INNOVATIVE RICE FARMING SYSTEMS AND CONSERVATION …
Transcript of INNOVATIVE RICE FARMING SYSTEMS AND CONSERVATION …
Innovative rice-fish farming techniques, using a ‘cluster management’ approach, emphasize the use of natural resources (land and water) effectively and efficiently.
RESULTS• Improved rice yields and its quality from 6.5 tonne/ha to
9.3 tonne/ha.• Increased farmers’ incomes from selling “healthy rice” and
fish.
BENEFITS• Low risk from pest attack.• Zero pesticides and significantly reduced chemical
fertilizers use.• Strengthened collaboration among farmer group members• Diversified products and higher incomes.
Rice fish farming
CONVENTIONAL vs. INNOVATIVE APPROACHESDESCRIPTION* CONVENTIONAL INNOVATIVE
Rice yields (tonne/ha)** 6.5 9.3
Additional revenue from rice (@Rp. 4,000/kg)
Rp. 11 200 000
Fish yield (tonne/ha) 0 2
Additional revenue from fish (@Rp. 21,000/kg)
Rp. 42 000 000
Additional input costs (Rp/ha)
Rp. 29 900 000
Additional farmer’s income (Rp/ha)
Rp. 23 300 000
* One planting season (PS-1 2015/2016) ** GKP (Gabah Kering Panen)
The Food and Agriculture Organization has successfully introduced innovative rice farming systems and conservation agriculture practices for smallholder farmers. The new approaches have brought triple-win benefits to farming families, including increased yields, incomes, and levels of nutrition. The innovative techniques could be highly beneficial for the Government’s food self-sufficiency programme (UPSUS), while also improving livelihoods.
INNOVATIVE RICE FARMING SYSTEMS AND CONSERVATION AGRICULTURE
Landscape integrated pest management (IPM)Landscape IPM encourages sustainable “healhty“ rice production and ensures more effective pest management in moving from individual towards communal (landscape) pest management.
RESULTS• Increased rice yields - on average from 5.9 to 7.0 tonne/ha.• Increased farmers’ incomes by selling “healthy” rice.• Promotion of bio-control agents, organic fertilizers and
refugia.
BENEFITS• Ecosystem services improved. • Reduced use of chemical fertilizers and limited use of
pesticides.
• Building dynamic farmer groups.• Innovative techniques foundation for organic
village development.
CONVENTIONAL vs. INNOVATIVE APPROACHESDESCRIPTION CONVENTIONAL INNOVATIVE
Rice yields (tonne/ha) 5.9 7.0
Pesticide and chemical fertilizer cost (Rp/ha)
Rp. 769 618 Rp. 345 151
Additional farmer’s income (Rp/ha)
Nil Rp. 4 579 000
Conservation Agriculture (CA) promotes better soil management with minimal soil disturbance to improve soil fertility, especially of marginal lands; CA strengthens farming families’ resilience against negative impacts of climate change.
RESULTS• Higher maize yields up to 11.3 ton/ha/year (double
cropping).• Increased incomes, reduced labour costs and greater
resilience.
BENEFITS• Doubling of maize yields – and moving from 1 to 2
seasons annually.• Improved soil management and greater fertility of
marginal lands.
Conservation agriculture
• More intensified agricultural practices, mixed cropping.
• Much improved soil moisture and organic content.• Enhanced farmer incomes and greater food security.
CONVENTIONAL vs. INNOVATIVE APPROACHESDESCRIPTION CONVENTIONAL INNOVATIVE
Maize yields (tonne/ha) /season 2.4 4.4
Maize yields (tonne/ha) /season in El Nino condition (2015-2016)
1.7 2.6
Chemical product usage Excessive None
Crop maintenance cost Regular None
Land preparation At start of each season Only once
©FA
O/H
arria
nsya
h©
FAO
/Dzu
l Afif
ah A
rifin
©FA
O/U
jang
Sup
arm
an
©FA
O 2
016
I578
4Bi/
1/06
.16
©FA
O/H
arria
nsya
h©
FAO
/Dzu
l Afif
ah A
rifin
©FA
O/U
jang
Sup
arm
an
Inovasi mina padi berbasis klaster
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) berhasil memperkenalkan sistem pertanian padi yang inovatif dan pertanian konservasi jagung bagi petani kecil. Inovasi tersebut membawa tiga manfaat untuk keluarga petani, peningkatan hasil, pendapatan, dan tingkat gizi. Teknik inovatif sangat bermanfaat untuk mendukung program swasembada pangan Pemerintah (UPSUS-PAJALE), juga untuk meningkatkan mata pencaharian dan kesejahteraan petani.
INOVASI SISTEM PERTANIAN PADI DAN PERTANIAN KONSERVASI
Pengendalian hama terpadu (PHT) lanskap
Pertanian konservasi
Budidaya mina padi yang inovatif berbasis klaster yang menekankan penggunaan sumber daya alam (tanah dan air) secara efektif dan efisien.
HASIL• Peningkatan hasil dan kualitas padi dari 6.5 ton / ha
menjadi 9.3 ton / ha.• Meningkatkan pendapatan petani dari menjual “padi sehat”
dan ikan.
MANFAAT• Risiko rendah dari serangan hama.• Nol pestisida dan pengurangan penggunaan pupuk kimia
secara signifikan.• Memperkuat kerja sama di antara anggota kelompok tani.• Diversifikasi produk dan pendapatan yang lebih tinggi.
PENDEKATAN KONVENSIONAL vs INOVATIFDESKRIPSI* KONVENSIONAL INOVATIF
Hasil panen padi (ton/ha)** 6.5 9.3
Tambahan Penerimaan padi (@Rp. 4,000/kg)
Rp. 11 200 000
Hasil panen ikan (ton/ha) 0 2
Tambahan Penerimaan ikan (@Rp. 21,000/kg)
Rp. 42 000 000
Tambahan Biaya produksi (Rp/ha)
Rp. 29 900 000
Tambahan pendapatan petani (Rp/ha)
Rp. 23 300 000
* Satu musim tanam (PS-1 2015/2016) ** GKP (Gabah Kering Panen)
Pengendalian hama terpadu (PHT) lanskap mendorong produksi padi “sehat” yang berkelanjutan dan memastikan pengendalian hama yang lebih efektif dengan penerapan ke arah pengelolaan hama secara komunal dalam sebuah kawasan (lanskap).
HASIL• Peningkatan hasil panen padi rata-rata dari 5.9 ton /ha
menjadi 7.0 ton /ha.• Peningkatan pendapatan petani dengan produksi padi
sehat.• Mempromosikan agensia hayati, pupuk organik dan
pemanfaatan refugia.
MANFAAT• Peningkatan layanan ekosistem.• Mengurangi penggunaan pupuk kimia dan
penggunaan pestisida (kimia) sangat selektif.• Membangun kelompok tani yang dinamis.• Upaya awal pengembangan desa organik.
PENDEKATAN KONVENSIONAL vs INOVATIFDESKRIPSI KONVENSIONAL INOVATIF
Hasil panen padi (ton/ha) 5.9 7.0
Biaya Pestisida dan pupuk kimia (Rp/ha)
Rp. 769 618 Rp. 345 151
Tambahan pendapatan petani (Rp/ha)
Rp. 4 579 000
Pertanian Konservasi (PK) mempromosikan pengelolaan tanah yang lebih baik untuk meningkatkan kesuburan lahan marginal. PK memperkuat ketahanan keluarga petani terhadap dampak negatif perubahan iklim.
HASIL• Hasil panen jagung lebih tinggi hingga 11.3 ton /ha
/tahun (tanam ganda) tahun 2014-2015.• Peningkatan pendapatan, mengurangi biaya tenaga kerja
dan ketahanan yang lebih besar.
MANFAAT• Produktivitas jagung dua kali lipat dan 2 musim per-
tahun.• Pengolahan tanah yang ringan di lahan marjinal.• Penanaman jagung lebih intensif.
• Peningkatan kelembaban tanah dan kandungan organik dengan tanaman penutup.
• Peningkatan pendapatan petani dan ketahanan pangan.
PENDEKATAN KONVENSIONAL vs INOVATIFDESKRIPSI KONVENSIONAL INOVATIF
Hasil panen jagung (ton/ha) /musim 2.4 4.4
Hasil panen jagung (ton/ha) /musim dalam kondisi El Nino (2015-2016)
1.7 2.6
Penggunaan pupuk dan (pestisida) kimia Terlalu banyak Tidak ada
Biaya pemeliharaan tanaman Reguler Tidak ada
Persiapan lahan Setiap musim tanam Hanya sekali
©FA
O 2
016
I578
4Bi/
1/06
.16
©FA
O/H
arria
nsya
h©
FAO
/Dzu
l Afif
ah A
rifin
©FA
O/U
jang
Sup
arm
an