Gingerangers Project Semi-annual Report

20
IAAS INDONESIA Local Committee Universitas Diponegoro SEMI ANNUAL REPORT GINGERANGERS PROJECT PROJECT DEPARTEMENT 2015

description

Gingerangers Project is our effort to formulate a vision and mission WORLD IAAS into activities that involve students as its axis by working with the public, especially farmers, the government and private parties concerned.

Transcript of Gingerangers Project Semi-annual Report

Page 1: Gingerangers Project Semi-annual Report

IAAS INDONESIA Local Committee Universitas Diponegoro

SEMI ANNUAL REPORT

GINGERANGERS PROJECT

PROJECT DEPARTEMENT

2015

Page 2: Gingerangers Project Semi-annual Report

“Mereka yang mengerti, takut untuk

berbicara. Mereka yang mau berbicara,

tidak mengerti. Inilah tujuan sebenarnya

dari pembuangan ini. Baiklah! Kalau

keadannya demikian, aku akan bekerja

tanpa meminta bantuan orang-orang yang

picik ini. Aku akan mendekati rakyat jelata

paling bawah”

- Soekarno dalam (Adams, 1966)

Page 3: Gingerangers Project Semi-annual Report

“Petani harus mencari tambahan

penghasilan diluar sektor pertanian

apabila masih ingin bertahan hidup,

karena penghasilan dari sektor pertanian

tidak akan cukup untuk menanggung

tambahan biaya hidup yang semakin tidak

terjangkau petani.”

(Arifin, Diagnosis Ekonomi Politik Pangan

dan Pertanian, 2007)”

Page 4: Gingerangers Project Semi-annual Report

1 DAFTAR ISI

1 Daftar Isi ..................................................................................... 4

2 Prakata ........................................................................................ 5

3 Blueprint Gingerangers Project ................................................ 3-0

4 Sekilas Gingerangers 1.0 .......................................................... 4-1

4.1 Orientasi 1.0 ........................................................................... 4-1

4.2 Sarasehan dengan Tokoh Desa ................................................. 4-2

4.3 Penyuluhan kepada Kelompok tani ............................................ 4-3

4.4 Bimbingan Belajar Gemawangi (BBG) 1.0 ................................... 4-3

4.5 Budidaya Jahe dengan Metode Polybag ...................................... 4-4

4.6 Launching Produk Cokelat Jahe ................................................. 4-4

5 Gingerangers 2.0 ....................................................................... 5-5

5.1 Company Visit IAAS LC UNDIP .................................................. 5-5

5.2 Orientasi 2.0 ........................................................................... 5-6

5.3 ND dan CCNC ke Desa Gemawang ............................................. 5-6

5.4 Bazaar Kewirausahaan FEB UNDIP ............................................. 5-7

5.5 Bimbingan Belajar Gemawangi (BBG) 2.0 ................................... 5-8

5.6 Penyuluhan Budidaya Jahe dan Produk Olahannya ....................... 5-9

5.7 Penyuluhan Pembuatan Pupuk Bokasi ...................................... 5-10

5.8 Bazaar Fun Day Morning (FDM) ............................................... 5-10

5.9 Kaderisasi Rangers ................................................................ 5-11

6 Galeri Foto ............................................................................... 6-12

Page 5: Gingerangers Project Semi-annual Report

Penanggungjawab Dr.Ir.Delianis Pringgenies,MSc.

Penasihat

Agatya Sara

Lusi Savitri

Arif Alin Saputra Local Committee Director

Arumtyas Suminar

Project Officer

Setiawan Guntarto

Pemimpin Redaksi

Annis Istiqarah

Staf Redaksi

Fathma Dewi

Sella Puspitadewi

Ika Fatika

Fotografi

Akbar Baragly

Usamah Hidayatullah

Alamat Redaksi

Email : [email protected]

Facebook :

prodept undip

Twitter :

@prodept

Youtube :

prodept iaas undip

Contant Person:

Sella Puspitadewi

+628 989 381 054

2 PRAKATA

Segala puji dan syukur atas nikmat dan karunia yang

telah diberikan Allah SWT kepada kami sehingga dapat

menyusun laporan kegiatan tengah tahun. Ucapan terima

kasih saya ucapkan terkhsus kepada keluarga besar

Gingerangers 1.0 & 2.0 yang telah berkontribusi aktif dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan, baik

secara langsng maupun tidak langsung. Tak lupa kami

sampaikan terima kasih, tentu saja, kepada seluruh rekan

IAAS-LC UNDIP yang telah membantu dibalik layar untuk

semangat dan motivasinya. Ucapan terima kasih juga saya

ucapkan kepada seluruh anggota dan volunteer dari DIMAS

BEM FEB UNDIP yang telah membantu dalam beberapa

program kerja, seperti Bimbingan Belajar Gemawangi

(BBG) dan Penyuluhan budidaya dan produk olahannya.

Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat

desa Gemawang yang telah menerima kami dengan baik,

khususnya Bambang Sugoro selaku tokoh desa.

Tak cukup rasanya melukiskan rasa syukur saya dalam

kolom singkat ini atas semua pengalaman luar biasa dalam

pengabdian masyarakat di desa Gemawang.Salah satu yang

saya pelajari dari semua pengalaman ini adalah kenikmatan

bahagia dari apa yang kita dapat berikan, bukan dari apa

yang kita dapat. Selain itu banyak pengalaman lainnya yang

saya yakin akan dapat menunjang dalam dunia kerja kelak.

Akhir kata, selamat melanjutkan perjuangan, gingerangers

muda!

Setiawan Guntarto

Coordinator Departement Project 1.0&2.0

IAAS LC UNDIP

Page 6: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

3 BLUEPRINT GINGERANGERS PROJECT

Sebelum membaca dan menilai seluruh

rangkaian kegiatan kami, menjadi penting bagi

anda melihat gambaran keseluruhan dari

rangkaian petualangan kami di Desa Gemawang.

Petualangan tersebut dimulai setelah rangers per

tama kami mendarat di Desa Gemawang pada

April 2014 untuk melakukan observasi perdana. Dalam observasi tersebut, Bambang Sugoro

selaku tokoh dan mantan kepala desa Gemawang menuturkan bahwa ternyata penduduk

disana mempunyai kebiasaan selama beratus-ratus tahun menanam jahe namun masih dengan

metode konvensional. Kami sepakat bahwa sudah saatnya dilakukan “jahenisasi” dengan

metode yang lebih maju dalam upaya meningkatkan pendaptan alternatif petani miskin di desa

Gemawang.

Metode yang kami tawarkan adalah membudidayakan jahe dengan metode polybag/bagor.

Pengguaan metode tersebut dapat meningkatkan kuantitas produksi hingga lima kali lipat.

Untuk mendukung proses “jahenisasi” tersebut kami membagi segmen audiens kami menjadi

tiga kategori, yaitu anak-anak, ibu-ibu, dan petani pria. Pembagian segmen tersebut

berpengaruh pada strategi pendekatan masing-masing segmen. Untuk menjangkau segmen

anak-anak, kami mengadakan kegiatan Bimbingan Belajar Gemawangi (BBG), sedangkan

untuk segmen ibu-ibu kami memanfaatkan acara kumpul rutin PKK untuk melakukan

penyuluhan. Terakhir untuk segmen para petani pria di desa Gemawang, kami menghadirkan

narasumber dari berbagai profesi untuk melakukan edukasi terkait dengan budidaya jahe dan

peluang usaha jahe di pasar.

Kami menyadari, bahwa dengan kuantitas yang bertambah tidak berarti banyak apabila tidak

dapat memberikan nilai tambah pada produk. Untuk itu kami berinovasi menghadirkan sebuah

produk “chocoped” yaitu jahe yang dibalut oleh cokelat sehingga menawarkan kehangatan

ditiap gigitannya. Cokelat tersebut diharapkan dapat membuka pasar baru sebagai varian rasa

cokelat unik yang tidak hanya manis tetapi juga menawarkan khasiat positif bagi kesehatan.

Gambar 1 Logo dari Gingerangers Project

Page 7: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

Tugas kami saat ini adalah melakukan riset pasar dan terus berinovasi agar produk chocoped

dapat diretima dengan baik dipasar.

Seluruh rangkaian kegiatan “jahenisasi” tersebut pada akhirnya diharapkan akan

meningkatkan kesejahteraan petani miskin di desa Gemawang. Misi kami disana sedikit

banyaknya sejalan dengan Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) desa yang

mencanangkan Gemawang sebagai desa wisata. Melalui pendapatan alternatif petani di Desa

Gemawang diharapkan tidak hanya menjadi penonton dari kemajuan ekonomi di Kabupaten

Semarang, Kecamatan Jambu. Kami sepakat, sudah saatnya mahasiswa turut

memperjuangkan kesejahteraan petani, tidak hanya di jalan atau di balik meja belajar, tetapi

juga langsung di tanah tempat mereka berpijak.

4 SEKILAS GINGERANGERS 1.0

4.1 ORIENTASI 1.0 Observasi pertama kami dilakukan, setelah

menentukan Desa Gemawang sebagai desa yang

akan kami bina, pada tanggal 26 Mei 2014. Desa

Gemawang terletak di kecamatan Jambu, kabupaten

Semarang, provinsi Jawa Tengah dengan luas 7,86

km2 dan berbatasan dengan tiga kabupaten, yaitu

Kabupaten Semarang, Kabupaten Temanggung,

dan Kabupaten Magelang. Desa Gemawang

merupakan Desa Vokasi pertama di Indonesia, yang

ditentukan oleh Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (P2PNFI)

Regional II Jawa Tengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pendidikan

keterampilan vokasional. Beberapa pertimbangan dijadikannya Desa Gemawang sebagai

proyek pengembangan Desa Vokasi, yaitu (1) memiliki potensi keunggulan komparatif

lokal, (2) banyaknya jumlah pengangguran dan kemiskinan yang ada di desa tersebut, dan

(3) tingginya rasa antusias masyarakat untuk maju dan meningkatkan kesejahteraan.Hal

Gambar 2 Desa Gemawang merupakan proyek

pengembangan Desa Vokasi pertama di Indonesia

Page 8: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

tersebut terlihat dari penunjukkan Desa Gemawang sebagai Desa Vokasi pertama di

Indonesia.

Terdapat sebelas kelompok usaha di Desa

Gemawang, di antaranya kelompok usaha madu lebah,

perikanan, batik Gemawang, pertanian perintis, kopi

bubuk, garmen, boga, pasta indigo (bahan untuk

membatik berkualitas tinggi), ternak kelinci, jamur, dan

alat permainan edukatif. Berdasarkan hasil observasi

tersebut, kami memutuskan untuk menetapkan sebagai

desa binaan Project Department IAAS-LC UNDIP.

4.2 SARASEHAN DENGAN TOKOH DESA Kegiatan ini diadakan pada 17 Juni

2014 di CLC Gemawang yang

bertujuan untuk mengenalkan

Gingerangers Project kepada tokoh

desa terkait, yaitu Bambang Sugoro

selaku ketua kelompok tani Empon

Wangi (kanan), Mahmudi selaku

Kepala Desa Gemawang periode 2014-

2019 (tengah ), dan Amin Arroni selaku Ketua Desa Vokasi dan Kepala Sekolah SD MIN

Jamb (kiri). Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 09.00-13.00 diisi oleh sharing and

discussion terkait dengan Desa Gemawang, baik mengenai budaya dan kondisi masyarakat

sekitar secara lebih detail, program kerja desa, permasalahan dan harapan kedepannya

mengenai Desa Gemawang.

Notes : Cek videonya di https://www.youtube.com/watch?v=FI3aubknwrQ

Gambar 3 Berbagai macam hasil produksi Desa Gemawang dijual di Galeri Gemawang

Gambar 4 Project Departement dalam kegiatan sarasehan dengan tokoh di Desa Gemawang

Page 9: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

4.3 PENYULUHAN KEPADA KELOMPOK TANI Terkait dengan hasil dari kegiatan sarasehan

dengan tokoh desa, kami memutuskan untuk

mengangkat tema “Pelatihan Pembudidayaan Jahe

dan Pemahaman Mengenai Business Plan Produk

Olahannya” dalam penyuluhan pada tanggal 4

September 2014 di CLC Gemawang. Untuk itu,

kami bekerja sama dengan Asri, selaku

pembudidaya jahe, yang terlebih dulu telah sukses

lewat pembudidayaan jahe dengan metode polybag

selama kurang lebih empat tahun. Selain itu, kami mengundang Bambang Supartoko, selaku

perwakilan dari PT.Sidomuncul, dan Handoko, selaku eksportir jahe. Kegiatan ini dilakukan

pada dengan tujuan untuk mengenalkan budidaya jahe dan potensi hasil olahannya terutama

untuk kelompok tani Empon Wangi.

4.4 BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI (BBG) 1.0 Dalam rangka mengenalkan Gingerangers

Project kepada masyarakat sekitar, kami

memutuskan untuk membuka bimbingan belajar

kelas 5-6 SD di Gemawang untuk menarik

simpati. Selain itu, BBG selaras dengan visi dan

misi kami sehingga kegiatan tersebut tidak keluar

dari batasan kegiatan operasional dalam

organisasi. Bimbel ini dimulai pada tanggal 9

November 2014 dan akan berjalan selama dua bulan untuk kemudian di evaluasi hasilnya

dan penentuan apakah program ini dapat dilanjutkan atau tidak. Bimbel Gemawangi

dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 09.00-12.00 WIB di SD MIN JAMBU dan SD MI

AL-ISLAM.

Gambar 6 Keceriaan siswa siswi MI AL ISLAM dalam BBG

Gambar 5 Keceriaan tim pada saat mengadakan penyuluhan mengenai inovasi penanaman jahe dengan media polybag

Page 10: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

4.5 BUDIDAYA JAHE DENGAN METODE POLYBAG Untuk mengajak masyarakat Desa

Gemawang untuk membudidayakan jahe

dengan metode polybag, terutama para

ibu dan anak-anak, kegiatan menarik

simpati masyarakat lewat BBG saja tidak

cukup. Kami memutuskan untuk terjun

langsung dan mencoba menginspirasi

masyarakat untuk membudidayakan jahe

dengan metode polybag dan membuktikan apa yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi

masyarakat. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 November 2014, namun dalam

persiapannya, kegiatan ini sudah dimulai sejak 23 November 2014 ditandai dengan

pembuatan pupuk bokashi yang merupakan bahan baku utama dalam pembudidayaan jahe

dengan metode polybag. Penggunaan pupuk bokashi ditujukan untuk suplemen bagi jahe

agar dapat tumbuh secara maksimal.

Pembudidayaan jahe dengan metode polybag menggunakan seratus bibit jahe yang dibagi

menjadi 20 bagor (karung beras). Pembudidayaan dilakukan di pekarangan rumah Bambang

Sugoro atas seizin yang bersangkutan. Untuk menjaga jahe tumbuh optimal dan mencapai

masa panen, kami bekerja sama dengan Tato, selaku quality control dari tanaman jahe yang

kami tanam.

Notes : Cek teasernya di https://www.youtube.com/watch?v=0sjP0b7ZkWY

4.6 LAUNCHING PRODUK COKELAT JAHE Setelah berinovasi dalam pembudidayaan jahe, inovasi selanjutnya yang kami targetkan

adalah membuat suatu produk olahan dengan jahe sebagai bahan bakunya sehingga dapat

memberikan nilai tambah terhadap produk jahe yang akan dijual. Produk olahan tersebut

kemudian dirumuskan oleh tim Product Development Project Departement ke dalam produk

cokelat jahe yang ternyata menjadi unik karena merupakan satu-satunya di dunia yang

menggunakan jahe sebagai selai yang dibungkus dalam cokelat padat. Hal tersebut agak

Gambar 7 Budidaya Jahe dengan metode polybag yang dilakukan oleh anggota IAAS LC UNDIP

Page 11: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

berbeda dengan yang ada di Australia yang juga menggunakan jahe sebagai salah satu bahan

pembantu dalam cokelat dimana jahe berbentuk serbuk yang sudah menyatu bersama

cokelat.

Launching produk cokelat jahe dilakukan pada tanggal 30 November 2014 pada kegiatan

Campville IAAS-LC UNS yang merupakan rangkaian dari kegiatan seminar internasional

dalam rangka merayakan anniversary IAAS-LC UNS ke-6.

Notes : Cek teaser video Gingerangers 1.0 di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/398149867024656/?type=2&theater

5 GINGERANGERS 2.0

5.1 COMPANY VISIT IAAS LC UNDIP Pada tanggal 19 Januari, IAAS LC Undip

mengadakan kunjungan ke perusahaan Jahe PT

Intrafood, yang terletak di Solo. Peserta yang

mengikuti kunjungan tersebut berjumlah 35 orang,

yang nantinya akan di bagi menjadi 3 kelompok,

agar memudahkan berkeliling ke intrafood.

Kelompok tersebut juga mempunyai tugas sendiri-

sendiri. Setelah sampai di sana, 3 kelompok

tersebut bergantian untuk melihat proses

pembuatan produk intrafood. Pertama di mulai dari proses produksi, dimana ketika masuk

ke dalam pabrik harus menggunakan pakaian standar operasional. Hal ini dimaksudkan agar

proses produksi kedalam pabrik tetap steril. PT Intrafood dalam memproduksi produk

mereka mendiferensiasi menjadi 2 kemasan , yaitu kemasan yang di jual untuk pasar dalam

negeri dan kemasan yang di jual untuk pasar di luar negeri. Pada tahap ini ada team Research

and Development, yang bertugas untuk mengembangkan produk produk serta tim quality

and control, yang bertugas untuk menjamin kualitas produk intrafood. Lalu yang Kedua

meruapakan proses pemasaran atau distribusi, disini di informasikan tentang strategi

pemasaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dari kunjungan ini, manfaat yang di

Gambar 8 Ketua pelasana company visit ,Nurul Annisa, menyerahkan plakat kepada perwakilan CV.Intrafood

Page 12: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

dapat adalah lebih mengetahui tentang bisnis yang berskala besar, serta cara mengolah jahe,

menjadi produk yang di sukai masyarakat.

5.2 ORIENTASI 2.0 Agar dapat menstimulasi pemahaman rangers 2.0

mengenai desa Gemawang, kami berinisiatif untuk

berkontribusi dalam Program Hibah Bina Desa

(PHBD). PHBD sendiri yaitu kegiatan

pemberdayaan desa, yang di biayai oleh DIKTI.

Dana tersebut di berikan kepada organisasi

mahasiswa yang ingin memberikan kontribusi

dalam pemberdayaan desa. Program ini diadakan agar mahasiswa lebih peka terhadap

lingkungan yang ada di sekitar mereka. Walaupun tidak berhasil lolos dalam seleksi awal

proposal, proses pembuatan proposal PHBD nyatanya dapat mendukung tercapainya

pemahaman rangers 2.0 terkait desa Gemawang. Proses pembuatan proposal menghabiskan

waktu dua minggu efektif.

5.3 ND DAN CCNC KE DESA GEMAWANG Merupakan kebanggan bagi kami para rangers

dapat menyambut Muhamad Irvan Herviansyah

(Irvan) selaku National Director (ND) sekaligus

Nugroho Tri Ardianto (Ugo) selaku Control

Council (CCNC) dari IAAS INDONESIA.

Kegiatan pertama yang dilakukan di Desa

Gemawang yaitu mengunjungi salah satu objek

wisata yang telah mati, yaitu Gunung Batu.

Disana kami memulai perbicangan mengenai cerita-cerita rakyat dan berbagai macam local

wisdom yang hidup diantara masyarakat. Setelah itu kami bertolak ke kediaman Bambang

Sugoro. Setelah sesampainya disana, Irvan dan Ugo bergantian bertanya terkait kegiatan

Gingerangers di desa Gemawang dan meminta tips terkait dengan kegiatan pemberdayaan

Gambar 9 Suasana diskusi Rangers 2.0 dalam penyusunan proposal PHBD

Gambar 10 Kehangatan suasana sambutan di rumah Bambang Sugoro

Page 13: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

petani. Akhirnya perbicaraan mengenai “jahenisasi” pun tak terhindarkan. Bambang Sugoro

mengajak kami untuk melihat sendiri budidaya jahe di pekarangannya. Seiring berjalannya

waktu diskusi pun melebar tidak lagi hanya jahe dan budidayanya saja. Akhirnya karena

waktu yang semakin laurt, kami memutuskan bahwa kunjungan ND dan CCNC ke desa

Gemawang akan disudahi setelah acara selanjutnya, yaitu melihat usaha Agus selaku

pengusaha batik dengan pewarna alami.

Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/400724753433834/?type=2&theater

5.4 BAZAAR KEWIRAUSAHAAN FEB UNDIP Kami percaya bahwa organisasi yang besar harus

menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan dalam

prosesnya untuk menjadi besar. Salah satu halangan yang kami

rasakan dalam operasional Gingerangers Project 2.0 ini terkait

dengan dana. Kami tidak mendapat satu persen pun dana dari

universitas karena status IAAS LC UNDIP saat ini yait u

Badan Semi Otonom (BSO). Untuk memecahkan masalah

terkait dengan pendanaan, kami memutuskan untuk mengikuti

bazaar yang ada di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) pada

tangagl 10-12 Maret 2015. Selain itu, mengikuti bazaar juga

merupakan salah satu cara kami mengenalkan produk cokelat

jahe kepada pasar dengan mahasiswa sebagai target segmen

utamanya.

Kebetulan dalam Bazaar kewirausahaan FEB UNDIP mengadakan perlombaan khusus

untuk bazaar yang telah berpartisipasi. Ada tiga kategori yang dilombakan, yaitu The

Inspiring Product, The Most Creative Stand, dan The Most Visited Stand. Pengunguman

lomba dilakukan diakhir acara dan ternyata menobatkan cokelat jahe sebagai The Most

Inspiring Product.

Gambar 11 Plakat The Most Inspiring Product untuk produk Cokelat Jahe

Page 14: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

5.5 BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI (BBG) 2.0 Rabindranath Tagore bersyair dalam

Gitanyali tentang di mana anak-anak

berkumpul, bermain, dan mencipta. Namun

saat ini hal tersebut mendapat ancaman

serius dari arus besar globalisasi dewasa ini.

Kami melihat kecenderungan negatif akibat

dari globalisasi dalam beberapa pertemuan

BBG periode kepengurusan lalu, yaitu kebiasaaan anak-anak ternganga pasif didepan

televisi. Mereka harus menelan dunia orang dewasa, yang sebetulnya tak ingin anak-anak

menyukai dunia mereka sendiri. Waktu mereka telah direbut.

Kami bekerja sama dengan Departemen Pengabdian Masyarakat BEM FEB UNDIP sepakat

untuk mengisi akhir pekan kami melanjutkan program kerja BBG yang berlokasi di MIN

Jambu dan MI AL-ISLAM. Kegiatan ini di adakan dari jam 10.00-14.00. BBG mengambil

tema “Agroeduculture Schooling”

yang menekankan kepada siswa

betapa pentingnya peran petani. Hal

tersebut disampaikan lewat kegiatan

kesenian dan mata pelajaran

matematika sekaligus Bahasa

inggris. BBG telah dijalankan

sebanyak empat kali dalam periode

April-Mei.

Sistem dari pembelajaran BBG adalah, setiap empat siswa mendapatkan satu orang tentor

mahasiswa, jadi pembelajaran mereka bisa lebih efektif dan anak anak tidak malu lagi untuk

bertanya. Harapan kami, program kerja BBG dapat memberikan inspirasi siswa-siswi SD

di Desa Gemawang untuk bangga atas profesi petani dan dapat menggapai cita-cita yang

diinginkan. Selain itu diharapkan melalui kegiatan ini dapat menjadi alternatif bagi siswa

untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang positif.

Gambar 12 Siswa sedang bermain origamai setelah belajar Matematika

Gambar 13 Keceriaan siswa MIN Jambu saat mengikuti BBG

Page 15: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/DimasBemFebUndip/videos/t.100004889386612/1435302693455242/?type=2&theater

5.6 PENYULUHAN BUDIDAYA JAHE DAN PRODUK OLAHANNYA Jutaan orang di setiap jalan kehidupan bermimpi tentang pembaruan, tetapi

entah bagaimana tidak pernah berusaha mewujudkannya. Banyak diantara kita

terperangkap dalam kehidupan “mapan” dan tidak pernah berani meninggalkan

apa pun yang dikerjakan atau dipikirkan. Bersamaan dengan itu, kita berharap

beralih ke kehidupan berbeda tempat kita dapat meninggalkan jejak kita di planet

ini dan menemukan bakat bakat tak terbatas yang terpendam dalam diri kita

(Yunus, 2011)

Terinspirasi dari kutipan tersebut, kami sepakat

bahwa sudah saatnya kami langsung turun untuk

mengadakan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK yang

diadakan pada tanggal 17 Mei 2015. Sempat

muncul keraguan akan respon dari masyarakat desa

Gemawang. Penyuluhan kali ini membawa dua

tema besar, yaitu budidaya jahe d engan metode

polybag dan potensi produk olahan dari jahe.

Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan insppirasi kepada masyarakat

gemawang, terutama ibu ibu yang ingin berwirausaha. Pada akhirnya kekhawatiran kami

menjadi tak berdasar karena tingginya minat ibu-ibu tersebut terhadap penyuluhan. Hal

tersebut terlihat dari permintaan untuk langsung melakukan penyuluhan selanjutnya dengan

tema pembuatan pupuk bokasi yang menunjang dalam budidaya jahe.

Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/425293014310341/?type=2&theater

Gambar 14 Imam Pranata, salah satu gingerangers, sedang menjelaskan budidaya jahe dengan metode polybag

Page 16: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

5.7 PENYULUHAN PEMBUATAN PUPUK BOKASI You don’t have to be an astronaut to see “your

world” in difference perspective ungkap Simon

Sinek, seorang penulis dan motivator, dalam suatu

sesi motivasinya. Ucapan tersebut menginspirasi

kami untuk kembali keluar dari zona nyaman sebagai

mahasiswa untuk turun langsung mengadakan

penyuluhan untuk kedua kalinya. Kegiatan ini

diadakan pada tanggal 6 Juni 2015 yang kebetulan bertabrakan dengan jadwal bazaar Fun

day Morning (FDM) di jam yang sama. Untuk itu kami memecah tim menjadi dua bagian.

Dalam operasionalnya kami dibantu oleh anggota IAAS LC UNDIP lainnya.

Secara keseluruhan minat masyarakat desa Gemawang terbilang cukup tinggi, walaupun

belum cukup maksimal. Yang patut disyukuri bahwa terbangun suasana kekeluargaan antara

kami dan penduduk, selayaknya saudara sebangsa dan setanah air yang tak terikat jarak.

Secara tidak langsung kami menyadari bahwa sedikitnya kami juga banyak belajar dari

mereka.

5.8 BAZAAR FUN DAY MORNING (FDM) Di waktu yang sama dengan penyuluhan

pembuatan pupuk bokasi kami ikut dalam bazaar

FDM yang diadakan oleh BEM UNDIP. Belajar

dari evaluasi bazaar sebelumnya, kini kami

berfokus pada efisiensi produksi. Namun harus

diakui kami mengulang kembali beberapa

kesalahan umum, seperti keterlambatan persiapan,

jumlah calon konsumen yang diluar ekspektasi, dan permasalahan lainnya mewarnai

pelaksanaan bazaar kali ini. Namun dengan itu semua untungnya chicken wings yang

merupakan produk danus dari gingerangers project dapat habis terjual. Beberapa hal yang

Gambar 15 Suasana saat penyuluhan pembuatan pupuk bokasi

Gambar 16 Suasana tim marketing dalam upaya memasarkan produk cokelat jahe dan chicken wings

Page 17: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

disayangkan adalah cokelat jahe yang tidak terserap dengan baik di pasar. Faktor utama tidak

maksimalnya serapan cokelat jahe di pasar diduga akibat keterlambatan kedatangan stok.

Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vob.100004889386612/433840926788883/?type=2&theater

5.9 KADERISASI RANGERS Sebaiknya pemimpin adalah mereka yang dapat menciptakan pemimpin-pemimpin

selanjutnya. Kami menyadari, Gingerangers 1.0 &2.0 dijalankan tanpa mempersiapkan

adanya regenerasi pemimpin. Alasan tersebut menjadi latar belakang kami para angkatan

tertua dari gingerangers untuk berinisiatif mempercepat periode rangers 2.0 yang semestinya

baru akan diganti pada Desember menjadi Juni 2015. Waktu yang tersisa akan dimanfaatkan

oleh angkatan tertua untuk melakukan overlapping Gingerangers 3.0. Doa kami semua yaitu

Gingerangers akan hidup selamanya, setidaknya di hati kami masing-masing.

Untuk semua alasan diatas, kami sepakat untuk mengadakat rapat kerja tengah tahun dengan

agenda tambahan yaitu penentuan Coordinator Departement selanjutnya. Masing-masing

anggota berhak mencalonkan dirinya atau orang lain, tidak terpaku jenis kelamin atau

angkatan. Akhirnya melalui diskusi alot antar rangers, diputuskan bahwa Asty Dilla yang akan

melanjutkan estafet kepemimpinan keluarga besar Gingerangers Project.

Gambar 17 Suasana Rapat Besar Tengah Tahun Gingerangers Project

Page 18: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

6 GALERI FOTO

Gambar 18 Suasana buka puasa bersama Gingerangers Project dengan tema Find Your Family Here (FIRE) kedua, 20 Juni 2015

Gambar 19 Keceriaan rangers saat jalan-jalan ke objek wisata Dieng Plateau, 8-9 Juni 2015

Gambar 21 Salah satu MI –AL Islam dalam kegiatan kesenian Bmbingan Belajar Gemawangi (BBG)

Gambar 20 Mencoba produk cokelat jahe saat penyuluhan budidaya jahe dan potensi produk olahannya di desa Gemawang

Gambar 23 Suasana setelah mengikuti bazaar kewirausahaan yang diadakan di FEB UNDIP

Gambar 22 Keceriaan rangers saat orientasi 2.0

Gambar 25 Proses pengambilan gambar untuk video teaser gingerangers 3.0

Gambar 24 Tim pengajar BBG pada (23/5)

Page 19: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

Tidak akan bergerak tapak kaki anak Adam

pada hari kiamat, hingga ia ditanya

tentang 5 perkara yaitu umurnya untuk

apa dihabiskannya, masa mudanya,

kemana dipergunakannya, hartanya

darimana ia memperolehnya & kemana

dibelanjakannya & ilmunya sejauh mana

diamalkan?" (HR. Turmudzi)

Page 20: Gingerangers Project Semi-annual Report

I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

Happiness is

when what

you think,

what you say,

and what you

do are in

harmony –Mahatma Gandhi

Presented by : Supported by: