HOSPITAL DISASTER PLAN-analisis permasalahan
-
Upload
fajar-wasilah -
Category
Documents
-
view
620 -
download
11
Transcript of HOSPITAL DISASTER PLAN-analisis permasalahan
Hospital Disaster Plan (HOSDIP)Kep Menkes 28-1995
Hospital preparedness for emergencies(HOPE) USAID-JOHN HOPKINS-NSET
Hospital emergencies incident command system (HEICS)
Texas USA
DISASTER :
Any event that results in a precipitous or gradual decline in the overall health status of a community with which it is unable to cope adequately (WHO)
External disaster planbencana terjadi diluar Rumah Sakit,
1. Apakah RS akan mengirim tim kelapangan atau
2. Apakah RS tiba-tiba harus menerima korban masal
Internal disaster planbencana terjadi di Rumah Sakit (RS collaps)
Medical supportCollapse
StructuralCollapse
FunctionalCollapse
Management SupportCollapse
PERMASALAHAN
BENCANA
Menyiapkan Rumah Sakit agar dapatmembuat suatu perencanaan untukmenghadapi keadaan bencana atau keadaanemergensi dengan terjadinya korban masal
BENCANA :peristiwa atau rangkaian peristiwa yangdisebabkan oleh alam atau manusia ygmengakibatkan korban & penderitaan manusia,kerugian harta benda, kerusakan lingkungan,kerusakan sarana & prasarana umum sertamenimbulkan gangguan thd tata kehidupan danpenghidupan masyarakat dan pembangunannasional yg memerlukan pertolongan dan bantuansecara khusus.
UU RI no 1 th 1970 ttg keselamatan kerja UU RI no 23 th 1992 ttg kesehatan UU RI no 24 th 2007 ttg Bencana Kep Menkes RI no 436/Menkes/SK/VI/1993 ttg
standar pelayanan RS dan standar pelayanan medis Peraturan Menteri Tenaga Kerja no
Per/05/Men/1996 ttg sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
SK Meneg PU no 10/KPTS/2000 ttg ketentuan persyaratan teknis pengamanan thd bahaya kebakaran pd bangunan gedung dan lingkungan
SK Meneg PU no 11/KPTS/2000 ttg ketentuan persyaratan teknis manajemen penanggulangan kebakaran di perkotaan
Badan Standarisasi Nasional (2000) ttg pencegahan kebakaran pd bangunan gedung 2000-2001 menyangkut sistem hidran, sprinkler otomatis dan APAR
Membuat perencanaan bila menghadapi disaster dan selalu dievaluasi.
Melakukan koordinasi dgn instansi diluar RS & antar unit kerja di dalam RS
Melakukan pelatihan periodik dan berkelanjutan bagi personil di RS
Menyiagakan sistim komunikasi, penggerakan sarana transportasi/ ambulans, penyediaan obat dan alat untuk korban masal.
Menentukan penanggung jawab dan jadwal penugasan & diketahui oleh seluruh pegawai di RS (Pengorganisasian yang jelas untukmenghadapi bencana)
Menyamakan konsep dan persepsi pada setiap unit kerja yang terlibat pada penyusunan “Hospital Disaster plan”
Mulai dengan melakukan pemetaan (mapping) utk potensi bencana yg mengancam, potensi SDM, data fasilitas & sumbernya
Menyusun perencanaan dalam bentuk dokumen tertulis dan protap2 , program sosialisasi dan pelatihan
Memerlukan informasi tentang;
1. Mengetahui karakteristik bencana yg terjadi (Hazard analisis)
2. Luas dan lokasi Rumah Sakit
3. Fisik bangunan dan fasilitasnya
Memerlukan informasi tentang;
4. Jumlah dan jenis masyarakat di dalam dan sekitar RS
5. Komunikasi (alarm/ warning system dan komunikasi pengendalian kegiatan)
6. Organisasi penanganan bencana di RS , koordinasi dan ada/tidaknya prosedur (SOP) pengendalian kegiatan
1. Harus tertulis2. Terdiri dari
a. Sistem pengendalian/ operasional,
b. Sistem pelayanan medis (terutama seleksi korban/ triage & pemberian prioritas)
c. Sistem penunjang kegiatan (komunikasi, transportasi, logistik, kehumasan, administrasi , keamanan).
3. Tersedia “Emergency team” (rescue team, medical team, safety team, transportation team, communication team, logistic team)
BUAT PERENCANAAN
DISKRIPSI MASALAH
& DATA
PELATIHAN
PENYIAGAAN
1. JENIS BENCANA
2. KEPADATAN PENDUDUK
3. WAKTU KEJADIAN
4. KORBAN BENCANA
RENCANA NASIONAL
RENCANA KOTA
RENCANA RUMAH SAKIT
PELATIHAN
Table top exercise
Field simulation
Drill exercise
RUMAH SAKITBANJIR
GUNUNGMELETUS
LEDAKANBOM
INDUSTRIALDISASTER
BENCANA ALAM
DISASTER
TSUNAMI
BENCANA AKIBAT ULAH MANUSIA
KONFLIK
KECELAKAANLALU LINTAS
KORBAN MASAL
EVAKUASIKE RS
Terjadi korban masal (korban cedera, korban meninggal, pengungsi)
Korban dikirim ke RS tanpa seleksi (triage) di lokasi kejadian bencana.
Daya tampung dan fasilitas RS terbatas, tidak mencukupi jumlah kasus yg harus ditangani
RUMAH SAKIT
BANJIR
LEDAKAN
1
2
4
3
RUMAH SAKITLAPANGAN
EVAKUASIKE LUAR RS
Tergantung jenis bencananya (banjir, gempa, kebakaran), permasalahannya berbeda
Terjadi kepanikan pasien dan keluarganya untuk menyelamatkan diri, tidak ada alat evakuasi, tidak rambu penunjuk arah evakuasi
Petugas tidak mampu mengatasi situasi dan meninggalkan RS karena ketidak tahuan prosedur yg harus dilakukan
Dipengaruhi oleh
1. Kausa (natural disaster or man made disaster)2. Lama kejadian ( bbrp hari / minggu/ bulan)3. Frekuensi ( 1 kali , tiap tahun/ lebih) 4. Cepatnya kejadian (Speed of onset) misal terjadi
tiba2 tengah malam5. Scope of impact (seberapa besar dampaknya)6. Potensi kerusakan (Destructive potential )
DIPENGARUHI
Jenis kejadian bencana
Waktu kejadian bencana
Kesiagaan masyarakat rumah sakit
Kelompok rentan di rumah sakit
BENCANA ALAM (Banjir, Gempa dll) tidak bisa dicegah, tergantung mitigasi yg dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat
BENCANA AKIBAT ULAH MANUSIA (kebakaran, bencana industri/ kimia, keracunan dll) dapat dicegah. Pencegahan dilakukan/ tidak
Kejadian pada malam hari, menyebabkan terjadinya korban lebih banyak dibandingkan dengan kejadian pada pagi atau siang hari
Kejadian yang tiba-tiba tanpa adanya prakiraan atau alarm system, menyebabkan terjadinya korban lebih banyak dibandingkan adanya alarm/ warning system
Dipengaruhi : Ada/ tidaknya sosialisasi masyarakat RS
(pasien, penunggu pasien, pengunjung dan staf / pegawai RS)
Kesiagaan tergantung ada/ tidaknya Protap , ada/ tidaknya pelatihan staf yg dilakukan periodik dan juga melibatkan keluarga pasien maupun unsur terkait lain
Pasien bayi, anak dan kelompok usia lanjut
Pasien yg tdk dapat bangun, tdk sadar atau tidak bisa berjalan
Pasien yang berada di ICU, kamar bedah
MASALAH GANGGUAN KESEHATAN
1. Gangguan sistem pernafasan (iritasi jalan nafas, luka bakar dan sesak nafas).
2.Gangguan pada mata (photophobia, edema palpebra, ulcus cornea, keratitis)
3. Gangguan sistem sirkulasi (perdarahan, gangguan irama jantung)
MASALAH GANGGUAN KESEHATAN
4.Gangguan sistem pencernaan (mual , muntah)
5.Gangguan sistem persyarafan (tdk sadar/ koma, lumpuh/ paraplegi dll)
6.Gangguan sistem muskuloskeletal (patah tulang, amputasi, dll)
1. Apakah sudah dibuat standar pelayanan (tertulis), penanganan korban masal di RS dan prosedur penanganan bila RS yg terkena bencana ,
2. Apakah sudah dibuat pertemuan dan rencana kerjasama antara unsur2 di RS (bag.umum, bag teknik, bag keperawatan, IGD/IRD) dan unsur diluar RS (polisi, pemadam kebakaran, sentra pelayanan ambulans)
3. Adakah ketentuan tentang alarm system, respons team (tim reaksi cepat) , koordinasi antar unit kerja, pengorganisasian saat terjadi bencana .
4. Adakah kebijakan koordinasi antar rumah sakit atau fasilitas medis lainnya di satu kota/ daerah
5. Penanganan yang berhubungan dengan transportasi/ evakuasi dan komunikasi
6. Diperlukan / tidaknya pendirian rumah sakit lapangan, bila diperlukan darimana didapatkan fasilitas RS lapangan.
1. Apakah sudah ada kebijakan (policy statements)tentang pelayanan Bencana atau terjadinya korban masal
2. Apakah sudah ditetapkan arah tujuan dan hasil pelayanan yang ingin dicapai
3. Adakah hal-hal khusus / spesifik yang diidentifikasi untuk prioritas penerapan pada waktu tertentu.
4. Adanya pembagian tahap kerja penanganan bencana dengan uraian tugas dan fungsi dalam suatu organisasi penanganan bencana
5. Adakah jejaring komunikasi dan koordinasi
4. Adakah data sumber daya, data fasilitas untuk aktivasi dan mobilisasi
Pembuatan rencana (Disaster plan) untuk Rumah sakit, dimulai dengan mengenal permasalahan, karakteristik masalah (dideskripsi), kemudian lakukan analisis hazard, analisis korban bencana, analisis cara penanganan (kebijakan, tatakerja), analisis fasilitas yang tersedia.