ipi89791

6
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP TORSI DAN PUTARAN TURBIN SAVONIUS TYPE U Zulfikar (1) , Nusyirwan (1) , Rakiman (1) . (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang, ABSTRACT Wind energy is one type of energy that is expected to reduce our dependence on fossil fuels, which are increasingly reduced in number, in the utilization of wind turbine technology is required conformity with the characteristics of wind turbine where it is used. For it has been tested against U-type Savonius turbine with two blades and three rotor blades, to determine the effect of rotor blade against rotation and torque and power that is able to produce. Test results showed that: At no load condition, the rotor blades savonius two starts spinning at a lower wind speed (0.5 m / s) and has a rotational speed higher than the three rotor blades at the same wind speed. Three blade Savonius rotor was started generating torque and power at lower wind speeds (1.8 m / s) than the two rotor blades and produces more power at the same wind speed. Power that can be raised Savonius rotor diameter of 40 cm and a height of 60 cm on average wind speed - average Indonesia (<4.5 m / s) was very small and unable to produce the expected energy. To take advantage of wind energy as wind power plant with a Savonius rotor type N, it is suggested that using a rotor with larger dimensions and the number of blades is more, according to the diameter of blade. Keywords : Wind Energy, Savonius rotor, rotor speed, power 1. PENDAHULUAN Energi angin merupakan energi terbarukan yang sangat fleksibel dan berkembang saat ini. karena dapat digunakan untuk berbagai keperluan dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang semakin hari semakin berkurang jumlahnya. Untuk memanfaatkan energi angin sebagai pembangkit Sistem Konversi Energi Angin(SKEA) dibutuhkan kesesuaian teknologi turbin angin dengan karakteristik angin dimana turbin tersebut digunakan. karena jenis dan konstruksi turbin yang berbeda memiliki karakter yang berbeda pula dalam aplikasinya. Menurut Daryanto, et al, 2005 (LAPAN) karakter angin di Indonesia memiliki kecepatan bervariatif, umumnya terkategorikan sebagai angin berkecepatan rendah dengan arah angin yang sering berubah dan sering terjadi turbulensi, dengan kecepatan berkisar antara 2,7 – 4,5 m/s. Karakteristik angin tersebut [2] , turbin angin yang cocok digunakan adalah jenis Savonius type U karena beberapa keuntungan, yaitu : tidak memerlukan orientasi pada arah mata angin (tidak perlu mendeteksi arah angin), otomatis menyala sendiri (self starting) menghasilkan tenaga putaran yang lebih tinggi. Diduga rotor Savonius U dengan jumlah sudu yang berbeda (dua sudu dan tiga sudu) akan menghasilkan putaran dan torsi yang berbeda pula, karena pada kecepatan tinggi koefisien drag rotasi akan menjadi lebih tinggi dan dapat menyebabkan kehilangan banyak energi, sedangkan rotor dengan jumlah sudu lebih banyak memiliki massa dan momen inersia yang lebih besar. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh jumlah sudu rotor Savonius type U terhadap putaran dan torsi, agar potensi energi angin dapat dimanfaatkan secara maksimal, sesuai kebutuhan pokok Sistem Konversi Energi Angin (SKEA), yaitu putaran dan torsi yang besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jumlah sudu (dua sudu dan tiga sudu) rotor Savonius type U terhadap torsi dan kecepatan putar, serta untuk mengetahui jumlah sudu efektif yang menghasilkan putaran dan torsi optimal sesuai tuntutan kebutuhan pokok SKEA 2. TINJAUAN PUSTAKA Letak geografis Indonesia sebagai negara tropis yang berada di garis khatulistiwa menyebabkan karakteristik angin di Indonesia sangat berbeda dengan karakteristik angin di negara lain yang sudah memanfaatkan tenaga angin sebagai pemasok energi listrik alternatifnya. Karakteristik angin di Indonesia, antara lain : 1. Arah angin sering berubah-ubah, 2.Sering terjadi turbulensi, 3. Kecepatan rata-rata angin relatif rendah. Syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik menurut Grace Elizabeth adalah “Tabel (1)”

description

t

Transcript of ipi89791

  • KAJIAN EKSPERIMENTALPENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP TORSI

    DAN PUTARAN TURBIN SAVONIUS TYPE UZulfikar(1), Nusyirwan(1), Rakiman(1).

    (1)Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang,

    ABSTRACT

    Wind energy is one type of energy that is expected to reduce our dependence on fossil fuels,which are increasingly reduced in number, in the utilization of wind turbine technology isrequired conformity with the characteristics of wind turbine where it is used. For it hasbeen tested against U-type Savonius turbine with two blades and three rotor blades, todetermine the effect of rotor blade against rotation and torque and power that is able toproduce. Test results showed that: At no load condition, the rotor blades savonius twostarts spinning at a lower wind speed (0.5 m / s) and has a rotational speed higher than thethree rotor blades at the same wind speed. Three blade Savonius rotor was startedgenerating torque and power at lower wind speeds (1.8 m / s) than the two rotor blades andproduces more power at the same wind speed. Power that can be raised Savonius rotordiameter of 40 cm and a height of 60 cm on average wind speed - average Indonesia (

  • Jurnal Teknik Mesin Vol. 8, No. 2, Desember 2011 ISSN 1829-8958

    104

    Sesuai Tabel (1), potensi angin yang dapatdimanfaatkan untuk pembangkit listrik adalah anginkelas 3 sampai angin kelas 8 ( 3,4 20,7) m/ssedangkan potensi angin rata rata yang kita milikiadalah angin kelas 2 sampai kelas 3 (2,7 4,5) m/s.

    Terlihat bahwa kecepatan angin yang dapatdimanfaatkan sebagai sumber energi adalah padakecepatan 3,4 4,5 m/s. Dengan keterbatasantersebut, maka diperlukan usaha sungguh sungguh,agar energi angin yang tergolong pada anginberkecepatan rendah (berkecepatan 2,7 m/s) dapatdimanfaakan menjadi energi listrik

    Tabel 1 Tabel kondisi angin

    Energi Angin

    Angin adalah fluida homogen yang bergerak dengankecepatan tertentu, Energi kinetik yang tersimpandalam suatu blok udara dengan masa (m) dankecepatan (v) yang bergerak sepanjang sumbu xdapat dirumuskan sebagai :

    E = 0,5 m v2 ... (1)

    dimana :E = Energi kinetik (joule)m = massa (kg)v = Kecepatan angin (m/det)

    Bila blok udara mempunyai penampang A (m2),dengan kecepatan v (m/det), maka jumlah massayang melewati suatu tempat adalah :

    m = A . v . (Kg/det) ... (2)

    dimana,

    A = penampang (m2)v = kecepatan angin (m/det ) = kepadatan udara (Kg/m3)

    Daya didefinisikan sebagai energi kinetik per satuanwaktu. Dari Persamaan (1) dan (2) dapat dihitungdaya yang dihasilkan dari energi angin sebagaiberikut :

    P = 0,5 . . A . v3 ... (3)

    dimana :

    P = Daya (watt)

    = kepadatan udara (kg/m3)

    A = penampang (m2)

    v = kecepatan angin (m/det)

    Daya Rotor

    P = T.

    dimana,

    P = Daya (Watt)

    T = Torsi (Nm)

    = Kecepatan angular (rpm)

    Turbin Angin Savonius

    Turbin Savonius adalah jenis turbin angin yangpaling sederhana, dapat berputar karena adanya gayatarik/drag (Gambar (1)), dengan efisiensi sekitar30%. Turbin Savonius dapat berputar danmenghasilkan energi listrik pada kecepatan anginyang rendah dan tidak terpengaruh arah angin. Makaturbin ini sangat sesuai untuk dikembangkan danditeliti sesuai dengan potensi angin yang ada.

    Gambar 1 Rotor Savonius Type U dua sudu (Sumber :aerostellar.quasar.co.id/index.php/component/.../55-aerostellar)

    Desain sudu rotor Savonius yang umum digunakanadalah Savonius type U (Gambar (2a), (2b)) danSavonius type L (Gambar (2c)).

    (a) (b)

    (c)

    Gambar 2 Sudu Rotor Savonius (Sumber : Membuat TurbinAngin Savonius sederhana, Lance Turner)

    Eksperimen yang dilakukan Barrabasky terhadaprotor Savonius type U, menunjukkan bahwa rotorSavonius type U dengan dua sudu menghasilkan

  • Kajian Eksperimental Pengaruh Jumlah Sudu terhadap Torsi dan Putaran Turbin Savonius Type U (Zulfikar)

    105

    kecepatan putar yang sedikit lebih tinggi dibandingrotor Savonius tiga sudu.

    Desain rotor Savonius Type U[5] dua sudu memilikikelemahan, yaitu putaran rotor kurang stabil. Untukmengatasi hal tersebut dapat dibuat rotor Savoniustiga sudu, berjarak masing-masing 1200.

    Pengaruh overlap sudu terhadap torsi yang dihasilkanturbin savonius type U, menghasilkan bahwa padakecepatan angin yang semakin tinggi torsi yangdihasilkan tinggi pada overlap sudu (s) rata rata (70 76) % dari diameter sudu, pada daya yangoptimal[2].

    Prototype rotor

    Prototype rotor savonius type U yang akan di uji,dirancang mengikuti hasil penelitian dan eksperimenyang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya,sehingga parameter desain dapat menghasilkanenergi maksimum.

    3. METODE PENELITIAN

    Metode yang digunakan adalah eksperimen, dimanaprototipe rotor Savonius type U dua sudu dan tigasudu, dirancang, dibuat dan diuji dilaboratorium,dengan alur penelitian sebagai berikut :

    Gambar 3 Diagram Alur Penelitian

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Rotor yang di uji adalah sebagai berikut :

    Gambar 4 Gambar Rotor dua sudu dan tiga sudu

    Dimensi utama rotor adalah :Jumlah sudu : 2 Jumlah sudu : 3Diameter rotor 40 cmTinggi rotor 60 cm.Offset e : 10 cm.

    Diameter rotor 40 cmTinggi rotor 60 cm.Offset e : 10 cm.Sudut 1200

    Material dan Berat Rotor

    Rotor dibuat dengan plat aluminium 0,75 mmuntuk sudu dan 1,8 mm untuk plat. Berat rotor dua

  • Jurnal Teknik Mesin Vol. 8, No. 2, Desember 2011 ISSN 1829-8958

    106

    sudu adalah 2,23 kg dan berat rotor tiga sudu adalah2,92 kg.

    Pengujian rotor :

    Rotor diuji di labor dengan membuat pengarah angin,kecepatan angin didapat dari kipas (vane). Mekanismepengujian adalah sebagaimana terlihat pada Gambar(5).

    Gambar 5 Mekanisme pengujian

    Pengambilan Data :

    1. Pengujian rotor dilakukan pada kecepatan angin 0,5- 5 m/det (sesuai dengan kecepatan angin rata-ratayang kita miliki).

    2. Pengukuran kecepatan angin ratarata v (m/det),dilakukan pada lima titik didepan rotor denganmenggunakan Flowmeter.

    3. Pengukuran kecepatan putar rotor n (rpm),dilakukan dengan menggunakan tachometer.

    4. Pengukuran Torsi T (Nmm) dilakukan denganmenggunakan sistem rem proni dan dinamometeruntuk mengukur gaya.

    5. Kecepatan angin, kecepatan rotor dan torsi yangdihasilkan diukur secara bersamaan.

    6. Untuk mengetahui daya rotor dihitung dengan

    rumus P = (watt)

    Data Hasil Pengujian Dan PengolahanTabel 2 Data Pengujian Kecepatan Rotor

    Tabel 3 Data Pengujian Torsi dan Daya Rotor

    Hubungan Kecepatan Angin dengankecepatan Rotor

    Dari hasil percobaan diketahui bahwa RotorSavonius dua sudu mulai berputar (Cut-in)pada kecepatan angin 0,5 m/det sedangkanRotor dengan tiga sudu mulai berputar padakecepatan angin 0,7 m/det.

    Dari hasil pengolahan dan grafik hubungankecepatan angin vs kecepatan rotor (Gambar(6)) terlihat bahwa kecepatan putar rotorberbanding lurus dengan kecepatan angin.

    Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa rotorSavonius dua sudu menghasilkan putaran yangsedikit lebih tinggi dari pada rotor tiga sudu,dimana kecepatan tertinggi rotor dua suduadalah 127 rpm pada kecepatan angin 4,8m/det dan 120 rpm pada kecepatan angin 4,8m/det untuk rotor tiga sudu.

    Hubungan Kecepatan Angin dengan TorsiRotor

    Walaupun memiliki kecepatan putar yanglebih tinggi, ternyata rotor dua sudu tidaklangsung mampu menghasilkan torsi (tenaga).Rotor dua sudu baru menghasilkan torsi padakecepatan angin 2,06 m/met, sedangkan rotortiga sudu sudah menghasilkan torsi padakecepatan angin yang lebih rendah, yaitu padakecepatan 1,8 m/det.

    Pada kecepatan angin dibawah 3 m/det rotordua sudu menghasilkan torsi yang lebih kecil.Hasil pengujian menunjukkan bahwa rotor duasudu menghasilkan torsi yang sedikit lebihbesar dibanding rotor tiga sudu padakecepatan angin diatas 3 m/det, tetapi terjadipada kecepatan rotor (rpm) yang lebih rendah.

    Perbedaan torsi yang dihasilkan ini (torsi rotordua sudu lebih besar dari torsi rotor tiga sudu)terjadi dengan bentuk hubungan yang linier,sebagaimana ditunjukkan pada Gambar (7).

  • Kajian Eksperimental Pengaruh Jumlah Sudu terhadap Torsi dan Putaran Turbin Savonius Type U (Zulfikar)

    107

    Grafik hubungan kecepatan angin dengan torsirotor.

    Hubungan Kecepatan Angin dengan Daya Rotor

    Dari pengolahan data hasil pangujian diketahuibahwa rotor dua sudu mulai menghasilkan dayapada kecepatan angin 2,06 m/det, sebesar 0,14 watt.Sedangkan rotor tiga sudu mulai menghasilkan dayapada kecepatan angin yang lebih rendah, yaitu padakecepatan angin 1,8 m/det, sebesar 0,12 watt.

    Dari grafik hubungan kecepatan angin dengantorsi rotor (Gambar (8)) terlihat bahwa dayarotor baik dua sudu maupun tiga sudu akanmeningkat seiring dengan bertambahnyakecepatan angin, namun peningkatan daya padarotor dua sudu menunjukkan gradien yanglebih kecil dibanding rotor tiga sudu. Artinyapada kecepatan angin yang semakin tinggimaka kecenderungan peningkatan daya padarotor tiga sudu lebih besar dibandingpeningkatan daya pada rotor dua sudu.

    Gambar 6 Grafik hubungan kecepatan angin terhadap putaran rotor

    Gambar 7 Grafik Hubungan Kecepatan Angin Terhadap Torsi Rotor

    Gambar 8 Grafik Hubungan Kecepatan Angin Terhadap Daya Rotor

  • Jurnal Teknik Mesin Vol. 8, No. 2, Desember 2011 ISSN 1829-8958

    108

    5. PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Dari hasil Percobaan dan analisis yang telah dilakukandapat disimpulkan hal hal sebagai berikut :

    1. Pada kondisi tanpa beban rotor savonius dua sudumulai berputar pada kecepatan angin yang lebihrendah dan memiliki kecepatan putar yang lebihtinggi dibanding rotor tiga sudu pada kecepatanangin yang sama.

    2. Rotor Savonius tiga sudu ternyata mulaimenghasilkan daya pada kecepatan angin yanglebih rendah dibanding rotor dua sudu danmenghasilkan daya yang lebih besar pada kecepatanangin yang sama.

    3. Besarnya daya yang mampu dibangkitkan rotorSavonius dengan diameter 40 cm, tinggi 60 cm,diameter sudu 25 cm, dan offset 10 cm dan diujipada kecepatan angin rata rata Indonesia, ternyatasangat kecil dan tidak dapat dimanfaatkan sebagaisumber energi.

    5.2 Saran

    Untuk memanfaatkan energi angin sebagai pembangkitlistrik tenaga angin dengan rotor Savonius type U,disarankan agar dilakukan dengan menggunakan rotordengan dimensi yang lebih besar dan jumlah sudu yanglebih banyak, sesuai diameter sudu.

    UCAPAN TERIMAKASIH

    Terimakasih kami sampaikan kepada PimpinanPoliteknik Negeri Padang atas dukungan dana penelitianini, kepada Ka. Labor Fisika Politeknik Negeri Padangatas dukungan sarana / peralatan pengujian dan saudaraRadius Perdana atas peran aktifnya dalam penelitian ini.

    PUSTAKA

    1. Barrabasky, Savonius vs Tripala vs Sandia,http://www.youtube.com/watch?v=YMK_nyLJNrE& feature=related, maret 2010.

    2. Karwono, Pengaruh perubahan overlap suduterhadap torsi yang dihasilkan turbin savonius typeU, Majalah Ilmiah STTR Cepu, nomor 8, 6 11,2008

    3. R.N. Hidayatullah dkk, Desain Alat KonversiAnergi Angin Type Savonius Sebagai PembangkitListrik Pada Pulau Bawean, Jurusan TeknikKelautan ITS, Surabaya, 1 10 , 2010

    4. T.A. Fauzi Soelaiman dkk, Perancangan,Pembuatan dan Pengujian Prototipe SKEAMenggunakan Rotor Savonius dan Windside untukPenerangan Jalan Tol, Pusat Rekayasa IndustriProgram Studi Teknik Mesin, Institut TeknologiBandung , 2007.

    5. Tedjo Narsoyo Reksoatmodjo, Vertical-AxisDifferential Drag Windmill, Jurnal TeknikMesin Vol. 6, No. 2, 65 70, 2004.

    CURRICULUM VITAE

    Zulfikar, ST., MT., Lahir di Tarung-tarung, 2Oktober 1959. Lulus S1 Teknik Mesin STTPPadang tahun 1996 dan S2 Teknik MesinUniversitas Gajah Mada, tahun 2007, Bekerjasebagai Pengajar di Jurusan Teknik MesinPoliteknik Negeri Padang (Tahun 1987 sekarang).Email: [email protected].

    Nusyirwan, ST., MT., Lahir di Padang, 15November 1966. Lulus S1 Teknik Mesin STTPPadang tahun 1996 dan S2 Teknik Mesin ISTNJakarta Bidang Teknik Pemeliharaan, tahun 2009,Bekerja sebagai Pengajar di Jurusan Teknik MesinPoliteknik Negeri Padang (Tahun 1989 sekarang)

    Rakiman, ST., MT., Lahir di Padang, 15November 1966. Lulus S1 Teknik Mesin STTPPadang tahun 2000 dan S2 Teknik Mesin ITS Surabaya Tahun 2007, Bekerja sebagai Pengajardi Jurusan Teknik Mesin Politeknik NegeriPadang (Tahun 1989 sekarang)