GOING BETTER to GROW - pertaarungas.pertamina.com · 83 Implementasi Kesehatan dan Keselamatan...

LAPORAN TERINTEGRASIINTEGRATED REPORT 2017


Kantor PusatHead Office

Patra Jasa Office Tower Lantai 1

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 32 - 34

Jakarta 12950, Indonesia

T : +6221 5251005

F : +6221 52900007

PT PERTA ARUN GAS

GOING BETTERto GROW

GO

ING

BE

TT

ER

TO

GR

OW

LAP

OR

AN

TER

INTE

GR

AS

IIN

TEG

RA

TED

RE

PO

RT 20

17

2 PT Perta Arun GasLaporan Terintegrasi 2017 Integrated Report

Saat ini PT Perta Arun Gas merupakan satu-satunya Perusahaan yang mempunyai fasilitas Regasifikasi di wilayah Aceh dan Sumatera Bagian Utara, dimana lokasi geografis Perusahaan sangat strategis karena mempunyai jalur transportasi laut yang dapat dengan mudah menerima dan menyalurkan pasokan LNG serta didukung oleh fasilitas dermaga yang sangat memadai.

PT Perta Arun Gas juga mendapat dukungan penuh dari PT Pertamina (Persero) selaku korporasi dan PT Pertamina Gas selaku induk Perusahaan, sehingga dapat meningkatkan daya saing Perusahaan baik di nasional maupun internasional.

Perusahaan telah melaksanakan program-program yang berkesinambungan diantaranya: - Melakukan assesment secara komperhensif

terhadap tingkat realibility aset- Menyusun program dan schedule perbaikan

aset-aset yang ada- Pelaksanaan program perbaikan sesuai

dengan schedule - Evaluasi dan monitoring terhadap program-

program assesment

Currently PT Perta Arun Gas is the only Company that has Regasification facilities in Aceh and Northern Sumatera, where the Company’s geographic location is very strategic because it has a water transportation line that can easily receive and deliver LNG supplies and supported by a very adequate dock facility.

PT Perta Arun Gas is also fully supported by PT Pertamina (Persero) as a corporation because PT Pertamina Gas is its parent company. Hence, it can enhance the competitiveness of the Company both nationally and internationally.

The Company has implemented sustainable programs including:- Comprehensively assess the level of asset

reliability- Prepare the programs and schedule the

improvements of existing assets- Implement the improvement program in

accordance with the schedule- Evaluate and monitor the assessment

programs

GOING BETTER

to GROW



Kantor PusatHead Office

Patra Jasa Office Tower Lantai 1

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 32 - 34

Jakarta 12950, Indonesia

T : +6221 5251005

F : +6221 52900007

PT PERTA ARUN GAS

GOING BETTERto GROW

GO

ING

BE

TT

ER

TO

GR

OW

LAP

OR

AN

TER

INTE

GR

AS

IIN

TEG

RA

TED

RE

PO

RT 20

17

3PT Perta Arun GasLaporan Terintegrasi 2017 Integrated Report

Going Better to Grow menjadi tema dalam Laporan Tahunan Terintegrasi Tahun Buku 2017. Dengan pertumbuhan revenue Perusahaan yang meningkat, pengembangan bisnis yang berkelanjutan, optimalisasi fasilitas/aset dan sumber daya manusia yang terus meningkat kapabilitasnya, maka akan mempercepat pertumbuhan kinerja Perusahaan yang dapat terjaga hingga tahun berikutnya.

Pada tahun 2017, kinerja Operasional Perusahaan adalah sangat baik yang ditunjukkan dengan pencapaian PAF sebesar 99,94%, tidak terjadi kecelakaan kerja sedikitpun atau Zero Fatality, tercapainya laba sebesar 133%, program CSR yang berjalan dengan baik dan berkesinambungan, dan peningkatan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas dengan dilaksanakannya rekrutasi sesuai standar korporasi.

“Going Better to Grow” becomes the theme of the Integrated Annual Report for the Fiscal Year 2017. The Company’s increased revenue growth, sustainable business development, optimized facilities/assets, and imrpoved human resources’ capability will accelerate the Company’s performance growth that can be maintained up to the year next.

In 2017, the Company’s Operational Performance was very good. It was indicated by the achievement of 99.94% PAF, no accident or Zero Fatality, achievement of 133% profit, CSR program that is running well and continuously, and improvement of human resources both in quality and quantity by conducting recruitment according to corporate standards.

Sejak tahun 2017 penerbitan Laporan Tahunan PT Perta Arun Gas dilakukan dalam bentuk Laporan Tahunan Terintegrasi. Langkah strategis ini merupakan salah satu upaya Perusahaan dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

Penerbitan Laporan Tahunan dan Laporan Tahunan Terintegrasi, terbingkai dalam tema berkesinambungan dan disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Melalui penerbitan Laporan, PT Perta Arun Gas berharap para pemangku kepentingan bisa mendapatkan informasi utuh mengenai keberlanjutan pengelolaan bisnis dan operasional Perusahaan.

KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNANSustainability of The Annual Report Theme

In 2017, the issuance of PT Perta Arun Gas Annual Report was carried out in the form of Integrated Annual Report. This strategic movement is one of the Company’s efforts in implementing the Company’s good corporate governance.

Issuance of Annual Report and Integrated Annual Report, framed in a sustainable theme and adjusted to the conditions faced. Through the issuance of the Report, PT Perta Arun Gas hopes that stakeholders can get full information on the sustainability of the Company’s business management and operation.


DAFTAR ISITABLE OF CONTENT

TENTANG LAPORAN TERINTEGRASIABOUT INTEGRATED REPORT8 Tentang Laporan Terintegrasi About Integrated Report10 Materialitas Laporan Materiality Report

IKHTISAR KINERJA 20172017 PERFORMANCE HIGHLIGHTS14 Pencapaian dan Perkembangan PT Perta Arun Gas Achievements & Developments of PT Perta Arun Gas16 Kinerja Keuangan Financial Performance18 Kinerja Perusahaan Company Performance19 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications20 Informasi Saham Information of Shares20 Informasi Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konvertibel Information of Bond, Sukuk, or Convertible Bond20 Informasi Efek Lainnya Other Shares Information21 Peristiwa Penting 2017 Event Highlights 201724 Sambutan dan Laporan Dewan Komisaris Greetings & Report of Board of Commissioners28 Profil Dewan Komisaris Profiles of Board of Commissioners32 Sambutan dan Laporan Direksi Greetings & Report of Board of Directors40 Profil Direksi Profiles of Board of Directors

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE46 Identitas Perusahaan Company Identity47 Bisnis Usaha Business Activities48 Sejarah Singkat PT Perta Arun Gas Brief History51 Wilayah Kerja Perusahaan Company’s Operation Area52 Jejak Langkah Milestone54 Struktur Organisasi Organizational Structure56 Visi & Misi Vision & Mission

62 Budaya Perusahaan Corporate Culture63 Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders63 Daftar Entitas Anak dan Entitas Asosiasi List of Subsidiaries and Associated Entity64 Informasi Saham dan Efek Lainnya Information of Shares and Other Securities65 Nama dan Alamat Lembaga/

Profesi Penunjang Perusahaan Name and Address of Supporting Institution/

Profession of the Company66 Sumber Daya Manusia Human Resources68 Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management Strategy70 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Strategy of Human Resource Development78 Komposisi Pekerja Composition of Employees79 Komitmen Kesetaraan Equality Commitment81 Komitmen Keahlian Skill Commitment83 Implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Implementation of Work Safety and Health

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS88 Tinjauan Umum General Review89 Kinerja PT Perta Arun Gas Performance of PT Perta Arun Gas97 Tinjuan Operasi Per Segmen Usaha Operational Review Per Business Segment104 Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Review110 Kemampuan Membayar Utang The Ability to Pay Debt111 Realisasi Pencapaian Target 2017 Realisasi Pencapaian Target 2017111 Kondisi Bisnis 2017 Business Condition in 2017113 Aspek Pemasaran Marketing Aspect115 Pangsa Pasar Market Share122 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas

Struktur Modal Capital Structure and Management Policies on Capital

Structure122 Kebijakan Deviden Dividend Policy


123 Program Kepemilikan Saham Karyawan Employee Share Ownership Program123 Informasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Information of Use of Pr oceeds from Public Offering124 Informasi Transaksi Material Tentang Investasi,

Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Dan Restrukturisasi Utang/Modal

Information of Material Transaction on Investments, Expansions, Divestments, Business Merger/Segregation, and Debts/Capital Restructuring

124 Transaksi Material Mengandung Benturan Kepentingan

Material Transactions Contain Conflict of Interests125 Kebijakan Akuntansi Accounting Policy126 Keberlanjutan Usaha dan Masa Depan Perusahaan The Company’s Business Future and Sustainability127 Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Company’s Long Term Plans (RJPP)

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE134 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance137 Penerapan Tata Kelola Perusahaan Implementation of GCG138 Kode Etik & Pakta Integritas Code of Conduct & Integrity Treaty143 Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Structure144 Rapat Umum Pemegang Saham General Meetings of Shareholders147 Dewan Komisaris Board of Commissioners154 Direksi Board of Directors162 Penilaian Kerja Dewan Komisaris dan Direksi Penilaian Kerja Dewan Komisaris dan Direksi164 Informasi Pemegang Saham Utama Information of Major Shareholders164 Hubungan Afiliasi Affiliated Relation167 Transaksi Mengandung Benturan Kepentingan Transactions Containing Conflict of Interests167 Komite Audit Audit Committee168 Komite Remunerasi Remuneration Committee168 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary173 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System

173 Internal Audit Internal Audit181 Audit Eksternal External Audit183 Manajemen Risiko Risk Management186 Roadmap Manajemen Risiko Risk Management Roadmap192 Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System195 Kepatuhan Hukum Legal Compliance196 Keterbukaan Informasi Information Disclosure

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY200 Struktur Organisasi CSR CSR Organizational Structure200 Dasar Pelaksanaan CSR Legal Regulation of CSR Implementation202 Roadmap CSR The CSR Roadmap205 Tanggung Jawab Sosial Terkait Kemasyarakatan Social Responsibility towards Community211 Tanggung Jawab Sosial Terkait Ketenagakerjaan Social Responsibility towards Employee219 Tanggung Jawab Sosial Terkait Lingkungan Hidup Social Responsibility towards Environment231 Tanggung Jawab Sosial Terkait Konsumen Social Responsibility towards Customers

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN INTEGRASI TAHUN BUKU 2017STATEMENTS OF RESPONSIBILITY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS REGARDING 2017 INTEGRATED REPORT

LAMPIRANATTACHMENTS

INDEKS ISI GRI G4GRI G4 CONTENT INDEX

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASITAHUN BUKU 2017CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED IN 2017

Tentang Laporan TerintegrasiAbout Integrated Report




TENTANG LAPORAN TERINTEGRASI

ABOUT INTEGRATED REPORT



TENTANG LAPORAN TERINTEGRASIAbout Integrated Report

Sebagai bentuk penerapan tata kelola perusahaan yang baik, PT Perta Arun Gas menerbitkan Laporan Tahunan Terintegrasi 2017.

Laporan Tahunan Terintegrasi 2017 merupakan laporan kinerja Perusahaan selama tahun 2017, yang mengintegrasikan informasi kinerja keuangan dalam Pernyataan finansial dan kinerja operasional, dengan kinerja keberlanjutan meliputi aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Penyusunan laporan mengikuti standar pelaporan yang telah ditetapkan untuk masing-masing aspek material pelaporan.

STANDAR PELAPORAN- Peraturan Bapepam-LK No.X.K.6, dengan

penyesuaian PT Perta Arun Gas belum berubah menjadi Perusahaan terbuka atau tetap sebagai Perusahaan Perseroan Terbatas Tertutup (Non-Listed Company).

- Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang telah direvisi dan berlaku efektif tahun 2011.

- Sustainability Reporting Guidelines (SRG) G4 dari Global Reporting initiatives (GRI).

- Oil and Gas Sector Supplemen (OGSS) yang diterbitkan GRI.

- International Integrated Reporting (IIR) Framework yang diterbitkan oleh International Integrated Reporting Council (IIRC).

LINGKUP PELAPORANLaporan ini mencakup informasi pencapaian kinerja Perusahaan dalam kurun waktu 01 Januari - 31 Desember 2017. G4-28 G4-29 G4-30

As a form of good corporate governance, PT Perta Arun Gas issued the Integrated Annual Report of 2017.

The Integrated Annual Report of 2017 is the Company’s performance report within 2017, which integrates financial performance information into financial statements and operational performances, with sustainability performances including economic, environmental and social aspects. The preparation of the report follows the established reporting standards for each aspect of the reporting material.

REPORTING STANDARD- Regulation of OJK No. X.K.6, with an

adjustment stated that PT Perta Arun Gas has not changed to a Public Company or it remains as a Non-Listed Company.

- Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) that have been revised and effective in 2011.

- Sustainability Reporting Guidelines (SRG) G4 from Global Reporting Initiatives (GRI).

- Oil and Gas Sector Supplement (OGSS) issued by GRI.

- International Integrated Reporting (IIR) Framework issued by International Integrated Reporting Council (IIRC).

SCOPE OF REPORTINGThis report includes information on achievements of the Company’s performance from 1st January to 31st December 2017. G4-28 G4-29 G4-30



Tidak ada perubahan signifikan pada aspek material dan batasan laporan dibanding Laporan sebelumnya. Demikian pula tidak ada pernyataan kembali yang perlu disampaikan karena adanya kekeliruan pada Laporan Tahun 2016. G4-22 G4-23

Informasi pelaporan diperoleh dari unit operasional maupun unit bisnis PAG.

Khusus material pelaporan mengenai Pernyataan finansial disampaikan bersifat konsolidasi. Jenis mata uang yang digunakan untuk nilai moneter dalam laporan ini adalah dollar Amerika Serikat (USD). G4-17

PENJAMINAN PELAPORAN DAN INDEKS GRILaporan ini belum disertakan dalam proses dan prosedur penjaminan (assurance), kecuali pada Pernyataan finansial yang telah mendapatkan pemeriksaan audit Kantor Akuntan Publik (KAP). Seluruh informasi dalam Laporan ini telah mendapatkan pengesahan Direksi selaku pejabat tata kelola Perusahaan, sehingga dijamin kebenarannya. G4-33 G4-48

Pada bagian akhir Laporan, terlampir Indeks Bapepam-LK No.X.K.6 dan SRG G4 GRI, guna memudahkan pemahaman atas laporan. Indeks SRG G4 GRI sekaligus menjelaskan tingkat pemenuhan indikator pada aspek-aspek bersifat material pelaporan, yakni: in accordance core. G4-32

INFORMASI LAINLaporan Tahunan Terintegrasi 2017 PT Perta Arun Gas diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Perusahaan mempersilahkan pemangku kepentingan untuk berkomunikasi lebih lanjut terkait laporan ini dengan menghubungi alamat berikut: G4-5 G4-31

There were no significant changes in material aspects and reporting restrictions compared to previous Reports. Moreover, there is no return statement that needs to be conveyed due to mistakes in the 2016 Report. G4-22 G4-23

Reporting information is obtained from operational units and PAG business units.

Specially for material reporting on financial statements that are submitted, it is consolidated. The type of currency used for monetary value in this report is the United States Dollar (USD). G4-17

GUARANTEE OF REPORTING AND GRI INDEXThis report has not been included in the assurance procedure and process, except in the Financial Statements that has been audited by Public Accounting Firm (KAP). All information in this Report has been ratified by the Board of Directors as the Company’s governance official, thus the truth is guaranteed. G4-33 G4-48

At the end of the Report, attached the Index of Regulation of OJK No.X.K.6 and SRG G4 GRI, to make the report easy to understand. The SRG G4 GRI index also explains the fulfillment level of indicators on reporting aspects that are material, include: in accordance core. G4-32

OTHER INFORMATIONThe 2017 Integrated Annual Report of PT Perta Arun Gas was issued in Indonesian and English. The Company invites stakeholders to communicate further related to this report by contacting the following address: G4-5 G4-31



Aspek material dalam Laporan Terintegrasi 2017, disusun sebagai hasil dari kebijakan Perseroan dan diskusi internal. Aspek ini dinilai material karena berdampak signifikan terhadap jalannya usaha dan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pemangku kepentingan. G4-DMA

• Sebagai pihak internal adalah personal di lingkungan PAG, yang memiliki kewenangan terkait keberlanjutan usaha Perseroan.

PROSES INDENTIFIKASI ASPEK-ASPEK MATERIALITAS G4-18

UJI MATERIALITAS G4-19Penetapan aspek materialitas dan batasan dilakukan dengan mempertimbangkan topik-topik relevan yang mencakup karakteristik Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan.

MATERIALITAS LAPORANMateriality Report

The material aspects of the 2017 Integrated Report is arranged as a result of Company policy and internal discussions. This aspect is judged material because it has a significant impact on the course of business and may affect stakeholder decisionmaking. G4-DMA

• Internal party is a personal within the PAG, which has authority related to the sustainability of the Company’s business.

IDENTIFICATION PROCESS OF THE MATERIALITY ASPECTS G4-18

MATERIALITY ASSESSMENT G4-19The determination of the material and limits aspects was done by considering relevant topics that include the characteristics of the Annual Report and Sustainability Report.

KONTAK PERUSAHAAN COMPANY CONTACT

Sekretaris Perusahaan / Corporate SecretaryPatra Jasa Office Tower Lantai 1

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 32-34Jakarta Selatan

Identifikasi Aspek dan Topikyang Material

Identification on materialaspects and topics

Pelaksanaan & PenetapanAspek Material

Conduct & DetermineMateriality Aspect

Analisa Hasil Uji MaterialitasMateriality Test Results Analysis

PenyusunanLaporan Terintegrasi

Drafting Integrated Report



Laporan ini menyajikan informasi bersifat umum, mengenai, kinerja Perseroan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan program/kegiatan lain dalam pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility atau CSR).

BATASAN MATERIALITAS G4-20 G4-21Informasi bersifat material diperoleh dari Kantor PT Perta Arun Gas sesuai dengan lingkup pelaporan. Informasi ini juga melibatkan pemangku kepentingan utama, khususnya karyawan dan pemegang saham yang memberikan pendapatnya atas informasi yang harus disampaikan. Batasan laporan juga mengidentifikasi adanya kemungkinan dampak positif dan negatif dari setiap aspek material yang disajikan, yang akan mempengaruhi secara langsung kinerja internal maupun eksternal Perseroan.

Ruang lingkup dan batasan yang disajikan dalam laporan ini mencakup tiga indikator kinerja yaitu: kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial. Informasi material kinerja keuangan dan manajemen perusahaan, tata kelola perusahaan, aspek keberlanjutan, program tanggung jawab sosial, dan penciptaan nilai perusahaan yang terintegrasi dalam model bisnis PAG disajikan dalam Laporan ini, sedangkan informasi yang tidak material berdasarkan hasil kajian materialitas tidak dimasukkan dalam Laporan. Adapun material pelaporan mencakup data kualitatif maupun kuantitatif. Informasi terkait data-data keuangan mencakup data keuangan sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi Teraudit PAG untuk tahun buku 2017.

Dalam laporan ini, terdapat penyajian ulang atas data keuangan tahunan yang lalu. Sebagai tambahan, tidak terdapat perubahan signifikan atas ruang lingkup dan batasan dalam periode pelaporan.

This report provides general information about the Company’s performance, human resource development, and other programs/activities in the fulfillment of corporate social responsibility (CSR).

MATERIALITY LIMITATION G4-20 G4-21Material information is obtained from the PT Perta Arun Gas Office in accordance with the scope of the reporting. This information also involves key stakeholders, especially employees and shareholders who give their opinion on the information that must be submitted. The limitation report also identifies possible positive and negative impacts of each material aspect presented, which will directly affect the internal and external performance of the Company.

The scope and limitations in this report include three performance indicators: economic performance, environmental performance, and social performance. Material information on financial performance and corporate management, corporate governance, sustainability aspects, social responsibility programs, and integrated corporate value creation in the PAG business model are presented in this Report, while non-material information is not included in the Report. The reporting material includes both qualitative and quantitative data. Information regarding financial data includes financial data as disclosed in the Audited Consolidated Financial Statements of PAG for fiscal year 2017.

There were restatements of previous year financial data in this report, and there were no significant changes on the scopes and boundaries in the reporting year.

Ikhtisar Kinerja 20172017 Performance Highlights




IKHTISAR KINERJA 20172017 PERFORMANCE HIGHLIGHTS



PENCAPAIAN DAN PERKEMBANGAN PT PERTA ARUN GASAchievements And Developments of PT Perta Arun Gas

mendapatkan

ISRS7 Level 5

Berhasil memperoleh penghargaan

Patra Nirbhaya Karya Utamadari Kementerian ESDMatas keberhasilannya memperoleh

9.357.566 jam/hours

jam kerja aman

Successfully received Patra Nirbhaya Karya Utama award from the Ministry of Energy and Mineral Resources for its success in obtaining safe working hours of 9,357,566 hours.

Received ISRS7 Level 5

Tahun 2017, PT Perta Arun Gas memperoleh beberapa highlight yang dapat disebut dengan pencapaian, seperti:Some Achievements ofPT Perta Arun Gas in 2017 are:



Memperoleh

Laba Bersih sebesarEarned Net Profit amounting

and Revenue amounting

dan memperoleh

Pendapatan sebesar

USD24,523,789

USD77,666,342

Perkembangan industri gas yang sangat dinamis merupakan kesempatan bagi PT Perta Arun Gas untuk berkembang lebih pesat. Untuk bisa merealisasikan pengembangan bisnis, PT Perta Arun Gas membutuhkan dukungan dari PT Pertamina Gas sebagai induk Perusahaan, antara lain:- Kebijakan pengembangan bisnis- Kebijakan Pendanaan untuk proyek-proyek

strategis- Kebijakan terkait sumber daya manusia

Highlly dynamic gas industry development is an opportunity for PT Perta Arun Gas to grow more rapidly. To be able to realize the business development, PT Perta Arun Gas needs support from PT Pertamina Gas as the parent company. The supports are as follows:

- Business development policies- Funding policies for strategic projects

- Policies related to human resources



KINERJA KEUANGANFinancial Performance G4-9 G4-EC10 IR3

LAPORAN LABA/RUGIReport Profit/Loss 2017 2016 2015 2014

PendapatanRevenue 77.666.342 76.176.652 45.968.481 -

Beban Pokok PendapatanCost of Revenues 28.434.328 28.233.434 15.329.001 -

Laba KotorGross Profit 49.232.013 47.943.218 30.639.480 -

Beban Umum & AdministrasiAdministrative & General Expenses 7.632.703 7.905.321 3.249.894 1.713.833

Laba/Rugi UsahaBusiness Profit/Loss 41.599.310 40.037.898 27.389.585 (1.713.833)

Pendapatan (Beban) Lain-lainOther Revenues (Expenses) 8.735.572 6.303.683 5.226.307 (252.681)

Laba Sebelum PajakProfit Before Tax 32.863.738 33.734.215 22.163.279 (1.461.152)

Beban PajakTax Expense 8.339.949 8.458.875 5.153.813 -

Laba Tahun BerjalanCurrent Year Profit 24.523.789 25.275.340 17.009.467 (1.461.152)

EBITDA 48.586.943 48.010.167 34.835.302 (1.461.152)

17.009.466

(1.461.152)

25.275.34024.523.789

2015

2014

2016

2017

LABA/(RUGI)PROFIT/(LOSS)

-

45.968.481

76.176.65277.666.342

2015

2014

2016

2017

PENDAPATANREVENUE



NERACABalance Sheet 2017 2016 2015 2014

Aset LancarCurrent Assets 43.968.557 55.638.099 58.028.761 8.519.813

Aset Tidak LancarFixed Assets 89.081.126 94.128.801 96.953.747 83.739.313

JumlahTotal 133.049.684 149.766.900 154.982.509 92.259.126

Liabilitas LancarShort Term Liability 41.318.833 31.786.540 41.926.948 94.006.197

Liabilitas Tidak LancarLong Term Liability 51.624.589 83.395.937 97.793.165 -

EkuitasEquity 40.106.261 34.584.423 15.262.396 (1.747.070)

JumlahTotal 133.049.684 149.766.900 154.982.509 92.259.127

ARUS KASCash Flow 2017 2016 2015 2014

Arus Kas Dari Aktivitas OperasiCash Flow From Operational Activity 38.237.861 30.154.304 22.279.541 (1.989.355)

Arus Kas Dari Aktivitas InvestasiCash Flow From Investment Activity (7.216.811) (6.398.785) (10.661.272) (57.160.726)

Arus Kas Dari Aktivitas PendanaanCash Flow and Funding Activity (45.066.043) (25.210.476) 16.265.198 61.265.637

Kenaikan Bersih Kas dan Setara KasNet Decrease in Cash and Cash Equivalent

(14.044.993) (1.454.957) 27.883.467 2.115.556

Efek Perubahan Nilai Kurs Pada Kas dan Setara Kas / Effect of Exchange RateChange On Cash

(206.934) (685.781) 418.082 -

Saldo Kas dan Setara Kas Awal TahunBalance of Cash and Cash Equivalent in The Beginning of the Year

28.364.691 30.505.428 2.203.879 88.323

Saldo Kas dan Setara Kas Akhir TahunBalance of Cash and Cash Equivalent In The End of the Year

14.112.764 28.364.690 30.505.428 2.203.879

RASIO KEUANGANFinancial Ratio 2017 2016 2015 2014

Return of Equity (ROE) 157,78 271,51 973,60 N/A

Return of Investment (ROI) 36,30 32,06 22,48 N/A

Operating Profit Margin (OPM) 53,48 52,56 59,58 N/A

Net Profit Margin (NPM) 31,66 33,18 37,00 N/A

Cash Ratio (CaR) 33,71 89,23 72,76 2,34

Current Ratio (CuR) 105,76 175,04 138,40 9,06

Total Asset Turn Over (TATO) 1,50 50,86 29,66 0,00

Equity to Total Asset (ETA) 2,00 6,22 N/A 0,19

Time Interest Earned Ratio (TIER) 3,00 9,94 7,89 0,00



KILAS KINERJAPerformance in Brief G4-9 G4-17

KETERANGANDescription

SATUANUnit 2017 2016 2015 2014 ∆% ∆%

Volume RegasifikasiTotal Regasification BBTU 42,133 42,716 27,580 - -1.4% 35%

-

27,580

42,716 42,133

2015

2014

2016

2017

VOLUME REGASIFIKASITOTAL REGASIFICATION

KINERJA PERUSAHAANCompany Performance

NILAIValue

2017 2016 2015 2014BobotQuality

KlasifikasiClassification

BobotQuality


BobotQuality


BobotQuality


Nilai Kerja KeuanganValue of Financial Performance

57,50 SehatHealthy 60,00 Sehat

Healthy 56,00 SehatHealthy 2,00

Tidak Sehat

Unhealthy

Nilai Kerja PertumbuhanValue of Growth Performance

9,00

Tumbuh Sedang

Moderately Increased

17,00

Tumbuh TinggiHighly

Increased

9,00

Tumbuh Sedang


9,00

Tumbuh Sedang


Nilai Kerja AdministrasiValue of Adiminstration Performance

10,00 TertibOrderly 12,00 Tertib

Orderly 12,00 TertibOrderly 12,00 Tertib

Orderly

Nilai Tingkat KesehatanValue of Financial Soundness

76,50 Sehat (A)Healthy (A) 89,00

Sehat (AA)Healthy

(AA)77,00 Sehat (A)

Healthy (A) 23,00

Tidak Sehat (CCC)

Unhealthy (CCC)



PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAwards and Certifications G4-15

Pada tahun 2017, Perusahaan mendapatkan penghargaan diantaranya sebagai berikut:1. Penghargaan Keselamatan Migas (Piala Patra

Nirbhaya Karya Madya)2. Penghargaan HSSE Performance dalam program

ISRS Level 5

Pada tahun 2017, Perusahaan belum memiliki sertifikasi sistem manajemen yang dikeluarkan oleh lembaga independen. Sertifikasi yang telah dilaksanakan masih untuk peralatan dan instalasi yang digunakan untuk kegiatan operasional, yaitu berupa sertifikasi yang dikeluarkan oleh Dirjen Migas dalam bentuk SKPP & SKPI.

In 2017, the Company is honored to be given these two awards:1. Safety Oil and Gas Awards (Patra Nirbhaya Karya

Madya Charter)2. HSSE Performance Award in ISRS Level 5 program

In 2017, the Company hasn’t yet owned a management system certification issued by independent institution. The conducted certification is directed to operational equipment and installation, such as certification issued by Oil and Gas General Directorate in a form of SKPP & SKPI.

Penghargaan Keselamatan Migas HSSE FAIR 2017 Culture Award 2017: Best Team Culture Change Agent

Culture Award 2017: Best Leaders in Action Fire Combat Challenge Competition PC-Prove Hebat That PC-Prove Lebah

PRESTASI LAINNYAHSSE Fair 2017a. Juara 1 Fire Combat Challenge Competition Tingkat

Korporatb. Juara 1 Fire Combat Challenge Competition Tingkat

Direktoratc. Juara 2 Lomba Cerdas Cermat Tingkat Korporat

Forum Presentasi CIP Tingkat Pertagas Tahun 2017a. Gold : PC Prove Handalb. Silver : PC Prove Lebah, PC-Prove Hebat That, FT-Prove

Aneuk Naggroe, FT-Prove Malaka Regas

Gas Improvement & Innovation Award 2017a. Gold: PC-Prove Handal, PC-Prove Hebat Thatb. Silver: PC-Prove Lebah

Culture Award 2017a. Platinum: Best Leaders in Actionb. Gold: Best Team Culture Change Agent



INFORMASI EFEK LAINNYAOther Shares Information

Dalam kurun waktu periode pelaporan PT Perta Arun Gas juga belum pernah mencatatkan efek lainnya di Bursa efek. dengan demikian tidak ada informasi terkait kronologi pencatatan, aksi korporasi, perubahan jumlah efek, perubahan harga efek, nama bursa maupun peringkat efek.

In the period of reporting period PT Perta Arun Gas has also not listed other effects on the Stock Exchange, thus there is no information related to the chronology of recording, corporate action, changes in the number of securities, changes in the price of securities, the name of the stock or other effects rate.

INFORMASI OBLIGASI, SUKUK ATAU OBLIGASI KONVERTIBELInformation of Bond, Sukuk, or Convertible Bond

Hingga akhir tahun 2017 PT Perta Arun Gas tidak menerbitkan obligasi, sukuk dan obligasi konversi. dengan demikian Laporan ini tidak menyajikan informasi terkait jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar, tingkat bunga/imbalan, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk.

PT Perta Arun Gas is a limited company and until end of 2017 didn’t carry out shares trade. Thus information regarding the amounf of outstanding shares, market capitalization, highest share price, lowest share price, and the closing share price as well as traded shares volume cannot be reported.

INFORMASI SAHAMInformation of Shares

PT Perta Arun Gas merupakan Perseroan Terbatas tertutup, dan sampai dengan akhir tahun 2017 tidak melakukan perdagangan saham. dengan demikian Laporan ini tidak menyajikan informasi mengenai jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi, harga saham terendah dan harga saham penutupan serta volume saham yang diperdagangkan.

PT Perta Arun Gas is a limited company and until end of 2017 didn’t carry out shares trade. Thus information regarding the amounf of outstanding shares, market capitalization, highest share price, lowest share price, and the closing share price as well as traded shares volume cannot be reported.



PERISTIWA PENTING 2017Event Highlights 2017

A. BERKAITAN DENGAN OPERASI / Related to Operation

B. BERKAITAN DENGAN SUMBER DAYA MANUSIA / Related to Human Resources

Penandatanganan Kontrak Pengelolaan Pela-buhan Blang Lancang antara PT Perta Arun Gas dan PT Pertamina Trans Kontinental tanggal 11 Januari 2017 di Bintan.

Signing of Blang Lancang Port Management Contract between PT Perta Arun Gas and PT Pertamina Trans Continental on 11th January 2017 in Bintan.

Penandatanganan Perjanjian Layanan Kesehatan antara PT Perta Arun Gas & PT Pertamina Bina Medika tanggal 23 Januari 2017 di Kantor Pusat PT Perta Arun Gas, Jakarta.

Signing of a Health Service Agreement between PT Perta Arun Gas & PT Pertamina Bina Medika dated 23rd January 2017 at PT Perta Arun Gas Head Office, Jakarta.

Serah terima kapal PT Pertamina Trans Kontinental kepada PT Perta Arun Gas, untuk mendukung kegiatan Operasional pengelolaan terminal blang lancang tanggal 08 Agustus 2017 di PT Perta Arun Gas Plant Site.

The transfer of ships from PT Pertamina Trans Continental to PT Perta Arun Gas in order to support the Operation activities of blang lancang terminal management on 8 August 2017 at PT Perta Arun Gas Plant Site.

Penandatanganan Perjanjian Sewa Harbour Tug di Pelabuhan Blang Lancang dengan PT Pertamina Trans Kontinental tanggal 7 Juli 2017 di Kantor Pusat PT Perta Arun Gas Jakarta.

Signing of Harbor Tug Rent Agreement in Blang Lancang Port with PT Pertamina Trans Continental on 7 July 2017 at Head Office of PT Perta Arun Gas Jakarta.



C. BERKAITAN DENGAN KONTRAK KERJASAMA / Related to Cooperation Agreement

D. BERKAITAN DENGAN KEGIATAN CSR / Related to CSR Activities

Pengukuhan Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT) PT Perta Arun Gas tanggal 12 Juli 2017 di Main Office Plant Site – Lhokseumawe, Aceh.

Inauguration of Uncertain Time Worker (PWTT) of PT Perta Arun Gas on 12th July 2017 at the Main Office Plant Site – Lhokseumawe, Aceh.

Penandatanganan perjanjian optimalisasi aktiva kilang LNG ARUN antara LMAN dan PT Perta Arun Gas tanggal 18 Desember 2017 di Hotel Borobudur Jakarta.

Signing of the agreement to optimize the assets of LNG ARUN refinery between LMAN and PT Perta Arun Gas dated 18 December 2017 at Hotel Borobudur Jakarta.

Peresmian program CSR Capacity Building for Nearby Community oleh President Director PT Perta Arun Gas dan dihadiri oleh perwakilan DPRK Lhokseumawe selaku pengawas Program CSR Perusahaan tanggal 10 Maret 2017 di wilayah Kota Lhokseumawe, Aceh.

Inauguration of CSR Capacity Building for Nearby Community program by the President Director of PT Perta Arun Gas and attended by representatives of DPRK Lhokseumawe as a supervisor of the Company’s CSR program on 10 March 2017 in Lhokseumawe City, Aceh.

Pengukuhan Bapak Isro Mukhidin sebagai Finance & GS Director PT Perta Arun Gas tanggal 18 Juli 2017 di Oil Center PT Pertamina Gas.

Inauguration of Mr. Isro Mukhidin as Finance & GS Director of PT Perta Arun Gas on 18 July 2017 at Oil Center of PT Pertamina Gas.



E. LAIN-LAIN / Others

Pelaksanaan Team Building PT Perta Arun Gas tanggal 10 – 11 Februari 2017 di Stadion Kompleks PT Perta Arun Gas Plant Site.

Team Building Implementation of PT Perta Arun Gas on 10th – 11th February 2017 at Complex Stadium of Perta Arun Gas Plant Site.

Kunjungan Badan Penanaman Modal Daerah Aceh (PMDA) dan Management Ocean Holding Co tanggal 27 Juli 2017 di Main Office PT Perta Arun Gas Lhokseumawe, Aceh.

Visit of Aceh Regional Investment Board (PMDA) and Management Ocean Holding Co on 27 July 2017 to the Main Office of PT Perta Arun Gas Lhokseumawe, Aceh.

Acara Malam Syukuran Prestasi PT Perta Arun Gas untuk Tim HSE Juara 1 Lomba Fire Fighter Combat Challenge Tingkat Pertamina Korporate dalam Rangka HSSE Fair Pertamina 2017 dan Perolehan Piagam Patra Nirbhaya Karya Madya tanggal 06 September 2017 di Plant Site Lhokseumawe, Aceh.

Award-Winning Night Event of PT Perta Arun Gas to celebrate HSE Team being the First Winner of Fire Fighter Combat Challenge of Pertamina Corporate Contest in HSSE Fair Pertamina 2017 and Patra Nirbhaya Karya Madya Charter Award on 6 September 2017 at Lhokseumawe Plant Site, Aceh.



SAMBUTAN DAN LAPORAN DEWAN KOMISARIS Greetings & Report of Board of Commissioners G4-1 G4-2

HendroyonoKomisaris UtamaPresident Commissioner



Para Pemegang Saham Yang Terhormat,Dear Shareholders,

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, kita dapat bertemu kembali dalam Laporan Tahunan tahun 2017 PT Perta Arun Gas.

Dewan Komisaris menyambut baik penyusunan dan penerbitan Laporan ini karena selaras dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG), serta dalam rangka memberikan informasi atas kinerja yang terintegrasi tentang pencapaian usaha PT Perta Arun Gas.

PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSI MENGENAI PENGELOLAAN PERUSAHAANPada tahun 2017, PT Perta Arun Gas telah beroperasi dengan sangat baik dengan kinerja KPI sebesar 101%, dimana volume regasifikasi yang dicapai selama tahun 2017 adalah sejumlah 42,133 BBTU dengan performance sebesar 105% atau 5% melebihi target volume RKAP 2017 yang telah direncanakan sebesar 40,296 BBTU. Sementara pencapaian laba bersih di tahun 2017 adalah sebesar USD24,52 juta, atau 33% melebihi target yang direncanakan yaitu sebesar USD18,48 juta. Secara keseluruhan kinerja Direksi PT Perta Arun Gas pada tahun 2017 ini jauh melebihi target sehingga Komisaris memberikan penghargaan yang sangat tinggi.

Selain kesuksesan di bidang keuangan dan operasional, Dewan Komisaris juga mengapresiasi penerapan komitmen Direksi terhadap praktek Health, Safety, Security & Environment (HSSE), yaitu dapat

We shall thank Allah SWT on His grace and guidance that PT Perta Arun Gas (PAG) can go through 2017 well and successfully.

Board of Commissioners welcomes the preparation and issuance of this Annual Report because it is in line with the principles of the Good Corporate Governance (GCG), and in regards to giving the information on the integrated performance regarding the Company’s business achievements.

EVALUATION ON THE PERFORMANCE OF BOARD OF DIRECTORS REGARDING THE COMPANY’S MANAGEMENTIn 2017, PT Perta Arun Gas had operated very well, both from the KPI performance, which increased by 101%, and the regasification volume achieved during 2017, which was 42.133 BBTU or with performance by 105% or 5% exceeded the target volume RKAP 2017 planned, which was USD40.296 BBTU. Meanwhile, the achievement of net profit in 2017 was USD24.52 million, or 33% exceeded the target planned, which was USD18.48 million. Overall performance of Board of Directors PT Perta Arun Gas in 2017 far exceed the target, therefore the Board of Commissioners gave an excellent reward.

In addition to the success of financial and operational area,Board of Commissioners also appreciate the implementation of commitments of Board of Directors on the practices of Health,Safety, Security & Environment (HSSE),



mempertahankan zero fatality selama tahun 2017. Keberhasilan menjaga kinerja tersebut memperlihatkan bahwa Direksi dan jajaran manajemen telah menjalankan Perusahaan dengan tata kelola yang sangat baik.

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA PERUSAHAANSebagaimana diketahui, pembangunan Arun LNG Receiving & Regasification Terminal merupakan salah satu proyek infrastruktur nasional yang terintegrasi dengan pembangunan jaringan pipa Arun – Belawan dalam rangka mengembangkan ekonomi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

Pengembangan usaha PT Perta Arun Gas yang sudah beroperasi selain kilang regasifikasi, antara lain yaitu LNG Filling Station atau LNG Trucking, Peaker Line, Jasa O & M dengan PHE (Condensate Tank Facilities, Sulfur dan Treating Unit). Sedangkan Proyek yang sedang berjalan adalah LNG Hub dan LPG Facilities. Untuk 5 tahun ke depan, PAG merencanakan untuk pembangunan fasilitas LNG Small Vessel, pengelolaan fasilitas LPG Transhipment, pengembangan potensi bisnis atas fasilitas condensate dan sulfur, mengembangkan bisnis LNG Bunkering dan mengembangkan bisnis Cooling Down.

which was marked by being able to maintain zero fatality during 2017. The success in maintaining the performance show that the Board of Directors and the management have been running the company with very good corporate governance.

VIEW ON THE COMPANY’S BUSINESS PROSPECTSAs it is known, the construction of Arun LNG Receiving & Regasification Terminal is one of the integrated national infrastructure projects with the construction of pipeline Arun - Belawan in developing economy in Aceh and North Sumatera area.

Business development of PT Perta Arun Gas, which has been operated in addition to regasification refineries, include LNG Filling Station or LNG Trucking, Peaker Line, O & M with PHE Services (Condensate Tank Facilities, Sulphur and treating unit). While the ongoing Projects are LNG Hub and LPG Facilities. For the next 5 years, PAG plans to develop LNG Small Vessel facilities, management of LPG Transhipment facilities, business potency development on condensate and sulphur facility, develop LNG Bunkering business and develop Cooling Down business.



Perkembangan industri gas yang sangat dinamis merupakan peluang bagi PT Perta Arun Gas untuk berkembang lebih pesat. Untuk bisa merealisasikan pengembangan bisnis, PT Perta Arun Gas membutuhkan dukungan dari PT Pertamina Gas sebagai induk perusahaan. Selain dukungan internal secara korporasi, PT Perta Arun Gas juga membutuhkan dukungan dari Pemerintah melalui instansi-instansi/badan-badan Pemerintah terkait sinergi, regulasi dan pengamanan operasional.

PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARISDi Tahun 2017 susunan Dewan Komisaris PT Perta Arun Gas mengalami perubahan anggota Dewan Komisaris yaitu pada tanggal 29 September 2017, Sdr. Didik Sasongko Widi diberhentikan dari jabatan Komisaris.

PENUTUPDewan Komisaris menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Direksi beserta seluruh pekerja PT Perta Arun Gas atas pencapaian kinerja tahun 2017. Diharapkan pencapaian kinerja ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan untuk tahun-tahun mendatang.

HendroyonoKomisaris UtamaPresident Commissioner

Gas industry development that is highly dynamic is an opportunity for PT Perta Arun Gas to grow more rapidly. To be able to realize business development, PT Perta Arun Gas needs support from PT Pertamina Gas as the parent company. In addition to the internal support corporately, PT Perta Arun Gas also needs support from the Government through Government institutions/agencies regarding synergy, regulation and operational security.

CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERSIn 2017 the composition of Board of Commissioners of PT Perta Arun Gas changes as in Mr. Didik Sasongko Widi is released from his duty per 29 September 2017.

CLOSINGThe Board of Commissioners express their gratitude and high appreciation to the Board of Directors and all employees of PT Perta Arun Gas on performance achievement in 2017. This performance achievement is expected to be able to be maintained and improved for the upcoming years.


28 PT Perta Arun GasLaporan Terintegrasi 2017 Integrated Report28 PT Perta Arun GasLaporan Terintegrasi 2017 Integrated Report

PROFIL DEWAN KOMISARIS Profiles of Board of Commissioners

HENDROYONOKomisaris Utama / President CommissionerPeriode: 17 Desember 2015–sampai saat iniPeriod: December 17, 2015–present

Hendroyono (Yogyakarta, 09 November 1959) memperoleh gelar Master dalam bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas Illinois – USA pada tahun 1997. Beliau menempati posisi Komisaris Utama PT Perta Arun Gas sejak 17 Desember 2015.

Karir profesional beliau di Grup Pertamina dimulai pada tahun 1986 melalui program Bimbingan Profesi Sarjana Akuntansi. Sejak saat itu, posisi beliau semakin meningkat dan telah menempati beberapa posisi penting di PT Pertamina (Persero) yaitu Finance & Business Support Director di PT Pertamina Gas (2015–2017), VP Manajemen Resiko Dit. Keuangan (2008), Kepala Divisi Perbendaharaan Dit. Keuangan, Manajer Perencanaan & Evaluasi Dit. Keuangan (2005), Manajer Pengelolaan Dana (2003).

Hendroyono (Yogyakarta, 9th November 1959) got Master’s Degree in Economic Accounting from the University of Illinois – USA in 1997. He was appointed as President Commissioner of PT Perta Arun Gas since 17th December 2015.

His professional career in Pertamina Group started in 1986 through a Profession Guidance program of Bachelor of Accounting. Since then, his position has been upgraded and he had served in several important positions in PT Pertamina (Persero), namely Finance & Business Support Director at PT Pertamina Gas (2015–2017), VP of Risk Management Dit. Finance (2008), Head of Treasury Division Dit. Finance, Planning & Evaluation Manager Dit. Finance (2005), Fund Management Manager (2003).


29PT Perta Arun GasLaporan Terintegrasi 2017 Integrated Report 29PT Perta Arun GasLaporan Terintegrasi 2017 Integrated Report

Didik Sasongko Widi (Yogyakarta, 18 Maret 1964) memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1988 dan Pasca Sarjana Teknik Industri pada tahun 1998 dari Universitas Indonesia.

Sepanjang karir profesionalnya, beliau pernah menempati beberapa posisi penting di Grup Pertamina, yaitu President Director PT Badak NGL (2017), VP LNG tahun (2013), LNG Commercial Manager (2012), LNG & LPG Manager (2012), dan LNG Commercial Manager (2011), serta Manajer Pengembangan Pasar LNG (2010).

Didik Sasongko W. (Yogyakarta, 18 Maret 1964) got his Bachelor of Civil Engineering from Gajah Mada University in 1988 and his Master of Industrial Engineering from University of Indonesia in 1998.

During his professional career, he had served in several important positions in Pertamina Group, namely President Director of PT Badak NGL (2017), LNG VP (2013), LNG Commercial Manager (2012), LNG & LPG Manager (2012), LNG Commercial Manager (2011), and LNG Market Development Manager (2010).

DIDIK SASONGKO WIDIKomisaris / CommissionerPeriode: 05 November 2014–29 September 2017Period: November 05, 2014–September 29, 2017



SETYORINI TRI HUTAMIKomisaris / CommissionerPeriode: 17 Februari 2016–sampai saat iniPeriod: February 17, 2016–present

Setyorini Tri Hutami (Surakarta, 26 September 1963) memperoleh gelar Master dalam bidang Management di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 2006.

Karir profesional di PPPTMGB “LEMIGAS dimulai pada tahun 1993 sebagai Asisten Penganalisis Aplikasi Pengendalian Korosi. Sejak saat itu, posisi Beliau semakin meningkat dan telah menempati beberapa posisi seperti Direktur Bahan Bakar Minyak di BPH Migas (2017), Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (2015), Kepala Bagian Penyusunan Rencana Kerja Biro Perencanaan dan Kerja Sama Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM (2010), Kepala Bagian Program dan Anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM (2010), Kepala Sub Bagian Perencanaan Migas Biro Perencanaan dan Kerja Sama Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM (2006), Kepala Sub Bagian Evaluasi Minyak dan Gas Bumi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM (2001), dan Kepala Sub Bagian Pengkajian Ekonomi dan Energi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM (1998).

Setyorini Tri Hutami (Surakarta, 26th September 1963) got her Master of Management from the University of Gadjah Mada in Yogyakarta in 2006.

Her professional career at PPPTMGB “LEMIGAS started in 1993 as an Assistant for Corrosion Control Application Analyzer. Since then, her position has been upgraded and she had served in several positions namely Director of Fuel Oil at BPH Migas (2017), Development Director of Oil and Gas Downstream Business, Directorate General of Oil and Gas (2015), Head of Work Planning Preparation, Planning and Cooperation Bureau,

Secretariat General of the Ministry of Energy and Mineral Resources (2010), Head of Program and Budget Division, Secretariat General of the Ministry of Energy and Mineral Resources (2010), Head of Sub Division of Oil and Gas Planning, Bureau of Planning and Cooperation, Secretariat General of Ministry of Energy and Mineral Resources (2006), Head of Sub Division of Oil and Gas Evaluation, Foreign Cooperation Bureau, Secretariat General of Ministry of Energy and Mineral Resources (2001), and Head of Sub Division of Economic and Energy Assessment, Bureau of Planning and Cooperation, Secretariat General of Ministry of Energy and Mineral Resources (1998).



SETYORINI TRI HUTAMIKomisaris / Commissioner

HENDROYONOKomisaris Utama / President Commissioner

DIDIK SASONGKO WIDIKomisaris / Commissioner



SAMBUTAN DAN LAPORAN DIREKSI Greetings & Report of Board of Directors G4-1 G4-2

Teuku KhaidirDirektur UtamaPresident Director



Pemegang Saham Dan Dewan Komisaris Yang Terhormat,Dear Shareholders And Board Of Commissioners,

Selamat berkunjung di Laporan Tahunan Terintegrasi 2017 PT Perta Arun Gas. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, PT Perta Arun Gas dapat melalui tahun 2017 yang penuh dinamika dan tantangan untuk kemajuan Perusahaan.

Laporan Tahunan Terintegrasi 2017 disusun tidak hanya sesuai dengan ketentuan yang diatur otoritas Jasa Keuangan (OJK)/Badan Pengawas Penanaman Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Laporan ini juga menyertakan informasi terkait aspek-aspek keberlanjutan dari Global Reporting Initiatives (GRI), serta kerangka kerja integrated reporting dari International Integrated Reporting Council (IIRC).

Penyusunan dan penerbitan laporan tahunan yang terintegrasi diharapkan mendukung pencapaian visi PT Perta Arun Gas untuk menjadi Perusahaan Bisnis Regasifikasi dan LNG Hub Kelas Dunia pada tahun 2021. ANALISIS ATAS KINERJA PERUSAHAANSebagai perusahaan yang bergerak di sektor regasifikasi, PT Perta Arun Gas menerapkan beberapa strategi dalam rangka menjaga customer satisfaction terhadap pelanggan khususnya pelanggan utama. Direksi menerapkan 5 kebijakan strategis dalam memanfaatkan tantangan menjadi keuntungan yaitu:1. Menciptakan “safety oriented” di seluruh lini

operasi PAG (HSE focus).2. Meningkatkan kehandalan infrastruktur yang

ada untuk mencapai operation excellence.

Welcome to PT Perta Arun Gas 2017 Integrated Report. Praise and gratitude to Allah SWT for His mercy and grace, PT Perta Arun Gas is able to go through 2017 that is full of dynamics and challenges for the Company’s improvement.

The 2017 Integrated Annual Report is prepared not only in accordance with the provisions regulated by the Financial Services Authority (OJK)/Supervisory Agency of Capital Investment – Financial Institution (Bapepam-LK). This report also includes information regarding the sustainability aspects of the Global Reporting Initiatives (GRI), as well as the integrated reporting framework of the International Integrated Reporting Council (IIRC).

The preparation and issuance of the integrated annual report is expected to support the achievements of PT Perta Arun Gas’ visions to become a World Class Regasification Business and LNG Hub Company in 2021.

CORPORATE PERFORMANCE ANALISYSAs a company that runs in the regasification sector, PT Perta Arun Gas has implemented several strategies in order to maintain customers’ satisfaction to customers, especially the main customers. The Board of Directors have applied 5 strategic policies in utilizing the challenges into advantages, namely:

1. Creating “safety oriented” in all operational lines of PAG (HSE focus).

2. Increasing the reliability of the existing infrastructure to achieve operation excellence.



3. Menyiapkan tenaga sumber daya manusia (SDM) berbasis kompetensi.

4. Mengembangkan budaya manajemen risiko sebagai norma seluruh individu dan fungsi di Perusahaan dalam pemahaman, cara pandang dan jenis tindakan atas eksposur risiko yang dihadapi termasuk risiko yang perlu diambil.

5. Menetapkan target efisiensi operasi kilang dan mengendalikan losses yang memiliki daya saing.

Kelima langkah strategis tersebut tetap dilaksanakan pada tahun 2017 sehingga mampu memaksimalkan kinerja operasional Perusahaan selama tahun 2017 dan hasil yang diperoleh melebihi target seperti ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Pada tahun 2017 PT Perta Arun Gas beroperasi dengan kapasitas dan kinerja yang semakin meningkat sehingga memberikan laba yang cukup signifikan. Secara operasional pencapaian Plant Avaibility Factor (PAF) regas plant mencapai 99.94% melebihi target 95.89% dengan volume regasifikasi tercapai 42,133 BBTU melebihi target 40,296 BBTU. Pencapaian KPI Perusahaan tahun 2017 adalah sebesar 101%.

Pencapaian kinerja operasional diatas mempengaruhi kinerja keuangan Perusahaan secara signifikan. Secara umum, kinerja keuangan Perusahaan memperlihatkan kenaikan revenue dibanding tahun 2016 yaitu revenue tahun 2017 sebesar USD77,67 juta vs USD76,18 juta.

3. Preparing competence-based human resources (HR).

4. Developing risk management culture as the norm of all individuals and functions in the Company in understanding, viewing, and action type on risk exposures faced, including the risks that need to be taken.

5. Determining efficiency target of refinery operation and controlling losses that have competitiveness.

Those five strategic steps were still implemented in 2017 hence it can maximize the Company’s operational performance during 2017 and the results obtained had exceeded the targets set out in the Work Plan and Corporate Budget (RKAP).

In 2017 PT Perta Arun Gas operated with increased capacity and performance to provide significant profit. Operationally, the achievement of the Plant Availability Factor (PAF) was 99.94% exceeded the 95.89% target with regasification volume reached 42,133 BBTU, exceeded the target of 40,296 BBTU. The Company’s KPI Achievement of 2017 was equal to 101%.

Achievement of the above operational performance had significantly affected the Company’s financial performance. In general, the Company’s financial performance showed increase of revenues compared to 2016, which in 2017 the revenue amounted USD77.67 million vs USD76.18 million.



Meningkatnya pencapaian tersebut dipengaruhi beberapa hal, diantaranya: meningkatnya jumlah kargo LNG pada tahun 2017 menjadi 16 kargo dibandingkan pada tahun 2016 sejumlah 15 kargo. Semua pencapaian tersebut didukung dengan kinerja aspek safety yang sangat baik dimana pencapaian jumlah jam kerja aman mencapai 9.357.566 jam dengan Number of Accident (NOA) nihil.

PROSPEK USAHA REGASIFIKASIDengan realisasi volume regasifikasi pada tahun 2017 rata-rata sebesar 110,7 MMSCFD diharapkan pada tahun 2018 kilang penerimaan dan regasifikasi LNG terminal mengalami peningkatan sebesar 143,1 MMSCFD. Sejalan dengan perkembangan kawasan industri seperti antara lain Kawasan Industri Medan dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Medan serta meingkatnya kebutuhan listrik, diharapkan akan membuka peluang peningkatan utilisasi Kilang Penerimaan dan Regasifikasi LNG Terminal pada tahun 2021 yang ditargetkan sebesar 167 MMSCFD.

USAHA LAINNYAPT Perta Arun Gas juga memiliki prospek usaha kedepan dalam kurun waktu 2017–2021 yang meliputi antara lain:a. Membangun fasilitas LNG Hubb. Membangun fasilitas LNG Small Vesselc. Pengelolaan fasilitas LPG Transhipmentd. Mengembangkan potensi bisnis atas

fasilitas condensate dan sulfure. Mengembangkan bisnis LNG bunkeringf. Mengembangkan bisnis Cooling Down LNGg. Optimalisasi fasilitas LNG Filling Station

melalui cargo dock dan iso tank truck

The increase of achivement was influenced by several things, include: the increase of the number of LNG cargo in 2017, which was 15 Cargos compare to the number of cargo in 2016, which was 16 Cargos. All achievements were supported by the very good safety aspects performance, which the achivement of the number of safe work hours reached 9,357,566 hours with zero Number of Accident (NOA).

REGASIFICATION BUSINESS PROSPECTWith the realization of regasification volume in 2017 amounting 110.7 MMSCFD, it is expected that in 2018 Reception refinary and Regasification of LNG Terminal experienced increase amounting 143.1 MMSCFD. In line with the development of industrial area such as Medan Industrial Area and Sei Mangkei Medan Special Economy Area; also, as the electricity needs that are increased, it is expected that it will be able to bring more opportunity to increase the utilization of Reception refinary and Regasification of LNG Terminal in 2021, which is targetted amounting 167 MMSCFD.

OTHER BUSINESSPT Perta Arun Gas also has a prospective business in the period 2017–2021 which include among others:a. Build LNG Hub facilityb. Build Small Vessel LNG facilityc. Management of LPG Transhipment facilityd. Develop business potentials over condensate

and sulfur facilitiese. Develop bunker LNG businessf. Develop LNG Cooling Down businessg. Optimization of LNG Filling Station facility

through cargo dock and iso tank truck



TANTANGAN YANG DIHADAPITantangan Perusahaan dalam menghadapi dan menyikapi usaha secara berkelanjutan antara lain:

INTERNAL:a. Jumlah dan kompetensi sumber daya

manusia perlu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

b. Peningkatan dan konsistensi pemanfaatan sistem informasi keuangan, procurement dan operasional.

c. Peningkatan terhadap perencanaan program maintenance secara terintegrasi dalam rangka meningkatkan lifetime dan kehandalan peralatan.

d. Strategi penyelesaian kontrak dengan customer perlu disinkronkan dengan kebijakan Korporat (PT Pertamina Persero).

EKSTERNAL:a. Tuntutan customer terhadap peningkatan

efisiensi discrepancy, fuel own use dan biaya operasional.

b. Keamanan lingkungan operasional. c. Adanya aturan pemerintah yang berdampak

pada pengembangan bisnis Perusahaan.d. Kebijakan Lembaga Manajemen Aset Negara

(LMAN) terhadap optimalisasi pemanfaatan seluruh aset yang disewakan ke PAG.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh Perusahaan dalam rangka menyikapi tantangan-tantangan internal dan ekternal di tahun 2016 adalah sebegai berikut:

CHALLENGESThe Company’s Challenges in running and sustaining business continuously include:

INTERNAL:a. The improvement of the number and

competence of human resources in accordance with the organization needs.

b. The increased and consistent use of financial, procurement and operational information systems.

c. The improvement of the integrated maintenance program planning in order to enhance the lifetime and reliability of the equipment.

d. The synchronization of the contract completion strategy between the the customer and the Corporate Policy (PT Pertamina Persero).

EXTERNAL:a. Customer demands for increased efficiency

of discrepancy, fuel own use and operational cost.

b. Operational environment security.c. The existence of government rules that affect

the development of the Company’s business.d. The policy of the State Asset Management

Institute (LMAN) to optimize the utilization of all assets leased to PAG.

The efforts made by the Company in order to address internal and external challenges in 2016 are as follows:



INTERNAL:a. Penetapan struktur organisasi dan sistem

tata kerja organisasi dengan memper-timbangkan kondisi usaha saat ini dan ke depan dengan berbasis (Restrukturisasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia) RPSDM.

b. Optimalisasi dan peningkatan kompetensi manpower telah dilakukan melalui manpower planning, rekrutasi dan mutasi.

c. Peningkatan utilisasi sistem MySAP (FICO, HR, MMNH, S&D, PM), peningkatan dan penyediaan sarana dan prasarana Information & Communication Technology (ICT).

d. Melakukan peningkatan program maintenance berbasis Plant Maintenance (PM) dan sinkronisasi proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan rencana program maintenance.

e. Sosialisasi terhadap target-target dan rencana kerja perusahaan melalui penerapan kinerja performance individu (KPI).

f. Melakukan upaya perbaikan terhadap operasional dalam rangka menurunkan penggunaan fuel own use dan discrepancy guna meyakinkan customer antara lain pembangunan dedicated line dan rasionalisasi penggunaan utilities.

EKSTERNAL:a. Dalam kontraktual dengan LMAN, telah

diatur terkait status barang yang disewa dalam kondisi free & clear.

b. Meningkatkan kerjasama dengan aparat keamanan (TNI & POLRI).

c. Mendorong penyelesaian kontrak jangka panjang dengan melibatkan PT Pertamina (Persero) selaku korporasi.

INTERNAL:a. Established the organizational structure

and work system by considering current and future business conditions with the RPSDM (Restructuring of Human Resource Management);

b. Optimized and improved the manpower competency through manpower planning, recruitment and mutation.

c. Improved the MySAP system utilization (FICO, HR, MMNH, S & D, PM), upgraded and provided facilities and infrastructure Information & Communication Technology (ICT);

d. Improved the program maintenance based on Plant Maintenance (PM) and synchronized the procurement process of goods and services in accordance with the plan maintenance program;.

e. Socialized the targets and work plans of the company through the implementation of key performance indicator (KPI).

f. Made efforts to improve the operational in order to reduce fuel own use and discrepancy to assure the customer about dedicated line development and rationalization of utilities usage.

EXTERNAL:a. Set a regulation relate to the status of leased

goods in a free & clear condition in contractual with LMAN.

b. Increased cooperation with the security body (TNI & POLRI).

c. Encouraged the settlement of long-term contracts involving PT Pertamina (Persero) as a corporation.



PENUTUPTercapainya seluruh target operasional perusahaan di tahun 2017 merupakan bukti dari sinergi seluruh pekerja dan stakeholders.

Pada kesempatan ini, Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pekerja atas upaya dan dukungan dalam mencapai target perusahaan. Selain pencapaian di tahun 2017 ini, namun masih terdapat tantangan-tantangan yang harus disikapi ke depan. Direksi mengharapkan seluruh pekerja untuk terus melakukan improvisasi dalam bekerja sehingga perusahaan mampu mempertahankan pertumbuhan di masa mendatang.

Direksi juga menyadari bahwa pencapaian perusahaan saat ini tidak lepas dari peran stakeholders melalui kerjasama, komunikasi dan koordinasi yang terbina dengan baik secara berkesinambungan. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders atas dukungan dan kepercayaan kepada PAG selama ini.

Semoga pencapaian-pencapaian Perusahaan dapat bermanfaat bagi seluruh pekerja dan stakeholders, serta seluruh upaya kita mendapat berkah dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

TEUKU KHAIDIRPresident Director

CLOSINGThe achievement of all operational targets in 2017 is evidence of the synergy of all employees and stakeholders.

On this occasion, the Board of Directors sends their gratitude towards all employees for their efforts and supports in achieving the company’s target. There will be more challenges that must be addressed in the future.

The Board of Directors expects all employees to continue making improvement so that the company is able to mantain the growth in the future.

The Board of Directors is also aware that the achievement of the company can not be separated from the role of stakeholders through cooperation, communications and coordination that is well developed on an ongoing basis. We would like to thank all stakeholders for their support and trust to PAG.

Hopefully the achievements of the Company can be beneficial to all employees and stakeholders, and all our efforts to be gained from Allah SWT, God Almighty.



BUDI AMBARDI WIJONOFinance & General Support Director

BUDIYANATechnical & Operation Director

ISRO MUKHIDINFinance & General Support Director




PROFIL DIREKSIProfiles of Board of Directors

TEUKU KHAIDIRPresident Director Periode I:16 September 2013–08 Oktober 2016Period I: September 16, 2013–October 08, 2016Periode II: 15 November 2016–29 September 2017Period II: November 15, 2016–September 29, 2017

Banda Aceh, 13th May 1960. He is a graduate of University of North Sumatera, Chemical Engineering major; and got his Master of Management from the University of Jenderal Soedirman in 2005.

He has appointed as the President Director in PT Perta Arun Gas since 09 October 2013 until 29 September 2017. During his professional career, he had served various important positions in Pertamina, include Operation Director of PT TPPI (2013),General Manager Refinery Unit IV-Cilacap (2013) and General Manager Refinery Unit III Plaju (2012).

Banda Aceh, 13 Mei 1960. Lulusan dari Universitas Sumatera Utara jurusan Teknik Kimia dan Magister Manajemen dari Universitas Jenderal Soedirman tahun 2005.

Beliau menjabat sebagai President Director PT Perta Arun Gas sejak 09 Oktober 2013 sampai dengan 29 September 2017. Sepanjang karir profesionalnya, beliau telah menempati berbagai posisi penting di lingkungan Pertamina, yaitu Direktur Operasi PT TPPI (2013), General Manager Refinery Unit IV-Cilacap (2013) dan General Manager Refinery Unit III-Plaju (2012).



Tegal, 18 Agustus 1965. Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan Magister Management Universitas Gadjah Mada.

Beliau menjabat sebagai Finance & General Support Director PT Perta Arun Gas sejak 18 Juli 2017. Sepanjang karir profesionalnya, beliau telah menempati berbagai posisi penting di Pertamina, yaitu Finance Manager MOR V Surabaya (2015), Finance Manager RU IV Balongan (2013) dan Project Finance Manager (2012).

Tegal, 18th August 1965. He is a graduate of Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) and got his Master of Management from the University of Gadjah Mada.

He has appointed as finance & General Support Director in PT Perta Arun Gas since 18 July 2017. During his professional career, he had served various important positions in Pertamina, include Finance Manager MOR V in Surabaya (2015), Finance Manager RU IV Balongan (2013) and Project Finance Manager (2012).

ISRO MUKHIDINFinance & General Support Director Periode: 18 Juli 2017–sampai saat iniPeriod: July 18, 2017–present



Blitar, 22 Juni 1964. Lulusan dari Universitas Airlangga Surabaya jurusan Akuntansi.

Beliau menjabat sebagai Finance & General Support Director PT Perta Arun Gas sejak 17 April 2014 sampai dengan 14 April 2017. Sepanjang karir profesionalnya, beliau telah menempati berbagai posisi penting di Pertamina, yaitu Tax Accounting & Compliance Manager (2012), Upstream Finance Business Support Manager (2011), dan Manajer Kontroler Dit. Hulu (2009).

Blitar, June 22, 1964, a graduate from Airlangga University in Surabaya, Accounting major.

He has appointed as a Finance & General Support Director in PT Perta Arun Gas since 17th April 2014 until 14th April 2017. During his professional career, he had served various important positions in Pertamina, include Tax Accounting & Compliance Manager (2012), Upstream Finance Business Support Manager (2011), and Controller Manager of Upstream Directorate (2009).

BUDI AMBARDI WIJONOFinance & General Support Director Periode: 17 April 2014–14 April 2017Period: April 17, 2014–April 14, 2017



Klaten, 28 Januari 1963. Lulusan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta jurusan Teknik Kimia. Beliau menjabat sebagai Technical & Operation Director PT Perta Arun Gas sejak 01 November 2016. Sepanjang karir profesionalnya, beliau telah menempati berbagai posisi penting di Pertamina yaitu Operation Director PT Perta Samtan Gas (2013), VP Optimalisasi Kinerja Operation PT Pertamina Gas (2012), Manajer Perencanaan & Budgeting PT Pertamina Gas (2011) dan Manager Asset Integrity PT Pertamina Gas (2009).

Klaten, 28th January 1963, a graduate from Gadjah Mada University in Yogyakarta, Chemical Engineering major.

He has appointed as a Technical & Operation Director in PT Perta Arun Gas since 01 November2016.During his professional career, he had served various important positions in Pertamina, include Operation Director (2013) in PT Perta Samtan Gas, VP of operational Performance Optimalization (2012) in PT Pertamina Gas, Planning & Budgeting Manager (2011) and Asset Integrity Manager in PT Pertamina Gas (2009).

BUDIYANATechnical & Operation DirectorPeriode: 25 Oktober 2016–sampai saat iniPeriod: October 25, 2016–present

Profil PerusahaanCompany Profile




PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE



Nama PerusahaanCompany Name

Tanggal PendirianDate of Establishment

Tanggal Beroperasi KomersialDate of Commercially Operated

Bidang UsahaBusiness Field

Akte PendirianDeed of Incorporation

Kepemilikan SahamKepemilikan Saham

Modal DasarAuthorized Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid Up Capital

AlamatAddress

Jumlah Pekerja G4-10The Number of Employees

PT Perta Arun Gas

18 Maret 2013March 18, 2013

19 Februari 2015February 19, 2015

Regasifikasi dan Penyimpanan Gas Bumi G4-4Regasification and Storage of Natural Gas

Akta No. 22 tanggal 18 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Notaris Marianne Vincentia Hamdani, SH.Deed No.22 dated March 18, 2013, which was made in the presence of a public Notary, Mrs. Marianne Vincentia Hamdani, SH.

• PT Pertamina Gas 90%• PT Pertagas Niaga 10%

Rp2.000.000.000,-

Rp.2.000.000.000,-

Kantor Pusat / Head OfficePatra Jasa Office Tower Lantai 1Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 32 - 34Jakarta 12950, IndonesiaTelp : +6221 5251005 Faks : +6221 52900007

Plant SitePT Perta Arun Gas,Jalan Medan-Banda Aceh, Blang Lancang,Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Aceh

G4-1 G4-2

• 241 Pekerja Tetap / Permanent Workers• 184 Pekerja Tidak Tetap / Temporary Workers• 761 Pegawai Alih daya / Outsourcing Employees

IDENTITAS PERUSAHAANCompany Identity

G4-3



Peraturan umum:a. UU No. 40 tahun 2007 Tentang Perseroan

Terbatasb. UU No.13 tahun 2003, Tentang

Ketenagakerjaanc. UU No. 5 tahun 1999, Tentang Larangan

Monopoli dan Persaingan Tidak Sehatd. UU No. 1 tahun 1970, Tentang Keselamatan

Kerjae. Pedoman Standar Akuntansi Keuangan

Peraturan Khusus:a. UU No.22 tahun 2001, Tentang Migasb. UU No.32 tahun 2003, Tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidupc. Peraturan Pemerintah No.101 Tahun

2014, Tentang Pengelolaan Limbah Bahan berbahaya dan Beracun

d. Anggaran Dasar PT Pertamina Gase. Anggaran Dasar PT Perta Arun Gas

General Regulation:a. Law No. 40 Year 2007 Regarding Limited

Companyb. law No.13 year 2003 on Manpower

c. Law No.5 year 1999, Regarding Prohibition of Monopoly and Unfair Competition

d. Law No.1 year 1970 about Work Safety

e. Guidelines of Financial Accounting Standards

Specific Regulations:a. Law No.22 year 2001 about Oil and Gasb. Law No.32 Year 2003 about Environmental

Protection and Managementc. Government Regulation No. 101 of 2014 on

the Management of Hazardous and Toxic Waste

d. Articles of Association of PT Pertamina Gase. Articles of Association of PT Perta Arun Gas

Dasar Hukum PendirianLegal Foundation of the Company

BISNIS USAHABusiness Activities G4-4

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan yang tercantum dalam Akta Notaris No. 22 tanggal 18 Maret 2013 tentang pendirian PT Perta Arun Gas adalah untuk menyelenggarakan usaha receiving & regasification LNG dan kegiatan usaha lainnya yang secara langsung mapun tidak langsung menunjang kegiatan usaha tersebut, adalah:1. Menyelenggarakan usaha di bidang Gas

Bumi serta kegiatan usaha lain yang terkait dan atau menunjang kegiatan usaha Gas Bumi di Wilayah Proyek Arun LNG Lhokseumawe - Aceh.

2. Dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan Perusahaan secara efektif dan efisien.

Intentions and goals and also the Company’s business activities stated in Notarial Deed No. 22 dated 18th March 2013 regarding the establishment of PT Perta Arun Gas is to carry out LNG receiving & regasification business and other business activities which directly or indirectly support the business activities, are as follows:1. Carrying out bussiness in the field of Natural

Gas and other related business activities and/or supporting the business activities of of Natural Gas in Project Area of Arun LNG Lhokseumawe - Aceh.

2. In order to get profitability based on the corporate management principals effectively and efficiently.



SEJARAH SINGKAT PT PERTA ARUN GASBrief History G4-7 G4-8 G4-13

PT Perta Arun Gas berdiri berdasarkan Akta No. 22 tanggal 18 Maret 2013 yang disahkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No. AHU-17317.AH.01.01 Tahun 2013 tanggal 18 Maret 2013. Pendirian PT Perta Arun Gas dimulai dengan Keputusan Pemegang Saham PT Pertamina Gas dan PT Pertagas Niaga tentang Pembentukan Badan Usaha untuk Proyek Arun LNG Receiving and Regasification Terminal yang ditandatangani pada tanggal 18 Februari dan 21 Februari 2013. Tanggal 18 Maret 2013 ditetapkan sebagai tanggal berdirinya PT Perta Arun Gas sebagai perusahaan yang bergerak dibidang LNG Receiving and Regasification Terminal dan usaha-usaha lainnya yang menunjang.

Pendirian PT Perta Arun Gas merupakan tindaklanjut dari surat Kementerian BUMN melalui Surat Menteri Negara BUMN No. S-141/MBU/2012 yang salah satunya berisi tentang Proyek Revitalisasi Terminal LNG Arun, yaitu PT Pertamina (Persero) diminta segera melaksanakan proyek revitalisasi LNG Arun yang diintegrasikan dengan pemipaan dari Arun ke Sumatra Utara dan memenuhi komitmen batas waktu penyelesaian proyek yaitu pada akhir 2013.

PT Perta Arun Gas was established based on Deed No. 22 dated 18th March 2013, which was ratified by Decree of Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-17317.AH.01.01 Year 2013 dated 18th March 2013. Establishment of PT Perta Arun Gas was started by Decision of Shareholders of PT Pertamina Gas and PT Pertagas Niaga regarding the Establishment of a Business Entity for Arun LNG Receiving and Regasification Terminal Project, which was signed on 18th February and 21st February 2013. 18th March 2013 was set as the establishment date of PT Perta Arun Gas as the Company that runs in the field of LNG Receiving and Regasification Terminal and other supporting businesses.

The establishment of PT Perta Arun Gas was a follow up action towards the letter of the Ministry of SOE (BUMN) through the Letter of the Minister of State Owned Enterprises. S-141/MBU/2012 which one of them contained the Revitalization Project of Arun LNG Terminal, PT Pertamina (Persero) was asked immediately to implement the LNG Arun revitalization project that is integrated with piping from Arun to North Sumatra and fulfilled the commitment of project completion’s due at the end of 2013.

3. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan melakukan kegiatan usaha, sebagai berikut:a. Menyelenggarakan usaha receiving

& regasification terminal/pembuatan terminal penerimaan dan proses pembentukan gas kembali serta penjualan produksi dan Gas Bumi hasil kegiatan usaha tersebut.

b. Menyelenggarakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang kegiatan usaha tersebut di atas.

3. To accomplish the intentions and goals above, the Company has carried out business activities as follows:a. Carrying out business of receiving &

regasification terminal/construction of receiving & regasification terminal, as well as production sales and Natural Gas as the result of that business.

b. Carrying out other supporting business activities, which directly or indirectly support the business activities above.



Pada tanggal 02 Agustus 2013, PT Pertamina (Persero) melakukan novasi EPC kontrak proyek Arun LNG Receiving Hub and Regasification Terminal kepada PT Perta Arun Gas yang selanjutnya bertindak secara penuh dalam melaksanakan dan menyelesaikan proyek tersebut.

Untuk mendukung aktifitas konstruksi Arun Regas dan terkait penggunaan beberapa asset existing eks PT Arun, maka PT Pertamina (Persero) telah mendapat surat dari Menteri Keuangan No. S-462/MK.06/2010 tanggal 28 Desember 2010 perihal Pemanfaatan Kilang LNG Arun sebagai Terminal Regasifikasi.

Pada tanggal 27 Januari 2015 proyek berhasil menyelesaikan Mechanical Completion dan pada tanggal 19 Februari 2015 merupakan penerimaan kargo LNG pertama milik PT PLN (Persero) yang bersumber dari lapangan BP Tangguh di Provinsi Papua Barat.

Pada tanggal 30 Januari 2015, dilakukan kerjasama dengan afiliasi Pertamina dalam hal Pengelolaan Pelabuhan Blang Lancang dengan PT Pertamina Trans Kontinental.

Presiden Republik Indonesia Bapak Djoko Widodo meresmikan operasional PT Perta Arun Gas pada tanggal 09 Maret 2015 di Lhokseumawe sebagai Terminal Regasifikasi LNG. Selanjutnya dilakukan pengiriman gas perdana ke anchor buyer Arun Regas dalam hal ini Pembangkit Listrik PLN Belawan pada tanggal 14 Maret 2015.

Untuk mendukung operasional PT Perta Arun Gas di tahapan operasi, PT Pertamina (Persero) telah menunjuk PT Perta Arun Gas sebagai Single Operator untuk melakukan kegiatan operasional di Proyek LNG Receiving and Regasification melalui:1. Surat Menteri Keuangan Nomor S-247/

MK.6/2015 tanggal 14 Juli 2015.2. Perjanjian Penunjukan Operator tanggal 21

April 2015 No. 005/L00000/2015-S0 dan No. 011/PAG0000/2015-S0, dimana didalam perjanjian tersebut juga terdapat Perjanjian

On 2nd August 2013, PT Pertamina (Persero) conducted EPC novation of the Arun LNG’s project contract of Receiving Hub and Regasification Terminal to PT Perta Arun Gas which later fully executed and completed the project.

To support Arun Regas construction activities and regarding the use of some former existing assets of PT Arun, PT Pertamina (Persero) had received a letter from the Minister of Finance No. S-462/MK.06/2010 dated 28th December 2010 regarding the Utilization of Arun LNG Refinery as Regasification Terminal.

On 27th January 2015, the project succeeded in completing the Mechanical Completion and on 19th February 2015 the first LNG cargo owned by PT PLN (Persero) was received, which came from the field of BP Tangguh in West Papua Province.

On 30th January 2015, there was cooperation with the affiliated party of Pertamina regarding Blang Lancang Port Management with PT Pertamina Trans Kontinental.

President of the Republic of Indonesia, Mr. Djoko Widodo officially opened the operational of PT Perta Arun Gas on 09 March 2015 in Lhokseumawe as Regasification of LNG. Hereinafter, the first gas shipping was carried out to the anchor buyer, Arun Regas, in this matter PLN Belawan Electricity Planton 14th March 2015.

To Support the operational system of PT Perta Arun Gas, PT Pertamina (Persero) appointed PT Perta Arun Gas as the Single Operator to carry out operational activities in the LNG Receiving and Regasification Project through:

1. Letter of Minister of Finance Number S-247/MK.6/2015 dated 14th July 2015.

2. Agreement of Appointment of Operator No. 005/L00000/2015-S0 and No. 011/PAG0000/2015-S0 dated 21st April 2015, which in the agreement there is also



Sewa–Menyewa Aset antara PT Pertamina (Persero) dengan DJKN dalam Perjanjian No. 004/L00000/2015-S0 dan No. PRJ-01/MK.6/2015 tanggal 02 April 2015.

Sejalan dengan pengembangan bisnis LNG, pada tanggal 18 September 2016 telah mengesahkan fasilitas Arun menjadi Pusat Logistik Berikat oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia yang mewakili Presiden Republik Indonesia.

Pada tanggal 1 Oktober 2015 dilaksanakan serah terima seluruh operasional kilang Arun dari PT Arun NGL ke PT Perta Arun Gas dan sejak saat itu hak dan tanggung jawab seluruh aspek operasional kilang baik yang utama maupun penunjangnya, dibawah PT Perta Arun Gas.

Peran PT Perta Arun Gas sebagai Single Operator untuk kegiatan di area Kilang Arun diwujudkan melalui kerjasama dengan sesama afiliasi PERTAMINA yaitu PT Pertamina Hulu Energi NSO & NSB mengenai Penyediaan jasa pengoperasian dan pemeliharaan untuk fasilitas gas treating unit, condensate recovery unit dan sulfur recovery unit di kilang Arun pada tanggal 01 Oktober 2015.

Sesuai dengan arahan dari PT Pertamina melalui PT Pertamina Gas untuk mengakomodir kebutuhan LNG pada sektor tambang dan sektor komersial lainnya khusus di wilayah Sumatera Bagian Utara, PT Perta Arun Gas melakukan kerjasama dengan PT Pertamina Gas perihal Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengisian LNG di Area Kilang LNG Arun yang ditandatangani tanggal 1 November 2016.

Di tahun 2017, PAG juga mengadakan perjanjian kerja sama dengan Lembaga Sewa Aset Manajemen (LMAN) perihal Penandatanganan Perjanjian Optimalisasi Aktiva Kilang LNG Arun selama 15 tahun pada tanggal 18 Desember 2017.

Agreement of Assets Leasing between PT Pertamina (Persero) with DJKN in the Agreement No. 004/L00000/2015-S0 and No.PRJ-01/MK.6/2015 dated 2nd April 2015.

In line with LNG business development, on 18th September 2016, Minister of Finance of the Republic of Indonesia, who represents the President of the Republic Indonesia.

On 1st October 2015, the handover of all operations of Arun refinery from PT Arun NGL to PT Perta Arun Gas and since then all rights and responsibilities of all operational aspects of refinery, both the main one and the supporting one, are under PT Perta Arun Gas.

The role of PT Perta Arun Gas as the Single Operator for the activities in the Refinery area of Arun is established through the cooperation with the affiliate party of PERTAMINA, which is PT Pertamina Hulu Energi NSO & NSB regarding Procurement of operational services and maintenance for facilities of gas treating unit, condensate recovery unit and sulphur recovery unit in the refinery of Arun on 1st October 2015.

In accordance with the guidance from PT Pertamina through PT Pertamina Gas to accommodate the LNG’s needs in the mining sector and other commercial sectors specifically in the Northern Sumatera region, PT Perta Arun Gas cooperated with PT Pertamina Gas regarding the Construction and Operation of LNG Filling Facilities at Arun LNG Plant Area was signed on 1 November 2016.

In 2017, PAG also conducted a cooperation agreement with the Institute of Asset Management Leases (LMAN) regarding Signing of Agreement of Optimizing LNG Arun Plant for 15 years in 18 December 2017.



WILAYAH KERJA PERUSAHAAN Company’s Operation Area G4-6 G4-8

PT Perta Arun Gas memiliki wilayah kerja Pusat di Jakarta & wilayah kerja Operasional di daerah Lhokseumawe, Aceh.

The Head Office of PT Perta Arun Gas is in Jakarta & Site Area is in Lhokseumawe, Aceh.

JAKARTA

INDONESIA

LHOKSEUMAWE,ACEH


JEJAK LANGKAHMilestone

2013 2015

18 Maret / March 18Pendirian PT Perta Arun Gas, berdasarkan Akta Pendirian No.22.Establishment of PT Perta Arun Gas, based on Deed of Incorporation No.22.

30 Januari / January 30Perjanjian kerjasama Pengelolaan Pelabuhan Blang Lancang dengan PT Pertamina Trans Kontinental.Agreement of Blang Lancang Port Management with PT Pertamina Trans Kontinental.

21 April / April 21Perjanjian Penunjukan Operatorantara PT Pertamina (Persero) dengan PT Perta Arun Gas sebagai single operator di kilang Arun.Agreement of Operator Appointment betweenPT Pertamina (Persero) and PT Perta Arun Gas as a single operator in Arun refinery.

1 Oktober / October 1Hari pertama dimana PT Perta Arun Gas ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai single operator secara menyeluruh di kilang Arun – Lhokseumawe.The first day PT Perta Arun Gas was determined by the Minister of Finance as the overall single operator in Arun refinery – Lhokseumawe.

2 Agustus / August 2Novasi EPC Contract Arun LNGReceiving and Regasification Terminal dari PT Pertamina (Persero) ke PT Perta Arun Gas.Debt Renewal of EPC Contract of Arun LNG Receiving and Regasification Terminal From PT Pertamina (Persero) toPT Perta Arun Gas.

19 Februari / February 19Novasi EPC Contract Arun LNGReceiving and Regasification Terminal dari PT Pertamina (Persero) ke PT Perta Arun Gas.Debt Renewal of EPC Contract of Arun LNG Receiving and Regasification Terminal From PT Pertamina (Persero) toPT Perta Arun Gas.

9 Maret / March 9Peresmian OperasionalPT Perta Arun Gas oleh Presiden Republik Indonesia.Inauguration of Operation of PT Perta Arun Gas by the President of the Republic of Indonesia.

14 Maret / March 14Produksi gas LNG dan penerimaan Gas pertama hasil regasifikasi di PLN Belawan dari PT Perta Arun Gas.Production of LNG gas and the first receipt of Gas of regasification result in PLN Belawan from PT Perta Arun Gas.



2016 2017

28 April / April 28Dimulainya Project LNG Filling Station.LNG Filling Station Project is started.

Mei / MayFasilitas permanen Project Filling StationPermanent facility Project Filling Stasion

29 April / April 29Dimulainya Project LNG Receiving Hub.LNG Receiving Hub Project is started.

Agustus / AugustSelesainya Proyek LNG Receiving Hub.LNG Receiving Hub Project is done.

18 September / September 18Pengesahan Kawasan Pusat Logistik Berikat di Pelabuhan Blang Lancang – Lhokseumawe oleh Menteri Keuangan mewakili Presiden Republik Indonesia.Ratification of Bonded Logistic Center Area in Blang Lancang Port – Lhokseumawe by Minister of Finance, representing the President of the Republic of Indonesia.

5 November / November 5Pengaliran pertama LNG Filling Station ke ISO Tank Truck.The first distribution of LNG Filling Station to ISO Tank Truck.



STRUKTUR ORGANISASIOrganizational Structure G4-6 G4-8

President Director

-

Manager Internal Audit

Taufiq Hidayat

Manager Procurement

Ahmad Sujandhi

Finance & General Support Director

Isro Mukhidin

Manager GS & IT

-

Manager Human Resources Development

Asrul Bahar

VP CSP & BD

Moh. Salahudin

VP Finance

Dudi Rahayu Prawira K.



Technical & Operation Director

Budiyana

Corporate Secretary

-

Executive Secretary

Elida Dwicahyani

Manager Corporate COMM & CSR

-

Vice President Technical & Service

N.E.M. Sidabutar

Manager Security

Afiffudin

VP Production

Tarmizi

Sr. Officer Corporate Support

-

Manager HSE & QM

Viveriko

Manager Commercial

-

Manager Reliability

-

Manager Legal

Heri Fandra

Struktur Organisasi PT Perta Arun Gas berdasarkan Surat Keputusan President Director No. 002/PAG0000/2016-S0 tanggal 26 April 2016:

Organizational Structure of PT Perta Arun Gas based on Director’s No. 002/PAG0000/2016-S0 dated 26 April 2016:



VISI

Vision

Menjadi Perusahaan Bisnis Regasifikasi dan LNG Hub Kelas Dunia.

To become a world class regasification andLNG Hub Business Company.

• Menetapkan landasan organisasi perusahaan yang kuat dari segala aspek pendukung dalam rangka ekspansi dan diversifikasi usaha pada tahun 2017.

• Menjadi sentral penerimaan regasifikasi di wilayah Sumatera Bagian Utara (provinsi Aceh dan provinsi Sumatera Utara) pada tahun 2018.

• Menjadi sentral distribusi LNG yang dapat menjadi substitusi Gas Pipa pada tahun 2018.

• Memiliki kemampuan Operasional sesuai standard Internasional (Operation Excellence) di tahun 2019.

• Menjadi Perusahaan terpandang dan mampu berkompetisi di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2020.

• Mempunyai hubungan bisnis yang lebih luas diluar Asia Tenggara dengan kemampuan kompetisi yang tinggi pada tahun 2021.

• Visi Perusahaan dilaksanakan dengan semangat dalam kerangka HSE Excellence, operasional yang selalu mematuhi semua peraturan perundangan serta standar K3LL yang selalu di tingkatkan sejalan dengan peningkatan operating excellence, strategic excellence, sehingga mencapai keuntungan yang berkelanjutan (sustainable profitability).

• Determining the strong corporate organization foundation from all suppporting aspects for business expansion and diversification in 2017.

• Becoming the center of regasification acceptance in the Northern Area of Sumatera (Aceh province and North Sumatera province) in 2018.

• Becoming LNG distribution center, which can be the substitute of Pipe Gas in 2018.

• Having Operational Capability in accordance to International Standard in 2019.

• Becoming a well-known Company and able to compete in South East Asia in 2020.

• Having wider business relation outside South East Asia with high competition ability in 2021.

• Company Vision is carried out passionately in the HSE Excellence framework, operational that alwas follow all regulations and K3LL standards, which is always improved in line with the improvement of operating excellence, strategic excellence, hence it shall reach sustainable profitability.

TAHAPAN PENCAPAIAN VISISteps of vision achievement

G4-42



Mission

MISI Melaksanakan bisnis Regasifikasi dan LNG Hub serta kegiatan usaha lainnya yang berstandard Internasional secara profesional dengan tujuan memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan, serta mempunyai keunggulan, berwawasan lingkungan dan mengutamakan keselamatan.

Conducting the Regasification and LNG Hub Business as well as other business activities pursuant to international standards in a professional manner with purposes providing added values to the stakeholders, as well as having excellence, environmentally-conscious view and prioritizing safety aspect.

PROFESSIONALLY MANAGED:• In accordance with contract commitments.• Understanding the duties, skilled and proficient

in its field, has work ethic and able to be responsible for the work.

• Management System that receives acknowledgement such as KKEP, ISO, and so on.

• Operating with the effective system and infrastructure to accomplish efficiency (Best Engineering Practice).

• Implementing principals of Good Corporate Governance.

• Ensuring compliance on rules, standards, and policies that have been determined by Board of Directors, which are based on MSTKP & PATP.

• Running corporate business using good ERM implementation.

GIVING ADDED VALUE TO THE STAKEHOLDERS:• Appropriate dividend disbursement for the

shareholders by ensuring the Company’s growth.

• Improvement of employees welfare in accordance with upstream standards of oil and gas.

DIKELOLA SECARA PROFESIONAL:• Sesuai komitmen kontrak. • Memahami apa yang menjadi tugasnya,

terampil dan ahli dalam bidangnya, memiliki etika kerja dan mampu memper-tanggungjawabkan pekerjaannya.

• Sistem Manajemen yang mendapatkan pengakuan seperti KKEP, ISO, dan lain sebagainya.

• Beroperasi dengan sistem dan infrastuktur yang efektif untuk mencapai efisiensi (Best Engineeering Practice).

• Menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

• Memastikan kepatuhan terhadap aturan, standar dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi berbasis MSTKP & PATP.

• Menjalankan bisnis Perusahaan dengan menggunakan implementasi ERM yang baik.

MEMBERIKAN NILAI TAMBAH KEPADA PARA STAKEHOLDERS:• Pembagian dividen yang layak bagi

pemegang saham dengan tetap menjamin pertumbuhan Perusahaan.

• Peningkatan kesejahteraan para pekerja sesuai standar upstream migas.

G4-42



• Peningkatan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

• Menjamin kualitas jasa dan produk yang terbaik bagi konsumen.

• Membangun hubungan dengan mitra usaha sesuai dengan praktik-praktik usaha yang sehat sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.

MEMPUNYAI KEUNGGULAN:• Memiliki dukungan yang kuat dari PT Pertamina

(Persero). • Infrastruktur transportasi yang luas dan

strategis. • Memiliki pekerja berpengalaman dan

profesional di industri migas. • Menerapkan teknologi dan engineering

termutakhir dalam mendukung kegiatan operasional bisnis gas.

• Berada di dalam industri yang strategis.

BERWAWASAN LINGKUNGAN:• Dalam berproduksi, PT Perta Arun Gas

berkewajiban mengusahakan pencapaian zero pollution.

• Berproduksi sesuai dengan standar nasional (proper) dan internasional (ISO 14001).

MENGUTAMAKAN KESELAMATAN:• Sesuai dengan standar keselamatan

internasional dalam pengelolaan bisnis gas, baik orang maupun sistem.

• Berpola pikir zero accident. • Standarisasi peralatan operasi sesuai

standar nasional dan internasional.

• Sertifikasi peralatan operasi sesuai standar nasional oleh Dirjen Migas dan Direktorat Metrologi.

• Sertifikasi keahlian dan kompetensi SDM terkait pengoperasian peralatan dalam bidang bisnis gas sesuai standar nasional dan/atau internasional.

• Improvement of responibilities to public.

• Guarantee the quality of our best services and products for customers.

• Building relation with business partners in regards to healthy business practices in accordance with the provisions and applicable laws and regulations.

HAVING EXCELLENCES:• Have a strong support from PT Pertamina

(Persero).• Extensive and strategic transportation

infrastructure.• Having experienced and professional

employees in oil and gas industry.• Applying the latest technology and engineering

in supporting gas business operation.

• Being in a strategic industry.

ENVIRONMENTALLY FRIENDLY:• In production, PT Perta Arun Gas is obliged to

attain the achievement of zero pollution.• Producing in accordance with the national

standard (proper) and international standard (ISO 14001).

PRIORITIZING SAFETY:• In accordance with the international safety

standards in the management of gas business, either the people or its system.

• Zero accident minded.• Standardization of operational equipment in

accordance with the national and international standards.

• Certification of operational equipment in accordance with the national standard by Directorate General of Oil and Gas and Directorate of Metrology.

• Certification of skills and competencies of HR regarding the equipment operation in the gas business field in accordance with the national and/or international standards.



Dalam melaksanakan dan menyelenggarakan usahanya, PT Perta Arun Gas menerapkan tatanan nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai pemberi arah bagi sikap dan perilaku seluruh pekerja dan manajemen dalam menjalankan tugasnya seharihari. Seluruh jajaran PT Perta Arun Gas mengacu dan mendukung penuh terbentuknya citra yang diinginkan yang harus ada pada pekerja PT Pertamina (Persero) secara korporasi dalam menjawab tantangan kedepan.

PT Perta Arun Gas dalam lima tahun ke depan akan melaksanakan pengembangan usaha di bidang penerimaan LNG/LPG, regasifikasi LNG dan pemrosesan gas dalam dua stage, yaitu:

STAGE 1 (2017-2019): Major Player dalam pengelolaan dan pemrosesan gas di wilayah provinsi Aceh & provinsi Sumatera: 1. Menciptakan “safety oriented” di seluruh lini

operasi (HSSE focus).2. Meningkatkan kehandalan infrastruktur yang

ada dan mengembangkan infrastruktur baru berdasarkan unsur safety engineering untuk pengembangan usaha.

3. Membangun sistem operational excellent diseluruh lini operasi guna memenuhi customer satisfaction.

4. Memperkuat landasan organisasi perusahaan dalam segala aspek untuk kesiapan pengembangan usaha yang lebih luas.

5. Mengembangkan budaya manajemen risiko sebagai norma pekerja dan fungsi dalam pemahaman, cara pandang dan jenis tindakan atas eksposur risiko yang dihadapi, termasuk risiko yang perlu diambil.

6. Menjadi sentral penerimaan dan regasifikasi LNG di wilayah Sumatera Bagian Utara.

7. Melakukan aliansi dengan technology provider strategis untuk mengembangkan daya saing Perusahaan.

In conducting and holding their business, PT Perta Arun Gas implements the set of values stipulated by PT Pertamina (Persero) as a direction for attitudes and behaviors of managements and employees in their daily work. The entirety of PT Perta Arun Gas looks up and supports the desired image on employees of PT Pertamina (Persero) as a corporation in answering future challenges.

PT Perta Arun Gas in the next five years shall develop their business in LNG/LPG receiving field, LNG regasification and gas processing in two stages:

STAGE 1 (2017-2019): Major Player in managing and processing gas in Aceh and Sumatera province:1. Creating “safety oriented” in all operation

line (HSSE focus).2. Improve the reliability of existing

infrastructure and develop new infrastructure based on safety engineering elements for business development.

3. Build a system of operational excellence throughout the operation line to fulfill customer satisfaction.

4. Strengthen the foundation of the organization of the Company in all aspects to expand the readiness of business development.

5. Develop a risk management culture as a worker’s norm and function in the understanding, perspective and type of action on risk exposure including necessarily taken risks.

6. Become the central of LNG receiving and regasification in Northern Sumatera region.

7. Cooperating with strategic technology providers to develop the Company’s competitive value.



STAGE 2 (2020-2021): Perluasan bisnis Regasifikasi & LNG Hub di kawasan regional Asia: 1. Menciptakan “safety culture” di seluruh lini

operasi. 2. Menjadi perusahaan terpandang dan mampu

berkompetisi di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2020.

3. Mempunyai hubungan bisnis yang lebih luas diluar Asia Tenggara dengan kemampuan kompetisi yang tinggi pada tahun 2021.

4. Terciptanya kehandalan kilang berdasarkan prinsip-prinsip HSE.

5. Tercapainya operation excellence diseluruh lini operasi.

6. Memiliki budaya manajemen risiko yang terintegrasi dalam seluruh proses bisnis Perusahaan

7. Memiliki kemampuan mengembangkan dan mengoperasikan fasilitas bisnis gas berteknologi tinggi

KEBIJAKAN DAN DASAR PENETAPAN VISI, MISI, DAN NILAI Direksi PT Perta Arun Gas menetapkan visi misi Perusahaan berdasarkan visi misi PT Pertamina Gas selaku induk Perusahaan. Penetapan visi misi dilakukan melalui mekanisme rapat

STAGE 2 (2020-2021): Expansion of Regasification and LNG Hub business in Asia:1. Creating a “safety culture” in all operation

lines.2. Become a respected company and able to

compete in Southeast Asia in 2020.

3 Owning broader business relationship outside Southeast Asia with high competition ability in 2021.

4. Creating refinery reliability based on HSE principles.

5. Achieving operation excellence in all operations.

6. Possessing an integrated risk management culture in all business processes of the Company.

7. Owning the ability to develop and operate high-tech gas business facilities.

POLICIES AND STIPULATION BASIS OFVISION, MISSION AND VALUESDirectors of PT Perta Arun Gas stipulated the Company’s vision and mission based on vision and mission of PT Pertamina Gas as the parent entity. The stipulation is carried out through



antara direksi dan tim perumus visi misi. Dasar penetapan visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris pada Rencana Jangka Panjang Perusahaan tahun 2017-2021.

Sosialisasi visi misi dilaksanakan dengan cara penanaman rutin oleh manajemen kepada seluruh pekerja, maupun penyampaian langsung melalui kegiatan town hall meeting yang diadakan setiap tahun. Perusahaan menggunakan berbagai pendekatan dalam melakukan sosialisasi, di antaranya informasi cetak dan daring (online) seperti company profile dan brosur.

Kepada pemangku kepentingan, pimpinan Perusahaan dan pimpinan area melakukan tatap muka dengan mereka. Melalu tatap muka maka para pemangku kepentingan dapat menyelaraskan program kerja mereka dengan program kerja Perusahaan.

Untuk memegang komitmen terhadap tata nilai perusahaan, para Direksi dalam kegiatan sehari-hari berperan sebagai perintis, penyelaras, pemberdaya dan panutan bagi para pekerja.

meeting between Board of Directors and vision and mission’s team. The stipulation’s basic is then approved by Board of Commissioners and Board of Directors in Company’s Long-Term Plan year 2017-2021.

The socialization of vision and mission is conducted through routine cultivation by management to all employees and direct presentation through annually held town hall meeting. The Company utilizes various approaches in socializing their means, such as printed and online information namely company’s profile and brochure.

To stakeholders, the Company’s leading personnel and area’s leading personnel hold a face to face meeting with them. Through the meeting, the stakeholders synchronize their work program with the Company’s work program.

To keep the commitment to the Company’s value, Board of Directors act as leader, synchronizer, empowerment and role model to the employees



BUDAYA PERUSAHAANCorporate Culture

PT Perta Arun Gas berkomitmen untuk menerapkan tata nilai yang telah dimiliki oleh PT Pertamina (Persero), sebagai berikut:

PT Perta Arun Gas commits to apply values PT Pertamina (Persero) has had, as follows:

CLEAN (BERSIH)Dikelola secara professional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.Managed professionally, avoiding conflict of interests, not tolerating any bribes, upholding trust and integrity. In accordance

COMPETITIVE (KOMPETITIF)Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.Able to compete in regional and international scales, increasing the growth through investment, building cost-conscious culture and appreciating performance.

CONFIDENT (PERCAYA DIRI)Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa. Playing a role in national economic development, being the pioneer in reformation of State Owned Enterprise (BUMN), and build the nation pride.

CUSTOMER FOCUSED (FOKUS PADA PELANGGAN)Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk member ikan pelayanan terbaik kepada mereka.Oriented on the customers’ interests, and committed to give the best service to them.

COMMERCIAL (KOMERSIAL)Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.Creating added value by commercial orientation, making decision based on the healthy business principals.

CAPABLE (BERKEMAMPUAN)Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun pengembangan bisnis Perusahaan.Managed by a professional leader and employees and has talents and high technical mastery, committed in developing the Company’s business.



KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMComposition of Shareholders G4-7

Sesuai keputusan RUPS Sirkuler Pemegang Saham tanggal 21 Februari 2013, PT Pertamina Gas membentuk Badan Usaha Perseroan PT Perta Arun Gas dengan komposisi saham 90% PT Pertamina Gas dan 10% PT Pertagas Niaga.

In relation to Circular GMS of Shareholders dated 21 February 2013, PT Pertamina Gas established a Business Entity of PT Perta Arun Gas with shares composition of 90% PT Pertamina Gas and 10% PT Pertagas Niaga.

DAFTAR ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASIList of Subsidiaries and Associated Entity G4-6 G4-8

PERUSAHAANCompany

KEGIATANActivity

PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika)

Penandatanganan Kontrak Kerja Sama Layanan KesehatanHealth Service Contract Signing

PT Pertamina Gas Addendum Perjanjian tentang Kerjasama Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengisian LNG di Area Kilang LNG ArunAddendum of Agreement of Operation and Construction of LNG Facility in LNG Arun Plant Area

PT Pertamina Training & Consulting

Penggunaan Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) Penunjang di Wilayah Jakarta dan LhokseumaweUtilization of Supporting Service Manpower (TKJP) in Jakarta and Lhokseumawe Area

PT Patra Badak Arun Solusi Addendum Kontrak Engineering, Procurement & Construction Pembangunan LNG Filling Station ArunAddendum of Contract of Engineering, Procurement & Construction of Arun LNG Filling Station

PT Pertamina Hulu Energi Perjanjian Kerjasama Jasa Operation & MaintenanceAgreement of Operation & Maintenance Service

PT Pertamina Trans Kontinental

Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan Pelabuhan Blang LancangRestatement of Agreement of Blang Lancang Harbor ManagementPerjanjian Sewa Menyewa Penyediaan 4 Harbour Tug dalam Pengelolaan Pelabuhan Blang LancangLease Agreement of 4 Harbor Tug Procurement in Blang Lancang Harbor Management

PT Pertamina (Persero) - MOR I Medan

Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Minyak antara Pertamina Persero & PAGTrade Agreement of Oil and Gas Fuel between Pertamina Persero & PAG

PT Tugu Pratama Indonesia Asuransi Aset / Assets Insurance

PT Tugu Mandiri Asuransi Purna Jabatan Direksi PT Perta Arun GasPost Position Insurance of Directors of PT Perta Arun Gas



INFORMASI SAHAM DAN EFEK LAINNYAInformation of Shares and Other Securities

Sampai dengan akhir tahun 2017, PT Perta Arun Gas belum pernah mencatatkan saham Perusahaan di Bursa Saham. Dengan demikian tidak ada informasi terkait kronologi pencatatan, aksi korporasi (corporate action), perubahan jumlah saham, perubahan harga saham, maupun nama bursa.

Until the end of 2017, PT Perta Arun Gas has never listed the Company’s shares on the Stock Exchange. Thus there is no information related to the chronology of recording, corporate action (corporate action), changes in the number of shares, changes in stock prices, or the name of the exchange.

PERUSAHAANCompany

KEGIATANActivity

PT Pertagas Niaga Mendistribusikan LNG dari Terminal Arun menggunakan Isotank Truck dan Penyaluran Hasil Regasifikasi ke Industri Sumatera Bagian UtaraLNG Distribution from Arun Terminal using Isotank Truck and Distribution of Regasification Product to Northern Sumatera Area

PT Patra Jasa Penyewaan Gedung Perkantoran untuk Kantor Pusat PT Perta Arun GasOffice Building Lease for Head Office of PT Perta Arun Gas

PT Pratama Mitra Sejati Addendum Sewa Kendaraan Ringan Penumpang (KRP) Berikut PengemudiAddendum of Lease of Passengers Light Vehicle (KRP) including Drivers

PT Pertamina Lubricant Penyediaan Lubricant / Procurement of Lubricant



NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA/ PROFESI PENUNJANG PERUSAHAANName and Address of Supporting Institution/ Profession of the Company

AKUNTAN PUBLIKPUBLIC ACCOUNTANT

NOTARISPUBLIC NOTARY

Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja(Member of Ernst & Young Global Limited)Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II Lt. 7Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12190No. Telepon : (021) 52895000No. Fax : (021) 52894100Website : http://www.ey.com/ID/en#

Marianne Vincentia Hamdani, S.H.Jl. Boulevard Raya blok K4 No. 3 Kelapa Gading PermaiJakarta Utara 14240, IndonesiaTelp : +6221 4523463Faks : +6221 45854285Email : [email protected]



SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

Bidang usaha PT Perta Arun Gas adalah Receiving & Regasifikasi, jasa O&M dan pemrosesan gas, dan transportasi minyak hal ini menjadikan para pekerja dituntut memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam persoalan teknis serta juga pelayanan.

Sehingga PT Perta Arun Gas terus meningkatkan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), untuk mendukung pencapaian visi PT Perta Arun Gas sebagai perusahaan gas berkelas dunia. Pengelolaan SDM dilaksanakan oleh fungsi Human Resources, yang bertanggung jawab kepada Finance & General Support Director.

Fungsi Human Resources membawahi:a. Assistant Manager HR Operationb. Assistant Manager Strategic HR & People

Managementc. Analyst Recruitmentd. Analyst Compent & Benefite. Officer Service & Benefitf. Officer Talentg. Oficer Training

Business field of PT Perta Arun Gas is Receiving & Regasification, O & M services, gas processing, and oil transportation. Hence it requires the employees to have capacity and capability in technical matters and also services.

Therefore, PT Perta Arun Gas keeps improving the management of Human Resources (HR), to support the vision accomplishment of PT Perta Arun Gas as a world class gas company. HR management is carried out by the function of Human Resources, which are responsible to the Finance & General Support Director.

HR Function supervises for:a. Assistant Manager of HR Operationb. Assistant Manager of Strategic HR & People

Managementc. Recruitment Analystd. Compent & Benefit Analyste. Service & Benefit Officerf. Talent Officerg. Training Officer

Manager Human Resources DevelopmentAsrul Bahar

Ast. Man. STRAT. HR & People Management

-

Ast. Manager HROperation

-

Officer Service & BenefitOfan Alfatah

Analyst RecruitmentOkviyesha Hasislam

Analyst Compent.Benefit & IR

-

Officer TalentHary Kuswanto

Officer TrainingMukhsin M. Amin

STRUKTUR ORGANISASIFUNGSI HUMAN RESOURCES

ORGANIZATIONAL STRUCTURE OF HUMAN RESOURCES FUNCTION



BEKERJA DENGAN KUALITAS DAN INTERGRITASSebagai Perusahaan yang profesional, Perusahaan dituntut untuk dapat memberikan jasa sesuai dengan standar operasional dalam rangka memberikan kepuasan konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dalam menyikapi perkembangan dan daya saing usaha guna mencapai visi Perusahaan.

Dalam proses rekrutmen pekerja, Perusahaan memberi kesempatan yang sama terhadap semua anak bangsa yang ingin mendedikasikan dan mengabdikan diri sebagai pekerja dalam Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan proses mutasi dan promosi Pekerja Perbantuan dari Pertamina Grup ke PT Perta Arun Gas.

WORKING WITH QUALITY AND INTEGRITYAs a professional Company, the Company is required to be able to provide services in accordance with operational standards in order to provide customer satisfaction. Therefore, Human Resources (HR) are required to address the business development and competitiveness in order to achieve the Company’s vision.

In the recruitment process of employees, the Company provides equal opportunities to all Indonesian citizens who wish to dedicate themselves as employees in the Company. In addition, the Company also conducted the mutation process and promotion of the Assistance Employees from Pertamina Group to PT Perta Arun Gas.



Sumber Daya Manusia merupakan faktor sentral dari suatu organisasi dalam mencapai tujuan, visi dan misi Perusahaan. Sehingga pengelolaan Sumber daya manusia dilaksanakan secara terintegrasi dengan strategi organisasi guna mendorong budaya organisasi, nilai dan keunggulan Perusahaan.

Dengan pertumbuhan Perusahaan saat ini, strategi Perusahaan dalam pengelolaan SDM adalah menciptakan SDM yang memiliki keunggulan dan kebersamaan dalam mencapai tujuan, visi dan misi Perusahaan. Strategi pengelolaan SDM secara umum masih mengacu kepada kebijakan dari PT Pertamina Gas selaku induk usaha. Perusahaan telah menyusun dan melakukan program Pembinaan secara komprehensif dengan mempertimbangan pertumbuhan kegiatan usaha.

Pada tahun 2017, sistem Restrukturisasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia (RPSDM) telah terimplementasi sesuai dengan kebijakan korporat.

Human Resources is a central factor of an organization in achieving its goals, vision, and mission. Human resource management is implemented in an integrated with organizational strategy to encourage organizational culture, values and corporate excellence.

With the company’s current growth, the Company’s strategy in human resource management is to develop human resources that have the advantage and togetherness in achieving the Company’s goals, vision, and mission. HR management strategy in general still refers to the policy of PT Pertamina Gas as the holding company. The Company has developed and conducted a comprehensive Coaching Program by considering the growth of business activities.

In 2017, the Restructuring of Human Resource Management (RPSDM) system has been implemented in accordance with the corporate policy.

STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resource Management Strategy



Berikut gambaran strategi pengelolaan SDM sesuai dengan kebijakan korporasi:

Below is the ilustration of Human Resource management strategy in accordance with corporate policy:

Line ke Organisasi Pertamina Gas Perencanaan

Pekerja (5)

Perencanaan Pekerja (5)

Rekruitmen, Seleksi dan

Penempatan (6)Penyusunan Strategi SDM (1)

ReviewKebijakanSDM (2)

Penyusunan KebijakanSDM (3)

AnalisisKebutuhan

Organisasi (4)

Pemutusan Hubungan Kerja

(PHK) (12)

Pengelolaan Kesejahteraan Pekerja (11)

Pengupahan (10)

PemberianReward &

Recognition (9)

Audit SDM

PengelolaanSMK (7)

Pembangunandan Pembelajaran

(8)

Tahap I

Tahap II

Tahap III

Perencanaan dan Pengadaan Pekerja

PengelolaanKompensasi & Benefit

Pembinaan Pekerja



Pada Tahun 2016, hal fundamental dalam pengelolaan SDM, yang direncanakan adalah penyusunan strategi SDM, penyusunan kebijakan SDM, dan review kebijakan SDM. Ukuran pencapaian pelaksanaan Tahap I:1. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme

pekerja.2. Penyempurnaan organisasi dan sistem

pengelolaan SDM.

Dari rencana tahun 2016 sebagaimana dijelaskan di atas, pada tahun 2017 Perusahaan telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut:1. Strategi Manpower Planning dengan

melakukan pemetaan kebutuhan Tenaga Kerja dengan struktur organisasi dan kegiatan bisnis.

2. Membuat Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas untuk pekerja.

3. Melakukan pelatihan dan pembinaan pekerja dalan rangka meningkatkan kompetensi sebagaimana data yang telah dijelaskan di atas.

PENGELOLAAN SDM TAHAP IIPerencanaan dan Pengadaan PekerjaPerencanaan dan pengadaan pekerja diseleng-garakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan organisasi, dengan mempertimbangkan:a. Analisis Kebutuhan Organisasi

Kebutuhan organisasi disesuaikan dengan bisnis Perusahaan untuk mengurangi jenjang (gap) kapasitas dan kapabilitas. Perusahaan melakukan penjajakan mutasi di lingkungan PT Pertamina (Persero) dan entitas anak untuk posisi level manajemen utama.

b. Perencanaan PekerjaPerencanaan pekerja disesuaikan dengan formasi jabatan dalam struktur organisasi; serta evaluasi kebutuhan pekerja berdasarkan

In 2016, the fundamental thing planned in HR management in HR strategy planning, policies and policies’ review. The achievement standard of implementation Part I:

1. Increasing competence and professionalism for employees

2. Improved HR management organization and system

As listed in the 2016 plan above, in 2017, the Company has conducted these activities:

1. Manpower Planning strategy through Man Power Planning needs with organization and business activities

2. Procuring Remuneration Policy and Facilities for employees

3. Conducting training for employees to improve their competence as listed in the data above.

HR MANAGEMENT PHASE IIPlanning and Procurement of EmployeesPlanning and procurement of employees are carried out in regards to fulfilling the needs of organization, by considering:a. Analisys of Organization’ Needs

Organization needs will be adjusted with the Company’s business to decrease the gap of capacity and capability. The Company carried out mutation assessment in the environment of PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries for the main management level position.

b. Planning of EmployeesPlanning of employees will be adjusted with the position formation jabatan in organizational structure; and evaluation of

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resource Development Strategy



posisi jabatan kosong, kebutuhan fungsi, perkiraan pensiun, dan pengembangan organisasi.

c. Rekrutmen, seleksi, dan penempatan sistem rekrutmen SDM Perta Arun Gas melalui lima tahapan yaitu proses seleksi administrasi, tes psikometri, tes kemampuan bahasa inggris, tes kesehatan, dan wawancara dengan fungsi (user).

PEMBINAAN PEKERJAPendekatan yang diambil Perusahaan untuk pembinaan pekerja dengan pendekatan sebagai berikut:- Pengelolaan Sistem Manajemen Kinerja

(SMK) dilaksanakan berbasis indikator kinerja kunci atau Key Performance Indicators (KPI), dan penilaian oleh masing-masing atasan dengan membandingkan target yang dibuat masing-masing pekerja di awal tahun dengan realisasi kerjanya. Penilaian terdiri dari enam kategori, yang akan mempengaruhi kenaikan upah tahunan, insentif tahunan, bonus tahunan serta kesempatan promosi jabatan atau kenaikan golongan.

- Pengembangan dan PembelajaranPerusahaan secara berkesinambungan melakukan pembinaan dan pengembangan pekerja, untuk memenuhi kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan. Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan berbasis pada program Pertamina Corporate University (PCU) diantaranya pelatihan mandatory, pelatihan fungsional/teknikal, seminar/ workshop dan sertifikasi.

PENGELOLAAN KOMPENSASI DAN BENEFIT1. Pemberian Reward & Recognition

Sesuai Perjanjian Kerja Bersama (PKB), Perusahaan memberikan insentif dan tunjangan kepada pekerja. Besaran maupun jenis insentif dan tunjangan yang diberikan kepada pekerja, sesuai status kepegawaian,

the needs of employees based on vacant position, function needs, pension estimation, and organization development.

c. Recruitment, selection, and placement of recruitment systemHR of Perta Arun Gas has to go through five phases, which are administrative selection process, psychometry test, English ability test, health test, and interview with the function (user).

EMPLOYEES DEVELOPMENTPT Perta Arun Gas conducts their employees development through:

- Management of Performance Management System (SMK) is carried out based on Key Performance Indicators (KPI), and each supervisor evaluation by comparing the target made by each employee at the beginning of their working year. The evaluation consists of six categories which influence the annual wage raise, annual incentive and promotion chance or level raise.

- Development and StudyThe Company continuously develops the employees to fulfill the compulsory competence and skill. Education and Training carried out on Pertamina Corporate University (PCU) are mandatory training, functional/technical training, seminar/workshop and certification.

MANAGEMENT OF BENEFIT AND COMPENSATION1. Reward & Recognition Distribution

In line with Mutual Work Agreement (PKB), the Company distributes incentive and allowance to the employees. The amount and kinds of incentive and allowance provided to the employees is related to their employment



kinerja masing-masing pekerja serta kinerja Perusahaan.

2. Program BPJS Ketenagakerjaan PT Perta Arun Gas menyertakan para pekerja dalam program yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Adapun ruang lingkup program BPJS Ketenagakerjaan yang diikuti mencakup:1. Jaminan Kecelakaan Kerja2. Jaminan Kematian3. Jaminan Hari Tua

3. Program Pemeliharaan Kesehatan dan PengobatanPerusahaan juga menyertakan pekerja pada Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang dilaksanakan oleh PT Pertamina Bina Medika dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Tujuan dari pengadaan program ini adalah mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi pekerja dan keluarga dengan pendekatan:1. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

(promotif)2. Pencegahan penyakit (preventif)3. Penyembuhan penyakit (kuratif) dan

pemulihan kesehatan (rehabilitatif).

4. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)Perusahaan menyertakan pekerja dalam Program Pensiun iuran Pasti (PPIP) melalui dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Di dalam program pensiun tersebut, setiap pekerja dapat memilih DPLK yang diinginkan maupun portofolio investasi dari dana yang disetor pekerja maupun Perusahaan. Manfaat atas PPIP diberikan Perusahaan ketika pekerja telah pensiun.

status, each employee’s performance and the Company’s performance.

2. BPJS Workforce ProgramPT Perta Arun Gas registers their employees in a program held by Workforce Social Security Administrator (BPJS).

BPJS Workforce covers:

1. Work Accident Insurance2. Death Insurance3. Pension Plan

3. Health and Medication Care Program

The Company registers their employees on Health and Medication Care Insurance Program by PT Pertamina Bina Medika and Workforce Social Security Administrator (BPJS).

The purpose of this program is to visualize an optimum health level for employees and families with approaches:

1. Health Promotion and Care (promotive)

2. Disease Prevention (preventive)3. Disease Cure (curative) and Health

Nursing (rehabilitative)

4. Defined Pension Premium Program (PPIP)The Company registers their employees in Defined Pension Premium Program (PPIP) through Finance Institution Pension (DPLK) fund. Inside the program, each participant may choose the desired DPLK and investment portfolio from the premium submitted by the employees themselves or the Company. The benefit of PPIP is distributed when the employees retire.



5. Program Asuransi Purna JabatanPerusahaan memberikan Santunan Purna Jabatan pada setiap akhir masa Jabatan Direksi. Santunan Purna Jabatan diberikan dalam bentuk pengikutsertaan dalam program Asuransi yang diselenggarakan oleh PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Premi atau iuran tahunan yang ditanggung Perusahaan adalah maksimum sebesar 25% dari gaji per tahun dan jumlah tersebut harus dicantumkan dalam RKAP setiap tahun anggaran.

6. Pemutusan Hubungan KerjaPemutusan hubungan kerja (PHK) dengan pekerja dapat terjadi dan disebabkan karena beberapa hal:a. Pekerja memasuki masa persiapan

purnakarya (MPPK) dan pensiun normal

b. Atas Permintaan Sendiri (APS)c. Alasan Kesehatand. Sanksi Kedisiplinan

Dalam hal PHK terjadi akibat pelanggaran disiplin, maka mekanisme PHK dilakukan sesuai dengan PKB yang berlaku. Batas waktu minimal pemberitahuan kepada pekerja perihal pelaksanaan PHK adalah 30 hari sebelum PHK dilaksanakan.

Hak-hak yang diberikan bagi pekerja yang mengalami PHK, antara lain:- Uang Penghargaan Apresiasi Perusahaan- Uang Pensiun- Uang Asuransi Kemampuan- Uang dana Tabungan Pekerja- Jaminan Kesehatan Purnakarya, dan

sebagainya.

Perusahaan menyertakan mereka dalam pelatihan untuk menyiapkan pekerja yang akan pensiun dan memasuki masa persiapan

5. Post Position Insurance ProgramThe Company grants Post Position Compensation at the end of working period of each Director. The Post Position Compensation is granted in a form of participation in Insurance program held by PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. The premium paid by the Company is 25% from the annual salary at most and the total shall be included in annual RKAP budget.

6. Work TerminationWork termination (PHK) inflicted on the employees may happen and caused by various things:a. The employees have entered post position

preparation time (MPPK) and normal retirement period

b. Individual Appeal (APS)c. Health Reasond. Disciplinary Act

If a work termination takes place based on disciplinary breach, the PHK mechanism is conducted just like a usual PHK mechanism. The period for announcement to the employee(s) regarding the PHK is 30 days before it takes place.

The rights granted to the employees with PHK status are:- The Company’s Appreciation Fund- Pension Fund- Ability Insurance Fund- Employees’ Savings- Post Position Health Insurance and others

The Company registers them in a training to prepare the employees pre pension period and those entering post position preparation time



purnakarya (MPPK). Pelatihan ditujukan untuk memberi bekal pengetahuan dan keahlian, sehingga tetap dapat melanjutkan hidup setelah tak lagi menjadi pekerja.

Pada Tahun 2017, sebagai implementasi tahapan kedua telah dilaksanakan:1. Melakukan pemetaan kebutuhan organisasi

dengan manpower yang dimiliki.2. Melakukan proses mutasi Pekerja

Perbantuan dari Pertamina (Persero) ke PT Perta Arun Gas serta promosi jabatan.

3. Melakukan rekrutasi fresh graduate sebanyak 25 (dua puluh lima) orang dan experience hired sebanyak 25 (dua puluh lima) orang guna memenuhi kebutuhan organisasi.

4. Remunerasi dan Pemberian Benefit telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan RPSDM kepada semua pekerja.

Dalam proses rekrutasi, Perusahaan berkomitmen untuk memberi kesempatan yang lebih besar terhadap putra daerah yang ingin mendedikasikan dan mengabdikan diri sebagai pekerja dalam Perusahaan.

PENGELOLAAN SDM TAHAP IIIPengelolaan SDM ditujukan untuk menjaga integritas usaha yang berjalan beriringan dengan pelaksanaan GCG. Perta Arun Gas melaksanakannya melalui Pedoman etika usaha dan Tata Perilaku sebagai penjabaran dari Code of Conduct (Kode etik Perusahaan). Pembahasan mengenai Kode etik Perusahaan pada Laporan ini, disampaikan terpisah pada uraian Bab Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

MASA PURNA KARYAPT Perta Arun Gas berkomitmen menjamin kesejahteraan bagi pekerja yang telah purna karya. Bentuk dan mekanisme pelaksanaan mengacu kepada program yang telah dibuat oleh Pertamina Corporate University (PCU).

(MPPK). The training is conducted to provide additional knowledge and skills for them to continue living post working.

In 2017, the second stage has been implemented:1. Mapping the organization’s needs with the

current manpower.2. Conducting the mutation process of Assisting

Employees from Pertamina (Persero) to PT Perta Arun Gas as well as promotion of positions.

3. Recruiting 25 (twenty five) fresh graduates and 25 (twenty five) experienced employees to meet the needs of the organization.

4. Remuneration and Benefit Distribution have been implemented in accordance with RPSDM policy to all employees.

In recruitment process, the Company is committed to provide a bigger chance to local youth who aspire to dedicate themselves as the Company’s employees.

HR MANAGEMENT PHASE IIIHR Management is intended to keep business integrity that is running in line with the implementation of GCG. Perta Arun Gas carried this out through Guidance of business ethics and Codes of Conduct as the ellaboration of Code of Conduct. Discussion regarding the Company’s Code of Ethics in this Report is conveyed separately in the description of Chapter of Good Company’s Codes of Conduct.

POST EMPLOYMENT PERIODPT Perta Arun Gas is committed to ensure the welfare for retired employees. The form and mechanism is referring to the program made by Pertamina Corporate University (PCU).



Sebelum memasuki masa purna karya, para pekerja disertakan dalam program Pembekalan Masa Prapurna Karya (PMPK) yang merupakan pelatihan khusus pra pensiun, dengan materi pelatihan meliputi:1. Persiapan mental menyambut masa

persiapan purnakarya;2. Persiapan perencanaan keuangan masa

purnakarya;3. Kebijakan Perusahaan tentang hak pekerja

pensiun;4. Dana Pensiun Pertamina;5. Fasilitas Kesehatan Pensiun; 6. Peluang Bisnis yang sebaiknya dilakukan

dan tidak dilakukan;7. Kunjungan ke tempat-tempat usaha yang

dapat menjadi inspirasi usaha

Pada tahun 2017, tidak ada perkerja yang mengikuti Program Pembekalan Masa Prapurna Karya (PMPK).

Tabel PensiunRetirement Table


SATUANUnit

JUMLAHTotal

Jumlah Pekerja Pensiun Tahun 2017 / Total Retired Workers in 2017 Orang / Person 1

Prior to retirement period, the employees are registered to Pre Pension Period Debriefing (PMPK), a program particularly made for pre pension employees, with training materials as listed before:1. Mental preparation for retirement preparation

period;2. Preparation of financial plan in retirement

period;3. The Company’s policy regarding the rights of

retired employees;4. Pertamina’s Retirement Fund;5. Retirement Health Facility;6. Preferably and Un-preferably Done Business

Opportunities;7. Visits to business places that may inspired

the employees for their own business plan.

In 2017, there is no employees who attend the Pre-Retirement Debriefing Program (PMPK).

Komposisi Pekerja Baru Tahun 2017 Berdasarkan Latar Belakang RekrutmenNew Employees Composition of 2017 Based on Background of Recruitment

LATAR BELAKANG RERKRUTMENBackground of Recruitment

PRIAMale

WANITAFemale

JUMLAHAmount

Sarjana Baru Tanpa PengalamanFresh Graduates

0 0 0

DIII Program Bimbingan Praktis AhliExpert Practical Guidance Program

22 3 25

Pekerja Berpengalaman Program Experienced HireExperienced Hire Program Workers

22 3 25

Jumlah / Total 44 6 50

Komposisi Pekerja Baru Tahun 2017 Berdasarkan PenempatanNew Employees Composition of 2017 Based on Placement

AREA OPERASIOperational Area

PRIAMale

WANITAFemale

JUMLAHAmount

Kantor Pusat / Head Office (Jakarta) 3 0 3

Plant Site (Lhokseumawe) 41 6 47




Komposisi Pekerja Baru Tahun 2017 Berdasarkan Sumber RekrutmenNew Employees Composition of 2017 Based on Recruitment Sources

AREA OPERASIOperational Area

PRIAMale

WANITAFemale

JUMLAHAmount

Kantor Pusat / Head Office (Jakarta) 3 0 3

Plant Site (Lhokseumawe) 41 6 47


President Director

Corporate Secretary

Technical & Operation Director


Manager Internal Audit

Manager Procurement

0 1

34

0

1

PWTT PAG

0

8

1

5

2

2

PWTTPersero

KOMPOSISI PEKERJA BERDASARKAN FUNGSIEMPLOYEES COMPOSITION BASED ON FUNCTION

1 11

149

160

7

PWT PAG

3

0

PWTTPertagas



KOMPOSISI PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKANEMPLOYEES COMPOSITION BASED ON LEVEL EDUCATION

Diploma III

Diploma IV

S1-Perguruan Tinggi

S-2 Pasca Sarjana

PWT PAG

150

27

1

3

14

2

29

7

3

2

PWTTPersero

PWTT PAG

3

0 0

PWTTPertagas

≤30 Tahun

31-35 Tahun

36-40 Tahun

41-45 Tahun

46-50 Tahun

>50 Tahun

19

11

4

0 2

PWTT PAG

2

3

3

11

8

PWTTPersero

KOMPOSISI PEKERJA BERDASARKAN USIAEMPLOYEES COMPOSITION BASED ON AGE

22

2

28

9

6

1

22

97

PWT PAG

0

0

PWTTPertagas



Jumlah pekerja PT Perta Arun Gas hingga akhir tahun 2017 ada 241 orang, terdiri dari 229 pekerja pria dan 12 pekerja wanita. Jumlah pekerja pada tahun 2017 bertambah sebanyak 24 orang atau meningkat sebesar 11.06% dibanding jumlah pekerja tahun 2016 sebanyak 217 orang, tersebar di Kantor Pusat di Jakarta dan plant site Lhokseumawe. G4-9 G4-10

Hingga akhir tahun 2017, data komposisi pekerja secara status, fungsi, pendidikan dan umur pekerja dapat dilihat di bawah ini:

KOMPOSISI PEKERJAComposition of Employees

The total employees of PT Perta Arun Gas up to the end of 2017 was 241 people, which conists of 229 male employees and 12 female employees. The number of employees in 2017 is 24 people or increasing 11,06% compare to the total employees in 2016, which was 217 people, who are spread in the Head Office in Jakarta and the plant site in Lhokseumawe.

G4-9 G4-10

Until the end of 2017, data composition of the employees based on status, function, education and age of of the employees can be seen below:

DeskripsiDescription PWT PAG PWTT

PerseroPWTT

Pertagas PWTT PAG Grand Total

FUNGSI / FUNCTIONPresident Director 1 0 0 0 1

Corporate Secretary 11 1 0 1 13

Technical & Operation Director 149 8 0 34 191


16 5 3 0 24

Manager Internal Audit 0 2 0 0 2

Manager Procurement 7 2 0 1 10

Total 184 18 3 36 241

TINGKAT PENDIDIKAN / LEVEL OF EDUCATIONDiploma III / Diploma III 150 1 0 27 178

Diploma IV / Diploma IV 3 0 0 2 5

S1-Perguruan TinggiBachelor’s Degree

29 14 3 7 53

S2-Pasca SarjanaMaster’s Degree

2 3 0 0 5

Total 184 18 3 36 241

G4-LA12



DeskripsiDescription PWT PAG PWTT

PerseroPWTT

Pertagas PWTT PAG Grand Total

USIA / AGE≤30 Tahun / Years 22 2 0 19 43

31-35 Tahun / Years 28 3 2 11 44

36-40 Tahun / Years 9 3 0 4 16

41-45 Tahun / Years 6 1 1 0 8

46-50 Tahun / Years 22 1 0 0 23

>50 Tahun / Years 97 8 0 2 107

Total 184 18 3 36 241

KOMITMEN KESETARAANEquality Commitment

Dalam proses rekrutmen pekerja, Perusahaan memberi kesempatan yang sama terhadap semua anak bangsa yang ingin mendedikasikan dan mengabdikan diri sebagai pekerja dalam Perusahaan. Setiap tahun PT Perta Arun Gas merekrut pekerja baru yang jumlahnya disesuaikan dengan manpower planning yang telah disepakati oleh Direksi.

Selama tahun 2017, turnover pekerja sebanyak 1 orang, terdiri dari 1 orang PWT yang berakhir kontraknya, sedangkan jumlah pekerja baru sebanyak 50 orang. Proses rekrutmen dan seleksi pekerja dilakukan secara terbuka, dengan mempertimbangkan umur minimal 20 tahun.

G4-LA1

Perusahaan tidak membedakan perlakuan dalam bekerja berdasarkan gender, suku, agama atau lainnya yang bersifat diskriminasi, namun secara jelas Perusahaan mempunyai peraturan yang mendasari perbedaan perlakuan

In the process of employee recruitment, the Company gives the same opportunity to all Indonesia citizens who want to dedicate themselves as the Company’s employees. Every year PT Perta Arun Gas recruits new employees, which the number is adjusted with the manpower planning that has been agreed by the Board of Directors.

During 2017, turnover of employees amounting 1 people,consisting of 1 temporary employees (PWT) whose contracts end, while the number of new employees is 50 people. Employess’s recruitment and selection process is carried out by considering minimum age of 20 year old.

G4-LA1

The Company does not distinguish work treatment based on gender, ethnicity, religion or other things that are discriminatory, but clearly the Company has regulations that underlying the difference in treatment.



AgamaReligion

Jumlah PekerjaTotal Employees

Advent 0Budha 0Hindu 0Islam 237

Katolik 1Protestan 3

Total 241

Kelompok UsiaGroup of Age

Jumlah PekerjaTotal Employees

≤ 30 2230-50 65> 50 97Total 184

ini. Misalnya pemberian remunerasi dilakukan berdasarkan beban atau tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan jabatan, penilaian kinerja, dan fungsi bisnis. Selain itu, perusahaan memberikan kesempatan berkarir yang sama dan menghindari praktik-praktik pemaksaan kerja. Secara umum Perusahaan berpedoman pada PKB PT Pertamina (Persero), PKB PT Pertamina Gas, dan Undang-undang No. 13 Tahun 2003.

KEBERAGAMAN PEKERJA BERDASARKAN AGAMA DAN KEPERCAYAANEMPLOYEES’ DIVERSITY BASED ON RELIGION

For example giving remuneration based on work load or responsibiliites according to position, performance assessment, and business function. In addition to that, the Company gives the the same career opportunity and avoids compulsary labor practices. In general, the Company is based on PKB of PT Pertamina (Persero), PKB of PT Pertamina Gas, and Laws No. 13 Year 2003.

KEBERAGAMAN PEKERJABERDASARKAN USIAEMPLOYEES’ DIVERSITY BASED ON AGE



SHAPING RELIABLE EMPLOYEESCompetence and skill development of PT Perta Arun Gas employees are conducted continuously, through training.

Perta Arun Gas applies several strategies that are part of the efforts to make the Company a world class regasification Company. The strategies include conducting training and learning for employees. Training and learning programs are conducted to improve skill or competence of employees based on work demand and needs of the Company.

KOMITMEN KEAHLIANSkill Commitment

MEMBENTUK PEKERJA ANDALPengembangan kompetensi dan keahlian pekerja PT Perta Arun Gas dilaksanakan secara berkesinambungan, melalui pelatihan.

PT Perta Arun Gas menerapkan sejumlah strategi yang merupakan bagian dari upaya pencapaian menjadi Perseroan regasifikasi kelas dunia. Strategi tersebut diantaranya adalah dengan menjalankan program pelatihan dan pembelajaran bagi pekerja. Program pelatihan dan pembelajaran diselenggarakan untuk meningkatkan keahlian maupun kompetensi dari para pekerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan kebutuhan Perusahaan.



URAIANDescription

2016 2017Pria Male Wanita Female Pria Male Wanita Female

Jumlah pekerja yang mendapatkan pelatihanTotal employees who received training

36 6 162 12

Jumlah rata-rata jam pelatihanTotal Average hours of training 3,39 0,40 36,12 1,56

PESERTA PELATIHANTraining Participant

2016 2017Pria Male Wanita Female Pria Male Wanita Female

L1 (Direksi / Board of Directors) 1 0 3 0L2 (VP dan setara / and equivalent) 2 0 2 0L3 (Manager dan setara / and equivalent) 12 0 3 0

L4 (Asisten Manager / Assistant Manager) 7 0 5 0

L5 Staff 14 6 149 12

PELATIHAN PEKERJAPelatihan yang dilaksanakan Perusahaan selama tahun 2017, meliputi pelatihan mandatori, pelatihan fungsional/teknikal, seminar/workshop dan sertifikasi. Realisasi biaya pelatihan di tahun 2017 sebesar Rp657.572.491, meningkat sebesar 42.12% dibanding tahun 2016 sebesar Rp462.697.430.

Secara keseluruhan untuk tahun 2017 PT Perta Arun Gas telah menyelenggarakan 9080 hari pelatihan, dan diikuti 174 pekerja sebagai peserta pelatihan. dengan demikian rata-rata jam pelatihan per pekerja pada tahun 2017 adalah 36,12 jam untuk pekerja pria dan 1,56 jam untuk pekerja wanita. G4-LA9

EMPLOYEES TRAININGTraining forms that were conducted by the Company during 2017, including mandatory training, functional/technical training, seminar/ workshop and certification. Realized training costs in 2017 amounting Rp657,572,491. It was increase by 42,12% compare to 2016 amounting Rp462,697,430.

Overall in 2017 PT Perta Arun Gas had held 9080 days of training; and it was followed by 174 employees as the training participants. Therefore, the average of training hours per employee in 2017 was 36.12 hours for male employees and 1.56 hours for female employees. G4-LA9



IMPLEMENTASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAImplementation of Work Safety and Health

Penerapan praktik keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan Pertamina menjadi bagian terintegrasi dengan lindungan lingkungan (K3LL). Sebagai pelaksana tugas ini adalah Fungsi Health, Safety, Security, and Environmental (HSSE) yang bertanggung jawab secara langsung kepada President Director.

Jenis Perusahaan migas yang tergolong berisiko tinggi mengharuskan kami menerapkan peraturan ketat terkait K3LL, tidak hanya pada pekerja, namun juga kepada seluruh mitra, khususnya kontraktor. Untuk itu, semua regulasi terkait K3LL dicantumkan disetiap kerjasama dengan para kontraktor, termasuk juga dengan para investor kami. G4-HR1

Seluruh aktivitas di lokasi operasi dan unit bisnis pendukung lainnya sarat risiko kecelakaan kerja maupun ancaman penyakit akibat kerja, karenanya kami memastikan topiktopik terkait K3 di dalam perjanjian kerja bersama (PKB). Topik-topik dimaksud meliputi perlindungan keselamatan kerja dan ketersediaan alat pelindung diri (APD), perlengkapan kerja, pemberian jaminan pengobatan bagi pekerja korban kecelakaan kerja, serta penjaminan pemeliharaan kesehatan pekerja. G4-LA8

Implementation of work safety and health (K3) in Pertamina’ environment becomes integrated part with environment (K3LL). The executive of this task is Function of Health, Safety, Security, and Environmental (HSSE) who is directly responsible to the President Director.

The Company, whose oil and gas business is included in a hight risk category, forces us to implement a strict K3LL regulation, not only for the employees but also to all partners, especially contractors. Thus, all K3LL relatef regulations are attached in each agreement with our investors. G4-HR1

All activities in locations of operational and other supporting business are rarely resulting in work accident risk and the danger of disease due to work, therefore we ensure that topics related to K3 in cooperation agreement. The referred topics include work safety protection and availability of personal protective equipment (APD), work equipment, granting medical insurance for the employees who experienced accident a medical insurance, and health insurance for the employees. G4-LA8



KINERJA PELAKSANAAN K3G4-LA6

Bagi Perusahaan, Keselamatan, Kesehatan kerja, dan lindungan lingkungan merupakan aspek penting yang mampu menunjang keberhasilan operasi Perusahaan. Perusahaan senantiasa menjalankan program HSE dan menerapkan Corporate Life Saving Rules serta HSE Golden Rules yaitu Patuh, Intervensi, dan Peduli.

SISTEM PELAPORAN ONLINE HSEPerusahaan melalui fungsi HSE & QM melakukan pelaporan insiden kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan melalui HSE Online Reporting System (HORSE), dimana setiap laporan yang dibuat langsung diterima oleh PT Pertamina (Persero). Selain itu setiap bulan juga dilaporkan ke Migas.

K3 IMPLEMENTATION PERFORMANCE G4-LA6

The main purpose of the compliance with implementation of K3 aspects is to decrease the risk of work accident and occupational health problem, either from production exploration, processing until delivery and marketing of products to consumers.

SISTEM PELAPORAN ONLINE HSEThe Company, through HSE & QM functions, reports occupational accidents and environmental pollution through HSE Online Reporting System (HORSE), where each report made is directly received by PT Pertamina (Persero). The reports are also reported monthly to Oil and Gas Bureau.

PERUSAHAANCompany

HARI KERJA AMANHari Kerja Aman

JAM KERJA AMANJam Kerja Aman

t.m.t 01-09-2013 s/d30-12-2017

Total Kumulatif Bulan LaluTotal Kumulatif Bulan Lalu

Bulan IniBulan Ini

t.m.t 01-09-2013 s/d30-12-2017

Karyawan PT Perta Arun Gas

1.614 1.317.708 41.580 1.359.288

Karyawan Kontraktor PT Perta Arun Gas

1.706 8.060.295 189.791 8.250.086

Karyawan PAG + Kontraktor (Versi MIGAS)

1.706 9.131.075 226.491 9.357.566

FR: 0 SR: 0 Fatality: 0 LTA: 0 RWDC: 0 MTC: 0 FAC: 1 Nearmiss: 2026

Adapun jumlah izin kerja aman yang dilakukan selama tahun 2017, sebagai berikut:a. Surat Ijin Kerja Panas sebanyak : 3087 lembarb. Surat Ijin Kerja Dingin sebanyak : 8502 lembar

HSE Promotion, as for the number of secure work permits procured during 2017, as follows:a. Hot Work Permit : 3087 piecesb. Cold Work Permit : 8502 pieces



PENJELASANDescription

SATUANUnit 2017 2016 2015

Jumlah Jam Kerja / Total Work Hour Jam / Hour 9.357.566 6.650.041 4.007.748

Kecelakaan Kerja / Work Accidenta. Meninggal / Passed Awayb. Cacat sebagian/berat / Partial/severe

defectsc. Tidak mampu bekerja sementara/sedang /

Not able to work temporarilyd. First aid/ringane. Hari hilang / Missing Dayf. Total recoverable incident rateg. Kerugian kecelakaan / Accident Loss

Jumlah / Amount

Jumlah / Amount

Jumlah / AmountJumlah / AmountJumlah / AmountJumlah / AmountJumlah / Amount

0

0

01000

0

0

01000

0

0

00000

Kebakaran / Fire Accidenta. Besar / Majorb. Kecil / Minorc. Kerugian/Kebakaran / Loss/Fire

Jumlah / AmountJumlah / AmountJumlah / Amount

000

000

000

Tumpahan Minyak / Oil Spilla. Besar / Major (≥15 bbl)b. Kecil / Minor (≤15 bbl)c. Volume Tumpahan Minyak / Volume of Oil

Spilld. Kerugian Besar / Major Loss

Jumlah / AmountJumlah / Amount


00

00

00

00

00

00

Insiden Besar / Major Incidenta. Jumlah Insiden / Total Incidentb. Kerugian Insiden / Incident Loss


00

00

00

Sertifikasi Peralatan OperasiCertification of Operational Equipment

Jumlah / Amount 418 1325 1.191

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis




ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS



TINJAUAN UMUMGeneral Review

KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA 2017Pada tahun 2017, Bank Indonesia menyatakan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia berada diangka 5,05% dibawah asumsi APBN 2017 sebesar 5,2%, namun lebih tinggi dibandingkan 2016 yang tumbuh 5,02%. Ekonomi Sumatera diperkirakan tumbuh membaik terbatas, Jawa tumbuh sedikit melambat, sementara ekonomi berbagai wilayah di Kawasan Timur Indonesia (KTI) tumbuh mem-baik. Membaiknya ekonomi Sumatera diperkirakan di-dorong konsumsi pemerintah dan ekspor. Sementara per-lambatan Jawa terutama terjadi akibat konsumsi rumah tangga yang tumbuh

Menguatnya permintaan domestik yang ditopang pemulihan kondisi eksternal diperkirakan mendorong ekonomi 2018 untuk tumbuh lebih tinggi.

The strengthening of domestic demand supported by the recovery of external conditions is expected to encourage the 2018 economy to grow higher.

INDONESIAN ECONOMIC CONDITION 2017In 2017, Bank Indonesia stated that the average economic growth in Indonesia was 5.05% under the assumption of the 2017 APBN of 5.2%, yet higher compared to 2016, which had grown 5.02%. Sumatra’s economy was expected to grow on a limited basis, as Java growing slightly slower, while the economies of various regions in eastern Indonesia (KTI) were improving. The developing economy of Sumatra was stimulated by government consumption and exports. While Java’s deceleration was mainly due to the household’s slowing down consumption, although the other remaining components had been predicted



melambat, walaupun berbagai komponen lain tetap diperkirakan tumbuh membaik. Sementara lebih tingginya pertumbuhan ekonomi KTI lebih ditopang oleh Kalimantan, di tengah Sulawesi, Balinusra, dan Papua yang tumbuh melambat.

Perkembangan inflasi di berbagai daerah secara agregat pada triwulan III 2017 tercatat menurun. Penurunan inflasi yang terjadi di semua wilayah pada triwulan ini didukung terkendalinya inflasi inti, dan menurunnya tekanan volatile foods serta administered prices. Hingga akhir tahun 2017, inflasi di semua wilayah diperkirakan berada di batas bawah kisaran target 4±1%. Hal ini dipengaruhi inflasi volatile foods yang semakin rendah di semua daerah di tengah terjaganya inflasi inti dan administered prices.

Pada tahun 2018 perekonomian daerah diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2017. Menguatnya permintaan domestik yang ditopang pemulihan kondisi eksternal diperkirakan mendorong ekonomi 2018 untuk tumbuh lebih tinggi. Perbaikan ekonomi diperkirakan terjadi di semua wilayah dan di sebagian besar provinsi, terutama di Jawa dan Balinusra. Sementara itu, inflasi di 2018 diperkirakan berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional 3,5%±1%.(sumber: bi.go.id, Kajian Ekonomi Regional).

to improve. While the higher economic growth of KTI was more supported by Kalimantan, in the middle of Sulawesi, Balinusra, and Papua that grows slowly.

The development of Inflation in various regions on an aggregate basis in the quarter III of 2017 was recorded as decreased. The decrease of the inflation in all regions during this quarter was supported by core inflation that was controlled, and the decrease of volatile foods pressure, as well as administered prices. Until the end of 2017, inflation in all regions had been predicted to be at the lower limit of the target range of 4±1%. This was influenced by volatile foods inflation that is getting lower in all areas despite the inflation and administered prices that are maintained.

By 2018 the regional economy has been expected to grow higher than 2017. The strengthening of domestic demand supported by the recovery of external conditions is expected to encourage the 2018 economy to grow higher. Economic improvements are expected to occur in all regions and in most provinces, especially in Java and Balinusra. Meanwhile, inflation in 2018 has been estimated to be within the national inflation target range of 3.5%±1%.

(source: bi.go.id, Kajian Ekonomi Regional).

KINERJA PT PERTA ARUN GASPerformance of PT Perta Arun Gas

Saat ini Perusahaan memiliki kegiatan usaha Regasifikasi dan Jasa Operation & Maintenance (O&M) kilang PHE NSB & PHE NSO serta Jasa O&M fasilitas LNG Filling Station Arun milik PT Pertamina Gas.

The Company currently has business activities of Regasification Terminal and Operation & Maintenance (O&M) Services of PHE NSB & PHE NSO refinery, and O&M Service of LNG Filling Station Arun facility owned by PT Pertamina Gas.



PROSPEK USAHA REGASIFIKASIPerusahaan melihat potensi kegiatan usaha Receiving & Regasification Terminal akan terus tumbuh, sejalan dengan perkembangan industri dan program-program Pemerintah. Berdasarkan evaluasi dari RUPTL PLN periode tahun 2017-2026 khusus Aceh dan Sumatera Utara sekitar 2.000 MW, perkembangan kawasan industri seperti antara lain Kawasan Industri Medan dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Medan dan Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe diharapkan akan meningkatkan penggunaan gas sebagai bahan baku dan bahan bakar industri-industri dimaksud. Peningkatan kebutuhan gas tersebut, membuka peluang peningkatan utilisasi Kilang Receiving & Regasification Terminal sehingga pada tahun 2021 ditargetkan dapat meregasifikasi LNG sebesar 167 MMscfd.

Sesuai dengan kegiatan Receiving & Regasification tahun 2017, Perusahaan telah memiliki perjanjian Regasifikasi dengan PLN dan PT Pertagas Niaga (PTGN). Rata-rata penyaluran gas hasil regasifikasi milik customer sebesar 111 MMscfd, menurun sekitar 6 MMscfd atau turun sekitar 5% dari penyaluran gas hasil regasifikasi milik customer tahun 2016 sebesar 117 MMscfd. Hal ini dikarenakan mulai April 2017 PTGN sudah tidak melakukan regasifikasi dari Perusahaan.

PROSPEK USAHA LAINNYASejalan dengan perkembangan kegiatan usaha Perusahaan selama 5 tahun atas pengelolaan aset ex-kilang Arun NGL dan pengembangan fasilitas pendukung oleh Perusahaan, terdapat potensi usaha lainnya dengan mengoptimalisasi aset/fasilitas yang telah dimiliki/dikuasai oleh Perusahaan. Potensi usaha lainnya meliputi:1. Jasa O&M

Pengembangan kegiatan jasa bisnis O&M merupakan pemanfaatan atas penguasaan fasilitas dan optimalisasi kompetensi tenaga kerja yang dimiliki oleh Perusahaan.

REGASIFICATION BUSINESS PROSPECTSThe Company has seen potential business activities of Receiving & Regasification Terminal that will continue to grow, in line with the development of industry and Government programs. Based on the evaluation of the RUPTL PLN for the period of 2017-2026, specifically for Aceh and North Sumatra of about 2,000 MW, the development of industrial areas such as Medan Industrial Zone and the Special Economic Zone of Sei Mangkei Medan and Lhokseumawe Special Economic Zone are expected to increase the use of gas as raw materials and the referred industrial fuel. The increase of gas demand has opened up the opportunity to increase the utilization of Receiving & Regasification Terminal Refinery, hence in 2021 it is targeted to regasificate LNG of 167 MMscfd.

In accordance with Receiving & Regasification activities in 2017, the Company has had a Regasification Agreement with PLN and PT Pertagas Niaga (PTGN). The average gas distribution, which resulted form regasification, to the customer is 111 MMscfd, has decreased about 6 MMscfd or decreased by about 5% from the customer’s gas regasification distribution in 2016 by 117 MMscfd. It’s due to started from April 2017 PTGN has stopped conducting any regasification from Company.

OTHER BUSINESS PROSPECTSAlong with the development of the Company’s operations within 5 year on the management of Arun NGL’s ex-plant assets and the development of supporting facilities by the Company, there are other business potentials by optimizing the assets/facilities that are owned/controlled by the Company. Other business potentials include:1. O&M Services

The development of O&M business services activities is the utilization of the facilities and the optimization of the competence of the workforce owned by the Company.



2. Optimalisasi UtilitisMerupakan optimalisasi atas idle capacity dari fasilitas utilitis yang dioperasionalkan Perusahaan.

Dari potensi dimaksud, Perusahaan telah melakukan perikatan:1. Jasa O&M dengan PHE NSB & PHE NSO

untuk pengelolaan fasilitas Treating Unit, Condensate Recovery Unit dan Sulfur Recovery Unit.

2. Jasa O&M dengan PT Pertamina Gas untuk pengelolaan fasilitas LNG Filling Station Arun.

Potensi lainnya yang sedang dalam proses perikatan adalah jasa O&M dengan Medco terkait pengelolaan fasilitas Lifting and handling condensate dan sulfur dan jasa O&M Fasilitas LPG Terminal milik PT Pertamina (Persero).

Untuk pemanfaatan utilitis, Perusahaan telah melakukan perikatan dengan Medco untuk penggunaan utilitis selama proyek pembuatan fasilitas Lifting and handling condensate dan sulfur.

Potensi lain terkait pemanfaatab utilitis yang dimiliki Perusahaan adalah:1. Bisnis LNG Receiving Hub untuk kargo

LNG berkapasitas besar dan kargo LNG berkapasitas kecil.

2. Bisnis Cooling Down kargo LNG.3. Bisnis Bunkering LNG.

RENCANA PERUSAHAANBerikut ini adalah Rencana yang ingin dicapai oleh masing-masing fungsi dalam kurun waktu 2017-2021.

1. Pengembangan UsahaBerikut ini adalah sasaran-sasaran pengembangan yang ingin dicapai oleh fungsi Pengembangan Usaha dalam kurun waktu 2018-2021 antara lain:

2. Optimization of UtilizationThe optimization of idle capacity of utility facilities operated by the Company.

Of the referred potential, the Company has made some commitments:1. O&M Services with PHE NSB & PHE NSO

for the management of Treating Unit, Condensate Recovery Unit and Sulfur Recovery Unit facilities.

2. O & M Services with PT Pertamina Gas for the management of Arun’s LNG Filling Station facility.

Other potentials that are in the process of engagement are O&M services with Medco regarding the management of Lifting and handling condensate and sulfur facilities and O&M services of LPG Terminal facilities owned by PT Pertamina (Persero).

For utilization of utilities, the Company has undergone into an engagement with Medco for utility usage during the Lifting and handling of condensate and sulfur facility construction projects.

Other potentials regarding utilization of the Company are:1. LNG Receiving Hub for large capacity LNG

cargoes and small capacity LNG cargoes Business.

2. Cooling Down LNG cargo Business.3. Bunkering LNG Business.

COMPANY PLANSHere are the Plans that want to be achieved by each function during 2017-2021.

1. Business DevelopmentThe following are the development goals to be achieved by the Business Development function during 2018-2021:



A. Membangun fasilitas LNG Small VesselB. Pengelolaan fasilitas LPG TranshipmentC. Mengembangkan potensi bisnis atas

fasilitas condensate dan sulfurD. Mengembangkan bisnis LNG Bunkering E. Mengembangkan bisnis Cooling Down

LNGF. Optimalisasi fasilitas LNG Filling Station

melalui cargo dock dan iso tank truck

2. Program Pengembangan StrategisDari program pengembangan yang telah disusun, ada beberapa program pengembangan yang memiliki nilai strategis yang harus disusun dalam suatu tahapan rencana. Sehingga target pencapaian Visi dan Misi dapat terukur dan termonitor secara komprehensif.

Berikut ini adalah uraian program-program pengembangan strategis yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2018-2021:A. Membangun Fasilitas Small Vessel

Pembangunan Fasilitas Small Vessel bertujuan pengembangan bisnis distribusi LNG menggunakan Small Vessel ke seluruh pulau disekitar Sumatera bagian Utara yang tidak dilalui pipa transmisi gas dan tidak dapat dilalui oleh LNG Trucking.

B. Pengelolaan fasilitas Terminal LPG TranshipmentPengelolaan fasilitas Terminal LPG Transhipment bertujuan untuk merevitalisasi tanki LPG eks Kilang Arun menjadi terminal LPG Transhipment yang saat ini program revitalisasinya sedang dilakukan oleh Direktorat Pemasaran.

C. Mengoptimalkan utilisasi fasilitas Condensate dan SulfurOptimalisasi fasilitas handling, storage and lifting produk Condensate dan Sulfur yang saat ini hanya untuk PHE, selanjutnya Perusahaan menerima

A. Building facilities of LNG Small VesselB. Facilities Management of LPG TranshipmentC. Developing business potentials on

condensate and sulphur facilitiesD. Developing LNG bunkering businessE. Developing LNG cooling down business

F. Optimizing LNG filling Station facility through cargo dock and iso tank truck

2. Strategy Development ProgramFrom the development that have been compiled, there are several development programs that have strategic values that must be prepared in a planning phase hence the achievement target of Vision and Mission can be measured and monitored comprehensively.

Here are the description of strategic development programs that will be implemented during 2017-2021:A. Building Small Vessel Facilities

Building Small Vessel Facilities aims for the business development of LNG distribution using Small Vessel to the whole island around Northern Sumatera, which is not passed by gas transmission pipe and can not be passed by LNG Trucking.

B. Facilities Management of LPG Transhipment TerminalFacilities Management of LPG Transhipment Terminal aims to revitalize LPG tanks, ex Arun Refineries to be LPG Transhipment terminal, which is now the revitalization program is being carried out by Marketing Directorate.

C. Developing business potentials on condensate and sulphur facilitiesOptimalization of facilities of handling, storage and lifting of Condensate and Sulphur products, which is not only for PHE, to be able to be used in condensate



kerjasama operating & maintenance dengan perusahaan yang mempunyai produk condensate dan sulfur yang bersumber dari lapangan migas lainnya (Medco, Humpus dan sebagainya), yang diharapkan dapat menciptakan added value (revenue) bagi PT Perta Arun Gas.

D. Mengembangkan bisnis LNG BunkeringPengembangan Fasilitas Berth bertujuan agar sarana Pelabuhan Blang Lancang memiliki fasilitas sistem pengisian bahan bakar LNG untuk kapal-kapal LNG. Dari pengembangan fasilitas ini akan meningkatkan pendapatan dari jasa fasilitas dan port charges.

E. Mengembangkan Bisnis Cooling Down LNGPemanfaatan fasilitas LNG Jetty yang bertujuan agar fasilitas Berth mampu menangkap peluang bisnis cool down untuk kapal LNG yang telah selesai melakukan docking repair, dimana selama ini cooling down dilakukan oleh Singapore LNG.

F. Optimalisasi fasilitas LNG Filling Station melalui Cargo Dock dan Iso Tank Truck

Memanfaatkan fasilitas kilang ex-PT Arun untuk dengan membangun stasiun pengisian LNG yang selanjutnya didistribusikan ke wilayah-wilayah konsumen LNG disekitar Aceh dan Sumatera Utara.

TANTANGAN YANG DIHADAPITentu saja keberlanjutan usaha dan masa depan perusahaan yang dilakukan dihadapkan dengan berbagai kendala, antara lain:

Internal:a. Jumlah dan kompetensi sumber daya

manusia perlu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

and sulphur products that come from other oil and gas fields (Medco, Humpus, etc.), which is expected to be able to create added value (revenue) for PT Perta Arun Gas.

D. Developing LNG Bunkering BusinessDevelopment of Berth Facilities that aims to make Infrastructures of Blang Lancang Port to have refueling system facility of LNG fuel for LNG vessels. The development of this facility will increase revenue from facility services and port charges.

E. Developing Cooling Down BusinessDevelopment of LNG Cooling Down Business Utilization of LNG Jetty facility which aims to capture business cool down by Berth Facility for the LNG ship which has finished docking repair, where in the past the cooling down was carried out by Singapore LNG.

F. Optimilization of the LNG Filling Station facility through Cargo Dock and ISO Tank TruckUtilizing the refinery facility of Perta Arun to build an LNG filling stationwhich is further distributed to the area of LNG consumers around Aceh and North Sumatra.

CHALLENGES THAT ARE FACEDOf course the continuity of business and the future of the company will face various obstacles, include:

Internal:a. The human resource strength is not suitable

with the number of organizational needs.



b. Peningkatan dan konsistensi dalam penerapan sistem informasi keuangan, procurement dan operasi.

c. Peningkatan terhadap perencanaan program maintenance secara terintegrasi dalam rangka meningkatkan lifetime dan kehandalan peralatan.

d. Strategi penyelesaian kontrak dengan customer perlu disinkronkan dengan kebijakan korporat (PT Pertamina Persero).

Eksternal:a. Tuntutan customer terhadap peningkatan

efisiensi discrepancy dan fuel own use dan biaya operasional.

b. Keamanan lingkungan operasional.c. Adanya aturan pemerintah yang berdampak

pada pengembangan bisnis Perusahaan.

d. Kebijakan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) terhadap optimalisasi pemanfaatan seluruh aset yang disewakan ke Perusahaan.

Upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Perusahaan dalam rangka menyikapi tantangan-tantangan internal maupun eksternal tahun 2016 sebagai berikut:

Internal:a. Penetapan struktur organisasi dan

sistem tata kerja organisasi dengan mempertimbangkan kondisi usaha saat ini dan kedepan dengan berbasis (Restrukturisasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia) RPSDM.

b. Optimalisasi dan peniningkatan kometensi manpower telah dilakukan melalui manpower planning, rekrutasi dan mutasi.

c. Peningkatan utilisasi sistem MySAP (FICO, HR, MMNH, S&D, PM), dan peningkatan dan penyediaan sarana dan prasarana Information & Communication Technology (ICT).

b. Improvement and consistency in the application of financial information systems, procurement, and operations.

c. Improvement on the planning of integrated maintenance program in order to improve the lifetime and reliability of the equipment.

d. Contract completion strategy with customer needs to be synchronized withcorporate policy (PT Pertamina Persero).

External:a. Customer demand for increased efficiency

of discrepancy and own use fuel and operational cost.

b. Safety of operational environment.c. The existence of government rules that

have an impact on the Company’s business development.

d. State Asset Management Institution Policy (LMAN) on optimizing the utilization of all assets leased to the Company.

Efforts that have been made by the Company in order to address the internal and external challenges of 2016 as follows:

Internal:a. Established the organizational structure

and work system by considering current and future business conditions with the RPSDM (Restructuring of Human Resource Management).

b. Optimized and improved the manpower competency through manpower planning, recruitment and mutation.

c. Improved the MySAP system utilization (FICO, HR, MMNH, S & D, PM), upgraded and provided facilities and infrastructure Information & Communication Technology (ICT).



d. Melakukan peningkatan program maintenance dengan berbasis Plant Maintenance (PM) dan sinkronisasi proses pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan rencana program maintenance.

e. Sosialisasi terhadap target-target dan rencana kerja Perusahaan melalui penerapan kinerja performance individu (KPI).

f. Melakukan upaya perbaikan terhadap operasional dalam rangka menurunkan penggunaan fuel own use dan discrepancy guna meyakinkan customer antara lain pembangunan dedicated line, rasionalisasi penggunaan utilities.

Eksternal:a. Dalam kontraktual dengan LMAN telah diatur

terkait status barang yang disewa dalam kondisi free & clear.

b. Meningkatkan kerjasama dengan aparat keamanan (TNI dan POLRI).

c. Mendorong penyelesaian kontrak jangka panjang dengan melibatkan PT Pertamina Persero selaku korporasi.

PEMASARANPemanfaatan fasilitas Receiving & Regasification LNG Terminal Perusahaan, saat ini masih dilakukan oleh industri yang memanfaatkan gas sebagai sumber bahan bakar. Industri lain, yang menggunakan gas sebagai bahan baku dan bahan adiktiv masih belum memanfaatkan fasilitas Receiving & Regasification LNG Terminal Perusahaan.

Pengembangan pasar pemanfaatan fasilitas perlu dikembangkan melalui kerjasama dengan perusahaan penjual gas dan industri pengguna bahan baku gas. Selain itu pasar yang perlu peningkatan adalah pasar terkait penyimpanan/receiving. Sesuai dengan letak geografis diujung pulau Sumatera, fasilitas Receiving & Regasification LNG Terminal Perusahaan sangat

d. Improved the program maintenance based on Plant Maintenance (PM) and synchronized the procurement and process of goods and services in accordance with the plan maintenance program.

e. Socialized the targets and work plans of the company through the implementation of key performance indicator (KPI).

f. Made efforts to improve the operational in order to reduce fuel own use and discrepancy to assure the customer about dedicated line development and rationalization of utilities usage.

External:a. Set a regulation relate to the status of leased

goods in a free & clear condition in contractual with LMAN.

b. Increased cooperation with the security body (TNI & POLRI).

c. Encouraged the settlement of long-term contracts involving PT Pertamina (Persero) as a corporation.

MARKETINGUtilization of Company’s Receiving & Regasification LNG Terminal facilities, currently carried out by industry using gas fuel. Other industries that use gas as raw material and addictive material haven’t utilized the Receiving & Regasification LNG Terminal facilities.

The development of facilities utilization market shall be developed in collaboration with gas trading companies and gas raw materials industries. Furthermore, the market needing improvement is the storage/receiving market. In line with the geographical location at the tip of Sumatra island, the LNG Company’s Receiving & Regasification Terminal facility is very potential



berpotensi untuk dimanfaat oleh negara-negara yang berdekatan dengan pulau Sumatera, yang selama ini memanfaatkan fasilitas yang berada di Singapur.

PENGUASAAN PASARSaat ini yang memanfaatkan fasilitas Receiving & Regasification LNG Terminal Perusahaan hanyalah perusahaan yang membutuhkan gas sebagai sumber energi.

Berikut proyeksi volume regasifikasi 4 (empat) tahun kedepan:

to be utilized by countries adjacent to the island of Sumatra, who have been utilizing facilities located in Singapore, instead.

MARKET CONTROLThe sole type of companies utilizing the Receiving & Regasification LNG Terminal Company facility is only those in needs of gas as a source of energy.

Below is the projection of regasification volume for the next (four) years:

VOLUME REGAS 2018-2021

2018 2019 2020 2021

120,7145,4

156,6 166,9



TINJUAN OPERASI PER SEGMEN USAHAOperational Review Per Business Segment

MASA OPERASIONAL TAHUN 2017A. Operasi Kilang Receiving & RegasificationKegiatan operasional kilang Receiving & Regasification PT Perta Arun Gas (PAG) beroperasi dengan baik dan aman. Dalam setiap kegiatan operasional, pengoperasiannya telah memenuhi kaidah standar operasi dan HSSE yang berlaku. 1. Pencapaian Produksi:

a. Jumlah Penerimaan KargoBerdasarkan Annual Delivery Program (ADP) 2017 antara Perusahaan dengan para konsumen, rencana jumlah kargo yang akan diterima sebanyak 17 kargo yang terdiri dari 16 kargo milik PLN dan 1 kargo milik PTGN. Aktual kargo yang diterima selama tahun 2017 adalah sebanyak 16 kargo yang terdiri dari 15 kargo milik PLN dan 1 kargo milik PTGN. Selama kurun waktu 2017, terjadi perubahan pola operasional terkait dengan optimalisasi operasi pembangkit berbahan bakar non-gas dan adanya program pemeliharaan di fasilitas pembangkit milik PLN sehingga berdampak pada penurunan serapan gas. Sedangkan sejak April 2017 kebutuhan penyaluran gas ke konsumen milik PTGN dipenuhi menggunakan gas pipa yang dibeli oleh PTGN dari PHE NSB-NSO.

Stok LNG dalam tangki sesuai dengan laporan penyaluran gas hasil regasifikasi pada tanggal 31 Desember 2017 adalah 5,179,467 MMBTU, yang terdiri dari stok LNG PLN sebanyak 3,108,208 MMBTU dan stok LNG PTGN sebanyak 2,071,259 MMBTU.

OPERATIONAL TERM YEAR 2017A. Refinery Operation Receiving & RegasificationThe operational refinery activity Receiving & Regasification PT Perta Arun Gas (PAG) operated well and safely. In each operational activity, the operation has met the applicable operating standards and HSSE.

1. Accomplishment on Production:a. Number of Cargo Receptions

Based on Annual Delivery Program (ADP) 2017 between Company and consumers, number of cargo planned to receive was 17 cargos consisting of 16 cargos owned by PLN and 1 cargo owned by PTGN. Actual cargos received during 2017 was 16 cargos consisting of 15 cargos owned by PLN and 1 cargo owned by PTGN. During the period of 2017, there was a change of operational pattern related to the operation optimization of non-gas power plants and the maintenance program at PLN’s power plant facility that result on the decrease of gas uptake. Meanwhile since April 2017, gas distribution needs to PTGN consumers are fulfilled using piped gas purchased by PTGN from PHE NSB-NSO.

LNG stock in the tank according to the report of regasification per 31st December 2017 is 5.179.467 MMBTU, which consists of LNG PLN amounting 3.108.208 MMBTU and LNG PTGN stock amounting 2.071.259 MMBTU.



Berikut gambaran penerimaan kargo dari seluruh konsumen selama kurun waktu operasi tahun 2015 hingga 2017:

b. Jumlah Send Out Gas (SOG)Sesuai dengan nominasi dan kebutuhan operasional Customer pada tahun 2017, Perusahaan telah mengirimkan gas ke konsumen sebesar 42,133 BBTU di atas target RKAP 2017, yaitu sebesar 40,296 BBTU. Realisasi pengiriman gas tahun 2017 tersebut menurun 583 BBTU atau 1,4% dari tahun 2016 sebesar 42,716 BBTU.

Penurunan penyerapan gas di tahun 2017 tersebut disebabkan karena adanya perubahan pola operasional terkait dengan optimalisasi operasi pembangkit PLN berbahan bakar non-gas dan adanya program pemeliharaan di fasilitas pembangkit milik PLN sehingga berdampak pada penurunan serapan gas. Disamping itu sejak April 2017 kebutuhan penyaluran gas ke konsumen PTGN dipenuhi menggunakan gas pipa yang dibeli oleh PTGN dari PHE NSB-NSO. Berikut grafik volume penyaluran gas:

115

1615

12

2

10

15

2015

2016

2017

PENERIMAAN KARGO LNGCARGO RECEPTION LNG

The following image is a picture of cargo reception from all consumers during the operation period of 2015 to 2017:

b. Amount of Send Out Gas (SOG)In accordance with the nomination and operational needs of Customer in 2017, the Company has sent gas to consumers amounting 42.133 BBTU above the target of RKAP 2017, which is 40,296 BBTU. The actual gas delivery in 2017 decreased to 583 BBTU or 1.4% from 2016 by 42.716 BBTU.

The decline in gas absorption in 2017 was due to changes in operational patterns related to the optimization of the operation of non-gas powered PLN power plants and the maintenance program at PLN’s power plant facilities which impacted on the decrease of gas uptake. In addition, since April 2017, gas distribution needs to PTGN consumers are fulfilled using piped gas purchased by PTGN from PHE NSB-NSO. Following is the chart of gas distribution volume:



c. Plant Availability Factor (PAF)Pencapaian PAF pada tahun 2017 untuk Regasification Plant sebesar 99,94%, di atas target KPI 2017 sebesar 95,89%. Pencapaian PAF tahun 2017 meningkat sebesar 0,84% dari tahun 2016 sebesar 99,1%. Peningkatan PAF didorong oleh salah satu faktor perbaikan peralatan terlaksana sesuai dengan jadwal yang ditargetkan. Kegiatan perbaikan pipa suplai air laut di fasilitas Regas berhasil dikerjakan tanpa menghentikan operasional fasilitas Regas. Pencapaian PAF tersebut belum maksimal yang disebabkan terjadinya dua kali unplanned shutdown fasilitas Regas dengan total durasi 0.22 hari.

VOLUME PENGIRIMAN GAS TAHUN 2017GAS DISTRIBUTION VOLUME 2017

Targ

et &

Rea

lisas

i (BB

TU)

Targ

et &

Rea

lisas

i Kum

ulat

if (B

BTU)

Plan SOG

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

2,000

1,500

1,000

500

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

20,000

15,000

10,000

5,000

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

3,294 3,220 3,119 3,186 3,548 3,385 3,498 3,498 3,385 3,558 3,251 3,353

3,355

3,294

3,355

3,221

6,515

6,576

3,836

9,633

10,413

2,817

12,819

13,230

3,391

16,367

16,621

3,632

19,752

20,253

3,614

23,250

23,868

3,899

26,748

27,767

3,612

30,134

31,379

3,132

33,691

34,511

3,716

36,943

38,227

3,905

40,296

42,133

Realisasi SOG

Cum. Realisasi SOG

Cum. Plan SOG

c. Plant Availability Factor (PAF)The accomplishment of PAF in 2017 for Regasification Plant amounted to 99.94%, above the target of KPI 2017 of 95.89%. The achievement of PAF in 2017 increased by 0.84% from 2016 by 99.1%. The increase of PAF was driven by one of the equipment improvement factors executed following the targeted schedule. The repair of seawater supply pipe at Regas facility was successfully done without halting the operation of Regas facility. The achievement of PAF was not maximal due to the occurrence of twice unplanned shutdown of Regas facility with a total duration of 0,22 days.



PAF KILANG REGASIFIKASI

97%

98%

99%99.10%

96.0% 95.9%

99.94%100%

101%

96%

95%

94%

93%2016 2017

TARGET PAF

PAF KILANG REGASIFIKASI

Berikut grafik realisasi PAF Perusahaan selama 2 tahun berjalan:

Below is the current 2 year graph of Company’s PAF realization:

d. Kegiatan OperasionalPencapaian PAF sebagaimana dijelaskan di atas, merupakan gambaran dari pelaksanaan program perawatan dan pemeliharaan kilang regasifikasi telah dilakukan secara baik dan terencanakan.

Proses operasional fasilitas regasifikasi dan pemeliharaannya meliputi antara lain sebagai berikut:1) Inspeksi Open Rack Vaporizer (ORV)

Sesuai dengan standard manufacturer, fasilitas ORV harus dilakukan inspeksi secara periodik guna menjaga kehandalan ORV. Berdasarkan standard tersebut, Perusahaan telah melaksanakan inspeksi ORV dengan bekerja sama Kobelco selaku manufacturer. Dari hasil inspeksi yang dilakukan pada bulan Oktober, kondisi ORV masih sesuai dalam ekspektasi desain. Disamping inspeksi ORV tersebut, Perusahaan me-review kehandalan fasilitas support ORV sejalan dengan meningkatnya perkembangan usaha Perusahaan. Dari hasil review tersebut, Perusahaan berkoordinasi dengan mitra EPC yang membangun fasilitas regas antara lain menyesuaikan kanal pembuangan air laut dan perbaikan pipa FRP suplai air laut.

d. Operational Activities Achievement of PAF as described above was an illustration of the implementation and maintenance program of refinery regasification had been done well and structured.

The regasification operation’s process and maintenance facilities included others as following:1) Open Rack Vaporizer (ORV) Inspection

In accordance with the operational standard manufacturer, ORV’s facility must be inspected periodically to maintain ORV reliability. Based on those standards, the Company has carried out ORV inspection by cooperating with Kobelco as the manufacturer. Taken from the results of inspections conducted in October, the ORV condition has still met the design’s expectations. In addition to the ORV inspections, the Company has reviewed the reliability of ORV’s support facilities along with the Company’s business growth. Taken from the results of the review, the Company has coordinated with EPC partners which has built regas facilities such as adjusting the seawater discharge channel and repairing the FRP pipeline for seawater supply.



2) Penggantian kapal Harbour Tug Sesuai dengan perjanjian penyediaan Harbour Tug antara Perusahaan dengan PTK, bahwa fasilitas pelabuhan yang semula didukung 4 unit Harbour tug ex- PT Arun yang disewa dari LMAN digantikan dengan 4 unit Harbour Tug baru dari PTK, yang terdiri dari 3 unit kovensional fuel dan 1 unit dual fuel (konvesional & LNG fuel). Sesuai perjanjian dimaksud, PTK menyerahkan 4 Tug boat dengan konvensional fuel yang terdiri dari 3 Tug boat baru dan 1 Tug boat sebagai pengganti Tug boat dual fuel yang delivery time-nya pada awal tahun 2019.

Untuk pengelolaan sarana dan prasarana pelabuhan, Perusahaan telah melaksanakan internal audit dan initial verification untuk pemenuhan ISPS Code. Untuk fasilitas Mooring Boat Cut Mutia, telah dilakukan program docking untuk memenuhi Class pada akhir 2017. Selain itu, Perusahaan juga melaksanakan kegiatan perbaikan dan perawatan rutin fasilitas dan sarana pelabuhan.

3) Overhaul, penggantian dan perbaikan peralatanProgram perbaikan besar di fasilitas Regasifikasi pada tahun 2017 yaitu penggantian pipa FRP header ke ORV yang selesai dilaksanakan pada awal Oktober 2017.

Sedangkan program perawatan fasilitas utilitas yang digunakan bersama antara kilang Regasifikasi dengan kilang milik PHE NSB - NSO antara lain overhaul power generation PG-9001G, overhaul pompa air laut G-7201A, serta penggantian dan perbaikan pompa suplai air tawar G-9401C dan G-9402C.

2) Harbor Tug Harbor Replacement In accordance with the agreement of Harbor Tug supply between the Company and PTK, the port facility was originally supported by 4 units of Harbor tug ex-PT Arun leased from LMAN had been replaced with 4 new Harbor Tug units from PTK, consisting of 3 units of conventional fuel and 1 unit dual fuel (conventional & LNG fuel). Referring to the agreement, PTK had handed over 4 Tug boats with conventional fuel consisting of 3 new Tug Boats and 1 Tug Boat as a replacement for Tug boat dual fuel with its delivery time in early 2019.

To manage port’s facilities and infrastructure, the Company had conducted internal audit and initial verification to fulfill the ISPS Code. For Mooring Boat Cut Mutia facility, a docking program was conducted to meet the class by the end of 2017. In addition, the Company had also conducted regular maintenance and repair activities of port facilities and port’s routine facilities.

3) Overhaul, replacement and repair of equipmentA major improvement program at the Regasification Facility in 2017 was the replacement of the FRP header pipeline to ORV that had been completed in early October 2017.

While the utility’s facility maintenance program that was shared between the Regasification refinery belonged to PHE NSB-NSO refinery was including the PG-9001G overhaul power generation, G-7201A overhaul sea water pump, as well as the replacement and repairement of G-9401C and G-9402C fresh water supply pumps.



B. Bisnis Jasa Operation & Maintenance Untuk kegiatan jasa O&M pada tahun 2017, terdapat penambahan kegiatan yaitu dari MEDCO E&P Malaka terkait pembangunan fasilitas penampungan kondensat dan sulfur, dimana pada tahun 2017 Perusahaan telah memberikan jasa utilites dan manpower sebagai pendukung pembangunan fasilitas MEDCO di eks kilang Arun. 1. Kegiatan O&M kepada PHE NSB-NSO

Untuk fasilitas pemrosesan gas treating unit, condensate recovery unit dan sulfur recovery unit pencapaiannya sebagai berikut:a. Operation

Operasional fasilitas PHE NSB-NSO ditahun 2017 masih berfokus terhadap mempertahankan kondisi aset eks PT Arun NGL untuk men-treating gas dari NSO & NSB. Realisasi PAF untuk fasilitas PHE NSB-NSO pencapaiannya 99.49% di atas target KPI sebesar 97%, dengan realisasi serapan anggaran yang bersifat reimbursement sebesar ± USD5,792,045. Total flow rate gas yang dikelola oleh Perusahaan pada tahun 2017 sebagai berikut:

B. Operation & Maintenance Business ServicesFor O & M services activities in 2017, there were additional activities from MEDCO E&P Malaka related to the construction of condensate and sulfur storage facilities where in 2017 the Company had provided utilities and manpower services as the support the construction of MEDCO’s facilities in former Arun refinery.

1. O&M Activities to PHE NSB-NSOFor gas treating unit processing facility, condensate recovery unit and sulfur recovery unit had achieved as follows:a. Operation

The operations of PHE NSB-NSO facilities in 2017 was still focused on maintaining the condition of PT Arun NGL’s former assets to treat gas from NSO & NSB. PAF’s realization for PHE NSB-NSO facility had achieved 99.49% which was higher than the KPI’s target of 97%, with the realization of budget absorption that reimbursement value ± USD 5,792,045.

Total gas flow rate, which was managed by The Company in 2017 as in the following detail:

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

500

1,000

1,500

2,000

2,500

PENERIMAAN GAS PHE NSB-NSO DAN TREATED GAS 2017

Trea

ted

Gas

MM

SCF

Sour Gas (NSO)APOTreated Gas (FQI 6751)



b. MaintenanceProgram maintenance utama adalah melakukan perencanaan plan shutdown Major Inspection KGT-4501 dan SRU Plant yang dilaksanakan selama 15 hari lebih cepat dari target awal, yaitu 19 hari. Pelaksanaan plan shutdown Major Inspection KGT-4501 dan SRU Plant dilakukan percepatan untuk me-manfaatkan adanya kondisi unplanned shutdown di Customer PHE NSO-NSB dan adanya masalah di fasilitas sumur PHE NSO.

Selain itu, dilakukan offline chemical cleaning pada lima unit HRSG yang berfungsi memproduksi uap untuk keperluan treating unit dan SRU Plant.

b. MaintenanceThe main maintenance program was to intend the shutdown Major Inspection KGT-4501 and SRU Plant that were implemented faster in 15 days than the initial target which was 19 days. The Major Inspection KGT-4501’s Implementation and SRU Plant shutdown plan were accelerated to utilize the unplanned shutdown conditions in the PHS NSO-NSB Customer and the problems at the PHE NSO’s draw-well facility.

In addition to that, offline chemical cleaning was conducted on five HRSG units, which had functioned to produce steam for unit treating and SRU plant.



TINJAUAN KINERJA KEUANGANFinancial Performance Review

Laporan Keuangan yang berakhir 31 Desember 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja (Member of Ernst & Young Global Limited). Penunjukan Kantor Akuntan Publik tersebut, sesuai dengan penetapan dari korporasi PT Pertamina (Persero).

LABA RUGIDari penjelasan dan gambaran kegiatan operasional sebagaimana dijelaskan di atas, Perusahaan telah mencatat Laba Bersih tahun 2017 sebesar USD24,5 Juta lebih tinggi sebesar USD6,1 Juta atau 32,43% dari target RKAP tahun 2017 sebesar USD18,5 Juta. Namun jika dibandingkan dengan Laba Bersih tahun 2016 sebesar USD25,27 Juta, pencapaian Laba Bersih 2017 lebih rendah sebesar USD0,80 Juta atau 3%. Rendahnya pencapaian laba bersih tahun 2017 dibanding tahun 2016, didorong oleh terkapitalisasinya seluruh kegiatan investasi receiving and regasification LNG terminal sehingga menyebabkan kenaikan nilai depresiasi tahun 2017 sebesar USD1,4 Juta dan realisasi biaya pokok yang mengalami kenaikan sebesar USD0,2 Juta.

Berikut gambaran laba/rugi Perusahaan selama 4 tahun terakhir:

The Financial Statements ending on December 31, 2017 have been audited by the Public Accounting Firm Purwantono, Sungkoro & Surja (Memberof Ernst & Young Global Limited). The appointment of the Public Accountant Firm is in accordance with the decision of the corporation of PT Pertamina (Persero).

PROFIT AND LOSSFrom the explanation and the overview of operational activities as it was described above, the company had recorded a Net Profit of USD24.5 Million which was USD6.1 Million or 32.43% higher than the targeted RKAP in 2017, which was USD18.5 Million. However, compared to the Net Profit in 2016, which was amounted USD25.27 Million, the achievement of Net Profit in 2017 was USD 0,80 Million or 3% lower. The low achievement of net income in 2017 compared to 2016 was driven by the capitalization in all investment activities of LNG receiving and regasification terminal, which had caused the increase of depreciation value in 2017, which amounted USD1.4 Million and the realization of basic costs had increased USD0.2 Million.

Here are the following description of the Company’s profit/loss over the last 4 years.

KETERANGAN (USD)Description (USD) 2017 2016 2015 2014 SELISIH

DifferencesPERUBAHAN (%)

Changes (%)

PendapatanRevenues

77.666.342 76.176.652 45.968.481 - 1.489.689 31.697.860 (15,0) 1,96 69,0

Beban Pokok PendapatanCost of Revenue

28.434.328 28.233.434 15.329.001 - 200.894 13.105.327 (49,2) 0,7 85,5

Laba KotorGross Profit

49.232.013 47.943.218 30.639.480 - 1.288.795 18.592.533 39,1 2,7 60,7





Changes (%)

Beban Umum & AdminstrasiGeneral Expenses & Administration

7.632.703 7.905.321 3.249.895 1.713.833 (206.042) 4.449.384 17,1 (2,6) 136,9

Laba/Rugi UsahaBusiness Profit/Loss

41.599.310 40.037.898 27.389.585 (1.713.833) 1.494.837 14.143.149 44,1 3,7 51,6

Pendapatan/(Beban) Lain-lainOther Revenues/(Expenses)

8.735.572 6.303.683 5.226.307 (252.681) 2.431.890 3.509.266 109,2 38,6 67,1

Laba Sebelum PajakProfit Before Tax

32.863.738 33.734.215 22.163.279 (1.461.152) (937.052) 10.633.884 33,1 (2,8) 48,0

Beban PajakTax Expense

8.339.949 8.458.875 5.153.813 - (248.076) 3.056.985 33,3 (2,9) 59,3

Laba Bersih Setelah PajakNet Profit After Tax

24.523.789 25.275.340 17.009.466 (1.461.152) (688.976) 7.576.899 33,0 (2,7) 44,5

EBITDA 48.586.943 48.010.167 34.835.302 (1.454.651) 510.201 13.685.065 30,7 1,1 39,3

BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASIDi tahun 2017, Perusahaan mencatat Biaya Umum dan Administrasi sebesar USD 7,6 Juta lebih tinggi sebesar USD 1,1 Juta atau 17% dari target RKAP tahun 2017 sebesar USD USD 6,5 Juta. Namun jika dibandingkan dengan nilai realisasi tahun 2016 sebesar USD 7,9 juta, realisasi Biaya Umum dan Administrasi tahun 2017 lebih rendah sebesar USD0,273 juta atau 3,57%. Dari penurunan ini sejalan dengan adanya penerapan efisiensi pada biaya administrasi perkantoran.

GENERAL AND ADMINISTRATIVE COSTSIn 2017, the Company recorded General and Administrative Costs amounted USD7.6 Million, which was USD1.1 Million or 17% higher than the targeted RKAP in 2017, which amounted USD6.5 Million. However, compared to the realization value in 2016, which reached USD7.9 million, the realization of General and Administrative Costs in 2017 was USD0.273 million or 3.57% lower. This decrease was in line with the implementation on the efficiency of office’ administrative costs.

KETERANGAN (USD)Description (USD) 2017 2016 2015 2014

Beban Gaji/UpahSalary/Wage Expenses

5.997.148 5.496.678 2.008.721 823.394

Beban Kesehatan dan Layanan PegawaiHealth Expenses and Employee Services

527.878 871.638 216.544 67.351

Beban Administrasi, Perkantoran, Listrik, Air, Telepon/Faksimile, Jaringan Komunikasi dan InternetExpenses of Administration, Office, Electricity, Water, Telephone/Fax, Communication Line and Internet

159.104 789.343 507.084 186.405

Beban Tanah, Gedung/Bangunan, Pabrik, Instalasi,dan Sarana UmumExpenses of Land, Building, Factory and Public Facilities

204.264 200.922 171.767 515.624

Beban Kendaraan dan PeralatanExpenses of Vehicles

459.235 317.200 187.966 31.544

Biaya Lain-lainOther Costs

285.074 229.539 157.812 89.515

JUMLAH / TOTAL 7.632.703 7.905.321 3.249.895 1.713.833



PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN Pendapatan dan Beban Lain-lain di tahun 2017 sebesar USD 8,7 Juta lebih tinggi sebesar USD 4,5 Juta atau 109% dari target RKAP 2017 sebesar USD 4,1 Juta. Namun jika dibandingkan dengan realisasi Pendapatan dan Beban Lain-lain tahun 2016 sebesar USD 6,3 juta, Pendapatan dan Beban Lain-lain di tahun 2017 meningkat sebesar USD 2,4 Juta atau 38,6%. Peningkatan ini disebabkan meningkatnya beban lain-lain, selisih kurs dan biaya atas jasa pelabuhan.

REVENUE AND OTHER EXPENSES Other Revenues and Expenses in 2017 were USD 8.7 Million, which was USD 4.5 Million or 109% higher than the 2017 targeted RKAP, which was USD 4.1 Million. However, compared to the other revenues and expenses in 2016, which was USD6.3 million, the other revenues and expenses in 2017 increased USD2.4 Million or 38.6%. This increase was due to the increase from the other expenses; foreign exchange differences, and port’s services cost.

KETERANGAN (USD)Description (USD) 2017 2016 2015 2014

Pendapatan BungaInterest Income

(298.362) (148.862) (45.225) 6.501

Pendapatan Lain-lainOther Revenues

3.461.128 938.004 1.657.845 43.138

Laba/(Rugi) Selisih KursProfit/Loss of Foreign Exchange

587.464 685.781 (799.042) 203.043

Beban BungaInterest Expense

4.985.341 4.828.759 4.412.729 -

JUMLAH / TOTAL 8.735.572 6.303.683 5.226.307 252.681

KINERJA POSISI KEUANGANPosisi Keuangan Perusahaan tahun 2017 sebesar USD 133,0 juta atau lebih rendah sebesar USD 31 Juta atau 18,7% dari target RKAP tahun 2017 sebesar USD 164 Juta. Dan jika dibandingkan dengan Posisi Keuangan tahun 2016 sebesar USD 149,7 Juta, pencapaian tahun 2017 tersebut lebih rendah sebesar USD 16,1 juta atau 10,8%. Penurunan posisi keuangan secara umum disebabkan antara lain pelunasan sebagian pinjaman dan bunga ke pemegang saham yang berdampak terhadap kas dan setara kas, serta penurunan nilai buku sesuai dengan siklus depresiasi.

FINANCIAL POSITION PERFORMANCEThe Company’s Financial Position in 2017, which was USD 133.0 million, USD 31 Million or 18.7% lower than the targeted RKAP in 2017, which was USD164 Million. And when compared to the 2016 financial position that was amounted USD149.7 Million, the achievement of 2017 was USD16.1 million or 10.8% lower. Generally, the decrease in financial position was due to the repayment of loan and interest to the shareholders which had been impacting towards cash and its cash equivalents, as well as the decrease in book value in accordance with the depreciation cycle.



Changes (%)

Aset LancarCurrent Assets

43.968.557 55.638.099 58.028.761 8.519.813 (11.355.914) (13.746.577) (24,3) (20,4) (23,7)

Aset Tidak LancarNon-Current Assets

89.081.126 94.128.801 96.953.747 83.739.313 (4.748.595) (7.573.541) (15,6) (5,0) (7,8)

JUMLAH / TOTAL 133.049.685 149.766.900 154.982.508 92.259.126 (16.104.509) (21.320.117) (18,7) (10,8) (13,8)





Changes (%)

Liabilitas LancarCurrent Liabilities

41.318.833 31.786.540 41.926.949 94.006.197 10.082.425 (57.983) (37,3) 31,7 (0,1)

Liabilitas Tidak LancarNon-Current Liabilitiess

51.624.589 83.395.937 97.793.165 - (31.771.348) (46.168.576) 76,4 (38,1) (47,2)

EkuitasEquity

40.106.261 34.584.423 15.262.396 (1.747.070) 5.584.415 24.906.442 (41,3) 16,1 163,2

JUMLAH / TOTAL 133.049.684 149.766.900 154.982.510 92.259.127 (16.104.508) (21.320.116) (18,7) (10,8) (13,8)

ASET LANCAR Aset Lancar Perusahaan tahun 2017 tercatat sebesar USD 43,98 juta atau lebih rendah sebesar USD 14,5 Juta atau 24,3% dari target RKAP tahun 2017 sebesar USD 58,5 Juta. Dan jika dibandingkan dengan realisasi Aset Lancar tahun 2016 sebesar USD 55,6 Juta, lebih rendah sebesar USD 11,3 juta atau 20,4%. Posisi Aset Lancar ini disebabkan turunnya saldo kas untuk pelunasan sebagian pinjaman dan bunga kepada pemegang saham.

CURRENT ASSETSThe Company’s Current Assets of 2017 was recorded amounting USD 43.98 million, USD 14,5 Million or 24.3% lower than the targeted RKAP in 2017, which was USD 58.5 Million. And when compared to the realization of current Asset in 2016, which was USD 55.6 Million, it was USD 11.3 million or 20.4% lower. The Current Asset Position was caused by the decrease in cash balance for the repayment of certain loans and interest to shareholders.



Changes (%)

Kas dan BankCash & Bank

14.112.764 28.364.691 30.505.429 2.203.880 (14.251.927) (16.392.665) 11,7 (50,2) (53,7)

Piutang Pihak BerelasiRelated Party Accounts

16.008.738 13.660.754 14.617.173 - 3.758.284 2.801.866 203,9 27,5 19,2

Piutang Pihak KetigaThird Party Receivables

1.516.637 43.054 26.770 1.983 63.283 79.567 (99,0) 147,0 297,2

Pembayaran di MukaDown Payment

2.283.201 4.911.716 4.449.921 107.099 (2.928.996) (2.467.201) (58,8) (59,6) (55,4)

Pajak Dibayar di MukaPrepaid Tax

10.047.217 8.657.884 8.429.469 6.206.851 2.003.441 2.231.856 (56,4) 23,1 26,5

JUMLAH / TOTAL 43.968.557 55.638.099 58.028.761 8.519.813 (11.355.914) (13.746.577) (24,3) (20,4) (23,7)

ASET TIDAK LANCARAset Tidak Lancar Perusahaan tahun 2017 tercatat sebesar USD 89,0 juta atau turun sebesar USD 16,9 Juta atau 16% dari target RKAP 2017 sebesar USD 105,9 Juta. Dan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 yang sebesar USD 94,1 Juta, pencapaian tahun 2017 lebih rendah sebesar USD 5,1 juta atau 5,4%. Penurunan Aset Tidak lancar disebabkan faktor siklus depresiasi terhadap aset.

NON CURRENT ASSETSThe Company’s Non Current Assets in 2017 is recorded at USD 89.0 million or decreasing USD 16.9 million or 16% decreasing USD 105.9 million from RKAP 2017. Compared to the realization in 2016 which was USD 94.1 million, the realization in 2017 is decreasing USD 5,1 million or 5.4%. The decreasing non current assets is caused by assets depreciation cycle factor.





Changes (%)

Aset Pajak TangguhanTax Asset

270.357 157.850 66.638 - 112.507 203.719 305,7 71,3 305,7

Nilai Aset Tetap (Net)Value of Fixed Assets

86.327.833 76.481.416 76.542.414 - 9.846.418 9.785.419 (10,1) 12,9 12,8

Pekerjaan dalam PelaksanaanWork in Implementation

- 15.252.329 14.235.444 83.739.313 (15.252.329) (14.235.444) - (100,0) (100,0)

Aset Tidak Lancar LainnyaNon-Current Assets

2.782.017 2.237.208 6.109.251 - 544.809 (3.327.234) (71,8) 24,4 (54,5)

JUMLAH / TOTAL 89.380.207 94.128.801 96.953.747 83.739.313 (4.748.595) (7.573.541) (15,6) (5,0) (7,8)

LIABILITAS LANCARLiabilitas Lancar tahun 2017 adalah sebesar USD 41,3 juta atau turun sebesar USD 25,4 Juta atau 37,3% dari target RKAP 2017 sebesar USD 66,7 Juta. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar USD 31,7 Juta, meningkat sebesar USD 10,0 juta atau 31,7%. Kenaikan posisi liabilitas lancar disebabkan reklasifikasi hutang jangka panjang menjadi pengakuan hutang jangka pendek pada tahun 2018.

CURRENT LIABILITYCurrent Liability in 2017 was USD 41.3 million or decreased USD 25.4 Million or by 37.3% from the targeted of RKAP in 2017, which was USD 66.7 Million. However, when compared to 2016, which was USD 31.7 Million, it increased USD 10.0 million or by 31.7%. The increase in current liabilities position was due to the long and short-term re-classification debt recognition in 2018.



Changes (%)

Hutang Pihak BerelasiRelated Party Debt

6.335.803 3.986.943 15.106.601 73.952.310 2.348.860 (8.770.798) (0,7) 58,9 (58,1)

Hutang Pihak KetigaThird Party Debt

7.192.222 7.314.789 2.569.436 5.516.319 4.239.145 8.984.498 (39,5) 58,0 349,7

Hutang PajakTax Debt

1.966.241 5.058.811 5.395.113 99.166 (2.542.438) (2.878.741) (88,8) (50,3) (53,4)

Biaya yang Masih Harus Dibayar / Accrued Expenses

15.510.837 15.342.008 18.855.798 14.438.402 (5.426.032) (8.939.823) (47,4) (35,4) (47,4)

Liabilitas Lancar LainnyaOther Current Liabilities

10.313.730 83.989 - - 11.462.890 11.546.880 - 13.648 -

JUMLAH / TOTAL 41.318.833 31.786.540 41.926.948 94.006.197 10.082.425 (57.983) (37,3) 31,7 (0,1)

LIABILITAS TIDAK LANCARLiabilitas Tidak Lancar Perusahaan tahun 2017 adalah sebesar USD 51,6 Juta atau meningkat sebesar USD 22,4 Juta atau 77% dari target RKAP 2017 sebesar USD 29,2 Juta, namun turun sebesar USD 31,8 juta atau 38,1% jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar USD 83,4 juta. Penurunan posisi Liabilitas Tidak Lancar disebabkan adanya pelunasan hutang jangka panjang kepada Pertagas dan reklasifikasi ke hutang lancar.

NON-CURRENT LIABILITIESThe Company’s Current Liabilities in 2017 was USD 51.6 Million or increased USD 22.4 Million or 77% from the 2017 targeted RKAP, which was USD 29.2 Million, but it decreased amounting USD 31.8 million or by 38.1% compared to 2016, which was USD 83.4 million. The decrease in Non-Current Liabilities was due to the repayment of long-term debt to Pertagas and reclassification to current liabilities.





Changes (%)

Liabilitas Jangka PanjangLong Term Loan

51.582.225 83.374.755 97.793.165 - (31.792.530) (46.210.940) 76,2 (38,1) (47,3)

Liabilitas Tidak Lancar Lainnya / Other Non-Current

42.365 21.182 - - 21.182 42.365 - 100,0 -

JUMLAH / TOTAL 51.624.589 83.395.937 97.793.165 - (31.771.348) (46.168.576) 76,4 (38,1) (47,2)

EKUITASEkuitas Perusahaan tahun 2017 tercatat sebesar USD 40,1 Juta atau menurun sebesar USD 28,2 Juta atau 41% dari target RKAP 2017 sebesar USD 68,3 Juta, namun meningkat sebesar USD 5,58 juta atau 16,1% dibandingkan tahun 2016 sebesar USD 34,58 juta. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan laba Perusahaan.

EQUITYThe Company’s Equity in 2017 was recorded amounting USD 40.1 million or decreased USD 28.2 million or by 41% from the RKAP 2017’ target amounting USD 68.3 million, but it increased amounting USD 5.58 million or by 16.1% compared to 2016, which was amounted USD 34.58 million. This increase is in line with the increase of the Company’s profit.



Changes (%)

Modal SahamShares Capital

177.567 177.567 177.567 177.567 - - (99,1) - -

Laba DitahanReatined Earnings

15.406.857 9.131.516 (1.924.637) - 6.275.340 17.331.493 (48,2) 68,7 (900,5)

Saldo LabaBalance of Profit

24.523.789 25.275.340 17.009.467 (1.924.637) (688.976) 7.576.899 33,0 (2,7) 44,5

Komponen Ekuitas LainnyaOthers Equity Component

(1.950) - - - (1.950) (1.950) (1.318,5) - -

JUMLAH / TOTAL 40.106.261 34.584.423 15.262.397 (1.747.070) 10.082.425 (57.983) (41,3) 16,1 163,2

KINERJA ARUS KAS Perusahaan mencatat Saldo Akhir Kas sebesar USD 14,1 Juta atau meningkat sebesar USD 1,48 Juta atau 11% dari target RKAP 2017 sebesar USD 12,6 Juta, namun mengalami penurunan sebesar USD14,2 juta atau 50,2% jika dibandingkan dengan Saldo Akhir Kas tahun 2016 sebesar USD 28,3 Juta. Penurunan ini disebabkan antara lain adanya pembayaran sebagian pinjaman dan bunga pinjaman kepada pemegang saham, peningkatan kegiatan operasional perusahaan serta pembayaran deviden kepada pemegang saham.

CASH FLOW PERFORMANCEThe Company recorded actual Cash Balance amounting USD 14.1 Million or increased amounting USD 1.48 Million or by 11% from the 2017 targeted RKAP, which was USD 12.6 Million. However, it decreased amounting USD 14.2 million or by 50.2 % compared to the Cash End Balance, which was amounted USD 28.3 Million in 2016. The decrease was due to things such as the payment of some loans and interest on loans to shareholders, the increase in the company’s operational activities and the payment of dividends to the shareholders.





Changes (%)

Arus Kas dari Aktivitas OperasiCash Flow from Operational Activities

38.237.861 30.154.304 22.279.541 (1.989.355) 8.083.557 15.958.320 23,1 26,8 71,6

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiCash Flow from Investment Activities

(7.216.811) (6.398.785) (10.661.272) (57.160.726) (818.026) 3.444.461 (64,1) 12,8 (32,3)

Arus Kas dan Aktivitas PendanaanCash Flow from Fund Activities

(45.066.043) (25.210.476) 16.265.198 61.265.637 (19.855.567) (61.331.242) 12,9 78,8 (377,1)

Kenaikan Bersih Kas danSetara KasNet Increase of Cash and Cash Equivalent

(14.044.993) (1.454.957) 27.883.467 2.115.556 (12.590.036) (41.928.460) (51,5) 865,3 (150,4)

Efek Perubahan Nilai Kurs pada Kas dan Setara KasExchange Rate Change Effect on Cash and Cash Equivalent

(206.934) (685.781) 418.082 - 478.847 (625.016) - (69,8) (149,5)

Saldo Kas dan Setara Kas Awal TahunBalance of Cash and Cash Equivalent in the Beginning of Year

28.364.691 30.505.429 2.203.880 88.323 (2.140.737) 26.160.812 (31,8) (7,0) 1.187,0

Saldo Kas dan Setara Kas Akhir TahunBalance of Cash and Cash Equivalent in the End of Year

14.112.764 28.364.691 30.505.429 2.203.879 (14.251.926) (16.392.663) 11,7 (50,2) (53,7)

KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANGThe Ability to Pay Debt

Pada tahun 2017 Perusahaan mencatat hutang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER) sebesar 232,8%, kondisi ini menunjukan kemampuan pembayaran hutang Perusahaan ditahun 2017 meningkat jika dibandingkan kemampuan pembayaran hutang Perusahaan ditahun 2016 dengan rasio hutang terhadap ekuitas sebesar 333,0%.

In 2017, the Company recorded Debt to Equity Ratio/DER amounted 232.8%, this condition shows that the Company’s ability to pay debt in 2017 increased compared to the ability to pay debt in 2016, which the Debt to Equity Ratio was 333.0%.

RATIORatio 2017 2016

Debt to Equity Ratio 232,8 333,0Cash Ratio 33,7 89,2



REALISASI PENCAPAIAN TARGET 2017Realization of Achievements Target 2017

TARGET FINALISASI DALAM RKAP 2017: FINALIZATION TARGET IN RKAP 2017:


SatuanUnit

TARGET 20172017 Target

REALISASI 20172017 Realization

PENCAPAIAN 20172017 Achievement

Pendapatan / Revenues USD 91.348.851 77.666.342 Penurunan 15%Laba / Profit 18.483.222 24.523.789 Kenaikan 33%

KONDISI BISNIS 2017Business Condition in 2017

Kebutuhan energi Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan industri yang cukup signifikan serta kebutuhan energi untuk memenuhi program listrik 35.000 MW yang ditargetkan pemerintah. Kebutuhan energi yang terus meningkat ini harus diimbangi dengan peningkatan cadangan dan produksi sumber energi. Gas bumi menjadi prioritas utama setelah minyak bumi, penggunaan gas bumi sebagai sumber energi menempati urutan kedua setelah minyak bumi, dengan persentase penggunaan gas bumi sebesar 19,04% dan minyak bumi sebesar 52,50%.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pangsa energi di sektor industri tahun 2030 memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan kondisi saat ini, dimana pangsa BBM di sektor industri cukup dominan. Pergeseran ke arah batubara dan gas terkait dengan upaya mengurangi ketergantungan terhadap BBM yang harganya semakin mahal. Hal ini dapat kita lihat pada grafik dibawah, dimana permintaan gas untuk sektor industri mengalami peningkatan paling tajam diantara sumber energi lainnya.

Indonesia’s energy needs continue to increase every year. This is influenced by significant economic and industrial growth and energy needs to fulfil the 35,000 MW electricity program which targeted by the government. This increasing energy’s demand must be in balance by the other increased reserves and production of energy sources. Natural gas has become a top priority after petroleum, the use of natural gas as a source of energy has ranked the second position after crude oil with a percentage of natural gas usage of 19.04% and crude oil at 52.50%.

Based on data from the Ministry of Energy and Mineral Resources, the share of energy in the industrial sector in 2030 has a significant difference compared to the current condition, where the share of Fuel Oil in the industrial sector is quite dominant. The shift towards coal and gas is related to efforts to reduce dependence on Fuel Oil that is more expensive. This can be seen in the graph below, where the gas’ demand for the industrial sector has increased most sharply among other energy sources.



Permintaan Energi Sektor Industri 2013-2030(Sumber: Kementrian ESDM DirJen Migas)Demand of Energy in Industrial Sector in 2012-2030(Source: Ministry of ESDM, Director General of Oil & Gas)2010

0

250

500

750

Juta

SBM

1,000

1,250

1,500

2015 2020 2025 2030

BBM

Batubara

Listrik

Gas

Biomassa

LPG

BBN

Saat ini, gas bumi sebagai energi final dikonsumsi hampir diseluruh sektor industri, sisanya dikonsumsi oleh sektor komersial, rumah tangga dan transportasi. Dalam 5 tahun terakhir, konsumsi gas relatif konstan sekitar 90 juta SBM. Permintaan gas bumi dimasa yang akan datang diperkirakan akan tumbuh cukup pesat terkait dengan upaya industri untuk beralih ke gas dan mengurangi ketergantungan terhadap BBM. Berdasarkan skenario dasar, permintaan gas akan tumbuh sebear 9.3% per tahun. Pertumbuhan permintaan gas cukup signifikan akan terjadi pada sektor transportasi (8.13%) dan komersial (5.07%) sehubungan dengan upaya diversifikasi bahan bakar dikedua sektor tersebut. Walaupun demikian, sektor industri diperkirakan masih merupakan sektor dominan dalam penggunaan gas sebagai energi final seperti yang dapat dilihat pada grafik dibawah.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) telah mengelompokkan pasokan dan kebutuhan gas nasional 2014-2030 dalam 12 region. Pengelompokan tersebut didasarkan pada adanya sumber gas serta letak konsumen gas. Neraca gas 2014–2030 telah memasukan juga potensi gas dari pengembangan gas methana batubara (coal bed methane). Adapun ke-12 region tersebut adalah Aceh, Sumatra Bagian Utara, Sumatra Bagian Selatan & Tengah,

Currently, natural gas as a final energy is consumed almost in all industrial sectors, the rest is consumed by commercial, household and transportation sectors. In the last 5 years, gas consumption has been relatively constant around 90 million SBM. The future demand for natural gas is expected to grow rapidly due to industry efforts to switch to gas and to decrease the dependence on Fuel Oil. Under the basic scenario, gas demand will grow by 9.3% per year. The significant growth of gas demand will occur in the transportation sector (8.13%) and commercial (5.07%) due to the fuel diversification efforts in those both sectors. However, the industrial sector is still predicted to be the most dominant sector in gas usage as the final energy as can be seen in the graph below.

The Ministry of Energy and Mineral Resources (KESDM) has classified national gas supply and demand from 2014-2030 in 12 regions. The grouping is based on the availability of gas sources and the location of gas consumers. The 2014–2030 gas Balance Sheet has included the gas potential from the development of coal bed methane. The 12 regions are Aceh, Northern Sumatra, South & Central Sumatra, Riau Islands, West Java, Central Java, Eastern



ASPEK PEMASARANMarketing Aspect

PT Perta Arun Gas (PAG) memiliki beberapa pola bisnis dalam penyediaan dan pengolahan sumber energi berupa gas dengan pola bisnis seperti Regasifikasi, penyediaan Jasa Operation & Maintenance serta penyediaan Jasa Operation & Maintenance LNG Filling Station Arun.

Dalam menjalankan bisnis Regasifikasi, PAG bekerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertagas Niaga (PTGN) sebagai konsumen gas hasil regasifikasi. Namun sejak awal April 2017 PTGN menghentikan penggunaan gas hasil regasifikasi di PT Perta

PT Perta Arun Gas (PAG) has several business patterns in the supply and processing of gas energy sources with business patterns such as Regasification, Provision of Operation & Maintenance Services and the provision of LNG Filling Station Operation & Maintenance Services of Arun.

In running Regasification busines, PAG cooperates with PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) and PT Pertagas Niaga (PTGN) as the regasification gas consumers. However, since early April 2017 PTGN has suspended the use of gas from regasification process at PT Perta

Kepulauan Riau, Jawa Bagian Barat, Jawa Bagian Tengah, Jawa Bagian Timur, Kalimantan Bagian Timur, Sulawesi Bagian Selatan dan Sulawesi Bagian Tengah, Papua, dan Maluku Bagian Selatan.

Oleh karena PT Perta Arun Gas (PAG) terletak di provinsi Aceh yang berdekatan dengan Sumatera Utara (Sumut), maka PAG dapat berperan dalam penyediaan dan pengolahan sumber energi untuk kawasan Aceh dan Sumut.

Java, Eastern Kalimantan, Southern Sulawesi and Central Sulawesi, Papua and Southern Part of Maluku.

Since PT Perta Arun Gas (PAG) is located in Aceh province, close to North Sumatra (North Sumatra), PAG can play a role in the supply and processing of energy source for Aceh and North Sumatra.

Permintaan Gas Bumi 2010-2030 Menurut Sektor Pengguna (Sumber: Kementrian ESDM DirJen Migas)Demand of Natural Gas in 2010-2030 Based on the User Sector (Source: Ministry of ESDM, Director General of Oil & Gas)

Juta

SBM

20100

100

200

300

400

500

600

700

2015 2020 2025 2030

Notes:1 MSCF = 0.1796 SBM

Komersial

Industri

Rumah Tangga

Transport



Arun Gas dengan mengambil gas dari PHE NSB & PHE NSO untuk dialirkan ke berbagai konsumen PTGN. Walaupun PTGN tidak lagi melakukan regasifikasi, pencapaian volume regasifikasi pada tahun 2017 masih melebihi target yang telah ditentukan yaitu 42.005 BBTU vs 40.296 BBTU.

Dalam menjalankan bisnis jasa Operation & Maintenance LNG Filling Station, PAG melakukan kerjasama dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai pemilik aset fasilitas LNG Filling Station. Fasilitas LNG Filling Station digunakan untuk menyalurkan LNG dari tanki LNG ke ISO Tank truck dimana selanjutnya dikirim ke berbagai konsumen PTGN.

Dalam menjalankan bisnis Operation & Maintenance, PAG melakukan kerja sama dengan PHE NSB & PHE NSO. Namun pada akhir tahun 2017, kilang PHE NSB & PHE NSO telah mengurangi hasil produksi. Pengurangan produksi ini terjadi sehubungan dengan berkurangnya source tail gas serta keterbatasan chemical proses.

Secara garis besar kondisi bisnis 2017 PT Perta Arun Gas mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian volume regasifikasi yang berdampak pada meningkatnya pendapatan Perusahaan.

KETERSEDIAAN GAS BUMI DAN PROSPEK BISNISDengan mengacu kepada RUPTL PLN periode tahun 2017-2026, kapasitas kebutuhan listrik khusus Aceh dan Sumatera Utara sekitar 2.000 MW serta melihat tingginya kebutuhan gas di daerah Aceh dan Sumatera Bagian Utara sejalan dengan perkembangan kawasan industri seperti antara lain Kawasan Industri Medan dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Medan, diharapkan akan membuka peluang peningkatan utilisasi Kilang Penerimaan dan Regasifikasi LNG Terminal sehingga pada tahun 2021 ditargetkan dapat meregasifikasi LNG sebesar 167 MMSCFD.

Arun Gas by taking the gas from PHE NSB & PHE NSO to be distributed to various PTGN’ consumers. Although PTGN has no longer done regasification, the achievement of regasification volume in 2017 still exceeded the predetermined target of 42.133 BBTU vs 40.296 BBTU.

In conducting LNG Filling Station Operation & Maintenance service business, PAG cooperates with PT Pertamina Gas (Pertagas) as the owner of LNG Filling Station facility asset. The LNG Filling Station facility is used to distribute LNG from LNG tank to ISO Tank truck, which later will be sent to various PTGN’ consumers.

In running the Operation & Maintenance business, PAG cooperates with PHE NSB & PHE NSO. But by the end of 2017, the PHE NSB & PHE NSO refinery has reduced production results. This reduction in production occurs due to the reduced tail gas resource and chemical process limitation.

In summary, the business condition of PT Perta Arun Gas in 2017 experienced increase compared to 2016. This can be seen from the achievement of regasification volume which has an impact on the Company’s revenue increase.

THE AVAILABILITY OF NATURAL GAS AND BUSINESS PROSPECTSby referring to the RUPTL PLN for the period of 2017-2026, electricity need capacity specifically for Aceh and North Sumatra is around 2,000 MW and considering the high demand for gas in Aceh and North Sumatra is in line with the development of industrial areas such as the Medan Industrial District and the Special Economic District of Sei Mangkei Medan, it is expected to open up the opportunity to increase the utilization of Refinery Reception and LNG Terminal Regasification so that in 2021 it is targeted to be able to regasify LNG equal to 167 MMSCFD.



PANGSA PASARMarket Share

NERACA GAS BUMI PROVINSI ACEH

Pasokan gas di Provinsi Aceh tahun 2013, baik existing maupun project, sebesar 157,3 MMscfd. Adapun kebutuhan contracted dari region ini tahun 2013 sebanyak 132 MMscfd. Di sini, ada kelebihan pasokan sebanyak 25,3 MMscfd. Bila ditambah kebutuhan committed, kebutuhan gas dari Region Aceh mencapai 148,5 MMscfd.

Adapun proyeksi pada 2020 menunjukkan balance neraca gas region Aceh semakin besar yaitu 94,8 MMscfd. Angka ini didapat dari pasokan existing dan project sebesar 168,8 MMscfd dan kebutuhan contracted 74 MMscfd. Apabila angka kebutuhan committed dimasukkan, jumlah kebutuhan gas di Region Aceh pada 2020 menjadi 180 MMscfd. Ini menjadikan balance neraca gas di Region Aceh menjadi minus 11,2 MMscfd. Defisit balance neraca gas di Region Aceh pada 2028 terjadi baik untuk neraca yang memasukkan kebutuhan contracted saja maupun ditambahkan kebutuhan committed. Balance neraca gas masing-masing minus 4,1 MMscfd dan minus 165,1 MMscfd. Jumlah kebutuhan contracted di region Aceh tahun 2028 sebanyak 19 MMscfd. Jika angka kebutuhan committed ditambahkan, tingkat kebutuhan gas di Region Aceh mencapai 180 MMscfd. Adapun jumlah pasokan gas di Region Aceh tahun 2028 tinggal tersisa 14,9 MMscfd.

NATURAL GAS BALANCE SHEET OF ACEH PROVINCEGas supply in Aceh Province in 2013, both existing and project, amounted to 157.3 MMscfd. However the contracted need of this region in 2013 was 132 MMscfd. Here, there was an oversupply of 25.3 MMscfd. Added with committed need, gas needs from Aceh Region reached 148.5 MMscfd.

The projection in 2020 shows that the gas balance for Aceh region is increasing, which is 94,8 MMscfd. This figure is obtained from the existing and project supply of 168.8 MMscfd and contracted need of 74 MMscfd. If the number of committed need is included, the total gas needs in Aceh Region in 2020 will be 180 MMscfd. This makes the gas balance in Aceh Region becomes minus 11.2 MMscfd. The gas balance deficits in the Aceh Region in 2028 occurs for both balance that includes only the contracted and the one adding committed need. The gas balances are minus 4.1 MMscfd and minus 165,1 MMscfd respectively. The number of contracted need in the Aceh region in 2028 is 19 MMscfd. If the number of committed need is added, the level of gas needs in Aceh Region reaches 180 MMscfd. The amount of gas supply in Aceh Region in 2028 will only leave 14.9 MMscfd.



Dimulai dari tahun 2015, Di Region Aceh, kebutuhan gas untuk industri yang terbesar adalah untuk kelistrikan. Berikut penjelasan lebih terinci tentang Neraca Gas Region Aceh:a. Jangka Menengah (2015-2018)

Pasokan gas dari regasifikasi Arun yang sudah beroperasi pada Bulan Maret 2015. Pasokan gas dari hasil regasifikasi ini juga memasok region Sumatra bagian Utara melalui pipa transmisi Arun-Belawan. Kondisi ini menjadikan pasokan gas dari Region Aceh pada 2018 mencapai 307 MMscfd. Pasokan ini terdiri dari existing supply sebanyak 108 MMscfd dan project supply 199 MMscfd. Pasokan project yang mulai masuk penghitungan adalah Project On-Going berupa Blok A dan ENI JAU yang memiliki potensi 168 MMscfd serta Project LNG Indonesia Deepwater Development dengan potensi 31 MMscfd. Pada periode ini belum ada pasokan potential di Region Aceh. Kebutuhan gas keseluruhan pada akhir periode jangka menengah, tahun 2018, mencapai 292 MMscfd. Di sini, sudah tidak ada pemakaian gas untuk lifting minyak dan own used LNG Plant serta ekspor. Kebutuhan gas di region ini untuk pupuk dan petrokimia, listrik, dan ekspor ke region lain melalui FSRU dengan jumlah masing-masing 55 MMscfd, 19 MMscfd, dan 94 MMscfd. Sedangkan kebutuhan committed di region ini pada tahun 2018 menyatakan adanya kebutuhan untuk pupuk dan industri dengan jumlah 55 MMscfd dan 51 MMscfd. Ada juga kebutuhan potential sebanyak 18 MMscfd. Melihat posisi Neraca Gas Region Aceh tahun 2018, terlihat pasokan existing tidak mampu memenuhi kebutuhan contracted dan mengalami defisit 60 MMscfd. Namun, jika pasokan existing ditambah pasokan project, mampu memenuhi kebutuhan contracted dan surplus 138,8 MMscfd.

Starting from 2015, In Aceh Region, the biggest industrial gas need is for electricity. Here’s a more detailed explanation of Aceh Region’s Gas Balance:a. Medium Term (2015-2018)

Gas supply of Arun regasification that has been operating since March 2015. The gas supply as the result of this regasification also supplies the North Sumatra region through the Arun-Belawan transmission pipeline. This condition makes the gas supply from Aceh Region in 2018 reaches 307 MMscfd. This supply consists of an existing supply of 108 MMscfd and project supply of 199 MMscfd. The project supplies included in the calculation are On-Going Projects namely Block A and ENI JAU which have potential of 168 MMscfd and LNG Indonesia Deepwater Development Project with potential of 31 MMscfd. In this period there is no potential supply in Aceh Region. The overall gas demand at the end of the medium-term period, 2018, reaches 292 MMscfd. Here, there is no more gas usage for oil lifting and own used LNG Plant as well as export. The gas needs in this region are for fertilizers and petrochemicals, electricity, and exports to other regions through FSRU with an amount of 55 MMscfd, 19 MMscfd, and 94 MMscfd respectively. Whereas for the committed needs in this region in 2018 reveals there’s need for fertilizer and industry with the amount of 55 MMscfd and 51 MMscfd. There is also a potential need of 18 MMscfd. Looking at the position of Aceh Regional Balance in 2018, it can be seen that the existing supply cannot meet the needs of contracted and sustains deficit of 60 MMscfd. However, if the existing supply added project supply, it is able to meet the needs of contracted and has surplus of 138.8 MMscfd. These existing and supply projects are also sufficient for contracted and



Pasokan existing dan project ini juga mencukupi kebutuhan contracted dan committed tahun 2018 dengan surplus 32,8 MMscfd. Adapun surplus pasokan existing dan project untuk memenuhi kebutuhan contracted, committed, dan potential sebesar 15 MMscfd.

b. Jangka Panjang (2019-2030)Oleh karena pasokan gas didaerah Aceh pada akhir periode jangka panjang, tahun 2028, hanya 119 MMscfd. Pasokan ini hanya berasal dari pasokan project Blok A dan ENI JAU sebesar 15 MMscfd dan LNG Train 3 Tanggung sebanyak 104 MMscfd. Pada tahun 2028, Region Aceh sudah tidak memiliki pasokan gas existing. Sementara dari sisi kebutuhan gas keseluruhan pada tahun 2028 tercatat 349 MMscfd yang berasal dari kebutuhan contracted 113 MMscfd, kebutuhan committed 161 MMscfd, dan potential demand 75 MMscfd. Kebutuhan contracted ini berupa kebutuhan listrik 19 MMscfd dan ekspor ke region lain melalui FSRU sebanyak 94 MMscfd. Sedangkan kebutuhan committed berupa untuk pupuk 110 MMscfd, industri 51 MMscfd, dan gas rumah tangga 1 MMscfd. Gambaran ini menyatakan ketiadaan pasokan existing memunculkan adanya defisit pemenuhan kebutuhan contracted sebanyak 113 MMscfd. Keberadaan pasokan project hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan contracted dan menyisakan surplus 5,9 MMscfd. Adapun defisit pasokan gas Region Aceh untuk mencukupi contracted dan committed demand sebesar 155,1 MMscfd. Sedangkan kekurangan pasokan dalam memenuhi permintaan gas contracted, committed, dan potential pada tahun 2028 sebanyak 229,8 MMscfd.

committed needs in 2018 with a surplus of 32.8 MMscfd. As for the surplus of existing and project supplies to meet the needs of contracted, committed, and potential is 15 MMscfd.

b. Long Term (2019-2030)Due to the gas supply in Aceh region toward the end of long term period, 2028, is only 119 MMscfd. This supply comes from the supply of Block A and ENI JAU projects which is 15MMscfd and LNG Train 3 Tanggung which is 104 MMscfd. By 2028, the Aceh Region will have no existing gas supply. While in terms of overall gas demand in 2028, it records 349 MMscfd coming from contracted need of 113 MMscfd, committed need of 161 MMscfd, and potential demand of 75 MMscfd. This contracted need is in the form of electricity need of 19 MMscfd and exports to other region through FSRU of 94 MMscfd. While the committed needs are in the form of fertilizer of 110 MMscfd, industrial of 51 MMscfd, and household gas of 1 MMscfd. This illustrates that the absence of existing supply leads to a deficit of fulfillment of contracted needs that is 113 MMscfd. The existence of project supply is only able to meet the contracted needs and leaving a surplus of 5.9 MMscfd. As for the deficit of Aceh Region gas supply to fulfill the contracted and committed demand is 155.1 MMscfd. While the shortage of supply in fulfilling the contracted, committed, and potential gas demand in 2028 is 229,8 MMscfd.



2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 20300

Contracted Demand Committed Demand Potential Demand Existing Supply Project Supply

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

550

Perkiraan Neraca Gas Provinsi AcehEstimated Balance of Gas Aceh

NERACA GAS BUMI REGION SUMATRA BAGIAN UTARAPasokan gas existing dan project Region Sumatra Bagian Utara (SBU) pada tahun 2013 tercatat 15,5 MMscfd. Angka ini tidak mampu memenuhi contracted demand sebanyak 26,2 MMscfd sehingga tercipta defisit sebanyak 10,7 MMscfd. Belum lagi bila ditambah committed demand yang menjadikan total kebutuhan gas mencapai 50,7 MMscfd, maka defisit pasokan menjadi 35,2 MMscfd. Pada 2020, kekurangan pasokan di region ini semakin terlihat. Pasokan existing dan project berada di kisaran 15 MMscfd saja. Dengan kebutuhan contracted sebesar 92 MMscfd, terjadi defisit 77 MMscfd. Adapun defisit untuk memenuhi kebutuhan contracted dan committed tahun 2020 mencapai 119,7 MMscfd. Untungnya, ada aliran gas masuk dari region lain ke Region SBU sebanyak 125,6 MMscfd yang menjadikan pasokan gas surplus

THE BALANCE OF NATURAL GAS REGION OF NORTHERN SUMATRAExisting and project gas supply Region of Northern Sumatra (SBU) in 2013 recorded 15.5 MMscfd. This figure could not meet the contracted demand of 26.2 MMscfd that created a deficit of 10.7 MMscfd. Not to mention adding committed demand that made up the total gas need reaches 50.7 MMscfd, therefore the supply deficit became 35.2 MMscfd. By 2020, the lack of supply in this region is increasingly visible. The existing and project supply is in the range of 15 MMscfd only. With a contracted need of 92 MMscfd, there is a deficit of 77 MMscfd. The deficit to meet the needs of contracted and committed in 2020 reaches 119.7 MMscfd. Fortunately, there is an incoming gas flow from other regions to the SBU Region amounting 125.6 MMscfd which makes the gas supply surplus of 48.6 MMscfd to meet the contracted



48,6 MMscfd untuk memenuhi contracted demand dan surplus 5,9 MMscfd untuk memenuhi contracted dan committed demand. Pada tahun 2028, pasokan existing dan project yang tinggal tersisa 1 MMscfd menjadikan defisit Neraca Gas Region SBU kembali menganga. Pasokan ini jelas kurang untuk memenuhi kebutuhan contracted sebanyak 93 MMscfd dan 139,5 MMscfd untuk kebutuhan contracted dan committed. Dari pasokan dan kebutuhan internal Region SBU terjadi defisit 92 MMscfd dan 138,5 MMscfd. Kembali, pasokan dari luar menjadi dewa penyelamat. Walau tak sebesar tahun 2020, aliran gas dari luar region sebanyak 94,4 MMscfd membuat net balance Neraca Gas Region SBU untuk kebutuhan contracted kembali positif sebesar 2,4 MMscfd. Meski begitu, tambahan pasokan ini tetap tidak mencukupi kebutuhan contracted dan committed sekaligus. Ini menjadikan adanya defisit net balance sebesar 44,1 MMscfd. Untuk melihat lebih dalam isi Neraca Gas Region SBU, berikut pemaparannya yang terbagi dalam tiga periodisasi: a. Jangka Menengah (2015-2018)

Pasokan gas jangka menengah berasal dari regasifikasi Arun melalui pipa transmisi Aceh-Medan, project supply gas pipa dari KKKS JOB Costa International yang rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2014. Pasokan project KKKS JOB Costa International ini stabil sepanjang periode jangka menengah sebanyak 12 MMscfd hingga tahun 2018. Selain itu, pada tahun 2017 dan 2018 terdapat pasokan project dari PLN HoA Tangguh sebanyak 31,2 MMscfd. Dua pasokan project berjumlah 43,2 MMscfd. Ada pula pasokan potential pada tahun 2018 sebanyak 1 MMscfd. Sementara pasokan existing dari Region SBU pada tahun 2018 tercatat hanya 9 MMscfd. Beruntung, ada pasokan existing dari Import BP Tangguh via Arun Regas sebanyak 94,4 pada tahun 2018. Ini menjadikan pasokan existing region ini sebanyak 103,4 MMscfd.

demand and surplus of 5.9 MMscfd to meet the contracted and committed demand. In 2028, the remaining existing and project supplies of 1 MMscfd causes the SBU gas balance deficit gaping again. This supply is clearly lacking to meet the contracted needs of 93 MMscfd and 139.5 MMscfd for contracted and committed needs. From the supply and internal needs of the SBU Region there is a deficit of 92 MMscfd and 138.5 MMscfd. Again, the supply from outside becomes the savior. Although not as much as in 2020, the gas flow from outside the region that is 94.4 MMscfd makes the balance net of the SBU Region Gas Balance for the contracted revert to positive amounting 2.4 MMscfd. However, this additional supply remains insufficient for both contracted and committed needs. This makes a net balance deficit of 44.1 MMscfd. To see deeper the contents of the SBU Region Gas Balance, following is the explanation divided in 3 periods:

a. Medium Term (2015-2018)Medium-term gas supply comes from Arun regasification through Aceh-Medan transmission pipeline, piped gas supply project from KKKS JOB Costa International which was planned to start operating in 2014. The supply of JOB Costa International KKKS project has been stable over the medium term period, which is 12 MMscfd up to 2018.In addition to that, in 2017 and 2018 there is a project supply of PLN HoA Tangguh of 31.2 MMscfd. Two project supplies amounting to 43.2 MMscfd. There is also a potential supply in 2018 of 1 MMscfd. While the existing supply from the SBU Region in 2018 records only 9 MMscfd. Fortunately, there is an existing supply from BP Tangguh import via Arun Regas of 94.4 in 2018. This makes the existing supply in this region amounts to 103.4 MMscfd.



Dari sisi kebutuhan contracted, pada tahun 2018 tercatat hanya untuk listrik sebesar 93 MMscfd. Sedangkan kebutuhan committed untuk industri sebanyak 42,7 MMscfd. Ada pula kebutuhan potential sebanyak 17,8. Jadi, total kebutuhan gas Region SBU pada tahun 2018 adalah 153,5 MMscfd. Berdasar jumlah pasokan existing dan kebutuhan contracted tahun 2018 di atas, terlihat adanya surplus sebesar 10,4 MMscfd. Kelebihan pasokan akan lebih besar jika memakai pasokan existing dan project untuk memenuhi kebutuhan contracted dengan surplus sebesar 53,6 MMscfd. Besaran surplus bila pasokan existing dan project memenuhi kebutuhan contracted dan committed adalah 10,9 MMscfd. Namun, jumlah total pasokan gas Region SBU tahun 2018 ini secara keseluruhan ternyata tidak mencukupi total kebutuhan gas.

b. Jangka Panjang (2019-2030)Pada tahun 2028, kebutuhan existing Region SBU hanya untuk listrik sebesar 93 MMscfd. Adapun kebutuhan committed untuk industri sebesar 46,5 MMscfd. Ada pula kebutuhan potential sebesar 46,5 MMscfd. Jadi, total kebutuhan gas region ini tahun 2028 adalah sebesar 214,2 MMscfd. Untuk memenuhi seluruh kebutuhan gas (contracted, committed dan potential demand) diharapkan dapat dipenuhi dari regasifikasi Arun melalui penambahan alokasi ataupun impor LNG. Pada 2028, jumlah pasokan existing hanya 1 MMscfd dan tidak ada lagi pasokan Import BP Tangguh via Arun Regas. Untuk pasokan existing, ada Pasokan Confirmed PLN HoA Tangguh sebanyak 94,4 MMscfd. Pada akhir periode jangka panjang ini belum terdata adanya pasokan potensial. Berarti, total pasokan region ini pada tahun 2028 tercatat sebanyak 95,4 MMscfd. Kondisi ini menjadikan adanya defisit 92 MMscfd atas pengurangan pasokan existing dan kebutuhan contracted.

In terms of contracted needs, in 2018 it is recorded that for only electricity it is 93 MMscfd. While the committed need for industries is 42.7 MMscfd. There is also potential need of 17.8. Therefore, the total gas needed for SBU Region in 2018 is 153.5 MMscfd. Based on the existing supply and contracted need 2018 above, there is a surplus of 10.4 MMscfd. The over-supply will be bigger if it uses existing and project supplies to meet the contracted need with a surplus of 53.6 MMscfd. The surplus amount if the existing and project supplies meet the contracted and committed needs is 10.9 MMscfd. However, the total gas supply of the SBU Region this 2018 as a whole turns out to be insufficient for the total gas needed.

b. Long Term (2019-2030)In 2028, the existing needs of SBU region for only electricity is 93 MMscfd. Meanwhile the committed needs for industry is 46.5 MMscfd. There is also potential needs which is 46.5 MMscfd. So, the total needs for gas of this region in 2028 is 214.2 MMscfd. To meet all the gas needed (contracted, committed and potential demand), it is expected to be fulfilled from regasification Arun through additional allocation or LNG import. In 2028, the existing supply amount is only 1 MMscfd and there is no more BP Tangguh import via Arun Regas. For existing supply, there is a Confirmed Supply PLN HoA Tangguh amounting 94.4 MMscfd. At the end of this long-term period there has been no data of potential supply. That means, the total supply of this region in 2028 is recorded to amount 95.4 MMscfd. This condition resulting a deficit of 92 MMscfd on existing supply reductions and contracted needs. If project supply is added to the existing supply



Bila pasokan project ditambahkan kepada pasokan existing untuk memenuhi kebutuhan contracted, maka terdapat surplus pasokan gas 2,4 MMscfd. Namun, pasokan existing dan project ini tidak mampu memenuhi kebutuhan contracted dan committed sehingga tercipta defisit 44,1 MMscfd. Ketiadaan pasokan potential membuat total pasokan region ini defisit 118,7 MMscfd untuk memenuhi kebutuhan contracted, committed, dan pontential. (sumber: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral)

Kenyataan ini menjadikan PT Perta Arun Gas terus menjadi perusahaan regasifikasi yang semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia. Selama tahun 2017 Perusahaan memperlihatkan pertumbuhan signifikan, baik di bidang Regasifikasi dan Jasa pemeliharaan dan pengoperasian.

to meet contracted needs, there is a surplus of 2.4 MMscfd gas supply. However, these existing supply and project are not able to meet the needs of contracted and committed hence creating a deficit of 44.1 MMscfd. The absence of a potential supply makes the total supply of this region has deficit of 118.7 MMscfd to meet contracted, committed, and pontential needs. (source: Ministry of Energy and Mineral Resources)

This fact makes PT Perta Arun Gas continues to be a growing and developing regasification company in Indonesia. During the year 2017 the Company showed significant growth, either in Regasification and Maintenance and Operations.

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 20300

450

400

350

300

250

200

150

100

50

Contracted Demand Committed Demand Potential Demand Existing Supply Project Supply

Perkiraan Neraca Gas Sumatera Bagian UtaraNorth Sumatra Gas Balance Estimate



STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODALCapital Structure and Management Policies on Capital Structure

Struktur modal adalah gabungan sumber-sumber pendanaan yang digunakan oleh Perusahaan. Pada akhir tahun 2017, Struktur Modal Perusahan sebagai berikut:• PT Pertamina Gas : 90%• PT Pertagas Niaga : 10%

Dengan Modal Dasar Rp2.000.000.000,-. Sehingga dengan komposisi jumlah Saham (2.000 lembar @Rp1.000.000,-) menjadi:• PT Pertamina Gas : 450 lembar (90%)• PT Pertagas Niaga : 50 lembar (10%)

KEBIJAKAN STRUKTUR MODALKebijakan modal Perusahaan mengacu kepada kebijakan dari pemegang saham.

Capital structure is a combination of the funding sources used by the Company. at the end of 2017, the capital structure components of the Company Here are:• PT Pertamina Gas : 90%• PT Pertagas Niaga : 10%

With Authorized Capital Rp2,000,000,000,- the composition of total Shares (2,000 shares @Rp1,000,000,-) becomes:• PT Pertamina Gas : 450 shares (90%)• PT Pertagas Niaga : 50 Shares (10%)

CAPITAL STRUCTURE POLICYThe Company’s capital policy refers to the policy of shareholders.

KEBIJAKAN DEVIDENDividend Policy

Pada tahun 2017, kebijakan deviden telah diatur dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 13 April 2017 tentang penggunaan laba bersih tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2016. Besaran deviden yang telah dibayarkan Perusahaan kepada Pemegang Saham adalah 75% dari Laba Bersih tahun 2016 atau USD 19 juta.

Kebijakan deviden atas penggunaan Laba Bersih tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 akan ditetapkan dalam RUPS yang akan dilaksanakan tahun 2018.

In 2017, the dividend policy has been arranged in the results of General Meeting of Shareholders (GMS) on 13 April 2017 regarding the utilization of net income for the year ended on 31 December 2016. The amount of dividend that has been paid by the company to shareholders is 75% from the Net Profit in 2016 or amounting USD19 million.

The dividend policy regarding the utilization of Net Profit for the year ended on 31th December 2017 will be determined in the General Meeting of Shareholders (GMS), which will be implemented in 2018.



PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM KARYAWANEmployee Share Ownership Program

PT Perta Arun Gas adalah anak perusahaan PT Pertamina Gas dan bersifat sebagai Perseroan Terbatas Tertutup. Hingga akhir tahun 2017, Perusahaan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh pekerja dan/atau manajemen, dengan demikian Laporan ini tidak menyertakan informasi terkait hal tersebut.

PT Perta Arun Gas is a subsidiary of PT Pertamina Gas and is a limited liability company. Until the end 2017, the Company did not have the share ownership program for employees and/or management. Thus, this Report does not include such information.

INFORMASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUMInformation of Use of Proceeds from Public Offering

Sesuai penjelasan dalam profil Perusahaan penggunaan dana hasil penawaran umum belum ada transaksinya didalam Perusahaan. Dengan demikian manajemen tidak dapat membuat laporan penggunaan dana hasil penawaran umum oleh Perusahaan.

According to description in the Company’s profile, the utilization of proceeds has not had any transaction within the Company. So, management cannot make a report for utilization of proceeds by Company.

Sesuai dengan kebijakan korporasi dari PT Pertamina (Persero), Perusahaan didirikan sebagai anak perusahaan PT Pertamina Gas dengan komposisi pemegang saham PT Pertamina Gas 90% dan PT Pertagas Niaga 10%. Dengan demikian manajemen tidak dapat membuat laporan kepemilikan saham oleh pekerja dan/atau oleh Perusahaan.

In accordance with corporate policies from PT Pertamina (Persero), the company was established as a subsidiary of PT Pertamina Gas with shareholder composition of PT Pertamina Gas 90% and PT Pertagas Niaga 10%. Thus, management can not make a report of ownership of shares by workers and/or by the Company.



INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL TENTANG INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA, DAN RESTRUKTURISASI UTANG/MODALInformation of Material Transaction on Investments, Expansions, Divestments, Business Merger/Segregation, and Debts/Capital Restructuring

Kebijakan investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha dan restrukturisasi utang/modal tidak diatur dalam AD/ART Perusahaan sehingga manajemen tidak memiliki kewenangan dimaksud.

PENJUALAN ATAU PENDAPATAN BERSIHSepanjang tahun 2017, kinerja PT Perta Arun Gas mengalami peningkatan. Total pendapatan usaha pada tahun 2017 mencapai USD 77.666.342, meningkat 1,96% dibanding tahun 2016 sebesar USD 76.176.652.

Investment policy, expansion, divestment, merger/consolidation business debt/capital restructuring is not regulated in the AD/ART of the Company. Hence, the management does not have the authority mentioned above.

NET SALES OR REVENUESThroughout 2017, PT Perta Arun Gas’s net sales and revenues were increasing. The total business revenues in 2016 reached USD 77,666,342, increasing 1.96% compared to 2016 which wasUSD 76,176,652.

PIHAK BERELASIRelated Parties

SIFAT HUBUNGANKind of Relationship

SIFAT TRANSAKSIKind of Transaction

PT Pertamina Gas Pemegang SahamShareholders

Pinjaman Dana Operasional, Pendapatan Usaha, Alokasi Biaya BungaOperating Fund Loan, Income, Interest Fee Allocation

PT Pertagas Niaga Pemegang SahamShareholders

Pinjaman Dana Operasional, Pendapatan Usaha, Alokasi Biaya BungaOperating Fund Loan, Income, Interest Fee Allocation

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Entitas Berelasi Dengan Pemerintah / Entities Related to Government

Akun Bank, Deposito BankBank Accounts, Bank Deposits

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.



TRANSAKSI MATERIAL MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGANMaterial Transactions Contain Conflict of Interests



KEBIJAKAN AKUNTANSIAccounting Policy

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan.

Penerapan dari standard an interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan efek material terhadap laporan keuangan:

The financial statement is prepared in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia that oblige the use of estimation and assumptions. This also obliges the management to make considerations during the application process of the Company’s accounting policies.

The following application of standards and new/revised interpretations do not cause any major changes on the Company’s accounting policies and material effects on the financial statements:

Manajemen Menilai Bahwa Semua Transaksi Berada Dalam Batas Wajar Sesuai Dengan Bapepam-LKNO.Ix E.1 “Benturan Kepentingan” Dan PSAK No.7 “Pengungkapan Pihak- Pihak Berelasi” .

The Management Assess That All Transactions Are In A Fair Limit In accordance with Bapepam-LKNO.Ix E.1 “Conflict of Interest” and PSAK No.7 “Disclosures of Related Parties”

PIHAK BERELASIRelated Parties

SIFAT HUBUNGANKind of Relationship

SIFAT TRANSAKSIKind of Transaction

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.



PT PLN (Persero) Entitas Berelasi Dengan Pemerintah / Entities Related to Government

Pendapatan Usaha / Income

PT Pertamina Hulu Energi Entitas SepengendaliControlling Entity

Pendapatan Usaha / Income

PT Patra Badak Arun Solusi (PBAS)

Entitas SepengendaliControlling Entity

Penyedia Tenaga Kerja Jasa Penunjang dan Pembangunan InfrastrukturSupporting Workers Service Providers and Infrastructure Development

PT Pertamina Training & Consulting


Penyedia Tenaga Kerja Jasa PenunjangSupporting Workers Service Providers

PT Pertamina Trans Kontinental


Penyedia Tenaga Kerja Jasa PenunjangSupporting Workers Service Providers

Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN)


Aset Kilang



- PSAK 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Bereleasi;

- PSAK 15 (Revisi 2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama;

- PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap;- PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Tak

Berwujud;- PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan;

- PSAK 46 (Revisi 2014): Pajak Penghasilan;- PSAK 48 (Revisi 2014): Penurunan Nilai Aset;

- PSAK 50 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Penyajian;

- PSAK 55 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran;

- PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar;

- PSAK 70 (2016): Akintansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak.

- PSAK 7 (Adjustment 2015): Disclosure of Related Parties;

- PSAK 15 (Revision 2013): Investments in Associated Entities and Joint Venture;

- PSAK 16 (Adjustment 2015): Fixed Assets;- PSAK 19 (Adjustment 2015): Intangible

Assets;- PSAK 25 (Adjustment 2015): Accounting

Policies, Accounting Estimation Changes and Errors;

- PSAK 46 (Revision 2014): Income Tax;- PSAK 48 (Revision 2014): Decrease in Asset

Value;- PSAK 50 (Revision 2014): Financial

Instruments: Presentation;- PSAK 55 (Revision 2014): Financial

Instruments: Recognition and Measurement;- PSAK 68 (Adjustment 2015): Measurement of

Fair Value;- PSAK 70 (2016): Asset Accounting and

Liability of Tax Amnesty.

KEBERLANJUTAN USAHA DAN MASA DEPAN PERUSAHAANThe Company’s Business Future and Sustainability

PT Perta Arun Gas berkeyakinan, bisnis regasifikasi LNG akan berkembang dan menjadi dominan dibandingkan kondisi saat ini. Hal ini tidak terlepas dari arah kebijakan Pemerintah dan juga PT Pertamina (Persero).

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTURKebutuhan Gas Bumi di Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Data Kementerian ESDM menyebut, potensi cadangan gas bumi di indonesia mencapai 170 TScf. dengan tingkat produksi gas bumi saat ini sebesar rata-rata 2,87 TScf per tahun, maka cadangan gas bumi di Indonesia dapat bertahan 59 tahun.

PT Perta Arun Gas is assured that LNG regasification will develop and be more dominant compared to the current condition. This happens not without the direction of policy made by both Government and PT Pertamina (Persero).

INFRASTRUCTURE DEVELOPMENTThe need of Natural Gas has turned to be one of the biggest one in Indonesia. Data of Energy and Mineral Resources stated that potential natural gas reserve in Indonesia reaches 170 TScf. With total production rate 2,87 TScf average per year, thus the natural gas reserves in Indonesia may be able to be used up to 59 years.



RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN (RJPP)Company’s Long Term Plans (RJPP)

Guna memastikan upaya yang dijalankan benar-benar akan mendukung keberlanjutan usaha, Perta Arun Gas telah menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2017-2021 pada tanggal 30 November 2016- 2 Desember 2016.

Dalam RJPP tahun 2017-2021, PT Perta Arun Gas dalam lima tahun ke depan akan melaksanakan pengembangan usaha di bidang penerimaan LNG/LPG, regasifikasi LNG dan pemrosesan gas.

RJPP PT Perta Arun Gas terbagi dalam dua stage, yaitu:STAGE 1 (2017–2019): Major Player dalam pengelolaan dan pemrosesan gas di wilayah provinsi Aceh & provinsi Sumatera:1. Menciptakan “safety oriented” di seluruh lini

operasi (HSSE focus).2. Meningkatkan kehandalan infrastruktur yang

ada dan mengembangkan infrastruktur baru berdasarkan unsur safety engineering untuk pengembangan usaha.

3. Membangun sistem operational excellent diseluruh lini operasi guna memenuhi customer satisfaction.

To ensure the conducted efforts completely support the business sustainability, Perta Arun Gas has composed Company’s Long Term Plan (RJPP) 2017-2021 in 30 November 2016- 2 December 2016.

Inside the RJPP 2017-2021, PT Perta Arun Gas in the next five years will develop the business in LNG/LPG assimilation, LNG regasification and gas processing.

RJPP PT Perta Arun Gas divided in two stages:

STAGE 1 (2017–2019): Major Player in managing and processing gas in Aceh and Sumatera province:1. Creating “safety oriented” in all operation

line (HSSE focus).2. Improve the reliability of existing

infrastructure and develop new infrastructure based on safety engineering elements for business development.

3. Build a system of operational excellence throughout the operation line to fulfill customer satisfaction.

Tentu saja potensi cadangan gas bumi tersebut harus dikelola dengan sebaik-baiknya, sehingga mendatangkan kemaslahatan bersama serta menjamin keberlanjutan usaha PT Perta Arun Gas. Beberapa pengembangan infrastruktur terkait pengembangan bisnis yang sedang dilakukan PT Perta Arun Gas adalah penyiapan infrastruktur LNG Hub, Small Vessel, Bunkering, Loading Dock, LPG Transhipment dan cooling down.

The potential gas reserves surely shall be managed as well as possible for mutual benefit and to ensure the business continuity of Perta Arun Gas in Regasification. One of which Is to prepare infrastructures for LNG Hub, Small Vessel, Bunkering, Loading Dock, LPG Transshipment and cooling down. Gradually, Perta Arun Gas keeps on developing the LNG regasification to support the business development.



4. Memperkuat landasan organisasi Perusahaan dalam segala aspek untuk kesiapan pengembangan usaha yang lebih luas.

5. Mengembangkan budaya manajemen risiko sebagai norma pekerja dan fungsi dalam pemahaman, cara pandang dan jenis tindakan atas eksposur risiko yang dihadapi, termasuk risiko yang perlu diambil.

6. Menjadi sentral penerimaan dan regasifikasi LNG di wilayah Sumatera Bagian Utara.

7. Melakukan aliansi dengan technology provider strategis untuk mengembangkan daya saing perusahaan.

STAGE 2 (2020–2021): Perluasan bisnis Regasifikasi & LNG Hub di kawasan regional Asia:1. Menciptakan “safety culture” di seluruh lini

operasi.2. Menjadi perusahaan terpandang dan mampu

berkompetisi di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2020.

3. Mempunyai hubungan bisnis yang lebih luas diluar Asia Tenggara dengan kemampuan kompetisi yang tinggi pada tahun 2021.

4. Terciptanya kehandalan kilang berdasarkan prinsip-prinsip HSE.

5. Tercapainya operation excellence diseluruh lini operasi.

6. Memiliki budaya manajemen risiko yang terintegrasi dalam seluruh proses bisnis Perusahaan.

7. Memiliki kemampuan mengembangkan dan mengoperasikan fasilitas bisnis gas berteknologi tinggi.

Berikut Tolak Ukur PT Perta Arun Gas untuk memenuhi target RJPP tahun 2017–2021:

4. Strengthen the foundation of the organization of the Company in all aspects to expand the readiness of business development.

5. Develop a risk management culture as a worker’s norm and function in the understanding, perspective and type of action on risk exposure including necessarily taken risks.

6. Become the central of LNG receiving and regasification in Northern Sumatera region.

7. Cooperating with strategic technology providers to develop the Company’s competitive value.

STAGE 2 (2020–2021): Expansion of Regasification and LNG Hub business in Asia:

1. Creating a “safety culture” in all operation lines.

2. Become a respected company and able to compete in Southeast Asia in 2020.

3. Owning broader business relationship outside Southeast Asia with high competition ability in 2021.

4. Creating refinery reliability based on HSE principles.

5. Achieving operation excellence in all operations.

6. Possessing an integrated risk management culture in all business processes of the Company.

7. Owning the ability to develop and operate high-tech gas business facilities.

Below is the benchmark of PT Perta Arun Gas to meet the RJPP 2017–2021 targets:

INDIKATORRelated Parties

TOLOK UKUR KEBERHASILAN 5 TAHUN KE DEPANUpcoming 5 Years Success Benchmark

Financial Excellence • Profit (EAT) tahun 2021: USD30,45 Juta / Profit (EAT) in 2021: US$30.45 million• Profit per Kapita tahun 2021 : USD82.743 / Profit per capita in 2021: US$82,743 million• IFRS-compliant• Annual Report dan Sustainability Report

Operating Excellence • Best Engineering Practice• Impelementasi SCADA, PIMS, GMS, AIM



Diagram Proses Perencanaan Strategi PT Perta Arun GasDiagram of Strategic Planning Process PT Perta Arun Gas

VISI & MISIVision & Mission

TARGET PERUSAHAAN(REVENUE, LABA BERSIH,

PRODUKSI, INVESTASI TAHUN 2021)Company’s Target (Revenue, Net Profit,

Production, Investment in 2021)

TEMA STRATEGI PERUSAHAANScheme of Company Strategy

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHADevelopment Strategy

STRATEGI KEUANGANFinancial Strategy

TATA NILAI DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCEValue and Good Corporate Governance System

STRATEGI OPERASIOperation Strategy

STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASIOrganization Development Strategy

Proses perencanaan strategi PT Perta Arun Gas menghasilkan landasan berpikir dan bertindak untuk seluruh pekerja dalam mencapai visi dan misi perusahaan yang termuat dalam model diagram berikut ini:

Strategic planning process of PT Perta Arun Gas produces a foundation of thought and act for all employees in reaching the company’s vision and mission included in the diagram model below:

Kerangka Diagram Proses Perencanaan Strategis terdiri atas:1. Visi PT Perta Arun Gas: “Menjadi Perusahaan

Bisnis Regasifikasi dan LNG Hub Kelas Dunia”.

Diagram Framework of Strategic Planning Process consists of:1. Vision of PT Perta Arun Gas: “Becoming a

World Class LNG Hub and Regasification Business Company”.

INDIKATORRelated Parties

TOLOK UKUR KEBERHASILAN 5 TAHUN KE DEPANUpcoming 5 Years Success Benchmark

Risk Management Excellence

ERM Best Practice : ISO 31000, COSO

HSE Excellence ISRS 7; ISO 14001; OHSAS 18001

HRD Excellence Organization and High Performance People yang dapat mewujudkan etos kerja untuk mencapai target usaha / Organization and High Performance People who are able to actualize the work ethic to reach business target

Business Development Excellence

Perluasan lingkup bisnis: Market Inteligent yang akurat sehingga memastikan perluasan bisnis, diantaranya: Pembangunan Fasilitas Small Vessel, Pengelolaan fasilitas Terminal LPG Transhipment, Optimalisasi fasilitas handling, storage and lifting produk Condensate dan Sulfur, bisnis LNG Bunkering, Bisnis Cool Down / Expansion of business coverage: Accurate intelligent market to ensure business expansion, such as: Construction of Small Vessel Facility, Management of LPG Transshipment Terminal facility, optimizing handling, storage and lifting facility for Condensate and Sulphur Products, LNG Bunkering business and Cool Down Business.



2. Misi PT Perta Arun Gas: “Melaksanakan bisnis Regasifikasi dan LNG Hub serta kegiatan usaha lainnya yang berstandard Internasional secara profesional dengan tujuan memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan, serta mempunyai keunggulan, berwawasan lingkungan dan mengutamakan keselamatan”.

3. Target Perusahaan di tahun 2021 meliputi pencapaian revenue sebesar USD 85,48 Juta, laba bersih sebesar USDF 30,45, produksi sebesar 219,9 MMSCFD.

4. Tema Strategis PT Perta Arun Gas berupa strategi makro sebagai sebuah korporasi berupa HOPSESSUS yaitu HSE Excellence - operasional yang selalu mematuhi semua peraturan perundangan serta standar K3LL yang selalu di tingkatkan dengan operating excellence yang merupakan tanggung jawab operasional yang ekselen dengan pola strategic excellence - keunggulan strategis yang merupakan tanggung jawab strategis sehingga menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan (sustainable profitability). Pada tahun 2021 PT Perta Arun Gas telah memenuhi Tolok Ukur keberhasilan 5 tahun kedepan, dimana PT Perta Arun Gas telah menjadi Perusahaan Bisnis Regasifikasi dan LNG Hub Kelas Dunia.

5. Tersusunnya Strategi Mikro PT Perta Arun Gas berupa strategi pengembangan usaha, strategi operasi, strategi keuangan dan strategi pengembangan organisasi.a. Tata Nilai PT Perta Arun Gas yang

diadopsi dari PT Pertamina (Persero). Tata nilai ini ditetapkan sebagai pemberi arah bagi sikap dan perilaku pekerja dan manajemen dalam menjalankan tugasnya sehari-hari yaitu 6C – Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Commercial, Capable.

2. Mission of PT Perta Arun Gas: “Conducting the Regasification and LNG Hub Business as well as other business activities pursuant to international standards in a professional manner with purposes providing added values to the stakeholders, as well as having excellence, environmentally-conscious view and prioritizing safety aspect”.

3. The Company’s target in 2021 covers revenue amounted to USD 85,48 million, net profit amounted to USDF 30,45, and production amounted to 219,9 MMSCFD.

4. Strategic theme of PT Perta Arun Gas is a macro strategy as a corporation in a form of HOPSESSUS which is HSE Excellence - operational matter that fulfills all law and standards of K3LL that is consistently improved with operating excellence; a responsibility of excellent operational part with excellence strategic pattern - strategic responsibilities always procure sustainable profitability. In 2021, PT Perta Arun Gas shall have met the benchmark of success of the upcoming 5 years, in which they have been a World Class LNG Hub and Regasification Business Company.

5. The composed Micro Strategy of PT Perta Arun Gas is a business development strategy, operation strategy, financial strategy and organization development strategy.a. The values of PT Perta Arun Gas are

adopted from PT Pertamina (Persero). The values are stipulated as direction for the employees and management’s act and conduct in carrying out their daily routines named 6C – Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Commercial, Capable.



b. Program GCG ini dilakukan dalam konteks menerapkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi setara dengan perusahaan publik dan membangun lingkungan bisnis yang sehat bersama mitra bisnis.

Tujuan Implementasi GCG di Perusahaan, adalah untuk: 1. Memaksimalkan nilai perusahaan, melalui

prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan adil, agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat baik secara nasional maupun internasional.

2. Mendorong terciptanya pengelolaan perusahaan secara baik, profesional, transparan, efisien, memberdayakan fungsi secara efektif, dan meningkatkan kemandirian organ.

3. Mendorong terciptanya kepatuhan organ.

4. Dalam menjalankan tindakan & membuat keputusan senantiasa dilandasi nilai moral yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan perundangan, dan kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholders.

5. Meningkatkan kontribusi dalam perekonomian nasional.

6. Meningkatkan iklim investasi nasional.7. Penerapan GCG akan mengurangi risiko

manajerial dan finansial bagi Komisaris dan Direksi yaitu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, mitra bisnis, dan pasar serta memperbaiki daya saing.

b. The GCG program is conducted in context of implementing principles of corporate governance in line with public company and building a healthy business environment along with business partners.

The purpose of GCG implementation in a Company is:1. Maximizing the value of the Company

through transparency, accountability, trusted, responsibility and fair principles for the Company to possess strong competitive values both nationally and internationally.

2. Encouraging the creation of good, professional, transparent, efficient, effective empowerment of functions, and increase organizational independence.

3. Encouraging the creation of organ compliance.

4. In carrying out actions & making decisions always based on high moral values, compliance with laws and regulations, and awareness of corporate social responsibility to stakeholders.

5. Increasing contribution in the national economy.

6. Improving the national investment climate.7. The implementation of GCG will reduce the

managerial and financial risks for the Board of Commissioners and Board of Directors of which is to gain trust from the public, business partners, and the market and improve competitive value.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance




TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE



Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance (GCG) menjadi instrumen penting bagi pelaku usaha untuk mewujudkan konsep bisnis berkelanjutan yang selaras dengan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan, dan tumbuh bersama entitas masyarakat dan lingkungan dimana pelaku usaha menjalankan operasional bisnisnya. PT Perta Arun Gas sebagai bagian dari Grup Pertamina berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan prinsip GCG dalam menjalankan bisnisnya.

Tujuan utama dari penerapan prinsip GCG dimaksudkan untuk membangun bisnis yang berkelanjutan. Seluruh pengelolaan organisasi Perusahaan dan proses bisnis yang sehat akan

Seluruh pengelolaan organisasi Perusahaan dan proses bisnis yang sehat akan memberikan dampak yang nyata terhadap kemampuan Perusahaan untuk melakukan efisiensi dan efektifitas pengelolaan bisnis untuk mencapai visi dan misinya secara lebih baik.

The healthy management and business of the Company will realistically affect the Company’s ability to conduct efficiency and effectiveness in business management.

Good Corporate Governance (GCG) is an important instrument for business to realize sustainable business concepts that are consistent and in compliance with applicable laws and regulations, and develops with the community entities and the environment where the company runs the business operations. PT Perta Arun Gas as a part of Pertamina Group is fully committed to implement GCG principles in conducting the business.

The main purpose of GCG principle implementation is to build a continuous business practice. The healthy management and business of the Company will realistically affect

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance



memberikan dampak yang nyata terhadap kemampuan Perusahaan untuk melakukan efisiensi dan efektifitas pengelolaan bisnis untuk mencapai visi dan misinya secara lebih baik. Di samping itu, aspek keberlanjutan akan tercipta melalui tumbuh bersamanya Perusahaan dengan pemangku kepentingan, baik itu lingkungan sebagai habitat Perusahaan; karyawan yang memiliki harapan akan masa depannya; hingga entitas masyarakat, baik sebagai konsumen maupun publik pada umumnya.

Pelaksanaan prinsip GCG di Perusahaan didasarkan pada Keputusan Menteri BUMN No. 117/2002 dan Peraturan Menteri BUMN No.PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 juncto Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN); dan penerapan prinsip GCG dalam Grup Pertamina pada umumnya.

Tata Kelola Perusahaan yang baik menjadi pola pikir dan pola kerja di jajaran PT Perta Arun Gas. Penerapan GCG bertujuan untuk menciptakan sistem kerja efisien dan efektif dalam pengelolaan sumber daya serta meningkatkan tanggung jawab manajemen pada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

PRINSIP-PRINSIP GCGDalam prinsipnya, Perusahaan mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 jo. PER-09/MBU/2012. Dalam mengupayakan penerapan GCG, PT Perta Arun Gas berpegang pada prinsip/asas TARIF yang telah dirumuskan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), yang meliputi (1) Transparancy atau Keterbukaan, yaitu

the Company’s ability to conduct efficiency and effectiveness in business management. Besides, the continuous aspect will surface through the growth of Company with the stakeholders; be it the Company’s environment, employees with hopes of their futures and communities both as consumers and public in general.

The implementation of GCG principles in the Company is based on the Ministerial Decree of State-Owned Enterprises No.117/2002 and Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-01/MBU/2011 dated 1st August 2011, Regulation of Minister of State-Owned Enterprises No.PER-09/MBU/2012 dated 6th July 2012 about the Implementation of Good Corporate Governance Practices (GCG) in State-Owned Enterprises (BUMN) and the implementation of GCG principles in Pertamina Group in general.

Good Corporate Governance becomes the mindset and work patterns in the board of PT Perta Arun Gas. The implementation of GCG aims to create an efficient and effective work system in resource management as well as to imrpove management responsibilities to shareholders and other stakeholders.

GCG PRINCIPLESFor its principles, the Company refers to the Regulation of Minister of State-Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 in regards to PER-09/MBU/2012. In pursuing the implementations of GCG, PT Perta Arun Gas adheres to the TARIFF principles/fundamental which has been formulated by National Committee on Governance Policy (KNKG),



keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan; (2) Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif; (3) Responsibility atau Tanggung Jawab, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat; (4) Independency atau Kemandirian yaitu Keadaan di mana Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat, dan (5) Fairness atau Kewajaran dan Kesetaraan yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.

TUJUAN PENERAPAN GCGa. Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan

cara meningkatkan penerapan prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran dalam pelaksanaan kegiatan Perusahaan.

b. Terlaksananya pengelolaan Perusahaan secara profesional dan mandiri.

c. Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh organ perusahaan yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Terlaksananya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap pemangku kepentingan.

e. Meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif khususnya di bidang energi dan petrokimia.

which includes (1) Transparency or Openness, that is the openness in implementing decision-making process and the openness in disclosing material information and relevant information about the company; (2) Accountability is clarity of functions, implementation and responsibility of Organ hence the company management is implemented effectively; (3) Responsibility is compliance in the management of the company towards the laws and regulations as well as healthy corporation principles; (4) Independency or Independence is a state in which the Company is managed professionally without conflict of interest and influence/pressure from any party that is not in accordance with the applicable laws regulations and healthy corporation principles, and (5) Fairness and Equality in fulfilling the rights of stakeholders which arise based on the agreement and the applicable laws regulations.

PURPOSE OF GCG IMPLEMENTATIONa. Maximizing the Company’s value by

increasing the implementation of transparency, Independency accountability, responsibility and fairness in the Company’s activities.

b. The Company’s management is carried out professionally and independently.

c. Decision making by all units in the Company based on high value of morality and compliance to existing regulation.

d. Implementation of Company’s Social Responsibility to stakeholders.

e. Increasing conducive national investment climate especially in petrochemical and energy fields.



Dalam mencapai visi untuk menjadi Perusahaan Bisnis Regasifikasi dan LNG Hub Kelas Dunia dan menjalankan Misi perusahaan dalam melaksanakan bisnis Regasifikasi dan LNG Hub serta kegiatan usaha lainnya yang berstandard Internasional secara profesional yang bertujuan memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan, serta mempunyai keunggulan, berwawasan lingkungan dan meng-utamakan keselamatan, dengan berlandaskan prinsip GCG.

Perusahaan menerapkan semua praktik-praktik terbaik GCG mengacu kepada Code of Corporate Governance (COCG) PT Pertamina (Persero). COCG tersebut telah ditandatangani Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina (Persero) serta dikukuhkan oleh Menteri BUMN Ibu Rini M. Soemarno selaku RUPS pada tanggal 7 Mei 2017 sesuai dengan SK No. Kpts: 42/C00000/2017-S0.

Perusahaan telah menjalankan Pedoman etika usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct atau COC), yang menjadi acuan perilaku bagi Komisaris, Direksi, dan pekerja sebagai Insan PT Perta Arun Gas dalam mengelola Perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan Perusahaan dengan dibuktikan melalui pengisian COC secara online oleh Direksi, Manajeman dan Pekerja di lingkungan PT Perta Arun Gas. Persentase Code of Conduct Perusahaan sesuai dengan KPI GCG Perta Arun Gas tahun 2017 triwulan IV adalah sebesar 100%.

In achieving the vision to become a World Class Business Regasification and LNG Hub Company and running the company’s mission in conducting business of Regasification and LNG Hub and other business activities with International standard in a professional manner that aims to provide added value to the stakeholders, and has the advantage, environmentally friendly and prioritize safety, based on GCG principles.

The Company implements all GCG best practices that refer to the Code of Corporate Governance (COCG) of PT Pertamina (Persero). The COCG has been signed by the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Pertamina (Persero) and ratified by the Minister of State-Owned Enterprises Mrs. Rini M. Soemarno as General Meeting of Shareholders (GMS) on 7 May 2017 in accordance with SK No. Kpts: 42/C00000/2017-S0.

The Company has run the Guidelines of business ethics, and the Code of Conduct or COC, which becomes the reference of behavior for Commissioners, Directors and other workers as parts of PT Perta Arun Gas in managing the Company to achieve the Company’s vision, mission and objectives, as proved by the online COC filling by the Board of Directors, Management and other Workers in PT Perta Arun Gas environment. Percentage of the Company’s Code of Conduct is in accordance with KPI GCG of PT Perta Arun Gas in quarter IV of 2017 is 100%.

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAANImplementation of Good Corporate Governance



KODE ETIK & PAKTA INTEGRITASCode of Conduct & Integrity Treaty G4-56 G4-57 G4-58

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan (Code of Conduct atau COC) serta Pakta Integritas PT Perta Arun Gas mengacu pada Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan (Code of Conduct atau COC) serta Pakta Integritas PT Pertamina (Persero).

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan PT Pertamina (Persero) revisi terbaru telah ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Pertamina (Persero) pada bulan Mei 2017 dan secara resmi disampaikan dalam bentuk Surat Keputusan No. Kpts: 42/C00000/2017-S0 tanggal 22 Juni 2017. PT Perta Arun Gas harus mengikuti dan mengimplementasikan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan tersebut. Agar lebih mengenal dan lebih dapat mengimplementasikan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan tersebut secara tepat dan konsisten maka PT Perta Arun Gas yang meliputi segenap jajaran Direksi, Manajemen dan Pekerja telah mengikuti sosialisasi yang diselenggarakan dan disampaikan secara khusus oleh Fungsi Legal Counsel & Compliance PT Pertamina (Persero). Selain itu, juga telah dilakukan sosialisasi untuk pengisian GCG Compliance Online untuk memastikan kepatuhan dan konsistensi dalam implementasi GCG.

PIHAK-PIHAK YANG WAJIB MEMATUHI PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA BISNIS PERUSAHAAN1. Insan PT Perta Arun Gas yaitu Direksi, Dewan

Komisaris, PWTT, PWT dan TKJP.

Guidelines of Behavior and Corporate Business Ethics (Code of Conduct or COC) and Integrity Treaty of PT Perta Arun Gas refer to Guidelines of Behavior and Corporate Business Ethics (Code of Conduct or COC) and Integrity Treaty of PT Pertamina (Persero).

The latest revision of Guidelines of Behavior and Corporate Business Ethics (Code of Conduct or COC) and Integrity Treaty of PT Pertamina (Persero) has been signed by the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Pertamina (Persero) in May 2017 and officially submitted in the form of a Decision Letter/Decree No. Kpts: 42/C00000/2017-S0 dated 22nd June 2017. PT Perta Arun Gas should follow and implement Guidelines of Behavior and Corporate Business Ethics (Code of Conduct or COC) and Integrity Treaty of the company. To get to know and implement better of the Guidelines of Behavior and Corporate Business Ethics of the Company accurately and consistently, hence PT Perta Arun Gas that include all levels of Board of Directors, Management, and other Workers have followed the socialization held and conveyed specifically by the Legal Counsel & Compliance Function of PT Pertamina (Persero). In addition to that, there has also been socialization for the filling the CGC Compliance Online to ensure the compliance and consistency in implementing GCG.

THE COMPULSORY PARTIES COMPLYING WITH THE CODE OF CONDUCT AND BUSINESS ETHICS OF THE COMPANY1. PT Perta Arun Gas Personnels namely Board

of Directors, Board of Commissioners, PWTT, PWT and TKJP.



2. Pihak Eksternal yang bertindak untuk dan atas nama PT Perta Arun Gas.

3. Anak Perusahaan dan struktur perusahaan dibawahnya, yaitu badan hukum/usaha lain yang dikendalikan oleh PT Perta Arun Gas baik secara langsung atau tidak langsung.

4. Mitra kerja yang bekerja sama dengan PT Perta Arun Gas.

TANGGUNG JAWAB SEBAGAI PEKERJA1. Membaca, memahami, dan mengim-

plementasikan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan.

2. Mengisi pernyataan kepatuhan terhadap pedoman perilaku setiap tahunnya melalui Compliance Online System.

3. Melaporkan setiap tindakan yang tidak sesuai dengan hukum dan ketentuan perusahaan lainnya.

TANGGUNG JAWAB SEBAGAI PIMPINAN1. Membaca, memahami, dan mengim-

plementasikan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan

2. Mengisi pernyataan kepatuhan terhadap pedoman perilaku setiap tahunnya melalui Compliance Online System

3. Melaporkan setiap tindakan yang tidak sesuai dengan hukum dan ketentuan perusahaan lainnya

4. Menjadi panutan bagi pekerja di lingkungannya.

5. Memberikan perlindungan bagi pekerja yang melakukan pelaporan.

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan mencakup:1. Komitmen akan Health, Safety, Security, dan

Environment2. Sumber Daya Manusia (SDM) yang

mencakup:a. Integritas dalam bekerjab. Sikap Kerja Profesional

2. External Parties acting for and on behalf of PT Perta Arun Gas.

3. Subsidiary and its subordinate companies, eg. legal entities/other businesses controlled by PT Perta Arun Gas directly or indirectly.

4. Partners working with PT Perta Arun Gas.

RESPONSIBILITY AS EMPLOYEES1. Read, understand, and implement the Code of

Conduct and Business Ethics.

2. Complete compliance statements to the Code of Conduct annually through the Compliance Online System.

3. Report any actions that are inconsistent with the existing law and other provisions.

RESPONSIBILITY AS LEADER1. Read, understand, and implement the Code of

Business Conduct and Ethics

2. Complete compliance statements to the Code of Conduct annually through the Compliance Online System

3. Report any actions that are inconsistent with the existing company’s laws and regulations

4. Be a role model for workers in their environment.

5. Provide protection for the whistleblowers.

The Code of Conduct and Business Ethics Company which include:1. Commitment to Health, Safety, Security, and

Environment2. Human Resources (HR) that includes:

a. Integrity in workb. Professional Work Attitude



c. Kesempatan karir yang samad. Menghindari diskriminasi

3. Komitmen terhadap Mitra Kerja dan Pelanggana. Persaingan usaha yang sehatb. Hadiah, Jamuan Makan, dan Hiburan.

Perseroan menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme serta tidak menoleransi suap.

c. Mencegah dan Memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang

d. Komitmen terhadap Pelanggan4. Komitmen Kepada Pemangku Kepentingan

a. Komitmen terhadap Pemerintah sebagai Pemegang Saham

b. Komitmen terhadap Stakeholder (Pemangku Kepentingan Lain)

c. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungand. Aktivitas Politik dan Organisasi Profesie. Keterbukaan Informasi Publik

5. Perlindungan Terhadap Aset Perseroana. Melindungi Aset Perseroanb. Kerahasiaan Data dan Informasic. Hak atas Kekayaan Intelektuald. Saluran Pelaporan Penyimpangan

TUJUAN PENERAPAN KODE ETIK PERUSAHAAN1. Sebagai komitmen bersama untuk

mewujudkan visi dan melaksanakan misi Perusahaan dengan berlandaskan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

2. Sebagai panduan perilaku berintegritas bagi seluruh Insan Pertamina yang harus dipatuhi dalam melaksanakan segala aktivitas Perusahaan.

3. Sebagai pegangan untuk meminimalisasi peluang terjadinya penyimpangan dan menghindari benturan kepentingan dalam melaksanakan aktivitas perusahaan.

4. Mewujudkan hubungan yang baik dengan para stakeholders (pemangku kepentingan).

c. The same career opportunityd. Avoiding discrimination

3. Commitment to the Performance and the Customera. Fair business competitionb. Gifts, Dinner, and Entertainment.

The Company upholds integrity and professionalism and does not tolerate bribery.

c. Preventing and Combating Money Laundering Crimes

d. Commitment to Customers4. Commitment to Stakeholders

a. Commitment to Government as Shareholder

b. Commitment to Stakeholders (Other Stakeholders)

c. Social and Environmental Responsibilityd. Political Activity and Professional Organizatione. Public Information Openness

5. Protection of Company’s Assetsa. Protecting the Company’s Assetsb. Data and Information Confidentialityc. Intellectual Property Rightsd. Whistleblowing system

PURPOSE OF IMPLEMENTATION OF COMPANY CODE OF CONDUCT1. As a shared commitment to realize the vision

and carry out the mission of the Company with good corporate governance (good corporate governance).

2. As a guideline of integrity behavior for all Pertamina Employees who are compelled to carry out all activities of the Company.

3. As guidance to minimize the opportunity of occurrence of irregularities and avoid conflict of interest in conducting company activities.

4. Achieve good relationships with stakeholders.



Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan selanjutnya menjadi acuan perilaku dalam mengelola Perusahaan dengan cakupan:1. Dewan Komisaris bertanggung jawab

atas dipatuhinya Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan di lingkungan Perusahaan.

2. Direksi bertanggung jawab atas penerapan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Fungsi Internal Audit.

3. VP (setara)/Manager Internal Audit, Manager dan setingkat manajer bertanggung jawab atas penerapan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan di lingkungan unit kerjanya masing-masing.

Setiap insan PT Perta Arun Gas mengisi secara online dengan menggunakan teknologi berbasis komputer mengenai Etika Usaha dan Tata Perilaku, dengan demikian setiap insan PT Perta Arun Gas telah memahami dan setuju untuk mematuhinya, untuk selanjutnya didokumentasikan oleh Sekretaris Perusahaan.

MEKANISME SANKSIPT Perta Arun Gas menyiapkan mekanisme penegakan atas tindakan yang tidak sesuai Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan yang mengacu kepada PT Pertamina (Persero), dimana:1. Setiap insan PT Perta Arun Gas dapat

melaporkan melalui sarana Whistleblowing System (WBS) apabila ditemukan fakta terjadinya penyimpangan Etika Usaha dan Tata Perilaku.

2. Dewan Komisaris dan Direksi memutuskan pemberian tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan/atau tindakan perbaikan serta pencegahan yang harus dilaksanakan oleh atasan langsung di lingkungan masing-masing. Bentuk sanksi yang diberikan akan diatur secara tersendiri.

Code of Conduct and Business Ethics Company further become a reference behavior in managing the Company with coverage:a. The Board of Commissioners shall be

responsible for compliance with the Code of Business Conduct and Business Ethics within the Company.

b. The Board of Directors is responsible for the application of the Code of Conduct and Business Ethics. The Company is assisted by the Corporate Secretary and Internal Audit Function.

c. VP (equivalent)/Internal Audit Manager, Manager and manager level are responsible for the application of the Company’s Code of Conduct and Business Ethics in their respective work environment.

Every employee of PT Perta Arun Gas fills out on Business Ethics and Code of Conduct online using computer-based technology so that every PT Perta Arun Gas employee has understood and agreed to comply, hereinafter documented by the Corporate Secretary.

SANCTIONS MECHANISMPertamina Gas has prepared enforcement mechanisms for actions that do not comply with the Code of Business Conduct and Code of Conduct, such as:

1. Every Pertamina Gas personnel may report through Whistleblowing System (WBS) if they found a fact that there is a violation on business ethics and Code of Conduct.

2. The Board of Commissioners and the Board of Directors decides on the provision of guidance actions, disciplinary sanctions and/or corrective and preventive measures to be performed by the direct supervisors in their respective department. The form of sanction imposed shall be arranged separately.



3. Insan PT Perta Arun Gas yang melakukan penyimpangan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Perusahaan memiliki hak untuk didengar penjelasannya dihadapan atasan langsung, sebelum diberikan tindakan pembinaan atau hukuman disiplin.

4. Pelaksanaan tindakan pembinaan, hukuman disiplin dan/atau tindakan perbaikan serta pencegahan dilakukan oleh Fungsi HR Development.

Dalam kurun waktu periode pelaporan, Perusahaan telah menerima nihil (0) laporan terkait dugaan pelanggaran Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku. Dari tindak lanjut yang dilakukan dan setelah mendengarkan pembelaan dari mereka yang menjadi terlapor, Perusahaan menjatuhkan sanksi terhadap nihil (0) pekerja karena dinilai telah terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik Perusahaan.

PAKTA INTEGRITAS DAN TATA KELOLA PENGADAAN BARANG DAN JASAPT Perta Arun Gas mewajibkan kepada seluruh Direksi dan Manajemen untuk menandatangani Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen untuk menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip GCG. Disamping itu, PT Perta Arun Gas secara khusus mewajibkan seluruh pihak yang terlibat dalam proses dan kegiatan pengadaan barang dan jasa untuk menandatangani Pakta Integritas. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan praktik kecurangan dan/atau ketidaksesuaian yang mungkin dapat terjadi.

Melalui mekanisme pakta integritas dalam tata kelola pengadaan barang/jasa diharapkan tidak ada kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilakukan tidak sesuai dengan prinsip GCG sehingga diharapkan dapat mencegah praktik kecurangan dan/atau ketidaksesuaian.

3. Pertamina Gas personnel conducting deviation of business ethics and Code of conduct reserves the right to describe their explanation before the immediate superior, before given guidance or disciplinary actions.

4. The implementation of guidance actions, disciplinary punishment and/or corrective action and prevention are carried out by directorate function of human resources.

Within the reporting period, the Company received zero (0) reports concerning alleged violations of the Code of Business Conduct and Code of Conduct. Of the follow-up taken and after listening to the defense from those being reported, the Company imposed nil (0) sanctions to employees that evidently committed a violation against Company ethical code.

INTEGRITY PACTS AND GOODS AND SERVICES PROCUREMENT GOVERNANCEPT Perta Arun Gas requires all Directors and Management to sign an Integrity Pact as a commitment to conduct business in accordance with GCG principles. In addition, PT Perta Arun Gas specifically requires all parties involved in the procurement process and procurement activities and services to sign the Integrity Pact. This is done as an effort to prevent fraudulent and/or violations practices that may occur.

Through the mechanism of integrity pact in the governance of procurement of goods/services, procurement activities of goods/services shall be carried out in accordance with GCG principles so it is expected to prevent the act of fraud and/or violations



PENCEGAHAN KORUPSISetiap pekerja PT Perta Arun Gas harus menjunjung integritas serta tidak diperbolehkan menolerir perbuatan suap. Perusahaan mendorong agar pekerja menyampaikan laporan jika mengetahui adanya tindakan korupsi atau tindakan yang berpotensi pada terjadinya korupsi. Perusahaan melindungi identitas pekerja yang memberikan laporan.

G4-SO4

PT Pertamina (Persero) melarang PT Perta Arun Gas untuk memberi atau menerima suap. Adapun pemberian sumbangan atau donasi dan sejenisnya diperbolehkan selama hal tersebut sesuai dengan peraturan perundang- undangan. G4-SO6

PREVENTION OF CORRUPTIONEvery Pertamina Gas employee shall uphold integrity and is not allowed to tolerate bribery. The Company encourages employees to report if they realized any corruption or potential corruption action. The company protects the identity of the employee to give the report.

G4-SO4

Pertamina Gas prohibits Pertamina Gas personnel to give or receive bribes. Contribution or donation and the likes are permitted provided that they are in accordance with the laws and regulations. G4-SO6

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance Structure G4-56 G4-57 G4-58

Sesuai undang-undang (UU) No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, struktur tata kelola PT Perta Arun Gas, terdiri atas: G4-34

1. RUPS merupakan organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar.

2. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

3. Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan, serta

In accordance to Law (UU) No. 40 year 2007 regarding Limited Company, the structure of governance in PT Perta Arun Gas, consists of: G4-34

1. GMS is an organ of a company whose authorities are not granted to the Board of Directors or Board of Commissioners within the limits specified in the Company Law and/or the Articles of Association.

2. The Board of Commissioners has the duty to conduct general and/or specific supervision on the Articles of Association and to advise the Board of Directors.

3. The Board of Directors is authorized and fully responsible for the Company management, in line with the Company interests, and in accordance with the purposes and



mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

objectives of the company, and also the company representative, both inside and outside the court in accordance with the provisions of the Articles of Association.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting of Shareholders

DIREKSIBoard of Directors

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

CORPORATE SECRETARY

INTERNALAUDIT

RISKMANAGEMENT

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meetings of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perusahaan tertinggi dalam mengambil keputusan strategis, seperti mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS Perusahaan terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). RUPST merupakan sarana Direksi untuk menyampaikan pertanggung-jawaban atas pengurusan Perusahaan

General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ in the Company for strategic decision making, namely appointing and dismissing the Board of Commissioners and Board of Directors. The Company’s GMS consists of Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS). AGMS provides chances for Board of Directors to deliver their Annual Report and Financial Report which have been reviewed



sesuai dengan Anggaran Dasar dalam bentuk Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan RUPS; serta penetapan penggunaan laba jika Perusahaan mendapatkan saldo laba positif. Sementara RUPSLB diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan dan/atau usulan pemegang saham atas beberapa hal yang harus mendapatkan persetujuan RUPS.

Mekanisme RUPS PT Perta Arun Gas terbagi atas RUPS Tahunan dan RUPS Sirkuler. Pemberitahuan dan undangan kepada Pemegang Saham untuk menghadiri RUPS disampaikan 14 (empat belas) hari sebelum waktu pelaksanaan. Setiap Pemegang Saham memiliki hak yang sama untuk terlibat dalam proses setiap keputusan yang diambil dalam RUPS. G4-49

PELAKSANAAN PUTUSAN RUPS TAHUNANPerusahaan telah menyelenggarakan satu kali RUPS Tahunan Tahun Buku 2016 pada tanggal 11 April 2017 di Kantor Pusat PT Perta Arun Gas Patra Jasa Office Tower Lantai 1, Ruang Rapat Arun Regas Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34 Jakarta Selatan 12950. Dalam pelaksanaan RUPS Tahunan tersebut, menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2017 serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2017 beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surha (Member of Ernest & Young Global Limited). RUPS juga memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab kepada Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada dewan Komisaris atas tindakan pengawasan dalam tahun buku 2017.

by Board of Commissioners to gain the GMS approval; also stipulation of profit usage if the Company gains a positive profit balance. Meanwhile EGMS is held anytime necessary and/or based on suggestion of shareholders of some matters needing GMS approval.

The GMS mechanism of PT Perta Arun Gas is divided into the Annual GMS and Circular GMS. Notice and invitation to Shareholders to attend the GMS shall be submitted 14 (fourteen) days prior to the time of implementation. Each Shareholder has the same right to be involved in the process of every decision taken in the GMS. G4-49

IMPLEMENTATION OFTHE ANNUAL GMSThe Company has held one Annual GMS of Financial Year of 2016 on April 11, 2017 at PT Perta Arun Gas Head Office Patra Jasa Office Tower 1st Floor, Arun Regas Meeting Room Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34 South Jakarta 12950. In the implementation of the Annual General Meeting of Shareholders, the Company’s Annual Report for the Financial Year 2017 is accepted and ratified and its explanations have been audited by KAP Purwantono, Sungkoro & Surha (Member of Ernest & Young Global Limited). The GMS also grants full redemption and release to the Board of Directors from the responsibility on the management actions and to the Board of Commissioners for the supervisory activities in the financial year 2017.



Tanggal Penandatanganan RUPS

Date of GMS Signing

Perihal RUPSRegarding GMS

18 Juli 2017 Pengangkatan Finance & General Support DirectorTo appoint Finance & General Support Director

29 September 2017 Pemberhentian President Director dan anggota KomisarisTo dismiss the President Director and members of the Board of Commissioner

06 Oktober 2017 Pemindahan hak atas saham PT Pertamina Gas pada PT Perta Arun GasTo transfer the rights of shares of PT Pertamina Gas to PT Perta Arun Gas

17 Januari 2017 RUPS Sirkuler PT Perta Arun Gas - Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (“RKAP”) dan Key Performance Indicator (“KPI”) tahun 2016. / GMS Circular of PT Perta Arun Gas – Work Plan and Budget (‘RKAP’) and Key Performance Indicator (‘KPI’)

30 Mei 2017 RUPS Sirkuler PAG - Kerjasama Pengelolaan Pelabuhan di Pelabuhan Blang Lancang PTKCircular PAG – Port Management cooperation in Port Blang Lancang PTK

18 Juli 2017 Pengangkatan Finance & General Support DirectorTo appoint Finance & General Support Director

29 September 2017 Pemberhentian President Director dan Anggota KomisarisTo dismiss the President Director and members of the Board of Commissioner

06 Oktober 2017 Pemindahan Hak Atas Saham PT Pertamina Gas pada PT Perta Arun GasTo transfer the rights of shares of PT Pertamina Gas to PT Perta Arun Gas

Untuk Penetapan Penghargaan atas Kinerja (Tantiem) Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2017, Penetapan Penghargaan atas Kinerja (Tantiem) dan Usulan Penyesuaian Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, akan diusulkan pada pelaksanaan RUPS Laporan Tahunan Tahun Buku 2017 pada awal tahun 2018. Hasil keputusan pemegang saham akan menjadi lampiran buku tahunan ini. G4-44

The Determination of the Board of Directors and the Board of Commissioners Tantiem and the Remuneration Adjustment of the Board of Commissioners and the Board of Directors will be proposed at the end of 2018. The shareholder’s decision will be the annex to this Annual Report. G4-44

RUPS Sirkuler tentang Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku yang berakhir tanggal 22 Desember 2017.Selama tahun 2017, Perusahaan telah melaksanakan RUPS Sirkuler sebanyak 8 kali. Seluruh pelaksanaan RUPS Sirkuler bertempat di Jakarta, dengan pembahasan dan penetapan putusan-putusan sebagai berikut: G4-52 G4-53

Circular GMS on the Use of Net Profit for the Financial Year ending December 22, 2017.

Throughout 2017, the Company has held 8 (eight) Circular GMS. The meeting places are all in Jakarta, with discussion and decision making as listed below: G4-52 G4-53




Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas proses penerapan kebijakan, jalannya operasi Perusahaan, serta pemberian nasihat kepada Direksi. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan salah atau lalai menjalankan tugasnya.

Dewan Komisaris juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan pemantauan terhadap efektivitas praktik GCG dan memberikan saran-saran perbaikan sistem dan penerapan GCG. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris mengacu beberapa ketentuan, yakni: a. UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas. b. UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN.

c. Peraturan Menteri BUMN No.PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan usaha Milik Negara.

d. Peraturan Menteri BUMN No.PER-21/MBU/2012 tentang Pedoman Penerapan Akuntabilitas Keuangan Badan usaha Milik Negara.

e. Anggaran Dasar Perusahaan No. 22 Tahun 2013.

Board of Commissioners is responsible for supervisory function of policy implementation, the Company’s operational system while also providing suggestion to Board of Directors. Each Commissioner shares a joint responsibility of the Company’s loss if one of them makes a mistake or does not carry out his/her duty well.

Board of Commissioners is also responsible of supervision to GCG practice effectiveness and suggesting improvements in system and implementation of GCG. In carrying out their duties, Board of Commissioners is referring to these regulations:

a. Law No. 40 year 2007 regarding Limited Company.

b. Law No. 19 year 2003 regarding State-Owned Enterprises (BUMN).

c. Regulation of Minister of State-Owned Enterprises (BUMN) No.PER-09/MBU/2012 dated 6 July 2012 regarding Implementation of Good Corporate Governance in State- Owned Enterprises (BUMN).

d. Regulation of Minister of State-Owned Enterprises (BUMN) No.PER-21/MBU/2012 of Implementation Guidelines of Financial Accountability for State-Owned Enterprises (BUMN).

e. The Company’s Articles of Association No. 22 year 2013.



NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanAppointment Basis

Masa Akhir Jabatan (maksimal)

Period of Position (Max)Hendroyono Komisaris Utama

President Commissioner

RUPS 17 Desember 2015 3 tahun / years

Didik Sasongko W. KomisarisCommissioner

RUPS 05 November 2014 2 tahun 9 bulan2 years 9 months

Setyorini Tri Hutami KomisarisCommissioner

RUPS 17 Februari 2016 3 tahun / years

KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS COMPOSITION

RANGKAP JABATANPengungkapan rangkap jabatan Direksi pada perusahaan lain dapat dilihat sebagaimana berikut ini:

CONCURRENT POSITIONSocialization of concurrent positions of Board of Directors in other companies can be seen below:

NamaName

JabatanPosition

Posisi di Perusahaan LainPosition in Other

Company

Nama Perusahaan Lain Dimaksud

Other Companies Name

Bidang UsahaLine of

Business

KeteranganDescription

Hendroyono Komisaris UtamaPresident

Commissioner

Finance & Business Support Director

PT Pertamina Gas Oil & Gas 09 Agustus 2017 (Pensiun)

Didik Sasongko W.

KomisarisCommissioner

President Director PT Badak NGL Oil & Gas 05 Nov 2014– 29 Sept 2017

Setyorini Tri Hutami

KomisarisCommissioner

Direktur Bahan Bakar Minyak

Kementrian ESDM Government -

TUGAS DAN KEWAJIBAN Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris berwenang untuk:- Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen

dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan;

- Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan;

- Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris;

- Mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu;

DUTIES AND RESPONSIBILITIESIn conducting their duties, Board of Commissioners may:- View books, letters and other documents,

checking the cash for verification purpose and securities while checking the Company’s treasury;

- Acquire explanation from Board of Directors and/or other functionary regarding everything related to the Company’s management;

- Request Board of Directors and/or other functionaries below them with Board of Directors’ acknowledgement to attend Board of Commissioners’ meeting;

- Appoint Secretary of Board of Commissioners, if necessary;



- Memberhentikan sementara Anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas;

- Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu, dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan;

- Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perusahaan, jika dianggap perlu;

- Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan;

- Menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; dan

- Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perusahaan dan/atau keputusan RUPS.

Dewan Komisaris berkewajiban untuk:- Memberikan pendapat dan saran kepada

RUPS mengenai RJPP dan RKAP yang diusulkan Direksi;

- Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan;

- Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan;

- Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan;

- Membentuk komite audit;- Melaksanakan kewajiban lainnya dalam

rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perusahaan, dan/atau keputusan RUPS; dan

- Temporarily release members of Board of Directors off of their duties in accordance to Regulation of Limited Companies;

- Form other committees besides Audit Committee, if seen necessary, by considering the Company’s ability;

- Utilize experts for certain times and in certain period of the Company’s burden, if necessary;

- Conduct Company’s management in certain period and certain times in line with the Company’s Articles of Association;

- Attend Meetings of Board of Directors and providing necessary insights; and

- Carry out other supervision authority as long as it does not interfere with the law, regulations, Company’s Articles of Association and/or GMS decision.

Board of Commissioners shall:- Provide advices and suggestions to GMS

regarding RJPP and RKAP composed by Board of Directors;

- Follow the development of Company’s activitie, provide suggestion and advice to GMS for each matter deemed vital for Company’s management;

- Reporting directly to GMS in case of Company’s declining performance rate;

- Observe and review both periodical and annual reports prepared by Board of Directors and sign the annual report;

- Form an audit committee;- Carry out other duties in supervision and

advice provision capacity as long as they are in line with law and regulation, the Company’s Articles of Association, and/or GMS decisions; and



- Mematuhi ketentuan-ketentuan lain vang berlaku di induk usaha Perusahaan dan dinyatakan berlaku bagi Perusahaan dan/atau ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan dan disetujui oleh RUPS.

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan serta memberikan nasihat terkait kebijakan dan jalannya pengurusan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris juga bertugas terhadap pengawasan pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), ketentuan Anggaran Dasar, pelaksanaan keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris mengacu kepada Anggaran Dasar Perusahaan, dimana peran dan fungsi Dewan Komisaris telah diatur sesuai dengan Visi, Misi dan maksud tujuan didirikannya Perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dengan masa jabatan ditetapkan maksimum 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

PENETAPAN DEWAN KOMISARIS G4-40

Pengangkatan dan penetapan anggota Dewan Komisaris dilaksanakan dengan mengacu pada Anggaran dasar Perusahaan. Mereka yang dapat diangkat menjadi Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi Direksi atau Komisaris yang pailit atau orang yang pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya.

- Obey other regulations taking place in the Company’s parent entity and stated as taking place for the Company and/or other regulations stipulated and approved by GMS.

Board of Commissioners is responsible for supervision and advice provision regarding policy and management flow of the Company by Board of Directors. Board of Commissioners is also responsible for supervision of Company’s Long Term Plans (RJPP), Work Plan and Company’s Budget (RKAP), regulation of Articles of Association, implementation of GMS decision along with exisiting law and regulation, in accordance to Company’s.goals and intention.

In conducting their supervision, Board of Commissioners refers to Company’s Articles of Association, in which the roles and function of Board of Commissioners has been regulated in accordance to Vision, Mission and intent of Company’s establishment. All members of Board of Commissioners is appointed and dismissed by GMS, with working period for 3 (three) years and may be reelected for 1 (one) more working period.

APPOINTMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS G4-40Appointment of members of Board of Commissioners is conducted by referring to the Company’s Articles of Association. Personnel eligible to be a member of Board of Commissioners is the Company’s personnel who is able of legal act and has never been stated bankrupt or be a bankrupt Director or Commissioner or personnel with criminal act against the national finance at least 5 (five) years prior to the appointment.



Komisaris diangkat berdasarkan pertimbangan integritas dedikasi, pemahaman atas masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, pengetahuan yang memadai di bidang perseroan tersebut, serta memiliki waktu untuk melaksanakan tugasnya.

Penetapan dewan Komisaris dapat melalui dua cara:• Top Down, yakni penunjukan secara

langsung oleh PT Pertamina Gas selaku Pemegang Saham kemudian disampaikan kepada RUPS.

• Bottom Up, yakni pengajuan dari Dewan Komisaris/Direksi, kemudian disampaikan kepada RUPS.

Seluruh anggota Dewan Komisaris yang telah diangkat dan ditetapkan wajib membuat surat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan diawal tahun pengangkatannya. Dengan demikian, anggota Dewan Komisaris dapat mengambil keputusan yang independen, tanpa adanya benturan kepentingan.

PEDOMAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISDewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mengacu kepada AD/ART Perusahaan No. 22 Tahun 2013.

PROSEDUR DAN PENETAPAN REMUNERASI DEWAN KOMISARISG4-51

Pemegang Saham dalam menetapkan Remunerasi Dewan Komisaris mengacu kepada Pedoman untuk Remunerasi Pengelolaan Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan

The Commissioners are appointed based on consideration of dedication integrity, understanding of Company’s management matters related to one of management functions, adequate knowledge in the field, with sufficient time to carry out their duties.

Appointment of Board of Commissioners may be carried out in two ways:• Top Down, in which the appointment is

carried out directly by PT Pertamina Gas as Shareholders to be presented to GMS.

• Bottom Up, in which the appointment is carried out by a prior proposal from Board of Commissioners/Board of Directors to be presented to GMS.

All members of Board of Commissioners appointed shall procure a statement letter of not having any conflict of interest at the beginning of their appointment. Thus, members of Board of Commissioners are able to make decision independently, void of conflict of interest.

BOARD MANUAL FOR BOARD OF COMMISSIONERSBoard of Commissioners refers to Company’s Articles of Association No. 22 year 2013 in conducting their duties and responsibilities.

PROCEDURE AND IMPLEMENTATION REMUNERATION BOARD OF COMMISSIONERS G4-51Shareholders refer to Guidelines of Subsidiaries Management and Pertamina’s Joint Companies, Number: A-001/H00200/2001-S0 in stipulating remuneration for Board of Commissioners.



Pertamina, Nomor: A-001/H00200/2011-S0 revisi 1. Sesuai ketentuan tersebut, remunerasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris terdiri atas: 1. Honorarium2. Tunjangan dan fasilitas3. Tantiem

Tunjangan yang diberikan adalah meliputi Tunjangan hari Raya Keagamaan (THRK), dan Tunjangan Komunikasi (TK).

Tantiem adalah penghargaan kepada Dewan Komisaris yang tidak dijabat oleh Direksi Pertamina, yang diberikan setiap tahun apabila Perusahaan memperoleh laba dan diputuskan dalam RUPS.

Alur penetapan penghasilan (remunerasi) berupa gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor: a. Pendapatan.b. Aktiva.c. Kondisi dan kemampuan keuangan anak

perusahaan/perusahaan patungan yang bersangkutan.

d. faktor-faktor lain yang relevan.e. Kepatuhan (compliance) yang tidak boleh

bertentangan dengan peraturan perundang- undangan.

Penetapan penghasilan berupa tantiem yang bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor:a. Performance perusahaan, termasuk Ebitda

dan Key Performance Indicator (KPI).b. Tingkat kesehatan.c. Kondisi dan kemampuan anak Perusahaan/

Perusahaan patungan yang bersangkutan.d. Faktor-faktor yang relevan.

According to these rules, remuneration is provided to members of Board of Commissioners consists of:

1. Honorarium2. Allowances and facilities3. Tantiem

Allowances provided covers Religious Day Allowances (THRK) and Communication Allowances (TK).

Tantiem is an award to Board of Commissioners who is not a member of Pertamina’s Board of Directors, provided annually if the Company is profiting and decided in GMS.

The remuneration stipulation plot in a form of salary/honorarium, allowances and facilities is continuously done by considering these factors:

a. Revenues.b. Assets.c. Financial condition and abilities of related

subsidiaries/joint company.

d. Other relevant factors.e. Compliance that doesn’t go against law.

Tantiem stipulation is varied or optional, conducted by considering these factors:

a. Company’s performance, including EBITDA and Key Performance Indicator (KPI).

b. Health Level.c. Condition and abilities of related subsidiaries/

joint Company.d. Relevant factors.



Berdasarkan proses dan alur di atas, Pemegang Saham menjadi satu-satunya pemangku kepentingan yang terlibat dalam penentuan remunerasi Dewan Komisaris.

Penghasilan Dewan Komisaris (Gabungan) Tahun 2017Earnings of Board of Commissioners (Joint) In 2017

KomponenComponent

Jumlah (Rp)Total (Rp)

Honorarium Rp1.412.359.200,-

Tunjangan, Fasilitas & Tantiem 2017Allowances, Facilities & Tantiem 2017 Rp1.177.578.339,-

Total Rp2.589.937.539,-

Honorarium Dewan Komisaris (Per Bulan) 2017Board of Commissioners’ Honorarium (per Month) in 2017

JabatanPosition

BesaranProportion


Komisaris Utama / President Commissioner 45% x THP President Director Rp42.034.500,-

Komisaris / Commissioner 90% x THP Komisaris Utama Rp37.831.050,-

Based on the process and plot above, Shareholders is the sole stakeholders involved in stipulation of remuneration for Board of Commissioners.




Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Dalam menjalankan tugasnya berdasarkan Visi dan Misi yang telah disusun dengan masa jabatan ditetapkan maksimal 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

KOMPOSISI DIREKSIG4-34 G4-38

Pada tahun 2017, Perusahaan dikelola oleh Direksi dengan periode sebagai berikut:

The Board of Directors is authorized and fully responsible for the Company management, in line with the Company interests, and in accordance with the purposes and objectives of the Company, and also the company representative, both inside and outside the court in accordance with the provisions of the Articles of Association.

In carrying out their duties based on the Company’s Vision and Mission, their term of office is set to a maximum of 3 (three) years and can be reappointed for 1 (one) time period of office.

BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION G4-34 G4-38

In 2017, the Company is managed by the Board of Directors with the following periods:

NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanAppointment Basis

Masa Akhir Jabatan (maksimal)

Period of Position (Max)Teuku Khaidir President Director RUPS 9 Oktober 2013 3 tahun / years

RUPS 15 November 2016 2 tahun / years

Budi Ambardi Wijono


RUPS 17 April 2014 3 tahun / years

Isro Mukhidin Finance & General Support Director

RUPS 18 Juli 2017 3 tahun / years

Budiyana Technical & Operation Director

RUPS 25 Oktober 2016 3 tahun / years

RANGKAP JABATANPengungkapan rangkap jabatan Direksi pada perusahaan lain dapat dilihat sebagaimana berikut ini:

Disclosure of Board of Directors’ concurrent position in other companies can be seen below:



NamaName

JabatanPosition

Posisi di Perusahaan LainPosition in Other

Company

Nama Perusahaan Lain Dimaksud

Other Companies Name

Bidang UsahaLine of

Business

Teuku Khaidir President Director X X X

Budi Ambardi Wijono

Financial and General Director

X X X

Isro Mukhidin Financial and General Director

X X X

Budiyana Technical & Operation Director

X X X

PENETAPAN DIREKSIG4-34 G4-38 G4-40

Mereka yang dapat diangkat sebagai Direksi adalah orang perseorangan, yang mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit, atau tidak pernah menjadi Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah, yang menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit, atau orang yang tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dalam waktu lima tahun sebelum pengangkatan.

Pengangkatan Direksi juga dilakukan berdasarkan pertimbangan keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, kejujuran dan perilaku yang baik serta berdedikasi tinggi untuk memajukan dan mengembangkan Perseroan. Antara para anggota direksi dan Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, atau hubungan semenda (menantu atau ipar).

Anggota direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Masa jabatan anggota Direksi adalah lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan. Anggota direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS dengan menye-butkan alasannya.

APPOINTMENT OF BOARD OF DIRECTORS G4-34 G4-38 G4-40

The personnel eligible to be appointed as Board of Directors is a personnel eligible of legal act and has never been stated bankrupt, or be a Director or Commissioner with guilty verdict of driving a company to bankruptcy, or personnel without criminal act against the national finance at least five years prior to the appointment.

Appointment of Board of Directors is also carried out based on consideration of expertise, integrity, leadership, experience, honesty and well manner with high dedication to develop and turn the Company to a better way. There shall be no familial relations between members of Board of Commissioners and Board of Directors, up to the third degree of familial relations

Board of Directors is appointed and dismissed by GMS from the candidates proposed by Shareholders and the candidacy is binding for GMS. The working period for Board of Directors is five years and may be reelected for one more working period. Board of Directors may be dismissed anytime based on GMS decision with viable reasons.



TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

Tugas pokok fungsi setiap anggota direksi ditetapkan berdasarkan Anggaran dasar, meski demikian dalam pertanggungjawaban kepada pemegang saham atas pelaksanaan tersebut bersifat tanggung jawab bersama.

Tugas dan tanggung jawab Direksi mengacu kepada AD/ART No.22 Tahun 2013.

PROGRAM PENGEMBANGAN KEAHLIAN DIREKSI Secara khusus, Board Manual belum mengatur pengembangan kapabilitas dalam peningkatan kompetensi anggota direksi. Namun, PT Perta Arun Gas mendukung dan memberikan kesempatan luas kepada anggota Direksi untuk mengikuti program-program pengembangan kapabilitas sesuai kebutuhan masing-masing.

Selama tahun 2017, Direksi telah melaksanakan program pengembangan kapabilitas dalam peningkatan kompetensi anggota Direksi dalam bentuk mengikuti konferensi, seminar dan kursus, baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun di luar negeri. G4-43 IR1

Pelatihan/Lokakarya/Seminar Diikuti Direksi 2017Training/Workshop/Seminar Followed by Board of Directors in 2017

Nama KegiatanName Activities

Waktu dan Tempat PelaksanaanTime & Place

Anggota Direksi Peserta

MembersSpeaker on LNG Community Event : Key Updates of Arun LNG Import Facility Jakarta, 8 – 9 Mei 2017 President Director

Gastech Conference & Exhibition Jepang, 4 – 7 April 2017 Finance & GS Director

Finance and General Support Director Jepang, 4 – 7 April 2017 Technical & Operation Director

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BOARD OF DIRECTORSDuties and responsibilities of Board of Directors are stipulated based on each position of members. Though so, duties implementation of each members of Board of Directors stays a same part of joint responsibilities.

Board of Directors’ duties and responsibilities refer to AD/ART No.22 year 2013.

SKILLS DEVELOPMENT PROGRAMS FOR BOARD OF DIRECTORSIn particular, the Board Manual has not regulated the development of capabilities in enhancing the competence for Board of Directors’ members. However, PT Perta Arun Gas supports and provides extensive opportunities for Board of Directors’ members to participate in capability development programs according to their needs.

Throughout 2017, PT Perta Arun Gas had sent the members of Board of Directors in some activities meant to develop their competences, including in fulfilling the environment and social corporate responsibility. The activities followed may be in a form of training and course, seminar and workshop, both inside and outside the country. G4-43 IR1



RAPAT DIREKSI G4-47Direksi dalam mengurus Perusahaan telah membuat aturan terkait Rapat Manajemen untuk mengevaluasi, memutuskan kebijakan dan memonitor setiap program kerja Perusahaan berdasarkan rencana kerja dan anggaran Perusahaan yang telah disetujui oleh RUPS. Setiap rapat Direksi akan dituangkan dalam risalah rapat yang berisi hal-hal menjadi agenda dan keputusan rapat, termasuk pernyataan ketidaksetujuan/dissenting opinion anggota Direksi jika ada.

Selain itu, Direksi juga akan melaksanakan rapat secara rutin dengan Komisaris dalam rangka menjalankan tugas fungsi Komisaris sebagai pengawas Perusahaan secara bulanan, minimal sebulan sekali, untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja Perusahaan serta penyusunan strategi Perusahaan dalam menyikapi perkembangan usaha. Setiap rapat Direksi dan Komisaris akan dituangkan dalam risalah rapat yang berisi hal-hal menjadi agenda dan keputusan rapat, termasuk pernyataan ketidaksetujuan/dissenting opinion anggota Direksi jika ada, dan salinan Risalah Rapat Direksi agar disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk diketahui.

Pada prinsipnya semua keputusan dalam Rapat Direksi diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Apabila pengambilan keputusan melalui metode tersebut tidak dapat dilaksanakan maka keputusan diambil dengan suara terbanyak.

Dalam kurun waktu tahun 2017 telah dilaksanakan Risalah Rapat Direksi (RRD) yang memutuskan tentang:

BOARD OF DIRECTORS MEETING G4-47The Board of Directors in running the Company has established rules regarding the Management Meeting to evaluate, decide policies, and monitor each of the Company’s work programs based on the Company’s work plan and budget approved by the GMS. Any meeting of the Board of Directors shall be set forth in minutes of meetings containing matters on the agenda and decisions of the meeting, including any statement of dissenting opinion of the members of the Board of Directors if there is any.

In addition, the Board of Directors will also conduct regular meetings with the Board of Commissioners in order to perform the Board of Commissioners duty as supervisor of the Company on a monthly basis, at least once a month, to monitor and evaluate the Company’s performance as well as the Company’s strategy in addressing business development. Each meeting of the Board of Directors and Commissioners shall be set forth in minutes of meetings containing matters into the agenda and decisions of the meeting, including a statement of dissenting opinion of the members of the Board of Directors if any, and copies of the Minutes of Meeting of the Board of Directors to be submitted to the Board of Commissioners.

In principle, all decisions in the Board of Directors Meeting are taken by mutual consent. If decision-making through such methods could not be done then the decision is taken with the most votes.

In the period of 2017, there have been Minutes of Directors Meeting (RRD) which decides on:



RAPAT GABUNGAN DIREKSI DENGAN DEWAN KOMISARISSelama tahun 2017, Direksi dan Komisaris telah melakukan rapat sebanyak 12 kali pertemuan/ rapat dengan tingkat kehadiran rata-rata 75%. Pertemuan tersebut membahas hal-hal yang membutuhkan persetujuan dari Dewan Komisaris. Berikut disampaikan agenda rapat BOD BOC Tahun 2017:

BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS MEETINGThroughout 2017, Board of Directors attended 12 meetings with Board of Commissioners. The meetings discussed matters in need of approval from Board of Commissioners. Below is theagenda of BOD BOC in 2017:

PembahasanDiscussion

RRD Penentuan Lokasi Kerja Pekerja Perbantuan Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT) Sesuai jabatan ke Plantsite LhoksumaweDetermination of Work Location of Indefinite Employee (PWTT) according to their position in the Lhoksumawe Plantsite

RRD Pelaksanaan Kegiatan CSR di Plant Site Lhoksumawe / The implementation of CSR activities at Lhoksumawe Plantsite

RRD Penyelesaian Dispute Item, kerja Kurang, Kerja Tambah dengan PT Rekayasa Industri melalui BPKP sebagai FasilitatorThe settlement of item dispute, variation order with PT Rekayasa Industry through BPKP as a facilitator

RRD Kerjasama Pengelolaan Pelabuhan Blang Lancang dan Sewa 4 Unit Harbour Tug (Tug Boat) di Terminal Blang LancangPartnership with Blang Lancang Port Management and rent 4 Tug Harbour units (Tug Boat) at Blang Lancang Terminal.

RRD Pemberian Incentive bagi Pekerja PWTT dan Bonus bagi Pekerja PWTTo give incentive and bonus to Indefinite Employee (PWTT)

RRD Penerimaan Pekerja PWTT PAG / The recruitment of PAG PWTT

RRD Pelimpahan Otorisasi Pembelanjaan (Expenditure Authority) / Expenditure Authority Delegation

TanggalDate

Agenda PembahasanAgenda of Discussion


Jumlah PesertaTotal Participants

31 January 2017

Laporan KPI PIG 2016, Last Meeting Note & Update PAG, Kinerja PAG, Keuangan PAG, Pengarahan KomisarisReport of KPI PAG 2016, Last Meeting Note & Update PAG, PAG Performance, PAG Finance, Direction of Commissioners

1. KPI PAG 2017 = 117%

5 Orang / Persons2. Laba Bersih PAG : 26,333 jt USD VS RKAP 17,619 USD / PAG Net Profit: 26,333 million USD VS 5 People RKAP 17,619 USD

21 February 2017

Last meeting note & Update PAG, Kinerja Operasional, Kinerja Keuangan dan Pengarahan KomisarisLast meeting Note & Update PAG, Operational Performance, Financial Performance, Direction of Commissioners

1. Rencana RUPS 2016 tanggal 12/04/2016

6 Orang / Persons

2. Pelaksanaan Rekruitisasi Level Manager dan Operator / Implementation of Recruitment Level 6 Manager and Operator.

3. Terdapat anggaran carry over senilai 1,5jt USD u/pek. LNG Filling oleh PBAS / There is a carry-over budget worth 1.5 million USD / pek. LNG Filling by PBAS

18 February 2017

1. Pemberlakuan RP SDM per 1 Des 2016 telah ditetapkan di PAG, Namun masih terdapat 7 Pekerja yang THP nya dibawah THP ybs karena ketentuan maksimal presentase thd THP Presdir. / The enforcement of the RP HR as of December 1st, 2016 has been established in PAG, however there are 7 employees whose THP is under THP because of the maximum percentage terms of President Director’s THP.

7 Orang / Persons

2. Rencana Cargo LNG adalah sejumlah 17 Cargo pada tahun 2017 / The LNG Cargo Plan is a total of 17 cargoes by 2017



TanggalDate




12 April 2017 RUPS PAG 2016

Pemegang Saham menyetujui Laporan Tahunan Tahun Buku 2016 PAG. Dan seluruh item RUPS diterima oleh pemegang saham termasuk Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan disertai Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab Sepenuhnya (Volledig Acquit Et De Charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris. / The Shareholders approved the PAG’s 2016 Annual Report. All GMS items are received by shareholders including Ratification of Financial Report accompanied by Provision of Repayment and Exemption of Full Responsibility (Volledig Acquit Et De Charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners

7 Orang / Persons

24 May 2017

Last meeting note & Update PAG, Kinerja Operasional, Kinerja Keuangan dan Pengarahan KomisarisLast meeting Note & Update PAG, Operational Performance, Financial Performance, Direction of Commissioners

1. RUPS Renumerasi untuk segera dikonfirmasi ke Treasury Pertagas yang menangani AP / The GMS Remuneration to be immediately confirmed to the Pertagas Treasury that handles AP.

5 Orang / Persons2. Kerjasama dengan Medco tidak akan mengganggu opersional PAG / The partnership with Medco will not interfere with PAG operational.

20 June 2017

1. Agar segera dibuat perjanjian Filling Station dengan PTGN sehubung lifting PNG telah berjalan / The Filling Station agreement with PTGN has soon to be made as the PNG lifting is already running.

6 Orang / Persons2. Pencapaian program CSR yang dipandu Mirah Sakethi telah berjalan dengan baik dan masyarakat cukup antusias. / The achievement of the CSR Programs led by Mirah Sakethi is doing well and the community is enthusiastic.

31 July 2017

1. Pada tahun 2018 direncanakan PAG akan memberikan bantuan 1 unit mobil Ambulance ke Pemkot Lhoksumawe / In 2018, it is planned that PAG will provide 1 unit of car ambulance to Lhoksumawe City Government.

2. Pencapaian program CSR yang dipandu Mirah Sakethi telah berjalan dengan baik dan masyarakat cukup antusias.

21 Agustus 2017Last meeting note & Update PAG, Kinerja Operasional, Kinerja Keuangan dan Pengarahan KomisarisLast meeting Note & Update PAG, Operational Performance, Financial Performance, Direction of Commissioners

1. Komisaris masih belum sepakat tentang izin Kesepakatan Fuel Own Use dengan PLN karena menunggu kepastian apakah setelah FOU deal PLN bersedia tanda tangan Long Term Agreement / The Commissioner has yet to decide on Fuel Own Use Agreement permit with PLN because it is yet to be decided whether after FOU deal, PLN will agree to sign a Long Term Agreement.

6 Orang / Persons

2. Rapat BOC-BOD berikutnya agar sudah ada tambahan tagiuhan ke PHE sekitar 5 juta USD / The next BOC-BOD meeting to have additional increments to PHE about 5 million USD.

20 September 2017

1. Agar lebih dimaksimalkan pemasukan dari tagihan PAH ke PHE / To maximize the income from PAH bill to PHE

7 Orang / Persons2. Realisasi volume regas sudah diatas rencana, maka agar dipertahankan / The realization of the regas volume is above the plan, so it has to be maintained.



TanggalDate




30 October 2017

1. Dispute item scope PAG yag terjadi selama pelaksanaan proyek agar segera direalisasikan / The dispute over PAG item scope that occurs throughout the project implementation needs to be realized immediately. 4 Orang / Persons2. Dipercepat pembayaran utang ke Pertagas dengan target akhir tahun 20jt USD / To accelerate the debt payments to Pertagas with a year-end target of 20 million USD.

29 November 2017

1. Sehubungan Tug Boat dual fueal belum datang, maka biaya sewa tug boat penggantinya harus diperhatikan kesesuaiannya / With regard to the delay of Tug Boat dual fuel arrival, the rental cost of the tug boat replacement must be considered for its suitability.

5 Orang / Persons

2. Nilai dead stock agar dicheck kebenarannya / The value of the dead stock has to be verified.

27 Desember 2017

1. Agar dilakukan pengadaan MDEA sesuai kebutuhan operasional dan direncanakan bersama PHE dengan seksama. / To make MDEA procurement according to operational needs and plan with PHE accordingly.

5 Orang / Persons2. Diselesaikan aspek legal dengan PHE untuk pemakaian gas regas yang digunakan dalam menutupi kekurangan suplai ke konsumen PHE / To resolve legal aspects with PHE for the use of regas gas used in covering the supply shortage to the PHE consumers.

REMUNERASI DIREKSI

Pemegang Saham dalam menetapkan Remunerasi Dewan Direksi mengacu kepada Pedoman untuk Remunerasi Dewan Direksi terdapat dalam Pengelolaan Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan Pertamina, Nomor: A-001/H00200/2011-S0, Bab X dan/atau perubahannya. Perusahaan sesuai dengan ketentuan Keputusan Pemegang Saham secara sirkuler PT Perta Arun Gas tanggal 9 Oktober 2013, komponen penghasilan Direksi PT Perta Arun Gas terdiri dari: G4-51- Honorarium- Tunjangan dan fasilitas- Tantiem

Tunjangan yang diberikan meliputi Tunjangan hari Raya Keagamaan (THRK), Tunjangan Perumahan/fasilitas Rumah Jabatan dan Tunjangan utilitas (TPTU), Santunan Purna Jabatan (SPJ), dan Tunjangan Komunikasi (TK), serta tantiem yang besarnya sesuai dengan keputusan RUPS.

REMUNERATION OF BOARD OF DIRECTORSThe Shareholders in determining Remuneration of the Board of Directors refer to the Guidelines for Remuneration of the Board of Directors in the Management of Subsidiaries and Joint Venture of Pertamina, Number: A-001/H00200/2011-S0, Chapter X and/or its amendment. The Company. In accordance with the Circular Shareholders Regulation of PT Perta Arun Gas dated October 9, 2013, the components of the Board of Directors of PT Perta Arun Gas consist of: G4-51

- Honorarium- Allowances and facilities- Tantiem

Allowances include the Religious Days allowance (THRK), Housing Allowance/Home Office facility and Utility Allowance (TPTU), Post Employment Benefit (SPJ), and Communication Benefits (TK), and tantiem of magnitude in accordance with the resolutions of the GMS.



Proses pengusulan dan persetujan pemberian remunerasi bagi Direksi:- Direksi mengajukan usulan remunerasi

bagi anggota Direksi (besaran dan bentuk remunerasi) kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan rekomendasi.

- Apabila dipandang perlu, Dewan Komisaris dapat membentuk Komite Remunerasi yang dipimpin salah satu anggota Komisaris untuk melakukan kajian remunerasi.

- Setelah usulan remunerasi direksi mendapat rekomendasi dari Dewan Komisaris, selanjutnya Direksi meneruskan kepada Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan.

- Pemegang Saham melalui fungsi Subsidiary & Joint Venture Management dan SDM PT Pertamina (Persero) kemudian melakukan kajian. Hasil kajian menjadi bahan pertimbangan dalam persetujuan dan pengesahan atas besaran, bentuk dan waktu berlakunya remunerasi Direksi dilakukan pada saat RUPS Tahunan atau Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler.

Proposal and approval process of remuneration for Board of Directors are:- Board of Directors proposes remuneration

proposal for their members (amount and form of remuneration) to Board of Commissioners for recommendation.

- If necessary, Board of Commissioners may form Remuneration Committee led by a member of Board of Commissioners to study on the remuneration.

- After the remuneration proposal acquired a recommendation from Board of Commissioners, Board of Directors continues the proposal to Shareholders for validation.

- Shareholders through their function as Subsidiary & Joint Venture Management and HR of PT Pertamina (Persero) then conduct a study. The study’s result then become a consideration in approval and validation of the amount, form and period of Board of Directors remuneration which is carried out in Annual GMS or Circular Shareholders Decision.

Penghasilan Direksi (Gabungan) Tahun 2017The salary of Board of Directors (Joint) In 2017

KomponenComponent


Honorarium Rp1.974.204.000,-Tunjangan, Fasilitas & Tantiem 2017Allowances, Facilities & Tantiem 2017

Rp3.262.892.940,-

Total Rp5.237.096.940,-

Honorarium Direksi (Per Bulan) 2017Honorarium of Board of Directors (Monthly) in 2017

JabatanPosition

BesaranProportion


President Director 100% Rp 93.410.000,-Direksi 90% x THP President Director Rp 84.069.000,-



Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahHighest and Lowest Salary Ratio

No StatusPosition

TertinggiHighest

TerendahLowest

1 Pekerja Rp74.728.000 Rp6.071.4002 Direksi Rp93.410.000 Rp84.069.0003 Dewan Komisaris Rp42.034.500 Rp37.831.050

KEBIJAKAN SUKSESI DIREKSI

Kebijakan untuk penetapan Direksi anak perusahaan PT Pertamina Gas merupakan hak dan wewenang pemegang saham. Namun, Direksi PT Perta Arun Gas secara berkelanjutan tetap memberikan pengembangan pejabat satu level dibawah direksi untuk menjadi salah satu kandidat yang menggantikan Direksi yang sedang menjabat.

SUCCESSION POLICY OF BOARD OF DIRECTORSPolicy for appointing Board of Directors for subsidiaries of Pertamina Gas is the right and authorities of PT Pertamina Gas as main shareholder. Though so, PT Perta Arun Gas continuously develop the positions a level beneath Board of Directors with expectation that the personnel is able to be a candidate to replace the current Board of Directors.

PENILAIAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIPerformance Appraisal of Board of Commissioners and Board of Directors

Pemegang Saham dalam menentukan Dewan Komisaris dan Direksi menggunakan parameter assessment oleh lembaga independen dan fit and proper test. Untuk pengukuran kinerja menggunakan mekanisme people review sesuai dengan kebijakan korporasi.

PENILAIAN KINERJADEWAN KOMISARISPenilaian kinerja Dewan Komisaris didasarkan pada pencapaian atas target yang ditetapkan dalam indikator-indikator kinerja kunci atau Key Performance Indicator (KPI), termasuk perihal pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan. G4-44

Shareholders in selecting the BoC and BoD use assessment parameters by independent and fit and proper test bodies. For performance measurement using people review mechanism in accordance with corporate policy.

APPRAISAL OF BOARD OF COMMISSIONERS’ PERFORMANCEAppraisal of Board of Commissioners’ performance is based on the target stipulated in Key Performance Indicator (KPI), including corporate social and environment responsibility implementation. G4-44



PENILAIAN HASIL KINERJA DIREKSI

Kinerja Direksi dinilai serta dievaluasi oleh Dewan Komisaris. Hasil penilaian dan evaluasi dilaporkan kepada Pemegang Saham. Penilaian dan evaluasi dilaksanakan berdasarkan kriteria target pencapaian KPI yang telah disepakati. G4-44

KPI PRESIDENT DIRECTOR Kinerja Direksi dinilai serta dievaluasi oleh Dewan Komisaris, hasil penilaian dan evaluasi dilaporkan kepada Pemegang Saham. Penilaian dan evaluasi dilaksanakan berdasarkan kriteria target pencapaian KPI yang telah disepakati. G4-44

Pada tahun 2017 Kinerja Direktur Utama dinilai dengan indikator penilaian sebagai berikut:

APPRAISAL OF BOARD OF DIRECTORS’ PERFORMANCEPerformance of Board of Directors is appraised and evaluated to Shareholders. Appraisal and evaluation results are then reported to Shareholders. The appraisal and evaluation is carried out based on agreed achievement target KPI criteria. G4-44

PRESIDENT DIRECTOR’S KPIPerformance of Board of Directors is appraised and evaluated to Shareholders. Appraisal and evaluation results are then reported to Shareholders. The appraisal and evaluation is carried out based on agreed achievement target KPI criteria. G4-44

In 2017, Performance of President Director is assessed by appraisal indicators below:

KELOMPOK KPI INDIKATOR KINERJA UTAMA FREQ.

MONITORING SATUAN BOBOT

TARGET 2017 TARGET

BASE STRETCHTW I TW II TW III TW IV

BASE STRETCH BASE STRETCH BASE STRETCH BASE STRETCH

INDIVIDUAL PERFOMANCE CONTRACT

GROUP KPI - PERTAMINA GAS 20%

Financial Ratioa. EBITDA Marginb. Current Ratioc. Pertumbuhan Asetd. Sales to Average Assete. Average Asset to Average EquityEBITDA PTG

QuarterlyQuarterlyQuarterlyQuarterlyQuarterlyQuarterly

%%%%%

Million USD

15%4%2%4%1%4%5%

32,01113,63

17,5737,24

182,14243,53

33,61119,31

18,4539,10

191,25255,71

32,01113,63

17,5737,24

182,1455,34

33,61119,31

18,4539,10

191,2558,11

32,01113,63

17,5737,24

182,14112,31

33,61119,31

18,4539,10

191,25117,93

32,01113,63

17,5737,24

182,14176,93

33,61119,31

18,4539,10

191,25185,78

32,01113,63

17,5737,24

182,14243,53

33,61119,31

18,4539,10

191,25255,71

I. FINANCIAL 20%

Profitabilitya. EBITDA Marginb. Current Ratioc. Pertumbuhan Asetd. Sales to Average Assete. Average Asset to Average Equityf. Cost/Unit Regasifikasi PAG (Biaya Pokok)EBITDA PAG

QuarterlyQuarterlyQuarterlyQuarterlyQuarterlyQuarterlyQuarterly

%%%%%

USD/MMBTUMillion USD

2%2%2%2%2%5%5%

40,6419,92

8,1358,61

302,700,51

37.124

42,6721,92

8,5461,54

317,840,54

38.980

40,6419,92

8,1358,61

302,700,51

9.281

42,6721,92

8,5461,54

317,840,54

9.745

40,6419,92

8,1358,61

302,700,51

18.562

42,6721,92

8,5461,54

317,840,54

19.490

40,6419,92

8,1358,61

302,700,51

27.843

42,6721,92

8,5461,54

317,840,54

29.235

40,6419,92

8,1358,61

302,700,51

37.124

42,6721,92

8,5461,54

317,840,54

38.980

II. OPERATIONAL EXCELLENCE 25%

Kehandalan Infrastruktur RegasVolume Regas LNG

QuarterlyQuarterly

%BBTU

15%10%

95,8940.296

96,4442.311

95,8910.074

96,4410.578

95,8920.148

96,4421.155

95,8930.222

96,4431.733

95,8940.296

96,4442.311

III. BUSINESS DEVELOPMENT/COSTUMER SATISFACTION 20%

Realisasi Investasia. Anggaran Biaya Investasib. Progress Fisik

QuarterlyQuarterly

%%

10%10%

88100

90100

88100

90100

88100

90100

88100

90100

88100

90100

IV. PEOPLE & ORGANIZATION MANAGEMENT 15%

HSSE Excellence & Pengelolaan Risikoa. TRIRb. PROPERc. Pengelolaan Risikod. ISRSe. H&S Participation

AnnualyAnnualy

QuarterlyAnnualy

Quarterly

%%%

Point%

3%2%7%2%1%

1,0310098,6100100

0,84120100105150

1,0310098,6

-25

0,84120100

-40

1,0310098,6

-50

0,84120100

-80

1,0310098,6

-75

0,84120100

-120

1,0310098,6100100

0,84120100105150

100%

Boundary KPIs Numbers of Accident (NoA)GCG Implementation Compliance

QuarterlyQuarterly

#Cases%

0%0%

088

--

-88

--

-88

--

-88

--

-88

--

OTHER OPERATIONAL METRICS

1. Tindak Lanjut temuan Audit Internal & Eksternal

2. Knowledge Assets Capitalization & CIP Value Creaction

3. Akurasi Data Operasi dan Keuangan 4. Energy Use Intensity

Quarterly

QuarterlyQuarterlyQuarterly

%

%%%

0%

0%0%0%

80

8098

3

-

---

80

2098

3

-

---

80

4098

3

-

---

80

6098

3

-

---

80

8098

3

-

---



INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMAInformation of Major Shareholders

Pemegang Saham utama PT Perta Arun Gas adalah PT Pertamina Gas, yang merupakan anak perusahan PT Pertamina (Persero) berkedudukan di Indonesia, dengan Kantor Pusat berada di Jakarta.

PT Pertamina Gas memiliki kegiatan usaha di bidang penyelenggaraan usaha energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan terbarukan, serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi.

Informasi lebih lengkap tentang PT Pertamina Gas dan pencapaian kinerjanya selama tahun 2017, dapat disimak dalam Laporan Tahunan 2017 PT Pertamina Gas.

The major Shareholders of PT Perta Arun Gas is PT Pertamina Gas, which is a subsidiary of PT Pertamina (Persero) located in Indonesia, with Head Office located in Jakarta.

PT Pertamina Gas’s business field is energy management, namely oil and gas, new and renewable energy and other activities related to or supporting business in energy field.

Further information regarding PT Pertamina Gas and performance achievement throughout 2017 may be seen in Annual Report 2017 of PT Pertamina Gas.

HUBUNGAN AFILIASIAffiliated Relation

Hubungan afiliasi menyangkut hubungan kekeluargaan dan hubungan finansial atau kepemilikan pada institusi tertentu. PT Perta Arun Gas memberikan perhatian pada hubungan afiliasi, karena dapat mempengaruhi kemandirian dewan Komisaris maupun Direksi dalam pengambilan keputusan.

Affiliated relation is related to familial and financial relations or ownership of particular institution. PT Perta Arun Gas is concerned of affiliated relations since it may affect the independency of Board of Commissioners and Board of Directors in making decisions.

NamaName

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang SahamShareholders

Ya Tidak Ya Tidak Ya TidakHubungan Finansial Financial Relations

Linda Sunarti √ √ √

Suko Hartono √ √ √

Hendroyono √ √ √



HUBUNGAN KELUARGAPT Perta Arun Gas memastikan tidak ada hubungan keluarga semenda sampai dengan derajat ketiga di antara anggota Dewan Komisaris dan di antara anggota Direksi, maupun di antara mereka.

Demikian pula dipastikan tidak ada hubungan keluarga semenda sampai dengan derajat ketiga, antara anggota Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Direksi, dengan Pemegang Saham pengendali dalam hal ini President Director PT Pertagas Niaga dan President Director PT Perta Arun Gas. G4-34

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN FINANSIALPerusahaan memastikan tidak ada hubungan finansial di antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Namun demikian, baik anggota Dewan Komisaris maupun Direksi, pada saat menjabat di PT Perta Arun Gas berstatus sebagai pekerja PT Pertamina (Persero). G4-39

FAMILIAL RELATIONSPT Perta Arun Gas ensures that there is not a same-line familial relation up to the third level between members of Board of Commissioners and Board of Directors or among themselves.

Thus it is also ensured that that there is not a same-line familial relation up to the third level between members of Board of Commissioners and Board of Directors with controlling Shareholders in which meaning the President Director of PT Pertagas Niaga dan President Director of PT Arun Gas. G4-34

WORK AND FINANCIAL RELATIONSThe Company ensures that there is no financial relation between members of Board of Commissioners and Board of Directors. Though so, both members of Board of Commissioners and Board of Directors, in time of taking positions in PT Perta Arun Gas is an employee of PT Pertamina (Persero). G4-39

NamaName

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang SahamShareholders

Ya Tidak Ya Tidak Ya TidakDidik Sasongko √ √ √

Setyorini Tri Hutami √ √ √

Teuku Khaidir √ √ √

Budi Ambardi Wijono √ √ √

Isro Mukhidin √ √ √

Budiyana √ √ √

Hubungan Keluarga Familial RelationsLinda Sunarti √ √ √

Suko Hartono √ √ √

Hendroyono √ √ √

Didik Sasongko √ √ √

Setyorini Tri Hutami √ √ √

Teuku Khaidir √ √ √

Budi Ambardi Wijono √ √ √

Isro Mukhidin √ √ √

Budiyana √ √ √



BENTURAN KEPENTINGANHingga akhir periode pelaporan, dipastikan tidak ada Dewan Komisaris, Direksi maupun pejabat perusahaan yang dihadapkan pada terjadinya benturan kepentingan dan dalam hal transaksi material.

Pada setiap awal tahun pengangkatannya, Dewan Komisaris dan Direksi menandatangani Pernyataan Tidak Berbenturan Kepentingan. Pernyataan memberikan jaminan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi akan tunduk kepada seluruh peraturan Perusahaan dan peraturan yang berlaku secara umum, serta menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai benturan kepentingan terhadap Perusahaan. G4-41

KOMITMEN DEWAN KOMISARIS ATAS BENTURAN KEPENTINGAN- Setiap anggota Dewan Komisaris dilarang

melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan serta keuntungan pribadi dari kegiatan Perusahaan selain honorarium dan fasilitas yang diterimanya sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang ditentukan RUPS

- Para anggota Dewan Komisaris tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai Anggota direksi pada Badan usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan yang diawasinya.

KOMITMEN DIREKSI ATAS BENTURAN KEPENTINGAN- Setiap anggota Direksi dilarang melakukan

transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan Perusahaan, selain gaji dan fasiitas yang diterimanya sebagai anggota Direksi yang ditentukan oleh RUPS.

- Apabila terjadi benturan kepentingan antara kepentingan Perusahaan dengan kepentingan salah seorang anggota Direksi,

CONFLICT OF INTERESTUntil the end of reporting period, there is no conflict of interest or material transaction faced by Board of Commissioners and Board of Directors or Company’s officials.

At the beginning of appointment year, Board of Commissioners and Board of Directors sign a Non Conflict of Interest Statement. The statement guarantees that Board of Commissioners and Board of Directors shall abide to the Company’s regulation and general regulation, also stating that they have no conflict of interest with the Company. G4-41

BOARD OF COMMISSIONERS’ COMMITMENT OF CONFLICT OF INTEREST- Each member of Board of Commissioners

is prohibited to do transaction with potential conflict of interest or private gain from the Company’s activities other than honorarium and facilities received as members of Board of Commissioners and Board of Directors regulated by GMS.

- Members of Board of Commissioners shall not have a concurrent position as member of Board of Directors in Region-Owned Enterprises (BUMD), Private-Owned Enterprises (BUMS) and other positions potentially providing conflict of interest, either directly or indirectly with the supervised Company.

BOARD OF DIRECTORS’ COMMITMENT OF CONFLICT OF INTEREST- Each Director is not allowed to carry out

transaction with conflict of interest and take a private gain from the Company’s activities other than honorarium and facilities received as members of Board of Commissioners and Board of Directors regulated by GMS.

- In case of conflict of interest between the Company and a member of Board of Directors, thus in lieu of Board of Commissioners’



KOMITE AUDITAudit Committee

Sampai dengan akhir tahun 2017, PT Perta Arun Gas belum membentuk Komite Audit.

Until the end of 2017, PT Perta Arun Gas has not formed an Audit Committee.

maka dengan persetujuan Dewan Komisaris, Perusahaan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya.

- Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap sebagai Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, BUMS dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan, jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/lembaga Pemerintah Pusat dan atau daerah, jabatan lainnya sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan.

Anggota Direksi dilarang menggunakan informasi rahasia dan data bisnis Perusahaan untuk kepentingan pribadi atau dengan cara yang merugikan Perusahaan. dalam hal terjadi benturan kepentingan yang menyangkut semua anggota Direksi, Perusahaan akan diwakili oleh Dewan Komisaris atau oleh salah seorang yang ditunjuk oleh dewan Komisaris. Apabila tidak ada Dewan Komisaris, maka RUPS dapat mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili Perusahaan.

approval, the Company will be represented by other Directors.

- Members of Board of Directors shall not have a concurrent position as members of Board of Directors at other BUMN, BUMD, BUMS and other position with potential conflict of interest, structural and functional positions in Central or Regional Government institutions, or other positions as stated in Law and Regulations.

Members of Board of Directors shall not use Company’s confidential information and business data that might resulted in Company’s loss. In case of conflict of interest related to all Members of Board of Directors, the Company will be represented by Board of Commissioners or a party appointed by Board of Commissioners. If there is no Board of Commissioners, GMS may appoint personnel or more to represent the Company.

TRANSAKSI MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGANTransactions Containing Conflict of Interests

Melalui penerapan tata kelola termasuk pelaksanaan sistem pengendalian internal, Perusahaan memastikan selama tahun 2017 tidak terjadi transaksi yang patut diduga mengandung benturan kepentingan.

Through corporate governance implementation including internal control system, the Company ensures that throughout 2017 there is no transaction laden with conflict of interest.



KOMITE REMUNERASIRemuneration Committee

Sampai dengan akhir tahun 2017, PT Perta Arun Gas belum membentuk Komite Remunerasi.

Until the end of 2017, PT Perta Arun Gas has not formed an Remuneration Committee.

SEKRETARIS PERUSAHAANCorporate Secretary

Sekertaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat serta bertanggung jawab kepada Direksi. Sekertaris Perusahaan dibentuk untuk menjalankan fungsi sebagai fasilitator Perusahaan dan Direksi dengan pihak eksternal yang mencakup hubungan dengan semua pemangku kepentingan, termasuk public.

Corporate Secretary is appointed, sworn in and is directly responsible to Board of Directors. Corporate Secretary is formed to carry out the function of Company’s facilitator between the Board of Directors and external parties including the relations with all stakeholders, including the public.

PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAANPROFILE OF CORPORATE SECRETARY

MOH. SALAHUDINVP Corporate Secretary, Periode: 01 Mei 2015–29 November 2017VP Corporate Secretary, Period: May 01, 2015–November 29, 2017

Lahir di Jakarta, 27 Juli 1962. Lulusan dari Institut Sains & Teknologi Nasional Sarjana Teknik Mesin dan pertama kali bekerja di Pertamina melalui pendidikan BPST XIII tahun 1990.

Karir pertama beliau menjadi Pws FOC-I/PEM-I PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap pada tahun 1992 dan menjabat sebagai Manajer OPI PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap mulai tahun 2009 sampai tahun 2014 saat bergabung dengan PT Perta Arun Gas sebagai VP General Support. Pada tanggal 01 Mei 2015–29 November 2017 beliau menjabat sebagai VP Corporate Secretary.

Born in Jakarta, 27 July 1962. Graduated from National Science and Technology Institute, of Mechanical Engineering major. He joined PT Pertamina (Persero) through BPST XIII in 1990.

He began his career at Pws FOC-I/PEM-I PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap in 1992 and served as OPI Manager of PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap from 2009 until 2014 when he joined PT Perta Arun Gas as VP General Support. On May 1, 2015–November 29, 2017 he served as VP Corporate Secretary.



Corporate SecretaryVacant

Manager Corporate Communication & CSR

Vacant

ManagerSecurityAfifuddin

ManagerLegal

Heri Fandra

Senior Officer Corporate SupportVacant

Officer Office Services & SupplyVacant

Jr. Officer Formalities & Adm

Nova Fisherriah

SUSUNAN ORGANISASIStruktur jabatan dan formasi organisasi pada Gambar di bawah ini disusun berdasarkan Surat Keputusan President Director No. 002/PAG0000/2016-S0 tanggal 26 April 2016.

Struktur organisasi VP Corporate Secretary PT Perta Arun Gas membawahi:• Manager Corporate Communication & CSR• Manager Legal• Manager Security • Senior Officer Corporate Support (Officer

Office Service, & Supplies dan Officer Formalities & Administration)

ORGANIZATIONAL STRUCTUREThe position structure and organizational formation in the Picture below is composed based on Decree of President Director No. 002/PAG0000/2016-S0 dated 26 April 2016.

VP Corporate Secretary PT Perta Arun Gas supervises for:• Corporate Communication & CSR Manager• Legal Manager• Security Manager• Senior Officer Corporate Support (Officer

Office Service & Supplies and Junior Officer Formalities & Administration)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN- Mengelola, mengkoordinir, mengarahkan

dan menganalisis permasalahan, isu strategis, dan situasi masyarakat terhadap semua program Corporate Community dan Corporate Social Responsibility (CSR) di seluruh daerah operasi PT Perta Arun Gas sebagai dasar pembuatan program yang fokus dan tepat sasaran selama periode

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF CORPORATE SECRETARY- Managing, coordinating, directing and

analyzing problems, strategic issues and communities situation to Corporate Community and Corporate Social Responsibility (CSR) programs in all operation area of PT Perta Arun Gas as a basic in program, focused and on point for particular time frame as a form of corporate social



waktu tertentu sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat untuk menumbuhkan image (citra) yang baik agar tercipta hubungan harmonis dan saling mendukung antara Perusahaan dengan semua pihak.

- Mengelola, mengkoordinir, mengarahkan, merencanakan, memutuskan, dan mengendalikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan aspek hukum (legal), meliputi: advis hukum, pemberian rekomendasi hukum, pembuatan perjanjian, penyelesaian masalah hukum.

- Mengelola, menentukan, menetapkan dan mengarahkan kegiatan yang bersifat umum untuk menunjang keamanan, kelancaran operasional, dan hubungan baik dengan stakeholder Perusahaan, meliputi: pengamanan fisik aset Perusahaan, corporate support, pengelolaan sarana informasi dan telekomunikasi, dan pengelolaan hubungan eksternal.

- Mengelola, mengkoordinir, mengarahkan, merencanakan, memutuskan, dan mengendalikan, mendukung layanan kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan stakeholder eksternal untuk meningkatkan reputasi dan image (citra) perusahaan yang baik melalui hubungan dengan pemerintah, media massa, pemimpin masyarakat lokal, dan internal dalam hal pelaksanaan layanan event internal Perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas dan eksistensi Perusahaan.

- Mengarahkan implementasi sistem manajemen mutu (ISO.9001, ISO14001, OHSAS18001, Proper, ISRS), keselamatan dan keamanan kerja (PSM/MKP), Continuous Improvement Program.

- Mengarahkan implementasi pencapaian Key Performance Indicator Fungsi Corporate Secretary cascading KPI President Director.

responsibility to the public in creating a good image for harmonious relations, supportive between the Company and other parties.

- Managing, coordinating, directing and planning, deciding and controlling all legal activities including: legal advice, legal recommendation provision, treaty provision and legal problems solving.

- Managing, coordinating, stipulating, directing general activities to support security, operational ease and good relations with the Company’s stakeholders, Company’s physical assets security, corporate support, management of information and telecommunication devices and external relation management.

- Managing, coordinating, directing and planning, deciding, controlling and supporting the Company’s activities service related to external stakeholder to increase the Company’s good image and reputation through relations with government, mass media, local community leaders and internal parties in conducting the Company’s internal event to increase their credibility and existence.

- Directing implementation of quality management system (ISO.9001, ISO.14001, OHSAS.18001, Proper, ISRS), work safety and security (PSM/MKP), Continuous Improvement Program.

- Directing implementation of Key Performance Indicator achievement for Corporate Secretary cascading Function of President Director’s KPI.



- Mengkoordinir implementasi Good Corporate Governance dilingkungan perusahaan sehingga dapat berjalan sesuai dengan peraturan, ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

- Mengarahkan, mengevaluasi pencapaian competency, capability, performance, coaching dan mentoring pekerja Fungsi Corporate Secretary.

WEWENANG DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN- Menetapkan arah, strategi dan kebijakan

kegiatan program Corporate Community dan Corporate Sosial Responsibility (CSR) di seluruh daerah operasi PT Perta Arun Gas sebagai dasar pembuatan program yang fokus dan tepat sasaran selama periode waktu tertentu.

- Memastikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan aspek hukum (legal), meliputi: advis hukum, pemberian rekomendasi hukum, pembuatan perjanjian, peyelesaian masalah hukum, sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

- Menetapkan program keamanan, kelancaran operasional dan hubungan baik dengan stakeholder Perusahaan, melilputi; pengamanan fisik aset Perusahaan, corporate support, pengelolaan sarana informasi dan telekomunikasi, dan pengelolaan hubungan eksternal.

- Menetapkan kegiatan Perusahaan yang berhubungan dengan stakeholder eksternal untuk meingkatkan reputasi dan image (citra) Perusahaan yang baik melalui hubungan dengan pemerintah, media massa, pemimpin masyarakat lokal, dan internal dalam hal pelaksanaan layanan event internal Perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas dan eksistensi Perusahaan.

- Coordinating the implementation of Good Corporate Governance in the company’s environment thus an implementation in line with existing rules and regulation.

- Directing and evaluating achievement of competency, capability, performance, coaching and mentoring the employees in the function of Corporate Secretary.

AUTHORITIES IN MAKING DECISION

- Stipulating direction, strategy and policy of Corporate Community and Corporate Social Responsibility (CSR) programs in all operation area of PT Perta Arun Gas as a basic in program, focused and on point for particular timeframe.

- Ensuring all legal activities including: legal advice, legal recommendation provision, treaty provision and legal problems solving in line with existing rules and regulation.

- Stipulating security program, operational ease and good relations with the Company’s stakeholders, including: Company’s physical assets security, corporate support, management of information and telecommunication devices and external relation management.

- Stipulating Company’s activities related to external stakeholder to increase the Company’s good image and reputation through relations with government, mass media, local community leaders and internal parties in conducting the Company’s internal event to increase their credibility and existence.



- Memastikan implementasi sistem manajemen mutu (ISO9001, ISO14001, OHSAS18001, Proper, ISRS), keselamatan dan keamanan kerja (PSM/MKP), Continous Improvement Program.

- Memastikan pencapaian Key Performance Indicator Fungsi Corporate Secretary cascading KPI President Director.

- Memastikan implementasi Good Corporate Governance dilingkungan perusahaan sehingga dapat berjalan sesuai dengan peraturan, ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

- Memastikan pencapaian competency, capability, performance, coaching dan mentoring pekerja Fungsi Corporate Secretary.

PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAANFungsi Corporate Secretary yaitu mengelola, menentukan, memutuskan dan mengendalikan kegiatan pemberian layanan umum ke seluruh satuan organisasi yang meliputi: pengelolaan Corporate Community & CSR, Legal, Security, dan Corporate Support untuk dapat menunjang bisnis Perusahaan dengan lancar, efektif dan efisien, agar sesuai target, meningkatkan reputasi dan citra perusahaan, dan memberi keuntungan yang sebesar-besarnya yang berorientasi kepada produktivitas bisnis dilingkungan bagi PT Perta Arun Gas.

SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS

Hingga akhir tahun 2017, Perusahaan belum mempunyai Sekretaris Dewan komisaris.

- Ensuring the implementation of quality management system (ISO.9001, ISO.14001, OHSAS.18001, Proper, ISRS), work safety and security (PSM/MKP), Continuous Improvement Program.

- Ensuring Key Performance Indicator achievement for Corporate Secretary cascading Function of President Director’s KPI.

- Ensuring the implementation of Good Corporate Governance in the company’s environment thus an implementation in line with existing rules and regulation.

- Ensuring achievement of competency, capability, performance, coaching and mentoring the employees in the function of Corporate Secretary.

IMPLEMENTATION OF DUTIES FOR CORPORATE SECRETARYThe function of Corporate Secretary has managed, determined, decided and control the general service provision to all organizational unit covers: management of Corporate Community & CSR, Legal, Security and Corporate Support to support the business well, effectively and efficiently, in target, improving reputation and image and providing profit as much as possible orienting on business productivity in PT Perta Arun Gas’s environment.

SECRETARY OF BOARD OF COMMISSIONERSUntil the end of 2017, the Company hasn’t owned any Secretary of Board of Commissioners.



SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

Hingga akhir tahun 2017, Perusahaan belum memiliki sistem pengendalian internal. Seluruh proses pengawasan berada di bawah Dewan Komisaris, dengan proses audit dilakukan oleh Auditor Eksternal yang bekerja bersama Direksi.

Until the end of 2017, the Company hasn’t had any internal control system. All supervision process is conducted directlyunder Board of Commissioners, with process conducted by External Auditor along with Board of Directors.

INTERNAL AUDITInternal Audit

Internal Audit PAG dipimpin oleh seorang Manager Internal Audit yang langsung melapor kepada President Director. Manager Internal Audit membawahi 4 (empat) orang staf auditor. Internal Audit memiliki peran untuk memberikan nilai tambah (added value) bagi Perusahaan melalui kegiatan pengawasan yang independen dan obyektif berupa assurance dan consulting sesuai standar internasional.

Peran Internal Audit lainnya adalah untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien melalui evaluasi dan perbaikan efektivitas pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola Perusahaan.

The PAG Internal Audit is led by the Internal Audit Manager who reports directly to the President Director. The Internal Audit Manager oversees 4 (four) auditor staffs. The Internal Audit has a role to provide added value for the company through independent and objective supervision in a form assurance and consulting according to international standards.

The role of Internal Audit is to assist the Company in achieving its objective effectively and efficiently through the evaluation and improvement of the internal control effectiveness, risk management, and Corporate Governance.



Peran internal audit kedepan, selain sebagai assurance provider juga akan proporsional terhadap peran lainnya yaitu sebagai problem solver, insight generator dan trusted advisor. Hal ini sejalan dengan komitmen Internal audit PT Pertamina (Persero) dalam menjalankan perannya.

The internal roles of future audits, in addition to assurance provider, are as a problem solver, insight generator, and trusted advisor. This is in line with Internal Audit commitment of PT Pertamina (Persero) in performing its role.

Beliau memulai karir di PT Pertamina (Persero) pada tahun 2003 melalui program Bimbingan Profesi Sarjana (BPS) Internal Audit. Sebelum bertugas di PT Perta Arun Gas, beliau telah memiliki pengalaman selama 14 tahun di Internal Audit Pusat maupun Internal Audit Daerah. 3 (tiga) jabatan terakhir beliau sebelum bertugas di PT Perta Arun Gas adalah sebagai Senior Auditor Refinery Internal Audit RU V Balikpapan dan RU VII Kasim, Senior Auditor Refinery, Marketing & Trading Investigation & WBS Internal Audit, dan Senior Auditor Upstream, Gas, NRE & Corporate Investigation & WBS Internal Audit.

Selain itu, beliau juga telah mengikuti tugas belajar untuk program magister atas biaya Perusahaan di Universitas Pertahanan Indonesia program studi Ketahanan Energi. Program tugas belajar diselesaikan dengan predikat Cum Laude. Beliau telah memiliki 3 (tiga) sertifikasi profesi yang berstandar nasional maupun internasional di bidang audit yaitu Qualified Internal Auditor (QIA) yang merupakan sertifikasi nasional untuk profesi Auditor Internal, Certified Information System

He began his career at PT Pertamina (Persero) in 2003 through Internal Audit Profession Program. Prior to working at PT Perta Arun Gas, he had a 14 year experience in the Central Internal Audit and Regional Internal Audit. The three positions he held prior working at PT Perta Arun Gas were Senior Refinery Auditor RU V Balikpapan and RU VII Kasim Internal Audit, Senior Refinery Auditor, Marketing & Trading Investigation & WBS Internal Audit, and Senior Auditor Upstream, Gas, NRE & Corporate Investigation & WBS Internal Audit.

In addition, he has also undertaken the master program at the expense of the Company at Defence University of Indonesia majoring in Energy Resilience Program. The program was completed with Cum Laude predicate. He has also 3 (three) professional certifications of national and international standard in the auditing field, namely Qualified Internal Auditor (QIA) which is a national certification for the profession of Internal Auditor, Certified Information System Auditor (CISA) which is an

PROFIL MANAGER INTERNAL AUDITPROFIL OF INTERNAL AUDIT MANAGER

Taufiq Hidayat, QIA, CISA, CFrAManager Internal Audit, Periode: 1 November 2017 - sampai saat iniAudit Internal Manager, Period: November 1, 2017 - present



Auditor (CISA) yang merupakan sertifikasi internasional untuk profesi Auditor Sistem Informasi dan Certified Forensik Auditor (CFrA) yang merupakan sertifikasi nasional untuk profesi Auditor Forensik.

Berdasarkan SK Dir. SDM & Umum PT Pertamina (Persero) No.Kpts.P-116/K00000/2017-S8 tanggal 25 Oktober 2017 tentang Mutasi Jabatan, Taufiq Hidayat ditugaskan sebagai Manager Internal Audit PT Perta Arun Gas tmt 01 November 2017 hingga sekarang.

STRUKTUR ORGANISASIINTERNAL AUDIT

Manager InternalTaufiq Hidayat

Sr. StaffAudit Financial

Vacant

Sr. StaffAudit Financial

Vacant

Staff AuditOperasionalMarhendro P

Staff AuditOperasional

Vacant

international certification for the Information System Auditor, and Certified Forensic Auditors (CFrA) which is a national certification for the Forensic Auditor professional.

Based on PT Pertamina (Persero) HR & General Director’s Decree No. Kpts.P-116/K00000/2017-S8 dated October 25th, 2017 regarding job rotation, Taufiq Hidayat is assigned as PT Perta Arun Gas Internal Audit Manager from November 1st, 2017 until now.

ORGANIZATIONAL STRUCTURE OF INTERNAL AUDIT

KODE ETIK INTERNAL AUDITUntuk menjaga integritas, citra, dan kualitas kerja para auditor yang professional dan terpercaya, sesuai dengan International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing, maka ditetapkan Kode Etik Internal Auditor sebagai berikut:1. Integritas

a. Harus menunjukkan kejujuran, objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesi.

INTERNAL AUDIT ETHIC CODETo keep the integrity, image and work quality of auditors professional and trusted, in line with International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing, thus Internal Audit Ethic Code is stipulated as below:

1. Integritya. Shall embody honesty, objectivity and

sincerity in conducting their duties and fulfilling occupational responsibilities.



b. Harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasi namun tidak boleh terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menyim-pang atau melanggar hukum.

c. Tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi atau organisasinya

2. Objektivitasa. Harus menahan diri dari kegiatan-

kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dan prasangka sehingga meragukan kemampuannya dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesinya secara objektif.

b. Tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun yang dapat atau patut diduga mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.

c. Harus mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahuinya di dalam laporan pelaksanaan tugasnya, dan/atau dilarang untuk mendistorsi laporan serta menutup adanya praktik-praktik yang melanggar hukum

3. KerahasiaanTidak boleh menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya untuk mendapatkan keuntungan pribadi, melanggar hukum, dan yang dapat menimbulkan kerugian terhadap organisasinya.

4. Kompetensia. Harus mengusahakan berbagai upaya

agar senantiasa memenuhi International Standars for the Professional Practice of Internal Auditing.

b. Hanya melakukan jasa-jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya.

Internal Audit bertindak independen dan objektif dalam memberikan saran/rekomendasi untuk peningkatan nilai dan perbaikan kinerja operasi Perusahaan.

b. Shall show loyalty to organization without being involved in illegal or afield activities.

c. Shall not be involved consciously in acts or activities that may discredit the occupation or the organization.

2. Objectivitya. Shall refrain from activities which could

create conflict of interest and prejudices that may lead to doubts regarding their ability in fulfilling the duties and responsibilities objectively.

b. Shall not receive anything in any form which may lead to doubts or influencing the professional consideration.

c. Shall reveal all important facts in the report of duties, and/or not allowed to distort the report and cover the practices against the law.

3. ConfidentialityShall not use the existing information to gain private benefit,against the law and other that may lead to loss in the organization part.

4. Competencea. Shall try various efforts in fulfilling

International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing.

b. Shall only do the services utilizing the owned professional competence.

Internal Audit acts independently and objectively in providing suggestion/recommendation for the Company’s value improvement and performance incline.



KOMPETENSI AUDITOR Perusahaan secara berkesinambungan menyertakan para auditor pada program-program sertifikasi profesi di bidang internal Audit, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi auditor.

SERTIFIKASI AUDITOR

Jenis SertifikasiType of Certification

Jumlah AuditorNumber of Auditors

KeteranganDescriptions

Qualified Internal Audit (QIA) 2 DomesticCertified Information System Auditor (CISA) 1 InternasionalCertified Forensik Auditor (CFrA) 1 Domestic

Chartered Accountant (CA) 1 Domestic

AUDITOR’S COMPETENCEThe Company continuously makes the auditors participating in occupational certification programs in internal audit field, both nationally and internationally. This is taken as a part of strategy to increase the auditors’ knowledge and competence.

AUDITOR CERTIFICATIONS

Mengacu pada IPPF – Implementation Guideline Standard 1210 – Proficiency, disebutkan bahwa “Internal auditors must possess the knowledge, skills, and other competencies needed to perform their individual responsibilities. The internal audit activity collectively must possess or obtain the knowledge, skills, and other competencies needed to perform its responsibilities”.

Dalam penjelasannya disampaikan bahwa: “Proficiency is a collective term that refers to the knowledge, skills, and other competencies required of internal auditors to effectively carry out their professional responsibilities. It encompasses consideration of current activities, trends, and emerging issues, to enable relevant advice and recommendations. Internal auditors are encouraged to demonstrate their proficiency by obtaining appropriate professional certifications and qualifications, such as the Certified Internal Auditor designation and other designations offered by The Institute of Internal Auditors and other appropriate professional organizations”.

Referring to IPPF – Implementation Guideline Standard 1210 – Proficiency, it is mentioned that “Internal auditors must possess the knowledge, skills, and other competencies needed to perform their individual responsibilities. The internal audit activity collectively must possess or obtain the knowledge, skills, and other competencies needed to perform its responsibilities”.

In its explanation submitted that: “Proficiency is a collective term that refers to the knowledge, skills, and other competencies required of internal auditors to effectively carry out their professional responsibilities. It encompasses consideration of current activities, trends, and emerging issues, to enable relevant advice and recommendations. Internal auditors are encouraged to demonstrate their proficiency by obtaining appropriate professional certifications and qualifications, such as the Certified Internal Auditor designation and other designations offered by The Institute of Internal Auditors and other appropriate professional organizations”.



INTERNAL AUDIT CHARTERIn carrying out their duties and responsibilities, Internal Audit refers to Audit Charter as their basic guidelines. Audit Charter contains:

- Vision, Mission and Goals- Scope of Work- Independence & Reporting- Authorities- Responsibilities- Internal Audit Implementation Standards- Audit implementation by Internal Audit

implementation by Internal Audit refers to Management Guidelines of Internal Audit Function as stipulated through Decree of Board of Directors Number A-001/PAG0200/2015-S0 Rev 0, September 1, 2015.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF INTERNAL AUDITInternal Audit provides insights independently regarding internal control condition, risk management and corporate governance process in carrying out their business activities.

Internal Audit is also expected to provide insights or recommendation for the Company through assurance and consulting. Currently, Internal Audit focuses on consulting to help the management in moving their business engines. In the future, Internal Audit will propose additional auditor personnel to conduct the assurance function.

PIAGAM INTERNAL AUDITDalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, internal Audit mengacu kepada Piagam Audit internal (Audit Charter) sebagai pedoman dasar. Audit Charter memuat:- Visi, Misi dan Tujuan- Ruang Lingkup- Independensi dan Pelaporan- Wewenang- Tanggung Jawab- Standar Pelaksanaan internal Audit- Pelaksanaan audit oleh Internal Audit

berpedoman pada Pedoman Pengelolaan Fungsi Internal Audit sebagaimana ditetapkan melalui Surat Keputusan direksi Nomor. A-001/PAG0200/2015-S0 Rev 0 tertanggal 1 September 2015.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB INTERNAL AUDITInternal Audit mempunyai fungsi memberikan pandangan secara independen mengenai kondisi pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan proses tata kelola Perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

Internal Audit juga diharapkan dapat memberikan masukan ataupun rekomendasi perbaikan yang berguna bagi Perusahaan melalui kegiatan assurance dan consulting. Namun saat ini Internal Audit lebih mengedepankan aspek consulting dalam membantu manajemen dalam menjalankan roda bisnis Perusahaan. Kedepan Fungsi Internal Audit akan mengajukan penambahan personil auditor sehingga diharapkan dapat menjalankan tugasnya untuk melakukan assurance.



The position of Internal Audit is directly beneath President Director of PT Perta Arun Gas with formation of 5 (five) positions, meanwhile the filled positions are Manager Internal Audit and Staff Operational Audit.

Based on Audit Charter Internal Audit PT Perta Arun Gas, the authorities and responsibilities of Internal Audit are:

1. Authoritiesa. Determine monitoring activities in all

areas, operational activities, and company business.

b. Have unrestricted access to all data, documents, functions, activities, workers, and other company resources.

c. Manage coordination and oversight activities of subsidiaries and affiliates in accordance with the Corporate Relations Charter between the Company and its subsidiaries.

d. Determining investigative activities on issues that may cause harm to the company. The responsibility for conducting such investigations is limited to disclosure and reporting to company management.

e. Establish and manage cost budget plans, and annual supervisory work plans.

f. Establish and manage the strategy, planning, and implementation of monitoring information systems.

g. Get support from all workers who are part of the audit object, and other relief services from within and outside the company.

Kedudukan Fungsi Internal Audit berada dibawah President Director PT Perta Arun Gas dengan jumlah formasi jabatan saat ini adalah 5 (lima) formasi jabatan, sedangkan posisi jabatan yang sudah diisi yaitu jabatan Manager Internal Audit dan jabatan Staf Operational Audit.

Berdasarkan Audit Charter Internal Audit PT Perta Arun Gas, maka wewenang dan tanggung jawab Fungsi Internal Audit adalah sebagai berikut:1. Wewenang

a. Menentukan kegiatan pengawasan pada semua area, kegiatan operasional, dan bisnis Perusahaan.

b. Memiliki akses tidak terbatas atas semua data, dokumen, fungsi, kegiatan, pekerja, serta sumber daya Perusahaan lainnya.

c. Mengelola kegiatan koordinasi dan pengawasan atas anak perusahaan dan afiliasi sesuai Piagam Hubungan Korporasi antara Perusahaan dengan anak perusahaan.

d. Menentukan kegiatan investigasi terhadap masalah yang dapat menimbulkan kerugian bagi Perusahaan. Tanggung jawab untuk melakukan investigasi tersebut terbatas sampai dengan pengungkapan dan pelaporan kepada manajemen Perusahaan.

e. Menetapkan dan mengelola rencana anggaran biaya, dan rencana kerja pengawasan tahunan

f. Menetapkan dan mengelola strategi, perencanaan, dan implementasi sistem informasi pengawasan

g. Mendapatkan dukungan dari semua pekerja yang menjadi bagian dari obyek audit, dan jasa bantuan lainnya baik dari dalam maupun luar Perusahaan.



h. Obtain cooperation and services of specialists or experts from within the company and/or outside the company on the field being audited.

i. Gain support in the form of a follow-up of the recommendations of the results of supervision agreed upon in an effective and timely manner by management and workers concerned.

2. Responsibilitiesa. Manage supervisory activities through

assurance and consulting activities in all working units within the company.

b. Carry out consulting activities on the basis of demand management in the achievement of corporate objectives without taking over management responsibilities.

c. Coordinate supervision with Internal Audit of subsidiaries and affiliates.

d. Report monitoring results covering risk management, internal control and corporate governance including reporting significant issues and providing recommendations for improvement.

e. Coordinate the implementation of the follow up of external audit results with work units in the company.

f. Coordinate supervision activities with external audit.

g. Manage the quality evaluation activities of internal control activities.

h. Manage other assignments mandated by the Board of Directors, the Board of Commissioners or the Audit Committee.

h. Mendapatkan kerjasama dan layanan spesialis atau pakar yang berasal dari dalam Perusahaan dan atau luar Perusahaan tentang bidang yang sedang diaudit.

i. Mendapatkan dukungan berupa pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi hasil pengawasan yang disepakati secara efektif dan tepat waktu oleh manajemen dan pekerja terkait.

2. Tanggung Jawaba. Mengelola kegiatan pengawasan melalui

kegiatan assurance dan consulting di seluruh unit kerja di Perusahaan.

b. Melaksanakan kegiatan consulting atas dasar permintaan manajemen dalam rangka pencapaian tujuan Perusahaan tanpa mengambil alih tanggung jawab manajemen.

c. Melakukan koordinasi pengawasan dengan Internal Audit anak perusahaan dan afiliasi Perusahaan.

d. Melaporkan hasil pengawasan yang mencakup manajemen risiko, pengendalian intern dan tata kelola Perusahaan termasuk pelaporan isu-isu signifikan serta memberikan rekomendasi perbaikan.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit eksternal dengan unit-unit kerja di Perusahaan.

f. Melakukan koordinasi kegiatan pengawasan dengan eksternal audit.

g. Mengelola kegiatan evaluasi mutu kegiatan pengawasan intern.

h. Mengelola penugasan lain yang diamanatkan oleh Direksi, Dewan Komisaris, atau Komite Audit.



AUDIT EKSTERNALExternal Audit

PT Perta Arun Gas melalui fungsi internal Audit menggunakan jasa auditor eksternal untuk memastikan integritas penyajian Laporan Keuangan kepada Pemegang Saham. Audit eksternal berasal dari kantor akuntan publik (KAP) yang terdaftar di Bank indonesia dan Bapepam-LK.

Untuk dapat menjalankan fungsi audit, Perusahaan menugaskan Auditor Eksternal sebagai Audit Perusahaan untuk melakukan audit finansial serta memberikan pendapat yang independen dan objektif mengenai kewajaran, ketaat-azasan dan kesesuaian laporan keuangan Perusahaan dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penetapan Auditor Eksternal tahun buku 2016 dilakukan melalui RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Direksi. Auditor Eksternal yang ditunjuk Perusahaan tidak boleh memiliki benturan kepentingan sehingga independensi dan kualitas hasil pemeriksaan Auditor Eksternal terjamin.

Dalam rangka keperluan audit tahun buku 2017, Perusahaan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja-Ernst & Young untuk menjadi Auditor, dengan Widya Arijanti, CPA sebagai Akuntan. Hasil audit tahun buku 2017 menyatakan bahwa laporan Keuangan Perusahaan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan standar akutansi yang berlaku umum di Indonesia. Selain melakukan audit terhadap Laporan Keuangan, KAP Purwantono, Sungkoro & Surja-Ernst & Young tidak memberikan jasa konsultasi lain kepada Perusahaan.

PT Perta Arun Gas through its internal audit function uses the services of an external auditor to ensure the integrity of the presentation of the Financial Statements to Shareholders. The external audit comes from a public accounting firm (KAP) registered with Bank Indonesia and Bapepam-LK.

In order to perform the audit function, the Company commissioned the External Auditor as the Company Audit to conduct a financial audit as well as to provide an independent and objective opinion on the fairness, compliance and conformity of the Company’s financial statements with Indonesian Financial Accounting Standards and applicable laws and regulations. The determination of the External Auditor for the fiscal year 2016 shall be conducted through the Annual General Meeting of Shareholders based on the recommendations of the Board of Commissioners and the Board of Directors. The External Auditor appointed by the Company shall not have a conflict of interest so that the independence and quality of the External Auditor’s examination results are ensured.

For audit needs in financial year 2017, the Company appointed Purwantono, Sungkoro & Surja-Ernst & Young Public Accounting Firm to be the Auditor, with Widya Arijanti, CPA as Auditor. Audit result for fiscal year 2017 provides that the Company’s financial statements have been fairly presented, in all material respects in accordance with generally accepted accounting standards in Indonesia. In addition to auditing the Financial Statements, KAP Purwantono, Sungkoro & Surja-Ernst & Young, did not provide other services to the Company.



TUGAS EKSTERNAL AUDITKAP mempunyai tugas pokok sebagai akuntan publik yang melaksanakan standar auditing yang ditetapkan oleh ikatan Akuntan Publik indonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Audit juga menilai laporan keuangan secara keseluruhan agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang ditentukan.

HASIL PENILAIAN Hasil audit keuangan oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja-Ernst & Young menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasi PT Perta Arun Gas telah disajikan secara wajar berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dengan opini wajar Tanpa Pengecualian.

Guna menjaga profesionalitas dan independensi, Perusahaan hanya memper-bolehkan satu KAP dan satu akuntan melakukan audit secara berurutan maksimal lima tahun. Pada tahun 2017, Audit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2017 dilakukan oleh Akuntan dan KAP sebagai berikut:

Tahun BukuFinancial Year

AkuntanAccountant

Kantor Akuntan PublikPublic Accounting Firm

OpiniOpinion

2017 Widya Arijanti, CPA Purwantono, Sungkoro & Surja-Ernst & Young

Wajar dalam semua hal yang material

EXTERNAL AUDIT DUTIESKAP has the main duty as a public accountant who implements auditing standards established by the Indonesian Public Accountant Association (IAPI). The standard requires public accountants to plan and conduct an audit to obtain reasonable assurance that the financial statements are free of material misstatement. The audit also assesses the overall financial statements to conform to specified accounting principles.

ASSESSMENT RESULTThe result of financial audit by KAP Purwantono, Sungkoro & Surja-Ernst & Young has stated that the consolidated financial statements of PT Perta Arun Gas have been presented fairly based on generally accepted accounting principles in Indonesia with unqualified opinion.

In order to maintain professionalism and independence, the Company only allows one KAP and one accountant to perform audits simultaneously for maximum of five years. In 2017, the Audit of the Company’s Financial Statements for the fiscal year 2017 shall be conducted by the Accountant and the Firm is listed below:



MANAJEMEN RISIKORisk Management G4-45 G4-46 G4-47

Salah satu bentuk penerapan praktik-praktik terbaik tata kelola Perusahaan yang benar adalah pengelolaan risiko. Pada prinsipnya pengelolaan risiko adalah menciptakan budaya sadar risiko di Perusahaan sehingga Manajemen Risiko menjadi bagian integral dalam setiap kegiatan bisnis PT Perta Arun Gas.

Pelaksanaan Manajemen Risiko didasarkan pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. Bagian Keenam Pasal 25 dari ketentuan tersebut mengatur Manajemen Risiko, yang menyatakan:A. Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan/

tindakan, harus mempertimbangkan risiko usaha.

B. Direksi wajib membangun dan melaksa-nakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG.

C. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan, dengan:a. Membentuk unit kerja tersendiri yang ada

di bawah Direksi, atau;b. Memberi penugasan kepada unit kerja

yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko.

c. Direksi wajib menyampaikan laporan profil manajemen risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan berkala Perusahaan.

Kegiatan Manajemen Risiko pada prinsipnya adalah menciptakan budaya sadar risiko di Perusahaan, sehingga Manajemen Risiko menjadi bagian integral dalam setiap kegiatan

One of the best forms of implementation for good corporate governance is risk management. In principle, risk management is creating a risk awareness culture in the Company hence Risk Management becomes an integral part of every business activity in PT Perta Arun Gas.

Implementation of Risk Management is based on Minister of SOE Regulation No. PER-01/MBU/2011 Regarding the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises. Part Six Article 25 of the provisions governs the Risk Management, which states:

A. The Board of Directors, in any decision-making/action, shall consider business risks.

B. The Board of Directors shall build and implement an integrated corporate risk management program which is a part of the implementation of the GCG program.

C. Implementation of risk management program can be done, by:a. Establishing a separate working unit under

the Board of Directors; or;b. Assign existing and relevant work units to

carry out risk management functions.

c. The Board of Directors shall submit a risk management profile report and handling it together with the company’s periodical report.

Risk Management Activities is to create a risk awareness culture inside the Company for it to become an integral part of each business activity of PT Perta Arun Gas. It means that in every



bisnis PT Perta Arun Gas. Hal tersebut memiliki pengertian bahwa dalam setiap kegiatan bisnis selalu memperhitungkan risiko yang melekat dari setiap keputusan bisnis yang dipilih.

Manajemen Risiko yang efektif membantu Perusahaan dalam usaha mengintegrasikan strategi Perusahaan guna membangun kepercayaan para pemegang saham. Penerapan Manajemen Risiko di lingkungan PT Perta Arun Gas sendiri sudah berlangsung sejak Perusahaan didirikan.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan Manajemen Risiko dijalankan oleh Fungsi Corporate Strategic Planning & Business Development sebagai koordinator pelaksanaan Manajemen Risiko di Perta Arun Gas. Dengan demikian Manajemen Risiko dapat menjadi perangkat strategis dalam pengambilan keputusan pada proses manajemen.

Dalam menjalankan Manajemen Risiko, Perusahaan berpedoman kepada Traktat Manajemen Risiko PT Perta Arun Gas yang ditandatangani seluruh jajaran Direksi Perusahaan pada 17 November 2016.

Selain Traktat Manajemen Risiko, Perusahaan juga telah memiliki Pedoman Manajemen Risiko No. A-001/PG1400/2016-S0 yang ditandatangani oleh President Director pada tanggal 17 November 2016.

business activity, the inherent risks of business decision shall always be taken into account.

Effective Risk Management helps the Company in integrating the Company’s strategy to build shareholder trust. The implementation of Risk Management in Perta Arun Gas has been under way since the establishment of the Company.

In its implementation, Risk Management activities are run by Corporate Strategic Planning & Business Development function as coordinator of Risk Management implementation in PT Perta Arun Gas. Thus, Risk Management can be a strategic tool in decision making on the management process.

In conducting Risk Management, the Company is referring to PT Perta Arun Gas Risk Management Treaty signed by all Directors of the Company on 17 November 2016.

Besides Risk Management Treaty, the Company also owns Risk Management Guidelines No. A-001/PG1400/2016-S0 signed by President Director in 17 November 2016.

PROFIL CORPORATE STRATEGIC PLANNING & BUSINESS DEVELOPMENTPROFILE OF CORPORATE STRATEGIC PLANNING & BUSINESS DEVELOPMENT

Moh. SalahudinVP CSP & BDVP CSP & BD

Dari tanggal 31 Oktober 2017 sampai dengan 20 November 2017, Pjs. VP CSP & BD dijabat oleh Moh. Salahudin. Sejak tanggal

From October 31, 2017 to November 20, 2017, Pjs. VP CSP & BD was held by Moh. Salahudin. Since November 21, 2017, CSP & BD VP is held



Vice President CSP & BDMoh Salahudin

Manager Business Planning & Portfolio

Vacant

Sr. Officer Business PlanningVacant

Sr. Officer Business Development

Vacant

Officer Portfolio

Ardhian Solichin

Manager Business Development Sulistiawan

Officer Risk Management

Faisal

21 November 2017, VP CSP & BD dijabat oleh Moh. Salahudin menggantikan Ferdinand yang telah pensiun pada tanggal 31 Oktober 2017.

Moh. Salahudin lahir di Jakarta, pada tanggal 27 Juli 1962. Lulusan dari Institut Sains & Teknologi Nasional Sarjana Teknik Mesin dan pertama kali bekerja di Pertamina melalui pendidikan BPST XIII tahun 1990.

Beliau bergabung di PT Perta Arun Gas sejak tahun 2014 dengan jabatan sebagai VP General Support. Sebelumnya karir beliau di PT Pertamina (Persero) adalah menjadi Pws FOC-I/PEM-I PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap pada tahun 1992 dan menjabat sebagai Manajer OPI PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap mulai tahun 2009 sampai tahun 2014.

STRUKTUR ORGANISASI CORPORATE STRATEGIC PLANNING & BUSINESS DEVELOPMENT

by Moh. Salahudin replacing Ferdinand who has retired on October 31, 2017.

Moh. Salahudin born in Jakarta, 27 July 1962 graduated from National Science and Technology Institute, of Mechanical Engineering major. He joined PT Pertamina (Persero) through BPST XIII in 1990.

He joined PT Perta Arun Gas since 2014 as the VP General Support. Prior to his career at PT Pertamina (Persero), he was a Pws FOC-I/PEM-I Pt Pertamina (Persero) RU IV Cilacap in 1992 and served as the OPI Manager of PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap from 2009 until 2014.

ORGANIZATIONAL STRUCTURE OF CORPORATE STRATEGIC PLANNING & BUSINESS DEVELOPMENT



RISK CULTURE

2015ENHANCE THE FOUNDATION BUILD THE CAPABILITY

KEY ACT - DELV• The Policy & SOP• Risk Appetite & Tolerance

2015• Personal Development Level

Basic• Web System Go Live• Risk Based Budgeting• Consistent Risk Monitoring

(RBIA)• KPI (R & P)

PERTA ARUN GAS ROADMAP ERM IMPLEMENTATION 2015-2021

ROADMAP MANAJEMEN RISIKORisk Management Roadmap

Perusahaan juga telah menyusun Peta Jalan Manajemen Risiko Perusahaan atau Enterprise Risk Management (ERM) Road Map. Peta Jalan disusun sebagai panduan program kerja Manajemen Risiko Perusahaan selama satu periode. G4-14

ROADMAP manajemen risiko merupakan sebuah peta perjalanan manajemen risiko Perusahaan yang dibuat sebagai “rel” bertujuan menjaga penerapan sesuai dengan rencana jangka panjang manajemen risiko. ROADMAP manajemen risiko itu sendiri dibuat setelah perusahaan membuat Risk Register pada triwulan ketiga tahun 2016. Risk Register merupakan dasar untuk membuat Risk Monitoring yang digunakan untuk memonitor resiko-resiko yang dapat terjadi pada tahun berikutnya. Risk Register akan dibuat setiap tahun dengan acuan Risk Monitoring tahun sebelumnya.

The Company owns a Corporate Risk Road Map or Enterprise Risk Management (ERM) Road Map. The Road Map is prepared as a referral to the Company’s Risk Management work program for a period. G4-14

The risk management roadmap is a corporate risk management journey map created as a “rail” aimed at keeping the implementation in line with the long-term plan of risk management. The risk management roadmap itself was created after the Company created the Risk Register in the third quarter of 2016. The Risk Register is the basis for making Risk Monitoring used to monitor the risks that may occur in the following year. The Risk Register will be made annually referring to the previous year’s Risk Monitoring.



LEADERSHIP

EXPERIENCE

HIGHER LEVEL

MATURITY

HIGHER LEVEL

MATURITY

PROCESS

APPLICATION

PRINCIPLE

2016BUILD & IMPLEMENT THE CAPABILITY

KEY ACT - DELV• Improve The Risk

Monitoring Process & Result

• Personal Development Level Basic

• Risk Appetite & Tolerance 2016

• Improve Risk Assessment Process for 2016

• Maturity Measurement

2017INCREASE & IMPLEMENT THE CAPABILITY

KEY ACT - DELV• Review & Update of

Policy & SOP• Improve The Risk

Monitoring Process & Result

• Personal Development Level Intermediate

• Risk Appetite & Tolerance 2017

• Improve Risk Assessment Process for 2017

2018-2019BE A BENCHMARK OF PEERS

KEY ACT - DELV• Improve Risk Monitoring

Process & Result• Personal Development

Level Advance• Risk Appetite &

Tolerance 2018• Improve Risk

Assessment Process for 2018

• Benchmark of Peers• Maturity Measurement

2020-2021BE A LEADER IN ERM IMPLEMENTATION

KEY ACTIVITIES• Improve Risk Monitoring

Process & Result• Personal Development

Level Advance• Risk Appetite &

Tolerance 2019• Improve Risk

Assessment Process for 2019

• Benchmark of Peers• Risk Management

National & International Forum

Enhance the awareness, competency, commitment, communication, continuous business improvement, value added

Tahun 2015 (Enhance The Foundation & Build The Capability)Sebagai sebuah Perusahaan yang digolongkan baru dalam menerapkan manajemen risiko, maka perusahaan mencanangkan tahun pertama dari ROADMAP yaitu tahun 2015 menjadi tahun pondasi manajemen risiko. Yang menjadi pondasi dari manajemen risiko tersebut tentu adalah sebuah sistem dan yang menjalankan sistem itu sendiri.

Tahun 2016 (Build & Implement The Capability)Satu tahun setelah berfokus pada sistem dan personil yang menjalankan sistem, Perusahaan melaksanakan manajemen risiko dengan mengandalkan sistem dan personil yang telah terbentuk meskipun masih tergolong baru dalam penerapannya. Fokus manajemen

2015 (Enhance The Foundation & Build The Capability)As a new company in applying risk management, the Company launched its first year of Roadmap in 2015 to be the year of risk management foundation. The foundation of risk management is certainly a system that runs the system itself.

2016 (Build & Implement The Capability)A year after focusing on systems and personnel running the system, the Company executes risk management by relying on established systems and personnel although its implementation is still quite new. The focus of risk management by 2016 is on its process. Risk management process



risiko pada tahun 2016 berada pada proses manajemen risiko. Proses manajemen risiko dimulai dari identifikasi, asesmen, respon, dan monitoring akan dijalankan dengan lebih konsisten terarah terhadap pencapaian KPI (Key Performance Indicator). Seiring dengan proses manajemen risiko yang konsisten, peningkatan kompetensi para personil manajemen risiko tetap dijalankan sekaligus memperluas pemahaman manajemen risiko kepada seluruh Pekerja dengan mengikut sertakan Training di manajemen risiko.

Tahun 2017 (Increase & Implement The Capability)Fokus di tahun ketiga dari ROADMAP manajemen risiko bertumpu pada review pedoman manajemen risiko termasuk dokumen pendukung dan meningkatkan level kemampuan manajemen risiko dari setiap personil manajemen risiko. Dengan memberikan pelatihan peningkatan kemampuan manajemen risiko maka maturitas penerapan manajemen risiko akan menjadi lebih baik. Oleh karena itu pada tahun ketiga ini akan dilakukan Risk Maturity Assessment untuk menilai kenaikan nilai maturitas manajemen risiko.

Tahun 2018-2019 (Be A Benchmark of Peers)Pada tahun keempat pengelolaan risiko, Perusahaan dijadwalkan akan menjadi salah satu tujuan dari perusahaan lain dalam melakukan benchmark dari penerapan manajemen risiko. Perusahaan akan menjadi tujuan pertama perusahaan lain sebagai tempat untuk melakukan studi banding. Disamping menjadi tujuan pelaksanaan benchmark, perusahaan juga tidak menutup diri terhadap perkembangan manajemen risiko di dunia dan khususnya di perusahaan lain yang sejenis. Oleh karena itu perusahaan juga berencana untuk melakukan benchmark kepada perusahaan yang memiliki penerapan manajemen risiko yang lebih baik.

starts from identification, assessment, response, and monitoring will be held more consistently directed towards achievement of KPI (Key Performance Indicator). Along with consistent risk management processes, the competency improvement of risk management personnel continues to be implemented while extending the understanding of risk management to all Employees by including training for beginners in risk management.

2017 (Increase & Implement The Capability)

The focus in the third year of the Risk Management Roadmap rests on reviewing risk management guidelines including supporting documents and improving the level of risk management capability of each risk management personnel. By providing risk management training, the maturity of risk management implementation will be better. Therefore, in the third year or this year, the Company will conduct Risk Maturity Assessment to assess the rising maturity of risk management.

2018-2019 (Be A Benchmark of Peers)In the fourth year of risk management, the Company is scheduled to become one of the objectives for other companies in conducting a benchmark of the implementation of risk management. The Company will be the first destination of other companies as a place to conduct a comparative study. In addition to being a benchmark implementation goal, the Company does not refrain from the development of risk management in the world and especially in other similar companies. Therefore, the Company also plans to hold a benchmark of the company with better risk management implementation.



Tahun 2020-2021 (Be A Leader in ERM Implementation)Di akhir tahun dari ROADMAP, perusahaan ditargetkan akan menjadi yang terbaik dalam hal penerapan manajemen risiko sekaligus manajemen risiko menjadi salah satu budaya yang mengakar dalam setiap Pekerja sehingga budaya sadar risiko dapat dijadikan nilai tambah dari Perusahaan.

PELATIHAN & SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO TAHUN 2017 Pada 2017, secara konsisten Perusahaan terus mengembangkan dan memelihara kemampuan pekerjanya di bidang Manajemen Risiko. Perusahaan telah melakukan workshop risk register pada tanggal 08–10 Mei 2017 yang melibatkan beberapa fungsi di lingkungan PT Perta Arun Gas.

PENERAPAN ERM Penerapan manajemen risiko pada tahun 2017 dilaksanakan dalam beberapa tahapan:- Menjelang awal tahun 2017 Perusahaan

mulai melakukan identifikasi risiko terhadap RKAP 2017.

- Risk Assessment terhadap setiap risiko sehingga masing-masing risiko memiliki nilai kemungkinan dan dampak dari setiap risiko akan dibuat rencana mitigasi untuk menurunkan level risiko.

- Rencana mitigasi tersebut akan di-monitoring selama satu tahun secara quarterly.

- Secara simultan dilakukan proses komunikasi dan konsultasi antara PIC Risk Management dengan Koordinator Manajemen Risiko.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya pengelolaan risiko oleh seluruh pekerjaa, menjadikan target-target Perusahaan dapat tercapai.

2020-2021 (Be A Leader in ERM Implementation)

At the end of the year from Roadmap, the Company is targeted to be the best in the implementation of risk management as well as risk management to become a culture in each Employee’s self so that risk awareness culture can add values to the Company.

TRAINING & CERTIFICATION OFRISK MANAGEMENT 2017In 2017, the Company continuously develops and maintains their employees’ capabilities in the Risk Management’s field. The Company

ERM IMPLEMENTATIONThe implementation of risk management in 2017 is conducted in several phases:- Nearing the beginning of 2017, the Company

started to identify risks to for the 2017 RKAP.

- Risk Assessment of each risk hence each risks has a possibility value and the impact of each risk to make a mitigation plan to lower the risk level.

- The mitigation plan will be monitored quarterly for a year.

- Simultaneously conducting communication and consultation process between PIC Risk Management and Risk Management Coordinator.

Implementation of a good risk management in 2017 has enabled the Company to reach their targets.



PROFIL RISIKO DAN PENANGANANNYA G4-2

Dengan berbagai kegiatan usaha yang dilakukan, Perusahaan memiliki potensi atas berbagai risiko. Aspek Manajemen Risiko yang dimiliki Perusahaan ditujukan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja Perusahaan.

Manajemen risiko dijalankan oleh Direksi Perusahaan, khususnya melalui Fungsi Manajemen Risiko untuk melakukan identifikasi, penilaian, mitigasi dan memonitor risiko-risiko Perusahaan. Fungsi Manajemen Risiko menetapkan prinsip manajemen risiko secara keseluruhan, meliputi risiko usaha dan risiko keuangan yang meliputi risiko pasar (risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas.

RISIKO PASARRisiko Nilai Tukar Mata Uang AsingRisiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang merniliki potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas serta piutang usaha. Perusahaan memitigasi risiko nilai tukar mata uang asing secara alami melalui pengelolaan arus kas secara efektif.

Risiko Suku BungaRisiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa yang akan datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Terkait dengan fasilitas kredit, nilai tercatat dari fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

RISK PROFILE AND ITS MANAGEMENT G4-2

With various business activities conducted, the Company also has the potential for various risks. The Company’s Risk Management Aspect is intended to minimize unexpected impacts on the Company’s performance.

Risk management is conducted by the Board of Directors of the Company, in particular through the Risk Management Function to identify, assess, mitigate and monitor the Company risks. The Risk Management function establishes overall risk management principles, including business risks and financial risks including market risk (foreign exchange risk, interest rate risk), credit risk and liquidity risk.

MARKET RISKForeign Exchange Rate RiskCurrency exchange rate risk is the risk in which the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. The Company’s financial instruments with potential exchange rate risk consist of cash and cash equivalents and trade accounts receivable. The Company mitigates foreign exchange risk naturally through effective cash flow management.

Interest Rate RiskInterest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in market interest rates. In relation to the credit facilities, the recorded amount of the credit facilities obtained by the Company with floating interest rate is a fair estimate of fair value.



Estimasi nilai wajar dari fasilitas kredit yang diperoleh mencerminkan jumlah diskontokan dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.

Perusahaan membuat proyeksi arus kas rutin untuk memantau pembayaran pokok pinjaman dan bunga pinjaman. Perusahaan memitigasi risiko suku bunga secara alami melalui pengelolaan arus kas secara efektif.

Risiko KreditRisiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.

Risiko LikuiditasRisiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.

The estimated fair value of the acquired credit facility reflects a loss of the present estimate of future expected cash flows. The expected cash flows are discounted at the current market interest rate to determine the fair value.

The Company procures regular cash flow projections to monitor loan principal and interest payments. The Company mitigates interest rate risk naturally through effective cash flow management.

Credit RiskCredit risk is the risk in which the Company will incur losses arising from customers, clients or counter parties that fail to meet their contractual obligations. The Company’s financial instruments with potential credit risk consist of cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables. The maximum credit risk exposure amount is the same with the recorded amount of those accounts.

Liquidity RiskLiquidity risk is the risk at which the Company’s cash flow position shows non current income to be insufficient to cover short-term expenses. The Company manages liquidity risk by maintaining sufficient cash and cash equivalents in meeting the Company’s commitments to the Company’s normative operations and routinely evaluating the actual cash flow and cash flow projections, as well as the scheduled maturity dates of financial assets and liabilities.



SISTEM PELAPORAN PELANGGARANWhistleblowing System G4-57 G4-58

Di tahun 2017, Whistleblowing System (WBS), atau Sistem Pelaporan Pelanggaran menjadi bagian dari pengembangan Tata Kelola Perusahaan yang mengacu pada WBS PT Pertamina (Persero).

Whistleblowing System (WBS) diterapkan dalam rangka mendukung penerapan tata kelola Perusahaan yang baik (GCG) sebagai bagian dari upaya menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas. WBS juga berlaku sebagai mekanisme untuk memitigasi potensi risiko dan menciptakan lingkungan Perusahaan yang bersih dari praktik-praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).

Sistem pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) yang diterapkan di lingkungan PT Perta Arun Gas, mengacu pada WBS PT Pertamina (Persero). Ketentuan mengenai WBS di PT Pertamina (Persero) diatur dalam Pedoman Tata Kerja organisasi Whistleblowing System (WBS) PT Pertamina (Persero) No. B-001/N00010/2011-S0 revisi ke-2 tanggal 25 Maret 2013, dan Surat Keputusan No.Kpts-15/c00000/2012-S0 Tentang unit Pengendalian Gratifikasi, Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan, Pemberian hadiah/cinderamata dan Hiburan (Entertainment), Penyampaian Laporan-laporan Atas Program Kepatuhan melalui Compliance Online System serta Whistleblowing System, tertanggal 13 April 2012.

PERTIMBANGAN PEMBERLAKUAN WISTLEBLWONG SYSTEM Pemberlakuan dan penerapan WBS di lingkup PT Perta Arun Gas, didasarkan pada pertimbangan:

In 2017, the Whistleblowing System (WBS), or the Violation Reporting System becomes part of the development of Corporate Governance which refers to WBS of PT Pertamina (Persero).

The Whistleblowing System (WBS) is conducted to support the implementation of good corporate governance (GCG) as a part of efforts to uphold the principles of transparency and accountability. WBS also serves as a mechanism to mitigate potential risks and create a clean corporate environment, free from collusion, corruption and nepotism (KKN) practices.

The Whistleblowing System (WBS) reporting system applied in PT Perta Arun Gas refers to WBS of PT Pertamina (Persero).The provisions concerning WBS in PT Pertamina (Persero) are governed in the Working Guidelines of Whistleblowing System (WBS) organization of PT Pertamina (Persero) No. B-001/N00010/2011-S0 the 2nd revised dated March 25, 2013, and Decree No.Kpts-15/c00000/2012-S0 About Gratification Control units, Gratification Guidelines, Refusals, Receipts, Gifts/Souvenirs and Entertainment, Submission of Reports on Compliance Program through Compliance Online System and Whistleblowing System, dated April 13, 2012.

WBS IMPLEMENTATION CONSIDERATION

The enactment and application of WBS in the scope of PT Perta Arun Gas, is based on these factors:



a. Mendeteksi dan mencegah kecurangan (fraud).

b. Mencegah perbuatan yang dapat merusak reputasi Perusahaan.

c. Mengikuti anjuran Pemerintah dan Regulator.

d. Memperlihatkan komitmen manajemen untuk menciptakan lingkungan kerja yang etis.

e. Mencegah penyalahgunaan pendapatan yang dapat menyebabkan kerugian.

f. Menanggulangi perbuatan yang tidak semestinya dengan biaya pencegahan yang rendah.

g. Meningkatkan standar kerja dan kekompakan di lingkungan kerja.

h. Meningkatkan kontrol terhadap fraud dan korupsi yang sesuai dengan praktik-praktik terbaik.

MEKANISME PELAPORAN PELANGGARAN Hingga akhir tahun 2017, PT Perta Arun Gas telah menyediakan berbagai saluran yang dapat digunakan para pekerja dan pemangku kepentingan lain untuk menyampaikan laporan mengenai dugaan terjadinya pelanggaran terhadap etika bisnis, pedoman perilaku, peraturan Perusahaan, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PERLINDUNGAN BAGI PELAPORSetiap pelaporan harus mencantumkan identitas pelapor. Melalui sistem WBS, maka identitas pelapor akan terjaga kerahasiaannya.

Perusahaan juga memberikan jaminan perlindungan bagi para pelapor. Perlindungan bagi pelapor diberikan dalam bentuk kerahasiaan identitas, perlindungan atas tindakan balasan dari pihak terlapor, informasi pelaksanaan tindak lanjut laporan, dan sanksi minimum bagi pelapor yang merupakan bagian dari kasus yang dilaporkan.

a. Detect and prevent fraud.

b. Prevent acts that could damage the Company’s reputation.

c. Abiding Government and Regulatory recommendations.

d. Demonstrate management’s commitment to create an ethical work environment.

e. Prevent misuse of revenue that can cause losses.

f. Tackling undue behavior with low prevention costs.

g. Improve work standards and cohesiveness in the work environment.

h. Enhance control of fraud and corruption in accordance with best practices.

WHISTLEBLOWING MECHANISMUntil the end of 2017, PT Perta Arun Gas has provided various channels that employees and other stakeholders may utilize to report alleged violations of their business ethics, code of conduct, Company regulations and applicable laws and regulations.

PROTECTION OF WHISTLEBLOWERSEach reporting must include the identity of the reporter. Through the WBS system, the identity of the reporter will be kept confidential.

The Company also provides protection for the reporting parties. Protection for reporters is provided in the form of identity confidentiality, protection of counterattack from the reported party, information on the implementation of followup reports, and minimum sanctions for reporters who are part of the reported cases.



Jumlah PelaporanNumber of Reporting

Selesai PelapoanFinish Reporting

Dalam ProsesIn Reporting

Nihil Nihil Nihil

Perlindungan terhadap pelapor akan tidak berlaku pada kondisi:a. Diperlukan dalam kaitan dengan laporan atau

penyidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

b. Sesuai dengan kepentingan Perusahaan dan tujuan Panduan Tata Kelola Perusahaan. diperlukan dalam proses hukum.

PENANGANAN PENGADUAN DAN PIHAK PENGELOLA PENGADUAN Penanganan pengaduan pelanggaran dalam mekanisme WBS di lingkungan PT Perta Arun Gas dikelola oleh Audit internal. Selain itu juga oleh fungsi Compliance PT Pertamina (Persero).

Penanganan pengaduan dugaan pelanggaran dapat dilakukan melalui koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait isi pelaporan, serta pihak-pihak berwenang di internal Perusahaan maupun eksternal Perusahaan.

Bila hasil pemeriksaan atas laporan yang disampaikan telah patut diduga sebagai bentuk perbuatan tindak pidana, maka Perusahaan akan menyerahkan penanganan tindak lanjut pelaporan berdasarkan hukum positif yang berlaku di Indonesia. Sanksi akan dijatuhkan kepada pihak yang menjadi terlapor, bila telah ada putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap.

Sampai dengan akhir periode pelaporan Perusahaan telah menerima nihil (0) laporan dugaan pelanggaran yang disampaikan melalui WBS, sehingga tidak ada laporan yang perlu ditindaklanjuti.

Protection for reporters shall be invalid under these following conditions:a. Required in relation with reports or

investigations conducted by the Government of Indonesia.

b. In accordance with the Company’s interests and the purpose of the Corporate Governance Guidelines. Required in legal proceedings.

REPORT HANDLING AND THE REPORT MANAGEMENT PARTYReport handling in WBS mechanism within PT Perta Arun Gas is managed by internal audit. In addition, also by the Compliance function of PT Pertamina (Persero).

Report regarding alleged violations handling can be done through coordination with the parties related to the reporting contents, as well as the authorities in the Company’s internal as well as external Company.

If the result of examination of the submitted report has been reasonably suspected as a form of a criminal act, then the Company will submit the handling of reporting follow-up based on the positive law applicable in Indonesia. Sanctions will be imposed on the party to be reported, if there has been a court decision that has permanent legal force.

Until the end of the reporting period the Company has received zero (0) alleged infringement reports submitted through WBS, so there is no report need to be followed up.



GRATIFICATIONPT Perta Arun Gas is also bound to Guidelines on Gratification, Refusal, Acceptance and Giving of Gifts or Souvenirs and Entertainment, which is applied by PT Pertamina (Persero). Therefore, the Company requires the Board of Commissioners, the Board of Directors and the officials of the companies and employees, to submit monthly gratuity reports.

Reports related to gratification are carried out through GCG Online Pertamina http://ptmkpwebapp03.pertamina.com/ gratification in 2017.

From these reports there are no incoming reports to be followed up internally by the Company or to the Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

PERIHAL GRATIFIKASIPT Perta Arun Gas juga terikat pada Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan dan Pemberian Hadiah atau Cinderamata dan Hiburan (Entertainment), yang diberlakukan PT Pertamina (Persero). Untuk itu Perusahaan mewajibkan Dewan Komisaris, Direksi maupun para pejabat Perusahaan dan pekerja, untuk menyampaikan pelaporan gratifikasi setiap bulan.

Pelaporan terkait gratifikasi dilakukan melalui GCG Online pertamina http://ptmkpwebapp03.pertamina.com/ gratifikasi di tahun 2017.

Dari seluruh laporan tersebut tidak ada laporan fratifika masuk untuk ditindaklanjuti secara internal perusahaan maupun ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KEPATUHAN HUKUMLegal Compliance

Pada tahun 2017, seluruh proses pembangunan kilang regasifikasi Perusahaan telah memiliki Amdal dan RKL/RPL yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2012 tanggal 23 Oktober 2012; sehingga segala kegiatan pembangunan kilang regasifikasi telah mengacu pada ketentuan Amdal yang ditetapkan. G4-EN29 G4-SO8 G4-PR9

In 2017, the whole process of regasification plant construction of the Company is already equipped by Amdal and RKL/RPL issued by the Ministry of Environment. 14 of 2012 dated October 23, 2012; thus the construction activities of refinery regasification have been referring to the established provisions of Amdal.

G4-EN29 G4-SO8 G4-PR9



Perusahaan menerapkan prinsip transparansi atau keterbukaan dalam tata kelola perusahaan yang baik, adalah dengan mengelola informasi yang tepat dan selalu terbaharui, serta dapat diakses para pemangku kepentingan. Pengelolaan informasi dilaksanaan dengan tetap memperhatikan ketentuan yang mengatur tentang hal tersebut, di antaranya undang undang No.14 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pengelolaan Layanan Informasi Publik.

Perusahaan memberikan akses luas pada para pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi maupun data terbuka pada seluruh saluran informasi yang menjadi domain publik. Sedangkan informasi dan data tertentu dapat diakses segenap pemangku kepentingan melalui mekanisme pengajuan permintaan terlebih dahulu.

PENERBITAN LAPORAN TAHUNANLaporan Tahunan adalah bentuk penyampaian informasi dan data terbuka, yang bisa diakses oleh para pemangku kepentingan. Setiap tahun PT Perta Arun Gas menyusun dan menerbitkan Laporan Tahunan dan sejak tahun 2014 telah ditingkatkan menjadi Laporan Tahunan Terintegrasi.

Pada Laporan Tahunan Terintegrasi 2017 disampaikan informasi dan data Perusahaan yang menyangkut Laporan Keuangan Konsolidasian, Kinerja operasional dan Kinerja Keberlanjutan termasuk pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dalam kurun waktu tahun 2016.

Perusahaan menyediakan pula mekanisme evaluasi maupun penyampaian informasi lain oleh pemangku kepentingan. Laporan Tahunan Terintegrasi menyertakan lembaran umpan balik yang bisa digunakan para pemangku kepentingan untuk menyampaikan masukan demi peningkatan kualitas pelaporan. G4-49

The company applies the principle of transparency or openness in good corporate governance, is by managing the right information and always updated, and accessible to stakeholders. Management of information is carried out with due regard to the provisions governing the matter, including Law No.14 of 2008 on Guidelines for the Management of Public Information Services.

The Company provides extensive access to all stakeholders to obtain information and data on all information channels which are in the public domain. Meanwhile, certain information and data can be accessed by all stakeholders through prior request submission.

ISSUANCE OF ANNUAL REPORTThe Annual Report is a form of information and data public delivery, accessible to all stakeholders. Annually, PT Perta Arun Gas prepares and publishes their Annual Report and since 2014, it has been upgraded to an Integrated Annual Report.

The Integrated Annual Report 2017 discloses the Company’s information and data concerning the Consolidated Financial Statements, Operational Performance and Sustainability Performance including the implementation of Social and Environmental Responsibility (TJSL), throughout 2016.

The Company also provides evaluation mechanisms and other information submitted by stakeholders. The Annual Integrated report includes a feedback sheet that stakeholders can use to deliver feedback for improved reporting quality. G4-49

KETERBUKAAN INFORMASIInformation Disclosure G4-57 G4-58



PERNYATAAN FINANSIALDi dalam Laporan Tahunan Terintegrasi disampaikan informasi Pernyataan finansial (Financial Statement) Perusahaan, yang merupakan data terbuka sehingga dapat diakses publik maupun pemangku kepentingan lain. Financial Statement disusun sesuai standar akuntansi internasional (IFRS), dan memberikan pengungkapan informasi secara lengkap serta akurat mengenai aktivitas keuangan Perusahaan.

Melalui Financial Statement di dalam Laporan Tahunan Terintegrasi 2017, PT Perta Arun Gas telah menyampaikan informasi dan data keuangan, yang sepatutnya diketahui para pemangku kepentingan.

Pelaporan Harta Kekayaan Pejabat PerusahaanSebagai anak perusahaan PT Pertamina Gas, PT Perta Arun Gas juga memiliki kebijakan tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN). Penerapan kebijakan ini mengacu Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nomor : Kpts56/C00000/2013-S0 tertanggal 19 September 2013 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LhKPN) bagi Pejabat di Lingkungan PT Pertamina (Persero). Surat keputusan tersebut ditandatangani Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dan merupakan tindak lanjut pelaksanaan undang undang No.28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). G4-SO4

Pejabat perusahaan yang berkewajiban menyampaikan LHKPN adalah:a. Direksib. Vice President/setarac. Komisaris yang tidak sekaligus menjabat

sebagai direksi Pertamina dan bukan pejabat tugas perbantuan.

LHKPN dari pejabat perusahaan di lingkungan PT Perta Arun Gas disampaikan kepada fungsi Compliance PT Pertamina (Persero), untuk diteruskan kepada pihak berwenang.

FINANCIAL STATEMENTThe Integrated Annual Report provides information on the Company’s Financial Statement, of which is a public data hence it is accessible by the public or other stakeholders. The Financial Statement is prepared in accordance with international accounting standards (IFRS), and presents full and accurate disclosure of information regarding the Company’s financial activities.

Through the Financial Statement in the 2017 Integrated Annual Report, PT Perta Arun Gas has submitted financial information and data, which shall be known by stakeholders.

Reporting the assets of Company OfficialsAs a subsidiary of PT Pertamina Gas, PT Perta Arun Gas also has a policy on compliance reporting of a state officials’ assets (LHKPN). The implementation of this policy refers to the Decree of the President Director of PT Pertamina (Persero) Number 56/C00000/2013-S0 dated 19th September 2013 regarding Obligation to submit A Report of State Officials’ Assets (LHKPN) for Officials in PT Pertamina (Persero). The Decree was signed by the President Director of PT Pertamina (Persero) and is a follow-up to the implementation of Laws No. 28 of 1999 regarding the Implementation of a Clean and Free Country from Corruption, Collusion and Nepotism (KKN). G4-SO4

Company officials who are obliged to submit LHKPN are:a. Directorsb. Vice President/equivalentc. Commissioners who do not simultaneously

serve as Pertamina’s Board of Directors and not a replacement official.

LHKPN from the company officials within PT Perta Arun Gas is submitted to the Compliance function in PT Pertamina (Persero), to be forwarded to the authorities.

Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility




TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY



DASAR PELAKSANAAN CSRLegal Regulation of CSR Implementation

Penerapan CSR oleh PT Perta Arun Gas (PAG) mengacu pada peraturan yang mengatur tentang tata cara dan implementasi program pertanggungjawaban sosial dan lingkungan. PAG sebagai anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) mengacu pada peraturan sebagai berikut:- Undang-undang No.25 Tahun 2007

Tentang Penanaman Modal.Pasal 15 (b) menjelaskan bahwa setiap penanam modal berkewajiban

The implementation of CSR by PT Perta Arun Gas (PAG) refers to regulations governing the procedures and implementation of social and environmental responsibility programs. PAG as a subsidiary of PT Pertamina (Persero) refers to the following regulations:

- Law No. 25 of 2007 on Investment.

Article 15 (b) explains that each investor is obliged to meet corporate

Manager Corporate Communication & CSR

Vacant

Officer ExternalCut Zharfa Ajrina

Sr Officer CSRVacant

Officer InternalM. Natsir Usman

STRUKTUR ORGANISASI CSRCSR Organizational Structure G4-35 G4-36

In accordance to Company’s organization structure, CSR management has changed to Corporate Communication and CSR, which is directly responsible to Corporate Secretary.

The Corporate Communication & CSR function is led by a Manager and assisted by 3 staffs:

1. Senior Officer Community Social Responsibility2. Officer External & Media Relations3. Officer Internal Relations & Event

Sesuai struktur organisasi Perusahaan, pengelolaan CSR menjadi tugas dan tanggung jawab fungsi Corporate Communication & CSR, yang bertanggung jawab kepada Corporate Secretary.

Fungsi Corporate Communication & CSR dipimpin seorang Manager dan dibantu tiga staf yaitu:1. Senior Officer Community Social Responsibility2. Officer External & Media Relations3. Officer Internal Relations & Event



melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengertian tanggung jawab sosial perusahan: adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

- Undang-undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.Pasal 74 mengatur tentang perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan, yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

- Undang-undang No.22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.Pasal 40 mengatur bahwa Badan Usaha atau Badan Usaha Tetap menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup disamping juga ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat.

- Penjelasan Pasal 40, ayat (5) menyebut, yang dimaksud dengan: ikut bertanggung jawab mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat, adalah keikutsertaan perusahaan dalam mengembangkan dan memanfaatkan potensi dan kemampuan masyarakat setempat, antara lain dengan cara mempekerjakan tenaga kerja dalam jumlah dan kualitas tertentu, serta meningkatkan lingkungan hunian masyarakat, agar tercipta keharmonisan antara perusahaan dengan masyarakat sekitarnya.

- Peraturan Menteri (Permen) BUMN No. Per-05/MBu/2007 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Permen No. Per-08/MBu/2013 Tentang Program Kemitraan Badan usaha Milik Negara dengan usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

social responsibilities. Corporate social responsibility is the inherent responsibility in any investment company to keep creating a harmonious, balanced relationship in accordance with the environment, values, norms, and society cultures.

- Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies.Article 74 regulates the companies engaged in natural resources shall carry out the Social and Environmental Responsibility which are budgeted for and calculated as the cost of the Company performance, whose implementation is carried out with due attention to decency and fairness.

- Law No. 22 of 2001 on Oil and Gas.

Article 40 provides that Business Entity or Permanent Establishment shall ensure the safety and health and environmental management whilst also being responsible in developing the local environment and community.

- Elucidation of Article 40, paragraph (5) states that being responsible for developing the local environment and community means the participation of the Company in developing and utilizing the potential and skills of the local community, by, among others, employing manpower in certain number and quality, as well as improving their living environment, to increase harmony between the Company and its surrounding community.

- Regulation of Minister of State Owned Enterprise (SoE) No. PER-03/MBU/12/2016 on Partnership Program and Community Development Program of State-Owned Enterprises.



VISI, MISI, DAN TUJUAN CSR VISION, MISSION, AND OBJECTIVE OF CSR

VISIVision

MISIMission

TUJUANObjective

Tercapainya Pemberdayaan Masyarakat dilingkungan PerusahaanTo achieve community empowerment within the Company

Melaksanakan Komitmen Perusahan terhadap CSR untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan yang mendukung kegiatan PerusahaanTo carry out the Company’s Commitment to CSR to build up a sustainable community empowerment that supports the Company’s activities

Membantu Pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat dan membangun hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan dalam upaya mendukung pencapaian tujuan untuk membangun reputasi PerusahaanTo help the Government in empowering the community and to build a harmonious relationship with the stakeholders as an effort to support the achievement of goals in building the Company’s reputation

Masyarakat Social Mapping Kantor PusatPT Perta Arun Gas

Corporate Communication& CSR di PlantsitePenetapan Program CSR

1 2 3

45

PT Perta Arun Gas melaksanakan CSR sebagai bagian dari TJSL dengan melibatkan para pemangku kepentingan pada kegiatan operasional yang menjadi bahasan dalam Laporan ini. Setiap kegiatan CSR ditetapkan melalui proses bertahap.

PT Perta Arun Gas conducts CSR as a part of its social and environmental responsibility by involving the stakeholders.Each CSR activity is set through a gradual process.

ROADMAP CSRThe CSR Roadmap



Tahapan Penyusunan dan Pelaksanaan Kegiatan CSR:1. Melaksanakan survey dan evaluasi terhadap

kondisi sosial/lingkungan masyarakat dan masukan-masukan dari masyarakat.

2. Hasil evaluasi distrukturkan dalam rencana kerja dan dilakukan kompilasi untuk dibuat social mapping, untuk kemudian diformulasikan dalam bentuk proposal yang diusulkan menjadi suatu rencana kerja dan anggaran CSR.

3. Usulan rencana kerja dan anggaran CSR disampaikan ke Management Pusat untuk mendapatkan persetujuan skala prioritas dan alokasi anggaran dari Perusahaan.

4. Fungsi Corporate Communication & CSR melaksanakan program CSR sesuai dengan rencana kerja yang telah disetujui oleh Management.

5. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Fungsi Corporate Communication & CSR dan dilaporkan ke Corporate Secretary Perusahaan.

PENDEKATAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN PT Perta Arun Gas telah melakukan identifikasi kelompok-kelompok yang merupakan pemangku kepentingan Perusahaan. Proses identifikasi para pemangku kepentingan dilakukan melalui pemetaan sosial pada masing-masing Area operasi. G4-24 G4-25

PT Perta Arun Gas senantiasa membangun komunikasi dua arah dengan para pemangku kepentingan. Secara berkala dilakukan pertemuan dengan para pemangku kepentingan, guna mengetahui kebutuhan mereka dan memastikan pelaksanaan TJSL termasuk program-program CSR telah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.G4-26 G4-27 G4-35 G4-37

The Stages of Formulation and Implementation of CSR Activities:1. Conducting surveys and evaluations of the

community’s social/environmental conditions and their inputs.

2. The evaluation’s results are structured in the work plan and compiled into social mapping, to be formulated in the proposed form into a CSR work plan and budget.

3. Proposed work plans and CSR budgets are submitted to the Central Management for Company’s approval on priority scale and budget allocation.

4. Corporate Communication & CSR Functions conducts CSR programs in accordance with the work plan approved by Management.

5. Monitoring and evaluation activities are carried out by Corporate Communication & CSR Functions and reported to Corporate Secretary.

STAKEHOLDERS ENGAGEMENT

PT Perta Arun Gas has identified groups of Company’s stakeholders. The identification process of these stakeholders is conducted through social mapping in each operational area. G4-24 G4-25

PT Perta Arun Gas constantly builds two-way communication with stakeholders. Periodically meetings stakeholders to figure out their needs and ensure the implementation of TJSL, including CSR programs, meets those needs. G4-26 G4-27 G4-35 G4-37



METODE PELIBATANArrangement Method

FREKUENSI PERTEMUANFrequency of Meetings

TOPIKTopics

Pemegang Saham / Stakeholders• RUPS / GMS• Town Hall Meeting• Management Walk Through• Kunjungan Lapangan / Field

Trip

Minimal satu kali pertahunAt least once a year

• Pemantauan dan evaluasi kinerja Perusahaan / Monitoring and Evaluation of Company performance

• Pembayaran Dividen / Payment of Dividends

• Akurasi Laporan Keuangan Perusahaan / Accuracy of Company Financial Statements

Pemerintah / Government• Rapat Koordinasi dengan

DJKN / Coordination meeting with the DGSA

• Rapat Koordinasi dengan Muspida dan Muspika / Coordination meeting with Muspida and Muspika

Sesuai KebutuhanAccording to the needs

• Pengelolaan aset DJKN / DGSA asset management

• Sosialisasi CSR / CSR socialization• Keamanan Lingkungan / Environmental

security

Pelanggan / CustomerPertemuan dan Rapat Koordinasi PelangganCustomer coordination meeting

Minimal satu kali per bulanAt least once a month

• Kepuasan Pelanggan / Customer Satisfaction

Pertemuan dengan Mitra Kerja / Partnership meetings

Sesuai KebutuhanAccording to the needs

• Sosialisasi prosedur-prosedur Perusahaan / Socialization of Company procedures

Masyarakat / CommunitySurvey dan pertemuan dengan MasyarakatSurvey and Community meetings

Minimal satu kali per tahunAt least once a year

• Pemetaan program CSR / CSR programs mapping

Pekerja / PekerjaSosialisasi Peraturan PerusahaanSocialization of company regulations


• Penerapan peraturan perusahaan / Implementation of Company rules

Sosialisasi Program SafetySocialization of Safety Program


• Membangun kesadaran terhadap safety / Safety awareness

Media / MediaPertemuan dengan media lokal dan nasionalPertemuan dengan media lokal dan nasional




TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERKAIT KEMASYARAKATANSocial Responsibility towards Community IR5

PROGRAM CSR PAGPembiayaan dan Dampak KeuanganKegiatan CSR Perusahaan meliputi kegiatan berupa bantuan-bantuan sosial, pengembangan sosial ekonomi kemasyarakatan yang berorientasi kepada keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan meliputi program pengembangan pendidikan diluar sekolah, program pengembangan pertanian dan perikanan dan program pengembangan kewirausahaan.

Diawali dengan kajian awal terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman melalui metode kunjungan lapangan, wawancara dengan tatap muka dengan perwakilan masyarakat dan tokoh masyarakat dibeberapa lokasi desa lingkungan maka diperoleh gambaran kondisi awal sebagai berikut:

Bidang Pendidikan• Tingkat pendidikan: Banyak anak yang putus

sekolah. Rendahnya tingkat keterampilan yang dimiliki pada usia sekolah khusunya keterampilan komputer dan kebiasaan membaca buku, banyak usia remaja yang menjadi pengangguran.

• Potensi: Fasilitas pendidikan formal dan agama, tingginya jumlah anak usia sekolah, merupakan daerah industri migas, tingginya masyarakat usia produktif.

• Kendala dan permasalahan: Rendahnya kesadaran membaca bagi anak usia sekolah karena minimnya keterampilan penunjang pendidikan seperti komputer dan perpustakaan. Angka pengangguran yang tinggi akan memberikan dampak sosial dimasyarakat. Tingkat keterampilan yang rendah sehingga tidak siap kerja.

FINANCING AND FINANCIAL IMPACTPAG CSR ProgramCorporate CSR activities include activities in the form of social assistance, socio-economic development oriented towards sustainability and welfare improvement including education out of education programs, agriculture and fisheries development programs and entrepreneurship development programs.

Starting with a preliminary review of the strengths, weaknesses, opportunities and threats through field visit methods, face-to-face interviews with community representatives and community leaders in several neighbourhood village locations, the following initial conditions are described into these:

Field of Education• Education level: Many children drop out. The

low level of skill possessed at school age especially in computer skills and reading habits, causing many teenagers to become unemployed.

• Potential: State and religious education facilities, high number of school-aged children, are in areas of oil and gas industry. High rate of productive-age society.

• Constraints and problems: Low awareness of reading for school-aged children due to lack of educational support skills such as computers and libraries. High unemployment rate will have social impacts in the community. Low-skilled pupil are not ready to work



Bidang Pertanian dan Perikanan• Kondisi: Lokasi pertanian merupakan

dataran rendah tidak lebih dari 300 meter diatas permukaan laut, Berupa dataran dan perbukitan dengan jenis tanaman antara lain padi, jagung, kacang, bayam, pepaya, pisang,pinang, mangga, jambu air, sawo, tebu,kelapa, coklat, kopi, lengkeng. Lokasi sebagian desa merupakan pesisir pantai, jenis ikan yang dipelihara didalam tambak berupa bandeng, udang, bawal.Sistem pemasaran selama ini ada pengepul atau pembeli langsung ke petani.Nelayan merupakan kelompok masyarakat yang rentan terhadap perubahan karena rendahnya tingkat pendapatan mereka dan ketergantungan terhadap musim ikan

• Potensi: Tenaga kerja yang melimpah, kebiasaan masyarakat bergotong royong, lahan pertanian yang masih luas, lahan pertanian yang masih luas, rata rata memiliki pekarangan rumah, Dibidang perikanan Tersedia tenaga kerja, jenis ikan yang beraneka ragam sehingga bisa dimanfaatkan untuk berbagai produk olahan, tingkat konsumsi ikan dimasyarakat sangat tinggi

• Kendala dan permasalahan: Sistem pertanian masih tradisional dan belum ada sistem tumpang sari antara tanaman jangka pendek dan jangka panjang.Petani belum mengenal cara pembuatan pupuk organik dan pestisida organik dengan memanfaatkan bahan bahan yang ada disekitarnya Kesulitan pemasaran karena petani belum mengenal jenis jenis komoditas yang memiliki permintaan konsumen dan nilai jual yang lebih tinggi. Dibidang perikanan Keterbatasan modal untuk membeli peralatan tambak seperti alat pompa, alat aerator, pembelian benih dan makanan ikan, Keterbatasan teknologi didalam pengolahan pakan ikan, sehingga tergantung dengan pakan ikan produk pabrik, Ketergantungan dengan pemilik

Agriculture and Fisheries• Condition: Agricultural land plot is located

lowland, not more than 300 meter above sea level, in the form of plains and hills with plant types such as rice, corn, beans, spinach, papaya, banana, areca nut, mango, guava, sawo, sugar cane, coconut , chocolate, coffee and litchi. The location of some villages is coastal whose fishes kept in the pond is in the form of milkfish, shrimp and pomfret. The existing marketing system is through collectors or direct buyers to the farmer. Fishermen are groups of people vulnerable to change due to low levels of their income and dependence on fish season

• Potential: Abundant labor, community habits cooperation, large farmland, large agricultural land, average home yard. Fishery field. Available manpower, varieties of fish that can be used for various processed products, the level of fish consumption in the community is very high

• Constraints and problems: The agricultural system is still traditional and there is no intercropping system between short-term and long-term crops. Farmers do not know (yet) how to make organic fertilizer and organic pesticides by utilizing materials around them. Marketing difficulties since farmers do not know the types of commodities with higher consumer demand and sales value. In fisheries, capital limitations to purchase fishponds such as pumping equipment, aerator tools, purchasing of fish seeds and food, also technology limitations in processing fish feed, dependency on fish feed of factory products, dependence on owners of capital/middlemen as these fishermen borrow from them and thus in debt to sell the fish to the



modal/tengkulak karena nelayan ini meminjam modal kepada mereka dan harus menjual ikan kepada tengkulak dengan harga mengikuti tengkulak. Disaat musim ikan, harga ikan akan murah sedangkan biaya/modal untuk mencari ikan tetap tinggi sehingga para nelayan mengalami kerugian.Tidak memiliki pengetahuan dan teknologi untuk mengolah ikan menjadi produk yang lebih tahan lama dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi

Bidang Kewirausahaan:• Kondisi: Lokasi desa ini didekat jalan besar/

trans Aceh – Meda, Sumber pendapatan masyarakat sebagai pekerja/buruh pabrik, sebagai pedagang, berjualan makanan/warungan.

• Potensi: Tersedia tenaga kerja, lokasi ditepi jalan trans Aceh-Medan, sebagian warga sudah terbiasa sebagai pelaku usaha/pedangang/penjual.

• Kendala dan permasalahan: Tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi akan memiliki potensi masalah sosial dan lingkungan (masalah pembuangan sampah baik organik maupun non organik). Tidak memiliki keterampilan didalam mengolah hasil pertanian menjadi produk makanan olahan yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan tahan lama

Hasil kajian awal inilah yang digunakan untuk menyusun rencana kerja sebagai acuan kerja pendampingan berikutnya.

Sesuai tahapan proses sebagaimana di atas, dihasilkan pemetaan sosial Perusahaan yang dibagi menjadi lima bidang prioritas kegiatan CSR:a. Bidang Pendidikanb. Bidang Pertanian & Perikananc. Bidang Kewirausahaand. Lain-lain seperti keagamaan, kepemudaan,

sosial, koordinasi, kunjungan dan publikasie. Donasi

middleman with prices as determined by middleman. During the fish season, prices will be cheap while the cost/capital to find fish remains high hence the fishermen experience loss. They also do not have the knowledge and technology to process the fish into a more durable product with higher selling value.

Entrepreneurship:• Condition: The village location is close to

the main road/trans Aceh – Meda, source of income as a worker/factory worker, as a seller, selling food/food kiosks.

• Potential: Available manpower, location on the road side of trans Aceh-Medan, some people are accustomed as business actors/seller.

• Constraints and problems: A high population density will cause potential social and environmental problems (organic and inorganic waste disposal issues). No skills in processing agricultural products into processed food products with higher selling value and durability.

The results of this preliminary study are used to develop a work plan as a reference for future mentoring work.

In accordance to the process stages stated above, the resulting corporate social mapping is divided into five priority areas of CSR activities:

a. Field of educationb. Agriculture & Fisheriesc. Field of Entrepreneurshipd. Others such as religious matters, youth,

social, coordination, visits and publicationse. Donation



Dalam pelaksanaan kegiatan CSR sebagaimana dimaksud di atas, Perusahaan melakukan kerja sama dengan PT Mirah Sakethi, yang bergerak di bidang Community Development. Kegiatan CSR Perusahaan diberi judul program Capacity for Nearby Community (CABINET) yang dilaksanakan dimulai dari Desember 2016–Desember 2017, dengan realisasi rencana kerja dan anggaran sebesar Rp2.486.923.542.

PELAKSANAAN CSR BIDANG PENDIDIKANSelama tahun 2017, PT Perta Arun Gas telah melaksanakan program/kegiatan CSR di bidang pendidikan seperti program pelatihan komputer, program perpustakaan keliling dan program pelatihan teknis untuk para kader

PELAKSANAAN CSR BIDANG KEWIRAUSAHAANSelama kurun waktu periode pelaporan, PT Perta Arun Gas telah melaksanakan program/kegiatan CSR di bidang kewirausahaan, seperti pendampingan dibidang kewirausahaan (kunjungan, praktek dll), pengadaan Sarana Produksi untuk Usaha dan pemasaran Produk.

PELAKSANAAN CSR BIDANG PERTANIAN DAN PERIKANAN (PENGEMBANGAN USAHA PRODUKTIF MASYARAKAT)

Pada tahun 2017, PT Perta Arun Gas telah melaksanakan program/kegiatan CSR di Perikanan dan Pertanian seperti Pendampingan kepada petani (survey, tanam, sulam, pemupukan, panen), Pengadaan bibit dan sarana produksi tani, Penyerahan bantuan bibit dan sarana produksi tani dan Hasil panen dan pasca panen.

PELAKSANAAN CSR BIDANG LINGKUNGANPerusahaan dihadapkan diantara hasil limbah (dampak) yang ditimbulkan dari proses operasi dengan pelestarian sumber daya

In CSR implementation as mentioned above, the Company cooperates with PT Mirah Sakethi, of which is engaging in Community Development. Corporate CSR activities are entitled as Capacity for Nearby Community (CABINET) programs implemented from December 2016 to December 2017, with realization of work plans and budget amounted to Rp2,486,923,542.

IMPLEMENTATION OF CSR IN EDUCATION SECTORDuring 2017, PT Perta Arun Gas has implemented CSR programs/activities in education such as computer training programs, mobile library programs and technical training programs for cadres.

IMPLEMENTATION OF CSR IN ENTREPRENEURSHIP FIELDDuring reporting period, PT Perta Arun Gas has implemented CSR programs/activities in the entrepreneurship field such as entrepreneurship mentoring (visits, practices etc.), procurement of Production Facilities for Business and Product marketing.

IMPLEMENTATION OF CSR FOR AGRICULTURE AND FISHERIES (COMMUNITY PRODUCTIVE BUSINESS DEVELOPMENT)In 2017, PT Perta Arun Gas has implemented CSR programs / activities in Fisheries and Agriculture such as Assistance to farmers (survey, planting, embroidery, fertilizing, harvesting), Procurement of seeds and farming production tools, Delivery of seeds and farming production facilities for harvest and post-harvest result.

ENVIRONMENTAL CSR IMPLEMENTATIONCompanies are faced with the result of waste (impact) generated from the operation process with the conservation of natural resources. To



alam lingkungan. Untuk itu, perusahaan terus berkomitmen melestarikan lingkungan melalui upaya penghijauan di sekitar wilayah operasi.

PEMBERIAN DONASIRealisasi bantuan dana sosial kemasyarakatan sesuai dengan proposal yang diterima oleh Perusahaan kepada masyarakat di sekitar lokasi Perusahaan sebesar Rp931.177.900 dan telah diterima oleh berbagai kelompok masyarakat sebagai penerima manfaat.

Selain kegiatan bantuan sebagaimana dimaksud diatas, Perusahaan juga telah memberikan bantuan kepada masyarakat secara tidak langsung melalui penyediaan listrik dan air untuk kepentingan pendidikan, tempat ibadah, sarana olahraga, fasilitas kesehatan dan instansi pemerintah, serta fasilitas umum berupa penerangan jalan.

Perusahaan juga ikut berperan aktif dalam hal pembinaan/pendidikan olahraga khususnya cabang golf dan memberikan kesempatan magang kepada mahasiswa sekitar Provinsi Aceh.

Pembinaan cabang Olahraga golf berupa pemberian bantuan biaya pemeliharaan lapangan golf kepada pengelola lapangan golf Arun, Arun Golf Club. Lapangan Golf Arun merupakan satu-satunya Lapangan Golf yang bertaraf Nasional di Aceh. Dan Lapangan Golf Arun merupakan pusat pelatihan dan pembibitan atlet-atlet dari Provinsi Aceh. Selain itu, dampak tidak langsung dari pemberian bantuan itu perusahaan telah membuka peluang kerja kepada masyarakat sekitar yang bekerja di Lapangan Golf.

Perusahaan juga mendukung program pembinaan pendidikan kepada generasi pemuda bangsa di sekitar Provinsi Aceh dan sekitarnya dengan memberikan kesempatan sebagai pekerja Magang di Kilang Perusahaan.

that end, the company continues committing to preserve the environment through reforestation efforts around the operation area.

FUNDINGThe realization of social assistance fund in accordance with the proposal received by the Company to the communities around the Company’s location amounted to Rp931,177,900 and has been accepted by various community groups as beneficiaries.

In addition to the above-mentioned relief activities, the Company has also provided indirect assistance to communities through the provision of electricity and water for educational purposes, places of worship, sports facilities, health facilities and government agencies, as well as public facilities in the form of street lighting.

The company also plays an active role in terms of training/education of sports, especially the golf branch and provide internship opportunities to students around the province of Aceh.

Golf sport coaching in the form of assistance of golf course maintenance fee to Arun golf course manager Arun Golf Club. Arun Golf Course is the only National Golf Course in Aceh. And Arun Golf Course is a training and breeding center for athletes from Aceh Province. In addition, the indirect impact of the provision of assistance that the company has opened employment opportunities to the surrounding communities who work at the Golf Course.

The company also supports education coaching program for youth around Aceh Province and surrounding area by giving opportunity as an Internship employees at Refinery Company.



AGENDA PROGRAMProgram Agenda

PENCAPAIANAchievement

PERIODE AGENDA PROGRAM

Program Agenda Period

PENERIMA MANFAAT PROGRAM

Program Beneficiaries

Bantuan Pendidikan & Fakir Miskin / Aid to the Education sector and the poor

Meminimalisir Problema kesenjangan Sosial di desa lingkungan PAG / Inequality problems in the PAG village

Januari - DesemberJanuary - December

Masyarakat 13 Desa Lingkungan PAG, Kota Lhokseumawe / Communities of 13 villages within PAG Lhokseumawe City

Bantuan pendidikan berupa Pelatihan Komputer dan Perpustakaan KelilingEducation assistance in a from computer Training and Mobile Library

Membangun edukasi di kalangan Desa Lingkungan Binaan PAG / Builds the education in the villages covered by PAG nurturing Program


Para Pemuda-Pemudi 13 Desa Lingkungan PAG, Kota Lhokseumawe / Youth in 13 Villages covered by PAG Program

Prasarana dan Sarana Umum / Public Infrastructure and Facility

Berperan dalam membangun Infrastruktur / Plays a role in building the Infrastructure


Instansi Pemerintah Desa, Kec/Kota, Instansi Negara / Local Government Officials, District/City, State Officials

Bantuan Bencana Alam & Kebakaran / Natural Disaster & Fire Relief

Kepedulian terhadap Musibah / Concerns for Disaster


Masyarakat yg terkena musibah / People affected by disasters

Keagamaan & Hari Besar Agama / Religious Activities & Days

Membangun Sinergi antara pemuka Agama / Building synergy within Religious leaders


MPU/MUI, Pondok Pasantren dan 13 Desa Lingkungan / MPU/MU, Pondok Pesantren, and 13 villages

Kebudayaan & Kesenian Daerah / Regional Culture and Art

Meningkatkan Peran budaya daerah tempatan / Improving the role of local culture


Group Kesenian & Akademisi Kesenian / Art Group & Academician

Kepemudaan & Olah Raga / Youth and Sports

Membina Kreatifitas Pemuda/pemudi dalam Olah Raga / Fostering the Youth Creativity in Sports


Organisasi Kepemudaan / Youth Organization

HUT RI & Event Nasional, Instansi Negara / RI Independence Day & National, State Officials Event

Membangun Semangat Nasionalisme / Building the Spirit of Nationalism


Instansi pemerintah, Desa & Organisasi Pemuda / Local Officials & Youth Organization

Pemberdayaan SDM (Magang & OJT) / Employee Empowerment (Apprenticeship & OJT)

Melatih dan mengembangkan SDM masyarakat & Mahasiswa / Training and developing the community manpower and university student


Pemuda/pemudi, Putus Sekolah, Mahasiswa / Youth, Dropouts, University Students

Beberapa kegiatan CSR yang dilakukan pada tahun 2017 adalah:

Some CSR activities conducted in 2017 are:



TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERKAIT KETENAGAKERJAANSocial Responsibility towards Employee IR2

Manager HSE & QMViveriko

Ast. ManagerQuality Management

Vacant

Ast. Manager Health, Safety, Environmental

Vacant

QM ExpertsMuh. Syuib

Zulfikar S.M. Idris

Daily SupervisorFire & SafetyZulkifli Abd

SupervisorENV & OHM. Johan

Foreman Fire & SafetyDenny Setiawan

Vacant

Jr. Supervisor ENV & OGMarsuli AbbasTony Suryono

Shift SupervisorFire & Safety

M. Yacob YunusSofyan

Armansyah A.Saifullah Husen

Pelaksanaan penerapan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan hidup serta mendukung 4 Pilar Quality Management seperti Knowledge Management, Improvement & Innovation, Sistem Manajemen, dan Quality Management Assessment serta pengelola Performance antar fungsi di Perta Arun Gas, menjadi tugas dan tanggung jawab dari fungsi Health, Safety and Environment & Quality Management (HSE&QM). Secara struktur fungsi HSE & QM dipimpin seorang manajer dan bertanggung jawab kepada Technical & Operational Director. Didukung oleh Asistant Manager Quality Management dan Asistant Manager Health Safety & Environment.

Struktur Organisasi HSE & QM

Implementing best practices in management of Occupational Safety, Health and Environmental Protection and supporting 4 Pillars of Quality Management such as Knowledge Management, Improvement & Innovation, Management System and Quality Management Assessment and Performance Manager among Perta Arun Gas functions, responsibility of the Health, Safety and Environment & Quality Management (HSE & QM) functions. The structure of HSE & QM function is led by a manager and responsible to Technical & Operational Director. Supported by Assistant Manager of Quality Management and Assistant Manager of Health Safety & Environment.

Organizational Structure of HSE & QM



PT Perta Arun Gas dalam pengoperasiannya selalu memenuhi mengacu pada pada UU No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengolaan Lingkungan Hidup. Bersama segenap pemangku kepentingan, PT Perta Arun Gas berkomitmen tidak hanya fokus terhadap proses pencapaian produksi dan ekonomi, tetapi juga fokus pada upaya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

Sebagai bentuk kepatuhan kepada peraturan perundangundangan yang berlaku, sekaligus menyadari pentingnya pengelolaan potensi dampak lingkungan yang ditimbulkan, setiap kegiatan operasi di lingkungan Perta Arun Gas telah dilengkapi dokumen pengelolaan lingkungan. Baik dalam bentuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Melalui penyusunan Dokumen Amdal, PT Perta Arun Gas mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan hidup, sosial, ekonomi, budaya dan masyarakat sekitar. Selanjutnya potensi dampak tersebut dikelola secara bijak dan dipantau berkesinambungan, sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap Perusahaan maupun masyarakat sekitar serta pemangku kepentingan lainnya. Pada pengembangan lanjutan.

Saat ini sedang dilakukan Studi Lingkungan proyek Revitalisasi Terminal LPG Arun (RTLA) yang dilakukan oleh pihak PBAS dan konsultan Pusat Kajian Pesisir dan Laut universitas IPB Bogor, dimana hasil kajiannya akan digunakan sebagai dasar peralihan izin lingkungan kepada PT Perta Arun Gas (PAG) sebagai single operator ke depan. Pelaksanaan pelaporan dalam laporan wajib terhadap pengelolaan lingkungan telah disampaikan dalam bentuk laporan RKL/RPL sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. G4-14

PT PAG’s operation always refers to Law No. 32 Year 2009 regarding Environment Protection and Management. Along with the stakeholders, PT PAG is committed not only on reaching their production and economy target but also on the efforts of keeping and preserving the environment.

As a form of conformity to the standing regulation, also as an awareness of management impact on the environment, each operation act is equipped in PT PAG is equipped with environment management documents. These are conducted in a form of Environmental Impact Analysis (AMDAL), Environmental Management Effort (UKL) and Environmental Observation (UPL). Through procurement of AMDAL documents, PT PAF identifies the impacts on living environment, social, economy, culture and surrounding community. The potential impacts are then managed wisely and observed continuously in order to prevent disturbance to both Company and the community along with other stakeholders in latter stage of development.

Currently, an Environmental Study of LPG Arun Terminal Revitalization (RTLA) is carried out by PBAS and consultant from Ocean and Coastal Areas Study of IPB Bogor. The result will be utilized as a base for environmental permit switchover to PT PAG as a future single operator. The reporting implementation in obligatory report to environmental management has been proposed in a form of RKL/RPL in accordance with the existing law and regulations. G4-14



Pada penerapan praktik keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan PT Perta Arun Gas menjadi bagian terintegrasi dengan lindungan lingkungan (LL). bertanggung jawab secara langsung, dengan target sasaran sebagai berikut:

The implementation of Occupational Health and Safety (K3) within PT Perta Gas becomes an integrated part with environmental protection (LL). Directly responsible, with the following targets:

HEALTH

SAFETY ENVIRONMENT

HSE

Sasaran Health1. Mencegah Penyakit akibat kerja.2. Menciptakan iklim kerja yang sehat serta

mendukung kesehatan pekerja secara optimal.

Sasaran Safety1. Tanpa insiden.2. Menghilangkan faktor-faktor risiko kecela-

kaan kerja.

Sasaran Environment1. Pencegahan pencemaran lingkungan dan

tumpahan minyak.2. Pengelolaan limbah berbahaya sesuai

aturan perundang-undangan.

Health1. Prevent occupational diseases.2. Create a healthy work environment and

support the employee’s health.

Safety1. No incidents.2. Eliminate occupational risk factors.

Environment1. Prevention of environmental pollution and oil

spills.2. Management of hazardous waste according

to the rules of legislation.



3. Komitmen dalam pengurangan emisi terhadap lingkungan.

4. Komitmen dalam pemakaian energi.

Tidaklah mudah untuk mencapai target sasaran tersebut. Jenis perusahaan migas yang tergolong berisiko tinggi mengharuskan kami menerapkan peraturan ketat terkait K3LL, tidak hanya pada karyawan kami, namun juga kepada seluruh mitra, khususnya kontraktor. Untuk itu, semua regulasi terkait K3LL kami cantumkan di setiap kerjasama dengan para kontraktor.

KEBIJAKAN K3LL PT PERTA ARUN GASKebijakan K3LL tercantum dalam dokumen yang ditandatangani President Director dan berlaku di seluruh entitas bisnis di lingkup PAG (terlampir).

PENERAPAN STANDAR INTERNASIONAL

Bahwa untuk mendukung Visi PT Perta Arun Gas menjadi Perusahaan Penerimaan dan Regasifikasi LNG kelas Dunia, diperlukan pengelolaan aspek HSE dan Quality yang Excellent. Sesuai memorandum Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) No. 008/C00000/2014-S0, tanggal 18 Maret 2014, tentang Road Map Pertamina menuju HSE Excellence, untuk mencapai kinerja HSE Excellent harus disususun program kerja atau road map dimana salah satu programnya adalah Assessment Sustainability Skala Internasional atau ISRS (International Sustainability Rating System) mencapai tingkat excellent. Pada Tahun 2017, PT Perta Arun Gas mampu mencapai ISRS7 Level 5.

3. Commitment in reducing emissions towards environment.

4. Commitment to energy use.

It’s not easy to reach that objective. The high risks faced by oil and gas companies require us to enforce strict rules related to K3LL not only to our employees, but also to all partners, especially contractors. Therefore, all K3LL regulations are included in every cooperation with contractors.

K3LL POLICIES OF PT PERTA ARUN GASThe K3LL Policy is listed in documents signed by the President Director, and applied to all business entities within the PAG scope (attached).

IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL STANDARDSTo support the vision of PT Perta Arun Gas into a World Class LNG Admission and Regasification Company, it is necessary to manage an excellent aspect of HSE and Quality. According to a memorandum of President Director of PT Pertamina (Persero) No. 008/C00000/2014-S0, dated March 18, 2014, on Pertamina Road Map to HSE Excellence, to achieve Excellent HSE performance, a work program or road map shall be compiled. One of its programs, International Sustainability Rating System or ISRS (International Sustainability Rating System), shall reach an excellent level. In the Year 2017, PT Perta Arun Gas is able to reach ISRS7 Level 5.



POINT ACHIEVEMENT BY PROCESS

PROSESProcess

NILAI YANG MUNGKIN

Possible Values

NILAI YANG TERSEDIA

Available Value

NILAI DIBERIKANValue Given

NILAI (%)Value (%)

Kepemimpinan 2301 2301 1442.75 62.7

Perencanaan & Administrasi 1311 1311 696 53.1

Evaluasi Risiko 2071 1966 852 43.4

Sumber Daya Manusia 1351 975 644.75 66.1

Jaminan Pemenuhan 1564 964 592 61.4

Manajemen Proyek 1224 1224 822 67.2

Pelatihan dan Kompetensi 1476 1233 784.5 63.6

Komunikasi dan Promosi 1933 1827 940.75 51.5

Pengendalian Risiko 3273 2898 1525 52.6

Manajemen Aset 2270 2105 1622 77.1

Manajemen Kontraktor & Pembelian 1891 1729 1227 71.0

Rencana Tanggap Darurat 2002 1545 962 62.3

Belajar dari Kejadian 1875 1530 577 37.7

Pemantauan Risiko 2049 1530 773 50.5

Hasil dan Tinjauan 945 945 598.5 63.3

Total Points 27536 24083 14059.25

Average Nilai (Score) % 58.4

UNIT OPERASIOperational Unit

PENCAPAIAN LEVEL ISRS 7TH EDITIONPencapaian Level ISRS 7th Edition

TAHUN PELAKSANAAN ASSESSMENTTahun Pelaksanaan Assessment 2017

PT Perta Arun Gas Award Scope 5-6 Min. Req.

Pencapaian Score Proses terendah (%) 35.4 30

Pencapaian Rata-rata score (%) 61.6 60

Pencapaian Score PCT (%) 70 70

Award Level 5 5



KESEHATAN, KESELAMA TAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGANPemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan terkait ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dilaksanakan PT Perta Arun Gas dengan mengacu pada Undang-Undang (UU) No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan beserta peraturan-peraturan pelaksana lainnya.

Kepatuhan PT Perta Arun Gas pada UU Ketenagakerjaan dan peraturan-peraturan pelaksanaannya, diwujudkan dengan memenuhi kesejahteraan para pekerja serta menjadikan lingkungan kerja sehat dan aman bagi pekerja.

PEDOMAN PENERAPAN K3LLDengan cakupan kegiatan meliputi seluruh sektor, seluruh aktivitas di lokasi operasi dan unit pendukung lainnya yang sarat risiko kecelakaan kerja maupun ancaman penyakit akibat kerja. Karenanya kami memastikan topik-topik terkait K3LL di dalam perjanjian kerja bersama baik dengan karyawan maupun dengan pihak kontraktor. Topik-topik dimaksud meliputi perlindungan keselamatan kerja dan ketersediaan alat pelindung diri (APD), perlengkapan kerja, pemberian jaminan pengobatan bagi pekerja korban kecelakaan kerja, serta penjaminan pemeliharaan kesehatan pekerja.

PT Perta arun Gas juga memiliki Pedoman HSSE Management Keselamatan Proses No.A-001/PAG0100/2015-S0.

Pedoman ini dilaksanakan melalui pendekatan: plan-do-check-act (PDCA) (rencana-tindakan-periksa-aksi), dengan penetapan 3 (tiga) hal penting yang terkait dengan pengelolaan K3LL:

A. Kebijakan K3LL yang mencakup;1. Pengenalan Resiko.2. Komitmen untuk pengembangan.3. Komitmen untuk memenuhi peraturan.4. Dokumentasi dan implementasi.

OCCUPATIONAL HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTThe fulfillment of the social and environmental responsibilities related to employment, occupational safety and health (K3), implemented by PT Perta Arun Gas with reference to the law (UU) No.13 of 2003 on Manpower and other implementing regulations.

The compliance of PT Perta Arun Gas to the Manpower Law and its implementation regulations is realized by fulfilling the welfare of the workers as well as turning a healthy and safe work environment for employees.

K3LL IMPLEMENTATION GUIDELINESThe guidelines cover activities in all sectors, activities at the operating sites, and other supporting units which have risks of occupational injuries and diseases. We therefore includes the K3LL related topics in cooperation agreement with both employees and the contractors. The topics include safety protection and the availability of personal protective equipment (APD), work equipment, provision of medical insurance for victims of occupational accidents, and provision of healthcare for employees.

PT Perta Arun Gas has the HSSE Management Safety Guidance No.A-001/PAG0100/2015-S0.

The guidelines are implemented through a plan-do-check-act (PDCA) approach, with three important issues related to the management of K3LL:

A. K3LEE Policies which include;1. Risk introduction.2. Commitment to development.3. Commitment to compliance.4. Documentation and Implementation.



5. Komunikasi keseluruh pekerja.6. Melakukan review secara berkala.7. Penyediaan sumber daya.

B. Perencaan yang mencakup:1. Identifikasi bahaya, penilaian dan

pengendalian resiko.2. Perencanaan untuk menerapkan dan

mengembangkan system SMKP.3. Pengidentifikasi peraturan yang terkait

dengan SMKP serta penerapannya.4. Capaian sesuai dengan kebijakan

K3LL yang ditetapkan sesuai dengan prisip SMART (Specific, Measurable, Reasonable, Timebound).

5. Pemantau capaian.

C. Penerapan mencakup:1. Tugas dan tanggung jawab.2. Tersedianyan personal yang berkualifikasi,

sarana dan dana.3. Kompetensi pekerja.4. Informasi yang terkait dengan SMKP

dikomunikasikan.5. Dokumentasi dan informasi terjaga.

6. Dokumen terkendali.7. Objektif SMKP tercapai.

KOMITMEN PT PERTA ARUN GAS PADA K3LLPT Perta Arun Gas berkomitmen untuk memastikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan bagi Pemangku Kepentingan, Pemegang Saham, Manajemen Perusahaan, Pekerja, dan Masyarakat Sekitar.

5. Communication to all employees.6. Conduct regular reviews.7. Provision of resources.

B. Planning which include;1. Hazards identification, assessment, and

risk control.2. A Plan to implement and develop the

SMKP system.3. Identification of rules related to SMKP and

its application.4. Achievement in accordance with K3LL

policies that are in line with SMART (Specific, Measurable, Reasonable, Timebound) principle.

5. Achievement monitoring.

C. Implementation which include;1. Duties and Responsibilities.2. Availability of qualified personnel, facilities,

and funds.3. Employee competency.4. Information related to SMKP must be

communicated.5. Documentation and Information

maintenance.6. Controlled document.7. The objective of SMKP is achieved.

PT PERTA ARUN GAS COMMITMENT TO K3LLPT Perta Arun Gas is committed to create a working atmosphere that guarantees the Safety, Occupational Health, and Environment for Stakeholders, Shareholders, Corporate Management, Employees and the Surrounding Community.



Bantuan Pemadaman Kebakaran Tahun 2017Fire Fighting Assistance 2017

WILAYAHArea

JENIS KEBAKARAN / Type of Fire

RUMAHHouse

MINYAK/GASOil/Gas

RUMPUTGrass

BENGKELWorkshop

Aceh Utara 2 - 1 -

Wilayah Pemkot 8 1 2 -

Perumahan PAG - - 1 -

Perumahan PTA - - 8 -

Plant Site - - 2 2

Total 10 1 14 2

INSIDEN KECELAKAAN KERJAStatistik jam kerja aman PT Perta Arun Gas sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2017 adalah sebagai berikut:1. Pekerja PT Perta Arun Gas: 1.553.603

jam/1.278 hari2. Pekerja Kontraktor PT Perta Arun Gas:

5.025.858 jam/1.370 hari

Tahun 2017, PT Perta Arun Gas mencatat realisasi Total Recordable Incident Rate (TRIR) sebesar 0,076. Dengan zero fatality, PT Perta Arun Gas terus membenahi sistem pelaporan insiden dengan melakukan pembenahan sistem IT, sosialisasi dan audit pelaporan insiden, serta terus mengkampanyekan K3 dan menghimbau lokasi kerja agar melaporkan insiden yang terjadi dengan sebenarbenarnya. meningkatkan implementasi HSE di Lingkungan kerja PT Perta Arun Gas, diantaranya dengan mulai mengimplementasikan International Sustainability Rating System (ISRS), peningkatan kompetensi pekerja, penyempurnaan sistem pelaporan insiden dan lain-lain.

WORK INCIDENTSThe statistics of PT Perta Arun Gas’s safe work hours up to 28 February 2017 are as follows:

1. Employees of PT Perta Arun Gas: 1,553,603 hours/1,278 days

2. Contractor Employees of PT Perta Arun Gas: 5,025,858 hours/1,370 days

In 2017, PT Perta Arun Gas recorded Total Recordable Incident Rate (TRIR) of 0.076. With zero fatality, PT Perta Arun Gas continues to improve the incident reporting system by improving IT systems, disseminating and auditing incident reporting, and continuing the campaign for K3 and urging work locations to report incidents that occur in real time. Improving the implementation of HSE in the work environment of PT Perta Arun Gas, among others by starting to implement the International Sustainability Rating System (ISRS), increasing the competence of employees, improving incident reporting system and others.



PT Perta Arun Gas senantiasa menerapkan program K3LL menjadi beyond culture di lingkungan operasi. Jenis Perusahaan migas yang tergolong berisiko tinggi mengharuskan perusahaan menerapkan peraturan ketat terkait K3LL, tidak hanya pada pekerja, namun juga kepada seluruh mitra, khususnya kontraktor. Untuk itu, semua regulasi terkait K3LL dicantumkan disetiap kerjasama dengan para kontraktor, termasuk juga dengan para investor Perusahaan. G4-HR1

Seluruh aktivitas di lokasi operasi dan unit bisnis pendukung lainnya sarat risiko kecelakaan kerja maupun ancaman penyakit akibat kerja, karenanya Perusahaan memastikan topik-topik terkait K3 di dalam peraturan perusahaan. Topik-topik dimaksud meliputi perlindungan keselamatan kerja dan ketersediaan alat pelindung diri (APD), perlengkapan kerja, pemberian jaminan pengobatan bagi pekerja korban kecelakaan kerja, serta penjaminan pemeliharaan kesehatan pekerja. G4-IA8

PENGELOLAAN LINGKUNGANDalam menjalankan tanggungjawabnya terhadap lingkungan, PT Perta Arun Gas mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan pencemaran lingkungan yaitu dengan melakukan monitoring serta pelaporan lingkungan kepada instansi terkait.

Perusahaan melaksanakan program pengu-rangan emisi karbon dalam beberapa kegiatan sebagai berikut:- Pemantauan kualitas udara- Pengukuran kualitas emisi - Pengukuran kualitas limbah cair

PT Perta Arun Gas always applies K3LL program to be beyond culture in operating environment. High-risk oil and gas companies requires companies to apply strict rules related to K3LL, not only to employees, but also to all partners, especially contractors. For that reason, all K3LL related regulations are included in every cooperation with contractors, as well as with corporate investors. G4-HR1

All activities in locations of operational and other supporting business are rarely resulting in work accident risk and the danger of disease due to work, therefore we ensure that topics related to K3 in cooperation agreement. The referred topics include work safety protection and availability of personal protective equipment (APD), work equipment, granting medical insurance for the employees who experienced accident a medical insurance, and health insurance for the employees. G4-IA8

ENVIRONMENTAL MANAGEMENTIn carrying out its environmental responsibility, PT Perta Arun Gas refers to the prevailing laws and regulations. Various efforts have been made to control environmental pollution by monitoring and reporting the environment to relevant agencies.

PAG implemented carbon emissions reduction program in several activities as follows:

- Air quality monitoring- Measurement of emission quality- Measurement of liquid waste quality

TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERKAIT LINGKUNGAN HIDUPSocial Responsibility towards Environment IR2



50

100

150

200

250

µg/m

3

PEMANTAUAN TOTAL SUSPENDED PARTICLE, UDARA AMBIEN 2017

Auxilary Fire House LGP

Station

Main Gate Litsus Office

Pioneer Camp Post Gate 41

SecurityPost Gate I

SecurityPost Gate

LNG Berth 2

Shack Sulfur Plant

Bukit Kalpataru

Baku Mutu

Semester I 2017Semester II 2017

A. Profil Kualitas Udara Ambient Tahun 2017

200

400

600

600

1000

µg/N

m3

Lokasi Pemantauan

PEMANTAUAN SO2 UDARA AMBIEN TAHUN 2017


Station



SecurityPost Gate I

SecurityPost Gate

LNG Berth 2

Shack Sulfur Plant

Bukit Kalpataru

Baku Mutu


0,5

1

1,5

2

2,5

µg/N

m3

PEMANTAUAN PB UDARA AMBIEN TAHUN 2017


Station



SecurityPost Gate I

SecurityPost Gate

LNG Berth 2

Shack Sulfur Plant

Bukit Kalpataru

Baku Mutu


B. Profil Kualitas Emisi Tahun 2017

10

20

30

40

50

60

µg/N

m3

PARTIKULAT

Smtr. I 2015Smtr. II 2014Smtr. I 2014Smtr. II 2013Smtr. I 2013

Baku Mutu

KGT-2601KGT-4401 (B-9205A)KGT-4402 (B-9205B)KGT-4403KGT-4501KGT-4502KGT-4503KGT-5503KGT-5603

Smtr. II 2015 Smtr. I 2016 Smtr. II 2016 Smtr. I 2017 Smtr. II 2017

Periode Pengukuran



20

40

80

60

120

100

140

160m

g/N

m3

SO2

Smtr. I 2015Smtr. II 2014Smtr. I 2014Smtr. II 2013Smtr. I 2013Baku Mutu


Smtr. II 2017

Periode Pengukuran

50

150

100

250

200

300

350

mg/

Nm

3

NO2

Smtr. I 2015Smtr. II 2014Smtr. I 2014Smtr. II 2013Smtr. I 2013Baku Mutu


Smtr. II 2017

Periode Pengukuran

C. Profil Kualitas Limbah Cair Kilang PAG Tahun 2017

air limbah proses sp 01air limbah pendingin kilang sp 02air limbah blowdown clarifier sp 03air limbah netralisasi unit 948 sp 04air limbah netralisasi unit 59 sp 05air limbah blowdown boiler sp 06air limbah drainase dari storm water booster station sp 07air limbah drainase dari storm water area pabrik dan perkantoran sp 08air limbah dari kilang masuk storm lagoon IPAL

6

5

4

3

2

1

7

8

9

10

pH

baku mutu bawah

baku mutu atas

Jan 17 Feb 17 Mar 17 Apr 17 May 17 Jun 17 Jul 17 Aug 17 Sep 17 Oct 17 Nov 17 Dec 17



1,5

1,0

0,5

2,5

2,0

mg/

L

PEMANTAUAN RESIDU KLORIN LIMBAH CAIR


Baku Mutu

Residu Klorinair limbah pendingin kilang sp 02air limbah dari kilang masuk storm lagoon IPAL

30

25

20

15

10

5

45

40

35

˚C

PEMANTAUAN SUHU LIMBAH CAIR


Baku Mutu

Temperaturair limbah pendingin kilang sp 02air limbah dari kilang masuk storm lagoon IPAL

10

8

6

4

2

12

14

16

mg/

L

PEMANTAUAN MINYAK & LEMAK LIMBAH CAIR


Baku Mutu

air limbah drainase dari storm water booster station sp 07

air limbah drainase dari storm water area pabrik dan perkantoran sp 08

air limbah proses sp 01

air limbah dari kilang masuk storm lagoon IPAL

outlet oil trap HE Shop



0,6

0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

0,8

0,7

mg/

LPEMANTAUAN TOTAL CHROMIUM LIMBAH CAIR


Baku Mutu

air limbah proses sp 01air limbah netralisasi unit 94B sp 04air limbah netralisasi unit 59 sp 05air limbah dari kilang masuk storm lagoon IPAL

0,005

0,004

0,003

0,002

0,001

0,006

mg/

L

PEMANTAUAN HG LIMBAH CAIR


Baku Mutu


0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

0,6

mg/

L

PEMANTAUAN CYANIDE LIMBAH CAIR


Baku Mutu




0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

0,6

mg/

L

PEMANTAUAN SULFIDE LIMBAH CAIR


Baku Mutu


120

100

80

60

40

20

160

140

mg/

L

PEMANTAUAN BOD5 LIMBAH CAIR


Baku Mutu

air limbah proses sp 01air limbah dari kilang masuk storm lagoon IPAL

300

250

200

150

100

50

350

mg/

L

PEMANTAUAN COD LIMBAH CAIR


Baku Mutu

air limbah proses sp 01air limbah dari kilang masuk storm lagoon IPAL



0,8

0,6

0,4

0,2

1,2

1,0

mg/

L

PEMANTAUAN COPPER LIMBAH CAIR


Baku Mutuair limbah blowdown boiler sp 06

100

80

60

40

20

120

mg/

LPEMANTAUAN TSS LIMBAH CAIR


Baku Mutu

air limbah proses sp 01air limbah netralisasi unit 94B sp 04air limbah netralisasi unit 59 sp 05

2,5

2,0

1,5

1,0

0,5

3,5

3,0

mg/

L

PEMANTAUAN IRON LIMBAH CAIR


Baku Mutuair limbah blowdown boiler sp 06



100

80

60

40

20

120

mg/

L

PEMANTAUAN TOC LIMBAH CAIR


Baku Mutu

air limbah drainase dari storm water booster station sp 07air limbah drainase dari storm water area pabrik dan perkantoran sp 08air limbah pendingin kilang sp 02

D. Profil Kebisingan Kilang PAG dan Area Perumahan PAG tahun 2017

100

80

60

40

20

dBA

PEMANTAUAN KEBISINGAN AREA KILANG DAN PERUMAHAN PAG TAHUN 2017

Area SRU

Cargo Dock

Fire Station

PG-90 KGT-5501

PG-84 Train4 & 5

Maint. Bld

Pioneer Camp

Gate-53 Paloh

Gate-1 Paloh

Gate II Guest House

MaretJuniSeptemberDesemberBaku Mutu

1000

1200

1400

1600

800

600

400

200

1800

jum

lah

TOOL BOX KARYAWAN PT PERTA ARUN GAS TAHUN 2017

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

64pertemuan

jumlah peserta

jam

55 72 66 57 48 80 43 57 64 62 37

34 29 45 33 33 24 70 22 29 33 33 19

919 797 1142 946 891 688 1029 812 1318 1595 1461 257



PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN ENERGIEnergi dibutuhkan dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional Perusahaan maupun kegiatan pendukung lain. Kebutuhan energi dipenuhi dari pemanfaatan sumber-sumber energi primer, baik yang diperoleh sendiri maupun didapat melalui pihak lain.

PT Perta Arun Gas melaksanakan audit energi berlandaskan pada:- Undang-undang No.30 Tahun 2007 tentang

energi.- Instruksi Presiden No.13 Tahun 2011

tentang penghematan energi dan air.- Peraturan Pemerintah (PP) No.70 Tahun

2009 tentang konservasi energi. - PP No.14 Tahun 2012 tentang Manajemen

energi.

Dalam kegiatan operasinya, PAG menggunakan air dalam volume yang besar. Mengingat utilisasi kualitas air ini sangat penting, tentu operasi pengilangan akan berusaha memproduksi air berkualitas.

Tabel pemakaian fresh water di kilang.

MANAGEMENT AND ENERGY UTILIZATIONEnergy is needed and utilized for the Company’s operational activities as well as other supporting activities. Energy needs are met from the utilization of primary energy sources, either self-generated or acquired through other parties.

PT Perta Arun Gas conducts an energy audit based on:- Act No. 30 of 2007 on energy.

- Presidential Instruction No.13 of 2011 on energy and water savings.

- Government Regulation (PP) No.70 Year 2009 on energy conservation.

- PP No.14 Year 2012 on Energy Management.

PAG uses water in large volumes to carry out their operational activities. Considering the importance of water quality utilization, the refinery operation will surely strive to produce quality water.

Table of fresh water usage at refinery.

PARAMETERParameter

SATUANUnit

STANDARStandard

REALISASIRealization

Fresh Water Consumed million cubic meters GRI/IPIECA 9.62Water Reclycing million cubic meters GRI/IPIECA 7.696Water release million cubic meters GRI/IPIECA 1.924

PENGENDALIAN EMISI GRKKegiatan yang telah dilakukan mencakup pelaksanaan penghitungan dan pelaporan beban emisi GRK, yang mencakup CO2, CH4, N2O. Tiga jenis GRK lain yaitu Hfcs, Pfcs, dan Sf6 telah diidentifikasi tidak dibangkitkan dari kegiatan PT Perta Arun Gas, sehingga tidak dimasukkan dalam perhitungan beban emisi.

GHG EMISSION CONTROLThe conducted activities included the implementation of calculation and reporting of GHG emission load, includes CO2, CH4, N2O. Three other types of GHGs Hfcs, Pfcs, and Sf6 have been identified as not generated from PT Perta Arun Gas activities, hence they are not included in the emission load calculation.



Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk ketaatan pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan hidup No.13 Tahun 2009, yang mengatur inventarisasi sumber emisi GRK, kuantifikasi beban emisi GRK dan pelaporan beban emisi GRK secara periodik. Pengukuran dilaksanakan pada Unit operasi, meliputi sumber emisi langsung (direct emission) dari proses utama kegiatan prosesing gas. G4-EN15

PT Perta Arun Gas juga menghitung emisi yang berasal dari lepasan gas dari katup, flense, connectors, alat pelepas tekanan (PSV/TSV), kompresor, kebocoran dari peralatan proses dan komponennya.

Metodologi perhitungan beban emisi GRK dan pencemar udara pada laporan tahun 2017 ini didasarkan pada perhitungan “data aktivitas dikalikan dengan faktor emisi” dan juga menggunakan metode pengukuran emisi.

Perhitungan beban emisi GRK dan emisi pencemar udara, untuk masing-masing sumber emisi dilakukan sesuai dengan ketersediaan data dan tingkat akurasi data yang diinginkan. Pendekatan estimasi perhitungan beban emisi tersebut dikenal dengan istilah ‘tier’, dan dikenal adanya tingkatan tier-i, tier-2, tier-3, dan tier-4.

This activity is carried out as a form of compliance to the Minister of Environment Regulation No.13 of 2009 that regulates the inventory of GHG emission sources, quantification of GHG emission load and periodic reporting of GHG emission load. Measurements are carried out at the operating unit, including direct emission sources from the main process of gas processing activities. G4-EN15

PT Perta Arun Gas also calculates emissions from gas release from valves, flenses, connectors, pressure relievers (PSV/TSV), compressors, leaks from process equipment and components.

The calculation method of GHG emission loads and air pollutants in the 2017 report is based on calculating “activity data multiplied by emission factor” and also emission measurement methods.

The calculation of GHG emission loads and air pollutant emissions, for each emission source is carried out in accordance with the availability of data and the desired level of data accuracy. The estimation approach of emission load calculation is called tier, and known for tier-i, tier-2, tier-3, and tier-4 levels.

PARAMETERParameter

2017ORIGINAL (TON)

TON CO2 EQUIVALENT

CO2 798334.965 798334.965CH4 1230.520 30762.989N2O 108.6511 32378.029SO2 10.878 N/ANox 1451.644 N/A

Total CO2 Equivalent 861475.983

Total Fugitive EmisiTotal Fugitive Emisi

PARAMETERParameter

2017ORIGINAL (TON)

TON CO2 EQUIVALENT

VOC 169.3696 N/ACH4 493.6201 N/A

Total CO2 Equivalent



REDUKSI EMISI GRKPT Perta Arun Gas terus menerus berusaha mengurangi emisi GRK. Hal ini dilakukan sebagai dukungan pada kebijakan Pemerintah dalam mengurangi emisi GRK secara nasional, sesuai Peraturan Presiden No.61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Penurunan Gas Rumah Kaca dan Peraturan Presiden No.71/2011 Tentang Penyelenggaraan inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional Sektor Minyak dan Gas Bumi di Indonesia.

Beberapa upaya yang telah dilakukan PT Perta Arun Gas, baik langsung maupun tidak langsung melalui penerapan teknologi ramah lingkungan diantaranya: G4-EN19

1. Penggantian lampu pagar di Plant Site dengan lampu solar cell.

2. Penggantian bahan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang lebih ramah lingkungan (media Liquid Gas Halon Free).

EMISI LAINEmisi lain yang mendapat perhatian PT Perta Arun Gas adalah emisi yang mengandung substansi penipis lapisan ozon (ozone depleting substances atau odS). Emisi ODS antara lain berasal dari pemakaian refrigerant berbasis chlorofluorocarbon (cfc). Sampai dengan akhir tahun 2016 PT Perta Arun Gas tidak lagi menggunakan refrigerant berbasis cfc, dan menggantikannya dengan Eceon yang lebih ramah lingkungan. G4-EN20

GHG EMISSION REDUCTIONPT Perta Arun Gas continuously strives to reduce GHG emissions. This is done in support of the Government’s policy to reduce GHG emissions nationally, in accordance with Presidential Regulation No.61 Year 2011 on National Action Plan (RAN) of Greenhouse Gas Reduction and Presidential Regulation No.71/2011 on Provision of National Greenhouse Gas Inventory of Oil Sector And Natural Gas in Indonesia.

There are several steps taken by PT Perta Arun Gas, either directly or indirectly to support efforts to reduce GHG emissions through the application of environmentally friendly technologies include: G4-EN191. The replacement of fence lamp at Plant Site

with solar cell lamp.2. The replacement of APAR (Light Fire

Extinguisher) to a more eco-friendly option (Liquid Gas Halon Free media).

OTHER EMISSIONSOther emission that PT Perta Arun Gas pay attention in is emissions containing ozone depleting substances (ODS). ODS emissions are derived from the use of chlorofluorocarbonbased refrigerant (cfc). Until the end of 2016 PT Perta Arun Gas no longer used cfc-based refrigerant, and replaced it with a more environmentally friendly Eceon. G4-EN20



PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAHDalam kegiatan operasinya, PT Perta Arun Gas menghasilkan limbah yang terdiri dari beberapa jenis yaitu Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) maupun limbah bukan B3. Limbah B3 yang dihasilkan dikelola dengan cara disimpan di dalam tempat penampungan sementara (TPS) berizin. Selanjutnya, pengolahan limbah melibatkan pihak ketiga yang sudah mempunyai izin dari Kementerian Lingkungan Hidup maupun Kementrian Perhubungan. G4-EN22

G4-EN23 G4-EN26

Neraca Pengelolaan Limbah B3 tahun 2017 sebagai berikut:

WASTE MANAGEMENT AND PROCESSINGPT Perta Arun Gas produces waste consisting of several types of Hazardous and Toxic (B3) as well as non-B3 waste in their operation. The resulting B3 waste is managed through being stored in licensed temporary shelters (TPS). Furthermore, waste processing involves a third party licensed by the Ministry of Environment and the Ministry of Transportation. G4-EN22

G4-EN23 G4-EN26

B3 Waste Management Report 2017 is as follows:

LEMBAR KEGIATAN PENYIMPANAN LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUNPT PERTA ARUN GAS: OKTOBER S/D DESEMBER 2017

MASUKNYA LIMBAH B3 KE TPS KELUARNYA LIMBAH B3 DARI PLANT SITE SISA

Jenis Limbah B3 masuk

Tanggal Masuk Limbah B3

Sumber Limbah B3 Jumlah Limbah B3

Masuk

Maksimal penyimpanan s/d

tanggal: (t=0 +90 hr, 180 hr)

Tanggal Keluar Limbah B3

Jumlah Limbah B3

Tujuan Penyerahan

Bukti Nomor Dokumen

Sisa LB3 yang ada di

TPS

Polyurethane foam 3 Oct 17 Dari bongkaran Insolasi Pipa

3.2 ton 1 Jan 18 5 Okt 17 3.2 ton PT. Holcim BC 0020156 0 ton


3.2 ton 15 Jan 18 20 Okt 17 3.2 ton PT. Holcim BC 0020157 0 ton


1.6 ton 29 Jan 18 2 Nov 17 1.6 ton PT. Holcim BC 0020158 0 ton

Polyurethane foam 11 Dec 17 Dari bongkaran Insolasi Pipa

3.8 ton 11 Mar 18 14 Des 17 3.8 ton PT. Holcim BC 0020161 0 ton

TOTAL 11.80 ton TOTAL 11.80 ton 0 ton

LIMBAH NON-B3Upaya menurunkan limbah padat non-B3 dilakukan melalui inisiatif kegiatan yang ramah terhadap lingkungan dengan menerapkan sistem eco-efisiensi berbasis 3R (reuse, recycle, reduce). Penerapan konsep ini antara lain dengan menambah siklus pemakaian kertas menjadi dua kali dengan menggunakan printer khusus, dan berhasil mengurangi limbah kertas. Selain itu sebagian kertas bekas pakai telah dapat dimanfaatkan kembali.

NON B3 WASTEEfforts to reduce non B3 solid waste are conducted through environmentally friendly initiatives by implementing the 3R (reuse, recule, reduce) eco-efficiency system. The application of this concept includes increasing the cycle of paper usage into two times by using a special printer, thus successfully reducing paper waste. Furthermore, some of the used paper could be reused.



TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERKAIT KONSUMEN Social Responsibility towards Customers

Secara umum perolehan Pendapatan usaha PT Perta Arun Gas selama tahun 2017 mengalami kenaikan 2% dibandingkan tahun 2016. Pendapatan usaha pada tahun 2017 mencapai USD 77,666,342, sedangkan pendapatan usaha tahun 2016 sebesar USD 76,176,652.

PEROLEHAN PENDAPATAN DAN LABA BERSIH G4-EC1Perolehan Laba Bersih Komprehensif Konsolidasian PT Perta Arun Gas pada tahun 2017 mencapai USD 24.521.838. Perolehan tersebut turun sebesar 3% dibanding tahun 2016 sebesar USD 25,275,340. Sebagian dari laba yang diperoleh Perusahaan, selanjutnya didistribusikan kepada segenap pemangku kepentingan. Uraian tentang hal ini disampaikan dalam bab terpisah pada Laporan ini.

Seluruh Pendapatan Usaha diperoleh dari kegiatan usaha Perusahaan, meliputi bidang usaha Regasifikasi dan jasa O & M, tidak ada pendapatan yang diperoleh sebagai bantuan finansial dari Pemerintah. G4-EC4

Meningkatnya pendapatan selama tahun 2017 tidak terlepas dari keberhasilan Perusahaan mengembangkan usaha. Pencapaian ini menuntut kesungguhan PT Perta Arun Gas untuk memberikan jasa layanan terbaik kepada konsumen.

MANAJEMEN MUTU G4-15Pemantauan kualitas produk dilaksanakan Perusahaan melalui Manajemen Mutu, yang menjadi tanggung jawab fungsi Quality Management & Health, Safety and Environmental (QM & HSE) bersama dengan

In general, business revenue of PT Perta Arun Gas during 2017 rises 2% compared to 2016. The business revenues in 2017 is USD 77,666,342, while revenues in 2016 was USD 76,176,652.

EARNINGS AND NET INCOMEG4-EC1

The Consolidated Comprehensive Income of PT Perta Arun Gas in 2017 is USD 24,521,838. It decreases 3% compared to the year 2016 amounted to USD 25,275,340. A portion of the profits earned by the Company, then distributed to all stakeholders. A description of this matter is provided in a separate chapter in this Report.

All Business Revenues are derived from the Company’s business activities, including the Regasification and O & M services business, no revenues are obtained as financial assistance from the Government. G4-EC4

The increasing revenue in 2017 is inseparable from the Company’s success in expanding their business. This achievement demands PT Perta Arun Gas to provide the best service to customers.

QUALITY MANAGEMENT G4-15The product quality supervision is carried out by the Company through Quality Management, of which is the responsibility of Quality Management & Health, Safety and Environmental (QM & HSE) functions with the



Area operasi. fungsi QM & HSE dipimpin seorang Manajer dan bertanggung jawab kepada President Director dan Technical & Operation Director.

Penerapan Manajemen Mutu mempunyai arti penting dalam mencapai optimalisasi usaha. Penerapan Manajemen Mutu dilakukan menyeluruh dalam setiap tingkatan organisasi maupun proses usaha, termasuk di seluruh Area operasi. Penerapan Manajemen Mutu dibarengi pelaksanaan praktik-praktik terbaik kesehatan, keselamatan, keamanan dan lindung lingkungan (K3LL), untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan. G4-PR1

Kesungguhan dalam menerapkan Manajemen Mutu dan K3LL, menjadikan Perusahaan selama tahun 2016 tidak pernah dihadapkan pada insiden. Baik insiden terkait pelanggaran kepatuhan pada regulasi yang diberlakukan Pemerintah, maupun kesepakatan kontrak dengan para pelanggan. G4-PR2

Penerapan Manajemen Mutu di lingkungan PT Perta Arun Gas terdiri dari 4 pilar penting, yakni:1. Quality Management Assessment (QMA)

melalui Pertamina Quality Assessment (PQA) berbasis Kriteria Kinerja Ekselen Pertamina (KKEP)

2. Continuous Improvement Program (CIP)3. Knowledge Management (KOMET)4. Standarization Management (SM)

DEWAN MANAJEMEN MUTUHingga 31 Desember 2017, PT Perta Arun Gas belum memiliki Dewan Manajemen Mutu dan akan dibentuk pada tahun 2018.

PENERAPAN MANAJEMEN MUTUG4-15

Hingga akhir tahun 2017 Perta Arun Gas telah menerapkan Manajemen Mutu, yang meliputi:

Operations Area. QM & HSE function is led by a Manager and it is responsible to President Director and Technical & Operation Director.

Implementation of Quality Management is important in optimizing business. Quality Management is conducted thoroughly in each level of organization and business process, including in all Operational Area. It is accompanied by the implementation of best practices of health, safety, security and environment protection (K3LL), to minimize the impact. G4-PR1

Thein implementing Quality and K3LL Management, making the Company during 2016 was never faced with incidents. Both incidents relate to compliance violations to regulations imposed by the Government, as well as contractual agreements with customers.

G4-PR2

The implementation of Quality Management in PT Perta Arun Gas consists of 4 important pillars, namely:1. Quality Management Assessment (QMA)

through Quality Assessment of Pertamina (PQA) based on PERTAMINA Performance Criteria (KKEP)


QUALITY MANAGEMENT BOARDAs of 31 December 2017, PT Perta Arun Gas does not have a Quality Management Board and will be established in 2018.

IMPLEMENTATION OF QUALITY MANAGEMENT G4-15Until the end of 2017, Perta Arun Gas has implemented these Quality Management conducts:




Keutamaan Terhadap PelangganPT Perta Arun Gas senantiasa mengutamakan terhadap pelanggan. Selain menerapkan manajemen mutu, keutamaan terhadap pelanggan juga diwujudkan melalui penerapan standar tinggi terkait kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Kepuasan Pelanggan G4-PR5Keutamaan terhadap pelanggan juga diwujudkan dalam bentuk memberikan pelayanan terbaik yang memuaskan para pelanggan dengan melakukan survey kepuasan pelanggan. Tahun 2017 Perta Arun Gas telah melaksanakan survei kepuasan pelanggan pada saat Rakor Malang dan membuat memo perbaikan yang berkaitan pada fungsi terkait.

PT Perta Arun Gas melakukan pemantauan terhadap kepuasan dan keluhan pelanggan saat ini dilakukan sesuai dengan standard ISRS 7 dengan hasil sebagai berikut:


Priority to CustomerPT Perta Arun Gas always prioritizes the customers. In addition to implementing quality management, customer priority is also manifested through implementation of high standards related to health, safety and security in running their business activities.

Customer Satisfaction G4-PR5Customer’s priority is also manifested in the form of providing the best service that satisfies customers by conducting customer satisfaction survey. In 2017 Perta Arun Gas has conducted a customer satisfaction survey at the time of Rakor Malang and made memo related improvements on related functions.

PT Perta Arun Gas supervises current customer satisfaction and complaints in accordance to ISRS 7 standard with the following results:

CUSTOMER SATISFACTION

Plant Safet

y

Product Quality

Plant Reli

ability

Regasifi

catio

n Operatio

n

Vesse

l Bert

hing Operatio

n

Vesse

l Disc

harging Time

Response

to Custo

mers’ N

eeds

Environmen

t

Documen

tation

Security

Related

Issu

es

93%87% 85% 85%87% 88% 88%

83%91%

77%

Good Level Limit80%



Pengelolaan Rantai Pasokan G4-12Pelaksanaan Proses Pengadaan Barang & Jasa mengacu kepada Surat Keputusan Direktur Utama PT PERTAMINA (PERSERO) No. Kpts-43/C00000/2015-S0 tanggal 08 Oktober 2015 tentang Sistem & Tata Kerja Pengadaan Barang/Jasa.

Pengelolaan rantai pasokan di lingkup Perta Arun Gas dilaksanakan oleh fungsi Procurement, yang dipimpin seorang Manager yang bertanggung jawab kepada President Director. Fungsi Procurement bertugas mengatur penyelenggaraan kontrak kerja dengan perusahaan-perusahaan pemasok, baik pemasok lokal maupun nasional.

Perusahaan mengelola rantai pasokan yang mencakup pengadaan jasa alih daya, material dan jasa operasional, jasa logistik, serta jasa perkantoran dan perumahan. Realisasi Komit PO nilai pengadaan barang dan jasa pada tahun 2017 mencapai sebesar ekivalen Rp336.500.430.866 (Rp262.091.633.066 + USD5,480,100). Jumlah tersebut naik 66% dibanding tahun 2016 sebesar Rp220.848.584.807.

Management of Supply Chain G4-12Goods & Services Procurement Process refers to the Decree of the President Director of PT PERTAMINA (PERSERO) no. Kpts-43/C00000/2015-S0 dated 08 October 2015 regarding Goods/Services Procurement System.

The supply chain management in Perta Arun Gas is carried out by Procurement function, led by a Manager who is responsible to President Director. The Procurement function shall manage the working contracts with both local and national supplier companies.

The Company manages the supply chain that includes the provision of outsourcing services, materials and operational services, logistics services, also office and residential services. The realization of the PO Commit of procurement of goods and services in 2017 amounted to equivalent of Rp336.500.430.866 (Rp262.091.633.066 + USD5,480,100). The amount is increasing 66% compared to the 2016 which was Rp 220.848.584.807.



PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS

LAPORAN TERINTEGRASI 2017STATEMENTS OF RESPONSIBILITY OF THE BOARD

OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS REGARDING 2017 INTEGRATED REPORT


PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN INTEGRASI TAHUN BUKU 2017Statements of Responsibility of The Board of Commissioners and Directors Regarding 2017 Integrated Report

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Terintegrasi PT Perta Arun Gas tahun buku 2017 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Terintegrasi Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We the undersigned hereby declare that the information contained in this Integrated Report of PT Perta Arun Gas for financial year 2017 has been completed and we are fully responsible for the accuracy of the content in the Company’s Integrated Report.

This statement has been made truthfully.


HENDROYONOKomisaris Utama / President Commissioner

Periode: 1 Januari - 31 Desember 2017January 1 - December 31, 2017

DIDIK SASONGKO WIDIKomisaris / Commissioner

Periode: 1 Januari - 29 September 2017January 1 - September 29, 2017

SETYORINI TRI HUTAMIKomisaris / Commissioner




Periode: 1 Januari - 29 September 2017January 1 - September 29, 2017

BUDIYANATechnical & Operation Director


BUDI AMBARDI WIJONOFinance & General Support Director

Periode: 1 Januari - 14 April 2017January 1 - April 14, 2017

ISRO MUKHIDINFinance & General Support DirectorPeriode: 18 Juli - 31 Desember 2017

July 18 - December 31, 2017


LAMPIRANATTACHMENTS


KEBIJAKAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)

Segenap Direksi dan Pekerja yakin dan percaya bahwa Keselamatan, Kesehatan Kerja

dan Lindungan Lingkungan (K3LL) merupakan hak dasar dan kebutuhan setiap orang.

Seluruh pekerja yakin bahwa “zero accident” bisa dicapai dan insiden bisa

dicegah/diminimalisir, dengan usaha aktif dan berkesinambungan oleh seluruh pekerja.

Dengan dasar kepercayaan dan keyakinan tersebut di atas, segenap Direksi, Pekerja

dan Mitra Kerja selalu berkomitmen dan bersikap aktif serta koperatif terhadap K3LL

dengan :

1. Memenuhi peraturan K3LL dan persyaratan terkait lainnya yang berlaku.

2. Menjadikan K3LL sebagai tanggungjawab bersama dan budaya kerja perusahaan.

3. Menetapkan, mentelaah tujuan dan sasaran K3LL, serta melakukan perbaikan

berkelanjutan.

4. Menempatkan aspek K3LL sama pentingnya dan terintegrasi dengan aspek lain di

dalam organisasi perusahaan serta menjadikannya sebagai daya saing dan nilai

tambah perusahaan.

5. Menjadikan K3LL sebagai prioritas yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap

pengambilan keputusan.

PT Perta Arun Gas President Director

Teuku Khaidir


INDEKS ISI GRI G4GRI G4 CONTENT INDEX


INDIKATORIndicator

HALPage DESKRIPSI DESCRIPTION

STRATEGI DAN ANALISIS / STRATEGY AND ANALISYS

G4-1 24 Laporan Pemangku Kebijakan Senior Report from Chief Executive Officer

G4-2 190 Deskripsi dampak, risiko dan peluang utama Description of key impacts, risks, and opportunities

PROFIL ORGANISASI / ORGANIZATION PROFILE

G4-3 46 Nama organisasi Name of the organization

G4-4 46, 47 Bidang usaha, produk, dan layanan utama Primary business line, product, and services

G4-5 9 Lokasi kantor pusat Location of head office

G4-6 51, 54, 63 Wilayah operasi Operations area

G4-7 48, 63 Kepemilikan saham dan bentuk hukum Share ownership and legal form

G4-8 48, 51, 54, 63 Pasar yang dilayani Markets served

G4-9 16, 18, 78 Skala organisasi Scale of the organization

G4-10 46, 78 Komposisi pegawai Composition of employees

G4-12 224 Rantai pasokan organisasi Supply chain of the organization

G4-13 48 Perubahan signifikan organisasi Significant changes of the organization

G4-14 186, 210 Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahan dan kehati-hatian

Precautionary and prudence principles implementation approach

G4-15 222, 223 Prinsip-prinsip, atau inisiatif keberlanjutan eksternal lainnya di mana organisasi ikut serta atau memberikan dukungan

Externally sustainability charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or which it endorses

MATERIAL DAN BOUNDARY TERIDENTIFIKASI / IDENTIFIED MATERIAL ASPECTS AND BOUNDARIES

G4-18 10 Proses menentukan isi laporan dan pembatasan

Process for defining report content and boundaries

G4-19 10 Daftar aspek material teridentifikasi List of identified material aspects

G4-20 11 Batasan aspek material di dalam organisasi Material aspect boundary within the organization

G4-21 11 Batasan aspek material di luar organisasi Material aspect boundary outside the organization

G4-22 9 Pernyataan ulang terhadap laporan tahun sebelumnya

Restatement provided in the previous report

KETERLIBATAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN / STAKEHOLDER ENGAGEMENT

G4-24 203 Daftar kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan

List of stakeholder groups engaged

G4-25 203 Dasar identifikasi dan pemilihan pemangku kepentingan

Basis for identification and selection of stakeholders

G4-26 203 Pendekatan organisasi untuk pelibatan pemangku kepentingan

Organization approach to stakeholder engagement

G4-27 203 Topik dan masalah utama yang telah disampaikan melalui pelibatan pemangku kepentingan

Key topics and concerns have been raised through stakeholder engagement


INDIKATORIndicator


PROFIL LAPORAN / REPORTING PROFILE

G4-28 8 Periode pelaporan Reporting period

G4-29 8 Waktu penerbitan laporan terdahulu Date of previous report

G4-30 8 Siklus pelaporan Reporting cycle

G4-31 9 Kontak perusahaan Contact address

G4-32 9 Indeks GRI GRI Content Index

G4-33 9 Penilai Eksternal External Assurance

TATA KELOLA / GOVERNANCE

G4-34 143, 154, 155, 165

Struktur organ tata kelola Structure of governance body

G4-35 200, 203 Proses pendelegasian kewenangan atas topik-topik sosial, ekonomi dan lingkungan

Process for delegating authority for economic, environmental and social topics

G4-36 200 Posisi level eksekutif dalam mengelola isu keberlanjutan

Executive-level position in managing sustainability issues

G4-38 154, 155 Komposisi badan tata kelola Governance body composition

G4-39 165 Rangkap jabatan organ tata kelola tertinggi Double post in the highest governance organ

G4-40 150, 155 Proses pencalonan dan pemilihan organ tata kelola tertinggi

Process of nominating and selecting highest governance body

G4-41 166 Proses badan tata kelola tertinggi dalam mengelola konflik

Process of highest governance organ in managing conflict

G4-42 56, 57 Visi, Misi dan Tujuan Organisasi Vision, Mission, Goals and Values of Organization

G4-43 156 Pelatihan badan tata kelola Training of governance organ

G4-44 146, 162, 163

Penilaian kinerja organ tata kelola tertinggi Highest governance body performance body

G4-45 183 Identifikasi dan pengelolaan risiko Risk identification and management

G4-46 183 Peninjauan proses manajemen risiko Risk management process review

G4-47 157, 183 Review terhadap tata kelola dan dampak keberlanjutan

Review on governance and sustainability impact

G4-48 9 Pengesahan pelaporan Reporting legitimation

G4-49 145, 196 Komunikasi dan penyampaian informasi kritis

Communication and delivery of critical information

G4-51 151, 160 Kebijakan remunerasi Remuneration policy

ETIKA DAN INTEGRITAS / ETHICS AND INTEGRITY

G4-56 138, 143 Nilai organisasi Organization value

G4-57 138, 143, 192, 196

Mekanisme dalam memperoleh saran atas perilaku hukum

Mechanism in receiving suggestion on legal actions

G4-58 138, 143, 192

Pelaporan pelanggaran dan perilaku tidak etis Report unlawful and unethical behavior


INDIKATORIndicator


EKONOMI / ECONOMIC

Aspek: Kinerja Ekonomi Perusahaan / Aspect: Company Economic Performance

G4-DMA 10 Pendekatan manajemen Perusahaan Management approach of the Company

G4-EC1 16, 221 Nilai ekonomi langsung yang diperoleh dan didistribusikan

Direct economy value generated and distributed

G4-EC4 221 Penerimaan bantuan finansial dari Pemerintah Financial assistance from Government

LINGKUNGAN / ENVIRONMENT

Aspek: Emisi / Aspect: Materials Using


G4-EN15 218 Emisi gas rumah kaca langsung Direct green-house gas emission (Scope 1)

G4-EN19 219 Pengurangan emisi gas rumah kaca Green-house gas emission reduction

G4-EN20 220 Emisi dari bahan penipis ozon Emission from Ozone Depleting Substances

Aspek: Effluent dan Limbah / Aspect: Effluent and Waste


G4-EN22 220 Kualitas dan tujuan air yang dibuang Total water discharge by quality and destination

G4-EN23 220 Limbah berdasarkan jenis dan metode pengolahan

Weight of waste by type and disposal method

G4-EN26 220 Nilai keanekaragaman hayati dari badan air Biodiversity value from water body

Aspek: Kepatuhan / Aspect: Compliance


G4-EN29 195 Jumlah denda akibat ketidak patuhan peraturan lingkungan

Monetary value of fines and sanction for non-compliance with environmental laws

KETENAGAKERJAAN / LABOUR

Aspek: Ketenagakerjaan / Aspect: Employment


G4-LA1 79 Perputaran pekerja dan jumlah karyawan baru Employee turnover and new employee hired

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja / Aspect: Occupational Health and Safety


G4-LA6 79 Jumlah kecelakaan kerja Total work accident rate

G4-LA8 83 Klausul K3 dalam PKB HSE topics covered in formal agrrement

Aspek: Keberagaman dan Kesetaraan Peluang / Aspect: Diversity and Equal Opportunity


G4-LA12 78 Komposisi dan keberagaman organ tata kelola Program for skills management and long life learning


INDIKATORIndicator


HAK ASASI MANUSIA / HUMAN RIGHTS

Aspek: Ketenagakerjaan / Aspect: Employment


G4-HR1 83, 216 Klausa HAM dalam kontrak investasi Human rights clauses and screening in investment agreements and contracts

Aspek: Anti Korupsi / Aspect: Anti-Corruption


G4-SO4 143, 197 Sosialisasi anti korupsi Anti corruption socialization

Aspek: Kebijakan Publik / Aspect: Public Policy


G4-SO6 143 Nilai kontribusi politik Value political conribution

Aspek: Kepatuhan / Aspect: Compliance


G4-SO8 195 Jumlah denda insiden ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan

Monetary value of significant fines for non-compliances with laws

Semua standar dan indikator kinerja yang dilaporkan telah melalui proses verifikasi internal namun belum mendapat assurance dari assuror eksternal.All performance standard and indicator reported have been verified internally but not earned assurance from external assuror.


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TAHUN BUKU 2017

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED IN 2017

PT Perta Arun Gas Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ Financial statements as of December 31, 2017 and for the year then ended

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERTA ARUN GAS

LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2017 AND

FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Table of Contents

Lampiran/ Schedule Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan ............................................... 1 ........................ Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and Other

Komprehensif Lainnya… ............................................ 2 ................................ Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ............................................ 3 ....................... Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas ........................................................... 4 .................................. Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan .................................... 5 .................... Notes to the Financial Statements

***************************


PT PERTA ARUN GAS

Lampiran 1/1 Schedule

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.

LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2017

(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

Catatan/ 2017 Notes 2016

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 14.112.764 4,20b 28.364.691 Cash and cash equivalents Piutang usaha, neto 16.008.738 5,20b 11.433.994 Trade receivables, net Piutang lain-lain 1.516.637 6,20b 2.269.813 Other receivables Uang muka dan Advances and biaya dibayar dimuka 2.283.201 7 4.911.716 prepayments Pajak dibayar dimuka 10.047.217 13a 8.657.884 Prepaid tax

Jumlah aset lancar 43.968.557 55.638.098 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap, neto 86.327.833 8 91.733.744 Fixed assets, net Aset pajak tangguhan 271.757 13d 157.850 Deferred tax assets Aset tidak lancar lainnya 2.481.537 9 2.237.208 Other non-current assets

Jumlah aset tidak lancar 89.081.127 94.128.802 Total non-current assets

JUMLAH ASET 133.049.684 149.766.900 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 13.528.025 10,20b 9.776.009 Trade payables Utang pajak 1.966.241 13b 5.058.811 Taxes payable Biaya yang masih harus dibayar 15.510.837 12,20b 15.342.010 Accrued expenses Bagian lancar atas Current portion of Pinjaman jangka panjang 10.000.000 20b - Current portion of Liabilitas lancar lainnya 313.730 11 1.609.710 long-term borrowing

Jumlah liabilitas jangka pendek 41.318.833 31.786.540 Total current liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Pinjaman jangka panjang Long-term loan,

setelah dikurangi bagian lancar 51.582.225 20b 83.374.755 net-off current portion Employee benefit Liabilitas imbalan kerja karyawan 42.365 21.182 liabilities

Jumlah liabilitas jangka panjang 51.624.590 83.395.937 Total non-current liabilities

JUMLAH LIABILITAS 92.943.423 115.182.477 TOTAL LIABILITIES


PT PERTA ARUN GAS




LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2017



EKUITAS EQUITY Modal saham Share capital Modal dasar - ditempatkan Authorized - fully issued dan disetor penuh 2.000 and paid-up 2,000 saham dengan nilai shares at par value of nominal Rp1.000.000 Rp1,000,000 (full amount) (nilai penuh) per saham 177.567 14 177.567 per shares Saldo laba 39.928.694 34.406.856 Retained earnings

JUMLAH EKUITAS 40.106.261 34.584.423 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS 133.049.684 149.766.900 AND EQUITY


PT PERTA ARUN GAS

Lampiran 2 Schedule



LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017



Pendapatan usaha 77.666.342 16 76.176.652 Revenue Beban pokok pendapatan (28.434.329) 17 (28.233.434) Cost of revenue

LABA BRUTO 49.232.013 47.943.218 GROSS PROFIT

Beban umum dan General and administrative administrasi (7.632.703) 18 (7.905.321) expenses Beban keuangan (4.985.341) 19 (4.828.759) Finance costs Penghasilan keuangan 298.361 148.862 Finance income Foreign exchage Kerugian selisih kurs, neto (587.464) (685.781) loss, net Beban lain-lain, neto (3.461.128) 21 (938.004) Other expense, net

LABA SEBELUM PROFIT BEFORE PAJAK PENGHASILAN 32.863.738 33.734.215 INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN (8.339.949) 13c (8.458.875) INCOME TAX EXPENSE

LABA TAHUN PROFIT BERJALAN 24.523.789 25.275.340 FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAINNYA (1.951) - INCOME

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 24.521.838 25.275.340 INCOME FOR THE YEAR


PT PERTA ARUN GAS

Lampiran 3 Schedule



LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2017 (Expressed in US Dollars,

unless otherwise stated) Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Attributable to owners of the parent

Pendapatan Modal Saldo komprehensif Total saham/ laba/ lainnya/Other ekuitas/ Share Retained comprehensive Total capital earnings income equity

Balance as at Saldo 31 Desember 2015 177.567 15.084.829 - 15.262.396 December 31, 2015 Laba tahun berjalan - 25.275.340 - 25.275.340 Profit for the year Dividen - (5.953.313) - (5.953.313) Dividend Balance as at Saldo 31 Desember 2016 177.567 34.406.856 - 34.584.423 December 31, 2016 Laba tahun berjalan - 24.523.789 - 24.523.789 Profit for the year Dividen - (19.000.000) - (19.000.000) Dividend Pendapatan komprehensif lainnya - - (1.951) (1.951) Other comprehensive income Balance as at Saldo 31 Desember 2017 177.567 39.930.645 (1.951) 40.106.261 December 31, 2017


PT PERTA ARUN GAS

Lampiran 4 Schedule



LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED

December 31, 2017 (Expressed in US Dollars,

unless otherwise stated) 2017 2016

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 76.835.905 76.176.652 Receipts from customers Penerimaan kas dari aktivitas Cash receipts from other operating

operasi lainnya 266.227 1.088.997 activities

Kas neto yang dihasilkan dari Net cash generated from aktivitas operasi 77.102.132 77.265.649 operating activities

Pembayaran kas pada pemasok (14.527.664) (15.762.536) Cash paid to suppliers Pembayaran kas pada pekerja (5.612.412) (6.368.316) Cash paid to employees Pembayaran kas premi asuransi (213.067) (370.128) Cash paid for insurance premiums Pembayaran kas aktivitas operasi Cash paid for other operating lainnya (9.985.004) (15.003.630) activities Pembayaran kas untuk pajak Cash paid to tax penghasilan (13.157.727) (9.606.735) income tax paid

Arus kas neto yang diperoleh Net cash flows provided dari aktivitas operasi 33.606.258 30.154.304 by operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITY Penambahan aset tetap (1.481.233) (6.398.785) Additions to fixed assets

Arus kas neto yang digunakan Net cash flow used for untuk aktivitas investasi (1.481.233) (6.398.785) investing activity

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Pembayaran dividen (19.000.000) (5.953.313) Dividend payment Pembayaran pinjaman (26.787.537) (19.257.163) Debt repayment

Arus kas neto yang digunakan Net cash flows used in untuk aktivitas pendanaan (45.787.537) (25.210.476) financing activities

PENURUNAN NETO NET DECREASE IN KAS DAN SETARA KAS (13.662.512) (1.454.957) CASH AND CASH EQUIVALENTS Efek perubahan nilai kurs Effect of exchange rate changes

pada kas dan setara kas (589.415) (685.781) on cash and cash equivalents SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS PADA AWAL TAHUN 28.364.691 30.505.429 AT BEGINNING OF THE YEAR

SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENT PADA AKHIR TAHUN 14.112.764 28.364.691 AT THE END OF THE YEAR


PT PERTA ARUN GAS


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2017


1. UMUM 1. GENERAL

PT Perta Arun Gas (“Perusahaan”) didirikan, berdasarkan akta notaris Marriane Vincentia Hamdani, S.H. No. 22 tanggal 18 Maret 2013. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-17317.AH.01.01 tanggal 4 April 2013.

PT Perta Arun Gas (the “Company”) was established by virtue of Notarial Deed No. 22 dated March 18, 2013 of Marriane Vincentia Hamdani, S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-17317.AH.01.01 dated April 4, 2013.

Perusahaan berdomisili di Jakarta, dengan kantor pusatnya beralamat di Patra Jasa Office Tower, Lantai 1, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 33-34, Jakarta Selatan, 12950. Fasilitas kilang Perusahaan berlokasi di Blang Lancang, Lhokseumawe, Aceh Utara.

The Company is domiciled in Jakarta, with its head office located at the Patra Jasa Office Tower, 1st Floor, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 33-34, South Jakarta, 12950. The Company’s plant site is located in Blang Lancang, Lhokseumawe, North Aceh.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menyelenggarakan usaha penerimaan dan regasifikasi gas alam cair termasuk aktivitas terminal dan penyimpanannya, dan jasa pengoperasian dan perawatan untuk Treating Unit dan Sulfur Recovery Unit untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama.

In accordance with the Company’s Articles of Association, the scope of the Company’s activities include the receipt and regasification of liquified natural gas including related terminal and storage activities, and operations and maintenance services involving a Treating Unit and a Sulfur Recovery Unit for Production Sharing Contractors.

Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2017:

2017 2016

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Hendroyono Hendroyono President Commissioner Komisaris Komisaris

Didik Sasongko W Setyorini Tri Hutami

Didik Sasongko W Setyorini Tri Hutami

Commissioner Commissioner

Direksi

Directors

Direktur Utama - Teuku Khaidir President Director Direktur Keuangan dan Umum

Isro Mukhidin Budi Ambardi Wijono Finance and General Support Director

Direktur Teknis dan Budiyana Budiyana Technical and Operations Director

Pada tanggal 31 Desember 2017, Perusahaan mempunyai 21 karyawan perbantuan dan 36 karyawan tetap (tidak diaudit)

As of December 31, 2017, the Company has 21 seconded employees and 36 permanent employees, respectively (unaudited).


PT PERTA ARUN GAS





1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Berdasarkan Sirkuler Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) PT Perta Arun Gas tentang pemberhentian Direktur Utama, masa tugas Teuku Khaidir sebagai Direktur Utama berakhir pada tanggal 29 September 2017. Pada tanggal 4 Desember 2017, berdasarkan Surat dari Dewan Komisaris No. 013/DK-PAG/2018-S0 tentang Pelaksana Tugas Harian, Dewan Komisaris menunjuk Isro Mukhidin sebagai Pelaksana Tugas Harian (“PTH”) Direktur Utama PT Perta Arun Gas terhitung mulai tanggal 4 Desember 2017 sampai dengan 31 Desember 2017.

Based on the Circular General Shareholders Meeting ("GSM") of PT Perta Arun Gas concerning the dismissal of President Director, the years of service of Teuku Khaidir was ended on September 29, 2017. On December 4, 2017, based on the Letter from the Board of Commissioners No.013/DK-PAG/2018-S0 on Daily Executives, the Board of Commissioners appointed Isro Mukhidin as PTH President Director of PT Perta Arun Gas effective from December 4, 2017 to December 31, 2017.

Pada tanggal 28 Februari 2018, berdasarkan Surat dari Dewan Komisaris No. 004/DK-PAG/2018-S0 tentang Pelaksana Tugas Harian, Dewan Komisaris menunjuk Isro Mukhidin sebagai Pelaksana Tugas Harian (“PTH”) Direktur Utama PT Perta Arun Gas terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 sampai dengan 31 Maret 2018.

Subsequently, on Februari 28, 2018, based on the Letter from the Board of Commissioners No.004/DK-PAG/2018-S0 on Daily Executives, the Board of Commissioners appointed Isro Mukhidin as PTH President Director of PT Perta Arun Gas effective from March 1, 2018 to March 31, 2018.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan. Kebijakan akuntansi telah diaplikasikan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Company. These accounting policies were applied consistently in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2017 and 2016.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of financial statements

Laporan akuntansi dan pelaporan keuangan yang diterapkan oleh Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The accounting and financial reporting policies adopted by the Company conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali aset dan liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas.

The financial statements have been prepared under the historical cost convention, except for financial assets and financial liabilities at fair value through profit or loss, and using the accrual basis except for the statement of cash flows.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan arus kas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“AS$”), kecuali dinyatakan lain.

Figures in the financial statements are expressed in United States Dollars (“US$”), unless stated otherwise.


PT PERTA ARUN GAS





2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

(lanjutan) a. Basis of preparation of financial statements

(continued)

Laporan keuangan Perusahaan telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 15 Maret 2018.

The Company’s financial statements were completed and authorized for issue once by the Company’s Directors on March 15, 2018.

Kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan yang diterapkan oleh Perusahaan sesuai dengan standar akuntasi keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”). Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 oleh Perusahaan.

The accounting and financial reporting policies adopted by the Company conform to the Indonesian financial accounting standards, which are based on Indonesian Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”). The accounting policies were applied consistently in the preparation of the financial statements as of December 31, 2017 and 2016.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of the financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and assumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan b. Changes in accounting policies and

disclosures

i. Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan efek material terhadap laporan keuangan

i. The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the financial statements

Standar baru, revisi terhadap standar yang telah ada dan interpretasi berikut ini, telah diterbitkan dan wajib untuk diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku Perusahaan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 atau periode setelahnya. Perusahaan telah mengadopsinya tetapi tidak ada dampaknya karena tidak relevan terhadap bisnis Perusahaan saat ini.

The following new standards, amendments to existing standards and interpretations have been published and are mandatory for the first time adoption for the Company’s financial year beginning on January 1, 2017 or later periods. The Company has adopted them but they have no impact since they are not currently relevant to the Company’s business.

- Amandemen PSAK 1 (2015): Penyajian

Laporan Keuangan; - Amendments to SFAS 1 (2015):

Presentation of Financial Statements; - PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan

Keuangan Interim - SFAS 3 (Improvement 2016): Interim

Financial Reporting


PT PERTA ARUN GAS








pengungkapan (lanjutan) b. Changes in accounting policies and

disclosures (continued)

i. Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan efek material terhadap laporan keuangan (lanjutan)

i. The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the financial statements (continued)

- PSAK 24 (Penyesuaian 2016): imbalan

Kerja - SFAS 24 (Improvement 2016):

Employee Benefit - PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset

Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

- SFAS 58 (Improvement 2016): Non-current Assets held for sale and Discontinued Operation

- PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan

- SFAS 60 (Improvement 2016): Financial Instruments: Disclosures

- PSAK 70 (2016): Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak;

- SFAS 70 (2016): Accounting for Assets and Liabilities Tax Amnesty;

ii. Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif

ii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective

- Amandemen PSAK 2: Laporan Arus

Kas tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan. Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.

- Amendment to SFAS 2: Statement of Cash Flows on the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted. This amendment requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and noncash.

- Amandemen PSAK 46: Pajak

Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.

- Amendment to SFAS 46: Income Taxes on the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted. This amendment clarifies that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized, estimates of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeding their carrying amounts.


PT PERTA ARUN GAS










ii. Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)

ii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued)

- Penyesuaian PSAK 67: Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain, berlaku efektif 1 Januari 2018. Penyesuaian PSAK ini mengklarifikasi bahwa persyaratan pengungkapan dalam PSAK 67, diterapkan pada setiap kepentingan dalam entitas yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

- Improvement to SFAS 67: Disclosure of Interest in Other Entities, effective January 1, 2018. This improvement clarifies that the disclosure requirements in SFAS 67, are also applied to any interest in an entity classified in accordance with SFAS 58: Non-Current Assets Purchased for Sale and Discontinued Operations.

- PSAK 71: Instrumen Keuangan, berlaku

efektif 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan. PSAK ini merevisi persyaratan terkait klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan, termasuk model kerugian kredit ekspektasian untuk menghitung penurunan nilai aset keuangan, dan persyaratan akuntansi lindung nilai secara umum yang baru.

- SFAS 71: Financial Instruments, effective January 1, 2020 with earlier application is permitted. This SFAS revised the requirements related to the classification and measurement of financial instruments, including the expectation credit loss model for calculation of impairment of financial assets, and new general hedging accounting requirements.

- Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi,

berlaku efektif 1 Januari 2020, yang merupakan amandemen lanjutan dikarenakan oleh penerbitan PSAK 71. Standar yang diamandemen memberikan petunjuk bagi entitas yang mengeluarkan kontrak asuransi, terutama perusahaan asuransi, tentang bagaimana menerapkan PSAK 71.

- Amendment of SFAS 62: Insurance Contract, effective January 1, 2020 which is a consequential amendment due to the issuance of SFAS 71. The amended standard provides guidance for entity who's issuing insurance contract, especially insurance company, on how to implementing SFAS 71.

- PSAK 72 menggantikan sejumlah standar

akuntansi pendapatan yang ada saat ini, termasuk PSAK 23: Pendapatan, PSAK 34: Kontrak Konstruksi dan ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan.

- FSFAS 72 supersedes some current revenue accounting standards, including SFAS 23: Revenue, SFAS 34: Construction Contracts and IFAS 10: Customer Loyalty Programs.


PT PERTA ARUN GAS










ii. Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)

ii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued)

- PSAK 73: Sewa, berlaku efektif

1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan khusus bagi entitas yang telah menerapkan PSAK 72 yang menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal khususnya untuk penyewa. Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa

- SFAS 73: Lease, effective January 1, 2020 with earlier application is permitted only for entities that apply SFAS 72 which establishes the principles of recognition, measurement, presentation, and disclosure of leases by introducing a single accounting model specifically for lessee. Lessee are required to recognize right-of-use assets and lease liabilities

- Amandemen PSAK 71: Instrumen

Keuangan tentang fitur percepatan pelunasan dengan kompensasi negatif yang mengatur bahwa aset keuangan dengan fitur percepatan pelunasan yang dapat menghasilkan kompensasi negatif memenuhi kualifikasi sebagai arus kas kontraktual yang berasal semata dari pembayaran pokok dan bunga. Penerapan dini amandemen ini diperkenankan.

- Amendment of SFAS 71: Financial Instruments regarding prepayment features with negative compensation which regulates that financial assets wich prepayment features that can results negative compensation meets qualification as contractual cashflows that are solely payments of principal and interest. Early application of this ammendment is permitted.

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.

c. Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi c. Related parties transactions

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 (Penyesuaian 2015), ”Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

The Company enters into transactions with related parties as defined in SFAS 7 (Revised 2015), "Related Party Disclosures". All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to these financial statements.


PT PERTA ARUN GAS







d. Instrumen keuangan d. Financial instruments

i. Aset keuangan

Pengakuan awal Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Pengklasifikasian ini tergantung pada hakekat dan tujuan aset keuangan diperoleh dan ditetapkan pada saat pengakuan awal. Tidak terdapat klasifikasi aset keuangan Perusahaan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (HTM).

i. Financial assets

Initial recognition Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge. The classification depends on the nature and purpose for which the asset was acquired and is determined at the time of initial recognition. The Company has not classified any of its financial assets as held to maturity (HTM).

Aset keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diakui pada nilai wajar melalui laba rugi nilai wajar tersebut, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatributasikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs are added to the fair value.

Pengukuran setelah pengakuan Subsequent measurement

Pengukuran setelah pengakuan awal atas aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

- Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi. - Financial assets at fair value through

profit or loss.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.


PT PERTA ARUN GAS







d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan (lanjutan) Subsequent measurement (continued)

- Pinjaman yang diberikan dan piutang

- Loans and receivable

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.

- Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

- Available-for sale (AFS) financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is reclassified to the Company’s statements of profit and loss and other comprehensive income as a reclassification adjustment.

Penghentian pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:

A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a Company of similar financial assets, is derecognized when:

- hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

- the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or


PT PERTA ARUN GAS







d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued) - Perusahaan telah mengalihkan hak

untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset keuangan tersebut.

- the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Apabila Perusahaan telah mengalihkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mengalihkan maupun memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mengalihkan pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

When the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a “pass-through” arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset.


PT PERTA ARUN GAS








ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan lainnya. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and other financial liabilities. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities recognized at amortized cost, include directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Perusahaan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan lainnya meliputi pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang Pemerintah, beban masih harus dibayar, liabilitas jangka panjang, utang lain-lain, utang obligasi, dan utang jangka panjang lain-lain.

The Company’s financial liabilities which are classified as other financial liabilities include short-term loans, trade payables, due to the Government, accrued expenses, long-term liabilities, other payables, bonds payable and other non-current payables.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

- Liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

- Financial liabilities at fair value through profit or loss

Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the Company’s statement of profit and loss and other comprehensive income.


PT PERTA ARUN GAS








ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

- Liabilitas keuangan pada biaya

perolehan diamortisasi Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.

- Financial liabilities at amortized cost

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method. At the reporting date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the Company statement of profit and loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method.

Penghentian pengakuan Derecognition

Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the Company’s statement of profit and loss and other comprehensive income.


PT PERTA ARUN GAS








ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liability (continued)

Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Metode Suku Bunga Efektif (SBE) The Effective Interest Rate (EIR) method

Metode SBE adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. SBE adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang (termasuk semua biaya yang diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SBE, biaya transaksi dan seluruh premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur dari aset keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat neto dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The EIR method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset and of allocating interest income over the relevant period. The EIR is the rate that exactly discounts the estimated future cash flows (including all fees and points received that form an integral part of the EIR, transaction costs and other premiums or discounts) throughout the expected life of the financial asset, or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount at initial recognition of the financial asset.

iii. Saling hapus antar instrumen keuangan iii. Offsetting financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial positions when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realize the assets and settle the liability simultaneously.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas termasuk kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu setahun atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas dinyatakan setelah dikurangi cerukan.

Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement and which are not used as collateral or are not restricted. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents are presented net of overdrafts.


PT PERTA ARUN GAS







f. Piutang usaha dan piutang lain-lain f. Trade and other receivables

Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan jasa regasifikasi dan jasa operation & maintenance dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due from customers for regasification and operations and maintenance services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.

Piutang lain-lain adalah jumlah tagihan dari pihak ketiga atau berelasi yang diberikan di luar kegiatan usaha biasa.

Other receivables are amounts due from third or related parties for transactions outside the ordinary course of business.

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi untuk penurunan nilai.

Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the EIR method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.

g. Persediaan g. Inventory

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode pertama-masuk, pertama-keluar (“FIFO”). Harga perolehan barang jadi terdiri dari bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya dan biaya overhead produksi (berdasarkan kapasitas normal operasi). Persediaan tidak mencakup biaya pinjaman. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi estimasi beban penjualan variabel.

Inventory are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined using the first-in, first-out (“FIFO”) method. The cost of finished goods comprises raw materials, direct labour, other direct costs and related production overheads (based on normal operating capacity). It excludes borrowing costs. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated variable selling expenses.

h. Sewa h. Leases

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa dibuat berdasarkan substansi perjanjian itu sendiri dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.

Determination whether an arrangement is, or contains, a lease is made based on the substance of the arrangement and assessment of whether fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets, and the arrangement conveys a right to use the asset.

Sewa di mana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) dibebankan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode sewa. Perusahaan tidak memiliki sewa pembiayaan.

Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor is classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to the profit or loss on a straight-line basis over the term of the lease. The Company does not enter into finance leases arrangement.


PT PERTA ARUN GAS







i. Biaya dibayar dimuka i. Prepayment

Biaya dibayar dimuka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode manfaat masing-masing biaya dibayar dimuka.

Prepayments are amortised on a straight-line basis over the estimated beneficial periods of the prepayments.

j. Aset tetap j. Fixed assets

Aset tetap disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan penyusutan, kecuali tanah yang diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Harga perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tersebut. Harga perolehan dapat mencakup pengalihan dari ekuitas atas keuntungan/(kerugian) yang timbul dari lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat untuk pembelian aset tetap dalam mata uang asing.

All fixed assets are stated at historical cost less depreciation, except for land which is recognised at cost and not depreciated. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the items. Cost may also include transfers from equity of any gains/(losses) on qualifying cash flow hedges of foreign currency purchases of fixed assets.

Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Perusahaan mendapat manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi dalam periode keuangan ketika biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the asset's carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the profit or loss during the financial period in which they are incurred.

Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian dari biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.

Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.

Tanah tidak disusutkan. Penyusutan aset lain dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan sampai dengan nilai sisanya selama masa manfaat yang diestimasi, sebagai berikut:

Land is not depreciated. Depreciation on other assets is calculated using the straight line method to allocate their cost up to the residual values over their estimated useful lives. As follows:

Tahun/Years

Kilang regasifikasi dan mesin 15 Regasification plant and machinery

Nilai sisa aset, masa manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.

The assets' residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.


PT PERTA ARUN GAS







j. Aset tetap (lanjutan) j. Fixed assets (continued)

Nilai tercatat aset segera diturunkan menjadi sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.

An asset's carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset's carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.

Keuntungan atau kerugian neto atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dan diakui pada “pendapatan/(beban) lain-lain - neto” dalam laporan laba rugi.

Net gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised within “other income/(expense) - net” in the profit or loss.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan manajemen.

The accumulated costs of the construction of buildings and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to property, plant and equipment when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use in the manner intended by management.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti biaya diskonto pinjaman, baik yang secara langsung atau tidak langsung digunakan untuk pendanaan konstruksi aset kualifikasian, dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai dikonstruksi. Untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung pada aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi ditentukan dari biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi penghasilan yang diperoleh dari investasi sementara atas dana hasil pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap jumlah yang dikeluarkan untuk memperoleh aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang tersedia selama periode, selain pinjaman yang secara spesifik diambil untuk tujuan memperoleh suatu aset kualifikasian.

Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings that are directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing cost incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying assets, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying assets. The capitalisation rate is the weighted average of the total borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, other than borrowings made specifically for the purpose of obtaining a qualifying assets.


PT PERTA ARUN GAS







k. Program pensiun dan imbalan kerja k. Pension plan and employee benefits

Kewajiban pensiun Pension obligations

Skema pensiun dapat diklasifikasikan sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti, tergantung pada substansi ekonomis syarat dan kondisi utama program tersebut. Program iuran pasti adalah program imbalan pasca kerja yang mewajibkan Perusahaan membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas terpisah. Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum dan konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada periode berjalan dan periode lalu.

Pension schemes are classified as either defined contribution plans or defined benefit plans, depending on the economic substance of the plan as derived from its principal terms and conditions. A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity. The Company has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employee the benefits relating to employee service in the current and prior periods.

Program imbalan pasti adalah program pensiun yang bukan merupakan program iuran pasti. Program imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pasca kerja yang akan diterima seorang karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu atau lebih faktor seperti usia, masa kerja, dan kompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan that is not a defined contribution plan. Typically, defined benefit plans define an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement. usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation.

Perusahaan harus menyediakan jumlah minimal imbalan pensiun sesuai dengan Undang-Undang (“UU”) Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”), mana yang lebih tinggi. PKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau PKB adalah program imbalan pasti.

The Company is required to provide a minimum amount of pension benefit in accordance with Labour Law No. 13/2003 or the Company’s Collective Labour Agreement (the “CLA”), whichever is higher. Since the CLA sets the formula for determining the minimum amount of pension benefits, in substance, pension plans under the Labour Law or the CLA represent defined benefit plans.


PT PERTA ARUN GAS







k. Program pensiun dan imbalan kerja

(lanjutan) k. Pension plan and employee benefits

(continued)

Kewajiban pensiun (lanjutan) Pension obligations (continued) Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara tahunan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat suku bunga obligasi perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Jika tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporat tersebut, digunakan tingkat suku bunga obligasi pemerintah.

The liability recognised in the statement of financial position in respect of the defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms of maturity approximating the terms of the related pension obligations. If there is no deep market for such bonds, the market rates on government bonds are used.

Beban yang diakui di laba rugi termasuk biaya jasa kini, beban/pendapatan bunga, biaya jasa lalu dan keuntungan/kerugian penyelesaian..

Expense charged to profit or loss includes current service costs, interest expense/income, past service cost and gains and losses on settlements.

Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba-rugi, kecuali perubahan pada program pensiun bergantung kepada sisa masa kerja karyawan untuk jangka waktu tertentu (periode hak atau vested). Dalam kasus ini, biaya jasa lalu diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode hak.

Past-service costs are recognised immediately in the profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.

l. Pengakuan pendapatan dan beban l. Revenue and expense recognition

Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima dari pelanggan atas penjualan jasa regasifikasi dan jasa Operation & Maintenance dalam aktivitas normal Perusahaan. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi PPN.

Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivables for the regasification and operations and maintenance services in the ordinary course of the Company activity. Revenue is shown net of VAT.


PT PERTA ARUN GAS







l. Pengakuan pendapatan dan beban

(lanjutan) l. Revenue and expense recognition

(continued)

Perusahaan mengakui pendapatan ketika jumlah pendapatan dapat diukur secara andal, besar kemungkinan manfaat ekonomis masa depan akan mengalir kepada entitas dan kriteria tertentu telah dipenuhi untuk setiap aktivitas Perusahaan seperti dijelaskan dibawah ini. Perusahaan menggunakan hasil historis, dengan mempertimbangkan tipe pelanggan, tipe transaksi dan persyaratan setiap transaksi sebagai dasar estimasi.

The Company recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity. and when specific criteria have been met for each of the Company's activities as described below. The Company bases its estimates on historical results, taking into consideration the type of customer, the type of transaction and the specifics of each arrangement.

Pendapatan dan penjualan jasa diakui pada saat Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan manfaat jasa kepada pembeli.

Revenue from services is recognised when the Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of the services.

Beban diakui pada saat terjadi dengan dasar akrual.

Expenses are recognised when incurred on an accrual basis.

m. Penjabaran mata uang asing m. Foreign currency translation

i. Mata uang fungsional dan penyajian i. Functional and presentation currency

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi ("mata uang fungsional").

Items included in the financial statements of the Company are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the "functional currency').

Laporan keuangan disajikan dalam Dolar Amerika Serikat ("Dolar AS" atau US$), yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.

The financial statements are presented in United States Dollars ("US Dollars”), which is the Company's functional and presentation currency.

ii. Transaksi dan saldo ii. Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang selain mata uang Dolar AS dikonversi menjadi Dolar AS menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berasal dari pembayaran atas transaksi-transaksi tersebut dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar AS menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun diakui dalam laporan laba rugi.

Transactions denominated in currencies other than US Dollars are converted into US Dollars at the exchange rate prevailing at the date of transaction. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year-end exchange rates of monetary assets and liabilities in currencies other than US Dollars are recognised in the profit or loss.


PT PERTA ARUN GAS







m. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) m. Foreign currency translation (continued)

Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (jumlah penuh):

As at December 31, 2017 and 2016, the exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia (the Central Bank of Indonesia), were as follows (full amount):

ii. Transaksi dan saldo (lanjutan) ii. Transactions and balances (continued)

2017 2016

1.000 Rupiah/Dolar AS 0,07 0,07 1,000 Rupiah/US Dollar

n. Pajak penghasilan kini dan tangguhan n. Current and deferred tax income

Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at the end of the reporting period and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.

Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat disajikan secara saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority, on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.


PT PERTA ARUN GAS







o. Penurunan nilai aset keuangan o. Impairment of financial assets

i. Aset yang dicatat berdasarkan biaya

perolehan amortisasi i. Assets carried at amortised cost

Pada setiap akhir tahun pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

At the end of each reporting year, the Company assesses whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a "loss event) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or a group of financial assets that can be reliably estimated.

Kriteria yang digunakan Perusahaan untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi:

The criterias that the Company use to determine that there is objective evidence of an impairment loss include:

- debitur gagal membayar atau

menunggak pembayaran; - default or delinquency in payments by

debtors;

- kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;

- significant financial difficulty of the issuer or obligor;

- pelanggaran kontrak, seperti

terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; wanpresta

- a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments;

- pemberi pinjaman dengan alasan

ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;

- the lenders for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lenders would not otherwise consider;

- hilangnya pasar aktif dari aset

keuangan akibat kesulitan keuangan; atau

- the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or


PT PERTA ARUN GAS







o. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) o. Impairment of financial assets (continued)

i. Aset yang dicatat berdasarkan biaya

perolehan amortisasi (lanjutan) i. Assets carried at amortised cost

(continued)

- data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk:

- observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assets in the portfolio, including:

· memburuknya status pembayaran

pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan

· adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; and

· kondisi ekonomi nasional atau

lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

· national or local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah

kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui akan dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos provisinya. Jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba-rugi dan jumlahnya tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan seandainya tidak ada penurunan nilai.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss will be reversed either directly or by adjusting the provision account. The reversal amount is recognized in the profit or loss and the amount cannot exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment was reversed.

ii. Aset yang tersedia untuk dijual ii. Assets classified as available-for-sale

Ketika penurunan nilai wajar atas aset

keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya.

When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized directly in equity and there is objective evidence that the assets are impaired, the cummulative loss that had been recognized in equity will be reclassified from equity to the profit or loss even though the financial asset has not been derecognized.


PT PERTA ARUN GAS







o. Penurunan nilai aset keuangan dicatat

sebesar harga perolehan diamortisasi (lanjutan)

o. Impairment of financial assets carried at amortised cost (continued)

ii. Aset yang tersedia untuk dijual

(lanjutan) ii. Assets classified as available-for-sale

(continued)

Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba-rugi

The amount of the cummulative loss that is reclassified from equity to the profit or loss is the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the profit or loss.

Kerugian penurunan nilai atas instrumen

ekuitas yang telah diakui pada laporan laba-rugi tidak dapat dipulihkan melalui laporan laba-rugi.

The impairment losses recognized in the profit or loss on equity instrument cannot be reversed through the profit or loss.

Bukti penurunan nilai termasuk indikasi bahwa debitur atau kelompok debitur sedang mengalami kesulitan keuangan signifikan, terjadi wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan Iainnya, dan dimana data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganisation, and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba-rugi dan disajikan dalam "beban penurunan nilai". Ketika piutang usaha dan piutang nonusaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap "beban penurunan nilai" pada laporan laba-rugi.

The amount of the impairment loss is recognised in the profit or loss within "impairment charges". When a trade and non- trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against "impairment charges" in the profit or loss.


PT PERTA ARUN GAS







p. Penurunan nilai aset non-keuangan p. Impairment of non-financial assets

Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas - misalnya goodwill atau aset takberwujud yang tidak siap untuk digunakan - tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang tidak diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi. Aset non-keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.

Assets that have an indefinite useful life - for example. goodwill or intangible assets not ready for use - are not subject to amortisation but tested annually for impairment, or more frequently if events or changes in circumstances indicate that they might be impaired. Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset's carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset's fair value less costs to sell and value in use. For the purposes of assessing impairment. Assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Non-financial assets other than goodwill that suffer impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.

Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai teebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang disajikan pada jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dibalik lagi.

Reversal on impairment loss for assets other than goodwill would be recognised if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognised on profit or loss, except for assets measured using the revalution model as required by other SFAS. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.

q. Utang usaha q. Trade payables

Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.

Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.

r. Pinjaman r. Borrowings

Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.

Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method.


PT PERTA ARUN GAS







r. Pinjaman (lanjutan) r. Borrowings (continued)

Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya memperoleh pinjaman ditangguhkan sampai penarikan pinjaman terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya memperoleh pinjaman dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.

Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a pre-payment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.

Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

Borrowings are classified as current liabilities unless the the Company has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.

s. Provisi s. Provision

Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini, baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif yang dapat diukur secara andal, dan kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi. Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka provisi dinyatakan pada estimasi nilai kini dari jumlah kewajiban yang harus diselesaikan. Ketika terdapat beberapa kewajiban yang serupa, kemungkinan penyelesaian mengakibatkan arus keluar ditentukan dengan mempertimbangkan kelas kewajiban secara keseluruhan. Provisi diakui walaupun kemungkinan adanya arus keluar sehubungan dengan pos manapun yang termasuk dalam kelas kewajiban yang sama mungkin kecil.

Provisions are recognised when the Company has a legally or constructive present obligation which is reliably measureable, and most likely the settlement of obligations results in an outflow of resources with an economic benefit contained. If the impact of time value of money is material, the provision is stated at the estimated present value of the total obligation that should be settled. Where there are a number of similar obligations, the likelihood that an outflow will be required in settlement is determined by considering the class of obligations as a whole. A provision is recognised even if the likelihood of an outflow with respect to any item included in the same class of obligations may be small.


PT PERTA ARUN GAS







s. Provisi (lanjutan) s. Provision (continued)

Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi

terbaik manajemen atas pengeluaran yang diharapkan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai kini adalah tingkat diskonto bebas risiko sebelum pajak. Peningkatan provisi karena berjalannya waktu diakui sebagai beban bunga.

Provisions are measured at the present value of management’s best estimate of the expenditure required to settle the present obligation at the end of the reporting period. The discount rate used to determine the present value is a risk free pretax rate. The increase in provisions due to the passage of time is recognised as interest expense.

t. Distribusi dividen t. Dividend distribution

Distribusi dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan Perusahaan pada periode dimana dividen telah dideklarasikan.

Dividend distribution to the Company's shareholders is recognised as a liability in the Company's financial statements in the period in which the dividends are declared.

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan.

The preparation of the Company's financial statements requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses. Assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period.

Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekspektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada.

Estimates and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.

a. Pertimbangan a. Judgement

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan Perusahaan.

The following judgements are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognised in the Company financial statements.

i. Penyisihan penurunan nilai atas

pinjaman yang diberikan dan piutang i. Provision for the impairment of Loans

and receivables

Penyisihan penurunan nilai piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Pada setiap tanggal laporan keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti objektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Provision for the impairment of receivables is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Company assesses specifically at each balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).


PT PERTA ARUN GAS





3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)

a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgement (continued)

i. Penyisihan penurunan nilai atas

pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)

i. Provision for the impairment of Loans and receivables (continued)

Penyisihan yang dibentuk berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of provision is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments.

Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka saat dan besaran total yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan penurunan nilai dibentuk atas saldo-saldo piutang yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai.

If there is objective evidence of impairment, then timing and collectible amounts are estimated based on historical loss. Provision for impairment is provided on receivables balance specifically identified as impaired.

Akun pinjaman dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengindentifikasi total penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran total penyisihan penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

Loans and receivables write off are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized regardless of actions taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of provision for impairment recorded in each period might differ based on the judgements and estimates that have been used.

b. Estimasi dan asumsi b. Estimates and assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.


PT PERTA ARUN GAS







b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued)

i. Penurunan nilai aset non-keuangan i. Impairment of non financial assets

Sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi pada setiap periode pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut, akan dilakukan perkiraan atas nilai aset yang dapat dipulihkan kembali dan kerugian akibat penurunan nilai akan diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat dipulihkan kembali dari aset tersebut. Jumlah nilai yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai aset.

In accordance with the Company’s accounting policy, each asset or CGU is evaluated every reporting period to determine whether there are any indications of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of the recoverable amount is performed and an impairment loss recognised to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or CGU of a Company of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell and value in use.

Aset yang memiliki masa manfaat yang tak terbatas, seperti goodwill atau aset tak berwujud yang belum siap untuk digunakan, tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilainya setiap tahun.

Assets that have an indefinite useful life - for example, goodwill or intangible assets not ready to use - are not subject to amortization and are tested for impairment annually.

Penentuan nilai wajar dan nilai pakai memerlukan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi atas produksi yang diharapkan dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat informasi tambahan Estimasi Cadangan), biaya operasi, biaya pembongkaran dan restorasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini terpapar risiko dan ketidakpastian; sehingga ada kemungkinan perubahan situasi dapat mengubah proyeksi ini, yang dapat mempengaruhi nilai aset yang dapat dipulihkan kembali.

The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see supplemental information Reserve Estimates), operating costs, decommissioning and site restoration cost, and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets.

ii. Depresiasi, estimasi nilai sisa dan masa

manfaat ii. Depreciation, estimates of residual

values, and useful life

Masa manfaat dari masing-masing properti investasi dan aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diperkirakan dapat digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman terhadap aset sejenis.

The useful lives of each item of the Company’s investment properties and fixed assets are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets.


PT PERTA ARUN GAS







b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued)

ii. Depresiasi, estimasi nilai sisa dan masa

manfaat (lanjutan) ii. Depreciation, estimates of residual

values, and useful life (continued)

Taksiran masa manfaat setiap properti investasi dan aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan taksiran masa manfaat ekonomis setiap properti investasi dan aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap

The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescene and legal or other limits on the use of the asset. As such future results of operations could be materially affected by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of investment properties and fixed assets would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of fixed assets.

iii. Aset pajak tangguhan iii. Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui hanya bila saldo aset pajak tangguhan tersebut kemungkinan besar dapat direalisasi, dimana hal ini tergantung dari jumlah laba kena pajak yang memadai yang dapat dihasilkan di masa depan. Asumsi mengenai jumlah laba kena pajak yang memadai yang dapat dihasilkan di masa depan tergantung dari estimasi arus kas yang diestimasi oleh manajemen. Estimasi ini tergantung dari tingkat produksi dan volume penjualan di masa depan, harga komoditas, biaya operasi, pengeluaran barang modal, strategi perencanaan pajak, pendapatan dari operasi luar negeri anak perusahaan dan akuisisi operasi luar negeri di masa depan.

Deferred tax assets are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management’s estimates of future cash flows. These depend on estimates of future production and sales volumes, commodity prices, operating costs, capital expenditures, tax planning strategy, income from overseas subsidiaries, and future acquisition of overseas operations.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2017 2016

Kas di bank Cash in banks Bank milik pemerintah Stated-owned Bank (Catatan 20b) 14.097.475 28.357.627 (Note 20b) Kas 15.289 7.064 Cash on hand

Jumlah 14.112.764 28.364.691 Total


PT PERTA ARUN GAS





5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLE 2017 2016

Entitas berelasi dengan Government-related Pemerintah 6.686.347 5.875.943 entities

Pihak yang berelasi Related parties (Catatan 20b) 9.322.391 5.558.051 (Note 20b)

Jumlah 16.008.738 11.433.994 Total

Pada tanggal 31 Desember 2017, piutang usaha sebesar AS$11.454.203 (2016: AS$10.800.901) belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.

As at December 31, 2017, trade receivables amounting to US$11,454,203 (2016: US$10,800,901) were not past due nor impaired.

Pada tanggal 31 Desember 2017, piutang usaha sebesar AS$4.554.535 (2016: AS$633.093) telah lewat jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai. Piutang usaha tersebut berasal dari pihak yang berelasi dan tidak pernah terdapat sejarah wanprestasi. Analisis umur piutang tersebut adalah sebagai berikut:

As at December 31, 2017, trade receivables of US$4,554,535 (2016: US$633,093) were past due but not impaired. These receivables involve related parties and there is no recent history of defaults by those parties. The aging analysis of these receivables is as follows:

2017 2016

- 0 - 3 bulan 1.665.132 233.480 0 - 3 months - - 3 - 6 bulan 339.029 55.719 3 - 6 months - - 6 - 12 bulan 2.550.374 343.894 6 - 12 months -

4.554.535 633.093

Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2017, manajemen berpendapat bahwa seluruh jumlah piutang akan tertagih, oleh karena itu tidak ada provisi penurunan nilai yang perlu dicatat.

Based on management’s review of the collectability of the individual trade receivable accounts as at December 31, 2017, management believes that all receivables will be collected and therefore no provision for impairment is required.

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES 2017 2016

Entitas berelasi (Catatan 20b) 1.410.300 2.226.760 Related party (Note 20b) Pihak ketiga 106.337 43.053 Third party

Jumlah 1.516.637 2.269.813 Total

7. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 7. ADVANCES AND PREPAYMENTS 2017 2016

Sewa dibayar dimuka 1.475.144 4.028.093 Prepaid rent Uang muka karyawan 808.057 883.623 Employee advances

Jumlah 2.283.201 4.911.716 Total

Sewa dibayar di muka merupakan pembayaran dimuka sewa aset yang dimiliki oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara (“DJKN”).

Prepaid rent represents prepaid rent involving assets owned by the Direktur Jenderal Kekayaan Negara (“DJKN”).


PT PERTA ARUN GAS





8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS

2017

Saldo Saldo awal/ akhir/ Beginning Penambahan/ Transfer/ Ending Balance Additions Transfer balance

Biaya perolehan: Acquisition cost: Kilang regasifikasi 86.189.141 - 16.733.562 102.922.703 Regasification plant dan mesin and machinery Aset dalam Assets under penyelesaian 15.252.329 1.481.233 (16.733.562) - construction

Jumlah nilai perolehan 101.441.470 1.481.233 - 102.922.703 Total acquisition costs

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation Kilang regasifikasi Regasification plant dan mesin (9.707.726 ) (6.887.144) - (16.594.870 ) and machinery

Jumlah akumulasi Total accumulated penyusutan (9.707.726 ) (6.887.144) - (16.594.870 ) depreciation

Nilai buku neto 91.733.744 86.327.833 Net book value

2016

Saldo Saldo awal/ akhir/ Beginning Penambahan/ Transfer/ Ending Balance Additions Transfer balance

Biaya perolehan: Acquisition cost: Kilang regasifikasi Regasification plant dan mesin 80.807.241 - 5.381.900 86.189.141 and machinery Aset dalam Assets under penyelesaian 14.235.444 6.398.785 (5.381.900) 15.252.329 construction

Jumlah nilai perolehan 95.042.685 6.398.785 - 101.441.470 Total acquisition costs

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation Kilang regasifikasi Regasification plant dan mesin (4.264.827 ) (5.442.899) - (9.707.726 ) and machinery

Jumlah akumulasi Total accumulated penyusutan (4.264.827 ) (5.442.899) - (9.707.726 ) depreciation

Nilai buku neto 90.777.858 91.733.744 Net book value

Beban depresiasi tahun 2017 sebesar AS$6.887.144 (2016: AS$5.442.899) dibebankan pada beban pokok penjualan.

Depreciation expense in 2017 amounting to US$6,887,144 (2016: US$5,442,899) was charged to cost of revenue.

Perusahaan menyewa fasilitas eks kilang Arun dari DJKN melalui perjanjian No. 004/L00000/2015-S0 terhitung mulai tanggal 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2017.

Pada tanggal 18 Desember 2017, Perusahaan menandatangani adendum perjanjian dengan DJKN No. PRJ-119/LMAN/2017 terkait dengan perpanjangan masa sewa terhitung mulai tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2033. Sewa dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak berdasarkan permohonan tertulis yang harus diterima paling lambat 6 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu sewa.

The Company leases the ex-Arun LNG Plant facilities from the DJKN under agreement No. 004/L00000/2015-S0, which is effective starting from January 1, 2015 to December 31, 2017. On December 18, 2017 The Company signed addendum agreement with DJKN No. PRJ-119/LMAN/2017 related to the extension of lease period effective from January 1, 2018 to December 31, 2033. The lease arrangement is extendable based on the agreement of the parties, with requests to extend the lease period to be submitted to the DJKN in writing no later than 6 months before the end of the lease term.


PT PERTA ARUN GAS





8. ASET TETAP (lanjutan) 8. FIXED ASSETS (continued) Pada tanggal 31 Desember 2017, aset tetap

Perusahaan telah diasuransikan terhadap semua risiko kerusakan dengan jumlah pertanggungan sebesar AS$832.323.212.

As at December 31, 2017, the Company's fixed assets were insured against all risks of damage with total coverage of US$832,323,212.

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa aset

tetap dan aset milik DJKN pada tanggal 31 Desember 2017 telah diasuransikan secara memadai.

The Company’s management believes that the fixed assets and the assets leased from the DJKN as at December 31, 2017 were adequately insured.

9. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 9. OTHER NON-CURRENT ASSETS 2017 2016

Beban ditangguhkan, setelah Deferred expense, net dikurangi amortisasi 2017 of 2017 amortization of sebesar AS$120.989 1.530.896 1.651.885 US$120,989

Lain-lain 950.641 585.323 Others

Jumlah 2.481.537 2.237.208 Total

Beban ditangguhkan merupakan reimbursement atas biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT Perusahaan Gas Negara (“PGN”) untuk terminal LNG Arun dan pipa di Sumatera Utara, sesuai dengan tanggung jawab Perusahaan untuk kegiatan regasifikasi di daerah eks-Arun LNG, yang telah disepakati oleh Pemerintah dan Perusahaan. Biaya ini akan diamortisasi selama 15 tahun.

The deferred expense involves reimbursement of costs incurred by PT Perusahaan Gas Negara (“PGN”) for the Arun LNG terminal and a gas pipeline in North Sumatera, prior to the Company assuming responsibility for regasification activities at the former Arun LNG facilities, as agreed by the Government and the Company. This cost will be amortized over a period of 15 years.

10. UTANG USAHA 10. TRADE PAYABLES 2017 2016

Pihak ketiga 7.192.222 7.314.789 Third parties Pihak berelasi (Catatan 20b) 4.558.390 2.402.406 Related parties (Note 20b) Pihak berelasi Government-related

dengan Pemerintah 1.777.413 58.814 entities

Jumlah 13.528.025 9.776.009 Total

Utang usaha pihak ketiga sebagian besar merupakan utang terkait dengan operasional dan pemeliharaan fasilitas gas.

Trade payable to third parties mainly related to operational and maintenance of gas processing facility.

11. LIABILITAS LANCAR LAINNYA 11. OTHER CURRENT LIABILITIES

2017 2016

Entitas berelasi (Catatan 20b) 313.730 1.525.722 Related party (Note 20b) Lain-lain - 83.988 Others

Jumlah 313.730 1.609.710 Total


PT PERTA ARUN GAS





12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES

2017 2016 Kontrak dan material Contracts and materials

- Pihak ketiga 6.214.520 3.588.828 Third parties - - Pihak berelasi Pemerintah 6.070.988 10.634.230 Government-related entities -

- Pihak berelasi (Catatan 20b) 2.112.916 219.507 Related parties (Note 20b) - Gaji dan bonus 1.034.932 899.008 Salaries and wages Lain-lain 77.481 437 Others

Jumlah 15.510.837 15.342.010 Total

13. PERPAJAKAN 13. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid tax

2017 2016

Pajak pertambahan nilai 6.311.728 8.657.884 Value added tax Restitusi pajak Value added tax Pertambahan nilai refundable

- 2014 3.735.489 - 2014 - -

10.047.217 8.657.884

b. Utang pajak b. Taxes payable

2017 2016

Pajak penghasilan Corporate income tax - Pasal 29 997.582 3.895.934 Articles 29 - - Pasal 25 737.440 666.922 Articles 25 -

Pajak lain-lain Other taxes - Pasal 21 113.285 108.977 Article 21 - - Pasal 23/26 52.121 309.788 Articles 23/26 - - Pasal 4(2) 21.948 32.685 Article 4(2) - - Pajak lainnya 43.865 44.505 Other taxes -

Jumlah 1.966.241 5.058.811 Total


PT PERTA ARUN GAS





13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued)

2017 2016

Beban pajak kini 8.453.856 8.550.087 Current income tax expense Manfaat pajak tangguhan (113.907) (91.212) Deferred tax benefit

Jumlah 8.339.949 8.458.875 Total

Perhitungan pajak kini berdasarkan perkiraan pendapatan kena pajak. Jumlah pajak penghasilan mungkin akan disesuaikan pada saat pelaporan pajak tahunan.

The current income tax calculation is based on the estimated taxable income. The taxable income may be adjusted when the annual tax return is filed with the tax authorities.

Perhitungan beban pajak kini adalah sebagai berikut:

The calculation of current corporate tax expense is as follows:

2017 2016

Laba sebelum pajak 32.863.738 33.734.215 Profit before income tax Ditambah: Add: Beda temporer 455.628 364.848 Temporary differences Beda tetap 496.059 101.283 Permanent differences

Laba sebelum Profit before utilization rugi pajak 33.815.425 34.200.346 of tax losses carried forward

Laba setelah Profit after utilization of pemanfaatan rugi pajak 33.815.425 34.200.346 tax losses carried forward

Beban pajak kini Current income tax sesuai tarif berlaku 8.453.856 8.550.087 expense at applicable rates Dikurang: Less: Pajak dibayar dimuka: Prepaid tax:

- Pasal 23 (52.312) (1.394.982) Article 23 - - Pasal 25 (7.403.962) (3.259.171) Article 25 -

-

Kurang bayar pajak Underpayment of penghasilan badan 997.582 3.895.934 corporate income tax


PT PERTA ARUN GAS





13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense and the theoritical tax amount is as follows:

2017 2016

Laba sebelum pajak 32.863.738 33.734.215 Profit before income tax Pajak dihitung dengan tarif Tax calculated at the pajak yang berlaku (25%) 8.215.934 8.433.554 applicable tax rate (25%)

Beda tetap 124.015 25.321 Permanent differences

Beban pajak penghasilan 8.339.949 8.458.875 Income tax expense

d. Pajak tangguhan d. Deferred tax

Analisis atas aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

An analysis of deferred tax assets is as follows:

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Mutasi/ Ending 2017 balance Movement balance 2016

Aset tetap 157.850 87.113 244.963 Fixed assets Kewajiban imbalan Post employment pasca kerja - 26.794 26.794 benefit obligations

157.850 113.907 271.757

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Mutasi/ Ending 2016 balance Movement balance 2016

Aset tetap 66.638 91.212 157.850 Fixed assets Kewajiban imbalan Post employment pasca kerja - - - benefit obligations

66.638 91.212 157.850

e. Administrasi e. Administration

Undang-undang perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu lima tahun sejak terutangnya pajak.

The taxation laws of Indonesia require that companies submit tax returns on the basis of self-assessment. Under the prevailing regulations, the Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years of the time the tax became due.


PT PERTA ARUN GAS





14. MODAL SAHAM 14. SHARE CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, jumlah modal perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor adalah sebagai berikut:

On December 31, 2017 and 2016, the Company’s shareholders and their ownership interests are as follows:

Jumlah Persentase Jumlah modal saham/ kepemilikan/ disetor/Total Nama pemegang saham/ Number of Percentage of paid up Name of shareholders shares ownership capital

PT Pertamina Gas 1.800 90% 160.462 PT Pertagas Niaga 200 10% 17.105

Jumlah 2.000 100% 177.567

15. DIVIDEN 15. DIVIDENDS

Berdasarkan hasil-hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Perusahaan membagikan dividen pada tahun 2017 dan 2016 sebagai berikut:

Based on results of the Annual General Meetings of Shareholders, the Company declared dividends in 2017 and 2016 as follows:

Saldo Laba untuk tahun Tanggal/ yang berakhir/ Dividen yang dibagikan/

Date Retained Earnings for the year ended Dividend declared 20 April/April 20, 2016 31 Desember/December 31, 2015 5.953.313 13 April/April 13, 2017 31 Desember/December 31, 2016 19.000.000

16. PENDAPATAN USAHA 16. REVENUE 2017 2016

Jasa regasifikasi gas 62.843.899 64.074.621 Regasification fees Jasa perawatan dan perbaikan 14.822.443 12.102.031 Operation and maintenance fees

Jumlah 77.666.342 76.176.652 Total

17. BEBAN POKOK PENDAPATAN 17. COST OF REVENUE 2017 2016

Perawatan dan perbaikan 12.925.252 13.754.282 Maintenance and repairs Penyusutan 6.887.144 5.442.899 Depreciation Amortisasi 4.149.082 4.153.156 Amortization Beban upah langsung 3.380.628 3.768.679 Direct labor cost Asuransi 414.910 370.129 Insurance Biaya professional lainnya 364.775 358.647 Other professional expense Lain-lain 312.538 385.642 Others

Jumlah 28.434.329 28.233.434 Total


PT PERTA ARUN GAS





18. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 18. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2017 2016

Gaji dan tunjangan 6.535.888 6.368.316 Salaries and allowances Kendaraan dan peralatan 459.235 511.197 Transportation and equipment

Listrik dan air 214.817 597.370 Electricity and water Sewa 204.264 200.922 Rental Lain-lain 218.499 227.516 Others

Jumlah 7.632.703 7.905.321 Total

19. BEBAN KEUANGAN 19. FINANCE COST 2017 2016

Beban keuangan: Finance cost: Beban bunga 4.985.341 4.828.759 Interest expense

Beban bunga merupakan bunga atas pinjaman dari PT Pertamina Gas.

Interest expense represents interest on a loan from PT Pertamina Gas.

20. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK YANG BERELASI 20. NATURE OF RELATIONSHIP AND

TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

a. Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi a. The nature of relationships with related parties

Pihak yang berelasi/ Related parties

Hubungan dengan pihak yang berelasi/

Relationship with the related parties

Transaksi/ Transactions

PT Pertamina Gas

Pemegang saham/

Shareholder

Pinjaman pemegang saham, dan

alokasi gaji dan tunjangan/ Shareholder loan and salaries and

allowances for seconded employees

PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”) Induk utama/Ultimate parent

Pembiayaan sewa aset dari DJKN, dan piutang gaji karyawan

perbantuan/Rental of assets from DJKN and seconded employees’

salaries and allowances

PT Pertamina Hulu Energy

NSB (“PHE NSB”)

Entitas sepengendali dengan perusahaan/

Entity under common control

Penyedia jasa operating and

maintenance untuk gas treating facility dan condensate recovery

facility/The provision of services for the operation and maintenance of a

gas treating facility and a condensate recovery facility.


PT PERTA ARUN GAS





20. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)

20. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

a. Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi

(lanjutan) a. The nature of relationships with related

parties (continued)





PT Mitra Tours & Travel



Pemesanan tiket untuk perjalanan

dinas/Travel services

PT Pertamina Retail (“PR”)



Pembelian bahan bakar/Fuel supplies

PT Pertamina Lubricant Entitas sepengendali dengan perusahaan/

Entity under common control Pembelian pelumas/Lubricant

supplies

PT Pertamina Trans Kontinental (“PTK”)



Penyewaan alat berat barge dan crane/Rental of a barge and a crane

PT Pertamina Bina Medika (“PBM”)



Penyedia jasa kesehatan/Medical services

PT Pertamina Training & Consulting (“PTC”)



Penyedia jasa pelatihan dan konsultasi/Training and consulting

services

PT Patra Jasa



Penyewaan gedung perkantoran /Rental of office space

PT Pertagas Niaga Entitas sepengendali dengan perusahaan/


Jasa regasifikasi/Regasification services

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”)

Entitas berelasi dengan pemerintah/Government-

related entity

Jasa regasifikasi/Regasification services

PT Tugu Pratama Indonesia (“TPI”)


Entity under common control Penyedia jasa asuransi/ Insurance

provider

PT Pratama Mitra SejatI

(“PMS”)



Penyedia jasa sewa kendaraan operasional/Rental of vehicles


PT PERTA ARUN GAS







a. Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi

(lanjutan) a. The nature of relationships with related

parties (continued)





PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.


related entity

Jasa perbankan/Banking services

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


related entity

Jasa perbankan/Banking services

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.


related entity Jasa perbankan/Banking services

PT Rekayasa Industri Entitas berelasi dengan

pemerintah/Government-related entity

Penyedia jasa konstruksi/ Construction services

PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (JTM)


related entity Penyedia jasa asuransi/Insurance

provider

b. Transaksi-transaksi pihak yang berelasi b. Transactions with related parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan

melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain:

In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties which resulted in as follows:

i. Kas dan setara kas i. Cash and cash equivalent

2017 2016

Kas pada Bank Cash in Bank

Bank milik pemerintah: Stated-owned Bank PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”) 9.488.306 22.763.274 (“Bank Mandiri”) PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (“BRI”) 2.554.038 4.547.545 (Persero) Tbk. (“BRI”) PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (“BNI”) 2.055.131 1.046.808 (Persero) Tbk. (“BNI”)

Jumlah 14.097.475 28.357.627 Total


PT PERTA ARUN GAS







b. Transaksi-transaksi pihak yang berelasi

(lanjutan) b. Transactions with related parties

(continued)

ii. Piutang usaha dan piutang lain-lain ii. Trade and other receivables 2017 2016

PHE NSO NSB 7.802.499 4.703.166 PHE NSO NSB Pertamina 1.519.892 441.078 Pertamina PT Pertamina Gas 830.643 2.226.760 PT Pertamina Gas PT Patra Badak Arun Solusi 362.080 - PT Patra Badak Arun Solusi PT Pertamina Trans Kontinental 217.577 - PT Pertamina Trans Kontinental PT Pertagas Niaga - 413.807 PT Pertagas Niaga

Jumlah 10.732.691 7.784.811 Total

Piutang lain-lain dari PT Pertamina Gas merupakan transaksi terkait kerjasama pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengisian LNG di Area Kilang Arun LNG

Other receivable from PT Pertamina Gas related to cooperation on construction and operation of filling facilities LNG in Arun LNG refinery Area.

iii. Utang usaha iii. Trade payables

2017 2016

PT Pertamina Trans PT Pertamina Trans Kontinental (“PTK”) 2.663.760 477.986 Kontinental (“PTK”) PT Pertamina Training and PT Pertamina Training and Consulting (“PTC”) 1.224.086 929.619 Consulting (“PTC”) PT Perta Badak Arun Solusi 313.730 - PT Perta Badak Arun Solusi PT Pertamina (Persero) 106.216 917.748 PT Pertamina (Persero) PT Pratama Mitra Sejati 88.744 41.492 PT Pratama Mitra Sejati Lain-lain 161.854 35.561 Others

4.558.390 2.402.406

iv. Liabilitas lancar lainnya iv. Other current liabilities

2017 2016

PT Patra Badak Arun Solusi 313.730 1.525.722 PT Patra Badak Arun Solusi

Liabilitas lancar lainnya kepada PT Patra Badak Arun Solusi (“PBAS”) merupakan transaksi terkait kerjasama pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengisian LNG di Area Kilang Arun LNG.

Other current liabilities to PT Patra Badak Arun Solusi (“PBAS”) related to cooperation on construction and operation of filling facilities LNG in Refinery LNG Arun Area.


PT PERTA ARUN GAS







v. Biaya yang masih harus dibayar v. Accrued expenses

2017 2016

PTK 1.740.904 - PTK Pertamina 149.899 - Pertamina PTC 118.985 219.507 PTC Lain-lain 103.128 - Others

Jumlah 2.112.916 219.507 Total

vi. Pinjaman jangka panjang vi. Long-term loan 2017 2016

Bagian jangka pendek: Current portion - Pinjaman pokok 10.000.000 - Loan principle - - Utang bunga - - Interest Payable -

Jumlah 10.000.000 - Total

Bagian jangka panjang Non-current portion - Pinjaman pokok 36.530.980 70.408.562 Loan principle - - Utang bunga 15.051.245 12.966.193 Interest payable -

Jumlah 51.582.225 83.374.755 Total

vii. Perusahaan memberikan jasa

pengoperasian dan perawatan untuk Fasilitas Treating Unit dan Sulfur Recovery Unit kepada PT Pertamina Hulu Energi NSB dan NSO menerima handling fee atas jasa tersebut sebesar US$14.768.466 selama 2017 (2016: US$12.102.031).

vii. The Company provided operations and maintenance services involving Treating Unit and Sulfur Recovery Unit Facilities for PT Pertamina Hulu Energi NSB and NSO and received a fee in 2017 for such services amounting to US$14,768,466 (2016: US$12,102,031).

viii. Perusahaan memberikan Jasa Regasifikasi

kepada PT Pertagas Niaga selama 2017 sebesar US$207.029 (2016: US$1.659.594).

viii. The Company provided regasification services to PT Pertagas Niaga with a total value in 2017 for such services amounting to US$207,029 (2016: US$1,659,594).

ix. Perusahaan memberikan imbalan kerja pada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sebagai berikut:

ix. The Company provided benefits to its Board of Commissioners and its Directors as follows:

2017 2016

Gaji dan tunjangan 585.545 984.840 Salaries and allowances


PT PERTA ARUN GAS





21. BEBAN/(PENDAPATAN) LAIN-LAIN 21. OTHER EXPENSES/(INCOME) 2017 2016

Biaya operasional pelabuhan, neto 3.665.261 792.727 Port operation expense, net Pendapatan lain-lain (233.829) (121.480) Other income

Beban lain-lain 29.696 266.757 Other expenses

Total 3.461.128 938.004 Total

Biaya operasional pelabuhan sebagian besar merupakan biaya sewa harbour tug untuk kegiatan pengelolaan pelabuhan Blang Lancang oleh Perusahaan.

Port operation expense mainly represents rental expense of harbour tug for operational activity of the Blang Lancang port by the Company.

22. IKATAN PERJANJIAN PENTING 22. COMMITMENT AND SIGNIFICANT

AGREEMENTS

a. Perjanjian Sewa Menyewa Tug Boat antara PT Pertamina Trans Kontinental dan PT Perta Arun Gas

a. Lease Agreement of Tug Boat between PT Pertamina Trans Kontinental and PT Perta Arun Gas

Pada tanggal 7 Juli 2017, melalui perjanjian

No.PAG011/PAG0000/2017S0, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Pertamina Trans Kontinental terkait dengan penyediaan 4 (empat) unit harbor tug dalam pengelolaan pelabuhan Blang Lancang. Tarif sewa rata-rata AS$3.930 per hari per kapal.

On July 7, 2017, through the agreement No. PAG011/PAG0000/2017-S0, the Company entered into an agreement with PT Pertamina Trans Kontinental related to the rental of 4 (four) harbor tug units in the port management of Blang Lancang ports. The average rental rate is US$ 3,930 per day per vessel.

Jangka waktu sewa berlaku sejak tanggal 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2031.

The rental period is started from January 1, 2017 to December 31, 2031.

b. Amandemen kesepakatan bersama antara

PT Pertamina Hulu Energi NSO NSB dan PT Perta Arun Gas

b. Agreement between PT Pertamina Hulu Energi NSO NSB and PT Perta Arun Gas

Pada tanggal 1 Oktober 2015, Perusahaan menandatangani kesepakatan dengan PT Pertamina Hulu Energi NSB (“PHE NSB”) dan PT Pertamina Hulu Energi NSO (“PHE NSO”) untuk menyediakan jasa operasional and perawatan untuk fasilitas pemrosesan gas yang terdiri dari treating unit dan sulfur recovery unit.

On October 1, 2015, the Company entered into an agreement with PT Pertamina Hulu Energi NSB (“PHE NSB”) to provide operational and maintenance services for gas processing facilities involving a treating unit and a condensate recovery unit.

Pada tanggal 22 Desember 2016, Perusahaan dengan PHE NSB dan PHE NSO menandatangani amandemen No. 2 terkait dengan komposisi nilai kontrak dan perpanjangan jangka waktu pekerjaan sejak 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2017.

On December 22, 2016, the Company with PHE NSB and PHE NSO executed the amendment No. 2 related to the composition of contract amount and extension of the service period from January 1, 2017 to December 31, 2017.


PT PERTA ARUN GAS





22. IKATAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 22. COMMITMENT AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

c. Perjanjian Sewa Menyewa Fasilitas Kilang

LNG Arun antara Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan PT Pertamina (Persero)

c. Lease Agreement for the Arun LNG plant Facilities between the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and PT Pertamina (Persero)

Pada tanggal 2 April 2015 PT Pertamina (Persero) menandatangani kesepakatan dalam bentuk perjanjian sewa menyewa dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia atas aset tetap kilang LNG Arun berupa tanah, bangunan, peralatan dan mesin terhitung mulai tanggal 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2017 dengan nilai sewa Rp146.777.016.184. Perjanjian ini dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Permohonan perpanjangan atas kesepakatan tersebut harus diajukan secara tertulis dan diterima paling lambat 3 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu kontrak. Berdasarkan kesepakatan dengan PT Pertamina (Persero), sewa aset tersebut dibebankan kepada Perusahaan sebagai pengguna aset.

Pada tanggal 18 Desember 2017, Perusahaan dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia menandatangani adendum No. PRJ-119/LMAN/2017 terkait dengan biaya kontrak dan perpanjangan jangka waktu sewa yang dimulai sejak tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2033.

On April 2, 2015 PT Pertamina (Persero) entered into a lease agreement with the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia for Arun LNG plant assets such as land, buildings, equipment and machinery for the period from January 1, 2015 through December 31, 2017 involving lease payments amounting to IDR146,777,016,184. The agreement may be extended subject to mutual agreement between the parties. Requests for extensions of the lease agreement must be submitted in writing at least 3 months before the expiration of the lease agreement. Based on an agreement with PT Pertamina (Persero), the asset lease cost incurred was charged to the Company as the asset user.

On December 18, 2017, the Company with the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia executed the addendum No. PRJ-119/LMAN/2017 related to the contract amount and extension of the service period from January 1, 2018 to December 31, 2033.

d. Amandemen Perjanjian regasifikasi dengan

PT Perusahaan Listrik Negara (“PLN”) d. Amendment Regasification Agreement

with PT Perusahaan Listrik Negara (“PLN”)

Pada tanggal 11 Oktober 2013, Perusahaan melalui PT Pertamina (Persero) menandatangani amandemen perjanjian dengan PLN no.02/C00000/2013-S0 tentang penyediaan jasa regasifikasi LNG untuk kebutuhan pusat listrik di wilayah Aceh dan Sumatera Bagian Utara. Jangka waktu jasa regasifikasi mengikuti kesepakatan bersama yang diperbaharui.

On October 11, 2013, the Company through PT Pertamina (Persero) signed an amendment agreement with PLN no.02 / C00000 / 2013-S0 regarding the provision of LNG regasification services for electricity center needs in Aceh and Northern Sumatra. The period of regasification services follows an updated agreement.


PT PERTA ARUN GAS





22. IKATAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 22. COMMITMENT AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

e. Perjanjian pinjaman dana antara PT Perta

Arun Gas dan PT Pertamina Gas e. Loan agreement between PT Perta Arun

Gas and PT Pertamina Gas

Pada tanggal 6 November 2013, Perusahaan memperoleh pinjaman sebesar AS$84.461.409 dari pemegang saham terbesar, PT Pertamina Gas yang dituangkan dalam perjanjian pinjaman dana No. 002/ PAG0000/2013-S0. Pada tahun 2017, perusahaan telah melakukan pembayaran hutang pokok sebesar AS$23.877.581 dan beban bunga sebesar AS$2.909.955, sehingga sisa pokok pinjaman menjadi AS$46.530.980 diluar bunga pinjaman yang ditambahkan.

On 6 November 2013, the Company obtained a loan for a total amount of US$84,461,409 from its majority shareholder, PT Pertamina Gas as outlined in the loan agreement No. 002/PAG0000/2013-S0. In 2017, The Company has been paid the loan principle with total amount US$23,877,581 and interests of, US$2,909,955 therefore the loan has been decreased to US$46,530,980 exclude interest added to loan principle.

23. MANAJEMEN RISIKO 23. RISK MANAGEMENT

Dengan berbagai kegiatan usaha yang dilakukan, Perusahaan memiliki potensi atas berbagai risiko. Program manajemen risiko yang dimiliki Perusahaan ditujukan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja Perusahaan.

The Company’s activity exposes it to a variety of risks. The Company’s overall risk management program focuses on minimising potential adverse effects on the financial performance of the Company.

Manajemen risiko dijalankan oleh Direksi Perusahaan untuk melakukan identifikasi, penilaian, mitigasi dan memonitor risiko-risiko Perusahaan. Direksi menetapkan prinsip manajemen risiko secara keseluruhan.

Risk management is carried out by the Company’s Directors to identify, assess, mitigate and monitor the risks, where considered appropriate. The Directors have established principles for overall risk management.

Risiko keuangan meliputi risiko pasar, kredit dan likuiditas.

Financial risk includes market, credit and liquidity risks.

a. Risiko pasar a. Market risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa yang akan datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan harga pasar.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices.

Faktor-faktor risiko pasar adalah perubahan nilai tukar mata uang, suku bunga, dan harga komoditas.

The market risk factors are exchange rates, interest rates, and commodity prices.


PT PERTA ARUN GAS





23. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 23. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

i. Risiko nilai tukar mata uang asing i. Foreign exchange risk

Tidak terdapat eksposur fluktuasi nilai mata uang asing yang signifikan bagi Perusahaan.

No significant exposure to foreign exchange fluctuation for the Company.

Seluruh pendapatan dan sebagian besar pengeluaran operasi dari Perusahaan dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang. Untuk pelaporan Perusahaan juga menggunakan mata uang Dolar AS.

The Company’s revenues and majority of operating expenses are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge (natural hedging) against the exposure to exchange rate fluctuations. For financial reporting, the Company also uses US Dollars.

ii. Risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk

31 Desember/ December 2017

Suku bunga mengambang/ Floating rate

Tidak Kurang dari Lebih dari berbunga/ satu tahun/ satu tahun/ Non- Less than More than interest Jumlah/ one year one year bearing Total Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents 14.097.475 - 15.289 14.112.764 Piutang usaha/Trade receivables - - 16.008.738 16.008.738 Piutang lain-lain/Other receivables - - 1.516.637 1.516.637 Jumlah aset keuangan/Total financial assets 14.097.475 - 17.540.664 31.638.139

Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables - - 13.528.025 13.528.025

Pinjaman jangka panjang/Long-term loan 10.000.000 51.582.225 - 61.582.225 Utang lain-lain/Other payables - - 313.730 313.730 Biaya yang masih harus dibayar/Accrued expenses - - 15.510.837 15.510.837 Liabilitas keuangan/Financial liabilities 10.000.000 51.582.225 29.352.592 90.934.817

31 Desember/December 2016 Suku bunga mengambang/

Floating rate Tidak Kurang dari Lebih dari berbunga/ satu tahun/ satu tahun/ Non- Less than More than interest Jumlah/ one year one year bearing Total Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents 28.357.627 - 7.064 28.364.691 Piutang usaha/Trade receivables - - 11.433.994 11.433.994 Piutang lain-lain/Other receivables - - 2.269.813 2.269.813 Jumlah aset keuangan/Total financial assets 28.357.627 - 13.710.872 42.068.498

Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables - - 9.776.009 9.776.009

Pinjaman jangka panjang/Long-term loan - 83.374.755 - 83.374.755 Utang lain-lain/Other payables - - 1.609.711 1.609.711 Biaya yang masih harus dibayar/Accrued expenses - - 15.342.010 15.342.010 Liabilitas keuangan/Financial liabilities - 83.374.755 26.727.730 110.102.485


PT PERTA ARUN GAS






a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) ii. Interest rate risk (continued)

Risiko tingkat suku bunga Perusahaan timbul dari transaksi kas dan setara kas dan pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterbitkan dengan suku bunga mengambang mengekspos Perusahaan terhadap risiko suku bunga arus kas. Perusahaan tidak memiliki pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap.

The Company’s interest rate risk rises from cash and cash equivalents and a long- term loan. The borrowing which is a subject to interest at floating rates, exposes the Company to cash flow interest risk. The Company does not have any borrowings which is a subject to interest at fixed rates.

Perusahaan memonitor suku bunga pasar

yang berlaku dari waktu ke waktu dan melakukan negosiasi untuk mendapatkan suku bunga penempatan yang paling menguntungkan sebelum melakukan penempatan dana saldo kas.

The Company monitors the prevailing market interest rates continuously and negotiates to get the most beneficial interest rates before placing the cash in time deposits.

b. Risiko Kredit b. Credit Risk

Manajemen memantau dengan ketat setiap piutang yang sudah jatuh tempo. Sebagai usaha untuk memastikan konsumen membayar tepat waktu manajemen menerapkan denda/penalti.

Management closely monitors the balance of outstanding receivables. As an effort to ensure the customers pay amounts due on time, the management applies fine/penalty clauses for late payments of receivables.

Komposisi kas pada bank dan deposito berjangka pada 31 Desember 2017 dan 2016 dapat ditampilkan sebagai berikut:

The composition of cash in bank and short-term bank deposits as per December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017 2016

Kas pada bank Cash at bank Diperingkat oleh PT Pemeringkat Rated by PT Pemeringkat Efek

Efek Indonesia (PEFINDO) Indonesia (PEFINDO) Peringkat AAA 14.097.475 28.357.645 Rating AAA Peringkat AA - - Rating AA Peringkat A - - Rating A

Jumlah 14.097.475 28.357.645 Total

Komposisi piutang usaha pada

31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The composition of trade receivables as per December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017 2016

- Grup 1 - - Group 1 - - Grup 2 16.008.738 11.433.994 Group 2 - - Grup 3 - - Group 3 -

16.008.738 13.703.808


PT PERTA ARUN GAS






b. Risiko Kredit (lanjutan) b. Credit Risk (continued)

· Grup 1 - pelanggan baru/pihak-pihak yang berelasi (kurang dari enam bulan).

· Group 1 - new customers/related parties (less than six months).

· Grup 2 - pelanggan yang sudah ada/pihak-pihak yang berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu.

· Group 2 - existing customers/related parties (more than six months) with no defaults in the past.

· Grup 3 - pelanggan yang sudah ada/pihak-pihak yang berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu. Seluruh gagal bayar terpulihkan.

· Group 3 - existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past. All defaults were fully recovered.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Perusahaan mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Sebagian besar arus kas masuk Perusahaan bergantung pada dana dari Pertamina (cash call) untuk belanja modal. Manajemen Perusahaan secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas aktual dan melakukan koordinasi secara rutin atas pendanaan dengan Pertamina.

Liquidity risk is defined as a risk that arises in situations where the Company’s cash flow indicates that the cash inflow from short-term revenue is insufficient to cover the cash outflow of short-term expenditure. The Company depends on funding (cash calls) from Pertamina for capital expenditure. The Company’s management regularly monitors the projected and actual cash flows and regularly coordinates the funding arrangements with Pertamina.

Indikator utama yang digunakan manajemen untuk memitigasi risiko likuiditas adalah rasio kas. Pada tahun 2017 dan 2016 rasio kas masing-masing sebesar 34,2% dan 89,2% terhadap jumlah liabilitas lancar. Bila rasio kas kurang dari 10% maka manajemen akan mengambil tindakan untuk mempercepat penerimaan kas seperti menambah pinjaman dana dari Pertamina.

Management uses cash ratio as a primary indicator to mitigate the liquidity risk. In 2017 and 2016 the cash ratios were 34,2% and 89,2% respectively, compared to total current liabilities.If the cash ratio is less than 10%, management will take action to accelerate cash receipts, among others, increase borrowings from Pertamina.

d. Manajemen risiko permodalan d. Capital risk management

Tujuan Perusahaan dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.

The Company’s objectives when managing capital are to sustain the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, mengembalikan modal kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi jumlah utang.

In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.


PT PERTA ARUN GAS






d. Manajemen risiko permodalan (lanjutan) d. Capital risk management (continued)

Perusahaan secara berkala mengkaji ulang dan mengelola struktur modalnya untuk memastikan struktur modal dan imbal hasil kepada pemegang saham, dengan memperhitungkan kebutuhan modal di masa depan dan efisiensi modal Perusahaan, tingkat laba saat ini dan masa yang akan datang, proyeksi arus kas operasional, proyeksi pengeluaran modal dan proyeksi kesempatan investasi strategis. Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dapat menggunakan pendanaan internal untuk mengurangi utang.

The Company periodically reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholders’ returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Company, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may use internal funding to reduce debt.

e. Nilai wajar instrumen keuangan e. Fair value of the financial instruments

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya yang dikarenakan akan jatuh tempo dalam jangka pendek atau mereka dikenakan tingkat bunga pasar.

Management considers that the carrying value of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values due to their short-term maturities or they carry market rates of interest.

24. KONTINJENSI 24. CONTINGENCY

Perusahaan menandatangani kesepakatan dengan PT Rekayasa Industri (“Rekind”) perihal jasa Engineering, Procurement, and Construction (“EPC”). Proyek tersebut masih dalam proses penyelesaian disebabkan oleh adanya dispute dan claim antara Perusahaan dengan Rekind adalah sebagai berikut:

The Company entered into an agreement with PT Rekayasa Industri (“Rekind”) for Engineering, Procurement, and Construction (“EPC”) services. The completion of the project is still in progress due to disputes between the Company and Rekind involving the following matters:

Ekuivalen US$/ Rp US$/US$ Equivalent US$

Pengurangan lingkup Pekerjaan menurut Reduction in scope Perusahaan 63.554.140.089 6.691.177 11.421.315 according to the Company

Dikurangi: Less: Kelebihan lingkup Increase in scope

Pekerjaan menurut Rekind 17.472.503.360 4.119.616 5.420.040 according to Rekind Disputed items ditagihkan Disputed items

oleh Rekind 750.741.850 6.276.767 6.332.642 charged by Rekind

Total 45.330.894.879 (3.705.206) (331.367) Total disputed amount, net

Pada tanggal 31 Desember 2017 belum tercapai kesepakatan antara Perusahaan dan Rekind terkait masalah ini dan belum ada utang atau piutang terkait masalah yang disengketakan tersebut yang diakui di laporan keuangan 31 Desember 2017.

As of December 31, 2017 no agreement has been reached between the Company and Rekind in relation to these matter and no amounts of receivable or payable in relation the matter under dispute have been recognised in the December 31, 2017 financial statements.

GOING BETTER to GROW - pertaarungas.pertamina.com · 83 Implementasi Kesehatan dan Keselamatan...

Documents

Transcript of GOING BETTER to GROW - pertaarungas.pertamina.com · 83 Implementasi Kesehatan dan Keselamatan...