Hypovitaminosis D
-
Upload
michael-miller -
Category
Documents
-
view
10 -
download
2
description
Transcript of Hypovitaminosis D
Hypovitaminosis D In Geriatric Acute Care Unit: A Biomarker Of Longer Length Of Stay
Lise Herald, Leyla M Hamdan, Olivier Beauchet, Cedric Annweiler
Penyaji :Indro Buono
Pembimbing :dr. Bayu Basuki Wijaya, SpPD, MKes
1
Pendahuluan
2
Hipovitaminosis D prevalensinya tinggi pada lansia (50%-90%)
Kadar kalsitriol serum yang rendah pada geriatri yang dirawat di perawatan akut berhubungan dengan :1. Beratnya penyakit kronis2. Risiko tinggi terhadap kegagalan akut3. Mortalitas selama perawatan.
Pendahuluan
3
Sebuah Penelitian : rendahnya kadar kalsitriol secara independen berhubungan dengan lamanya perawatan ICU
Hipovitaminosis D meningkatkan 2 x risiko perawatan akut geriatri lebih dari 14 hari
Latar Belakang
Peningkatan rata-rata LOS pada ruang perawatan akut geriatri yang berkaitan dengan hipovitaminosis D masih belum diketahui
Apakah peningkatan Kalsitriol berhubungan dengan LOS belum diketahui.
4
Tujuan
1. Mengetahui perbedaan lamanya hari perawatan antara geriatri dengan atau tanpa hipovitaminosis D
2. Mengetahui apakah terdapat hubungan linier antara kadar kalsitriol serum dengan LOS.
5
MATERIAL dan METODE Subyek :
Seluruh geriatri yang dirawat di unit perawatan akut di RS Univ. Angers, Perancis
Juni s.d. Desember 2008 Kriteria inklusi :
Perawatan yang tidak direncanakan sebelumnya Usia ≥ 75 tahun Bersedia untuk mengikuti penelitian.
6
MATERIAL dan METODE Pengukuran outcome:
LOS = dihitung sejak hari pertama perawatan. Kemandirian fungsional AGGIR Kadar serum kalsitriol dan kreatinin
Diukur dengan Radioimmune AssayDarah puasa pagi hari diambil pada hari yang
sama saat melakukan x dan pemeriksaan fisik Hipovitaminosis bila kadar serum kalsitriol ≤ 50
nmol/L (berdasarkan standart WHO)
Klirens Kreatinin menggunakan rumus Cockcroft-Gault 7
MATERIAL dan METODE Analisis Statistik
Perbandingan antara partisipan terhadap hipovitaminosis D Chi-squares test atau Student t-test
Menilai hubungan antara LOS (variabel dependen) dengan kadar serum kalsitriol (variabel independen) Regresi linier univariat atau multipel
P < 0,05 signifikan Menggunakan SPSS v 19.0
8
HASIL PENELITIAN
9
Characteristics and comparison of the participants ( = 253) separated into 𝑛two groups based on hypovitaminosis D
(i.e., serum 25OHD ≤ 50 nmol/L)
10
Characteristics and comparison of the participants ( = 253) separated into 𝑛two groups based on hypovitaminosis D
(i.e., serum 25OHD ≤ 50 nmol/L)
11
Relationship Between The Serum 25-hydroxyvitamin DConcentration and The Length Of Stay
In The Geriatric Acute Care Unit.
12
DISKUSI
13
DISKUSI Studi ini yang kali pertama menggambarkan
terdapatnya hubungan linier antara kadar kalsitriol dengan LOS Peningkatan kalsitriol berkaitan dengan penurunan LOS apapun kadar vit D awal
Vitamin D merupakan hormon yang meregulasi pertumbuhan, diferensiasi, dan fungsi sel.
Rendahnya kadar vit. D disfungsi multiorgan, disabilitas, menurunnya status kesehatan.
14
DISKUSI Pemanjangan hari waktu perawatan pada
hipovitaminosis D belum pernah diteliti. Penelitian ini : menunjukkan pemanjangan perawatan ≥ 3 hari dibandingkan dengan status vit. D yang adekuat.
Pemanjangan LOS pada geriatri meningkatkan risiko disabilitas, infeksi nosokomial, biaya perawatan, dan menurunnya status fungsional. Penurunan LOS bermanfaat pada geriatri yang dirawat.
15
DISKUSI Keterbatasan studi ini :
1. Terbatas pada ras Kaukasia2. Menggunakan studi observasional dan
restrospektif Hubungan sebab akibat tidak diketahui
3. Status kesehatan sebelum dirawat yang mempengaruhi status vit. D dan LOS tidak diperiksa.
4. Faktor eksternal yg berperan LOS : jumlah bed, sumber daya tenaga kesehatan, peraturan ASKES.
16
Kesimpulan
17
Peningkatan kadar kalsitriol serum berhubungan linier dengan pendeknya LOS
Vitamin D dapat digunakan sebagai biomarker status kesehatan pada geriatri yang dirawat di perawatan akut Terapi suplemtasi vit D disarankan pada populasi geriatri
BACK UP SLIDE
King RM, 2011
19
20
Osteoporose, 2012 21