info1.pdf

25

Transcript of info1.pdf

  • Halo para pembaca Info Vegetarian ...

    Setelah sekian waktu vakum, kini kami kembali hadir di antara para pembaca. Tentu dengan penampilan kami yang lebih segar dan baru.Untuk edisi pertama ini, kami memilih se- buah topik yang sekarang sedang menjadi pembicaraan di berbagai kalangan sebagai topik utama. Krisis! Begitulah keadaan dunia kita seka- rang. Kita dihadapkan dengan berbagai krisis yang melanda dunia secara global. Tingginya harga minyak dunia, membuat banyak negara mengalami krisis energi. Lalu merembet menjadi krisis pangan. Namun dari semua krisis ini ada sebuah ancaman nyata yang alarmnya semakin nyaring terdengar. Pemanasan global. Semakin tahun berjalan, dampak pemanasan semakin nyata. Walau ada yang merasa skeptis akan hal ini, namun sesungguhnya kita mulai merasakan secara langsung akan adanya perubahan iklim yang ekstrem akibat dari pemanasan global. Se-makin banyak wilayah yang mengalami musim dingin yang ekstrem, tetapi di tempat lain mengalami musim panas yang juga eks- trem bahkan hingga kering. Ketidakteraturan musim juga sudah mulai kita rasakan, mem-buat para petani bingung menentukan waktu yang tepat untuk bercocok tanam. Dan yang lebih mengerikan lagi bahwa dalam waktu yang tak lama lagi es di Antartika akan mencair semuanya. Efek domino apa yang akan ditimbulkan? Apakah waktu kita sudah tak lama lagi? Yang pasti, kita butuh langkah cepat untuk merubahnya. Simak pembahasannya dalam topik utama Global Warming, Global Vegetarian! Dengan vegetarian kita telah menyelamatkan bumi ini!So, Lets go veggie!

    Veggies Corner

    Penerbit: Indonesia Vegetarian Society (IVS) Penasehat: Ir. Bambang Sumantri, MBA Pembina: Drs. Susianto, MKM Anna Tosin Richard Roeddy Kasim, S.Kom. Ferdy Henry Loyelty Dharmadi Suryawan Philips Samsie Pemimpin Umum: Suhartini, S.E. Wakil Pemimpin Umum: Meyrick Alda Sumantri Pemimpin Redaksi: drg. Chindy Tanjung Wa. Pemimpin Redaksi: Heng Kie Pengarah Penyunting: dr. Lusia Anggraini dr. Hendry Widjaja, MARS. Staf Ahli: Prof. Dr. Ir. Prasasto Satwiko, M.Bsc., Ph.D. Helda Mailoa, SST.Gizi, MM. Dr. drh. Yvonne M. Indrawani, SU. Dr. dr. Kusharisupeni, M.Sc. Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc.,Ph.D. Dr. dra. Ratu Ayu Dewi Sartika, Apt, M.Sc. Ir. Siti Arifah Pujonarti, MPH. Ir. Asih Setiarini, M.Sc. Ir. Diah M Utari, M.Kes. Sekretaris Redaksi: Evita Yona Susanto Liem Bendahara Redaksi: Tok Siu Lin, SE Mega Staf Redaksi: Mewah Lestari Andry Kangdarusman Can Julianto Penata Artistik: Heng Kie Jufendi Ilustrator: Vina Merry Distribusi: No Din

    Alamat Redaksi:Jl. Babarsari, Gg. Purisari No. 11B

    Depok, Sleman - D.I. Yogyakarta 55281Telp. 0274-6822344, 0898-5172452

    E-mail : [email protected] : [email protected]

    Website : http://www.ivs-online.org

    - 1 -

    Majalah INFO VEGETARIAN adalah majalah nirlaba yang diterbitkan oleh INDONESIA VEGETARIAN SOCIETY (IVS), bertujuan untuk menyebarluaskan informasi seputar kehidupan vegetarian di Indonesia dan mengembangkan cinta kasih universal serta menyelamatkan kehidupan dunia melalui vegetarianisme, demi terciptanya kehidupan yang lebih baik, yang penuh kasih antar sesama manusia dan semua makhluk. Redaksi Majalah INFO VEGETARIAN menerima kiriman artikel, opini, konsultasi dan liputan kegiatan-kegiatan seputar vegetarian di seluruh Indonesia, baik kegiatan yang diselenggarakan INDONESIA VEGETARIAN SOCIETY (IVS) maupun komunitas vegetarian lainnya. Pengiriman dapat dilakukan melalui surat ke alamat Redaksi Majalah INFO VEGETARIAN, maupun via e-mail. Redaksi juga mengundang partisipasi aktif para pem- baca dalam beberapa rubrik interaktif kami. Terima kasih.

    Dapatkan Majalah INFO VEGETARIAN di kantor Sekretariat INDONESIA VEGETARIAN SOCIETY (IVS) terdekat di kota Anda, atau hubungi langsung Redaksi Majalah INFO VEGETARIAN.

    Soft copy Majalah INFO VEGETARIAN format PDF tersedia di http://www.ivs-online.org dapat didownload GRATIS

    Luka Gigitan itu...Kini Terukur Nyata

    - Menyumbang buangan emisi sebesar 36,4 kg CO2 Bertanggung jawab terhadap emisi CO2 setara dengan buangan emisi mobil orang Eropa sejauh 250 kilometer, dan energi listrik yang digunakan untuk menyalakan lampu 100 watt selama 20 hari (Animal Science Journal, DOI: 10.1111/

    j.1740-929.2007.00457.x)

    TUJUH HARI = cegah buangan 12,5 juta rumah tangga di Inggris

    ENAM HARI = cegah buangan 29 juta mobil di Inggris

    LIMA HARI = cegah buangan pemakaian energi listrik seluruh masyarakat di Inggris.

    EMPAT HARI = cegah buangan emisi 70% kendaraan bermotor di Inggris.

    TIGA HARI = cegah buangan gas rumah kaca setara dengan buangan emisi seluruh

    peralatan rumah tangga, kulkas, setrika, mesin cuci, dan lain-lain.

    TIDAK MAKAN DAGING SELAMA...

    SATU KILOGRAM DAGING:

    46,6% air bersih dunia digunakan untuk membesarkan peternakan

    Air BUMI yang terkuras...

    Menguras air untuk mandi satu orang selama satu tahun (MEAT! Now it is not personal -

    Worldwatch Institute, 2004)

    SATU KG DAGING

    Menguras 1000 liter air Bumi

    SATU LITER SUSU

    Sapi ~ butuh 1 juta liter airAyam ~ butuh 3000 liter air

    1 KG DAGING :

    Kedele ~ butuh 2000 liter airBeras ~ butuh 1912 liter airGandum ~ butuh 900 liter airKentang ~ butuh 500 liter air

    BANDINGKAN DENGAN1 KILOGRAM

    EDISI I - INFO VEGETARIAN

  • EDISI I - INFO VEGETARIAN EDISI I - INFO VEGETARIAN

    VG UTAMA

    WARMING,VEGETARIANGLO

    BAL

    VG INTERAKTIFVegetarian bukan lagi masalah

    pilihan pribadi, agama atau kelompok melainkan telah menjadi solusi mendesak

    hingga telah menjadi gerakan global untuk menyelamatkan Bumi.

    Bagaimana menurut pandangan Anda akan fenomena Global Vegetarian ini?

    Kami mengundang partisipasi Anda sekalianuntuk menyampaikan pendapat mengenai hal tersebut.

    Kirimkan jawaban Anda ke:[email protected] via SMS ke 0818 02657599,

    ketik GO VEG spasi JAWABAN ANDA

    Jawaban yang terpilih akan dimuat dalam edisi berikut.

    Miliki dan Bantu Sebarkan: VCD tentang Global Warming, Global VegetarianSatu keping VCD berisi:- DatafilePDFlaporanUN-FAOLivestocksLongShadow. Berisi fakta-fakta dampak peternakan terhadap kerusakan lingkungan- Cuplikan rekaman - Konferensi pers James Hansen tentang pencairan es di Artkika - Potensi bahaya terlepasnya bekuan metana (klip pendek) - Berita ABC News: Less Beef (klip pendek) - Wawancara eksklusif dengan Paul Mc Cartney: Global Warming, Global Vegetarian (klip pendek) - Wawancara eksklusif dengan Dr. Abdol Ghaffar Ebadi, President of Vegetarian Union of Iran (klip pendek) - Diskusi hubungan konsumsi daging dengan global warming (klip pendek) - Berita tentang beruang kutub yang kelaparan (klip pendek)

    Pemesanan VCD dapat dilakukan dengan mengirimkan surat ke Alamat Redaksi Majalah Info Vegetarian atau melalui e-mail ke [email protected] atau SMS ke 0818 02657599. Ongkos cetak dan ongkos kirim ditanggung pemesan, besaran dana sesuai daerah pengiriman.Pembayaran dapat ditransfer ke Rekening BCA Sudirman - Yogyakarta, a.c. drg. Chindy Tanjung 037 2401301

    Catatan: File hanya dapat dibuka via Komputer/Laptop

    Sebagian data tersebut di atas juga dapat di download di www.ivs-online.org

    - 2 - - 3 -

  • Global Warming, Global VegetarianTindakan waras apa yang SEGERA harus dilakukan? Gerakan vegetarian sebagai solusi SEGERA telah menjadi seruan global. Pertemuan G8 - Group of Eight Environment Ministers yang dilansir The Japan Times Online 26 Mei 2008 lalu, sepakat pada satu seruan: Eat less beef! Presiden Taiwan Ma Ying-jeou dan Wakil Presiden Taiwan Vincent Siew me-mimpin penandatangan deklarasi untuk mengurangi CO2 dan aksi hemat energi, termasuk di dalam-

    nya mengonsumsi produk lokal dan lebih banyak sayur dan mengurangi daging. Green Peace USA juga me- ngeluarkan seruan senada: On your plate! Serupa menghimbau masya- rakat dunia untuk mengeluarkan daging dari piring makan, karena makan daging bukan masalah pi- lihan personal lagi. Kita tidak bebas memilih ketika pilihan itu nyata mengancam keberlangsungan hi- dup setiap makhluk dan entitas di muka Bumi ini, seperti yang dite-kankan oleh Worldwatch Institute dalam artikel mereka: MEAT! Now, Its not personal! But Like it or not, meat eating is becoming a problem for everyone on the planet.

    Api ancaman global warming telah membakar alis, bahaya telah sampai tepat di pelupuk mata.

    Ramai-ramai kita sedang mendorong isi Bumi ke bibir jurang kematian,

    sebagian masyarakat dunia kini tidak sedikit yang tersentak sadar dan memilih bangun,

    seketika merubah diri. Seperti yang disampaikan oleh Stephen Hawkins

    dalam film dokumenter The Eleventh Hour, Jika manusia tidak merubah gaya hidupnya secara

    revolusioner, manusia sedang mengantar Bumi menuju Venus, dengan kata lain mengubah Bumi

    menjadi Venus yang suhu planetnya 300 derajat Celcius! Ruang waktu tidak lagi menyisakan tempat untuk berdebat.

    Telegraph Media Group 18 Mei 2008 lalu, menurunkan berita seruan desakan Pangeran Charles

    kepada masyarakat dunia untuk SEGERA melakukan aksi dalam 18 bulan ke depan.

    Apa yang dilakukan dalam masa 18 bulan ke depan merupakan penentu untuk menghindarkan kita

    dari ancaman serial kekacauan iklim.

    Global Warming, Sebuah Pengantar

    Global warming dapat dipa- hami sebagai naiknya suhu rata-rata permukaan Bumi. Salah satu penyebabnya adalah aktivitas ma-nusia yang menyumbang 90% gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca sendiri berfungsi untuk men- jaga suhu Bumi agar berada pada kisaran layak huni yakni: 14,5 derajat Celcius, tidak seperti Bulan yang memiliki suhu -18 derajat Celcius. Gas rumah kaca meme- rangkap panas dari matahari, ketika sinar matahari mencapai atmosfer Bumi, sebagian akan dipantulkan dalam bentuk infra merah dan se-

    bagian lagi diteruskan ke permu- kaan Bumi. Permukaan Bumi me- mantulkan kembali panas tersebut dan sebagian diperangkap oleh gas- gas rumah kaca (CO2 - Karbon-dioksida, CH4 - Metana, N2O - DinitroOksida). Semakin ba- nyak konsentrasi gas rumah kaca, semakin banyak panas yang terperangkap yang akan meningkatkan suhu rata-rata di per- mukaan Bumi. Gas rumah kaca ibarat selimut Bumi, semakin ber- tambah kete-balannya maka

    semakin gerahlah suhu Bumi. Perlu diketahui, daya perangkap

    panas CH4 adalah 25 kali CO2, sedangkan N20 daya perang-

    kap panasnya hingga 296 kali CO2. Konsentrasi

    CO2 saat ini adalah 380 bps (bagian per sejuta atau part per million). Ada

    sumber yang merujuk ang- ka 450 bps sebagai ambang Bumi mencerna CO2, namun James Hansen, ahli iklim

    NASA mematok angka 350 bps dengan batas ambang kenaikan suhu

    adalah pada kisaran 2 Bumi butuh solusi SEGERAMaka... ber-Vegetarian-lah

    VG UTAMA VG UTAMA

    EDISI I - INFO VEGETARIAN EDISI I - INFO VEGETARIAN - 5 -- 4 -

  • BUMI butuh Langkah Cepat,Go Veg Please!

    Global Warming, Global Vegetarian

    Oleh drg. Chindy Tan - Korcab IVS Yogyakarta - Jawa Tengah

    Alarm tanda bahaya dampak pemanasan global berbunyi semakin nyaring. Pola pencairan es di Arktika merupakan salah satu indikatornya. Perubahan demi perubah-an melaju dalam hitungan bulan. Tanggal 18 Maret 2008, Jay Zwally, ahli iklim NASA, mempredik-si es di Arktika hampir semua akan mencair pada akhir musim panas 2012. Hanya dalam waktu ku- rang dari dua bulan pre- diksi itu bergeser. Tanggal 1 Mei 2008 lalu, prediksi terbaru dilansir NASA: mencairnya semua es di Arktika bisa terjadi di akhir tahun 2008 ini. Se- deret tanda-tanda bahaya yang telah terjadi sebe- lumnya adalah volume es di Arktika pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari empat tahun sebelumnya. Es di Green- land yang telah mencair mencapai 19 juta ton. Fe- nomena terbaru lainnya, pada tanggal 8 Maret 2008

    vel permukaan air laut, melainkan akan memper- cepat siklus pemanasan global itu sendiri. Bila es di Arktika mencair se- mua, 80% sinar matahari yang sebelumnya dipan- tulkan akan diserap 95% oleh air laut. Konsekuensi lanjut adalah potensi ter- lepasnya 400 miliar ton gas metana atau 3000 kali

    derajat Celcius. Lebih dari ambang ini, Bumi akan memasuki keka-cauan iklim yang tidak terkendali. Data dari bulan Oktober 2007, ke-naikan suhu Bumi telah mencapai 0,5 derajat Celcius.

    Darimana sajakah datangnya gas-gas rumah kaca ini? Berdasar- kan data yang dikeluarkan United Nation - Food and Agriculture Orga- nization (FAO) tahun 2006 lalu, yang dituangkan dalam buku Live-

    Efek Gas Rumah Kaca

    beting es Wilkins di An- tartika yang berusia 1500 tahun pecah dan runtuh seluas 414 kilometer per- segi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya atau seper-tiga luas Jakarta).

    Efek domino apa yang membayang bila es di Arktika mencair semua? Mencairnya es di Arktika tidak akan menaikkan le-

    Okanagan University College in Canada, Department of Geography, University of Oxford, school of Geography, United States Enviromental Protection Agency (EPA), Washington.

    stocks Long Shadow menggaris-bawahi sumbangan gas rumah kaca peternakan (18%) lebih besar dari buangan emisi seluruh kendaraan bermotor di dunia (13,5%). Rang- kuman laporan Livestocks Long Shadow menyorot peternakan seba- gai salah satu dari dua atau tiga penyumbang masalah paling serius terhadap lingkungan dalam semua tingkatan dari lokal hingga global. Sektor peternakan mutlak menda- pat fokus utama karena bertang- gung jawab terhadap kemerosotan lahan, perubahan iklim, polusi air dan punahnya keanekaragaman ha- yati. Uraian lebih detil jejak beban ekologis bahkan sosial dan eko-nomi dari sepotong daging dapat disimak dalam beberapa artikel berikut.

    Data yang dikeluarkan United Nation - Food and Agriculture Organization (FAO)

    tahun 2006 lalu, yang dituangkan dalam buku Livestocks Long Shadow

    menggarisbawahi sumbangan gas rumah kaca peternakan (18%)

    lebih besar dari buangan emisi seluruh kendaraan bermotor

    di dunia (13,5%).

    Gambaran kondisi pencairan es di Arktika dari tahun 1979 - 2007Tanpa usaha pencegahan yang sistematis,

    proses pencairan es ini akan berlangsung semakin cepat

    Jay Zwally

    Mencairnya semua es di Arktika bisa terjadi di akhir tahun 2008 ini

    VG UTAMA VG UTAMA

    EDISI I - INFO VEGETARIAN EDISI I - INFO VEGETARIAN - 7 -- 6 -

  • Pangeran Charles pada bulan Mei lalu mengeluar-kan himbauan untuk tak tanggung berpacu dengan waktu, masa tenggat kita tinggal 18 bulan! James Hansen, ahli iklim NASA, mengatakan bahwa kita telah berada di titik se-puluh persen di atas batas ambang kemampuan Bu- mi mencerna CO2. Arti-nya, kita telah melampaui titik balik. Pada level saat ini, tindakan yang harus di- ambil bukan lagi mengu- rangi, melainkan meng-hentikan.

    Kita butuh kecepatan dan ketepatan membaca masalah hingga dapat me-milih solusi yang efektif. Solusi yang mampu ber- pacu dengan waktu untuk memperlambat laju pema- nasan global. Berkaitan dengan ini, dalam konfe- rensi persnya di Paris, 15 Januari 2008, Pachauri mengimbau masyarakat dunia dalam tingkat indi-vidu untuk: pertama, jangan makan daging. Kedua, kendarai sepeda. Ketiga, jadilah konsumen yang hemat.

    rupakan komoditas peng-hasil emisi karbon paling intensif (18%), bahkan melebihi kontribusi emisi karbon gabungan seluruh kendaraan bermotor (mo- tor, mobil, truk, pesawat, kapal, kereta api, helikop- ter) di dunia (13,5%). Peternakan juga adalah penggerak utama dari pe- nebangan hutan. Diperki- rakan 70% persen bekas hutan di Amazon telah di- alihfungsikan menjadi la- dang ternak. Setiap tahun-nya, penebangan hutan untuk pembukaan lahan peternakan berkontribusi emisi 2,4 miliar ton CO2.

    Konsumsi Daging Boros Listrik

    Memelihara ternak membutuhkan energi lis- trik untuk lampu-lampu dan peralatan pendukung peternakan, mulai dari penghangat ruangan, me- sin pemotong, mesin pendingin untuk penyim- panan daging. Mesin pen- dingin merupakan mata rantaipalingtidakefisienenergi listrik. Hitung saja

    nakan intensif seperti obat-obatan, hormon dan vitamin.

    Dua pertiga lahan pertanian di dunia untuk membesarkan ternak

    Mata rantai lain yang sangat tidak efisien tapitelah berlaku demikian kronis adalah pemanfaat- an hasil pertanian untuk peternakan. Dua pertiga lahan pertanian di muka Bumi ini digunakan untuk peternakan. Sebagai con- toh, Eropa mengimpor 70% protein (kedelai, ja- gung dan gandum) dari pertanian untuk peternak-an. Indonesia sendiri pada tahun 2006 mengimpor jagung untuk pakan ternak 1,77 juta ton. Prediksi pro- duksi pakan ternak naik dari 7,2 juta ton menjadi 7,7 juta ton, kata Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas, Pau- lus Setiabudi (Kompas, 8 November 2007). Semen-tara itu, menurut data Indonesian Nutrition Net- work (INN), setengah dari penduduk Indonesia mengalami kelaparan ter- sembunyi (16 September 2005), sebagaimana yang dikemukakan oleh Men- teri Kesehatan DR. dr. Fadillah Supari, SPJP(K).

    Hasil Pertanian Dunia cukup untuk konsumsi 8,7 milyar orang, Mengapa tiap 3 detik ada satu orang anak mati kelaparan di dunia?

    Tanggal 30 April 2008 lalu, Presiden Susilo Bam- bang Yudhoyono meng-ajak segenap bangsa ini untuk bersama saling membahu menghadapi krisis pangan dunia. Akar masalah kelangkaan pa- ngan jika dicermati salah satunya adalah krisis ma- najemen lahan itu sendiri. Secara matematis, inefi- siensi pemakaian lahan

    pertanian untuk pakan ter- nak tercermin dari perhi- tungan kalori yang ter- buang untuk membesar-kan ternak. Pakan yang selama ini diberikan ke- pada ternak dapat meme-nuhi kebutuhan kalori 8,7 miliar orang! Jika total penduduk dunia sekarang adalah 6,6 milyar, berarti dari total hasil pertanian masih ada kelebihan kalo- ri untuk 2,1 miliar orang. Namun kenyataannya ma- sih ada 1 milyar lebih orang kelaparan di seluruh dunia dan tiap 3 detik, satu anak mati karena kela-paran!

    Sebenarnya tidaklah sulit untuk memahami mendesaknya perubahan

    pola makan ini, yakni per- ubahan ke pola makan yang mata rantainya pen- dek. Perut manusia bisa langsung mencerna kede-lai, jagung dan gandum tanpa harus melalui perut ternak terlebih dahulu. Ti- dakkah beralih ke pola ma- kan bebas daging justru dapat menjadi solusi ke- timpangan akses pangan seluruh dunia?

    Sekitar 46,6% air bersih di dunia digunakan untuk membesarkan ternak

    Satu lagi masalah in- dustri peternakan yang sa- ngat krusial yakni, inefi- siensi air. Sekian triliun galon air diperuntukkan untuk irigasinya saja. Se- bagai gambaran seder- hana, untuk mendapatkan satu kilogram daging sapi mulai dari pemeliharaan, pemberian pakan ternak, hingga penyembelihan se-ekor sapi membutuhkan satu juta liter air! Data yang dihimpun Lester R. Brown, Presiden Earth Policy Institute dan World- watch Institute, memapar-kan dalam bukunya Plan B 3.0 Mobilizing to Save Civilization (2008) bah- wa karena untuk mempro-duksi satu ton biji-bijian membutuhkan seribu ton air, tidak heran bila 70% persediaan air di dunia digunakan untuk irigasi. Bila dua pertiga lahan per- tanian dunia untuk pakan ternak, berarti 46,6% air bersih di dunia digunakan untuk pertanian pakan ter-

    VG UTAMA VG UTAMA

    EDISI I - INFO VEGETARIAN EDISI I - INFO VEGETARIAN

    Dr. Rajendra K. Pachauri Ketua IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)

    - Jangan makan daging- Kendarai sepeda- Jadilah konsumen yang hemat

    dari jumlah gas metana di atmosfer. Gas metana da- pat terlepas akibat men- cairnya bekuan gas meta- na yang stabil pada suhu permukaan air kurang dari 0 derajat celcius, atau di dasar laut pada kedalaman lebih dari 300 meter, suhu air kisaran 2 derajat cel- cius. Seperti diketahui, gas metana memiliki efek ru- mah kaca 25 kali lebih besar dari gas CO2. Salah satu skenario yang mung- kin terjadi adalah terulang- nya bencana kepunahan massal yang pernah ter- jadi pada 55 juta tahun yang lalu yang dikenal de- ngan masa PETM (Pa-leocene-Eocene Thermal Maximum). Saat itu, gas metana yang terlepas ke atmosfer mengakibatkan percepatan pemanasan global hingga mengaki-batkan kepunahan massal. Bukti geologi lain menun- jukkan kepunahan massal juga pernah terjadi 251 juta tahun lalu, pada akhir periode Permian. Akibat terlepasnya gas metana,

    lebih dari 96% spesies laut dan 70% spesies ver- tebrata mengalami kepu- nahan massal. Kematian massal terjadi mendadak karena turunnya level ok- sigen secara ekstrem. An- caman run away global warming atau terlampaui- nya ambang kendali me- sin iklim dilansir The Canadian National News-paper, diprediksi dapat memakan korban jiwa manusia hingga 4,5 milyar orang!

    Tenggat Waktu Tinggal 18 bulan

    Membaca fakta-fakta di atas, satu hal yang patut digarisbawahi adalah tenggat waktu yang se-makin sempit. Dr. Rajen-dra K. Pachauri, Ketua IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), menekankan bahwa dua tahun ke depan merupakan masa tenggat penting un- tuk menghambat laju pe- manasan global yang ber- gerak dengan sangat cepat.

    Bayangan Kelam Konsumsi Daging

    Mengapa jangan ma-kan daging berada pada urutan pertama? Fakta berbicara, seperti laporan yang dirilis Badan Pangan Dunia FAO (2006) dalam Livestocks Long Shadow Environmental Issues and Options, daging me-

    mesin pendingin mulai dari rumah jagal, distribu- tor, pengecer, rumah ma- kan, pasar hingga sampai pada konsumen. Mata ran- tai inefisiensi berikutnyaadalah alat transportasi untuk mengangkut ternak, makanan ternak, sampai dengan elemen pendu- kung lain dalam peter-

    Banyak yang dikorbankandemi sepotong daging...

    Pakan yang selama ini diberikan kepada ternak dapat memenuhi kebutuhan kalori 8,7 miliar orang, atau masih ada kelebihan kalori untuk 2,1 miliar orang. Namun kenyataannya masih ada 1 milyar lebih orang kelaparan di seluruh dunia dan tiap 3 detik, satu anak mati karena kelaparan!

    - 9 -- 8 -

  • nak. Padahal terdata 1,7 milyar orang kesulitan akses air bersih dan 3 mil- yar orang hidup tanpa sa- nitasi yang memadai, dan vegetarian skala global adalah salah satu solusi-nya (www.geocities.com). Lagi-lagi ketimpangan yang sulit diterima akal sehat namun nyata dila- koni.Inefisiensikronisini turut bertanggung jawab terhadap resiko krisis dan kelangkaan air global yang diprediksi pada ta- hun 2025 akan mengan- cam 64 % populasi dunia (Livestocks Long Sha-dow, 2006).

    Worldwatch Institute memberi ilustrasi kon- versi berapa banyak air yang diboroskan untuk menghasilkan satu kilo- gram daging: air yang dipakai untuk menghasil-kan satu kilogram daging dapat digunakan untuk mandi oleh satu orang se- lama setahun!

    Menyisir Jejak Karbon Konsumsi Daging

    Jejak emisi gas rumah kaca daging terukur jelas. Pertanian untuk pakan ternak itu sendiri merupa- kan penyumbang 9% CO2 (karbondioksida), 65% N2O (dinitrooksida) dan 37% CH4 (metana). Perlu diketahui efek rumah kaca

    N2O adalah 296 kali CO2, sedangkan CH4 adalah 25 kali CO2.

    Satu kilogram daging menyumbang 36,4 kg CO2. Dr. Rajendra memberi ilustrasi konversi energi untuk memelihara sampai menghasilkan sepotong daging sapi, domba atau babi sama besar dengan energi yang dibutuhkan untuk menyalakan lampu 100 watt selama 3 minggu, dan setara dengan buang- an emisi CO2 dari kenda- raan roda empat di Eropa yang menempuh jarak 250 km (Animal Science Jour-nal, 2007).

    Saat penayangan per-danafilmMeatTheTruthpada tanggal 19 Mei 2008 di United Kingdom, Ing- gris, Marianne Thieme, penggagas partai pertama di dunia yang menyuara- kan hak-hak binatang di parlemen Belanda, mem-buka dengan paparan fak- ta efisiensi dari pola na- bati murni atau vegan. Bila masyarakat Inggris tidak mengonsumsi pro- duk hewani selama 7 hari akan mengurangi emisi sebesar 91 mega ton gas rumah kaca. Jumlah ini se- taradenganefisiensi12,5 juta rumah tangga di Ing- gris, atau separuh dari total jumlah rumah tangga di Inggris. Khusus di Belanda (www.partijvourdedie.

    en.el), seminggu sekali saja membebaskan piring makan dari daging masih 7,6 kali lebih cepat diban- dingkan gerakan hemat energi skala rumah tangga dalam setahun. Bagaimana bila 6 hari? Akan mence-gah emisi gas rumah kaca sebesar emisi yang dike- luarkan oleh seluruh ken- daraan roda empat di Ing- gris yakni 29 juta mobil. Efisiensi5haritanpasum- ber hewani, setara dengan pengurangan jumlah pe- makaian energi listrik se- luruh masyarakat Inggris. Selanjutnya, 4 hari tanpa sumber hewani, jumlah gas rumah kaca yang dapat dicegah, setara dengan pencegahan jumlah bu- angan emisi 70% kenda- raan bermotor di Inggris. Terakhir, bila memilih par- tisipasi 3 hari tanpa sum- ber hewani, dapat mence-gah buangan gas rumah kaca setara dengan buang- an emisi seluruh peralatan rumah tangga, kulkas, se- trika, mesin cuci, dan lain- lain.

    Penelitian paling gres yang dilakukan Prof. Gi- don Eshel dan Pamela A. Martin (Diet, Energy and Global Warming) meru-nut kontribusi setiap po-tongan daging terhadap emisi karbon. Penelitian ini diakui secara ilmiah dan dipublikasikan dalam

    jurnal bergengsi para il- muwan Earth Interaction Vol. 10 bulan Maret tahun 2006. Jumlah gas rumah kaca yang diemisikan oleh daging merah, ikan, ung- gas, susu dan telur jika dibandingkan dengan diet murni nabati/vegan, ter- nyata jika satu orang da- lam setahun mau meng- ganti diet hewani mereka ke diet nabati murni/ vegan akan mencegah emisi CO2 sebesar 1,5 ton. Lima puluh persen lebih efektif daripada upaya mengganti mobil Toyota Camry ke mobil Toyota Prius hybrid sekalipun yang ternyata hanya mam- pu mencegah 1 ton emisi CO2.

    Meat is Murder On The Environment

    Pernyataan di atas adalah judul sebuah ar- tikel yang dimuat di web NewScientist.com, news service, tanggal 8 Juli 2007. Terdengar drama-tiskah? Fakta yang dike- mukakan tak terbantah- kan lagi, selain menguras air, lahan, dan membebani atmosfer, konsumsi da- ging juga memukul Bumi dengan polusi air, polusi udara dan hilangnya ke- suburan tanah serta ke- punahan keanekaragaman

    VG UTAMA VG UTAMA

    EDISI I - INFO VEGETARIAN EDISI I - INFO VEGETARIAN

    hayati. Kotoran ternak me-rupakan salah satu sum- ber pencemaran air, untuk di Amerika saja peternak- an menyumbang 900 juta ton kotoran tinja setiap tahunnya atau sama de- ngan 130 kali jumlah ko- toran manusia. Sekitar 90% buangan gas amonia

    kin meluasnya wilayah es yang mencair berarti ma- kin berkurangnya habitat buruan beruang kutub. Sa- tu persatu beruang kutub mati mengenaskan, lelah berenang bermil-mil jauh-nya untuk mencari makan sering tanpa hasil dan ak-hirnya mati kelaparan.

    drew Bartlett, bahwa se- luruh dunia tidak mesti menjadi vegetarian atau vegan untuk menyelamat-kan planet kita, tapi kita harus mengakui fakta- fakta ilmiah ini, bahwa jika kita tidak mengurangi konsumsi produk hewani, kesempatan kita untuk menghentikan perubahan iklim adalah nihil. Menu-rut Bartlett, tidak ada lang- kah yang lebih murah, le- bih mudah dan lebih ce- pat untuk dilakukan yang dapat mengurangi kontri-busi tiap individu terhadap emisi gas rumah kaca selain memangkas jumlah konsumsi daging dan pro-duk susu dan olahannya. Daging! Kini bukan ma-salah pilihan personal lagi, suka atau tidak suka, makan daging telah men- jadi masalah yang meng- ancam kelangsungan hi- dup setiap orang di muka Bumi ini (World Watch Institute, 2004).

    Aksi untuk hemat ba- han bakar kita masih ba- nyak bergantung pada fasilitas umum. Upaya yang paling bisa kita laku- kan adalah menggunakan kendaraan umum. Namun, sudah menjadi rahasia umum, tidak mudah untuk menggunakan kendaraan umum jika berhadapan

    dengan kepentingan ke- amanan, dan untuk ini kita masih bergantung pada kebijakan pemerintah. Aksi hemat energi dalam konteks yang paling ideal bergantung pada teknolo-gi. Sumber energi paling ramah lingkungan yakni tenaga angin, air, dan ma- tahari, masih jauh mem- butuhkan teknologi dan biaya yang tidak kecil. Butuh waktu yang pan- jang dan upaya ekstra untuk menggerakkan ke- sadaran massal untuk he- mat energi, hemat listrik, hemat bahan bakar karena harus berhadapan dengan kebiasaan dan perilaku yang telah mengakar.

    Mengubah pola makan juga berhadapan dengan kebiasaan yang telah mengakar. Namun, me- megang sendok dan akhir- nya menjatuhkan pilihan apa yang akan dimasuk- kan ke mulut kita, sepe- nuhnya berada di kendali kita. Langsung bisa dila- kukan! Jarak antara piring dan mulut kita mungkin hanya sejarak panjang sendok, membalikkan isi sendoknya hanya butuh waktu sekedipan mata, tapi kendalinya ada pada mindset tiap kita. Sejenak, biarkan kepala dingin ha- dir.

    Mari dengan mata jernih melihat realitas, mengakui fakta betapa te- kanan pola konsumsi da- ging sedemikian hebatnya pada daya dukung Bumi. Sejenak merasakan beban berat Bumi ini mungkin akan menggeser pilihan kita ke pola konsumsi tanpa daging, pola yang jauh lebih ramah Bumi.

    (Artikel ini dipublikasikan juga di web blog:

    dee-idea.blogspot.com, direvisi 27 Juli 2008)

    Konversi energi untuk memelihara sampai menghasilkan

    sepotong daging sama besar dengan energi yang dibutuhkan untuk

    menyalakan lampu 100 watt selama 3 minggu,

    dan setara dengan buangan emisi CO2 dari kendaraan

    roda empat yang menempuh jarak 250 km

    Diet vegetarian dapat mengurangi emisi CO2 50% lebih efektif daripada

    sebuah mobil hybrid terbaru yang sangat mahal

    Tidak Ada Langkah yang lebih Cepat, Lebih Murah dan Lebih Mudah!

    Objektivitas akan me- nuntun kita untuk meng-akui pola konsumsi da- ging sebagai kontributor terbesar emisi gas rumah kaca. Pilihan kita tidak banyak, mengingat teng-gat waktu yang demikian sempit. Mengutip tulisan Senator Queensland, An-

    berasal dari kotoran ternak yang digunakan di perta- nian. Peternakan juga ber- tanggung jawab terhadap hilangnya kesuburan ta- nah akibat 50% erosi, hi- langnya sedimen tanah sejumlah 37%, serta po- lusi 30% nitrogen terha- dap sumber air bersih. (Livestocks Long Sha- dow, 2006). Terhadap ke- anekaragaman hayati, laju kepunahan berada pada kecepatan 50-500 kali le- bih cepat dari laju kepu- nahan dari rekaman data fosil. Konservasi Interna-sional mengidentifikasi35 titik rawan global, di- cirikan dengan hilangnya habitat hingga level parah, 23 diantaranya disebab- kan oleh peternakan. (Livestocks Long Sha-dow, 2006). Salah satu satwa yang kini sedang berjuang mati-matian ber-tahan dari pola perubahan iklim yang makin ekstrem adalah beruang kutub. Beruang kutub kini ber- ada diambang kiamat. Ma-

    Satu per satu satwa terancam kepunahan akibat

    kerusakan lingkungan terjadi

    Memegang sendok dan akhirnya menjatuhkan pilihan apa yang akan dimasukkan ke mulut kita, sepenuhnya berada di kendali kita.

    - 11 -- 10 -

  • Belum lama ini, kita resmi me-masuki krisis global baru. Krisis pangan dan energi. Memin- jam istilah teman saya, Chindy, sekarang ini sedang terjadi persa-ingan antara tiga macam perut: perut manusia, perut ternak, dan perut mobil.

    Mari kita bahas dulu mengenai perut mobil. Selayak kodratnya se- bagai energi yang tak bisa diper-barui, cadangan minyak dunia kian menipis. Belum lagi dengan tu- dingan konspirasi ekonomi di balik itu semua. Berbagai macam teori dilontarkan untuk menjelaskan ke-naikan harga minyak. Situasi ini lantas memunculkan primadona baru, yakni biofuel. Permintaan dan popularitas biofuel meningkat drastis akibat kepanikan dunia akan menipisnya bahan bakar fosil. Bio- fuel pun dipandang sebagai substi-tusi yang lebih ramah lingkungan. Benarkah demikian?

    Menurut pemenang Nobel, Paul J. Crutzen, biofuel justru penyum-bang besar pemanasan global, ka- rena asas bekerja dan hasilnya sama-sama saja: pembakaran dan karbondioksida. Belum lagi dengan

    jumlah permintaan besar dan tun-tutan waktu yang cepat, biofuel yang dibuat dengan bahan dasar ja- gung, kanola, tebu, atau sawit akan memaksa produsennya untuk meng- gunakan pupuk sintetis yang me- nyumbang nitro-oksida salah satu gas rumah kaca yang berbahaya. Nitro-oksida punya efek insulasi 300 kali lipat dibandingkan karbon- dioksida. Menurut Krutzen, ditinjau dari emisi nitro- oksidanya saja, semua ke-baikan biofuel bisa jadi nihil. Bahkan tekor.

    Namun demam biofuel tak pelak menyeret para petani seluruh dunia dalam arus hukum ekonomi: men- jual kepada yang memberi untung lebih. Akibatnya, mereka berlomba-lomba menjual pada produsen bio- fuel hingga naiklah harga kedelai, sawit, dan jagung,

    kelaparan di dunia mencapai 16 juta orang dari setiap satu persen saja kenaikan harga bahan pangan po-kok dunia. Dengan laju kenaikan sebesar itu, IFAD memperkirakan terdapat 1,2 miliar orang yang akan mengalami krisis pangan kronis di seluruh dunia pada tahun 2025.

    Namun, pada bulan April 2008, harga satu ton beras di pasar dunia sudah di atas 1.000 dolar AS atau naik sebesar 47 persen sejak Maret 2008. Di Amerika, penjualan beras kini sudah dibatasi. Di Asia, negara- negara eksportir beras mulai me-ngunci lumbung-lumbungnya. Ta- kut rakyatnya kelaparan.

    Bagaimana dengan perut ter-nak? Saya teringat satu karikatur yang menggambarkan bagaimana hewan tergeli-geli melihat manu- sia. Sesama hewan tidak memakan

    spesiesnya, tapi manusia sibuk memberi makan hewan sampai lupa memberi makan spesiesnya sendiri. Di atas puncak piramida makanan, tak ada lagi predator yang menghabisi kita. Hanya kitalah yang bisa membunuh saudara-sau- dara kita sendiri. Tak melulu dengan peluru atau belati, kita mengosong- kan lambung miliaran manusia ka-rena sibuk mengisi lambung hewan ternak.

    Di dunia saat ini jumlah selu- ruh hewan ternak berkaki empat mencapai angka enam miliar. Be- da tipis dengan populasi manusia yang sudah men-capai 6,5 miliar jiwa. Enam miliar ternak itu tidak dicapai semata-mata oleh alam, manusialah yang secara sengaja mewujudkannya atas nama pemenuhan kebutuhan hidup. Namun, kenyataannya 40.000 ma- nusia mati setiap hari karena kela- paran. Padahal hasil pertanian yang digunakan untuk pakan ternak di negara Amerika saja bisa memberi makan 1,3 miliar manusia.

    Kini kita mulai merasakan efek perang ketiga perut tersebut. Pre-siden belum lama ini akhirnya me- ngeluarkan inpres untuk penghe-matan energi. Petani-petani mulai mengaktifkan sistem lumbung un- tuk menjaga stok beras. Dan negara- negara Asia, produsen beras dunia, berkumpul untuk berhitung dan berstrategi.

    Di tengah seliweran analisa dan solusi atas situasi tersebut, saya merasa bahwa pertempuran tiga pe- rut ini juga terjadi di level terkecil dan terprivat: rumah kita sendiri. Antara perut manusia, perut kenda- raan, dan perut ternak, ketiganya melangsungkan dinamika di daftar prioritas kita, di daftar belanjaan, dalam pilihan-pilihan yang kita buat sehari-hari. Dari tiga perut tadi, mana yang ingin kita dahulukan?

    Secara instan dan refleks, se- harusnya sangat mudah bagi kita untuk menjawab. Namun kenya- taannya tak semudah itu. Kita telah dijerat gaya hidup, kebiasaan, mis-informasi, hingga meski itikad kita adalah membela perut manusia, pi- lihan-pilihan kita tak selalu konsis- ten dengan itu. Tanpa kita sadari dan ingini, seringkali kita membu- nuhi saudara-saudara kita. Bahkan diri kita sendiri. Contoh singkatnya, untuk memproduksi satu kilo daging sapi dibutuhkan enam belas kilo

    tanaman biji-bijian yang merupa- kan makanan pokok manusia. Jadi, bisa dibilang, saat kita mengon- sumsi satu kilo daging, kita telah mengambil jatah enam belas porsi makan manusia.

    Tips-tips berikut ini sederhana dan barangkali sudah sering kita dengar. Namun, tanpa niat yang kuat, belum tentu mudah untuk dilaksanakan. Apalagi kalau gaya hidup dan pandangan kita dibelit berbagai jeratan yang saya sebutkan tadi. Tapi, bisakah kita mencoba?

    Susunlah rute kepergian Anda per hari sebaik mungkin supaya penggunaan BBM kita efektif. Go in a bundle, as best as we can. Sekarang ini, saya memilih pergi dengan travel untuk setiap trip saya ke Jakarta, ketimbang berkendara sendiri dalam mobil pribadi. Cek setiap lampu, alat elektronik, dan titik-titik listrik. Pergunakan secer-mat dan sebijak mungkin. Matikan yang tak perlu. Pilih perangkat yang paling hemat energi. Jika Anda punya lebih dari satu mobil, guna- kan yang paling hemat bensin lebih sering. Beli produk lokal sebisa mungkin, dari mulai makanan hing- ga barang, karena ini berarti kita

    menghemat energi yang dipakai un- tuk shipping dan perjalanan benda-benda itu. Bagi yang ingin mengulik lebih serius dan detail aneka tips penghematan energi, bisa kunjungi tips hemat dari WWF.

    Yang berikut adalah tips yang tak terlalu populer, barangkali ka- rena melibatkan kepentingan indus-tri besar dan faktor pembiasaan yang sangat kuat, tapi saya belum jera menyuarakan: bervegetarian- lah sesering mungkin. Bisa dimulai dengan pola vegetarian weekend

    VG UTAMA VG UTAMA

    PertempuranTiga Perut

    Global Warming, Global Vegetarian

    Oleh : Dewi Lestari

    dibarengi kelangkaan makanan pokok dan mi- nyak goreng di pasar. Beberapa bulan lalu, pengusaha tempe-tahu kita menjerit. Ibu-ibu

    menjerit. Bukti bahwa perut manu- sia akhirnya tergusur. Kalah oleh perut mobil.

    Laporan Dana Internasional un-tuk Pembangunan Pertanian (IFAD) memperkirakan, kenaikan penderita

    Demam biofuel tak pelak menyeret para petani seluruh dunia dalam arus hukum ekonomi:

    menjual kepada yang memberi untung lebih. Akibatnya, naiklah harga kedelai, sawit, dan jagung,

    dibarengi kelangkaan makanan pokok dan minyak goreng.Bukti bahwa perut manusia akhirnya tergusur.

    Kalah oleh perut mobil.

    EDISI I - INFO VEGETARIAN EDISI I - INFO VEGETARIAN

    alias 5:2 per minggunya, berangsur menjadi 3:3, berangsur lagi men- jadi omnivarian weekend (or carnivorian weekend for some people) alias 2:5, hingga 1:6. Atau, bagi yang sanggup dan mau, bisa langsung total menjadi vegetarian setiap harinya.

    Berikut ilustrasi jika kita mau bervegetarian satu hari saja dalam satu minggu. Dalam satu tahun kita telah membantu Bumi berhemat 317.520literair111kilogramtanamanbiji-bijian693m2 lahan58literbensin183kgkotoranternak

    Dalam pertempuran ini, di ma- nakah kita berdiri? Bagaimana kita menata ketiga bidak tersebut dalam peta percaturan krisis global ini? Mari, pelan-pelan, amati daftar be- lanja, daftar kegiatan, rute perja- lanan, isi meja makan, penunjuk bensin, setiap tombol on/off ba- rangkali di sana kita, manusia per-adaban modern, bisa mengibarkan bendera perdamaian. Antara manu-sia dan Bumi. Untuk pertama kali.

    (Artikel ini dipublikasikan juga di web blog: dee-idea.blogspot.com)

    40.000 manusia mati setiap hari karena kelaparan. Padahal hasil pertanian yang digunakan untuk pakan ternak di negara Amerika saja bisa memberi makan 1,3 miliar manusia.

    - 13 -- 12 -

  • Mars, seantero Bumi pasti akan heboh. Namun mengapa sulit bagi kita untuk menghargai apa yang ada di genggaman kita detik ini, garam dan es yang jelas-jelas masih eksis di depan mata kita. Mengapa melihat garam dan es di Bumi tidak mem- bakar rasa antusias kita untuk sung-guh menghargainya, melihatnya de-ngan kaca pembesar bahwa mereka nyata ada dan sedang menyantuni hidup kita?

    Sejarah mengajak kita berkaca, burung Dodo pernah eksis dan hanya dalam hitungan kurang dari satu abad sejak pertama kali ditemukan oleh orang Eropa pada awal abad ke-16 di Mauritius, burung Dodo dikejar, dipukul, dibunuh dan di-makan sampai punah, hingga tak bersisa satu pun.

    kali lipat dari tahun lalu. Penyebab deforestasi hutan Amazon dari ta- hun 2000-2005, enam puluh persen adalah untuk peternakan, belum termasuk pertanian kedelai dalam skala besar untuk pakan ternak (BBC, 13 Mei 2008).

    Ahli biologi Universitas State Pennsylvania Christopher Uhl dan pakar Taman Botani New York Geoffrey Parker mengonversikan setiap produksi satu potong ham-burger akan memakan 5 meter per-segi hutan tropis dan tanah seluas ini terdiri dari satu pohon dengan 50 macam biji ari 20-30 spesies, ribuan serangga dari ratusan spe-sies, kelimpahan lumut, jamur dan mikroorganisme yang luar biasa. Menurut Ahmed Djoghlaf, kepala Konvensi UN Keragaman Hayati,

    musnahkan keanekaragaman hayati yang juga berarti memotong uluran pertolongan tangan alam kepada manusia itu sendiri? Bisa jadi pe- luang untuk menemukan obat pe- nyakit AIDS menjadi nihil karena gundulnya hutan tropis yang tiap 5 detik hutan seluas lapangan sepak bola dibuka untuk peternakan. Ke-sejahteraan dan keberlangsungan hidup siapa yang sedang diperta-ruhkan dengan terus memperluas lahan ternak yang mengorbankan hutan tropis?

    Duhai saudara-saudaraku, ber-sama kita dikandung oleh Bumi. Laksa ciptaan, laksa entitas adalah ari-ari kita. Ari-ari, jalan yang meng- hubungkan sang orok dengan sum- ber santunan hidup. Bersama dalam hening kita duduk tanpa suara, se- jauh mungkin mata hati ini me- mandang satu persatu ranah yang membentuk wajah Bumi. Berendah- hatilah melihat semua luka-luka di

    VG UTAMA VG UTAMA

    EDISI I - INFO VEGETARIAN EDISI I - INFO VEGETARIAN

    menuju keganasan. Para ahli mem- perkirakan ada sekitar 1600 milyar ton karbon dari materi organik yang terpendam di tanah, naiknya suhu akan meningkatkan aktivitas bakteri pengurai sehingga memicu terlepasnya karbondioksida. Ke- naikan suhu akan melesat ekstrim, normalnya kenaikan 2 derajat ter- jadi dalam kurun ribuan tahun na-mun apa yang terjadi sekarang, ahli memprediksi hanya dalam 50 tahun suhu Bumi naik 2 derajat. Prediksi ini pun terus bergeser berdasarkan pola pencairan es di Arktika. Pre-diksi ahli, es di Greenland pada kenaikan suhu Bumi lebih dari 2,7 derajat celcius akan melampaui titik baliknya, artinya pencairan es akan lebih dominan sehingga menaikkan level air laut hingga enam meter (Mark Lynas, 2008). Berapa banyak flora dan fauna serta mikroorgan-isme yang terancam punah oleh ke-naikan air laut ini?

    Detik ini saja kepunahan ke-ragaman hayati terus melesat, tidak tanggung-tanggung melaju dalam faktor kelipatan 50-500 kali diban- dingkan dengan pola kepunahan dari data rekaman fosil (Livestocks Long Shadow, 2006). Menurut WWF, jumlah burung, binatang lain, hewan di laut dan air tawar kini telah merosot hampir seper- tiga (Telegraph News, Mei 2008)

    Saudara-saudaraku sekandung Bumi, setiap makhluk dan entitas yang ada di Bumi demikian ber-harganya. Berita terbaru dari NASA pada tanggal 13 Juni 2008 lalu, me- laporkan bahwa ditemukan bong- kahan yang diduga garam atau es di Mars. Nampaknya tak putus ha- rapan kita mencari jejak-jejak kehi-dupan di planet lain. Bila satu bulu burung Dodo ditemukan di planet

    Saya Adalah Bumi,Bumi Adalah Saya

    Global Warming, Global Vegetarian

    Sebuah Refleksi oleh : Chindy Tan

    Sebuah kitab China kuno menu-liskan: Perjalanan terpenting dalam hidup manusia adalah per- jalanan ke dalam diri. Mengapa? Dikatakan lebih lanjut bahwa de- ngan memahami diri akan meng-antar diri untuk memahami Bumi. Diri adalah refleksi Bumi, Bumiadalah refleksi diri. Enam benuayangmembentukBumi,refleksidari enam organ utama tubuh manusia. Alur-alur sungai, kanal, adalah cer- min dari pembuluh darah dan saraf. Dahsyatnya lagi, Bumi terdiri dari 70% air yang ternyata identik sama dengan total jumlah kandungan air dalam tubuh kita, juga 70%. Satu lagi, thermoregulator. Bumi memi-liki selubung gas rumah kaca yang berfungsi persis sebagai thermo-regulator tubuh, sistem yang meng-atur suhu Bumi. Sama seperti tubuh manusia, yang memiliki ambang batas suhu 41 derajat celcius, suhu kritis untuk diadaptasi oleh tubuh. Napas menjadi dangkal dan cepat, berpeluh, denyut nadi semakin ce-

    pat, tubuh diantar pada keadaan koma. Bila tidak ada tindakan se- gera untuk mengurangi suhu tubuh secara drastis, otak akan kehabisan pasokan oksigen dan kegagalan fungsi multi organ mulai terjadi. Ke- matian akan datang hanya dalam hitungan menit. Bumi juga demi-kian, hanya mampu menolerir ke-naikan suhu Bumi hingga dua dera- jat celcius, lebih dari titik ini ben- canakatastrofikberlipat-lipatlebihekstrem dan Bumi akan kehilangan daya untuk mengendalikan dan me-mulihkan kerja mesin iklim.

    Asher Minns, Manajer Komu-nikasi Tyndall Centre for Climate Change Research menyebutkan salah satu dampak terlampauinya ambang kendali mesin iklim akan mengantar kita pada keadaan run away global warming, percepatan laju global warming. Salah satu pemicunya adalah berbaliknya pola sumbangan tanaman di hutan, pada kenaikan suhu Bumi sebesar 3 de- rajat Celcius, hutan bukannya me-lepaskan oksigen melainkan akan melepaskan karbondioksida ke at-mosfer. Pola ini serupa dengan pola konsumsi sel kanker, menurut salah satu teori, kanker tumbuh dalam keadaan tanpa oksigen sehingga merubah pola konsumsi sel, bukan- nya mengonsumsi oksigen melain-kan karbondioksida. Bumi sedang

    Bumi hanya mampu menolerir kenaikan suhu Bumi hingga dua derajat celcius, lebih dari titik ini bencana katastrofik berlipat-lipat lebih ekstrem dan Bumi akan kehilangan daya untuk mengendalikan dan memulihkan kerja mesin iklim.

    Mungkin tidak terpikir oleh kita, melalui makanan yang dipilih, hanya dalam hitungan jam kita se- dang dan terus memusnahkan kera-gaman flora dan fauna di muka Bumi ini. Pemusnahan oleh tangan kita sendiri, sedang kita lakukan. Setiap pilihan memasukkan satu potong daging ke dalam mulut, se- ketika itu juga kita sedang meng-gigit, melukai dan mengancam keberlangsungan hidup sekian ke- anekaragaman hayati. Tombol ken- dali penentu dibuka atau tidaknya hutan tropis bergantung dari order daging di meja makan kita. Order per potong daging yang datang dari saya, Anda atau dia, turut ambil an- dil terhadap hilangnya sekian meter persegi hutan tropis dalam hitungan detik. Di Brazil, laju penggundulan hutan tahun 2008 ini berjalan dua

    kita sungguh berada pada gelom-bang kepunahan terbesar sejak masa Dinosaurus. Setiap harinya hingga 150 spesies punah. Sumber lain menyebutkan 150.000 spesies per tahun atau 17 spesies setiap jam.

    Alam melimpahkan segala makhluk dengan segala maksud. Sebuah karunia dari Bumi, tanaman Rosy periwinkle, dengan vincristin dan vinblastin-nya yang hanya di- temui di hutan tropis, ternyata dapat meningkatkan kesembuhan leuke-mia pada anak-anak hingga 80%. Tanpa hutan tropis, tidak akan per-nah ditemukan Thermus aquaticus dengan tag polymerase yang ter-kandung di dalamnya, membantu kita untuk identifikasi DNA. Bu- kankah mendorong pembukaan la-han hutan tropis untuk sepotong daging di piring kita berarti me-

    wajah Bumi, jujur hati akan me- mampukan mendengar dengan mata dan melihat dengan telinga, betapa jejaring sumber hidup: air, kesuburan tanah, udara bersih, ke- anekaragaman hayati, mesin iklim sungguh berada di bibir jurang kematian. Bila tidak memalingkan mata dari fakta-fakta ini, mungkin jeritan suara jejaring yang mem-bentuk ari-ari kehidupan akan sam- pai ke telinga memberi tahu diri, terus memilih menggigit sepotong daging, sebenarnya saat itu juga sedang menggigit ari-ari sendiri. Jika tak kunjung sadar untuk ber-henti, gigitan demi gigitan akan terus melukai, mengoyak, merobek ari-ari sendiri, sampai putus. Sa- darlah, saat itu kita sedang mem- bunuh Bumi, juga sedang mem-bunuh diri sendiri.

    Melalui makanan yang kita pilih, hanya dalam hitungan jam kita sedang dan terus memusnahkan keragaman flora dan fauna di muka Bumi ini. Pemusnahan oleh tangan kita sendiri, sedang kita lakukan.

    - 15 -- 14 -

  • VG UTAMA

    EDISI I - INFO VEGETARIAN

    Sekretariat IVS Pusat:Royal Progress International HospitalJl. Danau Sunter Utara, Sunter Paradise IJakarta Utara 14350, IndonesiaPhone: 62-21-6450365 Fax: 62-21-6450365Email : [email protected]

    Informasi selengkapnya, hubungi :

    Andrew Bartlett, Senator QueenslandSeluruh dunia tidak mesti menjadi vegetarian atau vegan

    untuk menyelamatkan planet kita, tapi kita harus mengakui fakta-fakta ilmiah ini,

    bahwa jika kita tidak mengurangi konsumsi produk hewani, kesempatan kita untuk menghentikan perubahan iklim adalah nihil.

    Menurut Bartlett, tidak ada langkah yang lebih murah, lebih mudah dan lebih cepat untuk dilakukan

    yang dapat mengurangi kontribusi tiap individu terhadap emisi gas rumah kaca selain memangkas jumlah konsumsi

    daging dan produk susu dan olahannya

    Dewi Dee Lestari (Penyanyi dan Penulis Novel Best Seller SUPERNOVA"Pilihan untuk menjadi vegetarian pada masa sekarang tidak seharusnya lagi diembel-embeli perdebatan seputar kesehatan, agama, atau rasa iba. Hidup vegetaris adalah pilihan moral paling realistis dan jitu untuk membawa dunia keluar dari jerat krisis gizi dan lingkungan. Bagi saya, bahkan tak ada jalan lain. Menjadi vegetarian adalah arah yang harus dituju untuk menciptakan dunia dengan alam lestari bebas kelaparan dan minim kekerasan.

    Di USA, tingkat pencemaran air dari kotoran ternak 130X pencemaran dari tinja manusia

    (MEAT! It is not personal now,World Watch Institute,2004)

    Sumbangan lainLimbah Peternakan ~ Polutan

    Sekitar 90% buangan gas amonia berasal dari kotoran cair ternak dan pupuk kandang di lahan pertanian

    (Hans Mohr in Spektrum der Wissenschaft, January 1994, page 50, and Mitteilungen zur Luftreinhalte-Verordnung LRV NR. 13

    (announcements regarding the rules for maintaining clean air) from the Ministry for the Environment,

    Forest and Countryside (BUWAL), 2002

  • VG LIPUTAN KHUSUS

    Semakin meningkatnya kasus PTM (penyakit tidak menular) seperti penyakit jantung, stroke dan kanker mendorong masyarakat mu- lai melirik pola makan vegetarian. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dalam Kongres Vegetarian Asia Tenggara ketiga yang diselenggarakan oleh Indone-sia Vegetarian Society (IVS) pada tanggal 24-25 Mei 2008. Acara yang diselenggarakan di Gedung JIExpo Kemayoran Jakarta ini dihadiri juga peserta dari organisasi vegetarian berbagai negara di Asia Tenggara yaitu Thailand, Malaysia dan Si- ngapura. Sesuai dengan tema Vegetarian Gaya Hidup Sehat Alami dan Ramah Lingkungan, kongres ini membahas vegetarian

    tentang bahan makanan atau pangan spesifik yang dapat menjadi sumber zat gizi pilihan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi individu. De- mikian sambutan Kasubdit Bina Gizi Klinik, DR. Dr. Anie Kurniawan, MSc, SPGK.

    Sementara itu Ketua Umum IVS, Ir. Bambang Sumantri yang diwakili oleh putranya Meyrick Alda Sumantri me- nyampaikan tentang tujuan di- adakannya kongres ini yaitu untuk memberikan pengertian yang benar kepada masyarakat tentang mengapa setiap manusia seharusnya menjadi vegetarian dan hubungan vegetarian dengan kesehatan dan lingkungan hidup. Manusia hen-

    daknya menyadari bahwa alam se- dang bekerja untuk membawa manu- sia kembali ke alam sucinya dan memenuhi panggilan hati nuraninya untuk mewujudkan cinta kasihnya. Sebagai langkah penting mewujud- kan cinta kasih adalah vegetarian. Karena manusia tidak akan menda- patkan sepotong daging tanpa me- nyakiti, membunuh atau menye- babkan pembunuhan makhluk lain, dan untuk mempertahankan hidup- nya manusia perlu makan setiap hari. Dengan menjadi vegetarian, setiap manusia akan dapat hidup sehat bahagia, mengatasi kelaparan dunia sekaligus menciptakan per-damaian dunia, mempercepat pro-ses penyucian batin.

    VG LIPUTAN KHUSUS

    The 3rd Southeast Asian Vegetarian Congress

    Vegetarian, Natural Healty Lifestyle

    and Eco-friendlyJIExpo, 24-25 Mei 2008

    dari aspek kesehatan, lingkungan dan spritual dengan menghadirkan pembicara dari luar negeri maupun dalam negeri dengan berbagai latar belakang ilmu.

    Secara resmi The 3rd Southeast Asian Vegetarian Congress dibuka oleh Dr. Ina Hernawati, MPH., selaku Kepala Direktur Bina Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan RI, yang diwakili oleh DR. dr. Anie Kurniawan, MSc,SPGK - Kasub-dit Bina Gizi Klinik, Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Dalam sambutan- nya beliau menyambut baik kongres ini. Saya berpendapat bahwa kong- res ini sangat bermanfaat untuk menyadarkan masyarakat agar me- rubah kebiasaan makan menuju Keluarga Sadar Gizi (KADARZI),

    dimana setiap anggota keluarga sa- dar akan kebutuhan makanan yang beraneka ragam, untuk kesehatan diri dan keluarganya. Bagi kelom- pok Vegetarian, pola makan serta pilihan mengkonsumsi jenis ma- kanan tertentu, sangat kami hargai. Apalagi hal ini bertujuan untuk me- ningkatkan kesehatan dan kualitas hidup, khususnya untuk mencegah terjadinya Penyakit Tidak Menular. Kami mengharapkan agar edukasi gizi yang dilakukan oleh kelompok Vegetarian ini dapat mendorong penurunan prevalensi Penyakit Ti- dak Menular yang akhir-akhir ini cenderung semakin meningkat pre- valensinya ke usia yang lebih muda.

    Gaya Hidup Sehat Alami dan Ramah Lingkungan yang dijalan-

    kan oleh Kelompok Vegetarian se- jalan dengan semangat dunia Back to Nature atau kembali ke alam, dimana mempromosikan kembali penggunaan bahan pangan lokal yang sehat, seimbang dan sesuai dengan budaya setempat, sangat kami dukung. Karena dengan pola konsumsi yang menggunakan bahan nabati, akan menghindari konsumsi kolesterol dan lemak jenuh. Namun perlu diperhatikan sumber bahan makananspesifikuntukpemenuhan seluruh kecukupan zat gizi, karena ada beberapa zat gizi tertentu yang penting untuk metabolisme tubuh tetapi dalam jumlah terbatas pada pangan nabati. Dengan demikian saya mengharapkan pada kongres ini, juga dapat memberikan informasi

    EDISI I - INFO VEGETARIAN EDISI I - INFO VEGETARIAN - 19 -- 18 -

  • VG LIPUTAN KHUSUS

    Kongres ini didukung oleh INLA (International Nature Lo-ving Association) yang ikut meng-isi acara pembukaan ini dengan tarian dan lagu kasih semesta. Lagu dan tarian kasih semesta yang di- bawakan dengan semangat sukacita oleh para pemuda INLA ini mem- buat para peserta semakin merasa- kan betapa pentingnya spirit melin- dungi, mengasihi, dan memuliakan kehidupan sebagai bagian dari me- ngasihi semesta raya ini.

    Pelaksanaan kongres dibagi da- lam 2 bagian yaitu kelas utama yang diikuti oleh seluruh peserta dan kelas paralel. Secara keseluruhan ada 3 aspek utama vegetarian yang dibahas dalam kongres yaitu aspek spiritual, gizi kesehatan dan ling- kungan.

    Aspek Spiritual Bagaimana peran makanan da-

    lam menentukan kepribadian, pi-kiran dan tingkah laku seseorang? Sister Helen (Instruktur Meditasi Brahma Kumaris) mengatakan ada hubungan yang sangat erat, Ma- kanan nabati adalah makanan yang murni sehingga membantu pikiran dan emosi dalam keadaan damai dan tenang. Sebaliknya makanan hewani memberikan pengaruh ne-gatif terhadap semua aspek dalam tubuh. Hal ini juga disampaikan oleh Indra Gunawan (CEO Gra- media) yang merasakan bagaimana makanan nabati membantunya da-lam menjaga kemurnian pikiran dan jiwa, membangun pikiran dan pera-saan secara selaras.

    Pola makan nabati juga mem- pengaruhi karakter seseorang. Me- nurut pakar, orang yang banyak makan daging, temperamennya cen- derung lebih keras dibandingkan dengan orang yang bervegetarian. Karakter yang keras dan tempera-men yang tinggi membuat orang cenderung lalai dalam beretika, se- dangkan orang yang berjiwa kasih senantiasa menjunjung tinggi etika. Orang yang berjiwa kasih akan se- dih melihat mahkluk lain disakiti. Mendengar suara rintihannya saja, hatinya pilu sehingga ia tidak akan tega memakan dagingnya. Jadi de- ngan bervegetarian berarti kita se-

    dang membangun hidup yang sehat beretika, demikian Pandita Citra Surya (Wakil Ketua Umum MA-PANBUMI) menyampaikan pre-sentasinya.

    Mereka adalah mahkluk yang berharga di hadapan Tuhan. Jiwa mereka dan jiwa manusia adalah sama mulia, sama ciptaan Tuhan. Pandita Citra Surya mengatakan bahwa demikianlah Buddha Mai-treya memandang semua bentuk kehidupan adalah sama mulia. Se- mua harus dihormati, dikasihi dan dilindungi.

    Pandita Edward Luminto (Wakil Sekjen MAPANBUMI) me- ngatakan bahwa hewan adalah juga milik Tuhan, bukan properti atau barang kegunaan, atau sumber daya, atau komoditi yang diperuntukkan manusia. Dan manusia hanya meng- anggap binatang adalah makhluk inferior. Sehingga kita mengabai-kan rasa nyeri dan jeritan penderi- taan triliunan hewan yang disembe-lih. Mereka juga bisa merasakan sakit yang sama. Adakah kita telah tuli akan jeritan dan buta akan ce-ceran-ceceran darah hewan-hewan itu? tanya Mr. Himanshu Bhatt (Jurnalis Malaysia).

    Demikian juga Kitab suci Al-kitab yang diamini umat Kristiani pada dasarnya menjunjung tinggi nilai-nilai vegetarian yaitu kasih, demikian Pdt. Berlin Sembiring (Gereja Advent Lampung) dalam makalahnya. Tanpa ada kasih tak ada Firdaus di dunia. Tidak ada ke-kerasan, ketakutan, kesengsaraan atau penyakit mental atau fisik diFirdaus. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anak- nya akan sama-sama berbaring, se- dang singa akan makan jerami se- perti lembu. (Yes 11:7). "Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ulat akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku bu- suk di segenap gunung-Ku yang kudus, Firman Tuhan (Yes 65:25), Pdt. Berlin Sembiring menambah-kan. Dan dunia pun akan memasuki Firdaus, kerajaan Tuhan di dunia jika semua orang bervegetarian.

    EDISI I - INFO VEGETARIAN- 20 -

  • EDISI I - INFO VEGETARIAN

    Manusia berbicara tentang hak asasi, kebebasan, keadilan dan kesetiaan. Tetapi apakah mereka memahami apa yang mereka ucapkan itu? Apa itu hak asasi jika mata yang tak memusuhinya dibutakan. Apa itu kebebasan jika anjing yang setia juga diku-rung. Dan daging-daging mereka dilahap. Daging yang lahir dari sperma dan sel telur, yang dalam hidupnya memiliki kesadaran dan perasaan, dan merasakan sakit dan mengasihi anaknya. Adakah manusia yang tak bisa melihat ketika seekor induk ayam menghadapi elang demi melindungi anak-anaknya? Atau seekor babi melenguh pilu ketika dipisahkan dari anaknya? Apakah kebebasan dan hak asasi yang engkau bicara- kan jika engkau tidak bisa melihat bahwa ada hidup yang lain di luar dirimu?

    Salah satu petikan narasi dari film terbaru EarthNation Earthlings yang sangat menyentuh perasaan saya adalah paparan berikut ini:

    Ketika kita sekejap saja melihat penderitaan para binatang,perasaan yang lahir akan jujur pada kita, tetapi saat kita mengabaikannya,dan menolak kasih pada binatang sebagai sahabat kita,karena menganggap rasa tersebut hanyalah perasaan sentimental saja, ketahuilah saat itu kita telah mengabaikan bagian indah nan penting dari kemanusiaan kita

    Sebuah film yang tajam menyorot setiap detil perlakuan kita terhadap makhluk sepenciptaan yang lain, binatang. Menggugat setiap penolakan, ketidak- jujuran kita untuk mengakui ragam bentuk kekejaman kita terhadap binatang menambah daftar di belakang rasisme, sexisme dan terhadap mereka, spesies yang berbeda sampai detik ini, kita telah berlaku spesisme. Mengabaikan hak-hak binatang yang setara dengan penghuni Bumi lainnya untuk bersama menjejakkan kaki di Bumi, menikmati harmoni, berevolusi bersama. Mari bertanya apakah sebenarnya hak asasi binatang?

    Hak asasi binatang berarti binatang juga layak mendapatkan pertimbangan tertentu yang tidak dida-sarkan atas kelucuannya, kegunaannya bagi manusia, status kelangkaannya dan tidak berkaitan dengan ada

    tidaknya perhatian manusia. Pertimbangan itu dikata- kan Prof. Peter Singer, direktur Pusat Bioetika Univer-sitas Monash sebagai equal consideration of their interests yaitu: Sejauh binatang bisa mengalami hal yang juga dialami oleh manusia, maka mereka berhak mendapatkan pertimbangan serupa. Misalnya seekor sapi, bisa merasakan sakit dan stres. Manusia juga bisa merasakan sakit dan stres. Jika tidak benar menimbul- kan rasa sakit dan stres secara tak perlu pada manusia maka tidak benar juga menimbulkan rasa sakit pada sapi secara tak perlu.

    Tidak ada pembenaran moral bahwa rasa sakit dan stres itu sah saja karena manusia menggunakannya sebagai makanan. Namun nyatanya itulah yang di-lakukan manusia terhadap binatang terutama ternak.

    Bila telinga dan mata tidak dialihkan, tidak di- palingkan dari rentet demi rentet perjalanan asal se- potong daging di garpu kita, Plutarch (46-120 SM) seorang pengarang dan ahli sejarah terkenal mem-bahasakan dengan sangat indah akan suara yang jujur

    keluar dari setiap rasa kita :Saya sangat heran, dengan perasaan, jiwa atau alasan apakah manusia yang kali pertama membunuh dengan mulutnya dan memasukkan di antara kedua bibirnya daging binatang yang telah mati. Setelah memberikan penjelasan di hadapan orang banyak tentang mayat bangkai dan hantu yang menakutkan, bagaimana mung- kin seseorang lalu bisa memberi nama bagian- bagian bangkai hewan sebagai daging dan makanan enak, yang beberapa saat sebelum- nya hewan tersebut menguak, menjerit, saat hewan tersebut diseret dan dipotong. Bayang- kan bagaimana manusia bisa tahan bau darah yang memualkan dan bagaimana kekotoran itu sendiri tidak menjijikkan perasaannya ketika ia mengunyah daging makhluk lain dan ketika ia ikut meneguk darah yang memancar dari luka-luka yang mematikan.

    Namun darimana gerangan se- mua itu berasa, sehingga dalam masa- masa yang menyenangkan ini, tabiat ini mendorong Anda mengotori diri Anda sendiri dengan darah padahal Anda banyak mempunyai makanan lain yang melimpah untuk hidup? Mengapa Anda berdusta bahwa Bumi tidak mampu menghidupi Anda? Apakah Anda tidak malu mencampur buah yang lezat dengan darah dan

    VG RESENSI

    Film : Para Penghuni Bumi - Earthlings (www.earthlings.com) Produksi : Earth Nation

    Para Penghuni Bumi(Earthlings)

    daging sembelihan? Sungguh Anda sering menyebut ular, macan dan singa makhluk ganas, namun diri Anda sendiri kotor dengan darah dan dalam hal ke- kejaman, Anda tidak kurang kejam dari binatang itu. Yang binatang tersebut bunuh adalah makanan sehari- hari, tetapi yang Anda bunuh bukanlah makanan Anda sehari-hari.

    Tetapi apabila Anda bersikeras bahwa diri Anda lahir dengan kecenderungan makan makanan daging sebagaimana Anda sekarang bermaksud melakukan- nya, maka bunuhlah apa yang hendak Anda makan. Namun lakukanlah itu sendiri tanpa memakai pisau pemotong, palu atau kampak, seperti apa yang di-lakukan serigala, beruang dan singa yang membunuh dan langsung memakannya. Cabik-cabiklah seekor sapi dengan gigi Anda, sergaplah seekor babi dengan

    mulut Anda, koyaklah seekor anak kambing atau kelinci sampai hancur dan tindihlah dengan tubuh Anda dan makanlah hidup-hidup sebagaimana yang dilakukan binatang buas itu. Tetapi apabila Anda diam saja sampai binatang yang hendak Anda makan itu mati, dan apabila Anda takut men- cabut nyawanya secara paksa dari ba- dannya, lalu mengapa Anda melawan alam dengan makan makhluk ber-nyawa seperti itu?

    (dirangkum dari berbagai sumber oleh : Chindy Tan)

    EDISI I - INFO VEGETARIAN

    VG RESENSI

    "Sudah barang tentu berbagai pemakaian makhluk hidup secara industrial, dimana unggas diperlakukan layaknya produk yang diproduksi sebanyak mungkin, ayam-ayam hidup dalam kurungan yang penuh sesak sehingga mereka hanya menjadi sebentuk karikatur unggas belaka, adalah sebuah perendahan derajat makhluk hidup menjadi sebatas komoditas.

    Bagi saya hal ini adalah kontradiksi terhadap hubungan saling menguntungkan antar makhluk seperti yang disebutkan dalam Alkitab".

    Paus Benedictus XVI :

    Pope Benedictus XVI, April 2005 (http://www.goveg.com/f-popebenedictxvi.asp)

  • VG LIPUTAN KHUSUS

    Aspek Lingkungan Saat ini isu pemanasan global

    menjadi isu global yang memerlu- kan perhatian dari semua pihak. Menurut data terbaru yang dipubli-kasikan NASA pada 18 Maret 2008 oleh Jay Zwally, kita hanya punya waktu 4 tahun untuk memperlam- bat pencairan es di Arktik. Masalah utama yang dihadapi bukan hanya naiknya permukaan air laut tetapi menguapnya 400 giga ton kristal metana yang selama ini berada di bawah tumpukan es di Arktik. Bila ini terjadi dikhawatirkan akan ter-jadi kepunahan massal. Demikian presentasi yang disampaikan oleh drg. Chindy Tan (Korcab IVS Yogyakarta dan Jawa Tengah).

    Hal ini juga ditekankan oleh Jowly Yohanesh, S.Pd. (Staff Ahli IVS Batam), Masyarakat dunia se- dang menghadapi dua ancaman glo- bal paling masif, paling kuat, paling destruktif, dan paling mematikan, yang belum pernah terjadi dalam sejarah manusia. Ancaman internal berupa penyakit degeneratif, mal-nutrisi, dan kelaparan yang salah satunya atau kedua-duanya atau ke- semuanya terjadi dalam tubuh ham- pir setiap penduduk dunia saat ini. Ancaman eksternal berupa epidemi, bencana alam, kekurangan pangan dan kenaikan harga pangan dunia. Kedua ancaman ini semua dimulai dari aktivitas sehari-hari manusia. Kita sedang mengubah dunia dan menyelamatkan bumi dari ancaman kiamat yang paling nyata.Perubahan dan penyelamatan ini akan menjadi

    kegagalan peradaban manusia ba- bak kedua jika semuanya tidak di-landasi hati nurani dan pola hidup alami vegetarian.'

    Daging merupakan komoditas penghasil emisi karbon paling in-tensif bahkan melebihi kontribusi emisi karbon gabungan seluruh ken- daraan bermotor di dunia. Peter-nakan juga adalah penggerak utama dari penebangan hutan. Kira-kira 70% dari bekas hutan di Amazon telah dialih-fungsikan menjadi la-dang ternak. Dr. George Jacobs (President Vegetarian Society Si- ngapore) mengatakan, Jadi sebenar- nya kuncinya terletak di tangan masing-masing individu. Menjadi seorang vegetarian berarti menye- lamatkan bumi yang sudah sakit ini. Senjata utama kita adalah jari, sumpit, sendok dan garpu kita.'

    Selain itu kita bisa melakukan hal lainnya dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelamatkan bumi. Penggunaan energi sebagian besar yakni 40% energi dan material di bumi dikonsumsi oleh bangunan.Penggunaan energi sebenarnya bisa dihemat sampai 60% dengan desain arsitektur yang ramah lingkungan yaitu menggunakan alat rumah tangga yang rendah energi, mema-kai bahan ramah lingkungan, mere- sapkan air tanah dan menambah luasan hijauan kota, Prof. Dr. Ir. Prasasto Satwiko, M.Bsc., Ph.D. (Koordinator Pusat Studi Energi Universitas Atma Jaya Yogyakarta) dalam presentasinya tentang Green Arsitektur. Namun beliau menekan-

    EDISI I - INFO VEGETARIAN - 21 -

    VG KISAH

    Bebek - Pemandu Untuk Si Buta

    Satu contoh paling menakjubkan dari perhatian binatang terhadap sesamanya diingat oleh Cleveland Amory dalam buku kecilnya yang indah, Animail. Dia mengisahkan seorang saintis bernama Dr. Arthur Peterson, yang tinggal di DeBary, Florida. Beberapa tahun yang lalu, Dr. Peterson mengamati ada beberapa aktivitas ganjil dilakukan oleh bebek di danau yang berada di lahan miliknya. Menjadi sangat terpesona dengan apa yang dilihatnya, Dr. Peterson mulai mempelajari bebek, dan segera menyadari ada bebek jantan (yang dipanggilnya John-Bebek) yang aneh dan memberikan perhatian terus-menerus kepada bebek betina tertentu (dinamakan Mary-Bebek oleh Dr. Peterson).

    Saat itu bukan musim kawin, jadi tidak ada penjelasan jelas mengapa bebek jantan itu terus-menerus mendekati bebek betina. Sebuah perilaku yang aneh menurut Dr. Peterson. Didorong rasa sangat ingin tahu, dan dia terus mengamati bebek-bebek untuk mencari petunjuk. Suatu hari dia memperhatikan ada saat John-Bebek meninggalkan Mary-Bebek sendirian sebentar saja, dan pada detik itulah dengan cepat dia mendekati Mary-Bebek, menebarkan jala, dan memeriksanya. Alangkah kagetnya, Dr. Peterson menemukan ternyata Mary-Bebek buta sama sekali.

    Tersentuh dengan implikasi penemuannya, Dr. Peterson membebaskan Mary-Bebek yang tidak bisa melihat. Tak lama kemudian, John-Bebek muncul, dan segera memeriksanya. Kemudian bebek-yang matanya bisa melihat ini mengeluarkan serangkaian teriakan kuak keras meyakinkan, dan memandu Mary-Bebek pergi.

    Sumber : Diet For New America , oleh John Robbin

    Renungan :

    Betapa seekor bebek tahu arti untuk melindungi yang lemah. Bagaimana dengan kita manusia? Mungkin kita justru memanfaatkan kesempatan untuk menjatuhkan dan memanfaatkan yang lemah dan tak berdaya. Apakah karena seekor sapi, babi, kambing, ayam, ikan, tak bisa bicara, tak bisa melawan, tak bisa menggertak, tak punya taring dan bisa, yang hanya bisa pasrah, lemah tak berdaya, lalu kita sebagai manusia bisa seenaknya menjagal dan memakan mereka? Jika demikian, kita bahkan lebih rendah dari seekor John-bebek.

    EDISI I - INFO VEGETARIAN

  • VG LIPUTAN KHUSUSVG LIPUTAN KHUSUS

    kan bahwa langkah yang paling kuat adalah dengan cara mengurangi atau berhenti makan daging, telur dan produk hewani lainnya, termasuk menggunakan produk sampingan-nya.

    Dewi Lestari (artis dan penu- lis buku) dalam sharing-nya mena-warkan konsep 5 pilar perubahan yaitu rumah ramah bumi (rumah yang berkonsep nir-limbah), rumah cermat hemat (hemat dan cermat dalam konsumsi), rumah vegetus (pola makan ramah lingkungan, sehat dan berbudi pekerti yaitu vege- tarian), rumah heksagonal (rendah polusi pikiran, menjaga diri dari in- feksi pikiran), rumah hening (rumah yang memberikan ruang, pembiasa-an dan pelatihan untuk menghargai keheningan, gerak lambat dan ke-sadaran penuh). Seharusnyalah ma-nusia harus merubah dirinya dari manusia penguasa menjadi manusia pemelihara melalui pengenalan diri sejati dan merubah rumah kita dari rumah polusi menuju rumah har-monis. Kita mempunyai kekuatan untuk perubahan karena apa yang kita lakukan adalah lokomotif pe-rubahan melalui perbuatan kecil yang dilakukan dengan setia.

    Mau jadi pioner perubahan ? Lets go veggie !

    Aspek Gizi Kesehatan Pada masa lalu, penekanan pe-

    nanganan penyakit hanya pada tin- dakan kuratif atau pengobatan saja. Namun dengan semakin mening-katnya Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti jantung, stroke dan kanker, maka Departemen Kese-hatan mulai memberikan perhatian terhadap tindakan preventif atau pencegahan. dr. Fainal Wirawan, MARS (Departemen Kesehatan) mengatakan tindakan preventif yang paling baik agar terhindar dari PTM adalah menghindari makanan hewani atau bervegetarian.

    Banyak keuntungan dari aspek kesehatan yang akan kita dapatkan kalau kita bervegetarian, papar dr. Hendry Widjaja, MARS (Staff Ahli IVS Jakarta). Pola makan vege- tarian akan mendatangkan manfaat : penurunan resiko penyakit jantung,

    hipertensi, kanker, osteoporosis, dia- betes mellitus, batu saluran kemih, batu empedu, asma, penyakit usus seperti diverticulosis, konstipasi dan ambeien. Bahkan dari hasil peneli- tian Prof. Colin Campbell diketahui bahwa 80 sampai 90% semua kan- ker, penyakit kardiovaskuler dan penyakit degenerasi lainnya bisa di- cegah sampai usia tua dengan hanya mengadopsi pola makan nabati. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D. (Dosen FKM UI) tentang hubungan antara kanker nasofaring dan faktor konsumsi makanan di wilayah Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bah-wa konsumsi ikan asin dan terasi menaikkan resiko terjadi kanker nasofaring. Sedangkan konsumsi wortel pada usia dini menunjukkan efek perlindungan yang bermakna terhadap nasofaring.

    Tingginya PTM seperti jantung koroner, stroke dan kanker itu di-picu oleh tingginya konsumsi lemak terutama adalah yang mengandung asam lemak jenuh rantai panjang, demikian penjelasan DR. Ratu Ayu Dewi Sartika, Apt, M.Sc. (Dosen Gizi FKM-UI). Asupan lemak jenuh rantai panjang ini menyebabkan peningkatan kolesterol yang berarti meningkatkan resiko PTM terutama penyakit jantung koroner. Bagai-mana peranan makanan terutama kolesterol terhadap proses penyum- batan pembuluh darah dijelaskan dengan detail oleh dr. Lusia Ang-graini (Staf Ahli IVS Yogyakarta).Hanya makanan nabati yang tidak mengandung kolesterol. Karena itu pola makan vegetarian dapat me-nurunkan PTM.

    Selain penyakit jantung, stroke, dan kanker, pola vegetarian ternyata juga sangat baik bagi penderita diabetes mellitus. Dari hasil pene-litian yang dilakukan oleh Helda Mailoa, SST.Gizi, MM. (Ahli Gizi RS. Advent Lampung) terhadap 27 penderita di RS Advent Lampung yang diberikan makanan vegan se- lama 5 hari ternyata dapat menurun- kan gula darah secara berarti. Selain non-kolesterol, unsur penting yang terdapat dalam diet vegetarian yang berperan dalam menurunkan PTM

    adalahkandunganfitokimianya.Pe- nelitian yang dilakukan DR. drh. Yvonne M. Indrawani, S.U. (Ke- pala Lab Gizi dan Dosen Gizi FKM UI) terhadap kedelai menunjukkan bahwa kandungan zat aktif kedelai seperti isoflavondapatmelindungiprotein sel otak dari kerusakan aki- bat proses oksidasi. Mutu protein kedelai juga setara dengan daging dan susunan asam-amino esensial-nya yang terlengkap diantara ka-cang-kacangan.

    Walaupun dalam aspek gizi telah terbukti bahwa diet vegetarian adalah sehat, namun bukan berarti setiap orang yang bervegetarian akan sehat. Hal ini sangat tergan- tung kepada bagaimana kita meng- atur keanekaragaman makanan ki- ta. Artinya seorang vegetarian harus memperhatikan diet yang seimbang dengan mengkonsumsi padi-padian utuh, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan secara lengkap. Hal ini disampaikan Prof. Dr. Maitree Sut- tajit (President Asian Vegetarian Union) dalam makalahnya. Untuk mengatur pola makan yang seim- bang, Ir. Siti Arifah Pujonarti, MPH. (Dosen dan Sekretaris Dept. Gizi FKM-UI) memperkenalkan pedoman umum gizi seimbang de- ngan piramida makanan. Mrs. Mo- hana Gill (Penulis Buku Malaysia) menyarankan untuk makan 5 porsi buah dan sayur tiap hari dan makan sayur dan buah yang berwarna-warni setiap hari.

    Bagaimana dengan anak-anak. Apakah diet vegetarian juga cocok untuk seorang bayi dan anak-anak? Seharusnya kita tak perlu khawatir bahwa seorang anak bervegetarian akan kekurangan gizi. Terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Drs. Susianto (Ketua Operasional IVS danKoordinatorIVUAsiaPacific)terhadap 38 anak vegetarian di Ja-karta ternyata 81,6% berada dalam status gizi baik, bahkan 18,4% mengalami gizi lebih. Jadi kita tak perlu khawatir jika anak kita juga vegetarian. Dan akan lebih baik lagi jika seorang anak itu menjalani ASI eksklusif semasa bayinya, demikian penekanan dari DR. dr. Kushari-supeni, M.Sc. (Ketua Program Studi Pasca Sarjana FKM-UI) tentang

    ASI Ekslusif. Jadi apakah tu-

    buh kita tidak sem- purna sehingga men- derita kanker dan penyakit lainnya? Tubuh manusia ada- lah ciptaan yang sem- purna dari Sang Pen- cipta dengan semua sistem yang sempur- na pada tempatnya. jawab Dr. Kama-lanathan Sappani (President Malaysian Vegetarian Society). Namun diri kitalah yang membuat akhir- nya tubuh kita tak sempurna. Menjalani pola makan vegeta- rian sehingga ter-hindar dari berbagai penyakit berarti kita menjaga kesempur-naan yang telah dibe- rikan Tuhan kepada kita. Dan itu berarti kita telah menjaga dan memuliakan apa yang telah Tuhan be- rikan bagi hidup kita. Inilah bentuk syukur kita kepada Sang Pencipta.

    Banyak makna dan keuntungan yang didapat dengan pola makan vegetarian. Hidup bukan hanya se- hat tubuh tapi juga sehat pikiran dan rasa. Jiwa kasih semakin ber- tumbuh bukan hanya kepada se- sama manusia tetapi juga kepada makhluk ciptaan-Nya yang lain. Se- perti apa yang di-share-kan oleh Sophia Latjuba (artis), Saya se- makin sayang sama anjing dan ku- cing saya dan saya semakin meng-hargai arti sebuah kehidupan.

    Selama 2 hari kongres berlang-sung, banyak masyarakat yang ha- dir. Kurang lebih 1000 orang setiap hari menghadiri kongres dan men-dengarkan presentasi dengan sangat antusias. Terbukti dengan banyak-nya pertanyaan dalam setiap sesi presentasi.

    Kongres ditutup dengan per-sembahan drama Kasih Alam oleh generasi muda IVS yang menggam-

    barkan betapa bumi sudah meng-alami kerusakan yang sangat parah. Manusia telah merusak alam dan lingkungannya tanpa menyadari se-sungguhnya bahaya sedang meng- intai. Bencana itu nantinya akan menghancurkan manusia itu sendiri. Hanya sebuah kesadaran dan ke-mauan untuk membuat perubahan dalam diri, mengasihi alam dan men- jaganya, serta menjadi vegetarian maka dunia masih ada asa, manusia masih punya harapan.

    Berakhirnya kongres bukan ber- arti bye bye vegetarian. Tetapi per- juangan untuk tetap terus bervegeta-rian dan memperjuangkan semakin banyak orang sadar untuk bervege- tarian. Seperti apa yang dilakukan oleh Mr. Pishu Hassaram (Koordi- nator World Meatless Day Commit-tee Malaysian Meatless Day Cam- paign) dan kawan-kawan di Malay- sia yang memperjuangkan gerakan Meatless Day.

    So, Go Veggie!

    (Reporter: Spirit & Andry)

    EDISI I - INFO VEGETARIAN EDISI I - INFO VEGETARIAN - 23 -- 22 -

  • VG LIPUTAN KHUSUS

    57 Stand Bazar Vegetarian Kongres Vegetarian se-Asia Tenggara ini juga dimeriahkan oleh bazar vegetarian yang diikuti oleh

    57 stand. Sebagian besar stand menjual berbagai macam makanan vegetarian, bahan makanan vegetarian dan berbagai produk makanan sehat. Ada juga stand peralatan dapur, elektronik, dan stand promosi lainnya. Yang pasti, meriah deh.

    Seputar Arena Kongres

    Arena Anak Vegetarian Ada suatu yang istimewa dari acara kongres

    vegetarian kali ini, yaitu adanya acara khusus untuk anak-anak selama kongres berlangsung di hari Minggu, 26 Mei 2008. Acara yang dikemas khusus untuk anak-anak ini, diikuti oleh kurang lebih 50-an anak-anak umur 4-12 tahun. Anak-anak ini sudah bervegetarian bahkan sejak dalam kandungan.

    Acara yang dimotori dan dibawakan oleh Ibu Helda ini, diawali dengan cerita tentang manfaat makan sayur dan buah. Dengan gerakan yang lucu dan inspiratif, Bu Helda memandu anak-anak dalam gerak dan lagu nama-nama buah dan sayur. Untuk lebih mengasah kemampuan anak dalam mengenal buah, anak-anak diminta untuk menempelkan gam-bar buah-buahan dalam keranjang. Tentu saja anak-anak bisa mengenal banyak nama sayur dan buah karena itu sudah menjadi menu makanan mereka sehari-hari. Ada berbagai macam permainan mena-rik lainnya digelar untuk anak-anak dan mereka mengikuti semua permainan dengan semangat.

    Parade Anak Vegetarian Aku Anak Vegetarian, sehat dan cerdas demi-

    kian seruan 100-an anak-anak vegetarian dalam acara parade anak vegetarian. Acara yang merupa- kan bagian dari kongres ini ingin memaparkan fakta bahwa sesungguhnya anak vegetarian juga bisa sehat dan cerdas. Selama ini telah berkembang mitos dalam masyarakat bahwa pola makan vege- tarian tak cocok bagi anak-anak. Namun kenya-taannya anak-anak ini tumbuh dengan sehat dan bahkan banyak dari mereka yang memiliki prestasi di berbagai bidang. Padahal anak-anak yang meng-ikuti parade ini sudah bervegetarian sejak dalam kandungan.

    Mengawali parade ini, beberapa anak memain-kan drama singkat tentang pentingnya makan sayur dan buah bagi kesehatan. Lebih dari 100 anak vegetarian menaiki panggung sambil menyanyikan lagu Alam adalah Keluargaku. Dengan gerakan lucu dan lincah, anak-anak tersebut menyanyi sambil menggerakkan badan mereka. Ternyata bukan hanya anak-anak, tetapi juga puluhan bayi vegetarian yang digendong ibunya naik juga ke atas panggung.

    Pada kesempatan itu juga dikenalkan seorang anak vegetarian yang bernama Steven Bodhi Putra yang mempunyai prestasi di berbagai bidang baik akademis maupun non akademis. Bahkan Steven aktif mengikuti berbagai kegiatan. Steven yang pernah menangis saat melihat teman-temannya memukul lalat, sudah vegetarian sejak dalam kandungan ibunya. Jadi siapa bilang anak vegetarian itu tak sehat dan bodoh? Ini buktinya........

    Jawab :

    Trans fat atau lemak trans adalah lemak yang didapat dengan memadatkan minyak cair dengan gas hidrogen dalam proses yang disebut dengan hidrogenisasi.

    Salah satu contoh produk yang mengalami proses ini yaitu margarin. Jadi semua makanan yang salah satu bahannya adalah margarin mengandung lemak trans seperti biskuit, kue-kue kering, kue cake, roti, potato chips, corn chips, pop corn, martabak, dan sebagainya.

    Ditinjau dari kandungannya, margarin yang terbuat dari minyak sayur itu memang boleh dikonsumsi oleh seorang vegetarian. Namun masalahnya adalah apakah efek lemak trans bagi tubuh kita?

    Di dalam tubuh, lemak trans dapat menaikkan kadar LDL (sering dikenal dengan kolesterol jahat) dan menurunkan kadar HDL (sering di- sebut sebagai kolesterol baik). Lemak trans di-anggap lebih berbahaya dari lemak jenuh karena lemak jenuh hanya menaikkan LDL tetapi tidak menurunkan HDL. Jika kadar LDL tinggi dan kadar HDL rendah, maka resiko untuk terjadinya penyumbatan pembuluh darah semakin tinggi dan itu berarti resiko terjadinya penyakit jantung koroner juga semakin tinggi.

    Sebenarnya lemak trans sama sekali tidak

    VG KONSULTASI

    Tanya :Saya sering mendengar istilah trans fat atau lemak trans. Apa yang dimaksud dengan lemak trans itu dan apakah sebagai seorang vegetarian kita boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak trans? Bagaimana kita mengetahui bahwa makanan itu mengandung lemak trans? Karena saya sangat jarang melihat ada kandungan lemak trans dalam kemasan makanan yang dijual.ThanksSen Fei, Semarang

    Trans Fat / Lemak Trans

    dibutuhkan tubuh. Lemak trans hanya berguna bagi industri makanan karena makanan yang menggunakan lemak trans akan lebih tahan lama dan lebih gurih. Kita memang jarang melihat tulisan kandungan lemak trans dalam komposisi makanan yang tertulis dalam kemasan. Karena biasanya industri makanan menulisnya dengan istilah vegetable oil, hydrogenated oil atau shortening yang semuanya sebenarnya mengan-dung lemak trans.

    Ini menjadi jawaban mengapa orang yang sudah bervegetarian tapi kadar kolesterolnya terutama LDL masih tinggi bahkan menderita penyakit jantung koroner. Untuk memiliki tubuh yang sehat, menjadi vegetarian saja tak cukup jika tak disertai dengan pola makan dan pola hidup yang baik. Karena itu, bijaklah dalam memilih makanan.

    dr. Lusia Anggraini

    Redaksi Majalah INFO VEGETARIAN menerima kiriman pertanyaan konsultasi seputar vegetarian, baik ditinjau dari aspek spiritual, etika, kesehatan, lingkungan maupun aspek lainnya.

    Seluruh pertanyaan yang masuk akan dijawab oleh ahli-ahli di bidang masing-masing, melalui surat maupun e-mail (tidak semua pertanyaan akan dimuat dalam INFO VEGETARIAN)

    Pertanyaan dapat dikirimkan ke Redaksi Majalah INFO VEGETARIANmelalui surat ke alamat Jl. Babarsari Gg. Purisari No. 11 B

    Depok, Sleman, DI Yogyakarta 55281atau via e-mail ke [email protected]

    atau via SMS ke 0818-02657599(Harap mencantumkan nama dan alamat jelas)

    EDISI I - INFO VEGETARIAN EDISI I - INFO VEGETARIAN

    Margarin

    - 25 -- 24 -

  • VG GiKes

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi balita vegetarian dan non vegeta-rian serta faktor-faktor yang ber-hubungan, yaitu asupan energi dan protein, pola diet (vegetarian, non vegetarian), penyakit infeksi, jenis kelamin dan umur balita, pola asuh, pemberian ASI, anak mencuci tangan dengan sabun se- belum makan, ibu mencuci ta- ngan dengan sabun sebelum mem- beri makan anaknya, pemanfaatan pelayanan kese- hatan, status gizi (IMT) ibu, pendidikan ibu, pengeta-huan gizi ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga dan jumlah balita.

    Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional dengan sumber data primer dan jumlah sampel 148 balita (75 vegetarian, 73 non vegetarian) yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada balita vege-tarian yang menderita gizi kurang apalagi gizi buruk. Sebaliknya malah terdapat balita vegetarian yang ke-lebihan gizi/berat badan. Prevalensi obesitas balita ve- getarian sebesar 5,3% dan balita non vegetarian 12,3%. Terdapat 13,3% balita vegetarian dan 8,2% balita non vegetarian yang gemuk, 56% balita vegetarian dan 57,5% non vegetarian berstatus gizi normal, namun terdapat 25,3% balita vegetarian dan 21,9% balita non vegetarian berisiko gemuk (Tabel 1).

    Hasil uji T independen untuk beda dua mean Z skor menunjuk-kan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara status gizi (IMT/U) balita vegetarian lakto ovo dengan balita non vegetarian (p>0,05) berdasarkan semua in- deks antropometri menurut stan-dar baku WHO 2005, yaitu BB/U (Berat Badan menurut Umur), TB/U (Tinggi Badan menurut Umur), BB/TB (Berat Badan me-

    nurut Tinggi Badan) dan IMT/U (Indeks Massa Tubuh menurut Umur). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2. Hasil uji statistik multivariat regresi lo- gistik multinomial menunjukkan bahwa faktor yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi (IMT/U) adalah penghasilan keluarga dan umur balita pada balita vegetarian lakto ovo setelah dikon-trol dengan pemberian ASI, pendidikan ibu dan pe-ngetahuan gizi ibu sebagai konfounder. Penghasilan keluarga merupakan faktor yang paling dominan hu-bungannya dengan status gizi (IMT/U) pada balita ve-getarian. Sedangkan faktor yang mempunyai hubung- an yang bermakna dengan status gizi (IMT/U) pada balita non vegetarian adalah penyakit infeksi dan status gizi (IMT) ibu setelah dikontrol dengan anak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan ibu mencuci tangan dengan sabun sebelum memberi makan anaknya sebagai konfounder. Penyakit infeksi merupakan faktor

    yang paling dominan hubungannya dengan status gizi (IMT/U) pada balita non vegetarian.

    Obesitas dan kelebihan berat badan yang dialami oleh balita vegetarian dan non vegetarian dalam pe-nelitian ini dapat disebabkan oleh kelebihan asupan energi daripada yang dibutuhkan oleh tubuh. Kelebihan energi oleh tubuh akan diubah menjadi lemak yang akan disimpan sebagai jaringan lemak di bawah kulit dan pada organ-organ lain. Kelebihan energi dapat terjadi sebagai akibat dari asupan energi yang berle-bihan,penggunaanenergiyangkurang(aktivitasfisikkurang) atau kombinasi dari keduanya.

    Obesitas pada anak perlu diwaspadai, karena jika berlanjut hingga dewasa biasanya lebih sulit diatasi, mungkin karena faktor penyebab yang sudah menahun dan sel-sel lemak yang sudah bertambah banyak dan bertambah besar ukurannya. Obesitas membahayakan kesehatan karena dapat mempermudah terjadinya pe-nyakit-penyakit lain dan mempersulit penyembuhan

    beberapa penyakit seperti artritis, hipertensi, diabetes melitus, dan lain-lain. Untuk itu, balita yang menderita obesitas perlu dimotivasi untuk melakukan aktivitas fisik(olahraga)yangteratur.Dietyangdilakukanhen- daknya mencukupi zat gizi, kecuali kalori memang perlu dikurangi untuk menurunkan berat badan, tetapi tidak sampai mengganggu aktivitas dan pertumbuhan balita.

    Mengingat sudah terdapat balita vegetarian mau-pun non vegetarian yang menderita obesitas, maka penyuluhan tentang bahaya obesitas dan pengetahuan gizi perlu dilakukan kepada para ibu balita baik oleh IVS (Indonesia Vegetarian Society) atau instansi pe-merintah seperti Departemen Kesehatan atau institusi seperti perguruan tinggi.

    Drs. Susianto, MKMKetua Operasional Indonesia Vegetarian Society

    Sekjen Asian Vegetarian UnionKoord.InternationalVegetarianUnionAsiaPasifik

    VG GiKes

    Status Gizi Balita Vegetarian

    dan Non VegetarianDrs. Susianto, MKM

    Balita merupakan salah satu kelompok yang rawan kekurangan gizi sehingga banyak orang khawatir kalau anak menjadi vegetarian akan menderita gizi kurang atau bahkan gizi buruk. Apakah benar kekhawatiran tersebut? Untuk menjawab per- tanyaan ini, maka penulis memberikan sebagian data hasil penelitian tesis yang sudah penulis lakukan di Program Pascasarjana Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kese- hatan Masyarakat, Universitas Indonesia dengan judul: Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi (IMT/U) pada balita vegetarian lakto ovo dan non vegetarian di DKI Jakarta Tahun 2008.

    Tabel 1Distribusi Balita Vegetarian dan Non Vegetarian Menurut Status Gizi Berdasarkan Indeks Antropometri BB/U, TB/U, BB/TB dan IMT/U

    di DKI Jakarta Tahun 2008

    n % n %BB/UObesitas ( Z skor > +3 SD) 3 4,0 5 6,8GiziLebih(+2SD +3 SD) 4 5,3 9 12,3Gemuk(+2SD