IDEOLOGI LIBERALISME

download IDEOLOGI LIBERALISME

of 3

Transcript of IDEOLOGI LIBERALISME

  • 5/21/2018 IDEOLOGI LIBERALISME

    1/3

    IDEOLOGI LIBERALISME

    Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada

    pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari

    konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua

    karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasikompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar berubah.

    Suatu ideologi dapat digolongkan doktriner apabila ajaran-ajaran yang terkandung dalam

    ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan terinci dengan jelas, diindoktrinasikan kepada

    warga masyarakat, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat

    pemerintah. Biasanya sistem nilai atau ideologi yang diperkenankan hidup dalam masyarakat

    seperti ini hanyalah ideologi yang doktriner tersebut. Akan tetapi, apabila ajaran-ajaran yang

    terkandung dalam ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, melainkan

    dirumuskan secara umum (prinsip-prinsipnya saja) maka ideologi tersebut digolongkan sebagai

    ideologi pragmatis. Dalam hal ini, ideologi itu tidak diindoktrinasikan, tetapi disosialisasikansecara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan

    agama dan sistem politik. Atas dasar itu, pelaksanaannya tidak diawasi oleh aparat partai atau

    pemerintah, melainkan dengan pengaturan kelembagaan. Maksudnya, siapa saja yang tidak

    menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tidak akan hidup secara

    wajar. Liberalisme merupakan salah satu contoh ideologi pragmatis. Biasanya tidak satu

    ideologi saja yang diperkenankan berkembang dalam masyarakat ini, tetapi ada satu yang

    dominan.

    Liberalisme sebagai suatu ideologi pragmatis muncul pada abad pertengahan di kalangan

    masyarakat Eropa. Masyarakat Eropa pada saat itu secara garis besar terbagi atas dua, yakni

    kaum aristokrat dan para petani. Kaum aristokrat diperkenankan untuk memiliki tanah,

    golongan feodal ini pula yang menguasai proses politik dan ekonomi, sedangkan para petani

    berkedudukan sebagai penggarap tanah yang dimiliki oleh patronnya, yang harus membayar

    pajak dan menyumbangkan tenaga bagi sang patron. Bahkan di beberapa tempat di Eropa,

    para petani tidak diperkenankan pindah ke tempat lain yang dikehendaki tanpa persetujuan

    sang patron (bangsawan). Akibatnya, mereka tidak lebih sebagai milik pribadi sang patron.

    Sebaliknya, kesejahteraan para penggarap itu seharusnya ditanggung oleh sang patron. Industri

    dikelola dalam bentuk gilde-gilde yang mengatur secara ketat, bagaimana suatu barang

    diproduksi, berapa jumlah dan distribusinya. Kegiatan itu dimonopoli oleh kaum aristokrat.

    Maksudnya, pemilikan tanah oleh kaum bangsawan, hak-hak istimewa gereja, peranan politik

    raja dan kaum bangsawan, dan kekuasaan gilde-gilde dalam ekonomi merupakan bentuk-bentuk dominasi yang melembaga atas individu. Dalam konteks perkembangan masyarakat itu

    muncul industri dan perdagangan dalam skala besar, setelah ditemukan beberapa teknologi

    baru. Untuk mengelola industri dan perdagangan dalam skala besar-besaran ini jelas

    diperlukan buruh yang bebas dan dalam jumlah yang banyak, ruang gerak yang leluasa,

    mobilitas yang tinggi dan kebebasan berkreasi. Kebutuhan-kebutuhan baru itu terbentur pada

    aturan-aturan yang diberlakukan secara melembaga oleh golongan feodal. Yang membantu

    golongan ekonomi baru terlepas dari kesukaran itu ialah munculnya paham liberal.

    Liberalisme tidak diciptakan oleh golongan pedagang dan industri, melainkan diciptakan oleh

    golongan intelektual yang digerakkan oleh keresahan ilmiah dan artistik umum pada zaman itu.

    Keresahan intelektual tersebut disambut oleh golongan pedagang dan industri, bahkan hal itu

    digunakan untuk membenarkan tuntutan politik yang membatasi kekuasaan bangsawan, gereja

    dan gilde-gilde. Mereka tidak bertujuan semata-mata untuk dapat menjalankan kegiatan

    ekonomi secara bebas, tetapi juga mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Masyarakat

    yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberal adalah yang memungkinkan individu

    mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik,

    semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini

  • 5/21/2018 IDEOLOGI LIBERALISME

    2/3

    mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab pada segala tindakannya baik itu

    merupakan sesuatu untuknya atau seseorang. Seseorang yang bertindak atas tanggung jawab

    sendiri dapat mengembangkan kemampuan bertindak. Menurut asumsi liberalisme inilah, John

    Stuart Mill mengajukan argumen yang lebih mendukung pemerintahan berdasarkan demokrasi

    liberal. Dia mengemukakan tujuan utama politik ialah mendorong setiap anggota masyarakat

    untuk bertanggung jawab dan menjadi dewasa. Hal ini hanya dapat terjadi manakalah merekaikut serta dalam pembuatan keputusan yang menyangkut hidup mereka. Oleh karena itu,

    walaupun seorang raja yang bijaksana dan baik hati, mungkin dapat membuat putusan yang

    lebih baik atas nama rakyat dari pada rakyat itu sendiri, bagaimana pun juga demokrasi jauh

    lebih baik karena dalam demokrasi rakyat membuat sendiri keputusan bagi diri mereka,

    terlepas dari baik buruknya keputusan tersebut. Jadi, ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut :

    Pertama, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.

    Kedua, anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk

    kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

    Ketiga, pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusanyang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat

    keputusan untuk diri sendiri.

    Keempat, kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.

    Oleh karena itu, pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalahgunaan

    kekuasaan dapat dicegah. Pendek kata, kekuasaan dicurigai sebagai hal yang cenderung

    disalahgunakan, dan karena itu, sejauh mungkin dibatasi.

    Kelima, suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian

    besar individu berbahagia. Walau masyarakat secara keseluruhan berbahagia,

    kebahagian sebagian besar individu belum tentu maksimal. Dengan demikian, kebaikan

    suatu masyarakat atau rezim diukur dari seberapa tinggi indivivu berhasil

    mengembangkan kemampuan-kemampuan dan bakat-bakatnya. Ideologi liberalisme ini

    dianut di Inggris dan koloni-koloninya termasuk Amerika Serikat.

    Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang

    menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah

    berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep

    kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan

    kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan

    manusia.

    Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan olehkebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,

    khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan

    yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif

    bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan

    terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi

    tumbuhnya kapitalisme.

    Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini

    dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford

    Manifesto dari Liberal International: Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui

    demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan

    didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar

    (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan

    rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.

    Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang

    memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya.

  • 5/21/2018 IDEOLOGI LIBERALISME

    3/3

    Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-

    bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan

    tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan

    apa yang harus dilakukan.

    Ciri-ciri ideologi liberalisme

    1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik

    2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan

    berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

    3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan

    yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat

    keputusan diri sendiri.

    4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.

    5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar

    individu berbahagia.6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan

    manapun..

    Ideologi Liberalisme Terbentuk

    Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The Founding

    Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin, ataupun

    Thomas Jefferson

    Negara yang menganut Ideologi Liberalisme

    Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika Serikat,

    Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko,

    Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih

    liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada,

    Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.

    Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.