Hafalan Qur'An

download Hafalan Qur'An

of 182

Transcript of Hafalan Qur'An

IMPLIKASI HAFALAN AL-QUR'ANDALAMPRESTASI BELAJARMAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) (Studi Kasus di Mahad Sunan Ampel Al-AliUIN Maulana Malik Ibrahim Malang)

SKRIPSI Oleh: Ismi Arofah 05110027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2009 IMPLIKASI HAFALAN AL-QUR'ANDALAMPRESTASI BELAJARMAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) (Studi Kasus di Mahad Sunan Ampel Al-AliUIN Maulana Malik Ibrahim Malang) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: Ismi Arofah 05110027 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2009 LEMBAR PERSETUJUAN IMPLIKASI HAFALAN AL-QURAN DALAM PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di Mahad Sunan Ampel Al-Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) SKRIPSI Oleh: Ismi Arofah 05110027 Telah Disetujui pada Tanggal: 16 Juli 2009 Oleh: Dosen Pembimbing Drs. H. Suaib H. Muhammad, M.Ag NIP. 150 227 505 Mengetahui: Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I NIP. 150 267 235 Drs. H. Suaib H. Muhammad, M.Ag Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam NegeriMaulana Malik Ibrahim Malang NOTA DINAS PEMBIMBING Hal: Skripsi Ismi ArofahMalang, 16 Juli 2009 Lamp: 6 (Enam) Eksemplar Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UINMaulana Malik Ibrahim Malang di Malang Assalamualaikum Wr. Wb. Sesudahmelakukanbeberapakalibimbingan,baikdarisegiisi,bahasa maupunteknikpenulisan,dansetelahmembacaskripsimahasiswatersebutdi bawah ini: Nama: Ismi Arofah NIM: 05110027 Jurusan: Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi: Implikasi Hafalan Al-Quran Dalam Prestasi BelajarMahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)(Studi Kasus di Mahad Sunan Ampel Al-Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) MakaselakuPembimbing,kamiberpendapatbahwaskripsitersebutsudahlayak diajukan untuk diujikan. Demikan, mohon dimaklumi adanya. Wassalamualaikum Wr. Wb. Pembimbing, Drs. H. Suaib H. Muhammad, M.Ag NIP. 150 227 505 HALAMAN PENGESAHAN

IMPLIKASI HAFALAN AL-QURAN DALAM PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(Studi Kasus di Mahad Sunan Ampel Al-AliUIN Maulana Malik Ibrahim Malang) SKRIPSIdipersiapkan dan disusun oleh Ismi Arofah (05110027) telah dipertahankan di depan dewan pengujipada tanggal 04-Agustus-2009 dengan nilaiA dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratanuntuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada tanggal: 04-Agustus-2009 Panitia UjianTanda Tangan Ketua Sidang Drs. H. Suaib. H. Muhammad, M.Ag:___________________ NIP. 150 227 505 Sekretaris Sidang Istianah Abu Bakar, M.Ag:___________________ NIP.150 332 149 Penguji Utama Prof. DR. H. Muhaimin, MA:___________________ NIP. 150 215 375 Pembimbing Drs. H. Suaib H. Muhammad, M.Ag:___________________ NIP.150 227 505 Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang DR. M. Zainuddin, MA NIP. 150 275 502 MOTTO Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (HR.Bukhori ) PERSEMBAHAN Dengan penuh cinta, kupersembahkan karya ini kepada: Allah SWT yang Maha sempurna,, yang telah menggariskan jalan hidup pada setiap makhluk-Nya. Ayah & Ibuku tercinta, (H. Munawir Muslih & Hj. Aminah) yang luapan kasih sayangnya bak mata air abadi. Terima kasih telah mengantarkan ananda sampai pada tahap pendidikan ini. Kakak & adikku tersayang (Yunia Rahmah S.Ag dan Ahmad Muzammil S.Pd.I), serta (Anik Nihayah S.Pd.) yang selalu memberi uswah hasanah, menginspirasi dan memotivasi aku. Suamiku tercinta yangkoe Fata Zamroni, SH., terima kasih telah mendampingiku menjalani pendidikan ini dengan Sabar. Tak lupa pula segenap keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang, serta dukungan baik moril maupun material, sehingga aku mampu menatap masa depan dengan ceria. Semua Guruku, Ustadz/Ustadzahku di Pesantren dan Mahad, serta para Dosen yang telah memberikan secercah pencerahan, sehingga aku dapat mewujudkan harapan, angan dan cita-cita di masa depan. Teman-teman mahasiswa di Jurusan Pendidikan Agama Islam (2005-2009), yang memberikan motivasi dan pengalaman bermakna. Especially, semua gus & ning JQH, semoga selalu bisa istiqomah berjuang di jalan-Nya dan dapat melestarikan hafalan Al-Qurannya.Teman-teman yang oke bangets,, evy, heni, nyatin, hikmah, ima, angga, indra, niam, serta adik-adiku di kost pinky, ndok nisa, ira, atul, ria, fi2l, nani, hesy, bib3h, dan semua sahabatku yang tidak dapat kusebutkan satu persatu. aku sadar kalian telah menjadi tempat belajarku dalam mengarungi cuplikan kehidupan ini, saling berbagi pengalaman hidup, serta banyak hal yang menginspirasi. Semoga pertemuan dan persahabatan kita dalam kancah mencari ilmu ini, kelak dapat menjadi perantara kita untuk bertemu dan berkumpul di bawah naungan-Nya. Amin. SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperolehgelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi,dansepanjangpengetahuansaya,jugatidakterdapatkaryaataupendapat yangpernahditulisatauditerbitkanolehoranglain,kecualiyangsecaratertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan. Malang,16 Juli 2009 Ismi Arofah KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji hanya patut dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Dzat yangMahaindah,Mahapengasih,danMahasempurna,yangtelahmemberikan pertolongan berupa kejernihan fikir, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi inidenganbaik.Shalawatdansalamsemogasenantiasatercurahkepadateladan kitaRasulullahMuhammadSAW,pembimbingdanpemimpinumatIslamyang berakhlak Al-Quran. Penulisan skripsi ini, dilatarbelakangi oleh kecintaan dan apresiasi mendalam penulisterhadapkomunitaspenghafalAl-QuranyangadadilingkunganUIN MaulanaMalikIbrahimMalang.ParapenghafalAl-Qurandarikalangan mahasiswainibisadikatakanberbedadenganmahasiswapadaumumnya, karenamerekamengemban2misisekaligus.Misiyangdimaksudolehpenulis adalahmisiuntukmengembangkankeilmuanyangdiminatidiperkuliahan,serta misi untuk menghafalkan dan melestarikan hafalan Al-Quran.Penelitiandalamskripsiinisecaralebihterfokus,dilakukankepadapara mahasiswapenghafalAl-QurandarijurusanPendidikanAgamaIslam,yang bertujuanuntukmendeskripsikanbagaimanaprosedurhafalanAl-Quran mahasiswa di Mahad Sunan Ampel Al-Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, ApakahhafalanAl-QuranMahasiswaJurusanPendidikanAgamaIslam berimplikasidalamprestasibelajarnya,sertamendeskripsikansikapkeseharian mahasiswa penghafal Al-Quran dari Jurusan Pendidikan Agama Islam tersebut. Penulismenyadaridalamprosespenulisanskripsiinibanyakmemperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1.Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 2.Bapak Dr. M. Zainuddin, MA. , selaku Dekan Fakultas Tarbiyah, serta Bapak Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I, selaku Kepala Jurusan pendidikan Agama Islam, beserta segenap Dosen Fakultas Tarbiyah yang dengan ikhlas telah membantu dan memberikan masukan untuk skripsi ini. 3.BapakDrs.H.SuaibH.Muhammad,M.Ag,yangdenganikhlastelah memberikanbimbingandanmotivasikepadapenulisdalamprosespenulisan skripsi ini. 4.Bapak KH. Chamzawi, M.HI, selaku Mudir Mahad Sunan Ampel Al-Ali UIN MaulanaMalikIbrahimMalang,bersertaparapengasuhdanpengurus Mahad,yangtelahmemberikanizinkepadapenulisuntukmengadakan penelitian ini. 5.Para pembina, pengurus dan anggota Jamiyyatul Qurra wal huffazh Mahad SunanAmpelAl-AliUINMaulanaMalikIbrahimMalang,khususnya MahasiswapenghafalAl-QurandarijurusanPendidikanAgamaIslam,serta informanyangtelahmembantupenulisdalammemperolehdata-data penelitian.6.Ayahdanibukutercinta,suamikutercinta,saudara-saudaraku,sertasegenap keluargakuyangtelahbanyakmemberikanbantuandanpengorbananbaik moril maupun materiil.7.Teman-temandiFakultasTarbiyah/JurusanPendidikanAgamaIslamtahun akademik(2005-2009),yangtelahmemberikanberbagaipengalamandan interaksi akademik yang mengesankan. Tiadayangpantaspenulisucapkankecualiuntaiankataterimakasih JazaakumullahAhsanalJazaasemogaamalnyaditerimaolehAllahSWT,dan dibalas dengan sebaik-baik balasan. Akhirnya, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikyang konstruktif dariparapembaca,demimemperbaikikaryaini.Semogakaryayangmasihjauh darikesempurnaaninidapatmemberimanfaatbagiparapembaca,sertapenulis. Amin ya Mujibas Saailiin. Malang, 16 Juli, 2009 Penulis PEDOMAN TRANLITERASI ARAB LATIN Penulisantransliterasiarab-latindalamskripsiinimenggunakanpedoman transliterasiberdasarkankeputusanbersamaMenteriAgamaRIdanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut: A.Huruf =a = z= q = b = s= k = t = sy = l = ts = sh= m = j = dl = n = h = th = w = kh = zh = h = d= = = dz =gh = y = r =f B.Vokal Panjang Vokal (a) panjang = Vokal (i) panjang = Vokal (u) panjang = C.Vokal Diftong = aw = ay = u= i DAFTAR TABEL 1.Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Harian dan MingguanJQH MahadSunan Ampel Al-Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang92 2.Tabel 4.2 Nama-Nama Mahasiswa Penghafal Al-Quran dari JurusanPendidikan Agama Islam (PAI)...983.Tabel 4.3 Jumlah Hafalan Mahasiswa JurusanPendidikan Agama Islam (PAI) Penghafal Al-Quran..102 4.Tabel 4.4 Awal mahasiswa mulai menghafal1025.Tabel 4.5 Tempat menghafal Al-Quran...102 6.Tabel 4.6 Peran lingkungan Menghafal Al-Quran (Mahad)...105 7.Tabel 4.7 Kendala yang paling dominan dalam menghafaldan melestarikan hafalan Al-Quran.107 8.Tabel 4.8Usaha untuk memahami makna dan kandungan ayatAl-Quran yang dihafal.109 9.Tabel 4.9Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Indeks Prestasi Komulatif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)Penghafal Al-Quran.113 10. Tabel 4.10 Nilai Matakuliah Keagamaan Islam yang Berhubungandengan Ayat-Ayat Al-Quran...114 DAFTAR GAMBAR 1.Gambar 4.1 Grafik Anggota JQH Mulai Periode 2002-2009.................96 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Surat izin penelitian Lampiran 2: Surat keterangan telah melakukan penelitian dari instansi Lampiran 3: Bukti konsultasi Lampiran 4: Pedoman observasi Lampiran 5: Pedoman wawancara Lampiran 6: Pedoman dokumentasi Lampiran 7: Angket Lampiran 8: Struktur organisasi Jamiyyatul Qurra wal Huffazh MahadSunan Ampel Al-Ali UIN Maulana Malik Ibrahim MalangLampiran 9: Denah Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang & Mahad Sunan Ampel Al-Ali. Lampiran 10: Peta lokasi Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim MalangLampiran 11: Foto-foto dokumentasi penelitian Lampiran 12: Kartu hasil studi (KHS) mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam penghafal Al-QuranLampiran 13: Kliping tentang JQH UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dariberbagai sumber DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL........................................................................................i HALAMAN JUDUL...........................................................................................ii HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................................iii HALAMAN NOTA DINAS...............................................................................iv HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................v HALAMAN MOTTO.........................................................................................vi HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................vii SURAT PERNYATAAN..................................................................................viii KATA PENGANTAR.........................................................................................ix PEDOMAN TRANSLITERASI.........................................................................xiDAFTAR TABEL..............................................................................................xii DAFTAR GAMBAR........................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiv DAFTAR ISI......xv ABSTRAK........................................................................................................xix BAB IPENDAHULUAN A.Latar Belakang.1B.Rumusan Masalah7C.Tujuan Penelitian.7 D.Manfaat Penelitian...8 E.Definisi Operasional8 F.Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian...9 G.Sistematika Pembahasan10 BAB IIKAJIAN PUSTAKA A.Tinjauan Tentang Hafalan Al-Quran 1.Pengertian Menghafal Al-Quran12 2.Keutamaan Menghafal Al-Quran...14 3.Adab Menghafal Al-Quran....20 4.Metode Menghafal Al-Quran.23 5.Melestarikan Hafalan Al-Quran.27 6.Faktor-Faktor yang MendukungKeberhasilan Menghafal Al-Quran32 B.Prestasi Belajar Mahasiswa 1.Pengertian Prestasi Belajar..39 2.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar...47 3.Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif dan Psikomotorik.53 C.Implikasi Hafalan Al-Quran dalam Prestasi BelajarMahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam...55 D.Sikap dan Kewajiban Intelektual MahasiswaJurusan Pendidikan Agama Islam Penghafal Al-Qur'an64 BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A.Metode dan Strategi Penelitian..69 B.Kehadiran Peneliti.70 C.Lokasi Penelitian...71 D.Data dan Sumber Data...71 E.Prosedur Pengumpulan Data.73 F.Analisis Data.75 G.Pengecekan Keabsahan Data75 H.Tahapan Penelitian...78 BAB IVLAPORAN HASIL PENELITIAN A.Deskripsi Objek Penelitian 1.Sejarah Berdirinya Jamiyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH)Mahad Sunan Ampel Al-Ali UINMaulana Malik IbrahimMalang...802.Visi, Misi, Tujuan dan Fungsi JQHMahad Sunan Ampel Al-AliUIN Maulana Malik IbrahimMalang..863.Struktur Kepengurusan JQHMahad Sunan Ampel Al-AliUIN Maulana Malik IbrahimMalang..884.Program Kerja JQH Mahad Sunan Ampel Al-AliUIN Maulana Malik Ibrahim Malang...905.Kegiatan JQH Mahad Sunan Ampel Al-AliUIN Maulana Malik Ibrahim Malang.906.Prestasi Anggota JQH Mahad Sunan Ampel Al-AliUIN Maulana Malik Ibrahim Malang.93 7.Keadaan Anggota JQH Mahad Sunan Ampel Al-AliUIN Maulana Malik Ibrahim Malang.96 B.Paparan Hasil Penelitian 1.Deskripsi Pelaksanaan Hafalan Al-Quran di MahadSunan Ampel Al-Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang...98 2.Implikasi Hafalan Al-Quran dalam Prestasi BelajarMahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)di UIN Maulana malik Ibrahim Malang...108 3.Sikap keseharian Mahasiswa Jurusan Pendidikan AgamaIslam Penghafal Al-Quran...............................................116 BAB VPEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A.Deskripsi Pelaksanaan Hafalan Al-Quran di MahadSunan Ampel Al-Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang..120B.Implikasi Hafalan Al-Quran dalam Prestasi BelajarMahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang....125 C.Sikap keseharian Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Penghafal Al-Quran......................................................128 BAB VIPENUTUP A.Kesimpulan.131 B.Saran...134 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN ABSTRAK Arofah,Ismi.ImplikasiHafalanAl-QuranDalamPrestasiBelajar MahasiswaJurusanPendidikanAgamaIslam(PAI)(StudiKasusdiMahad SunanAmpelAl-AliUINMaulanaMalikIbrahimMalang).Skripsi,Jurusan PendidikanAgamaIslam,FakultasTarbiyah,UniversitasIslamNegeriMaulana Malik Ibrahim Malang. Drs. H. Suaib. H. Muhammad, M.Ag. Dalammenjalankanfungsiedukasinya,dewasainiperguruantinggidituntut untukdapatmemerankanfungsinyasecaraoptimaldalammewujudkanlulusan yangberimandanbertaqwa,memilikikepribadianyangutuh,memilikikeahlian yangmatangdanprofesionaldibidangnyamasing-masing.UniversitasIslam Negeri(UIN)MaulanaMalikIbrahimMalangmerupakansalahsatuPerguruan Tinggi Islamyang telah berhasil menggabungkan dua kekuatan dalam paradigma pendidikannya, yaitu kekuatan akademik dan kultural. Kekuatan kultural tersebut, diciptakanmelaluikeberadaanMahad(pesantrenmahasiswayangkurikulum pembelajarannya integral dengan kampus). Selain pembelajaran kitab dan bahasa, diMahadjugaterdapatunitpengembangantahfizhyangberanggotakanpara mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.Kegiatan menghafal Al-Quran yang dilakukan oleh mahasiswa ini merupakan suatuhalyangsangatmemerlukanperhatiandanpenanganansecarakhusus, mengingatmenghafalAl-Quranmerupakanpekerjaanyangtidakmudahuntuk dilakukan, apalagi oleh mahasiswa yang notabene memiliki jadwal kegiatan yang padat.Darisinilahtimbulberbagaianggapanyangmenyatakanbahwadengan banyaknya kegiatanyang dilakukan, maka mahasiswa penghafal Al-Quran tidak bisamendapatkanhasilbelajar/akademikyangmaksimal.Berawaldarilatar belakangtersebut,makapenelititertarikuntukmembahasnyadalamskripsiyang berjudul Implikasi Hafalan Al-Quran Dalam Prestasi belajar Mahasiswa Jurusan PendidikanAgamaIslam(StudiKasusdiMahadSunanAmpelAl-AliUIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Tujuandilakukannyapenelitianiniadalahuntukmengetahuibagaimana pelaksanaanhafalanAl-QurandiMahadsunanAmpelAl-AliUINMaulana malikIbrahimMalang,untukmengetahuiapakahhafalanAl-Quranmahasiswa JurusanPendidikanAgamaIslamberimplikasiterhadapprestasibelajarnya,serta untuk mengetahui bagaimana aspek sikap keseharian mahasiswa tersebut.Penelitianinimenggunakanmetodekualitatifdenganstrategistudikasus. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi, angket, interviewdandokumentasi.Sedangkanuntukanalisisnya,penelitimenggunakan teknikanalisisdeskriptifkualitatif.Adapununtukdatayangberupaangka(data kuantitatif),dianalisismenggunakanstatistikdeskriptifdengancaramenghitung nilai rata-rata dan prosentase kemudian dideskripsikan. Berdasarkanpenelitianyangtelahdilakukan,diketahuibahwapelaksanaan hafalanAl-QurandiMahadSunanAmpelAl-Alisudahbaik,kerenatelah memenuhibeberapahalyangmendukungkeberhasilanmenghafalAl-Quran. Diantaranyaadalah:penciptaanlingkunganyangkondusifdengan dikumpulkannya mahasiswa penghafal Al-Quran dalam satu unit asrama, adanya instrukturhafalanyangmembimbingmahasiswatersebut,adanyawaktuyang digunakanmahasiswauntukmelestarikanhafalannya,sertaadanyaprogram evaluasisepertikegiatankhatmAl-Qurantiapsepekan,testahfizhtiapakhir semester,sertawisudatahfizhyangdiawalidengantestahfizh.Dariproses menghafalyangbaiktersebut,makahafalanyangdihasilkanpunmenjadibaik. HafalanmahasiswaJurusanPendidikanAgamaIslamberimplikasidalam prestasibelajarnya.Secarapsikologis,aktivitasmenghafalAl-Quran menimbulkanefekketenanganyangmendukungkeberhasilanprosesbelajar. Secarafisiologis,kebiasaanmenghafalAl-Quranmembuatinderapenglihatan danpendengaranmenjadifamiliarterhadapayat-ayatyangtelahdihafal,serta melatihsistemmemoridalamotakuntukmengingat,sehinggamemudahkan siswa/mahasiswauntukdapatmenghafalpengetahuanlainselainAl-Quran. Selain itu, hafalan Al-Quran mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam sangat membantupenguasaanmaterimatakuliahkeagamaanIslamyangberhubungan dengan ayat-ayat Al-Quran, karena selain menghafalkan para mahasiswa tersebut juga berusaha memahami ayat-ayat yang dihafal.Darirekapitulasiindeksprestasikomulatifmahasiswatersebut,secaraumum diketahuibahwanilairata-ratanyamencapai3.64(denganpujian),sedangkan untukmatakuliahkegamaanIslamyangbanyakberkaitandenganayat-ayatAl-Quran,nilaimahasiswatersebutjugabaik.Dengandemikiandapatdisimpulkan bahwaaktivitasmenghafalAl-Quranmahasiswatidakmenyebabkanprestasi belajarnya menurun, sebaliknya hafalan Al-Quran justru berimplikasi sangat baik bagi prestasi belajar mahasiswa. Selainberprestasiyangbaikdalamakademiknya,aspeksikapkeseharian mahasiswa penghafal Al-Quran ini juga lebih mencerminkan mahasiswa muslim dibandingkanmahasiswalainnya.Merekaberkomitmenuntukselaluberusaha memperbaikitingkahlakunya,sertamenjagatatakramayangbaikkepada lingkungansosialnya.Selainitu,merekajugaselaluberusahamengamalkan ilmunya dengan mengajarkan ilmu tentang Al-Quran yang mereka miliki kepada siapapun yang membutuhkannya, baik dalam lingkup mahad maupun masyarakat sekitar kampus. Kata Kunci: Hafalan Al-Quran, Prestasi Belajar BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG MASALAH Perkembanganzamanyangsemakincepatberpengaruhpadasegalaaspek kehidupan.Munculnyaberbagaipenemuanilmiahdibidangsainsdanteknologi turut mengiringi revolusi zaman yang semakin modern ini. Dewasainimasyarakatbanyakmenyorotimasalahkerusakanmoralyang dialamiolehpararemaja.Maraknyatawuranantarpelajar/mahasiswa,peredaran danpemakaiannarkobayangdilakukanolehpelajar/mahasiswa,seksbebas,dan penyimpangan-penyimpanganlainyangsangatramaidiberitakanolehmedia massa.Terhadaprealitatersebutmunculberbagaitanggapandansinyalemendari sebagianmasyarakatyangmempermasalahkanpengembangankepribadian mahasiswadiluarlingkuppendidikanformal.Merekaberpendapatbahwa sebenarnya sistem pendidikan di Indonesia sudah baik, namun ada beberapa faktor yangmenghambatkeberhasilansistemtersebut.Salahsatucontohnyaadalah ketergantunganmasyarakatterhadapproduk-produkteknologimodernyang semakinkuat.Halinimerupakanindikasiadanyapergeserannilai-nilaiesensial yang akan mengubah pola pikir dan pola hidup masyarakat menjadi konsumtif dan memuja gaya hidup hedonistik, materialistik dan hura-hura. Kondisidemikianinisangatberpengaruhterhadapsistemdanproses pendidikan di sekolah dan di perguruan tinggi. Pendidikan hanya difokuskan pada bagaimana membentuk siswa/mahasiswayang pandai dan memiliki keterampilan tertentu. Hal ini berakibatterhadap fokus kepribadian siswa hanya dititikberatkan padaaspekperkembanganintelektualsaja,sementaraaspekmoralitasdan kejiwaannya kurang memadai. Dalammenjalankanfungsiedukasinya,dewasainiperguruantinggi dihadapkanpadaduapersoalanyangdilematis.Disatusisidituntutuntuk mengembangkaniptekdengansegalakonsekuensinyadalammenghadapiera globalisasi,namundisisilainperguruantinggiharusmemikultanggungjawab terhadap dampak negatif dari kemajuan iptekmodernyaitu terjadinya dekadensi moralyangmengarahpadademoralisasi,bahkanbolehjadimengarahpada dehumanisasi.HalyangmenjadipersoalanadalahbagaimanaPerguruanTinggi dapatmemerankanfungsinyasecaraoptimaldalammewujudkanlulusanyang berimandanbertaqwa,memilikikepribadianyangutuh,memilikikeahlianyang matangdanprofesionaldibidangnyamasing-masing.Jawabanakanpertanyaan tersebutadalahtantanganbagiperguruantinggiuntukmemberikanpendidikan AgamaIslamyangmemadaibagisetiapmahasiswasebagaipencerahanspiritual dalam rangka membangun nurani bangsa.1 UniversitasIslamNegeri(UIN)MaulanaMalikIbrahimMalangmerupakan salahsatuPerguruanTinggiIslamyangtelahberhasilmenggabungkandua kekuatan dalam paradigma pendidikannya, yaitu kekuatan akademik dankultural. Pengembangan ilmu akademik, khususnyayang bernafaskan Islam, akan berhasil jika dikembangkan di atas kekuatan kultural. Kekuatan kultural yang dimaksud di 1 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), hlm. 1-3. siniadalahberbagaikomponenyangdapatmendukungterciptanyabudaya kondusif,baikdalamupayapengembanganspiritual,akhlak,ilmudan profesionalitas.2DalamparadigmapendidikannyaUniversitasIslamNegeri Maulana Malik IbrahimMalang memiliki sebuah konsep tarbiyah Ulul Albab, yaitu pendidikan yang diharapkan dapat membentuk kepribadian mahasiswa yang mengedepankan tiga prinsip, yaitu dzikir, fikir dan Amal sholeh.Tujuanluhurinidikuatkanataudidukungdengankomponen-komponen internal, yang mewadahi berbagai kegiatan pengembangan akademik dan spiritual yangadadiUINMaulanaMalikIbrahimMalang.Diantarakomponeninternal yangsangatpentingadalahkeberadaanMahadSunanAmpelAl-Ali,yaitu pesantrenmahasiswayangsemuakurikulumpembelajarannyaintegraldengan kampusUINMaulanaMalikIbrahimMalang.Diantaraprogramyangdiadakan olehMahadSunanAmpelAl-Aliadalahpengembanganbiah(lingkungan) berbahasa, pembelajaran kitab dan pembelajaran Al-Quran.DiMahadSunanAmpelAl-AliUINMaulanaMalikIbrahimMalangjuga terdapatunitpengembanganTahfizhAl-Quran,yangberanggotakanmahasiswa dariberbagaitingkatansemester.KegiatanmenghafalAl-Quranyangdilakukan olehmahasiswainimerupakansuatuhalyangsangatmemerlukanperhatiandan penanganan secara khusus, mengingat menghafal Al-Quran merupakan pekerjaan yangtidakmudahuntukdilakukan,apalagiolehmahasiswayangmemiliki disiplinkeilmuanyangberbeda-beda.Selainitu,dalammenjalankanaktivitas menghafalAl-Qurandankuliahmemerlukanpengaturanwaktuyangbaikdan 2 Imam Suprayogo, Pendidikan Berparadigma Al-Quran (Malang: UIN Press, 2004), hlm. 79. tepat, sehingga Al-Quran yang telah dihafal dapat dilestarikan dengan baik dalam hati. Al-Quranadalahkitabsuciyangmemilikibanyakkeagungandan kemujizatan.Al-Quranjugamemilikibanyakkelebihan,diantaranyaadalahAl-Quranmerupakankitabyagmudahdihafaldandifahami.Halinisesuaidengan Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Qamar (54:13):)9r R b )9 .9 @g `B . B Artinya:Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? 3 Olehkarenaitu,setiapuntaiankalimatyangindahdalamAl-Qurantelah dijadikanAllahuntukmudahdihafaldandipahamiolehparapenghafalnya.Kita sebagai umatIslam turut berbangga karena ada ribuan bahkan puluhan ribu umat IslamyangtelahhafalAl-Quran,dansebagiandarimerekaadalahanak-anak kecilyangmasihbelumbaligh.Halinisangatbertolakbelakangdengan karakteristik kitab suci Agama lain yang tidak mampu dihafal oleh pemeluknya.4 DenganhafalanAl-QuranyangadadihatiparaumatIslampenghafalAl-Quraninilah,sesungguhnyaAllahmenetapkandanmenjagakemurnianAl-Quran. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Hijr (15:9): R ` U Z9 R.R r m9 bq : Artinya:"SesungguhnyaKami-lahyangmenurunkanAl-Quran,dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya"5 3 Al-Quran dan Terjemahnya (Semarang: PT. Tanjung Mas, 1992), hlm. 879. 4 AchmadYaman Syamsudin, Cara Mudah Menghafal Al-Quran (Jateng: Insan Kamil, 2007), hlm. 7-8. 5 Al-Quran dan Terjemahnya, Op. Cit., hlm. 391. Mahasiswamerupakancalon-calonintelektualyangmemilikitugasuntuk mengembangkankeilmuanyangdiminati,disisilainadakeinginanuntuk mempelajari,menghafalkandanmendalamiAl-Quran.Keberadaanmahasiswa penghafalAl-Quran,sepertihalnyahafizh-hafizhahyanglain,memberikan penguatankepadakitabahwamemangdisepanjangmasaAl-Quranakan senatiasadijagadandipeliharakemurniannyaolehAllahSWT,sangpemilik Kalam yang mulia. Para penghafal Al-Quran di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, terdiri dari berbagai kalangan mahasiswa pada tingkatan semester dan jurusanyang berbeda. Diantaraparamahasiswa/mahasiswiyangmenghafalAl-Qurantersebut,ada beberapa mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).Dalam proses menghafal Al-Quran, seorang penghafal tidak hanya membaca danberusahamenghafaldiluarkepala,akantetapijugaberusahauntuk menghayatidanmentadabburibacaanyangtelahdibacadandihafalnya.Dalam hal ini, seorang Penghafal Al-Quran secara tidak langsung akan dapat memahami dan mengambil kandungan-kandungan ayat-ayat yang dibaca.Denganadanyaprosesmenghafaltersebut,seseorangpenghafalakandapat membacadenganlancardanbenarayat-ayatyangtelahdihafalkannya.Setelah dapat membaca dengan baik dan benar, ia akan tertarik untuk mengetahui arti dan kandungan ayat-ayat Al-Quran yang dihafalnya. Dalam perkuliahan Fakuktas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UINMaulanaMalikIbrahimMalang,terdapatduajenispengelompokan matakuliah,yaitumatakuliahkependidikandanmatakuliahkeagamaanIslam. Pada matakuliah keagamaan Islam, banyak sekali materi yang bersentuhan secara langsungdenganayat-ayatAl-Quran,karenapadadasarnyaAl-Quran merupakan sumber dari hukum Islam yang utama. PendidikanAgamaIslammemilikibeberapapokokkajianyangmeliputi aqidah,akhlak,syariahdanmuamalah.DiantaramatakuliahkeagamaanIslam yangmengandungaspek-aspektersebutadalah:studiAl-Quran,studiFiqih, TafsirdanHadits,MasailFiqhiyah1&2,sertaTafsirHadits1&2,sertaUshul Fiqih. DalamprosespembelajaranmatakuliahkeagamaanIslamtersebut, kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan benar merupakan kemampuan dasaryangsangatpenting,selainkemampuanmemahamiartidankandungan ayat-ayat tertentu. Dalam hal ini hafalan Al-Quran yang dimiliki oleh mahasiswa JurusanPendidikanAgamaIslam,memberikontribusiyangsangatbesardalam membantupemahamannyatentangbeberapamatakuliahtersebut,sehingga berimplikasipadapeningkatanprestasibelajarnya.Dengandemikian,ditemukan adanyaimplikasi(keterlibatan)hafalanAl-Quranmahasiswadalamprestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam.Darilatarbelakangyangtelahdipaparkan,penelitisangattertarikuntuk melakukan penelitian dengan judul seperti tersebut di atas.B.RUMUSAN MASALAH Darilatarbelakangmasalahtersebut,makadapatdirumuskanbeberapa permasalahan sebagai berikut : 1.BagaimanapelaksanaanhafalanAl-QurandiMahadSunanAmpelAl-Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang? 2.ApakahhafalanAl-QuranmahasiswaJurusanPendidikanAgamaIslam (PAI)diUINMaulanaMalikIbrahimMalangberimplikasiterhadap prestasi belajarnya? 3.Bagaimana aspek sikap keseharian mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) penghafal Al-Quran tersebut? C.TUJUAN PENELITIAN 1.Mendeskripsikan pelaksanaan hafalan Al-Quran di Mahad Sunan Ampel Al-Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2.MendeskripsikanimplikasihafalanAl-Qurandalamprestasibelajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 3.MendeskripsikansikapkeseharianmahasiswaJurusanPendidikanAgama Islam (PAI) penghafal Al-Quran di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. D.MANFAAT PENELITIAN 1.BagiUniversitasIslamNegeri(UIN)MaulanaMalikIbrahimMalang, penelitianinidiharapkandapatmenambahkhasanahkeilmuanterutama bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah. 2.Bagipeneliti,menambahwawasantentangimplikasihafalanAl-Quran dalam prestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), sehinggamenambahhimmahuntuksenantiasamelestarikanKalamullah dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menghafal Al-Quran,agarselalutermotivasidanIstiqomahdalammelestarikan hafalan Al-Qurannya, serta bagi Mahasiswa UIN Maulana Malik IbrahimMalangpadaumumnya,agartimbulniatdankeinginanuntukmenghafal dan mendalami Al-Quran. E.DEFINISI OPERASIONAL 1.Implikasiadalahketerlibatanataukeadaanterlibat;apayangtermasuk atau tersimpul; sesuatu yang disugestikan tetapi tidak dinyatakan.6

2.HafalanAl-Quran,maksudnyaadalahoutputdariaktivitasmenghafal Al-Quran.MenghafalAl-QuranadalahprosesmengingatAl-Qurandi luarkepaladengancarameresapkandalamhati,denganberbagaistrategi dan metode tertentu.3.Prestasibelajarmahasiswaadalah:hasilyangdicapaiolehmahasiswa JurusanpendidikanAgamaIslam(PAI)dalambelajarnya.Adapun prestasibelajaryangdimaksudadalahprestasibelajarmatakuliah keagamaanIslamyangberhubungandenganayat-ayatAl-Quranseperti studiAl-Quran,studiFiqih,TafsirdanHadits,MasailFiqhiyahI&II, Tafsir Hadits I & II, serta Ushul Fiqih. Prestasi ini meliputi aspek kognitif, afektif(penghayatan)danpsikomotorik(sikap),karenaitulah penilaian/pengukuranprestasiinitidakhanyadilihatdariindeksprestasi 6 WJS. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Penerbit Balai Pustaka, 1976), hlm. 377. mahasiswa (IPK), akan tetapi juga dari aspek sikap keseharian mahasiswa tersebut. F.RUANG LINGKUP DAN KETERBATASAN PENELITIAN Untuk menghindari pembahasan yang melebar dalam skripsi ini, maka penulis membatasi permasalahan pada implikasi hafalan Al-Quran dalam prestasi belajar mahasiswaJurusanPendidikanAgamaIslam(PAI)diUINMaulanaMalik Ibrahim Malang.HafalanAl-QuranyangbaikditentukandariprosesmenghafalAl-Quran yangbaikpula,karenaitulahperludiketahuitentangbagaimanapelaksanaan hafalanAl-Qurantersebut.KegiatanmenghafaldiUINMaulanaMalikIbrahim Malangdilakukanolehparamahasiswadariberbagaitingkatansemester,dalam hal ini penelitian dikhususkan pada mahasiswa penghafal Al-Quran dariJurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berada di Mahad Sunan Ampel Al-Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. G.SISTEMATIKA PEMBAHASAN Untukmendapatkangambaranyangjelasdanmenyeluruh,sistematika pembahasan dalam skripsi ini dibagi dalam enam bab, yaitu:Babpertamaadalahpendahuluan.Dalambabinidijelaskantentanglatar belakang permasalahanyang menimbulkan keinginan peneliti untuk mengadakan penelitian tentang implikasi hafalan Al-Quran dalam prestasi belajar mahasiswa jurusanPendidikanAgamaIslam(PAI)diMahadSunanAmpelAl-AliUIN MaulanaMalikIbrahimMalang.Darilatarbelakangtersebut,kemudian ditentukanrumusanmasalah,tujuanpenelitian,manfaatpenelitian,definisi operasionalpenelitian,ruanglingkupdanketerbatasanpenelitian,serta sistematika pembahasan. Babkeduaadalahkajianpustaka.Dalambabinipenelitimenguraikanberbagai teori tentang hafalan Al-Quran,yang meliputi: pengertian menghafal Al-Quran, keutamaanmenghafalAl-Quran,adabmembacadanmenghafalAl-Quran, metodemenghafalAl-Quran,melestarikanhafalanAl-Quran,sertatentang faktor-faktor yang mendukung keberhasilan menghafal Al-Quran. Prestasibelajarmahasiswa,yangmeliputi:pengertiantentangprestasibelajar, faktoryang mempengaruhi prestasi belajar, evaluasi prestasi kognitif, afektif dan psikomotorik. PembahasantentangimplikasihafalanAl-Qurandalamprestasibelajar mahasiswaJurusanPendidikanAgamaIslam(PAI)diUINMaulanaMalik Ibrahim Malang. SertadeskripsitentangsikapkeseharianmahasiswaJurusanPendidikanAgama Islam (PAI) penghafal Al-Quran di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Babketigaadalahmetodologipenelitian,yangmengemukakantentangmetode dan strategi penelitian, kehadiran peneliti, lokasipenelitian, sumber data,metode pengumpulan data, analisis data, dan pengecekan keabsahan data, sehingga dapat diketahui bagaimana proses dan cara penelitian. Babkeempatadalahlaporanhasilpenelitian,dalamhalinipenelitimenyajikan berbagaidatayangtelahdiperolehdaripenelitian.Babinimeliputideskripsi objek penelitian dan paparan hasil data penelitian. Babkelimaadalahpembahasanhasilpenelitian,yaitudengancaramembahas hasilpenelitianyangtelahdiperolehdenganberbagaiteoriyangrelevandengan kajianpenelitian.Dalamhalinipenelitiakanmengungkapkanbagaimana prosedurpelaksanaanhafalanAl-QurandiMahadsunanAmpelAl-AliUIN Malang,apakahhafalanAl-Quranberimplikasiterhadapprestasibelajar mahasiswaJurusanPendidikanAgamaIslam(PAI)penghafalAl-Quran,serta deskripsitentangsikapmahasiswaJurusanPendidikanAgamaIslam(PAI) penghafal Al-Quran tersebut.Babkeenamadalahpenutup,dalambabinikandipaparkantentangkesimpulan hasil penelitian dan saran. BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Tentang Hafalan Al-Quran 1.Pengertian Menghafal Al-Quran MenghafalAl-Quranterdiridariduakata,yaitukatamenghafaldanAl-Quran.Dalamkamusbesarbahasaindonesia,pengertianmenghafaladalah berusaha meresapkan kedalam fikiran agar selalu ingat.7

MenurutZuhairinidanGhofir,menghafaladalahsuatumetodeyang digunakanuntukmengingatkembalisesuatuyangpernahdibacasecarabenar sepertiapaadanya.Metodetersebutbanyakdigunakandalamusahauntuk menghafalAl-QurandanAl-Hadits.Adaempatlangkahyangperludilakukan dalam menggunakan metode ini, antara lain: a.merefleksi,yaknimemperhatikanbahanyangsedangdipelajari,baikdari segi tulisan, tanda bacannya dan syakalnya;b.mengulang,yaitumembacadanataumengikutiberulang-ulangapayang diucapkan oleh pengajar; c.meresitasi,yaitumengulangsecaraindividualgunamenunjukkan perolehan hasil belajar tentang apa yang telah dipelajari; d.retensi,yaituingatanyangtelahdimilikimengenaiapayangtelah dipelajari yang bersifat permanen.8 MenurutSuryabrata,istilahmenghafaldisebutjugamencamkandengan sengaja dan dikehendaki, artinya dengan sadar dan sungguh-sungguh mencamkan sesuatu.Dikatakandengansadardansungguh-sungguh,karenaadapula 7 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hlm. 291. 8 Zuhairini dan Abdul Ghofir, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Malang: UM PRESS, 2004), hlm. 76. mencamkan yang tidak disengaja dalam memperoleh suatu pengetahuan. menurut beliau, hal-hal yang dapat membantu menghafal atau mencamkan antara lain:a.Menyuarakandalammenghafal.Dalamprosesmenghafalakanlebih efektifbilaseseorangmenyuarakanbacaannya,artinyatidakmembaca dalam hati saja; b.Pembagianwaktuyangtepatdalammenambahhafalan,yaitumenambah hafalan sedikit demi sedikit akan tetapi dilakukan secara kontinu; c.Menggunakan metode yang tepat dalam menghafal, antara lain: 1)Metodekeseluruhan/metodeG(Ganzlernmethode),yaitumetode menghafal dengan mengulang berkali-kali dari awal sampai akhir, 2)Metode bagian/metode T (Teilern methode),yaitu menghafal bagian demi bagian sesuatu yang dihafalkan, dan 3)Metodecampuran/metodeV(vermittelendelern),yaitumenghafal bagian-bagianyangsukarterlebihdahuluselanjutnyadipelajari dengan metode keseluruhan.9 Setelahmenyebutkantentangbeberapadefinisimenghafal,perludisebutkan pula tentang beberapa definisi Al-Quran. Al-Quran menurut bahasa ialah bacaan atauyangdibaca.KataAl-Qurandiambildariisimmashdaryangdiartikan denganartiisimmaful,yaitu:maqru(yangdibaca).Menurutistilahahliagama Islam,Al-QuranialahnamabagikalamullahyangditurunkankepadaNabi Muhammad SAW, yang ditulis dalam mushaf,10 Definisi Al-Quran menurut sebagian Ulama ahli ushul adalah: firman Allah yangditurunkankepadaNabiMuhammadSAWyangbersifatmukjizat (melemahkan)dengansebuahsuratdaripadanya,danberibadatbagiyang membacanya. Sebagian ahli ushul juga mendefinisikan:Al-Kitab(Al-Quran)adalahfirmanAllahyangditurunkankepadaNabiMuhammaddenganbahasaArabuntukdiperhatikandandiambilpelajaran olehmanusia,yangdinukilkan(dipindahkan)kepadakitadengankhabar 9 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002), hlm. 45. 10 T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah & Pengantar Ilmu Al-Quran dan Tafsir (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2002 Cet-2), hlm. 3. mutawatir,yangditulisdalammushaf,dimulaidengansuratAl-Fatihahdan disudahi dengan surat An-N s.11 DalamTafsirAl-Munir,WahbahAl-ZuhailimendefinisikanpengertianAl-Quran sebagai berikut:Al-QuranadalahkitabAllahyangmelemahkan,yangditurunkankepada NabiMuhammadSAWdenganlafadbahasaArab,yangtertulisdalam lembaran-lembaran, membacanya dianggap Ibadah, yang dipindahkan dengan mutawatir,dimulaidengansuratAl-FatihahdandiakhiridengansuratAn-N s12 Daribeberapadefinisitersebut,dapatdisimpulkanbahwamenghafalAl-Quranmerupakanusahadengansadardansungguh-sungguhyangdilakukan, untukmengingat-ingatdanmeresapkanbacaankitabsuciAl-Quranyang mengandungmukjizatkedalamfikiranagarselaluingat,denganmenggunakan metode dan strategi tertentu. 2. Keutamaan Menghafal Al-Quran. Al-QuranadalahkitabsuciAgamaIslamyangabadi,petunjukbagiseluruh umatmanusia.Barangsiapayangberkatadengannya(Al-Quran),makaia berbicaradenganbenar;barangsiapayangmengamalkannya,makaiaakan mendapatpahala,barangsiapayangmenyerupadanyamakaiatelahditunjukkan pada jalanyang lurus, barangsiapayang berpegang teguh padanya, maka ia telah berpegang pada tali Agamayang kokoh, dan barangsiapayang berpalingdarinya 11 Moenawar Chalil. Kembali Kepada Al-Quran dan Al-Sunnah (Jakarta: Bulan Bintang, Tanpa Tahun), hlm. 179. 12 Wahbah Al-Zuhaili, Tafsir Al-Munir Fil Aqidah Wa Syariah Wal Minhaj (Damaskus: Darul Fikr, 2007 ), hlm. 15. dan mencari petunjuk selainnya, maka ia sangatlah sesat.13 Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, surat Ibrahim (14:1):9 2 mY9 R 799 Z9 `B J= 9 < qY9 b Og < 9J : Artinya:Alif,laamraa(Iniadalah)KitabyangKamiturunkankepadamu supayakamumengeluarkanmanusiadarigelapgulitakepadacahayaterang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha perkasa lagi Maha terpuji 14 MenghafalAl-Quranmerupakansuatuperbuatanyangsangatterpujidanmulia.Banyaksekalihadits-haditsRasulullahyangmenerangkantentanghal tersebut.Orang-orangyangmempelajari,membacadanmenghafalAl-Quran merupakan orang-orang pilihan yang memang dipilih oleh Allah untuk menerima warisankitabsuciAl-Quran.15AllahberfirmandalamAl-QuransuratFathir (35:32): N Z r 39 Z `B R OgYJ O9m Z9 Nk]Br)B Nk]Br, 9 b 9 qd @ 9 69 Artinya:kemudianKitabituKamiwariskankepadaorang-orangyangkami pilih diantara hamba-hamba kami, lalu diantara mereka ada yang menganiaya dirimerekasendiridandiantaramerekaadayangpertengahandandiantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Halyang demikian itu adalah karunia yang amat besar16 BanyakHaditsRasulullahSAWyangmendoronguntukmenghafalAl-Quranataumembacanyadiluarkepala,sehinggahatiseorangmuslimtidak 13 Ahmad Salim Badwilan. Panduan Cepat Menghafal Al-Quran (Jogjakarta: Diva Press, 2009), hlm. 264. 14 Al-Quran dan Terjemahnya. Op. Cit., hlm. 379. 15 Ahsin W. Al-Hafizh.Bimbingan Praktis Menghafal Al-Quran (Jakarta: PT Bumi Aksara,2005), hlm. 26. 16 Al-Quran dan Terjemahnya, Op. Cit., hlm. 700-701. kosongdariayat-ayatAl-QurandanmengingatAllahSWT.Halinisebagaima tersebut dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu: 17 Artinya:DandariIbnuAbbasRAberkata,RasulullahSAWtelahbersabda: "SesungguhnyaorangyangtidakmempunyaihafalanAl-Quransedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh 18 RasulullahSAWmemberikanpenghormatankepadaorangyangmempunyai keahliandalammembacaAl-Qurandanmenghafalkannya.Beliau memberitahukankedudukanmerekadanmengedepankanmerekadibandingkan oranglain.DalamsebuahhaditsyangdiriwayatkanolehAbuHurairoh, diceritakanbahwasuatuhariRasulullahmengutussatuutusanyangterdiridari beberapaorang.RasulullahmengecekkemampuanmembacaAl-Qurandan hafalanmereka,kemudianorangyangpalingbanyakhafalannyaditugaskanoleh beliauuntukmenjadiketuarombongan(pemimpin).Mengetahuikeadaan tersebut,salahseorangsahabatberkata:DemiAllah,akutidakmempelajaridan menghafalsuratAl-Baqorohsemata-matakarenaakutakuttidakdapat mengamalkan isinya, mendengar komentar tersebut, Rasulullah SAW bersabda: Rasulullah SAW bersabda:Pelajarilah Al-Quran dan bacalah, sesungguhnya perumpamaanorangyangmempelajariAl-Qurandanmembacanyaadalah 17Global Islamic Software Compani, Sunan Tirmidzi (Mausuat Al-Hadits Al-Syarif: 2000), no. 2837. 18 Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Quran, Terj. Abdul Hayiee Al-Kattani(Jakarta: Gema Insani Press, 1999), hlm. 191. 19 Global Islamic Software Compani, Op. Cit., Sunan Ibnu Majah: 213. sepertitempatairyangpenuhdenganminyakwangimisik,harumnya menyebarkemana-mana,danbarangsiapayangmempelajarinyakemudiania tidur dan di dalam hatinya terdapat hafalan Al-Quran,adalah seperti tempat air yang tertutup dan berisi minyak misik 20 Kemuliaaan penghafal Al-Quran tidak hanya terbatas di dunia saja, di akhirat kelakseorangpenghafalAl-QuranmendapatkanbeberapakemuliaandariAllah SWT.Dalamhaditsdisebutkan,dariAbuHurairahRA.bahwaRasulullahSAW bersabda: DariNabiSAW:Al-Quranakandatangpadahariqiamat,kemudianAl-Quranakanberkata,wahaiTuhankupakaikanlahpakaianuntuknya, kemudianorangitudipakaikanmahkotakaromah(kehormatan).Al-Quran kembalimeminta,wahaiTuhankutambahkanlah.laluorangitudipakaikan jubah karomah, kemudian Al-Quran memohon lagi, wahai Tuhanku, ridoilah dia,AllahSWTpunmeridoinya,makadiperintahkankepadaorangitu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Allah menambahkan pada setiap ayat yang dibacanya nikmat dan kebaikan 22 BalasanAllahSWTdiakhirattidakhanyabagiparapenghafaldanahliAl-Quransaja,namuncahayakemuliaannyajugamenyentuhkeduaorangtuanya, daniadapatmemberikansebagiancahayaitukepadanyadenganberkahAl-Quran. Dalam Hadits disebutkan: 20 Yusuf Qardhawi, Op. Cit., hlm. 192. 21 Global Islamic Software Compani,Op. Cit., Sunan Tirmidzi: 2839 22 Yusuf Qardhawi, Op. Cit., hlm. 193 23 Global Islamic Software Compani, Op. Cit., Sunan Abu Daud: 1241. SesungguhnyaRasulullahSAWbersabda:BarangsiapayangmembacaAl-Quran,mempelajarinya,danmengamalkannya,makadipakaikankepada orangtuanyamahkotadaricahayapadaharikiamat.Cahayanyaseperti cahayamataharidankeduaorangtuanyadipakaikanduajubah(kemuliaan) yangtidakpernahdidapatkandidunia.Keduaanyalalubertanya,mengapa kamidipakaikanjubahini?,dijawab,karenakalianmemerintahkananak kalian untuk mempelajari Al-Quran24 Mengenai keutamaan menghafal Al-Quran ini, Imam Nawawi dalam kitabnya Al-TibyanFiAdabiHamalatiAl-Quranmenyebutkanadabeberapakeutamaan, antara lain: 1)Al-Quran sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat bagi yang membaca, memahami dan mengamalkannya. Dalam Hadits disebutkan: AbuUmamahAl-Bahiliberkatakepadaku,sayamendengarRasulullahSAW bersabda, bacalah Al-Quran, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat kepada pemiliknya (pembacanya) 26 2)Para penghafal Al-Quran telah dijanjikan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT, pahala yang besar serta penghormatan diantara sesama manusia.Al-QuranmenjadiHujjahataupembelabagipembacanyadansebagai pelindung dari adzab api neraka. PembacaAl-QurankhususnyapenghafalAl-Quranyangkualitasdan kuantitasbacaannyalebihtinggi,akanbersamamalaikatyangselalu melindunginya dan mengajak kepada kebaikan.PenghafalAl-QuranakanmendapatkanfasilitaskhususdariAllah,yaitu terkabulnya segala harapan tanpa harus memohon/berdoa. 24 Yusuf Qardhawi, Op. Cit., hlm. 193. 25 Global Islamic Software Compani, Op. Cit., Shohih Muslim:1337. 26 Yusuf Qardhawi, Op. Cit., hlm. 226. PenghafalAl-Quranberpotensiuntukmendapatkanpahalayangbanyak karenaseringnyamembacadanmengkajiAl-Quran.Dalamhadits disebutkan: RasulullahSAWbersabda:barangsiapayangmembacasatuhurufdariAl-Quran, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan, lalu satu kebaikan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakansatu huruf, tetapisatu huruf dansatu huruf satu huruf 28 Para penghafal Al-Quran diprioritaskan untuk menjadi imam dalam sholat8)PenghafalAl-Quranmenghabiskansebagaianbesarwaktunyauntuk mempelajaridanmengajarkansesuatuyangbermanfaatdanbernilai ibadah, hal ini menjadikan hidupnya penuh barokah dan memposisikannya sebagai insan kamil.29

Selain beberapa keutamaan menghafal Al-Quran yang telah diuraikan di atas, menurut Syamsudin, ada beberapa keutamaan dalam menghafal Al-Quran antara lain: 1).HafalanAl-Quranmembuatorangdapatberbicaradenganfasihdan benar, serta dapat membantunya dalam mengeluarkan dalil-dalil dari ayat-ayat Al-Quran dengan cepat, ketika menjelaskan atau membuktikan suatu permasalahan. 27 Global Islamic Software Compani , Op. Cit., Sunan Tirmidzi. 2912. 28 Yusuf Qardhawi, Op. Cit., hlm. 226. 29 Abi Zakariya Yahya An-Nawawi, Op. Cit., hlm. 11-16. 2).Menguatkandayanalardaningatan.Denganhafalanyangterlatih,maka akanmenjadikanseseorangmudahdalammenghafalhal-hallaindiluar Al-Quran. 3).DenganizinAllah,seorangsiswamenjadilebihungguldariteman-temannyayanglaindikelas,karenaAllahmemberikankaruniaNya lantaran ia mau menjaga kalam Allah dan mencintai Nya.30

Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa kemuliaan menghafal Al-Quran tidakhanyasebatasdidunia,sampaidiakhiratpunkemuliaanituakanterus terpancarpadaparapenghafalAl-Quransertakeduaorangtuanya.Keutamaan dan kemuliaan itu merupakan karunia Allah yang akan diberikankepada hamba-hambayangdikehendaki-Nya.DenganadanyaHadits-Haditstersebutseorang pembacadanpenghafalAl-Quranseharusnyabisalebihtermotivasidalam mengkaji, memahami dan melestarikan hafalannya. 3. Adab Menghafal Al-Quran AktivitasmenghafalAl-Qurandiawalidenganmembacasecaraberulang-ulangayat-ayatyangakandihafalkan,sampaimendapatkangambarandalam fikiran tentang ayat-ayat yang dihafalkan tersebut.MembacaAl-Quranmerupakansalahsatubentukkomunikasimanusia kepadaAllah,olehkarenaitudalammembacaAl-Quranharusmenggunakan beberapa tata krama, baik batin maupun zhahir.MenurutImamNawawiadatatakramabatinyangharusdiperhatikanoleh pembacaAl-Quran,diantaranyaadalahsebelummembacaAl-Quranseseorang 30 AchmadYaman Syamsudin.Op. Cit., hlm. 35-36. harusmenanamkandalamhatinyaniatyangikhlaskarenaAllah,yaitudengan menghadirkanperasaanbermunajatkepadaAllah,sertahendaklahiamembaca Al-Quran seakan-akan ia melihat Allah, (walaupun ia tidak melihat Allah) maka sesungguhnya Allah melihatnya.31

Selaintatakramabatin,menurutAl-Malikiadabeberapatatakramazhahir dalam membaca Al-Quran yang juga harus diperhatikan, diantaranya: 1).Disunnahkanuntukmensucikandiridarihadastbesardankecilterlebih dahulu,karenamembacaAl-Quranmerupakandzikrull hyangpaling utama; 2).Disunnahkan membaca Al-Quran di tempat yang bersih, adapun tempat yang paling utama adalah di masjid; 3).Disunnahkanmenggosokgigiterlebihdahulusebelummemulai membaca Al-Quran, agar mulut menjadi suci dan bersih.4).Disunnahkandudukdenganmenghadapkiblatdalamkeadaankhusyu, tenang serta menundukkan kepala; 5).Disunnahkan membaca isti dzah (taawudz) sebelum memulai membaca Al-Quran. 6).Hendaknyamembacabasmalahpadasetiappermulaansuratkecuali permulaan surat At-Taubah; 7).Disunnahkan membaca Al-Quran dengan tartil, agar dapat mengangan-angankan ayat-ayat yang sedang dibaca. 31 Abi Zakariya Yahya An-Nawawi, Op. Cit., hlm. 57. 8). Disunnahkan membaca Al-Quran dengan memikirkan maksud ayat dan berusahamemahaminya,karenaitulahtujuanyangagungdanpenting dalam membaca Al-Quran. 9).DisunnahkanmembacaAl-Quranitudisertaidenganmenangisapabila adaayatyangmenerangkantentangpedihnyaadzab,apabilatidakbisa maka hendaknya diusahakan untuk menangis; 10).DisunnahkanmemperindahsuaradalammembacaAl-Quran,apabila tidak bisa maka hendaknya tetap menjaga bacaan itu sesuai dengan ilmu tajwid; 11).DisunnahkanmembacaAl-Qurandengansuarayangjelas(keras), karenamembacadengansuarayangkeraslebihutamadandapat menimbulkan semangat bagi pembacanya.32 Dalam redaksi yang lain, An-Nawawi menambahkan ada beberapa adab dalam membaca Al-Quran, antara lain:1).Dalam membaca Al-Quran tidak boleh menggunakan bahasa selain Arab, baikdidalamsholatmaupundiluarsholat.Misalnyaapabilaseseorang membacasuratAl-Fatihahdidalamsholat,tetapidenganbahasa indonesia(terjemah),makasholatnyatidaksah.Demikianpulaapabila membacadiluarshalatdenganbahasaselainarab(terjemah),maka seseorangtidakmendapatkanpahalamembacaAl-Quran.Halinikarena mengingat pahala membaca Al-Quran adalah dari melafadkan huruf-huruf arab yang terangkai dalam ayat-ayat Al-Quran. 32 Muhammad Bin Alwi Al-Maliki, Zubdatul Itqan Fi Ulumil Quran (Jeddah: Dar Al-Syuruq, 1986), hlm. 43-49. 2).DiperbolehkanmembacaAl-QurandenganmenggunakanQiraattujuh (qir at al-sabah) yang telah disepakati oleh para Ulama ahli Qiraah.33 4. Metode Menghafal Al-Quran Metodemerupakancarauntukmencapaimaksudyangdiinginkan.Dalam prosesmenghafalAl-Quran,peranmetodemeghafalsangatbesaruntuk mendukung keberhasilan hafalan. Penggunaan metode yang tepat, akan membantu seorangpenghafalAl-QuranuntukdapatmenghafalAl-Qurandenganbaikdan cepat.Menurut Zen, secara umum metode yang dipakai dalam menghafal Al-Quran ada dua macam, yaitu metode tahfizh dan takrir. Kedua metode ini pada dasarnya tidakdapatdipisahkansatudenganyanglain.Metodetahfizhadalahmenghafal materibaruyangbelumpernahdihafal,sedangkanmetodetakriradalah mengulang hafalan yang sudah diperdengarkan pada instruktur.34 DalamprosesmenghafalAl-Quran,umumnyaparapenghafalAl-Quran menggunakanperpaduanantarametodetahfizh(menambahhafalan)danmetode takrir (mengulang hafalan), karena dengan menyeimbangkan keduanya, kuantitas dan kualitas hafalan akan dapat terjaga dengan baik. Adapun secara lebih spesifik, metode menghafal dalam prakteknya, akan lebih terperinci dijelaskan selanjutnya. MenurutAl-Hafizh,adabeberapametodeyangdapatmembantupara penghafalmengurangikepayahandalammenghafalAl-Quran.Diantarametode itu adalah: 33 Abi Zakariya Yahya An-Nawawi, Op. Cit., hlm. 75. 34 Muhaimin Zen, Tata Cara Problematika Menghafal Al-Quran dan Petunjuk-Petunjuknya, Sebagaimana dikutip Oleh Ainul Aisiyah, Pengaruh Program Menghafal Al-Quran Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Skripsi: Fakultas tarbiyah UIN Malang, 2002), hlm. 16. 1.MetodeWahdah,yaitumenghafalsatupersatuayatyangakandihafal. Untukmencapaihafalanawal,setiapayathendaknyadibacasebanyak sepuluhkaliataulebihhinggaprosesinimampumembentukpoladalam bayangan,untukkemudianmembentukgerakreflekdarilisan.Setelah benar-benarhafalbarulahdilanjutkanpadaayatseterusnyahingga mencapaisatuhalaman.Setelahayat-ayatdalamsatuhalamandihafal, tahap berikutnya adalah menghafal urutan-urutan ayat dalam satu halaman tersebut, kemudian diulang-ulang sampai benar-benar hafal. 2. Metode Kit bah (menulis). Metodeinimemberikanalternatiflaindarimetodeyangpertama.Pada metodeini,penghafallebihdulumenulisayatdalamsecarikkertas, kemudiandibacadenganbaikdanmulaidihafal.Adapunmenghafalnya bisa dengan metode wahdah, atau dengan berkali-kali menulisnya. Dengan begituseorangakandapatmenghafalkarenaiadapatmemahamibentuk-bentuk huruf dengan baik dan mengingatnya dalam hati.35 3.Metode Sim i (mendengar) Perbedaan metode ini dengan metode yang lain adalah pada pemaksimalan fungsiinderapendengar.Padametodeinipenghafalmendengarkanlebih dulu ayat-ayat yang akan dihafalkannya untuk kemudian berusaha diingat-ingat.Metodeinisangatcocokuntukanaktunanetradananakkecilyang belum mengenal baca tulis. Metode ini bisa dilakukan dengan mendengar 35 Ahsin W. Al-Hafizh. Op. Cit., hlm. 63-64. bacaandariguru,ataudarirekamanbacaanAl-Quran(murattalAl-Quran). 4.Metode Gabungan. Metodeinimerupakangabunganantarametodepertamadenganmetode yang kedua, yaitu wahdah dan kitabah. Akan tetapi pada metode gabungan ini,penghafalberusahauntukmenghafalkandahulubarukemudian menuliskan apa yang telah ia hafal dalam kertas. 5. Metode Jama (kolektif). MetodeinimenggunakanpendekatanmenghafalAl-Quransecara kolektif,yaitu:membacaayat-ayatyangtelahdihafalsecarabersama-sama, dipimpin oleh seorang instruktur.36 Dalamredaksiyanglain,Ulummenyebutkanadabeberapametodeyang digunakan untuk menghafal Al-Quran: 1.Thar qatutakr rual-qir atual-juzi,yaitu:membacaayat-ayatyang akandihafalsecaraberulang-ulangsampaipenghafalmenemukan bayangandalamfikiranmengenaiayattersebut,kemudiandiulang-ulang mulai ayat pertama sampai seterusnya. 2.Thar qatutakr rual-qir atual-kulli,yaitu:dalamhaliniseorang penghafalAl-QuransebelumnyamembacaAl-Quransecarabinnadzar (melihat)denganbimbinganseoranginstruktur,kemudiansampaiia khatam beberapa kali barulah ia memulai untuk menghafal. 36 Ahsin W. Al-Hafizh,Op. Cit., hlm. 64-66. 3.Thar qatual-jumlah,yaitu:menghafalrangkaian-rangkaiankalimatyang terdapatdalamsetiapayatAl-Quran.Seorangpenghafalmemulai hafalannyadenganmenghafalperkalimatuntukkemudiandirangkaikan menjadi satu ayat yang utuh. 4.Thar qatual-tadr jy,yaitumetodebertahap.Padametodeini,seorang penghafaldalammenargetkanhafalannyatidaksecarasekaligus,akan tetapisedikit-demisedikitdalamwaktuyangberbeda.Misalnya:subuh menghafalseperempatjuz,dzuhurmenghafalseperempatjuzberikutnya dan seterusnya. 5.Thar qatual-tadabburi,yaitumetodemengangan-angankanmakna. Dalammetodeini,seorangpenghafalAl-Quranmenghafaldengancara memperhatikanmaknalafad/kalimat,sehinggadiharapkanketika membaca ayat-ayat Al-Quran dapat tergambar makna-makna lafdiah yang terucap(terbaca).Metodeinisangatefektifbagiseseorangyangtelah memiliki kemampuan bahasa arab yang baik, namun dapat juga digunakan bagi orang sedikit mengetahui bahasa arab dengan bantuan kitab terjemah Al-Quran.37 Daribeberapametodemenghafalyangtelahdijelaskan,parapenghafalAl-Quranbisamemilihdanmenggunakansalahsatunya,ataupunmenggabungkan beberapametodeyangdianggapsesuaiuntukmencapaikeberhasilanmenghafal Al-Quran.Penggunaanmetodemenghafaltersebutbisaditerapkanpadaproses 37 M. Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Al-Quran (Malang: UIN Malang Press, 2007), hlm. 136-139. menghafalAl-Quran,baikpadatahfizh(menambahhafalan)dantakrir (mengulang hafalan).Berdasarkanpemaparantersebutdiketahuibahwametodeyangditawarkan amatberagam,dengandemikiandiharapkanaktivitasmenghafalAl-Quran menjaditidakmembosankan,karenabanyakalternatifmetodeyangbisadipilih oleh para penghafal Al-Quran. 5. Melestarikan Hafalan Al-Quran Al-Quran yang telah berusaha dihafal oleh kaum muslimin harus tetap dijaga dandilestarikandenganbaikdalamingatannya.MenghafalAl-Quranpada dasarnyaberlangsungsejalandenganpsikologiprosesmengingat,dimanaterjadi sebuah proses penerimaan informasi melalui indera penglihatan atau pendengaran siswa. Informasi ini kemudian masuk kedalam memori jangka pendek (short term memory/working memory) siswa dan dikodekan (encoding). Setelah selesai proses pengkodeantersebut,informasikemudianmasukdantersimpandalammemori jangka panjang/permanen (long term memory permanent memory). 38 Apabilaprosespenerimaaninformasiberlangsungdengansempurna,maka item informasi yang tersimpan pun baik. Akan tetapi apabila item informasi yang diserap rusak sebelum masuk ke memori permanen siswa, maka itemyangrusak tersebuttidakhilangdantetapdiprosesdalammemorisiswatersebut,tetapi terlalulemahuntukdipanggilkembali(lupa).Kerusakaniteminformasitersebut mungkindisebabkankarenatenggangwaktuantarasaatdiserapnyainformasi 38 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 67. dengansaatpengkodeandantransformasidalammemorijangkapanjangsiswa tersebut. 39 Menurut Muhibbin Syah dengan menghimpun pendapat dari berbagai sumber dalam bukunya, ada beberapa faktor penyebab lupa antara lain: a.lupayangterjadikarenagangguankonflikantaraiteminformasiatau materi yang ada dalam sistem memori siswa.Dalam interference theory (teori mengenai gangguan), gangguan konflikterbagi menjadi dua, yaitu (1) proaktive interverence, dan (2) retroactiveinterverence.Seorangsiswaakanmengalamigangguanproaktifapabilamateri pelajaran lama yang sudah tersimpan dalam subsistem akalpermanennya mengganggumasuknyamateripelajaranbaru.Peristiwainibisaterjadi apabilasiswatersebutmempelajarisebuahmateripelajaranyangsangat miripdenganmateripelajaranyangtelahdikuasainyadalamtenggang waktuyangpendek.Dalamhalini,materiyangbarusajadipelajariakan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali. Sebaliknya,seorangsiswamengalamigangguanretroaktifapabilamateri pelajaranbarumembawakonflikdangangguanterhadappemanggilan kembalimateripelajaranlamayangtelahlebihdulutersimpandalam subsistemakalpermanensiswatersebut.Dalamhalini,materipelajaran lamaakansangatsulitdiingatolehsiswa(siswalupaterhadapmateri yang lama tersebut). 39 Ibid., hlm. 154. b.lupayangterjadikarenaadanyatekananterhadapiteminformasiyang telah ada, baik disengaja maupun tidak. Contohnya, apabila item informasi yangditerimaolehsiswakurangmenyenangkan,sehinggasiswaakan dengansengajamelupakandanmenekannyakedalamalambawahsadar. Selain itu, karena sistem informasi itu tertekan kedalam alam bawah sadar dengansendirinya(lupadengansendirinya)karenatidakpernah dipergunakan. c.lupakarenaperubahansituasilingkunganantarawaktubelajardengan waktu mengingat kembali. d.lupakarenaperubahansikapdanminatsiswaterhadapprosesdansituasi belajar tertentu.e.lupakarenamateripelajaranyangtelahdikuasitidakpernahdigunakan atau dihafalkan oleh siswa. f.lupa karena terjadi perubahan urat syaraf otak.40 DalamprosesmenghafalAl-Quran,ayat-ayatyangdihafalkanolehpara penghafalbisatersimpandalammemorijangkapendekmaupunmemorijangka panjang,ataubisajugatidaktersimpan.Halinitergantungpadaintensitas pengulanganyangdilakukan,sertakeseimbanganantaratahfizh(penambahan hafalan) dan takrir (pengulangan hafalan). Oleh karena itulah, perlu adanya upaya untuk melestarikan hafalan yang telah dimiliki oleh seorang penghafal Al-Quran. 40 Ibid., hlm. 152-154. MenurutAs-SirjanidanAbdulKholiq,adabeberapastrategiuntuk melestarikan (memelihara) hafalan Al-Quran, antara lain: 1)Menjauhi perbuatan maksiat.SeorangpenghafalAl-Quranharusberusahauntukmenjauhisegalabentuk kemaksiatandandosasertamenjagadirinyadariagartidakterjerumus kedalamnya. Selain menjauhi perbuatan dosa, seorang penghafal Al-Quran harus menghindari segala hal yang syubhat (meragukan).SejarahtelahmencatatketikaImamSyafiiyangterkenalkuathafalannya mengadukan kepada gurunya Waqi perihal hafalannya yang agak tersendat, maka sangGurumemberikannasehatkepadaImamSyafiiagarmelakukanintropeksi diri dan mengingat-ingat dosa yang pernah dilakukan.41 2)Mengulang-ulang dengan teratur. Seorang penghafal Al-Quran harus memiliki waktu khusus untuk mengulang hafalannya,sehinggaiabisarutinmelakukanpengulanganhafalan.Seorang penghafalAl-Quranhendaknyaberusahauntukbisamengkhatamkanbacaannya dalamjangkasebulan,atauapabilakurangdarisebulanitulebihbaik.Dengan mengulang-ulang secarateratur dan istiqomah, diharapkan hafalanyangmulanya beradadalammemorijangkapendekbisamenetapdalammemorijangka panjang/permanen. Caramengulang-ulanghafalanAl-Qurantidakharusdilakukanmonoton denganduduk.Pengulanganyangpalingefektifdilakukandalamsholat,baik sholatfardhumaupunsholatsunah,karenasaatitukonsentrasibisadifokuskan 41 Raghib As-Sirjani dan Abdurrahman Abdul Kholiq, Cara Cerdas Hafal Al-Quran, terj. Sarwedi M. Amin Hasibuan (Solo: Aqwam, 2007), hlm. 71. denganbaik.Haliniberbedadengankondisimenghafalyanghanyadengan duduk, biasanya ada saja hal-hal yang dapat membuyarkan konsentrasi.Selainmengulang-ulanghafalandenganmembacanyasecarateratur, penghafalAl-Quranjugadapatmengulanghafalannyadengancara mendengarkanbacaan/hafalanpenghafallain.MendengarkanbacaanAl-Quran dengan rutin dan sering, bisa membantu menguatkan daya ingat.42

MendengarkanbacaanAl-Qurandarioranglain/penghafallaintidakhanya bisadilakukandirumahataudimajlistalimsaja,akantetapibisadimanapun. Sebagaimana diketahui bahwa pada zaman sekarang ini teknologi informasi telah maju,sehinggasiapapundapatmendengarkanbacaantartilAl-Quran(murattal) dariimam-imamQiroahyangmasyhursepertiSyeikhAbdurrahmanAs-Sudais, As-Syuraim,SyeikhHaniAr-RifaidanlainsebagainyamelaluikasetatauMP3 player.Selainitu,sekaranginimulaibanyakbermunculanRadiodakwahIslam yangprogram/acaranyadidominasiolehbacaanAl-Qurandariimam-imam Qiroah yang masyhur. Dengan demikian kapanpun dan di manapun para pengafal bisasajamengulang-ulanghafalannyadenganbatuanberbagaimediaelektronik tersebut. 3)Memahami makna yang terkandung dalam Al-Quran Memahamimaknayangterkandungdalamayat-ayatAl-Quran,akan membantupenghafaldalammelekatkanhafalannyadalampikiran.Seorang penghafalyangmemahamimaknadankandunganayatyangakandihafal,akan lebih mudah dan cepat menghafalnya. 42 Ibid., hlm. 79-84. Contohnyaketikamenghafalsurat/ayat-ayatyangmengandungkisahdan memilikiasbabunnuzul(sebabturunnyaayat).Begitupulaapabilamenghafal ayat-ayatyang berkaitan dengan hukum fikih, seperti berwudhu, kafarat sumpah, zhihar, puasa, haji, dan sebagainya. SeorangpenghafalAl-Quranjugabisamempergunakan/memanfaatkankitab tafsiryangringkas,sepertiMukhtasharTafsirIbnuKatsir,MukhtasharTafsir Ath-Thobari, Tafsir Jalalain dan lainnya.4)Sering memperdengarkan bacaan/hafalan kepada orang lain Seorangpenghafalhendaknyatidakmenyandarkanhafalannyapadadirinya sendiri,akantetapiiaharusmemperdengarkanhafalannyakepadapenghafalAl-Quran yang lain, terutama yang lebih senior. Hal ini bertujuan untuk mengetahui letakkesalahanbacaan,bacaanyangterlupakandandiulang-ulangsecaratidak sadar.Kesalahanbacaanbiasanyaterjadikarenapenghafaltersebutmembaca sendiri(tidakdiperdengarkan),kemudiansaatmelakukankesalahanbacaania tidakmenyadarinya.HaliniakanberkelanjutanjikapenghafalAl-Qurantidak pernah memperdengarkan hafalannya kepada orang lain.43 6. Faktor-Faktor Yang Mendukung Keberhasilan Menghafal Al-Quran Dalam pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa menghafal Al-Quran merupakansebuahprosesmengingatAl-Qurandiluarkepaladenganberbagai strategi dan metode tertentu. Sejalan dengan proses belajar, menghafal Al-Quran jugamemilikibeberapafaktorpendukunguntukmencapaihafalanyang sempurna. 43 Ibid., 75 & 122 DalamrangkamencapaisuatukeberhasilanuntukmenghafalAl-Quran,ada beberapafaktorpenunjang,yaitufaktorinterndanfaktorekstern.Adapun penjelasan dari kedua faktor tersebut adalah sebagai berikut: a.Faktor Internal FaktorInternaladalahkeadaanjasmanidanrohaniindividu(siswa).44Faktor iniberasaldaridalamindividuyangmerupakanpembawaanmasing-masing individu dan sangat menunjang keberhasilan menghafal Al-Quran, antara lain:1)Bakat Secaraumumbakat(aptitude)adalahkomponenpotensialseseorangsiswa untukmencapaikeberhasilanpadamasayangakandatang.45Dalamhalini seorangpenghafalAl-Quranyangmemilikiketajamanintelegensidanpotensi ingatan yang bagus akan lebih mudah untuk menghafal Al-Quran. Intelegensi dan potensikecerdasanpadadasarnyamerupakanfaktor-faktorpsikologis.Dengan bakat intelegensi dan ingatan yang baik, seorang penghafal Al-Quran akan dapat memaksimalkan efektifitas metode menghafal yang ada.46

2)Minat Minat secara sederhana berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginanyangbesarterhadapsesuatu.Mahasiswayangmemilikiminatuntuk menghafalAl-Quranakansecarasadardanbersungguh-sungguhberusaha menghafalAl-Qurandanmelestarikannya.Minatyangkuatakanmempercepat keberhasilandalamusahamenghafalAl-Quran.MenurutAl-Hafizh,ada 44 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), hlm. 132. 45 Muhibbin Syah, Ibid , hlm. 135. 46 Ahmad Yaman Syamsudin, Op. Cit., hlm. 49. beberapaupayayangdapatdilakukanuntukmenumbuhkanminatmenghafalAl-Quran, antara lain:a)Menanamkansedalam-dalamnyatentangnilaikeagunganAl-Qurandalam jiwa penghafal Al-Quran, ini adalah salah satu tugas seorang instruktur selain motivasi intern seseorang penghafal.b)Memahami keutamaan membaca, mempelajari dan menghafal Al-Quran. Hal inidilakukandengandenganberbagaikajianyangberkaitandengankeAl-Quran-an. c)Menciptakankondisilingkunganyangbenar-benarmencerminkanke-al-Quran-an, serta kondusif untuk menghafal Al-Quran.d)Mengembangkan objek perlunya menghafal Al-Quran, atau mempromosikan idealismesuatulembagapendidikanyangbercirikanAl-Quran,sehingga animountukmenghafalAl-Quranselalumunculdenganperspektifyang baru.e)Mengadakan musabaqah (lomba-lomba), semaan Al-Quran dan lainnya. f)Mengadakan studi banding dengan mengunjungi lembaga-lembaga pendidikan ataupondokpesantrenAl-Quran,sehinggabisamendapatmasukanyang bergunadaristudibandingtersebut,sekaligusmenyegarkankembaliminat menghafal Al-Quran sehingga tidak berhenti di tengah jalan. g)Mengembangkanberbagaimetodemenghafalyangbervariasiuntuk menghilangkan kejenuhan dari suatu metode yang terkesan monoton.47 47 Ahsin W. Al-Hafizh, Op. Cit., hlm. 42-43. 3)Motivasi Individu DalamkonteksmenghafalAl-Quran,motivasiindividuadalahadanyaniat ikhlasdanazam(kemauan)yangkuat.Langkahpertamayangharusdimiliki seorangpenghafalAl-Quranadalahmenanamkanrasakeikhlasantanpaada sedikitpunriyaataupamerhanyakarenaingindisebuthafizh-hafizhahdan sebagainya.NiatmenghafalAl-Quranharuslahdidasarkanuntukmencariridho Allahdanberibadahkepada-Nya.Niatyangikhlasakanmembedakantujuan seseorang dalam menghafal Al-Quran. Hal ini karena pijakan awal yang berbeda akan berbeda pula hasil yang dicapai. Selainniat,azam/kemauanyangkuatjugamemegangperananpentingdalam prosesmenghafaldanmelestarikanhafalanAl-Quran.Halinikarenadalam prosesmenghafalAl-Quranseseorangakanmengalamirasajenuh,bosan, lingkunganyangtidakkondusif,gangguanbatinkarenasulitnyayat-ayatyang dihafal dan lain sebagainya. Oleh karena itu, untuk senantiasa dapat melestarikan hafalan perlu adanya keinginan dan tekad yang kuat.48 4)Usia yang cocok Sebenarnya tidak ada batasan usia tertentu secara mutlak untuk menghafal Al-Quran,namuntidakdapatdipungkiribahwatingkatusiaseseorangmemang berpengaruhterhadapkeberhasilanmenghafalAl-Quran.SeorangpenghafalAl-Quranyangrelatifmasihmudaakanlebihmudahmenghafalkarenapikirannya masihmurnidanbelumtercampuriolehurusankeduniaandanberbagaiproblem kehidupanyangmemberatkannya.Usiayangidealuntukmenghafaladalah 48 Ahsin W. Al-Hafizh. Ibid, hlm. 49-50. berkisarantarausia6-21tahun,namundemikianbagianak-anakusiadini hendaknya tidak dipaksakan melebihi batas kemampuan psikologisnya. b.Faktor Eksternal Faktoreksternaladalahkondisiataulingkungandisekitarsiswa/mahasiswa penghafalAl-Quran.Haliniberartibahwafaktor-faktoryangberasaldariluar diri siswa juga ada yang bisa menunjang keberhasilan menghafal dan melestarikan hafalan Al-Quran. Adapun beberapa faktor eksternal ini antara lain:1).adanya guru Qiraah (instruktur) Keberadaanseoranginstrukturdalammemberikanbimbingankepadasiswa (anakbimbingannya)sangatberpengaruhterhadapkeberhasilansiswadalam menghafalkanAl-Quran.Faktorinisangatmenunjangkelancaranmerekadalam proses menghafal. Sebagaimana diketahui Al-Quran diturunkan secara mutawatir (bersambung)kepadamalaikatJibrildanNabiMuhammadSAW,demikian seterusnya beliau mengajarkannya kepada para sahabat hingga sampai pada masa sekarangini.Sehubungandenganinilah,makamenurutAs-Suyutidalambelajar Al-Quranharusdenganguruyangmemilikisanadsahih,yaituguruyangjelas, tertib sanadnya dan bersambung kepada Nabi.49

2).pengaturan waktu untuk menghafal Al-Quran.Tingkatkemampuanseorangpenghafalberbedaantarasatudenganlainnya, begitupulakesempatanyangdipergunakanseseorangpenghafalAl-Quran. Dalamkesehariannya,seorangpenghafalharusmemilikiwaktukhususuntuk menambah dan mengulangi hafalannya. 49 Ahsin W. Al-Hafizh, Op. Cit., hlm. 74. BagipenghafalAl-Quranyangkhususmenjalaniprogrammenghafalsaja, dapat mengoptimalkan seluruh kemampuan dan memaksimalkan seluruh kapasitas waktunyauntukmenghafalsehinggabisalebihcepatmenyelesaikanhafalanAl-Qurannya,namunjikapenghafalAl-Qurantersebutjugamemilikikegiatan selainmenghafalAl-Quransepertisekolah,kuliah,kursusdanlainnya,makaia harus pandai-pandai memanfaatkan waktu yang ada.Alokasiwaktuyangidealuntukukuransedangdengantargetsatuhalaman adalahempatjam,denganrincianuntukmenghafalayat-ayatbarudanduajam untukmengulanghafalan.Penggunaanwaktutersebutdapatdisesuaikandengan manajemenwaktuyangdiperlukanmasing-masingindividu.Umpamanyasatu jam di pagi hari dan satu jam di sore harinya, malam hari dan seterusnya. Adapun waktu-waktuyangdianggapsesuaidanbaikuntukmenghafaldapat diklasifikasikan sebagai berikut:a). waktu sebelum terbit fajar. Waktusebelumterbitfajaradalahwaktuyangsangatbaikuntukmenghafal ayat-ayatsuciAl-Quran,karenawaktunyatenangdanmemilikibanyak keutamaan.Waktumalam(setelahbangundaritidur)adalahwaktuyang sangatbaikuntukmembacadanmengulangihafalanAl-Quran,karena bacaanlebihmenyatudankhusyusertalebihmudahuntukdapat memahamibacaandaripadawaktusiang.Halinikarenawaktusiang merupakan waktuyangbanyakberbagaiaktifitasdanpenuhdengansuara- suarabisingdarilingkungansekitar.50SebagaimanafirmanAllahdalam Al- Quran surat Al-Muzammil (73:6):b p R @9 d r Pq% r x% Artinya:Sesungguhnyabangundiwaktumalamadalahlebihtepat(untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan 51 b). setelah fajar hingga terbit matahari Waktupagijugasangatbaikuntukmenghafal,karenasaatituumumnya seseorang belum terlibat dalam berbagai kesibukan kerja. Menurut kebiasaan, seseorangtelahberistirahatpadamalamharinya,sehinggajiwanyamasih bersihdan terbebas dari segala beban mental dan pikiran yang memberatkan.c). setelah bangun dari tidur siang Faktorpsikisdaritidursiangadalahuntukmengembalikankesegaran jasmanidanmenetralisirotakdarikejenuhandankelesuansetelahseharian bekerjakeras.Olehkarenaitulah,setelahbangundaritidursianghendaklah dimanfaatkanuntukmenambahhafalanwalaupunsedikit,atausekedar mengulang hafalan saja. d). setelah shalat DalamsebuahhaditsRasulullahpernahbersabdabahwadiantarawaktu yangmustajabadalahsetelahmengerjakanshalatfardhu,terutamabagi orang-orangyangdapatmengerjakannyadengankhusyudansungguh-sungguh,sehinggaiadapatmenetralisirjiwanyadarikekalutan.Dengan 50 Ahmad Yaman Syamsudin, Op. Cit, hlm. 88. 51 Al-Quran dan Terjemahnya, Op. Cit., hlm. 788. demikian,setelahsholatmerupakanwaktuyangbaikpulauntukmenghafal Al-Quran. e). waktu diantara maghrib dan IsyaKesempataninisudahsangatlazimdigunakanolehkaummusliminuntuk membacaAl-Quran,ataubagiparapenghafalAl-Quranwaktuinijuga baikuntukdimanfaatkanuntukmenambahhafalanatauuntukmengulang hafalan.Beberapawaktuyangtelahdisebutkandiatasbukanlahsebuah kemutlakan,karenasetiaporangmemilikiwaktusenggangyangberbeda dan disesuaikan dengan kegiatannya masing-masing.52 B. Prestasi Belajar1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasibelajarterdiridariduakata,yaituprestasidanbelajar.Sebelum mendefinisikanprestasibelajarterlebihdahuluperlumemahamipengertian belajar. Belajar selalu dikaitkan dengan suatu aktifitas yang membawa perubahan padasetiapindividu.Perubahaniniberkaitandenganperubahankebiasaan, pengetahuan,keterampilandansikap,jugamenyangkutbeberapaaspekdan kebiasaan manusia yang tidak terlepas dari kepribadiannya. MenurutSlameto,pengertianbelajaradalah:suatuprosesusahayang dilakukanolehindividuuntukmemperolehsuatuperubahantingkahlakuyang 52 Ahsin W. Al-Hafizh, Op. Cit., hlm. 58-59. barusecarakeseluruhan,sebagaihasilpengalamanindividudalaminteraksi dengan lingkungan.53 Belajarjugadiartikansebagaiperubahantingkahlakupadadiriindividu berkatadanyainterkasiantaraindividudenganindividudanindividudengan lingkungan,sehinggamerekalebihmampuberinteraksidenganlingkungannya. Dalamhaliniperubahanberartibahwaseorangyangtelahmengalamiproses belajarakanmengalamiperubahantingkahlaku,baikdalamaspekpengetahuan, keterampilan, maupun sikapnya.Perubahantingkahlakudalamaspekpengetahuanadalahdaritidakmengerti menjadimengerti,dalamaspekketerampilanadalahdaritidakbisamenjadibisa, daritidakterampilmenjaditerampil,dalamaspeksikapadalahdariragu-ragu menjadiyakin,daritidaksopanmenjadisopan.Halinimerupakansalahsatu kriteriakeberhasilanbelajaryangdiantaranyaditandaiolehterjadinyaperubahan tingkahlakupadadiriindividuyangbelajar.Tanpaadanyaperubahantingkah laku, belajar dapat dikatakan gagal.54 Perubahanyangterjadipadaindividumerupakanhasildaripengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya, yaitu interaksi edukatif. Dalam prakteknya tidak selamanya belajar itu dari interaksi edukatif atau interaksi belajar mengajar,tetapibisajugaterjadidiluarprosesbelajarmengajar.Misalnyaanak yang belajar sendiri di rumah, itu juga merupakan usaha yang dilakukan individu 53 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Bina Aksara, 1988), hlm. 2. 54 Moh. Uzer Usman & Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1993), hlm. 2. untukmemperolehperubahantingkahlakusebagaihasilpengalamannyadalam berinteraksi dengan lingkungan. Daribeberapapengertiandiatasseseorangdapatdikatakanbelajarapabila adanya perubahan tingkah laku karena terjadinya pengalaman dan latihan. Dengan demikian, tidak semua perubahan diartikan belajar. Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspekkematangan,pertumbuhandanperkembangantidaktermasukdalam artibelajar.Agarlebihjelas,adabeberapaciriperubahantingkahlakudalam pengertian belajar, yaitu: a.perubahanyangterjadisecarasadar.Haliniberartibahwaindividuyang belajarmenyadariakanadanyaperubahanyangdialami,atausetidaknyaia merasakanadanyaperubahandalamdirinya,sepertibertambahnya pengetahuan,kebiasaan,sikapdanpandanganterhadapsesuatu,serta keterampilan, b.perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. Sebagai hasil belajar, perubahanyangterjadipadaindividuberlangsungterusmenerusdantidak stasis. Fungsional artinya perubahan dalam belajar akan berguna dalam hidup. Satuperubahanyangterjadiakanmenyebabkanperubahanataupunproses belajar berikutnya.c.perubahandalambelajarbersifatpositifdanaktif.Perubahanitusenantiasa bertambahdanbertujuanuntukmemperolehsesuatuyanglebihbaikdari sebelumnya, dengan demikian semakin banyak usaha belajar dilakukan, maka akan semakin banyak dan baik pula perubahan yang yang diperoleh seseorang. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha dari individu sendiri.d.perubahandalambelajarbukanbersifatsementara,maksudnyaperubahan yang yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja. Adapun perubahan yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.e.perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. f.perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, seseorang yang belajar akan mengalamiperubahantingkahlakusecarakeseluruhanbaikdalamsikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.55 MenurutMuhibbinSyah,manifestasiatauperwujudanperilakubelajar biasanya lebih sering tampak dalam perubahan-perubahan sebagai berikut: 1).Kebiasaan.Setiapsiswayangtelahmengalamiprosesbelajar,kebiasaannya akan tampak berubah. Menurut Burghardt (1973) dalam Muhibbin, kebiasaan itutimbulkarenaprosespenyusutankecenderunganrespondengan menggunakanstimulasiyangberulang-ulang.Dalamprosesbelajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Karena prosespenyusutan/penguranganinilah,munculsuatupolabertingkahlaku baru yang relatif menetap dan otomatis. 2).Keterampilan.Keterampilanialahkegiatanyangberhubungandenganurat-uratsyarafdanotot-ototyanglazimnyatampakdalamkegiatanjasmaniah seperti menulis, olah raga dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, namun keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang 55 Slameto, Op. Cit., hlm. 3-4. tinggi.Dengandemikian,siswayangmelakukangerakmotorikdengan koordinasidankesadaranyangrendahdapatdianggapkurangatautidak terampil. 3).Pengamatan.Artinyaprosesmenerima,menafsirkandanmemberiarti rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperti mata dan telinga. Berkat pengalamanbelajar,seorangsiswaakanakanmampumencapaipengamatan yangbenar-benarobyektifsebelummencapaipengertian.Pengamatanyang salah akan menimbulkan pengertian yang salah pula. 4).Berfikirasosiatifdandayaingat.Berfikirasosiatifadalahberfikirdengan mengasosiasikansesuatudenganlainnya.inimerupakanprosespembentukan hubunganantararangsangandenganresponyangsangatdipengaruhioleh tingkatpengertianataupengetahuanyangdiperolehsiswadarihasilbelajar.Jadi,siswayangtelahmengalamiprosesbelajarakanditandaidengan bertambahnyasimpananmateri(pengetahuandanpengertian)dalammemori, serta kemampuan menghubungkan materi tersebut dengan situasi dan stimulus yang sedang ia hadapi. 5).Berfikir rasional dan kritis, adalah perwujudan perilaku belajar terutama yang berhubungandenganpemecahanmasalah.siswadituntutmenggunakanrasio (akalsehat)untukmenentukansebabakibat,menganalisis,menarik kesimpulan-kesimpulandanbahkanmenciptakanhukum-hukum.dalamhal berpikirkritis,siswadituntutmenggunakanstrategikognitiftertentuyang tepatuntukmengujikehandalangagasanpemecahanmasalahdanmengatasi kesalahan atau kekurangan. 6).Sikap.Dalamartiyangsempit,sikapadalahpandanganataukecenderungan mental.MenurutBruno(1987)dalamMuhibbin,sikap(attitude)adalah kecenderunganyangrelatifmenetapuntukbereaksidengancarabaikatau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Dengan demikian pada prinsipnya sikapitudapatkitaanggapsebagaikecenderungansiswauntukbertindak dengancaratertentu.Dalamhalini,perwujuanperilakubelajarsiswaakan ditandaidenganmunculnyakecenderungan-kecenderunganbaruyangtelah berubah (lebih maju dan lugas) terhadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya. 7).Inhibisi.Secararingkasinhibisiadalahupayapenguranganataupencegahan timbulnya suatu respon tertentu karena adanya proses respon lain yang sedang berlangsung.Dalamhalbelajar,yangdimaksuddenganinhibisiadalah kesanggupan siswa untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan tindakan lainnya yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya. 8).Apresiasi. Pada dasarnya apresiasi berarti suatu pertimbanganyang mengenai arti penting atau nilai sesuatu. Dalam penerapannya, apresiasi sering diartikan sebagai penghargaan atau penilaian terhadap benda-benda yang memiliki nilai luhur.Apresiasiadalahgejalaranahafektifyangpadaumumnyaditujukan padakarya-karyasenibudayasepertisenisastra,senimusik,senilukisdan sebagainya.Tingkatanapresiasisiswaterhadapnilaisebuahkaryasangat bergantung pada tingkat pengalaman belajarnya. 9).Tingkahlakuafektif,adalahtingkahlakuyangmenyangkutkeanekaragaman perasaanseperti:takut,marah,gembira,was-wasdansebagainya.Tingkah lakusepertiinitidakterlepasdaripengalamanbelajar,karenaituiadapat dianggap sebagai perwujudan perilaku belajar.56 Istilahprestasipadaumumnyadihubungkandenganhasilyangdicapai seseorang, baik dalam bidang pekerjaan maupun pendidikan. Seseorang dikatakan berprestasi baik apabila hasil usaha yang dicapai mendekati apa yang diharapkan. Akantetapisebaliknya,prestasidikatakanmenurunbilahasilusahatidaksesuai dengan tujuan yang diharapkan.DalamkamusbesarbahasaIndonesia,prestasibelajaradalahpenguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai/angka yang diberikan oleh guru. 57

MenurutHarahapdalamDjamarah,prestasididefinisikansebagaisuatu penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.58

SedangkanmenurutAbdulQohar,prestasiadalahapayangtelahdapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Prestasi juga diartikan sebagai hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.59

56 Muhibbin Syah, Op. Cit.,hlm. 118. 57 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Op. Cit, hlm. 700. 58 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), hlm. 21. 59 Ibid, hlm. 20. Daribeberapapengertiandiatas,dapatdipahamibahwaprestasiadalahhasil darisesuatuyangtelahdikerjakan,diciptakan,yangmenyenangkanhati,yang diperolehdenganjalankeuletankerjabaiksecaraindividualmaupukelompok dalam bidang kegiatan tertentu.Prestasipadadasarnyaadalahsesuatuyangdiperolehdarisuatuaktivitas, sedangkanbelajaradalahsuatuprosesyangmengakibatkanperubahantingkah laku.Jadipengertianprestasibelajaradalahhasilyangdiperolehberupakesan-kesanyangmengakibatkanperubahandalamdiriindividusebagaihasilaktivitas dalam belajar. Indikatordarihasilbelajaridealmeliputisegenapranahpsikologisyang berubahsebagaiakibatdaripengalamandanprosesbelajarsiswa/mahasiswa, namunpengungkapanperubahanitusangatsulit.Halinikarenaperubahanhasil belajarituadayangbersifattidakdapatdiraba.Olehkarenaitu,yangdapat dilakukangurudalamhaliniadalahhanyamengambilcuplikanperubahan tingkahlakuyangdianggappentingdandiharapkandapatmencerminkan perubahanyangterjadisebagaihasilbelajarsiswa/mahasiswa,baikyang berdimensi cipta rasa dan karsa.60

Untukmengetahuitingkatkeberhasilanseseorangdalamprosesbelajar,perlu dilakukan pengukuran seberapa jauh pengalamanbelajar telah tertanam pada diri seseorang.Dengankatalainharusdilakukanevaluasiterhadapprosesbelajar. Evaluasidapatdilakukansecarakuatitatifmaupunkuantitatif.Dalamdunia 60 Muhibbin syah, Op. Cit., hlm. 150. pendidikan,pengukuranbiasanyadilakukansecarakuantitafifdandiwujudkan dalam bentuk prestasi belajar. Banyakcarayangdilakukanuntukmengukurprestasibelajar/akademik. Pengajardapatmelakukandenganmengajukanpertanyaanlisan,memberikan pekerjaanrumah/tugastertulisataumelihatpenampilanaktualdaritugas keterampilan dan tes tertulis. Menurutkebiasaan,prestasibelajar/akademikmahasiswabiasanya diwujudkandalamKHS(KartuHasilStudi).Kartuhasilstudiinidiberikan kepadamahasiswasetelahmelewatitahapujiantengahsemesterdanujianakhir semester.ApabilanilaiKHSbaik,makaprestasinyadikatakanbaik,begitupula sebaliknya.Dengandemikiandapatdipahamibahwaprestasibelajaradalah penilaianpendidikantentangkemajuanmahasiswadalamsegalahalyang dipelajaridikampusyangberhubungandenganpengetahuan,keterampilan,yang dinyatakan sesudah hasil penilaian. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar MenurutMuhibbinSyah,prestasibelajarsiswa/mahasiswadapatdipengaruhi olehberbagaifaktor.Secaragarisbesar,faktor-faktortersebutdapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitua.faktorinternal(faktordaridalamdirisiswa),yaitukeadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa; b.faktoreksternal(faktordariluardirisiswa),yaitukondisilingkungan sekitar siswa; c.faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.61 a.Faktor internal siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yaitu: 1) aspekfisiologis(yangbersifatjasmaniah);2).aspekpsikologis(yangbersifat rohaniah) 1).Aspek fisiologis Kondisiumumjasmanidantonus(teganganotot)yangmenandaitingkat kebugaranorgan-organtubuh,dapatmempengaruhisiswadalammengikuti pelajaran.Kondisifisikataujasmaniyangsehatakanmembantuaktifitasbelajar siswa,sebaliknyakondisiorgantubuhyanglemahakandapatmenurunkan kualitas belajar. Untukmendukungkondisifisikagarselalusehatantaralaindenganmenjaga asupanmakananyangbergizi,cukupistirahat,sertamemperbanyakmelakukan olahraga.Halinikarena,keadaanjasmanisepertikelainanpadaanggotatubuh, kelelahan, dan sebagainya dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar. Senadadenganpendapattersebut,menurutSuryabratakeadaanjasmanipada umumnyadapatmelatarbelakangiaktivitasbelajar.Dalammengikutikegiatan belajarmengajar,kondisifisikyangsehatdapatmelancarkanprosesbelajar mengajar. Menurutnya, keadaan fungsi panca indera yang baik, khususnya indera penglihatandanpendengaranadalahsangatpenting.Olehkarenaitu,bagipara 61 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 131. pendidik hendaknya juga membantu menjaga indera tersebut dengan baik, seperti denganmelakukanbeberapausahayangbersifatkuratifdanpreventif.Halini dapatdiwujudkanmisalnyadenganadanyapemeriksaandoktersecaraperiodik, sertadenganmenyediakanmediapembelajaranyangmemenuhisyaratdan penempatan siswa secara baik di kelas.62 2).Aspek Psikologis Menurut Muhibbin Syah, banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapatmempengaruhikuantitasdankualitasperolehanbelajarsiswa,namun faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial adalah sebagai berikut: a).Intelegensi siswa Intelegensi merupakan suatu faktoryang besar pengaruhnya terhadap prestasi belajarsiswa/mahasiswa.MenurutReberdalamMuhibbinsyah,intelegensipada umumnyadapatdiartikansebagaikemampuanpsiko-fisikuntukmereaksi rangsanganataumenyesuaikandiridenganlingkungandengancarayangtepat. Tingkat kecerdasan atau intelegensi seorang siswa sangat menentukan tingkat keberhasilanbelajarsiswa.Haliniberarti,semakintinggitingkatintelegensi siswa,makasemakinbesarpeluangnyauntukmeraihkesuksesandandemikian pula sebaliknya.63

MenurutAbuAhmadi,faktorintelegensiadalahfaktorindogenyangsangat besarpengaruhnyaterhadapkemajuananak.Bilapembawaanintelegensianak memangrendah,makaanaktersebutakansukarmengertiterhadapapayang 62 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 235-236. 63 Muhibbin Syah, Op. Cit., hlm. 133. dipelajarinyasehinggaperlubantuanekstradaripendidikatauorangtuauntuk berhasil dalam belajarnya.64 Dibandingkanindividudengankecerdasanrendah,individudengan kecerdasanyanglebihtinggilebihmudahmemahamimateripelajaran.Dalam prakteknya,tingkatintelegensiyangtinggibelumdapatdijadikanstandarmutlak keberhasilan siswa bila tidak diimbangi dengan kemauan untuk belajar. b).Sikap siswa Sikapadalahgejalainternalyangberdimensiafektif,berupakecenderungan untukmereaksiataumerespondengancarayangrelatiftetapterhadapobjek orang,barang,dansebagainya,baiksecarapositifmaupunnegatif.Sikapsiswa yangpositifterhadapgurudanmatapelajaranyangdipelajari,merupakanawal yang baik bagi proses belajar siswa/mahasiswa. c).Bakat siswa Bakatadalahkemampuanindividuuntukmelakukantugastertentutanpa banyakbergantungpadaupayapendidikandanlatihan.Bakatdapat mempengaruhitinggirendahnyaprestasibelajarsiswadalammatapelajaran tertentu.65

d).Motivasi Berprestasi Motivasiadalahsegalasesuatuyangmendorongseseoranguntukbertindak melakukan sesuatu. Motivasi berperilaku merupakan daya penggerak psikis dalam diriseseorangyangmenimbulkansemangatbelajar,menjaminkelangsungan 64 Abu Ahmadi, Teknik Belajar Dengan Sistem SKS (Surabaya, PT Bina Ilmu, 1986), hlm. 46. 65 Muhibbin Syah, Op. Cit., hlm. 135. kegiatanbelajardanmemberikanarahpadakegiatanbelajardemiterciptanya tujuan belajar. Motivasidapatdibedakanmenjadiduamacam,yaitu:motivasiinstrinsikdanmotivasiekstrinsik.Motivasiintrinsikadalahhaldankeadaanyangberasaldari dalamdirisiswaitusendiri,yangdapatmendorongnyamelakukankegiatan belajar. Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individusiswayangjugamendorongnyauntukmelakukankegiatanbelajar, misalnyapujian,hadiah,tatatertibsekolah,suriteladandariorangtuadanguru dansebagainya.Dalamperspektifkognitif,motivasiyanglebihsignifikanbagi siswa adalah motivasi intrinsik, karena lebih murni dan permanen. e).MinatMinatmerupakankecenderunganpadaindividuyangmenyangkutperasaan sukaatautidaksukaterhadaphaltertentu.Minatmendorongindividuuntuk melakukan,menaruhperhatianpadasesuatuyangdisukainya,sehinggaminat dalam belajar akan memiliki peluang berprestasi yang lebih besar.66 Dalam redaksi yang lain, Usman & Setiawati menambahkan, bahwa yang juga termasukdalamaspekpsikologisadalahkeadaanemosisiswa.Keadaanemosi siswasepertirasatakut,cemas,dankhawatir,dapatmempengaruhiprestasi belajar.Hinggapadakadartertentu,perasaansemacamitudapatmenjadi pendorongseseorangdalambelajar,namunjikaterlaluberlebihanakan 66 Ibid., hlm. 136-137. menghambatprosesberfikirsiswasehinggamenyebabkanrendahnyaprestasi akademik siswa tersebut.67 b.Faktor eksternal siswa Faktorinternalyangmempengaruhiprestasibelajarsiswa/mahasiswa,terdiri darifaktorsosialdanfaktornonsosial.Faktorsosialadalahyangbanyak berhubungan dengan sesama manusia, seperti guru, orang tua dan teman-teman di sekolah.Adapunfaktornonsosialantaralainberupasaranaprasaranayang mendukungprosesbelajarmengajar,tempattinggalyangkondusifdan sebagainya.68 Senadadenganketerangandiatas,Usman&setiawatimenyebutkanada beberapafaktorsosialantaralain:lingkungankeluarga,lingkungansekolah masyarakat,danlingkungankelompok.Selainitu,adajugafaktorbudayaseperti adatistiadat,ilmupengetahuan,teknologidankesenian,sertafaktorlingkungan spiritual keagamaan yang juga mempengaruhi prestasi belajar siswa/mahasiswa.69

MenurutSlameto,faktorsosialekonomidansosiokulturalsangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1).Caramendidikorangtua.Pendidikanorangtuakepadaanaksangatbesar pengaruhnyaterhadapprestasibelajarsiswa.Haliniditegaskanoleh SlametoyangmengutippernyataanSuciptoWirowijoyo,bahwakeluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. 67 Moh. Uzer Usman & Lilis Setiawati, Op. Cit., hlm. 10 68 Sumadi Suryabrata, Op. Cit., hlm. 233. 69 Moh. Uzer Usman & Lilis Setiaw