jurnal daun sukun.pdf

download jurnal daun sukun.pdf

of 11

Transcript of jurnal daun sukun.pdf

  • 8/15/2019 jurnal daun sukun.pdf

    1/11

    Jurnal Sains dan Teknologi Kimia -Jitid 5 No. 2 Oktober 2014 1SSN2087-7412

    Studi Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus Altilis) TerhadapPertumbuhan Bakteri Psettdomonas Aeruginosa

    Rani Karina Pusp asari, F.M. Titin Supriyanti, Hayat Sholihin

    Program Studi Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia,Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Universitas Pendidikan Indonesia - Bandung 40154e-mail : [email protected]

    A B S T R A K

    Judul penelitian ini adalah studi aktivitas antibakteri dari ekstrak daun sukun (Artocarpusaltilis) terhadap pertumbuhan bakteri Psettdomonas aeruginosa. Tujuan penelitian adalahuntuk mengetahui potensi ekstrak daun sukun sebagai antibakteri. Penelitian diawali ekstraksidengan metode mascrasi mcnggunakan tiga jenis pelarut yaitu metanol, etanol dan air,dilanjutkan uji fitokimia. Bakteri yang digun akan diisolasi dari ju s melon ya ng selanjutnyadiidentiflkasi, diuji aktivitas antibakteri ekstrak daun sukun menggunakan metode difusicakram dengan konsentrasi ekstrak 1000 ppm, 1500 ppm dan 2000 ppm; kontrol positifkloramfenikol dan kontrol negatif yaitu pelarut metanol dan etanol. Hasil ekstraksi ekstrakmetanol berupa pasta berwarna hijau kehitaman sebanyak 3,5 gram (6,93%); ekstrak etanolberupa pasta berwarna hijau kehitaman sebanyak 3,42 gram (6,78%) dan ekstrak air berupaserbuk kecoklatan sebanyak 3,43 gram (6,77%). Hasil uji fitokimia ekstrak metanol danetanol daun sukun mengandung golongan scnyawa tanin, flavonoid, steroid dan saponin;ekstrak air daun sukun mengandung golongan senyawa saponin. Uji identifikasi bakteri padajus melon diketahui bahwa bakteri termasuk spesies Pseudomonas aeruginosa. Hasil ujiaktivitas antibakteri pada konsentrasi ekstrak daun sukun 1000 ppm, 1500 ppm dan 2000 ppmtidak dapat menghamb at pertumbuh an bakteri Pseudomonas aeruginosa

    Kata ku nc i : Aktivitas antibakteri, Daun sukun, Pseudomonas aeruginosa

    ABSTRACT

    The title of this research is the study of the antibacterial activity of the leaf extract of

    breadfruit (Artocarpus altilis) on the growth of Pseudomonas aeruginosa. This

    research aimsto determine the potential of breadfruit leaf extract as an antibacterial . Research beginsextraction by maceration method using three types of solvents are methanol, ethanol andwater , ollowed by a phytochemical test. The bacteria used were isolated from melon juicewere subsequently identified, tested the antibacterial activity of bread ruit leaf extracts usingdisc diffusion method with extract concentration 1000 ppm , 1500 ppm and 2000 ppm ;chloramphenicol positive control and a negative control methanol and ethanol . Theextraction of the methanol extract in the orm of green -black paste of 3.5 g ( 6.93% ) ;ethanol extract a blackish green pasta 3.42 gram ( 6.78% ) and extract water in the orm of abrownish powder 3.43 grams ( 6.77 ) TJie result of phytochemical methanol and ethanol

    extracts of leaves of breadfruit have compounds group of tannins, flavonoids , steroids andsaponins ; breadfruit leaf aqueous extract containing compounds group of saponin . Testidentification of bacteria on melon juice is known that bacterial species includingPseudomonas aeruginosa . Antibacterial activity test for each breadfruit leaves extractsshowed that the methanol extract, ethanol extract, and water extract with concentration of

    96

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 8/15/2019 jurnal daun sukun.pdf

    2/11

    Junta Sains dun Teknohgi Kimia - JiUd 5 No. 2 Oktober 2014 ISSN 2087-7412

    1000 ppm, 1500 ppm and 2000 ppm are not effective to inhibit the growth of bacteriaPsettdomonas aeruginosa.

    Keywords : Antibacterial activity, Breadfruit leaves, Pseudomonas aeruginosa

    P E N D A H U L U A N

    Minuman merupakan kebutuhansetiap makhluk hidup. Produk minumanscgar tnenyediakan banyak pilihan jenisdan rasa, mulai dari yang cair,bcrkarbonasi hingga yang instan. Produkminuman yang ada sckarang ini belumtentu aman dikonsumsi dan berpotensimembcrikan efek samping bagi kesehatanapabila adanya zat aditif yangditambahkan. Produk minuman yang baikuntuk dikonsumsi adalah jus buah yangdiolah langsung dari buah-buahan segaryang mengandung banyak vitamin yangbermanfaat bagi tubuh. Nam un, jus buahsangat rentan mengalami kerusakan, salahsatu diantaranya adalah kerusakan yangdisebabkan oleh bakteri . Kerusakan yangditimbulkan dapat menurunkan dayasimpan, nilai organoleptik dan kualitas jusbuah tersebut. Untuk itu diperiukan bahanyang dapat menccgah pertumbuhan bakteridalam produksi jus tersebut.

    Antibakteri adalah agen kimia yangmampu menginaktivasi bakteri . Inaktivasibakteri dapat berupa penghambatanpertumbuhan bakteri (bakteriostatik)bahkan bersifat membunuh bakteri

    (bakterisida) (Brock,e/.a/ . 1994 ).Antibakteri yang umum digunakan olehprodusen untuk menghindari kerusakantersebut adalah pcngawet sintetik sepertinatrium benzoat yang memiliki resiko bagikesehatan karena apabila dikonsumsi terusmencrus dan melcbihi dosis dapatmenyebabkan infeksi lambung, kerusakanginjal, bahkan yang paling bcrbahaya lagidapat menyebabkan kanker.

    Penelitian tcrdahulu terhadap daunmayana (Syamsuhidayat,1991); daun sirih(Irmasari,2002); daun tanjung(Noor,2006); daun sukun (Dianita, 2010);daun belimbing wuluh (Khairul,2010) danrumput laut (Melki,201l) diketahui bahwa

    daun-daun tersebut bersifat antibakteri.M enurut Herm awan (2007), sifatantibakteri dari bahan alami dikarenakanadanya senyawa metabolit sekunder padagolon gan seny aw a alkalo id, flavonoid,saponin dan tanin.

    Tanaman sukun termasuk ke dalamgenus Artocarpus dan spesiesnya adalahArtocarpus altilis. Tanaman sukunmerupakan tanaman yang keberadaannyasangat banyak di Indonesia naunpemanfaatannya kurang optimal. Daunsukun banyak dimanfaatkan untukmengobati penyakit liver, hepatitis, sakitgigi, pembesaran limpa, jantung, ginjal danpenyakit kulit seperti gatal dan infeksikulit. Selain itu jug a daun suk un dapatmcnetralkan racun dalam makanan (Wei,2005) . Menurut Dwi (2011), daun sukunmengandung golongan senyawa flavonoid,steroid, saponin dan tanin. Serta padaskrining fitokimia menunjukan adanyagolongan senyawa flavonoid, tanin,saponin, steroid dan polifenol. Senyawametabolit sekunder tersebut dapatdipisahkan dari komponen lain dalam daunsukun dengan metode ekstraksi maserasi.Maserasi merupakan proses ekstraksi suatubahan menggunakan pelarut. Untuk itu,

    diperiukan pelarut yang sesuai untukmengekstrak senyawa-scnyawa metabolitsekunder pada daun sukun.

    Berdasarkan penelitianRus tianingsih (2007), menu njukan bahw aArtocarpus heteropyllus (nangka),Artocarpus altilis (sukun) dan Artocarpuscommunis (kluwih) dapat tcrekstrakdengan baik dalam pelarut metanol.Menurut (Kusumadewi, 2004), golongansenyawa metabolit sekunder dari daunmelati laut dapat terekstrak dengan baikmenggunakan pelarut kloroform dan etilasetat. Pelarut-pelarut yang telahdigunakan pada penelitian sebelumnyaseperti metanol, kloroform dan etil asetat

    97

  • 8/15/2019 jurnal daun sukun.pdf

    3/11

    i r »al Stuns dan Teknohgi Kimia -Jilid 5 No. 2 Oktober 2014 ISSN 2087-74/2

    dapat dengan baik mcngekstrak senyawametabolit sekunder yang tcrkandung.Namun, pelarut metanol, kloroform danetil asetat bersifat racun sehingga kurang

    baik untuk mengekstrak bahan makanandan minuman yang dikonsumsi. Makadibutuhkan pelarut lain yang lcbih amannamun memiliki kemiripan sifat denganpelarut berbahaya tersebut dengan merujukpada daftar pelarut GRAS (GenerallyRecognized as Safe) yang telahdipublikasikan oleh FDA (Food and DrugAdministration) dan FEM A (the Flavorand Extract Manufacturing Association),Dari daftar tersebut pelarut yang memilikikemiripan sifat dan aman untukdikonsumsi adalah pelarut etanol dan air.Ekstrak daun sukun dari berbagai pelaruttersebut akan diuji aktivitas antibakterinyaterhadap bakteri yang mengkontaminasiminu man khususnya jus buah melo n.

    Tujuan dari penelitian ini adalahmcngetahui pelarut yang efektif dan amanuntuk mengekstrak golongan senyawametabolit sekunder dari daun sukun,mengetahui golongan senyaw a metabolitsekunder yang terdapat dalam masing-masing ekstrak daun sukun, danmengetahui efektifitas ekstrak daun sukundalam menghambat pertumbuhan bakteripada jus me lon.

    M E TO D E P E N E L I T I A N

    AlatPeralatan yang digunakan dalam

    penelitian antara lain, alat-alat gelas,autoklaf, juicer, blender, kompor gas,laminar air flow, makropipet, mikropipct,neraca analitik digital, pemanas listrik,spektrofotometer FTIR (Shimadzu, FTIR-8400) , spektofotometer UV-Vis MiniShimadzu 1240, pembakar spirtus, rotary

    evaporator vacum (Buchi Rotavapor R-114), dan vakum (Buchi V-5 00).Bahan

    Bahan utama yang digunakandalam penelitian ini adalah daun sukunmuda (daun kesatu sampai daun kelima)yang diambil dari pcrkebunan Balai

    Pengujian Mutu Konstruksi danLingkungan, Dinas Tata Ruang danPermukiman Provinsi Jawa Barat,beralamatkan di jalan A.H .Nasution

    No . l 17 Ujungberun g. Bahan yangdigunakan pada proses ekstraksi danpengujian fitokimia, yaitu etanol, metanol,etil asetat, n-he ksan , aqu ade s, FcCfj 1%,kloroform, amoniak, H 2 S O 4 1M, pereaksiMayer , asetat anhidrat, H2SO4 pekat, HC1pekat, Kl, n-amil alkohol, Magnesium,gelatin, dan NaOH. Bahan lain yangdigunakan dalam penelitian ini yaituekstrak daging sapi, aquades, pepton, agar

    batang, chloramphenicol, dan melon.

    Preparas i Sampel Daun SukunDaun sukun muda dipilih untuk

    pembuatan sampel ekstrak. Lalu disortasiuntuk memilih daun sukun dengan kualitasyang baik kemudian bagian yang tidakdiperiukan dibuang. Daun sukun dicucidan dijemur hingga kering dengan sinarmatahari . Setelah kering, daun sukundihaluskan menggunakan blender dandisaring untuk mendapatkan serbuk daunsukun yang halus.

    Ekstraksi Daun SukunLima puluh gram serbuk daun

    sukun dimaserasi dengan 400 mL pelarutmetanol selama tiga hari denganpenggantian pelarut setiap harinya,

    dimaserasi dengan 400 mL pelarut etanolselama tiga hari dengan penggantianpelarut setiap harinya dan dimaserasi jugadengan 400 mL pelarut air selama tiga haridengan penggantian pelarut setiap harinya.Ekstrak yang diperolch disaring dandipekatkan dengan menggunakan rotaryvacuum evaporator.

    Uji Fitokimia

    a. Uji golongan alkaloidPemeriksaan golongan alkaloid

    dilakukan dengan cara 1 m L mas ing-masing ekstrak daun sukun ditambahkan 5mL kloroform dan beberapa tetes pereaksiMayer. Terbcntuknya endapan putihmenunjukan adanya alkaloid.

  • 8/15/2019 jurnal daun sukun.pdf

    4/11

    Jurnal Sains dan Teknologi Kimia - Jilid 5 No. 2 Oktober 20 4 ISSN 2087-7412

    b. Uji golongan fcnol dan taninPcmeriksaan golongan fenol dan

    tanin dilakukan dengan cara ekstrak daunsukun diambil sebanyak 1 mL masing-masing ditambahkan bebcrapa tctes FcClj1%. Timbu lnya w am a hijau kehitamanmenunjukan adanya fenol dan saatditambahkan gelatin mcmbentuk gel yangcukup stabil maka ekstrak mengandungtanin.c. Uji golongan flavonoid

    Pemeriksaan golongan flavanoiddilakukan dengan cara ekstrak daun sukunsebanyak I mL ditambahkan I gramserbuk Mg dan 10 mL HC1 pekatmenghasilkan warna creme/kekuninganmenunjukan adanya flavanoid.d. Uji golongan saponin

    Pemeriksaan golongan saponindilakukan dengan cara mengambil masing-masing ekstrak daun sukun sebanyak ImLdimasukan kedalam tabling reaksi yangberbeda ditambahkan air panas laludikocok kuat atau menggunakan vorteks

    selama 10 detik. Bila terbentu busa stabilmaka ekstrak mengandung saponin.e. Uji golongan terpenoid dan steroid

    Pemeriksaan golongan steroid danterpenoid dilakukan dengan cara sebanyakImL masing-masing ekstrak daun sukunditambahkan dengan ImL C H 3 C O O Hglasial dan 1 mL H 2 S O 4 pekat.Tcrbentuknya warna merah menunjukanadanya terpenoid sedangkan wama biru

    atau ungu menunjukan adanya steroid.

    Pembuatan Jus MelonBuah Melon dikupas dan diambil

    dagingnya dan dipotong menjadi bagianyang lebih kecil. Selanjutnya potongandaging buah melon tersebut dimasukankedalam juicer sehingga didapatkan jusbuah melon.

    Pembuatan Mediaa- Media Nutrient Agar NA)

    Daging sapi sebanyak 3 gramdimasak dengan air sebanyak lOOOmLhingga mendidih dalam labu erlcnmeyer,setelah itu disaring sehingga serat daging

    dan amapas-ampasnya tidak tercampurdalam larutan. Larutan ekstrak dagingtersebut dipanaskan kembali danditambahkan pepton sebanyak 5 gramhingga larut dan bcrubah warna menjadilarutan berwa rna kuning dan jang an sampcterbentuk busa-busa. Setelah larut,tambahkan agar batang sebanyak 15 gram,diaduk dan biarkan hingga men gental.b . M e d i a Nutrient Broth NB)

    Daging sebanyak sebanyak 3 gramdim asak den gan air se bany ak I OOOmLhingga mendidih dalam labu erlcnmeyer,setelah itu disaring sehingga serat dagingdan amapas-ampasnya tidak tercampurdalam larutan. Larutan ekstrak dagingtersebut dipanaskan kembali danditambahkan pepton sebanyak 5 gramhingga larut dan berubah warna menjadilarutan berwarna kuning dan jangan sampeterbentuk busa-busa.

    Isolasi dan Idenlitikasi BakteriBakteri yang digunakan dalam

    penelitian ini diisolasi dari ju s me lonbuatan sendiri. Buah melon diambilsarinya dengan menggunakan alat juicer ,lalu jus yang didapat diencerkanmenggunakan air sebanyak 5mL hinggapengenceran 10"5 . Jus melon yangdigunakan untuk mcnumbuhkan bakteridipilih pada pengenceran 10"5 yang diambilsebanyak 1 m L lalu dicampurkan kedalamcawan pctri dengan 15mL med ia y ang

    dibiarkan memadat. Setelah memadat,cawan petri tersebut dilapisi kertas untukmeminimalisir terjadinya kontaminasi dandiinkubasi selama 2-3 hari.

    Bakteri terbentuk pada medianutrien agar dengan beragam warna yaitukuning, putih hingga coklat. Serta memilikiragam bentuk diantaranya bulat dan takberaturan. Bakteri yang dipilih untukdiujikan ialah bakteri berwarna kecoklatandengan bentuk tak beraturan yang diambilsebanyak satu osc kemudian diinokulasikembali khusus untuk spesics tersebutdengan metode gores. Setelah dikulturuntuk satu jen is bakteri tersebut kem udiandilakukan pengujian identifikasi bakteri

    99

  • 8/15/2019 jurnal daun sukun.pdf

    5/11

    Jurna Saint dan Teknologi Kimia - Jilid 5 Mo. 2 Oktober 2014

    untuk mengetahui spesies bakteri yangterdapat dalam jus melo n tersebut.Pengujian Aktivitas Antibakteri

    Uji aktivitas antibakteri dilakukandengan metode difusi cakram dengan

    menumbuhkan bakteri sebanyak 1 ose kedalam media nutrien agar yangdicampurkan kedalam nutrien broth dandiinkubasi selama 2 ja m . Suspensi bakterisebanyak ImL dicampurkan dengan m ediaN A 15 ml ke dalam cawan petri dandibiarkan sampai memadat. Satu cawanpetri dibagi menjadi cnam bagian dengandibuat garis pada bagian bawah cawan.Pada enam bagian tersebut masing-masing

    diletakkan satu cakram kertas. Tiap cakramkertas diinjeksikan larutan yang berbeda.Larutan yang diinjeksikan, yaitu ekstrakmetanol, ekstrak etanol, ekstrak air, kontrolpositif kloramfenikol dan kontrol ncgatifpelarut yang digunakan. Masing-masingvolume larutan yang diinjeksikan adalah 1pi. Ekstrak metanol, ekstrak etanol, ekstrakair, dan kontrol positif ketokonazol dibuatdalam berbagai variasi konsentrasi, yaitu1000 ppm, 1500 ppm dan 2000 ppm.Pengujian dilakukan triplo untuk tiapkonsentrasi .Zona bening yang tampak disekelil ing cakram kertas menandakanadanya aktivitas antibakteri.

    H A S I L D A N P E M B A H A S A N

    Hasil Prcparasi Daun Sukun

    Sampel yang digunakan padapenelitian ini adalah daun sukun(Artocarpus altilis). Dipilih daun sukunyang masih muda, karena kandungansenyawa metabolit sekundcrnya lebihbanyak daripada daun tua yang sebagianbesar telah mengalami oksidasi.Selanjutnya dilakukan pengeringan yangbertujuan untuk mengurangi kadar air,mencegah reaksi enzimatis sehingga daya

    simpannya dapat bertahan lebih lama yangditunjukkan pada gambar 1.

    ISSN2087-7412

    Gambar 1 Daun Sukun Kering

    Daun sukun kering dihaluskanmenggunakan blender dan dilakukanpengayakan bertujuan untuk mcmperluaspermukaan sampel, karena semakin besar

    luas permukaan sampel maka semakinbesar kemungkinan interaksi sampeldengan pelarut dan proses ekstraksi akanlebih optimal.

    Hasi l Ekst raksi Daun Sukun denganBerbagai Jenis Pelarut

    Ekstraksi daun sukun dilakukanmenggunakan pelarut metanol, etanol, danair. Dari hasil ekstraksi diperoleh ekstrakmetanol berupa ekstrak kental berwarnahijau kehitaman dengan randemen 6,93(3,50g), ekstrak etanol berupa ekstralkental berwarna hijau kehitaman denganrandemen 6,78% (3,42 g), dan ekstrak airberupa serbuk kecoklatan denganrandemen 6,77% (3,43 g).

    Dari nilai randemen yangdihasilkan untuk ketiga ekstrak daunsukun, diketahui bahwa pelarut etanolmemil iki kemampuan yang hampir samadengan pelarut metanol dalammengekstrak komponen metabolitsekunder dari daun sukun, yaitu 6,78untuk ekstrak etanol dan 6,93 untukekstrak metanol. Sementara itu, randemenuntuk ekstrak air 6,77 menunjukkanbahwa pelarut air mem iliki kema mpu anyang lebih rendah dibandingkan pelarutmetanol dalam mengekstrak komponenmetabolit sekunder dari daun sukun.

    100

  • 8/15/2019 jurnal daun sukun.pdf

    6/11

    Jurna} Sains dan Teknologi Kimia - Jilid 5 No. 2 Oktober 2014 ISSN2087-74 i2

    Hasil Uji Fitokimia Ekstrak DaunSukun

    Hasil uji fitokimia scmua ekstrakdaun sukun ditunjukkan pada tabel 1.

    Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Daun

    em s UjiEkstrakMetanol

    EkstrakEtanol

    EkstrakAir

    Tanin + ) + ) - )

    F l avono id

    + ) + ) - )

    Sapon in + ) + ) + )

    Steroid + ) + ) - )

    A lka lo id - ) - ) - )

    Untuk memperkuat hasil ujifitokimia, dilakuk an jug a pengujianmenggunakan instrumen spektrofotometerinframerah.Hasil dari spektru m inframerahmasing-masing ekstrak ditunjukkan pada

    gambar 2,3 dan 4.

    H

    ISft .I )«] t »». UK .l 1 H I : B t . * i J K - t l i Kt 9

    Gam b a r 3. Spektrum Inframerah Ekstrak Etanol

    : 11

    t"

    Ga m ba r 4 . Spektrum Inframerah Ekstrak A ir

    t

    ; fan

    m i

    «S .» l l t t . t I B M SJ.« IB .

    G a m b a r 2. Spektrum Inframerah Ekstrak Metanol

    Berdasarkan hasil karakterisasidengan FTIR yang ditunjukan tersebutuntuk ekstrak etanol dan metanol daunsukun terdapat gugus fungsi C = 0 , O C , C-C, C-H dan O-H. Scdangkan dalam ekstrakair daun sukun terdapat gugus fungsi C-O,C-H, O C dan O-H. Hasil dari pelarutetanol dan metanol menghasilkankomponen yang lebih beragam sertakeduanya menunjukan gugus-gugus utamateridentiftkasi dengan bilangan gelombangyang tidak jauh berbeda nam un untukpelarut air kurang efektif sehinggamenghasilkan komponen yang lebihsedikit.

    101

  • 8/15/2019 jurnal daun sukun.pdf

    7/11

    Jurnal Sains dan Teknologi Kimia - Jilid 5 No. 2 Oktober 2014

    H a s i l n y a d i t u n j u k k a n p a d a t a b e l 2 .Ta b e l 2. Gugus Fungsi Ekstrak Daun SukunBerbagai Pelarut.

    GugusFungsi

    Bi langan Gclombang cm1 )GugusFungsi Ekstrak

    MetanolEkstrakEtanol

    Ekstrak Air

    C - 0 1074,3 1076,2 1070,4

    C-H

    1446,5dan2852,5 -2923,9

    1446,9 dan2852 ,5-2923,9

    1407,9

    C=C 1633,6 1633,6 1569,9

    C-O 1708,8 1708,8

    O-H 3382,9 339 2,6 3384,8

    Dari data gugus fungsi ekstrak daunsukun pada table 2 diketahui bahwaekstrak metanol dan etanol memiliki gugusfungsi C-O, C-H, C=C, C=0 dan O-Hyang sama dengan gugus fungsi yangdimiliki golongan steroid, tanin, dan

    saponin. Sedangkan ekstrak air memilikigugus fungsi C-O, C-H, C=C, dan O-Hyang sama dengan gugus fungsi yangdimiliki golongan saponin. Dengan adanyakesesuaian jenis gugus fungsi tiap ekstrakdaun sukun dengan gugus fungsi golongansenyawa metabolit sekunder tersebut, makadapat diduga ekstrak metanol dan ekstraketanol memiliki golongan senyawa steroid,flavonoid, tanin, dan saponin sedangkan

    ekstrak air hanya memiliki golongansenyawa saponin. Hasil pengukurandengan instrumen inframerah semakinmcmpcrkuat bahwa dalam ketiga ekstrakdaun sukun terdapat golongan senyawametabolit sekunder yang bersifatantibakteri.

    Pada uji alkaloid menggunakanpereaksi Mayer, hasil positif ditandaidengan terbentuknya endapan putih yang

    diduga merupakan kompleks kal ium-alkaloid. Alkaloid m engan dung atomnitrogen yang me mp unya i pasanganelektron bebas sehingga dapat digunakanuntuk m em bentu k ikatan kovalenkoordinasi dengan ion Iogam. Pada

    ISSN2087-7412

    pembuatan pereaksi Mayer, larutanmerkurium(II) klorida ditambah kaliumiodida akan bereaksi membentuk endapanm erah me rkurium (II) iodida. Jika kaliumiodida y ang ditamb ahkan berlebih m akaakan terbentuk kaliumtetraiodomerkurat(I I) . Diperkirakannitrogen pada alkaloid akan bereaksidengan ion logam K+ dari kaliumtetraiodomcrkurat(Il) membentukkompleks kalium-alkaloid yangmcngendap (Marliana, 2005). Perkiraanreaks i yan g terjadi p ada uji M aye rditunjukkan pada gam bar 5.

    Pembuatan pereaksi Mayer:HgCl2 2KI » Hgl2 + 2KC1Hgl2 +2K I K2[HgI4]Kalium tetraiodomerkurat(II)

    Reaksi alkaloid dengan pereaksi M ayer:

    yki AlLiloid

    end p n

    Gambar 5 . Reaksi Alkaloid dengan PereaksiMayer

    Hasil uji alkaloid dengan pereaksiMayer masing-masing ekstrak daun sukuntidak membentuk endapan putih, tctapihanya terjadi pcrubahan warna ekstrakmenjadi kuning pucat. Hal ini dikarenakankecilnya kekuatan nitrogen dari alkaloiddalam menarik logam kalium dari senyawakalium tetraiodomcrkurat(II).Tetraiodomerkurat(II) memiliki ukuranmolekul yang besar sehingga sulit untuknitrogen dari alkaloid dalam menarikkalium jika kereaktifannya kecil.

    Golongan senyawa flavonoidterbukti dengan dihasilkannya wamamerah jingga yang menandakan adanyaflavonoid akibat dari reduksi oleh asamklorida pekat dan magnesium scrtamembentuk kompleks dengan dinding selbakteri serta sifat lipofilik flavonoid dapatmerusak membran bakteri . Akibat

    102

  • 8/15/2019 jurnal daun sukun.pdf

    8/11

    Jurnat Sains dan Teknologi Kimia - Jilid 5 No. 2 Oktober 2014 ISSN 2087-7412

    terganggunya dinding sel, scl tidak dapatmenahan tekanan osmotik internal yangdapat mencapai 5 sampai 20 atm. Tekananini cukup untuk memecah sel apabiladinding sel dirusak (Brooks et.al, 2005).Flavonoid bersifat polar sehingga lebihmudah mcnembus lapisan peptidoglikanyang jug a bersifat polar pada bakteri.

    Hasil uji tanin masing-masingekstrak daun sukun menghasilkangumpalan gel yang cukup stabil, makamasing-masing ekstrak daun sukunmengandung senyawa tanin. Golongansenyawa tanin bekerja membentuk

    kompleks dengan polisakarida dinding selbakteri sehingga dapat menghambatpertumbuhan bakteri tersebut. Tanin jugamempunyai sifat sebagai pengelat yangdiduga dapat mengerutkan dinding selsehingga mengganggu permeabilitas sel itusendiri. Akibat terganggunyapermeabilitas, sel tidak dapat melakukanaktivitas hidup sehingga pertumbuhannyaterhambat bahkan mati (Ajizah,2004).

    Selain itu sifat tanin dapat membentukkompleks dengan ion logam menyebabkantanin bersifat toksik bagi membranmikroba serta menghambat enzim reversetranskriptase dan DNA topoisomerasesehingga sel bakteri tidak dapat terbentuk.

    Uji saponin dilakukan denganekstrak dikocok kuat dan diperhatikanapakah terbentuk busa tahan lama padapermukaan cairan. Saponin mempunyaigugus hidroftlik dan hidrofob, saat dikoco kgugus hidrofil akan berikatan dengan air,sedangkan gugus hidrofob akan berikatandengan udara sehingga membentuk buih(Kumalasari, 2011). Hasil uji saponinmasing-masing ekstrak daun sukunmembcrikan hasil p o s i t i f yatru denganterbentuknya busa yang cukup stabilsampai lebih dari sepuluh menit.

    Hasil uji steroid untuk ekstraketanol, air dan ekstrak metanol daun sukunterbentuk warna hijau yang berarti positifmengandung senyaw a steroid.

    Hasil Isolasi Bakteri pada Jus Melon

    Karaktcrisasi bakteri dilakukandengan mengamati bakteri secaramakroskopis dan mikroskopis melaluiidentifikasi di laboratorium mikrobiologiSITH ITB. Dari hasil identifikasi,diketahui bahwa bakteri tersebut memilikiciri makroskopis koloni irregullar,

    pigmented, berwarna hijau kebiruantranslucent dan dari segi mikroskopissclnya berbentuk batang, tergolong gramnegatif, tidak menghasilkan endospora danmotil. Sehingga disimpulkan bahwa bakteriyang diisolasi merupakan spesiesPseudomonas aeruginosa.

    Hasil Uji Pertumbuhan BakteriOpt imum

    Pengukuran waktu optimum daribakteri yang diujikan bertujuan agar dapatmengetahui pertumbuhan optimum daribakteri tersebut sehingga dalam prosespengujian aktivitas antibakteri, bakteritersebut masih berada dalam fascpertumbuhan. Bakteri yang telahdiinokulasi selanjutnya dilakukanscreening panjang gelombang pada setiapjam selama empat jam dan didapatkan

    panjang gelombang pada 282-288 nm.Bakteri diinokulasi satu ose kedalam mediacair sebanyak 50 mL lalu diukurabsorbansinya setiap satu jam sekaliselama empat jam. Setelah diukurabsorbansinya, bakteri memberikan waktuo p t i m u m yang pada j a m ke-2. Data daripengukuran waktu optimum dtunjukkanpada gambar 6.

    103

  • 8/15/2019 jurnal daun sukun.pdf

    9/11

    Jumal Sains dan Teknologi Kimia -Jilid5 N o 2Oktober20I4 ISSN2087-74I2

    konsentrasi 1000 ppm, 1500 ppm,200 0 ppm ditunjukkan pada tabel 3.

    dan

    Waktu jam]

    Gambar 6. Kurva Pertumbuhan BakteriPseudomonas aeruginosa

    Kurva tersebut menunjukkanbahwa pada jam ke-0 hingga jam k e 1 padabakteri Pseudomonas aeruginosamenunjukan pertumbuhan bakterimemasuki fase adaptasi (lag phase). Lamafase adaptasi tergantung pada komposisime dium , pH, suhu, aerasi , jum lah sel padamokulum awal dan sifat fisiologismikroorgani sm e pada med iumsebelumnya. Fase logaritmik diketahuipada jam ke-2. Fase stasioner bakteriPseudomonas aeruginosa terjadi pa daperjalanan jam ke-2 menuju jam ke-3sedangkan fase kematian Pseudomonasaeruginosa terjadi pad a ja m ke-3 hinggajam kc-4 yang ditunjukan denganpenurunan nilai absorbansi. Untuk itu

    pcnambahan bakteri Pseudomonasaeruginosa ke dalam me dia biakandilakukan pada jam ke-2 dari pembuatanstarter.

    Hasil Uji Aktivitas Antibakteri EkstrakDaun Sukun

    Metode yang digunakan dalampengujian aktivitas antibakteri adalahmetode difusi . Pada metode ini senyawaantibakteri akan berdifusi dari cakramkertas menuju m edia yang telahdiinokulasi Pseudomonas aeruginosa, danmenghasilkan daya hambat berupa zonabening di sekitar cakram kertas. Hasilpengujian aktivitas antibakteri terhadapketiga ekstrak daun sukun dengan

    Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri EkstrakDaun Sukun Terhadap Pseudomonas aeruginosa.

    Keterangan :Em = Ekstrak M etanol, Ee = Ekstrak Etano l, Ea= Ekstrak Air,K +) = kloram fenikol, K -) = pelarut

    Dari gambar 10, pad a ekstrak

    Konsen t rasilarutan ppm)

    Daya HambatKonsen t rasilarutan ppm) Em Ee Ea K +) K -

    )

    1000 +

    1500 +

    2000 — — +

    metanol, etanol dan air daun sukun padakonsentrasi 1000 ppm, 1500 ppm dan 2000ppm tidak dapat menghambat pertumbuhan

    bakteri Pseudomonas aeruginosa. Padakonsentrasi 2000 ppm pertum buhan bakteriyang terdapat pada ekstrak metanol, etanoldan air daun sukun lebih sedikit darikonsentrasi sebelumnya namun tetap t idakdapat menghambat karena masih banyakbakteri yang tumbuh scrta tidak terdapatzona bening. Pada kontrol positif yaitu

    M o r o m f c n i o l m e n g h a m b abakteri yang baik dengan dihasilkannyazona bening dan permukaan media yangbersih terbebas dari bakteri. Sedangkanuntuk kontrol negatif yaitu pelarut etanoldan metanol masih ada pertumbuhanbakteri dan tidak terdapat zona hambat.

    Semakin tinggi konsentrasi ekstrakmaka kandungan senyawa antibakterinyajuga akan semakin banyak sehinggasemakin luas pula zona bening yang

    dihasilkan. Akan tetapi, tidak satupunekstrak daun sukun yang dapatmenghambat pertumbuhan bakteriPseudomonas aeruginosa.

    Banyak faktor yang menyebabkanket idakmampuan penghambatanpertumbuhan bakteri diantaranya karena

    104

  • 8/15/2019 jurnal daun sukun.pdf

    10/11

    Jumal Sains dan Teknologi Kimia - Jilid 5 No. 2 Oktober 2014

    ekstrak yang digunakan merupakan ekstrakkasar yang kelarutan senyawaantibakterinya belum maksimal sehinggaaktivitasnya tidak maksimal pula,kandungan senyawa yang bcrperan sebagai

    antibakteri dalam daun sukun memilikikadar yang rendah sehingga tidak dapatberperan baik untuk membunuh bakteriPseudomonas aeruginosa; ekstrak daunsukun terlalu lama disimpan sehinggasensitifitasnya menurun menyebabkankandungan golongan senyawa yangbersifat sebagai antibakteri sudahteroksidasi; dan kemungkinan karenapelarut yang digunakan pada pembuatan

    ekstrak merupakan pelarut universalsehingga senyawa-senyawa Iaimiya yangbersifat polar banyak yang ikut tertarik kedalam ekstrak.

    Hal ini menyebabkan aktivitassenyawa antibakteri yang diharapkan tidakoptimal, karena bekerja secara sinergisdengan aktivitas senyawa-senyawa polarlain yang terkandung dalam ekstrak daunsukun serta kemungkinan terdapat senyaw alain yang terdapat dalam ekstrak yangbersifat antagonis dengan senyawaantibakteri yang terkandung.

    K E S I M P U L A NBcrdasarkan hasil penelitian yang

    telah dilakukan didapatkan beberapakesimpulan sebagai berikut• Pelarut etanol dan air memiliki

    kemampuan yang hampir sama denganpelarut metanol dalam mengekstrakkandungan metabolit sekunder daunsukun dilihat dari randemen yangdihasilkan yaitu ekstrak metanol6,93%; ekstrak etanol 6,78% danekstrak air 6,77%.

    • Ha sil uji fitokimia menun jukan bah w agolongan senyawa metabolit sekunderyang terdapat dalam ekstrak etanol dan

    metanol adalah flavanoid, saponin,tanin dan steroid. Sedangkan padaekstrak air adalah saponin.

    • Ekstrak daun sukun pelarut me tanol,etanol, dan air tidak efektif dalammenghambat pertumbuhan bakteri

    ISSN2087-74J 2

    Pseudomonas aeruginosa padakonsentrasi 1000 ppm , 1500 ppm dan2000 ppm.

    D A F TA R P U S TA K A

    Ajizah, A. (2004). Sensitivitas Salmonellatyphimurium Terhadap EkstrakDaun Psidium guajava^Bioscience, 91:31-38.

    Brock,J .A dan K.L.Main.(1994)^ GuideTo The Common Problems andDiseases of Cidtured PenaeusVannamei.Thc World AquacultureSociety.The OceanicInstitute,143:l-257.

    Brooks, G.F; Butel, J.S & Morse, S.A.(2005). Mikrobiologi Kedokteran.Penerjemah Bagian MikrobiologiFakultas Kedokteran UniversitasAirlangga. Jakarta : SalembaMedika.

    Dianata, Y. (2010). Uji AkivitasAntibakteri Infusa Daun Sirsak(Annona muricata L)Secara inVitro Terhadap Staphylococcusaureus ATCC 25923 danEschericia coli ATCC 35218 SertaProjil Kromatografi LapisTipisnya. Yogyakarta : FakultasFarmasi Universitas AhmadD ah lan.

    Harbome, J .B. (1996). Metode Fitokimia,Penuntun Cara ModernMenganalisarw/w&f/fcart.Terjemahan K.Padmawinata. Edisi II. Bandung:ITB Press.

    Hermawan, A., Hana, E., dan Tyasningsi,W. (2007). Pengaruh Ekstrak DaunSirih (Piper betle L.) TerhadapPertumbuhan Staphylococcusaureus dan Escherichia coli denganMetode DifusiDislcSAr/pi-j'.Surabaya :FakultasKedokteran Hewan UniversitasAirlangga.

    Khairul,M. (201 Q).Ekstraksi danPengujian Aktivitas Antibakteri

    105

  • 8/15/2019 jurnal daun sukun.pdf

    11/11

    Jurnal Sains dan Teknologi Kimia - Jilid 5 No. 2 Oktober 20 M ISSN2Q87-74I2

    Senyawa Tanin Pada DaunBelimbing Wuluh (Avverrhoabilimbi L). Malang: Jurusan KimiaFakultas Sains dan TeknologiUniversitas Islam Ncgcri Maulana

    Malik Ibrahim.Kusumadewi, R. (2004). Penapisan AwalSenyawa Bioaktif Antibakteri DariMelati Laut (Clerodendruminertnc). [Skripsi]. Bogor :Departemcn Teknologi HasilPerikanan Fakultas Perikanan danIlmu Kclautan Institut PertanianBogor.

    Noor, S., Poeloengan, M., & Yulianti,T.

    (2006). Analisis Senyawa Kimia

    Sekunder dan Uji Daya AntibakteriEkstrak Daun Tanjung (Mimusopselengi L) Terhadap Salmonellatyphii dan Shigella boydii.Prosiding Seminar Teknologi

    Petemakan dan Veteriner.Wei,L.(2005) AntiinflammatoryFlavonoids from Artocarpusheterophyllus and Artocarpuscommunis. In Journal ofAgricultural and FoodChem istry( Am erican Ch emistrySociety);53(I0):3867-3871.