INTEGRASI FUZZY ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN … fileKata kunci : fuzzy-ANP, goal programming,...

13
INTEGRASI FUZZY ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING DALAM PEMILIHAN SUPPLIER DAN ALOKASI ORDER (Studi Kasus : ITS Press Surabaya) Prawatyaningrum Kusuma Hapsari, Prof. Ir. Suparno, MSIE, Ph.D Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email : [email protected] , [email protected] Abstrak Pemilihan supplier merupakan permasalahan multi kriteria yang didalamnya terdapat faktor- faktor tangible ataupun intangible. Dalam permasalahan ini, apabila setiap supplier memiliki konstrain yang berbeda, maka akan timbul pertanyaan : supplier manakah yang terbaik dan seberapa banyak kuantitas yang harus dibeli dari masing-masing supplier yang terpilih. Penelitian ini mengintegrasikan pendekatan fuzzy-Analytic Network Process (fuzzy-ANP) dan goal programming untuk memilih supplier kertas dan tinta cetak terbaik untuk ITS Press. Pemilihan supplier dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan selanjutnya menentukan alokasi pembelian yang optimal terhadap supplier yang terpilih dengan tujuan memaksimalkan nilai pembelian (value of purchasing), serta meminimasi biaya pembelian dan defect rate. Tiap-tiap supplier dievaluasi dengan 15 kriteria yang ditentukan dan digolongkan dalam subnet benefit, opportunity, cost, dan risk (BOCR). Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan Wiranata sebagai supplier kertas terbaik dan Nikki sebagai supplier tinta cetak terbaik. Dan untuk pengalokasian order digunakan tujuan minimasi deviasi pada masing-masing fungsi tujuan. Kata kunci : fuzzy-ANP, goal programming, pemilihan supplier, alokasi order. Abstract Supplier selection is a multi-criteria problem which includes both tangible and intangible factors. In these problems if suppliers have a different constraint, two problem will exists : which suppliers are the best and how much should be purchased from each suppliers selected. In this paper an integrated of fuzzy-Analytic Network Process (fuzzy-ANP) and goal programming is proposed to chooxing the best supplier for ITS Press and define the optimum quantities among slected suppliers to maximize value of purchasing, minimize the budget anf defect rate. Each suppliers are evaluated according to 15 criterias that are involved in benefit, opportunity, cost, risk (BOCR) subnet. And the results is get Wiranata as the best paper supplier and Nikki for the best ink supplier. And the proposed for order allocation is to minimize of deviation in each objective function. Keywords : fuzzy-ANP, goal programming, supplier selection, order allocation.

Transcript of INTEGRASI FUZZY ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN … fileKata kunci : fuzzy-ANP, goal programming,...

INTEGRASI FUZZY ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL

PROGRAMMING DALAM PEMILIHAN SUPPLIER DAN ALOKASI ORDER

(Studi Kasus : ITS Press Surabaya)

Prawatyaningrum Kusuma Hapsari, Prof. Ir. Suparno, MSIE, Ph.D

Jurusan Teknik Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Email : [email protected], [email protected]

Abstrak

Pemilihan supplier merupakan permasalahan multi kriteria yang didalamnya terdapat faktor-

faktor tangible ataupun intangible. Dalam permasalahan ini, apabila setiap supplier memiliki

konstrain yang berbeda, maka akan timbul pertanyaan : supplier manakah yang terbaik dan

seberapa banyak kuantitas yang harus dibeli dari masing-masing supplier yang terpilih.

Penelitian ini mengintegrasikan pendekatan fuzzy-Analytic Network Process (fuzzy-ANP) dan

goal programming untuk memilih supplier kertas dan tinta cetak terbaik untuk ITS Press.

Pemilihan supplier dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan selanjutnya

menentukan alokasi pembelian yang optimal terhadap supplier yang terpilih dengan tujuan

memaksimalkan nilai pembelian (value of purchasing), serta meminimasi biaya pembelian dan

defect rate. Tiap-tiap supplier dievaluasi dengan 15 kriteria yang ditentukan dan digolongkan

dalam subnet benefit, opportunity, cost, dan risk (BOCR). Dari hasil perhitungan tersebut

didapatkan Wiranata sebagai supplier kertas terbaik dan Nikki sebagai supplier tinta cetak

terbaik. Dan untuk pengalokasian order digunakan tujuan minimasi deviasi pada masing-masing

fungsi tujuan.

Kata kunci : fuzzy-ANP, goal programming, pemilihan supplier, alokasi order.

Abstract

Supplier selection is a multi-criteria problem which includes both tangible and intangible factors.

In these problems if suppliers have a different constraint, two problem will exists : which

suppliers are the best and how much should be purchased from each suppliers selected. In this

paper an integrated of fuzzy-Analytic Network Process (fuzzy-ANP) and goal programming is

proposed to chooxing the best supplier for ITS Press and define the optimum quantities among

slected suppliers to maximize value of purchasing, minimize the budget anf defect rate. Each

suppliers are evaluated according to 15 criterias that are involved in benefit, opportunity, cost,

risk (BOCR) subnet. And the results is get Wiranata as the best paper supplier and Nikki for the

best ink supplier. And the proposed for order allocation is to minimize of deviation in each

objective function.

Keywords : fuzzy-ANP, goal programming, supplier selection, order allocation.

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Seluruh aktivitas dalam perusahaan

merupakan satu mata rantai yang saling

terhubung dan saling berupaya untuk turut

serta meningkatkan kompetensi perusahaan.

Karena dalam era persaingan industri yang

ketat seperti saat ini, dan diiringi oleh pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi hanya perusahaan yang berkompeten

saja yang mampu bertahan. Permasalahan yang

dihadapi industri masa kini adalah perubahan

lingkungan yang dipengaruhi oleh faktor

internal, salah satunya adalah

demand/permintaan pelanggan, persaingan

global, unpredictable event, serta ketersediaan

bahan baku, sumber daya manusia, ataupun

teknologi. Sehingga dalam suatu perusahaan

diperlukan sebuah manajemen yang efektif

untuk dapat mengatur kinerja perusahaan.

Permasalahan pemilihan supplier

selalu berkaitan erat dengan pemilihan supplier

secara tepat, dengan alokasi kuotanya masing-

masing. Kesalahan dalam pemilihan supplier

dapat mengacaukan kegiatan produksi dan

operasi perusahaan, hal ini berkaitan dengan

peran supplier sebagai pemasok bahan baku

atau bahan pendukung yang digunakan dalam

proses produksi. Pada umumnya terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja

dari supplier, salah satunya adalah kualitas,

delivery, history performance, garansi, harga,

technical capability dan kondisi finansial. Oleh

karena itu, pemilihan supplier merupakan

permasalahan multikriteria dimana di

dalamnya terdapat kriteria tangible ataupun

intangible yang dapat menyebebkan terjadinya

konflik satu sama lain. Sehingga dalam hal

mencari dan memilih supplier yang

berpotensial tersebut, harus ditentukan oleh

orang-orang yang berkepentingan dalam

pengambilan keputusan tersebut. Sehingga

pihak-pihak pengambil keputusan harus

memiliki pengalaman yang baik dalam

melakukan penilaian pada pemasok

(vendor/supplier) terhadap bahan baku/produk

yang dihasilkannya.

Penelitian ini mengambil

permasalahan yang ada pada usaha percetakan

ITS Press mengenai pemilihan supplier bahan

baku kertas HVS 70 gram dan tinta cetak. ITS

Press adalah usaha percetakan yang bersifat

Make to Order, namun karena order yang

diterima bersifat kontinyu dan dalam jumlah

yang besar maka perusahaan ini dituntut untuk

terus menerus berproduksi. Order yang

diterima oleh ITS dari customer bervariasi,

produk-produk yang dihasilkan antara lain

buku diktat, sticker, undangan, shopping bag,

dan sebagainya. Tetapi order yang paling

banyak diterima adalah buku diktat, dengan

bahan baku yang dibutuhkan adalah kertas art

paper 230 gram, kertas HVS 70 gram serta

tinta cetak.

Order yang diterima ITS Press sifatnya

kontinyu dengan permintaan yang relatif

singkat untuk pengerjannya. Oleh karena itu

dibutuhkan supplier yang fleksibel untuk dapat

mensupply bahan baku yang dibutuhkan oleh

ITS Press. Terkadang selama ini, supplier

tidak dapat memenuhi semua kebutuhan raw

material perusahaan, karena selama ini hanya

menggunakan supplier tunggal untuk masing-

masing bahan baku untuk memasok kebutuhan

perusahaan. Oleh karena itu, ITS Press

berencana untuk menambah supplier agar tidak

terjadi stockout dan supaya proses produksi

dapat berjalan lancar serta dapat terselesaikan

tepat waktu sesuai dengan permintaan

customer.

Untuk mendapatkan supplier yang

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

perusahaan tersebut, maka dalam melakukan

pemilihan supplier terdapat beberapa kriteria

yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya,

kriteria dalam melakukan pemilihan supplier

antara lain adalah kualitas, fleksibilitas,

delivery, harga, reliabilitas, dsb. Dalam

penelitian ini, penentuan kriteria digunakan

pendekatan Dickson’s Vendor Selection

Criteria (Weber, Charles A., et al, 1991) dan

kriteria pemilihan supplier menurut Zhang, et

al (2009). Dan juga digunakan metode fuzzy

Analytic Network Process (ANP). Pendekatan

ANP digunakan untuk mengambil keputusan

terbaik bedasarkan kriteria-kriteria yang ada,

baik yang bersifat kualitatif ataupun

kuantitatif. Kriteria-kriteria yang nantinya

sudah ditetapkan diklasifikasikan ke dalam

benefit, opportunity, cost, risk subnet.

Penggunaan fuzzy dalam penelitian ini adalah

untuk mengakomodir sifat samar dalam

pengambilan keputusan untuk memberikan

judgement dimana dapat mengatasi

ketidakpastian didalam kriteria-kriteria

kualitatif. ANP dapat digunakan untuk

meyelesaikan permasalahan pengambilan

keputusan yang terdapat hubungan saling

mepengaruhi antar kriteria dalam suatu level

tertentu. Hal ini sesuai dengan permasalahan

yang ada dalam perusahaan, dimana kriteria-

kriteria dalam melakukan pemilihan supplier

memiliki keterkaitan antara yang satu dengan

yang lain. Sehingga secara keseluruhan untuk

melakukan pemilihan supplier digunakan

metode fuzzy-ANP, sedangkan untuk

menentukan alokasi pembelian untuk tiap-tiap

supplier yang terpilih agar mendapatkan hasil

yang optimal digunakan metode Goal

Programming, selanjutnya dilakukan analisa

sensitivitas pada hasil optimasi alokasi.

1.2 Perumusan Masalah

Masalah yang ingin diselesaikan

dalam penelitian tugas akhir ini adalah

mengenai pemilihan supplier yang sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan, agar supplier

yang telah dipilih mampu melaksanakan

kewajibannya melakukan pengadaan barang,

dan bagaimana mengalokasikan

pembelian/order terhadap supplier yang telah

ditentukan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tugas akhir ini

adalah :

1. Mengidentifikasi kriteria yang

berpengaruh dalam pemilihan supplier

dan mengklasifikasikannya dalam

benefit, opportunity, cost, risk subnet.

2. Menentukan ranking supplier yang

terbaik sesuai dengan kriteria yang

ada.

3. Melakukan alokasi pembelian terhadap

supplier yang terpilih.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan rekomendasi tentang

pemilihan supplier pada perusahaan.

2. Memberikan rekomendasi untuk

alokasi pembelian terhadap tiap

supplier.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian tugas akhir

ini terdiri dari batasan dan asumsi yang

digunakan, yaitu :

1.5.1 Batasan

Batasan yang digunakan adalah :

Penelitian hanya dilakukan untuk supplier

produk kertas kertas HVS 70 gram dan tinta

cetak.

1.5.2 Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Tidak ada inventory.

2. Masing-masing subnet BOCR

memiliki bobot yang sama.

2. Metodologi Penelitian

Tahapan awal dalam penelitian yang akan

dilakukan adalah mengidentifikasikan

permasalahan yang akan dijawab pada

penelitian ini. Masalah yang ingin diselesaikan

dalam penelitian tugas akhir ini adalah

melakukan brainstorming dengan perusahaan

untuk megetahui permasalahan perusahaan

mengenai pemilihan supplier yang sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan, agar supplier

yang telah dipilih mampu melaksanakan

kewajibannya menyediakan bahan-bahan yang

dibutuhkan oleh perusahaan, dan bagaimana

mengalokasikan pembelian/order terhadap

supplier yang telah ditentukan.

Tujuan dari penelitian ini adalah

mengidentifikasikan kriteria yang berpengaruh

dalam pemilihan supplier, menentukan ranking

supplier yang terbaik sesuai dengan kriteria

yang ada, serta melakukan alokasi

pembelian/order terhadap tiap-tiap supplier

yang terpilih.

Studi Pustaka dilakukan untuk

mempelajari teori-teori yang mendukung

penelitian ini yaitu mengenai decision making.

Studi literatur (pustaka) ini digunakan sebagai

dasar atau pedoman dalam menyelesaikan

masalah dan mencapai tujuan penelitian.

Selanjutnya dilakukan pengumpulan

data yang dibutuhkan. Penentuan kriteria

pemilihan supplier dilakukan berdasarkan

dengan acuan Dickson’s Vendor Selection

Criteria (Weber, Charles A., 1991) dan Zhang,

et al (2009) yang telah disesuaikan dengan

kondisi kebutuhan perusahaan. Pemilihan

kriteria dilakukan dengan melakukan

brainstorming dengan pihak terkait

perusahaan. Setelah menentukan kriteria-

kriteria yang dubutuhkan dalam melakukan

pemilihan supplier, selanjutnya adalah

mengidentifikasi kriteria-kriteria tersebut

kedalam benefit opportunity, cost, risk

(BOCR) subnet, selanjutnya ditentukan

hubungan antar tiap kriteria dan kluster, baik

hubungan innerdependence atau

outerdependence.

Data-data yang diperlukan dalam

penelitian ini meliputi data primer dan

sekunder, selanjutnya dilakukan pengolahan

data dengan pendekatan fuzzy-ANP. Bilangan

fuzzy digunakan untuk meminimalkan

ketidakpastian dalam kriteria supplier yang

bersifat kualitatif. Variabel linguistik

digunakan untuk mendapatkan penilaian

subyektif dari pembuat keputusan, maka fungsi

keanggotaan triangular dapat digunakan untuk

mengelompokkan kesamaran yang terjadi pada

variabel linguistik. Setelah dikonversikan ke

dalam triangular fuzzy number, selanjutnya

didefuzzyfikasi untuk mendapatkan nilai

tunggal yang nantinya akan digunakan untuk

membangun matriks berpasangan dalam ANP.

Lalu selanjutnya dilakukan pengolahan dengan

menggunakan ANP untuk mendapatkan bobot

untuk tiap-tiap kriteria. Bobot ini selanjutnya

dapat diintegrasikan dalam membuat

perangkingan pilihan supplier, untuk

menentukan supplier manakah yang terbaik

untuk dipilih. Setelah mendapatkan ranking

dari tiap supplier dari hasil perhitungan ANP

maka dilakukan alokasi pembelian pada

supplier dengan peringkat atau bobot tiap

kriterianya dengan meminimasi biaya

pembelian, minimasi defect rate, dan

memaksimumkan total nilai pembelian dengan

metode goal programming.

Selanjutnya dilakukan analisa

sensitivitas pada model Goal Programming

untuk mengetahui tingkat sensitivitas model-

model tersebut. Berdasarkan hasil analisa

maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian

dan dapat memberikan saran-saran

rekomendasi untuk perusahaan ataupun untuk

penelitian selanjutnya berdasarkan hasil dari

penelitian.

3. Pengumpulan Data

3.1. Penentuan Kriteria Pemilihan Supplier

Kriteria dalam melakukan pemilihan

supplier dilakukan melalui brainstorming

dengan perusahaan berdasarkan pendekatan

dari Dickson’s Vendor Selection Criteria dan

pengembangan kriteria pemilihan supplier

menurut Zhang, et al (2009). Dasar hasil studi

literarur dan brainstorming yang telah

dilakukan, maka diperoleh kriteria-kriteria

yang ditetapkan oleh ITS Press dan

pengklusteran kriteria-kriteria tersebut untuk

melakukan pemilihan supplier, antara lain :

Tabel 3.1 Kluster dan Kriteria Pemilihan Supplier

3.2 Penentuan Alternatif

Saat ini terdapat empat supplier untuk

bahan baku kertas HVS 70 gram dan dua

supplier tinta cetak yang akan

dipertimbangkan untuk menjadi rekanan ITS

Press. Supplier untuk bahan baku kertas HVS

70 gram adalah :

1. Wiranata

2. Wujud Unggul

3. Erlangga

4. SPJ

Sedangkan untuk supplier tinta cetak adalah :

1. Nikki

2. Wujud Unggul

3.3 Pembuatan Model Benefits,

Opportunities, Costs, Risks (BOCR)

Subnetwork

Dari 15 kriteria yang telah ditentukan

untuk melakukan pemilihan supplier dan

penetapan alternatif supplier maka selanjutnya

kriteria-kriteria yang telah ditetapkan tersebut

diklasifikasikan ke dalam BOCR merits

melalui proses brainstorming dengan pihak

perusahaan.

3.3.1 Benefits Subnetwork

Subnetwork dalam BOCR merits ini

terdiri dua kluster kriteria, yaitu kluster

ketepatan dimana kualitas, waktu pengiriman,

jumlah pengiriman, dan packaging terdapat di

dalamnya. Serta kluster fleksibilitas dimana

terdapat kriteria pembayaran, frekuensi

pengiriman, dan kapasitas produksi dari

supplier terdapat di dalamnya.

Gambar 3.1 Benefit Subnetwork

3.3.2 Opportunities Subnetwork

Kluster dibawah opportunities subnet ini

adalah kluster service, yang didalamnya

terdapat kriteria garansi dan layanan

pengaduan, responsiveness, prosedur

komplain, dan relationship and communication

system.

Gambar 3.2 Opportunities Subnetwork

3.3.3 Costs Subnetwork

Kriteria dalam subnet costs adalah harga

produk yang ditawarkan oleh supplier. Harga

barang yang diberikan oleh supplier sudah

termasuk dari biaya pengiriman.

Gambar 3.3 Costs Subnetwork

3.3.4 Risks Subnetwork

Kriteria dalam subnet risks adalah

struktur organisasi supplier, history

perusahaan, dan kondisi finansial dari supplier.

kriteria-kriteria tersebut berada dalam kluster

struktur bisnis.

Gambar 3.4 Risks Subnetwork

3.4 Hubungan Innerdependence dan

Outerdependence

Hubungan innerdependence adalah

hubungan yang saling mempengaruhi yang

terjadi antara satu elemen dengan elemen lain

yang berada dalam satu kluster, sedangkan

hubungan outerdependence adalah hubungan

saling mempengaruhi antara satu elemen

dengan elemen lain yang berbeda kluster.

Hubungan innerdependence dan

outerdependence antar kriteria dan

pengolompokkannya dalam BOCR merits

diperoleh dari hasil brainstorming dengan

pihak perusahaan yang merupakan seseorang

yang berpengalaman dan berkompeten.

3.4.1 Hubungan Innerdependence

Adapun hubungan yang terjadi antar

elemen dalam satu kluster atau hubungan

innerdependence terdapat dalam Benefit

Subnet yaitu pada kluster ketepatan dan pada

Opportunities Subnet, yaitu pada kluster

service.

3.4.1.1 Kluster Ketepatan

Kriteria packaging mempengaruhi

kualitas, dimana jika packaging produk

dilakukan dengan benar dan tepat maka akan

menjaga produk tersebut dalam keadaan yang

baik. Karena dengan packaging yang tepat

akan meminimalisir terjadinya kerusakan atau

terjadi cacat pada saat melakukan pengiriman

barang atau material handling.

Kriteria packaging juga

mempengaruhi jumlah pengiriman, karena

dengan packaging yang benar dan tepat maka

kualitas produk akan tetap terjaga pada saat

material handling yang secara tidak langsung

mempengaruhi jumlah pengiriman barang,

bahwa jumlah barang tidak berkurang karena

mengalami cacat atau kerusakan.

3.4.1.2 Kluster Service

Kriteria responsiveness mempengaruhi

relationship and communication system,

dengan tanggap memberikan respon terhadap

keinginan customer ataupun terhadap

komplain yang diberikan oleh customer maka

hubungan baik dan komunikasi antara supplier

dengan customer akan tetap berjalan dan

terjaga.

Responsiveness mempengaruhi

prosedur komplain, dengan respons yang

tinggi kepada customer maka akan

memberikan kemudahan kepada customer

untuk melakukan komplain.

3.4.2 Hubungan Outerdependence

Hubungan outerdependence terjadi

pada semua kriteria dalam masing-masing

subnet BOCR, semua kriteria dalam kluster

pada subnet BOCR saling mempengaruhi

terhadap kluster alternatif dari supplier.

3.5 Pembuatan Kuesioner

Kuesioner dibuat berdasarkan dari

model BOCR dengan subnetworknya yang

telah dibentuk sebelumnya. Kuesioner dibuat

berdasarkan dari hubungan innerdependence

ataupun outerdependence yang terjadi antar

kriteria maupun dengan altrnatif dalam

masing-masing subnet BOCR dengan cara

melakukan pairwise comparison antar kriteria

ataupun kluster.

Kuesioner diisi oleh para responden

yang berkepentingan dalam melakukan

pembelian bahan baku ataupun dalam

melakukan pemilihan supplier di ITS Press.

Responden ini terdiri dari 3 orang yaitu, dua

orang bagian purchasing dan seorang bagian

produksi. Kuesioner dibuat untuk mengetahui

seberapa besar hubungan ketergantungan

tersebut berdasarkan penilaian dari responden.

Dalam kuesioner, responden

memberikan penilaian dengan menggunakan

variabel lingustik, yaitu equal (sama), weak

(lemah), strong (kuat), very strong (sangat

kuat), dan extremely (mutlak).

3.6 Data Kebutuhan Bahan Baku

Bahan baku yang dijadikan dalam

penelitian ini adalah kertas HVS 70 gram dan

tinta cetak. Berikut merupakan data kebutuhan

kertas HVS 70 gram dan tinta cetak selama 12

bulan ke depan.

Tabel 3.2 Kebutuhan Kertas dan Tinta

Berikut adalah data kapasitas produksi

dan harga produk dari masing-masing supplier

kertas HVS 70 gram dan tinta cetak.

Tabel 3.3 Kapasitas Produksi dan Harga Kertas

Tabel 3.4 Kapasitas Produksi dan Harga Tinta

Tiap-tiap supplier memiliki batas

minimum pembelian agar dapat melakukan

pengiriman barang.

Tabel 3.5 Minimum Pembelian dari Supplier Kertas

Tabel 3.6 Minimum Pembelian dari Supplier Tinta

Sedangkan untuk data defect rate dari

tiap-tiap supplier kertas dan tinta

Tabel 3.5 Defect Rate Supplier Kertas

Tabel 3.6 Defect Rate Supplier Tinta

4. Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah fuzzy-ANP, dan

pengalokasian order kepada tiap-tiap supplier.

4.1 Merubah Variabel Linguistik Menjadi

Bilangan Fuzzy

Kuesioner yang digunakan untuk

melakukan pairwise comparison antar

alternatif menggunakan varabel linguistik,

untuk melakukan pengolahan data selanjutnya

maka variabel linguitik tersebut perlu diubah

menjadi bilamgan fuzzy. Bilangan fuzzy yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

triangular fuzzy number. Transformasi variabel

linguistik mejadi bilangan fuzzy triangular

terdapat pada tabel 4.1

Tabel 4.1. Transformasi Variabel Linguistik

Menjadi Bilangan Fuzzy

.

Sebagai contoh adalah kuesioner

bagian pertama pada pertanyaan 1, untuk

responden pertama pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Contoh Kuesioner

Terlihat jawaban strong untuk supplier

Wiranata, jika ditransformasikan ke dalam

bilangan fuzzy triangular maka menjadi

bilangan (1/3, 1/5, 1/7). Apabila nilai strong

berada berada di sebelah kiri nilai equal maka

bilangan fuzzy triangular berubah menjadi (3,

5, 7).

4.2. Menghitung Rata-Rata Geometris

Kuesioner

Setelah menterjemahkan variabel

linguistik kedalam bilangan fuzzy triangular

dimana setiap nilainya dijabarkan kedalam

himpunan fuzzy, maka langkah selanjutnya

adalah menggabungkan masing-masing nilai

batas bawah (C), nilai tengah (A), dan batas

atas (B) dari ketiga kuesioner menjadi masing-

masing satu nilai batas bawah (C), nilai tengah

(A), dan batas atas (B) untuk tiap

perbandingan berpasangan dengan

menggunakan rumus rata-rata geometris.

𝐶 = 𝑐1 𝑥 𝑐2 𝑥 𝑐3 𝑥 …… . 𝑥 𝑐𝑛𝑛

𝐴 = 𝑎1 𝑥 𝑎2 𝑥 𝑎3 𝑥 …… . 𝑥 𝑎𝑛𝑛

𝐵 = 𝑏1 𝑥 𝑏2 𝑥 𝑏3 𝑥…… . 𝑥 𝑏𝑛𝑛

4.3 Defuzzyfikasi

Pada penelitian ini defuzzyfikasi

menggunakan metode center of gravity (COG).

Dimana tiga nilai dari bilangan fuzzy

triangular (C, A, B) yang sudah dirata-rata

geometris akan dirubah menjadi satu nilai

crisp untuk kemudian dimasukkan kedalam

pengolahan data dengan menggunakan ANP.

Adapun rumus dari defuzzyfikasi tersebut

adalah sebagi berikut :

𝐶𝑂𝐺 = (𝑥−𝑐)

(𝑎−𝑐)

𝑎

𝑐𝑥𝑑𝑥 + (𝑥−𝑏)

(𝑎−𝑏)

𝑏

𝑎𝑥𝑑𝑥

(𝑥−𝑐)(𝑎−𝑐)

𝑎

𝑐𝑑𝑥 + (𝑥−𝑏)

(𝑎−𝑏)

𝑏

𝑎𝑑𝑥

4.4 Perhitungan Bobot Prioritas Lokal

Setelah diperoleh satu nilai crisp untuk

penilaian masing-masing hubungan dari

metode fuzzy, maka selanjutnya adalah

menghitung bobot prioritas lokal dengan

menggunakan software Super Decision 2.0.8.

Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui

bobot masing-masing elemen yang saling

berhubungan. Setiap dilakukan bobot prioritas

lokal. Nilai konsistensi harus diperhatikan.

Nilai inkonsistensi tidak boleh lebih dari 0,1.

Sebagai contoh pada gambar 4.1, nilai

inkonsistensi dari perbandingan berpasangan

antara kualitas dengan kluster alternatif adalah

sebesar 0,0405 yang berarti konsisten.

Gambar 4.1 Perbandingan Berpasangan Antara

Kualitas terhadap Kluster Alternatif Supplier Kertas

Selain perbandingan berpasangan

antara elemen masing-masing kluster,

dilakukan juga pembobotan perbandingan

berpasangan antar kluster.

4.5 Pembuatan Supermatriks

Supermatriks yang akan disusun

adalah unweighted supermatriks untuk masing-

masing BOCR subnet, weighted supermatriks

yaitu untuk benefit dan opportunities subnet,

dan limiting supermatriks. Unweighted

supermatriks adalah bobot nilai prioritas lokal

yang tidak memperhitungkan adanya

perbandingan antar kluster, sedangkan

weighted supermatriks memperhitungkan

adanya perbandingan antar kluster. Dan yang

terakhir yaitu limiting supermatriks dimana

merupakan hasil iterasi perkalian weighted

supermatriks dengan dirinya sendiri hingga

diperoleh nilai yang sama setiap barisnya.

Supermatriks yang disusun dalam pengolahan

data ini dibuat berdasarkan masing-masing

BOCR subnet.

4.6 Penentuan Alternatif Ranking pada

BOCR Subnet

Dari nilai pembobotan yang telah

diperoleh maka dilakukan perangkingan tiap-

tiap alternatif pada masing-masing BOCR

subnet. Berikut merupakan hasil prioritas

alternatif pada benefit, opportunities, cost, dan

risk subnet pada gambar 4.2 dan 4.3.

Gambar 4.2 Prioritas Alternatif Supplier Kertas

dalam BOCR Subnet

Dari hasil nilai prioritas diatas dalam

masing-masing benefit, opportunities, cost, dan

risk subnet dapat dilihat bahwa untuk supplier

kertas yang paling banyak memberikan benefit

dan opportunities untuk ITS Press adalah

Wiranata, sedangkan untuk supplier yang

paling besar menyebabkan cost adalah SPJ,

dan yang paling besar terjadinya resiko adalah

Wujud Unggul.

Gambar 4.2 Prioritas Alternatif Supplier Tinta

dalam BOCR Subnet

Dari hasil nilai prioritas diatas dalam

masing-masing benefit, opportunities, cost, dan

risk subnet dapat dilihat bahwa untuk supplier

tinta yang paling banyak memberikan benefit

dan opportunities untuk ITS Press adalah

Nikki, sedangkan untuk supplier yang paling

besar menyebabkan cost dan risk adalah

Wujud Unggul.

4.7 Rating BOCR dan Penentuan Prioritas

Alternatif Secara Keseluruhan

Dalam kasus ini, masing-masing

BOCR merit memiliki nilai yang sama penting

diantaranya. Sehingga masing-masing bobot

BOCR adalah sebesar 0,25. Setelah diketahui

prioritas alternatif dalam masing-masing

BOCR subnet, maka perlu ditentukan prioritas

tiap-tiap alternatif secara keseluruhan. Dan

untuk mendapatkan keseluruhan nilai atau

prioritas dari masing-masing supplier maka

digunakan multiplicative formula, yaitu :

𝐵𝑖𝑥𝑂𝑖𝐶𝑖𝑥𝑅𝑖

Gambar 4.3 Prioritas Alternatif Supplier

Kertas

Gambar 4.4 Prioritas Alternatif Supplier

Tinta

Ranking alternatif dilihat pada kolom

normal, dari hasil pengolahan dengan

menggunakan software Super Decision secara

keseluruhan diatas maka didapatkan ranking

alternatif supplier, untuk supplier kertas dan

tinta seperti pada tabel 4.4 dan 4.5.

Tabel 4.4 Ranking Alternatif Supplier Kertas

Tabel 4.5 Ranking Alternatif Supplier Tinta

4.8 Alokasi Order Untuk Supplier

Seteleh dilakukan pengolahan data dan

didapatkan ranking alternatif supplier untuk

kertas HVS 70 gram dan tinta cetak,

selanjutnya adalah melakukan alokasi order

untuk tiap-tiap supplier yang tersebut. Untuk

melakukan alokasi order digunakan metode

Goal Programming, dengan bantuan software

LINDO.

Untuk melakukan alokasi order kertas

dan tinta cetak ini terdapat tiga fungsi tujuan,

yaitu :

1. Minimasi biaya pembelian.

𝑍1 = 𝐶𝑖𝑡𝑋𝑖𝑡

𝑛

𝑖=1

𝑡 = 1,2,3,… ,𝑇

2. Minimasi jumlah cacat.

𝑍1 = 𝑞𝑖𝑡𝑋𝑖𝑡

𝑛

𝑖=1

𝑡 = 1,2,3,… ,𝑇

3. Maksimasi value of purchasing.

𝑍1 = 𝑊𝑖𝑡𝑉𝑖𝑡

𝑛

𝑖=1

𝑡 = 1,2,3,… ,𝑇

Dan konstrain yang digunakan adalah,

sebagai berikut :

1. Minimum order

𝑋𝑖𝑡 ≥ 𝑚𝑜𝑖𝑡𝑌𝑖𝑡

𝑖 = 1,2,3, . . ,𝑛; 𝑡 = 1,2,3, . . ,𝑇

2. Kapasitas produksi

𝑋𝑖𝑡 ≤ 𝑉𝑖𝑡𝑌𝑖𝑡

𝑖 = 1,2,3, . . ,𝑛; 𝑡 = 1,2,3, . . ,𝑇

3. Demand konstrain

𝑋𝑖𝑡 ≥ 𝐷𝑡

𝑛

𝑖=1

𝑡 = 1,2,3,… ,𝑇

4. Non-negativity dan binary konstrain

𝑋𝑖𝑡 ≥ 0; 𝑖 = 1,2,3, . . ,𝑛; 𝑡

= 1,2,3, . . ,𝑇

𝑌𝑖𝑡 = 0 or 1 integer

𝑖 = 1,2,3, . . , 𝑛; 𝑡 = 1,2,3, . . ,𝑇

Dan untuk tujuan akhirnya adalah

minimasi deviasi dari masing-masing fungsi

tujuan diatas. Dimana ketiga fungsi tujuan

diatas dijadikan konstrain, dan masing-masing

memiliki goal sebagai berikut :

1. Budget – total biaya pembelian tidak

dapat melebihi dari budget (𝐵𝑡) yang

disediakan oleh ITS Press.

𝐶𝑖𝑡𝑋𝑖𝑡 = 𝐵𝑡

𝑛

𝑖=1

𝑡 = 1,2,3,… ,𝑇

2. Aggregate quality – maksimum defect

rate (Q) yang dapat diterima oleh ITS

Press tiap bulannya.

𝑞𝑖𝑡𝑋𝑖𝑡 = 𝑄𝐷𝑡

𝑛

𝑖=1

𝑡 = 1,2,3,… ,𝑇

3. Maksimum value purchasing – untuk

mendapatkan prioritas pembelian

bahan baku pada supplier dengan

score tertinggi.

𝑊𝑖𝑡𝑉𝑖𝑡𝑛𝑖=1 = 𝑃𝑡

𝑡 = 1,2,3,… ,𝑇

Dimana keterangan notasi-notasi

diatas adalah :

𝐷𝑡 = demand produk pada periode t.

𝑞𝑖𝑡 = expected defect rate dari supplier i pada

periode t

Q = maksimum defect rate yang dapat diterima

oleh buyer.

𝐵𝑡 = budget yang disiapkan buyer pada

periode t.

𝑉𝑖𝑡 = kapasitas produksi dari supplier i pada

periode t.

𝐶𝑖𝑡 = harga produk dari supplier i pada

periode t.

𝑊𝑖𝑡 = score supplier i yang didapat dari hasil

ANP.

𝑃𝑡 = 𝑊𝑖𝑉𝑖𝑡𝑛𝑖=1 = batas atas nilai total

pembelian pada periode t.

𝑚𝑜𝑖𝑡 = minimun order pada supplier i pada

periode t.

Dan decision variablesnya adalah :

𝑋𝑖𝑡 = banyaknya produk yang dipesan dari

supplier i pada periode t.

𝑌𝑖𝑡 = 1 jika dilakukan pembelian pada supplier

i dalam periode t, 0 otherwise.

𝑝𝑗𝑡 = positif deviasi dari target j pada periode t

𝑛𝑗𝑡 = negative deviasi dari target j pada

periode t.

Sehingga untuk fungsi tujuan minimasi

deviasinya untuk masing-masing supplier

kertas dan tinta adalah :

Minimasi deviasi.

Minimasi 𝑝𝑗𝑡 + 𝑛𝑗𝑡

Dan dengan fungsi pembatas sebagai berikut :

1. Konstrain budget.

𝐶𝑖𝑡𝑋𝑖𝑡 + 𝑛𝑗𝑡 − 𝑝𝑗𝑡 = 𝐵𝑡

𝑛

𝑖=1

𝑡 = 1,2,3,… ,𝑇

2. Konstrain aggregate quality.

𝑞𝑖𝑡𝑋𝑖𝑡 + 𝑛𝑗𝑡 − 𝑝𝑗𝑡 = 𝑄𝐷𝑡

𝑛

𝑖=1

𝑡 = 1,2,3,… ,𝑇

3. Konstrain value of purchasing.

𝑊𝑖𝑡𝑉𝑖𝑡 + 𝑛𝑗𝑡 − 𝑝𝑗𝑡 = 𝑃𝑡

𝑛

𝑖=1

𝑡 = 1,2,3,… ,𝑇

4. Demand

𝑋𝑖𝑡 ≥ 𝐷𝑡

𝑛

𝑖=1

𝑡 = 1,2,3,… ,𝑇

5. Minimum order

𝑋𝑖𝑡 ≥ 𝑚𝑜𝑖𝑡𝑌𝑖𝑡

𝑖 = 1,2,3, . . ,𝑛; 𝑡 = 1,2,3, . . ,𝑇

6. Kapasitas produksi

𝑋𝑖𝑡 ≤ 𝑉𝑖𝑡𝑌𝑖𝑡

𝑖 = 1,2,3, . . ,𝑛; 𝑡 = 1,2,3, . . ,𝑇

7. Non-negativity dan binary konstrain

𝑋𝑖𝑡 ≥ 0;

𝑖 = 1,2,3, . . , 𝑛; 𝑡 = 1,2,3, . . ,𝑇

𝑌𝑖𝑡 = 0 or 1 integer

𝑖 = 1,2,3, . . , 𝑛; 𝑡 = 1,2,3, . . 𝑇

Dari hasil running didapatkan nilai

deviasi seperti pada tabel 4.6 dan alokasi order

kertas kepada tiap-tiap supplier pada tabel 4.7

Tabel 4.6. Nilai Deviasi untuk Alokasi Order

Kertas

Tabel 4.7 Alokasi Order Kertas Dengan Minimasi

Deviasi

j/t 1 2 3 4 5 6

n1t 0 0 0 0 0 0

p1t 0 0 724700 0 0 0

n2t 0.0757 0 0.178 0 0 0

p2t 0 0.379 0 0.2825 0.0973 0.0668

n3t 154.17 154.17 188.68 154.17 154.17 154.17

p3t 0 0 0 0 0 0

Sedangkan untuk perhitungan

minimasi deviasi alokasi order tinta cetak

didapatkan deviasi minimal sebagai berikut :

Tabel 4.8. Nilai Deviasi untuk Alokasi Order Tinta

Tabel 4.9 Alokasi Order Tinta Dengan Minimasi

Deviasi

4.9 Analisa Sensitivitas Perubahan Tingkat

Demand

Berikut merupakan hasil nilai deviasi

dan alokasi order jika terjadi peningkatan

demand kertas sebanyak 5% dan 10.

Peningkatan tingkat demand baik kertas

ataupun tinta, tidak terlalu berpengaruh

terhadap pangalokasian pembelian kepada

supplier, tetapi memberikan perbedaan

terhadap nilai deviasi yang dihasilkan. Untuk

peningkatan demand, akan menambah nilai

deviasi positif pada tujuan minimasi budget,

tetapi mengurangi nilai deviasi positif untuk

tujuan minimasi defect rate.

4.10 Analisa Sensitivitas Perubahan Harga

Produk

Analisa sensitivitas juga dilakukan

dengan menaikkan harga barang bahan baku

kertas atau tinta cetak sebanyak 5%, dan 10%.

Dari hasil analisa sensitivitas diketahui

bahwa pengalokasian pembelian kepada

supplier yang dipilih tidak mengalami

perubahan. Yang terlihat adalah terjadinya

perbedaan nilai deviasi pada tujuan minimasi

budget yang dihasilkan. Hal tersebut juga

terjadi pada perubahan harga tinta cetak.

Berarti dapat dikatakan bahwa dengan

terjadinya peningkatan harga bahan baku,

maka keputusan dalam memilih supplier untuk

mengalokasikan order tidak mengalami

perubahan. Tetapi dengan berubahnya tingkat

demand bahan baku, akan terjadi sedikit

perubahan dalam pengalokasian ordernya.

5. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil

setelah melakukan perhitungan dan analisa dari

penelitian ini adalah :

1. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam

melakukan pemilihan supplier dalam

subnet benefit, opportunities, cost, dan

risk (BOCR) adalah :

Benefit Subnetwork : kualitas, jumlah

pengiriman, waktu pengiriman,

packaging, pembayaran, frekuensi

pengiriman, kapasitas produksi.

Opportunity subnetwork : garansi dan

layanan pengaduan, prosedur

komplain, responsiveness, relationship

and communication system.

Cost subnetwork : harga barang.

Risk subnetwork : struktur organisasi,

kondisi finansial, history perusahaan.

2. Dari hasil perhitungan yang diperoleh

didapatkan ranking supplier, yaitu

Wiranata sebagai supplier kertas

terbaik, diikuti SPJ, Erlangga, lalu

Wujud Unggul. Sedangkan untuk

supplier tinta cetak adalah Nikki

sebagai supplier terbaik, diikuti Wujud

Unggul.

3. Untuk pengalokasian order kepada

masing-masing supplier dengan tujuan

minimasi adalah :

- Alokasi pembelian kertas

Desember 2009 : Wiranata, SPJ.

Januari 2010 : Wiranata, SPJ

Februari 2010 : Wujud Unggul,

Wiranata.

Maret 2010 : Wiranata, SPJ.

April 2010 : Wiranata, SPJ.

Mei 2010 : Wiranata, SPJ.

- Alokasi pembelian tinta cetak

Desember 2009 : Wujud

Unggul, Nikki

Des '09 Jan '10 Feb '10 Mar '10 Apr '10 Mei '10

Wujud Unggul 0 0 178 0 0 0

Wiranata 250 250 250 250 250 250

SPJ 152 152 0 152 152 152

Erlangga 0 0 0 0 0 0

SupplierPeriode

j/t 1 2 3 4 5 6

n1t 0 0 0 0 0 0

p1t 0 0 1533600 0 0 86900

n2t 0 0 0.2588 0 0 0.0427

p2t 0.1217 0.1964 0 0.3211 0.0534 0

n3t 77.66 77.66 75 77.66 77.66 77.51

p3t 0 0 0 0 0 0

Des '09 Jan '10 Feb '10 Mar '10 Apr '10 Mei '10

Wujud Unggul 59 59 84 59 59 61

Nikki 250 250 250 250 250 250

SupplierBulan

Januari 2010 : : Nikki, Wujud

Unggul.

Februari 2010 : : Wujud Unggul,

Nikki

Maret 2010 : : Nikki, Wujud

Unggul.

April 2010 : : Wujud Unggul,

Nikki.

Mei 2010 : Wujud Unggul,

Nikki

6. DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Iwan J., (2003). Analytic Network

Process With Feedback Influence : A

New Approach to Impact Study. Paper

Prepared for a seminar organized by

Departement of Urban and Regional

Planning, University of Illinois at Urbana-

Champaign, in conjunction with the

Investiture Ceremony for Professor John

Kim, November 18𝑡ℎ , 2003.

Erlan, Eric A., (2006). Penerapan Metode

fuzzy-ANP dalam Pemilihan Alternatif

Proyek Pusat Pembangkit Tenaga Listrik

Sistem Jawa-Bali. Tugas Akhir. Jurusan

Teknik Industri, Institut Teknologi

Sepuluh Nopember, Surabaya.

J. Ross, Timothy. (2004). Fuzzy Logic with

Engineering Application, Second Edition.

John Wiley & Sons Ltd., England.

Hastiningsih, Tetty Dwi. (2009). Optimasi

Lokasi Distribusi dengan Pendekatan

Analytical Hierarchy Process dan Goal

Programming (Studi Kasus : PT.

Petrokimia Gresik). Tugas Akhir. Teknik

Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Nopember Surabaya.

Maharani, Shinta. (2007). Penerapan Metode

Fuzzy Analytical Network Process dalam

Proses Pemilihan Rekanan Penyedia

Peralatan Proses pada PT.X. Tugas

Akhir. Teknik Industri Institut Teknologi

Sepuluh Nopember Surabaya.

Mangkusubroto, Ir. Kuntjoro, dan Trisnadi,

Ir. Listiarini. (1986). Analisa Keputusan

dalam Manajemen Usaha dan Proyek.

Ganeca Exact, Bandung.

Negoro, Yanuar Pandu (2008). Pemilihan

Supplier dan Alokasi Pemesanan dengan

Metode Fuzzy Analytical Network Process

dan Goal Programming (Studi Kasus : PT.

Petrokimia Gresik). Tugas Akhir. Teknik

Industri Institut Teknologi Sepuluh

Nopember Surabaya.

Saaty, Thomas L., (2001). Decision Making

with Dependence and Feedback : The

Analytic Network Process, Second

Edition. RWS Publications, Pittsburgh,

USA.

Setiyoko, A.S., (2005). Integrasi Metode fuzzy-

Analytical Hierarchy Process (FAHP) dan

Metode Weighted fuzzy-Goal

Programming (WFGP) untuk Aplikasi

Pemilihan Pemasok Internasional di PT.

Petrokimia Gresik. Thesis. Teknik

Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Nopember, Surabaya.

Sufa, Mila Faila. (2001). Evaluasi Kinerja

Proses pada Gudang Barang Jadi dengan

Metode Fuzzy (Studi Kasus : PT. Tjiwi

Kimia). Tugas Akhir. Teknik Industri,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember,

Surabaya.

Weber, Charles A., Current, John R., and

Benton, W. C., (1991). Vendor Selection

Criteria and Methods. European Journal

of Operational Research, 50 (1991) 2- 18,

North Holland.

Zaim, S., Sevkli, M., dan Tarim, M., (2006).

Fuzzy Analytical Hierarchy Based

Approach for Supplier Selection.

www.fatih.edu.ir.