GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

156
GERAKAN 1928 - 2008 1928 - 2008 AHMADIYAH INDONESIA Nanang RI Iskandar Nanang RI Iskandar DARUL KUTUBIL DARUL KUTUBIL ISLAMIYAH ISLAMIYAH

Transcript of GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

Page 1: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

GERAKAN

1928 - 20081928 - 2008

AHMADIYAHINDONESIA

Nanang RI IskandarNanang RI Iskandar

DARUL KUTUBILDARUL KUTUBILISLAMIYAHISLAMIYAH

Page 2: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA
Page 3: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

ii

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

1928 - 2008

PenulisNANANG RI ISKANDAR

Atas Amanat

PEDOMAN BESAR

GERAKAN AHMADIYAH INDONESIAJl. Kemuning No. 14 Baciro Yogyakarta 55225

Telp. 0274-513592, 565695

Diterbitkan Oleh

DARUL KUTUBIL ISLAMIYAHJl. Kesehatan IX No. 12 Jakarta Pusat 10160

Telp. 021-3844111

Cetakan I, November 2008

ISBN 978-979-16492-8-5

Page 4: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

iii

Sebagaimana telah dimaklumi bahwa pada abad ke 20,atau kurun waktu antara tahun 1900 hingga tahun 2000adalah bertepatan dengan abad ke 14 Hijriyah dan mulaimenginjak ke abad 15 Hijriyah. Awal Kedaulatan Islam, atauawal Kerajaan Allah, atau Kebangkitan Islam dimulai sejakNabi Muhammad saw di Madinah dan berlangsung hinggaselama 300 tahun. Kemudian Islam mengalami masakemunduran selama 1000 tahun. Dan pada abad ke 20, atauabad ke 14 Hijriah ini, dimulailah awal Kebangkitan Islamkembali. Demikianlah bahwa setelah Islam mengalamikegelapan selama satu hari dalam perhitungan Allah (QS32:5 dan QS 22:47), yang dalam perhitungan manusiabahwa 1 hari Allah adalah sama dengan 1000 tahun dalamperhitungan manusia, maka pada abad ke 14, atau awal abadke 15 Hijriyah sesungguhnya ini adalah saat yang ditunggu-tunggu, yakni awal dimulainya era Kebangkitan Islamkembali, atau Kebangkitan Islam ke II.

Dan katakanlah: Telah datang kebenaran dan lenyap-lah kebatilan. Sesungguhnya kebatilan itu pastilenyap. (QS 17:81)

Masa jahiliyah akan lenyap, dan kemudian akan datangKebangkitan Islam yang didambakan oleh hampir setiapmanusia pencinta damai di dunia ini. Merebaknyaperdamaian akan segera dinikmati oleh segenap umatmanusia. Semua muslimin yang benar-benar memahami

PENGANTAR

Page 5: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

iv

Islam, pasti akan berjuang dengan sungguh-sungguh,dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang dan dengansegala daya upaya, waktu dan tenaga, untuk menegakkanperdamaian di bumi ini hanya karena cintanya kepada AllahSWT semata-mata.

Pergerakan Islam Gerakan Ahmadiyah Indonesiaadalah sebuah Gerakan Syiar Islam, atau tepatnya GerakanPemikiran Islam yang bergerak secara kultural. Islamdiserap tanpa terjadi benturan dalam masyarakat. Secarakultural, pemahaman Islam yang dibawakan oleh mubalighGerakan Ahmadiyah insya Allah dapat diterima masyarakat.Masyarakat akan mempunyai nilai-nilai Islami yang telahditajdid, tanpa adanya benturan-benturan di masyarakat.Gerakan atau pertumbuhan pemahaman dalam syiar Islam,sedikit demi sedikit, seperti halnya menanam benih yangbaru tumbuh, sedangkan pengaruhnya di masyarakatdiibaratkan seperti larutnya garam dalam air. Tidak tampaksecara nyata. Pemahaman mengenai Islam yang dikenalkanoleh Gerakan Ahmadiyah, atau karya-karya tulis yangdihasilkan, pada umumnya berisi hal-hal yang bersifatmembela Islam, atau mempertahankan Islam dariserangan-serangan yang telah dijalankan oleh mereka yangbelum memahami Islam, atau yang secara nyata memusuhiatau bahkan berbuat jahat kepada Islam.

Syiar yang dilaksanakan adalah dengan memberikanpengertian-pengertian Islam yang sesuai dengan zamanakhir, yakni dikemas dalam pemahaman-pemahamanuntuk menegakkan Kebangkitan Islam kembali setelahIslam mengalami penurunan selama 1000 tahun. GerakanAhmadiyah semata-mata melaksanakan Firman Allah SWT:

Page 6: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

v

Hendaklah di antara kamu ada segolongan yangmenyeru kepada kebaikan, dan menyuruh berbuatbenar dan melarang berbuat salah. Dan mereka itulahorang yang beruntung (QS 3:104)

Gerakan Ahmadiyah Indonesia yang lahir pada tanggal10 Desember tahun 1928 akan segera menuju sepuluhwindu pada tanggal 10 Desember tahun 2008 ini. Dalamproses awal bernama De Indonesische AhmadijahBeweging, atau The Indonesian Ahma-diyah Movement,namun berdasarkan Keputusan Pemerintah atauGouvernements Besluit yang bertanggal 4 April 1930 NoIx, yang dapat dibaca pada extra Bijvoegsel Jav. Courant22 April 1930 No. 32, akhirnya pada waktu didirikanbernama De Ahmadiyah Beweging atau GerakanAhmadiyah Indonesia (centrum Lahore).

Kemudian, dalam perkembangan sejarah 10 Windumisi syiar Islam yang telah dilaksanakan oleh GerakanAhmadiyah Indonesia, jelas tidak terlepas dari pengaruhdan peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di NegaraKesatuan Republik Indonesia sendiri.

Demikianlah kiranya dan buku ini berupaya menyaji-kan secara singkat kiprah kegiatan Gerakan AhmadiyahIndonesia dalam kurun waktu sepuluh windu, dari tahun1928 hingga kini, tahun 2008.[]

Page 7: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

vi

Nahmaduhu wa nushalli ‘alâ rasûlihil karîmwa khâataman nabiyyîn

Assalammu’alaikum wr wb.Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Pertama-tama marilah

kita selalu bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segalakarunia rahmat dan nikmat-Nya yang selalu tercurahkepada kita semuanya. Dan tak lupa kita untuk selalu berdoadan menghaturkan salam selawat kepada Nabi MuhammadRasulullah saw, yang telah memberikan petunjuk dancontoh keteladanan, baik dalam hadis, sikap dan jugatindakan dalam kehidupan sehari-hari melalui sunnah-sunnahnya yang selalu kita pedomani, dari kini hingga keakhir zaman nanti.

Dan kemudian izinkanlah saya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua sahabatmaupun handai taulan lainnya yang telah membantu dalammenyusun buku mengenai sejarah singkat 80 tahun GAI,atau tepatnya adalah buku yang berjudul Dasa WinduGerakan Ahmadiyah Indonesia, 1928-2008.

Semenjak saya mendapatkan penugasan untuk menulisbuku 80 tahun GAI dari Bapak Fathurrahman Ahmadi,Ketua Umum PB GAI, segera saya mencari berkas-berkasmaupun arsip-arsip yang ada dan kemudian sayapun jugamemohon bantuan kepada Bapak KH S. Ali Yasir, BapakMardiyono, Bapak Rahmat Basuki, Bapak Soehartono,Bapak Moelyono, Bapak Ahmad Setiawan, Basyarat Asgor

SAMBUTAN PENULIS

Page 8: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

vii

Ali, dan juga kawan-kawan yang lain. Tanpa bantuanmereka mustahil buku ini dapat disusun.

Mengenai isi buku memang dibuat singkat, dan hanyamenyangkut hal-hal yang dianggap penting, yang dengansekilas kiranya telah mampu untuk memberikan gambaranyang diperlukan oleh siapapun yang ingin mengetahuisecara garis besar mengenai kiprah organisasi pergerakanIslam, Gerakan Ahmadiyah Indonesia.

Seperti dimaklumi bahwa keberadaan organisasiGerakan Ahmadiyah Indonesia baru diumumkan olehPemerintah pada tanggal 4 April 1930, namun bagi internkeluarga Gerakan Ahmadiyah Indonesia, rapat pertama kaliatau ikrar didirikannya Gerakan Ahmadiyah adalah padatanggal 10 Desember 1928, sehingga berdirinya GerakanAhmadiyah Indonesia adalah tepat pada tanggal 10Desember 1928, di Yogyakarta.

Seperti telah dimaklumi bahwa yang sangat diutama-kan oleh misi Gerakan Ahmadiyah adalah tersyiarnyaagama Islam keseluruh dunia sehingga mengenai adanyaancaman, tantangan, gangguan dan hambatan apapun juga,baik mengenai nama organisasi, atau lambang organisasidan lain sebagainya hendaknya tidak perlu menjadi kendaladalam kegiatan untuk syiar Islam.

Gerakan Ahmadiyah Indonesia hanyalah hamba, ataupelayan Islam semata-mata, khususnya dalam menegakkansyiar Islam serta dalam rangka membela dan mempertahan-kan Islam.

Sesungguhnya penulisan naskah sejarah adalahpenyusunan fakta-fakta peristiwa yang disusun secaraobyektif untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

Page 9: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

viii

Namun meskipun penulisan naskah disusun secaraobyektif, tentu unsur subyektif selalu ada. Apabila ternyataada informasi lain yang berguna untuk menambah danmelengkapi penulisan yang singkat ini, penulis menyampai-kan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Demikianlah kiranya sambutan singkat ini dan sekalilagi, terima kasih yang tulus kepada semua sahabat, rekandan handai taulan yang telah turut membantu gunakelengkapan penulisan naskah ini.

Allah SWT pasti akan memberikan ganjaran yangindah bagi siapapun yang membantu-Nya

Wa billâhi taufik wal hidâyah,Wassalammu alaikum wr wb.

Jakarta, 17 Agustus 2008 Penulis,

Nanang RI Iskandar

Page 10: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

ix

Pengantar ............................................................................. iiiSambutan Penulis .................................................................. vi

I. PENDAHULUAN ........................................................... 1a. Pergerakan Islam Ahmadiyah .................................. 1b. Riwayat Singkat Pendiri Ahmadiyah ....................... 3c. Dasar-dasar Perjuangan Syiar Islam Gerakan

Ahmadiyah ................................................................ 7d. Bai’at ......................................................................... 11

1. Bai’at pada zaman Rasulullah ............................ 122. Bai’at pada Zaman Akhir .................................... 15

II. KEDATANGAN MUBALIGH INTERNASIONAL......... 19a. Selamat datang di Indonesia ................................... 19b. Kembalinya Maulana Ahmad ke Hindustan ........... 23

III. AWAL LAHIRNYA GERAKAN AHMADIYAHINDONESIA................................................................... 25a. Perkembangan Islam di Indonesia, 1900-1925

dan awaldatangnya mubaligh Ahmadiyah .............. 25b. Perkembangan Islam di Indonesia, 1925-1930

dan awal berdirinya Gerakan Ahmadiyah ............... 27

IV. PERKEMBANGAN GERAKAN AHMADIYAHINDONESIA................................................................... 34a. Windu Pertama, 1928 - 1936 ................................... 34b. Windu Kedua, 1936 - 1944 ....................................... 41c. Widu Ketiga, 1944 – 1952 ........................................ 44d. Windu Keempat, 1952 – 1960 .................................. 48e. Windu Kelima, 1960 – 1968 .................................... 52f. Windu Keenam, 1968 – 1976 ................................... 56g. Windu Ketujuh, 1976 – 1984 ................................... 58h. Windu Kedelapan, 1984 – 1992 ............................... 61i. Windu Kesembilan, 1992 – 2000 ............................ 71j. Windu Kesepuluh, 2000 – 2008 ............................. 71

V. KETUA UMUM PEDOMAN BESAR ............................. 80a. R. Ngb. H. Minhadjurrahman Djoyosugito ............ 80b. Brigjen Purn. H. M. Bachroen .................................. 82

DAFTAR ISI

Page 11: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

x

c. Prof. dr. H. Ahmad Muhammad Dj. ........................ 83d. DR. Ir. Iwan Yusuf Bambang Lelana, M.Sc ............. 84e. K.H. S. Ali Yasir ........................................................ 84F. Prof. Ir.H. Fathurrahman Ahmadi Dj., M.Sc ........... 85

VI. UPAYA DAN HASIL PERJUANGAN GERAKANAHMADIYAH INDONESIA .......................................... 86a. Kondisi Masa Kini .................................................... 86b. Upaya Pemahaman Gerakan Ahmadiyah ................ 89c. Upaya dan Hasil Kedatangan Gerakan Ahmadiyah 93

1. Darul Kutubil Islamiyah ..................................... 932. Perguruan Islam Republik Indonesia ................. 963. Silaturahmi .......................................................... 1014. Muslimat ............................................................. 1045. Kaderisasi ............................................................ 1076. Kegiatan Pembangunan Masjid dan Langgar .... 1097. Angkatan Muda Ahmadiyah ............................... 109

VII. PELUANG DAN KENDALA .......................................... 112a. Peluang ..................................................................... 112b. Kendala ..................................................................... 112

1. Ancaman .............................................................. 1122. Tantangan............................................................ 1143. Gangguan ............................................................ 1154. Hambatan ............................................................ 116

VIII. RANGKUMAN ............................................................... 120a. Kegiatan Penerbitan ................................................. 121b. Kegiatan Silaturahmi ............................................... 121c. Bai’at ......................................................................... 123d. Pengaruh di Masyarakat .......................................... 124e. Perbandingan dengan Syiar Islam lain .................... 129

IX. PENUTUP ...................................................................... 133

ACUAN KEPUSTAKAAN ....................................................... 136LAMPIRAN ............................................................................ 138

Page 12: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

xi

A. PERGERAKAN ISLAM AHMADIYAH

Ahmadiyah adalah nama pergerakan Islam yangdiberikan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dan diumumkanpada tahun 1900. Pada awalnya pergerakan Islam yangmulai sejak tahun 1889 ini belum ada namanya. Kemudian,guna memenuhi permintaan Pemerintah Inggris, yang akanmelakukan kegiatan sensus, termasuk mendata organisasi,Hazrat Mirza Ghulam Ahmad seorang yang telah mangakubahwa dirinya adalah seorang Mujaddid, Masih YangDijanjikan dan bergelar Mahdi, kemudian mengeluarkanedaran yang isinya adalah sebagai berikut:

Berhubung dengan rencana akan adanya peng-hitungan cacah jiwa yang resmi dari Pemerintah,maka persiapan sudah dibuat, yakni setiap golonganyang inti pegangan pelajarannya berbeda dengangolongan lainnya, akan dimasukkan dalam kolomregister yang khusus, dan apa juga nama golonganitu, mesti akan masuk dalam dokumen resmi... sebabitu nama yang tepat untuk Gerakan ini yang kamisetujui adalah muslimin golongan Ahmadiyah. Namaini diberikan kepada golongan ini karena Nabi Sucikita mempunyai dua nama, yang satu Muhammad,yang satu Ahmad. Nama Muhammad itu menunjuk-kan sifat jalalnya, yaitu keagungan dan

BAB IPENDAHULUAN

Page 13: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

xii

kemuliaannya, yang berisi ramalan/prophecy , NabiSuci akan menggunakan pedang, barangsiapa yangmempergunakan pedang untuk membinasakan Islamdan membunuh beratus-ratus muslimin. Sedangnama Ahmad menunjukkan jamalnya atau kein-dahannya yang berarti, bahwa Nabi Suci akanmenyiarkan damai dan keselarasan di dunia.Begitulah maka Allah Yang Maha Kuasa membagikedua nama ini dalam zaman kehidupan beliau, yakniterbabarnya nama Ahmad yakni yang dikatakanmuslimin akan harus memajukan perkara Islamsementara menderita berbagai macam tindakan danpenganiayaan; sedang kehidupannya di Madinahterbabarlah arti Muhammad, tatkala menundukkkanpara penentang dan tuntutan keadilan dianggapperlu oleh Kebijaksanaan Ilahi. Tetapi diramalkanjuga bahwa pada akhir zaman arti nama Ahmadakan terbabar lagi. Jadi oleh karena inilah makatepatlah golongan ini dinamakan Ahmadiyah.

Selebaran 4 November 1900

Nama Ahmadiyah dan nama Muhammadiyah,keduanya berasal dari nama Nabi Muhammad saw. Berasaldari kata “HAMD” yang artinya PUJI. Ibunda Rasulullah,Siti Aminah sewaktu mengandung putra satu-satunyamendapat ru’ya dari Allah agar kelak apabila putranya lahirdiberi nama Ahmad. Sedangkan kakeknyapun menerimaru’ya supaya cucunya kelak apabila lahir agar diberi namaMuhammad.

Page 14: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

3

Arti kata Ahmad ialah orang yang banyak memujikepada Allah (QS 33:21). Mengandung arti sifat: 1.Keindahan, 2. Keelokan, 3. Kehalusan, yang dengan ringkasdisebut JAMALI. Sifat keindahan Islam yang ditunjukkanNabi sewaktu berjuang di Mekkah. Melayani kekejiandengan kehalusan, cinta dan kasih sayang.

Arti kata Muhammad adalah orang yang terpuji,mengandung arti sifat : 1. Keagungan, 2. Kemenangan, 3.Kemuliaan, yang dengan ringkas disebut JALALI. Sifatkeagungan Islam yang ditunjukkan sewaktu Nabi berjuangdi Madinah. Mempersaudarakan antara muhajirin dananshar, memberi maaf pada yang telah menyerah,mengadakan hubungan baik dengan suku-suku Arab disekitarnya, para kabilah badui, dan juga menulis surat keMesir, Syria, Yaman, Persia dan lain sebagainya

B. RIWAYAT SINGKAT PENDIRI AHMADIYAH

Mujaddid Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dilahirkanpada tanggal 13 Februari 1835 di Qadiyan. Ayah beliaubernama Mirza Ghulam Murtadha, keturunan bangsawanyang bernama Mirza Hadi Baig dari Persia. Mirza Hadi Baighijrah dari Samarkhand ke Persia pada abad ke 16 M. Padatahun 1880 - 1884 Mirza Ghulam Ahmad menerbitkan bukuBarahini Ahmadiyah yang disambut gembira secara besar-besaran oleh umat Islam di India. Buku itu memuat bukti-bukti keagungan dan kebesaran Islam. Hendaklahdimaklumi bahwa Islam pada waktu itu menjadi sasaranatau bulan-bulanan, dan juga mengalami banyak serangan-serangan hebat dari pihak non Islam.

Page 15: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

4

Pada tahun 1882, beliau menerima ilham dari Allahbahwa beliau diangkat sebagai mujaddid. Pada akhir tahun1888 beliau menyebarkan himbauan bai’at. Baru padatanggal 12 Januari 1889 beliau mengumumkan syarat bai’at,dan pada tanggal 23 Maret 1889 (10 Rajab 1306 H), beliaumenerima bai’at secara resmi di kota Ludhiana. Peristiwaini dinyatakan sebagai awal pertama berdirinya jamaahyang beliau pimpin.

Pada akhir tahun 1890 beliau menerima ilham dariAllah bahwa Nabi Isa Al-Masih a.s. telah wafat. Kemudian,pada tahun 1891 beliau menyatakan dirinya sebagai Mahdidan Al-Masih Yang Dijanjikan. Pada umumnya nabi Isa Al-Masih as diyakini masih hidup di langit oleh kebanyakanorang Islam. Telah dimaklumi bahwa kedatangan Masihyang Dijanjikan juga tertulis pada hadis Rasululah saw.

Sepanjang hidupnya beliau selalu membela dan mem-perjuangkan Islam baik di hadapan kaum Kristen, kaumHindu dan juga golongan non Islam lainnya. Beliau wafatpada tanggal 26 Mei 1908 di Lahore dan kemudiandimakamkan di Qadiyan. Usia beliau mencapai73 th.

Beberapa pernyataan beliau di antaranya sbb :

Saya telah diperintahkan oleh Tuhan, bahwa merekayang mencari kebenaran seharusnya masuk ke dalambai’at-ku agar meninggalkan kebiasaan-kebiasaankotor dan malas, dan jalan hidup yang tidak setia,agar menghirup keimanan yang benar, suatu kehi-dupan yang betul-betul murni yang memancar darikeimanan dan belajar cara-cara tentang kecintaandari Tuhan.

Page 16: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

5

Badai besar kemesuman dan kejahatan telahmengamuk di muka bumi. Bangunlah perahu di saatbanjir besar ini, dia akan terpelihara dan selamat,namun orang yang keras kepala dan menolak, akanbinasa, dan bahwa seorang yang memberikantangannya kepadamu, bukan memberikan ke tangan-mu, melainkan ke dalam tangan Allah Ta’ala.

Dan Allah yang Maha Besar juga memberiku kabar baik,dan telah berfirman :

Aku akan mematikanmu, dan mengangkatmu kepada-Ku sendiri; namun para pengikut dan sahabatmuakan tetap ada hingga Hari Kebangkitan, serta akanunggul terhadap lawan-lawanmu.

Kebangkitan dan kembalinya kekuatan Islam memintakita pengorbanan bahwa kita harus meletakkan jiwakita dan mati untuknya. Atas kematian kita inilahtergantung hidupnya Islam dan kaum muslim, begitupula penampakan dari Tuhan Yang Maha Esa danMaha Kuasa; dan inilah perkara yang benar-benarsama dengan, yang dalam perkataan lain, telahdiberikan nama Islam; dan demi bangkit dan regene-rasinya Islam yang Allah Ta’ala memintanya darikalian. Demi diterapkannya rencana besar ini sekalilagi perlu bahwa Dia harus menegakkan badan yangsungguh-sungguh efektif dan efisien dari segala titikpandang.

Imam Zaman Akhir,Mujaddid Hazrat Mirza Ghulam Ahmad,

Khutbah Ilhamiyah, 13 April 1900 M

Page 17: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

6

Ada yang berpendapat, Hazrat Mirza Ghulam Ahmadadalah:a. Seorang ahli bait dari keturunan pernikahan antara

Fatimah binti Rasulullah dan Ali bin Abu Talib r.a.b. Keturunan dari Salman Al-Farisi, yang akan mampu

untuk mengembalikan iman yang telah hilang ke dalamdada kaum muslimin pada zaman akhir nanti. Adasebuah riwayat, yang mengisahkan bahwa NabiMuhammad saw, sambil meletakkan tangan di ataspundak sahabat Salman Al-Farisi, kemudian Beliaubersabda: Meskipun iman itu terbang ke bintangTsuraya (Pleiades), niscaya orang dari kalangan iniyang akan mencapai itu ( Bukhari 65: LXII,1 ).

c. Beliau adalah keturunan dari Salman Al-Farisi r.a. daripihak bapaknya, dan keturunan Fatimah dari pihakibunya.

Dan apabila pendapat tersebut benar, dapat dikatakanbahwa sumbangan utama Hazrat Mirza Ghulam Ahmadpada Islam adalah jasanya dalam mengembalikan imanIslam yang telah hilang di kalangan masyarakat Islam,sehingga iman dapat kembali lagi berada di dada para kaummuslimin pada zaman akhir ini.

Beliau membuat karya tulis mengenai Filsafat Islam(bahasa Urdu: Islam Ushul Ki Filasafi) yang diajukan dalamkonferensi agama-agama di Pakistan pada tahun 1889 danmendapat penghargaan yang sangat tinggi. Pada konferensitersebut beliau sendiri berhalangan hadir oleh karena sakitdan karyanya dibacakan oleh muridnya, Maulwi AbdulKarim. Pada tahun 1905 beliau mendirikan Sadr Anjuman

Page 18: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

7

Ahmadiyah sebagai Badan yang dipersiapkan untukmeneruskan syiar Islam, yang direncanakan akanmengganti beliau apabila beliau telah wafat. Yang diberiamanah sebagai sekretaris Sadr Anjuman Ahmadiyahadalah Maulana Muhammad Ali.

C. DASAR-DASAR PERJUANGAN SYIAR ISLAMGERAKAN AHMADIYAH

Perjuangan berdasarkan al-Quran, dan di antara ayat-ayatnya sbb:

Dia ialah Yang mengutus utusan-Nya denganpetunjuk dan agama yang benar, agar Ia memenang-kan itu di atas sekalian agama, walaupun orang-orang musyrik tidak suka (QS 9:33; 48:28; 61:9)

Maka janganlah engkau menuruti kaum kafir danberjuanglah melawan mereka dengan Quran ini,dengan perjuangan yang hebat (QS 25:52)

Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah ialahIslam (QS 3:19)

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan yangmenyeru kepada kebaikan, dan menyuruh berbuatbenar dan melarang berbuat salah. Dan merekaitulah orang yang beruntung (QS 3: 104 )

Berdakwahlah ke jalan Tuhan dikau dengan bijak-sana dan nasehat yang baik, dan berbantahlahkepada mereka dengan cara yang amat baik.

Page 19: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

8

Sesungguhnya Tuhan dikau itu tahu orang yangtersesat dari jalan-Nya, dan tahu pula orang yangberjalan benar (QS 16:125)

Pergerakan Ahmadiyah adalah gerakan syiar Islamsesuai dengan pengarahan yang telah diberikan olehMujaddid Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dalam bukunyaFathi Islam yakni dengan jalan:

1. Penerbitan buku2. Penerbitan brosur3. Silaturahmi4. Surat menyurat5. Bai’atDari kelima cabang kegiatan tersebut, inti kegiatan

syiar Islam adalah kegiatan informasi dengan mengeratkankomunikasi antar sesama muslim untuk menciptakanUkhuwah Islamiyah yang teguh dan bersama-samamembela dan mempertahankan Islam dari serangan danfitnah golongan-golongan yang membenci Islam.

Selain itu juga berupaya untuk meningkatkan harkat,derajat dan martabat Islam, dengan membetulkan penger-tian-pengertian Islam yang salah akibat informasi mengenaiIslam yang dijelaskan oleh orang yang bukan pemelukIslam, atau pengertian-pengertian Islam yang sengaja telahdiubah atau diselewengkan oleh para pembenci Islamsehingga menyudutkan umat Islam. Misalnya terbentuknyastigma bahwa Islam yang diidentikkan dengan kekejaman,jihad yang harus dilaksanakan dengan pedang, dan lainsebagainya. Pengertian-pengertian Islam yang damai,menyejukkan dan selalu berupaya untuk perbaikan masya-

Page 20: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

9

rakat harus ditunjukkan dengan upaya-upaya nyata dariumat Islam sendiri.

Kemudian mengenai penjabaran pelaksanaan per-juangannya telah ditegaskan oleh Maulana Muhammad Ali,Sekretaris dari Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sbb.

1. Tujuan hidup kita adalah mensyiarkan agama IslamThe aim of our lives is the propagation of Islam

2. Mengorbankan diri dan harta milik pribadi demitujuan iniTo make sacrifices of one’s person and possesionsfor this end

3. Mempelajari Islam dan sejarahnya, dan jugakeyakinan-keyakinan lainnyaTo learn about Islam and its history, and aboutother faiths

4. Mengikuti ajaran syariat Islam dan menghormatilembaga-lembaga Islam lainnyaTo follow the teachings of Islam and respect itsinstitutions

5. Memperlihatkan toleransi dan berlapang dadadalam penyiaran Islam, dan mencintai kaummuslimTo show tolerance and broad-mindedness in therpropagation of Islam, and to have love for Muslims

6. Menghormati dan memuliakan pelayanan IslamTo respect and honour the service of Islam

Demikianlah 5 prinsip kegiatan Fathi Islam, yangkemudian pelaksanaannya dipedomani dengan 6 sikapseorang Islam dalam zaman akhir agar berakhlak mulia.

Page 21: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

10

Memperjuangkan keindahan dalam Islam, atau keindahanbudi pekerti di mana saja dia berada.

Dalam kegiatan penerbitan buku-buku, yangdiutamakan adalah penerbitan Qur’an Suci yang tafsirnyaditerjemahkan dalam bahasa-bahasa di seluruh dunia.Harapan dan maksudnya adalah untuk memberikanpengertian Islam yang sesuai dengan zaman, yang segeralebih mudah dimengerti artinya oleh penduduk sesuaidengan bahasa setempat. Penerbitan brosur-brosur denganmaksud untuk disebarkan kepada seluruh umat manusiaagar menghilangkan keburukan-keburukan Islam yangtelah banyak disebarkan oleh pembenci Islam yangmemfitnah Islam. Diharapkan umat manusia mampumemahami hal-ihwal Islam yang benar, obyektif, normatif,rasional. Islam yang sesuai namanya yakni damai, Islamyang tepat, pantas, suci, bersih, cerah, indah, mulia. Islamyang mampu mengangkat derajat manusia dari jahiliyahhingga menuju derajat manusia yang mulia.

Silaturahmi dalam arti yang luas sangat dianjurkan,agar semua umat saling berinteraksi dengan baik, salingingat-mengingatkan, agar selalu meningkatkan iman dantaqwa. Diupayakan agar selalu menjalani hidup dankehidupan dengan baik dan harmonis di dunia ini dalamperjalanan menuju pengabdian kepada Allah SWT.

Baiat adalah penjaga iman. Bai’at atau janji setiamengandung tujuan dan harapan agar yang melaksanakanbai’at mendapatkan kekuatan iman dalam dirinya agar lebihmampu mempertahankan diri pribadi dari goncanganataupun godaan-godaan syaithan, dan juga diharapkanmampu mengendalikan hawa nafsu dengan tepat.

Page 22: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

11

Pada prinsipnya, kelima jalan yang telah diberikan olehImam Zaman Akhir adalah agar seseorang dapat selamatdi dalam kehidupan di zaman akhir ini. Diharapkan bahwadalam abad komunikasi atau abad informasi yang diibarat-kan sebagai banjir bandang yang sangat dahsyat ini, yangbersangkutan diharapkan mampu untuk mencapai tingkatsalam, tidak akan merasa takut dan tidak akan merasakansusah dalam menjalankan setiap tugas-tugas apapun dalamamanah yang diberikan.

Kondisi dunia pada zaman akhir ini, yakni bercampur-nya yang haq dan yang batil sehingga telah menimbulkanpolusi sangat hebat, dan juga kerusakan dahsyat yangterjadi, insya Allah dengan kekuatan yang didapatkansetelah bai’at, yang bersangkutan akan lebih mendapatkankekuatan iman dan taqwa, dalam menjalankan ibadah,untuk mengabdi kepada Allah SWT.

D. BAI’AT

Seperti dimaklumi bahwa Janji Setia, atau Bai’at sangatdiperlukan untuk menyusun kerjasama menuju berhasilnyasyiar Islam. Gerakan Ahmadiyah mencontoh perjuanganRasulullah saw, yakni dengan cara melaksanakan Bai’at.

Pada zaman sebelum Rasulullah saw suasanakehidupan adalah dalam alam jahiliyah. Nabi MuhammadRasulullah saw, sebelum mendapat wahyu di gua Hira,selalu memprihatinkan umatnya yang masih dalam keadaanjahiliyah. Perjalanan hidup Beliau dari sejak mulai men-dapat wahyu hingga wafatnya penuh dengan perjuanganyang sangat luar biasa beratnya.

Page 23: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

12

Pada tahun ke-11 kenabian, sebanyak 6 orang dariMadinah masuk Islam. Mereka adalah As’ad bin Zurarahdan Auf bin Harits dari Bani an Najjar, Rafi bin Malik dariBani Zuraiq, Quthbah bin Amir dari Bani Salamah, Uqbahbin Amir dari Bani Hiram, Jabir bin Abdullah dari BaniUbaid. Mereka dinasehati Nabi agar selalu tolong-menolong,bantu-membantu dalam menyiarkan risalah Islam.

Pelaksanaan Bai’at juga telah dilaksanakan oleh NabiMuhammad saw dalam perjuangannya sebelum Beliauhijrah ke Madinah. Bai’at tersebut disebut Bai’at Al-Aqabah pertama, yang dilakukan pada tahun ke-12 kenabian. Pengikut bai’at 12 orang, 2 orang darigolongan Aus dan 10 orang dari golongan Khazraj. Peristiwaini tercatat sebagai Bai’at yang pertama atau Janji Setia yangpertama kepada Nabi Muhammad saw.

BAI’AT PADA ZAMAN RASULULLAH

Isi bai’atnya adalah sebagai berikut :1. Hendaklah kamu sekalian menyembah kepada Allah

Yang Maha Esa dan janganlah kamu menyekutukan-Nya kepada sesuatu apapun.

2. Janganlah kamu mengambil hak orang lain dengantidak ada izin.

3. Janganlah kamu mengerjakan perzinahan.4. Janganlah kamu membunuh anak-anak.5. Janganlah kamu berdusta dan berbuat kedustaan.6. Janganlah kamu menolak perkara yang baik.7. Hendaklah kamu menurut perintah Pesuruh Allah,

baik pada masa susah maupun pada masa senang.

Page 24: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

13

8. Hendaklah kamu mengikut Pesuruh Allah, baik denganpaksa maupun tidak.

9. Janganlah kamu merebut perkara dari ahlinya (yangmengerjakannya); kecuali jika kamu melihat dengannyata-nyata akan kekafiran orang yang mengerjakanperkara itu, dengan tanda-tanda bukti (keterangan)dari Allah yang menunjukkan kekafirannya.

10. Hendaklah kamu mengatakan kebenaran (haq) dimana saja kamu berada, dan janganlah kamu takutatau khawatir dalam mengerjakan agama Allah (al-Islam) terhadap celaan orang.

Janji Setia ini pada zaman Rasulullah telah sangatbermanfaat bagi perjuangan Islam, khususnya menjelangawal masa-masa perjuangan Nabi Muhammad saw diMadinah. Kemudian sebagai penutupnya Nabi bersabda:

Maka hendaklah kamu sekalian menetapi janji. Jikakamu menetapi janji-janji ini, kelak kamu akanmenerima balasan dari Allah. Dan barangsiapamenyalahinya, maka perkaranya adalah terserahkepada Allah semata-mata.

Setelah Bai’at Al-Aqabah yang pertama, beberapawaktu kemudian juga telah dilaksanakan Bai’at Aqabahyang kedua, dengan jumlah pengikut bai’at 75 orangtermasuk 2 orang wanita.

Isi bai’atnya sama dengan bai’at pertama, hanya dalampidatonya Nabi Muhammad saw bersabda:

Page 25: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

14

Dan supaya kamu sekalian menolong akan daku, lalukamu menjaga akan diriku bilamana aku datangpindah kepadamu, sebagaimana kamu menjagaperempuan-perempuan kamu dan anak-anak kamu.Dan bagi kamu surgalah balasannya dari Tuhan.

Peristiwa Bai’at Al-Aqabah diabadikan dalam Quran Sucisebagai berikut:

Sesungguhnya orang-orang yang berbai’at kepadaengkau, mereka hanyalah berbai’at kepada Allah.Tangan Allah di atas mereka. Maka barangsiapa ingkarpada janjinya, ia hanyalah ingkar atas kerugian jiwasendiri. Dan barangsiapa memenuhi janjinya di sisiAllah, Ia akan menganugerahkan ganjaran yangbesar (QS 48: 10).

Setelah Bai’at Aqabah yang kedua, beberapa waktukemudian diikuti dengan Bai’at yang ketiga. Peristiwa bai’atketiga ini terjadi di Hudaibiyah dan diikuti oleh pengikutyang jumlahnya cukup banyak, lebih kurang 1500 orang.Bai’at ini disebut Bai’at Al-Tsaniyah atau Bai’at Al-Qubra,dan juga disebut Bai’atur Ridwan.

Peristiwa ini diabadikan dalam Firman Allah SWTdalam Quran Suci sebagai berikut:

Sesungguhnya Allah sangat berkenan kepada kaummukmin tatkala mereka berbai’at kepada engkau dibawah pohon, dan Ia mengetahui apa yang adadalam hati mereka, maka Ia menurunkan ketentram-an pada hati mereka dan memberi ganjaran kepadamereka berupa kemenangan yang dekat (QS 48: 18)

Page 26: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

15

BAI’AT PADA ZAMAN AKHIR

Dan kemudian, bagaimanakah bai’at pada zaman ini?Mujaddid Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai ImamZaman Akhir, sebagai pemimpin rohani, beliau telahmemberikan 10 ungkapan janji yang diucapkan waktubai’at. Pelaksanaan bai’at adalah sebagai berikut:

a. Mengucapkan Kalimah Syahadatb. Mengakui Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai

Mujaddid, Masih dan Mahdi, kemudianc. Diikuti dengan mengucapkan Janji Sepuluh.

Sebelum mengucapkan Janji Sepuluh, yang bersangkutandiwajibkan mengucapkan Kalimah Syahadat dan jugamengakui bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad adalahMujaddid, Masih Yang Dijanjikan dan bergelar Mahdi.

JANJI SEPULUH

Saya berjanji bahwa saya :1. Selama hidup tidak akan berbuat syirik2. Akan menyingkiri segala macam kejahatan3. Akan tekun menjalankan shalat 5 waktu sesuai

perintah Nabi Muhammad saw dan sekuatnya akanmenjalankan shalat tahajud, bershalawat, ber-istighfar, bertakbir, bertahmid dan bersyukur atassegala karunia nikmat Allah SWT

4. Tidak akan menyakiti sesama manusia5. Akan tetap setia kepada Allah SWT dalam segala

keadaan apapun juga

Page 27: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

16

6. Akan menjauhkan diri dari kelakuan buruk, ajakanhawa nafsu dan tetap setia kepada Quran Suci danSunnah Nabi sebagai Pedoman Hidup

7. Tidak takabur dan menjalani hidup dengan rendahhati

8. Menjunjung tinggi kehormatan agama Islammelebihi harta, tahta dan anak saudara

9. Mencintai sesama manusia karena Allah SWT danbekerja sama untuk kesejahteraan umat manusia

10. Menaati perjanjian ini sampai mati, dan dengankeikhlasan selalu akan meneguhkan perjanjian inilebih kuat dari ikatan lain-lainnya

Janji Sepuluh adalah ikatan perjanjian antara diri yangbersangkutan dengan Masih Yang Dijanjikan, berdasarkanhati yang telah menyatu dalam kalimat syahadat. Dalamkeadaan sadar, tulus dan ikhlas, dan tak ada paksaanyang bersangkutan mengucapkan Asyhadu allâ ilâhaIllallâh, wa asyhadu anna Muhammadur Rasûlullâh,kemudian diikuti dengan mengucapkan Janji Sepuluh.

Dalam pelaksanaan bai’at, oleh karena Masih YangDijanjikan telah tiada, kedudukan Masih Yang Dijanjikandiwakili oleh seseorang yang dianggap mampu untukmeneruskan perjuangan syiar Islam yang telah didirikanoleh Mujaddid Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, yakni muslimyang mengakui bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad adalahMujaddid, Masih Yang Dijanjikan dan bergelar Mahdi.

Essensi Janji Setia atau bai’at adalah memperkuatiman, meneguhkan dan memperkokoh kalimah thayibahLâ ilâha illallâh, Muhammadur Rasûlullâh, memperkuat

Page 28: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

17

diri sebagai hamba Allah, sehingga diharapkan betul-betulsebagai ansharullâh. Mereka yang telah bai’at bolehdikatakan sebagai prajurit samawi, yang siap setiap saatdalam mengemban amanah menegakkan Kerajaan Allah,berperang melawan syaithan, menaklukkan hawa nafsu danwaspada dalam menegakkan Kedaulatan Ilahi dalam diripribadi sendiri.

Menegakkan Kedaulatan Ilahi adalah langkah utamadalam upaya untuk menegakkan Dinul Haq dengan sikapyang jujur, dan selalu berupaya untuk menuju keadilan didalam masyarakat dengan berbekal kesabaran dalamupaya-upaya mencapai falah, atau kebahagiaan sejati, lahirdan batin.

“Tidak akan turun Hari Kiamat sehingga turun Isaibnu Maryam, menjadi Hakim yang adil dan menjadiImam yang adil, maka ia mematahkan salib, mem-bunuh babi, menghapus pajak dan melimpah-limpahharta sampai tak ada yang mau menerimanya lagi”(Ibnu Majah)

Abu Hurairah r.a. telah meriwayatkan bahwa Nabi SuciMuhammad saw. telah bersabda:

Yang paling baik dari masyarakat ini adalah yangawal dan juga yang paling akhir. Yang paling awaladalah yang bersama utusan-Nya (Nabi MuhammadRasulullah saw) dan yang paling akhir adalah umatzaman akhir yakni umat yang bersama dengan Masihibn Maryam, dan di antara itu adalah banyak ketidak-jujuran. (Majuza Waid)

Page 29: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

18

Perlu dimaklumi bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmadtelah memberikan pernyataannya sebagai berikut:

’Hendaklah diketahui bahwa kami tidak mendakwah-kan apa-apa selain mendakwahkan sebagai pelayanIslam. (Al-Hakam, 17 Agustus 1899)

Kemudian, karena ada perbedaan pokok penafsiranmengenai status Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, sejak tahun1914 organisasi Ahmadiyah kemudian terbagi menjadi 2kelompok sebagai berikut:1. Gerakan Ahmadiyah, atau Ahmadiyah Gerakan

Penyiaran Islam, atau tepatnya adalah AhmadiyahAnjumann Ishaati Islam, yang berpusat di Lahore.Gerakan Ahmadiyah ini menaati pernyataan yangdiungkapkan oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad yangmenyatakan bahwa dirinya adalah mujaddid, bukannabi. Gerakan Ahmadiyah ini juga dikenal dengannama Ahmadiyah Kelompok Lahore.

2. Jemaat Ahmadiyah, dan masyarakat lebih mengenaldengan Ahmadiyah kelompok Qadiyani. Awalnyaorganisasi ini berpusat di Qadiyan, kemudian diRabwah dan kini pimpinannya di London. Pada waktuitu kelompok Qadiyani bersikukuh dengan pahambahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad adalah nabihakiki.

Dengan demikian Gerakan Ahmadiyah tidak ber-tanggung jawab terhadap paham dan segala aktifitaskegiatan Jemaat Ahmadiyah.[]

Page 30: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

19

A. SELAMAT DATANG DI INDONESIA

Pada tanggal 18 Maret 1924, jam 09.00., datanglahtelegram dari Moehammadiyah Batavia kepada PengurusBesar Muhammadiyah di Yogyakarta, yang maksudnyamemberitahu bahwa dua orang utusan Ahmadiyah sudahberangkat dari Weltvreden (sekarang ini namanya adalahGambir) naik spoor express menuju ke Yogyakarta,hendaknya dua orang itu dipapak ke Stasiun Tugu pada jam5 sore (17.00). Kedatangan kedua utusan Ahmadiyahdijemput oleh H. Fachrodin, Dr. Sumowidigdo (DokterMuhammadiyah) dan H. Abdul Aziz, seorang Hindustanyang beragama Islam sebagai juru bahasa. Kedua utusantersebut, yang pertama adalah Mirza Wali Ahmad Baig,seorang Persia yang memahami bahasa Inggris, Urdu,Sanskrit dan sedikit bahasa Arab, sedang yang kedua adalahMaulana Ahmad, beliau mengerti bahasa Arab, Urdu danPersia. Mereka berdua segera minta dicarikan penginapanoleh karena mereka datang ke Jogya tidak bermaksud apa-apa, hanya untuk menjalankan kewajiban yakni menjadiutusan Islam (syiar). Kedatangannya hanya untuk dakwah.Namun H. Fachrodin menjawab bahwa oleh karenakedatangan mereka sebagai tamu, menurut peraturan Islamtuan rumah harus menjaga dan menghormati tamu 3 haridan 3 malam, sesudah itu dipersilahkan untuk memilih

BAB IIKEDATANGAN

MUBALLIGH INTERNASIONAL

Page 31: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

20

sendiri kehendaknya. Beberapa hari kemudian H.Fachrodin mengadakan pembicaraan sendiri denganMaulana Ahmad, mubaligh Islam utusan Ahmadiyah danberikut ini adalah sebagian dari wawancara antara H.Fachrodin dan Maulana Ahmad.

H. Fachrodin: Benarkah Mirza Ghulam Ahmadmengarang suatu kitab yang namanya Nurul Haq? Didalam kitab karangan-nya itu ia mengaku bahwa iamenjadi Mahdi dan mengaku menjadi Al-Masih?

M. Ahmad (dengan tersenyum): Betul ia mengarangkitab tersebut dan ia mengaku menjadi Al-Masih danMahdi. Tetapi kalau tuan mengetahui keterangannya,tentu tuan tidak ingkar lagi akan pengaku-annya itu,tetapi bagi orang yang tidak mengetahui keterangannyatentu kaget dan menyangka ia seorang yang Ahmaq(Kumprung/tidak waras).

H. Fachrodin: Bagaimanakah keterangannya?Hendaklah tuan terangkan yang jelas kepada kita.

M. Ahmad: Baik kita terangkan dengan pendek saja,agar tuan mengerti.

Mahdi , ialah bahasa Arab, yang artinya penunjukjalan benar. Jadi barangsiapa menunjukkan kebenarandengan alasan Al-Quran ia disebut Mahdi. Mirza GhulamAhmad adalah seorang ulama yang besar sekali. Iaseorang yang sangat memperhatikan kemajuan agamaIslam, ialah agama yang benar. Ia menyiarkan agamaIslam dengan beralasan Al-Quran dan hadis NabiMuhammad saw. Sedang Al-Quran itu disebut petunjukjalan yang benar. Orang yang menunjukkan agama

Page 32: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

21

dengan beralasan Al-Quran disebut Mahdi. Sudahbeberapa tahun agama kita Islam sudah dibilang apes.Ulama Islam jarang sekali menunjukkan agama Islamyang beralasan Quran dan hadis sahih. Maka oleh karenaitu, banyaklah umat Muhammad yang mengharapdatangnya Mahdi yang benar. Dari itu oleh karena MirzaGhulam Ahmad sangat percaya kepada kebenaran Al-Quran dan bahwa Al-Quran itu menjadi petunjuk bagiorang yang taqwa, tuntunannya Mirza Ghulam Ahmaddengan Al-Quran adalah benar, atau dianggap benar, dandapat menjadi petunjuk yang benar. Oleh karena ia yangmenuntun itu, maka ia berani mengaku Mahdi. BukanImam Mahdi sebagaimana yang dicita-citakan olehketerangan hadis, tetapi Mahdi karena tuntunannya ituberdasarkan dengan Al-Quran dan hadis sahih. Dalamkitabnya Nurul Haq, tulis keterangan tersebut adalahyang demikian ini.

Adapun tentang keterangannya ia mengaku Al-Masih, demikian. Nabi Isa telah wafat dan telah diangkatoleh Allah. Sebagaimana yang tersebut dalam Al-Quranartinya: Bahwa sesungguhnya kami membunuhkamu dan mengangkat kamu, Jadi terang, nabiIsa telah benar-benar wafat. Kanjeng NabiMuhammad ialah yang menjadi penghabisannyaNabi dan Rasul. Jadi sesudah nabi Muhammad sawtidak ada nabi lagi dan tidak ada rasul lagi yang datangke dunia ini. Jadi mokal sekali kalau nabi Isa turunkembali ke dunia. Kalau nabi Isa kembali ke dunia danmenjalankan syariat kenabian dan kerasulan, apakahartinya firman Tuhan dalam Quran bahwa Nabi

Page 33: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

22

Muhammad penghabisan Nabi dan Rasul?Kehendak Al-Masih, terus menerus hingga hari

qiyamat, menghendaki agar umatnya beragama yangbenar, janganlah umatnya itu beragama yang menyasar.Maka kehendak Al-Masih itu cocok dengan keadaan MirzaGhulam Ahmad, yaitu berbuat dan berusaha supaya umatIsa itu beragama yang benar. Agama yang benar, tiadalain melainkan agama Islam yang menurut Al-Quran. Jadikehendak Al-Masih itu jatuh kepada diri Mirza GhulamAhmad. Maka oleh karena itu Mirza berani mengaku Al-Masih, karena kehendak Mirza dengan kehendak Al-Masihsama, yaitu supaya manusia di dunia ini semuanyaberagama yang benar. Agama yang benar hanya Islam.Maka oleh karena itu, Mirza Ghulam Ahmad menuntunsegala manusia kepada agama yang benar, ialah sebagai-mana yang tersebut dalam Al-Quran. Tuntunan MirzaGhulam Ahmad tidak keluar dari pada Al-Quran.Demikian-lah pengakuan Mirza Ghulam Ahmad. TetapiMirza Ghulam Ahmad tidak sekali-kali mengaku bahwadirinya itu Nabi Isa atau Imam Mahdi sebagaimanadakwaan atau tuduhan-tuduhan orang yang tidakmengerti akan membacanya kitab yang dikarang olehMirza Ghulam Ahmad. Tetapi betul bahwa Mirza GhulamAhmad mengaku Mahdi dan Al-Masih, sebagaimanaketerangan itu semuanya. Dan apa salahnya kalau adaseorang yang mempunyai sifat seperti Mirza GhulamAhmad lalu mengaku Mahdi dan Al-Masih sepertipengakuannya Mirza Ghulam Ahmad?

Page 34: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

23

Wawancara lengkap antara Maulana Ahmad dan H.Fachrodin dari Pengurus Besar Muhammadiyah secaralengkap terdapat dalam majalah Bintang Islam No. 9 danNo. 10 Tahun ke II, yang terdapat di Perpustakaan Nasional,Jakarta. Pada waktu itu sebagai Managing Director majalahadalah M. Ng. Parikrangkungan, Solo. Editor adalah M.A.Hamid, H. Fachrodin, HOS Tjokroaminoto, MoehtarBoechari, H. Soedjak dan M. Soemodirdjo. PembantuOetama adalah Muhamad Hatta, Rotterdam dan M. Ng.Djoyosugito, Jogya (Wawancara tersebut ditulis olehHatief).

B. KEMBALINYA MAULANA AHMAD KE HINDUSTAN

Maulana Ahmad adalah seorang mubaligh yangmampu memberikan penjelasan dengan bahasa Arab yangfasih, dan telah memberikan kepuasan dalam penjelasan-penjelasannya mengenai Islam kepada tokoh-tokoh Islamyang mapan di Indonesia. Maulana Ahmad dan Mirza WaliAhmad Baig telah diundang sebagai pembicara padaKongres Muhammadiyah ke 13 di Yogyakarta pada tanggal28 Maret hingga 1 April 1924. Mereka berdua sangat suksesdan mendapat sambutan luarbiasa dari kalangan intelektualwaktu itu. Sayang, oleh karena kesehatan Maulana Ahmadterganggu, beliau kemudian pamit dan pulang ke Hindus-tan. Beliau meninggalkan Yogyakarta pada tanggal 5 Juni1924.

Dengan demikian hanya tinggal Mirza Wali AhmadBaig sendiri untuk menyampaikan penjelasan mengenaipemahaman Islam yang diberikan oleh Mujaddid Hazrat

Page 35: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

24

Mirza Ghulam Ahmad. Beliau tinggal di Kauman, di rumahH. Hilal, menantu dari KH Ahmad Dahlan. Penjelasanbeliau banyak memuaskan kaum intelektual muslim yangberpendidikan barat. Meskipun dia mampu berbahasaArab, tetapi kemampuannya tidak sebaik Maulana Ahmad.

NotesSesungguhnya, rencana tujuan perjalanan dakwah

Wali Ahmad Baig dan Maulana Ahmad adalah ke Cina,namun oleh karena kapal yang ditumpangi untuk pergi keCina rusak, dan kapal terpaksa di perbaiki di Singaporedalam waktu yang lama, serta kemudian mendengar bahwakegiatan missionaris Kristen di Jawa sangat gencar, merekaberdua berubah tujuan. Setelah melaporkan situasi dankondisinya ke Lahore, atas izin dari Ahmadiyah AnjumanIshaati Islam, Lahore, atau Ahmadiyah Gerakan PenyiaranIslam, Lahore, mereka berdua kemudian menuju Jakarta.Di Jakarta mereka mendapat penjelasan mengenai organi-sasi Islam yang ada dan alhamdulillah bertemu denganorganisasi Muhammadiyah. Akhirnya seperti dimaklumibahwa Moehammadiyah Batavia mengirimkan kawat/telegram ke Pengurus Besar Muhammadiyah di Yogyakarta.Akhirnya mereka berdua dijemput oleh Pengurus BesarMoehammadiyah di Yogyakarta.[]

Page 36: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

25

Untuk memahami awal lahirnya Gerakan AhmadiyahIndonesia, marilah kita tinjau sejenak mengenai perkem-bangan Islam di Indonesia sejak awal abad 20. Disajikan disini hanya perkembangan Islam secara singkat yang dimulaidari awal abad 20 hingga awal berdirinya Majelis UlamaIndonesia (MUI) dan kemudian awal-awal terbentuknyaorganisasi Gerakan Ahmadiyah Indonesia

A. KONDISI ISLAM DI INDONESIA, 1900–1925DAN AWAL DATANGNYA MUBALIGH AHMADIYAH

Awal lahirnya Gerakan Ahmadiyah tidak terlepas darikondisi dan situasi dalam perkembangan Islam di Indonesiasejak awal abad 20. Pada tanggal 16 Oktober tahun 1905berdirilah Serikat Dagang Islam. Pada tahun 1911 diMajalengka dibentuk Persyarikatan Ulama oleh Haji AbdulHalim yang diilhami oleh pemikiran-pemikiran JamaluddinAl-Afghani dan Muhammad Abduh, sewaktu beliau tinggaldi Mekah. Kemudian pada tanggal 10 September tahun1912, Sarekat Dagang Islam berubah nama menjadi SyarikatIslam. Kemudian, sejak dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto,Syarikat Islam mempunyai pengaruh yang dahsyat, hinggamenggetarkan Belanda. Pada tanggal 18 November 1912,berdirilah Muhammadiyah, yang didirikan oleh K.H.

BAB IIIAWAL LAHIRNYA

GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

Page 37: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

26

Ahmad Dahlan bersama dengan Djoyosugito dan tokohIslam yang lain. Arus kebangkitan Islam pun berlanjut.Pada tahun 1913, berdirilah organisasi Islam Al-Irsyad yangdasar-dasar pemikirannya juga bersumber dari JamaluddinAl-Afghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha.Kebanyakan anggotanya adalah keturunan Arab. Lalu padatahun 1920 lahirlah Persatuan Islam (PERSIS) di Bandung,di bawah pimpinan A. Hasan. Pada tahun 1922, atas inisiatifdari Syarikat Islam, Muhammadiyah dan Al-Irsyad berhasilmenyelenggarakan Kongres Al-Islam di Cirebon.

Pada tahun 1923, pendiri Muhammadiyah K.H. AhmadDahlan wafat. Dengan wafatnya K.H. Ahmad Dahlan,masyarakat pada waktu itu sangat merasakan kehilanganfigur pemimpin yang dekat dengan kaum intelektual.

Setahun kemudian, tahun 1924, datanglah mubalighAhmadiyah, yakni Maulana Ahmad dan Mirza Wali AhmadBaig. Sesuai dengan keinginan masyarakat pada waktu itu,banyak sekali tokoh-tokoh intelektual muda yang mengeru-muni mubaligh Ahmadiyah itu, yang telah mengenalkanIslam dengan pengertian-pengertian yang baru, yang belumpernah didengar sebelumnya. Pada Kongres Muhamma-diyah yang ke-13 pada tanggal 28 Maret - 1 April 1924 diYogyakarta, kedua mubaligh tersebut diberi kesempatanbicara. Maulana Ahmad berpidato dalam bahasa Arab yangfasih, dan Mirza Wali Ahmad Baig berpidato dalam bahasaInggris. Tidak diduga, ternyata ceramah mereka mendapatsambutan yang hangat dan luar biasa dari hadirin. MajalahBintang Islam dan Harian Cahaya Timur beberapa kali telahmemberikan ulasannya. Oleh karena ketertarikan beberapapengertian Islam yang baru, beberapa pemuda Muham-

Page 38: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

27

madiyah dikirim ke Lahore untuk memperdalam agamaIslam. Yang berangkat ke Lahore di antaranya adalahChaffie, Machdoem, Jundab, putera dari H. Mukhtar,Yogyakarta. Kemudian Muhammad Sabitun, 25 tahun,putera H. Abdul Wahab, Wonosobo. Bahkan juga puteradari alm. K.H. Ahmad Dahlan, yang bernama Jumhan,dalam usia 17 tahun dikirim ke Lahore. Selain itu jugaMaksum, dalam usia 17 tahun, putera H. Hamid.

B. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA, 1925-1930DAN AWAL BERDIRINYA GERAKAN AHMADIYAH

Sebagai tindak lanjut keputusan Muktamar Islam diArab tahun 1925, pada Kongres Al-Islam di Bogor tahun1926, nama Kongres Islam berubah menjadi MuktamarIslam Al-Hindi Syarkiyah (MIAS). Pada tanggal 31 Januari1926 di Surabaya, lahirlah organisasi Nahdlatul Ulama yangdidirikan oleh H. Hasyim Asy’ari. Dan kemudian untukmemperluas Kongres Al-Islam (MIAS), atas inisiatif dariMuhammadiyah, NU dan PSII, pada tanggal 21 September1937 di Surabaya dibentuk badan baru federasi Islam, MIASberubah menjadi Majelis Islam A’la Indonesia. Dankemudian dengan perjalanan sejarah, pada tanggal 17 Rajab1395 H/ 26 Juli 1975, berdirilah Majelis Ulama Indonesia,yang semula berkantor di Masjid Al-Azhar, kemudianpindah di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dan alhamdulillah sejakawal Agustus 2008, telah menempati kantor tetap dansekarang beralamat di Jl. Proklamasi 51 Jakarta.

Seperti dimaklumi bahwa pada Januari 1925 berdirilahJong Islamieten Bond, yang didirikan oleh para tokoh

Page 39: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

28

intelektual muda Islam. Para anggotanya adalah parapemuda Islam yang berpendidikan barat. Kebanyakanmereka adalah warga Muhammadiyah, seperti di antaranyaadalah Soedewo, Muhammad Kusban, Muhammad Saparidan lain sebagainya. Pada tahun 1926, berdirilah organisasiMoeslim Broederschap (organisasi persaudaraan muslim)di Yogyakarta. Para anggotanya adalah kaum intelektualmuda muslim yang telah menerima pemahaman Islam dariMirza Wali Ahmad Baig. Mereka di antaranya adalahMoestopo, Soepratolo, Kayat, Soedewo, MuhammadKoesban, dan lainnya. Latar belakang berdirinya MoeslimBroederschaap adalah karena masih banyak kalanganintelektual muda yang masih meremehkan ajaran Islam,sehingga menimbulkan keinginan mereka untuk mem-berikan bekal keindahan Islam kepada kaum intelektualmuda. Faktor-faktor yang mendasari berdirinya MuslimBroederschaap adalah:1. Banyak umat Islam yang meninggalkan Quran Suci (QS

25:30)2. Quran hanya dibaca tulisannya dan dilagukan, namun

ajaran-ajarannya banyak yang ditinggalkan3. Quran Suci tidak boleh diterjemahkan4. Islam tinggal namanya. Yang muncul di permukaan

hanya fanatisme dan Arabisme. Mereka terkungkungoleh ruang dan waktu Timur Tengah abad pertengahan,mundur seribu tahun

5. Mereka memakmurkan masjid namun yang dilaksana-kan adalah pengkajian kitab-kitab fikih, kitab kuning,bukan pengkajian Quran Suci yang penuh denganpetunjuk

Page 40: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

29

6. Banyak ulama yang sunyi dari petunjuk karena tidaksadar mereka telah mempersubur bid’ah dan khurafat,warisan Hindu, Budha dan pengaruh-pengaruhpenjajajah, khususnya Belanda

Demikianlah kiprah Moeslim Broederschaap yangdemikian tajam pada waktu itu. Para tokoh sepuh Muham-madiyah, yang pada waktu itu lebih menghargai hal-halyang bersifat Arabisme, maupun juga bagi tokoh organisasiIslam lain yang telah mapan agak sedikit tergoncang.Bahkan Pemerintah Belanda, atau tokoh yang mapan padawaktu itu, dengan sikap yang tajam dari Moeslim Broeder-schaap, telah menimbulkan sikap yang pro dan kontraantara tokoh lama atau tokoh sepuh dengan kaum intelek-tual muda. Iklim organisasi yang semula baik di lingkunganMuhammadiyah kemudian menyebabkan timbulnya iklimyang makin menghangat di kalangan Muhammadiyah.Hubungan yang baik antara Muhammadiyah denganMubaligh Ahmadiyah, yakni dengan Mirza Wali AhmadBaig agak menjadi renggang, oleh karena dengan pulangnyaMaulana Ahmad yang memahami dengan baik bahasa Arabke Hindustan, banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah yangkurang puas dengan penjelasan Mirza Wali Ahmad Baig.Hal ini dapat dimaklumi oleh karena Mirza Wali AhmadBaig kurang memahami bahasa Arab dengan baik.

Pada Kongres Muhammadiyah yang ke-14 tahun 1925yang baru saja selesai, datanglah Haji Rasul (ayah dariHamka) yang berkenalan dengan Fakhruddin dan jugadengan Mirza Wali Ahmad Baig. Pertemuan kemudiandilanjutkan dengan perdebatan. Hamka menyatakan bahwa

Page 41: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

30

adalah ayahnya yang membuka mata Muhammadiyahmengenai kesalahan Ahmadiyah. Haji Rasul memangmenentang keyakinan Ahmadiyah Qadiyani yang meyakinibahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi hakiki. Dengankemampuan bahasa Arab yang terbatas, mungkin MirzaWali Ahmad Baig tidak mampu memberikan penjelasanyang memuaskan kepada Haji Rasul dan tokoh-tokoh sepuhMuhammadiyah: bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalahseorang mujaddid, bukan nabi. Inilah yang mungkin dapatdianggap merupakan awal kerenggangan antara Muham-madiyah dan Ahmadiyah. Namun demikian, hingga tahun1926, hubungan Muhammadiyah dan Ahmadiyah masihbaik. Pada tahun ini Djoyosugito berkonsultasi kepadaMirza Wali Ahmad Baig untuk mendirikan cabang Ahma-diyah, namun beliau menjawab tidak ingin dan tidakbermaksud untuk membuka cabang di Indonesia. Dia hanyaingin memberikan bimbingan pada muslim di Indonesiaagar waspada terhadap bahaya yang mengancam bagimuslim, yakni faham materialisme dan faham Kristen.

Di bulan Oktober-November tahun 1927 datanglahseorang tokoh Islam yang bernama Abdul Alim As-Siddieqyyang berceramah dan berpidato dengan sangat berapi-apimengobarkan semangat anti Ahmadiyah. Pada waktuceramah sedang berlangsung, sewaktu ada kesempatanuntuk bertanya, tidak diduga ada seorang pemuda bernamaMuhammad Irshad yang dengan tenang kemudianmengajukan sebuah pertanyaan yang amat bijaksana.Pertanyaannya sebagai berikut: Apakah tuan tidak malukepada Allah, memburuk-burukkan orang yang sekarangtelah berhasil menyiarkan Islam di Eropa, membersihkan

Page 42: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

31

serangan-serangan lawan dan menerbitkan beratus-ratusbuku, yang meniupkan ruh baru dalam ajaran Islam,sehingga Islam tampak indah dan cemerlang? Sekarangbuku apakah yang telah tuan terbitkan, yang membelaperkara Islam?

Oleh karena Abdul Alim As-Sieddiqy memang belumpernah menulis buku, maka dia hanya menjawab bahwatidak lama lagi dia akan menulis sebuah buku, dan berjanjisetelah buku itu jadi akan dikirimkan satu copy ke pemudaMuhammad Irshad. Akan tetapi hingga Muhammad Irshadwafat pada tahun 1979, atau telah menunggu lebih dari 50tahun, bahkan sampai sekarang buku yang dijanjikan itutidak pernah kunjung tiba.

Pidato dari Abdul Alim As-Siddieqy yang dengangencar, tajam dan dengan bahasa Arab yang berapi-apimenjelekkan dan mempropagandakan anti Ahmadiyahakhirnya kemudian ada pengaruhnya juga, dan kemudianmendapat sokongan dari tokoh-tokoh sepuh Muham-madiyah yang telah mapan. Dan sebagai puncaknya adalahkeluarnya Maklumat No. 294 tanggal 5 Juli 1928 dariPengurus Besar Muhammadiyah. Isi maklumat antara lainadalah “melarang mengajarkan ilmu dan faham Ahmadiyahdi lingkungan Muhammadiyah”. Maklumat ini dikirimkanke seluruh cabang Muhammadiyah. Sebagai akibatnya,dalam pertemuan yang sangat mengharukan, PimpinanMuhammadiyah mempersilahkan agar siapapun yangberfaham Ahmadiyah untuk menentukan sikap, keluar dariorganisasi Muhammadiyah atau bertahan di Muham-madiyah. Moehammad Hoesni, Sekjen Muhammadiyahpada waktu itu, segera didatangi oleh beberapa anggota

Page 43: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

32

Muhammadiyah untuk mengambil barang inventaris dansemua arsip yang berada di rumahnya. Kemudian, R. Ngb.Djoyosugito yang pada waktu itu adalah Ketua CabangMuhammadiyah Purwokerto, berpisah dengan Muham-madiyah. Dan akhirnya kemudian dimaklumi bahwa R.Ngb. Djoyosugito, mantan Sekjen Muhammadiyah periode1918-1921 pendiri dan mantan Ketua Majelis PendidikanMuhammadiyah yang pertama, dan juga Moeh. Hoesni,Sekjen Muhammadiyah pada waktu itu, telah mengambilsikap dan kemudian berhasil mendirikan sebuah organisasisyiar Islam, De Ahmadiyah Beweging atau disebut jugaGerakan Ahmadiyah Indonesia centrum Lahore.

Meskipun pidato Abdul Alim As-Siddieqy sempatmembuahkan kebencian terhadap Ahmadiyah, namundemikian banyak tokoh-tokoh muda yang justru dekatdengan Mirza Wali Ahmad Baig. Selain Djoyosugito,Moehammad Hoesni, Soedewo, Muhammad Kusban, yanghampir semuanya tokoh Pengurus Besar Muhammadiyah,ada juga yang dari Kweekschool Muhammadiyah diantaranya adalah Muhammad Irshad dan Mufti Sharif. Daripimpinan masyarakat yang disegani di antaranya adalah H.Agus Salim dan HOS Tjokroaminoto. Kedekatan hubunganHOS Tjokroaminoto dengan Mirza Wali Ahmad Baigbahkan makin dekat dan akhirnya HOS Tjokroaminotoberhasil menerjemahkan Quran Suci tafsir Muhammad Alidalam bahasa Melayu.

Demikianlah secara ringkas, bahwa pada tahun 1924telah datang mubaligh dari Ahmadiyah, kemudianmembina hubungan baik dengan Muhammadiyah, yangberlangsung hingga tahun 1926. Setelah kedatangan Abdul

Page 44: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

33

Alim As-Siddieqy pada tahun 1927, hubungan baik yangterbina antara Ahmadiyah dan Muhammadiyah agakmerenggang. Dan peristiwa-peristiwa yang menyusulkemudian pada tahun 1928, di antaranya sebagai berikut:1. Pada tanggal 26-29 Januari 1928 HOS Tjokroaminoto

memperkenalkan terjemahan Quran pada KongresIslam di Yogyakarta.

2. Dua minggu kemudian, pada Kongres Muhammadiyahyang ke-17, tanggal 12-20 Februari 1928, Joenoes AniesSekretaris pertama PB Muhammadiyah menyatakanbahwa Muhammadiyah menolak Quran terjemahanHOS Tjokroaminoto.

3. Kemudian terbitlah Maklumat No. 294 tanggal 5 Juli1928 dari PB Muhammadiyah, dan sebagai tindaklanjutnya adalah upaya oleh R. Ngb. Djoyosugitobersama dengan Moech. Hoesni dan kawan-kawanuntuk mendirikan organisasi Gerakan AhmadiyahIndonesia centrum Lahore.

4. Meskipun Muhammadiyah menolak terjemahanQuran tafsir Muhammad Ali, namun pada pertemuanantara Majelis Ulama dan Sarekat Islam pada 27-30September 1928, Majelis Ulama tidak menolak ter-jemahan HOS Tjokroaminoto, hanya dengan catatanbahwa terjemahan HOS Tjokroaminoto harus diawasi.

5. Kemudian pada tanggal 10 Desember 1928 di Yogya-karta berlangsung rapat awal yang dihadiri oleh R. Ngb.Djoyosugito dan kawan-kawan, dan menetapkanberdirinya Gerakan Ahmadiyah Indonesia (centrumLahore).[]

Page 45: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

34

A. WINDU PERTAMA, 1928–1936

Sebelum mendirikan Gerakan Ahmadiyah, sepertidimaklumi bahwa sesungguhnya Djoyosugito telahmenanyakan kepada Hazrat Mirza Wali Ahmad Baig:apakah beliau akan mendirikan Ahmadiyah di Indonesia?Jawaban Wali Ahmad Baig adalah bahwa beliau tidak akanmendirikan organisasi Ahmadiyah di Indonesia. Beliausesungguhnya hanya ingin memberikan pemahaman Islamyang sejati, yakni Islam yang cocok dengan fitrah manusia.Demikianlah, sebagai tindak lanjut adanya Maklumat No.294, tanggal 5 Juli 1928, Djoyosugito dan Muh. Hoesni sertabeberapa kawan dari Muhammadiyah kemudian mendiri-kan De Ahmadiyah Beweging. Perkumpulan ini didirikanpada tanggal 10 Desember 1928. Anggota pada waktu ituadalah Muh. Irshad, Muh. Sabit, R. Ngb. Djoyosugito, Muh.Kafi Idris L, Lacuba, Hardjosubroto, KH Abdur Rahman,R. Supratolo dan Soedewo. Susunan Pengurus pertama kaliadalah:

Ketua : R. Ngb. DjoyosugitoWakil : KHA Sya’roniSek I/Bendahara : Muh. HoesniSek II/Bendahara : Soedewo

Dan kemudian menyebar, di kota-kota antara lain:

BAB IVPERKEMBANGAN

GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

Page 46: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

35

Purwokerto : Ketua K. Ma’rufPurbolinggo : Ketua KHA Sya’roniPliken : Ketua KHA Abdul RahmanSurakarta : Ketua Muh. KusbanJogjakarta : Ketua R. SupratoloBandung : Moech.Hoesni

Pengurus yang telah tersusun, kemudian mengajukansurat permohonan untuk dapat diakui sebagai BadanHukum pada tanggal 28 September 1929, dan akhirnyadiakui sebagai Badan Hukum dengan surat tertanggal 4April 1930 No. I x, dan berita ini dimuat dalam extraBijvoegsel Jav. Courant 22 April 1930 No. 32. Namaorganisasi adalah De Ahmadiyah Beweging, GerakanAhmadiyah Indonesia (centrum Lahore), yakni GerakanAhmadiyah yang berpendapat atau yang mempunyai fahambahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad adalah Mujaddid,Masih Yang Dijanjikan dan bergelar Mahdi. Beliau bukannabi. Organisasi ini sama dengan pendapat organisasiAhmadiyah yang berpusat di Lahore, yang juga berpendapatbahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad bukan nabi. Organi-sasinya bernama Ahmadiyya Anjuman Isha’ati Islam,Lahore. Berdirinya organisasi ini betul-betul mandiri, tidakada hubungan administrasi antara De Ahmadiyah Bewegingdengan Ahmadiyyah Anjumann Isha’ati Islam, Lahore.

Situasi dan kondisi pada Windu I ini, semangat atauspirit untuk memperjuangkan Islam di kalangan kaumterpelajar sangat tinggi. Belanda yang selalu mengikutigerak gerik pergerakan Islam di manapun di Indonesia jugaselalu memperhatikan pergerakan Islam Ahmadiyah. Pada

Page 47: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

36

waktu itu kegiatan Muktamar belum diadakan setiap limatahun sekali seperti pada waktu sekarang. Pada tahun 1932berdirilah kepengurusan Gerakan Ahmadiyah di Surakarta,dan sebagai Ketua yang terpilih adalah Muh. Kusban.Kemudian pada waktu Muktamar III di Purwokerto, telahdapat diputuskan mengenai Khittah Ahmadiyah yanghingga kini masih cukup relevan. Setelah Muktamar III,para intelektual muda dengan semangat tinggi inginmenerbitkan Quran Suci dengan tafsirnya dalam bahasaBelanda. Tak lama kemudian didirikanlah Quran FondsComitee. Ketua GAI ikut aktif dan juga di antaranya adalahMoeh. Hoesni, sedang yang lainnya adalah tokoh-tokohintelektual Islam yang merindukan keindahan Islam.Beberapa di antaranya bukan anggota Ahmadiyah. Bahkankaryawan Quran Fonds Comitee ada yang tidak beragamaIslam. Beberapa anggota Ahmadiyah dan banyak simpati-san Ahmadiyah bekerja keras dengan tujuan agar QuranSuci dalam bahasa Belanda dapat segera diterbitkan.Pekerjaan lembar demi lembar dikerjakan dengan tekunoleh Soedewo, dan kemudian diolah oleh Quran FondsComitee, dan segera diproses ke penerbit untuk dicetak.

Seperti dimaklumi bahwa sebelum menerjemahkanQuran Suci, Soedewo juga telah menerjemahkan buku-bukuIslam yang bernafaskan mujaddid, atau kemajuan Islam,di antaranya adalah De Leerstelingen Van den Islam, Islamde Religie van het Menschdom, Het Nut van God, DeGeboorte Van Jesus. Beliau juga aktif dalam Jong Islamie-ten Bond (JIB), dan selain itu juga turut aktif mengisimajalah Het Licht.

Alhamdulillah sambutan terbitnya Quran Suci edisi

Page 48: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

37

bahasa Belanda mendapat sambutan yang sangat luar biasa.Dengan kerja sungguh-sungguh, tekun dan disiplin, yanghampir tiap hari menangis karena suka dan duka dalammengerjakan terjemahan Quran Suci. Dengan suka, karenamendapatkan kesempatan untuk mengerjakan tugas suci,sekalipun harus mengorbankan waktu, harta dan tenagadan juga segala kesenangan duniawi. Namun juga denganduka, karena ternyata banyak yang belum memahami danbahkan justru tidak menghargai adanya seorang puteraIndonesia, yakni Soedewo, yang dengan tekun telah berhasilmenerjemahkan Quran Suci ke dalam bahasa Belanda.Bahkan di antaranya ada juga yang malah ikut barisan yangmelawan terbitnya Quran Suci, dan juga menyerang habis-habisan terhadap penyusun tafsir, dan juga terhadapAhmadiyah. Serangan itu tidak saja dilancarkan denganlisan, melainkan pula dengan tulisan. Surat kabar ADIL No.15 tanggal 8 Februari 1934 memuat serangannya antara laindengan tulisan sebagai berikut. “Quran bahasa Belanda itusemata-mata menjerumuskan kepada kesesatan anak cucuyang dijerumuskan ke jahanam; tafsir beracun bagi umatIslam....” Namun, seperti dimaklumi Quran Fonds Comiteedan Gerakan Ahmadiyah tidak melayani cercaan tersebut,dan menyerahkan semuanya ke hadapan Allah Yang MahaBijaksana. Sebaliknya Quran Fonds Comitee terus bekerjatanpa mengenal lelah, sambil terus berdoa, memohonkepada Allah, semoga penerbitan Quran Suci dalam bahasaBelanda diberkahi dan diridhoi oleh-Nya. Pada bulanOktober 1934, kerja keras Quran Fonds Comitee telahselesai, tinggal menyelesaikan di percetakan. Setelahcetakan selesai, dilaporkan bahwa pada tanggal 17 Januari

Page 49: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

38

1935 telah terkirim lebih dari 1000 Quran Suci ke tempattujuan di antaranya ke Belanda. Quran Suci diutamakanditujukan kepada para tokoh terpelajar dan pejabat-pejabat.Wilhemina, Ratu Belanda, juga telah dikirimi Quran Suci.Dan Alhamdulillah, kerja keras penerbitan Quran Suci telahselesai dikerjakan dengan baik. Quran Suci tafsir MaulanaMuhammad Ali yang diterjemahkan dalam bahasa Belandadan disusun oleh Soedewo telah berhasil diterbitkan dandinilai sangat berhasil dengan baik.

Dengan sendirinya Quran Suci tersebut juga dikirim-kan ke Maulana Muhammad Ali di Pakistan. Kesuksesanpenerbitan tersebut kemudian dirayakan pada tanggal 27April 1935 di tempat kediaman KRAA Wiranata Kusuma.Semua bersyukur, sambutan juga diberikan oleh Mirza WaliAhmad Baig. Pada bulan Juni 1935 Maulana MuhammadAli mengirimkan surat terima kasih yang ditujukan kepadaMirza Wali Ahmad Baig. Beliaulah sesungguhnya yangdengan kerja kerasnya telah berhasil mengenalkan danmenanamkan keindahan Islam kepada para intelektual yangberpendidikan barat di Indonesia.

Oleh karena keberhasilan penerbitan Quran Sucitersebut, pada Muktamar IV tahun 1934 yang diselenggara-kan di Surakarta, diputuskan akan diusahakan terbit QuranSuci dengan tafsirnya dalam bahasa Jawa dan Sunda.

Setelah sukses dalam penerbitan Quran Suci bahasaBelanda, pada Muktamar GAI di Sala pada tanggal 25 Juni1935, secara tidak terduga, dalam suasana hening dan haru,Mirza Wali Ahmad Baig mengucapkan pidato, yang isinyaadalah niatan beliau untuk mohon diri. Beliau berencanaakan kembali ke tanah airnya, India.

Page 50: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

39

Seperti telah dimaklumi, setelah penerbitan Quran Sucidalam bahasa Belanda berhasil dengan baik, Soedewokemudian juga mulai berupaya menerjemahkan bukuIslamologi dalam bahasa Belanda dengan judul De Religievan den Islam, yang juga adalah karya Maulana MuhammadAli. Buku De Religie van den Islam adalah sumber utamamengenai Islam, selain buku-buku Islam yang lainnya. Danalhamdulillah kerja keras Soedewo dalam menerjemahkanIslamologi selesai pada bulan Desember 1938. Hampirsemua pejabat Belanda yang telah membaca Quran dariSoedewo, dan juga para kaum terpelajar, sangat tertarik danbanyak yang memilikinya. Begitu pula para tokohkemerdekaan, yang umumnya para aktivis dari partai atauorganisasi.

Mendengar Mirza Wali Ahmad Baig akan ke Jakarta,segera kemudian diadakan persiapan rumah untuk WaliAhmad Baig dan diusahakan oleh kawan-kawan dari QuranFonds Comitee. Dalam mengupayakan rumah untuk MirzaWali Ahmad Baig banyak pertimbangannya. Pada akhirnyakemudian ada peninggalan sebuah rumah yang sekarangberalamat di Jl. Kesehatan IX/12, Jakarta.

Tanggal 14 Mei 1936 jam 5 sore Mirza Wali Ahmad Baigtiba di Betawi/Jakarta dari Purwokerto. Keesokan harinyatanggal 15 Mei 1936, di tempat kediaman Wirasapoetra,diadakan pertemuan antara Mirza Wali Ahmad Baig denganpara aktivis Gerakan Ahmadiyah Jakarta yang dihadiri olehMoehammad Hoesni, Wirasapoetra, Soebandi, Bintoro,Abd. Radjab, Soeroto, Sastra, Moehammad, Soewardi,Soehardi dan Ahmad Wongsosewojo. Pertemuan barudimulai jam 22.00 karena menunggu kedatangan beberapa

Page 51: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

40

anggota sampai lengkap. Ada yang baru pulang kerja jam21.00. Pada pertemuan tersebut Mirza Wali Ahmad Baigmemberikan segala pengalamannya dari sewaktu datangawal di Indonesia, juga termasuk kesulitan dan upayanyayang nyaris mengancam jiwanya, hingga rencananya akanmembantu persiapan mubaligh yang akan diberangkatkanke Belanda. Dalam rapat, yang diusulkan untuk dakwah keBelanda adalah Moehammad Hoesni karena beliau di-anggap yang paling memenuhi syarat. Selain itu WaliAhmad Baig juga berpesan Gerakan Ahmadiyah harus kuatuntuk dapat membiayai kepergiannya ke Belanda. Pertemu-an yang tulus, mengharukan dan sangat bercita-cita tinggiuntuk menyiarkan Islam tersebut berakhir hingga kira-kirajam 1 malam. Notulen rapat ini ditulis oleh AhmadWongsosewoyo.

Kegiatan mubaligh Mirza Wali Ahmad Baig secararingkas adalah bahwa setelah 5 tahun berada di Yogyakarta,kemudian melanjutkan dakwahnya ke Purwokerto,Banjarnegara, Wonosobo dan daerah sekitarnya. Di daerahtersebut kegiatan dakwah berlangsung dari tahun 1928hingga tahun 1936. Dan sejak tahun 1936 beliau pindah keJakarta. Pada awalnya, Moeh. Hoesni, Sekjen GerakanAhmadiyah sangat bersyukur Wali Ahmad Baig pindah keBetawi, khususnya untuk memperkuat syiar Islam diJakarta. Namun apa boleh buat, ternyata beliau telahberniat untuk memutuskan kembali pulang ke negaranya.Mungkin juga beliau juga telah rindu sekali kepada keluargadan tanah airnya. Pada waktu itu negara Pakistan belumlahir dan seperti dimaklumi bahwa negara Pakistan barumerdeka pada tahun 1947.

Page 52: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

41

B. WINDU KEDUA, 1936–1944

Mirza Wali Ahmad Baig telah berpidato pada tahun1935 untuk pamit kembali ke Pakistan. Berhubung denganbanyak persoalan yang perlu diselesaikan, kepulanganbeliau baru dapat dilaksanakan pada bulan November 1937.Beliau telah meninggalkan surat pamit yang isinya sebagaiberikut:

Batavia C (Jakarta), 25 Oktober 1937

Bismillâhir rahmânir rahîm,Nahmaduhû wanushalli ‘alâ rasûlihil karîmAssalâmu ‘alaikum warahmatullâhi wabarakâtuh

Dengan ini saya kabarkan kepada tuan-tuanPedoman Besar Gerakan Ahmadiyah Indonesia (centrumLahore), bahwa saya telah ambil keputusan akan pulangke India dengan segera. Adapun berangkat saya insyaAllah di akhir bulan November.

Saya ingin berjumpa dengan tuan-tuan seorang-seorang untuk mengucapkan selamat berpisah, akantetapi sayang waktu sudah amat sempitnya. Mudah-mudahan surat ini tuan-tuan anggap seperti penggantisaya. Empatbelas tahun kita bekerja bersama-samamelayani Islam, agama Allah dan Rasul-Nya. Empat belastahun kita sudah sama susah, berbahagia samaberbahagia. Dalam waktu selama itu tidaklah terhitungbanyaknya pertolongan dan bantuan tuan-tuan kepadadiri saya, demikian juga dari cabang-cabang dan

Page 53: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

42

saudara-saudara lid (anggota) lain. Untuk itu dengan inisaya ucapkan terimakasih diperbanyak. Di sisi itu. Dalamwaktu empat belas tahun itu, tidak sedikit pula kesalahandan kekeliruan saya. Saya seorang manusia belaka. Untukitu besar harapan saya sudi kiranya sekalian saudara-saudara memaafkan dengan tulus ikhlas.

Akhirnya saya berdoa hubaya-hubaya kita sekaliandianugerahi Allah subhanahu wa ta’ala dengan lahir danbatin tetap bekerja dan berusaha di jalan Allah, karenaAllah. Amin.

Adapun tentang perpisahan tuan-tuan sekaliandengan saya, mudah-mudahan jauh di mata dekat di hati.

Wassalamttd(Mirza Wali Ahmad Baig)

Meskipun Mirza Wali Ahmad Baig telah pulang kePakistan, Gerakan Ahmadiyah terus melebarkan sayapnyadengan pemikiran-pemikiran pembaharuan Islam yangselalu disebarkan dalam setiap pertemuan-pertemuansilaturahmi. Bahkan kemudian telah dibentuk ComiteHolland Missi, yakni bercita-cita mengirimkan seorangmuballigh dari Indonesia ke Belanda. Telah ditetapkanMoech. Moesni untuk dikirim ke Belanda. Dalam usahauntuk mempersiapkan keberangkatan muballigh keBelanda ternyata menghadapi berbagai kesulitan danterutama adalah dalam masalah keuangan. Meskipun biaya-biaya telah dipersiapkan dari Quran Fonds bersama denganupaya-upaya bersama dengan para pencinta Islam yang

Page 54: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

43

lain, namun belum mencukupi. Selain itu juga suasanaintern organisasi yang belum sempat mantap untukmemberangkatkan muballigh. Namun yang lebih dirasakanadalah timbulnya kondisi perjuangan bangsa Indonesiayang mulai lebih berani dalam upaya-upaya perjuanganmenuju kemerdekaan sehingga para aktivis intelektualIslam yang aktif dalam Quran Fonds lebih berkonsentrasidalam upaya perjuangan kemerdekaan Indonesia. Apalagikemudian timbul Pecah Perang Dunia II yang dimulai padaDesember 1939. Pecahnya Perang Dunia II, kondisi organi-sasi yang belum mantap dan masalah keuangan sertasuasana persiapan kemerdekaan adalah yang menyebabkanrencana untuk mengutus Moeh. Hoesni sebagai muballighke Belanda terpaksa ditunda, bahkan akhirnya dibatalkan.Niat baik untuk dakwah ke negeri Belanda terpaksa tidakjadi dilaksanakan.

Pada Desember 1938 telah berhasil diterbitkan bukuDe Religie van den Islam, buku karya Maulana MuhamadAli yang diterjemahkan oleh Soedewo. Kegiatan GerakanAhmadiyah atas perintah pemerintah Bala tentara DaiNippon/Jepang dibekukan. Demikian juga gerakan organi-sasi pada masa penjajahan Jepang dibekukan atau sangatdiawasi dengan ketat. Sementara kondisi yang tidakkondusif dalam penjajahan Dai Nippon, kegiatan hanyalahmelanjutkan penerjemahan buku-buku Islam, di antaranyaadalah menerjemahkan Quran Suci Jarwa Jawi yangdikerjakan oleh Djoyosugito dan Mufti Syarif.

Pada zaman penjajahan Jepang, Djoyosugito pernahditangkap oleh Ken Pei Tai/tentara Jepang oleh karena padasaat upacara penghormatan bendera Jepang, semuanya

Page 55: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

44

membungkuk, tunduk untuk hormat kepada Hinomaru/bendera Jepang, kecuali Djoyosugito. Pada waktu pamitkepada keluarga, Djoyosugito dengan suasana sangatmengharukan mengatakan: mbokmenowo aku ora bali, nekora bali… (mungkin saya tidak kembali (dibunuh), kalautidak pulang…). Alhamdulillah, ternyata Djoyosugitopulang, dan kembali lagi bersama keluarga. Djoyosugitomenjelaskan kepada tentara Jepang bahwa menurutkeyakinannya beliau hanya bungkuk/rukuk, sujud danmenyembah kepada Allah SWT, tidak kepada bendera.Mendengar penjelasan-penjelasannya, tentara Jepangjustru menghargai sikap dan pribadinya.

Boleh dikatakan kegiatan para segenap intelektual danorang dewasa pada waktu Perang Dunia II, adalah berupayaberjuang untuk menuju kemerdekaan Indonesia. Hampirsemua warga Indonesia, dan juga warga Gerakan Ahma-diyah berjuang untuk kemerdekaan Negara RepublikIndonesia. Dan dengan sendirinya hampir semua kegiatandakwah/pengajian juga praktis terhenti.

C. WINDU KETIGA, 1944–1952

Tokoh-tokoh Islam yang aktif dalam Quran FondsComitee dan yang telah mendapat siraman dari De HeiligeQuran, hampir semuanya turut aktif dalam mempersiapkankemerdekaan Indonesia. Seperti dimaklumi bahwa “PanitiaPersiapan Penyelidik Kemerdekaan Indonesia” yang dalambahasa Jepang adalah “ DOKORITSU JUNBI CHOOSAKAI”yang dibentuk berdasarkan pengumuman PemerintahMiliter Jepang pada tanggal 1 Maret 1945, yang beranggota-

Page 56: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

45

kan 62 orang, di antara tokohnya adalah KRAA WiranataKusuma, Abikusno, H. Agus Salim, Drs. Muh. Hatta, Ir.Sukarno, A. Baswedan dan juga tokoh beragama Islamlainnya, yang pada umumnya telah memahami perjuanganGerakan Ahmadiyah yakni syiar Islam; hanya untukkemajuan dan membela Islam. Biasanya para tokohintelektual Islam telah dapat memaklumi dan memahamipemikiran-pemikiran perjuangan Islam, yang berisipencerahan pengertian Islam dari mujaddid, melalui buku-buku yang diterbitkan oleh Gerakan Ahmadiyah. Dapatdikatakan hampir setiap intelektual Islam telah mempunyaibuku De Heilige Quran dan De Religie van den Islam.

Alhamdulillah, pada awal bulan Agustus 1945 PerangDunia II berakhir dengan kekalahan Dai Nippon. Tanpamenyia-nyiakan kesempatan yang sangat baik ini, bangsaIndonesia segera memproklamasikan kemerdekaannyapada tanggal 17 Agustus 1945. Sebagai konsekuensinya,bangsa Indonesia harus berjuang keras, mengorbankansegala-galanya dan juga mempertaruhkan nyawanya gunamembela Kemerdekaan Indonesia dari serangan imperialisBelanda yang hendak menancapkan kukunya untukberkuasa kembali di Indonesia. Semua anggota GerakanAhmadiyah ikut aktif dalam barisan pertahanan NegaraRepublik Indonesia.

Dalam Muktamar di Purwokerto pada tahun 1947ditetapkan berdirinya Perguruan Islam Repu-blik Indonesia(PIRI), dan juga bahwa Gerakan Ahmadiyah Indonesiadapat menerima dan memperjuangkan Pancasila sebagaiAsas Negara. Seperti dimaklumi bahwa pada waktu ituhingga menjelang Pemilu tahun 1955, arus yang meng-

Page 57: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

46

hendaki Islam sebagai asas negara masih sangat kuat.Syukur alhamdulillah GAI nampaknya telah menyadaribahwa sebagai dasar perjuangan untuk syiar Islam,Pancasila sudah tepat sebagai dasar negara.

Tahun 1948 Quran Suci Jarwa Jawi telah selesai diter-jemahkan, tinggal menunggu dicetak. Tugas ini dilanjutkanoleh Ahmad Wongsosewojo, namun sayang, timbullahagressi Belanda pada tahun 1948 sehingga pencetakanQuran Suci Jarwa Jawi terpaksa tertunda kembali.

Hampir semua aktivis Gerakan Ahmadiyah terjunmembela negara. Di antaranya sebagai anggota militeradalah Muh. Bachroen dan Sutjipto, di daerah Jawa Tengah.SW Burhanul Arifin, yang pernah sebagai PETA dan Daidandi Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Pada tahun 1949berakhirlah Perang Kemerdekaan, yang kemudian disusuldengan pengakuan Negara Republik Indonesia oleh duniainternasional. Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Setelah berakhirnya Perang Kemerdekaan, PIRI mulaidiaktifkan kembali. Dana segera dikumpulkan untukmendirikan Pondok PIRI, dan akhirnya berdirilah PondokPIRI di Baciro seperti sekarang ini. Untuk membina paraguru dan karyawan serta murid PIRI, Djoyosugito giatmemberikan pelajaran agama Islam. Dan sampai beberapatahun kemudian, hanya kegiatan Perguruan Islam RepublikIndonesia yang menonjol.

D. WINDU KEEMPAT, 1952–1960

Sejak tahun 1952 hingga tahun 1959, kondisi sosialkemasyarakatan adalah dalam alam demokrasi liberal.

Page 58: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

47

Pemerintahan Negara meskipun dipimpin Presiden, namunkekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh Perdana Menteri.Sistem Pemerintahan adalah Parlementer, bukan Presiden-sil. Dalam suasana tersebut kegiatan Gerakan Ahmadiyahhampir dikatakan tidak ada. Para anggotanya tidak menger-jakan kegiatan Gerakan Ahmadiyah, melainkan kegiatan diluar Gerakan Ahmadiyah. Sebagian besar menjalankankegiatan politik. Mereka masuk sebagai anggota partai yangada pada waktu itu, yakni Masyumi, PNI, Nahdlatul Ulama(NU), dan bahkan ada pula yang masuk BTI, atau BarisanTani Indonesia, suatu organisasi tani yang dibina oleh PKI.Situasi dan kondisi negara yang memerlukan banyakkebutuhan dalam mengisi kemerdekaan tersebut ternyatajuga berpengaruh pada kegiatan dakwah Islam yangberakibat cukup berat untuk kegiatan Gerakan Ahmadiyah.Di tengah turunnya semangat dakwah oleh karena kondisinegara yang sedang mengatasi berbagai permasalahan,alhamdulillah pada tahun 1956 telah berhasil diterbitkanrisalah kecil yang berjudul Mirza Ghulam Ahmad diQadiyan. Buku ini disalin dalam bahasa Indonesia olehR.Ngb. H Minhajdjurrahman Djoyosugito dan dalam katapengantarnya beliau telah menggugah agar kita tidakbersifat masa bodoh.

Berikut ini adalah sambutan pidato Beliau yangterdapat pada kata pengantar terbitnya buku risalahtersebut:

Sifat masa bodoh terhadap nasib kaumnya itu tidakdapat dimasukkan sifat terpuji, bahkan boleh dimasukkanke dalam sifat tercela. Sekiranya peristiwa di Badr, Uhud,

Page 59: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

48

Ahzab, tidak dihadapi dengan iman teguh dan taat sunnahNabi yang menyala-nyala, malah dihadapi dengan sifatmasa bodoh, tentu kemanusiaan seluruhnya amat menye-dihkan keadaannya sekarang. Cara membinasakan Islamdengan kekuatan jasmani, senjata, seperti tersebut di atasitu, sekarang sudah sukar, tak mungkin dilakukan lagi,meskipun para pembenci Islam sangat menghendaki,karena pada hakikatnya tidak ada paksaan dalamagama. Para musuh Islam mengganti muslihat sekarangini dengan alat lain yang lebih tajam dari pada senjata.Biaya dihamburkan seperti air. Terhamburnya biaya itudisertai terhamburnya kesesatan iman, meliputi seluruhdunia. Dunia Islam tidak terkecuali. Bolehkah umat Islambersifat masa bodoh juga? Mujaddid abad ini, HM GhulamAhmad, memikul tugas Ilahi untuk memenangkan lagiHudan (petunjuk) dan Dienul Haq (agama benar) atasagama batal semuanya (61:9). Seharusnya kita paramuslimin tidak hendak berdiam diri, bersifat masa bodoh.Selidikilah dan kemudian bantulah, barangsiapa yangmenyetujui, silahkan menempuh jalan sendiri, untuk men-capai tingkatan salam. Risalah kecil ini untuk dijadikantangga permulaan mengenal Gerakan Ahmadiyah aliranLahore, yang sudah mulai menginjak lapangan keme-nangan di seluruh dunia. Kebenaran (HAQ) itu semisalNUR langit-langit dan bumi. Orang tidak dapat menolak-nya, hanya dapat menutupi penglihatannya denganmenanggung sendiri apa akibatnya. Marilah sama-sama menjauhkan diri daripada sifat masa bodoh.Akhir kalam, hanya Allah Rabbul ‘alamin lah yangberhak atas segala puji.

Page 60: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

49

Yogyakarta, 9 Agustus 1956Wassalam,H. Minhadjurahman Djoyosugito

Selain mengajak agar tidak bersikap masa bodohterhadap kondisi umat Islam, alhamdulillah juga Muham-mad Irshad, sebagai muballigh Gerakan Ahmadiyah tetapbersemangat dalam mengadakan pengajian Islamic SundayMorning Class di Tjokrokusuman no. 1. Sekarang namajalannya telah berubah, bernama Jl. Prof. Dr Sarjito,Yogyakarta. Kondisi yang amat berat tersebut ternyata jugasempat diungkapkan oleh Soedewo pada Muktamar GAItahun 1957. Gerakan Ahmadiyah yang dalam zamansebelum kemerdekaan sangat produktif dalam menerbitkanbuku-buku mengenai Islam, pada masa kini telah menim-bulkan rasa keprihatinan yang sangat dalam, hal ini diutara-kan oleh Soedewo. Berikut ini adalah pidato Soedewo dalamMuktamar:

“Sejak pengakuan Kedaulatan Negara RI, GAI dalammenunaikan kewajiban pokoknya yaitu menegakkanKedaulatan Ilahi, kalaupun tak dikatakan mati, kian lamakian mendekati matinya juga. Keadaan ini dilaporkan olehPengurus Cabang dengan nada yang mineur,sepertimisalnya; Cabang tidak bergerak, tidak aktif, diam saja,tidur, merana, seperti kerapa di atas batu, mati engganhidup tak mau dsb. GAI yang dahulu mempunyai majalahAssalam, Muslim, Risalah Ahmadiyah dan Wasita Islam,kini tidak dapat menerbitkan satu majalah pun. Buku kecilyang dahulu pernah berpuluh-puluh diterbitkan kini tak

Page 61: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

50

ada satupun yang diterbitkan. Hanya Quran Jarwa Jawisaja yang sekarang sedang dicetak di negeri Belanda,yang insya Allah akan terbit pada bulan Februari 1958.GAI yang dahulunya dapat menerbitkan berpuluh-puluhbuku sampai dengan penerbitan De Heilige Quran, dalamjangka waktu 7 tahun, kini sesudah 17 tahun GAI baruakan menerbitkan Quran Suci Jarwa Jawi saja. Dengandemikian beranikah kita berkata, bahwa GAI setia padasumpahnya kepada Tuhan? Apalagi selama ini, iklim dansuasana di kalangan GAI, tidak memungkinkan bekerjadengan kesatuan dan kebulatan tekad. Perhatian danhasrat kita bercerai berai. Semangat dakwah Islam yangdahulu pernah menggelora kini sudah padam. Akibatnyaberatus-ratus buku terbitan Lahore dan London, tak dapatditerjemahkan dan diterbitkan. Maka jelaslah bahwaselama ini GAI menderita kemunduran terus menerus.Proses kemunduran dipercepat dengan masuknya pahammaterialistis dan komunistis. Maka dari itu, semangatmenjunjung Agama melebihi dunia, diganti dengansemangat menjunjung dunia saja. Sudah barang tentuhasrat berdakwah Islam, bukan mundur lagi melainkanmendekati liang kuburnya.“ (Soedewo, pada MuktamarGAI tahun 1957)

Sejak 1958, PIRI lepas dari GAI. Organisasi PIRIkemudian berbentuk Yayasan yang berdiri sendiri. Denganlepasnya PIRI dengan GAI, syiar Islam yang digerakkan olehGerakan Ahmadiyah sedikit mengalami goncangan.Kesulitan-kesulitan yang timbul juga diakibatkan karenahebatnya gerakan organisasi yang berfaham materialistis,

Page 62: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

51

yang telah menambah keprihatinan di masyarakat. DalamMuktamar Gerakan Ahmadiyah tahun 1958, diputuskanuntuk membentuk Badan Penerbitan yang disebut DarulKutubil Islamiyah yang khusus mengurus hal ikhwalmengenai penerbitan. Dan sebagai tugas pertama adalahmengurus terbitnya Quran Suci Djarwa Djawi. Sebagaipimpinan Darul Kutubil Islamiyah adalah HM Bachroen.

Pada tahun 1959, Gerakan Ahmadiyah memperingatiulang tahunnya yang ke-30. Dan pada waktu diadakanMuktamar, Djoyosugito menyampaikan pidato terakhiryang diutarakan dengan sangat mengharukan. Dankemudian, oleh karena sakitnya beliau tidak menyampaikanpidato lagi hingga akhir hayatnya. Sejak sakit, Djoyosugitomenjabat sebagai Ketua Kehormatan, sedangkan KetuaUmum PB GAI dijabat oleh HM Bachroen. Pada tahun 1960,Muhammad Irshad berangkat ke Lahore sebagai utusanGerakan Ahmadiyah. Sepulangnya dari Lahore, oleh-olehrohani sangat banyak, dan telah disampaikan melalui

Page 63: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

52

ceramah-ceramahnya yang membangkitkan spirit per-juangan untuk syiar Islam. Selanjutnya, 4 tahun kemudianbeliau berangkat lagi ke Lahore untuk yang kedua kalinya.Semenjak pulang dari Lahore pengajian Islamic SundayMorning Class makin hidup dan banyak pemuda yang bai’at,sebagai pejuang rohani untuk syiar Islam di bawahbimbingan beliau.

E. WINDU KELIMA, 1960–1968

Sejak Dekrit Presiden tanggal 5 Juli tahun 1959,Indonesia yang semula dalam alam demokrasi liberal, yangberdasarkan dengan UUD(S) th 1950, kemudian kembalike UUD 1945. Suasana masyarakat yang semula awalnyaadalah demokrasi liberal kemudian menjadi demokrasiterpimpin. Kondisi masyarakat sangat goncang. Suasanatersebut telah menimbulkan adanya pemikiran-pemikirandan tindakan sementara masyarakat yang bertindak sendiri-sendiri, dan hal ini kemudian melahirkan kebijakanPemerintah yang berupaya untuk menertibkan semuaorganisasi yang berada di Indonesia.

Pada tanggal 6 November 1963, Departemen Agamatelah mengirimkan surat kepada R. Djoyosugito Jln.Tjokrokusuman 3 Yogyakarta dengan No : L.I/2/19/7975/63 yang menanyakan perihal keterangan tentangAhmadiyah Lahore yang meliputi AD dan ART, JumlahCabang, Ranting dan Anggotanya, perbedaan antaraAhmadiyah Qadiyan, fiqihnya dan catatan-catatan lainnyayang diperlukan. Alhamdulillah pada tanggal 25 Desember1963, surat dari Departemen Agama telah dijawab secara

Page 64: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

53

lengkap oleh HM Bachrun, Ketua Pedoman Besar GerakanAhmadiyah Indonesia. Pada waktu itu R. Ngb. HMDjoyosugito, pendiri Gerakan Ahmadiyah Indonesia,menjabat sebagai Ketua Kehormatan sedang jabatan sehari-hari sebagai Ketua Umum Pedoman Besar dijabat oleh HMBachrun. Beberapa jawaban penting dari HM Bachrunsebagai Ketua PB GAI yang diberikan kepada DepartemenAgama adalah bahwa Gerakan Ahmadiyah Indonesia aliranLahore berdiri sendiri, bukan cabang atau bagian dari TheAhmadiyya Anjuman Ishaati Islam Lahore. GerakanAhmadiyah Indonesia tidak pernah menerima bantuanmaterial dari Pemerintah Asing atau Organisasi Asing.Gerakan Ahmadiyah Indonesia aliran Lahore menerima danakan mempertahankan Pancasila (Keputusan KonferensiGAI aliran Lahore tahun 1955 di Purwokerto).

Gerakan Ahmadiyah Indonesia aliran Lahore adalahGerakan Islam non Politik, dan belum pernah menjadianggota dari Partai Politik. Tetapi Gerakan AhmadiyahIndonesia aliran Lahore tidak dan tidak akan merampas hakpolitik anggota-anggotanya (Keputusan Muktamar GAIaliran Lahore di Purwokerto pada tahun 1932).

Gerakan Ahmadiyah Indonesia aliran Lahore menolakdengan dalil yang tegas tidak benarnya ajaran AhmadiyahQadiyani, bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad itu seorangNabi, dan bahwa semua orang yang bukan Ahmadi itu Kafir(Naudzubillahi min dzalik).

Fiqih yang dianut oleh Gerakan Ahmadiyah Indonesiaaliran Lahore itu dari Ahlus-Sunnah wal Jamaah.

Dan alhamdulillah, setelah lebih kurang 3 tahun, padatanggal 21-2-1966, Departemen Agama kemudian menge-

Page 65: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

54

luarkan Surat No : L-2/3/368/66 mengenai Pencatatan danhubungan Gerakan Ahmadiyah Indonesia aliran Lahoredengan Departemen Agama. Dijelaskan dalam surattersebut bahwa Gerakan Ahmadiyah Indonesia sudahterdaftar pada Departemen Agama pada tanggal 27Desember 1963 No.18/II. Bahkan Penguasa PelaksanaDwikora Daerah Djakarta Raja Dan Sekitarnja, institusiyang sangat berwenang serta berkuasa pada waktu itu jugatelah mengeluarkan surat yang menyebutkan bahwaGerakan Ahmadiah Indonesia aliran Lahore telah terdaftarsebagai Tanda Pendaftaran Ormas/Orpol/Golkar No : TP-574/6/1966, di Djakarta tanggal 15 Nopember 1966. Danakhirnya masyarakat Indonesia menyaksikan sendiri bahwapemikiran yang dicetuskan oleh Presiden Sukarno denganmencanangkan nasakom, nasionalisme, agama dan komu-nis terbukti telah gagal. Kemudian, sejak PKI dibubarkanpada tahun 1965 banyak masyarakat yang mulai lagi untukmempelajari agama dengan sungguh-sungguh. Kegiatanpengajian GAI juga mulai lebih bergerak, tumbuh kembali.Alhamdulillah pada era ini Quran Suci Jarwa Jawi telahterbit lengkap sehingga di cabang-cabang seakan-akanseperti tanaman yang disiram air. Kegiatan syiar IslamGerakan Ahmadiyah mulai sedikit demi sedikit tumbuh lagi,dengan melanjutkan untuk penerbitan buku-buku, untuksyiar Islam.

Kegiatan para aktivis anggota muda GerakanAhmadiyah mulai tumbuh dan pada tanggal 28-2-1965,diresmikan pengurus Angkatan Muda Ahmadiyah Lahore(AMAL) di Yogyakarta. Sebagai Ketua adalah BurhanuddinSanityasa, Sekertaris Djohan Effendi, Bendahara Widjono,

Page 66: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

55

dan dibantu oleh Badiuzzaman Kaelan, Dr. Ahmad Santosa,Djalaluddin Irshad, Muslim Kifly, Sumbaji dan para anggotadi antaranya adalah Badriyah, Aditi, Istirochah danRozanna Irshad. Pada era ini, kegiatan sehari-hari PengurusBesar GAI berada di Jakarta, dan dipimpin oleh HMBachroen dan HM Djoyosugito sebagai Ketua Kehormatanberada di Yogyakarta. Pada masa ini HM Djoyosugito sakit,dan sakitnya makin berat. Pada tanggal 14 Maret 1965terbentuk pengurus tetap AMAL Jakarta dan sebagai KetuaUmum adalah Sutjipto SH, Ketua I RB. Much Juni, PenulisMujtahid Ahmad Dj, Bendahara Ahmad SadruddinProjosiswoyo, dan dibantu Soemitro Utomo, RahmatBasuki Suropranoto dan Imam Musa. Kegiatan pengajianyang mula-mula bernama Lembaga Pengajian SundayMorning Class di bawah mubaligh Muhammad Irshad,kemudian menerbitkan buletin bulanan dan diberi namaStudi Islam. Buletin tersebut terbit pertama kali padatanggal 17 Januari 1966 di Jakarta. Alhamdulillah telahbanyak pemuda dan pembaca dari seluruh Indonesia yangsempat berkomunikasi mendapat siraman dari buku-bukuStudi Islam. Pada waktu itu telah memperoleh izinDepartemen Penerangan (DEPPEN) dengan No. 0173/SK/DPHAM/SIT/1966, dan juga telah mempunyai ISSN No.0125 9725.

Kegiatan syiar Islam yang telah mulai bergerak lagikemudian menumbuhkan tekad agar Quran Suci dalambahasa Indonesia segera dapat diterjemahkan. Alhamdu-lillah pada rapat Pengurus Besar Gerakan AhmadiyahIndonesia yang diadakan di rumah Soedewo tanggal 22Maret 1966, diputuskan untuk segera menerjemahkan tafsir

Page 67: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

56

Quran Suci tafsir Muhammad Ali ke dalam bahasa Indo-nesia, dan tugas yang besar ini dipercayakan kepada HMBachroen. Sebagai Pentashih Quran Suci adalah AhmadSofwan AR, BA, lulus dari Fak. Adab IAIN Sunan Kalijogo,dan juga lulus sarjana muda jurusan Syariah UII.

Setelah menderita sakit beberapa lama dan sejak pidatoterakhirnya di tahun 1959, pada tahun 1966, penerjemahQuran Suci Jarwa Jawi, Djoyosugito, yang bercita-citamendirikan dan mengajarkan agama Islam di Pondok PIRI,wafat dengan tenang pada tanggal 21 Juni 1966 di Baciro,Yogyakarta. Beliau kemudian dimakamkan di Blunyah,Yogyakarta. Setelah beliau wafat, kedudukan sebagai KetuaUmum GAI kemudian dijabat oleh HM Bachroen dansebagai Sekjen adalah Soetjipto SH.

Islamic Sunday Morning Class yang semula awalnyadi Yogyakarta sekitar tahun 1957, berhubung dengankepindahan Muhammad Irshad ke Jakarta pada tahun 1967,keaktifannya juga berpindah ke Jakarta.

F. WINDU KEENAM, 1968–1976

Kegiatan syiar Islam tetap dilaksanakan dengan namapengajian Islamic Sunday Morning Class yang dipimpinoleh muballigh Muhammad Irshad. Selain itu ceramah yangdilakukan oleh Soedewo juga tetap berlangsung. Tempatkegiatan yang selalu dikunjungi oleh aktivis muda Islamtetap bertempat di Jl. Kesehatan IX/12, yang sejak 1936telah menjadi pusat bertemunya aktivis Islam, yang padawaktu itu negara Indonesia belum lahir atau belummerdeka. Ditengah kegiatan Islamic Sunday Morning Class

Page 68: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

57

yang telah cukup dikenal di kalangan pemuda dan maha-siswa Islam, pada tanggal 8 Agustus 1970 MuhammadIrshad wafat. Dari pengajian yang dipimpin MuhammadIrshad ini, cukup banyak pemuda-pemuda yang mendapatbekal berharga. Di antara yang telah mengikuti pelajarandari Muhammad Irshad adalah Djohan Effendi dan jugaAmidhan, Mujtahid Ahmad Dj, Rahmat Basuki, UntungSudibyo, dan sebagainya.

Pada 29 September 1971, alhamdulillah Quran Sucitafsir Maulana Muhammad Ali, yang dikerjakan mulai 22Maret 1966, selesai dikerjakan oleh HM Bachrun.

PIRI tetap menjalankan kegiatannya dan pada 1974 dimulailah kaderisasi, melalui penataran bagi guru-guru PIRI.Darul Kutubil Islamiyah juga tetap melakukan kegiatanpenerbitannya. Buku yang terbit di antaranya adalahRahasia Hidup, Islam dan Ilmu Pengetahuan, Islam andSocialism, Islam is Modern, Islam the Religion of Humanity,Dajjal, Ya’juj wa Ma’juj.

Setahun kemudian diadakan lagi kaderisasi muballigh.Dari 16 personil yang dikirim dari cabang, yang sempatmengikuti kaderisasi terpilih dua orang yakni M. Sardimandan M. Iskandar, untuk belajar ke Lahore selama dua tahun.Mansur Basuki yang mengantarkan mereka berdua keLahore. Pada tahun 1974, sebagai Sekjen PB GAI adalahSutjipto SH hingga tahun 1979.

Kemudian sebagai catatan bahwa pada kurun WinduKeenam ini, pada tanggal 17 Rajab 1395 H/26 Juli 1975 dinegara Indonesia berdirilah Majelis Ulama Indonesia.

Page 69: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

58

G. WINDU KETUJUH, 1976–1984

Pada kurun waktu ini terbitlah buku Intisari QuranSuci dan Keesaan Ilahi, hasil karya Soedewo, dan padatahun 1977 terbitlah juga Islamologi, karya MaulanaMuhammad Ali yang diterjemahkan oleh HM Bachrun danKaelan. Kegiatan syiar Islam tetap berlangsung seperti biasabertempat di Jl. Kesehatan, Jakarta, dan meskipun Muh.Irshad telah wafat, kegiatan Sunday Morning Class tetapdiminati oleh para aktivis Islam.

Di daerah lain seperti Kediri, Wonosobo, Banyumas,Yogyakarta dan lain sebagainya juga tetap berlangsungkegiatan dengan baik. Pada tanggal 6 Mei 1979, KetuaUmum Gerakan Ahmadiyah, HM Bachroen wafat. Almar-hum dimakamkan di Makam Pahlawan Kalibata, JakartaSelatan. Pada Muktamar tahun 1979, pada peringatanGolden Jubille, 50 tahun Gerakan Ahmadiyah, pelaksanaandisambut meriah, namun sekaligus mengharukan. Meriaholeh karena Quran Suci berhasil diterbitkan, mengharukanoleh karena penerjemahnya, yang bekerja keras dalammeneliti dan menerjemahkan Quran Suci ke dalam bahasaIndonesia, yakni HM Bachroen tidak menyaksikan acara-nya. Beliau telah wafat pada tanggal 6 Mei 1979, beberapabulan sebelum Muktamar. Pimpinan Gerakan Ahmadiyahmengalami pergantian. Dalam Rapat Pengurus PedomanBesar, Prof. dr. Ahmad Muhammad Djoyosugito kemudianditetapkan sebagai Ketua Umum Pedoman Besar GerakanAhmadiyah Indonesia. Sebagai Sekjen adalah BurhanuddinSanityasa, dan untuk urusan PB di Jakarta, Sekjen adalahMansur Basuki. Kegiatan penerbitan buku berlangsung

Page 70: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

59

terus. Keadaan atau status PIRI yang sejak 1958 sempatberpisah dengan Gerakan Ahmadiyah, alhamdulillah padakepengurusan Prof. dr. Ahmad Muhammad telah bersatukembali. Dalam perkembangan selanjutnya GerakanAhmadiyah adalah sebagai pemangku azas Perguruan IslamRepublik Indonesia, sehingga Gerakan Ahmadiyah danPIRI menjadi bagian yang tak terpisahkan dan bersatukembali dalam perjuangan syiar Islam.

Pada tahun 1980 ini Gerakan Ahmadiyah mengirimmuballigh lagi ke Lahore, yakni Drs. Yatimin AS dan H. S.Suyud Syurayudha. Mereka berdua dikirim selama 3 tahundan setelah pulang dari Lahore telah meningkatkansemangat bagi ikhwan di Indonesia. Kemudian terbitlahbuku-buku baru yang disusun oleh S. Ali Yasir, di antaranyaadalah At-Tajdid fil Islam, Aqidah Islam, Fikih Islam,Mengenal Nabi Muhammad saw Melalui Nubuwat,Pengantar Pembaharuan dalam Islam, Mengikuti JejakOrang-orang Tulus, Pendidikan Akhlak, Ilmu Fikih, IlmuAqoid, dan sebagainya.

Pada Munas II MUI yang diselenggarakan pada 11 –17 Rajab 1400 H, atau 26 Mei hingga 1 Juni 1980, munculFatwa tentang Ahmadiyah. Jelas dalam Fatwa tersebut yangdituju bukanlah Gerakan Ahmadiyah Indonesia (centrumLahore) akan tetapi adalah Jemaah Ahmadiyah, yangmasyarakat lebih mengenal dengan nama AhmadiyahQadiyan. Meskipun yang dituju dalam Fatwa MUI adalahJamaah Ahmadiyah, atau Ahmadiyah kelompok Qadiyan,namun masyarakat pada umumnya belum dapat membeda-kan antara Ahmadiyah Lahore dan Ahmadiyah Qadiyan.Untuk menghindari salah paham di masyarakat, dan

Page 71: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

60

mencegah terjadinya salah paham dan fitnah yang dapatmenggoyahkan persatuan umat Islam, beberapa fungsio-naris PB GAI menghadap ke MUI. Sesuai jadwal yang telahditetapkan oleh MUI, PB GAI akan diterima pada tanggal10 Januari 1981 jam 11.00 di Masjid Istiqlal. Pada tanggalyang telah ditetapkan, Ketua MUI yang pada waktu itudijabat oleh Prof. DR. Hamka, sayang sekali berhalanganhadir dan MUI diwakili oleh H. Sudirman. Kemudian H.Sudirman menyatakan PB GAI sewaktu-waktu akandiundang untuk klarifikasi. Namun sayang sekali bahwapada kenyataannya hingga kini belum pernah ada undangandari MUI kepada Pedoman Besar Gerakan AhmadiyahIndonesia untuk dipersilahkan memberikan klarifikasi.

Alhamdulillah bahwa pencetakan Quran Suci dalambahasa Indonesia yang telah terbit, ternyata telah menarikbanyak kaum muslimin khususnya para pelajar dansiapapun yang ingin belajar Islam. Ketua Umum GerakanAhmadiyah, Prof dr Ahmad Muhammad menghimbaukepada segenap anggota untuk berdoa dan berpuasamemohon kepada Allah SWT agar Quran Suci, baik yangtafsir bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Jawa agardapat diterbitkan kembali. Himbauan beliau tertulis dalampenerbitan Warta Keluarga Gerakan Ahmadiyah LahoreIndonesia, No 2./X/1981 tanggal 1 April 1981. Quran Sucijuga telah sempat disampaikan kepada Menko Kesra danbeliau telah memberikan ucapan terima kasih dengansuratnya tanggal 12 Maret 1981 No. B 1156/K/Menko/KESRA/iii/1981 yang ditanda tangani Kartono SuwitoHamijoyo. Selain itu Quran Suci juga telah banyak diberikankepada beberapa pejabat negara dan tokoh masyarakat. Mas

Page 72: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

61

Agung, pimpinan PT. Gunung Agung bermaksud akanmembantu untuk menerbitkan Quran Suci tafsir bahasaIndonesia sebanyak 1.000.000 buku. Burhani Cokro-handoko, Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji DepartemenAgama, berpendapat bahwa terjemahan Djoyosugito dalambahasa Jawa mengenai Quran Suci Muhammad Ali baiksekali dan Depag ingin mencetaknya kembali. Namunberkenaan dengan satu dan lain hal, keinginan Mas Agung,dan juga keinginan Burhani Cokrohandoko belum dapatterlaksana.

Pada tahun 1984 – 1985, mungkin berkenaan denganadanya Fatwa MUI pada tahun 1980, Departemen Agamamelalui Badan Penelitian dan Pengembangan Agamamelaksanakan proyek penelitian kepada Gerakan Ahma-diyah dan hasilnya adalah sebuah buku laporan penelitianPotensi Organisasi Keagamaan Buku I (Ahmadiyah Lahore),yang dilaporkan oleh Muh. Nahar Nachrawi SH, KepalaBalai Penelitian Kerohanian Keagamaan Semarang, padatanggal 30 Maret 1985. Departemen Agama juga telahmemberikan saran-sarannya kepada PB GAI.

Sebagai Ketua untuk masa bakti dari tahun 1984 –1989 adalah Ahmad Muhammad Dj dan sebagai Sekjenadalah Muslich ZA dan urusan PB di Jakarta, Sekjen adalahMansur Basuki.

H. WINDU KEDELAPAN, 1984–1992

Kehidupan beragama di negara Indonesia cukupkondusif dan kegiatan Syiar Islam berlangsung dengan baik.Penelitian oleh Departemen Agama mengenai Ahmadiyah,

Page 73: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

62

khususnya Ahmadiyah Lahore telah selesai dengan baik.Kegiatan AMAL, meskipun Ketua AMAL saat itu, dr.Sukasno tinggal di Kudus, namun PB telah membentukPengurus Harian AMAL, dan pengurusnya sebagai ketuaadalah Drs. Abdul Rozaq, Eddy Muhyidin wakil ketua,Zuriyati Saleh, sekertaris 1, Subarjo sekertaris 2, Dra. TinaAfiatin Yatimin bendahara. Buletin AMAL dikelola olehYatimin AS, Atrais Azis, Sarjono dan Eliya Catur Samhudi,mereka diberikan kewenangan untuk kegiatan penerbitan.Kegiatan AMAL pada masa ini sangat aktif. Pada tanggal13 April tahun 1985 AMAL mengadakan kunjungan keWonosobo, kemudian juga ke Kediri dan Purwokerto. Padatahun 1986 sempat mengadakan pengajian rutin di MasjidKembangan Magelang dan juga siraman rohani di cabangPurwokerto, Kediri dan Wonosobo. Pada tahun 1987,tanggal 16 Mei ke Cabang Bantul, daerah Temuwuh danDlingo, kemudian 20 Mei ke Mangunan, Bantul. Tahun1988 mulai mengadakan kaderisasi di sekolah PIRI dan jugabersama PB GAI mengadakan kunjungan ke daerah. Padatahun 1989, selain kegiatan-kegiatan yang telah dimulaisejak Pengurus Harian bergerak, kemudian dilanjutkandengan anjang sana ke Kansospol Kodya Yogyakarta.Selama 1984 – 1989, penerbitan buletin AMAL terbitsebanyak 5 kali dan akhirnya kemudian penerbitan berubahmenjadi Warta Keluarga GAI. Setiap bulan puasa sejak 1985hingga 1989, secara kontinyu dilakukan Pesantren Kilat diPurwokerto, dan juga Pondok Kilat Ramadhan di Kediri.

Pada bulan Desember 1984 waktu Muktamar GAI XI,Gerakan Ahmadiyah mendapat tamu dari AAII Nederland,Mr. Jaggue beserta isteri. Dan juga kemudian pada tanggal

Page 74: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

63

12 Februari 1985, Gerakan Ahmadiyah kembali menerimakunjungan tamu dari Nederland Mr. H.J. Keeskamp besertaisteri. Setahun kemudian, pada tanggal 14 Mei 1989,Gerakan Ahmadiyah menerima kunjungan tamu dari AAIIUSA, Dr. Noman Malik dan Presiden AAII Canada, Mrs.Samina Sahu Khan. Kunjungan tamu dari Amerika danCanada ini adalah yang pertama kali di Indonesia. Padawaktu ramah tamah bersama dengan Dr. Noman Malik,beliau bercerita bahwa pada suatu waktu, pemerintahPakistan agak terkejut, heran dan kaget. Dikisahkan olehDr. Noman Malik bahwa sebelum kunjungan PresidenSukarno ke Pakistan, beliau menanyakan, dan inginbertemu dengan gurunya yakni Mirza Wali Ahmad Baig.

Setelah dicari-cari dengan bantuan aparat pemerintahPakistan, akhirnya Mirza Wali Ahmad Baig ditemukan olehBadan Intelijen Pakistan. Beliau sedang duduk-duduk diberanda masjid. Mirza Wali Ahmad Baig kemudian dibawaoleh militer Pakistan, dan dia ternyata kemudian termasukdalam barisan kehormatan penjemput Presiden Sukarno.Pada waktu bertemu dengan Mirza Wali Ahmad Baig,

Page 75: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

64

Presiden Sukarno nampak akrab sekali, kemudian sungkemdan sangat hormat serta mengucapkan terima kasih kepadaMirza Wali Ahmad Baig yang telah berkunjung dan pernahbeberapa tahun tinggal di Indonesia.

Menurut penuturan Mirza Wali Ahmad Baig, BungKarno pernah menolong Mirza Wali Ahmad Baig sewaktudia mendapatkan kesulitan di India. Peristiwanya adalahsebagai berikut:

Dalam kunjungan Presiden Sukarno di India mungkinsekitar tahun enampuluhan, diketahui bahwa PresidenSukarno akan sembahyang di Masjid Jami di New Delhi.Pada waktu itu Mirza Wali Ahmad Baig sedang mengalamikesulitan untuk mendapatkan visa. Hubungan antara Indiadan Pakistan sedang sangat tegang, situasinya sangat buruk.Visa untuk ke Pakistan berkali-kali ditolak oleh pemerintahPakistan, hingga dia sangat frustasi. Begitu Mirza WaliAhmad Baig mengetahui Bung Karno akan sholat Jumat diMasjid Jami di New Delhi, dia langsung juga melakukansholat Jumat di Masjid Jami. Setelah sholat Jumat berakhir,segera berusaha mendekat ke Presiden Sukarno bersamadengan kerumunan orang yang ingin menghampiriPresiden Sukarno. Mirza Wali Ahmad Baig berusaha agarmendapatkan perhatian dari Presiden Sukarno danalhamdulillah Presiden Sukarno kemudian mengenal danmengingat Mirza Wali Ahmad Baig dan segera beliaumenghampirinya. Mirza Wali Ahmad Baig langsung mintabantuan agar dapat diberikan visa untuk kembali kePakistan. Segera setelah itu Presiden Sukarno memerintah-kan kepada staf Departemen Luar Negeri di India agarmenghubungi pejabat Pakistan (Pakistan High Commision)

Page 76: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

65

bahwa gurunya, yakni Mirza Wali Ahmad Baig agar segeradibantu untuk mendapatkan visa ke Pakistan. Visa berhasildiperoleh, dan akhirnya Mirza Wali Ahmad Baig dapatpulang kembali ke Pakistan.

Pada tanggal 30 Maret 1987, alhamdulillah GerakanAhmadiyah menerima tambahan Berita Negara RI tanggal28/11-1986 No.95.No 35—1986, yakni GAI berbentukBadan Hukum baru yang berazas Pancasila. Demikianlah,dan bahwa ini sesungguhnya adalah hasil kerja keras dariSoewindo SH dalam mengupayakan agar GAI mempunyaistatus hukum yang jelas, yakni menyesuaikan denganPeraturan Pemerintah yang berlaku, dan telah berhasildilaksanakan dengan baik. Soewindho SH wafat padatanggal 30 September 1989 di Yogyakarta dan kemudianbeliau dimakamkan di makam keluarga di Ngawi, JawaTimur. Inna lillahi wa inna illaihi rojiun.

Pada bulan Desember tahun 1989, waktu MuktamarGAI XII di Yogyakarta, berhasil disusun organisasi baru dansebagai Ketua Umum adalah Prof Dr. Ahmad Muhammad,dan sebagai Sekjen adalah Muslich ZA. Untukmenyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah, PedomanBesar GAI kemudian membentuk pembagian wilayahsebagai berikut. 1. DATI I DKI, sebagai Ketua adalahNanang RI Iskandar; 2. DATI II Jabar, Ketua adalah F.Ahmadi; DATI III Jawa Tengah Ketua Muh Kornain; 4.DATI IV Jawa Timur, Ketua adalah Musni Nur Ahmad.Kegiatan-kegiatan pengajian, silaturahmi dan penerbitandi dalam negeri berjalan seperti biasanya.

Keputusan Muktamar GAI XII pada tanggal 25Desember 1989 sangat strategis, oleh karena telah digaris-

Page 77: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

66

kan program-program pemasyarakatan GAI, dan selain itujuga Drs. S.A. Yazid Burhani, tokoh senior GAI dari Kediritelah menyampaikan lambang atau logo GerakanAhmadiyah Indonesia yang hingga kini tetap dipergunakan.

Dalam kegiatan Pengajian Internasional Tahunan, ataujuga disebut Jalsah Internasional yang diselenggarakan diLahore tahun 1988, yang diutus untuk mewakili dariIndonesia adalah Mansur Basuki.

Pada Muktamar tahun 1989, terpilih sebagai KetuaUmum periode 1989 – 1994 adalah Ahmad Muhammad Dj,dan Sekjen adalah Muslich ZA. Dalam masa periodekepengurusan PB yang belum sempat satu tahun, padamusim haji di bulan Juli tahun 1990, terjadilah peristiwaMina. Suatu peristiwa yang sangat memilukan, yaknikecelakaan yang telah menelan korban sejumlah lebih dari1000 syuhada. Termasuk syuhada di antaranya adalah Profdr Ahmad Muhammad, beserta isteri, yakni ibu Prof drSumiati; dan ibu Fatimah Ali Adi Wasono. Ibu Fatimah AliAdi adalah bendahara PB GAI. Inna lillahi wa inna illaihirojiun. Setelah Prof. dr. H Ahmad Muhammad Djoyosugitowafat di Mina, rapat luar biasa Pedoman Besar GerakanAhmadiyah menetapkan bahwa kepemimpinan PedomanBesar diteruskan oleh Dr. Ir. H Iwan Yusuf Bambang Lelana,MSc. Kepemimpinan Iwan Yusuf berlangsung selama 4tahun, dari sejak tahun 1990 hingga Muktamar XIII padatahun 1994.

Pada tahun 1989 terjadilah kejadian yang tidakdisangka-sangka. Drs. Abdul Rozaq, seorang tokoh mudayang sangat diharapkan untuk memperjuangkan syiar Islamdengan gigih bersama-sama dengan Gerakan Ahmadiyah,

Page 78: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

67

kemudian memilih untuk bergabung bersama denganJemaat Ahmadiyah/Qadiyani. Setelah Drs. Abdul Rozakmengutarakan segala hal ikhwalnya, dengan berat hatinamun ikhlas, segenap pengurus Pedoman Besar GerakanAhmadiyah mengucapkan selamat jalan untuk berjuang dimedan perjuangan sesuai dengan yang diyakininya.

Alhamdulillah, kejadian ini adalah suatu bukti bahwatidak ada paksaan dalam agama. Siapapun harus dihargaidalam upayanya untuk mencari kebenaran, sesuai denganpanggilan hatinya untuk memperkokoh keyakinan dalampengabdiannya kepada Allah SWT.

Sesungguhnya hal yang demikianpun juga terjadi diUSA, akan tetapi, peristiwanya adalah, dari seorang ikhwanyang semula berjuang di Jemaat Ahmadiyah/Qadiyani,kemudian setelah mengetahui dan memahami lebih jauhmengenai faham pemikiran Jemaat Ahmadiyah/Qadiyani,akhirnya pindah dan bergabung dengan Gerakan Ahma-diyah/AAIIL USA. Nama ikhwan Ahmadi tersebut adalahRafi Shareef, seorang keturunan Yahudi, bahkan darikeluarga Yahudi ortodoks yang mencari kebenaran, dantelah lama masuk Jemaat Ahmadiyah/Qadiyani. Pada awaltahun 1980, setelah mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh, Rafi Shareef yang semula kegiatannya dilingkungan Jemaat Ahmadiyah Qadiyani, kemudianmerubah keyakinannya, dan Rafi Shareef kemudianberkeyakinan untuk mengikuti Gerakan Ahmadiyah/AAIIL.Rafi Shareef datang ke Pakistan dan dibai’at oleh Amir dariAhmadiyah Anjuman Ishaati Islam, Hazrat Dr. SaeedAhmad Khan Sahib di Lahore, Pakistan. Rafi Shareef sangatdikenal baik dalam komunitas muslim Baltimore. Dia

Page 79: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

68

sebagai marinir Amerika sewaktu muda, aktif di kepanduan,atau Boy Scouts of America, wafat pada usia 66 tahun dankemudian dimakamkan di Veteran’s Cemetery, Maryland,USA.

Demikianlah bahwa berubahnya keyakinan seseorangadalah masalah yang mungkin saja terjadi pada setiap orangdalam perjalanan kehidupannya, khususnya apabilaseseorang itu aktif sebagai musafir rohani yang selaluberupaya dengan doa dan salat, dalam kegiatannya untukmenuju falah; menuju tingkat salam; menuju tingkat nafsmuthmainah. Ketetapan pilihan keyakinannya, menurutnyatentu adalah merupakan jalan pengabdiannya yang terbaikdalam meningkatkan taqwa kepada Allah SWT,

Lalu kepada-Ku tempat kamu kembali, maka Akuakan mengadili di antara kamu tentang hal yangkamu berselisih (QS 3:55)

Kegiatan Jalsah Salanah, yang istilah ini dapatmenimbulkan salah paham kemudian diganti dan kemudiandisebut Pengajian Tahunan. Tempat Pengajian Tahunanyang sebelumnya selalu berpindah, dengan berbagai macampertimbangan, sejak tahun 1989 dupayakan diselenggara-kan di Yogyakarta. Alhamdulillah dengan selesainyarenovasi Masjid PIRI di Baciro, Pengajian Tahunan hinggasekarang selalu diselenggarakan di Yogyakarta. Bahkan diYogyakarta sekarang telah berdiri Ahmadiyah Center yangmakin lama makin banyak pengunjungnya. Pada umumnyamasyarakat ingin mengetahui lebih jauh tentang penjelasanmengenai Islam, yang bersumber dari pemikiran atau

Page 80: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

69

pemahaman Islam yang disumbangkan oleh Ahmadiyahkepada masyarakat. Pengunjung khususnya adalah masya-rakat Islam yang belum memahami perjuangan dakwahGerakan Ahmadiyah dalam membela dan mempertahankanIslam dari serangan siapapun yang membenci Islam. Sejakawal organisasi ini didirikan adalah khusus untuk syiar,membela dan mempertahankan Islam, tepatnya untukmembantu kemajuan dan peningkatan kualitas umat Islam.

I. WINDU KESEMBILAN, 1992–2000

Semenjak kedatangan pertama kali Dr. Noman Malik,AAII USA, hampir setiap 2 tahun sekali selalu ada kun-jungan dari beliau untuk meninjau Indonesia. Setiap tahunselalu ada undangan untuk menghadiri Jalsah Internasio-nal/pengajian di Amerika. Penyelenggarannya di Columbus,Ohio, USA. Yang pernah datang ke sana memenuhi undang-an antara lain adalah Mansur Basuki, Variny MansurBasuki, Nanang RI Iskandar, Iwan Yusuf, F. Ahmadi, Ny.F. Ahmadi, Ny. Ida Muslich. Kegiatan pengajian, baikkegiatan internasional maupun kegiatan tingkat nasionalberjalan dengan baik. Muslich ZA, Ny. Ida Muslich, Ny.Wiratni Ahmadi dan Ismail Pribadi Dj. juga sempatmenghadiri Jalsah Internasional di Belanda. FathurrahmanAhmadi dan Ny. Wiratni Ahmadi telah berkunjung keAmerika, Suriname dan juga Trinidad dalam acara kegiatanJalsah Internasional. Dalam periode ini banyak kunjungmengunjung antar negara dan kegiatan Internasional.

Pada Muktamar Ke XIII GAI tahun 1994 terpilih S. AliYasir sebagai Ketua Umum PB GAI dan sebagai Sekjen

Page 81: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

70

adalah Muslich ZA. Masa jabatan S. Ali Yasir berlangsungdari tahun 1994 hingga tahun 1999. Pada masa ini telah diterbitkan paradigma Jati Diri Gerakan AhmadiyahIndonesia. Dan kemudian untuk menghilang-kan beberapakeragu-raguan dalam masyarakat mengenai adanya kataaliran Lahore, dan atau centrum Lahore yang kadang-kadang dapat menimbulkan kebingungan dalammasyarakat waktu mempelajari Islam, pada Muktamartahun 1994 ditegaskan kembali bahwa nama organisasikembali lagi seperti nama pada waktu saat didirikan, yakniadalah Gerakan Ahmadiyah Indonesia. Yang sangatdipertimbangkan pada waktu itu, bahwa pergerakanorganisasi ini adalah untuk syiar Islam. Bahwa namaGerakan Ahmadiyah dapat diartikan, gerakannya akanmampu untuk membentuk diri seseorang dalam upayamakin meningkatkan harkat kemanusiaan, menjadi insanyang berbudi pekerti tinggi. Menunjukkan sifat jamali.Sangat diharapkan bahwa gerakan atau keaktifan setiapanggota Gerakan Ahmadiyah dapat memenuhi janjinyayang telah diucapkannya pada waktu bai’at, sehinggamampu merubah diri sendiri untuk meningkatkan iman dantaqwa, berbudi pekerti tinggi, berahlak mulia, dalam upayamencapai derajat yang paling taqwa. Dan insya Allah akanmampu menyumbangkan tata budaya masyarakat sekitardengan lebih baik. Sangat diharapkan akan dapatmenimbulkan adanya nilai tambah, sehingga seorangAhmadi betul-betul adalah seorang insan yang selalu turutmemberikan sumbangan dalam menciptakan rasa damai,aman dan suasana nyaman dimasyarakat. Harapan akanadanya sumbangan pemikiran dari seorang Ahmadi dalam

Page 82: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

71

kemajuan Islam; insya Allah akan dapat turut menciptakanmasyarakat dalam upaya untuk mendapat ridho Allah SWT.Nama ini dianggap sudah cukup tepat. Tegas menyebutGerakan Ahmadiyah oleh karena bertujuan untukmemberikan informasi yang benar mengenai Ahmadiyah,seperti ajaran Islam yang telah diberikan Allah SWT melaluiNabi Muhammad saw, yang kemudian dijelaskan kembalioleh mujaddid Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih YangDijanjikan dan bergelar Mahdi.

Pada Muktamar ke XIV tahun 1999, terpilih sebagaiKetua Umum adalah Prof. Ir. F. Ahmadi Dj , MSc dan Sekjenadalah Ir. H Muslich Zainal Asikin, MBA, MT.

J. WINDU KESEPULUH, 2000–2008

Kegiatan syiar Islam untuk menuju fathi Islam yangdijalankan Gerakan Ahmadiyah tetap sesuai dengan yangtelah digariskan oleh Mujaddid. Penerbitan Quran Suci danbuku-buku Islam tetap berlangsung dengan baik. Selain itukegiatan PIRI juga berkembang dengan baik. Pada bulanSeptember tahun 2003 Alhamdulillah, Gerakan AhmadiyahIndonesia telah berhasil menyelenggarakan SeminarInternasional di Yogyakarta. Kegiatan Gerakan Ahmadiyahdi Indonesia yang semula berdiri tanpa bantuan siapapun,kini telah mampu berkiprah secara Internasional dannampak sangat dihormati oleh Gerakan AhmadiyahInternasional lain. Hampir setiap tahun selalu mendapatundangan untuk mengikuti Pengajian Internasional, baikdi Amerika, Suriname, Belanda atau Australia dan juga dikota Lahore, Pakistan.

Page 83: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

72

Alhamdulillah, dengan segala persiapan dan keter-batasan yang ada, pada tanggal 24 September 2003 dengansukses Gerakan Ahmadiyah dapat berhasil melaksanakanpenyelenggaraan Seminar Internasional di Yogyakartadengan tema Civil society, the reality of Fathi Islam(Victory of Islam), yang diadakan di Convention CenterUnversitas Gajah Mada. Sebagai Keynotes speaker adalahProf. Dr. Abdul Kareem Saeed Pasha, President AhmadiyyaAnjumann Ishaati Islam, Lahore, Pakistan. Dan pembicaralainnya adalah Prof. Ir. H. F. Ahmadi Djajasugita, Chairmanof Gerakan Ahmadiyah Indonesia, Prof. Dr. Amin Abdullah,Rektor Univ Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Dr. Noman Malik,AAII, USA, Samina Malik, muballigh, USA, Prof H. CecepSyarifuddin, Chairman of Central Board Nahdlatul Ulama,dan Kemal Heydal, Muballigh dari Trinidad, AmerikaSelatan. Pelaksanaan Seminar Internasional diselenggara-kan oleh Gerakan Ahmadiyah Indonesia bekerjasamadengan Center for Religious and Cross Cultural Studies,Gajah Mada University Yogyakarta. Seminar sangat sukses,

Page 84: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

73

dan dihadiri oleh pejabat Pemerintah, Organisasi dakwahIslam, Para dosen Universitas Gajah Mada, UniversitasIslam Negeri Sunan Kalijaga, dan banyak masyarakatmahasiswa yang berminat yang sempat hadir. Prof. Dr.Abdul Kareem Saeed Pasha beserta rombongan berkunjungdatang ke Indonesia adalah untuk yang pertama kali,sehingga setelah seminar, kunjungan dilanjutkan denganmeninjau tempat-tempat peninggalan perjuangan MirzaWali Ahmad Baig. Beliau juga meninjau Wonosobo,Banjarnegara, Purwokerto dan terus ke Bandung.

Dalam Muktamar XV Gerakan Ahmadiyah yangdiselenggarakan pada Desember 2004 di Yogyakarta, tidakterduga pengunjung Pengajian Tahunan justru lebih banyakdari tahun-tahun sebelumnya. Pada acara pemilihanpengurus Pedoman Besar Gerakan Ahmadiyah, Prof. Ir. H.F. Ahmadi Djayasugita, MSc terpilih kembali sebagai KetuaUmum Pedoman Besar dan sebagai Sekjen adalah DR. Ir.H Iwan Yususf B. Lelana, MSc. Sehari sebelum Muktamar,Pedoman Besar Gerakan Ahmadiyah membentuk MajelisAmanah Organisasi. Para anggota Majelis Amanahditetapkan sejumlah 40 orang dan dipilih oleh para KetuaCabang seluruh Indonesia. Sebagai Ketua Majelis Amanahterpilih Dr. H.Nanang RI Iskandar, MSc, PhD.

Kemudian, pada bulan Mei 2005, sebagai layaknyasebuah organisasi, beberapa fungsionaris PimpinanGerakan Ahmadiyah melakukan courtessy call keMahkamah Agung. Pengurus Pedoman Besar GerakanAhmadiyah yang menghadap adalah Prof. Ir. H. F. AhmadiDj, MSc, Ketua Umum Pedoman Besar; Dr. H Nanang RIIskandar, MSc, PhD, Ketua Majelis Amanah; Dr. H

Page 85: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

74

Sukasno, SpA, Ketua I; ibu DR. Hj Wiratni, SH, penasehathukum; Prof. DR. Ir. H Ishak Hanafiah Ismullah, DEA,Ketua III; H Ahmad Setiawan SH, LLM, penasehat hukum.Mereka diterima oleh Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr.Bagir Manan SH pada pagi hari tanggal 17 Mei di KantorMahkamah Agung, jln. Merdeka Utara, Jakarta. Surat dariPedoman Besar bertanggal 12 Mei 2005, menyatakan bahwaQuran Suci dan buku-buku yang dipergunakan olehGerakan Ahmadiyah dalam syiar juga telah disampaikankepada Ketua Mahkamah Agung, selain itu juga disampai-kan buku-buku yang diperuntukkan perpustakaan yang adadi Mahkamah Agung. Pertemuan berlangsung sekitar 30menit, dalam suasana yang sangat akrab dan sangat baik.

Lebih kurang 3 bulan setelah menghadap KetuaMahkamah Agung, secara tidak terduga, dalam MusyawarahNasional VII MUI yang berlangsung dari tanggal 26-29 Juli2005, atau 19-22 Jumadil Akhir 1426 H di Jakarta, MUItelah mengeluarkan Fatwa tentang aliran Ahmadiyah, yangtertuang dalam Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia

Page 86: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

75

dengan No : 11/MunasVII/MUI/15/2005, yang ditetapkandi Jakarta pada tanggal 29 Juli 2005. Gerakan AhmadiyahIndonesia yang telah berdiri dan berjuang untuk syiar Islamsejak tahun 1928, bahkan hampir semua buku terbitan dariGerakan Ahmadiyah yang berisi pencerahan mengenaiagama Islam, atau membela dan mempertahankan Islamterhadap penjelasan mengenai Islam yang diselewengkanoleh kaum orientalis dan para penerbit buku dari barat,nampaknya tidak terlihat oleh pengamatan para cerdikcendekiawan dari Majelis Ulama Indonesia.

Perwakilan Majelis Ulama yang telah memberikanpernyataan lisan, bahwa sewaktu-waktu akan mengundangGerakan Ahmadiyah agar memberikan klarifikasi sepertiyang dinyatakan pada hari Sabtu 10 Januari 1981 di MasjidIstiqlal, nampaknya lupa untuk ditindaklanjuti. Semoga inihanya suatu kekhilafan dari MUI.

Beberapa pimpinan Gerakan Ahmadiyah segeramenghadap Jaksa Agung untuk membantu mencegahkegoncangan yang terjadi akibat munculnya Fatwa MUIyang mengejutkan. Seperti pada waktu PB GAI menghadapMahkamah Agung, kepada Jaksa Agung juga segeradisampaikan buku-buku yang telah diterbitkan olehGerakan Ahmadiyah. Apabila Jaksa Agung menginginkanpenelitian lebih lanjut mengenai Ahmadiyah, buku-bukutersebut dapat sebagai referensi untuk mengetahui hal ihwalAhmadiyah lebih lanjut.

Gerakan Ahmadiyah Jakarta langsung menyebarkanseruan bagi segenap anggota yang dikirimkan ke seluruhIndonesia, dan PB Gerakan Ahmadiyah segera menyebar-kan Maklumat No 1 yang ditandatangani oleh Ketua Umum

Page 87: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

76

PB GAI, Prof. Ir. H F. Ahmadi Dj, MSc dan Ketua MajelisAmanah, Dr H Nanang RI Iskandar , MSc, PhD kepadaumum, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya hal-halyang tidak diinginkan oleh masyarakat.

Sesungguhnya, kira-kira sebulan sebelum kejadiantersebut di Yogya telah diadakan seminar sehari di kalanganProgram Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga pada tanggal30 Juni 2005 dengan tema Misi Kenabian dan Mesianismedi Akhir Zaman. Nalar Keagamaan Gerakan AhmadiyahIndonesia. Diantara pembicara antara lain adalah Prof. Dr.H. Iskandar Zulkarnain, KH. Abdul Muhaimin, Dr. H. Ir.Iwan Yusuf B. Lelana MSc.

Setelah keluar Fatwa MUI pada akhir Juli 2005,kemudian diselenggarakan Seminar dengan judul Kekeras-an agama dan Kebebasan berkeyakinan: Ahmadiyahdalam sorotan, yang juga diselenggarakan oleh DialogCenter Program Pasca di Ruang Promosi Doktor ProgramPasca Sarjana oleh Sarjana UIN Sunan Kalijaga, di Yogya-karta, pada hari Senen tanggal 1 Agustus 2005. Diantarapembicara adalah Drs. Abdul Rozzaq, muballigh dan asistensekertaris Tabligh Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah(Qadiyani) dan juga KH S. Ali Yasir, Ketua Bidang Tablighdan Tarbiyah, Gerakan Ahmadiyah Indonesia. Selain ituyang menjadi pembicara adalah Prof. Dr. Machasin, GuruBesar UIN SUnan Kalijaga dan Dr. Mu’tashim Billah, dariKOMNAS HAM. Mungkin oleh karena pertemuan tanggal1 Agustus 2005 dianggap belum cukup, Jemaat AhmadiyahIndonesia bersama dengan Dewan Pakar Fakultas Ushulud-din dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menye-lenggarakan seminar pada tanggal 31 Agustus di kampus

Page 88: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

77

UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta Selatan dengan temaRekontekstualisasi Teologi Islam dalam perspektifAhmadiyah. Meskipun yang hadir sekitar 50 peserta,namun oleh karena Gerakan Ahmadiyah Indonesia tidakdiundang, maka para peserta tidak mendapatkan gambaransecara utuh, atau secara komprehensif mengenaiAhmadiyah. Seperti pertanyaan dari seorang hadirin yangmenanyakan, sebaiknya Jemaat Ahmadiyah disebut sajaJamaah Islam Qadiyani, namun pertanyaan ini tidakdijawab. Dan juga beberapa pertanyaan lain, namun sayang,jawaban kurang memuaskan. Kemudian, atas undangandari Departemen Agama RI, Balai Penelitian danPengembangan Agama Daerah Khusus Ibu Kota, Jakarta,Drs. H. Afif HM, Msi, Gerakan Ahmadiyah Indonesia diundang untuk menghadiri Diskusi Ilmiah mengenaiAhmadiyah, pada tanggal 22 Desember 2005 di Jln. StasiunSenen no 2, Jakarta Pusat. Gerakan Ahmadiyah Indonesiadiwakili oleh muballigh,H Rahmat Basuki, beserta HHartono, Erwan Hamdani, Cecep serta Imam Abdee.

Pada penyelenggaraan Pengajian Tahunan bulanDesember 2005, meskipun telah ada Fatwa MUI yangsangat mengejutkan pada bulan Juli, yang hadir justru lebihbanyak dari biasanya.

Sejak Windu I pada awal Ahmadiyah didirikan,kegiatan kaderisasi selalu diprioritaskan oleh hampir semuawarga Ahmadiyah. Syukur alhamdulillah untuk PengajianTahunan tahun 2006 telah diselenggarakan dengan temaKaderisasi, Reaktualisasi Dakwah Islam dengan salam.Hampir seluruh pembicara adalah tokoh-tokoh mudaGerakan Ahmadiyah. Kegiatan berjalan dengan baik dan

Page 89: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

78

sangat cukup sebagai ide-ide awal untuk memenuhituntutan kaderisasi di lingkungan Gerakan Ahmadiyah.

Dan juga syukur alhamdulillah bahwa pada tanggal 22-24 Desember 2007, telah berlangsung Pengajian Tahunanyang diselenggarakan dengan baik di Yogyakarta. Themapengajian adalah Fathi Islam, dan dalam pertemuanpengajian tahunan ini, semua penceramah adalah tokoh-tokoh muda Gerakan Ahmadiyah Indonesia. Penceramahyang tampil di antaranya adalah Sulardi Notopertomo,Jakarta, Ketua Angkatan Muda Ahmadiyah Indonesia;Basharat Ahmad, Jakarta; Dra. Anis Farikhatin MPd,Yogyakarta; Suradi dan Imam Muskanan dari Kediri; CecepMukhlis, Purbalingga; M. Mahbub, Surakarta; Drs AgungBudiono MPd, Purwokerto; Drs. Jumanto, Yogyakarta danlain sebagainya. Moderatorpun juga tokoh-tokoh muda, diantaranya Basyarat Asgor Ali, Yogyakarta dan jugaPurwiyadi S.Pd

Sayang karena pasang surut sejarah, upaya penerbitanStudi Islam baru dimulai lagi pada bulan Agustus 2006 danmempunyai ISSN yang baru yakni ISSN 1907-5391.

Kemudian pada tanggal 31 Desember 2007, GerakanAhmadiyah mendapat undangan dari Prof. DR. AzyumardiAzra, Deputi Wapres, untuk mengadakan dialog bersamadengan Jemaat Ahmadiyah di Gd. Pasca Sarjana UIN SyarifHidayatullah. Dialog berlangsung dengan sangat baik.Kepada Prof. DR. Azyumardi Azra juga telah disampaikanbeberapa buku dan tulisan mengenai Ahmadiyah

Setelah itu, Gerakan Ahmadiyah juga mendapatundangan dari Litbang Departemen Agama untuk hadirpada tanggal 14 Januari 2008 di Gd, Bayt Al Quran TMII

Page 90: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

79

dalam diskusi dengan judul Mencari solusi permasalahanAhmadiyah. Rapat dihadiri oleh staf Ahli dari UIN SyarifHidayatullah, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, pejabatDepartemen Dalam Negeri, Kepolisian, Deputi Wapres dantokoh-tokoh masyarakat. Peserta rapat dari GerakanAhmadiyah Indonesia adalah, Ir. KRT H Muslich ZainalAsikin, MBA, MT; DR. Ir. H Iwan Yusuf B L, MSc; KH S.Ali Yasir, Drs; Mulyono, S.Ag; Cecep Muchlis bin S.Syurayudha, dan Dr. H Nanang RI Iskandar, MSc, PhD

Alhamdulillah Gerakan Ahmadiyah juga dimintamasukan-masukannya guna melengkapi diskusi yangberjudul Mencari solusi permasalahan Ahmadiyah.

Pedoman dalam Al-Quran apabila berselisih adalahsebagai berikut:

Lalu kepada-Ku tempat kamu kembali, maka Akuakan mengadili di antara kamu tentang hal yangkamu berselisih (QS 3:55)

Wahai orang yang beriman, taatlah kepada Allah dantaatlah kepada Utusan, dan kepada orang yangmemegang kekuasaan diantara kamu; lalu jika kamubertengkar mengenai suatu hal, kembalikanlah itukepada Allah dan Utusan; jika kamu beriman kepadaAllah dan Hari Akhir (QS 4:59).[]

Page 91: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

80

BAB VKETUA UMUM PEDOMAN BESAR

Perlu untuk dimaklumi bahwa prinsip kegiatan utamaGerakan Ahmadiyah adalah syiar Islam. Amir, ataupemimpin Gerakan Ahmadiyah disebut dengan KetuaUmum Pedoman Besar.

Istilah Pedoman Besar, berarti dalam syiar Islam harusselalu berpedoman, bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalahseorang mujaddid, bukan seorang nabi. Berpedomanbahwa Mirza Ghulam Ahmad bukan seorang nabiadalah prinsip yang sangat penting dalamkegiatan syiar Islam.

Para Ketua Umum Pedoman Besar adalah sebagaiberikut:

A. R. Ngb. H. Minhajurrahman Djoyosugito,1929–1966

Beliau lahir pada tanggal 16 April 1889,putera dari Kiyai Mangunarso, penghulunaib di Sawit, Boyolali. Mulai tahun 1915hingga 1919 beliau mendapat bimbingantentang kebangkitan Islam yangdipelopori oleh Sayid Djamaluddin alAfghani dan Syaikh Muhammad Abduh,dan mulai tahun 1920 mendapat bim-

bingan langsung dari Kiai Haji Ahmad Dahlan. Kemudianbeliau dipercaya sebagai Ketua Majelis Pendidikan danPengajaran Muhammadiyah yang pertama. Tabligh Islam

Page 92: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

81

adalah pekerjaan yang beliau tekuni dan sangat dicintai.Beliau tertarik kepada Ahmadiyah oleh karena:a. Ahmadiyah berani menangkis celaan-celaan yang

dilemparkan kepada Islam dan pembawanya, yakniNabi Suci Muhammad saw.

b. Ahmadiyah berani menyiarkan kebenaran dankeindahan Islam di negara-negara Kristen, yang selamaini menindas umat Islam dan memusuhi Islam danNabi Suci Muhammad saw.

Pada tahun 1918 hingga tahun 1921, beliau sebagaiSekjen PB Muhammadiyah. Kemudian sebagai tindak lanjutkeputusan Kongres Muhammadiyah ke 12 pada tgl 30 Mart– 2 April 1923, pada tanggal 14 Juli 1923 berdiri sebuahBadan yang diberi nama Majelis Pimpinan PengajaranMuhammadiyah, dan sebagai Ketua Pertama adalah R. Ngb.H. Minhajurrahman Djoyosugito. Oleh karena cintanyakepada Muhammadiyah, beliau cuti selama dua tahunhanya untuk memajukan Muhammadiyah. Beliau jugamemimpin asrama Muhammadiyah dan juga Kepalasekolah pertama dari Madrasah Mualimin Muhammadiyah,Yogyakarta. Hasil nyata beliau dalam bidang organisasi diMuhammadiyah adalah, bahwa dari tahun 1912 hinggatahun 1919 Muhammadiyah yang hanya mempunyai 3cabang, namun tahun 1921 menjadi lima cabang dan daritahun 1922 menjadi lima belas cabang dan pada tahun 1927jumlah cabang Muhammadiyah mencapai 176 cabang.

Beliau adalah sebagai Pendiri Gerakan AhmadiyahIndonesia dan sekaligus Ketua Umum Pertama PedomanBesar Gerakan Ahmadiyah Indonesia, yang dijabat dari

Page 93: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

82

sejak awal didirikan hingga akhir hayatnya. Pada tanggal21 Juni 1966 beliau wafat dalam usia 77 th, dan dimakamkandi Yogyakarta. Karyanya yang monumental adalah TafsirTerjemahan Quran Suci dalam bahasa Jawa. Oleh karenabeliau guru bahasa Jawa, beliau juga menginginkan untukmemelihara dan melestarikan bahasa Jawa.

B. Brig. Jend. Purn HM. Bachroen, 1966–1979

Beliau lahir di Purwokerto pada tanggal12 Februari 1911, dan wafat pada tanggal6 Mei 1979 jam 18.30 di RSPAD GatotSubroto Jakarta. Pada waktu muda beliaudididik di Pondok Pesantrem Jamsaren,Surakarta, sampai tamat Mamba’ulUlum, kemudian kembali ke Purwokerto.

Beliau bersama bp. Muhammad Irshad selalu mendampingiMirza Wali Ahmad Baig, dalam mengisi pengajian diSokaraja. Beliau dalam riwayat pekerjaannya pernahsebagai Mantri Malaria. Dalam tahun 1942, beliau masukPETA dengan pangkat Cu Dan Co dengan pangkat Kapten.Karier berikutnya pada 1943 beliau kemudian sebagaiGudanco daidan, yang kemudian menjadi KomandanKorem 15 dengan pangkat Letnan Kolonel selama setahun.Pada tahun 1946 sampai 1948 beliau sebagai KomandanKorem 16. Pada tahun 1950 hingga 1951 sebagai Kepala StafTeritorium IV Diponegoro dan dari 1951 hingga 1956, beliausebagai Panglima TT IV Diponegoro. 1957 hingga 1958sebagai Direktur CIAD, Corps Intendans Angkatan Darat.Setahun kemudian diangkat sebagai Sekertaris Militer

Page 94: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

83

Presiden Sukarno, dan mendampingi Presiden dalamibadah haji ke Mekkah. Beliau adalah penerus cita-cita H.M.Djoyosugito dan setiap hari Selasa memberikan pelajaranbhs Arab kepada para guru agama di PIRI. Setiap Jumatsebagai khatib di masjid PIRI, dan setiap Ahad memberipelajaran Quran dalam bahasa Inggris. Tafsir Quran SuciMuhammad Ali dalam bahasa Indonesia adalah karyanya.

C. Prof. Dr. H. Ahmad Muhammad Djoyosugito, 1979– 1990

Beliau lahir sebelum Gerakan Ahma-diyah berdiri, yakni pada tanggal 5Oktober 1927. Pada waktu kelahirannya,Ahmadiyah sedang mengalami ujianberat dan mengalami goncangan-goncangan yang hebat. Beliau mulaimenjabat Ketua pada tahun 1979 hinggatahun 1990, gugur sebagai syuhada di

Mina pada waktu menjalankan ibadah Haji. Beliau lulussebagai dokter pada tahun 1957 dan hingga akhir hayatnyabeliau sebagai Dosen hingga mencapai Guru Besar, atauProfesor di bidang Fisiologi, Fakultas Kedokteran Univer-sitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Pada tahun 1963, awal adanya ketetapan bahwa harusada pelajaran agama di Universitas, beliau ditunjuk sebagaidosen agama Islam di Universitas Gajah Mada. Beliauadalah Ketua yang pertama pada Forum Pengajian UGM.Era kepengurusan beliau, sebagai Ketua Umum PB GAI dariperiode 1979 hingga 1984 dan juga dari periode 1984 hingga1989. Beliau terpilih lagi dari 1989 yang seharusnya

Page 95: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

84

berlanjut hingga tahun 1994, namun pada tahun 1990,beliau gugur, bersama Prof dr Sumiati isteri beliau, dan ibuSiti Fatimah binti Djoyosugito, adik beliau. Beliau gugursebagai syuhada dalam Peristiwa Mina yang sangatmemilukan di tanah suci. Innalillahi wa inna ilaihi Rojiun.

D. DR. Ir. H. Iwan Yusuf Bambang Lelana, MSc, 1990–1994

Beliau menjabat Ketua Umum PB GAIpada usia 41 tahun. Keputusan peng-gantian Pimpinan dengan segera sangatdibutuhkan guna mencegah kevacumanorganisasi. Beliau melanjutkan masabakti Prof. Dr. H Ahmad Muhammadhingga berlangsungnya Muktamar padatahun 1994. Beliau lulus dari Universitas

Gajah Mada pada tahun 1977 dan langsung melanjutkan keUnited States untuk mengambil gelar Doktor. Sekarangbeliau adalah dosen Fak. Pertanian, jurusan Perikanan,UGM. Selain itu juga sebagai Ketua Yayasan PIRI.

E. KH S. Ali Yasir, 1994–1999

KH S. Ali Yasir adalah muballigh yangtelah malang melintang dalam ber-bagai dialog antar agama. Khususnyadalam dialog Islam dan Kristen. Telahada beberapa pendeta Kristen yangmenjadi muslim berkat dialog-dialogagama yang telah dilaksanakannya.

Page 96: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

85

Karya tulis bukunya sangat banyak. Beliau aktif sebagaidosen di beberapa universitas di Yogyakarta dalam IlmuPerbandingan agama. Keahlian khususnya adalah dalambidang Kristianologi Qurani. Karya tulisnya sangat banyakdan cukup strategis. Selain buku-buku untuk pelajarantingkat sekolah lanjutan, dan buku Islam yang lain, jugadiantaranya yang menonjol buku Katekismus Ahmadiyahdan juga banyak jenis brosur namun belum sempatditerbitkan, masih dalam lingkungan terbatas.

F. Prof. Ir. H. F. Ahmadi Djoyosugito, 1999 – hingga kini

Beliau lahir di Malang pada tanggal28 April 1935. Setelah menyelesai-kan kuliahnya di Institut TeknologiBandung, beliau kemudian melan-jutkan studi praktek kerja di Jerman,mengabdi sebagai dosen, sebagai

Staf Penga-jar Jurusan Teknik Elektro dan pada tahun 1998diangkat sebagai Professor/Guru Besar di ITB. Bergabungdengan Gerakan Ahmadiyah mulai tahun 1973. Pada tahun1984 sebagai Ketua GAI DATI I Jawa Barat dan terpilihsebagai Ketua Umum GAI pada Muktamar ke XIV diYogyakarta, dari periode 1999 hingga 2004. Pada Muktamarke XV GAI yang diselenggarakan pada tahun 2004, terpilihkembali bp. Prof. Ir. H F. Ahmadi Dj, MSc sebagai KetuaUmum Gerakan Ahmadiyah Indonesia. Beberapa karya tulisbeliau di antara lain: Benarkah Ahmadiyah Sesat?,Kemenangan Islam, dan buku yang berjudul Mirza GhulamAhmad bukan seorang Nabi, sebuah kajian ringkas.[]

Page 97: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

86

A. KONDISI MASA KINI

Apabila kita memperhatikan pada masa kini, secaraawam kondisi manusia dapat terbagi menjadi tiga golongan:1. Golongan yang belum berpendidikan, bisa juga disebut

jahiliyah2. Golongan yang sedang berproses dalam berpendidikan3. Golongan yang telah berpendidikan, yang telah

menemui jati diriPada umumnya kita semua sedang berproses dalam

berpendidikan, menuju peningkatan pendidikan yang lebihbaik. Pendidikan yang dimaksud ini adalah dalam upayake arah menuju makin meningkatnya seseorang dalampengabdiannya kepada Allah. Salah satu cirinya adalahmakin meningkatnya iman dan taqwa seseorang.

Kemudian, apabila kita memperhatikan fakta-fakta:1. Timbul dan berkembangnya ekonomi Islam, misalnya

banyaknya Bank Syariah,(Muamalat, Mandiri dsb),Asuransi Takaful dsb-nya.

2. Mulai terbentuknya Badan Amil Zakat Nasional sejak2001, yang diikuti dengan Badan Amil Zakat Daerah.Dan seperti dimaklumi bahwa potensi zakat yang luarbiasa ini, bila dikelola dengan baik, pasti akan menujuperbaikan para kaum dhuafa.

BAB VIUPAYA DAN HASIL

PERJUANGAN SYIAR ISLAMGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

Page 98: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

87

3. Makin bertambahnya umat Islam yang menginginkanuntuk naik haji guna melaksanakan Rukun Islam yangke lima.

4. Makin banyaknya masjid yang diperbaiki, direnovasi,dibangun.

5. Makin giatnya pendidikan Islam, baik yang sekolahformal, maupun non formal. Yang formal misalnyadibukanya pendidikan hukum, ekonomi, tehnik,kedokteran dsb-nya di Universitas Islam Negeri, danjuga yang non formal, misalnya training pendidikanESQ, dan juga

6. Makin banyaknya seniman, atau penyanyi yangmelantunkan lagu-lagu spiritual, misalnya Opick,Bimbo, Ebiet G. Ade, Chrisye, group-group nasyid,Pencinta Musik Muslim, Debu, dsb-nya.Maka dari hal-hal tersebut menunjukkan bahwa

potensi Islam di negara Bhinneka Tunggal Ika ini sedangbangkit kembali. Tepatnya zaman kebersamaan dalamKebangkitan Islam telah mulai makin nampak nyata diIndonesia. Dengan peningkatan iman, akan timbul suburukhuwah Islamiyah; timbul kerja sama yang baik antarorganisasi Islam dan juga kerja sama dengan organisasi nonIslam. Masyarakat akan menuju falah, menuju kebahagiaanlahir batin. Insya Allah kebangkitan bangsa Indonesia akanterwujud kembali.

Namun demikian, apabila kita juga mengamati dari sisilain sebagai berikut:1. Adanya peristiwa peledakan bom, baik di Bali, Pasar

Senen Jakarta, Hotel Marriot Jakarta dsb-nya

Page 99: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

88

2. Adanya banyak peristiwa alam yang luar biasa; tsunamidi Aceh gempa bumi di Yogyakarta; lumpur yangmenyembur dan sulit diatasi di Sidoarjo, dsb-nya

3. Banyaknya pejabat pemerintah yang lupa diri sehinggakorupsi masih banyak terjadi, dan

4. Masih banyak terdengar adanya rasa keadilan yangdilupakan dan kedzaliman yang masih jelas nampakkelihatan, atau tepatnya maksiat masih jelas dapatditemui di masyarakat

Maka dengan mengingat hadis nabi Muhammad saw.

Apabila telah sampai Zaman Akhir, maka Allah akanmencabut empat hal dari peredaran dunia , yaituAllah akan mencabut keberkatan dari bumi, Allahakan mencabut rahmat di hati, Allah akan mencabutkeadilan dari para hakim, dan Allah akan mencabutrasa malu kaum wanita (H R. Ahmad)

Jelas dapat dikatakan bahwa kini, kita telah beradadalam masa zaman akhir. Masa dimana orang sedangberproses diri, bergerak menuju masa era spiritual,peningkatan pengabdian kepada Allah SWT. Manusiadiharapkan akan makin beradab, makin berwawasan luasdan harus memahami bahwa perbedaan adalah suaturahmat.

Dalam zaman akhir, pertempuran antara yang haq danyang batil, atau antara Dienul-Haq dan Dajjal berlangsungdengan sangat dahsyat. Semua harus waspada dalammenghadapi situasi ini.

Page 100: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

89

B. UPAYA PEMAHAMAN GERAKAN AHMADIYAH

Apabila kita memperhatikan sejarah awal berdirinyaAhmadiyah di Indonesia, jelas dapat dimaklumi bahwamengenalkan, mensyiarkan atau menyampaikan hal bahwapekerjaan utama gerakan Ahmadiyah adalah syiar Islam,ternyata selain membutuhkan waktu, tenaga dan biaya jugamembutuhkan kesabaran yang sangat luar biasa,

Hendaklah di antara kamu ada segolongan yangmenyeru kepada kebaikan, dan menyuruh berbuatbenar dan melarang berbuat salah. Dan merekaitulah orang yang beruntung (QS 3:104)

Pada awalnya, masyarakat ada yang khawatir ataucuriga mengenai faham maupun kegiatan Ahmadiyah,namun setelah membaca buku-buku yang telah diterbitkan-nya, pada umumnya kemudian dapat memahami. Danmemang bahwa pemahaman adalah proses yang selalumembutuhkan waktu yang cukup. Upaya ini harus terusmenerus dilakukan apalagi dalam abad informasi ini,dimana komunikasi dapat lebih cepat dan lebih mudah.Pengertian mengenai Islam yang telah ditajdid, atau Islamyang insya Allah yang tepat dalam menjawab tantangankehidupan pada zaman sekarang ini, apabila tidak segeradifahami dengan baik, umat Islam dapat ditinggal olehmereka yang lebih awas dan waspada pengetahuannyadalam menghadapi segala tantangan zaman.

Dalam meletakkan dasar pemahaman perjuangan,berikut ini adalah Keputusan waktu Muktamar di Sala padatahun 1932, yang kemudian ditetapkan menjadi khittah

Page 101: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

90

Gerakan Ahmadiyah pada Muktamar tahun 1933 diPurwokerto.I. Gerakan Ahmadiyah dengan siyasah

1. GA itu tersebar luas dalam bermacam-macamkerajaan dan negeri dan cara hidup dan keper-cayaan

2. GA menurur wet (undang-undang) negeri tempatGA tinggal, dengan berpegangan semboyan: Latha ata li makhlukin fi ma’siatillah (Tiada taatkepada makhluk dalam hal maksiat kepada Allah)

3. Sebagai pergerakan, GA tidak mencampuriperjuangan politik apa juga dan dimana juga.Tetapi GA mengakui dan menghormati besarperlunya adanya perjuangan politik

4. GA tidak akan merampas hak politik anggotanya,hanyalah mengingatkan bahwa Ahmadi itumenjunjung agama Islam melebihi dunia dalamhal apa juga dan dalam keadaan bagaimana juga

5. Mendirikan Islam di dunia, tiada membuat fasaddi bumi

6. GA Indonesia yang pusatnya di Lahore sekali-kalitidak menanggung jawab atas sikap Ahmadiyahyang pusatnya di Qadiyan

II. Gerakan Ahmadiyah dengan golongan Islam lain1. GA tidak mengakui adanya sekte di dalam Islam,

sebab memang sesungguhnya tidak ada sektedalam Islam

2. Menurut dengan kehormatan kepada ulama-ulama Islam yang besar-besar dengan pertim-bangan ilmu, tidak hanya asal menurut atau asal

Page 102: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

91

menolak saja. Kaidahnya ialah sabar (verdraag-zaam, momot). Orang Ahmadi harus sabar, tidakboleh sempit dada. Sebab yang wajib dan mestibetul itu dalam fasal agama itu hanyalah utusan-Nya saja

3. G A mengakui adanya golongan dan perserikatanIslam yang melayani (berbakti) pada Allah sendiridengan sekedar kecakapan dan kekuatan sendiri.Akan tetapi menyesalkan jika ada golongan Islamyang melayani kekuasaan dunia juga

4. Golongan Islam yang melayani Allah sendiri itusahabatnya, malah saudara GA. Sebab itu GAbersyukur jika mendapat kemenangan danistighfar jika mendapat halangan, dan suka mem-beri pertolongan jika diterimanya pertolongan itu

5. Perbedaan pendapat golongan-golongan itu tentuada bahkan tiap-tiap orang dalam satu golonganpun ada juga perbedaan. Ini sumber (mata air)kemajuan, bukan sumber perselisihan

6. GA berpendapat bahwa menyelidiki bedanya itukalah besar pengaruh baiknya daripada menyeli-diki samanya

7. Sepanjang pemandangan GA, golongan-golonganitu makin mengetahui bahaya yang mengancamIslam sesungguhnya harusnya makin rapatberjajar-jajar bahu dengan bahu. Bentengnyamakin dikuatkan, hatinya makin bersatu danmeninggalkan perkara yang tiada harus diperbuat;makin tahu membedakan mana yang manfaat danmana yang memberi bencana

Page 103: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

92

III. Gerakan Ahmadiyah dengan selainnya Islam1. Yang mendapat kemenangan itu agama yang

melayani (berbakti) kepada Allah Yang Esa.Kebaktian kepada berhala, kepada manusia,matahari, makhluk tentu akan terkalahkan

2. Yang menang itu aturan hidup yang sesuai denganfithrah (natuur wet) dan kuat diuji dengan natuur(wetenschaap)

3. Yang menang itu agama yang tiada paksaandalamnya, baik paksaan dengan pedang maupunpaksaan dengan uang (Kemilikan dunia)

4. Yang menang itu agama yang terbuka, bukanagama yang sembunyi-sembunyi dan rahasia-rahasia

5. Berbicara dan bermusyawarat tentang agama ituharus selalu ada, yang tumbuh dari cinta kasihkepada saudaranya. Tidak dengan mencela kepadayang dipertuhan oleh pihak lain meskipun bukanAllah. Hal ini sudah tentu oleh Quran di tatadengan amat baik dan rapi. (Q. 16:125)

Demikianlah, Gerakan Ahmadiyah hanyalah ber-lindung pada Allah, mengikuti agama Islam, sesuai sunnahNabi Muhammad saw. Gerakan Ahmadiyah mengikut,nunut, sebab Gerakan Ahmadiyah tiada lain melainkanhamba Islam, laskarnya Islam, pelayan Islam, yang hanyamelayani Islam dengan setia. Dan sekali lagi bahwa HazratMirza Ghulam Ahmad dalam pernyataannya telahmengatakan sebagai berikut.

Page 104: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

93

Hendaklah diketahui! Bahwa kami tidak mendak-wahkan apa-apa selain mendakwahkan sebagaipelayan Islam (Al Hakam, 17 Agustus 1899)

C. UPAYA DAN HASIL KEGIATAN GERAKAN AHMADIYAH

I. DARUL KUTUBIL ISLAMIYAHKegiatan penerbitan buku-buku adalah yang harus

paling diutamakan. Selain itu adalah penerbitan brosur-brosur mengenai Islam. Seperti dimaklumi bahwa prioritaspertama dan kedua tersebut ditempatkan dalam buku fathiIslam. Meskipun kegiatan ini pada awalnya dimulai denganberat namun alhamdulillah kini telah banyak dapatditerbitkan buku-buku Islam

1. Berdirinya Darul Kutubil IslamiyahPada awalnya Darul Kutubil Islamiyah langsung

dipimpin oleh Bapak HM Bachroen, yang didirikan padaMuktamar Gerakan Ahmadiyah tahun 1958. Kegiatannyaadalah dalam bidang penerbitan buku-buku Islam. Setelahbeberapa waktu, kegiatan dalam bidang penerbitan inikemudian dilaksanakan secara khusus, yakni denganberdirinya Yayasan Darul Kutubil Islamiyah yang di bentukoleh Notaris Oerip SH dengan Akte Notaris No. 11 padatanggal 26-1-1976. Ketua Yayasan Imam Muso Projo-siswoyo; sekertaris Bambang Dharmaputera; bendaharaWahyono Hadi. Dewan Pengawas adalah H.M. Bachroendan H. Soetjipto SH. Dalam penerbitan Quran Suci,meskipun telah mendapat Surat Izin Penerbitan oleh

Page 105: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

94

Departemen Agama Republik Indonesia tanggal 2 Juli 1971No Sd/Lega/II-d/82/71, namun Quran Suci baru dapatberhasil terbit cetakan pertama pada tahun 1979.Alhamdulillah dengan kerja keras, hingga kini telah dicetakulang untuk yang ke-12

2. Pimpinan Darul Kutubil IslamiyahPimpinan Badan Penerbit Darul Kutubil Islamiyah

pada awalnya dipimpin sendiri oleh Ketua Umum PB GAIyakni HM Bachroen. Kemudian dilanjutkan oleh H. ImamMuso Projosiswoyo, dengan bentuk Yayasan dengan DewanPengawas adalah HM Bachroen dan Sutjipto. Denganwafatnya HM Bachroen, Prof dr Ahmad Muhammadsebagai Ketua Umum PB GAI dan Mansyur Basukikemudian melanjutkan progress penerbitan khusus QuranSuci dalam bahasa Indonesia. Setelah Prof dr AhmadMuhammad wafat di Mina pada tahun 1990, MansyurBasuki melanjutkan upaya-upaya dibidang penerbitan.Alhamdulillah Quran Suci dapat berlangsung teruspenerbitannya dengan baik hingga pada tahun 1998. Sejaktahun 1998 hingga kini, Badan Penerbit Darul KutubilIslamiyah kegiatannya dilanjutkan oleh Dr. Nanang RIIskandar. Mengingat adanya Undang-Undang Yayasan,setelah dipertimbangkan, kegiatan Badan Penerbit DarulKutubil Islamiyah tetap dilanjutkan dan bentuk badanhukum adalah CV Darul Kutubil Islamiyah, denganpersonilnya adalah Dr. Nanang RI Iskandar, DR. BambangDharmaputera, Erwan Hamdani Dip. Hot dan Drs. ImamAbdee, sedang Mulyono, S.Ag sebagai Ketua BadanPenerbit Darul Kutubil Islamiyah Yogyakarta. Semula

Page 106: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

95

Yogyakarta hanya mencetak buku untuk keperluan PIRI,untuk Pedoman Besar dan beberapa kegiatan lainnya,namun kini Darul Kutubil Islamiyah di Yogyakarta telahmampu mencetak Quran Suci. Bahkan mulai tahun inisetiap siswa PIRI mempergunakan buku Quran Suci, yangdicetak khusus guna keperluan siswa PIRI sendiri

3. Penerjemahan buku-buku IslamSeperti dimaklumi buku atau karya tulis Hazrat Mirza

Ghulam Ahmad lebih dari 80 buah dan hampir semuanyabahasa Urdu. Untuk menerjemahkan dibutuhkankemahiran bahasa Urdu. Buku yang diterjemahkan kebahasa Indonesia umumnya buku yang dari bahasa Urduyang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, barukemudian dari bahasa Inggris diterjemahkan dalam bahasaIndonesia. Buku yang telah diterjemahkan adalah karya dariHazrat Mirza Ghulam Ahmad, Maulana Muhammad Ali,Zahid Azis, Maulana Sadruddin, Basharat Ahmad, Tufail,Muhammad Vidyarti, Hafezh Sher Muhammad, KhawajaKamaluddin, Muhammad Kalamazad, Mumtaz Faruqi, danlain sebagainya.

Yang aktif dalam menerjemahkan buku antara lain HMBachroen, Kaelan, ibu Ida Muslich, Suyud Syurayudha,ibu Utami Soesilo, Imam Muso Projosiswoyo, BambangDharmaputra. Tokoh-tokoh muda yang sekarang turutmembantu untuk menerjemahkan antara lain Anzalna danBasharat, keduanya putera alm. Mansyur Basuki, mantanSekjen dan juga mantan Ketua Darul Kutubil Islamiyah.

Penulis dari Indonesia yang karya-karyanya sempatditerbitkan adalah karya dari Djoyosugito, Soedewo, HM

Page 107: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

96

Bachroen, Mufti Syarif, Kaelan, Soewindo, Sastrawirya, KHS. Ali Yasir, Suyud Syurayudha, F. Ahmadi, Nanang RIIskandar, Mulyono, dan juga Ny. Djoyosugito. Banyak sekalikarya-karya dari para penulis yang belum sempatditerbitkan, namun sejak tahun 1980, diusahakan agarsetiap Pengajian Tahunan dapat diterbitkan isi ceramahatau siraman rohani dari para pemberi ceramah.Alhamdulillah ada yang sempat menjadi buku namun jugaada yang masih belum sempat diterbitkan.

4. Kegiatan Darul Kutubil Islam melalui dunia mayaDarul Kutubil Islamiyah berupaya untuk mampu

melaksanakan kegiatan penjualan buku-buku Islam melaluidunia maya. Pada kenyataannya penjualan buku denganpemesanan melalui internet lebih memudahkan bagi parapemesan.

Selain itu, berkat ketekunan dan kerjasama ErwanHamdani, Bambang Dharmaputera dan Anzalna, DarulKutubil Islamiyah telah berhasil memproduksi Quran Sucidalam bentuk CD, dan banyak karya tulis Islam bhs Inggris,juga dibentuk dalam CD. Kegiatan Studi Islam yang semulahanya berupa penerbitan buku dan brosur, kini juga dapatdiikuti di dunia maya.

II. PERGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA

1. Sejarah singkat berdirinya PIRIPIRI yang mulai berdiri pada tahun 1947, telah turut

membantu untuk mengupayakan kecerdasan bagi bangsadan rakyat Indonesia dengan menghasilkan ribuan

Page 108: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

97

almamater yang telah lulus dari sekolah-sekolah yangdidirikannya. Baik dari tingkat awal atau TK, hingga SD,SMP, SGB/SGA/SMA/SMU/STM/SMKK dan sebagainya.Selama 25 tahun pertama yang penuh perjuangan antara1947 hingga lebih kurang tahun 1973, umumnya adalahdalam upaya-upaya pembangunan fisik. Alhamdulillah,kini dalam menjalani 25 tahun berikutnya, antara tahun1973 hingga lebih kurang tahun 1998, selain penataanpembangunan phisik juga telah mulai diupayakan denganpembangunan rohani dengan lebih mantap, yaknidengan diupayakannya penerbitan Quran Suci sebagai bekalyang harus di miliki oleh segenap siswa PIRI. Keinginanuntuk membekali Quran Suci bagi setiap siswa PerguruanIslam Republik Indonesia yang dicita-citakan oleh KetuaUmum PB Gerakan Ahmadiyah, Prof. dr H. AhmadMuhammad Djoyosugito, alhamdulillah dengan izin-Nyatelah dapat terlaksana, dan dimulai pada tahun ajaran 2007-2008. Semoga dalam tahun-tahun berikutnya pencetakanQuran Suci untuk bekal siswa-siswa PIRI dapat terlaksanadengan baik, tertib dan lancar.

2. Perkembangan PIRISetelah PIRI membuka SMP pada tanggal 1 September

1947, yang kemudian ditetapkan menjadi Hari Jadi PIRI,pada bulan Oktober 1947 juga dibuka SMA PIRI A dan B,SGB dan SGA. Semuanya menempati gedung-gedungkepunyaan sekolah-sekolah negeri tetapi dipergunakanpada waktu sore hari. Pada Perang Kemerdekaan yangdimulai tahun 1948, Belanda menyerang Yogyakarta semuasekolah-sekolah, juga sekolah PIRI ditutup. Alhamdulillah

Page 109: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

98

pada tanggal 1 Maret 1949, para gerilyawan berhasilmerebut Yogyakarta kembali, dan beberapa bulankemudian pada tanggal 19 Juni 1949 PIRI dapat berhasilmembuka kembali sekolah. Sekolah yang dibukadiantaranya adalah tambahan SMP, SKP, SGA dan SMA.Pada tanggal 1 Agustus 1950 dibuka SGB dan SMP PIRI dindalem Mangku-kusuman, Pugeran, Yogyakarta. Untukpertama kali siswa PIRI masuk pagi hari.

Dalam perkembangannya kemudian, alhamdulillahPIRI dapat berkembang keluar kota Yogyakarta, dandiantaranya adalah di Purwokerto, SGB 1953; SMP, 1957;SMA, 1978; STM produksi 1967; STM audio/video danotomotip 1996. Perkembangan di Madiun, SGB 1953; SMP1957; STM 1967; Di Margodadi Lampung, SMP dan SMA1992; dan di Simpang Sumsel, SMEA tahun 1996.

Perkembangan di daerah Yogyakarta sendirimengalami beberapa perubahan, baik perubahan mengenaitempat lokasinya, maupun nama sekolahnya, ataupunjumlah sekolah yang ada. Misalnya di Baciro, diantaranyaadalah SD, SMP 3 dan SMP 4; SMA 1, SMKK, STM danSGA, kini adalah SMA 1, SMP 1, SMK 1 (mesin, listrik,otomotip dan elektronika) dan SMK 2 (busana). Di Pugeranyang semula SMP 1, SMA 2, SMEP calon SMEA kemudianjuga AIM, kini adalah SMA 2 dan SMK 3 (Akuntansi,Administrasi Perkantoran). Di Nitikan yang semula TK, SD,SMP 2 dan SMA 3 kini hanya TK, SD dan SMP 2. Di Ngaglik,yang semula SMP, STM dan AIM (Akademi ManagementInformasi dan Komputerisasi yang menjadi AkademiTeknik PIRI disingkat ATEKPI), namun kini hanya ada SMPdan SMK. Dan ada lokasi atau tempat baru yakni di

Page 110: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

99

Banguntapan khusus untuk ATEKPI (Teknik Informatika,Teknik Sipil dan Teknik Mesin)

3. Beberapa bantuanDalam upaya untuk mengembangkan sekolah, baik

secara kualitas maupun kuantitas, PIRI kemudian mem-peroleh bantuan-bantuan, baik dana maupun peralatan,antara lain adalah:a. Bantuan dari Pemerintah adalah adanya penempatan

guru-guru negeri yang membantu kelangsungan prosesbelajar mengajar; pembangunan SD di Nitikan, selainitu juga telah menerima bantuan jaringan internetuntuk STM Baciro, dari Direktorat Pendidikan Mene-ngah Kejuruan. Bantuan lainnya yang pernah diterimaantara lain adalah dari Menteri Sekneg Sudharmono.Beliau membantu beberapa bangunan di kompleksPIRI Pugeran.

b. Bantuan dari NOVIB, negeri Belanda, berupa gedungdan peralatan untuk latihan praktek di kompleks STMPIRI Baciro

c. Bantuan dari Yayasan Sasonosunu, baik moril maupunmateril

d. Adanya bantuan berupa moril dan materil, jugabantuan pikiran, waktu dan tenaga dari peroranganmaupun masyarakat lainnya, yang sulit untukdisebutkan satu persatu, dan last but not least

e. Bantuan dari putero wayah eyang Djoyosugito, baikmoril maupun materil, khususnya dalam perbaikanrenovasi fisik pada gempa bumi pada tahun 2006 yanglalu

Page 111: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

100

4. Pasang surut PIRISebagai layaknya upaya apapun juga, PIRI juga

mengalami badai dalam perjalanan pengelolaan sekolahnya.Kesulitan yang dihadapi adalah adanya sekolah-sekolahyang dengan sangat berat hati ditutup. Di Purwokertodiantaranya adalah, SGB, SMP, SMA dan STM produksi.Di Madiun, semua sekolah, yaitu SGB, SMP dan STM. DiDlingo, SMA. Dan di Yogyakarta sendiri, diantaranya adalahdi Baciro SD dan SMP. Di Nitikan SMA 3 dan di Bangun-tapan SMP 1. Sebab ditutupnya sekolah biasanya karenaadanya penurunan jumlah siswa, disamping hal-hal lainnya.

Dan kemudian, adanya peristiwa personil PIRI yangterpaksa berurusan dengan pengadilan oleh karena masalahmanipulasi keuangan. Kejadian tersebut terjadi mulai padatahun 1954 dan baru dapat selesai diatasi pada tahun 1956.

Adanya peristiwa protes keras, atau mirip disebutpemberontakan pada sejumlah guru SMEP di tahun 1957,dan juga hal yang hampir mirip, namun dari siswa STMPIRI pada tahun 1997/1998. Hal ini disebabkan beberapaoknum guru PIRI atau oknum dari siswa yang tidak puas,awalnya berupa salah paham, namun kemudian menjadimasalah yang sulit diatasi. Alhamdulillah penyelesaianmasalah diatasi dengan bantuan dari Depdikbud, tidaksampai ke Pengadilan.

Adanya bencana gempa bumi pada tanggal 27 Mei2006 yang sangat mengguncangkan segenap masyarakatYogyakarta, termasuk kerusakan yang cukup berat yangdialami banyak gedung PIRI.

PIRI yang dicita-citakan sebagai Pondok PIRI sejaktahun 1947 pernah lepas dari Gerakan Ahmadiyah pada

Page 112: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

101

tahun 1958. Ketetapan melepas PIRI pada waktu itu adalahtepat karena situasi dan kondisi sosial kemasyarakatan padawaktu itu justru meyebabkan PIRI dan Gerakan Ahmadiyahdapat lebih berkonsentrasi dalam tugas kewajibannya.Namun sejak Ketua Umum Gerakan Ahmadiyah Prof.dr.H Ahmad Muhammad, PIRI kemudian kembali lagidibawah naungan Gerakan Ahmadiyah. Pertimbangannyaadalah untuk menyatukan bahwa ‘Ruh’ PIRI adalah ajaranIslam yang telah ditajdid sehingga diputuskan oleh PB GAIbahwa PIRI adalah juga tempat Tjandradimuka, atautempat upaya kaderisasi, memberikan bekal bagi kecer-dasan bangsa. Hingga sekarang PIRI justru sebagai salahsatu tempat penggodogan kader-kader bagi kelang-sungansyiar Islam di Indonesia. Demikianlah sedikit taufan danbadai yang telah dialami oleh PIRI

5. Pimpinan PIRIPada waktu awal PIRI didirikan, beberapa tokoh-tokoh

dibidang pendidikan telah membantu PIRI. Tokoh-tokohpimpinan PIRI diantaranya adalah Djoyosugito, IbuKustirin Djoyosugito, Supratolo, Alimurni Partokusumodan Surono Citra Sancoko dan lain-lain. Sekarang iniPerguruan Islam Republik Indonesia dipimpin oleh DR.Ir. H Iwan Yusuf B Lelana, MSc

III. SILATURAHMI

1. Majelis taklimSeperti dimaklumi kegiatan majelis taklim ini di

masing-masing cabang Ahmadiyah tetap berlangsung, dan

Page 113: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

102

mungkin type diskusi dan metodenya berlainan, namunselalu tetap dilaksanakan dengan pedoman yang sama yaknipembahasan-pembahasan selalu berdasarkan Quran Sucidan mengenai pendalaman iman dan ilmu pengetahuanserta saling ingat mengingatkan. Kegiatan tersebut dapatberupa sebagai berikut:a. Rutine mingguan, tiap bakda Jum’atb. Rutine bulananc. Pengajian setiap memperingati Hari Besar Islamd. Kehadiran anggota di Majelis Taklim lain dan diskusie. Pengajian Tahunan

Pada kegiatan Pengajian Tahunan, kegiatan utamaadalah bersilaturahmi dan mendengarkan ceramah atausiraman rohani. Selain itu juga rapat kegiatan koordinasiPengurus, sumbangan spontanitas, dan juga bazaar,penjualan buku-buku Islam dsb-nya.

Kegiatan majelis taklim di daerah masing-masingselalu dianjurkan, dan seperti pada umumnya sebuahperkumpulan organisasi, ada yang mempunyai kegiatanyang ajeg, rutin dan mantap, namun ada juga daerah yangkeadaan kegiatannya menurun, bahkan mungkin ada jugadaerah yang tidak ada kegiatan. Akan tetapi, setiap individuatau anggota, atau simpatisan yang telah memahamipemikiran tajdid, pada umumnya akan memberikanpendapat atau informasi yang diketahuinya pada majelistaklim lain.

2. Pengajian TahunanSebelumnya kegiatan ini disebut Jalsah Salanah,

diadakan setiap tahun (Jalsah berasal dari kata Arab, Jaliza

Page 114: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

103

artinya duduk). Tempat untuk Pengajian berpindah-pindah.Pernah di Purwokerto, di Wonosobo, di Magelang, diYogyakarta dan juga di Kediri. Namun sejak tahun 1990hingga kini dengan pertimbangan beberapa hal, PengajianTahunan diselenggarakan di Yogyakarta.

Meskipun berdirinya Gerakan Ahmadiyah di Indonesiaatas upaya mandiri dan tidak ada bantuan dari AhmadiyahGerakan Penyiaran Islam, Lahore (AAII Lahore), namunexistensinya diakui dan bahkan selalu mendapat undangansetiap tahun untuk mengikuti Jalsah Internasional diLahore, Pakistan. Selain itu Amerika Serikat juga selalumenyelenggarakan pertemuan Jalzah tahunan dan selalumengundang perwakilan dari Indonesia untuk hadir. Selainitu, Gerakan Ahmadiyah Australia, Gerakan AhmadiyahSuriname, Gerakan Ahmadiyah Trinidad, GerakanAhmadiyah Belanda juga mengundang Indonesia dalampertemuan Jalzah tahunannya.

Alhamdulillah pada tanggal 24 September tahun 2003telah berhasil diselenggarakan kegiatan Seminar Inter-nasional di Gedung Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

3. MuktamarPada waktu awal didirikan, penyelenggaraan Mukta-

mar diadakan setiap tahun, namun kini diadakan setiap 5tahun sekali. Pada Muktamar diadakan pergantianpengurus dan juga kegiatan Pengajian Tahunan seperti yangbiasa dilakukan setiap tahun

4. Bai’atOleh karena Bai’at adalah untuk memperkuat bagi diri

Page 115: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

104

yang bersangkutan dalam melaksanakan perjuangan syiarIslam, perorangan yang menginginkan bai’at dapat segeramengajukan diri untuk bai’at. Biasanya bai’at dilaksanakansecara bersama pada waktu pertemuan Pengajian Tahunan,yang sejak tahun 1990 selalu diselenggarakan di Yogyakarta.Namun demikian, bai’at juga dapat segera dilaksanakankapan dan dimanapun atas permintaan yang bersangkutandan tanpa paksaan, dan dilaksanakan oleh seseorang yangdianggap memenuhi syarat untuk melaksanakan bai’at.Bai’at adalah penjaga iman.

IV. MUSLIMAT

1. Awal kegiatan muslimatDi balik keberhasilan seorang bapak dalam menjalan-

kan kewajiban hidup, serta peran dan peranannya dalamkehidupan didunia ini sesungguhnya kegiatannya sangatditunjang oleh pengorbanan yang tulus dari seorang isteri.Demikianlah juga sesungguhnya yang terjadi pada awal-awal kelahiran Gerakan Ahmadiyah. Seperti telahdimaklumi bahwa Djoyosugito yang pada waktu itu berusia40 tahun dan semangat untuk syiar Islam sedang memun-cak, apalagi waktu itu dibawah pemerintahan Belanda, tiba-tiba tersentak dengan adanya Maklumat dari PengurusBesar Muhammadiyah bertanggal 5 Juli 1928 No. 294.Djoyosugito yang pada waktu itu menjabat sebagai KetuaCabang Muhammadiyah di Purwokerto sangat terkejut dansangat susah, oleh karena mendapat berita dari Maklumattersebut yang dikirimkan ke semua Cabang Muham-madiyah.

Page 116: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

105

Pada saat-saat yang demikian kritis, Ny SumaryatiDjoyosugito, seorang yang berhati lembut namun tegasdalam prinsip, memberikan hiburan dengan kata-kata lhayo nggawe omah dewe wae to yang artinya ya kita buatrumah sendiri saja. Djoyosugito yang sedang meng-alami kesedihan yang luar biasa, kemudian menuruti sarandari isteri beliau. Apabila syiar Islam dengan pengertian-pengertian Islam yang ditajdid tidak boleh dilakukan,memang sebaiknya membuat sendiri rumah, atauorganisasi untuk syiar Islam. Dengan kata-kata sederhanadari seorang isteri, Djoyosugito dengan kawan-kawan yangmempunyai paham yang sama kemudian berhasil

mendirikan Gerakan Ahmadiyah. Inilah sesungguhnyaperjuangan muslimat pada waktu awal dalam upaya turutmenegakkan Kedaulatan Ilahi, untuk syiar Islam, men-junjung tinggi agama Islam melebihi dunia. Dan sepertidimaklumi, sesungguhnya hampir setiap isteri dari semuaanggota Gerakan Ahmadiyah selalu turut berkorban dalamupaya untuk syiar Islam.

Ibu Sumaryati Djoyosugito wafat pada tahun 1935 dandimakamkan di Malang. Dalam upaya untuk perjuanganIslam, Djoyosugito kemudian menikah dengan Ny Kustirin,seorang muridnya yang telah mem-punyai 3 orang puteri.Bersama dengan Ny. Kustirin Djoyosugito, syiar Islam terusdilaksanakan dan alham-dulillah pada tahun 1947, lahirlahPerguruan Islam Republik Indonesia (PIRI) di Yogyakartayang dipimpin oleh Ny Kustirin Djoyosugito. Ny. KustirinDjoyosugito wafat di Bandung 31 Mei 1986 dan kemudiandimakamkan di Yogya. Dari sejak beliau masih muda hinggaakhir hayatnya, dedikasi dan semangat syiar Islam sangat

Page 117: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

106

mengesankan dan memberikan contoh yang nyata kepadapara ibu-ibu muslimat yang lain.

2. Organisasi muslimatPeran muslimat dalam organisasi ditetapkan pertama

kali pada era tahun 1979 – 1984, sewaktu GerakanAhmadiyah dibawah kepemimpinan HM Bachroen. Adanyamuslimat dalam kepengurusan Gerakan Ahmadiyahdicantumkan secara resmi dan sebagai pengurusnya adalahIbu Harjosubroto, Ibu Kustirin Djoyosugito dan IbuMoerdiyah Basir. Pada Muktamar GAI pada tahun 1984,ditunjuklah pengurus muslimat yang baru dan sebagaiketua adalah Ibu. Moerdiyah Basir, wakil ketua adalah IbuSoeparjiah. Dengan semangat baru, terbitlah kemudianmajalah pertama muslimat yang diberi nama ‘JiwaKhatijah”. Kegiatan pengajian di cabang mulai bergerak.Kepengurusan muslimat ini berakhir pada tahun 1989, danpada Muktamar pada tahun 1989, sebagai Ketua muslimatpada periode 1989 – 1994 adalah Ibu Nani Perwoto.Kegiatan rutine pengajian tetap berjalan baik dan pada eraini diadakan Jalzah, atau khusus kegiatan untuk muslimatyang pertama kali. Era berikutnya, yakni pada periode 1994– 1999, sebagai ketua pengurus muslimat yang baru adalahIbu. Dra. Hartati Soediyono. Pada era inilah potensi-potensimuslimat mulai lebih berkembang maju, khususnya dengankreatifitas Ibu. Dra. Hartati Sudiyono yang telahmenyumbangkan lagu dan tembang. Bahkan Hymnemuslimat Gerakan Ahmadiyah adalah kreatifitas IbuHartati Sudiyono. Pada era 1999 – 2004 terpilihlah Ibu DraRahmani Prayoga sebagai Ketua. Pada era ini Ibu. Dra.

Page 118: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

107

Rahmani Prayoga telah menulis terjemahan bahasa Inggriskarya Muhammad Ali dan juga telah menyumbangkanbanyak karya tulis, serta visi dan misi dari muslimatdiberikan oleh beliau. Majalah Jiwa Khatijah kemudiandiupayakan terbit kembali dan diberi nama BuletinMuslimat. Pada era 2004 hingga kini, sebagai ketuamuslimat dipimpin oleh Ibu. Variny Mansyur Basuki.

V. KADERISASI

1. Kaderisasi di IndonesiaSejak awal, perjuangan GAI adalah syiar Islam, dan

pemikiran untuk penyelenggaraan kaderisasi selaludiutamakan. Pada tahun 1936, Moch. Hoesni berhasilmengumpulkan para mahasiswa untuk diskusi danmendalami Islam guna keperluan syiar Islam. Kegiatankaderisasi terus-menerus dilaksanakan hingga kini, namunmetode pelaksanaannya mengalami perkembangan. Isi danmaterinya sama: Quran, hadis, tarikh, yang berkembangmenjadi lebih khusus, sesuai dengan kebutuhan.

2. MagangPelaksanaan dengan sistem magang, yang dilaksana-

kan dengan cara mengikutsertakan seorang murid magangpada seorang mubaligh yang berperan sebagai bapaknya,sekaligus dianggap sebagai gurunya. Yang ikut magangtinggal ditempat guru atau mubaligh

3. Pengiriman mubalighUntuk dimaklumi bahwa pada awalnya yang menuntut

Page 119: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

108

ilmu untuk belajar Islam di Pakistan, semua yang dikirimadalah dari Muhammadiyah. Pada waktu itu GerakanAhmadiyah belum terbentuk. Pemikiran-pemikiranpembaharuan Islam yang diketengahkan oleh Mirza WaliAhmad Baig sangat diminati oleh tokoh-tokoh intelektualMuhammadiyah pada waktu itu, yakni antara tahun 1924 -1926. Mereka yang dikirim ke Lahore/Pakistan adalah:

1. Chaffie2. Machdoem3. Jundab4. Muhammad Sabitun5. Jumhan bin H. Ahmad Dahlan6. MaksumJundab yang berusia 20 tahun, sampai di Lahore tgl 3

Juli 1924 dan karena pelajaran di Lahore terlalu beratkemudian mohon izin untuk pulang ke Indonesia. Jundabkemudian pulang ke Jawa bersama dengan Maksum padatanggal 10 Februari 1925. Dengan pengaruh Ahmad Hasan,salah satu tokoh pendiri Persatuan Islam, Maksum menjadianggota Persatuan Islam. Namun beberapa puluh tahunkemudian Maksum bergabung dengan Darul Islam diSulawesi Selatan yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar.Muhammad Sabitun kemudian bergabung dengan BarisanTani Indonesia, dan Jumhan putera dari H. Ahmad Dahlandan Siti Walidah, yang lahir pada tahun 1905, kemudiannamanya berganti menjadi Erfan Dahlan. Setelahmenamatkan pelajaran selama 6 tahun di Lahore, kemudianErfan Dahlan bekerja sebagai muballigh di Thailand.Mengenai berita lebih lanjut dari Chaffie dan Machdoem,penulis belum mengetahui kelanjutannya.

Page 120: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

109

Setelah Ahmadiyah berbentuk Badan Hukum pada 4April 1930, yang pergi ke Lahore untuk belajar adalah:

1. Muhammad Irshad2. Sardiman3. Suyud Syurayudha4. Iskandar dan5. Yatimin Muhammad Irshad dan Suyud Syurayudha kini telah

wafat. Sardiman, sebagai mubaligh, guru agama di sekolahPIRI dan Ketua Cabang Gerakan Ahmadiyah Banjarnegara,Iskandar sebagai guru di SMA PIRI dan Yatimin sebagaimubaligh, yang juga menguasai bahasa Urdu dan kinimenetap di Yogyakarta. Undangan untuk mengirimmubaligh ke Lahore hingga kini juga terus ada, namunbelum ada pengiriman berikutnya.

VI. KEGIATAN PEMBANGUNAN MASJID dan LANGGAR

Selain pembangunan Masjid PIRI yang dilaksanakandi Baciro, juga Di Wonosobo; Binangun, di Sumber, jugadi Purwokerto, Kediri dan ada juga Langgar di Jakarta.

VII. ANGKATAN MUDA AHMADIYAH

Seperti dimaklumi bahwa Angkatan Muda AhmadiyahLahore pertama kali didirikan adalah pada 28 Februaritahun 1965 di Yogyakarta. Pada waktu itu sebagaipemrakarsa adalah Burhanuddin Sanityasa. Beliau sebagaiKetua AMAL di Yogyakarta dan Sekertaris adalah DjohanEffendi. Ide dari Yogyakarta yang diprakarsai oleh

Page 121: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

110

Burhanuddin Sanityasa kemudian ditangkap dan diperkuatoleh PB Gerakan Ahmadiyah. Pemikiran mendirikan AMALini kemudian di formulasikan oleh PB GAI sebagai wadahyang menampung kegiatan para Pemuda, atau AngkatanMuda Ahmadiyah Lahore, dan sebagai Ketua AMALPedoman Besar dan merangkap Ketua Jakarta adalahSoetjipto SH. Penetapan Sutjipto SH sebagai Ketua AMALPusat adalah pada tanggal 14 Maret 1965. Dan pada tanggalinilah kemudian ditetapkan awal berdirinya organisasiAngkatan Muda Ahmadiyah Lahore.

Kebangkitan pemuda tersebut dapat dimengerti olehkarena pada tahun 1965, suasana kehidupan beragamamengalami tantangan yang luar biasa dan hampir semuaormas yang beragama, khususnya agama Islam serentakbangkit untuk mengkonsolidasikan para anggota-anggotamudanya untuk mengatasi paham komunis.

Pelaksanaan Kaderisasi AMAL dilaksanakan langsungoleh Soedewo, Much Bachroen dan Muh Irshad. Kaderisasikepada segenap pemuda juga melalui Sunday MorningClass.

Dr. Sukasno sebagai Ketua Umum dan Drs. AbdulRozak sebagai Ketua Harian. Pada tahun 1994 nama AMALberubah menjadi AMAI. Dari semula bernama AngkatanMuda Ahmadiyah Lahore berubah menjadi Angkatan MudaAhmadiyah Indonesia.

Pada periode 1999 hingga 2004, dalam kepengurusanPedoman Besar Gerakan Ahmadiyah, sebagai FormaturPemuda untuk membentuk Angkatan Muda AhmadiyahIndonesia adalah Purwiyadi S Pd dan Sarim SembiringST, dan pada Muktamar tahun 1999, Sulardi Notopertomo,

Page 122: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

111

telah terpilih sebagai Ketua AMAI untuk periode 2004 -2009.

Demikianlah upaya dan hasil perjuangan GerakanAhmadiyah dalam syiar Islam. Ada hasilnya yang secarakwantitatif sehingga dapat diukur, namun banyak yangbersifat kwalitatif.

Gerakan syiar Islam yang berdiri sejak tahun 1928hingga tahun 2008 atau dalam kurun waktu 10 Windu, telahmengalami berbagai tempaan di masyarakat. Sejak masapenjajahan Belanda; masa Jepang berkuasa; masa PerangKemerdekaan; masa demokrasi parlementer; masa ordelama, atau demokrasi terpimpin; dan kemudian masa ordebaru dan terus hingga masa kini, alhamdulillah tetap dalamkeadaan baik dan selamat dalam upaya perjuangannyauntuk melayani Islam dengan sebaik-baiknya.[]

Page 123: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

112

A. PELUANG

Peluang untuk melaksanakan kegiatan demi tercapai-nya fathi Islam pada waktu sekarang ini sangat besar.Penerbitan, silaturahmi, surat menyurat, hubungan-hubungan komunikasi, dan tukar menukar informasi padaera sekarang ini sangat mudah, cepat dan lancar. Hal-halmengenai keinginan untuk mempelajari Islam, ataumempelajari apa saja sangat dimungkinkan. Dengan singkatbahwa peluang untuk melakukan syiar Islam sangat baik,apalagi dengan kecanggihan teknologi sekarang ini. Islamakan mencapai kemenangan tanpa merendahkan yang lain.Menang tanpo ngasorake. Islam akan agung dan mulia,apabila pemeluk Islam menunjukkan keindahan budipekerti yang tinggi. Seorang muslim harus berusaha untukmampu menjadi suri teladan; selalu saling ingat-mengingatkan; apabila berjanji harus ditepati. Denganbersikap selalu istiqomah, sabar dan tawakkal, insya Allahkehormatan dan kemuliaan segera terbabar keindahannya

B. KENDALA

I. ANCAMAN

Ancaman utama Gerakan Ahmadiyah adalahsyaithan, yang selalu berbisik-bisik dalam hati manusia.

BAB VIIPELUANG DAN KENDALA

Page 124: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

113

Upaya utama terhadap ancaman ini adalah selalu ingat-mengingatkan kepada anggota ahmadiyah agar selaluwaspada dan menghadapinya dengan sungguh-sungguh.Harus berupaya menjadi pemenang terhadap ancaman ini.Seperti dimaklumi bahwa syaithan ini dapat masuk kedalamhati manusia, dan kemudian dapat merubah manusiamenjadi dzalim, kejam, iri, benci, merusak dan segala halperbuatan maksiat atau perbuatan jahat, yang dapatberbentuk sebagai kejahatan yang sembunyi-sembunyi,misalnya fitnah, atau kejahatan yang terang-terangan.

Syaitan manifestasinya pada diri manusia adalahberupa sifat takabur. Tanda-tanda takabur pada waktu awaladalah ujub atau kekaguman seseorang pada dirinyasendiri, yang kemudian dapat menjadi sifat ria, yakni sifatyang ingin dipuji dalam semua perkara, ingin disanjung atauingin dihormati. Takabur dapat terjadi karena wajah yangelok rupawan, karena harta, karena pangkat, karena jabatanatau kedudukan, karena merasa berilmu, karena merasaibadahnya paling sempurna, karena keluarga besar,keluarga terhormat atau karena keluarga darah bangsawan.

Apalagi apabila syaitan bertemu dengan pemilik hawanafsu yang liar, yang tidak bisa dikendalikan. Hal ini pastiakan menimbulkan kedzaliman dan kerusakan yang sangatdahsyat.

Gerakan Ahmadiyah harus mewaspadai ancaman inikarena dapat menghancurkan Gerakan Ahmadiyah sendiri.Setiap ancaman syaitan apapun harus selalu diwaspadai,dan ajakan syaitan harus dilawan. Salah satu senjata adalahdzikir setiap saat, baik dalam hati, ucapan maupunperbuatan.

Page 125: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

114

II. TANTANGAN

Apakah yang menjadi tantangan selama 10 windu ini?Gerakan Ahmadiyah adalah pelayan Islam sehinggatantangan Gerakan Ahmadiyah pada prinsipnya samadengan tantangan yang dihadapi oleh Islam. Dari sejak awalwaktu turunnya Islam, hingga kini tantangan yang dihadapiIslam adalah juga tantangan yang dihadapi olehAhmadiyah.

Tantangan utama adalah hawa nafsu yang selalubergejolak. Kita harus mampu untuk menahan diri darigejolak hawa nafsu. Seperti dimaklumi bahwa hawa nafsuyang selalu diturut, hingga tidak mampu untuk dikendali-kan, adalah bermula dari sifat-sifat malas, sering menundapekerjaan, adanya hal-hal remeh yang disepelekan,meletakkan barang seenaknya dan ini kemudian akanberkembang menjadi sifat seenaknya sendiri, serakah maumenang sendiri, sewenang-wenang dan akhirnya menim-bulkan kedzaliman. Dan tidak terasa, hal-hal tersebutkemudian akhirnya akan dapat berkembang menjadikejahatan-kejahatan yang tak terbayangkan!

Manifestasi mengatasi tantangan adalah upaya untukmengatasi kebodohan, kemusyrikan, kemelaratan,kemiskinan, dan hal-hal yang telah menyebabkan manusiaatau harkat manusia menjadi terpuruk. Jawaban terhadaptantangan Islam adalah mengatasi kegelapan, ataumengatasi jahiliyah. Dalam kondisi kini, tepatnya adalahupaya pendidikan, untuk mencegah manusia agar tidakjatuh terpuruk menjadi manusia yang berjiwa binatang;agar manusia tidak nista, dan upaya ini harus diatasi dengan

Page 126: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

115

sekuat tenaga, baik dengan upaya moril maupun materiel.Seperti dimaklumi bahwa kebodohan dapat terjadi pada dirisendiri, dan juga dapat dari orang lain. Meskipun telahberdialog, atau berbeda dalam pemikiran, ataupunpelaksanaan suatu program, belum tentu seseorang akanmendapat titik temu dalam menyelesaikan permasalahan.Untuk menghadapi segala tantangan, senjata utama adalahdoa, dan kemudian memperkuat modal. Modal utama untukmenghadapi tantangan adalah kekuatan ilmu, kekuatanmoral, kekuatan bayyinah atau bukti, kekuatan kejujurandan selalu memegang teguh dalam memegang janji yangtelah diucapkan.

Dengan teguh serta kokoh dalam melaksanakankewajiban-kewajiban sebagai layaknya seorang muslim,yang beriman dan bertaqwa tinggi, insya Allah akanmemunculkan kekuatan fisik, kekuatan organisasi,kekuatan finansial dan juga kekuatan-kekuatan lain dariAllah SWT.

Dalam tarikh nabi, kita juga telah memaklumi bahwameskipun Nabi Muhammad adalah Rahmatan lil alamin,masih banyak juga yang menentang, bahkan Beliau diejekdan nabipun pernah dihina dengan sangat melewati batas.

III. GANGGUAN

Apakah yang dimaksud gangguan? Yang mengganggu,atau hal penting yang harus diwaspadai selama ini adalahhati yang bermuka dua, atau sifat munafik. Sepertidimaklumi bahwa tanda-tanda yang dapat dikenali selamaini adalah, kalau bicara dusta, kalau janji tidak ditepati,

Page 127: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

116

kalau diberi amanah khianat. Demikianlah, siapapun yangmempunyai sifat seperti ini pasti akan mengganggu,dimanapun juga mereka berada. Apakah didalam organisasiAhmadiyah atau diluar organisasi. Mengatasinya denganselalu meningkatkan kewaspadaan, berdoa dan mohonpertolongan kepada Allah SWT, agar selalu tekunberibadah, tabah dan tawakkal

IV. HAMBATAN

Hambatan dalam Gerakan Ahmadiyah adalah jugahambatan dalam syiar Islam, dan hambatan-hambatantersebut adalah:

1. Belum teratasinya dengan baik masalah kebodohan,kefasiqan, kemelaratan, dan kemiskinan padaumumnya. Juga selain itu adalah kuatnya hawa nafsumanusia yang umumnya masih lebih mementingkankeduniaan dari pada mementingkan hari akhir. Apalagiadanya syaitan yang telah berhasil mempengaruhimanusia yang lemah, yang kemudian menumbuhkansifat-sifat bangga diri terhadap hal-hal keduniawianyang tidak kekal ini. Pada kenyataannya, sifat ini masihbanyak melekat pada diri seseorang.

2. Selain hal tersebut, hambatan besar dalam syiar Islamyang dialami oleh Gerakan Ahmadiyah Indonesiaadalah adanya banyak ulama atau umat Islam yangbelum memahami Ahmadiyah secara utuh. Denganbelum memahami Ahmadiyah secara utuh timbulkesalahpahaman, dan kesalahpahaman yang paling

Page 128: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

117

besar dan paling menimbulkan masalah adalah adanyakeyakinan sebagian kelompok masyarakat yangmenganggap Mirza Ghulam Ahmad mengaku(mengklaim) bahwa dirinya adalah sebagai nabi. Danakibat dari kesalahpahaman tersebut sepertidimaklumi, adalah timbulnya dua kelompok dalamumat Islam yang saling berlawanan, yaitu: Pertama,adanya kelompok yang menganggap atau menuduhMirza Ghulam Ahmad adalah sebagai nabi palsu, danKedua, adalah adanya kelompok yang menganggapbahwa orang harus beriman kepadanya.Perlu diketahui bahwa kedua kelompok tersebut telahsalah dalam memahami pernyataan-pernyataan MirzaGhulam Ahmad sehingga menimbulkan kesalah-pahaman yang sangat tajam. Kesalahpahaman keduakelompok tersebut telah menimbulkan hambatan yangsangat besar dalam kegiatan syiar Islam, yaknitimbulnya dikhotomi antara Islam dan Ahmadiyah.Menghilangkan adanya dikhotomi antara Islam danAhmadiyah di masyarakat, atau menjelaskan Ahma-diyah secara utuh adalah salah satu tugas yang muliadari para cendekiawan muslim, ulama, muballigh, atausiapapun yang mempunyai rasa tanggung jawab yangbesar dalam upaya-upaya untuk syiar Islam

Note1. Di samping terdapat dua kelompok yang sangat

bertentangan tersebut terdapat kelompok yangmengakui keberadaan Mirza Ghulam Ahmad, namuntidak menganggap bahwa dirinya sebagai seorang nabi.

Page 129: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

118

Keberadaan Mirza Ghulam Ahmad adalah sebagaiorang biasa dengan segala keterbatasan dan kekurang-annya, dan diakui bahwa beliau telah membuat banyakpernyataan. Siapapun atau kelompok manapun dengansendirinya dapat mempelajari pernyataan-pernyataan-nya. Kelompok tersebut adalah yang telah bergabungdan berjuang untuk syiar Islam di Gerakan Ahmadiyah;simpatisan dan juga kaum muslimin yang telahmemahami Ahmadiyah secara utuh. Mereka inilahyang telah memahami bahwa sesungguhnya tidak adadikhotomi antara Islam dan Gerakan Ahmadiyah.Gerakan Ahmadiyah adalah salah satu organisasigerakan syiar Islam. Salah satu anggota dalam keluargabesar ummat Islam di dunia ini

2. Dengan masih adanya sebagian masyarakat yangberpikiran adanya dikhotomi antara Islam danAhmadiyah, jelas hal ini juga menjadi hambatan yangnyata dalam syiar Islam. Kepada masyarakat yangmempunyai pemikiran dikhotomi seperti ini, agarmereka diupayakan secara terus menerus untuk selalumendapatkan informasi yang tepat. Selain itu juga kitasebaiknya selalu berdoa dan memohon agar Allah SWTmemberikan hidayah dan izin-Nya, agar timbulpencerahan pada mereka, mengingat Firman Allah sbb.Dan barang siapa buta di dunia ini, ia akan buta diAkhirat, dan semakin menyimpang dari jalan (QS 17:72)

3. Hendaklah juga dimaklumi bahwa ada kelompok lainyang tidak mengetahui Gerakan Ahmadiyah, atau tidakpeduli dengan misi Gerakan Ahmadiyah. Hal ini adalah

Page 130: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

119

wajar sepanjang saling menghormati dan salingmengerti, tentu tidak akan menjadi hambatan dalamkegiatan misi syiar Islam.

Kemudian, marilah kita renungkan sejenak firmanAllah sbb.

Dan janganlah mengikuti apa yang engkau takmempunyai pengetahuan tentang itu. Sesungguhnyapendengaran dan penglihatan dan hati, semua ituakan diminta pertanggungjawabannya (QS 17:34)

Alhamdulillahi rabbil al amin, sedikit demi sedikit,misi, maksud dan tujuan Gerakan Ahmadiyah Indonesiadalam syiar Islam akhirnya dapat dipahami masyarakat.[]

Page 131: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

120

Dalam 10 Windu ini, Gerakan Ahmadiyah melaksana-kan 5 prinsip dasar untuk mencapai Fathi Islam, yakni 1.Kegiatan penerbitan buku, 2. Penerbitan brosur-brosur, 3.Silaturahmi, 4. Surat menyurat dan 5. Bai’at. Pelaksanaan-nya dengan 6 pedoman misi perjuangan yakni:1. Tujuan hidup kita adalah mensyiarkan agama Islam

The aim of our lives is the propagation of Islam2. Mengorbankan diri dan harta milik pribadi demi

tujuan iniTo make sacrifices of one’s person and posse-sions for this end

3. Mempelajari Islam dan sejarahnya, dan jugakeyakinan-keyakinan lainnyaTo learn about Islam and its history, andabout other faiths

4. Mengikuti ajaran syariat Islam dan menghormatilembaga-lembaga Islam lainnyaTo follow the teachings of Islam and respectits institutions

5. Memperlihatkan toleransi dan berlapang dada dalampenyiaran Islam, dan mencintai kaum muslimTo show tolerance and broad-mindedness inthe propagation of Islam, and to have love forMuslims

6. Menghormati dan memuliakan pelayanan IslamTo respect and honour the service of Islam

BAB VIIIRANGKUMAN

Page 132: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

121

Maka setelah mengamati sejarah kegiatan selama 10windu Gerakan Ahmadiyah kiranya dapat dirangkumsebagai berikut:

A. KEGIATAN PENERBITAN

Jalan kemenangan Islam, prinsip dasar yangdigariskan mujaddid no. 1 adalah penerbitan buku dan yangno.2 adalah penerbitan brosur. Buku-buku yang utamaterbit adalah Quran Suci, dan telah berhasil diterbitkandalam 3 bahasa, bahasa Belanda, Indonesia dan Jawa.Selain itu buku Islamologi, Kitab Hadis Pegangan danratusan judul buku lainnya juga telah berhasil diterbitkan.

Pada windu I dan II, kegiatan utama Gerakan Ahma-diyah adalah penerbitan buku. Pada windu III, IV, dan Vpraktis kegiatan ini tidak berjalan wajar, dan baru padaWindu VI mulai tampak kegiatan penerbitan yangmenonjol, yang berjalan terus hingga Windu X

B. KEGIATAN SILATURAHMI

Jalan kemenangan Islam yang digariskan mujaddid no.4 dan no. 5 adalah Silaturahmi dan Surat menyurat.Kegiatan ini direfleksikan dengan berdirinya PerguruanIslam Republik Indonesia, dan juga kegiatan pengajian.Kegiatan yang mula-mula hanya pengajian setempat hinggakemudian terlaksananya Pengajian Tahunan dan bahkanhingga terselenggaranya Seminar Internasional pada tahun2003. Dalam kegiatan silaturahmi, selain mendirikan PIRI,yang sangat penting adalah penyelenggaraan kaderisasi.

Page 133: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

122

Seperti dimaklumi kegiatan kaderisasi ini sesungguhnyaadalah prioritas utama dari Gerakan Ahmadiyah, olehkarena tujuan utama Gerakan Ahmadiyah adalah syiarIslam, atau dakwah dengan mengenalkan pengertian Islamyang dapat menjawab segala macam tantangan zaman,khususnya di alam pluralisme, pada zaman akhir ini.Gerakan Ahmadiyah hanyalah pelayan Islam danberkeinginan agar umat Islam mempunyai kualitas imandan taqwa yang betul-betul tinggi, meningkat kecerdasan-nya dan meningkat pula harkat dan martabat kemanusiaan-nya.

Kegiatan silaturahmi sangat intensif pada Windu I danII, namun menurun pada Windu III. Pada masa Windu III,banyak tokoh Ahmadiyah bergaul dengan kaum intelektualIslam bergerak dan berjuang bersama-sama menujuperjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada Windu IV,semangat untuk mendirikan pondok PIRI timbul danberdirilah PIRI pada tahun 1947. Pada Windu V, kegiatanPIRI lebih berkembang dibanding dengan kegiatan GerakanAhmadiyah. Pada Windu VIdan VII, PIRI telah menyusunbuku-buku yang dipelopori KH S. Ali Yasir. Nampaknyakegiatan PIRI dan Gerakan Ahmadiyah mulai seimbang danbersenyawa kembali dalam melaksanakan syiar Islam, sejakera kepemimpinan Prof.dr. Ahmad Muhammad.

Kegiatan kaderisasi yang sejak awal menjadi pemikirandari Djoyosugito dan Moch. Husni, kemudian terus tetapdilanjutkan oleh Muh. Irshad dan Soedewo. Oleh karenacita-cita Djoyosugito yang menginginkan berdirinya PondokPIRI belum terlaksana, kegiatan kaderisasi dilaksanakanmelalui diskusi dan ceramah. Pada Windu VI dan VII,

Page 134: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

123

kaderisasi dilaksanakan melalui pendidikan anak asuh yangdiprakarsai oleh KH S. Ali Yasir. Kemudian kaderisasi jugadiberikan kepada para guru PIRI yang berpotensi memberibekal untuk siswa PIRI dalam mengenalkan Islam yangditajdid, atau Islam dengan pengertian-pengertian yangmampu untuk menjawab tantangan-tantangan zaman. Padaera kepemimpinan Prof. Ir. F. Ahmadi Djayasugita ini,mulai pada tahun pelajaran 2007-2008 telah berhasildiadakan Quranisasi kepada para siswa PIRI. Kepada setiapsiswa PIRI diberi bekal Quran Suci sehingga setelah lulusdari PIRI, sangat diharapkan Quran yang diperkenalkankepada siswa sewaktu menjadi siswa PIRI akan tetap di-tekuni hingga akhir hayatnya nanti. Selain itu, Pakistan jugaselalu terbuka dan menyediakan tempat, atau mengundangcalon muballigh dari Indonesia yang memenuhi syaratuntuk dapat dididik di Lahore.

C. BAI’AT

Seperti dimaklumi bahwa bai’at adalah metode, atauupaya jalan kemenangan Islam yang ke-5 atau yang terakhir.Sebaiknya bai’at dilaksanakan pada seseorang yang telahmatang, yakni setelah kurang lebih berusia 40 tahun. Atauyang bersangkutan telah sungguh-sungguh matang, olehkarena telah mempelajari buku, atau brosur-brosur yangditerbitkan oleh Gerakan Ahmadiyah. Diskusi yang sempatdiselenggarakan melalui silaturahmi-silaturahmi sangatpenting. Bahkan kalau perlu dilanjutkan dengan suratmenyurat, gunanya selain mempererat ukhuwah Islamiyah,juga untuk meningkatkan wawasan dan keyakinan dalam

Page 135: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

124

mendalami agama Islam. Pada waktu sekarang ini yangpopuler, murah dan cepat adalah dengan melalui email.Setelah seseorang memahami dan mengerti prinsip-prinsipperjuangan syiar Islam, baru kemudian seseorang diper-silahkan bai’at. Itupun kalau sesuai dengan hati nuraninya.Kalau memang tidak ada panggilan hati nurani, daripadabai’at tidak sungguh-sungguh, sebaiknya tidak usah bai’at.Seseorang sebaiknya bai’at pada usia sekitar 40 tahun,namun apabila ada panggilan yang kuat pada usia muda,dapat saja dilaksanakan. Bai’at selalu dilaksanakan atasdasar permintaan yang bersangkutan. Tidak ada paksaandalam agama.

D. PENGARUH DI MASYARAKAT

Pemahaman Islam dengan melalui jalan apapun, insyaAllah akan membentuk seseorang menjadi seorang yangbebas, merdeka, bertanggungjawab, dan mencintai per-damaian. Apabila kemudian yang bersangkutan membacabuku-buku yang diterbitkan Gerakan Ahmadiyah, insyaAllah akan bertambah mencintai Islam dan diharapkandirinya akan mampu untuk mengolah dirinya sendirimenjadi seseorang yang mampu menemukan apinya Islam.Dengan bekal memperoleh apinya Islam, seseorang insyaAllah akan mampu menjelaskan Islam dengan baik, secaraobyektif, normatif dan rasional. Dan dengan demikian tepatsekali pendapat Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain bahwaGerakan Ahmadiyah juga mempunyai pengaruh yang besarpada para intelektual di Jawa pada waktu awal kedatangan-nya di Yogyakarta. Selain itu pemikirannya mengenai Islam

Page 136: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

125

juga telah mempunyai pengaruh yang besar di lingkunganPerguruan Tinggi, dan bahkan juga para pemikir nonmuslim, yang berlangsung sejak tahun 1900 hingga kini.

Seperti dimaklumi bahwa sejak awal didirikan padatahun 1928, dan kemudian menjelang ProklamasiKemerdekaan Indonesia 1945, atau selama Windu I danWindu II, pemahaman mengenai pembaharuan Islam ataupemikiran-pemikiran maju mengenai Islam telah banyakdipahami oleh para aktivis atau para eksponen pimpinanbangsa pada waktu itu. Secara tidak terasa, alam pemikirandan diskusi yang berkembang dari para santri, dan hampirseluruh kelompok bangsa telah bersatu padu dalammengupayakan kemerdekaan Indonesia dari cengkeramanBelanda. Masyarakat tidak mempedulikan perbedaanapapun. Tujuan utama adalah upaya untuk merdeka, bebasdari segala bentuk penjajahan, atau tepatnya dalam upayauntuk menegakkan Dinul-Haq atau kebenaran, dalamrangka untuk menuju keadilan dan kemajuan bagi segenaprakyat Indonesia.

Alhamdulillah pada waktu itu kelompok intelektualtelah mereguk pemahaman Islam melalui De Heilige Qurandan De Religie van den Islam sehingga buku-buku tersebutturut membantu para eksponen pimpinan bangsa dalambersikap maupun bertindak. Sejak dari awal, HOS Tjokro-aminoto, seorang tokoh yang sangat disegani dan jugapenggerak organisasi yang ulung, selalu menganjurkan agarbuku-buku dari Ahmadiyah centrum Lahore menjadireferensi bacaan untuk para santri. Bahkan beliau sendirimenerjemahkan Quran Suci ke dalam bahasa Indonesia.Selain itu beliau juga menerjemahkan buku Da’watoel

Page 137: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

126

Amal, buku karangan Muhammad Ali. Memang pada waktuitu H. Agus Salim sudah khawatir bahwa pendekatanpemikiran-pemikiran Islam dari Ahmadiyah centrumLahore, meskipun bagus namun memerlukan waktu untukdapat dipahami oleh para santri pada waktu itu. Selain HOSTjokroaminoto, Moeh Hoesni yang menjabat sebagai SekjenMuhammadiyah pada waktu itu juga telah menyusun bukudengan judul Nabi Yesus Tidak Mati Di Atas Kayu Palang.Tertulis bahwa buku diterbitkan oleh Mirza Wali AhmadBaig dan dicetak oleh Percetakan Muhammadiyah, Yogya-karta. Menurut penuturan Jalaluddin (putera MuhammadIrshad), Muhammad Irshad telah memberikan penjelasanbahwa HOS Tjokroaminoto, yang pernah menjadi guruBung Karno, Presiden Pertama Republik Indonesia, adalahseorang Ahmadiyah centrum Lahore yang pertama di Indo-nesia. Beliau telah menganut paham Ahmadiyah, bahkansebelum Mirza Wali Ahmad Baig dan Maulana Ahmaddatang ke Indonesia.

Dari sejak awal Quran Fonds didirikan, yang banyakmenyokong kegiatannya sebagian besar adalah para intelek-tual muda didikan Barat. Mereka inilah sesungguhnya yangjuga telah turut meletakkan dasar-dasar kehidupan ber-negara, dan kita semua memaklumi bahwa berkat diawalipara eksponen yang berpikiran obyektif, normatif danrasionil, perkembangan bangsa Indonesia dalam menujukemerdekaan sangat berhasil. Bahkan boleh dapatdikatakan, Indonesia adalah sebagai pelopor kemerdekaanbagi negara-negara lainnya di Asia Tenggara dan bahkandi lingkungan Asia Afrika. Sadar atau tidak sadar, sengajaatau tidak sengaja, pengaruh budaya pemikiran Islam

Page 138: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

127

Gerakan Ahmadiyah di Indonesia telah banyak meresap kedalam pemikiran para intelektual di Jawa, yang kemudianmenyebar ke seluruh Indonesia.

Sesungguhnya, oleh karena banyaknya murid HOSTjokroaminoto yang menjadi pejabat, dan juga mengingatperanan beliau bersama H. Agus Salim dari sejak meng-gerakkan Sarekat Islam pada masa awal abad ke-20, dapatdikatakan bahwa apabila Soekarno-Hatta telah dimaklumisebagai bapak Proklamator Republik Indonesia, makakiranya tepat dan pantas apabila disebutkan bahwa HOSTjokroaminoto dan H. Agus Salim adalah bapak Kebang-kitan Islam yang berpikiran moderat di Indonesia. Dari awalproklamasi kemerdekaan Indonesia hingga sekitar tahun1965, kepemimpinan Bung Karno telah nyata menyumbang-kan pemikiran-pemikiran Islam yang moderat, yang jugadimiliki oleh para pemimpin Indonesia yang lain. Hal inibisa dipahami oleh karena Bung Karno juga mendapatpemahaman Islam di antaranya dari HOS Tjokroaminoto,dan khususnya dari buku yang ditulis oleh muballighKhawaja Kamaluddin. Kita harus menghormati Bung Karnodengan pandangan beliau yang obyektif, jujur dan berani.Beliau sampai dua kali menyampaikan terima kasihnyakepada Ahmadiyah atas faedah dan penerangan-penerang-an, yang diperolehnya dari tulisan-tulisan yang diterbitkanAhmadiyah yang sifatnya rasionil, modern, broadmindeddan logis. Di antara tulisan-tulisan itu ada satu, yaitu bukuHet Evangelie van de Daad, yang beliau sebut brilliant, ber-faedah sekali bagi semua orang Islam. Ciri-ciri Ahmadiyahyang disetujui Bung Karno adalah rasionalisme, kelebaranpandangan (broadmindedness), modernisme, hati-hati

Page 139: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

128

terhadap hadis, selalu mendahulukan Quran dan usahanyamenjadikan Islam dapat diterima dengan secara sistematis.Tulisan Bung Karno terdapat Dalam buku Di Bawah BenderaRevolusi jilid I tahun 1963 halaman 345-346. MasyarakatIslam yang tidak sektarian, yang berkembang di Indonesiaboleh dikatakan berawal dari para pemikir Islam yangmoderat.

Alhamdulillah bahwa kini, banyak pejabat atau ulamaatau para kaum terpelajar yang berpikiran moderat yangturut memberikan warna Islam di Indonesia. Di antaratokoh-tokoh pemimpin dan pemikir yang menyumbangkanpemikiran Islam moderat di antaranya adalah Muh. Natsir,Prof. Dr. Nurkholis Majid, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat,Prof. Dr. Azyumardi Azra, Ir. Ary Ginanjar Agustian, Prof.Dr. Amien Rais, Prof. Dr. Amien Abdullah, Dr. Abdur-rahman Wahid, Prof. DR. Dr. H Makmuri Mukhlas, Prof.Dr. KH Aqiel Sieradj, Dr. Tarmizi Taher, Prof. Dr.Jalaluddin Rahmat, Dr. Muhammad Syafei Antonio MEC,Ir. Imaduddin, Abu Sangkan, KH Zainuddin MZ, BJ Habibiedan masih banyak lagi cendekiawan muslim lainnya, yangtidak mungkin disebutkan satu persatu. Para pemimpinatau pemikir Islam inilah yang sesungguhnya telah banyakmenyumbangkan nilai-nilai pemikiran Islam yang sangatpositif dan yang diharapkan tumbuh mewarnai kehidupanmasyarakat umum di Indonesia. Alhamdulillah bahwabanyak buah pemikiran mereka telah berhasil mengisinegara Indonesia dengan keindahan Islam. Mereka itulahyang banyak sekali jasa-jasanya, yang telah turut memun-culkan Islam yang Rahmatan lil alamin di Indonesia.

Demikianlah, dan kemudian mudah dapat dipahami

Page 140: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

129

bahwa yang mewarnai kehidupan Islam di Indonesia, atauIslam yang tumbuh di Indonesia bukanlah Islam sektarianatau Islam fundamental, akan tetapi adalah Islam yangkonstitusional, Islam yang fithrah, Islam yang Rahmatanlil alamin. Dan alhamdulillah, bahwa sumbangan pemikiranuntuk kemajuan Islam, di antaranya juga melalui penulisanpemikiran Islam dari buku-buku yang awalnya diterbitkanoleh Gerakan Ahmadiyah Indonesia centrum Lahore, yangnamanya kemudian dikenal dengan Gerakan AhmadiyahIndonesia, atau cukup disebut dengan Gerakan Ahmadiyah.Islam yang dikenalkan adalah Islam yang memberi nuansaspiritual yang sejuk menenteramkan, sekaligus mampumenghadapi tantangan masa kini dan selalu berpegangkepada Quran Suci dan Sunnah Nabi Muhammad saw. Danalhamdulillah hingga kini Indonesia dikenal sebagai NegaraKesatuan yang aman dan tidak ada pertikaian antar sekta-rian.

Harapan kita semoga segala aktivitas kegiatan hanyabertujuan untuk kepentingan dan kemajuan bagi seluruhumat manusia agar tetap dalam shiratal-mustaqim, untukmenuju falah, menuju kebahagiaan sejati, menujupengabdian kepada Allah SWT.

Dengan kemauan kuat dan kerja keras yang sungguh-sungguh dari kita semua, insya Allah bersatunya umat Islamsedunia dapat dimulai secara nyata dari Indonesia.

E. PERBANDINGAN DENGAN SYIAR LAIN

Masyarakat Islam yang tumbuh di Indonesia sekarangini, selain benihnya ditanam oleh pedagang-pedagang dari

Page 141: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

130

Arab dan dari India, yang mereka memang adalah seorangmubaligh, dan atau pedagang yang beragama Islam, namunjangan dilupakan bahwa bibit Islam juga telah ditanam olehkedatangan muslim dari China. Seperti dimaklumi bahwapada tahun 1413, kepulauan nusantara ini telah didatangioleh puluhan armada dan sekitar 28.000 tentara China, dibawah pimpinan Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming.Mereka telah berkunjung ke Surabaya, Semarang, Jakarta,Palembang dan Aceh. Dalam catatan, riwayat kegiatanperjalanan muhibah dakwahnya telah dilaksanakan hinggatujuh kali.

Perjalanannya mengunjungi wilayah Asia Tenggara,meliputi daerah Champa, Indonesia, Malaka, Thailand, dankemudian ke Ceylon, Afrika dan Arab. Setelah kedatanganLaksamana Cheng Ho, Islam di Jawa berkembang menye-bar sesuai dengan budaya-budaya setempat melalui usahadakwah Wali Sanga.

Laksamana Cheng Ho telah memprakarsai kunjunganatau silaturahmi untuk menciptakan perdamaian padasemua kerajaan-kerajaan yang dikunjunginya. Kerajaanyang dikunjunginya diberi barang, atau hadiah-hadiahbarang porselin dari China, mengadakan kegiatan muhibah,bersilaturahmi antar bangsa, kegiatan budaya, pengobatan,dan juga kegiatan lain-lainnya. Dalam riwayat bahkanCheng Ho telah pernah melerai dan berusaha mendamaikankerajaan-kerajaan yang saling bermusuhan.

Keteladanan Nabi Muhammad saw sewaktu berjuangdengan menunjukkan sifat keagungan, kemuliaan dankeperkasaannya seperti di Madinah, dapat dikatakan telahdiupayakan diteladani dan dilaksanakan oleh Laksamana

Page 142: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

131

Cheng Ho. Beliau telah berusaha berdakwah denganmenunjukkan sifat Nabi Muhammad waktu nabi berjuangdi Madinah. Berjuang dengan mengutamakan sifat jalali.

Berbeda dengan Laksamana Cheng Ho, kedatanganMirza Wali Ahmad Baig adalah dengan menunjukkan sifatjamali, yakni sifat keindahan Islam yang dipunyai olehNabi Muhammad Rasulullah saw sewaktu Nabi berjuangdi Mekkah. Mirza Wali Ahmad Baig berdakwah denganmenunjukkan keindahan Islam, mencontoh budi pekertiRasulullah saw, yang menunjukkan sifat Ahmad, yakni sifatjamali. Segala penghinaan, pengusiran, serta perlakuankasar atau ketidakpercayaan masyarakat jahiliyah kepadanabi, dihadapi dengan kesabaran, cinta dan kasih sayang.Meskipun mendapat cercaan atau cacian dalam masyarakat,Nabi Muhammad yang mempunyai sifat jamali ini tetapteguh dan kokoh imannya.

Apabila direnungkan sejenak, pembawa sifat jamalipada masa kini juga selalu mendapat ujian. Namun,meskipun mendapat cercaan atau hinaan, alhamdulillahmasih tetap berani untuk memberikan bukti-buktikebenaran Islam; terutama apabila Islam mendapatserangan atau fitnah yang keji dari para pembenci Islam.

Demikianlah bahwa Laksamana Cheng Ho dengankeperkasaannya dapat dikatakan telah berdakwah, atauberusaha berbuat baik dengan menunjukkan sifatkeagungannya, kejayaannya, atau kebesaran dan kemulia-annya, dalam berupaya mencontoh sifat jalali, atauKeagungan, Kemuliaan dan Keperkasaan yang ada pada diriNabi Muhammad saw.

Page 143: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

132

Demikian juga kedatangan muballigh Mirza WaliAhmad Baig dan Maulana Ahmad, yang semula menanam-kan benih Islam di Yogyakarta, dengan mencontoh sifatjamali, yang ada pada diri Nabi Muhammad saw, yakniKehalusan, Keelokan dan Keindahan, alhamdulillahkemudian mampu melahirkan dan menumbuhkan GerakanAhmadiyah Indonesia. Organisasi ini kemudian tumbuhmenjadi organisasi yang bertaraf Internasional dan mampumenyelenggarakan Kegiatan Seminar Internasional ditahun2003 di Yogyakarta.

Peristiwa kedatangan Laksamana Cheng Ho dankedatangan Mirza Wali Ahmad Baig adalah bukti bahwakebesaran Islam yang diperlihatkan oleh Cheng Ho, danjuga yang telah diperlihatkan oleh Mirza Wali Ahmad Baigadalah melalui perdamaian.

Hal-hal tersebut adalah sedikit gambaran Islam yangberkembang dan yang sekarang ini sedang bangkit diIndonesia. Dan seperti dimaklumi, kini Indonesia telahmenjadi Negara Pancasila.

Potensi Islam yang luar biasa di Indonesia ini padasuatu ketika nanti, cepat atau lambat pasti akan mengkristaldan akan menunjukkan kekuatan yang luar biasa dalampercaturan di dunia Internasional. Ada beberapa tokohmuslim dunia dan juga beberapa negara yang mengharap-kan agar Indonesia bangkit kembali sebagai pelopor sepertipada waktu Indonesia mampu menggetarkan dunia dengankeberhasilannya menyelenggarakan Konperensi Asia Afrikadi Bandung beberapa puluh tahun yang lalu.[]

Page 144: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

133

Demikianlah gambaran yang dapat kami sajikanmengenai Pergerakan Islam Gerakan Ahmadiyah Indonesia,yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1928, dan yangkemudian mengajukan diri untuk berbentuk hukum padatanggal 28 September 1929, dan akhirnya pada tanggal 4April 1930 tercatat sebagai Badan Hukum yang telah diakuioleh Pemerintah pada waktu itu. Benih Islam yang ditanamoleh Gerakan Ahmadiyah Indonesia sedikit demi sedikittelah mampu berkembang dengan baik di Indonesia.

Pengaruh keindahan Islam Gerakan Ahmadiyah yangdisajikan di masyarakat diibaratkan seperti larutnya garamdalam air, tidak tampak secara nyata. Pemahaman mengenaiIslam ke seluruh dunia yang disampaikan dengan sifat-sifatAhmad, atau keindahan budi pekerti, selalu terus menerusdiupayakan. Dan syukur alhamdulillah, kini GerakanAhmadiyah Indonesia selalu mendapat undangan dalamkegiatan-kegiatan internasional, khususnya kegiatan SyiarIslam di seluruh dunia, yang dilaksanakan oleh AhmadiyahGerakan Penyiaran Islam Internasional yang pusatnya diLahore, Pakistan. Segala kegiatannya hanya khusus untuksyiar Islam.

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan yangmenyeru kepada kebaikan, dan menyuruh berbuatbenar dan melarang berbuat salah. Dan merekaitulah orang yang beruntung (QS 3:104)

BAB VIIIPENUTUP

Page 145: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

134

Secara khusus dan spesifik, Gerakan AhmadiyahIndonesia selalu berjuang untuk membela dan memper-tahankan Islam, menegakkan Kalimah Syahadat khususnyadalam menjawab segala tantangan di zaman akhir ini.

Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah ialahIslam (QS 3:19)

Mungkin gerakannya dapat disetarakan dengangerakan syiar Islam yang dilaksanakan oleh para wali,mensyiarkan Islam dengan cinta dan kasih sayang,menghormati budaya setempat, sehingga lama kelamaanmasyarakat mempunyai nilai-nilai Islami.

Gerakan Ahmadiyah dapat dikatakan hanyalah sebagaihamba Allah, berkenaan dengan pernyataan Hazrat MirzaGhulam Ahmad:

Hendaklah diketahui! Bahwa kami tidak mendak-wahkan apa-apa selain mendakwahkan sebagaipelayan Islam (Al-Hakam, 17 Agustus 1899)

Dan misi yang terpenting adalah sebagai pembunuhsifat-sifat Dajjal, sifat penipu atau pembohong. Selalu siapuntuk membuang segala kotoran, selalu siap untukmelawan segala fitnah yang dihembus-hembuskan kepadaIslam, di zaman akhir ini.

Kemudian, sekali lagi perlu diutarakan di sini bahwapenulisan naskah mengenai Dasa Windu Gerakan Ahma-diyah Indonesia ini sangat singkat. Masih banyak tokohyang belum diketengahkan secara utuh dan juga kegiatan

Page 146: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

135

atau kiprah dari Gerakan Ahmadiyah Indonesia yang belummampu dikemukakan semua secara lengkap.

Penulis sangat hormat kepada para anggota, baik tokohmuda dan juga para tokoh sepuh di Gerakan Ahmadiyahyang kebanyakan bersikap sangat rendah hati dan selaluberjuang keras serta berdoa untuk kemajuan Islam, danjuga tidak pernah ada keinginan pribadi untuk menonjolkandiri.

Harapan kami, semoga buku mengenai Dasa WinduGerakan Ahmadiyah Indonesia ini kiranya cukup untukmemberikan sedikit gambaran mengenai Kiprah GerakanAhmadiyah Indonesia dalam kurun waktu Dasa Windu, daritanggal 10 Desember 1928 hingga 10 Desember 2008.

Akhirul kalam, dengan segala keterbatasan, kekhilafandan segala kekurangan dalam penulisan naskah ini yangpasti selalu ada, penulis mohon maaf.

Yogyakarta, 10 November 2008

Nanang RI Iskandar

Page 147: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

136

ACUANKEPUSTAKAAN

1. Al Quran2. 100 tahun Ahmadiyah, 60 tahun Gerakan Ahmadiyah

Indonesia, Editor S. Ali Yasir dan Drs. Yatimin AS,1989

3. Laporan Penelitian Keagamaan Potensi OrganisasiKeagamaan Buku I (Ahmadiyah Lahore), DepartemenAgama , Badan Penelitian dan Pengembangan Agama,Proyek Penelitian Keagamaan Departemen Agama,Tahun Anggaran 1984/1985

4. Raden Ngabehi Haji Minhadjurrahman Djojosugito(Studi tentang Pemikiran dan Perjuangannya),Skripsi diajukan oleh Arif Sarjito, guna memenuhisebahagian syarat memperoleh Gelar Kesarjanaandalam Ilmu Perbandingan Agama, Fakultas Ushu-luddin, Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga,Yogyakarta, 1994

5. Pengantar Pembaharuan Dalam Islam, S. Ali Yasir,PIRI, 1982

6. Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, Prof. Dr. IskandarZulkarnain, September 2005

7. The Lahore Ahmadiyya Movement Blog8. The rupture between the Muhammadiyah and the

Ahmadiyya, Herman L. Beck, Faculty of Theology,Tilburg University, THE NETHERLANDS, 2007

9. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Rasulullahsaw, KH Munawar Khalil, cetakan ke 6, 1993

Page 148: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

137

10. Dr. Noman MalikPersonal Communication

11. Ny. Siti Aisyah Iswari binti DjoyosugitoPersonal Communication

12. Arsip-arsip yang ada13. dan buku-buku lainnya

Page 149: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

138

LAMPIRAN 1 :Tafsir Lambang GAI

LAMBANG GAI

ebagaimana dimaklumi bahwa lambang atau simboladalah penting sekali bagi suatu Gerakan. Karenadalam lambang itu tersirat jati diri suatu gerakan,sehingga dapat dikenali oleh pihak lain. Dalamlambang terdapat gambar atau lukisan kalimat yangpenuh makna. Lambang Gerakan Ahmadiyah Lahore ter-diri dari enam komponen, yaitu:1. Tulisan lafal Allah dengan huruf Arab, warna

kuning emas.2. Sinar yang memancar dari lafal Allah, warna

kuning emas sebanyak 28 buah, yang memanjangsebanyak 12 buah menjulur ke luar menerjanglafal innaddiina ‘indallaahil-islaam.

3. lafal ayat dengan huruf Arab, berwarna kuning emas,bunyinya “innaddiina ‘indallaahil-islaam”.

4. Kitab Suci Alquran terbuka yang bergaris 10(masing-masing lima garis) di bawah lafal Allah.

5. Latar belakang hijau daun berbentuk bulat hati(oval).

6. Garis tepi lingkaran berwarna kuning emas,mengelilingi latar belakang hijau daun.

Makna Lambang Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia(GAI) adalah sebagai berikut:1. Lafal Allah menunjukka bahwa alam semesta ada

karena Allah yang Rabbul-‘aalamiin (1:1) yang

S

Page 150: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

139

menciptakan lalu memeliharanya dan memimpinnyasetapak demi setapak sehingga mencapai kesem-purnaan sesuai dengan takdirnya masing-masing(87:1-3). Selain Allah pasti binasa dan kepadaAllahlah tempat kembali (28:88), maka dari itusemua pandangan hidup harus tertuju kepadaAllah, agar tak mengalami kehancuran.

2. Sinar memancar dari lafal Allah, maksudnyadari Allahlah sinar terang kehidupan ruhanimanusia. Allah adalah Cahaya bagi langit danbumi, Cahaya di atas cahaya (24:35). Jumlahsinar 28, menunjukkan angka tahun 1928, yaknitahun berdirinya Gerakan Ahmadiyah LahoreIndonesia. Ini artinya dalam tahun 1928 mulaiterpancarlah secara resmi sinar terang Ahma-diyah Lahore di bumi Indonesia. Warna kuningemas berarti sinar yang membuat segar dandingin, tidak panas. Sinar yang memanjang seba-nyak 12 buah, menunjukkan bulan ke-12, Desem-ber, adalah bulan kelahiran Gerakan AhmadiyahLahore Indonesia, tanggal 10 yang dilukiskanpada Alquran terbuka yang bergaris 10 buah.Jadi GAI didirikan pada tanggal 10-12-1928.

3. Lafal ayat Alquran berhuruf Arab “innaddiina‘indallaahil-islaam” menunjukkan bahwa ujudSinar Allah (9:32) adalah Agama Islam (3:18),agama yang sempurna (5:3). Oleh karena ituselain Agama Islam akan tersisihkan (9:33),karena tertolak oleh-Nya (3:84).

4. Kitab Suci Alquran terbuka di bawah lafalAllah yang bergaris 10 buah, menunjukkan bahwaAlquran itu kitab yang lengkap (5:3) memuatsegala contoh (17:89), terjaga kebenaran dankesuciannya (15:9), tak ada ayat-ayatnya yangmansukh (2:106), ayat-ayatnya saling berhu-bungan (39:23) dan tak saling berlawanan(4:82), sehingga Alquran secara bulat menjadi

Page 151: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

140

pedoman hidup umat manusia (2:185). Maka harussering dibuka untuk dibaca, dipahami dandihayati isinya.

5. Latar belakang hijau daun berbentuk oval. Warnahijau daun melambangkan situasi dan kondisirunai umat Islam (Ahmadi) yang penuh kedamaian,ketentraman sebagai Ahli Sorga (13:35).Sedangkan bentuk oval menunjukkan sikap seorangAhmadi yang senantiasa aslama, yaitu secarabulat penuh menyerah kepada Allah (2:112),muhlis dalam beragama (39:11)

6. Garis tepi lingkaran oval berwarna kuning emas,mengelilingi latar belakang hijau daun,menunjukkan bahwa: (a) Duni ini bulat. Adanyaperedaran siang dan malam (10:6), berputarnyamatahari dan bulan pada porosnya masing-masing(36:37-40) adalah sebagai bukti. (b) Duniayang bulat itu akan menjadi jernih kuningbagaikan emas, jika semua isi dunia (manusia)telah mencapai tingkatan ruhani yang salam,sehingga bernilai tinggi bagaikan emas permata,sebagai akibat dari Sinar Allah (Islam) dalamkehidupannya sehari-hari.

(Diangkat dari Tafsir Lambang GAI yang disampaikandalam Muktamar GAI ke-12 di Yogyakarta, olehDrs. S.A. Yazid Burhani L.)

Page 152: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

141

LAMPIRAN II :Lembaran Berita tentang diakuinya Gerakan Ahmadiyahsebagai Badan Hukum

Page 153: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

142

Page 154: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

143

Page 155: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

144

Lampiran IIIKegiatan Syiar Islam Gerakan Ahmadiyah Indonesia

Misi utama Gerakan Ahmadiyah adalah mempersiapkan sumber-sumber pengetahuanIslam, menghasilkan terjemahan Quran Suci dalam pelbagai bahasa di dunia danmenyebarkan ajaran Islam ke segenap penjuru dunia. Untuk di Indonesia telah berhasilditerbitkan dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa. Selain misi utama tersebut,Gerakan Ahmadiyah berpedoman:

1. Tujuan hidup kita adalah mensyiarkan agama IslamThe aim of our lives is the propagation of Islam

2. Mengorbankan diri dan harta milik pribadi demi tujuan iniTo make sacrifices of one’s person and possesions for this end

3. Mempelajari Islam dan sejarahnya, dan juga keyakinan-keyakinan lainnyaTo learn about Islam and its history, and about other faiths

4. Mengikuti ajaran syariat Islam dan menghormati lembaga-lembaga IslamlainnyaTo follow the teachings of Islam and respect its institutions

5. Memperlihatkan toleransi dan berlapang dada dalam penyiaran Islam, danmencintai kaum muslimTo show tolerance and broad-mindedness in ther propagation of Islam, and tohave love for Muslims

6. Menghormati dan memuliakan pelayanan IslamTo respect and honour the service of Islam

Muhammad Ali

Kepustakaan dan bahan rujukan

Gerakan AHmadiyah sebagai salah satu komponen dalam Keluarga Besar Islam, yangmemilih tugas khusus yakni Syiar Islam (QS 3:104), untuk mempelajari fahampemikirannya dapat dibaca pada buku-buku yang telah diterbitkan dan di antaranyaadalah:

1. Holy Quran, tafsir Quran Suci oleh Maulana Muhammad Ali2. Religion of Islam, Maulana Muhammad Ali3. A Manual of Hadith, Maulana Muhammad Ali4. Da’watoel Amal, oleh Maulana Muhammad Ali, dan telah diterjemahkan oleh

HOS Tjokroaminoto5. Rahasia Hidup, HM Bachrun, terjemahan dari ceramah Khawaja Kamaluddin6. Paigham-e Sulh, HM Ghulam Ahmad, telah diterjemahkan oleh Imam Muso P7. Kishti-e Nuh, HM Ghulam Ahmad, telah diterjemahkan oleh HM Bachrun

Untuk dimaklumi bahwa buku-buku lainnya masih cukup banyakBeberapa buku yang telah diteliti dan diizinkan untuk dicetak dalam bahasa Arab olehAl-Azhar, Cairo, Mesir, di antaranya adalah:

1. Introduction to the Study of the Holy Quran 4. The Early Caliphate2. A Manual of Hadith 5. The New World Order3. Muhammad The Prophet

Dan masih banyak buku-buku yang sedang dipersiapkan untuk dicetak dalam bahasaArab

Page 156: GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

DASA WINDUGERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

145

Harapan

Demikianlah, bahwa Gerakan Ahmadiyah Indonesia adalah perkumpulan untuk syiarIslam, dan yang mempunyai pendapat yang jelas bahwa HM Ghulam Ahmad adalahMujaddid.

Semoga kita dapat memahami bahwa beda keyakinan adalah teman dialog,beda taktik adalah teman berfikir dan beda pelaksanaan adalah teman berlomba

Jakarta, 29 April 2006

H. Rahmatullah