International Accounting, 6/e
description
Transcript of International Accounting, 6/e
1Choi/Meek, 6/e
International Accounting, 6/eFrederick D.S. Choi
Gary K. Meek
Chapter 6: Foreign Currency Translation
2Choi/Meek, 6/e
Learning Objectives Why do firms translate from one currency to another? What is the difference between a spot, forward, and swap
transaction? What exchange rates are used in the currency translation
process and what are their financial statement effects? How does a translation gain or loss differ from a transactions
gain or loss? Is there more than one way of translating financial statements
from one currency to another? If so, what are they? How does the temporal method of currency translation differ from
the current rate method? What is the relationship between currency translation and
inflation?
3Choi/Meek, 6/e
Mengapa Perusahaan Melakukan Translasi? Memfasilitasi penyiapan laporan keuangan konsolidasi
yang memudahkan pembaca melihat kinerja kesuruhan perusahaan baik operasi domestik ataupun luarnegeri.
Mempasilitasi pengukuran eksposure perusahaan terhadap resiko valuta asing.
Mempasilitasi pencatatan transaksi valuta asing contoh penjualan, pembelian, pinjaman dalam valuta asing dalam kurs laporan keuangan entitas konsolidasi.
Mempasilitasi laporan akun domestik kepada pembaca luar negeri.
4Choi/Meek, 6/e
Tipe-tipe Kurs Transaksi. Transaksi spot: pertukaran pisik satu kurs denga kurs lainnya
dimana penyerahan dilakukan dengan segera. Kuota langsung/Direct quote: kurs valuta yang menentukan
jumlah unit kurs domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit valuta asing.
Kuota tidak langsung/Indirect quote: tarif kurs yang menetukan harga suatu unit valuta domestik dalam termin valuta asing.
Transaksi Forward: kesepakatan untuk mempertukarkan sejumlah valuta untuk valuta lainnya pada masa yang akan datang.
Transaksi Swap: melakukan pembelian spot dan penjualan forward secara simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward suatu valuta.
5Choi/Meek, 6/e
Akuntansi Untuk Transaksi Spot. Transaksi Spot: terjadi ketika suatu perusahaan membeli atau
menjual barang dimana pembayaran dilakukan dalam valuta asing, atau ketika perusahaan tersebut meminjam valuta asing.
Pada tanggal transaksi, tiap aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban di denominasikan dalam valuta asing di ukur dan dicatat dalam kurs fungsional laporan entitas pada tarif kurs spot yang berpengaruh pada tanggal tersebut. Kurs fungsional adalah kurs utama entitas pelapor dalam
melakukan transaski bisnis dan penciptaan dan penggunaan kas, contohnya dolar pada suatu perusahaan Amerika.
Pada tiap tanggal neraca, pencatatan saldo yang didenominasikan dalam kurs selain kurs fungsional perusahaan pelapor di sesuaikan untuk mencerminkan tingkat kurs kini.
6Choi/Meek, 6/e
Akuntansi Untuk Transaksi Spot. (contin) Kerugian dan keuntungan valuta asing dicatat ketika
kurs berubah antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian transaksi, atau antara tanggal transaksi dan tanggal neraca yang disipakna sebelum penyelesaian transaksi.
Contoh: pada 1 September, tahun kalender perusahaan manufaktur Amerika menjual barang ke perusahan importir Swedia dengan cara kredit pada termin 90-hari sebesar SEK 1.000.000. Kurs dollar/krona pada 1 September adalah $0.14 = SEK 1, pada 30 September $0,13 = SEK 1, dan pada 1 Desember $0,11 = SEK 1
7Choi/Meek, 6/e
8Choi/Meek, 6/e
Tipe translasi dan Pengaruhnya Terhadap Laporan. Kurs Historis/Historical rate: Kurs valuta ditentukan ketika
aktiva valas di peroleh atau kewajiban valas terjadi. Menjaga biaya awal ekuivalen dari item valuta asing dalam kurs
pelaporan. Penggunaan kurs historis tidak menimbulkan keuntungan dan
kerugaian translasi, dimana peningkatan dan penurunan dalam kurs laporan ekuivalen dari valas.
Kurs kini/Current rate: Kurs valuta di tentukan sesuai dengan tanggal laoran keuangan. Perubahan dalam kurs valuta ekuivalen dari iem valas ketika
kurs valuta berubah. Menggunaka kurs kini menimbulkan keuntungan dan kerugain
translasi. Kurs Rata-rata/Average rate: penggunaan rata-rata sederhana
atau tertimbang baik menggunakan kurs historis atau kurs kini.
9Choi/Meek, 6/e
Keuntungan atau Kerugian Translasi atau Transaksi. Keuntungan dan kerugian translasi: hasil dari
proses restatement. Keuntungan dan kerugian Transalasi: Hasil dari
pertukaran isik satu kurs dengan yang lainnya. Kerugian atau keuntungan pada suatu penyelesaian:
Timbul ketika kurs yang digunakan untuk mencatat transaski awal berbeda dari kurs yang digunakan pada saat penyelesaian translasi.
Keuntungan atau kerugian translasi pada translasi yang belum selesai: timbul ketika laporan keuangan konsolodasi disipkan sebelum penyelesaian dan kurs kini telah berubah sejak tanggal transaksi. Serupa dengan keuntungan dan kerugian translasi sebagai
hasil dari proses penyajian ulang/restatement.
10Choi/Meek, 6/e
11Choi/Meek, 6/e
Tipe Metode Translasi. Metode Kurs Tunggal/Single rate method:
Menerapkan kurs valuta tunggal, kurs kini, pada semua akltiva dan kewajiban valas.
Metode Kurs Multiple/Multiple rate methods: Menggunakan beberapa kombinasi atau kurs kini dan kurs historis untuk mentranslasikan saldo valas.
12Choi/Meek, 6/e
13Choi/Meek, 6/e
Metode Current-Noncurrent Aktiva Lancar dan kewajiban lancar ditranalasikan
menggunakan kurs kini. Aktiva tetap dan kewajiban jangka panjang di
translasikan menggunakan kurs historis. Pendapatan dan beban (tidak termasuk depresiasio
dan amortisasi) ditransalsi menggunakan kurs rata-rata.
Depresiasi dan amortisasi dibebankan pada kurs historis ketika aktiva berkaitan di peroleh.
14Choi/Meek, 6/e
15Choi/Meek, 6/e
16Choi/Meek, 6/e
Metode Monetary-Nonmonetary Aktiva Moneter and kewajiban moneter di
translasikan pada kurs kini. Aktiva nonmoneter dan kewajiban nonmoneter di
transalasikana menggunakan kurs historis. Pendapatan dan beban, tidak termasuk depresiasi
amortisasi dan harga pokok penjualan, pada kurs rata-rata.
Depresiasi, dan beban amortisasi dan harga pokok penjualan pada kurs historis pada saat aset tersebut dieroleh.
See Exhibits 6-8 and 6-9.
17Choi/Meek, 6/e
Metode Temporal Aktiva moneter dan kewajiban moneter di transalasi
menggunakan kurs kini. Item-item non moneter di translasikan pada kurs yang dapat
menjaga dasar pengukuran awalnya. Saldo Valas pada biaya historis ditransalasikan mengguanakan
kurs historis. Saldo Valuta Asing ada biaya kini atau nilai pasar ditransalasikan
menggunakan kurs kini. Pendapatan dan Beban, termasuk harga pokok penjuaalan jika
persesiaan dinilai berdasarkan harga pasar ditranslasikan menggunakan kurs rata-rata.
Depresiasi, beban amortisasi, dan harga pokok penjualan ketika persediaan di nialai pada biaya, ditranslasikan menggunakan kurs historis ketika aktiva diperoleh.
See Exhibits 6-8 and 6-9.
18Choi/Meek, 6/e
Metode Kurs kini (tunggal) Semua aktiva dan kewajiban valas di
transalasikan menggunakan kurs kini. Semua pendapatan dan beban di
transalasikan rata-rata tertimbanga dari kurs kini selama periode berjalan.
See Exhibits 6-8 and 6-9.
19Choi/Meek, 6/e
Features of FASB 52 and IAS 21 Objectives
Reflect in consolidated statements the financial results and relationships measured in the primary currency in which each consolidated entity does business.
Provide information compatible with the expected economic effects of an exchange rate change on an entity’s cash flows and equity.
Objectives based on the notion of a functional currency defined earlier. Functional currency can be the parent currency. Functional currency can be the local currency.
20Choi/Meek, 6/e
21Choi/Meek, 6/e
Features of FASB 52 and IAS 21 (contin) Translation when the parent currency is functional.
Foreign currency financial statements remeasured to reporting currency using the temporal method.
Translation gains and losses resulting from the translation process are included in current income.
Translation when the local currency is functional. Foreign currency financial statements translated to
reporting currency using the current rate method. Translation gains and losses disclosed as a separate
component of consolidated equity.
22Choi/Meek, 6/e
Hubungan Antara Transalasi Valas Dan Inflasi. Nilai eksternal dari valuta suatu negara
burhubungan terbalik dengan tingkat inflasinya IAS 21 Mengijinkan penyajian ulag pada untuk
inflasi lokal sebelum dilakukan translasi valuta. FAS 52 meminta penggunaan kurs perusahaan
induk sebagai kurs fungsioanl untuk oerasi luar negeri yang berlokasi di lingukungan hiper inflasi. (i.e., countries where the cumulative rate of inflation exceeds 100% over a three-year period).
23Choi/Meek, 6/e
Other Chapter Exhibits
24Choi/Meek, 6/e
Other Chapter Exhibits (contin)
25Choi/Meek, 6/e
Other Chapter Exhibits (contin)
26Choi/Meek, 6/e
Other Chapter Exhibits (contin)
27Choi/Meek, 6/e
Other Chapter Exhibits (contin)
28Choi/Meek, 6/e
Other Chapter Exhibits (contin)
29Choi/Meek, 6/e
Other Chapter Exhibits (contin)