ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
Transcript of ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
1/12
BAB I
PENDAHULUAN
1 1 Latar Belakang
Perubahan paradigma pembangunan Nasional dari
sentralisasi menuju desentralisasi membangkitkan potensidimana otonomi daerah berkuasa dalam percepatan
pertumbuhan daerah. Otonomi daerah dan desentralisasimerupakan jawaban atas permasalahan lokal bangsa Indonesia
berupa ancaman disintegrasi bangsa, kemiskinan,ketidakmerataan pembangunan, rendahnya kualitas hidup
masyarakat, dan masalah pembangunan sumber daya manusia(Mardiasmo, 2002).
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor
pembangunan yang terus digalakkan oleh pemerintah. Hal inidisebabkan karena pariwisata mempunyai peran yang sangat
penting dalam pembangunan Indonesia khususnya sebagai
h il d i di i kt i t j di
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
2/12
h il d i di i kt i t j di
2
kawasan ini fokus pengembangannya adalah wisata pantai danlaut, wisata budaya, wisata alam, terutama wisata telaga.
Kawasan obyek wisata Telaga Ngebel mempunyai potensi alam yang cukup menarik, meliputi atraksi wisata
berupa pesona pemandangan alam pegunungan, sumber airhangat, air terjun, disamping atraksi utama berupa telaganya
itu sendiri. Dengan adanya beberapa potensi ini, pengembangan wisata perlu diupayakan untuk mendapatkan penanganan dengan cermat dalam rangka upaya pemanfaatan
pengembangan dan pembangunan obyek – obyek wisata sesuaidengan potensi yang ada.
Telaga Ngebel cukup unik dan menarik dibandingkan
dengan telaga-telaga lain yang ada di wilayah Jawa Timur.Telaga dengan luas 1,5 Km2 ini dikelilingi rimbunnya
pepohonan lereng gunung (Syariah, 2010). Kondisi alamnyamemberikan atraksi pemandangan alam dan sangat berprospek
baik bila dikembangkan lebih lanjut. Potensi ini dapat menjadi
aset Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam meningkatkan
k i kh b i k t kit b k
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
3/12
3
Di Telaga Ngebel setiap satu tahun sekalidiselenggarakan ritual budaya berupa Larungan Sesaji pada
tahun baru Hijriyah/Tahun baru Islam 1 Muharam atau 1 Suro.Dalam acara ini masyarakat setempat melakukan ritual dengan
berpakaian adat dan mempersiapkan berbagai macam sesajen berisi kepala serta sepasang kaki kambing yang akan dilarung
ke tengah Telaga Ngebel. Masyarakat setempat melakukanritual ini dengan tujuan agar pengunjung dan warga sekitarterhindar dari segala musibah (Arpenja, 2011). Acara budaya
seperti ini memiliki potensi yang menawarkan aktivitasmanusia yang hanya terjadi di sekitar Telaga Ngebel. Hal initentunya menambah nilai jual dan menjadi daya tarik wisata
tersendiri.Telaga Ngebel memberikan beberapa keuntungan untuk
masyarakat sekitar kawasan wisata. Manfaat tersebut antaralain yang bermata pencaharian sebagai pedagang dapatmenambah penghasilan keluarganya. Kondisi alam yang
beriklim sejuk memberikan keuntungan bagi perkebunan
t b h b h T b h t b t t l i
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
4/12
4
implementasi otonomi daerah mendorong setiap daerah harusmemiliki daya saing yang kuat untuk memacu
perkembangannya. City Marketing sendiri kemudian berubah pada bentuknya yang paling sederhana yaitu sebagai “elemen
estetika” dari image kota, support activity hingga kepada suatusistem pengelolaan kota yang lebih fundamental yang
ditujukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat kota.Pemasaran Kota (City Marketing ) merupakan ramuandari berbagai strategi pemasaran untuk memasarkan suatu
tempat dengan dukungan politik dan ekonomi. Pemasaran kota juga merupakan tindakan publikasi dan pemasaran yangdisengaja untuk mengkomunikasikan suatu lokasi atau area
kepada audiens sasaran (Stanton, 1995).Menurut Kotler dkk. (1993) disebutkan bahwa
pemasaran kota juga merupakan bentuk promosi suatukawasan kota. Perencanaan dengan pendekatan pemasarankota (City Marketing ) sebagaimana diungkapkan Subroto
(2002) adalah berkaitan dengan manifestasi kebijakan sosial
d l fi ik k t d t j di t
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
5/12
5
merupakan bentuk pengendalian pemanfaatan ruang dengan bentuk promosi pemantapan fungsi ruang yang sesuai dengan
tata ruang kota (Kotler, 1997). Secara umum dapatdisimpulkan bahwa pendekatan City Marketing dapat
dijadikan dasar dalam pengembangan fisik kawasankhususnya dalam pengembangan lahan. Dan yang paling
penting adalah, sektor pariwisata yang sekarang hakekat dari public service sudah mulai tergeser dan lebih cenderungmementingkan pendapatan daerah di bandingkan untuk
menyejahterakan masyarakat. Dari hasil itu semua, diharapkankawasan Telaga Ngebel bisa dimanfaatkan dan memberikankeuntungan tidak hanya untuk saat ini, akan tetapi secara
terus-menerus, hingga generasi mendatang.
1 2 Rumusan Masalah
Wisata Telaga Ngebel perlu dikembangkan gunamendorong pengembangan sektor-sektor lain baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Di samping itu,b i t T l N b l b k l b i
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
6/12
6
1 3 Tujuan Dan Sasaran Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan
strategi pengembangan kawasan wisata Telaga Ngebel yangoptimal berdasarkan pendekatan City Marketing .
Adapun sasaran dari penelitian ini antara lain:1. Mengidentifikasi faktor internal pengembangan kawasan
wisata Telaga Ngebel berupa kekuatan (Strength ) dankelemahan (Weakness ).2. Mengidentifikasi faktor eksternal pengembangan kawasan
wisata Telaga Ngebel berupa peluang (Opportunity ) danancaman (Threat ).
3.
Merumuskan strategi pengembangan kawasan wisata
Telaga Ngebel berdasarkan faktor – faktor kekuatan,kelemahan, peluang dan tantangan di kawasan wisataTelaga Ngebel berdasarkan pendekatan City Marketing.
1 4 Ruang Lingkup Penelitian
1 4 1 Ruang Lingkup Wilayah
R li k il h d l liti i i d l h
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
7/12
7
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
8/12
8
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
9/12
9
1 4 2 Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup pembahasan berisi mengenai batasanmateri yang dibahas dalam penelitian. Dalam penelitian ini,lingkup pembahasan materi yang akan dibahas adalah berupa
pengembangan kawasan wisata yang dikaitkan dengan pendekatan City Marketing.
1 5
Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini baik bagi pengambil kebijakanmaupun akademisi adalah :1. Dalam pengembangan keilmuan Perencanaan Wilayah dan
Kota, informasi mengenai pengembangan wisata ini bisa
menambah kekayaan pengetahuan, khususnya pengembangan wisata berbasis City Marketing .
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikangambaran kepada Pemerintah maupun masyarakat sekitartentang pengembangan wisata berbasis City Marketing .
Selain itu bisa menjadi referensi bagi para stakeholder
d l b i t di d h d h l i di
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
10/12
10
Bab III Metode Penelitian
Berisi mengenai pendekatan penelitian yang digunakansebagai bentuk kaidah penelitian. Kemudian berisi mengenaiteknik penelitian yang berisi mengenai jenis data dalam
penelitian, macam variabel dan definisinya, metode daninstrumen yang digunakan, desain survei dan kerangka
berpikir.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Berisi mengenai gambaran umum wilayah, analisis dan pembahasan. Dalam gambaran umum wilayah dijabarkanmengenai kondisi eksisting.
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi
Bab penutup dalam laporan ini. Pada bab ini berisi mengenaikesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan yang telahdilakukan. Serta diberikan rekomendasi penulis mengenai
pokok bahasan yang telah dilakukan.
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
11/12
11
Gambar 1.2
Kerangka Pemikiran
1 7
Kerangka Pemikiran
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Mengidentifikasi faktorinternal pengembangankawasan wisata Telaga
Ngebel berupa kekuatan
(Strength ) dan kelemahan(Weakness )
Mengidentifikasi faktor
eksternal pengembangankawasan wisata Telaga
Ngebel berupa peluang
(Opportunity ) dan ancaman(Threat )
Merumuskan strategi pengembangan kawasan
wisata Telaga Ngebel
berdasarkan faktor – faktorkekuatan, kelemahan, peluang
dan tantangan di kawasanwisata Telaga Ngebel
PENGEMBANGAN KAWASAN
WISATA TELAGA NGEBEL
DENGAN PENDEKATAN
CITY M RKETING
Merumuskan strategi pengembangan
kawasan wisata Telaga Ngebel yangoptimal berdasarkan pendekatan
City Marketing
Pengembangan Telaga Ngebel
masih stagnan dan belum bisa
memberikan dampak positif
terhadap aspek lainnya
Hasil
Pola pengembangan
kawasan wisata secara
optimal menggunakan
pendekatan City Marketing
Telaga Ngebel cukup
potensial untuk dikembangkanmenjadi daerah tujuan wisata
sekaligus sebagai penopangekonomi masyarakat maupun
daerah kabupaten itu sendiri
(Bupati Ponorogo, 2010)
Kawasan wisata Telaga
Ngebel hanya ramaidikunjungi pada bulan tertentu
saja (Peringatan Grebeg Surodan musim liburan sekolah),
dengan jumlah wisatawan ±
45.638 (Disbudpora, 2008)
Retribusi Kawasan Wisata
Telaga Ngebel ini hanyamenyumbang 3,5% dari total
10% pendapatan yangdianggarkan
(APBD Kab. Ponorogo, 2011)
City Marketing selain sebagai
instrumen pemasaran kawasan
kota juga merupakan bentuk
pengendalian pemanfaatan ruangdengan promosi pemantapan
fungsi ruang yang sesuai dengan
tata ruang kota
Stanton 1995
Sasaran
Perlunya strategi yang tepat
dalam pengembangan
kawasan wisata Telaga Ngebel
-
8/16/2019 ITS Undergraduate 22935 Chapter1pdf
12/12
12
(Halaman ini sengaja dikosongkan)