Interprestasi Case
description
Transcript of Interprestasi Case
Interprestasi Caseneurologic
Punya linda
• Neurological Exam :
– Fully alert, irritable
– Meningeal sign : negative
– Cranial nerve : normal limit
– Motor : resting tremor, cogwheel
rigidity, bradikinesia, monotone
speech
– Sensory : normal limit
– Coordination : postural instability
– Higher cortical function : lost recent memory, dispraksia,
disorientation
• Neuropsychological Exam :
– MMSE : 19 probable gg.kognitif
– Clock drawing test : 3
– ADL / IADL : below normal limit
Meningeal sign(-)
(+)bila selaput otak meradang(misal meningitis) atau di rongga subarakhnoid terdapat benda asing(misal darah,seperti pada perdarahan subarakhnoid)
merangsang selaput otak
terjadi iritasi meningeal
Cranial nerve
NORMAL
• Resting TremorTremor gerakan involuntar yang timbul
karena aktivitas neuron yang berlebihan pada suatu daerah tertentu sebagai akibat aktivitas yang tidak diimbangi di daerah lain
Motorik
Kerusakan neuron di substansia nigra↓
Penurunan pengeluaran dopamin ↓
Ketidakseimbangan sistem eksitatorik dan inhibitorik
↓Hiperaktivitas dari salah satu saraf
Cogwheel Rigidity
Kekakuan otot yang memberikan sentakan kecil pada waktu otot diregang secara pasif
• Ciri khas penyakit parkinson
• M’perlihatkan resistensi yg relatif konstan thdp regangan otot
• Menurunkan kekuatan & kecepatan otot
• T’batas pd satu kel.otot (t’utama unilateral/ dpt menyebar & bilateral)
• Otot fleksor maupun ekstensor b’kontraksi kuat (tonus ↑) gang. kontrol pd kel.otot yg b’sebrangan
• Rigiditas melibatkan trunkus b’tanggung jwb thdp gaya b’jalan & posisi tubuh
• Cogwheel rigidity tremeor dgn tahanan otot (seperti hentakan)
Perlambatan abnormal dari gerakan, kelambatan respons fisik dan mental.
Bradikinesia
Terjadi karena ke-tidaksingkron-an dari koneksi internal dan stimulus dari sistem saraf itu sendiri
ke-tidaksingkron-an dari koneksi internal dan stimulus dari sistem saraf itu sendiri
ada sinyal ke sistem saraf
otak membuat rute baru dengan menciptakan jalur baru.
Tidak efektif
membutuhkan waktu lama, sehingga translasi dari sinyal lebih lama daripada sebelumnya.
Monotone speech
Hemisfer kirimempunyai kemampuan untuk memantau fungsi berbicara atau bertutur kata (bahasa ekspresif), pemahaman bahasa (bahasa reseptif), menulis dan membaca.
Hemisfer kananBahasa nonverbal berpusat di hemisfer kanan.
Apabila ada kelainan di hemisfer kanan akan mengakibatkan orang berbicara secara monoton, tanpa lagu dan penekanan, tidak menggunakan tatapan mata dan gerak-gerik tangan sewaktu berbicara, tidak mampu memilih bahasa yang sesuai dg situasi dan kondisi.
Postural instability
• Pasien berdiri dengan m’bungkuk & lengan berada dlm keadaan fleksi
• B’jalan dgn langkah pendek & sering tidak dapat b’henti
• Pasien kadang dapat tiba-tiba b’lari dgn menyeret kaki u/ m’pertahankan keseimbangan
• SIKAP Lesi di serebeler yg bilateral sering ditemukan
kelainan sikap. Bila ia berdiri, badan cenderung jatuh kearah
lesi. Bila ia berjalan, jalannya berdeviasi kearah lesi Pd pasien dengan lesi serebellum bagian
tengah (Vermis) pasien tidak dapat berdiri tegak (lurus), ia akan cenderung jatuh kedepan atau kebelakang.
Cortical function
Resent memorykemampuan untuk menyimpan item
dlm memori jangka panjang.DispraksiaMerupakan manifestasi dari gangguan
gerak visualDisorientasi
MMSE
• Meliputi evaluasi memori, orientasi, bahasa, kalkulasi dan atensi.
• MMSE dan CDT – pemeriksaan penapisan
– pedoman u/ evaluasi lebih lanjut
– mengetahui adanya disfungsi kognitif
– menginformasikan penderita, keluarga, atau pengasuhnya
– menentukan penata laksanaan berikutnya
pertimbangkan tingkatan sosial, pendidikan, dan budaya
ADL dan IADL
NORMAL
thx