Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and...

24
Dampak Early Childhood Caries terhadap Hubungan antara Kesehatan Rongga Mulut dengan Kualitas Hidup Anak Prasekolah dan Orangtua P.A. Martins-Júnior, R.G. Vieira-Andrade, P. Corrêa-Faria, F. Oliveira-Ferreira, L.S. Marques, M.L. Ramos-Jorge Departments of Pediatric Dentistry, Basic Sciences and Health and Orthodontics, Federal University of Vales do Jequitinhonha e Mucuri, Diamantina , Brazil Abstrak Tujuan dari penelitian populasi ini adalah untuk mengevaluasi dampak early childhood caries (ECC) terhadap oral health-related quality of life (OHRQoL) anak prasekolah dan orangtua/pengasuh mereka. Sebuah sampel acak dari 638 anak (usia 2-5 tahun) menjalani pemeriksaan klinis rongga mulut untuk menilai ECC dan orang tua mereka diundang untuk menjawab dua kuesioner: satu kuesioner tentang OHRQoL anak dan Early Childhood Oral Health Impact Scale, satu kuesioner lain tentang karakteristik dan kondisi sosiodemografi anak. Analisis deskriptif, uji X 2 , uji Mann-Whitney, uji Kruskal- Wallis, dan digunakan secara berurutan berdasarkan model regresi

description

Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

Transcript of Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and...

Page 1: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

Dampak Early Childhood Caries terhadap Hubungan antara Kesehatan Rongga Mulut dengan Kualitas Hidup Anak Prasekolah dan Orangtua

P.A. Martins-Júnior, R.G. Vieira-Andrade, P. Corrêa-Faria, F. Oliveira-Ferreira, L.S. Marques, M.L. Ramos-Jorge

Departments of Pediatric Dentistry, Basic Sciences and Health and Orthodontics, Federal University of Vales do Jequitinhonha e Mucuri, Diamantina , Brazil

Abstrak

Tujuan dari penelitian populasi ini adalah untuk mengevaluasi dampak

early childhood caries (ECC) terhadap oral health-related quality of life

(OHRQoL) anak prasekolah dan orangtua/pengasuh mereka. Sebuah sampel

acak dari 638 anak (usia 2-5 tahun) menjalani pemeriksaan klinis rongga

mulut untuk menilai ECC dan orang tua mereka diundang untuk menjawab

dua kuesioner: satu kuesioner tentang OHRQoL anak dan Early Childhood

Oral Health Impact Scale, satu kuesioner lain tentang karakteristik dan

kondisi sosiodemografi anak. Analisis deskriptif, uji X2, uji Mann-Whitney, uji

Kruskal-Wallis, dan digunakan secara berurutan berdasarkan model regresi

Poisson. Prevalensi ECC sebesar 52,2%. Jumlah gigi berlubang berkisar dari 1

(n = 42; 6,6%) hingga 20 (n = 5; 0,8%), dengan rata-rata sebessar 2,86 (SD

= 4,04). Terdapat perbedaan signifikan antara tingkat keparahan ECC dan

OHRQoL dalam hal dampak terhadap anak dan keluarga (p < 0,001). Suatu

Page 2: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

peningkatan keparahan ECC mengakibatkan peningkatan dampak negatif

pada kualitas hidup anak-anak (ratio rate, RR = 5.32; 95% CI: 3,67-7,71).

Usia ibu yang lebih tua memiliki dampak positif pada OHRQoL anak

prasekolah (RR = 0,72; 95% CI: 0,54-0,97). Bertambahnya usia anak

mengakibatkan peningkatan dampak negatif pada kualitas hidup anak (RR =

2,97; 95% CI: 1,61-5,47). ECC memiliki dampak negatif terhadap OHRQoL

anak usia 2-5 tahun dan orang tua meraka. Ibu berusia 30 atau lebih

memiliki OHRQoL anak yang lebih baik, memiliki anak bebas ECC dan usia

anak yang lebih baik.

Penilaian kualitas hidup telah menjadi bagian dari evaluasi program

kesehatan. Oral health-related quality of life (OHRQoL) adalah konsep

multidimensi yang menghubungkan dampak kesehatan rongga mulut yang

buruk atau suatu penyakit rongga mulut terhadap kualitas hidup seorang

individu (Pahel et al., 2007).

Diketahui bahwa anak usia 5 tahun kebawah dapat menderita banyak

masalah kesehatan rongga mulut, seperti early childhood caries (ECC) (Li et

al., 2008; Moura - Leite et al., 2008; Oliveira et al., 2008; Feldens et al.,

2010; Abanto et al., 2011; Wong et al., 2011; Leal et al., 2012). ECC

didefinisikan sebagai adanya karies pada permukaan gigi sulung, hilang

(karena karies) atau gigi yang ditambal, pada anak-anak di bawah usia 6

tahun (American Academy of Pediatric Dentistry Reference Manual, 2008-

Page 3: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

09). ECC yang parah dapat menyebabkan sakit gigi, sehingga mengganggu

kehidupan sehari-hari anak dan orangtua/pengasuhnya (Filstrup et al., 2003;

Feitosa et al., 2005; Pahel et al., 2007; Abanto et al., 2011; Wong et al.,

2011; Leal et al., 2012). Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa

kesulitan paling umum yang dihadapi oleh anak sebagai akibat kesehatan

rongga mulut yang buruk adalah kesulitan dalam mengunyah, minum

minuman panas atau dingin, tidur, prestasi sekolah, bersosialisasi dan

kepercayaan diri, serta terganggunya tumbuh kembang dan berat badan

anak [Acs et al., 1999; Filstrup et al., 2003; Feitosa et al., 2005; Oliveira et

al., 2008; Abanto et al., 2011]. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat,

Perancis dan Brasil telah menemukan bahwa dampak yang paling umum

dilaporkan oleh orang tua adalah 'rasa sakit di gigi, mulut atau rahang', 'rasa

kesal atau frustrasi', 'kesulitan makan' dan 'kesulitan tidur' (Pahel et al.,

2007; Li et al., 2008; Martins-Júnior et al., 2012)

Namun demikian, program-program kesehatan masyarakat tidak

mencakup anak dengan usia yang lebih muda, kesehatan gigi dan mulut

mereka sering diabaikan, sehingga banyak anak dengan karies gigi yang

tidak dirawat menderita sakit gigi kronis dan ketidaknyamanan dalam

hidupnya (Lee et al., 2010). Sebuah survei terhadap gigi anak-anak

prasekolah Brasil menunjukkan bahwa hampir 27% anak-anak usia antara 18

dan 36 bulan memiliki setidaknya satu gigi sulung dengan karies dan

meningkat menjadi hampir 60% pada anak sekitar usia 5 tahun (Ministry of

Health Project SB Brazil, 2003).

Page 4: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

Saat ini, satu-satunya alat ukur yang spesifik menilai dampak masalah

kesehatan gigi dan mulut pada anak usia 2-5 tahun dan keluarga mereka

adalah Early Childhood Oral Health Impact Scale (ECOHIS) (Pahel et al.,

2007), yang telah diterjemahkan dan divalidasi kedalam Bahasa Portugis

(Tesch et al., 2007; Scarpelli et al., 2011; Martins-Júnior et al., 2012), dan

beberapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan penilaian ini

(Abanto et al., 2011; Goettems et al., 2011; Wong et al., 2011; Leal et al.,

2012). Namun, terdapat kekurangan data populasi mengenai dampak ECC

pada anak-anak prasekolah (usia 2-5 tahun). Pengetahuan tentang ECOHIS

sangat penting sebagai dasar pemahaman mengenai pengaruh kesehatan

rongga mulut yang terganggu terhadap kehidupan anak-anak prasekolah

dan keluarga mereka, hal ini mungkin memberi kontribusi pada pemahaman

yang lebih lengkap mengenai kelompok masyarakat mana yang lebih

membutuhkan pelayanan kesehatan, sehingga program kesehatan

masyarakat lebih memprioritaskan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi

anak-anak dengan usia yang lebih muda dan memberikan informasi yang

baik ini kepada dokter gigi disekitarnya (Clancy dkk., 1998; McGrath et al.,

2004; Broder et al., 2007; Lee et al., 2009).

Oleh karena itu, tujuan dari penelitian populasi ini adalah untuk

mengevaluasi dampak dari ECC terhadap OHRQoL anak prasekolah dan

orang tua/pengasuh mereka.

Subjek dan Metode

Page 5: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

Masalah Etika

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan undang-undang internasional dan

peraturan pemerintah tentang etika dalam penelitian yang melibatkan

subjek manusia. Semua orangtua/pengasuh menandatangani surat

penjelasan dan persetujuan tindakan. Penelitian ini secara independen

ditinjau dan disetujui oleh komite etik.

Subjek

Suatu penelitian potong lintang dilakukan di kota Diamantina, yang

terletak di bagian utara negara bagian Minas Gerais di timur selatan Brasil.

Populasi penelitian terdiri dari anak dan orang tua/wali yang dirawat di

sepuluh unit pelayanan kesehatan dasar di kota yang dilakukan selama

kampanye imunisasi pada tahun 2010. Program vaksinasi di Diamantina

memiliki daya serap yang konsisten lebih dari 90%. Untuk dimasukkan dalam

penelitian ini, anak harus berusia antara 2 hingga 5 tahun, jenis kelamin

bebas, tidak menjalani perawatan ortodontik, tidak memiliki penyakit

sistemik atau cacat fisik/belajar, dapat diperiksa secara intraoral dan

didampingi orangtua yang dapat berbicara Bahasa Portugis yang hidup

dengan anak tersebut setidaknya 12 jam per hari.

Untuk perhitungan ukuran sampel, prevalensi ECC sebesar 44,8%

(Nogueira et al., 2012), confidence interval (CI) 95% dan standar kesalahan

yang dapat diterima sebesar 5%, yang ditentukan berdasarkan sampel

minimal dari 380 anak-anak. Suatu faktor koreksi sebesar 1,4 diterapkan

Page 6: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

untuk meningkatkan keakuratan (n = 532 anak) dan 118 anak ditambahkan

untuk mengkompensasi kemungkinan kehilangan sampel anak, sehingga

terdapat 650 anak (usia 2-5 tahun) beserta orang tua/wali mereka.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan sistematis. Anak-anak

dibariskan, kemudian anak pertama diperiksa, anak kedua tidak diperiksa,

anak ketiga diperiksa dan seterusnya.

Perolehan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah anak-anak divaksinasi. Orang tua

dari anak-anak yang memenuhi kriteria inklusi diminta untuk menjawab

ECOHIS dalam format wawancara dan memberikan informasi sosiodemografi

mereka. Pemeriksaan klinis gigi dan mulut anak dilakukan oleh tim yang

terdiri dari tiga peneliti (satu pemeriksa dan dua asisten), terlatih dan

dikalibrasi berdasarkan kriteria WHO yang direkomendasikan untuk penilaian

visual karies gigi (WHO, 1997).

Sebelum penelitian di lapangan dilakukan, pemeriksa menjalani latihan

dan kalibrasi untuk diagnosis ECC. Pelatihan dilakukan dengan

menggunakan gambar keadaan klinis yang berbeda dan kalibrasi dilakukan

dengan melakukan pemeriksaan klinis gigi dan mulut 20 anak (bukan bagian

dari populasi penelitian) pada dua kesempatan terpisah dengan interval 1

minggu antar sesi. Nilai kappa berkisar 0,81-1,00 yang ditentukan

berdasarkan kesepakatan antar pemeriksa, sehingga menunjukkan

kesepakatan yang sangat baik.

Page 7: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

Sebuah penelitian awal dilakukan dengan sampel sebanyak 30 anak

yang dikunjungi di rumah mereka dalam rangka menguji dan melatih proses

pengisian ECOHIS, pemeriksaan klinis gigi dan mulut serta metodologi

pengumpulan data.

Pemeriksaan klinis gigi dan mulut dilakukan di unit pelayanan

kesehatan masyarakat. Semua anak diperiksa di bawah penerangan cahaya

alami yang dilakukan sambil duduk, dengan bantuan depressors tongue

sekali pakai. Prosedur memenuhi norma-norma keamanan. ECC dinilai

berdasarkan kriteria WHO (WHO, 1997) dan yang dihitung adalah gigi

berlubang, gigi yang akan diekstraksi, dan gigi permanen yang ditambal

(dmft). Gigi berlubang yang masih vital diperiksa level kavitasnya dengan

inspeksi visual yang cermat. Sebuah probe CPI dengan ujung 0,5 mm

digunakan untuk menghilangkan plak dan debris makanan yang

menghalangi pemeriksaan, dan bila diperlukan digunakan untuk memastikan

adanya kavitas karies. Dmft dikategorikan berdasarkan tingkat keparahan

ECC, dengan menggunakan skor yang telah ditentukan sebelumnya (Hallett

dan O'Rourke , 2006) : dmft 0 = bebas karies ; dmft 1-5 = tingkat keparahan

rendah; dmft ≥ 6 = tingkat keparahan tinggi. Gigi dengan lesi white spot

dianggap sehat.

Salah satu orangtua dari anak diundang untuk menjawab dua kuesioner:

satu tentang OHRQoL anak (ECOHIS) dan satu lagi tentang karakteristik dan

kondisi sosiodemografi anak. Wawancara dilakukan secara lisan oleh dua

pewawancara yang terlatih dalam membacakan pertanyaan. Karakteristik

Page 8: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

anak yang ditanyakan yaitu usia dan jenis kelamin anak. Informasi

sosiodemografi yang ditanyakan yaitu status pernikahan (menikah atau

orang tua yang telah bercerai), kepadatan dalam rumah (jiwa per kamar),

usia Ibu (≤ 30 atau ≥ 30 tahun), jumlah saudara kandung (tidak ada, satu,

dua atau lebih), tingkat pendidikan ibu dan ayah (< 8 atau 8 tahun atau

lebih) dan pendapatan keluarga (≤ 2x upah minimum atau > 2x upah

minimum).

Early Childhood Oral Health Impact Scale

ECOHIS untuk menilai OHRQoL anak dilakukan dengan wawancara

terhadap orangtua/pengasuh. ECHOIS yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan ECHOIS versi Brasil (Tesch et al., 2007; Scarpelli et al., 2011;

Martins-Júnior et al., 2012). ECOHIS ini terdiri dari 13 pertanyaan dibagi

menjadi dua bagian utama: bagian dampak pada anak (bagian 1) dan bagian

dampak pada keluarga (bagian 2). Bagian dampak pada anak memiliki

empat sub-skala: gejala pada anak, peran anak, psikologi anak dan

gambaran diri anak / interaksi sosial. Bagian dampak pada keluarga memiliki

dua sub-skala: tingkat stres orangtua dan peran keluarga. Kuesioner dinilai

menggunakan 5 poin skala Likert sederhana, dengan jawaban mulai dari

'tidak pernah' hingga 'sangat sering' (setara dengan skor 0 dan 4). Item skor

ditambahkan untuk menentukan skor total mulai dari 0 hingga 52, dengan

skor yang lebih tinggi menunjukkan dampak yang lebih besar dan / atau

lebih banyak masalah. Rentang skor subskala adalah sebagai berikut: gejala

pada anak - satu item, kisaran 0-4; Peran anak – empat item, kisaran 0-16;

Page 9: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

psikologi anak - dua item, kisaran 0-8; gambaran diri anak / interaksi sosial -

dua item, kisaran 0 sampai 8. Bagian dampat pada keluarga: tingkat stres

orangtua - dua item, kisaran 0-8; Peran keluarga - satu item, kisaran 0

sampai 4. Peserta yang menjawab 'tidak tahu' untuk dua atau lebih item

dalam domain yang berhubungan dengan anak, atau satu atau lebih item

dalam domain yang berhubungan dengan keluarga, dikeluarkan dari analisis.

Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS (SPSS

untuk Windows, versi 20.0; SPSS Inc, Chicago, Sakit., USA), termasuk

distribusi frekuensi dan analisis deskriptif untuk keseluruhan rata-rata skor

ECOHIS. Skor pada domain individu dianalisis untuk meilhat hubungan

antara keparahan ECC dan faktor sosial ekonomi. Untuk analisis awal ini, uji

Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk mempertimbangkan normalitas nilai

distribusi. Sebagai data yang tidak terdistribusi normal, tes nonparametrik

(Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis) digunakan. Variabel independen yang

termasuk yaitu karakteristik anak seperti jenis kelamin, usia, dan kondisi

sosiodemografi seperti status pernikahan, kepadatan dalam rumah, usia ibu,

jumlah saudara kandung, tingkat pendidikan ibu dan ayah, dan pendapatan

keluarga.

Pendekatan yang berurutan digunakan untuk seleksi variabel (Victora

dkk., 1997; Peres et al., 2005). Variabel dikelompokkan dalam kategori yang

berurutan mulai dari distal hingga ke proksimal. Kategori yang termasuk

Page 10: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

dalam urutan ini, yaitu karakteristik anak, faktor sosial ekonomi dan kondisi

klinis gigi dan mulut. Untuk setiap tingkat, analisis regresi Poisson dengan

varian yang kuat dilakukan untuk menghubungkan rata-rata keseluruhan

skor ECOHIS dengan masing-masing kondisi klinis gigi dan mulut, faktor

sosial ekonomi dan karakteristik anak. Analisis ini dilakukan untuk

mengekslusikan variabel dengan nilai a p < 0.20. Variabel penjelas yang

dipilih untuk model akhir jika memiliki nilai a p < 0,05 setelah penyesuaian

untuk variabel dari tingkat yang sama atau faktor penentu sebelumnya.

Dalam analisis ini, hasil yang didapat digunakan sebagai hasil perhitungan,

seperti yang telah dilakukan sebelumnya (Barros dan Hirakata, 2003; Abanto

et al., 2011), dan rasio rate (RR) dan 95% CI dihitung.

Hasil

Sebanyak 638 anak-anak (usia 2-5 tahun) dan orang tua mereka

berpartisipasi dalam penelitian. Usia rata-rata anak adalah 51,3 bulan (SD =

1 3,98 bulan) dan sebanyak 339 anak (53,1%) berjenis kelamin perempuan.

Sebagian besar orang tua memiliki tingkat pendidikan kurang dari 8 tahun.

Pendapatan rumah tangga bulanan kurang dari dua kali upah minimum

sebesar 85,7% dari keseluruhan keluarga.

Semua orang tua yang diwawancarai dalam penelitian ini telah

menyelesaikan kuesioner ECOHIS. Namun, 2 peserta yang menjawab 'tidak

tahu' untuk dua atau lebih soal dalam domain terkait dengan anak, atau satu

atau lebih soal dalam domain yang berhubungan dengan keluarga,

Page 11: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

dikeluarkan dari penelitian. Sebagian besar kuesioner dijawab oleh ibu

(98,7%). Prevalensi ECC sebesar 52,2%. Jumlah gigi berlubang berkisar dari

1 (n = 42; 6,6%) hingga 20 (n = 5; 0,8%), rata-rata 2,86 (SD = 4,04). Tabel 1

menampilkan distribusi jawaban pada ECOHIS sesuai dengan setiap

pertanyaan. Soal yang terkait dengan rasa sakit, kesulitan makan, rasa

terganggu, kesulitan minum dan kesulitan tidur merupakan soal yang paling

sering dilaporkan pada bagian dampak pada anak. Soal yang terkait dengan

perasaan bersalah keluarga dan mudah marah sering dilaporkan di bagian

dampak terhadap keluarga dalam ECOHIS tersebut. Orang tua melaporkan

lebih besar dampak yang terjadi pada anak (33,5%) dibandingkan keluarga

(22,9%). Secara total, 62,2% dari orang tua melaporkan tidak ada dampak

yang terjadi, yaitu nilai 0 pada ECOHIS. Skor maksimum ECOHIS adalah 37

dan skor maksimum 31 pada bagian dampak pada anak dan 14 pada bagian

dampak pada keluarga.

Rata - rata skor keseluruhan kuesioner adalah 2,95. Tabel 2

menunjukkan perbedaan rata-rata antara keparahan ECC untuk setiap

domain dan ECOHIS secara keseluruhan. Berdasarkan setiap domain dan

rata-rata skor keseluruhan, terdapat perbedaan signifikan antara keparahan

ECC dan OHRQoL, baik untuk dampak pada anak dan dampak pada keluarga

( p < 0,001 ).

Analisis univariat ECC dan faktor sosiodemografi menunjukkan bahwa

keparahan ECC dan usia anak berkaitkan dengan variabel hasil (ECOHIS) ( p

< 0,05 ) (Tabel 3).

Page 12: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)
Page 13: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

Model multivariat akhir terdiri dari tiga kovariat (Tabel 4). Peningkatan

keparahan ECC menunjukkan peningkatan dampak negatif pada kualitas

hidup anak (RR = 5,32 ; 95 % CI : 3,67-7,71 ; p < 0,001 ). Usia ibu yang lebih

tua memiliki dampak positif pada OHRQoL anak prasekolah (RR = 0,72 ; 95

% CI : 0,54-0,97 ; p = 0,030 ). Peningkatan usia anak menunjukkan

Page 14: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

peningkatan dampak negatif pada kualitas kehidupan anak (RR = 2,97 ; 95

% CI : 1,61-5,47 ; p < 0,001).

Diskusi

Penelitian ini menilai dampak dari ECC terhadap OHRQoL anak usia 2-5

tahun dan keluarga mereka. Peserta penelitian dipilih berdasarkan

representasi sampel berbasis komunitas. Sampai saat ini, mayoritas

penelitian mengevaluasi OHRQoL pada anak prasekolah menggunakan

ECOHIS yang bertujuan hanya untuk memvalidasi instrumen saja (Peker et

al., 2011; Scarpelli et al., 2011; Martins-Júnior et al., 2012; Mei et al., 2012),

di negara lain dikembangkan dengan menggunakan metode pengambilan

sampel nonprobabilitas [Abanto et al., 2011; Aldrigui et al, 2011.; Divaris et

al, 2012.; Pani et al., 2012] atau digunakan untuk evaluasi kelompok tertentu

saja seperti anak-anak dari penduduk dengan status sosial ekonomi rendah

di daerah pinggiran kota (Leal et al., 2012), anak HIV-positif (Buczynski et al.,

2011) dan anak-anak dengan cerebral palsy (Du et al., 2010). Penelitian lain

menilai OHRQoL sebelum dan sesudah prosedur rehabilitasi (Klaassen et al.,

2009). Sampai sekarang, dua penelitian telah dilakukan dengan

menggunakan representasi sampel berbasis komunitas, satu di Cina dan di

Brasil menggunakan kuesioner ECOHIS beserta validasinya (Goettems et al,

2011.; Wong et al., 2011). Seperti dalam penelitian ini, hubungan positif

ditemukan antara ECC dan OHRQoL pada anak-anak prasekolah Cina (Wong

et al., 2011). Di Brasil, Goettems dkk. (2011) menemukan bahwa kecemasan

ibu terhadap kesehatan gigi anaknya yang berlebihan memiliki efek negatif

Page 15: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

terhadap kesehatan gigi dan mulut anaknya sehingga memberikan beban

pikiran yang lebih kepada kedua orang tuanya. Namun, penulis tidak

menyertakan hasil yang berkaitan dengan dampak ECC pada OHRQoL dari

prasekolah anak-anak.

Metode pemilihan sampel langsung terlihat dalam skor ECOHIS dan

dalam prevalensi dampak terhadap OHRQoL. Sebagai anak-anak yang

direkrut selama kampanye imunisasi, prevalensi dampak yang terjadi

(ECOHIS >0) adalah 33,5% untuk anak-anak dan 22,9% untuk keluarga.

Nilai-nilai ini lebih rendah dibanding penelitian lain yang menggunakan

kelompok sampel dari pasien yang memang sedang mencari pengobatan

gigi. Dalam hal ini, prevalensi dampak yang berkaitan dengan anak-anak dan

keluarga adalah 69,3 dan 30,7%, (Abanto et al., 2011). Bila dibandingkan

dengan penelitian sebelumnya (Abanto et al., 2011), ia mengamati bahwa

munculnya jawaban 'tidak pernah atau hampir tidak pernah' lebih sering

terjadi pada semua soal kuesioner ECOHIS. Selain itu, semua domain

instrumen memiliki skor lebih rendah dalam penelitian ini, bahkan untuk

anak-anak dengan tingkat keparahan ECC yang tinggi. Namun, beberapa

orang tua dilaporkan memiliki skor setinggi 31 (skor maksimal 36) di bagian

dampak pada anak dan 14 (skor maksimum 16) di dampak pada keluarga.

Temuan penelitian ini mengkonfirmasi hipotesis bahwa ECC berdampak

negatif terhadap OHRQoL anak prasekolah dan keluarga mereka. Sensasi

rasa sakit di gigi, kesulitan makan, iritasi, kesulitan minum dan kesulitan

tidur merupakan kesulitan paling umum dilaporkan oleh orang tua, seperti

Page 16: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

yang ditemukan dalam penelitian sebelumnya (Lee et al., 2010; Abanto et

al., 2011; Wong et al., 2011; Leal et al., 2012). Selain dampak terhadap

anak, ECC juga memiliki dampak terhadap keluarga. Penelitian lain juga

menunjukkan bahwa ECC dikaitkan dengan peningkatan dampak pada

keluarga (Lee et al., 2010; Abanto et al., 2011; Wong et al., 2011; Leal et al.,

2012). Tidak tidur di malam hari, hilangnya waktu untuk berkerja bagi

pengasuh dikarenakan harus merawat anak, menghabiskan waktu dan uang

untuk melakukan perawatan gigi anak menyebabkan penderitaan bagi orang

tua dan berdampak pada keuangan keluarga (Hadiah dkk., 1992; Finlayson

et al., 2007; Casamassimo et al., 2009).

Dalam penelitian ini, trauma gigi dan maloklusi dievaluasi sebagai

variabel-variabel yang dapat mengganggu hasilnya penelitian. Sesuai

dengan penelitian sebelumnya (Abanto et al., 2011; Aldrigui et al., 2011),

tidak ada statistik mengenai hubungan yang signifikan antara skor ECOHIS

dan trauma gigi atau maloklusi. Akibatnya, variabel-variabel ini tidak

dimasukkan dalam analisis penelitian ini. Terlepas dari kenyataan bahwa

kuesioner ECOHIS telah divalidasi untuk menilai dampak dari masalah

kesehatan gigi dan mulut dalam pengertian umum [Pahel et al., 2007],

terdapat kemungkinan bahwa instrumen tidak cukup sensitif untuk

mendeteksi OHRQoL anak prasekolah dengan trauma gigi sederhana dan

maloklusi. Struktur ECOHIS yang berbentuk pertanyaan, lebih cocok untuk

menilai ECC dan trauma gigi yang parah (Abanto et al., 2011; Aldrigui et al.,

Page 17: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

2011). Hal ini penting untuk dicatat bahwa tidak ada anak-anak pada

penelitian ini yang memiliki trauma gigi parah yang tidak diobati.

Usia ibu mempengaruhi skor ECOHIS. Dalam penelitian sebelumnya,

menyatakan pentingnya memasukkan usia orangtua kedalam kuesioner jika

informasi yang sama akan digunakan sebagai pengukuran dalam evaluasi

OHRQoL anak (Pani et al., 2012). Penelitian lain tidak memverifikasi

hubungan antara usia orangtua dan skor ECOHIS (Abanto et al., 2011). Ada

kemungkinan bahwa ibu dengan usia yang lebih muda merasa kurang aman

dalam merawat anak mereka, yang menyebabkan peningkatan dampak

terhadap keluarga. Namun, penelitian lebih lanjut terkait dengan aspek ini

harus dilakukan.

Evaluasi OHRQoL pada anak-anak melibatkan masalah metodologis

khusus, seperti ketergantungan anak-anak dengan usia yang lebih muda

pada isyarat dalam komunikasi mereka (Versloot et al., 2006). Hal ini

menyebabkan orang tua lebih sulit untuk mengenali masalah gigi dan mulut

anak serta pengaruhnya terhadap anak. Maka, usia dan kemampuan

berbahasa yang lebih baik pada anak, membuat orang tua akan lebih

mampu merasakan kesulitan anak mereka dalam kaitannya dengan

kesehatan gigi dan mulut. Pandangan ini dikonfirmasi oleh bagian pelayanan

odontologi dan kemudian terdapat perbaikan dalam OHRQoL anak (Talekar

et al., 2005). Namun, sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa ECOHIS

dapat memberikan informasi yang valid dan dapat dipercaya dari anak-anak

Page 18: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

prasekolah (Lee et al., 2009; Scarpelli et al., 2011; Martins-Junior et al.,

2012).

Semua orang tua yang berpartisipasi dalam penelitian ini menghabiskan

setidaknya 12 jam per hari dengan anak mereka. Hal ini dilakukan untuk

memastikan bahwa informasi yang diberikan oleh orang tua itu seakurat

mungkin dalam kaitannya dengan dampak ECC pada OHRQoL anak serta

menghindari sebanyak mungkin hilangnya perserta karena jawaban 'tidak

tahu' terhadap kuesioner ECOHIS. Hanya 2 peserta dikeluarkan untuk alasan

ini. Penggunaan penilaian orangtua/pengasuh sebagai wakil OHRQoL anak,

walaupun tidak ideal, dapat diterima mengingat masalah-maalah kognitif

dan linguistik anak usia dini (McConaughy dkk., 1992; Cremeens et al., 2006;

Pahel et al., 2007; Wilson-Genderson et al., 2007].

Latar belakang sosial ekonomi anak dan keluarga mereka

mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut mereka. Ada hubungan signifikan

antara anak-anak dari rumah tangga berpenghasilan rendah dan ibu

berpendidikan rendah dengan ECC. Meskipun tidak ada perbedaan statistik

yang ditemukan antara kondisi sosial ekonomi dan OHRQoL, skor rata-rata

untuk ECOHIS lebih tinggi pada anak-anak dengan status sosial ekonomi

rendah. Hasil ini sesuai dengan literatur (Abanto et al., 2011; Wong et al.,

2011; Leal et al., 2012), yang menyatakan pentingnya menilai kondisi sosial

ekonomi bersamaan dengan pemeriksaan kondisi klinis dan penilaian

OHRQoL pada anak-anak prasekolah (Locker, 2007; Abanto et al., 2011).

Page 19: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

Meskipun penelitian ini memberikan bukti yang original dan substansial

pengaruh ECC pada OHRQoL anak prasekolah dan keluarga mereka,

penelitian ini merupakan penelitian potong lintang. Penelitian longitudinal

diperlukan untuk menilai efek jangka panjang dari ECC dan perawatan pada

kualitas hidup anak-anak prasekolah. Akhirnya, hasil dalam penelitian ini

dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi mereka yang bertanggung

jawab untuk perencanaan dan pengorganisasian program perawatan

kesehatan gigi dan mulut, sehingga sumber daya kesehatan dapat

dialokasikan untuk pelaksanaan kebijakan pencegahan dan promosi

kesehatan gigi dan mulut yang difokuskan pada anak-anak. Dapat

disimpulkan bahwa ECC memiliki dampak negatif pada OHRQoL anak usia 2-

5 tahun dan orang tua mereka. Ibu berusia 30 tahun atau lebih dilaporkan

meningkatkan OHRQoL anak, meningkatan kemungkinanan bebas ECC dan

meingkatkan usia anak mereka.

Ucapan Terima Kasih

Penelitian ini didanai oleh lembaga pembinaan Brasil Coordenação de

Aperfeiçoamento de Pessoal de Nivel Unggul (CAPES), Conselho Nacional de

Desenvolvimento Cientifico e Tecnológico (CNPq) dan Fundação de Amparo à

Pesquisa do Estado de Minas Gerais (FAPEMIG). Penyedia dana tidak

berperan dalam desain penelitian, pengumpulan data dan analisis,

keputusan penerbitan, atau penyusunan naskah.

Page 20: Impact of Early Childhood Caries on the Oral Health-Related Quality of Life Preschool Children and Their Parents (2013)

P.A.M.J. melakukan pemeriksaan klinis. R.G.V.A. dan P.C.F. melakukan

wawancara dengan orang tua. L.S.M. dan M.L.R.J. berpartisipasi dalam

konsep dan desain studi. P.A.M.J., L.S.M., F.O.F. dan M.L.R.J. menganalisis

data. Semua penulis berpartisipasi dalam penulisan naskah.

Disclosure Statements

Para penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan

komersial yang mungkin dapat menyebabkan konflik kepentingan dalam

pembuatan naskah ini.