HOTEL TAMAN TERATAI 24 APRIL 2012
description
Transcript of HOTEL TAMAN TERATAI 24 APRIL 2012
PEMBINAAN K3PL PADA KEGIATAN MIGAS
Oleh :
MUHIDDIN, S.T.,M.K.K.K.
Ka. Seksi Standardisasi Hulu Migas
HOTEL TAMAN TERATAIHOTEL TAMAN TERATAI24 APRIL 201224 APRIL 2012
Keselamatan KerjaKeselamatan Kerja 22
FLIXBOROUGH, UK (1974) CYCLOHEXANEFLIXBOROUGH, UK (1974) CYCLOHEXANE
(28 deaths, 104 injured(28 deaths, 104 injured3000 evacuated)3000 evacuated)
vapour cloud explosionvapour cloud explosion
Keselamatan KerjaKeselamatan Kerja 33
(167 deaths)(167 deaths)PIPER ALPHA (1988)PIPER ALPHA (1988)
Keselamatan KerjaKeselamatan Kerja 44
PHILLIPS 66, PASADENA, TX 1989 (ISOBUTANE LEAK)PHILLIPS 66, PASADENA, TX 1989 (ISOBUTANE LEAK)
(23 deaths, 125 injured(23 deaths, 125 injured1300 evacuated)1300 evacuated)
Keselamatan KerjaKeselamatan Kerja 55
AMMONIUM NITRATE EXPLOSION, TOULOUSE, FRANCE (2001)
KEBAKARAN TANKI 31 T2
UPAYA PEMADAMAN TANKI 31 T 2
UPAYA PEMADAMAN TANKI 31 T 2
UPAYA PEMADAMAN TANKI 31 T 2
SAMBARAN API KE TANKI 31 T 3
API MENYAMBAR TANKI 31 T 3
API MENYAMBAR TANKI 31 T 7
API MENYAMBAR TANKI 31 T 7
API MENYAMBAR TANKI 31 T 7
UPAYA PEMADAMAN TANKI 31 T 7
UPAYA PEMADAMAN TANKI 31 T 7
KEBAKARAN KEMBALI TERJADI DI TANKI 31 T 7
API DI TANKI 31 T 7 TELAH PADAM
Menjamin efektivitas Eksplorasi dan Eksploitasi;
Menjamin efektivitas Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan, dan Niaga;
Menjamin efisiensi dan efektivitas tersedianya Minyak Bumi dan Gas Bumi;
Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional;
Meningkatkan pendapatan negara;
Menciptakan lapangan kerja.
PERAN PEMERINTAHPERAN PEMERINTAH
TUJUAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN USAHA MIGASTUJUAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN USAHA MIGAS(Pasal 3 UU No. 22 Tahun 2001)(Pasal 3 UU No. 22 Tahun 2001)
PE
RU
MU
SA
N
PE
RU
MU
SA
N
KE
BIJ
AK
AN
KE
BIJ
AK
AN
PE
MB
INA
AN
PE
MB
INA
AN
PE
NG
AW
AS
AN
PE
NG
AW
AS
AN
PE
NG
EL
OL
AA
NP
EN
GE
LO
LA
AN
AS
ET
N
EG
AR
AA
SE
T
NE
GA
RA
FA
SIL
ITA
TO
RF
AS
ILIT
AT
OR
PERANAN KEGIATAN USAHA MIGASPERANAN KEGIATAN USAHA MIGAS
Su
mb
erP
ener
imaa
nN
egar
a
Bah
an B
akar
Dom
esti
k
Bah
an B
aku
Mu
ltip
lier
Eff
ects
PEMBANGUNANYANG
BERKELANJUTAN
KEGIATAN USAHA MIGASKEGIATAN USAHA MIGAS
TE
KN
OL
OG
IT
EK
NO
LO
GI
TIN
GG
IT
ING
GI
PA
DA
TP
AD
AT
MO
DA
LM
OD
AL
RE
SIK
OR
ES
IKO
TIN
GG
IT
ING
GI
SSU
MB
ER
DA
YA
UM
BE
R D
AY
AM
AN
US
IAM
AN
US
IA20
KEGIATAN USAHA MIGAS
OPTIMOPTIMALAL, , EFISIEN DAN EFISIEN DAN AAMANMAN
LE
GIS
LA
SI/
LE
GIS
LA
SI/
RE
GU
LA
SI
RE
GU
LA
SI
PENGATURAN KEGIATAN USAHA MIGASPENGATURAN KEGIATAN USAHA MIGAS
PE
NG
AW
AS
AN
PE
NG
AW
AS
AN
KE
TE
KN
IKA
NK
ET
EK
NIK
AN
ST
AN
DA
RS
TA
ND
AR
KA
IDA
H K
ET
EK
NIK
AN
KA
IDA
H K
ET
EK
NIK
AN
21
2222 2222
PENANGANAN FUNGSI PENGELOLAAN SEKTOR MIGASPENANGANAN FUNGSI PENGELOLAAN SEKTOR MIGAS
Menteri ESDM cq. Direktorat Jenderal Migas (Regulator Keselamatan dan Usaha Penunjang Hulu-Hilir Migas)
MENTERI ESDM(Pembuat Kebijakan Bidang Hulu – Hilir Migas)
Menteri ESDMcq. Direktorat Jenderal Migas(Regulator Usaha Hulu Migas)
MAKRO (Kebijakan dan Regulasi) :•Pembuat Kebijakan
•RegulatorAspek Keteknikan
Aspek BisnisMenteri ESDM
cq. Direktorat Jenderal Migas(Regulator Hilir BBL dan
Gas Bumi Non-Pipa)
Badan PengaturBBM dan Gas Pipa(Regulator BBM dan
Gas Bumi melalui Pipa)**)
Usaha Hulu Migas Usaha Hilir Migas
KKS
MIKRO (Pelaku Usaha)
• Usaha Inti
• UsahaPenunjang
*) Industri Migas terdiri dari :• Usaha Inti Migas (core business)• Usaha Penunjang Migas (non-core business) KKS (Kontrak Kerja Sama) ; BBM (Bahan Bakar Minyak) ; BBL (Bahan Bakar Lain)
Regulasi Regulasi Regulasi
**) Pengaturan oleh Badan Pengatur berupa Code/Pedoman
TANTANGANSUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI
TANTANGAN
TANTANGAN
USAHA INTI MIGAS: NATURAL DECLINE KETERBATASAN DATA TUMPANG TINDIH LAHAN LAMANYA WAKTU DARI FASE EKSPLORASI KE FASE PRODUKSI
USAHA INTI MIGAS: NATURAL DECLINE KETERBATASAN DATA TUMPANG TINDIH LAHAN LAMANYA WAKTU DARI FASE EKSPLORASI KE FASE PRODUKSI
KAIDAH KETEKNIKAN YANG BAIK: LINGKUNGAN SAFETY COMMUNITY DEVELOPMENT
KAIDAH KETEKNIKAN YANG BAIK: LINGKUNGAN SAFETY COMMUNITY DEVELOPMENT
KEBIJAKAN:KESEIMBANGAN ANTARA KEPENTINGAN NASIONAL DAN KEPENTINGAN INVESTOR
KEBIJAKAN:KESEIMBANGAN ANTARA KEPENTINGAN NASIONAL DAN KEPENTINGAN INVESTOR
PENCAPAIAN SASARAN
UU 22 tahun 2001 tentang MIGASUU 22 tahun 2001 tentang MIGAS
Kegiatan Usaha HULUKegiatan Usaha HULU1.1. EksplorasiEksplorasi
2.2. EksploitasiEksploitasi
Kegiatan Usaha HILIRKegiatan Usaha HILIR1.1. PengolahanPengolahan
2.2. PengangkutanPengangkutan
3.3. PenyimpananPenyimpanan
4.4. NiagaNiaga
Pelaksana KegiatanPelaksana Kegiatana)a) HULU oleh :HULU oleh :
– Badan Usaha (BU)Badan Usaha (BU)– Bentuk Usaha Tetap (BUT)Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Dengan Kontrak KerjasamaDengan Kontrak Kerjasamab)b) HILIR oleh :HILIR oleh :
• Badan UsahaBadan Usaha• Dengan izin usaha & Mekanisme Dengan izin usaha & Mekanisme
persainganpersaingan usahausaha
Pelaksanaanya dapat dilakukan Pelaksanaanya dapat dilakukan oleh:oleh:
– BUMNBUMN– KoperasiKoperasi– Badan Usaha SwastaBadan Usaha Swasta– BUMBUMDD
• Pengatur dan Pelaksana
Hulu • Pengatur
dan Pemain Hilir
PelaksanaPelaksanaHulu Hulu
(BPMIGAS)(BPMIGAS)
RegulatorHulu
(Dept. ESDM)
PT. PertaminaPT. Pertamina(Persero) sebagai(Persero) sebagai
Salah satuSalah satuPemainPemain
Sebelum Sebelum UU Migas NO. 22/2001 Sekarang Sekarang UU Migas NO. 22/2001
1970 - 20011970 - 2001 2001 - Saat ini2001 - Saat ini
PERTAMINAPERTAMINA
PERUBAHAN KONSTALASI HUKUM MIGASPERUBAHAN KONSTALASI HUKUM MIGAS
RegulatorHilir
(BPH Migas)
Pemain-Pemain Lain
2727 27
PERATURAN KETEKNIKAN MIGAS YANG SAAT INI BERLAKU DAN MASA MENDATANG
PERANGKAT LEGISLASI1 9 6 0 2 0 0 62 0 0 1
PERANGKAT REGULASI
Putusan MKNo. 002 / PUU-1 / 2003
diputuskan pada tanggal21 Des 2004 1960
1962
1971
2001
PP 19/1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
1974
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)
UU No. 44 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
UU No. 15 Tahun 1962 tentang Penetapan Prp No.2 Tahun 1962 tentang Kewajiban Perusahaan Minyak Untuk Memenuhi Kebutuhan Dalam Negeri
UU No. 8 Tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara
MPR 1930 Nomor 341 tentang Peraturan Keselamatan Kerja Pertambangan
2 0 0 4
RPP tentang Pengaturan dan Pengawasan Keteknikan dalam Kegiatan Usaha Migas
Keterangan:
: Garis untuk Tahun 2001
: Garis untuk putusan MK
PP 17/1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Migas di Daaerah Lepas Pantai
1979
2 0 0 7
PP 11/1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian atau Pengolahan Migas
1973
Pengawasan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Pengawasan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Pengelolaan lingkungan(K3PL)Pengelolaan lingkungan(K3PL)
UNDANG-UNDANG NO. 22 TAHUN 2001
1. Pasal 21 ayat (2)
Dalam mengembangkan dan memproduksi lapangan Minyak dan Gas Bumi, Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap wajib melakukan optimasi dan melaksanakannya sesuai dengan kaidah keteknikan yang baik
2. Pasal 40 ayat (1)
Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap menjamin standar dan mutu yang berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menerapkan kaidah keteknikan yang baik
3. Pasal 40 ayat (2)
Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup dan menaati ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dalam kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi
4. Pasal 41 ayat (1) Tanggung jawab kegiatan pengawasan atas pekerjaan
dan pelaksanaan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi terhadap ditaatinya ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku berada pada departemen yang bidang tugas dan kewenangannya meliputi kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi dan departemen lain yang terkait
5. Pasal 42, huruf5. Pasal 42, huruff. Keselamatan dan kesehatan kerja.f. Keselamatan dan kesehatan kerja.g. Pengelolaan lingkungan hidupg. Pengelolaan lingkungan hidup
6. Pasal 43,6. Pasal 43,PembimbinPembimbinaaan dan pengawasan akan diatur lebih an dan pengawasan akan diatur lebih lanjut dengan PP.lanjut dengan PP.
7. Pasal 66,7. Pasal 66,Segala Peraturan Pelaksanaan dari UU yang diganti Segala Peraturan Pelaksanaan dari UU yang diganti tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum digantibelum diganti
KEWAJIBAN BU / BUT MENJAMIN:KEWAJIBAN BU / BUT MENJAMIN:
Antara lain :Antara lain :Standar dan Mutu sesuai UU & PPStandar dan Mutu sesuai UU & PPMenerapkan kaidah keteknikan yang baikMenerapkan kaidah keteknikan yang baikKeselamatan dan kesehatan kerja sesuai Keselamatan dan kesehatan kerja sesuai UU & PP yang berlakuUU & PP yang berlakuPengelolaan lingkungan sesuai UU & PP Pengelolaan lingkungan sesuai UU & PP yang berlaku dengan melakukan : yang berlaku dengan melakukan : pencegahaan, penanggulangan pencegahaan, penanggulangan pencemaran dan pemulihan kerusakan pencemaran dan pemulihan kerusakan lingkungan.lingkungan.
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (K3PL) PENGELOLAAN LINGKUNGAN (K3PL) KEGIATAN USAHA MIGAS DILAKSANAKAN KEGIATAN USAHA MIGAS DILAKSANAKAN PADA :PADA :
1.1. KEGIATAN HULU :KEGIATAN HULU :
- Eksplorasi : Survey, Seismik, Pemboran- Eksplorasi : Survey, Seismik, Pemboran - Produksi : Proses produksi- Produksi : Proses produksi
Pemboran, Penambangan,Pemboran, Penambangan, Penimbunan & Penimbunan &
transportasitransportasi
2. KEGIATAN HILIR :2. KEGIATAN HILIR : - Pengolahan : BBM, BBG, Hasil Olahan lain- Pengolahan : BBM, BBG, Hasil Olahan lain - Transportasi : migas- Transportasi : migas - Penyimpanan: migas- Penyimpanan: migas - Niaga : Distribusi & Pemasaran - Niaga : Distribusi & Pemasaran
migasmigas
KEGIATAN USAHA MIGAS BERESIKO
INVESTASI TINGGI
Instalasi : - Pemboran, Produksi
- Kilang BBM
- Transportasi & Distribusi
- Penimbunan, Pemasaran
Peralatan : - Tangki, pompa, kompresor, bejana
tekan, pipa penyalur, genset
TEKNOLOGI TINGGI
KEGAGALAN MENDAPATKAN SUMBER MIGAS
KECELAKAAN
PEMBINAAN dan PENGAWASAN PEMBINAAN dan PENGAWASAN KEGIATAN USAHA MIGAS dilakukan :KEGIATAN USAHA MIGAS dilakukan :
- Pembinaan dilakukan oleh : Pemerintah (pasal 38)Pembinaan dilakukan oleh : Pemerintah (pasal 38)
- Tanggung jawab Pengawasan ditaatinya ketentuan - Tanggung jawab Pengawasan ditaatinya ketentuan UU,PPUU,PP, Standar, Standar yang berlaku oleh : Departemen yang berlaku oleh : Departemen yang bidang tugasnya meliputi MIGAS (pasal 41)yang bidang tugasnya meliputi MIGAS (pasal 41)
- Pengawasan Kegiatan HULU berdasarkan Kontrak - Pengawasan Kegiatan HULU berdasarkan Kontrak Kerjasama Oleh BP MIGAS.Kerjasama Oleh BP MIGAS.
- Pengawasan Kegiatan HILIR berdasarkan izin - Pengawasan Kegiatan HILIR berdasarkan izin Usaha oleh BPHUsaha oleh BPH
INSTALASI DAN PERALATAN
INSTALASI : - Pemboran ,Platform - Produksi
- Kilang - Transportasi - Penimbunan
PERALATAN: - Bejana Tekan - Pipa Penyalur - Pesawat Angkat - Tangki Penimbun - Turbin, Kompresor
- Generator - Listrik
- Alat Pengaman
Perusahaan BU/BUT MIGASPerusahaan BU/BUT MIGAS1.1. Eksplorasi ProduksiEksplorasi Produksi
– BP IndonesiaBP Indonesia– ConocoPhillipsConocoPhillips– Chevron Pasific IndChevron Pasific Ind– CnnocCnnoc– Exxon Mobil Oil IndExxon Mobil Oil Ind– Kondur PetroliumKondur Petrolium– Kodeco EnergiKodeco Energi– PERTAMINAPERTAMINA– PetrochinaPetrochina– Medco Energi, dll.Medco Energi, dll.
2.2. PengolahanPengolahan• Pertamina UP I - VIIPertamina UP I - VII• PT ARUNPT ARUN• PT BADAK NGLPT BADAK NGL• Petrokimia, dllPetrokimia, dll
3.3. NiagaNiaga– Pertamina UPMS I - VIIPertamina UPMS I - VII– PGN, TGIPGN, TGI– AKRAKR– Shell, Pretronas, TotalShell, Pretronas, Total– Swasta lainSwasta lain
PP tentang Keselamatan Kerja PP tentang Keselamatan Kerja MIGAS :MIGAS :
1.1. Kegiatan Hulu:Kegiatan Hulu:– Onshore : MPR 1930Onshore : MPR 1930– Offshore : PP No 17 tahun 1974Offshore : PP No 17 tahun 1974
2.2. Kegiatan HILIR :Kegiatan HILIR :
Pengolahan dan pemurnian Migas:Pengolahan dan pemurnian Migas:
PP No.11 tahun 1979PP No.11 tahun 1979
Ketentuan Keselamatan Ketentuan Keselamatan Kerja,Kerja,Instalasi dan PeralatanInstalasi dan Peralatan1.1. Kegiatan Hulu :Kegiatan Hulu :
• Setiap akan mendirikan instalasi wajib Setiap akan mendirikan instalasi wajib memberitahukan secara tertulis memberitahukan secara tertulis selambat-lambatnya 14 hari selambat-lambatnya 14 hari sebelumnya.sebelumnya.
• Instalasi harus dapat menjamin Instalasi harus dapat menjamin keamanan pekerja.keamanan pekerja.
• Instalasi harus menjamin keamanan Instalasi harus menjamin keamanan pelayaranpelayaran
2.2. Kegiatan Hilir :Kegiatan Hilir :
• Selambat-lambatnya 2 bulan sebelum Selambat-lambatnya 2 bulan sebelum mulai membangaun wajib mulai membangaun wajib menyampaikan secara tertulis.menyampaikan secara tertulis.
• Pemasangan dan penggunaan Pemasangan dan penggunaan Kompresor, pompa, Bejana Tekan harus Kompresor, pompa, Bejana Tekan harus memenuhi syarat standar yang diakui memenuhi syarat standar yang diakui menteri.menteri.
• Harus diperiksa secara berkala dan diuji Harus diperiksa secara berkala dan diuji menurut tatacara yang ditetapkan menurut tatacara yang ditetapkan Kepala Inspeksi Tambang MIGAS.Kepala Inspeksi Tambang MIGAS.
KEWAJIBAN PENGUSAHA KEWAJIBAN PENGUSAHA MELAKSANAKAN KKMELAKSANAKAN KK
MPR th 1930. pasal 13 (EP on shore)MPR th 1930. pasal 13 (EP on shore)Perlengkapan pekerjaan di atas tanah harus Perlengkapan pekerjaan di atas tanah harus memenuhi syarat KK, harus dilakukan perlindungan memenuhi syarat KK, harus dilakukan perlindungan KK sedemikian hingga bahaya terhadap lalu lintas KK sedemikian hingga bahaya terhadap lalu lintas atau pekerjaan sebanyak mungkin dihindari.atau pekerjaan sebanyak mungkin dihindari.
PP No. 17 th 1973 Bab II pasal 18 (EP off PP No. 17 th 1973 Bab II pasal 18 (EP off shore):shore):Instalasi pertambangan Migas harus dilakukan Instalasi pertambangan Migas harus dilakukan tindakan-tindakan sedemikian rupa sehingga dapat tindakan-tindakan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin keamanan pekerjaan.menjamin keamanan pekerjaan.
PP No.11 th 1979 Bab II pasal 5 (refinery) :PP No.11 th 1979 Bab II pasal 5 (refinery) :Instalasi dalam tempat pemurnian harus memenuhi Instalasi dalam tempat pemurnian harus memenuhi syarat teknis dan KK serta menjaga KK alat, syarat teknis dan KK serta menjaga KK alat, pesawat, peralatan dan para pekerjapesawat, peralatan dan para pekerja
Pemeriksaan Instalasi dan peralatanPemeriksaan Instalasi dan peralatanPP No.11 th 1979 Bab VI pasal 15PP No.11 th 1979 Bab VI pasal 15
Kompresor,pompa dan bejana tekan harus diperiksa Kompresor,pompa dan bejana tekan harus diperiksa secara berkala dan diuji kemampuannyasecara berkala dan diuji kemampuannya
Permen MPE (Menteri Pertamben) No.06/0746/M.PE/1991Permen MPE (Menteri Pertamben) No.06/0746/M.PE/1991pasal 2.pasal 2. Instalasi, peralatan dan teknik yang Instalasi, peralatan dan teknik yang
digunakan migas wajib dilakukan digunakan migas wajib dilakukan pemeriksaan KKpemeriksaan KK
pasal 3.pasal 3. Pemeriksaan dilakukan oleh PIT (pelaksana Pemeriksaan dilakukan oleh PIT (pelaksana inspeksi tambang) Migasinspeksi tambang) Migas
pasal 4.pasal 4. Bila dianggap perlu Dirjen dapat menunjuk Bila dianggap perlu Dirjen dapat menunjuk prihal lainprihal lain
Pasal 5.Pasal 5. Pemeriksaan KK dilaksanakan pada saat Pemeriksaan KK dilaksanakan pada saat DIPASANG, saat UNJUK KERJA, secara DIPASANG, saat UNJUK KERJA, secara BERKALA dan setiap saat bila dianggap perluBERKALA dan setiap saat bila dianggap perlu
Peraturan Menteri ESDMPeraturan Menteri ESDMNo.05/P/M/Pretamb/1977 tentang kewajiban memiliki No.05/P/M/Pretamb/1977 tentang kewajiban memiliki sertifikat kelayakan konstroksi platform (anjungan) Migas sertifikat kelayakan konstroksi platform (anjungan) Migas lepas pantailepas pantai
No.06/P/0746/M.PE/1991 tentang pemeriksaan KK atas No.06/P/0746/M.PE/1991 tentang pemeriksaan KK atas instalasi, peralatan dan teknik yang dipergunakan dalam instalasi, peralatan dan teknik yang dipergunakan dalam pertambangan Migas. pertambangan Migas.
- Kepmen Dirjen Migas No. 84K/DJM/1998- Kepmen Dirjen Migas No. 84K/DJM/1998
No.300.K/38/M.PE/1997 tentang KK pipa penyalur MigasNo.300.K/38/M.PE/1997 tentang KK pipa penyalur Migas
No.1457.K/23/MEN/2000 tentang pedoman teknis No.1457.K/23/MEN/2000 tentang pedoman teknis pengelolaan lingkungan di bidang pertambangan dan pengelolaan lingkungan di bidang pertambangan dan energi.energi.
Jenis Instalasi dan PeralatanJenis Instalasi dan Peralatan
a.a. PlatfromPlatfrom
b.b. Instalasi yang digunakan pada kegiatan Instalasi yang digunakan pada kegiatan usaha hulu dan hilir.usaha hulu dan hilir.
c.c. Peralatan :Peralatan : - Bejana tekan- Bejana tekan- Heat Exchanger- Heat Exchanger- Peralatan Putar- Peralatan Putar- Generator- Generator- Pipa penyalur- Pipa penyalur- Katup Pengaman- Katup Pengaman- Listrik- Listrik
Standar International Yang Digunakan Standar International Yang Digunakan Sebagai Acuan Dalam KonstruksiSebagai Acuan Dalam Konstruksi
ASME ASME IIII MaterialMaterialVV NDTNDTVIIIVIII Bejana TekanBejana TekanIXIX Pengelasan Bejana Tekan, Pengelasan Bejana Tekan,
Tangki, PerpipaanTangki, PerpipaanANSIANSI B 31.1 B 31.1 Perpipaan steamPerpipaan steam
B 31.3 B 31.3 Perpipaan gas di plantPerpipaan gas di plantB 31.4 B 31.4 Pipa Penyalur minyakPipa Penyalur minyakB 31.8 B 31.8 Pipa Penyalur gasPipa Penyalur gas
DNV OS F101 Sistem Pipa penyalur di OffshoreDNV OS F101 Sistem Pipa penyalur di OffshoreAPI API 650650 TangkiTangkiAPI API 11041104 Pengelasan Pipa penyalurPengelasan Pipa penyalur
API 520, 521, 526 & 527 Katup PengamanAPI 520, 521, 526 & 527 Katup PengamanAWS AWS D1.1D1.1 Pengelasan konstruksi platfromPengelasan konstruksi platfromAPIAPI RP2D RP2D CraneCraneASME ASME PTC 10PTC 10 Kompresor Kompresor
API 618 Reprocating Kompesor API 618 Reprocating Kompesor NFPANFPA Fire & Safety Fire & Safety
SNI YANG TELAH DIBERLAKUKAN WAJIB SNI YANG TELAH DIBERLAKUKAN WAJIB PADA KEGIATAN USAHA MIGASPADA KEGIATAN USAHA MIGAS
Berdasarkan Permen ESDM Nomor 15 Tahun 2008 Berdasarkan Permen ESDM Nomor 15 Tahun 2008 tanggal 16 Mei 2008tanggal 16 Mei 2008
MinyakMinyak : : SNI 13-3473-2002 (ASME/ANSI B31.4)SNI 13-3473-2002 (ASME/ANSI B31.4) Sistem Transportasi Cairan untuk HidrokarbonSistem Transportasi Cairan untuk Hidrokarbon
GasGas : SNI 13-3474-2002 (ASME/ANSI B31.8): SNI 13-3474-2002 (ASME/ANSI B31.8) Sistem Perpipaan Transmisi dan Distribusi GasSistem Perpipaan Transmisi dan Distribusi Gas
Pipa Penyalur: Pipa Penyalur:
1. KEP.241/MEN/V/2007
2. KEP.242/MEN/V/2007
3. KEP.243/MEN/V/2007
4. KEP.244/MEN/V/2007
5. KEP.245/MEN/V/2007
6. KEP.246/MEN/V/2007
7. KEP.248/MEN/V/2007
8. KEP.250/MEN/V/2007
9. KEP.251/MEN/V/2007
10.KEP.254/MEN/VI/
2007
SKKNI Bidang Pengeboran Sub Bidang Pengeboran Darat
SKKNI Bidang Laboratorium Pengujian
SKKNI Bidang Produksi Sub Bidang Perawatan Sumur
SKKNI Bidang Sistem Manajemen Lingkungan
SKKNI Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban
SKKNI Bidang Aviasi
SKKNI Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
SKKNI Bidang Produksi Sub Bidang Operasi Produksi
SKKNI Bidang Eksplorasi Sub Bidang Penyelidikan Seismik
SKKNI Bidang Boiler Sub Bidang Operasi Boiler
SKKNI YANG TELAH DIBERLAKUKAN SECARA WAJIBSKKNI YANG TELAH DIBERLAKUKAN SECARA WAJIB PADA KEGIATAN USAHA MIGASPADA KEGIATAN USAHA MIGAS
Berdasarkan Permen ESDM Nomor 20 Tahun 2008 Berdasarkan Permen ESDM Nomor 20 Tahun 2008 tanggal 13 Juni 2008tanggal 13 Juni 2008
BU/BUT Menjamin KK Instalasi BU/BUT Menjamin KK Instalasi Dan Peralatan :Dan Peralatan :
Melaksanakan perencanaan, Melaksanakan perencanaan, pembuatan, pembuatan, konstruksi,comissioning dan konstruksi,comissioning dan operasi sesuai dengan operasi sesuai dengan ::
1.1. Peraturan perundanganPeraturan perundangan2.2. Spesifikasi perusahaanSpesifikasi perusahaan3.3. Spesifikasi manufakturSpesifikasi manufaktur4.4. Standar yang dipakaiStandar yang dipakai
Membuat Quality Managemen Sistem yang Membuat Quality Managemen Sistem yang mencakup :mencakup :
1.1. Prosedur pembuatan, pemeriksaan dan Prosedur pembuatan, pemeriksaan dan maintenancemaintenance
2.2. Jadwal pemeriksaan, pergantian dan pengujianJadwal pemeriksaan, pergantian dan pengujian
Dilaksanakan dan diinspeksi oleh tenaga yang Dilaksanakan dan diinspeksi oleh tenaga yang berkualifikasi.berkualifikasi.
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Teknik Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Teknik Keselamatan Kerja atas Instalasi dan Keselamatan Kerja atas Instalasi dan
Peralatan :Peralatan :
Ditjen MIGAS mengeluarkan Sertifikat Ditjen MIGAS mengeluarkan Sertifikat Kelayakan Penggunaan atau Kelayakan Penggunaan atau persetujuan.persetujuan.
Jenis Sertifikat yang dikeluarkan :Jenis Sertifikat yang dikeluarkan :1.1. Sertifikat Kelayakan Konstruksi PlatfromSertifikat Kelayakan Konstruksi Platfrom
2.2. Sertifikat Kelayakan Penggunaan InstalasiSertifikat Kelayakan Penggunaan Instalasi
3.3. Sertifikat Kelayakan Penggunaan Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan.Peralatan.
4.4. Sertifikat Juru LasSertifikat Juru Las
Tata Cara Pemeriksa KK Instalasi Tata Cara Pemeriksa KK Instalasi dan Peralatan oleh BU/BUT :dan Peralatan oleh BU/BUT :
1.1. BU/BUT memberitahukan ke Dirjen MIGAS BU/BUT memberitahukan ke Dirjen MIGAS mengenai keperluan pemeriksaan teknik mengenai keperluan pemeriksaan teknik tersebut sesuai IT dan Jadwaltersebut sesuai IT dan Jadwal
2.2. Dit Teknik memberitahukan kepada BU/BUT Dit Teknik memberitahukan kepada BU/BUT mengenai pelaksanaan pemeriksaan oleh mengenai pelaksanaan pemeriksaan oleh PIT/PJIT.PIT/PJIT.
3.3. BU/BUT menyelenggarakan pemeriksaan BU/BUT menyelenggarakan pemeriksaan instalasi dan peralatan berdasarkan instalasi dan peralatan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.peraturan perundangan yang berlaku.
4.4. BU/BUT menyamaikan calon PJIT yang akan BU/BUT menyamaikan calon PJIT yang akan melaksanakan pemeriksaan instalasi dan melaksanakan pemeriksaan instalasi dan peralatanperalatan
PemeriksaanPemeriksaan KK Instalasi & Peralatan KK Instalasi & Peralatan
Dilaksanakan Dilaksanakan ::1.1. Pelaksana inspeksi tambang MigasPelaksana inspeksi tambang Migas2.2. Perusahaan jasa inspeksi teknik Migas Perusahaan jasa inspeksi teknik Migas
(PJIT) yang telah mendapat penunjukan (PJIT) yang telah mendapat penunjukan Ditjen MigasDitjen Migas
Tempat Pemeriksaan :Tempat Pemeriksaan :1.1. Di pabrik pembuatDi pabrik pembuat2.2. Di tempat pemasanganDi tempat pemasangan
Waktu PemeriksaanWaktu Pemeriksaan1.1. PembuatanPembuatan2.2. PemasanganPemasangan3.3. OperasiOperasi
Izin Penggunaan Dikeluarkan Oleh MigasIzin Penggunaan Dikeluarkan Oleh Migas1.1. Berdasarkan Berdasarkan time basetime base
Pemeriksaan Teknik KK Instalasi dan Pemeriksaan Teknik KK Instalasi dan Peralatan oleh PIT/PJITPeralatan oleh PIT/PJIT
Melakukan pemeriksaan teknik atas Melakukan pemeriksaan teknik atas dipenuhinya ketentuan :dipenuhinya ketentuan :
a.a. Peraturan perundangan yang berlakuPeraturan perundangan yang berlaku
b.b. Spesifikasi perusahaanSpesifikasi perusahaan
c.c. Spesifikasi manufakturSpesifikasi manufaktur
d.d. Standar yang dipakaiStandar yang dipakai
Pelaksanaan pemeriksaan teknik Pelaksanaan pemeriksaan teknik berdasarkan ITP dan jadwal.berdasarkan ITP dan jadwal.
Pemeriksaan secara berkala dapat Pemeriksaan secara berkala dapat didasarkan peraturan 3 tahun didasarkan peraturan 3 tahun
5151 51
Pemberitahuan (Produk yang tidak \
memenuhi
persyaratan)
Sanksi ***)
Standar Nasional Indonesia(SNI)
Pemberlakuan SNI dan Tanda KeselamatanOleh Menteri ESDM
(Persyaratan Keselamatan untukInstalasi dan Peralatan Migas)
PenggunaanInstalasi & Peralatan
Lembaga Akreditasi(KAN)
AkreditasiNo. …….
Lembaga SertifikasiInspeksi +)
(LSI)Laboratorium Uji **)
Lembaga SertifikasiSistem Mutu **)
Otoritas Migas(DESDMcq. DJM)
Aplikasi Sertifikasi Perizinan ++)
Aplikasi/Registrasi
Penugasan
Tembusan
Tidak
Ya
Pengawasan//Registrasi
PengawasanFabrikator
Tembusan
REGULASI KETEKNIKANSERTIFIKASI KELAIKAN INSTALASI DAN PERALATAN
MIGAS(draf)
Keterangan :*) Produk peralatan Migas tanpa tanda SNI dan pemanfaat Migas tanpa tanda keselamatan, dilarang beredar.+) Sebelum ada LSI yang diakreditasi, maka Otoritas Migas dapat menunjuk LSI untuk melakukan Sertifikasi bagi keselamatan instalasi & peralatan Migas tetapi
sertifikat dikeluarkan atas nama Otoritas Migas.**) Laboratorium Uji dan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu dapat terpisah, tetapi masing-masing harus diakreditasi oleh KAN.++) Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.***) Pemberian sanksi kepada Lembaga Sertifikasi Inspeksi berupa pencabutan akreditasi dilakukan oleh KAN dan pencabutan penugasan oleh Otoritas Migas.
Otoritas Industri(Depperin)
Otoritas Migas(DESDMcq. DJM)
Badan Standardisasi Nasional(BSN)
Penetapan
Laik Instalasi
Perusahaan Jasa Inspeksi Perusahaan Jasa Inspeksi Teknik (PJIT) MIGAS :Teknik (PJIT) MIGAS :
Perusahaan yang memenuhi syarat sebagai Perusahaan yang memenuhi syarat sebagai PJIT Migas ditunjuk Dirjen Migas berdasarkan PJIT Migas ditunjuk Dirjen Migas berdasarkan Per Dirjen Migas : No.43P/382/DDJM/1992.Per Dirjen Migas : No.43P/382/DDJM/1992.
Jumlah PJIT saat ini meliputi bidang :Jumlah PJIT saat ini meliputi bidang :
a.a. PlatfromPlatfrom = 6 = 6 PJITPJITb.b. InstalasiInstalasi = 8 = 8 PJITPJITc.c. Bejana TekanBejana Tekan = 12 = 12 PJITPJITd.d. Pesawat AngkatPesawat Angkat = 7 = 7 PJITPJITe.e. Pipa PenyalurPipa Penyalur = 11 PJIT= 11 PJITf.f. Peralatan ListrikPeralatan Listrik = 8 = 8 PJITPJITg.g. Peralatan PutarPeralatan Putar = 9 = 9 PJITPJIT
Penegasan Dirjen MIGAS Mengenai Penegasan Dirjen MIGAS Mengenai Pemeriksaan Teknik Instalasi dan Peralatan Pemeriksaan Teknik Instalasi dan Peralatan
oleh PJIT No.234/382/DJM/1993 :oleh PJIT No.234/382/DJM/1993 :
1.1. Pemilihan PJIT untuk melaksanakan pemeriksaan Pemilihan PJIT untuk melaksanakan pemeriksaan teknik HARUS dilakukan oleh BU/BUT bukan oleh teknik HARUS dilakukan oleh BU/BUT bukan oleh kontraktor.kontraktor.
2.2. Untuk menjaga objektiofitas pemeriksaan, Untuk menjaga objektiofitas pemeriksaan, pemeriksaan NDT HARUS dilakukan PJIT lain.pemeriksaan NDT HARUS dilakukan PJIT lain.
3.3. Pemeriksaan teknik terhadap instalasi dan Pemeriksaan teknik terhadap instalasi dan peralatan berdasarkan ITP dan jadwal yang dibuat peralatan berdasarkan ITP dan jadwal yang dibuat oleh BU/BUT, kontraktor dan di syahkan Migas.oleh BU/BUT, kontraktor dan di syahkan Migas.
Dasar Hukum instalasi, peralatan dan Dasar Hukum instalasi, peralatan dan prosedur keja harus memenuhi K3PL prosedur keja harus memenuhi K3PL
1.1. MPR 1930, pasal 226 menjelaskan :MPR 1930, pasal 226 menjelaskan :– Pesawat-pesawat harus dilengkapi dengan alat-Pesawat-pesawat harus dilengkapi dengan alat-
alat yang dapat menghindarkan bahwa tekanan alat yang dapat menghindarkan bahwa tekanan dalam pesawat itu tidak terlalu tinggi.dalam pesawat itu tidak terlalu tinggi.
– Pesawat dimana ada gas atau cairan Pesawat dimana ada gas atau cairan bertekanan tinggi harus dilengkapi alat yang bertekanan tinggi harus dilengkapi alat yang dapat dipasang manometer.dapat dipasang manometer.
2.2. PP 11 th 1979,pasal 12 dan 15 menjelaskan :PP 11 th 1979,pasal 12 dan 15 menjelaskan :– Perlengkapan untuk cairan/gas bertekanan Perlengkapan untuk cairan/gas bertekanan
tinggi harus dipasang pengaman yang selalu tinggi harus dipasang pengaman yang selalu bekerja dengan baik di atas batas tekanan bekerja dengan baik di atas batas tekanan aman.aman.
– Kompesor, pompa, bejana tekan dan pipa Kompesor, pompa, bejana tekan dan pipa penyalur harus dipasang alat-alat pengaman penyalur harus dipasang alat-alat pengaman yang selalu bekerja dengan baik di atas batas yang selalu bekerja dengan baik di atas batas tekanan kerja aman yang telah ditentukan tekanan kerja aman yang telah ditentukan untuk peralatan tersebut.untuk peralatan tersebut.
3. Pengelasan3. Pengelasan : :
PP 11 th 1979 Bab XVII pasal 32 ayat :PP 11 th 1979 Bab XVII pasal 32 ayat :
(1)(1) Pekerjaan pengelasan hanya boleh dilakukan oleh Pekerjaan pengelasan hanya boleh dilakukan oleh ahli las yang ditunjuk oleh Kepala Teknik dan ahli las yang ditunjuk oleh Kepala Teknik dan disyahkan oleh kepala PIT (Inspektur Migas ).disyahkan oleh kepala PIT (Inspektur Migas ).
(2)(2) Sebelumdilakukan pekerjaan pengelasan harus Sebelumdilakukan pekerjaan pengelasan harus diambil tindakan pengamanan yg sesuai dg jenis diambil tindakan pengamanan yg sesuai dg jenis pekrjaan dan keadaan setempat untk mencegah pekrjaan dan keadaan setempat untk mencegah tejadinya kecelakaan, kebakaran atau ledakan.tejadinya kecelakaan, kebakaran atau ledakan.
(3)(3) Untuk pekerjaan pengelasan dan di tempat Untuk pekerjaan pengelasan dan di tempat tertentu yg dianggap berbahaya wajib digunakan tertentu yg dianggap berbahaya wajib digunakan peralatan dan atau cara pengelasan yg khusus peralatan dan atau cara pengelasan yg khusus serta harus dengan izin tertulis kepala Teknik dan serta harus dengan izin tertulis kepala Teknik dan harus diawasi tenaga ahli dalam bidang terebut. harus diawasi tenaga ahli dalam bidang terebut.
4. Bongkar muat migas.4. Bongkar muat migas.PP 11 tahun 1979 bab XII pasal 24 ayat :PP 11 tahun 1979 bab XII pasal 24 ayat :
1. Bongkar muat migas harus memenuhi syarat sebagaimana 1. Bongkar muat migas harus memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam standar yg diakui Menteri.tercantum dalam standar yg diakui Menteri.
2. Peralatan bongkar muat harus dilengkapi alat pengaman 2. Peralatan bongkar muat harus dilengkapi alat pengaman shg tidak akan menimbulkan bahaya kebakaran, ledakan shg tidak akan menimbulkan bahaya kebakaran, ledakan dan lainnya (pencemaran) serta harus dapat dibatasi atau dan lainnya (pencemaran) serta harus dapat dibatasi atau dilokalisir.dilokalisir.
3. Kepala Teknik wajib mencegah terjadinya pencemaran 3. Kepala Teknik wajib mencegah terjadinya pencemaran oleh migas.oleh migas.
4. Apabila terjadi kebocoran/tumpahan migas harus dapat 4. Apabila terjadi kebocoran/tumpahan migas harus dapat segera dihentikan dari tempat yg aman.segera dihentikan dari tempat yg aman.
6. Pelaksanaa bongkar muat migas harus diawasi oleh ahli 6. Pelaksanaa bongkar muat migas harus diawasi oleh ahli bidang tsb. bidang tsb.
TUGAS INSPEKTUR LASTUGAS INSPEKTUR LAS
Melakukan pemeriksaan teknis dan Melakukan pemeriksaan teknis dan pengujian pekerjaan pengelasan pengujian pekerjaan pengelasan
berdasarkan berdasarkan ::a.a. Peraturan perundanganPeraturan perundangan
b.b. Spesifikasi perusahaanSpesifikasi perusahaan
c.c. Spesifikasi manufakturSpesifikasi manufaktur
d.d. Standar yang digunakanStandar yang digunakan
BERLANJUT KE TOPIK K3PLBERLANJUT KE TOPIK K3PL
Biased by context
Biased by context
Biased by context
Biased by the past
Different PerceptionsLWV
ACTIVITY OR TECHNOLOGY
Expert
1 Nuclear Power 20
2 Motor Vehicles 1
3 Handguns 4
4 Smoking 2
5 Motorcycles 6
6 Alcoholic Beverages 3
7 Private Aviation 12
8 Police Work 17
9 Pesticides 8
10 Surgery 5
11 Firefighting 18
12 Large Construction 13
13 Hunting 23
14 Spray Cans 26
15 Mountain Climbing 29
LWVACTIVITY OR TECHNOLOGY
Expert
16 Bycycles 15
17 Commercial Aviation 16
18Electric Power (non nuclear)
9
19 Swimming 10
20 Contraceptives 11
21 Skiing 30
22 X-Rays 7
23High School & College Football
27
24 Railroads 19
25 Food preservatives 14
26 Food Colouring 21
27 Power Mowers 28
28 Prescription Antibiotics 24
29 Home Appliances 22
30 Vaccinations 25
Note :• LWV = League of Woman Voters in United States• A ranking of 1 denotes the highest level of perceived risk
Source : Science (Paul Slovick/Decision Research)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA :
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan dalam bekerja untuk menghasilkan produk yang berhubungan dengan :
- Keadaan mesin, bahan peralatan dan lain-lain
- Lingkungan kerja
- Sifat pekerjaan, cara kerja, proses produksi dll.
KESEHATAN KERJA – Kesehatan tenaga kerja dilakukan
dengan persediaan, pengobatan dan perawatan.
HYGIENE PERUSAHAAN – Kesehatan tenaga kerja dilakukan
dengan menjaga tempat kerja dan memberikan proteksi untuk mencegah penyakit akibat kerja.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPPENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP - Melakukan- Melakukan : : 1. Pencegahan Pencemaran1. Pencegahan Pencemaran 2. Penanggulangan Pencemaran2. Penanggulangan Pencemaran 3. Pemulihan Kerusakan Lingkungan Hidup3. Pemulihan Kerusakan Lingkungan Hidup - PENCEMARAN :- PENCEMARAN : Masuknya /dimasukkannya mahluk hidup, Masuknya /dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi, dan/atau komponen lain ke zat, energi, dan/atau komponen lain ke dlm lingkungan hidup oleh kegiatan dlm lingkungan hidup oleh kegiatan manusia manusia shg kualitasnya turun sampai ke shg kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu tingkat tertentu yg menyebabkan lingkungan yg menyebabkan lingkungan hidup tidak hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.peruntukannya.
PENGERTIAN LAIN K3PL
Usaha menangani / tindakan / me-Usaha menangani / tindakan / me-management thd kondisi bahaya yaitu dg management thd kondisi bahaya yaitu dg menekan / menimalkan timbulnya resiko menekan / menimalkan timbulnya resiko kejadian yg tidak dikehendaki sehingga kejadian yg tidak dikehendaki sehingga tidak terjadi / tidak menimbulkan :tidak terjadi / tidak menimbulkan :
- kecelakan kerja - kecelakan kerja
- kecelakaan umum- kecelakaan umum
- pencemaran lingkungan - pencemaran lingkungan
- kerugian material (instalasi,peralatan, - kerugian material (instalasi,peralatan, hasil produksi dll) hasil produksi dll)
Tujuan Keselamatan KerjaTujuan Keselamatan Kerja / / The The Purpose Of Working SafelyPurpose Of Working Safely
UMUM Melindungi seluruh tenaga kerja dan manusia dari kecelakaan ditempat / lingkungan kerja melalui penciptaan tempat, alat, cara kerja yang aman, sehat dan serasi.
KHUSUS Mencegah dan mengurangi kecelakaan.Meningkatkan dan memelihara derajad kesehatan Mengamankan alat, bahan, proses produksi. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
&
PARADIGMA KESELAMATAN MIGASPARADIGMA KESELAMATAN MIGAS
SNI WAJIB, SKKNI DAN SNISNI WAJIB, SKKNI DAN SNI
KESELAMATANPEKERJA
KESELAMATANUMUM
KESELAMATANLINGKUNGAN
KESELAMATANINSTALASI
KEAMANAN DAN KESEHATANPEKERJA
KECELAKAAN KERJA
KEAMANANMASYARAKAT UMUM
LINGKUNGAN SEKITAR INSTALASI
PENCEMARAN
• STUDI LINGKUNGAN (AMDAL, UKL-UPL)
• BAHAN DAN BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN DALAM OPERASI
• DESAIN PERALATAN,• TEKNOLOGI (OPERASI,
PENGELOLAAN LINGKUNGAN)• MATERIAL YANG DIGUNAKAN• PERALATAN, BAHAN DAN BAHAN
KIMIA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
• BAKU MUTU LINGKUNGAN• SDM • SISTEM TANGGAP DARURAT• SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN• REWARDS AND PUNISHMENT
INSTALASI MIGAS
KERUSAKAN INSTALASI
• STANDARDISASI KOMPETENSI • TEMPAT KERJA• LINGKUNGAN KERJA• PROSEDUR KERJA (SOP)• NILAI AMBANG BATAS (NAB)• ALAT PELINDUNG DIRI (APD)• TANDA
PERINGATAN/LARANGAN• PEMERIKSAAN KESELAMATAN
KERJA• SERT.PERALATAN BERBAHAYA• TANDA KESELAMATAN PRODUK• SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN
• PENYULUHAN BAHAYA MIGAS
• TANDA PERINGATAN/ LARANGAN
• SERTIFIKAT KELAIKAN
• SERTIFIKAT KOMPETENSI
• TANDA KESELAMATAN PRODUK
• PROSEDUR OPERASI DAN PERAWATAN
• SERTIFIKAT KELAIKAN PERALATAN DAN INSTALASI
• SERTIFIKAT KOMPETENSI
• TANDA KESESUAIAN SNI
• KESIAPAN ALAT PEMADAM
• LATIHAN PEMADAMAN• TANDA
KESELAMATAN PRODUK
REGULASI
STANDAR
WUJUD
PERLINDUNGAN
PENCEGAHAN
PERSYARATAN
PENGATURAN DAN PENGAWASAN KETEKNIKAN DALAM KEGIATAN USAHA MIGAS
KECELAKAANMASY.UMUM
VISI INSTALASI MIGAS YANG AMAN, ANDAL DAN AKRAB LINGKUNGAN (PRINSIP 3A)
73
KecelakaanKecelakaan// (Accident) (Accident)
KECELAKAAN :
- Tidak direncanakan
- Tidak disengaja dan dikendaki
- Asal dari luar tubuh
- Menimbulkan kerugian thd (tenaga kerja, lingkungan hidup dan
material)
- Dapat dihindari.
PENGGOLONGAN KECELAKAAN :
– RINGAN : tidak kehilangan hari kerja
– SEDANG : Kehilangan hari kerja dan tidak menimbulkan cacat.
– BERAT : kehilangan hari kerja dan menimbulkan cacat seumur
hidup.
– MATI : menimbulkan kematian
STATISTIK KECELAKAAN DAN TUMPAHAN STATISTIK KECELAKAAN DAN TUMPAHAN MINYAKMINYAK
STATISTIK KECELAKAAN DAN TUMPAHAN STATISTIK KECELAKAAN DAN TUMPAHAN MINYAKMINYAK
STATISTIKSTATISTIK TUMPAHAN MINYAKTUMPAHAN MINYAK(status Oktober 2009)(status Oktober 2009)
STATISTIKSTATISTIK KECELAKAAN OPERASI MIGAS KECELAKAAN OPERASI MIGAS(status Oktober 2009)(status Oktober 2009)
78
HULU• MEDCO• PT Pertamina - Pangkalan susu• PT Pertamina Reg. Sumatera
HILIR• PT Pertamina UPms III• PT Pertamina LPG Filling Plant Makasar• PT Pertamina UP IV – Proyek RCC Offgas to Propylene• PT Jakarta Tank Terminal
KECELAKAAN FATAL(s.d. Oktober 2009)
Pengawasan dan Pembinaan K3PLPengawasan dan Pembinaan K3PLTugas, wewenang dan tanggung jawab :
– Dipusatkan di Ditjen Migas.– Dilaksanakan oleh Pelaksana Inspektur Tambang
(Inspektur Migas)– Mengangkat Kepala/wakil Teknik atas usul /
ditunjuk Pengusaha– HULU : Penyelidik /wakil (explorasi )
Kepala/ wakil Kepala Teknik Tambang (exploitasi)
– HILIR : Kepala Teknik Pemurnian dan Pengolahan / Transportasi / Distribusi / Niaga.
STRUKTUR PEMBINAAN DAN PENGAWASANK3LL PADA KEGIATAN USAHA MIGAS
MENTERI ESDMMemiliki kewenangan dan tanggung jawab
pembinaan dan pengawasan K3PL dibidang Migas
DI REKTUR J ENDERAL MIGASMemiliki kewenangan dan tanggung jawab
pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaanketentuan K3PL dibidang Migas
DI REKTUR TEKNIK/ KEPALA INSPEKSIPenanggung jawab dalam pembinaan danpengawasan teknis K3PL dibidang Migas
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan danpengawasan operasional K3PL secara rutin
di daerah operasi BU/ BUT
KEPALA TEKNIK
K3PL PADA KEGIATAN USAHA MI GAS
MENTERI TERKAIT
Koordinasi
Melimpahkan kepada
Menunjuk
I NSPEKTURMembantu pelaksanaan
pengawasan K3PL
Membantu
WAKIL KEPALA TEKNI KMembantu pelaksanaan
kewajiban Kepala Teknik
Mengesahkan
Menunjuk / mengangkat
Mengesahkan
BadanUsaha dan
BentukUsaha Tetap(BU/ BUT)
Menunjuk
Menunjuk
Pengawasan secaraberkala atauinsidentil(Pengawasaneksternal)
Pemeriksaan KK Instalasi Pemeriksaan KK Instalasi && Peralatan PeralatanDilaksanakan :– Pelaksana Inspeksi Tambang Migas. – Perusahaan Jasa Inspeksi Teknik Migas ( PJIT )( PJIT ) yang
telah– mendapat penunjukan Ditjen Migas.
Tempat pemeriksaan : – Di pabrik pembuat/ WorkshopWorkshop.– Di tempat pemasangan / Field/ Field
Waktu pemeriksaan – Pembuatan/ Fabrication/ Fabrication – Pemasangan /Installation/Installation– Operasi /Existing & Operation/Existing & Operation
Izin penggunaan dikeluarkan oleh migas– Berdasarkan time basetime base
Sequence Sequence Pemeriksaan KPemeriksaan K3PL3PL Migas Migas
Pada Saat :
- Perencanaan, /DesignDesign
- Pembangunan/DevelopmentDevelopment
- Pembuatan Konstruksi,/ FabricationFabrication
- Pemasangan /InstallationInstallation
- C- Comisioningomisioning and StarStarttupup
- Operasi / Operation Operation
- Pasca Operasi / Post Operation/ Post Operation
Obyek Pemeriksaan: - Instalasi Dan Peralatan / Installations Installations
and and Equipments Equipments
- Prosedur Operasi / Operation Operation ProceduresProcedures
Kegiatan operasi migas dapat mengikuti kaidah keteknikan yang baik, yaitu:
1. Memenuhi ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup
2. Memproduksikan minyak dan gas bumi sesuai dengan kaidah pengelolaan reservoar yang baik
3. Memproduksikan sumur minyak dan gas bumi dengan cara yang tepat
4. Menggunakan teknologi perolehan minyak tingkat lanjut yang tepat secara aman
5. Meningkatkan usaha peningkatan kemampuan reservoar untuk mengalirkan fluida dengan teknik yang tepat
6. Meningkatkan keselamatan kerja, kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan hidup
7. Memenuhi ketentuan standar peralatan yang dipersyaratkan
8. Menggunakan tenaga kerja yang berkompeten
HARAPANHARAPAN
Perceptions of Risk
Perceptions of Risk
Perceptions of Risk
Perceptions of Risk
TERIMA KASIH
www.migas.esdm.go.id