g6pd ukrida

download g6pd ukrida

of 19

Transcript of g6pd ukrida

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    1/19

    Bayi dengan Kelainan Metabolik Bawaan Defisiensi G6PD

    Jonathan Wiradinata

    102012134

    Kelompok D6

    Fakultas Kedokteran Kristen Krida Wacana

    Jl. Terusan Aruna !o.6 Jakarta "arat 11#10

    Je$ehuan%&'ahoo.com

    Pendahuluan(en'akit %enetik serin% dimaksudkan oleh pasien atau kaum a$am se)a%ai pen'akit

    turunan dari keluar%an'a dan men%an%%ap itu merupakan suatu hal 'an% san%at serius* san%at

    sulit untuk ditan%ani. !amun tidak semua oran% mempun'ai kelainan %enetik akan

    menurunkan kepada anak+anakn'a karena ada 'an% )ersi,at dominan atau resesi,. -en

    dominan adalah %en 'an% menutupi pen%aruh %en resesi,* sehin%%a si,at dominan dari %en

    akan muncul. i,at dominan ini sendiri dapat muncul ika dalam keadaan homo/i%ot dominan

    ataupun hetero/i%ot. Jika dalam keadaan hetero/i%ot* ,enotipn'a serin% dise)ut se)a%ai

    normal carrier normal* namun mem)a$a si,at+si,at tertentu. edan%kan %en resesi, adalah

    %en 'an% ditutupi si,atn'a oleh %en dominan. i,at dari %en resesi, ini sendiri )aru muncul

    han'a dalam keadaan homo/i%ot resesi,.

    eumlah mutasi %en di kromosom serin% kali )ermani,estasi pada )a%ian tu)uh 'an%

    lain salah satun'a pada peru)ahan meta)olisme dalam sel* tidak terkecuali sel darah.

    -an%%uan dari protein pem)entuk sel darah merah aki)at mutasi %en antara lain de,isiensi

    en/im Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase -6(D* anemia sel sa)it* dan  sferositosis

    herediter . -eala klinis tidak selalu dapat terlihat seak usia dini* akan tetapi serin% kali

    kelainan terdeteksi karena suatu /at ekso%en men%%an%%u keseim)an%an protein 'an% sudah

    rentan karena mutasi* sehin%%a men'e)a)kan %eala klinis. leh karena itu di)utuhkan

     pemeriksaan 'an% len%kap dan men%%unakan teknolo%i untuk mendeteksi kelainan pada %en.

    Tuuan di)uatn'a makalah ini a%ar pem)aca dapat memahami tentan% pen'akit

    %enetik 'an% cukup palin% serin% ditemukan dikalan%an mas'arakat* 'aitu kekuran%an en/im

    -6(D. (ada praktikn'a* en/im memiliki ,un%si spesi,ik seperti mencerna makanan*

    mem)ersihkan darah* memperkuat sistem imun* men%hilan%kan kar)ondioksida dari paru+

     paru* memecah racun dan se)a%ain'a.

    Pembahasan

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 1

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    2/19

    Anamnesis

    Anamnesis memiliki peran yang sangat penting dalam mendiagnosis

    sesuatu penyakit. Hal-hal yang ditanyakan pada anamnesis meliputi

    identitas pasien (nama pasien, tanggal lahir, pekerjaan, pendidikan, statuspernikahan, agama), keluhan utama pasien yang mengakibatkan pasien

    datang dengan gejala yang sangat signifkan, riwayat penyakit yang

    diderita dan sebagainya.  "e)erapa hal 'an% ditan'akan secara spesi,ikn'a dalam

    anamnesis adalah 1+3

    + 5dentitas pasien.

    + Keluhan utama pada skenario* pasien di)a$a ke rumah sakit karena ikterus

    + Keluhan tam)ahan kean%+ i$a'at pen'akit sekaran%

    Waktu dan laman'a keluhan )erlan%sun% .

    Apakah ada seran%an rasa n'eri7 (ada anemia sel sa)it* rasa n'eri 'an% datan%

    selalu ti)a+ti)a dan )erakhir ti)a+ti)a.

    Jika ada rasa n'eri* perlu ditan'akan predileksin'a.

    Apakah enis anti)iotik 'an% pernah dikonsumsi7

    Apakah )aru+)aru ini melakukan akti8itas tertentu di luar ruan%an7 Atau sedan%

    men%alami stress7

    "a%aimana pola hidup pasien )elakan%an ini7

    Apakah ada saudara sedarah* atau teman dekat 'an% menderita keluhan 'an% sama

     pada saat ini7

    Apakah seak muncul %eala* %eala )ertam)ah parah seirin% $aktu7

    9pa'a 'an% telah dilakukan dan )a%aimana hasiln'a* enis+enis o)at 'an% telah

    diminum oleh pasien: u%a tindakan medik lain 'an% )erhu)un%an den%an

     pen'akit 'an% saat ini diderita.1

    + i$a'at pen'akit dahulu )ertuuan untuk men%etahui kemun%kinan+kemun%kinan

    adan'a hu)un%an antara pen'akit 'an% pernah diderita den%an pen'akit sekaran%.1 

    + i$a'at kesehatan keluar%a. (erlu ditan'akan apakah ada keluar%a 'an% di dia%nosis

     pen'akit kelainan tertentu. De,isiensi -6(D* s,erosit herediter* dan anemia sel sa)it

    termasuk pen'akit 'an% diturunkan melalui mutasi %en.1

    + i$a'at pen'akit menahun keluar%a.1

     

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 2

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    3/19

    Pemeriksaan Fisik 

    Tanda+tanda 8ital

    (emeriksaan tanda+tanda 8ital diperlukan ketika pasien datan% kepada dokter dan hal+

    hal 'an% perlu diperhatikan oleh dokter terse)ut ialah kesadaran* suhu* nadi* pernapasan*

    tekanan darah. Tanda+tanda 8ital dapat mem)erikan pertanda hal apa saa 'an% terseran%

    %an%%uan pada or%an+or%an dalam diri pasien 'an% perlu diperiksa oleh dokter.

    5nspeksi

     Yang perlu diperhatikan adalah:

    + eadaan kulit. !erlu diperhatikan telapak tangan dan bantalan kuku.

    !ada kondisi anemia, daerah tersebut akan menjadi pu"at ( pallor ).#,$

    + ondisi konjungti%a dan sklera. !erlu diperiksa apakan skleranya

    berwarna kuning atau konjungti%a pu"at.+ Akti%itas anak yang diperiksa. !erlu diperhatikan apakah anak

    tersebut tampak lemas, mengantuk, dan tidak bersemangat. &ika

    didapati kondisi tersebut, maka perlu diperhatikan kemungkinan

    anak tersebut menderita anemia.#-'

    (alpasi

    engantisipasi hepatoslpenomegali  baik akibat anemia hemolitik

    maupun penyakit lain, maka perlu dilakukan pemeriksaan fsik hepar pada

    anak. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah

    + !alpasi hepar dilakukan dengan meletakkan tangan kiri dibelang

    penderita menyangga "osta ke-###$ sejajar, minta penderita rileks.

    Hepar didorong ke depan, diraba dari depan dengan tangan kanan(bimanual palpasi). *angan kanan ditempatkan pada lateral otot

    rektus kanan, jari di batas bawah hepar dan tekan lembut ke arah

    atas. #,$+ !asien diminta berna+as dalam sehingga terasa sentuhan hepar

    bergerak ke bawah (tangan dikendorkan agar hepar melun"ur

    dibawah jari sehingga meraba permukaan yang lunak tidak

    berbenjol, tepi tegastajam, tidak ada pembesaran).#,$

    !erkusi

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 3

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    4/19

    !erkusi berguna untuk mendapatkan orientasi keadaan abdomen

    se"ara keseluruhan, menentukan besarnya hati, limpa, ada tidaknya

    asites, adanya massa padat atau massa berisi "airan (kista), adanya

    udara yang meningkat dalam lambung dan usus, serta adanya udarabebas dalam rongga abdomen. uara perkusi abdomen yang normal

    adalah timpani (organ berongga yang berisi udara), ke"uali di daerah hati

    (redup organ yang padat). #

    !erkusi batas bawah hepar: ulai dari bawah umbilikus kanan,

    perkusi dari bawah ke atas sampai suara redup (tidak ada pergeseran ke

    bawah bstruksi paru kronik). /ilanjutkan perkusi batas atas hepar:

    daerah paru ke bawah sampai suara redup. *inggi antara daerah redup

    (tidak ada pembesaran hepar) diukur.#,$

    Auskultasi

    Auskultasi perlu dilakukan terutama pada )a%ian dada. uara pernapasan dan suara

     antun% perlu diperhatikan. (ada kondisi anemia )erat* serin%kali ditemukan murmur pada

     )un'i antun%.3

    Pemeriksaan Penunjang

    0ntuk memperoleh diagnosis kerja, selain hasil anamnesis dan

    pemeriksaan fsik, dibutuhkan pemeriksaan penunjang. "e)erapa ui untuk 

    mendeteksi de,isiensi -6(D telah tersedia. etiap ui memiliki keun%%ulan dan kelemahan.

    "erikut ini adalah )e)erapa pemeriksaan 'an% dapat dilakukan adalah

    1. (emeriksaan darah len%kap dan darah tepi

    (emeriksaan darah len%kap 'an% diperiksa adalah umlah eritrosit* leukosit*

    kadar hemo%lo)in* hematokrit* retikulosit dan umlah trom)osit. (atokan nilai normal

    dapat )er)eda+)eda ter%antun% alat 'an% dipakai di tiap+tiap la)oratorium. Akan tetapi

    nilai ruukan 'an% dapat di%unakan secara uni8ersal untuk anak+anak adalah3+4 

    1. itun% sel darah merah 3*; < #*; uta sel darah merah = >?

    2. itun% sel darah putih 4.000+10.000 sel=mikroliter.

    3. emo%lo)in 10+14*# m%=d?.

    4. ematokrit 31+43@.

    #. itun% trom)osit 1#0.000+4#0.000 trom)osit=mikroliter.

    6. ?au endap darah ?D pria 0+10 mm=am: $anita 0+20 mm=am

    B. itun% enis leukosit neutro,il ##+B0@: eosino,il 1+3@: )aso,il 0+1@:

    lim,osit 20+40@: monosit 2+;@

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 4

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    5/19

    ;. itun% retikulosit 0*#+2*#@ dari hitun% sel darah merah total

    elalui pemeriksaan darah lengkap, dapat diketahui mean

    corpuscular volume (MCV),  mean corpuscular hemoglobin (MCH),

    dan mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC). 12

    adalah nilai hematokrit dibandingkan dengan jumlah eritrosit. 1H

    adalah kadar hemoglobin dibandingkan dengan jumlah eritrosit.

    edangkan 1H1 adalah kadar hemoglobin dibandingkan dengan

    nilai hematokrit. etiga hitungan tersebut menunjukkan nilai

    eritrosit rata-rata.',3  4ilai rujukan untuk ketiga hitungan tersebut

    adalah :#. 12 5 63-77 8m'

    $. 1H 5 $9-'$ pgsel'. 1H1 5 '-'9 gdl

    12 dan 1H yang rendah merujuk pada mor+ologi eritrosit

    mikrositik hipokrom yang biasa dijumpai pada anemia defsiensi

    besi. 12 yang konsisten dengan anemia megaloblastik. edangkan

    12 dan 1H1 yang tinggi mengindikasikan s+erositosis. Apabila

    pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan se"ara otomatis, maka

    red cell distribution width (RDW) juga dapat ditentukan. 4ormalnya

    adalah ##.;-#3.; coefcient o variation. !eningkatan

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    6/19

    kertas ,ilter dan disinari ultra 8iolet 4#0 nm. Fluoresensi menunukkan akti8itas

    -6(D. Tes ini palin% mudah meskipun masih auh dari ideal.6

    .

    -am)ar 1. Tes Fluorescent pot -6(D

    3. Test 5ndirek eduksi ethemo%lo)in

    Tes indirek 'an% mencakup tes reduksi methemo%lo)in. el eritrosit

    direaksikan den%an nitrit dan su)strat %lukosa kemudian tin%kat !AD(+dependent

    methaemo%lo)in reduction dinilai den%an katalis redoks. Deraat !AD(+dependent

    methaemo%lo)in reduction )erkorelasi den%an akti8itas -6(D. etode indirek lain

    men%%unakan kromo,or seperti )rillian cresil )lue* resa/urin* ,orma/an untuk 

    memantau produksi !AD(.6

    4. Test itokimia

    Tes sitokimia 'an% menilai status -6(D eritrosit* dapat di%unakan untuk 

    deteksi laki+laki de,isiensi homo/i%ot* perempuan de,isiensi homo/i%ot dan

    hetero/i%ot. Tes sitokimia mencakup methaemo%lo)in elution test den%an mela)el

    eritrosit )erdasarkan umlah relati, methemo%lo)inn'a sesuai metode indirek den%an

    tes reduksi methe+mo%lo)in. etode ter)aru sito,luorometrik mendeteksi

    auto,luoresens terinduksi %lutaraldehid den%an ,orma/an 'an% men%%unakan teknik 

    ,lo$sitometri.6

    #. (emeriksaan Kadar "iliru)in

    (emeriksaan )iliru)in. Ada dua enis )iliru)in* direk dan indirek. "iliru)in

    direk larut dalam air dan dapat diperiksa melalui urin sedan%kan )iliru)in indirek 

    tidak larut air dan han'a dapat diperiksa melalui darah. (ada pemeriksaan serum* nilai

    normal )iliru)in total adalah 0.2+1 m%@* )iliru)in direk adalah 0 + 0.2 m%@* dan

     )iliru)in indirek adalah 0.2+0.; m%@. (ada kondisi anemia hemolitik* )iliru)in serum

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 6

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    7/19

     )iasan'a E3m%=d?. !ilai 'an% le)ih tin%%i meruuk ke %an%%uan ,un%si hepar ataupun

    kolestasis.3

    6. Analisis D!A

    Analisis dna merupakan metode molekuler* 'aitu den%an teknolo%i (* metode ini

    tidak dipen%aruhi oleh proses hemolitik. Keuntun%an ui ini adalah kemampuan

    men%identi,ikasi populasi su)%roup* enis mutasi* perempuan hetero/i%ot* sampel

     )erupa darah kerin% pada kertas sarin% dan tahan terhadap pemanasan. Kelemahann'a

    adalah metode molekuler ini rumit* mem)utuhkan peralatan dan sum)er da'a manusia

    'an% san%at tin%%i* mahal dan hasiln'a )aru diketahui dalam 1 min%%u. Teknik ini

    tidak direkomendasika se)a%ai metode skrinnin%.B

    Working Diagnosis

     X-Lined In!orn "rror of #eta!olism  De,isiensi -6(D

     X-lined In!orn error meta!olism atau dikenal se)a%ai kelainan meta)olisme )a$aan

    kromosom G adalah kelainan pada tin%kat %en 'an% )erdampak pada de,isiensi atau dis,un%si

     protein 'an% )erperan se)a%ai en/im atau protein transport 'an% di)utuhkan dalam proses+

     proses meta)olisme dalam tu)uh. alah satun'a 'aitu de,isiensi -6(D.

    -lukosa+6+,os,at dehidro%enase -6(D merupakan en/im pen%katalisis reaksi

     pertama ,os,at dan mem)erikan e,ek reduksi pada semua sel dalam )entuk !AD( )entuk 

    tereduksi nicotinamide adenine dinucleotide phosphate. en'a$a !AD( memun%kinkan

    sel+sel )ertahan dari stres oksidati, 'an% dapat dipicu oleh )e)erapa )ahan oksidan dan

    men'ediakan %lutathione dalam )entuk tereduksi. ritrosit tidak memiliki mitokondria

    sehin%%a alur pentosa ,os,at merupakan satu+satun'a sum)er !AD(* sehin%%a pertahanan

    terhadap kerusakan oksidati, ter%antun% pada -6(D.

    De,isiensi -6(D merupakan salah satu kelainan en/imatik herediter 'an% palin%

    serin% dari eritrosit manusia. (enelitian ter)aru u%a men'atakan )ah$a akti8itas -6(D

    memainkan peran pentin% dalam men%ontrol pertum)uhan sel melalui produksi !AD(.

    (eran -6(D pada meta)olisme eritrosit untuk meta)olisme %lukosa untuk men%hasilkan

    ener%i AT( 'an% di%unakan unutk kera pompa ionic dalam ran%ka mempertahankan milieu

    ionic 'an% cocok )a%i eritrosit. (em)entukan AT( ini )erlan%sun% melalui alur m)den

    e'erho, 'an% meli)atkan seumlah en/im seperti %lukosa ,os,at isomerase dan piru8at

    kinase* se)a%ian kecil %lukosa men%alami meta)olisme dalam eritrosit melalui alur heksosa

    mono,os,at den%an )antuan en/im -6(D untuk men%hasilkan %lutation 'an% pentin% untuk 

    Jonathan Wiradinata 102012134 al B

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    8/19

    melindun%i hemo%lo)in dan mem)ran eritrosit dari oksidan. De,isiensi en/im piru8at kinase*

    %lukosa ,os,at isomerase dan -6(D dapat mempermudah dan mempercepat hemolisis

    De,isiensi -6(D merupakan en/imopati 'an% palin% umum diderita manusia dan

    terkait den%an kromosom G. -en pen%kode en/im ini terletak di len%an panan% kromosom H

    GI2;. Ke)an'akan pasien de,isiensi -6(D tidak menunukkan %eala hin%%a terpapar o)at+

    o)atan pen%oksidasi* in,eksi* dan makan kacan% ,a8a.;

    -6(D dikode oleh %en GI2;. utasi pada %en ini men'e)a)kan de,isiensi -6(D.

    ?aki+laki han'a memiliki satu kromosom G* sehin%%an de,isiensi -6(D ter%antun% apakah

    kromosom G terse)ut mem)a$a %en -6(D a)normal. (erempuan memiliki dua kromosom

    G* sehin%%a perempuan )isa saa homo/i%ot normal* homo/i%ot de,isiensi -6(D* dan

    hetero/i%ot de,isiensi -6(D. Fenotip hetero/i%ot dise)ut u%a den%an intermdiate. 5nakti8asi

    kromosom G pada perempuan men'e)a)kan han'a satu kromosom G akti, pada setiap sel

    seoran% perempuan. eoran% perempuan merepresentasikan mosaikisme sel* terdiri dari

    kromosom G paternal atau maternal akti, ,enomena ini dikenal se)a%ai hipotesis ?'on. (ada

     perempuan hetero/i%ot* terdapat dua populasi eritrosit 'aitu den%an akti8itas -6(D 'an%

    normal dan de,isiensi -6(D.W merekomendasikan klasi,ikasi de,isiensi -6(D ke dalam

    # kelas ter%antun% kadar akti8itas en/im dalam eritrosit* 'aitu ;

    1. Kelas 5 termasuk 8arian de,isiensi 'an% )erat dan )erhu)un%an den%an anemia

    hemolitik kronik nons,erositik. Akti8itas en/im -6(D 'an% tersisa E1@ atau tidak 

    terdeteksi

    2. Kelas 55 memiliki kuran% dari 10@ sisa akti8itas en/im* tetapi tanpa anemia hemolitik 

    kronik nons,erositik dan termasuk 8arian mediterania dan oriental )arat.

    3. Kelas 555 merupakan de,isiensi -6(D sedan%* sisa akti8itas en/im 10 < 60@ dari

    normal dan anemia hemolitik teradi )ila terpapar )ahan oksidan atau in,eksi

    4. Kelas 5 memiliki akti8itas en/im normal

    #. Kelas memiliki akti8itas en/im 'an% menin%kat 110@

    arian kelas 5 dan secara )iolo%is* %enetic dan antropolo%is tidak didapat %eala klinik.

    Jonathan Wiradinata 102012134 al ;

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    9/19

    -am)ar 2. ?etak -6(D pada Kromosom

    Differential Diagnosis

    • >ntoksikasi 4aphtalene/iagnosis dapat di"apai melalui anamnesis yang lengkap mengenai

    onset gejala setelah menghirup uap kapur barus yang dimana ditemui

    pada saat bayi diganti bajunya oleh sang ibu di 0?/, ter"ium bau kamper

    yang kuat. !ada umumnya, gejala hemolisis ataupun

    methemmoglobinemia akibat intoksikasi naphtalene baru dapat terlihat #-

    $ hari setelah paparan. Anemia sekunder yang disebabkan hemolisis

    biasanya belum men"apai titik terendahnya sampai '-; hari setelah

    paparan. 4aphtalene dan metabolitnya dapat dijumpai di darah dan urin,

    namun tidak memberikan in+ormasi yang berguna untuk menangani

    intoksikasi akut.• Anemia hemolitik et causa medikamentosa

    /iagnosis dapat di"apai melalui anamnesis yang lengkap mengenai

     jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi oleh pasien dan sudah berapa

    lama obat-obatan tersebut dikonsumsi. Hasil laboratorium yang dapat

    mengonfrmasi anemia ini adalah retikulosis, anemia, 12 tinggi, tes

    1oombs positi+, leukopenia, trombositopenia, hemoglobinemia, dan

    hemoglobinuria. 

    • Anemia sel sabitindrom sel sabit dapat dilihat melalui anemia hemolitik, mor+ologi

    eritrosit, dan nyeri iskemik yang intermitten. /iagnosis di konfrmasi

    melalui elektro+oresis hemoglobin dan sicling  test . !emeriksaan profl

    hemoglobin sebaiknya dilakukan untuk membedakan anemia sel sabit dari

    thalasemia. 

    • +erosit herediter

    /iagnosis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan terhadap

    mor+ologi sel darah merah dan uji osmotic!ragilit" . Hasil uji osmotic!

    Jonathan Wiradinata 102012134 al L

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    10/19

    ragilit"   pada darah pasien s+erosit herediter akan didapati penurunan

    daya tahan osmotik sel darah merah, karena sel darah s+erosit mudah lisis

    walaupun sudah menggunakan larutan yang isotonis. 

    tiologi

    Adan'a mutasi dari kromosom. Man% dapat u%a dipicu oleh )e)erapa o)at < o)atan 'aitu

    Ta)el 1. Ta)el o)at+o)at dan )ahan kimia 'an% dapat men'e)a)kan hemolisis pada pasien de,isiensi -6(D

      de,inite association possi)le association

    dou)t,ul

    association

    antimalaria primaIuine chloroIuine mepacrine

     pamaIuine Iuinine

    sul,onamides sul,anilamide sul,amidine sul,adia/ine

    sul,acetamide sul,a/al/ine sul,a,ura/ole

    sul,ap'ridine

    sul,amethoHa/ole

    sul,ones dapsone

    nitro,urantoin nitro,urantoin

    antip'retic or 

    anal%etic acetanilide aspirin paracetamol

     phenacetin

    other dru%s nalidaHic acid cipro,loHaHin

    aminosalic'clic

    acid

    nirida/ole chloramphenicol doHoru)icin

    meth'lthionium 8itamin k analo%ues pro)enecid

     phena/op'ridine ascor)ic acid dimercaprol

    /o+ trimoHa/ole mesala/ine

    other chemicals napthalene acal'pha indica eHtract

      a2*4*6+ trinitrotoluone

    !idemiologi

    De,isiensi -6(D diperkirakan diderita 400 uta oran% di seluruh dunia. (re8alensi

    tertin%%i ditemukan di ne%ara + ne%ara u)+ahara A,rika terutama di daerah+daerah den%an

    endemisitas malaria tin%%i. (re8alensi tin%%i ditemukan di A,rika* editerania* Asia

    Ten%%ara dan Amerika ?atin. Di Amerika erikat* de,isiensi -6(D terutama diderita

    keturunan A,rika dan editerania. Di 5ndonesia*pre8alensi de,isiensi -6(D )erkisar 2*B@

    hin%%a 14*2@. (re8alensi de,isiensi -6(D 'an% tin%%i di daerah endemis malaria dikaitkan

    den%an resistensi terhadap in,eksi malaria.;

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 10

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    11/19

    Patofisiologi

    -6(D merupakan en/im 'an% dapat ditemukan pada semua sel di dalam tu)uh. -6(D

    men%katalisasi lan%kah pertama alur pentosa ,os,at. Jalur ini men%hasilkan nicotinamide

    adenine dinucleotide phosphate tereduksi !AD( 'an% pentin% untuk reaksi )iokimia dan proteksi terhadap kerusakan oksidati, mem)ran. -6(D mereduksi !AD( menadi !AD(.

     !AD( merupakan sum)er ion hidro%en untuk reduksi %lutation teroksidasi oleh en/im

    %lutation peroksidase. !AD( 'an% dihasilkan dipakai untuk mereduksi -- menadi

    - 'an% mendetoksi,ikasi 22.

    -lukosa 6 ,os,at dehidro%enase memiliki peran pentin% dalam proses meta)olisme

    eritrosit. ritrosit tidak memiliki sum)er alternati, untuk men%hasilkan !AD(* sedan%kan

    sel lain mendapatkan !AD( melalui en/im mirip heksokinase lainn'a. emakin tua usia

    eritrosit* umplah -6(D semaki )erkuran%. ristrosit matur tidak memiliki inti* mitokondria

    dan ri)osom* sehin%%a tidak mampu memproduksi protein )aru. ksidasi mem)ran eritrosit

    dan hemo%lo)in memperpendek masa hidup eritrosit dan men%aki)atkan hemolisis.6

    -am)ar 3. (ato,isiolo%i De,isiensi n/im -6(D

    Gejala Klinik 

    e)a%ian )esar penderita de,isiensi -6(D tidak )er%eala dan tidak men%etahui

    kondisin'a. Anemia hemolitik akut pada pasien 'an% de,isiensi -6(D )iasan'a dipicu oleh fa$a !eans* in,eksi* /at kimia dan o)at+o)atan. De,isiensi -6(D pada )a'i )aru lahir tim)ul

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 11

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    12/19

    di hari ke 2+# sama seperti %eala kunin% )iasa. "edan'a* kunin%n'a turun dalam an%ka

    $aktu a%ak lama. eperti 'an% kita ketahui* en/im -6(D ini )erperan pada perlindun%an

    eritrosit dari reaksi osidatif . Karena kuran%n'a en/im ini* eritrosit adi le)ih mudah

    men%alami pen%hancuran hemolisis. Teradin'a hemolisis ditandai den%an demam 'an%

    disertai aundice kunin% dan pucat di seluruh tu)uh dan mukosa. 9rin u%a )eru)ah $arna

    menadi in%%a+kecoklatan: ditemukan tanda s'ok nadi cepat dan lemah* ,rekuensi

     pernapasan menin%kat* dan tanda kelelahan. nsetn'a )isa ti)a+ti)a* terutama pada anak+

    anak. Anemia 'an% teradi )isa rin%an sampai )erat. Anemia )iasan'a normositik dan

    normokrom karena hemolisis 'an% teradi intra8askular. leh se)a) itu* muncul

    hemo%lo)inuria* hemo%lo)inemia* ?D ?aktat dehidro%enase 'an% tin%%i dan plasma

    hapto%lo)in 'an% rendah atau tidak ada sama sekali. Dari pemeriksaan darah* ditemukan

    hemighosts sel darah merah den%an hemo%lo)in tidak merata dan !ite cells atau !lister cells

    sel darah merah 'an% tampak seperti di%i%it 'an% merupakan ciri khas dari anemia

    hemolitik akut.L

    -am)ar 4. Anak den%an Kekuran%an n/im -6(D

    Genetik Konseling

    Konselin% %enetik merupakan proses komunikasi 'an% )erkaitan den%an masalah+

    masalah manusia 'an% )erhu)un%an den%an keadian atau resiko teradin'a kelainan %enetik dalam keluar%a. (rinsip dasar dari konselin% %enetik adalah seoran% konselor hendakn'a

    mem)erikan in,ormasi kepada pasien 'an% mendatan%in'a* )ukanlah nasehat. ecara

    uni8ersal telah disepakati )ah$a konselin% %enetik si,atn'a an%an memaksa dan tidak 

    men%arahkan pasien terhadap tindakan khusus tertentu. elain itu* konselor %enetika

    hendakn'a dapat melakukan pendekatan 'an% si,atn'a )ukan men%aukan pendapat.   Tuuan

    dari konselin% %enetik adalah mem)erikan in,ormasi dan support kepada keluar%a 'an%

    memiliki risiko atau sudah memiliki an%%ota keluar%a den%an kelainan %enetik. (roses ini

    meli)atkan upa'a konselor dalam mem)antu se)uah keluar%a untuk

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 12

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    13/19

    •  emahami ,akta medis* termasuk dia%nosis.

    •  emahami )ah$a adan'a keterkaitan pen'akit terse)ut den%an pe$arisan keturunan

    dan risiko teradin'a pen'akit )erulan% pada keluar%a.

     emahami pilihan+pilihan dalam menan%ani pen'akit.9mumn'a* seseoran% per%i ke seoran% konselor %enetik se)elum atau selama masa

    kehamilan untuk mendiskusikan kemun%kinan ,aktor+,aktor 'an% dapat menin%katkan

     peluan% memiliki anak den%an kelainan. Konselin% %enetik di)erikan kepada oran% tua 'an%

    se)elumn'a mun%kin memiliki anak den%an kelainan %enetik* salah satu oran% tua

    mun%kin memiliki kelainan %enetik* dan pasien 'an% keluar%an'a mun%kin memiliki

    kelainan %enetik. "erikut adalah hal+hal 'an% dilakukan dalam konselin% %enetik* 'akni L

    - %eaching accurate diagnosis

    al+hal 'an% dilakukan adalah mencari tahu tentan% searah keluar%a pasien.

    al terse)ut )er%una untuk untuk mene%akkan dia%nosis. Kemudian* melakukan

     pemeriksaan ,isik. (emeriksaan 'an% dilakukan )er%una untuk mencari tahu adan'a

     pen'akit lainn'a pada pasien. elain itu* pemeriksaan lain 'an% dapat dilakukan

    adalah pemeriksaan radiolo%i* dan analisis D!A. Analisis D!A di%unakan untuk 

    memastikan pen'akit 'an% diderita pasien merupakan kelainan %enetik.

    - "stimation of recurrence ris 

    al 'an% dilakukan meliputi pem)uatan pedi%ree dan menerapkan perhitun%an risiko

    teradin'a pen'akit. (em)uatan pedi%ree )er%una untuk men%etahui tentan% kelainan

    %enetik lain 'an% pernah diderita keluar%a pasien. elain itu* den%an adan'a pedi%ree*

    dapat dilihat pula apakah adan'a kemun%kinan pernikahan saudara.

    - Genetic counseling 

    (ada konselin% %enetik* konselor mem)erikan alternati,+alternati, 'an% dapat diam)il

    oleh keluar%a pasien untuk men%hindari terulan%n'a kasus 'an% sama. elain itu*

    konselor u%a melakukan kalkulasi risiko.

    - Desicion maing 

    Konselor han'a mem)erikan pilihan+pilihan kepada keluar%a pasien* sehin%%a harusmen%hormati semua keputusan 'an% akan diam)iln'a.

    Dalam memastikan dia%nosis* tes %enetik 'an% dapat dilakukan adalah L

    •  Carrier &esting  tes 'an% dilakukan untuk menentukan apakah seseoran% mem)a$a

    satu salinan mutasi %en untuk suatu pen'akit resesi, tertentu. ara 'an% dilakukan

     pada tes ini adalah den%an analisis lan%sun% dari %en* %en 'an% telah diekstrasi dari

    sel darah akan diui untuk melihat adan'a mutasi. Jenis tes ini dita$arkan kepada

    seseoran% 'an% memiliki searah keluar%a den%an kelainan %enetik.

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 13

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    14/19

    •   Pre-implementation Genetic Diagnosis 'PGD( teknik khusus 'an% dapat men%uran%i

    risiko memiliki anak den%an kelainan %enetik. al ini dilakukan untuk mendeteksi

     peru)ahan %enetik pada em)rio 'an% di)uat den%an ,ertilisasi in 8itro.

    •   Prenatal &esting  tes ini di%unakan untuk mendeteksi peru)ahan dalam %en atau

    kromosom pada anin. Tes ini dita$arkan selama kehamilan ika ada penin%katan

    risiko )a'i 'an% akan dilahirkan memiliki kelainan %enetik. ontohn'a 'aitu

    amniosintesis 'an% melakukan tindakan pen%am)ilan cairan ketu)an pada kehamilan

    1#+20 min%%u untuk melihat ada kelainan kromosom atau tidak dan cordosintesis

    'an% melakukan tindakan pen%am)ilan darah anin melalui 8ena tali pusat pada usia

    kehamilan le)ih dari 20 min%%u 'an% )ertuuan selain men%ecek adan'a kelainan

    kromosom atau tidak* u%a dapat men%ecek apakah anin men%alami anemia atau

    tidak cek ) dan t anin. creenin% ter)aik untuk de,isiensi -6(D dilakukan

    cordosintesis.

    •  )e*!orn Screening  tes ini dilakukan han'a setelah kelahiran anak untuk 

    men%identi,ikasi %an%%uan %enetik 'an% dapat dio)ati sedini mun%kin.

    •  Diagnostic+confirmatory &esting  tes 'an% di%unakan untuk men%identi,ikasi atau

    men%kon,irmasi dia%nosis suatu pen'akit )erdasarkan tanda+tanda ,isik dan %eala.

    elain itu )er%una untuk memprediksi peralanan pen'akit dan penentuan pemilihan

     pen%o)atan. Tes ini dapat dilakukan se)elum kelahiran atau selama pasien hidup.

    •   Predicti$e &esting  tes untuk menentukan kemun%kinan )ah$a seseoran% 'an% sehat

    den%an memiliki ri$a'at keluar%a den%an pen'akit tertentu atau tidak* mun%kin akan

    menderita pen'akit terse)ut.

    Ada u%a pilihan 'an% dapat di)erikan oleh seoran% konselor %enetika kepada keluar%a pasien

    'an% memiliki risiko anakn'a men%alami kelainan %enetik ika in%in menam)ah keturunan*

    'akni

    •  enerima risiko 'an% akan teradi dan tetap men%andun% anakn'a.

    •  elakukan prenatal diagnosis,

    •  elakukan preimplantasi diagnosis,

    •  endapatkan anak melalui %amete donation.

    •  en%adopsi anak.

    leh karena itu* untuk men%hindari teradin'a hal 'an% tidak diin%inkan* ada )aikn'a

     pasan%an 'an% )elum menikah untuk melakukan pemeriksaan pranikah. (emeriksaan terse)ut

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 14

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    15/19

     )er%una untuk men%etahui kondisi pasan%an serta pro'eksi masa depan pernikahan* terutama

     )erkaitan den%an %enetika.L

    -am)ar #. (edi%ree G+?inked esesi, (ada 9mumn'a

    (utih !ormal

    "iru A,,ected ale

    Kunin% arriersiau A,,ected Female (asien pada scenario

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 1#

    GnGpGnM

    GnGnGpM

    GnGpGnGnGnMGnGpGpM

    GpMGpGp GnGp GnMGnMGnGpGnGp

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    16/19

    -am)ar 6. (edi%ree De,isiensi -6(D pada kasus

    "ata #aksanaDe,isiensi en/im -6(D 'an% dapat men'e)a)kan anemia hemolitik* ikterus maupun

    mani,estasi non hemolitik 'an% merupakan kelainan %enetik 'an% di$ariskan secara G+linked

    resesi,. Karena itu* kelainan ini tidak dapat disem)uhkan. Tata laksana utama kelainan en/im

    -6(D )erupa upa'a pence%ahan. 9pa'a pence%ahan han'a dapat dilakukan )ila telah

    diketahui masalah 'an% harus dihadapi. (endekatan ini memerlukan pemahaman pasien dan

     )isa tercapai ika ada pro%ram skrinin% de,isiensi -6(D. 9ntuk itu merupakan hal pentin%

    untuk mendapatkan karakteristik %en -6(D dan pola 8ariasi %en -6(D sehin%%a mem)antu

    untuk dia%nosis dini dan mempelaari seauh mana permasalahan de,isiensi -6(D ini se)a%ai

    etiolo%i pen'e)a) anemia hemolitik atau %eala klinis 'an% lain. "e)erapa pence%ahan 'an%

    dapat dilakukan ialah

    1. 9pa'a pence%ahan primer 

    9pa'a pence%ahan primer termasuk skrinin% untuk men%etahui ,rekuensi

    an%ka keadian kelainan en/im -6(D di mas'arakat 'an% mem)antu dia%nosis dini

    karena se)a%ian )esar de,isiensi -6(D tidak menunukkan %eala klinis* sehin%%a

     pemahaman men%enai aki)at 'an% mun%kin tim)ul pada penderita de,isiensi -6(D

    'an% terpapar )ahan oksidan masih )elum sepenuhn'a dipahami serta disadari 'an%

    dapat men%aki)atkan dia%nosis dini terle$atkan. asih termasuk pence%ahan primer 

    'aitu den%an mem)erikan in,ormasi dan pendidikan kepada mas'arakat men%enai

    kelainan en/im -6(D* termasuk )erupa konselin% %enetik pada pasan%an resiko

    tin%%i.

    2. 9pa'a pence%ahan sekunder 

    9pa'a pence%ahan sekunder )erupa pence%ahan terpaparn'a penderita

    de,isiensi en/im -6(D den%an )ahan )ahan oksidan 'an% dapat menim)ulkan

    mani,estasi klinis 'an% meru%ikan o)at+o)atan* kacan% ,a8a*dll sehin%%a dapat

    tercapai sum)er da'a manusia 'an% optimal. ekali dia%nosa de,isiensi en/im -6(D

    dite%akkan* oran% tua harus dianurkan untuk men%hindari )ahan )ahan oksidan

    termasuk o)at o)at tertentu* u%a harus dielaskan men%enai resiko teradin'a

    hemolisis pada in,eksi )erulan%. elain itu u%a perlu dilakukan skrinin% -6(D pada

    saudara kandun% dan an%%ota keluar%a 'an% lainn'a.

    3. 9pa'a pence%ahan tersier 

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 16

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    17/19

    9pa'a pence%ahan tersier )erupa pence%ahan teradin'a komplikasi aki)at

     paparan )ahan oksidan maupun in,eksi 'an% menim)ulkan %eala klinik 'an%

    meru%ikan* seperti mence%ah teradin'a kern ikterus pada hiper)iliru)inemia

    neonatus 'an% dapat men'e)a)kan retardasi mental* mence%ah kerusakan %inal

    maupun s'ok aki)at hemolisis akut masi, maupun mence%ah teradin'a u8enile

    katarak pada penderita de,isiensi en/im -6(D.

    4. 5munisasi

    "e)erapa enis imunisasi 'an% dianurkan )a%i penderita de,isien en/im -6(D

    adalah imunisasi hepatitis A dan ". 5munisasi terhadap par8o8irus "1L dianurkan

    karena in,eksi 8irus ini dapat men'e)a)kan krisis aplastik pada penderita de,isien

    en/im -6(D. 5munisasi terhadap pnemococcus* menin%ococcus dan hemophilus

    dalam 8aksin poli8alen u%a direkomendasikan terutama )a%i penderita 'an% akanmenalani operasi splenektomi

    leh karena itu )iasan'a emolisis akut aki)at -6(D tidak lama dan tidak 

    memerlukan terapi spesi,ik. (ada kasus aran% )iasan'a anak+anak dapat teradi anemia

     )erat 'an% memerlukan trans,usi darah. 5kterus neonatorum aki)at de,isiensi -6(D diterapi

    seperti ikterus neonatorum kausa lain. Jika kadar )iliru)in tidak terkonu%asi mele)ihi 1#0

    nmol=? di)eri ,ototerapi untuk mence%ah kerusakan sara,. Jika kadarn'a 300 nmol=?*

    trans,usi darah mun%kin diperlukan. (asien anemia hemolitik non+s,erosis kon%enital

    terkadan% men%alami anemia terkompensasi 'an% tidak memerlukan trans,usi darah kecuali

     ika ada eksaser)asi aki)at stres oksidati, 'an% dapat memper)uruk anemian'a. (asien

    anemia hemolitik non+s,erosis kon%enital )iasan'a men%alami splenome%ali tetapi tindakan

    splenektomi aran% mem)eri keuntun%an. "atu empedu u%a merupakan komplikasi aki)at

    hemolisis karena de,isiensi -6(D.10

    Kom!likasiDe,isiensi -6(D dapat men'e)a)kan kernikterus* palsi sere)ral dan kematian.

    De,isiensi -6(D u%a dapat men'e)a)kan krisis hemolisis pada anak dan usia de$asa )ila

    men%konsumsi o)at atau kacan% ,a8a. Frekuensi dan )eratn'a komplikasi ini san%at

    dipen%aruhi oleh ,aktor ekstrinsik dan kecenderun%an %enetik.

    Prognosis(ro%nosis disini )aik apa)la pasien dapat men%hidar dari ,aktor pencetus seperti o)at+

    o)atan* in,eksi* atau men%konsumsi kacan% ,a8a

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 1B

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    18/19

    Penutu!Kesim!ulan

    -lukosa+6+,os,at dehidro%enase -6(D merupakan en/im pen%katalisis reaksi

     pertama alur pentosa ,os,at dan mem)erikan e,ek reduksi pada semua sel dalam )entuk  !AD( )entuktereduksi nicotinamide adenine dinucleotide phosphate. De,isiensi -6(D

    merupakan en/imopati 'an% palin% umum diderita manusia dan terkait den%an kromosom G

    sehin%%a ter%olon%  X-lined in!orn of meta!olism. -en pen%kode en/im ini ter+letak di

    len%an panan% kromosom G GI2;. (re8alensi pen'akit ini ditemukan tin%%i di A,rika*

    editerania* Asia Ten%%ara dan Amerika ?atin terutama di daerah den%an endemisitas

    malaria 'an% tin%%i. (re8alensi di 5ndonesia )erkisar 2*B@ hin%%a 14*2@. e)a%ian )esar 

     penderita de,isiensi -6(D tidak )er%eala dan tidak men%etahui kondisin'a. (en'akit ini

    muncul apa)ila eritrosit men%alami stres oksidati, dipicu o)at* in,eksi* maupun konsumsi

    ,a8a )eans. De,isiensi -6(D )iasan'a )ermani,estasi se)a%ai anemia hemolitik akut 'an%

    diinduksi o)at maupun in,eksi* ,a8isme* ikterus neonatorum maupun anemia hemolitik non

    s,erosis kronis. trate%i penatalaksanaan de,isiensi -6(D 'an% palin% e,ekti, untuk 

    mence%ah hemolisis adalah mence%ah stres oksidati, misaln'a aki)at o)at+o)atan dan

    kacan% ,a8a serta u%a krinin% dan dia%nosis de,isiensi -6(D pada neonatus 'an% dapat

    dilakukan den%an konselin% %enetik dimana )ertuuan untuk mence%ah mor)iditas dan

    mortalitas.

    Daftar Pustaka

    1. =elsby !/. !emeriksaan fsik dan anamnesis klinis. &akarta: @?1

    $7.h.-67.$. Bi"kley C, Dilagyi !?. Bates buku ajar pemeriksaan fsik dan

    riwayat kesehatan. @disi ke-6. &akarta: @?1 $7.h.#99-$7.3. liegman

  • 8/16/2019 g6pd ukrida

    19/19

    B. Kaplan * ammerman . Hchan%e trans,usion ,or neonatal h'per)iliru)inemia

    $ith %lucose+6+phosphate de,icient )lood. 9A: (ediatric ealth: 200L.h.11L+23.

    ;. Farhud DD* Ma/danpanah ?. -lucose+6+phosphate deh'dro%enase -6(D de,icienc'.

    5ranian J (u)l ealth: 200;.h.1+1;.L. chmerler . isk mana%ement issues in -enetic ounselin%. !e$ Mork: prin%er:

    200;.h.12B.

    10. appellini D* Fiorelli -. -lucose+6+phosphate deh'dro%enase de,icienc'. The J

    ?ancet: 200;.h.64+B4.

    Jonathan Wiradinata 102012134 al 1L