Jurnal Bahasa Indonesia
-
Upload
hamni-amaliatul-marifat -
Category
Documents
-
view
138 -
download
1
Transcript of Jurnal Bahasa Indonesia
12 Haelko, Vol. 097, No. 1, September 2012: 12 - 23
PERBANDINGAN KUAT PENERANGAN LIGHT EMITTING DIODE
(LED) DENGAN LAMPU PIJAR DAN LAMPU FLOURESCENT
(TUBELAMP) PADA PENERANGAN RUMAH TINGGAL
Juliansyah Adha
Alumni Angkatan 2012 Semester 097 Universitas Negeri Jakarta
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Aris Sunawar
Dosen Universitas Negeri Jakarta Jurusan Teknik Elektro
Edi Sutadi
Dosen Universitas Negeri Jakarta Jurusan Teknik Elektro
Hamni Amaliatul Ma’ripat
No. Registrasi 5115116971
Mahasiswa Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Abstract
LED (Light Emitting Diode) is an electronic component that can emit light. LED
indicators are used not only for the electronic circuit, but further use of LEDs as a
light source is directed. The research aims to find out, whether the LED lights can be
used according to SNI in residential lighting.
Research done by measuring the ratio of strong illumination (lux) to find the result is
close to or even better. Object of this study is the LED lights, incandescent lights,
and lights flourecent. The method used is the method of laboratory experiments.
Conducted in the laboratory room microteaching.
From the results of comparative research on powerful lighting, LED light show that
can be used in residential lighting, with light intensity of 136 lux, while according to
SNI for a room in the residence does not exceed 150 lux and in terms of the
efficiency of the electrical power used more sparingly than light incandescent and
flourecent.
Keywords: Penerangan, Light Emitting Diode (LED), Jenis – Jenis Lampu
Teknologi membuat segala sesuatu
yang kita lakukan menjadi lebih
mudah. Manusia selalu berusaha
untuk menciptakan sesuatu yang
dapat mempermudah aktivitasnya,
hal yang mendorong perkembangan
teknologi yang telah banyak
menghasilkan alat sebagai piranti
untuk mempermudah kegiatan
manusia bahkan menggantikan peran
manusia dalam suatu fungsi tertentu.
Energi listrik merupakan suatu unsur
penunjang yang sangat penting bagi
Perbandingan Kuat Penerangan Light Emitting Diode (LED) 13
pembangunan suatu bangsa secara
menyeluruh. Pemanfaatan energi
listrik secara tepat guna akan
merupakan suatu alat yang ampuh
untuk merangsang pertumbuhan
perekonomian negara. Energi listrik
merupakan energi utama yang
digunakan hampir di seluruh sisi
kehidupan. Seiring kemajuan zaman,
permintaan akan energi listrik di
seluruh dunia semakin meningkat.
Kondisi ini mendorong upaya
penghematan energi di segala bidang
termasuk pencahayan ruangan.
Cahaya merupakan suatu bentuk
energi yang sangat penting yang
dibutuhkan oleh seluruh makhluk
hidup yang ada di bumi. Cahaya
terdapat di alam, di mana cahaya
matahari, bulan, serta bintang adalah
sumber – sumber cahaya yang paling
penting. Tetapi karena manusia
membutuhkan pencahayaan
tambahan, maka manusia kemudian
menciptakan pencahayaan buatan.
Pemahaman akan perbedaan
mendasar antara pencahayaan alami
dan buatan adalah merupakan awal
pemahaman sumber – sumber
cahaya. Penggunaan lampu listrik
memiliki keuntungan yang nyata
dalam hubungannya dengan
kemudahan, keamanan, kebersihan,
dan penggunaan lainnya.
Pencahayaan yang baik dan memadai
merupakan salah satu hal terpenting
yang diperlukan oleh sebuah gedung
atau bangunan agar pekerjaan dan
aktifitas yang berlangsung di
dalamnya dapat di jalankan secara
efisien dan aman (Trevor Linsley,
2004).
LED (Light Emitting Diode)
merupakan komponen elektronik
yang dapat mengemisikan cahaya.
Lampu LED digunakan bukan hanya
untuk indikator dalam suatu
rangkaian elektronik, namun lebih
jauh penggunaan LED diarahkan
sebagai sumber cahaya. Dengan
kemajuan teknologi LED, maka di
masa depan ada peluang untuk
mengganti lampu – lampu
konvensional (lampu pijar, neon,
hemat energi) dengan lampu LED
yang lebih hemat energi. Tujuan dari
penelitian ini adalah pembuatan
suatu alat yang dapat digunakan
sebagai penerangan, pemanfaatan
LED (Light Emitting Diode) sebagai
penerangan di rumah tinggal
14 Haelko, Vol. 097, No. 1, September 2012: 12 - 23
sederhana, pengujian berkaitan
dengan materi – materi yang penulis
peroleh selama mengikuti
perkuliahan di teknik elektro UNJ.
Penerangan
Cahaya adalah bagian mutlak dari
hidup kita, karena kehidupan
manusia sangat bergantung pada
cahaya. Penyelidikan menunjukan
bahwa sekitar 80% dari semua
informasi yang diterima oleh otak
kita ternyata melalaui mata. Proses
hanya dapat terjadi bila ada cahaya
matahari langsung (day light) /
cahaya yang dipantulkan oleh bulan
(moon light) maupun cahaya bauatan
(artificial light) (Darmasetiawan &
Puspa, 1991).
Cahaya merupakaan suatu bentuk
energy yang diradiasikan atau di
pancarkan dari sebuah sumber dalam
bentuk gelombang dan merupakan
bagian dari keseluruhan gelombang -
gelombang elektromagnet (Michael
Neidle, 1999). Suatu instalasi listrik
yang digunakan untuk penerangan
(cahaya) dan bisa disebut sebagai
instalasi listrik penerangan (cahaya)
adalah suatu instalasi listrik yang
dapat menyalurkan atau memberi
tenaga listrik untuk keperluan
penerangan (cahaya) dan alat – alat
rumah tangga (Sariadi & Bambang,
1999).
Jenis – Jenis Lampu
Setiap jenis lampu memiliki prinsip
kerja, warna, ambient, tersendiri, dan
bahkan daya tahannya pun berbeda –
beda. Berikut di jelaskan sifat dan
karakter masing – masing jenis
lampu (Sariadi & Bambang, 1999).
Golongan Lampu Pijar
(Icandence/ Bulb/ Bohlam).
Jenis lampu pijar merupakan yang
paling dahulu diciptakan dari pada
jenis lampu lainnya. Lampu pijar
dinamakan lampu pijar memiliki
Lampu pijar memiliki berbagai
macam tipe, seperti bohlam bening,
lampu argenta, lampu superlux,
buram, bentuk lilin, dan halogen.
Golongan Lampu Berpendar
(Fluorescence/ Neon/ TL)
Lampu berpendar umumnya disebut
lampu neon. Namun, pada dunia
industri dikenal dengan sebutan
lampu TL. Bentuknya dari mulai
Perbandingan Kuat Penerangan Light Emitting Diode (LED) 15
lurus panjang sampai lingkaran dan
masih banyak bentuk lainnya seiring
dengan perkembangan zaman. Kini
terdapat lampu neon jenis terbaru
yang memiliki komponen elektris
yang terdiri dari kapasitor, ballast,
dan starter terpadu dalam suatu
kesatuan. Itulah sebabnya lampu
teknologi baru disebut compact
fluorescence. Beberapa produsen
lampu menyebutnya lampu neon
sebagai lampu SL dan PL.
Lampu fluorescence menghasilkan
cahaya sekitar 400 persen lebih
efisien dibandingkan dengan lampu
pijar dan menjadi alasan mengapa
lampu – lampu fluorescence
dipromosikan sebagai produk yang
ramah lingkungan (James & Mark,
2007).
Lampu TL punya efficacy lebih
tinggi daripada lampu pijar. Cahaya
yang dipancarkan lampu neon lebih
terang dengan harga yang relatif
sama. Umur pakai lampu neon juga
lebih lama dibandingkan dengan
lampu pijar, yaitu sekitar 8.000 jam
bahkan ada yang mencapai 20.000
jam, berbeda dengan lampu pijar
pada umunya tidak bertahan lebih
dari 1.000 jam.
Lampu jenis khusus (continous
lighting). Cahaya yang didapatkan
dari lampu adalah cahaya kontinu
(tidak putus) di sekeliling obyek.
Lampu jenis khusus dapat diperoleh
di pasaran dalam satuan meter,
berbagai tipe diantaranya clik strip
dan lampu selang.
Light Emitting Diode ( LED )
Dikenal dengan sebutan LED (light
emitting diode) adalah suatu
semikonduktor yang memancarkan
cahaya monokromatik yang tidak
koheren ketika diberitegangan maju.
Gejala ini termasuk bentuk elektro
luminesensi. Warna yang dihasilkan
bergantung pada bahan
semikonduktor yang dipakai, dan
bisa juga ultra violet atau infra
merah.
Gambar 1 Fisik Light Emitting Diode
16 Haelko, Vol. 097, No. 1, September 2012: 12 - 23
Perbandingan Kuat Penerangan Light
Emitting Diode (LED) Dengan
Lampu Pijar dan Lampu TL
Penerangan Rumah Tangga”
merupakan sebuah penelitian
penerangan rumah tinggal dengan
pemanfaatan Light Emitting Diode
(LED) sebagai penerangan dalam
rumah tinggal. Penelitian terdiri dari
1 buah ruangan, di dalam ruangan
terdapat 1 buah lampu yang terdiri
dari LED, Lampu Pijar, dan Lampu
TL. Pada ruangan akan menghitung
kuat penerangan dengan
menggunakan dan Lux meter.
Pada pembatasan masalah yang telah
dijabarkan pada bab I tentang
pemanfaatan Light Emitting Diode
(LED) sebagai lampu penerangan
pada rumah tinggal, maka penelitian
yang dilakukan adalah kuat
penerangan yang digunakan LED
dengan lampu pijar dan lampu TL
pada penerangan rumah tangga.
Hasil yang diharapkan adalah lampu
LED benar dapat digunakan pada
penerangan rumah tangga, dan daya
yang digunakan sangat lah berbeda
dengan lampu konvensional yang
dipakai pada penerangan rumah
tinggal.
Berdasarkan penjelasan teori dan
kerangka berpikir di atas, maka
hipotesis dapat dirumuskan dari
penelitian adalah sebagai berikut:
Penerangan ruangan dalam rumah
tinggal diduga lampu LED dapat
memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI).
Perbandingan Intensitas Cahaya
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode
eksperimen laboraturium dengan
objek penelitian Light Emitting
Diode (LED) dengan lampu pijar dan
lampu flourescent sebagai
perbandingan intensitas cahaya (lux)
pada rumah tangga.
Hasil Perbandingan Pencahayaan
Dengan Alat Ukur Digital
Luxmeter
Obyek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah (Light Emitting
Diode). Dikenal dengan sebutan
LED (light-emitting diode) adalah
suatu semikonduktor yang
memancarkancahaya monokromatik
yang tidak koheren ketika diberi
tegangan maju.
Perbandingan Kuat Penerangan Light Emitting Diode (LED) 17
Gejala monokromatik termasuk
bentuk elektro luminesensi. Warna
yang dihasilkan bergantung pada
bahan semikonduktor yang dipakai,
dan bisa juga ultra violet atau infra
merah.
Pengujian pencahayaan buatan
dengan cara pengkuran lapangan
dengan menggunakan alat digital
Lux meter merk TENMARS model
TM-204, dimana alat Lux meter
ditempatkan pada daerah kerja
dengan ketinggian 0.75 m dari lantai
pengambilan data dilakukan tiga kali
pengukuran untuk mendapati nilai
rata – rata dari besarnya kuat
penerangan (lux).
Gambar 2 Lux Meter
Jenis lampu yang digunakan pada
penelitian ini dalam ruang
laboratorium Microteaching jurusan
Teknik Elektro Universitas Negeri
Jakarta adalah lampu PHILLIPS
Table 1 Data Umum Lampu
Order code
Ratio
lamp
watt
Tag
Color
designation
Cap
base
Voltage
(V)
Color
rendering
index
(Ra)
Color
Temperature
Lamp
Luminous
flux (lm)
871829118878000 6W CDL E27 220-
240 71 6500 350
920052B43329 40W CL E27 220-
240 100 415
9296B9614503 8W CDL E27 220-
240 81 2700 460
Sumber : Juliansyah Adha, 2012: 46
Dengan arah pencahayaan down
light (arah cahaya kebawah) dan
berdasarkan distribusi intensitas
cahayanya dikelompokan kedalam
klasifikasi armature langsung dengan
jumlah cahaya kearah bawah sebesar
90 – 100%.
18 Haelko, Vol. 097, No. 1, September 2012: 12 - 23
Tabel 2 Data Umum Artficial Lighting
No. Deskripsi Ruang Laboratorium
1 Ruangan:
-lebar 3 m
-panjang 6 m
-tinggi 2.5 m
2 Annual working hours 6000
3 Switch Manual
4 Arah pencahayaan Kebawah
5 Pencahayaan:
-tinggi 2.5 m
Sumber : Juliansyah Adha, 2012: 46
Ruang laboratorium microteaching
jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Jakarta
digunakan untuk kegiatan praktek
belajar mengajar dalam matakuliah
Kompetensi Pembelajaran dengan
luas ruangan 36 m2.
Gambar 3 Titik Ukur dan Denah Ruang
Pengukuran Lampu CFL
Pengukuran tingkat pencahyaan
menggunakan lampu CFL dengan
daya 8 watt pada ruang laboratorium
micro teaching dengan melalui tiga
tahapan dan di dapat hasil :
= Titik
Ukur
Perbandingan Kuat Penerangan Light Emitting Diode (LED) 19
Tabel 3 Tingkat Pencahayaan (Lux)
Sumber : Juliansyah Adha, 2012: 47
Pengukuran tingkat pencahyaan
menggunakan lampu LED dengan
daya 6 watt pada ruang laboratorium
micro teaching dengan melalui tiga
tahapan dan di dapat hasil :
Gambar 4 Grafik Pengukuran Lampu CFL
Hasil pengukuran pada ruangan
dengan menggunakan alat digital lux
meter untuk mendapati nilai tingkat
pencahayaan. Dari hasil pengukuran
didapati nilai rata-rata tingkat
pencahayaan sebesar 9,50 lux hal ini
di pengaruhi oleh jatuhnya cahaya
tidak merata.
Pengukuran Lampu Pijar
Pengukuran tingkat pencahyaan
menggunakan lampu pijar dengan
daya 40 watt pada ruang
laboratorium micro teaching dengan
melalui tiga tahapan dan didapat
hasil:
Titik
Ukur
KuatPenerangan (lx) Nilai Rata –
rata Pengukuran
ke I
Pengukuran
ke II
Pengukuran
ke III
1 178 177 178 177.6666667
2 177 178 177 177.3333333
3 176 177 176 176.3333333
4 176 178 176 176.6666667
5 178 177 177 177.3333333
Rata – rata 177.0666667
20 Haelko, Vol. 097, No. 1, September 2012: 12 - 23
Tabel 4 Tingkat Pencahayaan (Lux)
Titik
Ukur
KuatPenerangan (lx) Nilai Rata –
rata Pengukuran
ke I
Pengukuran
ke II
Pengukuran
ke III
1 162 161 161 161.3333333
2 161 162 161 161.3333333
3 162 161 162 161.6666667
4 162 161 162 161.6666667
5 162 161 162 161.6666667
Rata-rata 7,506666667
Sumber : Juliansyah Adha, 2012: 49
Gambar 5 Grafik Pengukuran Lampu Pijar
Hasil pengukuran pada ruangan
dengan menggunakan alat digital lux
meter untuk mendapati nilai tingkat
pencahayaan. Dari hasil pengukuran
didapati nilai rata-rata tingkat
pencahayaan sebesar 7,51 lux hal ini
di pengaruhi oleh jatuhnya cahaya
tidak merata.
Pengukuran Lampu LED
Pengukuran tingkat pencahyaan
menggunakan lampu LED dengan
daya 6 watt pada ruang laboratorium
microteaching dengan melalui tiga
tahapan dan di dapat hasil :
Perbandingan Kuat Penerangan Light Emitting Diode (LED) 21
Tabel 5 Tingkat Pencahayaan (Lux)
Titik
Ukur
KuatPeneranagn (lx) Nilai Rata –
rata Pengukuran
I
Pengukuran
II
Pengukuran
III
1 137 136 137 136.6666667
2 136 136 135 135.6666667
3 136 137 136 136.3333333
4 137 137 136 161.6666667
5 137 137 136 136
Rata-rata 136.2666667
Sumber : Juliansyah Adha, 2012: 50
Gambar 6 Grafik Pengukuran Lampu LED
Hasil pengukuran pada ruangan
dengan menggunakan alat digital lux
meter untuk mendapati nilai tingkat
pencahayaan. Dari hasil pengukuran
didapati nilai rata-rata tingkat
pencahayaan sebesar 7,6 lux hal ini
di pengaruhi oleh jatuhnya cahaya
tidak merata.
Perhitungan untuk lampu LED
dengan daya 6 watt:
Perhitungan jumlah titik lampu pada
ruangan
22 Haelko, Vol. 097, No. 1, September 2012: 12 - 23
Dibulatkan menjadi 1 titik lampu
Diketahui:
- Jumlah titik lampu : 1 titik
Watt lampu : 6 watt
Luas ruang : 1 x 1
Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengukuran
menggunakan alat ukur digital
luxmeter dan perhitungan secara
matematis pada ruang laboratorium
micro teaching didapat hasil :
Tabel 6 Hasil Perhitungan Tingkat Pencahayaan
No. Lampu yang
digunakan
Rata-rata Tingkat
Pencahayaan (lx)
Kepadatan
cahaya W/m2
Hasil diagnosa
1 Lampu CFL 179.4 8 Kurang
2 Lampu Pijar 161.8 40 Kurang
3 Lampu LED 136.5 6 Cukup
Sumber : Juliansyah Adha, 2012: 46
Dari tabel diatas, dapat diketahui
bahwa penerangan yang
menggunakan LED memenuhi
satandar SNI (150lux) dengan daya
yang sama dengan lampu fluorescent
dan lampu pijar.
Kesimpulan
1. Hasil pengujian pengukuran
lampu LED dengan alat digital
luxmeter menunjukan bahwa
tingkat pencahayaan buatan
dengan menggunakan lampu
LED dapat digunakan dalam
penerangan rumah tinggal.
2. Suatu penerangan rumah tinggal
yang memerlukan tipe lampu dan
desain yang sesuai dengan
ketentuan dari SNI dan hemat
energi seperti lampu LED.
Saran
Perbandingan Kuat Penerangan Light Emitting Diode (LED) 23
1. Bagi konsumen
Lampu LED ini menurut riset
memiliki konsumsi daya yang
lebih hemat daripada lampu pijar
maupun lampu hemat energy
untuk output lumen yang sama.
Lampu LED 6 watt setara dengan
lampu pijar 40 watt
Dari sisi umur waktu ekonomis
lampu pun lampu LED memiliki
umur 5x lebih lama dari pada
lampu pijar maupun lampu hemat
energi. Tidak hanya itu, lampu
LED tidak mengubah warna
objek yang disinarinya (warna
nampak seperti aslinya), tidak
seperti lampu pijar sehingga
lebih nyaman bagi para penghuni
rumah tinggal.
2. Bagi Penelitian Lain
Sebaiknya perlu dilakukan
penelitian selanjutnya dengan
metode penelitian yang berbeda
dalam perkembangan efisiensi
daya listrik dalam system
penerangan rumah tinggal yang
digunakan akan terus
berkembang seiring dengan
ditemukannya lampu-lampu yang
lebih handal dan ekonomis.
Tidak hanya itu peneliti
selanjutnya diharapkan dapat
menambah jumlah sampel dan
memperpanjang waktu penelitian
dapat lebih detail dan berguna
untuk orang yang
membutuhkannya.
Daftar Pustaka
Setiawan, D., dan Kusuma, P. 1991.
Teknik Pencahayaan dan Tata
Letak Lampu. Jakarta:
Gramedia
Benya, James., dan Karlen, Mark.
2007. Dasar – dasar desain
Pencahayaan. Jakarta :
Erlangga
Linsley, Trevor. 2004. Instalasi
Tingkat Lanjut Edisi Ketiga.
Jakarta : Penerbit Erlangga
Neidle, Michael. 1991. Teknologi
Instalasi Listrik. Jakarta :
Erlangga
Sariadi., dan Bambang. 1999.
Perencanaan Instalasi Listrik.
Bandung : Angkasa
Adha, Juliansyah. 2012.
Perbandingan Kuat
Penerangan Light Emitting
Diode (LED) Dengan Lampu
Pijar Dan Lampu Flourescent
(Tubelamp) Pada Penerangan
Rumah Tinggal. Jakarta: UNJ