikmati hasil produksinya. Sementara itu

negara membebaskan harga barang dan membiarkannya ditentukan oleh hukum

pasar.

Saat ini Cina telah menjadi anggota hampir seluruh organisasi

internasional, terutama yang berkaitan dengan integrasi kawasan dan kerjasama

ekonomi. Ini sejalan dengan slogan yang dibuat oleh Deng Xiaoping, yaitu: Gaige

dan Kaifeng, yang berarti Reformasi dan Membuka Diri. Berbeda dengan kondisi

saat Cina masih berada di bawah kepemimpinan Mao Zedong yang membuat Cina

terisolasi dengan dunia internasional. Keterbukaan Cina pada dunia internasional

menunjukkan bahwa Cina mengangap dirinya telah mampu memasuki arus

globalisasi.

Wujud nyata dari keterbukaan ekonomi Cina adalah dengan dibukanya

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEK) dan membuka sejumlah kota daerah garis pantai

bagi investasi asing. Pembukaan Zona Ekonomi Khusus (ZEK) bagi

perekonomian tidak lain sebagai suatu wilayah percontohan atau laboratorium

bagi eksperimenasi kapitalis dalam ekonomi ekonomi Cina. Fungsi ZEK tersebut

adalah sebagai pusat pengetahuan tentang pengembangan teknologi. Dengan

hanya fokus kepada satu zona ekonomi, diharapkan dapat meminimalisir biaya

pembangunan. Dengan membuka wilayah pesisir terlebih dahulu dan kemudian

membiarkan perekonomian yang terbuka di wilayah ini memberikan daya dorong

untuk membuka wilayah-wilayah pedalaman. Sekaligus diharapkan dapat

memainkan peranan yang penting dalam menyerap teknologi dari luar negeri dan

investasi asing.

Pembangunan ekonomi di setiap negara merupakan hal yang sangat

signifikan untuk menentukan tingkat kesejahteraan ekonomi suatu negara. Dengan

demikian terdapat strategi-strategi tertentu yang coba untuk diterapkan seperti

4

Page 5: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

halnya menetapkan zona ekonomi khusus (ZEK) di suatu wilayah tertentu di

sebuah negara. Zona ekonomi khusus ini membuka peluang bagi para investor

asing untuk berproduksi dengan perlakuan khusus tertentu berupa keringanan

pajak atau hambatan-hambatan lainnya. Hal ini akan mendorong ekonomi negara

tersebut dengan optimalisasi keunggulan komparatif. Terbentuknya zona ekonomi

khusus secara modern pertama kali muncul pada tahun 1959 di Irlandia dengan

orientasi ekspor.

Seiring dengan perkembangan, strategi zona ekonomi khusus kemudian

diterapkan oleh Taiwan, Korea Selatan, Indonesia, Filipina dan India.

Keterbukaan terhadap modal asing, menjadi titik awal yang mendorong

keberhasilan ekonomi Cina selama beberapa dekade. Hal ini memicu berkembang

pesatnya pembentukan zona ekonomi khusus di Cina. Zona ekonomi khusus ini

juga disebut sebagai salah satu bagian dari empat modernisasi pembangunan

ekonomi. Di mana kebutuhan akan modal asing menjadi suatu conditio sine qua

none karena negara tidak memiliki modal pada waktu itu (Wiryawan, 2008: 11).

Oleh para pelopornya, Ekonomi Pasar Sosialis dijabarkan sebagai suatu

jalan tengah atau alternatif ketiga antara kapitalisme ekonomi pasar tanpa kontrol

yang sangat dominan di hampir semua negara barat pada abad XVIII dan XIX,

dengan ekonomi sentralistik yang totalitarian seperti yang dilaksanakan oleh

Hitler dan Stalin yang bergerak ke arah tatanan ekonomi dan kemasyarakatan

yang adil dan efisien secara ekonomi, dan bertahan lama (Lampert, 1994: 58).

Penggabungan dari kedua prinsip tersebut membuat kebebasan dan keadilan

adalah kombinasi paling jelas yang digambarkan oleh istilah Ekonomi Pasar

Sosialis.

Ekonomi pasar sosialis yang digunakan sebagai sistem perekonomian tidak

membuat Cina memberikan kebebasan dalam berpolitik kepada warga negaranya.

Pemerintah Cina menerapkan quid pro gaya Singapura dengan rakyatnya: Partai

Komunis mengizinkan kebebasan ekonomi, tetapi tidak kebebasan berpolitik.

(Meredith, 2010: 21)

Untuk memastian Ekonomi Pasar Sosialis dengan ciri khas Cina dapat

berjalan, negara ini secara resmi mengutarakan prinsip-prinsip Ekonomi Pasar

5

Page 6: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

Sosialis yang digunakannya pada 22 Agustus 1992. (LeBaron dan Carpenter, 2002:

274)

Prinsip-prinsip tersebut, yaitu:

a. Pasar merupakan alat utama untuk mengalokasikan sumber daya yang ada

dalam masyarakat, bukan perencanaan negara;

b. Perencanaan wajib dan tindakan administratif harus lebih dibatasi pada

tingkat ekonomi makro;

c. Kebijakan ekonomi makro menjadi sarana utama regulasi ekonomi negara,

dan ini dilaksanakan secara konsisten dengan ekonomi makro;

d. Properti berada di atas kepemilikan publik, bukan pribadi. Ini adalah dasar

yang membedakan ekonomi pasar sosialis dengan ekonomi pasar kapitalis;

e. Badan Usaha Milik Negara harus mandiri dalam pelaksanaan operasional,

bertanggung jawab terhadap keuntungan maupun kerugian yang

didapatkan, dan perihal perhitungan finansial;

f. Pemerintah harus memecah hambatan pasar regional, mengendalikan

pertumbuhan monopoli kekuatan, dan mempromosikan pembangunan

pasar nasional terpadu.

Negara menarik diri dari campur tangan dalam aktivitas ekonomi dan

hanya memerankan peranan dalam kontrol makro (hongguan tiaokong). Dokumen

yang dikeluarkan oleh Sidang Pleno ke-3 dari Komite Sentral, November 1993,

menegaskan hal ini: “membangun sistem ekonomi pasar sosialis berarti

menjadikan pasar sebagai faktor fundamental dalam alokasi sumber daya di

bawah kontrol makro oleh negara.”(Wibowo, 2004: 36).

Berbagai kebijakan ekonomi oleh Deng menimbulkan kontradiksi oleh

orang-orang yang ingin mempertahankan secara mutlak ideologi sosialisme yang

sering disebut sebagai kelompok konservatif. Mereka disebut konservatif bukan

karena nasionalisme dan keteguhannya mengusung nilai moral tradisional, tetapi

semata-mata karena mereka tidak mau begitu saja melepaskan monopoli

interpretasinya terhadap sosialisme. Jika perlu, mereka menginginkan agar basis

ekonomi diubah sesuai dengan ideologi tersebut.

6

Page 7: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

Kelompok lain yang dijuluki sebagai kelompok reformis berpendapat

sebaliknya. Menurut mereka jika basis ekonomi memang sudah berubah, maka

suprastruktur (ideologi) juga harus ikut diubah. Usul kelompok reformis itu tentu

saja sangat berbahaya sebab mereka tidak hanya harus berlawanan dengan

kelompok konservatif, tetapi juga harus meniadakan seluruh legitimasi Partai

Komunis Cina, sebuah partai yang ditegakkan atas komitmen perjuangannya

membela keadilan dan kesamaan atau sosialisme.

Permasalahan ideologi di Cina bukanlah hal yang mudah untuk

diselesaikan. Namun negara ini sudah pasti tidak akan mengorbankan kepentingan

negara demi terus bersikukuh pada pandangan ideologi yang akan menghambat

kemajuan negaranya. Menurut Deng, apa yang dibayangkan oleh Marx di dalam

teorinya mengenai suatu gambaran bahwa pada sistem sosialisme tidak

dibutuhkan lagi pasar barang dan uang yang sangat kontradiktif dengan

pembangunan sosialis di Cina.

Di sisi lain komunisme yang terkenal dengan sikap otoriternya dalam

menghadapi ganguan dari dalam maupun luar negeri yang berkaitan dengan

prinsip-prinsip dari komunisme itu sendiri, membuat masyarakat lebih tertib dan

patuh kepada kebijakan-kebijakan negara yang mempermudah berjalannya

pemerintahan. Tradisi Confusian yang masih sangat melekat pada masyarakat

Cina sendiri mengajarkan tentang harmoni dan kestabilan, sehingga pemerintahan

komunis yang cenderung otoriter lebih dapat diterima dibandingkan terjadinya

chaos di negara tersebut. (Budiarjo, 2008: 161)

C. Keunggulan Bersaing Cina Pada Persaingan Ekonomi Global

Keunggulan bersaing dalam satu industri dapat sangat diperkuat oleh antar

hubungan dengan unit-unit usaha yang bersaing di sejumlah industri terkait jika

antarhubungan ini benar-benar diwujudkan. Antarhubungan di kalangan unit

usaha merupakan saran utama bagi perusahaan yang terdiversifikasi untuk

menciptakan nilai sehingga dapat menjadi penyangga bagi strategi korporasi.

Keunggulan bersaing juga mengandung banyak implikasi dari competitive

strategy (strategi bersaing) (Porter, 1992: 3).

7

Page 8: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai suatu manfaat yang

dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya yang lebih dari biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya. Nilai atau manfaat inilah

yang bersedia dibayar oleh pembeli dan nilai yang unggul berasal dari penawaran

harga yang lebih rendah ketimbang harga pesaing untuk manfaat setara atau

penawaran manfaat unik yang melebihi harga yang ditawarkan. Sehingga terdapat

dua jenis dasar keunggulan bersaing: keunggulan biaya dan diferensiasi.

Keunggulan biaya dan difersifikasi pada dasarnya berasal dari struktur

industri. Keunggulan bersaing merupakan hasil dari kemampuan perusahaan

menanggulangi kelima faktor persaingan secara lebih baik ketimbang para

pesaingnya. Kedua tipe dasar keunggulan bersaing tersebut dikombinasikan

dengan ruang lingkup kegiatan perusahaan yang dilakukan untuk mencapainya

akan menghasilkan tiga pilihan strategi generik untuk mencapai kinerja di atas

rata-rata dalam suatu industri, yaitu: keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus

(Porter, 1992: 10)

Strategi keunggulan biaya dan strategi diferensiasi mencari keunggulan

bersaing dalam beragam segmen industri yang luas, sedangkan strategi fokus

mengejar keunggulan biaya (fokus biaya) atau diferensiasi (fokus diferensiasi)

dalam segmen yang sempit. Pemikiran yang melandasi konsep strategi generik

adalah bahwa keunggulan bersaing merupakan inti dari strategi apapun dan

mencapai keunggulan bersaing mengharuskan perusahaan untuk menentukan

pilihan―jika suatu perusahaan ingin memiliki keunggulan bersaing tertentu, ia

harus memilih jenis keunggulan bersaing yang akan dicapainya serta cakupan

pasar tempat perusahaan akan mencapainya.

Biaya juga merupakan hal yang sangat penting bagi strategi diferensiasi

karena suatu diferensiator harus mempertahankan proksimitas biaya dengan para

pesaing. Diferensiator tidak akan berhasil mencapai kinerja (performance) yang

unggul apabila premi harga yang dihasilkan melebihi biaya diferensiasi. Perilaku

biaya juga menimbulkan pengaruh kuat terhadap struktur industri secara

menyeluruh. Sedangkan fokus sangat diperlukan untuk menjaga agar produk yang

dihasilkan benar-benar sesuai dengan target pasar, sehingga tidak berlebihan

8

Page 9: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

dalam memenuhi bagian tertentu dalam proses produksi yang dapat membuat

perusahaan menanggung beban biaya yang tidak perlu.

Industri sendiri bukanlah sesuatu yang homogen karena dalam setiap

industri terdapat sejumlah segmen industri yang mempunyai struktur sebagaimana

industri itu sendiri dan kekuatan dari kelima faktor bersaing pada satu segmen

industri biasanya tidak sama dengan segmen lain. Segmentasi industri adalah

pemilahan industri menjadi sejumlah segmen yang diperlukan untuk menyumbang

pada strategi bersaing. Oleh karena itu, masing-masing segmen industri biasanya

sangat berlainan dalam keunggulan strukturnya dan dalam persyaratan yang

diperlukan untuk keunggulan bersaingnya.

Segmentasi sebenarnya adalah proses pemfokusan sasaaran tujuan industri,

sehingga perusahaan menjadi lebih fokus untuk mencapai hasil yang benar-benar

diharapkan. Untuk memilah industri dalam berbagai segmen, ada empat kelompok

variabel segmentasi yang dapat diamati dan digunakan baik secara sendiri-sendiri

maupun secara gabungan dalam menentukan perbedaan di antara para produsen

dan pembeli. Pada setiap industri, masing-masing variabel ini atau keseluruhan

dapat digunakan untuk menentukan segmen yang mempunyai nilai strategis dalam

industri, yakni:

1. Model produk. Model produk tertentu, yang jelas, yang diproduksi, atau

dapat diproduksi.

2. Jenis pembeli. Jenis pembeli akhir yang membeli, atau mungkin membeli

produk industri itu.

3. Saluran (pembele perantara). Berbagai saluran distribusi yang digunakan

atau potensial dapat digunakan, untuk pembeli akhir.

4. Lokasi geografi pembeli. Lokasi geografi pembeli yang ditentukan oleh

tempat, daerah, negara, atau kelompok negara.

Alasan mengapa industri harus dibagi-bagi untuk perumusan strategi

bersaing adalah bahwa produk, pembeli, atau keduanya, dalam lingkungan

industri berbeda-beda dalam berbagai hal. Perbedaan produk atau pembeli

menimbulkan segmen industri bila perbedaan itu dapat mengubah salah satu atau

beberapa di antara kelima faktor saing. Skala ekonomi atau kekuatan pemasok,

9

Page 10: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

misalnya, mungkin berbeda-beda di antara sejumlah produk yang beragam

walaupun produk itu dijual kepada pembeli yang sama. Pembeli tertentu juga

mungkin pula mempunyai kecenderungan yang berbeda-beda dalam

menggantikan jenis produk tertentu. Demikian pula kekuatan pembeli atau

ancaman kemungkinan barang substitusi jenis produk tertentu yang mungkin

berbeda-beda pula di antara para pembeli.

Selama bertahun-tahun, Cina telah melaksanakan kebijakan yang

mendukung perdagangan pengolahan, sehingga segmentasi perdagangan

pengolahan menjadi sumber utama surplus perdagangan. Perusahaan-perusahaan

transnasional dari negara-negara industri memindahkan manufaktur kelas

menengah dan rendah ke Cina, dan kemudian membeli barang-barang jadi dari

Cina untuk dijual ke negerinya masing-masing, perpindahan manufaktur itulah

yang memperluas surplus perdagangan Cina. Penyerapan modal asing secara

efektif juga ikut mendorong berkurangnya impor serta bertambahnya ekspor.

Saat ini negara dan daerah yang menanam modal di Cina sudah

melampaui 190, dan 70% di antaranya berpusat di industri manufaktur.

Perusahaan-perusahaan modal asing itu tidak hanya mengekspor barangnya dalam

jumlah besar. Mereka juga secara berangsur-angsur menggantikan sebagian

barang impor dengan barang-barang buatannya di Cina.   Kebijakan ekonomi,

yang mengutamakan penyerapan modal asing serta struktur perdagangan Cina

dengan perdagangan pengolahan sebagai penyangga yang menjadi penentu gejala

surplus perdagangan Cina, tidak akan dihilangkan dalam kurun waktu jangka

pendek.

    Mulai dari September tahun 2006, Cina mengambil serangkaian langkah

untuk mengontrol ekspor, antara lain, mengurangai tingkat pengembalian pajak

untuk ekspor, namun hasilnya sangat tipis. Wakil Presiden Kelompok Tekstil

Tiongkok, Li Lingmin berpendapat, kebutuhan kuat pasar internasional terhadap

produk Cina adalah sebab utama pertumbuhan pesat ekspor. Ahli Biro Umum

Pabean Cina berpendapat, munculnya surplus perdagangan dalam jumlah besar di

samping berkaitan erat dengan kebijakan-kebijakan negara yang mendukung

perdagangan pengolahan dan penyerapan modal asing, juga berhubungan dengan

10

Page 11: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

tingkat pengembalian pajak untuk ekspor serta naiknya nilai mata uang Yuan

Renminbi.

Segmentasi yang dilakuakan Cina tadi memberikan hasil yang memuaskan

bagi negara ini. Statistik Biro Umum Pabean Cina menunjukkan, nilai total impor

dan ekspor perdagangan luar negeri Cina Februari 2010 lalu mencapai 140,44

miliar dolar Amerika, meningkat 32,9% dibanding masa sama tahun lalu. Di

antaranya ekspor tercatat 82,1 miliar dolar Amerika, meningkat 51,7%; sedang

impor tercatat 58,34 miliar dolar Amerika, meningkat 13,1%. Tingkat

pertumbuhan ekspor lebih tinggi 38,6% daripada tingkat pertumbuhan impor.

Surplus perdagangan Februari mencapai 23,76 miliar dolar Amerika, suatu rekor

baru dalam sejarah. Dengan demikian Cina telah secara berturut-turut selama 34

bulan mewujudkan surplus perdagangan bulanan sejak Mei tahun 2004.

Surplus perdagangan untuk dua bulan pertama tahun 2007 telah mencapai

39,61 miliar dolar Amerika, yaitu sama dengan 22% surplus perdagangan tahun

2006. Pada dua bulan lalu, ekspor tercatat 168,71 miliar dolar Amerika,

meningkat 41,5%; sedang impor tercatat 129,1 miliar dolar Amerika, meningkat

20,6%. Laju pertumbuhan ekspor lebih tinggi 20,9% daripada laju pertumbuhan

impor. Pertumbuhan pesat ekspor secara besar-besaran menambah surplus

perdagangan. Kekuatan yang berhasil dicapainya tersebut membuat Cina memiliki

bargaining position yang lebih kuat daripada sebelumnya.

D. Maksimalisasi Para Pelaku Bisnis Terhadap Kebijakan Ekonomi

Pemerintah

Para pelaku bisnis menggunakan dengan sangat baik dukungan pemerintah

tersebut dengan melakukan strategi-strategi yang menguntungkan perusahaan,

yakni: tindakan diversifikasi industri secara intensif dan maksimalisasi kebijakan

alih teknologi. Ketika sebuah perusahaan mengalami kelebihan stok produk,

perusahaan tersebut akan menghadapi kondisi ekonomi pasar dengan cara

mengurangi jumlah produksi.Para pelaku bisnis di Cina memberikan respon yang

berbeda untuk masalah tersebut. Respon yang lebih umum adalah terus

berproduksi dengan tingkat yang sama sembari melihat-lihat sektor lain untuk

11

Page 12: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

melakukan diversifikasi. Midea dan Galanz adalah contoh klasik dari perusahaan-

perusahaan sukses Cina. Keduanya berawal dari sebuah bengkel sederhana yang

pada awal 1980-an membuat produk-produk yang tampak seperti prototipe

Revolusi Industri (Kynge, 2007: 86).

Midea adalah salah satu produsen AC (air conditioner) terbesar di dunia

yang berawal dari memproduksi kipas angin kecil dengan baling-baling yang

dibuat dengan ditempa di atas kayu oleh pemimpin perusahaan tersebut. Kipas

angin itu saat ini terpajang sebagai artefak di lemari kaca di museum perusahaan.

Sedangkan Galanz saat ini memiliki pabrik oven microwave terbesar di dunia.

Ketika mereka mengalami kemunduran di mana masa kejayaan

kepemimpinan patriarkat dan kedua perusahaan tersebut berada dalam situasi sulit

karena kelebihan stok (sekitar tahun 2001), margin mereka turun dengan cepat.

Namun mereka memberikan reaksi yang mengejutkan. Midea sebagai pembuat

penyejuk udara melakuakan ekspansi dengan memproduksi microwave. Padahal

tahun itu permintaan nasional terhadap penyejuk udara berkurang sepuluh juta

unit dan microwave, memutuskan untuk berekspansi dengan membuat penyejuk

udara dengan harga bersaing.

Dalam ekonomi pasar normal, perusahan tidak dapat terus menerus menjual

produknya di bawah harga selama bertahun-tahun. Hal ini disebabkan oleh

kekhawatiran bank dengan kemampuan produsen untuk melunasi hutangnya dan

menarik pinjamannya. Tetapi Cina bukan ekonomi pasar normal. Cina tidak

memiliki peraturan kepailitan yang berfungsi. Oleh karenaya, likuidasi

perusahaan-perusahaan pailit sulit dilakukan. Di samping itu, bank-bank

mempunyai likuiditas yang berlebih, sebab orang Cina menyimpan rata-rata

sekitar 40 persen penghasilan mereka dan pasokan uang dalam ekonomi di atas

dua kali lipat dari produk domestik bruto tahunan. Seringkali bank memiliki lebih

banyak deposito daripada peminjam yang dapat mereka pinjami.

Seorang bankir senior tingkat provinsi di Bank Industri dan Perdagangan,

bank terbesar negari itu, menyatakan bahwa kepailitan sebuah perusahaan dengan

menarik pinjama dari perusahaan tersebut akan merugikan bunga bank. Penarikan

tersebut akan berdampakmpada tertekannya pemasok perusahaan, meningkatnya

12

Page 13: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

pengangguran, berpotensi menyebabkan penurunan yang drastis dalam

pengeluaran konsumen, dan membahayakan stabilitas sosial. Sehingga jauh lebih

baik untuk menunggu pasar mencapai situasi yang menguntungkan kembali

daripada menyebabkan penurunan kondisi di seluruh bidang.

Perbedaan antara kebangkitan teknologi Cina dan teknologi negara-

negara maju lainnya adalah kebangkitan teknologi di Cina lebih banyak didukung

oleh perdagangan, bukan riset. Secara umum, perusahaan-perusahaan Cina

mendapatkan teknologi-teknbologi mereka dengan cara membeli, menyalin, atau

meyakinkan mitra asing untuk mentransfernya sebagai bagian dari harga untuk

mendapatkan akses ke pasar potensial yang besar. Dalam konteks ini, yang

menjadi pemacu di balik kebangkitan teknologi Cina adalah globalisasi, bukan

penelitian dan pengembangan.

Sebuah merek baru yang lebih kecil dan berbasis di bagian tengah

Provinsi Anhui telah berhasil merumuskan pendekatan baru. Chery, perusahaan

yang menghadapi tuduhan pembajakan dari Volkswagen dan GM nyaris sejak

kelahirannya pada 1997, memutuskan bahwa tidak ada waktu untuk

mngembangkan mesinnya sendiri. Margin keuntungan penjualan mobil juga

terlalu kecil untuk memungkinkan pembelian mesin-mesin mahal dari produsen

asing. Menurut Ying Tongyao, Presiden Chery, satu-satunya cara yang bisa

digunakan adalah membeli keahlian teknologi untuk membuat mesin.

Pada 2002, Yin mendatangi sebuah perusahaan mesin mobil di Inggris,

Lotus, untuk membicarakan tentang kemungkinan transaksi. Namun pada

akhirnya Chery bekerjasama dengan AVL, sebuah spesialis permesinan dari

Austria yang dibayar untuk melakukan alih teknologi rancangan mesin dan cara

membuat mobil. Pada Maret 2005, ia memperkenalkan sebuah pabrik mesin baru

seharga $370 juta dan akan membuat 150.000 mesin setiap tahun sebagai langkah

awal. Dalam lima tahun ke depannya, ia berharap mesin-mesin tersebut akan bisa

memenuhi standar lingkungan tertinggi yang ditetapkan Eropa dan Amerika

Serikat dan produksinya akan meningkat hingga 500.000 unit dalam setahun.

Sumbangan penelitian dan pengembangan terhadap dinamika yang

membantu lompatan teknologi Chery sangatlah kecil; yang banyak menyumbang

13

Page 14: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

adalah penghematan. Chery mampu membayar teknologi permesinan yang mahal

meskipun menjual mobil-mobil murah dengan harga rendah karena bank-bank

bersedia membiayainya. Selain karena sejumlah dukungan pemerintah, bank-bank

tersebut bersedia membiayainya karena jumlah orang yang cukup makmur untuk

membeli mobil di Cina diharapkan bisa meningkat dari sekitar 60 juta pada 2005

diperkirakan dapat menjadi 160 juta pada 2010. Dengan kata lain, Cina siap

menjadi pasar mobil yang berkembang paling pesat di dunia.

Setelah melakukan lompatan teknologi ini, Chery mulai melakukan

ekspor ke Amerika Serikat. Ia telah menjalin aliansi dengan Malcolm Bricklin,

orang New York yang membawa mobil mini Subaru dari Jepang ke Amerika

Serikat pada dasawarsa 1960-an dan mobil Yugo, dari Yugoslavia yang bernasib

buruk pada 1980-an. Tetapi Chery memiliki ambisi yang lebih besar daripada para

pendahulunya ini. Ia ingin menjadi saingan Toyota, mengekspor satu juta mobil

pada 2012 yang semuanya dijual dengan harga 30 persen lebih murah daripada

pesaing terdekatnya, kata Yin.

Melalui tabungan yang didapatkan perusahaan-perusahaan manufaktur

Cina karena murahnya buruh, jaringan persediaan yang terpadu, dan keuntungan-

keuntungan lain, Chery bertujuan menempuh cara yang dipakai perusahaan-

perusahaan tekstil, sepatu, dan kebutuhan elektronik—merusak kompetisi dengan

harga yang nyaris tidak bisa dipercaya. Perusahaan tersebut telah menjual sebuah

mobil kecil yang disebut QQ dengan harga per unit $3.600 di Cina.

Rintangan terbesar lain dalam kebangkitan industri ini adalah dalam

bidang semikonduktor dan chip komputer. Melalui pembelian permesinan asing,

Cina memiliki kemampuan membuat chip selama dua dasawarsa. Pada masa-masa

awal, teknologi apa saja yang dibuat Cina setidaknya tertinggal sepuluh tahun dari

para pendahulu industri tersebut. Tetapi dewasa ini, pendirian sebuah perusahaan

yang bernama Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC)

oleh Richard Chang di Shanghai telah membuat Cina lebih bisa bersaing dengan

para pendahulunya di industri tersebut.

Seperti halnya dalam bidang industri mesin mobil, prestasi ini telah

diraih bukan karena hasil penelitian melainkan karena pasar yang sangat

14

Page 15: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

menginginkan kehadiran produk. Kisah SMIC, salah satu pabrik wafer

semikonduktor paling canggih di Cina bermula di Taiwan, pulau di lepas pantai

tenggara Cina yang di klaim Beijing sebagai bagian dari teritorialnya. Pada akhir

2000, Taiwan telah menjadi pemimpin di dunia bersama Amerika Serikat dalam

industri semikonduktor. Pada 2001, ia memperoleh $15,6 miliar dari penjualan

semikonduktor kepada para pelanggannya di seluruh dunia.

Pemerintah di Taipei menghadapi dilema yang cukup besar dengan

bangkitnya Cina di seberang Selat Taiwan. Jika ia membiarkan perusahaan-

perusahaan Taiwan masuk ke Cina Daratan―dengan pasarnya yang subur, biaya

pembangunan yang murah, dan para insinyur yang tidak mahal—ia dapat

kehilangan salah satu industri terbesar di pulau tersebut karena tetangganya yang

jauh lebih besar dari itu. Tetapi jika mereka menghalangi masuknya perusahaan-

perusahaan tersebut, artinya mereka membiarkan para pesaing, mungkin dari

Jepang, Amerika Serikat, atau yang lainnya, merebut kesempatan ini dari

perusahaan-perusahaan semikonduktor besar di Taiwan dan menghancurkan

prospek mereka pada masa yang lebih jauh.

Pada 2002, Yu Shyi-kun, Perdana Menteri Taiwan, mengumumkan

kompromi: perusahaan-perusahaan chip taiwan akan menanamkan modal di Cina

Daratan, tetapi hanya dengan syarat-syarat yang ketat. Syarat yang paling penting

adalah untuk tidak memproduksi wafer semikonduktor lebih besar dari 8 inci dan

tidak memproduksi chip lebih kecil dari 0,25 mikron. Namun Cina mengabaikan

peraturan-peraturan seperti itu. Misalnya pada tindakan yang dilakukan oleh

Richard Chang yang mendaftarkan perusahaannya di Pulau Cayman agar ia bisa

mengatasi pembatasan-pembatasan dari Taiwan dan membangun SMIC (Kynge,

2007: 145).

Hal lain yang dilakukan Chang ketika pemerintah Amerika Serikat—

yang juga menerapkan aturan-aturan ketat terhadap ekspor barang-barang

teknologi tingkat tinggi ke Cina―memblokir pembelian peralatan pembuat chip

dari Applied Materials, Chang hanya perlu mencari ke tempat lain. Ia berhasil

memperoleh teknologi pemrosesan 0,18 mikron yang canggih dari Jepang dan

15

Page 16: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

Singapura, dan mencoba menghapuskan ketertinggalanna dari chip andalan Intel

0,99 mikron, dengan bantuan peralatan yang dibeli dari Eropa.

Setelah mengatasi rintangan-rintangan ini, SMIC memiliki landasan yang

kokoh untuk menghadapi para pesaingnya di Cina dan memiliki rencana untuk

membangun sekitar enam pabrik lagi yang beberapa di antarana akan

memproduksi wafer semikonduktor 12 inci yang canggih. Dalam beberapa tahun

ke depannya, kesenjangan antara teknologi Cina dan Amerika Seriat dalam bidang

semikonduktor akan tertutupi. Chang juga mengatakan bahwa satu-satunya

perbedaan adalah di Cina biayanya 15 persen lebih murah daripada di Amerika

Serikat.

Referensi

Kynge, James, 2007, Rahasia Sukses Ekonomi Cina: Kebangkitan Cina menggeser Amerika Serikat sebagai Superpower Ekonomi Dunia, Bandung, PT. Mizan Pustaka

LeBaron, Dean dan Donna Carpenter, 2002, Mao, Marx, and The Market, New York: John Wiley and Sons, Inc

Meredith, Robyn, 2010, Menjadi Raksasa Dunia, Bandung: Penerbit Nuansa,Partogi, Poltak, 1995, Reformasi Ekonomi RRC Era Deng Xiaoping, Jakarta,

Pustaka Sinar HarapanPorter, Michael. EWibowo, Dr. I, 2007, Belajar dari Cina: Bagaimana Cina dalam Merebut

Peluang dalam Era Globalisasi, Jakarta, Kompas Publisher

16

Page 17: JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN

17