Identifikasi Permasalahan Banjir Das Garang
-
Upload
yohanna-fabiola-pane -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
description
Transcript of Identifikasi Permasalahan Banjir Das Garang
17/3/2015 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BANJIR DAS GARANG
http://www.bpdaspemalijratun.net/index.php?view=article&catid=31%3Akajian&id=94%3Aidentifikasipermasalahanbanjirdasgarang&tmpl=component… 1/6
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BANJIR DAS GARANGWritten by Nova Friday, 19 March 2010 11:51
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banjir yang terjadi di Kota Semarang pada awal bulan Pebruari 2009, telahmelumpuhkan roda perekonomian dan kembali membuka mata kita untukkembali mengenang banjir tahun 1990. Kejadian banjir telah menenggelamkanjalan utama, bandara Ahmad Yani, Terminal Terboyo, Stasiun Poncol danTawang, serta Rumah penduduk dan kantor instasi pemerintah itu telahmelumpuhkan roda perekonomian di Ibukota Propinsi Jawa Tengah itu.
Bila dilihat dari ketinggian tempat nampak bahwa Kota Semarang berada padapada posisi yang rendah 05 mdpl. Selain poisisi yang rendah banyak daerahresapan yang telah berubah fungsi untuk pemukiiman dan pabrik. Bahkan padakawasan disepanjang pantai semarang banyak yang ditimbun denganmengurbankan tambak serta tanaman bakau untuk memperluas bangunan pabrikatau dibuat perumahan.
Kota Semarang, banyak dilalui oleh beberapa sungai besar utamanya sungaiGarang dan Babon. Kedua sungai ini berhulu di Gunung Ungaran yang jaraknyasangat pendek + 40 km dengan kelerengan yang sangat curam.
Daerah hulu DAS telah mengalami perubahan penggunaan lahan yang sangatcepat, dimana banyak lahan pertanian dan tegalan yang berubah fungsi menjadipemukiman dan pabrik, bahkan di Kota Semarang banyak dijumpai kantong airditutup untuk pemukiman dengan mengambil tanah galian dari bukit yangmestinya berfungsi sebagai daerah resapan air.
Dibagian hilir DAS, terutama wilayah pantai dari Kendal sampai Demakterdapat tanaman bakau yang telah rusak, terdesak oleh bangunan daninsfratuktur lainnya.
Related Searches
Hotel Kuala Lumpur
Map Of Malaysia
Map Of Thailand
?
Rad Rater
17/3/2015 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BANJIR DAS GARANG
http://www.bpdaspemalijratun.net/index.php?view=article&catid=31%3Akajian&id=94%3Aidentifikasipermasalahanbanjirdasgarang&tmpl=component… 2/6
Gambar Semarang atas dan bawah
B. Tujuan
Tujuan disusunnya laporan identifikasi permasalahan banjir di wilayah DASGarang adalah memberikan gambaran mengenai permasalahan di wilayah DASGarang sehingga dapat menjadi acuan dan langkah awal sebagai upaya parapihak untuk mengambil langkah atau upaya pengendalian bencana banjir .
II. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BANJIR WILAYAH DASGARANG
a. Kejadian Bencana Banjir
Telah terjadi banjir (mingguSenin 89 Pebruari 2009) diwilayah kota Semarangbawah yaitu meliputi Kecamatan Sawah Besar, Kaligawe, Mlatiharjo, Tlogosari,Genuk, Bangetayu, Dadapsari, gayamsari, Tawang, Bandarharjo, Pasar Johar,Tanah Mas, Bubakan, Mangkang, Kota lama hingga seputaran jalan rayaKaligawe dan kawasamn Simpang lima dan jalur Pantura serta rel kereta apitergenang setinggi 50100 cm. Bandara Internasional Ahmat Yani tergenangsetinggi 3050 cm di landasan pacu. Kerugian yang ditimbulkan adalah : Jumlahpenduduk mengungsi = 350 KK, jumlah rumah terendam = 15.000 unit, Jumlahlahan pertanian tergenang = 75 ha, Jumlah Tambak Rusak = 50 ha, Jumlahsekolahan tergenang = 26 unit, jumlah kantor instansi tergenang = 20 unit.Akses Jalan kota Semarang 25% macet dan terendam. Jalur Kereta ApiJakartaSurabaya macet total dan harus dialihkan ke jalur selatan. Bandaraditutup selama 2 x 24 jam.
b. Identifikasi Penyebab Banjir
Data Curah Hujan.
Curah hujan diwilayah Kota Semarang dan sekitarnya pada saat kejadian banjirtanggal 7 Pebruari 2009 adalah sebagai berikut 1) Pos Curah Hujan Bagian HilirDAS antara lain Pos BMG Semarang = 235,4 mm ,Pos Simongan = 216 mm,Pos Gunung Pati = 156 mm ,Pos Tlogosari = 170 mm, 2). Pos Curah HujanBagian Hulu DAS antara lian Pos Ungaran = 53.8 mm, Pos Kreo = 45 mm ,Pos Nyatnyono = 35 mm, Pos Karangjati = 4 mm, Pos Mijen = 12 mm, PosMedono = 7 mm
Sedangkan Curah Hujan hari berikutnya tanggal 8 Pebruari 2009 saat terjadibanjir adalah sebagai berikut 1) Pos Curah Hujan Bagian Hilir DAS antara lainPos BMG Semarang = 75 mm ,Pos Simongan = 76 mm, Pos Gunung Pati = 53mm ,Pos Tlogosari = 72 mm, 2). Pos Curah Hujan Bagian Hulu DAS antara lian
17/3/2015 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BANJIR DAS GARANG
http://www.bpdaspemalijratun.net/index.php?view=article&catid=31%3Akajian&id=94%3Aidentifikasipermasalahanbanjirdasgarang&tmpl=component… 3/6
Pos Ungaran = 12.4 mm, Pos Kreo = 20 mm , Pos Nyatnyono = 75 mm, PosKarangjati = 153 mm. 1) Pos Curah Hujan Bagian Hilir DAS antara lain PosBMG Semarang = 235,4 mm ,Pos Simongan = 216 mm, Pos Gunung Pati = 156mm170 mm, 2). Pos Curah Hujan Bagian Hulu DAS antara lian Pos Ungaran =53.8 mm, Pos Kreo = 45 mm , Pos Nyatnyono = 35 mm, Pos Karangjati = 4mm, Pos Mijen = 384 mm, Pos Medono = 300 mm. ,Pos Tlogosari =
Data Debit dan Tinggi Muka Air
Data tinggi muka air dan data debit di bendung Simongan pada tanggal 8Pebruari 2009 jam 02.30 Wib adalah : TMA = 1,90 m Debit = 413,6 m3/det(NORMAL), Sedangkan Data tinggi muka air dan data debit sungai Babon padatanggal 8 Pebruari 2009 jam 24.25 Wib adalah : TMA = 0,70 m, Debit = 18,40m3/dt (NORMAL).
Nilai KRS dan Run Off.
Banjir maksimum terjadi pada tanggal 25 Januari 2008 dengan TMA 2,40 m.Debit maksimum sebesar 10,52 m3/det dan debit minimum adalah 0,11 m3/det,sehingga nilai KRS DAS Garang adalah sebesar 96, termasuk klasifikasiSEDANG karena kurang dari 120.
Air sungai Garang mengalir sepanjang tahun dengan aliran terendah sebesar0,15 m dan aliran ratarata sebesar 0,39 m. Limpasan sebesar 744 mm dan curahhujan sebesar 948 mm/th. Nilai C atau koefisien run off sebesar 0,78.
Nilai IPA
Ratarata Indek Penggunaan Air (IPA) adalah ratio persediaan dan penggunaanair di wilayah DAS Garang, diketahui bahwa nilai IPA DAS Garang adalahsebesar 1,34 (nilai idial 3) hal ini menunjukan bahwa pada saat kemarau terjadikekeringan, air yang ada hanya cukup untuk air bersih sedangkan untukpengairan sawah harus dilakukan pergiliran.
Pola Aliran dan Bentuk DAS
Akumulasi beberapa aliran sungai besar dari hulu DAS (sungai Kreo, sungaiKripik dan sungai Garang) yang menyatu menjadi sungai Garang di hilir DASmerupakan Pola aliran dendritik, Indek Faktor Bentuk DAS Garang Nilai RCadalah = 0,433 sehingga bentuk DAS Garang menyerupai botol dimana padahulu DAS menggelembung dan dibagian hilir DAS menyempit (bottolnex).
17/3/2015 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BANJIR DAS GARANG
http://www.bpdaspemalijratun.net/index.php?view=article&catid=31%3Akajian&id=94%3Aidentifikasipermasalahanbanjirdasgarang&tmpl=component… 4/6
Gambar DAS Garang
Keadaan Lahan Kritis
Luas lahan kritis di luar kawasan hutan pada wilayah DAS Garang terdiri dari :
Kritis = 937,9 HaAgak kritis = 6.506 HaPotensial kritis = 5.301,1 Ha
Lahan kritis yang terjadi disebabkan oleh penggunaan lahan yang tidak sesuaidengan peruntukannya serta perlakuan konservasi tanah yang tidak tepat. Lahanyang mestinya sebagai kawasan resapan air berubah menjadi kawasanpemukiman.
Permasalahan utama pada wilayah DAS Garang yaitu terjadinya perubahan
17/3/2015 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BANJIR DAS GARANG
http://www.bpdaspemalijratun.net/index.php?view=article&catid=31%3Akajian&id=94%3Aidentifikasipermasalahanbanjirdasgarang&tmpl=component… 5/6
lahan di wilayah hulu DAS, yang mana secara hidroorologis merupakan daerahresapan. Kerusakan tersebut khususnya pada wilayah yang semestinya sebagaikawasan lindung berubah menjadi kawasan budidaya tanaman semusim. Tingkatkerapatan vegetasi pada kawasan penyangga di hulu DAS masih relatif baik (>200 btg/ha) , khususnya pada lahan – lahan tegalan.
Indeks kesesuaian lahan pada DAS Garang bagian hulu menunjukkan klasifikasijelek, Nilai Indek Kesesuaian Penggunaan Lahan (IKPL) sebesar 60% yangartinya banyak peruntukan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi lahan.Sedangkan pada bagian hilir kawasan terbangun seakan tidak terkendali,sehingga menjadikan daerah resapan air tidak berfungsi lagi.
C. Hipotesa
Dengan memperhatikan data karakteristik DAS utamanya dilihat dari bentukDAS Garang yang menyerupai Botol (menggelembung di hulu DAS danmenyempit di hilir DAS) maka akan terjadi akumulasi air yang yang sangatbesar dari 3 sungai di hulu DAS (Kreo, Kripik, dan Garang) yang akan menyatudi hilir DAS (Sungai Garang). Perbedaan gradient/kelerengan sungai cukuptajam dan panjang sungai utama garang dari Puncak Gunung Ungaran sampaike laut adalah = + 77,05 km sedangkan jarak lurusnya adalah = 26,83 km,memicu air hujan cenderung dan potensial menjadi limpasan, sedangkaninfiltrasinya rendah. Meluasnya daerah kedap air sebagai akibat pesatnyapembangunan fisik daerah perkotaan ditambah drainase perkotaan yang sangatburuk mengakibatkan air hujan cenderung menjadi limpasan. Dibeberapa tempatbanyak dijumpai galian C yang tidak terkendali.
Dapat disimpulkan bahwa kejadian banjir pada tanggal 89 Pebruari 2009 yangterjadi di Kota Semarang tidak diakibatkan oleh banjir limpasan yang berasaldari hulu DAS tetapi lebih disebabkan oleh drainase kota yang tidak berfungsiserta tidak adanya daerah resapan ditambah dengan naiknya permukaan air laut.
III. PENUTUP
DAS Garang merupakan DAS Prioritas I pada wilayah kerja Balai PengelolaanDAS Pemali Jratun. Pengelolaan sumberdaya air di DAS Garang dipengaruhioleh kondisi lahan, bangunanbangunan konservasi tanah dan air, serta upayaupaya rehabilitasi hutan dan lahan di kawasan ini. Kegiatan tersebut merupakansalah satu upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsihutan dan lahan dalam mendukung system penyangga kehidupan suatuekosistem DAS. Sesuai dengan tujuan pengelolaan DAS secara umum,pelaksanaan kegiatan RHL di wilayah DAS Garang diharapkan dapatmewujudkan kondisi DAS yang sehat dan lestari dengan ketersediaan air tanahyang cukup, air permukaan yang mengalir sepanjang tahun dan juga akanberpengaruh pada peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakatsebagai pelaku konservasi.
Artikel Terkait:
17/3/2015 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BANJIR DAS GARANG
http://www.bpdaspemalijratun.net/index.php?view=article&catid=31%3Akajian&id=94%3Aidentifikasipermasalahanbanjirdasgarang&tmpl=component… 6/6
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BANJIR DAS BODRI
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang DAS Bodri merupakan bagiandari satuan wilayah pengelolaan DAS (SWP DAS) Pemali Comal, darihasil Penetapan Urutan Prioritas DAS Wilayah BP DAS Pemali Jratu
relatedArticlesLast Updated on Friday, 19 March 2010 21:52