JANTUNG analisis
-
Upload
karla-kalua -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
Transcript of JANTUNG analisis
-
8/19/2019 JANTUNG analisis
1/9
BAB IV
ANALISIS
Pasien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri dada (ampeg).
Keluhan dirasakan sejak 4,5 jam sebelum masuk Rumah Sakit. Dada ampeg
dirasakan lebih dari 2 menit disertai dengan lemas dan keringat dingin. !yeri
dirasakan tidak menjalar ke tangan, leher, atau punggung. "idak didapatkan mual,
muntah, sesak maupun berdebar#debar. Pada saat itu pasien sedang menyetir
m$bil. Dari ri%ayat kebiasaan, pasien terbiasa mer$k$k & batang per hari. Dari
ri%ayat penyakit dahulu, hipertensi, diabetes melitus, str$ke, trauma kepala, tum$r
kepala, dan ri%ayat penyakit jantung disangkal $leh pasien. !amun, pasien
mengaku pernah memiliki gula darah se%aktu ' 2 gdl.
Pasien merupakan pasien rujukan dari RS PK *uhammadiyah
Karanganyar dan sudah diberi aspilet 4 tablet dan +P 2 tablet.
Dari hasil pemeriksaaan -isik saat di D didapatkan kesadaran pasien
sakit sedang, compos mentis, tekanan darah &2/ mm0g, heart rate 51menit,
respiratory rate &1menit, nadi 51menit, suhu 3,5$ +, k$njungtia anemis
(##), sklera ikterik (##), 6P tidak meningkat, dinding th$rak simetris, retraksi
(##). Pada pemeriksaan jantung, pada inspeksi iktus k$rdis tidak tampak dan tidak
kuat angkat pada palpasi, pada perkusi batas jantung tidak melebar dan pada
auskultasi terdengar bunyi jantung & dan 2 intensitas n$rmal, regular, tidak
terdapat bising. Pada pemeriksaan paru terdengar suara dasar esikuler di kedua
lapang paru, tidak didapatkan adanya suara na-as tambahan. 7bd$men supel,
timpani, tidak nyeri tekan. Pada e1tremitas tidak didapatkan adanya akral dingin
maupun $edem.
!yeri dada (angina pekt$ris) merupakan suatu gejala yang disebabkan
$leh kurangnya pas$kan $ksigen ke $t$t jantung akibat adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan $ksigen mi$kard dengan kemampuan
pembuluh darah k$r$ner menyediakan $ksigen se8ukupnya untuk k$ntraksi
mi$kard. *ekanisme dasar yang mempengaruhi pas$kan dan kebutuhan $ksigen
yaitu9 &) pas$k berkurang meskipun kebutuhan tak bertambah, 2) pas$k tetap
-
8/19/2019 JANTUNG analisis
2/9
sedangkan kebutuhan betambah. :ila arteri k$r$ner mengalami penyempitan atau
penyumbatan, pas$k arteri tidak men8ukupi kebutuhan yang akan mengakibatkan
gangguan yang berariasi, tergantung beratnya penyempitan atau penyumbatan,
kebutuhan jaringan, dan luasnya daerah yang terkena.
:ila kebutuhan jaringan terhadap $ksigen bertambah (saat beraktiitas),
aliran yang tadinya ter8ukupi saat istirahat akan berkurang. 0al ini menyebabkan
hip$ksia jaringan yang akan meningkatkan hasil metab$lisme, antara lain asam
laktat. Kekurangan $ksigenasi jaringan menimbulkan keluhan nyeri dada, rasa
berat, rasa tertekan, rasa panas, rasa ter8ekik, tidak enak di dada, 8apek, dan
terkadang seperti masuk angin.
;akt$r pen8etus yang paling banyak menyebabkan angina adalah kegiatan
-isik, em$si yang berlebihan, dan terkadang setelah makan. Semua keadaan ini
meningkatkan kebutuhan $ksigen mikard dengan meningkatkan baik denyut
jantung maupun tekanan darah sistemik. 0asil perkalian kedua parameter ini
merupakan indeks dari kebutuhan $ksigen mi$kard.
Pada pasien ini, nyeri dada dirasakan saat pasien sedang melakukan
aktiitas yaitu menyetir m$bil.
Penyempitan atau penyumbatan pada arteri k$r$ner disebabkan $leh
adanya pr$ses ater$skler$sis. 7ter$skler$sis mula#mula dia%ali dengan
mun8ulnya garis lemak ( fatty streak ) pada lapisan intima pembuluh darah yang
hampir terdapat pada setiap $rang yang berusia diatas 2 tahun. aris lemak ini
kemudian tumbuh pr$gresi- menjadi fibrous plaque yaitu suatu pen$nj$lan
jaringan k$lagen dan sel#sel nekr$sis.
-
8/19/2019 JANTUNG analisis
3/9
dari inti yang mengandung banyak lemak dan pelindung jaringan -ibr$tik (-ibr$ti8
8ap). Plak yang tidak stabil terdiri dari inti yang banyak mengandung lemak dan
adanya in-iltrasi sel makr$-ag. :iasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang
berdekatan dengan intima yang n$rmal atau pada bahu dari timbunan lemak.
Kadang#kadang keretakan timbul pada dinding plak yang paling lemah karena
adanya en=im pr$tease yang dihasilkan makr$-ag dan se8ara en=imatik
melemahkan dinding plak (-ibr$us 8ap).
"erjadinya ruptur menyebabkan aktiasi, adhesi dan agregasi platelet dan
meyebabkan aktiasi terbentuknya tr$mbus. :ila tr$mbus menutup pembuluh
darah &> akan terjadi in-ark dengan eleasi segmen S", sedangkan bila
tr$mbus tidak menyumbat &>, dan hanya menimbulkan sten$sis yang berat
akan terjadi angina tak stabil.
Setelah terjadinya ruptur plak, terdapat thr$mb$sis dan agregasi tr$mb$sit
pada pembuluh k$r$ner. 7gregasi platelet dan pembentukan tr$mbus merupakan
salah satu dasar terjadinya angina tak stabil. "erjadinya tr$mb$sis setelah plak
terganggu disebabkan karena interaksi yang terjadi antara lemak, sel $t$t p$l$s,
makr$-ag, dan k$lagen. nti lemak merupakan bahan terpenting dalam
pembentukan tr$mbus yang kaya tr$mb$sit, sedangkan sel $t$t p$l$s dan sel busa
(-$am 8ell) yang ada dalam plak berhubungan dengan ekspresi -akt$r jaringan
dalam plak tak stabil. Setelah berhubungan dengan darah, -akt$r jaringan
berinteraksi dengan -akt$r 6a untuk memulai kaskade reaksi en=imatik yang
menghasilkan pembentukan tr$mbin dan -ibrin.
Sebagai reaksi terhadap gangguan -aal end$tel, terjadi agregasi pletelet
dan pletelet melepaskan isi granulasi sehingga memi8u agregasi yang lebih luas,
as$k$nstriksi dan pembentukan tr$mbus. ;akt$r sistemik dan in-lamasi ikut
berperan dalam perubahan terjadinya hem$stase dan k$agulasi dan berperan
dalam memulai tr$mb$sis yang intermiten, pada angina tak stabis
Pembentukan thr$mbus dan agregasi tr$mb$sit yang disebabkan $leh
mediat$r mediat$r in-lamasi juga memediasi terjadinya as$k$nstriksi juga
mempunyai peran penting pada angina tak stabil. Diperkirakan adanya dis-ungsi
end$tel dan bahan as$akti- yang dipr$duksi $leh platelet berperan dalam
-
8/19/2019 JANTUNG analisis
4/9
perubahan dalam t$nus pembuluh darah dan meenyebabkan spasme. Spasme yang
terl$kalisir seperti pada angina print=metal juga dapat menyebabkan angina tak
stabil. 7danya spasme seringkali terjadi pada plak yang tak stabil, dan mempunyai
peran dalam pembentukan tr$mbus.
"erjadinya penyempitan juga dapat disebabkan karena terjadinya
pr$li-erasi dan migrasi dari $t$t p$l$s sebagai reaksi terhadap kerusakan end$tel?
adanya perubahan bentuk dan lesi karena bertambahnya sel $t$t p$l$s dapat
menimbulkan penyempitan pembuluh dengan 8epat dan iskemi. Keadaan hip$ksia
dan iskemia ini akan merubah pr$ses glik$lisis dari aer$b menjadi anaer$b,
dengan demikian terjadi penurunan sintesis 7"P dan penimbunan asam laktat.
Perubahan metab$lisme sel#sel mi$kard inilah yang menstimulasi resept$r nyeri
melalui symphatetic afferent di area k$rteks sens$ris primer (area 3,2,&
:r$adman) yang menimbulkan nyeri di dada.
!yeri dada 7P terutama disalurkan melalui a-eren sara- simpatis jantung.
Sara- ini bergabung dengan sara- s$matik 8eri8$ @ th$ra8alis pada jaluras8ending
di dalam medulla spinalis, sehingga keluhan angina pekt$ris yang khas adalah
nyeri dada bagian kiri atau substernal yang menjalar ke bahu kiri terus ke
kelingking tangan kiri.
7ngina pekt$ris biasanya disertai dengan rasa mual dan kadang muntah.
Kemungkinan re-leks mual dan muntah itu terjadi karena adanya jaras simpatis
yang yang berpr$yeksi ke pusat $miting di medulla. Pusat muntah di medulla
dinamakan +"A (+hem$re8ept$r "rigger A$ne).
Keluhan nyeri dada biasanya diikuti dengan gangguan sara- $t$n$m
seperti keringat dingin, mual, muntah, dan sesak.
Pada pasien ini, didapatkan adanya keluhan berkeringat dingin, namun
tidak dapatkan adanya keluhan nyeri dada yang menjalar, perasaan mual maupun
muntah dan sesak.
"erdapat -akt$r risik$ yang merangsang dan mempengaruhi terbentuknya
ater$skler$sis. ;akt$r risik$ yang dapat dim$di-ikasi adalah9 mer$k$k,
hiperlip$pr$teinemia, hiperk$lester$lemia, hipertensi, diabetes melitus, dan
$besitas. ;akt$r risik$ yang tidakdapat dim$di-ikasi adalah usia ('45 tahun pada
-
8/19/2019 JANTUNG analisis
5/9
pria, dan '55 tahun pada %anita, ri%ayat keluarga dengan ater$skler$sis, dan
men$pause.
*er$k$k menyebabkan peningkatan stress $ksidati- melalui nik$tin. telah
terjadi dis-ungsi end$thelial lebih dahulu sebelum terbentuk ater$skler$sis.
Bnd$tel juga menghasilkan substansi antitr$mb$tik untuk menyeimbangkan
agregasi tr$mb$sit saat melepaskan substansi as$dilat$r seperti !C dan
pr$stasiklin. !amun bila substansi as$dilat$r berkurang, pr$duksi antitr$mb$tik
juga menipis sehingga meningkatkan k$agulasi dan as$k$nstriksi sehingga
mer$k$k menjadi -akt$r risik$ yang sangat berperan terhadap timbulnya penyakit
jantung k$r$ner pada pasien ini. 0asil mer$k$k pada generasi radikal bebas dan
meningkatkan stres $ksidati- yang memainkan peran sentral dalam mekanisme
pat$genetik yang mengarah ke penyakit ater$skler$sis.
Kerentanan terhadap penyakit kardi$askular meningkat seiring
bertambahnya usia. !amun demikian jarang timbul penyakit serius sebelum usia
4 tahun, sedangkan pada usia 4 hingga tahun, insiden in-ark mi$kard
meningkat lima kali lipat. Se8ara keseluruhan, risik$ ater$skler$sis k$r$ner lebih
besar pada laki#laki daripada perempuan. B-ek perlindungan estr$gen dianggap
menjelaskan adanya imunitas %anita pada usia sebelum men$pause, tetapi pada
kedua jenis kelamin dalam usia # tahun, -rekuensi in-ark mi$kard menjadi
setara.
Pada pasien ini, -akt$r risik$ ater$skler$sis adalah usia, mer$k$k, dan
diabetes melitus.
Dari pemeriksaan -isik, pada -ase a%al pasien amat stres dan dapat
berkeringat dingin. Keadaan umum penderita membaik bila rasa sakit sudah
dikendalikan dan seringkali dalam beberapa jam pasien terlihat baik. 6$lume dan
laju denyut nadi dapat n$rmal maupun ke8il dan 8epat. 7ritmia dan bradikardia
juga sering dijumpai. "ekanan darah biasanya menurun selama beberapa jam atau
hari dan kembali n$rmal dalam dua atau tiga minggu, tetapi juga dapat menurun
hingga terjadi hip$tensi berat atau sy$k kardi$genik. Dapat juga terjadi hipertensi
karena nyeri dada hebat. Pada -ase a%al in-ark mi$kard, 6P biasanya n$rmal atau
sedikit meningat, atau meningkat sekali pada in-ark entrikel kanan.
-
8/19/2019 JANTUNG analisis
6/9
Pada pemeriksaan -isik jantung, pulsasi apeks tidak tampak dan sulit
diraba, bunyi jantung & dan 2 lemah. :unyi jantung 3 dapat terdengan bila terjadi
gagal jantung. Dapat pula terdengar bising pansist$lik di apeks yang disebabkan
$leh regurgitasi mitral akibat dis-ungsi muskulus papilaris atau karena dilatasi
entrikel kiri. :ising sist$lik dapat terjadi akibat ruptur septum interentrikuler
yang terdengar di linea sternalis kiri dan bila di apeks disebabkan $leh ruptur
muskulus papilaris. Pemeriksaan -isik paru dilakukan untuk mengetahui adanya
k$mplikasi seperti edema paru, yang diketahui dengan adanya r$nkhi basah halus
pada lapang paru. Pada pasien ini, didapatkan nyeri dada disertai keringat dingin,
keadaan umum tampak sakit sedang, bradikardia, dan tekanan darah yang sedikit
meningkat, serta i8tus 8$rdis yang tidak tampak dan tidak adekuat. !amun tidak
ditemukan 6P yang meningkat, bunyi jantung 3 maupun bising, dan bunyi
jantung & dan 2 dalam batas n$rmal, yang menandakan tidak adanya suatu
gangguan -ungsi jantung yang berarti. Selain itu, pada pemeriksaan paru tidak
didapatkan adanya r$nkhi basah halus yang menandakan belum adanya
k$mplikasi $edem paru. Dari ekstremitas juga tidak ditemukan adanya akral
dingin yang mengarah pada sy$k maupun $edem yang mengarah pada suatu
dis-ungsi jantung kanan.
ambaran BK yang khas pada in-ark mi$kard adalah timbulnya
gel$mbang E pat$l$gis, S" eleasi, dan " inersi. Falaupun mekanisme
perubahan BK ini belum diketahui, diduga perubahan gel$mbang E disebabkan
$leh kematian mi$kard, kelainan segmen S" disebabkan $leh injury mi$kard, dan
kelainan gel$mbang " disebabkan $leh iskemia mi$kard.
-
8/19/2019 JANTUNG analisis
7/9
entrikel kanan hampir selalu bersamaan dengan in-ark in-eri$r, menimbulkan
perubahan pada sadapanlead 63R#64R pada pemasangan BK &G sadapan.
n-ark in-eri$r harus selalu diikuti dengan pemasangan BK &G lead, hal ini
diakibatkan karena bagian in-eri$r, p$steri$r, dan kanan jantung diperdarahi $leh
arteri k$r$ner yang sama, yaitu arteri k$r$naria dekstra (R+7right coronary
artery) sehingga perlu men8urigai adanya in-ark pada bagian p$steri$r dan kanan
jantung.
Pada hasil BK pasien di D, didapatkan adanya sinus rythm, heart rate
5 bpm, n$rm$a1is, dan S" eleasi di lead , , dan a6;. S" eleasi di lead ,
, dan a6; menandakan adanya in-ark in-eri$r jantung, sehingga dilakukan
pemasangan BK &G sadapan. Pada pemasangan BK &G sadapan, didapatkan
adanya S" eleasi di lead 63R#65R, namun tidak didapatkan S" eleasi di lead
6#6/. Pada hasil BK pasien ketika di ra%at inap di hari ke#5 didapatkan
adanya E pat$l$gis di lead , , a6;. 0al ini menandakan adanya in-ark pada
bagian in-eri$r dan kanan jantung.
Pada pemeriksaan lab$rat$rium, leuk$sit dapat sedikit meningkat yang
diakibatkan $leh rekasi terhadap nekr$sis mi$kard. 0al ini juga ditunjang dengan
peningkatan kadar en=im mi$kard di dalam darah. !$rmalnya, en=im tersebut
terdapat dalam sel $t$t jantung, namun ketika terjadi nekr$sis mi$kard, maka
en=im itu akan terlepas dan keluar ke pembuluh darah. umlah en=im yang dilepas
dalam pembuluh darah se8ara kasar pararel dengan beratnya kerusakan mi$kard.
Bn=im tersebut antara lain kreatinin kinase (creatinine kinase/CK ) dan glutami8 @
$1al$a8eti8 transaminase (C"). +K*: merupakan 8ardia8 marker untuk en=im
+K dan SC" merupakan marker untuk C". +K terdapat di jantung, $t$t skelet,
dan $tak, meningkat dalam jam setelah in-ark, men8apai pun8ak dalam &G#24
jam, dan n$rmal setelah 2 jam. +K*: spesi-ik untuk mi$kard dan dipakai
se8ara luas untuk mendiagn$sis in-ark mi$kard. SC" terutama terdapat di
mi$kard, $t$t skelet, hati, $tak, dan ginjal. SC" meningkat dalam &2 jam setelah
in-ark, men8apai pun8ak dalam %aktu 24#3 jam, dan kembali n$rmal di hari ke#3
hingga ke#5.
-
8/19/2019 JANTUNG analisis
8/9
Pada pasien ini, hasil lab$rat$rium pada hari pertama ra%at inap
didapatkan leuk$sit meningkat (&.2), +K*: meningkat (&G,G3), dan SC"
meningkat (5).
Pada hasil lab$rat$rium pasien pada hari pertama ra%at inap, didapatkan
pula DS yang meningkat (25 gdl) sehingga perlu dilakukan pemeriksaan
0b7&+, DP, dan D2PP untuk memastikan adanya diabetes melitus tipe .
Dari hasil pemeriksaan di hari selanjutnya, didapatkan 0b7&+ meningkat (,&),
DP meningkat (23), D2PP meningkat (&G2), dan "rigliserida meningkat
(2/), sehingga didapatkan diagn$sis pasti diabetes melitus tipe pada pasien ini,
yang merupakan salah satu -akt$r risik$ penyakit jantung k$r$ner.
Dengan mengintegrasikan in-$rmasi yang diper$leh dari anamnesis,
pemeriksaan -isik, elektr$kardi$gram, tes marka jantung, diagn$sis a%al pasien
dengan keluhan nyeri dada dapat dikel$mp$kkan sebagai berikut9 n$n kardiak,
angina stabil, kemungkinan sindr$m k$r$ner akut (SK7) dan de-initi- SK7.
Diagn$sis in-ark mi$kard ditegakkan bila memenuhi 2 dari 3 kriteria9
nyeri dada khas in-ark (nyeri dada tidak terl$kalisir, menjalar), peningkatan
8ardia8 marker lebih dari &,5 kali nilai n$rmal, dan terdapat e$lusi BK khas
in-ark. S"B* adalah in-ark mi$kard yang ditandai dengan angina tipikal (nyeri
dada substernal, nyeri dada yang bertambah dengan aktiitas dan berkurang saat
istirahat, nyeri dada yang berkurang dengan pemebrian nitrat) dan perubahan
BK dengan gambaran eleasi yang diagn$stik untuk S"B*. Sebagian besar
pasien S"B* akan mengalami peningkatan marka jantung, sehingga berlanjut
menjadi in-ark mi$kard dengan eleasi segmen S" (S"# Elevation Myocardial
Infarction, S"B*). Sedangkan angina pekt$ris tidak stabil (7P"S7P) dan
!S"B* ditegakkan atas dasar keluhan angina tipikal yang dapat disertai dengan
perubahan BK spesi-ik, dengan atau tanpa peningkatan marka jantung. ika
marka jantung meningkat, diagn$sis mengarah !S"B*? jika tidak meningkat,
diagn$sis mengarah 7P.
Klasi-ikasi K
-
8/19/2019 JANTUNG analisis
9/9
Kelas KILLIP Keterangan Angka Kematian 30
hari
K
K
:erdasarkan anamnesis, pemeriksaan -isik, dan pemeriksaan penunjang,
pasien didiagn$sis dengan diagn$sis anat$mis S"B* in-eri$r dan entrikel kanan
$nset 4,5 jam, diagn$sis -ungsi$nal K