II. PPI
-
Upload
dara-vinson -
Category
Documents
-
view
27 -
download
0
description
Transcript of II. PPI
LUWI-PPI 2062013
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI(PPI)
dr Luwiharsih,MSc Bidang Diklat KARS 2012
LUWI-PPI 2062013
PENDAHULUAN• PPI di RS merupakan suatu upaya kegiatan untuk
meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar RS.
• Ditinjau dari asal didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari lingkungan RS (hospital acquired infection) yg sebelumnya lebih dikenal dengan istilah infeksi nosokomial
• Karena seringkali tidak bisa secara pasti ditentukan asal infeksi maka sekarang istilah Infeksi Nosokomial (hospital acquired infection) diganti dengan istilah baru yaitu Healthcare Associated Infections (HAIs), dengan pengertian yg lebih luas tidak hanya di RS tetapi juga infeksi di fasilitas yankes lainnya. Khusus utk infeksi di RS selanjutnya disebut : Infeksi RS (IRS)
LUWI-PPI 2062013
TUJUAN
Tujuan pengorganisasian program PPI adalah
mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yg
didapat dan ditularkan diantara pasien, staf, tenaga profesional
kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa dan
pengunjung
LUWI-PPI 2062013
Magnitude of Healthcare - Associated Infection
• World-wide: 1,400,000/day. • ICU infection rate: 25%. • USA: 2,000,000/yr---90,000 deaths ( 274/day). • Great Britain: 5,000 deaths/year. • Mexico: Third most common cause of deaths. • Brazil: 50 & of newborns infected, 12-52% die. • Sub-Saharan Africa: SSI is common cause of death. • Worldwide: 4,500 children die of HAI.
LUWI-PPI 2062013
Economic Impact
• One surgical site infection may cost up to $15-$30,000 to treat.
• One blood stream infection cost up to $50,000 to treat.
• $40 – $75 billion dollars are spent to treat HAIs.
LUWI-PPI 2062013
Healthcare-Associated Infections
The Big Five • Central line associated blood stream infection
(CLABSI) • Ventilator associated pneumonia (VAP) • Surgical site infection (SSI) • Catheter-associated UTI (CAUTI) • Clostridium difficile associated disease (CDAD)
LUWI-PPI 2062013
Blood Stream Infections
14 % of all HAI • Primary • Secondary • Catheter (device)-associated
LUWI-PPI 2062013
Surgical Site Infection (SSI)
22 % of all HAIs 1.Superficial 2.Deep 3.Organ Space
LUWI-PPI 2062013
Pneumonia 15% of all HAI
1.Ventilator Associated Pneumonia (VAP) 2.Aspiration Pneumonia/pneumonitis 3.Hematogenous
LUWI-PPI 2062013
BAB 2 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)
FOKUS AREA : Program kepemimpinan dan koordinasi (PPI
1; 2; 3; 4) Fokus dari program (PPI 5; 5.1; 6; 7; 7.1; 7.1.1;
7.2; 7.3; 7.4; 7.5) Prosedur Isolasi (PPI 8 )
Teknik pengamanan dan hand hygiene ( PPI 9)
Integrasi program dng peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PPI 10; 10.1; 10.2; 10.3; 10.4; 10.5; 10.6)
Pendidikan staf tentang program (PPI 11)
LUWI-PPI 2062013
PROGRAM KEPEMIMPINAN & KOORDINASI
Standar PPI.1.
Satu atau lebih individu mengawasi seluruh kegiatan PPI. Individu tersebut kompeten dalam praktek PPI yang diperolehnya melalui pendidikan, pelatihan, pengalaman atau sertifikasi ICN/IPCN
Elemen Penilaian PPI.1
1. Satu atau lebih individu mengawasi program pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Kualifikasi Individu yang kompeten sesuai ukuran rumah sakit, tingkat risiko, ruang lingkup program dan kompleksitasnya.
3. Individu yang menjalankan tanggung jawab pengawasan sebagaimana ditugaskan atau yang tertulis dalam uraian tugas
LUWI-PPI 2062013
• ICN (infection control nurse)/IPCN (Infection prevention and control nurse), bekerja purna waktu dengan ratio 1 IPCN untuk tiap 100 – 150 TT di RS
• Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection prevention and control link nurse) dari tiap unit, terutama yg berisiko terjadinya infeksi
• Kriteria : Perawat dng pendidikan min D 3 & memiliki sertifikasi
pelatihan PPI/IPCN Memiliki komitmen di bidang PPI Memiliki pengalaman sebagai Ka ruangan atau setara Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident Bekerja purna waktu
Tugas & tanggung jawab PPI lihat buku pedoman manajerial PPI & fas yankes lainnya, halaman 17 – 18 IPCN agar membuat Rencana kerja
ICN/IPCN
LUWI-PPI 2062013
Standar PPI.2. Ada penetapan mekanisme koordinasi untuk seluruh kegiatan PPI yang
melibatkan dokter, perawat dan tenaga lainnya sesuai ukuran dan kompleksitas rumah sakit. Komite PPI
Elemen Penilaian PPI.2. 1. Ada penetapan mekanisme untuk koordinasi program pencegahan dan
pengendalian infeksi 2. Koordinasi kegiatan PPI infeksi melibatkan dokter3. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan perawat4. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan profesional PPI5. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan urusan rumah tangga (housekeeping)6. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan tenaga lainnya sesuai ukuran dan
kompleksitas rumah sakit.
7.
P R O G R A M K E P E M I M P I N A N & KO O R D I N A S I
LUWI-PPI 2062013
KOMITE PPI• Ketua sebaiknya dokter (IPCO/Infection
Prvention and Control Officer)• Sekretaris sebaiknya IPCN• Anggota :
• Dokter wakil dari tiap SMF• Dokter ahli epidemiologi• Dokter Mikrobiologi/Patologi klinik• Petugas Lab• Petugas farmasi • Perawat PPI/IPCN• Petugas CSSD• Petugas Laundry• Petugas IPSRS/Maintenance• Petugas Sanitasi• Petugas House keeping• Petugas K-3 RS• Petugas Kamar Jenazah
BUAT PROGRAM PPI
LUWI-PPI 2062013
KEBIJAKAN MANAJEMENa. Kebijakan kewaspadaan isolasi
• Kebersihan tangan• Penggunaan APD • Peralatan perawatan pasien• Pengendalian lingkungan• Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen• Kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan• Penempatan pasien.• Hygiene respirasi/etika batuk• Praktik menyuntik yang aman• Isolasi dengan dugaan emerging disease
b. Kebijakan tentang pengembagan SDM PPIc. Kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yg melibatkan Tim PPI kadaluwarsa, single use -- reuse
LUWI-PPI 2062013
KEBIJAKAN MANAJEMENd. Kebijakan tentang penggunaan antibiotik yg rasionale. Kebijakan pelaksanaan surveilansf. Kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yg
melibatkan Tim PPI termasuk Kebijakan renovasi bagunan
g. Kebijakan tentang kesehatan karyawanh. Kebijakan penanganan KLBi. Kebijakan penempatan pasienj. Kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO, IADP, ISK,
Pneumonik. Kebijakan tentang penerapan buku pedoman manajerial dan
buku pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi RS
LUWI-PPI 2062013
KEBIJAKAN TEKNIS1. SPO kebersihan tangan2. SPO penggunaan APD3. SPO penggunaan peralatan perawatan pasien4. SPO Pengendalian kesehatan lingkungan Penangan limbah
infeksius dan non infeksius ; benda tajam & jarum, darah dan komponen darah
5. SPO pemrosesan peralatan pasien & penatalaksanaan linen dan laundry
6. SPO kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan7. SPO penempatan pasien8. SPO hygiene respirasi/etika batuk9. SPO praktik menyuntik yg aman10. SPO praktik untuk lumbal punksi
LUWI-PPI 2062013
KEBIJAKAN TEKNIS
11. SPO tentang pencegahan dan pengendalian IAD, ISK, HAP, VAP, IDO, flebitis dan dekubitus
12. SPO tentang isolasi (airborne, contact dan droplet) 13. SPO Kebersihan Tangan, Tertusuk Jarum14. SPO tentang skrining dan penanganan MRSA 15. SPO Surveillance dan KLB 16. SPO single use reuse 17. SPO penanganan makanan 18. SPO pengambilan spesimen
LUWI-PPI 2062013
Standar PPI.3.
• Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan ilmu pengetahuan terkini, pedoman praktek yang akseptabel sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, dan standar sanitasi dan kebersihan.
Elemen Penilaian PPI.3.
1. Program PPI berdasarkan ilmu pengetahuan terkini
2. Program PPI di RS berdasarkan pedoman praktik yang diakui
3. Program PPI perundangan yang berlaku
4. Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan standar sanitasi dan kebersihan dari badan-badan nasional atau lokal.
P R O G R A M K E P E M I M P I N A N & KO O R D I N A S I
LUWI-PPI 2062013
PROGRAM PPI
• Terbaru ada program PPI setiap tahun• Acuan Program :
• Pedoman PPI di RS dan fasilitas yan kes lainnya Pelayanan (kesiapan menghadapi Emreging Infectious Disiesae)
• Pedoman surveilans infeksi• Pedoman Instalasi Pusat Sterlisasi di RS• Pedoman PPI di ICU• Manajemen linen RS• Pedoman Sanitasi RS• Pedoman hand hyegine WHO• Pedoman PPI utk Tb• Pedoman PPI untuk HIV
LUWI-PPI 2062013
Standar PPI.4.• Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya yang cukup
untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian infeksi.
Elemen Penilaian PPI.4. 1. Pimpinan rumah sakit menunjuk staf yang cukup untuk
program pencegahan dan pengendalian infeksi2. Pimpinan rumah sakit mengalokasikan sumber daya yang
cukup untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi3. Ada sistem manajemen informasi untuk mendukung
program pencegahan dan pengendalian infeksi
P R O G R A M K E P E M I M P I N A N & KO O R D I N A S I
LUWI-PPI 2062013
SUMBER DAYA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PPI
• Komite PPI , IPCN dan IPCLN ada SK Dir nya dan jumlah cukup • Sarana kesekretariatan
• Ruangan sekretariat & tenaga sekretariat diupayakan full time• Komputer dan printer• ATK• Sarana komunikasi
• Anggaran atau dana untuk kegiatan• Diklat • Pengadaan fasilitas untuk PPI APD, handrub, desinfectan, dll
• Sistem manajemen Informasi • Soft ware untuk pengolahan data surveilans
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAMStandar PPI.5.• Rumah sakit menyusun dan menerapkan program yang komprehensif untuk
mengurangi risiko dari infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien dan tenaga pelayanan kesehatan.
Elemen Penilaian PPI.5. Lihat program PPI1. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada pasien2. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada tenaga kesehatan. (lihat juga KPS.8.4)3. Program termasuk kegiatan surveillance yang sistematik dan proaktif untuk
menentukan angka infeksi biasa (endemik) acuan buku surveilance Kemkes4. Program termasuk sistem investigasi outbreak dari penyakit infeksi (lihat juga
Sasaran Keselamatan Pasien 5, EP 1). acuan buku surveilance Kemkes5. Program diarahkan oleh peraturan dan prosedur yang berlaku6. Tujuan penurunan risiko dan sasaran terukur dibuat dan direview secara teratur.7. Program sesuai dengan ukuran, lokasi geografis, pelayanan dan pasien rumah sakit.
LUWI-PPI 2062013
PROGRAM PPI• Melaksanakan Surveilans PPI 6• Melakukan Investigasi outbreak PPI 6 • Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) PPI 6 EP 4, PPI 7,
PPI 7.1 sd PPI 7.5• Monitoring Sterilisasi di RS PPI 7.1• Monitoring Manajemen laundry dan linen PPI 7.1• Monitoring Peralatan kadaluwarsa, single-use menjadi re-use• Monitoring Pembuangan sampah infectious & cairan tubuh• Monitoring Penanganan pembuangan darah dan komponen darah• Monitoring Area kamar mayat dan post mortem• Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum• Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum• Monitoring penggunaan ruang Isolasi• Monitoring kepatuhan Hand hygiene• Diklat
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 5.1• Seluruh area pasien, staf dan pengunjung rumah sakit
dimasukkan dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi.
Elemen Penilaian PPI 5.1. Lihat program PPI1. Semua area pelayanan pasien di rumah sakit dimasukkan
dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi 2. Semua area staf di rumah sakit dimasukkan dalam program
pencegahan dan pengendalian infeksi3. Semua area pengunjung di rumah sakit dimasukkan dalam
program pencegahan dan pengendalian infeksi
LUWI-PPI 2062013
SASARAN PROGRAM PPI
• Area pasien• Area Pengunjung • Area Staf
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAMStandar PPI 6.• Rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar risiko dalam
menentukan fokus dari program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit adalah pencegahan, pengendalian dan pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan.
Elemen Penilaian PPI 6. Lihat Kegiatan surveilance1. Rumah sakit telah menetapkan fokus program melalui pengumpulan
data yang ada di Maksud dan Tujuan a) sampai f)2. Data yang dikumpulkan a) sampai f) dievaluasi/dianalisis. 3. Berdasarkan evaluasi/analisis data, maka diambil tindakan
memfokus atau memfokus ulang program pencegahan dan pengendalian infeksi.
4. Rumah sakit melakukan asesmen terhadap risiko paling sedikit setiap tahun dan hasil asesmen didokumentasikan. ICRA
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAMRumah sakit mengumpulkan dan mengevaluasi data dan tempat infeksi yang relevan sebagai berikut :a. Saluran pernafasan, seperti : prosedur dan peralatan terkait dengan intubasi,
dukungan ventilasi mekanis, tracheostomy dan lain sebagainya. Data VAP, HAP
b. Saluran kencing, seperti : prosedur invasif dan peralatan terkait dengan indwelling urinary kateter, sistem drainase urin dan lain sebagainya Data ISK
c. Peralatan intravaskuler invasif, seperti insersi dan pelayanan kateter vena sentral, saluran vena periferi dan lain sebagainya IADP, Sepsis Klinis (IADP pd neonatus/bayi), Phlebitis
d. Lokasi operasi, seperti pelayanan dan tipe pembalut luka dan prosedur aseptik terkait IDO/ILO
e. Penyakit dan organisme yang signifikan secara epidemiologis, multi drug resistant organism, virulensi infeksi yang tinggi.
f. Muncul dan pemunculan ulang (emerging atau reemerging) infeksi di masyarakat.
LUWI-PPI 2062013
DATA-DATA SURVEILANCE(Acuan Pedoman Survelans Infeksi – Kemkes 2011)
1. Infeksi aliran darah primer (IADP) Blood Stream Infection (BSI) keadaan bakteremia yg Dx nya ditegakkan melalui pemeriksaan kultur
2. CSEP (clinical sepsis/Sepsis klinis) IADP pada neonatua & bayi3. Hospital Acquired Pneumoia (HAP)4. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)5. Infeksi Saluran Kemih/ Urinary Tract Infection (ISK/UTI)6. Infeksi Luka Operasi (Surgical Site Infection/SSI)7. Phlebitis mrpk tanda-tanda peradangan pd daerah lokal
tusukan infus . Tada-tanda peradangan tsb adalah merah, bengkak, terasa spt terbakar dan sakit bila di tekan.
8. Dekubitus
LUWI-PPI 2062013
PMK No 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yg dapat menimbulkan Wabah & upaya penanggulangan
LUWI-PPI 2062013
DATA-DATA SURVEILANCE(Acuan Pedoman Survelans Infeksi – Kemkes 2011)
DATA- DATASURVEILANCE
• Buat profil/kamus indikator utk setiap data surveilance
• Lakukan pencatatan harian Formulir surveilans harian IRS
• Lakukan rekap bulanan formulir survelans bulanan IRS
• Buat laporan hasil surveilance (PPI 10.5, PPI 10.6)
• Lakukan analisa (PPI 10.1, 10.2, 10.3, 10.4)
• Buat ICRA• Desiminasi hasil• Kegiatan integrasi dng kegiatan
PMKP
TELUSUR DATA
LUWI-PPI 2062013
PROFIL INDIKATORJUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA (inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC
LUWI-PPI 2062013
PROGRAM RISK MANAJEMEN
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 7.
• Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses terkait dengan risiko infeksi dan mengimplementasi strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Elemen Penilian PPI 7.
1. RS telah mengidentifikasi proses terkait dengan risiko infeksi (lihat juga MPO.5, EP 1) mis : Pemberian cairan IV & obat IV
2. RS telah mengimplementasi strategi penurunan risiko infeksi pada seluruh proses (lihat juga MPO.5, EP 1) pemberian Tx cairan dng baik
3. RS mengidentifikasi risiko mana (lihat juga PPI. 7.1 s/d PPI.7.5) yang membutuhkan kebijakan dan atau prosedur, edukasi staf, perubahan praktik dan kegiatan lainnya untuk mendukung penurunan risiko
Infection control risk assessment (ICRA) pada EP 1, 2, 3
LUWI-PPI 2062013
IDENTIFIED RISK ACTIONS TO REDUCE RISK MEASUREMENT
Urinary Tract Infections Monitor catheter care 100% compliance withcatheter care guidelines
CONTOH FORMULIR INFECTIION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA)
LUWI-PPI 2062013
No JENIS KELOMPOKRISIKO
SKOR PRIORITAS TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
STRATEGI EVALUASi PROGRESS/
ANALISIS
CONTOH FORMULIR INFECTIION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA)
LUWI-PPI 2062013FORM DARI PELATIHAN PPI JCI
LUWI-PPI 2062013
Event Probability of Occurrence
PotentialSeverity/Risk Level of Failure
Potential Change in Care, Treatment, Services
Preparedness
Risk Level
High Med Low None Life Threatening Permanent Harm TempHarm
None High Mod Low None
Poor Fair Good
Score: 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1
GEOGRAPHY AND COMMUNITY
Increasing Population with TB 3 2 2 1 8
Hurricanes 2 3 3 2 10
POTENTIAL INFECTION
Surgical Site Infection 2 3 3 2 10
Vent Associated Pneumonia 2 3 3 2 10
Central Line Related Blood Stream Infection (CLBSI)
3 3 3 2 11
VRE (hospital acquired) 2 1 1 2 6
COMMUNICATION
Risk Assessment Grid
LUWI-PPI 2062013
PENILAIAN DAMPAK KLINIS/KONSEKUENSI/SEVERITY (1)
TK RIKS Deskripsi Dampak
1 Tdk significant
Tidak ada cedera
2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet• Dapat diatasi dng P3K
3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek• Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual (reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (ireversibel), tdk berhubungan dng penyakit
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan penyakit
LUWI-PPI 2062013
PENILAIAN PROBABILITAS/FREKUENSI
TINGKATRISIKO
DESKRIPSI
1 Sangat jarang/ rare (> 5 tahun/kali)
2 Jarang/unlikey (> 2 – 5 tahun/kali)
3 Mungkin/ Posible (1 -2 tahun/kali)
4 Sering/Likely (beberapa kali/tahun)
5 Sangat sering/ almost certain (tiap minggu/ bulan)
SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY
LUWI-PPI 2062013
MATRIKS GRADING RISIKO
Probabilitas Tak Significant1
MINOR2
Moderat3
Mayor4
Katatrospik5
Sangat sering terjadi(Tiap minggu/bulan)
5
Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering terjadi(bbrp kali/tahun)
4
Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Mungkin terjadi(1 - < 2 tahun/kali)
3
Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Jarang terjadi(> 2 - < 5 th/kali)
2
Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
Sangat jarang terjadi( > 5 thn/Kali)
1
Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
LUWI-PPI 2062013
Tindakan sesuai Tingkat & Band Risiko
LEVEL/BANDS
TINDAKAN
EKSTREM(SANGAT TINGGI)
Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari, membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur RS
HIGH(TINGGI)
Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta membutuhkan tindakan top manajemen
MODERATE(SEDANG)
Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya & kelola risiko
LOW(RENDAH)
Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur rutin
LUWI-PPI 2062013
CONTOH•Di RS X pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini pernah terjadi kurang dari 2 tahun yang lalu
•Nilai dampak : 5 (katastropik), karena pasien • meninggal•Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah • terjadi kurang 2 tahun yang lalu•Skoring risiko : 5 X 3 = 15•Warna Bands : Merah (ekstrim)
LUWI-PPI 2062013
IDENTIFIKASI RISIKO PADA PPI 7.1 sd PPI 7.5PPI STANDAR IDENTIFIKASI
RISIKOBIJAK SPO EDU
STAFPERUB PRATIK
KEG.LAIN
7.1 Sterilisasi alkesLaundry & linen
7.1.1 Alkes kadaluwarsaSingle use – re use
7.2 Sampah infectious & cairan tubuh
Darah & komponen darahKamar mayat & post mortem
7.3 Benda tajam & jarum7.4 Dapur & makanan
Pengontrolan mesin7.5 Dampak renovasi,
demolisi, pembangunan
LUWI-PPI 2062013
No JENIS KELOMPOKRISIKO
SKOR PRIORITAS TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
STRATEGI EVALUASi PROGRESS/
ANALISIS
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAMStandar PPI 7.1.• Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan menjamin pembersihan
peralatan dan sterilisasi yang memadai serta manajemen laundry dan linen yang benar.
Elemen Penilaian PPI 7.1.1. Pembersihan peralatan dan metode sterilisasi di pelayanan sterilisasi sentral
sesuai dengan tipe peralatan Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di RS 2. Metode pembersihan peralatan, disinfeksi dan sterilisasi dilaksanakan diluar
pelayanan sterilisasi sentral harus sesuai dengan tipe peralatan Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di RS
3. Manajemen laundry dan linen yang tepat sesuai untuk meminimalisasi risiko bagi staf dan pasien. Pedoman manajemen linen RS
4. Ada proses koordinasi pengawasan yang menjamin bahwa semua metode pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sama di seluruh rumah sakit. Pengawasan oleh IPCN/ICN
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAMStandar PPI 7.1.1
• Ada kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi proses pengelolaan perbekalan yang kadaluwarsa dan menetapkan kondisi untuk penggunaan ulang (reuse) dari alat sekali pakai (single-use) bila peraturan dan perundangan mengijinkan.
Elemen Penilaian PPI. 7.1.1. Lihat kebijakan & cek ke lapangan
1. Ada kebijakan dan prosedur yang konsisten dengan peraturan dan perundangan di tingkat nasional dan ada standar profesi yang mengidentifikasi proses pengelolaan peralatan yang kadaluwarsa
2. Untuk peralatan dan material single-use yang direuse, ada kebijakan termasuk utk item a) sampai e) di Maksud dan Tujuan.
3. Kebijakan telah dilaksanakan/diimplementasikan
4. Kebijakan telah di monitor.
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAM
Kebijakan single use ke re-use harus konsisten dengan peraturan dan perundangan nasional dan standar profesi termasuk identifikasi terhadap:a. peralatan dan bahan/material yang tidak pernah bisa di reuse;b. jumlah maksimum reuse khususnya untuk setiap peralatan dan
bahan/material yang di reuse;c. tipe pemakaian dan keretakan, antara lain yang
mengindikasikan bahwa peralatan tidak bisa di reuse;d. proses pembersihan untuk setiap peralatan yang dimulai segera
sesudah digunakan dan diikuti dengan protokol yang jelas; dane. proses untuk pengumpulan, analisis, dan penggunaan dari data
pencegahan dan pengendalian infeksi yang terkait dengan peralatan dan material yang direuse
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 7.2• Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan pembuangan
sampah yang tepatElemen Penilaian PPI 7.2.1. Pembuangan sampah infeksius dan cairan tubuh dikelola untuk
meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1, Maksud dan Tujuan) Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya
2. Penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah dikelola untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1, Maksud dan Tujuan) Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya
3. Area kamar mayat dan post mortem untuk meminimalisasi risiko penularan. Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya
LUWI-PPI 2062013
JENIS LIMBAH
Limbah padat: o Infeksius( kantong kuning) o Non infeksius (kantong hitam) o Daur ulang ( kantong putih) o Limbah sitotoksik ( kantong ungu) Limbah cair o Infeksius o Non infeksius Limbah benda tajam
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 7.3.• Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur pembuangan benda tajam
dan jarumElemen penilaian PPI 7.3.1. Benda tajam dan jarum dikumpulkan pada wadah yang khusus yang tidak
dapat tembus (puncture proof) dan tidak direuse.2. Rumah sakit membuang benda tajam dan jarum secara aman atau bekerja
sama dengan sumber-sumber yang kompeten untuk menjamin bahwa wadah benda tajam dibuang di tempat pembuangan khusus untuk sampah berbahaya atau sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.
3. Pembuangan benda tajam dan jarum konsisten dengan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit.
Acuan Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 7.4.• Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas yang terkait
dengan kegiatan pelayanan makanan dan pengendalian mekanik dan permesinan.
Elemen Penilaian PPI 7.41. Sanitasi dapur dan penyiapan makanan ditangani dengan
baik untuk meminimalisasi risiko infeksi2. Pengontrolan engineering/Engineering control Engineering
control diterapkan untuk meminimalisasi risiko infeksi di area yang tepat di rumah sakit
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 7.5.Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama demolisi/pembongkaran, pembangunan dan renovasi.
Elemen Penilaian PPI 7.5.1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk menilai
dampak renovasi atau pembangunan (kontruksi) baru.2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap kualitas
udara dan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi dinilai dan dikelola. ICRA =INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN
LUWI-PPI 2062013
Infection Control Risk Assessment Matrix of Precautions for Construction &
Renovation
LUWI-PPI 2062013
TYPE KRITERIA
A Inspection and Non-Invasive Activities. Includes, but is not limited to: • removal of ceiling tiles for visual inspection only, e.g., limited to
1 tile per 50 square feet • painting (but not sanding) • wallcovering, electrical trim work, minor plumbing, and activities
which do not generate dust or require cutting of walls or access to ceilings other than for visual inspection.
B Small scale, short duration activities which create minimal dust Includes, but is not limited to: • installation of telephone and computer cabling • access to chase spaces • cutting of walls or ceiling where dust migration can be
controlled.
Step One: Using the following table, identify
the Type of Construction Project Activity (Type A-D)
LUWI-PPI 2062013
TYPE KRITERIA
C Work that generates a moderate to high level of dust or requires demolition or removal of any fixed building components or assemblies Includes, but is not limited to: • sanding of walls for painting or wall covering • removal of floorcoverings, ceiling tiles and casework • new wall construction • minor duct work or electrical work above ceilings • major cabling activities • any activity which cannot be completed within a single workshift.
D Major demolition and construction projects Includes, but is not limited to: • activities which require consecutive work shifts • requires heavy demolition or removal of a complete cabling system • new construction.
Step One: Using the following table, identify
the Type of Construction Project Activity (Type A-D)
LUWI-PPI 2062013
Step Two: identify the Patient Risk Groups
Low Risk Medium Risk High Risk Highest Risk
Office areas • Cardiology • Echocardiography • Endoscopy • Nuclear Medicine • Physical Therapy • Radiology/MRI • Respiratory
Therapy
• CCU • Emergency Room • Labor & Delivery • Laboratories
(specimen) • Medical Units • Newborn Nursery • Outpatient Surgery • Pediatrics • Pharmacy • Post Anesthesia
Care Unit • Surgical Units
• Any area caring for immunocompromised patients
• Burn Unit • Cardiac Cath Lab • Central Sterile Supply • Intensive Care Units • Negative pressure
isolation rooms • Oncology • Operating rooms
including C-section rooms
LUWI-PPI 2062013
Step Three: IC Matrix - Class of Precautions: Construction Project by Patient Risk
Patient Risk Group Construction Project Type
Type A Type B Type C Type D
Low Risk Group I II II III/IV
Medium Risk Group I II III IV
High Risk Group I II III/IV IV
Highest Risk Group II III/IV III/V IV
Note: Infection Control approval will be required when the Construction Activity and Risk Level
indicate that Class III or Class IVV control procedures are necessary.
LUWI-PPI 2062013
Step 4 : Description of Required Infection Control Precautions by Class CLASS During Construction Project Upon Completion of Project
I 1. Execute work by methods to minimize raising dust from construction operations.
2. Immediately replace a ceiling tile displaced for visual inspection
1. Clean work area upon completion of task.
II 1. Provide active means to prevent airborne dust from dispersing into atmosphere.
2. Water mist work surfaces to control dust while cutting.
3. Seal unused doors with duct tape. 4. Block off and seal air vents. 5. Place dust mat at entrance and exit
of work area 6. 6. Remove or isolate HVAC system
in areas where work is being performed.
1. Wipe work surfaces with cleaner/disinfectant.
2. Contain construction waste before transport in tightly covered containers.
3. Wet mop and/or vacuum with HEPA filtered vacuum before leaving work area.
4. Upon completion, restore HVAC system where work was performed.
LUWI-PPI 2062013
Step 4 : Description of Required Infection Control Precautions by Class
CLASS During Construction Project Upon Completion of Project III 1. Remove or Isolate HVAC system in area
where work is being done to prevent contamination of duct system.
2. Complete all critical barriers i.e. sheetrock, plywood, plastic, to seal area from non work area or implement control cube method (cart with plastic covering and sealed connection to work site with HEPA vacuum for vacuuming prior to exit) before construction begins.
3. Maintain negative air pressure within work site utilizing HEPA equipped air filtration units.
4. Contain construction waste before transport in tightly covered containers.
5. Cover transport receptacles or carts. Tape covering unless solid lid.
1. Do not remove barriers from work area until completed project is inspected by the owner’s Safety Department and Infection Prevention & Control Department and thoroughly cleaned by the owner’s Environmental Services Department.
2. Remove barrier materials carefully to minimize spreading of dirt and debris associated with construction.
3. Vacuum work area with HEPA filtered vacuums.
4. Wet mop area with cleaner/disinfectant. 5. Upon completion, restore HVAC system
where work was performed.
LUWI-PPI 2062013
Step 4 : Description of Required Infection Control Precautions by Class
CLASS During Construction Project Upon Completion of Project
IV 1. Isolate HVAC system in area where work is being done to prevent contamination of duct system.
2. Complete all critical barriers i.e. sheetrock, plywood, plastic, to seal area from non work area or implement control cube method (cart with plastic covering and sealed connection to work site with HEPA vacuum for vacuuming prior to exit) before construction begins.
3. Maintain negative air pressure within work site utilizing HEPA equipped air filtration units.
4. Seal holes, pipes, conduits, and punctures. 5. Construct anteroom and require all personnel
to pass through this room so they can be vacuumed using a HEPA vacuum cleaner before leaving work site or they can wear cloth or paper coveralls that are removed each time they leave work site.
6. All personnel entering work site are required to wear shoe covers. Shoe covers must be changed each time the worker exits the work area.
1. Do not remove barriers from work area until completed project is inspected by the owner’s Safety Department and Infection Prevention & Control Department and thoroughly cleaned by the owner’s Environmental Services Dept.
2. Remove barrier material carefully to minimize spreading of dirt and debris associated with construction.
3. Contain construction waste before transport in tightly covered containers.
4. Cover transport receptacles or carts. Tape covering unless solid lid.
5. Vacuum work area with HEPA filtered vacuums.
6. Wet mop area with cleaner/disinfectant. 7. Upon completion, restore HVAC system
where work was performed.
LUWI-PPI 2062013
Step 4. Identify the areas surrounding the project area, assessing potential impact
Unit Below Unit Above
Lateral Lateral Behind Front
Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group
LUWI-PPI 2062013
Step 5. Identify specific site of activity e.g., patient rooms, medication room, etc. __________________________________________________________________ Step 6. Identify issues related to: ventilation, plumbing, electrical in terms of the occurrence of probable outages. __________________________________________________________________ Step 7. Identify containment measures, using prior assessment. What types of barriers? (E.g., solids wall barriers); Will HEPA filtration be required? _________________________________________________________________ (Note: Renovation/construction area shall be isolated from the occupied areas during construction and shall be negative with respect to surrounding areas) Step 8. Consider potential risk of water damage. Is there a risk due to compromising structural integrity? (e.g., wall, ceiling, roof) Step 9. Work hours: Can or will the work be done during non-patient care hours? Step 10. Do plans allow for adequate number of isolation/negative airflow rooms? Step 11. Do the plans allow for the required number & type of handwashing sinks? Step 12. Does the infection prevention & control staff agree with the minimum number of sinks for this project? (Verify against FGI Design and Construction Guidelines for types and area) Step 13. Does the infection prevention & control staff agree with the plans relative to clean and soiled utility rooms? Step 14. Plan to discuss the following containment issues with the project team. E.g., traffic flow, housekeeping, debris removal (how and when), _________________________________________________________________ _________________________________________________________________
LUWI-PPI 2062013
PROSEDUR ISOLASIStandar PPI.8
Rumah sakit menyediakan penghalang untuk pencegahan (barrier precaution) dan prosedur isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan staf terhadap penyakit menular dan melindungi dari infeksi pasien yang immunosuppressed, sehingga rentan terhadap infeksi nosokomial.
Elemen Penilaian PPI.81. Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi menular harus
di isolasi sesuai kebijakan rumah sakit dan pedoman yang direkomendasikan.
2. Kebijakan dan prosedur mengatur pemisahan antara pasien dengan penyakit menular, dari pasien lain yang berisiko tinggi, yang rentan karena immunosuppressed atau sebab lain dan staf.
LUWI-PPI 2062013
PROSEDUR ISOLASI
3. Kebijakan dan prosedur mengatur bagaimana cara mengelola pasien dengan infeksi airborne untuk jangka waktu pendek ketika ruangan bertekanan negatif tidak tersedia
4. Rumah sakit mempunyai strategi untuk berurusan dengan arus pasien dengan penyakit yang menular
5. Ruangan bertekanan negatif tersedia dan di monitor secara rutin untuk pasien infeksius yang membutuhkan isolasi untuk infeksi airborne; bila ruangan bertekanan negatif tidak segera tersedia, ruangan dengan sistem filtrasi HEPA yang diakui bisa digunakan.
6. Staf dididik tentang pengelolaan pasien infeksius
LUWI-PPI 2062013
MAKSUD & TUJUAN PPI 8• RS membuat kebijakan dan prosedur tentang isolasi dan prosedur
penghalang (barrier) di rumah sakit. Hal ini berdasarkan cara penularan penyakit & mengatur pasien yg mungkin infeksius atau yg immunosuppressed, juga arus masuk pasien dalam jumlah besar dengan infeksi yang menular.
• Kewaspadaan airborne adalah perlu untuk mencegah transmisi bahan infeksius yg dpt bertahan di udara dalam waktu yang lama. Penempatan pasien dengan airborne infeksi yang paling bisa adalah di ruangan tekanan negatif. Bila struktur bangunan tidak dapat segera mengadakan ruangan tekanan negatif, rumah sakit bisa mensirkulasi udara melalui sistem filtrasi HEPA (a high-efficiency particulate air) dengan paling sedikit 12 kali pertukaran udara per jam.
• Kebijakan dan prosesur harus mengatur rencana menangani pasien dengan infeksi airborne dalam jangka waktu singkat ketika ruangan bertekanan negatif atau sistem filtrasi HEPA tidak tersedia. Prosedur isolasi juga mengatur untuk proteksi staf dan pengunjung, lingkungan pasien dan pembersihan ruangan selama pasien dirawat dan setelah pasien pulang.
LUWI-PPI 2062013
KEWASPADAAN ISOLASI
Kewaspadaan isolasi adalah suatu strategi yang dilakukan oleh Rumah Sakit untuk mencegah infeksi Kewaspadaan isolasi terdiri dari : 1. kewaspadaan standar 2. kewaspadaan berdasarkan transmisi Kewaspadaan standar harus di terapkan di setiap saat tanpa memandang pasien terinfeksi atau tidak terinfeksi di semua fasilitas kesehatan
LUWI-PPI 2062013
KEWASPADAAN ISOLASI
Ditujukan kepada semu pasien tanpa mempertimbangkan infeksi atau non infeksi standard precaution meliputi : 1.Kebersihan tangan, 2.Penggunaan APD (sarung tangan,maske, pelindungmata/wajah. Gaun/apron), 3. Peralatan perawatan pasien, 4. Pengendalian lingkungan , 5. Penanganan limbah, 6.Penanganan linen, 7.Kesehatan karyawan 8. Penempatan pasie 9.Hygiene respirasi/Etika batuk 10.Praktek menyuntik yang aman 11.Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi
LUWI-PPI 2062013
PPI 8 : KEBIJAKAN KEWASPADAAN ISOLASI PADA PASIEN DENGAN DUGAAN EMERGING INFECTIOUS DISEASES
• Prinsip : Isolasi pasien ruangan tekanan negatif • Penerapan kewaspadan isolasi (kewaspadaan
standar dan kewaspdaan transmisi)• penggunaan APD : APD Respirator (N95, FFP2). • Dalam waktu 24 jam petugas IGD berkoordinasi
dengan Ketua Tim pokja penanganan infeksi virus influensa .
LUWI-PPI 2062013
TEKNIK PENGAMANAN (BARRIER) & HAND HYGIENE
Standar PPI.9.• Sarung tangan, masker, proteksi mata dan peralatan proteksi lainnya,
sabun dan desinfektan tersedia dan digunakan secara benar bila diperlukan.
Elemen Penilaian PPI 9.1. RS mengidentifikasi situasi dimana sarung tangan dan atau masker atau
pelindung mata dibutuhkan Kebijakan penggunaan APD2. Sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata digunakan secara
tepat dan benar3. RS mengidentifikasi situasi mana diperlukan prosedur cuci tangan,
disinfeksi tangan atau disinfeksi permukaan.4. Prosedur cuci tangan dan desinfeksi digunakan secara benar di seluruh
area tersebut5. RS mengadopsi pedoman hand hygiene dari sumber yang berwenang
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
Standar PPI.10• Proses pengendalian dan pencegahan infeksi diintegrasikan
dengan keseluruhan program rumah sakit dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Elemen Penilaian PPI.10.1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diintegrasikan
ke dalam program peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit (lihat juga PMKP.1.1, EP)
2. Kepemimpinan dari program pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk dalam mekanisme pengawasan dari program mutu dan keselamatan pasien rumah sakit
LUWI-PPI 2062013
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
Standar PPI 10.1.• Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi dan kecenderungan
infeksi terkait pelayanan kesehatan
Elemen Penilaian PPI 10.1.1. Risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri PPI
6 EP 3 & 42. Angka infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri
PPI 6 EP 2 & 33. Kecenderungan infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri PPI 6 EP 2 & 3
Analisa data PPI Lihat PPI 6 dan PMKP 3.1, PMKP 4.
LUWI-PPI 2062013
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
Standar PPI 10.2.• Peningkatan mutu termasuk penggunaan
indikator/pengukuran yang berhubungan dengan masalah infeksi yang secara epidemiologis penting bagi rumah sakit.
Elemen Penilaian PPI 10.2.1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diukur.2. Pengukuran tersebut mengidentifikasi infeksi penting secara
epidemiologis Lihat profil/kamus indikator dan hasil analisis PPI 6
LUWI-PPI 2062013
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
Standar PPI 10.3.• Rumah sakit menggunakan informasi risiko, angka dan
kecenderungan untuk menyusun atau memodifikasi proses untuk menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan ke level yang serendah mungkin.
Elemen Penilaian PPI 10.3.1. Proses di tata ulang berdasarkan risiko, angka dan kecenderungan
data dan informasi 2. Proses di tata ulang untuk menurunkan risiko infeksi ke level
serendah mungkin Lihat analisa data dan rencana tindak lanjut PPI 6, PMKP 3.1, PMKP 4
LUWI-PPI 2062013
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
Standar PPI 10.4.• Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi rumah
sakit, dengan rumah sakit lain melalui perbandingan data dasar/ databases.
Elemen Penilaian PPI 10.4.1. Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan dibandingkan
dengan angka-angka di rumah sakit lain melalui komparasi data dasar (lihat juga PMKP.4.2, EP 2 dan MKI.20.2, EP 3)
2. Rumah sakit membandingkan angka yang ada dengan praktik terbaik dan bukti ilmiah Lihat profil indikator
LUWI-PPI 2062013
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
Standar PPI 10.5.• Hasil monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit, secara berkala disampaikan kepada pimpinan dan staf
Elemen Penilaian PPI 10.5.1. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf medis2. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf perawat3. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada manajemen = lihat PMKP 1.4 (publikasi data)
LUWI-PPI 2062013
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
Standar PPI 10.6• Rumah sakit melaporkan informasi tentang infeksi ke pihak
luar, Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan
Elemen Penilaian PPI 10.6.1. Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi
dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan sesuai ketentuan (lihat juga MKI.20.1, EP 1) RL 6
2. Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang benar terhadap laporan dari Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan
LUWI-PPI 2062013
PENDIDIKAN STAF TENTANG PROGRAMStandar PPI 11.• Rumah sakit memberikan pendidikan tentang praktik pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada staf, dokter, pasien dan keluarga serta pemberi layanan lainnya ketika ada indikasi keterlibatan mereka dalam pelayanan.
Elemen Penilaian PPI.111. Rumah sakit mengembangkan program pencegahan dan pengendalian
infeksi yang mengikut sertakan seluruh staf dan profesional lain, pasien dan keluarga.
2. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi kepada seluruh staf dan profesional lain.
3. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi kepada pasien dan keluarga BROSUR-2.
4. Semua staf diberi pendidikan tentang kebijakan, prosedur, dan praktek-praktek program pencegahan dan pengendalian (lihat juga KPS.7 dan TKP.5.4) orientasi pegawai
5. Edukasi staf secara periodik diberikan sebagai respon terhadap kecenderungan yang signifikan dalam data infeksi.
LUWI-PPI 2062013
BUKU-2 YG HARUS PUNYA
• Pedoman PPI di RS dan fasilitas yankes lainnya.• Pedoman Manjerial PPI• Pedoman surveilance infeksi• Pedoman PPI di ICU• Pedoman manajemen linen• Pedoman Instalasi sterilisasi
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
TERIMA KASIH