Journal Reading (Autosaved)

download Journal Reading (Autosaved)

of 31

Transcript of Journal Reading (Autosaved)

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    1/31

     Journal Reading

    Trauma Dasar Panggul Setelah

    Persalinan Per Pervaginamm

    Oleh :

    Herly Maulida Surdhawati, S.Ked

    NIM. I1!11!"#

    Pem$im$ing :

    dr. Pri$a%ti &udinurd'a'a, S(.O)*K+

    &)IN-SM O&ST/T0I DN )IN/KOO)I

    K 2NM-0S2D 2IN

    &N30MSIN

    (ril, "!1#

    1

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    2/31

    Trauma Dasar Panggul Setelah PersalinanPervaginam

    Hans Peter Dietz 

    Tu'uan Dari Ka'ian

    Beberapa tahun terakhir telah terlihat peningkatan yang stabil

    mengenai informasi trauma dasar panggul saat melahirkan. ulasan

    informasi ini tepat menjadi pembahasan saat banyaknya pandangan

    diskusi yang sedang berlangsung tentang operasi caesar.

    Temuan &aru

     Temuan saat ini selain penelitian terdahulu mengenai saraf 

    pudendus yang cedera menunjukkan bahwa otot levator ani inferior dan

    fasia penyokong organ panggul seperti septum rektopervaginaml dapat

    mengalami gangguan saat melahirkan. Trauma tersebut terkait dengan

    prolaps organ panggul, disfungsi usus, dan inkontinensia urin. Caesar

    yang dianggap memiliki efek lebih aman tampaknya mulai memudar

    seiring dengan waktu. Usia yang lebih tua saat melahirkan anak pertama

    dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih tinggi dari trauma dan gejala

    berikutnya.

    0ing%asan

     Trauma panggul merupakan kejadian yang nyata, bukan hanya

    sebagai mitos. aat ini terlihat sulit untuk menyarankan pasien

    menghindari potensi intrapartum trauma dasar panggul yang tentunya

    !

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    3/31

    sebanding dengan risiko, biaya, dan usaha dari operasi caesar elektif.

    "ada beberapa wanita kejadian ini mungkin saja terjadi. #denti$kasi

    perempuan yang berisiko tinggi untuk trauma panggul terkait persalinan

    harus menjadi prioritas untuk penelitian masa mendatang.

    Kata %un4i

    %elahirkan, persalinan, otot levator, dasar panggul, prolaps, U&.

    Pendahuluan

    #lmu kandungan saat ini mengalami perubahan yang sangat besar

    sejak diperkenalkannya U& antenatal. 'adang timbul pertanyaan apakah

    melahirkan perpervaginamm menjadi cara terbatas pada kelompok sosial

    ekonomi rendah dan menjadi cerminan kemiskinan. Tidak mengherankan,

    masalah ini sering memunculkan respons emosional seperti perubahan

    pada status akan menjadi implikasi besar bagi penyedia layanan

    kesehatan dan memerlukan redistribusi signi$kan sumber daya yang sulit

    dilakukan. Tak pelak, pembahasan trauma dasar panggul saat melahirkan

    dipandang sebagai partisan, karena fakta saat ini bahwa kesadaran efek

    negatif dari melahirkan pervaginam, seperti inkontinesia urin,

    inkontinensia feses dan prolaps organ panggul, sangat mungkin

    berkontribusi terhadap peningkatan pilihan dilakukannya operasi caesar

    disamping faktor(faktor lain yang saat ini mungkin mendominasi )1,!*.

     Tidak diragukan lagi bahwa operasi caesar baik secara primer maupun

    sekunder, dapat menjadi penyebab signi$kan dan kadang(kadang menjadi

    morbiditas utama atau bahkan kematian pada ibu melahirkan. Untuk saat

    +

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    4/31

    ini kami tidak memiliki referensi untuk menentukan apakah risiko ini

    melebihi risiko berusaha melahirkan perpervaginamm yang dilakukan

    pada pasien, dan hal ini tercermin dalam saran yang kami berikan untuk

    pasien kami.

    Untuk beberapa bentuk morbiditas dasar panggul, tidak jelas

    apakah kehamilan atau persalinan yang harus disalahkan )+,*, 'ala ##

    yang lama menjadi penyebab yang mungkin serta komplikasinya

    -inkontinensia dan prolaps mempersulit penelitian. %eskipun hal tersebut

    mempersulit, kami memiliki bukti epidemiologi yang kuat mengenai

    hubungan antara melahirkan pervaginam, inkontinensia urin dan prolaps

    ),/, 0*, seperti yang dirangkum dalam &ambar.1 yang dikutip dari artikel

    e2ancey )/*.

    %engenai prolaps, kehamilan dan melahirkan dinilai sebagai faktor

    risiko utama )+,0*. 'ejadian caesar dikaitkan dengan sedikitnya dilakukan

    koreksi bedah inkontinensia atau prolaps )+* dan tampaknya berlawanan

    dengan gejala prolaps )3*. %engenai inkontinensia, beberapa penelitian

    epidemiologi telah menunjukkan bahwa operasi caesar memberikan

    perlindungan parsial dari inkontinensia ),4,5*.

    atu percobaan acak terkontrol menjelaskan tingkat proteksi yang

    diharapkan dari operasi caesar elektif untuk persalinan sungsang. 6al ini

    menunjukkan perlidungan risiko relatif 7,0! di kelompok operasi caesar

    elektif + bulan setelah melahirkan )4*, tapi tentu saja data ini

    penggunaannya terbatas karena sifatnya khusus didapat dari persalinan

    sungsang. 8fek protektif tampaknya memudar dari waktu ke waktu )5*

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    5/31

    sebagai faktor bawaan dan perubahan yang berhubungan dengan

    penuaan akan semakin lebih besar daripada efek melahirkan traumatis

    terhadap perempuan yang bertambah tua. atu pendapat,

    bagaimanapun, bahwa efek protektif akan berlaku selama puluhan tahun

    paling aktif dari kehidupan seorang wanita dan karena itu diinginkan,

    bahkan jika perlindungan ini hilang di kemudian hari.

    &ambar 1. "engaruh paritas pervaginam pada prevalensi inkontinensiaurin dan prolaps organ panggul.

    "aritas dan risiko relatif yang terkait. 'utipan awal dari )0* dan )*9 kutipan

    lanjutan dari )/*.

    /

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    6/31

    "aradoksnya, kejadian ini tampaknya kurang jelas mengakibatkan

    inkontinensia feses, meskipun dikaitkan dengan satu jenis trauma dasar

    panggul yang sering jelas terbukti pada saat persalinan, yaitu trauma

    sphincter anal. bukti epidemiologi umumnya tidak mendukung efek

    perlindungan dari operasi caesar dibandingkan dengan persalinan

    perpervaginam yang normal )5, 17* meskipun banyak data yang

    tampilkan dengan operasi caesar dilakukan dalam persalinan. :isiko

    inkontinensia anal tampaknya secara signi$kan lebih tinggi setelah

    melahirkan dengan episiotomi )5, 17(1!*, usia berapapun, apalagi lebih

    tua saat melahirkan pertama merupakan faktor risiko )5*.

    asar pengetahuan kami mengenai dampak melahirkan pervaginam

    pada anatomi dan fungsinya pada dasar panggul perempuan telah

    meningkat tajam selama dua dekade yang lalu. ementara itu pada

    tahun 1547 dan 1557 melahirkan pervaginam -atau bahkan hanya upaya

    pada persalinan pervaginam secara signi$kan dapat mengubah pola

    konduksi saraf pudendus )1+,1*, fungsi saraf yang terbatas saat

    digunakan )1/* telah dianggap sebagai relevansi denervasi faktor etiologi

    utama pada gangguan dasar panggul. 'onsentris jarum electromyography

    dapat memberikan informasi yang lebih akurat tetapi secara teknis sulit

    dilakukan dan tidak memungkinkan untuk menarik banyak relawan. 6al ini

    tidak mengherankan, ;leh karena itu sedikitnya bukti elektropsikologi

    yang dilaporkan, meskipun cenderung mengkon$rmasi temuan

    sebelumnya pada perubahan elektromiogra$ pada wanita )10(14*. Ulasan

    ini berfokus pada bukti pencitraan terakumulasi selama masa / tahun lalu.

    0

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    7/31

    "enyelidikan saat ini menggunakan teknik seperti magnet

    resonance imaging -%:# dan tiga dimensi atau U& fourdimensional yang

    berfokus pada organ panggul, penyokong, integritas struktur pendukung

    fasia, fungsi dan morfologi otot levator ani, s$ngter anal eksternal dan

    s$ngter anal internal. ementara peran otot relatif dan fasia penyokong

    organ panggul terus diperdebatkan, keduanya tampaknya dikaitkan

    dengan kejadian trauma.

    Peny5%5ng Organ Panggul

    tudi klinis penyokong organ panggul sampai saat ini dibatasi oleh

    kurangnya alat yang cukup sensitif untuk penilaian prolaps. 6al ini telah

    berubah dengan pengenalan sistem kuanti$kasi prolaps organ panggul

    -";"(

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    8/31

    )!(!3*. ari bukti ini, tampak jelas pasca operasi caesar hasil pada tahap

    pertama menjadi perubahan kecil terhadap penyokong leher kandung

    urin. sebaliknya, dalam persalinan pervaginam tertentu, terkait dengan

    peningkatan yang sangat signi$kan dalam mobilitas leher kandung urin.

    ebuah contoh nyata meningkat mobilitas kandung urin dan uretra

    setelah ekstraksi vakum untuk kegagalan pada kala ## ditunjukkan pada

    &ambar. ! )!3*.

     Tampaknya ada bukti yang cukup untuk hipotesis bahwa penyokong

    organ panggul dapat terganggu pada melahirkan pervaginam. Tidak jelas

    apakah efek ini disebabkan peregangan atau avulsi struktur dan apakah

    menjadi perubahan yang utama -yaitu langsung karena melahirkan atau

     jangka menengah atau konsekuensi jangka panjang dari penurunan nilai

    levator. Beberapa mekanisme mungkin hidup berdampingan dalam satu

    individu. >aktor risiko persalinan pervaginamm operatif, kala ## lama, dan

    berat badan lahir besar. 2uasnya trauma tersebut jelas bervariasi dari satu

    orang ke orang lain.

    elain itu, temuan saat ini menunjukkan bahwa setiap perubahan

    terkait dengan variasi dalam mendukung organ panggul di trauma muda

    setelah persalinan per pervaginamm wanita nulipara )!4*. ebagai

    perubahan paling signi$kan diamati pada mereka dengan mobilitas organ

    yang paling muda )!5*, efek melahirkan parsial mereka rata(rata berbeda.

    aat ini kita tidak mampu membedakan antara yang sudah ada

    sebelumnya atau postpartum -setelah melahirkan prolaps, tapi

    4

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    9/31

    perkembangan terakhir mempertahankan pendapatbahwa ini akan segera

    diketahui.

    &ambar !. mobilitas leher kandung urin pada manuver ?alsava +3 minggu-a dan + bulan setelah melahirkan -b

    "eningkatan tajam mobilitas kandung urin dan uretra setelah ekstraksivakum untuk kegagalan dan kemajuan di kala ##. ikutip dengan i@in dari)!3*.

    &u%ti langsung dari trauma 6asia

    Beberapa upaya telah dilakukan untuk mende$nisikan trauma fasia

    setelah melahirkan pervaginamm. "ada kompartemen anterior telah lama

    diasumsikan bahwa melahirkan dapat mengakibatkan gangguan dari

    Afasia endopelvisA, khususnya paraurethral dan struktur parapervaginaml.

    =khir(akhir ini, upaya tersebut umumnya telah gagal, meskipun

    transrectal tiga dimensi atau U& empat(dimensi menggunakan

    transduser frekuensi tinggi mungkin dapat mengidenti$kasi bagian

    5

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    10/31

    subvesical dari fasia endopelvis. Bertentangan dengan apa yang telah

    diduga di penelitian lampau, kerusakan tersebut mungkin terjadi dan

    analog dengan striae gravidarum yang terlalu rumit mengundang bedah

    rekonstruksi.

    Berlawanan dengan kejadian mengenai kompartemen anterior,

    kompartment posterior, prolaps memberikan bukti tidak langsung

    terhadap trauma fasia, karena membentuk rectocoele, yang diduga

    merupakan cacat septum rektovaginal atau jalur denonvillier. iikuti

    dengan penurunan kandung urin setelah melahirkan, ada peningkatan

    yang sangat signi$kan dalam perpindahan ekor dari ampula rektum

    setelah melahirkan )!3*. elain itu, saat ini banyak temuan menunjukkan

    bahwa melahirkan pervaginam juga menghasilkan peningkatan prevalensi

    kejadian prolaps.

    &ambar + "erbandingan kompartemen posterior pencitraan -bidangmidsagittal pada trimester ketiga -a dan + bulan setelah yang normalpada persalinan pervaginam -b,

    17

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    11/31

    pada manuver ?alsava maksimal "ersimpangan anorectal tampak normaldi sebelah kiri, i feses. dikutip dengan i@in dari )+7*.

    rectocoele nyata, yaitu cacat dugaan dari septum rektovaginal, dan

    bahwa cacat yang ada tampaknya tumbuh lebih besar )+7*. sebelah

    kanan, ada ArectocoeleA dari kedalaman sekitar ! cm, diisi dengan cacat

    tersebut sangat terkait dengan gejala prolaps organ panggul dan buang

    air besar terhambat )+1*.

    &ambar + )+7* %enunjukkan kasus de(novo rectocoele nyata + bulan

    setelah melahirkan pervaginam.

    Trauma evat5r

    %enurut dokter dan ahli $sioterapi sebut Adasar panggulA adalah,

    secara singkat, pubococcygeus(puborectalis kompleks. membentuk

    kompleks otot ini berbentuk ? atau U berbentuk selempang di sekitar

    persimpangan anorektal, masuk di samping panggul dari rami pubis ke

    iskiadika tulang belakang. 2evator hiatus, yaitu ruang berbatasan dengan

    sling ini berisi uretra anterior, vagina terpusat, dan anorectum posterior

    -lihat &ambar. )+!* untuk perbandingan %:# dan ultrasound pencitraan

    dari hiatus pada bidang aksial.

    aerah hiatus levator di nulipara muda wanita bervariasi 0(+0 cm!

    pada manuver ?alsava )++*. aerah kepala janin rata(rata di bidang

    diameter minimal mengukur 37(57 cm! -setara dengan lingkar kepala +77(

    +/7mm, membutuhkan distensi dan deformasi kompleks levator. 6ak

    gadai et al. )+* di =nn =rbor, %ichigan, mampu menunjukkan dengan

    bantuan pemodelan komputer berbasis %:# bahwa sebagian inferior dan

    11

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    12/31

    medial dari kompleks levator mungkin harus meningkatkan panjang

    dengan + faktor atau lebih selama penobatan kepala janin. %engingat ini

    tingkat distensi akut, hal itu luar biasa bahwa banyak wanita tampaknya

    untuk melalui melahirkan tanpa mengalami jaringan lunak utama trauma.

    Bukti tentang efek melahirkan pada struktur levator dan fungsi yang

    tersedia baik dari penelitian klinis pada fungsi dasar panggul, biasanya

    diperoleh oleh ahli $sioterapi, dan dari pencitraan. Beberapa makalah

    selama dekade terakhir telah dijelaskan cedera diamati pada %:#,

    meskipun tidak ada studi perbandingan antepartum dan postpartum

    anatomi levator telah diterbitkan sampai saat ini. ari studi pada wanita

    paruh baya )+/,+0*, telah berspekulasi bahwa perubahan dalam

    penampilan bentuk(6 khas vagina mungkin disebabkan hilangnya

    traumatis mendukung paravagina secara sepihak atau bilateral. 6oyte et

    al. )+3* telah menunjukkan penurunan yang signi$kan dalam volume otot

    levator dan peningkatan hiatus levator pada wanita dengan stres

    inkontinensia dan prolaps. penulis lain )+4* memiliki anggapan bahwa

    kelainan disebabkan kepadatan dan trauma struktur levator ani terkait

    melahirkan.

    engan munculnya sonogra$ tiga dimensi teknik pencitraan, U&

    dasar panggul sekarang juga mampu menunjukkan kedua

    pubococcygeus( yang normal, puborectalis kompleks dan kelainan pada

    perempuan )+!, +5,7*. "erkembangan Tekhnologi terbaru seperti

    algoritma reduksi spekel dan tomogra$ atau multislice pencitraan telah

    meningkat resolusi tajam dan sekarang memungkinkan kuanti$kasi

    1!

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    13/31

    trauma levator dalam semua dimensi )1* -&ambar. /(4. =kibatnya, U&

    fourdimensional dasar panggul sekarang mencapai spasial resolusi serupa

    atau lebih baik dari %:# di semua tiga dimensi, sementara resolusi

    temporal nyata unggul %:#, yang memungkinkan pengamatan real(time

    dari manuver.

    'eberadaan dan tingkat kecacatan levator tampaknya dikaitkan

    dengan gejala dan tanda(tanda dari prolaps organ panggul, terutama dari

    anterior dan kompartemen sentral )+!, 7, 1*. ementara levator avulsi

    diamati di 11 dari wanita dengan penyokong rahim normal, ditemukan

    di !/ dari semua wanita dengan prolaps uterus dan di sekitar Trauma

    setelah persalinan pervaginamm.

    &ambar "erbandingan resonansi magnetik -a dan tiga dimensi U&dasar panggul -b pencitraan otot pubovisceral pada relawan nulipara !+tahun.

    asar panggul terdiri dari pubococcygeus yang puborectalis kompleks,yang membentuk ?(berbentuk atau U(berbentuk selempang di sekitarpersimpangan anorektal, menyisipkan di dinding samping panggul darirami ke spina iskiadika. 2evator hiatus, yaitu yang ruang berbatasan

    1+

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    14/31

    dengan sling ini, berisi uretra anterior, pervaginam terpusat, dananorectum yang posterior. ikutip dengan i@in dari )+!*.

    etengah dari mereka yang mangalami prolaps uterus derajat kedua

    atau ketiga )7*. Tampaknya ada hubungan antara trauma levator dan

    memburuk atau stres inkontinensia + bulan postpartum )+!*, meskipun

    asosiasi ini tampaknya menghilang di kemudian hari )7*, sebuah

    observasi yang selaras dengan fakta bahwa epidemiologi menunjukkan

    asosiasi yang lebih kuat antara melahirkan dan prolaps dari paritas dan

    stres inkontinensia -&br. 1. =vulsi dari puborectalis mungkin menjadi

    penyebab inkontinensia, atau mungkin hanya menjadi penanda trauma

    -saat ini tidak terdeteksi untuk mendukung fasia dari uretra dan dinding

    pervaginam anterior.

     Trauma parah otot levator ani, seperti yang dijelaskan dalam

    &ambar. / )7* dan &ambar 0(4, diraba dan pertama kali dijelaskan pada

    tahun 15+ )!*. "alpasi levator ani oleh para ahli $sioterapi dan

    ginekologi atau urogynaecologists saat ini tidak termasuk penilaian

    morfologis, dan diagnosis digital dari kerusakan tersebut mungkin

    memerlukan pengajaran signi$kan. alam penelitian terbaru

    membandingkan threedimensional U& dan palpasi levator oleh

    $sioterapis konvensional terlatih, kesepakatan antara dua metode yang

    sangat rendah )+*, tapi yang lain membandingkan penilaian digital oleh

    khusus dokter terlatih dan %:# menunjukkan kesepakatan yang lebih baik

    )*.

    1

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    15/31

    &ambar / "erbandingan resonansi magnetik -a dan U& -b pencitraanpada pasien dengan avulsi khas sisi kanan -"anah ke otot pubovisceralikutip dengan i@in dari )7*.

    1/

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    16/31

    &ambar 0 trauma unilateral kecil pada sisi anterior kiri otot pubovisceral-tanda bintang, seperti yang terlihat pada bidang aksial pada translabialtiga dimensi U& empat dimensi -= &ambar yang diperoleh pada +3minggu9 -B bulan postpartum. Tampaknya ada hubungan antara usiapertama persalinan dan levator trauma )+!, /,0*.

    pengamatan ini setuju dengan data epidemiologi terbaru dari Dorwegia.:ortveit dan 6unskaar )3* menunjukkan di reanalysis sebuah studi8"#DC;DT -8pidemiologi #nkontinensia di County Dord(TrEndelag

     Traumayang terjadi setelah persalinan per pervaginamm.

    10

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    17/31

    &ambar 3 trauma bilateral utama pada otot pubovisceral -tanda bintang,sebagai dicitrakan pada translabial tiga dimensi U& empat dimensi.'edua sisipan dari otot pubovisceral memiliki telah avulsi dari dindingsamping panggul. -= &ambar diperoleh pada +0 minggu9 -B + bulansetelah melahirkan.

    13

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    18/31

    &ambar 4 Bilateral avulsion cedera pada otot pubovisceral tahunsetelah melahirkan forceps rotasi -tanda bintang, terkait dengan tingkatketiga cystocoele dan prolaps uteri tingkat dua, seperti yang terlihat padatomogra$ pencitraan U&, translabial threedimensional U& empatdimensi.

    =ngka ini menunjukkan bidang koronal -kiri atas dan delapan

    bidang aksial berturut(turut /mm dari ekor untuk hiatus untuk 1/mm

    Cranial untuk hiatus, menunjukkan sebagian besar otot pubovisceral

    avulsi dari dinding samping panggul di kedua sisi.

    14

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    19/31

    #nkontinensia lebih cenderung pada wanita yang telah memiliki bayi

    pertama mereka pada usia yang lebih tua, sebuah temuan yang sejak

    telah dikon$rmasi oleh orang lain )4*. observasi ini mungkin memiliki

    implikasi kesehatan masyarakat yang signi$kan, seperti pada masyarakat

    Barat usia primipara telah meningkat sekitar 17 tahun selama dua

    generasi terakhir.

    %elahirkan tidak hanya mempengaruhi morfologi atau

    macroanatomic, tampaknya memiliki efek pada biomekanik juga.

    %elahirkan jelas merubah baik dimensi dan distensibility dari hiatus )+!,

    5*, sebagai ditunjukkan pada &ambar. 5, tetapi saat ini belum jelas

    apakah ini karena perubahan fungsional atau morfologi.

    Trauma S7ngter nal

    Cedera s$ngter anal adalah bentuk trauma dasar panggul akrab

    bagi semua dokter kandungan, dan -karena itu umumnya terlihat jelas

    dengan mata telanjang tampaknya ada sedikit ruang untuk

    mendiskusikan hubungan sebab akibatnya dengan melahirkan. ementara

    perbaikan primer dilakukan pada saat kelahiran sebagai masalah. Tentu

    saja, kualitas baik deteksi dan perbaikan trauma s$ngter anal tampaknya

    bervariasi secara signi$kan.

    &ambar 5 hiatus dimensi sebelum -a dan bulan setelah persalinanpervaginam -b seperti yang terlihat pada maksimal ?alsava manuver dibidang aksial.

    15

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    20/31

    &ambar(gambar ini diperoleh dengan fourdimensional U& translabial,dengan bidang dari dimensi minimal diidenti$kasi pada bidang midsagittaldan diputar melalui 574 untuk mendapatkan representasi hiatus padabidang aksial. Felaslah hiatus yang dimensi ( baik diameter dan daerah Gyang meningkat pada gambar postpartum di sebelah kanan.

    &ambar 17 "enampilan pada U& translabial, bidang koronal, tiga wanita-a(c 0(4 minggu setelah perbaikan utama tingkat ketiga s$ngter anal,Bekas luka atau cacat ditandai dengan tanda bintang.

    !7

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    21/31

    &ambar 11 "enampilan pada U& translabial -= bidang Coronal dan -bbidang midsagittal. 8=, sphincter eksternal anal, #=, s$ngter analinternal. &ambar milik r =. teensma, :otterdam.

    cedera mungkin terjadi lebih sering dari laporan sebelumnya, di hingga

    seperempat dari partus pervaginam, dengan perkiraan rendah karena

    deteksi intrapartum tidak efektif bukannya tertutup cacat yang tidak

    terlihat )/7*. :isiko utama >aktor persalinan pervaginam dianggap

    berperan )/1*. inkontinensia anal umumnya terjadi setelah derajat ketiga

    dan keempat, bahkan jika mereka terdiagnosa dan diperbaiki pada saat

    cedera dapat memiliki efek mayor pada kualitas hidup wanita. eperti

    gangguan dasar panggul lainnya, namun, kondisi ini dapat dipengaruhi

    oleh beberapa faktor etiologic lain seperti diare kronis, operasi anorectal,

    gangguan kognitif, dan neuropati -Baik sebagai akibat dari melahirkan

    traumatik atau karena sebab lain. Tidak mengherankan, kekuatan

    hubungan antara faktor obstetri dan inkontinensia fekal bervariasi dengan

    usia penduduk di bawah pengawasan )5*. ebagian besar wanita tetap

    asimtomatik setelah cedera s$ngter anal )/!*. ebaliknya, bukti trauma

    !1

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    22/31

    s$ngter ditemukan di lebih dari 37 dari wanita dengan onset akhir

    inkontinensia feses )/+*.

    $ngter anal umumnya dicitrakan oleh U& endoanal,

    menggunakan probe resolusi tinggi dengan bidang visi +074. %etode ini

    sebagai salah satu pilar dari pemeriksaan diagnostik kolorektal untuk anal

    inkontinensia dan ditutupi secara luas di kolorektal dan radiologis )/(/0*.

    'arena terbatas ketersediaan probe tersebut, dokter kandungan dan

    ginekolog telah memilih menggunakan frekuensi tinggi array yang

    melengkung probe ditempatkan eHoanally, yaitu transperineally

    )/3,/4,/5I* di koronal daripada bidang midsagittal.

    "ada U& eHoanal atau translabial, eksternal sphincter muncul

    sebagai isoechoic ke ring struktur hyperechoics, sedangkan s$ngter anal

    internal hypoechoic. cacat s$ngter anal muncul sebagai diskontinuitas

    struktur cincin ini -&ambar 17 dan 11. alam bidang koronal, cacat yang

    nyaman dijelaskan menggunakan jam notasi wajah. alam bidang

    longitudinal, s$ngter cacat dapat digambarkan dengan mengukur panjang

    cacat relatif terhadap total panjang s$ngter.

    etelah perbaikan derajat ketiga dan keempat, U& umumnya

    menunjukkan cacat residual, dan sejauh mana seperti tidak lengkap atau

    tidak cukup cacat diperbaiki tampaknya berhubungan dengan penurunan

    tekanan s$ngter dan peningkatan risiko inkontinensia anal )07*. &ambar

    17 menunjukkan sejauh mana penampilan di bidang koronal dapat

    bervariasi setelah perbaikan primer derajat ketiga trauma s$ngter anal,

    dan &ambar. 11 menggambarkan sejauh mana potensi trauma tersebut.

    !!

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    23/31

    Kesim(ulan

    iragukan bahwa beberapa wanita menderita trauma terkait

    struktur dasar panggul sebagai penyebab dari -sukses atau gagal

    mencoba saat melahirkan pervaginam. Trauma dapat mempengaruhi

    saraf pudenda atau Cabang s$ngter anal, yang merupakan puborectalis(

    pubococcygeus kompleks, atau struktur fasia panggul. 2ebih luas lagi

    persalinan dan kala ## lama semakin tinggi tampaknya membuat

    kecacatan anatomi atau perubahan fungsional, meskipun beberapa

    bentuk trauma juga dapat terjadi sebagai akibat dari hal lain.

    "ersalinan operatif pervaginam tampaknya menjadi faktor risiko

    untuk semua bentuk gangguan yang disebutkan di atas, apakah secara

    independen atau karena hubungannya dengan kala ## berkepanjangan.

    "erubahan demogra$ dan praktek kebidanan dapat mempengaruhi

    kemungkinan trauma dasar panggul dan inkontinensia di masa

    mendatang atau prolaps. Jang terus meningkatkan banyaknya kejadian

    caesar pada akhirnya dapat mencegah kebutuhan untuk operasi dasar

    panggul pada beberapa wanita, tetapi untuk selanjutnya beberapa dekade

    kita cenderung melihat peningkatan dalam prevalensi morbiditas panggul,

    terutama prolaps organ panggul karena melahirkan pervaginam.

     Trauma dasar panggul yang berhubungan dengan persalinan adalah

    hal yang nyata, bukan mitos. #ni adalah pertanyaan yang sama sekali

    berbeda, namun, untuk apakah trauma seperti ini umum atau berat cukup

    untuk membutuhkan perubahan dalam praktek klinis. aat ini, kami tidak

    bisa pastikan apakah menghindari potensi intrapartum trauma dasar

    !+

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    24/31

    panggul bernilai risiko, biaya, dan upaya melakukan sebuah operasi

    caesar. Untuk melakukan intervensi pencegahan layak, kita mungkin

    pertama memiliki belajar untuk mengidenti$kasi wanita paling berisiko

    persalinan terkait trauma dasar panggul, dan ini harus menjadi topik

    prioritas untuk penemuan masa depan. "ada akhirnya, hanya secara acak

    terkontrol dari yang direncanakan kelahiran pervaginam vs direncanakan

    operasi caesar, apakah pada pasien berisiko tinggi atau dalam populasi

    yang tidak dipilih, akhirnya akan memberikan informasi bermakna kepada

    perempuan dan penyedia layanan kesehatan mereka.

    0e6erensi dan $a4aan yang dire%5mendasi%an K

    1. >isk D%. Caesarean section for all patientsI #nK Ben(:afael L, 2obo :,

    hoham L, editors. Controversies in obstetrics, gynaecology and

    infertility. BolognaK %ondu@@i 8ditore9 !77!. pp. 111G11/.

    !. %inkoM 6, Chervenak >=. 8lective primary cesarean delivery. D 8ngl F

    %ed !77+9 +4K50G5/7.+. %ac2ennan =6, Taylor =N, Nilson 6, Nilson ". The prevalence of 

    pelvic Ooor disorders and their relationship to gender, age, parity and

    mode of delivery. Br F ;bstet &ynaecol !7779 173K107G137.. :ortveit &, altveit =', 6annestad J, et al. Urinary incontinence after

    pervaginaml delivery or cesarean section. D 8ngl F %ed !77+9 +4K577G

    573./. e2ancey F. The hidden epidemic of pelvic Ooor dysfunctionK achievable

    goals for improved prevention and treatment. =m F ;bstet &ynecol

    !77/9 15!K 144G15/.0. 8Hcellent overview of the current situation as regards the epidemiology

    of pelvic Ooor dysfunction and a bold outline of future research

    priorities. %ant F, "ainter :, ?essey %. 8pidemiology of genital prolapseK

    !

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    25/31

    observations from the ;Hford >amily "lanning =ssociation tudy. Br F

    ;bstet &ynaecol 15539 17K/35G/4/.3. Tegerstedt &, %iedel =, %aehle(chmidt %, et al. ;bstetric risk factors

    for symptomatic prolapseK a population(based approach. =m F ;bstet

    &ynecol !7709 15K3/G41.4. 6annah %8, 6annah NF, 6odnett 8, et al. ;utcomes at + months after

    planned cesarean vs planned pervaginaml delivery for breech

    presentation at termK the international randomi@ed Term Breech Trial.

     F=%= !77!9 !43K14!!G14+1.5. %ac=rthur C, &la@ener C, 2ancashire :, et al. >aecal incontinence and

    mode of $rst and subsePuent deliveryK a $ve year longitudinal study. Br

     F ;bstet &ynaecol !77/9 11!K173/G174!.17. ;utstanding longitudinal observational study with detailed obstetric

    data from several centers in the U' and Dew Lealand. 17 =ssassa ",

    allosso 6%, "erry #, et al. The association between obstetric factors

    and incontinenceK a community survey )abstract*. Br F ;bstet &ynaecol

    !7779 173K4!!.11. 8ason 8, 2abrecPue %, %arcouH , %ondor %. =nal incontinence

    after childbirth. C%=F !77!9 100K+!0G++7.1!. &rout@ =, >ait &, 2essing FB, et al. #ncidence and obstetric risk factors

    of postpartum anal incontinence. cand F &astroenterol 15559 +K+1/G

    +14.

    1+. nooks F, wash %, %athers 8, 6enry %%. 8Mect of pervaginaml

    delivery on the pelvic OoorK a /(year follow(up. Br F urg 15579

    33K1+/4G1+07.1. =llen :8, 6osker &2, mith =:, Narrell N. "elvic Ooor damage and

    childbirthK a neurophysiological study. Br F ;bstet &ynaecol 15579 53K

    337G335.

    !/

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    26/31

    1/. ?odusek B, >owler CF. 8lectromyography. #nK Cardo@o 2, taskin ,

    editors. TeHtbook of female urology and urogynaecology, 1st ed

    2ondonK #sis %edical %edia9 !771. pp. !7G!/7.

    10. ha$k =, 8l(ibai ;. tudy of the levator ani muscle in the multiparaK

    role of levator dysfunction in defecation disorders. F ;bstet &ynaecol

    !77!9 !!K 143G15!.13. %arshall ', Nalsh %, BaHter &. The eMect of a $rst pervaginaml

    delivery on the integrity of the pelvic Ooor. Clin :ehabil !77!9 10K35/G

    355.14. &regory NT, 2ou F, tuyvesant =, Clark =2.

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    27/31

    !. %eyer , chreyer =, e &randi ", 6ohlfeld ". The eMects of birth on

    urinary continence mechanisms and other pelvic(Ooor characteristics.

    ;bstet &ynecol 15549 5! - "t 1K01+G014.

    !/. "eschers U, chaer &, =nthuber C, et al. Changes in vesical neck

    mobility following pervaginaml delivery. ;bstet &ynecol 15509

    44K1771G1770.!0. Nijma F, Neis "otters =8, de Nolf BT, et al. =natomical and

    functional changes in the lower urinary tract following spontaneous

    delivery. Br F ;bstet &ynaecol !77+9 117K0/4G00+.!3. iet@ 6", Bennett %F. The eMect of childbirth on pelvic organ

    mobility. ;bstet &ynecol !77+9 17!K!!+G!!4.!4. iet@ 6, 8ldridge =, &race %, Clarke B. "elvic organ descent in

    young nulli women. =m F ;bstet &ynecol !779 151K5/G55.!5. iet@ 6", teensma =B. Nhich women are most aMected by

    delivery(related changes in pelvic organ mobilityI 8ur F ;bstet &ynecol

    :eprod Biol !77+9 111K1/G14.

    +7. iet@ 6", teensma =B. The role of childbirth in the aetiology of 

    rectocele. Br F ;bstet &ynaecol !7709 11+K!0G!03.+1. >irst direct evidence on the role of childbirth in the aetiology of 

    rectocoele. iet@ 6", 'orda =. Nhich bowel symptoms are most

    strongly associated with a true rectoceleI =ust D L F ;bstet &ynaecol

    !77/9 /K/7/G/74.+!. iet@ 6, 2an@arone ?. 2evator trauma after pervaginaml delivery.

    ;bstet &ynecol !77/9 170K373G31!.This small observational study in

    women !G weeks before and !G0 months after childbirth provides

    direct proof for the hypothesis that childbirth is responsible for certain

    morphologic abnormalities observed in women and suggests that older

    age at $rst delivery is a risk factor for such trauma.

    !3

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    28/31

    ++. iet@ 6, hek ', Clarke B. Biometry of the pubovisceral muscle and

    levator hiatus by three(dimensional pelvic Ooor ultrasound. Ultrasound

    ;bstet &ynecol !77/9 !/K/47G/4/. >irst description of translabial three(

    dimensional pelvic Ooor ultrasound as a tool to assess biometric indices

    of the levator ani muscle and hiatus.+. 2ien 'C, %ooney B, e2ancey F;, =shton(%iller F=. 2evator ani

    muscle stretch induced by simulated pervaginaml birth. ;bstet &ynecol

    !779 17+K+1G7.+/. 'lutke C, &olomb F, Barbaric L, :a@ . The anatomy of stress

    incontinenceK magnetic resonance imaging of the female bladder neck

    and urethra. F Urol 15579 1+K/0+G/00.+0. 6uddleston 6, unnihoo , 6uddleston ", %eyers ". %agnetic

    resonance imaging of defects in e2anceyQs pervaginaml support

    levels #, ##, and ###. =m F ;bstet &ynecol 155/9 13!K1334G134!.+3. 6oyte 2, chierlit@ 2, Lou ', et al. Two( and +(dimensional %:#

    comparison of levator ani structure, volume, and integrity in women

    with stress incontinence and prolapse. =m F ;bstet &ynecol !7719

    14/K11G15.+4. Tunn :, e2ancey F;, 6oward , et al. %: imaging of levator ani

    muscle recovery following pervaginaml delivery. #nt Urogynecol F 15559

    17K +77G+73.+5. iet@ 6. Ultrasound imaging of the pelvic OoorK + aspects.

    Ultrasound ;bstet &ynecol !779 !+K01/G0!/.7. iet@ 6, teensma =. The prevalence of major abnormalities of the

    levator ani in urogynaecological patients. Br F ;bstet &ynaecol !7709

    11+K!!/G!+7. >irst ultrasound study to estimate the prevalence of 

    levator avulsion injury in symptomatic women and the $rst to show an

    association between such trauma and pelvic organ prolapse.

    !4

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    29/31

    1. iet@ 6". The classi$cation of major morphological abnormalities of 

    the pubovisceral muscle. Deurourol Urodyn9 !7709 !/.!. &ainey 62. "ostpartum observation of pelvic tissue damage. =m F

    ;bstet &ynecol 15+9 0K/3G00.+. iet@ 6, 6ay(mith 8, 6yland &. "ervaginaml palpation and +

    pelvic Ooor ultrasound in the diagnosis of avulsion defects of the

    levator ani. Deurourol Urodyn. !7709 !/.. 'earney :, %iller F%, elancey F;. #nterrater reliability and physical

    eHamination of the pubovisceral portion of the levator ani muscleK

    validity comparisons using %: imaging. Deurourol Urodyn !7709 !/K/7G

    /. This paper demonstrates that levator trauma identi$ed on imaging

    can be palpated pervaginamlly, although palpation rePuires signi$cant

    training and may underestimate the eHtent of trauma./. iet@ 6". oes delayed childbearing increase the risk of levator

    injury in labourI Deurourol Urodyn. !7709!/ #n press.0. 'earney :, %iller F, =shton(%iller F, elancey F. ;bstetric factors

    associated with levator ani muscle injury after pervaginaml birth.

    ;bstet &ynecol !7709 173K1G15. This paper investigates obstetric

    risk factors for levator trauma and con$rms that older age at $rst

    delivery seems to be a risk factor.3. :ortveit &, 6unskaar . The association between the age at the $rst

    and last delivery and urinary incontinence. Deurourol Urodyn !779 !+

    -/0K/0!G/0+.4. &la@ener C%, 6erbison &", %ac=rthur C, et al. Dew postnatal

    urinary incontinenceK obstetric and other risk factors in primiparae.

    BF;& !7709 11+K!74G!13. =nother outstanding paper that has arisen

    from the study mentioned in %ac=rthur et al. -Br F ;bstet &ynaecol

    !77/9 11!K173/G174!.

    !5

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    30/31

    5. teensma =B, iet@ 6. + pelvic Ooor ultrasound in the assessment

    of the levator ani muscle compleH )abstract*. Ultrasound ;bstet

    &ynecol !779 !K!/4.

    /7. =ndrews =, ultan =, Thakar :, Fones ". ;ccult anal sphincter

    injuriesK myth or realityI Br F ;bstet &ynaecol !7709 11+K15/G!77./1. = very interesting study suggesting that RoccultQ anal sphincter

    injuries are generally visible on diligent eHamination and that previous

    low prevalence estimates for anal sphincter injuries are due to our

    failure to detect sphincter trauma. ultan =6, 'amm %=, 6udson CD, et

    al. =nal sphincter disruption during pervaginaml delivery. D 8ngl F %ed

    155+9 +!5K157/G1511./!. ;berwalder %, Connor F, NeHner . %eta(analysis to determine the

    incidence of obstetric anal sphincter damage. Br F urg !77+9 57K1+++G

    1++3./+. ;berwalder %, innewit@er =, Baig %', et al. The association

    between lateonset fecal incontinence and obstetric anal sphincter

    defects. =rch urg !779 1+5K!5G+!./. Nilliams =B, Bartram C#, 6alligan , et al. =lteration of anal

    sphincter morphology following pervaginaml delivery revealed by

    multiplanar anal endosonography. Br F ;bstet &ynaecol !77!9 175K5!G

    50.//. &old %, Bartram C#, 6alligan , et al. Three(dimensional endoanal

    sonography in assessing anal canal injury. Br F urg 15559 40K+0/G+37./0. >rudinger =, Bartram C#, 6alligan , 'amm %. 8Hamination

    techniPues for endosonography of the anal canal. =bdom #maging

    15549 !+K+71G+7+./3. "eschers U%, e2ancey F;, chaer &D, chuessler B. 8Hoanal

    ultrasound of the anal sphincterK normal anatomy and sphincter

    defects. Br F ;bstet &ynaecol 15539 17K555G177+.

    +7

  • 8/18/2019 Journal Reading (Autosaved)

    31/31

    /4. Timor(Tritsch #8, %onteagudo =, "orges :>, antos :. imple

    ultrasound evaluation of the anal sphincter in female patients using a

    transpervaginaml transducer. Ultrasound ;bstet &ynecol !77/9

    !/K133G14+./5. Jagel , ?alsky ?. Three(dimensional transperineal sonography for

    evaluation of the anal sphincter compleHK another dimension in

    understanding peripartum sphincter trauma. Ultrasound ;bstet

    &ynecol !7709 !3K115G1!+. #nteresting paper describing the use of 

    three(dimensional pelvic Ooor ultrasound for the assessment of anal

    sphincter tears.07. tarck %, Bohe %, ?alentin 2. The eHtent of endosonographic anal

    sphincter defects after primary repair of obstetric sphincter tears

    increases over time and is related to anal incontinence. Ultrasound

    ;bstet &ynecol !7709 !3K144G153. #mportant longitudinal study

    showing that most women show evidence of residual sphincter defects

    after repair and that the eHtent of such defects is associated with

    contractile function and symptoms of anal incontinence.ogi !770, 14K

    /!4(/+3.