GOLONGAN GAS MULIA.docx

23
A. GOLONGAN GAS MULIA Unsur gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat pada golongan VIII A sistem periodik, yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), ksenon (Xe) dan radon (Rn). Kelompok ini disebut gas mulia karena sifatnya yang sukar  bereaksi. Unsur-unsur gas mulia, kecuali helium mengandung delapan elektron di kulit terluar, sehingga bersifat stabil. Kestabilan gas-gas mulia ini sempat membuat para ahli kimia yakin bahwa gas mulia benar-benar tidak dapat dan tidak mungkin membentuk senyawa, dan itulah sebabnya sering dinamai gas-gas lembam (inert gases). Gas Mulia yang sejati adalah unsur monoatomik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil, berfasa gas pada suhu ruang d an bersifat inert (sukar bereaksi dengan unsur lain). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia. Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasioktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah. Berikut ini adalah asal-usul mana unsur-unsur Gas Mulia yang diambil dari  bahasa Yunani, yaitu: 1. Helium à ήλιορ (ílios or helios) = Matahari 2.  Neon à νέορ ( néos) = Baru 3. Argon à απγόρ (argós) = Malas 4. Kripton à κπςτόρ (kryptós) = Tersembunyi 5. Xenon à ξένορ (  xénos) = Asing 6. Radon (pengecualian) diambil dari Radium 1. Sifat-sifat gas mulia Golongan gas mulia terdiri atas helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon (Xe). Gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang  penuh. Oleh karena itu, unsur gas mulia stabil.

Transcript of GOLONGAN GAS MULIA.docx

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    1/23

    A. GOLONGAN GAS MULIA

    Unsur gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat pada golongan VIII A

    sistem periodik, yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), ksenon

    (Xe) dan radon (Rn). Kelompok ini disebut gas mulia karena sifatnya yang sukar

    bereaksi. Unsur-unsur gas mulia, kecuali helium mengandung delapan elektron di

    kulit terluar, sehingga bersifat stabil. Kestabilan gas-gas mulia ini sempat

    membuat para ahli kimia yakin bahwa gas mulia benar-benar tidak dapat dan

    tidak mungkin membentuk senyawa, dan itulah sebabnya sering dinamai gas-gas

    lembam (inert gases).

    Gas Mulia yang sejati adalah unsur monoatomik. Disebut mulia karena

    unsur-unsur ini sangat stabil, berfasa gas pada suhu ruang dan bersifat inert

    (sukar bereaksi dengan unsur lain). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari

    gas mulia. MenurutLewis,kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi

    elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasioktet (duplet untuk Helium).

    Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar,

    danafinitas elektronnya yang sangat rendah.

    Berikut ini adalah asal-usul mana unsur-unsur Gas Mulia yang diambil daribahasa Yunani, yaitu:

    1. Helium (liosor helios) = Matahari

    2. Neon (nos)= Baru

    3. Argon (args)= Malas

    4. Kripton (krypts)= Tersembunyi

    5. Xenon (xnos)= Asing

    6. Radon (pengecualian) diambil dari Radium

    1.

    Sifat-sifat gas mulia

    Golongan gas mulia terdiri atas helium (He), neon (Ne), argon (Ar),

    kripton (Kr), dan xenon (Xe). Gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang

    penuh. Oleh karena itu, unsur gas mulia stabil.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gilbert_N._Lewishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oktet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Duplet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Afinitas_elektron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Afinitas_elektron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Duplet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oktet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gilbert_N._Lewis
  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    2/23

    Unsur-unsur gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna, tidak

    berasa dan tidak berbau. Gas mulia adalah satu-satunya kelompok gas yang

    partikel-partikelnya berwujud atom tunggal (monoatomik). Argon, kripton

    dan xenon sedikit larut dalam air, sebab atom-atom gas mulia ini dapat

    terperangkap dalam rongga-rongga kisi molekul air. Struktur semacam ini

    disebut klatrat.

    a. Sifat Fisika

    Setiap sifat tertentu dari unsur ini berubah secara teratur. Unsur

    gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah serta kalor

    penguapan yang rendah. Hal ini menunjukan bahwa terdapat ikatan Van

    der Waals yang sangat lemah antaratom. Helium adalah zat yang

    mempunyai titik didih yang paling rendah.

    b. Sifat Kimia

    Pada tahun 1962, Neil Bartlett berhasil membuat sebuah

    senyawaan stabil yang dianggap sebagai XePtF6. Hal ini tentu

    menggemparkan, karena telah lama dikenal bahwa unsur golongan

    VIIIA bersifat inert. Setelah ini, tidak lama kemudian ahli riset lainnyamenunjukkan bahwa xenon dapat bereaksi langsung dengan fluor

    membentuk senyawaan biner seperti XeF2, XeF4, dan XeF6. Adapun

    bentuk senyawa-senyawa dari unsur xenon dengan bilangan oksidasinya

    adalah seperti berikut.

    1) Bilangan Oksidasi +2

    Kripton dan xenon dapat membentuk KrF2 dan XeF2 jika

    kedua unsur ini diradiasi dengan uap raksa dalam fluor. Xe(II) dapat

    bereaksi selanjutnya menjadi XeF4 jika suhu dinaikkan. Adapun

    XeF2 dapat terbentuk jika xenon padat direaksikan dengan

    difluoroksida pada suhu -120 C. XeF2dan KrF2berbentuk molekul

    linier dengan hibdridisasi sp3d.

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    3/23

    2) Bilangan Oksidasi + 4

    Xenon(IV) fluorida dapat dibuat dengan memanaskan

    campuran xenon dan fluor dengan komposisi 1 : 5 pada tekanan 6

    atm, dan menggunakan nikel sebagai katalis. XeF4 mempunyai

    struktur bujur sangkar dengan hibridisasi d2sp3 pada suhu 400 C.

    3) Bilangan Oksidasi +6

    Hanya xenon yang dapat membentuk XeF6. Senyawa ini

    dibuat dengan memanaskan campuran kedua unsur ini dengan

    komposisi Xe : F2 = 1 : 20 pada suhu 300 C dan tekanan 50 atm.

    Xenon(VI) fluorida mempunyai bentuk oktahendral

    (distorted). Pada suhu kamar berbentuk kristal berwarna dan

    memiliki titik leleh 48 C. Senyawa ini bereaksi dengan silika

    membentuk senyawa oksi gas mulia yang paling stabil. Pada suhu

    kamar XeOF4 berbentuk cairan tidak berwarna. XeF6 dapat

    mengalami hidrolisis membentuk xenon(VI) oksida.

    4) Bilangan Oksidasi +8

    Xe(IV) dapat dioksidasi menjadi Xe(VIII) oleh ozon dalamlarutan basa. Xe(VIII) hanya stabil dalam larutan. Selain senyawa

    xenon, telah berhasil dibuat kripton fluorida, KrF2 dan radon

    fluorida, RnF2. Radon bereaksi spontan dengan fluor pada suhu

    kamar. Adapun kripton bereaksi dengan fluor hanya jika keduanya

    disinari atau melepaskan muatan listrik. Akan tetapi belum

    dilaporkan adanya senyawa helium, neon atau argon.

    Secara umum sifat gas mulia adalah:

    a.

    Gas-gas mulia memiliki harga energi ionisasi yang besar, bahkan

    terbesar dalam masing-masing deret seperiode. Hal ini sesuai dengan

    kestabilan struktur elektron gas-gas mulia yang sangat sukar

    membentuk senyawa.

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    4/23

    b. Dari atas ke bawah energi ionisasi mengalami penurunan, hal ini dapat

    menerangkan mengapa gas-gas mulia yang letaknya lebih bawah

    mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk membentuk

    senyawa.

    c. Makin ke bawah letaknya, gas mulia memiliki harga kerapatan, titik

    didih dan titik leleh yang makin besar. Hal ini sesuai dengan konsep

    ikatan, bahwa gaya tarik Van Der Walls antar partikel akan bertambah

    besar apabila jumlah elektron peratom bertambah.

    Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu

    konfigurasi elektronnya. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi

    kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan

    Rn. Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada ns2np

    6.

    Konfigurasi tersebut merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab

    semua elektron pada kulitnya sudah berpasangan. Oleh sebab itu, tidak

    memungkinkan terbentuknya ikatan kovalen dengan atom lain. Energi

    ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar menjadi ion positif dan

    berarti sukar membentuk senyawa secara ionik.2. Gas mulia di alam

    Gas-gas mulia terdapat di atmosfer dalam jumlah yang relatuf sedikit.

    Sebagaimana kita ketahui, atmosfer kita didominasi oleh gas-gas nitrogen

    (N2) dan oksigen (O2) yang masing-masing meliputi 78% dan 21% volume

    udara.Kandungan Gas-Gas Mulia dalam Udarayang paling banyak dijumpai

    di atmosfer adalah argon, menduduki peringkat ke 3 setelah nitrogen dan

    oksigen. Akan tetapi, gas mulia yang paling banyak terdapat di alam semesta

    adalah helium.

    Unsur helium bersama-sama dengan unsur hidrogen merupakan

    komponen utama dari matahari dan bintang-bintang.Semua gas mulia

    kecuali radon, dapat diperoleh dengan cara mencairkan udara, kemudian

    komponen-komponen udara cair ini dipisahkan dengan destilasi bertingkat.

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    5/23

    Hal ini dimungkinkan sebab gas mulia memiliki titik didih yang berbeda-

    beda.

    Argon dapat diperoleh dengan memanaskan udara dan kalsium karbida

    (CaC2). Nitrogen dan oksigen di udara akan diikat oleh CaC2, sehingga pada

    udara kita memperoleh argon.

    CaC2 + N2 CaCN2+ C

    2CaC2+ O2 CaO + 4C

    Helium dapat dijumpai dalam kadar yang cukup tinggi pada beberapa

    sumber gas alam, sebagai hasil peluruhan bahan-bahan radioaktif.

    3.

    Pembuatan Gas Mulia

    a.Gas Helium

    Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat.

    Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8C

    sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara

    pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156C) dan gas

    helium terpisah dari gas alam.

    b.

    Gas Argon, Neon, Kripton, dan XenonUdara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr),

    dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri

    diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen

    dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.

    Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air)

    didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas

    argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen

    karena titik didih gas argon (-189,4C) tidak jauh beda dengan titik didih

    gas oksigen (-182,8C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan

    proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian

    dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk

    menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    6/23

    gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyai titik

    didih rendah (-245,9C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai

    gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).

    Gas kripton (Tb = -153,2C) dan xenon (Tb = -108C) mempunyai

    titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan terkumpul di

    dalam kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi utama. Dengan

    pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan

    terpisah.

    Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon(Rn) yang

    hanya terdapat sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang diperoleh

    dari peluruhan radio aktif atom radium. Unsur radon (Rn) yang

    merupakan unsur radioaktif Radium (Ra) dengan memancarkan sinar alfa

    (helium) sesuai dengan persamaan reaksi:

    88Ra226

    86Rn222 +

    2He4

    4. Kegunaan gas mulia

    a. Helium

    Helium digunakan sebagai pengisi balon meteorologi maupun kapalbalon karena gas ini mempunyai rapatan yang paling rendah setelah

    hidrogen dan tidak dapat terbakar. Dalam jumlah besar helium

    digunakan untuk membuat atmosfer inert, untuk berbagai proses yang

    terganggu oleh udara misalnya pada pengelasan. Campuran 80% helium

    dengan 20% oksigen digunakan untuk mennggantikan udara untuk

    pernafasan penyelam dan orang lain yang bekerja di bawah tekanan

    tinggi.

    b.

    Neon

    Neon digunakan untuk membuat lampu-lampu reklame yang memberi

    warna merah. Neon cair juga digunakan sebagai pendingin untuk

    menciptakan suhu rendah, juga digunakan untuk membuat indikator

    tegangan tinggi, penangkal petir dan tabung-tabung televisi.

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    7/23

    c. Argon

    Argon dapat digunakan sebagai pengganti helium untuk menciptakan

    atmosfer inert. Juga digunakan untuk pengisi lampu pijar karena tidak

    bereaksi dengan kawat wolfram yang panas sampai

    5. Krypton

    Kripton digunakan bersama-sama dengan argon untuk pengisi lampu

    fluoresensi (lampu tabung). Juga untuk lampu kilat fotografi

    berkecepatan tinggi. Salah satu spektrumnya digunakan sebagai standar

    panjang untuk meter.

    6.

    Xenon

    Xenon digunakan dalam pembuatan tabung elektron. Juga digunakan

    dalam bidang atom dalam ruang gelembung.

    B. GOLONGAN TRANSISI

    Unsur-unsur transisi adalah unsur logam yang memiliki kulit elektron

    d atau f yang tidak terisi penuh oleh elektron dalam keadaan netral atau

    kation. Unsur transisi terdiri atas 56 dari 103 unsur. Logam-logam transisidiklasifikasikan dalam blok d, yang terdiri dari unsur-unsur 3d dari Sc sampai

    Cu, 4d dari Y ke Ag, dan 5d dari Hf sampai Au, dan blok f, yang terdiri dari

    unsur lantanoid dari La sampai Lu dan unsur aktinoid dari Ac sampai Lr.

    Kimia unsur blok d dan blok f sangat berbeda. Dalam sistem periodik, unsur

    transisi terletak di antara golongan alkali tanah dan golongan boron. Logam

    transisi disebut juga logam berat.

    Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi

    pada subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada

    Golongan IIB). Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki

    beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama,

    seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan

    membentuk senyawa kompleks. Unsur transisi periode keempat terdiri dari

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    8/23

    sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium

    (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan

    Seng (Zn). Dalam satu periode dari kiri (Sc) ke kanan (Zn), keelektronegatifan

    unsur hampir sama, tidak meningkat maupun menurun secara signifikan.

    Selain itu, ukuran atom (jari-jari unsur) serta energi ionisasi juga tidak

    mengalami perubahan signifikan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa

    semua unsur transisi periode keempat memiliki sifat kimia dan sifat fisika

    yang serupa. Hal ini berbeda dengan unsur utama yang mengalami perubahan

    sifat yang sangat signifikan dalam satu periode.

    Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki keelektronegatifan

    yang lebih besar dibandingkan unsur Alkali maupun Alkali tanah, sehingga

    kereaktifan unsur transisi tersebut lebih rendah bila dibandingkan Alkali

    maupun Alkali Tanah. Sebagian besar unsur transisi periode keempat mudah

    teroksidasi (memiliki Ered negatif), kecuali unsur Tembaga yang cenderung

    mudah tereduksi (ECu= + 0,34 V). Hal ini berarti bahwa secara teoritis,

    sebagian besar unsur transisi periode keempat dapat bereaksi dengan asam

    kuat (seperti HCl) menghasilkan gas hidrogen, kecuali unsur Tembaga. Akantetapi, pada kenyataanya, kebanyakan unsur transisi periode keempat sulit

    atau bereaksi lambat dengan larutan asam akibat terbentuknya lapisan oksida

    yang dapat menghalangi reaksi lebih lanjut. Hal ini terlihat jelas pada unsur

    Kromium. Walaupun memiliki potensial standar reduksi negatif, unsur ini

    sulit bereaksi dengan asam akibat terbentuknya lapisan oksida (Cr2O3) yang

    inert. Sifat inilah yang dimanfaatkan dalam proses perlindungan logam dari

    korosi (perkaratan).

    Dibandingkan unsur Alkali dan Alkali Tanah, unsur-unsur transisi

    periode keempat memiliki susunan atom yang lebih rapat (closed packing).

    Akibatnya, unsur transisi tersebut memiliki kerapatan (densitas) yang jauh

    lebih besar dibandingkan Alkali maupun Alkali Tanah. Dengan demikian,

    ikatan logam (metallic bonds) yang terjadi pada unsur transisi lebih kuat. Hal

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    9/23

    ini berdampak pada titik didih dan titik leleh unsur transisi yang jauh lebih

    tinggi dibandingkan unsur logam golongan utama. Selain itu, entalpi

    pelelehan dan entalpi penguapan unsur transisi juga jauh lebih tinggi

    dibandingkan unsur logam golongan utama.

    Unsur transisi periode keempat memiliki tingkat oksidasi (bilangan

    oksidasi) yang bervariasi. Hal ini disebabkan oleh tingkat energi subkulit 3d

    dan 4s yang hampir sama. Oleh sebab itu, saat unsur transisi melepaskan

    elektron pada subkulit 4s membentuk ion positif (kation), sejumlah elektron

    pada subkulit 3d akan ikut dilepaskan. Bilangan oksidasi umum yang

    dijumpai pada tiap unsur transisi periode keempat adalah +2 dan +3.

    Sementara, bilangan oksidasi tertinggi pada unsur transisi periode keempat

    adalah +7 pada unsur Mangan (4s2

    3d7). Bilangan oksidasi rendah umumnya

    ditemukan pada ion Cr3+

    , Mn2+

    , Fe2+

    , Fe3+

    , Cu+, dan Cu

    2+, sedangkan bilangan

    oksidasi tinggi ditemukan pada anion oksida, seperti CrO42-

    , Cr2O72-

    , dan

    MnO4-. Perubahan bilangan oksidasi ditunjukkan oleh perubahan warna

    larutan. Sebagai contoh, saat ion Cr+7

    direduksi menjadi ion Cr3+

    ,warna larutan

    berubah dari orange (jingga) menjadi hijau.Cr2O7

    2-(aq)

    + 14 H

    +(aq) + 6 e

    -> 2 Cr

    3+(aq) + 7 H2O(l)

    Senyawa Koordinasi adalah senyawa yang terbentuk dari ion

    sederhana (kation maupun anion) serta ion kompleks. Unsur transisi periode

    keempat dapat membentuk berbagai jenis ion kompleks. Ion kompleks terdiri

    dari kation logam transisidan ligan. Ligan adalah molekul atau ion yang

    terikat pada kation logam transisi. Interaksi antara kation logam

    transisi dengan ligan merupakan reaksi asam-basa Lewis.

    Menurut Lewis, ligan merupakan basa Lewis yang berperan sebagai

    spesi pendonor (donator) elektron. Sementara itu, kation logam

    transisi merupakan asam Lewis yang berperan sebagai spesi penerima

    (akseptor) elektron. Dengan demikian, terjadi ikatan kovalen koordinasi

    (datif) antara ligan dengan kation logam transisi pada proses pembentukan ion

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    10/23

    kompleks. Kation logam transisi kekurangan elektron,

    sedangkan liganmemiliki sekurangnya sepasang elektron bebas (PEB).

    Beberapa contoh molekul yang dapat berperan sebagai ligan adalah H2O,

    NH3, CO, dan ion Cl-.

    Bilangan koordinasi adalah jumlah ligan yang terikat padakation

    logam transisi. Sebagai contoh, bilangan koordinasiAg+

    pada ion

    [Ag(NH3)2]+adalah dua, bilangan koordinasiCu

    2+pada ion

    [Cu(NH3)4]2+

    adalah empat, dan bilangan koordinasi Fe3+

    pada ion [Fe(CN)6]3-

    adalah enam. Bilangan koordinasi yang sering dijumpai adalah 4 dan 6.

    Berdasarkan jumlah atom donor yang memiliki pasangan elektron bebas

    (PEB) pada ligan, ligan dapat dibedakan menjadimonodentat, bidentat,

    danpolidentat. H2O dan NH3 merupakanligan monodentat (mendonorkan satu

    pasang elektron). Sedangkan Etilendiamin (H2N-CH2-CH2-NH2, sering

    disebut dengan istilah en) merupakan contoh ligan bidentat (mendonorkan dua

    pasang elektron). Ligan bidentat dan polidentat sering disebut sebagai agen

    chelat (mampu mencengkram kation logam transisi dengan kuat).

    Muatan ion kompleks adalah penjumlahan dari muatan kation logamtransisi dengan ligan yang mengelilinginya. Sebagai contoh, pada ion [PtCl6]

    2-

    bilangan oksidasi masing-masing ligan (ion Cl-) adalah -1. sehingga, bilangan

    oksidasi Pt (kation logam transisi) adalah +4. Contoh lain, pada ion

    [Cu(NH3)4]2+

    , bilangan oksidasi masing-masing ligan (molekul NH3) adalah 0

    (nol). sehingga, bilangan oksidasi Cu (kation logam transisi) adalah +2.

    1. Sifat-sifat golongan transisi

    a. Jari-jari atom

    Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn, hal ini berkaitan

    dengan semakin bertambahnya elektron pada kulit 3d, maka semakin

    besar pula gaya tarik intinya, Sehingga jarak elektron pada kulit

    terluar ke inti semakin kecil.

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    11/23

    b.Sifat Kemagnetan

    Setiap atom dan molekul mempunyai sifat magnetik, yaitu para-

    magnetik, di mana atom, molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh

    medan magnet karena ada elektron yang tidak berpasangan pada

    orbitalnya dandiamagnetik, di mana atom, molekul, atau ion dapat

    ditolak oleh medan magnet karena seluruh elektron pada orbitnya

    berpasangan. Sedangkan pada umumnya unsur-unsur transisi bersifat

    paramagnetik karena mempunyai elektron yang tidak berpasangan

    pada orbital-orbital d-nya. Sifat paramagnetik ini akan semakin kuat

    jika jumlah elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya semakin

    banyak. Logam Sc, Ti, V, Cr, dan Mn bersifat paramagnetik,

    sedangkan Cu dan Zn bersifat diamagnetik. Untuk Fe, Co, dan Ni

    bersifat feromagnetik, yaitu kondisi yang sama dengan paramagnetik

    hanya saja dalam keadaan padat (Brady, 1990: 698).

    c. Energi ionisasi

    Energi ionisasi cenderung bertambah dari Sc ke Zn. Walaupun terjadi

    sedikit fluktuatif, namun secara umum Ionization Energy (IE)meningkat dari Sc ke Zn. Setelah pengisian elektron pada subkulit 3s

    dan 3p, pengisian dilanjutkan ke kulit 4s tidak langsung ke 3d,

    sehingga kalium dan kalsium terlebih dahulu dibanding Sc. Hal ini

    berdampak pada grafik energi ionisasinya yang fluktuatif dan selisih

    nilai energi ionisasi antar atom yang berurutan tidak terlalu besar.

    Karena ketika logam menjadi ion, maka elektron pada kulit 4s lah

    yang terlebih dahulu terionisasi.

    d.

    Konfigurasi electron

    Kecuali unsur Cr dan Cu, semua unsur transisi periode keempat

    mempunyai elektron pada kulit terluar 4s2, sedangkan pada Cr dan Cu

    adalah 4s1.

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    12/23

    e. Memiliki warna khas

    Warna-warna cerah yang terlihat pada senyawa kompleks dapat

    dijelaskan dengan teori medan kristal. Teori medan kristal adalah

    sebuah model yang menjelaskanstruktur elektronik dari

    senyawalogam transisi yang semuanya dikategorikan

    sebagaikompleks koordinasi.Apabila orbital d dan sebuah kompleks

    berpisah menjadi dua kelompok, maka ketika molekul tersebut

    menyerap foton dari cahaya tampak, satu atau lebih elektron yang

    berada dalam orbital tersebut akan meloncat dari orbital d yang

    berenergi rendah ke orbital d yang berenergi lebih tinggi menghasilkan

    keadaan atom yang tereksitasi.

    2. Logam transisi di alam

    a. Scandium

    Elemen ini tersebar banyak di bumi, terkandung dalam jumlah yang

    sedikit di dalam banyak mineral (sekitar 800an spesies mineral).

    Warna biru pada beryl(satu jenis makhluk hidup laut) disebutkan

    karena mengandung skandium.Kebanyakan skandium sekarang inidiambil dari throtvititeatau diekstrasi sebagai hasil produksi

    pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali diproses pada tahun

    1937 oleh Fischer, Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis

    cairan eutectickalium, litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan

    800 derajat Celcius. Kabel tungsten dan genangan seng cair digunakan

    sebagai elektroda dalamgraphite crucible. Skandium muruni sekarang

    ini diproduksi dengan cara mereduksi skandium florida dengan

    kalsium metal.

    b. Perak

    Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite(Ag2S) dan

    horn silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga, emas dan

    perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting untuk menambang

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Struktur_elektronik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Logam_transisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kompleks_(kimia)http://id.wikipedia.org/wiki/Kompleks_(kimia)http://id.wikipedia.org/wiki/Logam_transisihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Struktur_elektronik&action=edit&redlink=1
  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    13/23

    perak. Di dunia belahan barat Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika

    Serikat merupakan negara-negara penghasil perak.

    c. Raksa

    Raksa merupakan unsur logam yang berbentuk cair yang putih

    keperakan pada suhu ruangan. Mempunyai kerapatan 13,534g ml-1

    pada 25oC. Ia jarang ditemukan tanpa terikat dengan unsur lain. Ia tak

    dipengaruhi oleh asam klorida atau asam sulfat encer, tetapi mudah

    bereaksi dengan asam nitrat. Asam nitrat yang dingin dan sedang

    pekatnya, dengan merkurim yang berlebihan menghasilkan ion

    merkurium(I)

    d. Titanium

    Titanium ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang

    diambil oleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2sebanyak

    12,1%. Garis-garis titanium oksida sangat jelas terlihat di spektrum

    bintang-bintang tipe M. Unsur ini merupakan unsur kesembilan

    terbanyak pada kerak bumi. Titanium selalu ada dalam igneous

    rocks(bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuantersebut. Ia juga terdapat dalam mineral rutile, ilmenitedansphenedan

    terdapat dalam titanate dan bijih besi. Titanium juga terdapat di debu

    batubara, dalam tetumbuhan dan dalam tubuh manusia. Logam ini

    hanya dikutak-kutik di laboraturium sampai pada tahun 1946, Kroll

    menunjukkan cara memproduksi titanium secara komersil dengan

    mereduksi titanium tetraklorida dengan magnesium. Metoda ini yang

    dipakai secara umum saat ini. Selanjutnya logam titanium dapat

    dimurnikan dengan caramedekomposisikaniodanya.

    3. Unsur radioaktif

    Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil. Pada

    tahun 1903,Ernest Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang

    dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    14/23

    muatannya. Radiasi yang bermuatan positif disebut sinar alfa, sedangkan

    yang bermuatan negatif disebutsinar beta. Kemudian ditemukan sinar

    ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar gama, penemunya Paul

    U. Vilard.

    a. Sinar Radioaktif

    Sinar-sinar radioaktif mempunyai sifat-sifat :

    o Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.

    o Dapat mengionkan gas yang disinari.

    o Dapat menghitamkan pelat film.

    o

    Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar

    (fluoresensi).

    o Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu

    sinar , , dan .

    1) Sinar Alfa ( )

    Sinar alfa merupakan inti helium (He) dan diberi lambang atau Sinar

    memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

    bermuatan positif sehingga dalam medan listrik dibelokkan kekutub negatif;

    daya tembusnya kecil ( < < );

    daya ionisasi besar ( > > ).

    2)Sinar Beta ()

    Sinar beta merupakan pancaran elektron dengan kecepatan tinggi dan

    diberi lambang atau . Sinar beta memiliki sifat-sifat:

    bermuatan negatif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke

    kutub positif;

    daya tembusnya lebih besar dari ;

    daya ionisasinya lebih kecil dari .

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    15/23

    3) Sinar Gamma

    Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang

    gelombang yang pendek dan diberi lambang. Sinar memiliki sifat-

    sifat:

    tidak bermuatan listrik, sehingga tidak dipengaruhi medan listrik;

    daya tembusnya lebih besar dari dan ;

    daya ionisasi lebih kecil dari dan .

    Selain sinar , dan unsur radioaktif juga memancarkan partikel yang

    lain, misalnya positron (elektron positif), neutron

    , proton

    , detron dan

    triton .

    b. Stabilitas Inti

    Dalam inti atom terdapat proton dan neutron yang disebut nukleon

    (partikel penyusun inti). Suatu inti atom (nuklida) ditandai jumlah proton

    dan jumlah neutron.

    Kestabilan inti ditentukan oleh imbangan banyaknya proton dan neu-

    tron, karena neutron dalam inti berfungsi menjaga tolak-menolak

    antarproton. Untuk unsur yang kecil, jumlah neutron sama atau sedikitlebih banyak dari pada proton. Untuk unsur yang berat jumlah neutron

    lebih banyak daripada proton. Nuklida yang stabil dengan nomor

    atomterbesar 83 yaitu , sedangkan nuklida dengan Z > 83 tidak stabil.

    Sampai dengan nomor atom 80 inti-inti stabil semakin besar angka

    banding neutron dengan proton. Inti adalah inti stabil terberat yang

    angkabanding neutron-protonnya adalah 1.Inti yang tidak stabil (bersifat

    radioaktif) memiliki perbandingan n/p di luar pita kestabilan, yaitu:

    di atas pita kestabilan

    di bawah pita kestabilan

    di seberang pita kestabilan

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    16/23

    c. Penggunaan Radioaktif

    1) Sebagai Peranut

    a) Bidang Kedokteran

    Digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi berbagai jenis

    penyakit, antara lain(Martin S. Silberberg, 2000: 1066):

    24Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran darah.

    59

    Fe, mengukur laju pembentukan sel darah merah.

    11

    C, mengetahui metabolisme secara umum.

    131I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid.

    32P, mendeteksi penyakit mata, liver, dan adanya tumor.

    b) Bidang Industri

    Digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi, seperti pada:

    Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan,

    membunuh mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan

    pada sayur dan buah-buahan.

    Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara

    pada besi cor, mendeteksi sambungan pipa saluran air,

    keretakan pada pesawat terbang, dan lain-lain.

    Industri kertas, mengukur ketebalan kertas.

    Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada

    mesin selama mesin bekerja.

    c) Bidang Hidrologi

    24Na dan

    131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran air

    sungai. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

    14

    C dan13

    C, menentukan umur dan asal air tanah.

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    17/23

    d) Bidang Kimia dan Biologi

    Digunakan untuk analisis penelusuran mekanisme reaksi kimia,

    seperti :

    Dengan bantuan isotop oksigen18 sebagai atom perunut,

    dapat ditentukan asal molekul air yang terbentuk.

    Analisis pengaktifan neutron.

    Sumber radiasi dan sebagai katalis pada suatu reaksi kimia.

    Pembuatan unsur-unsur baru.

    Dalam bidang biologi di gunakan untuk :

    Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada

    gen-gen tertentu.

    Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses

    fotosintesis menggunakan radioisotop C14.

    Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman.

    Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh

    dengan menggunakan radioisotop38

    F.

    e)

    Bidang Pertanian dan Peternakan

    Dalam bidang pertanian digunakan untuk :

    37

    P dan14

    C, mengetahui tempat pemupukan yang tepat.

    32P, mempelajari arah dan kemampuan tentang serangga

    hama.

    Mutasi gen atau pemuliaan tanaman.

    14

    C dan18

    O, mengetahui metabolisme dan proses fotosintesis.

    Dalam bidang peternakan digunakan untuk :

    Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk produksi ternak.

    Mengungkapkan informasi dasar kimia dan biologi maupun

    antikualitas pada pakan ternak.

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    18/23

    32P dan

    35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis protein

    di dalam usus besar.

    14

    C dan3H, untuk pengukuran produksi serta proporsi asam

    lemak mudah menguap di dalam usus besar.

    2) Sebagai Sumber Radiasi

    a) Bidang Kedokteran

    Digunakan untuk sterilisasi radiasi, terapi tumor dan kanker.

    b) Bidang Industri

    Digunakan untuk :

    -

    Perbaikan mutu kayu dengan penambahan monomer yang

    sudah diradiasi, kayu menjadi lebih keras dan lebih awet.

    - Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat tekstil,

    sehingga titik leleh lebih tinggi dan mudah mengisap zat warna

    serta air.

    - Mengontrol ketebalan produk yang dihasilkan, seperti lembaran

    kertas, film, dan lempeng logam.

    -

    60

    Co untuk penyamakan kulit, sehingga daya rentang kulit yangdisamakdengan cara ini lebih baik daripada kulit yang disamak

    dengan cara biasa.

    Dampak negatif dari radiasi zat radioaktif, antara lain :

    - Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal

    ini karena zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan jaringan

    tubuh dan menurunkan kekebalan tubuh.

    - Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat

    mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik pada

    keturunannya.

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    19/23

    - Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya

    pembelahan sel darah putih, sehingga mengakibatkan penyakit

    leukimia.

    - Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis

    berbentuk lokal

    - dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel

    darah, dan kerusakan sistem saraf.

    4. Kegunaan unsur transi

    a. Kegunaan Titanium

    Sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik

    1) Rapatannya rendah (logam ringan)

    2) Kekuatasn struktrurnya tinggi

    3) Tahan panas

    4) Tahan terhadap korosi

    Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonic

    Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan

    kosmetikb. Kegunaan Vanadium

    Banyak digunakan dalam industry-industri,

    Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan

    kelenturan yang tinggi seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan

    tinggi dan Untuk membuat logam campuran

    c. Kegunaan Kromium

    Logam kromium banyak digunakan dalam bidang industry

    Logam kromium dapat dicampur dengan besi kasar membentuk baja

    yang bersifat keras dan permukaanya tetap mengkilap.

    Kromium digunakan untuk penyepuhan, karena indah, mengkilap,

    dan tidak kusam

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    20/23

    Larutan kromium (III) oksida, dalam asam sulfat pekat, adalah oksidator

    kuat yang biasanya digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium.

    d. Kegunaan Mangan

    Untuk produksi baja

    Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh

    pengotor besi

    Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsure yang penting

    untuk penggunaan vitamin B1.

    e.

    Kegunaan Besi

    Membuat baja

    Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alat keperluan sehari-

    hari seperti, cangkul, pisau, sabit, paku, mesin, dan sebagainya.

    f. Kegunaan kobalt

    Sebagai aloi

    Larutan Co

    2+digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan

    dan juga dalam system peramalan cuaca

    g.

    Kegunaan Nikel

    Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik

    Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan

    tahan karat

    Pelapis besi (pernekel)

    Sebagai katalis

    h. Kegunaan Tembaga

    Bahan kabel listrik

    Bahan uang logam

    Untuk bahan mesin tenaga uap

    Dan untuk aloi

    i. Kegunaan Zink

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    21/23

    Bahan cat putih

    Pelapis lampu TL

    Layar TV dan monitor computer

    Campuran logam dengan metal lain

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    22/23

    KESIMPULAN

    1. Gas mulia

    Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang

    memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam

    bentuk monoatomik karena sifat stabilnya. Disebut mulia karena unsur-unsur ini

    sangat stabil,berfasa gas pada suhu ruang dan bersifat inert (sukar bereaksi

    dengan unsur lain).Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia.

    Gas mulia adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifat yang sama: di kondisi

    standar, mereka semua tidak berbau, tidak berwarna, dan monoatomik dengan

    reaktivitas yang sangat rendah. Mereka ditempatkan di grup 18 (8A) dari tebel

    periodik (sebelumnya dikenal dengan grup 0), yaitu helium (He), neon (Ne),

    argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn).

    Sifat-sifat gas mulia bisa dijelaskan dengan baik dengan teori modern

    tentang struktur atom: valensi elektron kulit luar mereka dianggap "penuh",

    memberi mereka sedikit sekali kesempatan untuk berpartisipasi dalam reaksi

    kimia, dan hanya beberapa ratus senyawa yang telah disiapkan. Titik didih dan

    titik leleh gas mulia mempunyai nilai yang dekat, berbeda kurang dari 10 C (18F); yang mengakibatkan mereka berbentuk cairan dalam jangkauan suhu yang

    pendek. Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke bawah semakin besar

    karena bertambahnya kulit yang terisi elektron. Energi Ionisasi dari atas ke

    bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar

    semakin lemah. Afinitas Elektron unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga

    hampir mendekati nol. Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus

    dengan kenaikan massa atom.

    2.

    Golongan transisi

    Beberapa sifat logam:

    a. Sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif, dan penghantar listrik

    yang baik. Pengecualian untuk Cu merupakan logam yang lembut danelastis. Banyak di antaranya dapat membentuk ion ion berwarna yang

  • 5/19/2018 GOLONGAN GAS MULIA.docx

    23/23

    berubahubah menurut keadaan bilangan oksidasinya. Mempunyai bilangan

    oksidasi yang harganya 0 atau positif. Dapat membentuk senyawa kompleks.

    b.

    Memiliki elektron tidak berpasangan yang mengakibatkan titik didih atautitik leleh tinggi, bersifat paramagnetik,berwarna dan bersifat katalis.

    Kegunaan unsure-unsur periode keempat :

    a. Skandium digunakan pada lampu intensitas tinggi

    b. Titanium digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia.

    c. Vanadium digunakan untuk membuat per mobil dan sebagai katalis

    pembuatan belerang.

    d. Kromium digunakan untuk bahan pembuatan baja, nikrom, stanless steel.

    e. Mangan digunakan untuk bahan pembuatan baja, manganin dalampembuatan alat-alat listrik dan sebagai alloy mangan-besi atau

    ferromanganese.

    f.

    Besi digunakan untuk pembuatan baja, perangkat elektronik, memorikomputer, dan pita rekaman.

    g. Kobalt digunakan untuk membuat aliansi (paduan logam)

    h.Nikel digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat dan paduan logam

    i. Tembaga digunakan untuk kabel kabel, pipi pipa, kaleng makanan danuntuk alat-alat elektronik.

    j. Seng digunakan sebagai logam pelapis antikarat, paduan logam, pembuatan

    bahan cat putih, dan antioksidan dalam pembuatan ban mobil.