GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba...

34

Transcript of GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba...

Page 1: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055
Page 2: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

GKRI EXODUSA CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER

Panggilan beribadah Pengkhotbah

Votum Pengkhotbah

Bacaan Bertanggapan Liturgos & JemaatPujian Pengakuan Dosa Liturgos & JemaatDoa Pengakuan Dosa Secara Pribadi JemaatDoa Pengakuan Dosa LiturgosBerita Anugerah LiturgosPetunjuk Hidup baru Liturgos & JemaatPujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Liturgos & JemaatPujian Syukur 1 Liturgos & JemaatPujian Syukur 2 Liturgos & JemaatPengakuan Iman Liturgos & JemaatPujian Liturgos & JemaatDoa Firman Tuhan PengkhotbahKhotbah Pengkhotbah

Persembahan Liturgos & Jemaat

Doa Persembahan & Doa Syafaat Petugas DoaPengumuman & Seri Pembinaan PengkhotbahDoxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Pengkhotbah

Doa berkat PengkhotbahAmin / “Thank You Lord” PengkhotbahTheme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah

Susunan Liturgi Ibadah Minggu

Hamba Tuhan GKRI ExodusGEMBALA SIDANG SENIOR

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.MTelp : 0815 5055 985Email: [email protected]

GEMBALA BAVARIAN

Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected]

2

GEMBALA LOKAL NGINDEN

Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.ATelp : 0812 3378 0070Email: [email protected]

Page 3: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Sebuah pepatah populer mengatakan: “efek samping suatu obat kadangka-

la lebih buruk daripada penyakit asal.” Persoalan lama tidak sepenuhnya hil-ang. Hanya berganti wujud. Itulah yang kadangkala terjadi dalam kerohanian.

Sejarah mencatat bahwa sebagian orang Kristen telah terjebak pada antinomian-isme (anti = melawan, nomos = hukum, isme = ideologi), yaitu sebuah ideologi yang mengajarkan bahwa orang Kris-ten tidak perlu menaati hukum apap-un. Orang Kristen sudah dimerdekakan dari Hukum Taurat, karena itu mereka tidak lagi terikat oleh Taurat.

Pertanyaan antisipatif (ayat 15)

Surat Roma diwarnai dengan gaya di-atribe, yaitu semacam dialog imajiner. Paulus menyatakan suatu kebenaran, lalu ia mengantisipasi keberatan orang dengan cara mengemukakan per-tanyaan-pertanyaan yang akan ia jawab dalam uraiannya. Strategi sastra ini sangat jitu. Apa yang dikatakan Paulus di pasal 3:21-5:21 bisa menimbulkan kesalahpahaman. Jika orang berdosa diselamatkan karena iman dan bukan karena perbuatan baik, apakah mereka masih perlu berbuat baik? Jika orang-

Anti Terhadap Antinomianisme(Roma 6:15-23) Mimbar GKRI Exodus | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

3

Page 4: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

orang Kristen tidak lagi di bawah kuasa Taurat, apakah mereka masih dituntut un-

tuk menaatinya?

Apa yang diantisipasi Paulus merupa-kan bahaya umum yang kerap terjadi. Jemaat di Galatia ditegur dan dinasihati supaya tidak menggunakan kebebasan di dalam Kristus sebagai kesempatan untuk berbuat dosa (Gal 5:13). Beber-apa jemaat Korintus bukan hanya ber-buat dosa, tetapi mereka bahkan meny-ombongkan dosa itu (1 Kor 5:1-2). Kita pun tidak jarang menemukan bebera-pa orang Kristen yang me(nyalah)gu-nakan teks Alkitab untuk membenar-kan perbuatan mereka yang keliru. Apa yang benar bisa digunakan secara tidak benar. Begitu pula dengan kebebasan di dalam Kristus.

Orang Kristen bukan penganut antinomianisme (ayat 16-23)

Kebebasan bukan kekacauan. Mereka yang mengagungkan kebebasan sering-kali justru diperhamba oleh kebebasan itu. Kebebasan di dalam Kristus adalah untuk disyukuri, bukan dimanipulasi.

Dalam teks ini Paulus memberikan dua alasan mengapa orang-orang Kristen tidak boleh berbuat sembarangan. Per-

tama, dari sisi konsekuensi dosa (ayat 16, 21). Dengan menggunakan ilustra-si dari konsep perbudakan kuno pada zaman Romawi, Paulus menjelaskan bahwa perhambaan di bawah dosa akan menghasilkan kematian. Konsekuen-si perbuatan dosa bukan hanya pada fakta perhambaan saja (kehilangan ke-bebasan), tetapi juga pada akibat (lihat dua kata depan eis yang menyiratkan tujuan dalam ayat ini) yang ditimbul-kan dari ketaatan tersebut. Orang yang terus berbuat dosa akan mengalami ke-matian.

Kematian di ayat 16 dan 21 sangat mun-gkin merujuk pada kematian kekal, se-bab dikontraskan dengan kehidupan kekal (bdk. ayat 22-23). Kematian ini pasti melibatkan kematian spiritual di masa kini dan kematian fisik, teta-pi penekanan terletak pada kematian kekal. Mereka yang terus menerus hid-up di dalam dosa berarti belum pernah dibebaskan dari perbudakan dosa. Mer-eka yang belum dibebaskan dari dosa akan menuju pada kebinasaan kekal.

Konsekuensi lain yang dipikirkan oleh Paulus adalah malu (ayat 21). Ungkapan “merasa malu sekarang” mengasum-sikan perspektif pertobatan. Sesudah berada di dalam Kristus, orang-orang percaya melihat dosa dengan cara yang baru. Mereka tidak lagi membangga-

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

4

Page 5: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

kan dosa, melainkan merasa malu. Tidak seperti ketaatan pada Allah yang berbuahkan

pengudusan (ayat 22), ketaatan pada dosa hanya menghasilkan kecemaran yang berujung pada kematian. Dosa adalah wujud perbudakan yang buruk, sehingga sepatutnya mendatangkan malu pada yang melakukannya.

Kedua, dari sisi status orang Kristen (ayat 17-20, 22). Dalam bagian ini Pau-lus beberapa kali menegaskan bahwa orang-orang Kristen sudah mengalami perubahan status. Dahulu mereka ada-lah hamba dosa, namun sekarang men-jadi hamba kebenaran (ayat 18-19) atau hamba Allah (ayat 22).

Bentuk kata kerja pasif “telah di-merdekakan” (ayat 18, 22) mengasum-sikan Allah sebagai subjek. Status yang baru ini bukan hasil upaya orang ber-dosa. Allah yang lebih dahulu melepas-kan mereka dari perbudakan dosa, se-hingga mereka mampu hidup sebagai

hamba kebenaran.

Tanggung-jawab manusia bukan men-gubah status. Itu murni hasil anugerah Allah (ayat 23b). Walaupun demikian, hamba Allah dituntut untuk hidup ses-uai dengan statusnya. Kesesuaian ini di-wujudkan dalam bentuk ketaatan yang sungguh-sungguh terhadap pengajaran rasuli (ayat 17b). Yang dipentingkan di sini adalah kesungguhan (“dengan se-genap hati,” lit. “bersumber dari hati”) dan ukuran kebenaran (“yang telah diteruskan kepadamu”). Bukan keta-atan yang munafik atau legalistik. Bu-kan ketaatan yang dinilai dari patokan yang keliru.

Wujud kesesuaian yang lain adalah penyerahan seluruh hidup untuk Allah (ayat 22). “Anggota-anggota tubuh” di sini mungkin merujuk pada aspek fisik manusia yang dikontraskan dengan aspek batiniah di ayat 17b (“segenap hati”). Kesungguhan dalam hati per-lu dibuktikan melalui tindakan yang konkrit. Penerimaan ajaran yang benar perlu dimanifestasikan melalui keta-atan yang praktis. Ini bukan hanya ten-tang hati (heart) atau pikiran (head), tetapi juga tindakan (hands).

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

5

Page 6: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

Tidak ada netralitas dalam spiritualitas

Kontras antara hamba dosa dan hamba kebenaran dalam Roma 6:15-23 muncul berkali-kali. Ini merupakan sebuah penekanan. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa setiap manusia hanya diperhadapkan pada dua pilihan yang eksklusif satu sama lain. Tidak memilih yang satu berarti memilih yang lain, begitu pula sebaliknya. Tidak ada netralitas.

Keengganan untuk menjadi hamba kebenaran bukan menuju pada netralitas, melainkan pada perbudakan dosa. Hamba kebenaran atau hamba dosa. Ke-hidupan atau kematian. Pengudusan atau kecemaran. Tidak ada jalan tengah.

Di manakah Saudara berdiri saat ini? Apakah Saudara berhasrat kuat untuk me-layani kebenaran? Jika tidak, berarti Saudara sedang berhasrat untuk kebalikan-nya. Kiranya khotbah hari ini menegur kita. Kiranya kekudusan firman-Nya menyelidiki hati kita yang terdalam. Kiranya ada pertobatan yang sungguh. Kiranya ada ketaatan yang tulus dari hati kita. Soli Deo Gloria.

6

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 7: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

POKOK DOA SYAFAAT

7

eMAGZ

Pokok Doa Syafaat & Katekismus Heidelberg | #TEACHING

1. Doakan HUT GKRI Exodus ke-24, pada tanggal 14 Agustus Pk. 17.00

• Doakan untuk panitia yang mempersiapkan acara. Kiranya Tuhan memberi-kan hikmat di dalam seluruh persiapan.

• Doakan agar melalui acara ini jemaat ditransformasi agar memiliki hidup dan pelayanannya lebih efektif.

2. Pembukaan STAR, pada tanggal 6 Agustus 2016 Pk. 18.30• Doakan untuk pembicaranya: Ev. Leonard Sidharta di dalam mempersiapkan

diri.• Doakan agar banyak jemaat Tuhan yang rindu hadir dan diberkati di dalam

acara ini.

KATEKISMUS HEIDELBERGPertanyaan 74: Apa itu pengudusan?

JawabanPengudusan ialah tindakan rahmat Allah. Olehnya, mereka yang telah dipilih Allah sebelum dunia dijadikan agar menjadi orang kudus, dibarui dalam zaman, sebagai manusia seutuhnya, menurut gambar Allah, oleh karya Roh-Nya yang kuat-kuasa, yang membuat kematian dan kebangkitan Kristus menjadi mi-lik mereka. Benih penyesalan yang membawa kepada kehidupan, dan semua anugerah- yang menyelamatkan lainnya, ditaburkan ke dalam hati mereka, dan anugerah- anugerah itu dibangkitkan, ditambahkan, dan dikuatkan begitu rupa, sehingga mereka semakin mati bagi dosa dan dibangkitkan dalam hidup yang baru. a. Efe 4:23-24. b. Efe 1:4; 1Ko 6:11; 2Te 2:13. c. Rom 6:4-6. d. Kis 11:18; 1Yo 3:9. e. Yud 1:20; Ibr 6:11-12; Efe 3:16-19; Kol 1:10-11. f. Rom 6:4; Gal 5:24.

Page 8: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

8

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

Apa yang anda harapkan?Menebus Realitas Pernikahan | Mengatakan kejujuran : Pengakuan

Mereka tidak pernah mengakui kesalahan. Mereka ahli dalam

menyalahkan orang lain. Mereka pin-tar melebih-lebihkan tuduhan kesalah-an. Mereka ahli dalam memberi alasan yang melayani diri. Mereka menyim-pan daftar kesalahan dengan baik. Mer-eka tidak sadar kalau mereka terbiasa berbuat kasar dan berselisih. Dapat di-mengerti ketika mereka menemui saya, mereka merasa tidak ada harapan.

Mereka mengatakan pada diri mere-ka bahwa mereka akan melakukann-ya dengan lebih baik. Mereka berjanji akan… mereka memutuskan untuk… Tetapi tidak lama kemudian semua jan-

ji itu memudar. Tidak lama kemudian mereka berada di tempat yang sama lagi. Semua komitmen mereka untuk berubah telah ditumbangkan oleh satu hal: matikan fokus terhadap yang lain dan fokuskan pada diri sendiri. Mak-sudnya: tidak ada perubahan yang ter-jadi dalam pernikahan yang tidak dim-ulai dari pengakuan.

Anugerah Pengakuan

(1) Merupakan suatu anugerah untuk membedakan benar dan salah. Alkitab merupakan alat ukur yang paling tepat dari Allah. Kita dapat melihat diri kita dan pernikahan kita, apakah kita sudah

Page 9: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

9

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

berada pada ukuran yang se-suai dengan standar Allah.

Mata yang tercelik untuk melihat den-gan jelas dan hati yang terbuka untuk menerima dengan rela merupakan tan-da yang pasti dari anugerah Allah.

(2) Merupakan suatu anugerah untuk mengerti konsep dari dosa yang tinggal di dalam diri. Alkitab memanggil kita untuk rendah hati mengakui bahwa masalah terbesar, terdalam, dan paling berdiam dalam kita, yang setiap kita hadapi ada di dalam diri kita, bukan di luar diri kita. Alkitab menamakan ma-salah itu – dosa.

(3) Merupakan suatu anugerah untuk memiliki hati nurani yang berfung-si dengan baik. Kepekaan merupakan pintu masuk kepada perubahan. Peru-bahan selalu dimulai dengan ketida-kpuasan, dan ketidakpuasan pribadi selalu mulai dari hati nurani yang peka terhadap kesalahan. Dari sini keluar-lah keinginan untuk berubah dan kere-sahan yang mengakibatkan kita ingin menjangkau pertolongan, dari Allah dan orang lain.

(4) Hanya anugerah yang melindungi kita dari pembenaran diri. Kita semua menderita kebutaan rohani dalam ting-kat tertentu – yaitu kita tidak melihat diri kita sendiri secara tepat, kita cend-

erung melihat kelemahan dan kegaga-lan dari pasangan kita lebih besar. Kita mulai berpikir bahwa kita lebih benar dari pada pasangan kita. Jika kita yakin bahwa kita benar, kita tidak menging-inkan perubahan maupun pertolongan.

(5) Merupakan suatu anugerah untuk melihat diri kita dengan tepat. Ban-yak orang yang sudah menikah sep-erti orang Farisi di Bait Allah yang bersyukur kepada Allah bahwa ia ti-dak seperti orang-orang berdosa lain di sekitarnya. Mereka membutuhkan anugerah dari penilaian diri yang tepat.

(6) Merupakan suatu anugerah untuk rela mendengar dan mempertimbang-kan kritik dan teguran. Dibutuhkan anugerah untuk mendiamkan pikiran kita, untuk memusatkan perhatian kita, dan untuk membereskan hati kita seh-ingga kita benar-benar dapat mener-ima pertolongan yang Allah tawarkan bagi kita.

(7) Merupakan suatu anugerah untuk tidak dilumpuhkan oleh penyesalan. “Lihatlah, Aku menjadikan segala se-suatu baru” (Why 21:5). Anda tidak dikutuk selama-lamanya karena ke-salahan Anda. Apa yang rusak dapat diperbaiki. Selagi kita menghadapi penyesalan, kita bermandikan pen-gampunan dan kemudian berbalik ke-

Page 10: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

10

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

pada hidup dengan cara yang baru, berpegang pada kua-

sa yang merupakan milik kita sebagai anak-anak Allah.(8) Merupakan suatu anugerah untuk mengetahui bahwa kita dapat mengh-adapi kesalahan kita karena Kristus tel-ah mengangkat rasa bersalah dan rasa malu kita. Yesus tidak melakukan ini bagi diri-Nya; semuanya itu dilakukan untuk kita. Mengapa? Supaya rasa ber-salah dan rasa malu tidak mengekang kita; sehingga dengan keberanian kita dapat mengatakan, “Kamu benar, aku salah, dan aku butuh pengampunan-mu.”

Kebiasaan sehari-hari dari gaya hidup pengakuan.(1) Kami akan jujur dengan penuh kasih. Pengakuan membutuhkan keju-

juran. Ini berarti bahwa sebelum kita dapat berbicara mengenai masalah hati orang lain, kita pertama-tama perlu berhadapan dengan luka, kemarahan, dan kepahitan dari hati kita sendiri.

(2) Kami akan rendah hati ketika dis-ingkapkan. Hal ini berarti mendiam-kan suara-suara dari sistim pembelaan batin kita. Kerendahan hati berarti kerelaan untuk melihat diri di cermin Firman Allah dan bersukacita bahwa apapun yang kita lihat sudah ditutup oleh darah Yesus.

(3) Kami tidak akan mencari-cari ala-san. Penolakan untuk mencari-cari ala-san berarti menolak dorongan untuk membangun alasan bagi pembenaran kita. Hal ini berarti menolak untuk menyerang balik. (4) Kami akan mengakui kesalahan dengan cepat. Kita menolak untuk men-cibir, tinggal dalam luka, kemarahan, dan balas dendam. Ketika kita berbuat salah, kita akan dengan cepat mencari pengampunan dan perdamaian. Jika kita diperlakukan tidak benar, kita akan membuat pendekatan di dalam seman-gat pengampunan dan harapan. Kita menolak untuk membiarkan “matahari terbenam, sebelum padam amarahmu” (Ef 4:26).

Page 11: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

(5) Kami akan mendengar dan menguji. Setiap kita harus bekerja untuk men-diamkan emosi dan kecenderungan pembenaran diri dari hati kita. Kita semua perlu menuntut diri kita untuk mendengar dengan jelas dan berpikir dengan cermat. Hal ini mengenai menjadi siap, rela, dan menunggu untuk belajar hal-hal baru mengenai diri kita dan pernikahan kita yang akan memimpin kepada pertumbuhan dan perubahan yang bertahan.

(6) Kami akan menyambut pengakuan dengan dorongan. Tidak ada hal yang menghancurkan gaya hidup pengakuan lebih cepat daripada penghakiman. Kita ingin orang lain untuk merasakan sakitnya juga. Jika Allah hanya seorang hakim, tidak ada seorangpun yang akan mengakui apapun kepada-Nya. Kebaikan-Ny-alah yang membawa kita bertobat. Kasihnya menarik kita. Jadi kita lari kepa-da-Nya bukan dari-Nya.

(7) Kami akan sabar, bertekun, dan lemah lembut dalam menghadapi kesalahan. Fakta dari masalahnya adalah perubahan seringkali merupakan sebuah proses dan jarang sebuah peristiwa. Dia tidak pernah berjanji bahwa perubahan akan menyenangkan atau menjadi proses yang nyaman selama perjalanan panjang. Jadi, Dia memanggil kita untuk mencari cara apapun yang bisa kita kerjakan supaya dapat mewujudkan kasihnya yang mengubahkan.

(8) Kami tidak akan kembali ke masa lampau. Jadi kita membangun sebuah pola tidak memendam kemarahan, di mana pengakuan, pengampunan, dan perda-maian menyelesaikan masalah-masalah, mengurangi kebutuhan untuk mem-bahasnya lagi. Dan kita akan menolak, di saat-saat terluka dan marah, untuk membangkitkan apa yang sudah diselesaikan.

(9) Kami akan menaruh pengharapan di dalam Kristus. Pengakuan adalah men-genai harapan. Pengakuan secara tidak terhindarkan membawa kita untuk ber-henti berharap kepada diri kita. Jadi, kita meninggalkan harapan yang kita miliki di dalam diri kita, dan mengenakan harapan yang baru dan lebih cerah. Peng-harapan ini berada pada salib Yesus Kristus. Ketika salib Kristus tergantung di atas pernikahan kita, kita hidup dan berelasi dengan cara berbeda!

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

11

Page 12: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

Pengakuan merupakan pintu masuk bagi pertumbuhan dan perubahan di da-lam hubungan Anda. Hal ini begitu esensial. Hal itu fundamental. Tanpa penga-kuan, Anda masuk ke dalam siklus dari pola yang diulang dan masuk lebih jauh ke dalam kesalahpahaman, kesalahan, dan konflik. Dengan adanya pengakuan, masa depan menjadi cerah dan berpengharapan, tidak peduli besarnya masalah yang sedang Anda hadapi sekarang.Sekarang, siapa yang tidak mau pernikahan yang seperti itu?

Ringkasan Bagian Komitmen 1, Bab 5, dari buku:What Did You Expect? Redeeming the Realities of Marriage – Paul David Tripp~ bersambung ~

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

12

Page 13: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

eMAGZ

Bolehkah anak-anak bermain pokemon GO? | #QandA

(Lanjutan 24 Juli 2016)

Penganut Gerakan Zaman Baru diyakinkan bahwa manusia bisa melakukan tindakan-tindakan yang luar biasa karena manusia pada dasarnya adalah al-

lah. Manusia memiliki hakekat ilahi dalam diri mereka. Melalui disiplin diri dan kekuatan pikiran, manusia dapat mengerjakan hal-hal ajaib, seperti memadukan dan menggunakan kekuatan alam.

Anak-anak yang sudah terlanjur terpikat dengan Pokemon tanpa sadar sudah membiasakan diri dengan praktik-praktik tertentu yang sarat dengan ide okult-isme. Dengan memegang kartu Pokemon di tangan atau saku, mereka yakin bahwa mereka memiliki energi yang tak terbatas dan dapat digunakan sewak-tu-waktu. Beberapa jenis Pokemon diperintahkan untuk menyerang monster orang lain seperti layaknya seorang penyihir yang memerintahkan roh jahat un-

Bolehkah Anak-anak Bermain Pokemo Go?Sebuah Nasihat Untuk Orang Tua Kristen

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

13

Page 14: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

14

eMAGZ

Bolehkah anak-anak bermain pokemon GO? | #QandA

tuk bertempur bagi dia.

Tidak mengherankan, berbagai situs atau industri yang berkaitan dengan Pokemon sangat dekat dengan situs atau industri lain yang mengedepankan si-hir dan kekuatan pikiran. Mereka berbagai dasar pemikiran yang sama. Mereka menjual daya tarik yang sama.

Respons Kristiani

Apa yang sudah ada dalam permainan Pokemon yang lama dimunculkan kem-bali dalam Pokemon Go. Beberapa variasi dan modifikasi tentu saja diberikan, tetapi secara umum konsep yang diusung dalam permainan Pokemon tetap sama. Hanya penggunaan realita virtual yang dapat dikatakan benar-benar baru. Jika benar demikian, apakah Pokemon Go merupakan permainan yang aman bagi anak-anak? Apakah kita seharusnya mengizinkan anak-anak kita memainkan Pokemon Go?

Saya menganjurkan agar orang tua Kristen menghindari dua ekstrim: terlalu melindungi (over-protective) dan terlalu membiarkan (over-permissive). Yang satu berarti melarang anak-anak memainkan permainan apapun yang duniawi. Yang kedua berarti memberi kebebasan tanpa batas dan tanpa pantauan kepada anak-anak.

Di satu sisi, kita tidak mungkin mengisolasi anak-anak dari berbagai pemikiran duniawi yang ada di sekitar kita. Mereka pasti bersentuhan dengan TV, video game, game online, iklan, dsb. Ada peperangan konsep yang terjadi setiap hari. Tugas orang tua bukanlah menjauhkan anak-anak dari semua itu (ini mustahil untuk dilakukan). Tugas utama orang tua adalah mengajarkan prinsip-prinsip theologis yang alkitabiah, sehingga anak-anak mampu menimbang dan men-gevaluasi setiap konsep duniawi yang ada.

Page 15: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

15

eMAGZ

Bolehkah anak-anak bermain pokemon GO? | #QandA

Untuk mencapai ini diperlukan kebersamaan dan bimbingan. Orang tua perlu meluangkan waktu mempelajari dan mencoba berbagai per-

mainan yang sedang digandrungi oleh anak-anak dan remaja. Jika kita tidak pernah mengenali permainan-permainan itu, bagaimana kita bisa membimbing anak kita untuk menilai sebuah permainan secara tepat? Permainan yang buruk justru menjadi sarana pembelajaran bagi anak-anak tentang dunia yang sudah rusak oleh dosa dan memerlukan penebusan Kristus.

Bersambung..............

Page 16: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

16

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

(Lanjutan tgl 24 Juli 2016)

Berdiamnya Roh Kudus di da-lam orang percaya

2 Korintus 5:14-15 menyatakan bah-wa “kasih Kristus yang mengua-

sai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati un-tuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati un-tuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirin-ya sendiri, tetapi untuk Dia, yang tel-ah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”ayat ini adalah contoh laindari

bagian Alkitabyang jika dibaca sekilas tampaknya mendukung konsep men-genai penebusan yang bersifat univer-sal, tetapi pada kenyataannya sangat berbeda. Sering kali kalimat ”Kristus telah mati untuk semua orang” yang Paulus gunakan dikutip sebagai bukti dari penebusan yang bersifat tak terba-tas – bahwa Kristus mati untuk setiap orang. Namun bila kita mempelajari ayat-ayat ini secara mendalam, maka kita akan melihat bahwa maksud Pau-lus berbeda dari anggapan tersebut.

P E N E B U S A N T E R B ATA S

Page 17: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

17

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

Perhatikan khususnya kata “maka” dalam ayat tersebut di atas. Pau-lus menulis “satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka

semua sudah mati. Terdapat hubungan yang tak terpisahkan antara “kematian Kristus” dan “kematian semua orang”. “kata “maka” menunjukkan hubungan se-bab-akibat. Karena itu, klausa “semua orang sudah mati” tidak mungkin meru-juk kepada kematian alamiah dari semua orang, karena kematian Kristus bu-kan penyebab dari kematian fisik manusia. Klausa “semua orang sudah mati” menunjuk kepada kematian secara rohani dari orang-orang percaya. Kematian ini sama dengan yang disebut dalam Roma pasal 6, dimana Paulus bahwa orang-orang percaya telah dibaptiskan kedalam, atau disatukan dengan, kematian Kris-tus. Mereka telah mati terhadap dosa karena pekerjaan Roh Kudus di dalam hari mereka. Kita jelas tahu bahwa tidak semua orang mengalami kematian ini. Ban-yak orang yang hidup di dalam dosa, mereka tidak mati terhadap dosa. Maka kita tidak dapat mengatakan bahwa Kristus telah mati bagi mereka. Karena terdapat hubungan yang tak terpisahkan antara kematian Kristus dan kematian orang-orang yang baginya Kristus mati: “Ia sudah mati untuk semua orang, maka mer-eka semua sudah mati.” Kita mengetahui dengan jelas bahwa semua orang disini berarti semua orang percaya – bukan semua orang, kaum reprobat dan kaum pilihan, karena kaum reprobat tidak pernah mati terhadap dosa.

Lebih lanjut Paulus menulis, sejalan dengan Roma 6, bahwa bila orang-orang percaya telah mati terhadap dosa, mereka akan dihidupkan dalam Kristus. Bila mereka secara rohani akan dikuburkan bersama Kristus, maka mereka secara rohani akan dibangkitkan bersama Kristus. (meskipun dalam bagian ini Paulus tidak membahasnya, namun dari Alkitab kita tahu bahwa hal itu hanya dapat terjadi karena karya Roh Kudus.) kemudian Paulus melanjutkan dan menya-takan bahwa kasih Kristus kepada orang-orang percaya seharusnya mendorong mereka untuk hidup saleh, bagi “Dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”

Dalam 2 Korintus 5:14-15 terdapat rangkaian peristiwa yang saling terikat erat: (a) Kristus mati bagi semua orang percaya; maka, (b) di dalam Kristus semua orang percaya mati secara rohani; dan (c) di dalam Kristus mereka dibangkitkan secara rohani. Bila kita membuat pernyataan (a), maka (b) dan (c) harus mengi-

Page 18: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

18

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

kutinya. Maka dalam ayat ini tidak disebut-sebut tentang dunia atau orang-orang yang tidak percaya, tetapi tentang orang-orang yang mati

terhadap dosa, dibangkitkan secara rohani di dalam Kristus dan hidup bagi Dia. Jadi, kata “semua orang” dalam “satu orang sudah mati untuk semua orang” (2 Kor. 5:14-15) menunjuk pada semua orang. Ini berarti bahwa penebusan bersi-fat terbatas dalam jangkauannya.

Bersambung………Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer

Page 19: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

19

eMAGZ

Siapakah Firaun i tu? | #DOYOUKNOW

(Lanjutan tgl 24 Juli 2016)

5. Kel. 1:8-22; 2:1-15

Rameses II, anak Seti I kemungkinan adalah raja Mesir yang menindas

orang Ibrani yang ada di Mesir hingga Musa melarikan diri ke Midian. Dan se-lama Musa berada di Midian, Rameses mati (setelah 67 tahun pemerintah-annya), bdg. Kel. 2:23. Dan sebelum Musa kembali ke Mesir dari Midian, ada seorang raja Mesir (tidak diketahui namanya) yang berkuasa di Mesir.Kel. 2:24-4:19

Dan sebelum Musa kembali ke Mesir dari Midian, ada seorang raja Mesir (ti-

dak diketahui namanya) yang berkuasa di Mesir.

7. Kel. 5:1-14:31; Neh 9:10; Maz. 135:9; 136:15; Roma 9:17; Ibr. 11:27 Firaun yang berkuasa saat Israel mening-galkan perbudakan di Mesir dan akh-irnya binasa di Laut Teberau kemun-gkinan adalah Meneptah I, anak tertua dari Rameses II. Dia tinggal di Zoan, tempat dimana dia berbicara dengan Musa dan Harun (Kel. 7).1 Raja 3:1; 7:8; 9:16,24

Raja yang berkuasa dan sekaligua men-jadi mertua Salomo kemungkinan ada-lah Haremheb. Hal ini didukung oleh fakta bahwa raja pendahulunya, seperti

S i a p a k a h F i r a u n i t u ?

Page 20: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

20

eMAGZ

Siapakah Firaun i tu? | #DOYOUKNOW

Amenhotep III, tidak mengi-jinkan anak perempuannya

dikawinkan dengan orang di luar Me-sir (raja Mitanni meminta anak gadis Amenhotep sebagai materai persauda-raan di antara mereka). Pada masa pe-merintahan Haremheb-lah baru dii-jinkan seorang putri Mesir untuk kawin dengan bangsa lain dengan pertimban-gan: Haremheb tidak langsung memiliki da-rah ningrat sehingga dia tidak terbeba-ni dengan keputusannya; Haremheb adalah seorang yang prak-tis. Karirnya dimulai di bidang militer dan menjadi kepala pasukan Mesir; Dari segi militer, posisi Mesir saat itu tidak terlalu kuat sehingga bentuk per-damaian dengan bangsa lain, misalnya dengan memberikan anak gadisnya un-tuk kawin dengan raja lain yang lebih kuat, akan sangat menguntungkan bagi Mesir;

1 Raja 11:18-22, 40; 14:25; 2 Taw. 12:2 Sisak, raja Mesir, adalah salah satu mu-suh raja Salomo pada akhir hidupnya. Dan sejak ini nama-nama Firaun/raja Mesir, disebutkan.1 Taw. 4: 18

Anak Firaun (tidak diketaui namanya), Bica, kawin dengan Mered, salah seo-rang keturunan Yehuda.

2 Taw. 14:9-15

Zerah (para ahli sejarah memanggilnya dengan Osorchon) adalah raja atas Me-sir dan Etiopia pada jaman Asa2 Raja 17:4

So (Sevechus) adalah raja Mesir yang hidup sejaman dengan Ahaz dan Hosea2 Raja 18:21; 19:9; Yes. 37:9

Tirhaka, raja Etiopia dan Mesir, adalah raja yang berkuasa saat Hizkia mem-percayakan diri dan kerajaannya terha-dap serangan Sanherib14. 2 Raja 23:29-30; 2 Taw. 35:20-24 Nekho, raja Mesir yang mengalahkan dan membantai Yosia di lembah Megi-do

15. Yer. 37:1-5; 47:1; Yeh. 29:21 H o f -ra, raja Mesir yang hidup sejaman den-gan Nebukadnezar. Ia adalah cucu dari Nekho. Zedekia, raja Yehuda bekerja sama dengannya untuk melawan Ne-bukadnezar dan dia berhasil mengusir keluar orang Asyur (Yer. 37:11), men-gambil Sidon dan Tirus dan membawa jarahan besar ke Mesir.

NK_P

Page 21: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

21

eMAGZ

BAB V | #MISSION

(Lanjutan tgl 24 Juli 2016)

Ketidaksukaan masa kini terha-dap konversi

Melawan penggunaan paksaan dan se-mangat yang tidak pantas untuk ingin selalu menang, kita bisa menyambut penegasan J.C. Hoekendijk bagi kual-itas yang berlawanan, “Menjadi sama dengan menabur dan menunggu dalam rasa hormat yang penuh dengan ker-endahan hati, karena benih yang kita tabur perlu mati dulu. Dalam peng-

harapan karena kita berharap pada Al-lah akan menghidupkan benih ini dan memberinya tubuh yang benar.”

Jika kesombongan social dan bentuk yang salah dari penginjilan adalah dua alasan mengapa “konversi” ditolak, maka yang ketiga adalah pengajaran sinkretisme dan universalisme. Sink-retisme mengatakan bahwa tidak ada agama yang paling benar, sedangkan universalisme menyatakan bahwa tidak ada manusia yang terhilang. Bentuk yang paling umum yang disajikan bagi

K O N V E R S I

Page 22: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

22

eMAGZ

BAB V | #MISSION

ide-ide tersebut pada masa kini adalah bentuk yang sep-

ertinya meninggikan karya Yesus Kris-tus. Sebagai contoh, salah satu komisi kerja mempelajari “struktur misi je-maat” di Bosey tahun 1964, melapor-kan, “Penderitaan dan Kebangkitan Yesus adalah Keselamatan bagi semua manusia. Sekarang semua manusia tel-ah diselamatkan dari pebudakan dan dibawa ke dalam perjanjian dengan Al-lah. Dengan membangkitkan Manusia Baru, yaitu Yesus Kristus, semua ma-nusia telah dimasukkan menjadi ang-gota dari kemanusiaan baru ini.” Kita diberitahu bahwa “terjadi diskusi yang panjang terhadap paragraph ini” dan beragam tambahan diusulkan. Namun, tetap saja tidak berubah, sebuah pen-yataan tanpa kompromi tentang ke-selamatan bagi semua manusia telah diberikan oleh Yesus Kristus. Jika me-mang benar semua manusia telah dise-lamatkan, maka satu-satunya fungsi yang tersisa bagi “penginjilan” adalah memperkenalkan kabar baik ini kepa-da yang belum tahu dan “konversi” ti-dak lagi merupakan suatu perubahan selain kesadaran manusia akan identi-tasnya yang sebenarnya. Namun Kitab Suci tidak mendukung pandangan ini.

Memang benar bahwa Allah dikatakan telah melakukan sesuatu yang obyektif dan menentukan melalui salib. Seper-

ti pernah dikatakan, “Allah yang den-gan perantaraan Kristus telah men-damaikan kita dengan diri-Nya” dan “Allah mendamaikan dunia dengan di-ri-Nya oleh Kristus” (2 Kor 5:18-19). Namun ini tidak berarti bahwa semua manusia sudah betul-betul diperda-maikan dengan Allah. Karena Dia seka-rang ini memasukan kita ke dalam pe-layanan dan pemberitaan pendamaian. Dan pelayanan dan pemberitaan ini bukanlah untuk menginformasikan ke-pada orang-orang bahwa mereka telah diselamatkan, tetapi meminta mereka dalam nama Kristus untuk: “Diperda-maikan dengan Allah.” Apa gunanya seruan tersebut jika orang-orang yang mendengarnya ternyata sudah diperda-maikan dengan Allah, hanya saja mer-eka belum menyadarinya. Kita tidak boleh menjelaskan karya pendamaian Allah di dalam dan melalui Kristus da-lam cara yang menghilangkan kebutu-han masa kini bagi orang-orang untuk diperdamaikan dengan Allah. Seperti penyataan James Denney, “Melalui ses-uatu yang telah dicapai lewat salib-Nya, sehingga Kristus bisa berseru seperti itu kepada kita dan memenangkan respon yang melaluinya kita menerima penda-maian.”

Jadi jika kita benar-benar memiliki pe-mahaman yang berdasarkan Alkitab, kita harus memegang dua kebenaran,

Page 23: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

23

eMAGZ

BAB V | #MISSION

pertama, Allah yang “dalam Kristus” memperdamaikan dunia kepa-da diri-Nya dan kedua, kita sendiri harus berada “dalam Kristus” jika

kita ingin menerima pendamaian (2 Kor 5:18-21; bdk 2 Kor 5:17; Rom 5:11).

Selain itu, sudah menjadi tugas kita untuk menegaskan bahwa mereka yang kita beritakan Injil dan menyerukan seruan Allah ini memang “sedang binasa.” Kita memberitakan Kabar Baik tentang Yesus kepada mereka bukan karena mereka telah diselamatkan, tetapi agar mereka bisa diselamatkan dari kebinasaan kekal. Tanggung jawab kita adalah “memberitakan damai” dalam pengertian janji dida-maikan dengan Allah melalui Yesus Kristus, bagi mereka yang mau percaya dan sungguh-sungguh bertobat. Memberitakan kepada mereka yang masih mem-berontak melawan Allah, dengan berkata, “Damai sejahtera! Damai sejahtera!” Ingatlah Injil membawa peringatan sekaligus janji, penyataan dosa dan pengam-punan (Yoh 20:23).

Bersambung.......

Page 24: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

24

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

RENUNGAN HARIAN

Senin, 1 Agustus 2016 KUASA MENAKLUKAN DOSA

(Bacaan: 1Yohanes 2: 7-17)

Seorang pemuda mengalami penolakan dari orang tuanya, kelahirannya tidak dikehendaki mereka. Itu sebabnya dia menyimpan banyak kepahitan. Pada suatu hari pemuda ini bertobat dan hidup dalam Kristus. Sejak itu ia ia memi-liki projek rohani yang baru yaitu belajar mengasihi kedua orang tuanya. Tak mudah baginya untuk mengubah kebencian yang ada dalam hatinya menjadi kasih sejati. Namun kasih Kristus dalam dirinya terus menguatkan dia untuk be-lajar mengasihi. Bertahun-tahun setelah itu, kedua orang tuanyapun menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan mereka. Tuhan memakai kesaksian sang pemuda untuk mempertobatkan kedua orang tuanya. Mereka mengalami betapa besar kasih sang putera kepada mereka. Hanya kasih Kristus yang mampu mengubah kebencian menjadi kasih.

Dosa kebencian dan dendam seringkali menjadi dosa yang sulit dilepas oleh be-berapa orang Kristen. Mereka bukannya tidak mau mengampuni, namun mereka mengalami kesulitan untuk mengampuni orang yang telah melukai mereka. Di dalam ayat 9 Yohanes berkata: “Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai se-karang”. Dengan kata lain orang yang sudah berada dalam terang pasti diberikan kemampuan untuk mengasihi dan mengampuni.

Cengkraman dosa memang kuat namun kuasa pengampunan Allah membuat cengkraman itu lepas. Konsep ini penting dimiliki oleh umat Allah, agar ia menyadari bahwa Allah telah memberikan kepada kita kuasa untuk menaklu-kan dosa.

Page 25: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

25

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Selasa, 2 Agustus 2016TETAP HIDUP

(Bacaan: 1 Yohanes 2: 15-17)

Orang percaya mudah sekali hanyut terbawa arus dunia. Dosa membuat manu-sia terjerumus ke dalam perbudakannya sehingga semakin sulit melakukan apa yang benar. Itu sebabnya sangat penting bagi kita untuk kembali kepada kebe-naran sejati di dalam Kristus.

Ada 3 dosa yang disebutkan di dalam teks ini, yaitu keinginan daging, keingi-nan mata dan keangkuhan hidup. Keinginan daging adalah segala sesuatu yang tidak takluk kepada hukum Allah, dan oleh karenanya menjadikan kita sebagai seteru Allah (Roma 8:6-7). Rasul Paulus menunjukkan perbuatan-perbuatan di dalam daging itu dalam Galatia 5:19-21, yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Keinginan mata adalah Orang yang terikat kepa-da berkat-berkat duniawi dan menggunakan TUHAN untuk mendapatkan ber-kat-berkat duniawi. Keangkuhan hidup adalah rendahnya pengakuan akan Al-lah dalam pencapaian yang dimiliki.

Mempraktekan tiga dosa ini menunjukan sebuah fakta bahwa orang ini tidak mengasihi Allah (ay.15). Mengejar apa yang diinginkan daging dianggap ke-bahagiaan oleh beberapa orang, namun Firman Tuhan memberikan informasi yang penting bagaimana akhir dari pengejaran itu, “Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya”(ay.17). Akhir dari pencarian semua yang bersifat ked-agingan adalah “lenyap”. Marilah kita menyerahkan dan menggunakan seluruh anggota tubuh kita untuk kebenaran, dan bukan sebaliknya, karena orang yang melakukan kehendak Allah akan tetap hidup selama-lamanya.

Page 26: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

26

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Rabu, 3 Agustus 2016BEBAS DARI DOSA

(Bacaan: 1 Yohanes 3: 1-6)

Seorang anak lahir dalam sebuah keluarga miskin di kota Naples, Italia. Untuk menopang ekonomi keluarganya, dia harus menghabiskan masa anak-anaknya dengan bekerja berjam-jam setiap hari di sebuah pabrik es. Meski miskin, anak laki-laki tersebut memiliki cita-cita sebagai seorang penyanyi. Saat berusia 10 ta-hun dia mengikuti kursus menyanyi namun ia dihina oleh gurunya “kamu tidak bisa menyanyi, kamu bahkan tidak memiliki suara. Suaramu seperti suara angin di dalam orgel” (bentuk lama dari organ). Meski demikian, ibu anak tersebut tidak menyerah. Dia yakin dengan talenta anaknya. Dengan memeluk anaknya dia berkata: “Anakku, aku akan mengorbankan apa saja agar kamu bisa dilatih.” Beberapa tahun kemudian anak tersebut menjadi penyanyi besar tingkat dunia. Dia adalah “Enrico Carusol”.

Iblis gencar menjatuhkan setiap anak Tuhan agar tenggelam di dalam dosa dan terseret arus dunia agar hidupnya hanya berfokus pada persoalan yang dihadap-inya. Mereka melupakan tentang sebuah kebenaran yang penting, yaitu tentang status kita. Ingatlah statusmu sebagai anak Allah. Yesus Kristus telah memberi-kan nyawaNya bagi kita, agar kita dimerdekakan dari perbudakan dosa.

Dengan senantiasa mengingat status dan konsekuensi sebagai anak Allah,kita bukan hanya dimerdekakan dari perbudakan dosa, tetapi kitapun akan belajar bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, inilah yang akan membentuk orang per-caya menjadi serupa dengan Yesus.

Page 27: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

27

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Kamis, 4 Agustus 2016WASPADAI KESESATAN(Bacaan: 1 Yohanes 3: 7-8)

Ajaran sesat yang dibahas di surat ini mengarah pada dua hal: pertama, kon-sep doktrinal yang sangat menyimpang; kedua, pemisahan antara status orang Kristen dan tindakan mereka. Yang termasuk kategori pertama antara lain klaim tentang ketidakberdosaan (1:8-10), penolakan terhadap inkarnasi Yesus dan sta-tus-Nya sebagai Anak Allah (4:2, 14-15; 5:6-12). Yang termasuk kelompok kedua antara lain: mengaku memiliki persekutuan dengan Allah, tetapi tetap hidup da-lam kegelapan dan tidak memiliki persekutuan dengan orang lain (1:5-7), men-gaku mengenal Allah, namun tidak mau menaati perintah-perintah-Nya (2:3-4), mengklaim sebagai orang-orang yang mengasihi Allah, tetapi mereka tidak mengasihi sesamanya (4:20).

Penerima surat sedang menghadapi bahaya gaya hidup antinomianistik (lit. ‘anti hukum’) yang bersumber dari kesombongan intelektual atau spiritualisme yang keliru. Maksudnya, Yohanes sedang menyerang konsep tersebut dengan menya-takan bahwa kebenaran dan gaya hidup yang benar adalah tidak terpisahkan.

Mudah bagi kita untuk mendeteksi bahkan menghakimi orang yang terlibat da-lam ajaran sesat kategori pertama. Namun tidak sedikit kita jatuh dalam ajaran sesat kategori dua. Bagaimana dengan hidup saudara? sudahkah saudara hidup sesuai dengan doktrin yang saudara pegang?

Page 28: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

28

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Jumat, 5 Agustus 2016SOLUSI TERHADAP DOSA(Bacaan: 1 Yohanes 3: 8-10)

Yohanes di dalam bagian ini menekankan sumber dari tindakan seseorang. Beberapa kali ia menegaskan bahwa barangsiapa berasal dari Allah, maka orang itu harus memancarkan sifat yang sama dengan Allah, misalnya hidup di dalam terang (1:5-7) dan kasih (4:7-8). Begitu pula dengan dosa. Di dalam ayat 12 Yo-hanes menerangkan bahwa pembunuhan yang dilakukan Kain bersumber dari kondisi kerohanian Kain yang sangat mengenaskan. Kain berasal dari Iblis (ayat 12a). Penyebab pembunuhan bukan hanya iri hati, tetapi segala perbuatan Kain memang sudah jahat dari semula (ayat 12b). Pendeknya, tindakan seseorang ha-nyalah cerminan dari hatinya, sama seperti Tuhan Yesus sendiri pernah menga-jarkan: “dari buahnyalah kamu mengenal mereka” (Mat 7:16-17).

Bagaimana seseorang dapat hidup dalam kebenaran? Yohanes mengajarkan dua solusi. Pertama, melalui karya penebusan Kristus (ayat 8b). Kedua, kelahiran kembali (ayat 9-10). Proses kelahiran kembali yang terjadi dalam diri kita yang paling dalam memang tidak dapat dilihat, namun akibat dari proses itu tetap tampak.

Ini merupakan keunikan dari solusi Kristiani terhadap persoalan dosa. Apa yang dilakukan Kristus di kayu salib tidak akan bermanfaat apa-apa jikalau karya itu tidak teraplikasi dalam hidup kita melalui kelahiran kembali. Melalui iman yang timbul dari kelahiran kembali, orang-orang percaya dimampukan untuk men-galahkan dunia (5:4-5).

Page 29: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

29

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Sabtu, 6 Agustus 2016DIPIMPIN PADA SANG SUMBER KASIH

(Bacaan: 1 Yohanes 3:19-24)

Yohanes menegaskan bahwa orang percaya tidak berbuat dosa. Tanda yang nam-pak dari anak-anak Allah adalah kasih yang mereka lakukan. Namun, pada ken-yataannya anak-anak Allah masih sering berbuat dosa. Misalnya, dengan tidak mengasihi saudara dan sesama manusia seperti Kristus mengasihi seluruh ma-nusia. Jika demikian, apakah masih layak disebut anak-anak Allah? Kasih yang tampak mustahil adalah karakter Allah sendiri, dan umat Allah diperintahkan untuk mencerminkan-Nya (ayat 23-24).

Tahun 1979 Pengungsi Vietnam membeludak di Hongkong. Camp Jubi-lee, barak polisi berkapasitas 900 orang dipadati 8000 pengungsi. Lantai bawah gedung itu menjijikkan. Kotoran manusia menumpuk puluhan cm. Jika saat itu ada di sana, akankah Anda bergabung bersama Gary Stephens dan 30 relawan yang membersihkan kotoran manusia, memperbaiki toi-let dan pipa-pipa pembuangan? Mereka membayar sendiri biaya perjalanan untuk melakukan pekerjaan yang tidak mau dilakukan orang lain itu. Para pengungsi heran. Siapa orang-orang ini? Kasih mereka bukan kasih biasa. Kasih Allah yang mengalir melalui Gary dan tim membawa banyak orang ber-jumpa dengan Sang Sumber kasih. Apakah ini kualitas kasih yang kita miliki hari ini? Kasih yang bersumber dari Tuhan menyanggupkan kita hidup dengan cara yang berbeda dengan dunia ini.

Page 30: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

30

eMAGZ

PENGUMUMAN

Hari / Tanggal Pukul Keterangan

Senin, 1 Agustus 2016 23.00- Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM

Selasa, 2 Agustus 2016 HUT : Bp. Sandy WijayaRabu, 3 Agustus 2016 19.00 Latihan Musik KU 3

HUT : Sdr. Redemptus Andianto IndrawanHUT : Sdri. Margareta Kwalik

Kamis, 4 Agustus 2016 06.00 Doa Pagi19.00 Latihan Musik KU 1 dan 2

Sabtu, 6 Agustus 2016 06.00 Doa Pemuridan

18.30

Seminar pembukaan semester STARTema : Happiness in psychology, philosophy and theology perspectiveOleh: Ev. Leonard Sidharta, B.A., Ph.D

22.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM

Minggu, 7 Agustus 2016 Sakramen Perjamuan Kudus KU 1, 2 dan 3HUT : Bp. Agus Swandono

AGENDA MINGGU INI

Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.”

Page 31: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

31

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

IBADAH UMUMMinggu, 31 Juli 2016

Penata-layanan

Ibadah Remaja

(Pk. 09.30 WIB)

Ibadah Umum I(Pk. 07.00)

Ibadah Umum II(Pk. 09.30)

Ibadah Umum

III(Pk. 17.00)

Cab. Ba-varian(07.00)

Cab. Ba-varian

(Pk. 09.30)

Tema A n t i Te r h a d ap A n t i n o m i a n i s m e ( R o m a 6 : 1 5 - 2 3 ) Pengkhot-

bah

Gabung Ibadah Umum

Ev. Heri Kristanto Pdt. Novida Lassa, M.Th

Liturgos Bp. Willy TW Sdri. LauraSdri. Victo-

riaSdri. Lia

Pelayan Musik

Sdr. Ikhsan&

Sdr. Michael

Sdr. IshakSdr. HizkiaSdr. HarisSdr. Toni

Sdr. IshakBp. Hary-

adi

Sdr. IshakSdr. Hary-

adiSdr. Amir

Sdr. HizkiaPelayan

LCDSdr. Lutfi

Sdri. Melis-sa

Sdr. Kevin Sdri. Marlin

Penyambut Jemaat

Ibu FenissaSdr. AlwenSdri. Lisa

Ibu Herlin

Ibu Yen Yen

Bp. Budio-no

Ibu EndangIbu Yuli

Bp. DonnySdr. Budi SSdr. IshakSdri. Nata-

lia

Ibu HanaIbu Stevra

Sdri. ClaraSdri. Olin

Doa Syafaat Ibu FenissaBp. Budio-

noEv. Heri

Sdri. Eu-nice

Sdri. Lia

Doa Persemba-

hanIbu Fenissa

Bp. Budio-no

Ev. Heri Ibu Stevra Sdri. Clara

Petugas Minggu Ini

Ibu HerlinBp. Budi

SGBp. Donny

SingerIbu VenaSdr. An-

dreas

Sdr. EdoSdri. Shinta

Sdr. EsauSdri. Risty

Sdri. RistySdr. Den-

nis

Page 32: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

32

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

IBADAH UMUMMinggu, 7 Agustus 2016

Penata-layanan

Ibadah Remaja

(Pk. 09.30 WIB)

Ibadah Umum I(Pk. 07.00)

Ibadah Umum II(Pk. 09.30)

Ibadah Umum

III(Pk. 17.00)

Cab. Ba-varian(07.00)

Cab. Bavar-ian

(Pk. 09.30)

Tema Uc ap a n B e r b a h a g i a : b a g i a n 1 ( M at 5 : 1 - 5 )

Pengkhot-bah

Gabung Ibadah Umum

Pdt. Novida Lassa, M.Th

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.Pdt. Reyco Wa t t i m u r y, S.Th

Liturgos Ev. HeriBp. Felix Phandean

Ibu Ike Ibu Wilis Sdri. Debbie

Pelayan Musik

Sdr. IkhsanSdr. MichaelSdr. CalvinSdr. Faith

Sdr. IkhsanSdr. Mi-

chaelSdr. CalvinSdr. Faith

Sdr. IshakSdr. HizkiaSdr. HarisSdr. YogaSdr. Toni

Sdri. Jane

Sdr. IshakSdr. Haryadi

Sdr. AmirSdr. Vino

Sdr. HizkiaPelayan

LCDSdr. Daniel Sdr. Evan Sdr. Kevin Sdri. Marlin

Penyambut Jemaat

Bp. SantosoBp. Eddy SIbu Sisca

Ibu Herlin

Sdr. AaronSdri. AngieSdri. DewiSdri. Fancy

Sdri. ZiziSdri. Kari-

naSdri. Regi-

naSdr. Sebas-

tian

Sdr. AndiSdri. Eu-

nice

Sdr. EfraimSdri. Stevani

Doa Syafaat Bp. Santoso Ev. Dodik Ev. Heri Ibu Wilis Sdri. DebbieDoa

Persemba-han

Bp. Santoso Ev. Dodik Ev. HeriSdri. Eu-

niceSdr. Efraim

Petugas Minggu Ini

Ibu Herlin Ev. Dodik Ev. Heri

SingerSdri. Krisna

Sdr. Yori

Sdr. DanielSdri.

Jachinta

Sdr. An-drew

Sdri. Risty

Sdri. Dor-kas EppaSdri. Vir-

gin

Sdr. FredySdri. Virgin

Page 33: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

33

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

Penatalayanan 31 Juli 2016(Pk. 09.30 WIB)

7 Agustus 2016(Pk. 09.30 WIB)

LiturgisPujian Gabung Umum

Kak Kezia

Pelayan Musik Kak Vika & Kak Budi

Doa Pra/Pasca SM Kak Fenny Kak Suani

Tema Saulus Menjadi Percaya

Bazaar Sekolah MingguTema : Christian Character

Ev. Yohanes Dodik

Sion Kak Budi

Getsemani Kak Suani

Yerusalem Kak Vena

Nazareth Kak Dessy

Betlehem Kak Debby

SEKOLAH MINGGU

Sdr. Nies Sabtu, 30 Juli 2016(Pk. 18.00 WIB)

Sabtu, 6 Agustus 2016

(Pk. 18.00 WIB)

Tema

HangoutGabung seminar pem-

bukaan STAR

Pengkhotbah

Litrugos

Pelayan Musik

Pelayan LCD

Penyambut Jemaat

Petugas Doa

Singer

IBADAH PEMUDA

Page 34: GKRI EXODUSrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-31-Juli-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055

34

eMAGZ

Data Kehadiran Jemaat

Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Keterangan

Umum 1 Minggu, 24 Juli 2016 28 orang

Umum 2 Minggu, 24 Juli 2016 67 orang SM: 34 orang

Umum 3 Minggu, 24 Juli 2016 88 orang

Remaja Minggu, 24 Juli 2016 28 orang

Pemuda Minggu, 24 Juli 2016 -

Cab. Bavarian KU 1 Minggu, 24 Juli 2016 34 orang SM : - orang

Cab. Bavarian KU 2 Minggu, 24 Juli 2016 42 orang SM : 2 orang

POS Batam Minggu, 24 Juli 2016 20 orangSM: 73 orang

Remaja: 36 orang

DATA KEHADIRAN JEMAAT