INFORMASI UMUM DAN HASIL PERTEMUAN 4TH OIE...

29
Professional Veterinarian

Transcript of INFORMASI UMUM DAN HASIL PERTEMUAN 4TH OIE...

Professional Veterinarian

Bambang Pontjo Priosoeryanto,Ketua III Pengurus Besar

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 :

SIAPKAH PROFESI VETERINER INDONESIA ?

PENDAHULUAN :

INFORMASI UMUM &HASIL PERTEMUAN 4TH OIE SUB

REGIONAL WORKSHOP

WORKSHOP PARTICIPANTS OF THE4TH OIE SUB-REGIONAL WORKSHOP FOR

VETERINARY EDUCATIONAL ESTABLISHMENTS & VETERINARY STATUTORY BODIESHANOI, VIETNAM, 8-10 DECEMBER 2014

REKOMENDASI & KESIMPULANCatatan Workshop

1. VEE dan VSB memiliki peran penting dalam penguatankapasitas layanan Kesehatan Hewan masing-masingnegara, yang pada gilirannya memiliki peran penting dalammempromosikan kesehatan hewan dan kesejahteraanhewan, melindungi kesehatan masyarakat, dan menjaminkeamanan pangan

2. OIE terus mendukung penguatan VEE dan VSB secaraglobal dan regional melalui program “PVS pathway”, “VEEdan VSB twinning project”, seminar/konferensi global, daninisiatif lainnya

3. Negara-negara di sub - regional telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan sesuai denganstandar internasional dan beberapa negara telah masukdan berkembang sesuai dengan ”PVS pathway”

4. VEE di sub - regional telah menunjukkan perkembangandalam mendukung implementasi pedoman OIE tentangpersyaratan minimum untuk pendidikan kedokteranhewan, termasuk “Day One Competencies” dan ModelKurikulum Inti Kedokteran Hewan

REKOMENDASI & KESIMPULANCatatan Workshop

5. Beberapa VEE di sub - regional telah mengambilinisiatif bertukar informasi dan berkolaborasi dalamrangka meningkatkan kualitas pengajaran danpendidikan kedokteran hewan

6. Informasi mengenai AFAS, MRA, AQRF dan AUNperlu dipromosikan dan disebarluaskan

REKOMENDASI & KESIMPULANCatatan Workshop

1. Melanjutkan untuk mendukung inisiatif dalam memperkuatpelayanan kesehatan hewan melalui OIE “PVS Pathway”

2. VEE akan terus meningkatkan pengembangan kurikulumdengan mengadopsi “OIE Guidelines for VeterinaryEducation”, sambil terus mengintegrasikan inisiatif lain untukmencapai standar internasional dalam pengembangankurikulum dan metodologi pengajaran kedokteran hewan

3. Memperkuat kerja sama antara VS, VEE, VSB dan VA dalamnegeri masing-masing melalui konsultasi dan dialog

REKOMENDASI & KESIMPULANKesepakatan Negara Anggota

4. Meningkatkan kemungkinan pembentukan jaringan VSB sub-regional untuk bertukar informasi dan berkolaborasi untukmeningkatan kualitas profesional kedokteran hewan di AsiaTenggara yang berkelanjutan

5. Mempelajari kelayakan penetapkan sistem akreditasi sub-regional untuk para profesional kedokteran hewan melaluiASEAN MRA

6. Mempromosikan penyebaran informasi yang berkaitan denganisu-isu ASEAN terkait mengenai AFAS, MRA, dan AQRF

REKOMENDASI & KESIMPULANKesepakatan Negara Anggota

1. Melanjutkan dukungan dalam membangun kapasitas VEE dan VSB di sub-regional melalui “twinning program” dan inisiatif terkait lainnya untuk meningkatkan kualitas profesional kedokteran hewan di sub-regional

2. Melanjutkan untuk memfasilitasi diskusi tentang VEE dan VSB di sub-regional berkaitan dengan penerapan “OIE Guidelines for Veterinary Education”, serta diskusi tentang isu-isu yang berkaitan dengan peningkatan progresif VEE dan VSB

REKOMENDASI & KESIMPULANKesepakatan Terhadap OIE

3. Melanjutkan untuk memfasilitasi pengembangan roadmap tenaga kerja kedokteran hewan regional yang berkualitas tinggi secara berkelanjutan

4. Menyelenggarakan “5th Sub-Regional VEE & VSB workshop” tahun 2015, tanggal dan tempat akan ditentukan kemudian

REKOMENDASI & KESIMPULANKesepakatan Terhadap OIE

1. Sekretariat ASEAN akan terus memperbarui informasi kepada negara anggota ASEAN berkaitan dengan kemajuan pembahasan MRA untuk Profesi Veteriner dan disiplin ilmu lainnya, dan memberikan kontak negara penanggungjawab atas pengembangan MRA

2. SEAVSA akan terus mendorong pengembangan laporan “self-assessment” dan persyaratan minimum pendidikan kedokteran hewan di sub-regional

3. FAVA akan terus mendorong dan mendukung diskusi dan inisiatif terkait untuk memajukan kualitas Profesi Veteriner dan kegiatan terkait lainnya di negara masing-masing.

REKOMENDASI & KESIMPULANRekomendasi Untuk Mitra

Mendukung tindakan prioritas yang telah diidentifikasi danmenjajaki kemungkinan mengembangkan roadmap menujuprofesionalisme kedokteran hewan berkualitas tinggi danberkelanjutan untuk Asia Tenggara.

REKOMENDASI & KESIMPULANRekomendasi Umum

ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES (AFAS)

• Ditandatangani pada KTT ASEAN ke-5, di Bangkok, 15 Desember 1995 oleh Menteri Ekonomi ASEAN ( AEM )

• Mekanisme kelembagaan untuk meningkatkan kerjasama dalam perdagangan jasa antara negara anggota ASEAN

• Bertujuan untuk:

1. Meningkatkan efisiensi dan daya saing , keragaman kapasitas produksi , pasokan dan distribusi jasa dalam dan di luar ASEAN

2. Menghilangkan substansial pembatasan perdagangan jasa antara AMS

3. Liberalisasi perdagangan jasa dengan memperluas dan memperdalam komitmen

AFAS Commitments 4 modus1. Mode 1: Cross-Border Supply2. Mode 2: Consumption Abroad3. Mode 3: Commercial Presence4. Mode 4: Movement of Natural Person

ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES (AFAS)

PROGRESS IN MOVEMENT OF NATURAL PERSONS

• Ditandatangani pada bulan November 2012 di Kamboja

• Tujuannya adalah untuk memiliki mekanisme yang efektif dalam meliberalisasi dan memfasilitasi pergerakan alami secara bebas tenaga kerja terampil di ASEAN dan untuk menghilangkan secara substansial semua pembatasan dalam lintas – perbatasan.

ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES (AFAS)

ASEAN MUTUAL RECOGNITION ARRANGEMENTS (MRA)

• Sebuah Mutual Recognition Arrangement ( MRA ) memungkinkan penyedia layanan terdaftar / bersertifikat di negara penandatangan sama-sama diakui di negara-negara penandatangan lainnya : mereka dapat didaftarkan untuk kedudukan setara dalam yurisdiksi lain

• MRA adalah kendaraan untuk mempromosikan integrasi ekonomi melalui pengurangan hambatan peraturan untuk mobilitas layanan lintas wilayah hukum

• MRA adalah kendaraan untuk mempromosikan integrasi ekonomi melalui pengurangan hambatan peraturan untuk mobilitas layanan lintas wilayah hukum

TUJUAN UMUM ASEAN MRAS1. Memfasilitasi mobilitas layanan profesional2. Pertukaran informasi dan keahlian3. Mempromosikan adopsi “best practice” pada standar dan

kualifikasi4. Memfasilitasi peningkatan kapasitas dan transfer teknologi

ASEAN MUTUAL RECOGNITION ARRANGEMENTS (MRA)

PERSYARATAN UMUM PENGAKUAN DALAM MRA1. Kualifikasi Profesional : gelar pendidikan Terakreditasi dan

diakui2. Pendaftaran sertifikat profesi / lisensi yang valid3. Pengalaman praktis dan diversifikasi yang cukup4. Pengembangan profesional ( CPD )5. Tidak ada catatan pelanggaran serius pada standar teknis ,

profesional , atau etika

ASEAN MUTUAL RECOGNITION ARRANGEMENTS (MRA)

IMPLEMENTING BODIES OF ASEAN MRAS• ASEAN Chartered Professional Engineer Coordinating Committee (ACPECC)

• ASEAN Architect Council (AAC)

• ASEAN Chartered Professional Accountant Coordinating Committee (ACPACC)

• Competent Authorities of the Framework Arrangement for the Mutual Recognition of Surveying Qualifications

• ASEAN Joint Coordinating Committee on Nursing (AJCCN)

• ASEAN Joint Coordinating Committee on Medical Practitioner (AJCCM)

• ASEAN Joint Coordinating Committee on Dental Practitioner (AJCCD)

• ASEAN Tourism Professional Monitoring Committee (ATPMC)

• ASEAN Joint Coordinating Committee on Veterinary Professional (AJCCVP)

ASEAN MUTUAL RECOGNITION ARRANGEMENTS (MRA)

Persiapan Menghadapi AFASMEA 2015

Peran utama PB PDHI adalah dalam penjaminanmutu layanan kepada publik oleh tenaga kesehatanhewan di berbagai sektor yang obyek pekerjaannyaadalah hewan/satwa/binatang terutama dalam aspeksafety, security, assurance, animal welfare danpelayanan jasa medik veteriner

PERSIAPAN MENGHADAPI AFAS MEA 2015

Untuk implementasi AFAS, beberapa kelayakan umum untuk pengakuan dalam mutual recognition agreement (MRA) antara lain

1. Standar kompetensi, 2. Kurikulum pendidikan, 3. Kualifikasi nasional, 4. Materi pelatihan (continuing professional

development/CPD)

PERSIAPAN MENGHADAPI AFAS MEA 2015

STANDAR KOMPETENSI :1. Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia (Ketetapan

Kongres PDHI Nomor 16/Kongres Ke-16/PDHI/2010), dan

2. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Penyelenggaraan Kesehatan Hewan (Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 394 Tahun 2014), dan

3. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Paramedik Veteriner (Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 46 Tahun 2013)

PERSIAPAN MENGHADAPI AFAS MEA 2015

KURIKULUM PENDIDIKAN

Revitalisasi Program Pendidikan Kedokteran Hewan, 20131. Program Pendidikan Diploma 3 Paramedik Veteriner2. Program Pendidikan Akademik Sarjana Kedokteran

Hewan3. Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan4. Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan Spesialis

PERSIAPAN MENGHADAPI AFAS MEA 2015

KUALIFIKASI NASIONALKerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI, Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012), ada 9 level

1. Diploma 3 level 52. SKH level 63. Drh level 74. Drh (Sp.) level 8 dan 9

PERSIAPAN MENGHADAPI AFAS MEA 2015

MATERI PELATIHANContinuing Education = Continuing Professional Development

1. Jenis pelatihan2. Kurikulum 3. Pelatih / trainer4. Sertifikasi 5. Pelaksana pelatihan

PERSIAPAN MENGHADAPI AFAS MEA 2015

PENUTUP

Kerjasama PB PDHI AFKHI

•Bentuk Komite Penyusunan Kualifikasi MRA

•Lakukan workshop dengan mengundang ASEAN Secretariat•Output : konsep Indonesia untuk MRA for Veterinary Professional 5th OIE Sub Regional Workshop, 2015

Terima Kasih Atas Perhatiannya