HDFHDGHSH

19
BAB I PENDAHULUAN Hidronefrosis adalah pelebaran sistem pelvikokalises pada ginjal karena tekanan dalam sistem pelvikokalises yang tinggi. Hal ini terjadi karena adanya obstruksi kronis  pada traktus urinarius. Obstruksi dapat komplit ataupun parsial. Gejala klinik yang muncul biasanya nyeri abdomen, nyeri pinggang, ISK, dan atau massa abdomen. Hidro nefros is bisa merupakan kelainan kong enital bisa juga didapat akuis ita!. Kelainan kongenital yang menyebabkan hidronefrosis adalah stenosis hubungan pyelum dan ureter, peristalti k dari pyelum ke ureter terhambat sehingga terjadi bendungan . Sedan gkan hidronef rosis yang didap at bisa karena trauma , tumo r, batu, strikt ur ureter , tindakan operasi, serta pembesaran prostat. "r auma pada traktu s urina rius dapat meni mbulk an adany a bekua n darah dalam kaliks, pelvis, atau ureter. #kibatnya terjadi abses intrarenal atau perirenal. Keadaan ini dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, tetapi dapat pula timbul komplikasi seperti atrofi ginjal lokal atau difus, kaliektasis lokal, atau hidronefrosis. $ia gno sis pas ti hid ron efro sis did apa tka n dar i has il pemerik saan radiol ogi s, antara lain dari pemeriksaan %SG, I&', ('G. $ari pemeriksaan tersebut didapatkan siste m pelvikokalises ya ng meleb ar da n ka dang di ser tai penipisan kort eks dan  pembesaran ginjal. )erikut dilaporkan sebuah kasus anak laki * laki dengan hidronefrosis sinistra dan abses perire nal sinistra yang telah dilakukan pemerik saan dengan %SG, )+O dan I&'.

Transcript of HDFHDGHSH

Page 1: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 1/19

BAB I

PENDAHULUAN

Hidronefrosis adalah pelebaran sistem pelvikokalises pada ginjal karena tekanan

dalam sistem pelvikokalises yang tinggi. Hal ini terjadi karena adanya obstruksi kronis

 pada traktus urinarius. Obstruksi dapat komplit ataupun parsial. Gejala klinik yang

muncul biasanya nyeri abdomen, nyeri pinggang, ISK, dan atau massa abdomen.

Hidronefrosis bisa merupakan kelainan kongenital bisa juga didapat akuisita!.

Kelainan kongenital yang menyebabkan hidronefrosis adalah stenosis hubungan pyelum

dan ureter, peristaltik dari pyelum ke ureter terhambat sehingga terjadi bendungan.

Sedangkan hidronefrosis yang didapat bisa karena trauma, tumor, batu, striktur ureter,

tindakan operasi, serta pembesaran prostat.

"rauma pada traktus urinarius dapat menimbulkan adanya bekuan darah dalam

kaliks, pelvis, atau ureter. #kibatnya terjadi abses intrarenal atau perirenal. Keadaan ini

dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, tetapi dapat pula timbul komplikasi seperti

atrofi ginjal lokal atau difus, kaliektasis lokal, atau hidronefrosis.

$iagnosis pasti hidronefrosis didapatkan dari hasil pemeriksaan radiologis,

antara lain dari pemeriksaan %SG, I&', ('G. $ari pemeriksaan tersebut didapatkan

sistem pelvikokalises yang melebar dan kadang disertai penipisan korteks dan

 pembesaran ginjal.

)erikut dilaporkan sebuah kasus anak laki * laki dengan hidronefrosis sinistradan abses perirenal sinistra yang telah dilakukan pemeriksaan dengan %SG, )+O dan

I&'.

Page 2: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 2/19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI TRAKTUS URINARIUS2

Sistem saluran kemih seluruhnya terletak di bagian retroperitoneal sehingga

 proses patologi seperti obstruksi, radang dan tumor terjadi di luar rongga abdomen.

"etapi gejala dan tandanya mungkin tampak menembus peritoneum parietal belakang.

Saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra.

Ginjal terletak pada rongga peritoneum setinggi vertebra thora- II sampai

dengan vertebra lumbal III. Ginjal kanan terletak lebih rendah dibandingkan ginjal kiri

/,0. %kuran ginjal panjang 1 * / cm, lebar 0 * 2 cm, dan tebal ± 3 cm. 'ermukaan

ginjal berupa kapsul fibrous yang tipis dan di sebelah eksternal kapsul adalah jaringan

lemak yang cukup banyak kapsula adiposa !. 'ada potongan longitudinal

memperlihatkan bagian * bagian ginjal yang terdiri dari korteks terdiri atas glomerulus

 * glomerulus !, medulla terbagi menjadi piramid * piramid yang tersusun dari segmen

tubulus dan duktus kolektivus !, kolom berasal dari korteks dan terletak di antara

 pyramid !, pelvis renalis dan kaliks mayor.

Ginjal mempunyai dua fungsi utama yaitu mengekskresikan sebagian besar hasil

akhir metabolisme tubuh dan mengatur konsentrasi bermacam * macam unsur dari

cairan tubuh. Komposisi dan volume cairan tubuh dikontrol oleh filtrasi glomerulus,

reabsorbsi dan sekresi tubulus.

%reter merupakan saluran antara ginjal dan vesika urinaria dengan panjang

± /0 cm dan berada di retro peritoneal. 4umen ureter ukurannya bervariasi, dan terus

menerus mengalami peristaltik untuk mengalirkan urin ke dalam vesika urinaria.

&esika urinaria terletak di dalam rongga pelvis minor kecuali bila mengalami

distensi. &esika berbatasan dengan simfisis pubis di sebelah anterior dan terpisah dari

rectum pada pria oleh duktus deferen dan vesikula seminalis, sedangkan pada 5anita

dipisahkan oleh uterus dan vagina dari rektum. %ntuk visualisasi vesika urinarium

secara akurat biasanya diperlukan media kontras. $itinjau dari struktur globuler vesika

urinaria yang mengalami distensi, vesika urinaria harus diperiksa dengan beberapa

/

Page 3: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 3/19

 proyeksi untuk memvisualisasikan seluruh tepinya. $alam keadaan tidak distensi sulit

untuk memastikan adanya defek pengisian.

%retra pria merupakan suatu saluran antara vesika urinaria dan orifisium uretra

eksterna yang panjangnya /1 * /0 cm dan berubah * ubah menyempit dan melebar.

%retra berbentuk seperti huruf S pada penis, dalam keadaan lemas. %retra pria dibagi

menjadi empat bagian, yaitu pars intramuralis, pars prostatika, pars membranacea, dan

 pars spongiosa.

'embentukan urin dimulai dengan proses filtrasi plasma pada glomerulus,

sekitar seperlima dari plasma /0 ml6menit ! dialirkan melalui glomerulus ke kapsula

)o5man, kemudian cairan mengalir ke dalam tubulus proksimal yang terletak dalam

korteks ginjal. $ari tubulus proksinal cairan direabsorbsi selektif di dalam #nsa Henle

kemudian dialirkan ke tubulus distal. )eberapa tubulus distal bersatu membentuk 

tubulus kolektivus dan beberapa tubulus kolektivus membentuk duktus kolektivus

mayor. 7airan dari duktus kolektivus mayor diba5a ke pelvis renalis melalui ujung dari

 papilla renalis lalu ke ureter, kemudian ditampung di vesika urinaria dan dikeluarkan

sebagai urin melalui uretra dan osteum uretra eksterna.

B. PEMERIKSAAN USG GINJAL6 :

'emeriksaan %SG ginjal merupakan pemeriksaan non invasif, tidak bergantung

 pada faal ginjal, tidak dijumpai efek samping, tanpa kontras, tidak sakit, relatif cepat

dan mudah dikerjakan. %SG dapat memberikan keterangan tentang ukuran, bentuk,

letak dan struktur anatomi dalam ginjal.

Ginjal terletak retroperitoneal.'ada ginjal kanan digunakan hepar sebagai

accoustik 5indo5, sedang pada ginjal kiri digunakan lien sebagai accoustik 5indo5.

I. Persiapan

Sebenarnya tidak diperlukan persiapan khusus. 8alaupun demikian pada

 penderita dengan opstipasi,sebaiknya semalam sebelumnya diberikan laksansia.'asien

sebaiknya puasa dan pagi hari dilarang makan dan minum yang dapat menimbulkan gas

dalam perut karena akan mengaburkan gambar organ yang diperiksa.

3

Page 4: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 4/19

II. Pe!"an pe"eri#saan

 

%ntuk ginjal kanan'enderita berbaring terlentang, dan penderita diminta untuk menahan nafas pada

inspirasi dalam. 'osisi ini dimaksudkan untuk membebaskan hati dan menampakkan

ginjal lebih ke ba5ah.'enderita berbaring miring ke kiri 44$ !, posisi ini membantu

memperlihatkan lesi yang tidak tergambar pada posisi lain, juga lesi pada  Morrison’s

 pouch.

♦%ntuk ginjal kiri

Gambaran %SG ginjal kiri paling baik terlihat bila dilakukan pada posisi berbaring ke kanan (4$ !. 'osisi terlentang tidak dianjurkan untuk memeriksa ginjal

kiri, karena gambaran ginjal terganggu oleh bayangan udara di dalam lambung dan

usus, kecuali bila lambung diisi air minum !.

III.S!n!$ra" $in%a& n!r"a&

 

Ga"'aran #aps(& $in%a&

4emak perirenal tampak sebagai lapisan yang berdensitas eko tinggimengelilingi sisi luar ginjal.

• Ga"'aran paren#i" $in%a&

'arenkim ginjal terdiri atas korteks dan medula. 9ko parenkim ginjal relatif 

lebih rendah dibandingkan dengan eko sinus ginjal. :edula dan korteks dapat jelas

dibedakan. 'ada keadaan normal, eko korteks lebih tinggi daripada eko medula."ebal

 parenkim ginjal dibandingkan dengan tebal sinus ginjal kira * kira berbanding /.

'iramis medula berisi lebih banyak cairan daripada korteks sehingga terlihat lebih

hipoekoik, berbentuk segitiga dengan basis di korteks dan apeksnya di sinus.

). PEMERIKSAAN I*P

Setiap pemeriksaan traktus urinarius sebaiknya dibuat terlebih dahulu foto polos

abdomen. ;ang harus diperhatikan pada foto ini adalah bayangan, besar ukuran!, dan

 posisi kedua ginjal. $apat pula dilihat kalsifikasi dalam kista dan tumor, batu radioopak 

<

Page 5: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 5/19

dan perkapuran dalam ginjal. Harus diperhatikan batas musculi 'soas kanan dan kiri.

)atu radioopak di daerah ureter dan buli * buli.

I. Persiapan

. 'uasa 2 * = jam

/. $iberikan lavemen

3. "idak boleh banyak ngomong, tidak boleh merokok agar gambaran usus tidak 

menutupi.

<. $ua puluh empat jam sebelumnya makan makanan lunak, rendah serat

%ntuk pemeriksaan ini disuntikkan kontras I.& yang semuanya mengandung

iodium. Kontras yang sering digunakan yaitu hypague dan urografin.

II.F(n$si pe"eri#saan I*P

. %ntuk melihat fungsi ekskresi ginjal

/. %ntuk melihat anatomi dari saluran kemih

3. :encari batu di salurang kemih yang tidak bisa terlihat pada pemeriksaan )+O.

III. Pie&!$ra" N!r"a&

'ada pielogram normal akan diperoleh gambaran bentuk kedua ginjal seperti

kacang. Kutub pool! atas ginjal kiri setinggi &.thoraks , kutub ba5ah setinggi korpus

vertebra 4umbal 3. Ginjal kanan letaknya kira * kira / cm lebih rendah dari ginjal kiri.

$engan adanya lemak perirenal, ginjal menjadi lebih jelas terlihat. 'elvis renis

kemudian dilanjutkan dengan kaliks mayor, biasanya ada /. $ari kaliks mayor 

dilanjutkan dengan kaliks minor. >umlahnya bervariasi antara 2 * <. Kedua ureter 

 berjalan lurus dari pelvis renis ke daerah pertengahan sakrum dan berputar ke belakang

lateral dalam suatu arkus, turun ke ba5ah dan masuk ke dalam dan depan untuk 

memasuki trigonum buli * buli.

"iga tempat penyempitan ureter yang normal, yaitu pada sambungan pelvis dan

urter, ureter dengan buli * buli, dan pada persilangan dengan a.iliaka.

'ada pemeriksaan I&' ada < fase yaitu ?

. @ase +efrogram 0 menit !

/. @ase 'yelogram 0 menit !

0

Page 6: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 6/19

3. @ase 7ystogram 31 6 <0 menit !

<. @ase 'ost :iksi

@ase nefrogram, untuk melihat fungsi ekskresi ginjal, kontur ginjal, dan

 pelvikokaliks sistem '7S !. @ase pyelogram, untuk melihat ureter, ada batu 6 tidak, ada

 penyempitan 6 tidak. %reter dapat tidak terlihat semua oleh karena ada peristaltik. @ase

cystogram, untuk melihat &esica %rinaria. 'erhatikan dindingnya reguler 6 tidak, ada

indentasi 6 tidak, ada filling defect 6 tidak dan ada additional shado5 6 tidak. @ase post

miksi, untuk melihat fungsi pengosongan. >ika ditunggu / jam ginjal belum terlihat,

disebut Non Visualized Kidney.

D. HIDRONEFROSIS

Hidronefrosis adalah pelebaran sistem pelvikokalikes pada ginjal karena tekanan

dalam sistem pelvikokalises yang tinggi. Hal ini terjadi karena adanya obstruksi kronis

 pada traktus urinarius dan hidronefrosis akan berlanjut dengan destruksi parenkim

ginjal.

Kelainan kongenital yang menyebabkan hidronefrosis adalah stenosis hubungan

 pyelum dan ureter, peristaltik dari pyelum ke ureter terhambat sehingga terjadi

 bendungan. Sedangkan hidronefrosis yang didapat yaitu karena trauma, tumor, batu,

striktur ureter, tindakan operasi dan pembesaran prostat.

"rauma pada traktus urinarius dapat menimbulkan adanya bekuan darah dalam

kaliks,pelvis, atau ureter. #kibatnya terjadi abses intrarenal atau perirenal. Keadaan ini

dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, tetapi dapat pula timbul komplikasi seperti

atrofi ginjal lokal atau difus, kaliektasis lokal, atau hidronefrosis.

Hidronefrosis dapat unilateral atau bilateral, tergantung dari tempat lesi atau

obstruksi itu berada. Hidronefrosis unilateral disebabkan oleh lesi yang berada di atas

sambungan ureter dan vesika urinaria atau traktus urinarius bagian atas, sedangkan

obstruksi bilateral biasanya disebabkan oleh lesi pada traktus urinarius tengah dan

 ba5ah.

$engan %SG terdapat tiga derajat hidronefrosis/,2 ?

. :ild 6 minimal

2

Page 7: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 7/19

"erlihat sebagai suatu pemisahan ringan di bagian sentral dari eko pelvikokalises

halo sign!

/. :oderate

Kalises dan pyelum tampak melebar, berupa struktur berisi cairan.

3. Severe

Sistem kalises di bagian tengah akan tampak sebagai suatu Aona echofree  yang

lobulated  dan lama kelamaan pelvis akan terlihat sebaai suatu Aona besar berisi

cairan, bahkan kadang * kadang pyelum dan kalises sukar diidentifikasi.

$engan pemeriksaan I&' terdapat empat derajat hidronefrosis ?

. )lunting

"ampak kaliks renalis dangkal

/. @lattening

"ampak kaliks renalis mendatar 

3. 7lubbing

Kaliks renalis mencembung atau seperti tongkat.

<. )alloning

Kaliks * kaliks membesar sehingga berbentuk seperti balon

'ada derajat dan / belum terjadi penipisan dari parenkim ginjal. Sedangkan pada

derajat 3 dan < terjadi penipisan dari perenkim ginjal tetapi tidak selalu ada

hubungan antara penipisan parenkim dengan pembesaran ginjal.

E. ABSES PERIRENAL

"erjadi karena ada infeksi di ruang perirenal. )iasanya karena perluasan dari

'yelonefritis dengan penambahan bakteri yang cepat dalam jaringan perinefrik yang

akhirnya menjadi abses.

Infeksi dapat terjadi karena adanya kumpulan urin pada daerah perirenal setelah

trauma atau obstruksi pada pelvicoureteric juntion. Gejala yang muncul antara lain nyeri

 pinggang, demam dan kejang. 'ada pemeriksaan fisik terdapat pelunakan pada sudut

ginjal dengan pembesaran ginjal. @oto abdomen dapat memperlihatkan adanya massa

 pada ginjal. 'emeriksaan %SG dapat memperlihatkan lesi anekoik dengan posterior 

B

Page 8: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 8/19

enhancement dan internal echo di dalamnya yaitu berupa bercak * bercak hiperekoik 

debris ! yang mengelilingi ginjal. Ginjal mungkin dapat meningkat echogenitasnya

atau memperlihatkan lesi penyebab seperti hidronefrosis 6 trauma ginjal.

BAB III

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PENDERITA

 +ama ? #n. "risakti #

%sia ? B tahun

#lamat ? )rotojoyo I& +o 30 Semarang

'ekerjaan ? 'elajar  

 +o. 7: ? B0133

"anggal masuk (S ? = :aret /113

II. KASUS

  Keluhan %tama ? benjolan pada perut kiri

  (i5ayat 'enyakit Sekarang ?

±/ hari S:(S penderita merasa timbul benjolan pada perut kiri semula kecil

tapi cepat membesar, terasa sakit kemeng ! dan dijalarkan ke kaki kiri. )#) ?

tak ada kelainan. )#K ? tidak ada kelainan

± bulan S:(S penderita mengalami kecelakaan lalu * lintas diba5a ke (S

'anti 8iloso dan dioperasi 4aparotomi karena ruptur hepar dengan hematom

 perirenal

(i5ayat 'enyakit $ahulu ?

") C!, asma C!, ri5ayat kecelakaan lalu * lintas D!, operasi 4aparotomi karena

ruptur hepar bulan yang lalu di (S 'anti 8iloso dengan hematom perirenal

(i5ayat 'enyakit Keluarga ?

"umor, "), diabetes, alergi, penyakit ginjal disangkal.

(i5ayat Sosial 9konomi ?

'enderita anak tunggal,ayah penderita bekerja s5asta dan ibu tidak bekerja.

)iaya ditanggung keluarga.

=

Page 9: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 9/19

Kesan ? sosial ekonomi cukup.

III. PEMERIKSAAN FISIK 

Keadaan %mum ? sadar, tampak kurus, perut tampak besar 

"anda &ital ?"ensi ? 31611 mmHg +adi ? 11-6menit

  (( ? /<-6menit t ? 3B,0°7

#ntropometri ? )) ? < kg ") ? E1 cm

  Kesan ? Gisi kurang

Kulit ? Kulit 5arna sa5o matang, turgor cukup

Kepala ? :esosefal

:ata ? Konjungtiva palpebra pucat C!, sclera ikterik C!

"elinga ? $ischarge C!, nyeri ketok mastoid C!

"enggorok ? " C, faring hiperemis C!

4eher ? +nll tidak teraba, trachea di tengah

'ulmo ? I ? simetris, statis, dinamis

  'a ? stem fremitus kananFkiri

'e ? sonor di seluruh lapangan paru

  #u ? suara dasar vesikuler,

  suara tambahan ? (onkhi C!, 8heeAing C!

 

7or ? I ? Ictus cordis tak tampak  

  'a ? Ictus cordis teraba SI7 & /cm medial linea

medioklavikularis sinistra, tidak melebar,tidak 

kuat angkat

  'e ? konfigurasi jantung dalam batas normal

  #u ? bunyi jantung ICII normal, bising C!, gallop C!

#bdomen ? I ? tampak massa di (egio Hipokondriaka dan

4umbal sinistra. "ampak bekas jahitan operasi.

  #u ? bising usus D!+ormal

  'e ? timpani, pekak pada massa,pekak alih C!, pekak 

E

Page 10: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 10/19

  Sisi D! +

  'a ? supel, nyeri tekan D!,hepar tidak teraba,lien sulit

  dinilai, krepitasi D!

9kstremitas ? kanan kiri

Oedem C 6 C C 6 C

Sianosis C 6 C C 6 C

#kral dingin C 6 C C 6 C

I*. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

  Dara+

Hb ? ,= gr6dl

Ht ? /=,B

4eukosit ? 1116ul

"rombosit ? </.1116ul

9lektrolit ? +a ? 3E mmol6l

  K ? <, mmol6l

  7l ? 1< mmol6l

Urin R(,in

@isik ? 5arna ? kuning

  Kekeruhan ? jernih

  'H ? 2,1

Kimia ? 'rotein ? C!

(eduksi ? normal

Sedimen ? 9pitel ? 1 * /

  4ekosit ? 1 C

  9ritrosit ? 1 * /

  Silinder ? C!

  4ain * lain ? C!

%reum ? B,= mg6dl + ? 1,1 * <1,1 mg6dl !

Kreatinin ? 1,3< mg6dl + ? 1,21 * ,1 mg6dl !

1

Page 11: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 11/19

*. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

'emeriksaan %SG tanggal 1 :aret /113

Hepar ? ukuran normal, permukaan rata, struktur parenkim homogen normal,

tepi tajam.

  &ena porta ? normal, vena hepatika normal, nodul C !.

&esika felea ? ukuran kecil, batu C !, sludge C !.

$uktus biliaris ? tak melebar 

'ankreas ? ukuran normal, kalsifikasi C !

4ien ? ukuran normal, struktur parenkim homogen, nodul C !.

  &ena linealis ? normal.

Ginjal kanan ? ukuran normal, batas kortikomeduler normal, struktur parenkim

normal, tidak menipis, sistem pelvikaliseal tidak lebar, batu C !.

Ginjal kiri ? ukuran normal, batas kortikomeduler normal, struktur parenkim

  normal, tidak menipis, sistem pelvikaliseal lebar, batu C !.

>elas masa kistik perirenal pole ba5ah.

&esika urinaria? dinding rata, batu C !, masa C !.

Kesan ? Hidronefrosis sinistra dengan gambaran abses perirenal sinistra.

'emeriksaan )+O dan I&' tanggal B :aret /11/

)+O? "ampak gambaran massa densitas jaringan lunak di cavum abdomen sinistra

I&' ? ginjal kanan ? bentuk, letak, ukuran normal , fungsi eksresi normal, kalik minor

cupping, kalik mayor dan pelvis renal tak melebar 

  ginjal kiri ? letak setinggi & "h = * kiri, ukuran lebih besar dari ginjal kanan

  fungsi eksresi menurun pyelogram baru terlihat pada B menit !

  kalik minor balooning, kalik mayor dan pelvis renal melebar.

  ureter kanan? tak melebar, bendungan C!

  ureter kiri ? tak terlihat

  &% ? bentuk normal, dinding reguler, indentasi C!, filling defect C!,

additional shado5 C!

Page 12: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 12/19

  'ost miksi ? sisa urin sedikit

Kesan? massa densitas jaringan lunak pada cavum abdomen cenderung di luar ginjal! ,

hidronefrosis sinistra, sumbatan di 63 ureter proksimal dan fungsi eksresi ginjal kiri

menurun

*I. PROBLEM

Hidonefrosis sinistra dan gambaran abses perirenal sinistra

*II. DAFTAR MASALAH

 +o :asalah aktif "anggal :asalah pasif "anggal

Hidronefrosis sinistra dan

gambaran abses perirenal

sinistra

1636/11/ Operasi laparotomi

bulan yang lalu

1636/11/

*III. INITIAL PLAN

Hidonefrosis sinistra dan gambaran abses perirenal sinistra

#ss ?

I' $- ? C

I' "- ? "echnical treatment

I' :- ? %reum, kreatinin, tekanan darah

I' 9- ? :enjelaskan pada penderita dan keluarganya tentang penyakitnya dan

  akibat lebih lanjut dari penyakitnya.

/

Page 13: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 13/19

BAB I*

PEMBAHASAN

Hidronefrosis adalah pelebaran sistem pelvikokalises pada ginjal karena tekanan

dalam sistem pelvikokalises yang tinggi. Hal ini terjadi karena adanya obstruksi kronis

 pada traktus urinarius dan hidronefrosis akan berlanjut dengan destruksi parenkim

ginjal.

4aporan kasus tentang hidronefrosis sinistra dengan gambaran abses perirenal

adalah seorang anak lakiClaki, umur B tahun, datang ke (S$K dengan keluhan benjolan

 pada perut kiri yang dirasakan sejak / hari S:(S. )enjolan semula kecil tapi cepat

membesar, kenyal, terasa sakit kemeng ! dan dijalarkan ke kaki kiri. )#) tak ada

kelainan, )#K tak ada kelainan, makan dan minum seperti biasa makan 3 kali sehari !.

(i5ayat kecelakaan lalu lintas dan operasi 4aparotomi karena ruptur hepar dan

hematom perirenal bulan yang lalu.

'ada pemeriksaan fisik didapatkan status internus dalam batas normal, status

lokalis pada abdomen didapatkan massa di regio hipokondriaka sinistra dan regio

lumbal sinistra kenyal, nyeri tekan. 'emeriksaan lab darah terdapat gambaran

leukositosis. 'emeriksaan lab urin dalam batas normal.

 'ada pemeriksaan %SG didapatkan ?

C Hepar ? ukuran normal, permukaan rata, struktur parenkim homogen

normal!, tepi tajam, nodul C!

C v. porta ? normal

C v. hepatica ? normal

C &esica fellea ? ukuran kecil, tidak ada batu, tidak ada sludge.

C $uktus biliaris ? tidak melebar 

C 'ankreas ? ukuran normal, tidak ada kalsifikasi

C 4ien ? ukuran normal, struktur parenkim homogen, tidak ada nodul

C v. lienalis ? normal

C ginjal kanan ? ukuran normal, batas kortikomeduler normal, struktur parenkim

  normal, tidak menipis. Sistem pelvikokaliseal tidak melebar, tidak

ada batu

3

Page 14: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 14/19

C ginjal kiri ? ukuran normal, batas kortikomeduler normal, struktur parenkim

  normal, tidak menipis. Sistem pelvikokaliseal melebar, tidak

ada batu. "erdapat massa kistik perirenal pada pole ba5ah.

C vesica urinaria ? dinding rata, tidak ada batu, tidak ada massa

Kesan ? Hidronefrosis sinistra dengan gambaran abses perirenal.

'ada pemeriksaan )+O dan I&' di dapatkan?

)+O? "ampak gambaran massa densitas jaringan lunak di cavum abdomen sinistra

I&' ? ginjal kanan ? bentuk, letak, ukuran normal , fungsi eksresi normal, kalik minor

cupping, kalik mayor dan pelvis renal tak melebar 

  ginjal kiri ? letak setinggi & "h = * kiri, ukuran lebih besar dari ginjal kanan

  fungsi eksresi menurun pyelogram baru terlihat pada B menit !

  kalik minor balooning, kalik mayor dan pelvis renal melebar.

  ureter kanan? tak melebar, bendungan C!

  ureter kiri ? tak terlihat

  &% ? bentuk normal, dinding reguler, indentasi C!, filling defect C!,

additional shado5 C!

  'ost miksi ? sisa urin sedikit

Kesan ? massa densitas jaringan lunak pada cavum abdomen cenderung di luar ginjal!,

hidronefrosis sinistra, sumbatan di 63 ureter proksimal dan fungsi eksresi

ginjal kiri menurun

<

Page 15: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 15/19

BAB *

KESIMPULAN

Seorang anak lakiClaki usia B tahun, datang ke (S$K dengan keluhan timbul

 benjolan pada perut kiri. Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta

 pemeriksaan penunjang laboratorium klinik dan radiologi ! didapatkan adanya

hidronefrosis sinistra dan abses perirenal sinistra.

0

Page 16: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 16/19

DAFTAR PUSTAKA

. 'etterson Holger. "he 9ncyclopedia of :edical Imaging. &ol.&II. Oslo ? "he

 +I79( Institute, /11 ? //E, /B<

/. $avidson. (adiologi of the Kidney and Genitourinary tract. 3th edition.

'ennsylvania ? Sanders, EEE ? 33C0<0

3. Siegel :>.'ediatric Sonography. 3th edition.'hiladelphia ? 4ippincott 8illiam

8ilkins, /11/ ? 3E2C<33

<. Grainger (G, #llison $>,eds. $iagnostic (adiology #n #ngloC#merican "e-tbook 

of Imaging. /nd edition. 4ondon ? 7hurchill 4ivingstone, EE/ ? /2EC/==

0. Goldberg )), 'etterson Holger,eds. +icer year bookE2, %SG. S5edia, "he +I79( 

Institut, EE2

2. Sjahriar (asad, Sukonto Kartoleksono, I5an 9kayuda. (adiologi diagnostik.

>akarta ? )alai 'enerbit @K%I, EEE ? /B3C/EEJ <B/C<=

2

Page 17: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 17/19

GAMBARAN RADIOLOGIS SEORANG ANAK 

DENGAN HIDRONEFROSIS SINISTRA

DAN ABSES PERIRENAL SINISTRA

$iajukan untuk melengkapi syarat Kepaniteraan di )agian (adiologi @akultas

Kedokteran %niversitas $iponegoro

$isusun oleh ?

As,in Pri"a Sari

Dian Pan$as,(,i

Me$a P(r'asari

Ria Lis,iana

BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNI*ERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2--

Page 18: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 18/19

HALAMAN PENGESAHAN

>udul kasus ? Gambaran (adiologis Seorang #nak dengan Hidronefrosis Sinistra

dan #bses 'erirenal Sinistra

)agian ? Ilmu (adiologi

'enguji ? dr. :ardiana, Sp.(ad

  Semarang, :aret /113

'enguji 'embimbing

  dr. :ardiana, Sp.(ad dr. Sumiyati

ii

Page 19: HDFHDGHSH

8/16/2019 HDFHDGHSH

http://slidepdf.com/reader/full/hdfhdghsh 19/19

DAFTAR ISI

Halaman >udul ...................................................................................................... i

Halaman 'engesahan ........................................................................................... ii

$aftar Isi ........................................................................................................... iii

)#) I. 'endahuluan ..........................................................................................

)#) II. "injauan 'ustaka ..................................................................................... /

#. #natomi dan @isiologi "raktus %rinarius .......................................... /

). 'emeriksaan %SG Ginjal .................................................................... 3

7. 'emeriksaan I&' ................................................................................ <

$. Hidronefrosis ..................................................................................... 2

9. #bses 'erirenal .................................................................................. B

)#) III. 4aporan Kasus ...................................................................................... =

)#) I&. 'embahasan .......................................................................................... 3

)#) &. Kesimpulan .......................................................................................... 0

$aftar 'ustaka ..................................................................................................... 2

iii