IT 18 - Pediatric Tuberculosis

8/19/2019 IT 18 - Pediatric Tuberculosis

1/74

PediatricsTuberculosis

K.Yangtjik. N


2/74

Apakah tuberkulosis itu?

Adalah penyakit yang disebabkan olehkuman Mycobacterium tuberculosis

Kuman ini dapat menyerang semuabagian tubuh manusia dan yang palingsering adalah organ PARU ( 90 % )

Bukan penyakit keturunan


3/74


4/74

Tuberkulosis

Menjadi masalah sejak 4000 tahun SM Zaman Hipocrates dianggap sebagai

penyakit yang diturunkan Mycobacterium tuberculosis ditemukan

oleh Robert Koch 24 Maret 1882 Diperkirakan penyakit ini telah

menyerang 1/3 penduduk dunia dengan95 % penderitanya berada di negaraberkembang dan 75% adalah golonganusia produktif


5/74

TB masalah kesehatan dunia

1/3 penduduk dunia terinfeksi tb dan 95% di

negara berkembang Global Report WHO 2009 Indonesia menempati

peringkat KELIMA (2007 peringkat tiga) sebagainegara dengan insiden TB terbanyak setelah

India, China, Afrika Selatan dan Negeria.

Sekarang Indonesia menduduki prinkat ke-4

Insiden/ kasus baru adalah 528.000 (2007) dan

429.730(2008)


6/74

MDGs

TUJUAN : Penurunan insidensi dan prevalensi penyakit TBC

Penyebab terjadinya peningkatan :

1. Tingginya angka kemiskinan2. Perubahan demografik dengan meningkatnya umur

harapan hidup.3. Perlindungan kesehatan yang tidak memadai4. Kurangnya akases terhadap sarana dan prasarana

kesehatan, rendahnya pengawasan kasus tbc,kemampuan deteksi dan tatalaksana tidak memadai

5. Ledakan kasus hiv6. Resistensi OAT


7/74

Mikrobiologi

Mycobacter ium tuberculos is (MTb)

batang tahan asam, (1-4um x 0,3-06,um)

tahan alkohol,

tidak bergerak,

aerobik,

tidak membentuk spora. pertumbuhannya lambat, membutuhkan waktu 2-6 minggu

dalam media khusus.

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://pathtalk.org/wp-content/uploads/2007/10/lung-tbc-600x.jpg&imgrefurl=http://pathtalk.org/archives/22&usg=__IA4eJkKUs6Mwuw6quShg3vczpJE=&h=879&w=1100&sz=771&hl=en&start=55&um=1&itbs=1&tbnid=UIZq9wOhT3B3oM:&tbnh=120&tbnw=150&prev=/images%3Fq%3Dmycobacterium%2Btuberculosis%26start%3D54%26um%3D1%26hl%3Den%26sa%3DN%26ndsp%3D18%26tbs%3Disch:1


8/74

Bagaimana penularan TB ?

TB dapat menular melalui udara terutamabila dalam dahaknya (droplet ) ditemukankuman TB

Kuman TB ditemukan dalam dahak dgnmikroskop

Tidak menular melalui makananminuman ( alat-alat makan/minum )


9/74

Penularan TB

Kuman Tb(droplet)

Carapenularan


10/74


11/74

Penularan TB

Droplet nuclei


12/74

ISTC Training Modules 2009

100 µm

5 µm

Evaporation

Perjalanan Aerosol M.tb

Droplet ukuran besar akan segera jatuh kebawah

Droplets


13/74

Droplet Nuclei

Sekali batuk akanmenghasilkan 500 droplets

Rata rata pasien TB

memproduksi 75,000

droplets per hari sebelum

pengobatan

Dalam 2 minggu pengobatan yangefektif terjadi penurunan jumlah sampai25 droplet


14/74

PENULARAN


15/74

Penularan MTb terjadi melalui udara (airborne ) yang menyebar melaluipartikel percik renik (droplet nuclei) saat seseorang batuk, bersin,berbicara, berteriak atau bernyanyi.

Penularan Tuberkulosis

Percik renik ini berukuran 1- 5 mikrondan dapat bertahan di udara selamabeberapa jam sampai beberapa harisampai akhirnya ditiup angin.

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://blogs.mirror.co.uk/science/css/13500_web.jpg&imgrefurl=http://blogs.mirror.co.uk/science/2009/04/if-you-want-to-avoid.html&usg=__1knBLOLOLPfeViUhnsE4n2QEbD4=&h=265&w=400&sz=14&hl=en&start=2&um=1&itbs=1&tbnid=WN70lkTwqa5AFM:&tbnh=82&tbnw=124&prev=/images%3Fq%3Dcoughing%2Bperson%26um%3D1%26hl%3Den%26tbs%3Disch:1


16/74

Infeksi bila seseorang menghirup percik renik yang mengandung

M.Tb dan akhirnya sampai di alveoli.

Gejala timbul beberapa saat setelah infeksi, umumnya setelah responsimun terbentuk 2-10 minggu setelah infeksi.

Sejumlah kuman tetap dorman

bertahun tahun yang disebut

dengan infeksi laten.



17/74

Keadaan yang dapat meningkatkan risiko penularan:

TB Paru atau Laringitis TB

Batuk produktif BTA positif

Kavitas

Tidak menutup hidung atau

mulut saat batuk dan bersin

Tidak mendapat OAT Tindakan intervensi (induksi sputum,bronkoskopi, suction)


http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://sas.guidespot.com/bundles/guides_03/assets/widget_bPC2M5cYLihl-OMLNd9cok.jpg&imgrefurl=http://www.guidespot.com/guides/annoying_office_behavior&usg=__nhmoGBvOa_mXtgKeSEOQTa0_os8=&h=350&w=281&sz=24&hl=en&start=97&um=1&itbs=1&tbnid=JHvdhjo8ibZLdM:&tbnh=120&tbnw=96&prev=/images%3Fq%3Dnot%2Bcovering%2Bwhen%2Bcough%26start%3D90%26um%3D1%26hl%3Den%26sa%3DN%26ndsp%3D18%26tbs%3Disch:1


18/74

TUBERKULOSIS di Indonesia

• Secara global Indonesia mendudukiperingkat ke-4 sebagai penyumbangkasus TB terbanyak di Dunia

• Tb Anak mempunyai permasalahankhusus yang berbeda dengan orangdewasa.

* Masalah Diagnosis• Masalah Pengobatan dan• Masalah Pencegahan


19/74

ISTC TB Training Modules 2009

Patogenesis Tuberkulosis

Perkembangan dini

(5%)

Kontak erat

(Pajanan

kasus TB

aktif)

Penerusan laten(90%)

Tidak infeksi(70%)

Cukup

Pertahanan selainkekebalan badan

Tidak cukup

Infeksi (30%)

Tidak cukup

Pertahanankekebalan badan

Cukup

Laten (95%)

Perkembanganlambat

(5%)

Tidak cukup

Pertahanankekebalan badan

Cukup

Resiko infeksi pada pajanan Resiko perkembangan TB sehabis tertular


20/74

Masalah Tb Anak (1)

Diagnosa Sulit

Gejala klinik dan radiologik tidak spesifik

Kultur kuman (BTA) sebagai standardbaku sulit didapat

Pengobatan jangka waktu lama

Laporan mengenai TB anak ?


21/74

Tb Anak di Indonesia Diperkirakan 5 -6 % Total kasus Tb adalah anak

Tiap tahun di Indonesia terdapat 583.000*kasus dan 140.000 meninggal dunia akibat TB

Jika dihitung 425 orang tiap hari meninggal

akibat TB* Kasus tb anak = 5% x 583.000 = 30.000/tahun

Asumsi Tb anak meninggal 5% x 425 =21 anak

tiap hari

*Rumah Sakit “Prof DR Sulianti Saroso”(http.www.infeksi.com)


22/74

Diagnosa

Click to add Title1 Kontak dengan Penderita Dewasa1

Click to add2 Gejala klinis2

Click to add Title1 Test tuberkulin positip3

Click to add Title2 Radiologis4

Click to add Title1 Ditemukan Kuman BTA5

Click to add Title

1Serologis

6


23/74

Manifestasi Klinis

Demam lama1

Anoreksia2

Berat badan menurun3

Malaise5

Batuk kronis ( asma ?)6

Malnutrisi4

Lain- lain8

Diare kronis7


24/74

3/27/201324

Organ spesifik

Respiratorik : batuk, sesak, wheezing

Neurologi : kejang, kuduk kaku

Orthopedik : gibbus Kel. Getah bening : membesar,

skrofuloderma

Gastrointestinal: diare kronis

lain2


25/74


26/74


27/74


28/74


29/74


30/74


31/74


32/74


33/74

Tuberkulin Test


34/74

3/27/201334

Tuberkulin

Mantoux 0.1 ml PPD intermediate strengthlokasi : lengan bawah volar

pembacaan : 48-72 jam pasca injeksi

pengukuran : palpasi, tandai, ukurpelaporan : dalam mm, meskipun ‘0 mm’

Diameter indurasi :

0 - 5 mm : negatif 5 - 9 mm : meragukan

> 10 mm : positif


35/74


36/74


37/74


38/74


39/74

3/27/201339


40/74

3/27/201340

Pengukuran uji tuberkulin


41/74

Tuberkulin test positip

• Infeksi tuberculosis•BCG Immunisasi

•Infeksi Mycobacterium atypic


42/74

Tuberkulin Test Negatip

• Tidak ada infeksi tuberkulosis

• Periode inkubasi

• Anergy


43/74

Pemeriksaan Radiologi

( Thoraks Foto )


44/74

dr. H. Aminul Azwar

Pemeriksaan RöTidak ada pola röntgen yang khas untukmengambarkanpenyakit TB.

10-15% dari penderitaTB yang pasti (dg.

biakan positif) tidakterdeteksi pada

röntgen.

50% dari penderita yang didiagnosa TBmelalui röntgenternyata bukan TB.Toman K. Tuberculosis case finding and chemotherapy. WHO, 1979


45/74

INDIKASI FOTO DADA

Hanya 1 dari 3 spesimen SPS BTA (+), untukmendukung diagnosis TB

3 spesimen SPS pertama (-), setelah diberi AB 2minggu tidak ada perubahan, SPS ulang (-)

Komplikasi : Sesak nafas hebat (pneumotoraks,efusi pleura, efusi perikard), Batuk darah masif


46/74

dr. H. Aminul Azwar

Pemeriksaan RöTidak ada pola röntgen yang khas untukmengambarkanpenyakit TB.

10-15% dari penderitaTB yang pasti (dg.biakan positif) tidakterdeteksi padaröntgen.

50% dari penderita yang didiagnosa TBmelalui röntgenternyata bukan TB.Toman K. Tuberculosis case finding and chemotherapy. WHO, 1979


47/74


48/74

SCORING SISTEM

Banyak macam

Untuk enteri point bukan end point

Berguna untuk pasiliti terbatas


49/74


50/74

Skoring sistem IDAI

0 1 2 3 Skor Kontak - positif, BTA(-) BTA (-) Kavitas+ BTA(+)

Uji Mt negatif positif

BB (KMS) - BGM, BB Malnutrisi berat

Demam - +

Batuk 3mgg

Pembesaran

kelenjar

- >1cm, tak nyeri

tu lang - bengkakCXR normal Infiltrat+ KGB

besar

kalsifikasi

T O T A L

Rujuk ke RS bila ada tandabahaya:


51/74

bahaya:

1. Foto Rontgent milier

2. Gibbus

3. Skrofuloderma

4. Kejang, kuduk kaku,kesadaran menurun,kegawatan lain

Beri OAT

2 bulan terapi, evaluasi

Respons (+) Respons (-)

Terapi teruskanTerapi diteruskan

Rujuk ke RS pro evaluasi

Algoritma TB Anak, ….

Skor > 6

Catatan:

•Diagnos is oleh dok ter

•Batuk dan panas sudahditangani dengan benar

•CXR: Bukan alat diagnostik

utama


52/74

Catatan untuk sistem scoring

Diagnosis dgn sitem scoring ditegakkan oleh Dokter

Bila dijumpai gambaran milier atau scrofuloderma,langsung didiagnosis TB

Berat badan dinilai saat pasien datang

Foto thoraks bukan merupakan alat diagnostik utamapada TB anak

Pada anak yg diberikan vaksinasi BCG, bila terjadi reaksicepat (< 7 hari ) hrs di evaluasi dengan sitem secoring

Diagnosis kerja TB anak ditegakkan bila jumlah scor >=6 (maksimal 14)


53/74

ISTCInternational Standard of Tuberculosis Care


54/74

Tujuan ISTC (1)

Menerapkan baku layanan bermututinggi dalam penanganan TB yang dapatditerima luas di setiap tingkat pelayanan.

Dilaksanakan oleh semua praktisi medis(pemerintah & swasta)

Diterapkan dalam penanganan pasien TB

(mulai dari tahap suspek, proses diagnosis, dan terapi)


55/74

Tujuan ISTC (2)

Memfasilitasi hubungan kerjasama yangefektif antar provider dalam memberikanpelayanan bermutu tinggi kepada pasien

TB : Semua usia

TB paru BTA (+) / (-)

TB ekstra paru

MDR-TB

Ko-infeksi TB-HIV


56/74

ISTC di Indonesia

Fase sosialisasi berkoordinasi dengan Depkes

(Program TB Nasional)

Pertemuan dengan organisasi profesi dan pihak

terkait lainnya Didukung oleh IDI dan berbagai organisasi

profesi ( PDPI, PAPDI, IDAI, POGI, PAMKI …)

IDAI sudah menyampaikan beberapa catatan

terkait dengan kemampulaksanaan di lapangan

dan aspek hukum realisasi ???


57/74

PENGOBATAN TB

Rejimen

Lama Pengobatan

Interaksi Obat

Efek samping (overlap) Immune-reconstitution inflammatory

syndrome (IRIS) Masalah kepatuhan pengobatan


58/74

27/03/2013 Kiagus Yangtjik58

PENGOBATAN

OAT kombinasi minimal 2 macam obat

2 fase fase intensif ( 2 bulan )

kombinasi INH, R, PZA

pada kasus TB berat/ekstra paru dapatditambah streptomisin/ etambutol

fase lanjutan ( 4-10 bulan )

kombinasi INH dan Rifampisin

Pada TB milier, efusi pleura TB, perikarditis TB, TBendobronkial, meningitis TB dan peritonitis TB

prednison


59/74

27/03/201359

OBAT TB

isoniazid (H)

rifampicin (R)

pyrazinamide (Z)

ethambutol (E)

monosubstance

combi-packs

fixed dose comb

Kiagus Yangtjik


60/74

27/03/201360

Combipack drugstwo or more separate drugs put in one pack

Kiagus Yangtjik


61/74

27/03/201361

IDAI FDC (H50R75Z150 & H50R75)

Bodyweight

(kg)

Intensive2 month

(tablet)

Continuation4 month

(tablet)

5-9 1 1

10-14 2 2

15-19

3

3

20-33 4 4

Note: BW < 5kg should be referred and need tailored dosing

Kiagus Yangtjik

FDC ith IDAI f l ti


62/74

27/03/201362

FDC with IDAI formulation

Kiagus Yangtjik


63/74

PEMBERIAN OAT


PENGOBATAN


64/74


PENGOBATANefek samping

Ringan lanjutkan OAT, evaluasi dosis obat

Anoreksia, mual-mual, nyeri perut

Pyrazinamide, rifampisin

Nyeri persendianPyrazinamide

Rasa kesemutan atau terbakar pada tungkai

Isoniazid vitamin B6 100 mg/hari

Urine berwarna merah / orangeRifampisin


65/74


PENCEGAHAN

Vaksinasi BCG Profilaksis INH

profilaksis primer mencegah terjadinya infeksi TB pada

anak

profilaksis sekunder mencegah aktifnya infeksi sehinggaanak tidak sakit

profilaksis sekunder balita, menderita morbili, varisela

dan pertusis, mendapat obat imunosupresif yang lama

(sitostatik, kortikosteroid), remaja


66/74

Tuberkulosis Resisten ObatMDR-TB adalah masalahulah manusia…

Masalah ini memakan

banyak biaya, jiwa,daya dan adalahancaman besar

terhadap strategipenanggulangan TB yang sedangberjalan pada saat ini.


67/74

TB Resisten Obat: Definisi

Mono-resistant: Resisten terhadap satu obat

Poly-resistant: Resisten terhadap lebih darisatu obat, tapi tidak terhadap kombinasi

isoniazid dan rifampisin Multidrug-resistant (MDR): Resisten

terhadap paling sedikit isoniazid dan rifampisin

Extensively drug-resistant (XDR): MDRditambah resistensi terhadap fluoroquinolon danpaling tidak 1 dari 3 obat suntik (amikasin,kanamisin, kapreomisin)

Faktor-faktor yg mempengaruhi


68/74

Faktor faktor yg mempengaruhipengobatan

RELATIF kurang PENTING:- Istirahat- Perumahan

- Diet- Perawatan- Iklim- Sanatorium

- Faktor psikis

Faktor faktor yg mempengaruhi


69/74

Faktor-faktor yg mempengaruhipengobatan

RELATIF PENTING:

- Luasnya penyakit

PENTING:

- Jenis, jumlah dan dosis obat

yang cukup , keteraturanberobat

Bgm merawat penderita TB hingga


70/74

Bgm merawat penderita TB hinggasembuh

Minum obat teratur dan benar sesuaianjuran dokter selama 6-9 bulan

dinyatakan sembuh Melibatkan anggota keluarga untuk

mengawasi dan memastikan penderita

TB minum obat dengan teratur danbenar ( DOT )

Mengapa harus melakukan


71/74

Mengapa harus melakukanpemeriksaan rutin ?

Memantau kemajuan pengobatan

Mengetahui ada/ tidaknya efek

samping obat

Memeriksa kesehatan dan memberikaninformasi

Memberikan obat-obatan

Bgm merawat penderita TB hingga


72/74

Bgm merawat penderita TB hinggasembuh

Minum obat teratur dan benar sesuaianjuran dokter selama 6-9 bulan

dinyatakan sembuh Melibatkan anggota keluarga untuk

mengawasi dan memastikan penderita

TB minum obat dengan teratur danbenar ( DOT )


73/74


74/74

Terimakasih

IT 18 - Pediatric Tuberculosis

Documents

Transcript of IT 18 - Pediatric Tuberculosis