God, Art, & Creative Problem Solving

48
GOD, ART, & CREATIVE PROBLEM SOLVING BASED ON CREATION THEOLOGY GENESIS ONE Presented by. Amos Tatag Tr. Adi 1

Transcript of God, Art, & Creative Problem Solving

Page 1: God, Art, & Creative Problem Solving

GOD, ART, & CREATIVE PROBLEM SOLVING BASED ON CREATION THEOLOGYGENESIS ONEPresented by.Amos Tatag Tr. Adi

1

Page 2: God, Art, & Creative Problem Solving

INTRODUCTION

Ketika saya menuliskan begitu saja judul ini “God, Art, & Creative Problem Solving Based on Creation Theology Genesis 1” mengalir sebuah gejolak perjuangan eksistensialis memaknai keberadaan hidup di dunia ini.

Pemahaman itu menjadi semakin kuat ketika saya mulai mempersiapkan baris-demi baris presentasi ini, bahwa ternyata keberadaan hidup ini sebenar-benarnya ada bukan tanpa tujuan.

2

Page 3: God, Art, & Creative Problem Solving

Setiap keberadaan living being di dunia ini memiliki tujuan yang harus ditemukan sebab memang tiada keberadaan yang ada tanpa tujuan.

Hanya memang ada yang telah menemukan tujuan dan yang belum menemukan tujuan, dan sangkanya bahwa hidup ini ada tanpa tujuan.

TUJUAN inilah yang akan menjadi titik temu dari ketiga bagian pembahasan dalam tema ini yakni God, Art, & Creative Problem Solving.

3

Page 4: God, Art, & Creative Problem Solving

God sebagai Prima Causa sumber keberadaan, Supreme Being yang membawa segala keberadaan di dunia ada.

Art dalam sebuah konteks pemaknaan daya kreatif yang ada di dalam diri manusia mewarisi eksistensi / hakikat Allah sebagai pencipta.

Creative Problem Solving adalah sebuah metode penyelesaian masalah sebagai bentuk daya nalar kreatif dalam diri manusia untuk memperjuangkan eksistensinya.

4

Page 5: God, Art, & Creative Problem Solving

Untuk merangkai ketiga pembahasan tersebut ke dalam satu landasan teologis, narasumber akan membahas Kejadian1 dalam Bible yang diharap akan memberikan kerangka biblikal dan teologis.

5

Page 6: God, Art, & Creative Problem Solving

NARASUMBER

Amos Tatag Triyahyo Adi, S.Th(c) Pendidikan Kesarjanaan di Sekolah Tinggi Teologi Bandung. Pengalaman Pelayanan & Pekerjaan

1992 – 1998. Aktif memotori Pelayanan Sosial kepada Anak-anak jalanan dan dinamika kelompok Sosial selama di kota Bandung.

1999 – 2005. Aktif memotori pelayanan literatur, musik, teater, dan pengembangan diri mahasiswa Universitas Kristen Maranatha dan gereja-gereja di kota Bandung.

2005-2008. Aktif bekerja di bidang pemberdayaan Masyarakat dan bekerja sebagai Konsultan Local Economic Development Based on Tourism Development program ILO United Nations agency, juga lembaga internasional lain seperti Save the Children, CHF International, dan APHEDA di Banda Aceh.

2005-2008 Bekerja sebagai Konsultan Manajemen Komunikasi untuk penguatan kelembagaan IWAPI (Ikatan Wanita Penguasaha Aceh) di tingkat Provinisi Nanggroe Aceh Darusalam.

2007 – 2008 Aktif dalam berbagai program kegiatan Dewan Kesenian Aceh sebagai konsultan dan programmer kegiatan lembaga, di Banda Aceh.

Aktif menulis berbagai artikel di bidang teologi dan menjadi motor penggerak lahirnya komunitas Filsafat di seluruh Indonesia, di kota Medan.

6

Page 7: God, Art, & Creative Problem Solving

Durasi & Metode

Seminar ini akan berlangsung 3 jam 2 sesi

Sesi pertama adalah presentasi atau penyampaian makalah tidak lebih dari 1 jam.

Sesi kedua adalah tanya jawab antara peserta dan narasumber selama 1,5 jam

Sesi terakhir adalah sebuah refleksi dalam bentuk tulisan 30 menit.

7

Page 8: God, Art, & Creative Problem Solving

PART ONE:CREATION THEOLOGY 8

Page 9: God, Art, & Creative Problem Solving

Teologi Penciptaan dalam kitab suci adalah sebuah bagian penting, terkait eksistensi atau keberadaan manusia di dunia ini dalam mengenali asal muasal dan kemana ia akan pergi.

Tanpa adanya keyakinan pada ajaran penciptaan yang menyatakan secara teologis manusia berasal dari Allah, maka sudah pasti akan mengurangi semangat religiusitas dan selain itu ketidakyakinan akan asal muasal dengan sendirinya juga akan menegasikan atau mengingkari ke mana kehidupan ini akan menuju.

9

Page 10: God, Art, & Creative Problem Solving

Lahirnya teori evolusi Darwin selain sebagai bentuk science discovery, ternyata akhirnya harus bertentangan dengan teori penciptaan. Dalam teori bahwa manusia tidak berasal dari Allah melainkan, dari sebuah proses evolusi yang panjang.

Dengan anggapan tiada pentingnya penciptaan, berdampak pada pemahaman akhir kehidupan. Lahir tanpa makna pergi tanpa tujuan.

10

Page 11: God, Art, & Creative Problem Solving

Sehingga sungguh pembahasan ini adalah suatu hal yang penting terkait satu kata: ALASAN sekaligus TUJUAN keberadaan.

Dan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, kita akan memasuki ayat-ayat dalam kitab Kejadian pertama.

11

Page 12: God, Art, & Creative Problem Solving

KEJADIAN 1:1 – 2:5

1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

Frasa pada mulanya adalah sebuah penegasan bahwa yang awal itu Allah. Hal ini juga menegaskan bahwa Allah adalah Master of Universe/ Sang Dalang. Rev 1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang

ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.“

Prima Causa di mana segala keberadaan di dunia ini adalah atas seijin Allah. Hal tersebut akan sangat jelas di dalam proses penciptaan ….Allah melihat semuanya itu baik. (kalimat penutup untuk

setiap hari penciptaan)

12

Page 13: God, Art, & Creative Problem Solving

1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kondisi pra-penciptaan bukan sebuah kondisi ideal seperti

yang diharapkan. Belum berbentuk dan kosong …. Tohu wabohu (Ibrani) – tumpang tindih, tidak beraturan Void – suatu kondisi ruang hampa Chaos – kacau balau, semrawut

Memahami kondisi awal sebelum proses penciptaan ini terjadi sangat penting. Ada 2 teori yang berkembang pertama adalah teori Sim Salabim – out of nothing (creatio ex nihilo), yang kedua adalah amelioration – out of sort of condition yang jika disesuaikan dengan konteks kondisi awal pra penciptaan adalah sebagai bentuk perbaikan.

13

Page 14: God, Art, & Creative Problem Solving

Hari Pertama

1:3. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.

1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.

1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. Hari pertama adalah pemisahan antara terang dan gelap.

Ide bahwa kegelapan menutupi seluruh samudera raya ternyata bukan ide yang baik. Allah menciptakan terang namun tiada meniadakan kegelapan. Allah melakukan PEMISAHAN (SEPARATION) namun bukan PENIADAAN (NEGATION).

14

Page 15: God, Art, & Creative Problem Solving

Hari Kedua

1:6. Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."

1:7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.

1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.

15

Page 16: God, Art, & Creative Problem Solving

Hari Ketiga

1:9. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.

1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

1:11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.

16

Page 17: God, Art, & Creative Problem Solving

1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga. Pengelompokan (agglomeration) antara air dan

tanah yang di bawah langit (bumi) . Setelah terpisah antara darat dan laut Allah menumbuhkan segala jenis tumbuhan. Sebuah proses pengelompokan yang terencana.

17

Page 18: God, Art, & Creative Problem Solving

Hari keempat

1:14. Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,

1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.

1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.

18

Page 19: God, Art, & Creative Problem Solving

1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,

1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.

19

Page 20: God, Art, & Creative Problem Solving

Hari kelima

1:20. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."

1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

1:22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."

1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.

20

Page 21: God, Art, & Creative Problem Solving

Hari keenam

1:24. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.

1:25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, (supaya) mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

21

Page 22: God, Art, & Creative Problem Solving

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

1:29. Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

22

Page 23: God, Art, & Creative Problem Solving

1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.

1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

23

Page 24: God, Art, & Creative Problem Solving

Hari ketujuh

2:1. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.

2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

24

Page 25: God, Art, & Creative Problem Solving

Hari Pertama: Terang Hari kedua: Cakrawala Hari ketiga: Laut, darat dan tumbuhan Hari keempat: Penerang CakrawalaHari kelima: Burung di udara dan ikan di lautHari keenam: Manusia dan binatang di daratHari ketujuh: Sabat

Ringkasan25

Page 26: God, Art, & Creative Problem Solving

Dalam the process of creation ada 3 hal penting yang dapat kita simpulkan yakni : Idea: konsep dunia yang lebih baik dari keberadaan

yang ada sebelumnya yakni dalam chaotic condition. Action: pemisahan, pengelompokan, unsur gelap

terang, darat laut, binatang udara, darat, dan laut, siang malam. Tindakan ini adalah sebuah bentuk remedikal dari chaotic condition menuju law and order.

Cultivation : Pemeliharaan ciptaan yang dilakukan oleh Tuhan melalui penciptaan manusia sebagai wakil Allah di dunia ini yang mewarisi citra Allah.

26

Page 27: God, Art, & Creative Problem Solving

GOD 27

Page 28: God, Art, & Creative Problem Solving

GOD

Ada banyak definisi Tuhan. Pembahasan ini tidak akan pernah selesai. Salah satu definisi God in Christianity adalah sebagai berikut:

“Supernatural and eternal being conceived as the perfect and omnipotent and omniscient, creator and ruler of universe; and the object of worship.”

28

Page 29: God, Art, & Creative Problem Solving

Dalam konteks penciptaan, Allah adalah yang awal. Tiada yang lebih awal dari segala keberadaan yang ada selain keberadaan Allah sehingga dalam kemahakuasaanNya Allah adalah awal dari segala keberadaan (Prima Causa) sekaligus tujuan akhir dari semua keberadaan.

Misalnya dalam banyak keyakinan agamis, kematian adalah jalan bagi manusia untuk bertemu atau menuju pada Tuhan. Asumsinya adalah bahwa tujuan keberadaan manusia akan tercapai lengkap jika manusia dapat bertemu dengan Tuhan.

29

Page 30: God, Art, & Creative Problem Solving

Jadi tidak salah jika Allah disebut the Creator, Master of Universe, sebab dialah yang menjadi dalang atau penyebab utama keberadaan yang artinya: Allah menjadi awal dan akhir tujuan

keberadaan manusia di dunia ini. Apapun yang terjadi di dunia ini tiada yang

terjadi tanpa seijin Allah.

30

Page 31: God, Art, & Creative Problem Solving

Lalu apa yang terjadi dengan masuknya dosa atau kejahatan di dunia ini? Apakah kemudian Allah kehilangan kendali atas kejahatan manusia? Atau Allah adalah dalang segala bentuk kejahatan?

Ini pertanyaan teologis yang sulit dijawab, sebab dalam sangkaan kita tentu tidak mungkin Allah mengijinkan kejahatan terjadi. Sebab jika demikian maka Allah setuju dengan kejahatan (sesuatu yang mungkin saja tidak mungkin terjadi)

31

Page 32: God, Art, & Creative Problem Solving

Namun nyatanya kejahatan terjadi dan sebab Allah adalah dalang dari semua hal terjadi tentu Allah mengijinkan kejahatan terjadi.

Apakah ini just a fallacy thought atau ada theological explanation terkait isu ini?

Kita tinggalkan bagian ini sebab menjadi sebuah topik yang berbeda yang akan membahas ditail termasuk peranan dosa dan kejatuhan manusia dalam dosa bagi usaha pemanusiaan manusia dan dependensi manusia kepada Allah, doktrin kristologi dan soteorologi, termasuk pemahaman eskatologis.

32

Page 33: God, Art, & Creative Problem Solving

Namun prinsipnya adalah bahwa Allah adalah Pencipta dan untuk menuntaskan satu-satunya tujuan penciptaanNya yakni pemeliharaan semesta, Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah (Imago Dei).

Dalam pemahaman ini artinya manusia mewarisi sifat-sifat atau atribut Allah di dalam keterbatasannya, dan salah satunya adalah daya kreatif itu sendiri untuk menjaga bumi yang diciptakan Allah.

33

Page 34: God, Art, & Creative Problem Solving

ART

Sama rumitnya dengan pencarian definisi tentang God; Art memiliki banyak sekali penjelasan. Misalnya salah satu penjelasan adalah sebagai berikut:

A system of principles and rules for attaining a desired end; method of doing well some special work; the systematic application of knowledge or skill in effecting a desired result.

34

Page 35: God, Art, & Creative Problem Solving

Dari definisi tersebut ada beberapa hal terkait bahwa Art adalah:

Sebuah sistem nilai atau azas Hasil buah pikiran atau daya manusia Menggunakan cara atau metode more than

ordinary mempertimbangkan nilai-nilai aesthetic

Menghasilkan karya

35

Page 36: God, Art, & Creative Problem Solving

Kembali pada penjelasan teologi penciptaan artinya bahwa Art adalah sebuah manifestasi atau perwujudan dari : Dalil amelioration yakni sebuah pendekatan daya kreatif

yang memiliki tujuan perubahan menuju kondisi yang lebih baik.

Dalil law and order bahwa seni memiliki tujuan menciptakan tatanan keteraturan atau peradaban (civilization).

Sehingga menurut konteks teologi penciptaan tidak ada art yang lahir tanpa tujuan. Art lahir sebagai jawaban atas kebutuhan atau suatu kondisi yang ada di dalam masyarakat kita, tidak hanya dalam konteks remedical melainkan juga dalam tindak lanjut cultivation atau pemeliharaan.

36

Page 37: God, Art, & Creative Problem Solving

CREATIVE PROBLEM SOLVING37

Page 38: God, Art, & Creative Problem Solving

CREATIVE PROBLEM SOLVING Manusia selalu diperhadapkan pada

masalah. Ini adalah sebuah fakta. Tiada kehidupan yang dijalani oleh seseorang tanpa masalah. Dan semua masalah memerlukan penyelesaian.

Dengan demikian keahlian atau metode penyelesaian masalah, menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia.

38

Page 39: God, Art, & Creative Problem Solving

Salah satu metode penyelesaian masalah adalah metode kreatif. Ada perbedaan mendasar antara pendekatan kreatif dan konvesional, yakni sbb:

39

Page 40: God, Art, & Creative Problem Solving

No Konvesional Kreatif

1 Melakukan sesuatu yang umum dilakukan sesuai dengan kepatutan yang berlaku.

Melakukan dengan cara yang berbeda atau sedikit tidak sama dengan cara yang umum digunakan.

2 Mengikuti ukuran dan standar perilaku yang sudah ada.

Menggunakan daya nalar sendiri yang bisa jadi berbeda dengan standar yang berlaku

3 Pasti Tidak pasti (bersifat mencoba dengan harapan hasil yang lebih maksimal atau malah kegagalan sebagai proses eksperimental).

4 Tingkat keberhasilan lebih besar dari pada kegagalan.

Tingkat keberhasilan sama besar dengan tingkat kegagalan.

40

Page 41: God, Art, & Creative Problem Solving

Kutipan

Every human has 4 endowments: self awareness, conscience, independet will and creative imagination. These give us the ultimate human freedom…the power to choose, respond and change.

Steven Covey

41

Page 42: God, Art, & Creative Problem Solving

Annexation: God, Art, & Creative Problem Solving42

Page 43: God, Art, & Creative Problem Solving

Dari ketiga pembahasan di atas ada benang merah yang menghubungkan kita menuju satu garis lurus yakni : Allah sang Prima Causa adalah sumber

gagasan satu-satunya dalam mengembangkan seni dalam kehidupan kita yang memiliki 3 prinsip penting yakni ide perubahan, tindakan amelioration dan cultivation.

Pesan itu tentu saja sangat mudah ditangkap sebab Allah memang telah menciptakan kita segambar dan serupa diriNya.

43

Page 44: God, Art, & Creative Problem Solving

Kita memiliki cara yang berbeda dalam meresponi dunia ini. Ini adalah ekspresi yang lahir dari dalam diri dipengaruhi secara langsung oleh daya estetika, sehingga respon tersebut berbeda dari pada yang umumnya terjadi.

Pemahaman menjelaskan hakikat kreativitas sebagai pemecahan masalah, bahwa kita tidak hanya menyelesaikan masalah dengan menggunakan cara-cara yang umum digunakan atau konvensional. Di sini kita dipacu untuk menggunakan daya nalar dan imajinasi untuk memecahkan permasalahan.

44

Page 45: God, Art, & Creative Problem Solving

Sehingg kesimpulannya: Antara Allah, Seni, dan Kreativitas adalah cara Allah

dalam menjawab permasalahan yang telah ada bahkan sejak awal dunia diciptakan.

Sehingga dengan demikian berkesenian berarti merefleksikan kekuatan Allah dalam menjawab tantangan dan permasalahan yang ada di dunia ini dengan kekuatan yang merubahkan dan memelihara.

Sebab kehidupan ini memang tiada lepas dari berbagai permasalahan, namun sesungguhnya manusia telah diberikan daya kreatif oleh Allah untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi tidak hanya bagi dirinya sendiri, terlebih bagi sesama.

45

Page 46: God, Art, & Creative Problem Solving

Sehingga pandangan seni adalah kebebasan mutlak dan merusak, atau berkesenian adalah sebuah tradisi eksentrik yang tiada memberikan sumbangsih sama sekali bagi usaha penyelesaian permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekeliling kita, berkesenian adalah sebuah tindakan egosentris belaka, atau seni penghancuran kehidupan manusia, adalah sebuah fallacy thought (pemikiran yang salah) dan sekaligus sebuah kegagalan (failure) dalam menangkap pesan peranan seni bagi kemajuan peradaban dan mendorong semangat kemanusiaan.

46

Page 47: God, Art, & Creative Problem Solving

END OF SESSION: QA! 47

Page 48: God, Art, & Creative Problem Solving

48

Kontak pembicara:Mobile: 0812 6938 6118 email: [email protected]: www.mycvadi.blogspot.com Address: Jl. Kasuari 19B Medan Sunggal Medan – Sumatera Utara