FT Amphibi
Transcript of FT Amphibi
-
7/23/2019 FT Amphibi
1/12
Photo by : Daniar S (Leptophryneborbonica)Photo by : Daniar S (Leptophryneborbonica)
Photo by : Dimar AdhiPerdana/ www.fobi.web.id (Leptophryne borbonicaPhoto by : Dimar AdhiPerdana/ www.fobi.web.id (Leptophryne borbonica
Photo by : Daniar S (LeptophrynePhoto by : Daniar S (Leptophryne
Photo by : Daniar S (Leptophryne borbonica)Photo by : Daniar S (Leptophryne borbonica)
Leptophryne borbonica
TaxonomiKingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : AmphibiaOrdo : Anura
Family : Bufonidae
Genus :LeptophryneSpesies :Leptophryne borbonica
(Tschudi, 1838)
Sinonim :Bufo jerboa Boulenger, 1890
Deskripsi
Leptophryne borbonica adalah katak kecil dengan tubuh ramping, kaki panjang dan
memiliki kulit yang keriput. Betina dari spesies ini biasanya berukuran tubuh lebih besar(SVL = 25 40 mm) dari pada jantan (SVL = 20-30
mm). Moncongnya pendek dan meruncing. Tidakmemiliki kelenjar paratoid. Memiliki tonjolan kecil
pada bagian dorsolateral tubuhnya. Jari tangan dan
kakinya bulat dan tumpul. Tubuh berwarna coklatkeabu-abuan pada bagian punggung, dengan tanda
menyerupai jam pasir atau tanda X pada punggung.
Leher dan dada berwarna coklat dengan permukaan
ventral dan kaki yang abu-abu kekuningan (Iskandar1998 :Inger dan Stuebing : 2005). Selaput renang tidak
sampai pada benjolan subartikuler dari jari kaki ke 3dan 5. Jari-jari kaki berselaput dipangkalan. Beberapaanggota dari spesies ini juga menunjukkan tanda
segitiga hitam di belakang mata. Kecebongnya
berwarna hitam pekat. Bibir bawah dan sisi bibir atasmemiliki papilla. Rumus denticle adalah 2-2/III
(Iskandar : 1998).
Distribusi dan Habitat
Leptophryne borbonica ditemukan di wilayah Indonesia,
Malaysia, Thailand, Semenanjung Malaysia, Sabag dan Sarawak. Spesies ini umumnya
ditemukan di serasah daun daerah rembesan di hutan pada ketinggian 400 m diataspermukaan laut (Inger dan Stuebing : 2005), tetapi juga di temukan di rawa-rawa, daerah
yang basah dan tempat dengan aliran air (Iskandar :1998).
Sejarah hidup, Kelimpahan, Aktivitas, dan Perilaku Khusus
Betina dari spesies ini biasanya meletakkan 200-300 telur hitan kecil. Setiap telur
ukurannya sekitar 1,3 mm (Iskandar : 1998). Leptophryne borbonica terancam olehdeforesitasi, perubahan dan kehilangan habitat. Spesies ini beracun. Ekstrak kulit
-
7/23/2019 FT Amphibi
2/12
memiliki rasa terbakar yang tidak menyenangkan, dan dosis 100 mg pada tikus
menghasilkan efek sebagai berikut : kesulitan lokomotor dan pergerakan, pemulihan
terjadi setelah 2 jam (Daly et al : 2004)
Status : Least Concern (IUCN Red list of Threatened Species, 2010)
Peta Penyebaran (IUCN Red list of Threatened spesies, 2010)
Sumber
Inger,R.F & Robert,B.S. 1997.A Field Guide to the Frogs of Borneo. Science and Technology Unit.
Sabah.
Iskandar,D.T. 1998.Amphibi Jawa dan Bali. Puslitbang Biolobi LIPI. Bogor
Iskandar,D.T. 2003. The Amphibians and reptiles of Malinau Region, Bulungan Research Forest, East
Kalimantan.
http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/
http://amphibiaweb.org
http://amphibiaweb.org/http://amphibiaweb.org/ -
7/23/2019 FT Amphibi
3/12
Photo by : Daniar S (Rhacophorus reinwardtii)Photo by : Daniar S (Rhacophorus reinwardtii)
hoto by : Daniar S (Rhacophorus reinwardtii)hoto by : Daniar S (Rhacophorus reinwardtii)Photo by : Daniar S (Rhacophorus reinwardtii)Photo by : Daniar S (Rhacophorus reinwardtii)
Rhacophorus reinwardtii
Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : ChordataClass : Amphibia
Order : Anura
Family : RhacophoridaeGenus :Rhacophorus
Spesies :Rhacophorus reinwardtii
DeskripsiRhacophorus reinwardtii merupakan salah satu katak tercantik dari Kalimantan.
Rhacophorus reinwardtii merupakan katak berukuran sedang, merupakan katak pohon
dengan kepala yang luas / lebar (Inger andStuebing 2005). Katak betina memiliki panjang
tubuh baku (SVL) berkisar 41,6 52,5 mm (Ohler
and Delorme 2006). Kulit bagian dorsal licin
(Ohler and Delorme 2006) atau bergranular (Inger
and Stuebing 2005). Memiliki selaput penuh pada
jari-jari tungkai depan dan tungkai belakang
(Ohler and Delorme 2006).Morfologi kecebong
dari Rhacophorus reinwardtii adalah besar, berbentuk oval, dan pipih. Panjang total
tubuhnya mencapai 60 mm. Warna dari kecebong adalah abu-abu kecoklatan dengan
bercak-bercak hitam (Inger and Stuebing 2005).Pada katak dewasa, warna tubuh bagian
permukaan dorsal adalah hijau sampai hijau keemasan. Pada bagian lateral tubuh
berwarna hitam dengan bercak biru turquoise. Selaput pada jari-jari tungkai berwarna
hitam dengan bercak kuning sampai oranye dan biru menyala. Bagian ventral dari katak
ini berwarna putih (Inger and Stuebing 2005).
-
7/23/2019 FT Amphibi
4/12
Distribusi dan Habitat
Katak ini merupakan katak yang hidup di tempat yang memiliki tutupan cukup rapat dan
menghabiskan waktunya di ranting pohon. Tetapi, turun di serasah hutan pada saat akan
melakukan breeding pada kolam semipermanen (Inger and Stuebing 2005). Biasanya
busa tempat peletakan telur diletakkan di atas genangan air. Spesies ini dapat ditemukan
di hutan primer dan hutan sekunder. Katak ini banyak ditemukan di Jawa dan Sumatra,
Indonesia. Sarawak dan Sabah, Borneo, Thailand bagian selatan, dan wilayah peninsular
Malaysia.
Status : Near Threatened, (from IUCN Red list of threatened spesies, 2010)
Peta Penyebaran
-
7/23/2019 FT Amphibi
5/12
Sumber
Inger,R.F & Robert,B.S. 1997.A Field Guide to the Frogs of Borneo. Science and Technology Unit.
Sabah.
Iskandar,D.T. 1998.Amphibi Jawa dan Bali. Puslitbang Biolobi LIPI. Bogor
Iskandar,D.T. 2003. The Amphibians and reptiles of Malinau Region, Bulungan Research Forest, East
Kalimantan.
http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/
http://amphibiaweb.org
http://amphibiaweb.org/http://amphibiaweb.org/ -
7/23/2019 FT Amphibi
6/12
Microhyla achatina
Taksonomi
Kingdom : AnimaliaPhylum : Chordata
Class : Amphibia
Order : AnuraFamily : Microhylidae
Genus :Microhyla
Spesies :Microhyla achatina
Deskripsi
Microhyla achatina adalah katak kecil dengan kepala dan mulut yang sempit.spesies
jantan memiliki panjang total 20 mm dan panjang total betina lebih besar yaitu 25
mm.Memiliki mata yang kecil dan jari jari kaki berselaput hanya di pangkalan.Microhylaachatina memiliki kulit yang halus, warna kulitnya coklat kekuningan dengan
sisi gelap dan sepasang garis-garis hitam di bagian belakang. Pada bagian dorsal adasebuah jalur vertebralis cahaya dalam beberapa individu (Iskandar, 1998 )
Memiliki kaki relatif panjang dibandingkan dengan tubuhnya. Terdapat gigi pada
maxilla dan mandibulanya, tapi beberapa genus tidak mempunyai gigi. Karena anggotafamili ini diurnal, maka pupilnya memanjang secara horizontal. Gelang bahunya
firmisternal.
Microhyla achatina memiliki kecebong sama dengan Microhyla heymonsi ( ditemukan di
Sumatra dan Malaysia ) dan mungkin terkait paling erat dengan spesies ini ( Iskandar1998 ) juga meningkatkan kemungkinan bahwa spesies lain yang memiliki keterkaitan
dengan Microhyla achatina ada di Pulau Jawa, seperti berudunya telah ditemukan di
Sancang,Jawa, mirip dengan Microhyla achatina namun tidak identik.
Distribusi dan Habitat
Kodok ini biasa ditemukan di hutan-hutan primer dan sekunder, kadang-kadangmelanglang keluar hingga ke lingkungan pemukiman manusia seperti di sawah-sawah,
kebun dan pekarangan rumah. Beberapa ekor kodok jantan yang berdekatan seringkali
berbunyi bersamaan, bersahut-sahutan serupa koor (chorus), dengan bunyi suara mirip
jangkerik: trr-rr-rreek.. trr-rr-rreeek ! berulang-ulang. Bunyi panggilan ini ramaiterdengar sesaat setelah gelap.Makanannya terutama semut, anai-anai dan banyak jenisserangga kecil lainnya yang merayap-rayap di antara serasah. Kodok betina meletakkan
sekitar 20 butir telur di genangan air yang menetap seperti di kolam,rawa, dan parit yangtidak mengalir. Precil Jawa bersifat endemik di Pulau Jawa. Ditemukan menyebar disepanjang pulau, mulai dari Jawa Barat (Banten, Bogor, Sukabumi, Cibodas, Lembang,
Bandung, Gunung Papandayan, Gunung Ciremai, Kuningan, hingga Leuweung Sancangdan Pangandaran), Jawa Tengah (Gombong, Wonosobo), sampai ke Jawa Timur(Tuban,
Pegunungan Tengger).
Status : Least Concern (from IUCN red list of threatened spesies, 2010)
http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_primerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hutan_sekunder&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sawahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Koorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jangkerik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Semuthttp://id.wikipedia.org/wiki/Anai-anaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Seranggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Serasahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kolam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rawahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Endemikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bogorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sukabumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Papandayanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ciremaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kuninganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangandaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wonosobohttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pegunungan_Tengger&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_primerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hutan_sekunder&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sawahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Koorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jangkerik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Semuthttp://id.wikipedia.org/wiki/Anai-anaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Seranggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Serasahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kolam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rawahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Endemikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bogorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sukabumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Papandayanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ciremaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kuninganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangandaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wonosobohttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pegunungan_Tengger&action=edit&redlink=1 -
7/23/2019 FT Amphibi
7/12
Peta Penyebaran
Sumber
-
7/23/2019 FT Amphibi
8/12
Inger,R.F & Robert,B.S. 1997.A Field Guide to the Frogs of Borneo. Science and Technology Unit.
Sabah.
Iskandar,D.T. 1998.Amphibi Jawa dan Bali. Puslitbang Biolobi LIPI. Bogor
Iskandar,D.T. 2003. The Amphibians and reptiles of Malinau Region, Bulungan
Research Forest, East Kalimantan.http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/
http://amphibiaweb.orgLeptobrachium hasseltii
Taksonomi
Kingdom : AnimaliaPhylum : Chordata
Class : Amphibia
Order : AnuraFamily : Megophryidae
Genus :LeptobrachiumSpesies :Leptobrachium hasseltii
Deskripsi
Bangkong serasah atau katak serasah adalah sejenis kodokdari suku Megophryidae.
Nama ilmiahnya adalahLeptobrachium
hasseltii Tschudi, 1838. Nama lainnya
dalambahasa Inggris adalahHasselts litter
frog; dinamai demikian sebagai penghargaan
kepadaJ.C. van Hasselt, seorang ahli dannaturalis yang bekerja diHindia
Belanda (Indonesia pada masa penjajahan
Belanda).Bangkong yang bertubuh sedang,
antara 50-70 mm. Jantan umumnya lebih kecil
daripada yang beti na. Gendut pendek dengan kepala bulat dan besar, lebih besar
daripada tubuhnya; mata besar dan melotot. Dorsal berwarna coklat abu-abu kebiruan
atau keunguan (fase gelap), atau keemasan (fase terang). Terdapat bercak-bercak bulat
telur berwarna gelap yang terletaksimetris, tepi luar bercak berwarna keemasan. Coreng
hitam berjalan dari ujung moncong hingga mata, dan dilanjutkan di bawah lipatan
supratimpanik hingga ke pundak. Iris berwarna gelap kehitaman. Ventral abu-abu hingga
kehitaman di perut, berbintik-bintik putih. Tangan dan kaki bercoret-coret gelap. Selaput
renang hanya terdapat di kaki, pendek. Bangkong ini hanya didapati dihutan,
kebanyakan di pegunungan, terutama di tempat yang tidak jauh dari sungai. Aktif di
malam hari (nokturnal), bangkong serasah tidur di siang hari atau bersembunyi di balik
http://amphibiaweb.org/http://id.wikipedia.org/wiki/Kodokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=J.C._van_Hasselt&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=J.C._van_Hasselt&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Simetrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sungaihttp://amphibiaweb.org/http://id.wikipedia.org/wiki/Kodokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=J.C._van_Hasselt&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Simetrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sungai -
7/23/2019 FT Amphibi
9/12
serasahhutan. Dengan kaki yang pendek, kodok ini melompat pendek-pendek dan sering
pula merayap perlahan-lahan di kayu atau batu dengan tubuh diangkat.
Distribusi dan Habitat
Kodok jantan berbunyi-bunyi di malam hari di atas tumpukan serasah, tepian sungai, ataubebatuan di dekat aliran air. Terkadang sambil membersihkan sisi belakang tubuhnya.
Suaranya parau lemah, wuaak.. wak..wak..wak.. bersahut-sahutan. Sebelumnya,L.
hasseltii diduga menyebar luas di Dangkalan Sunda hingga ke Semenanjung
Malaya, Sumatra danBorneo. Akan tetapi kini diketahui menyebar terbatas hanya
diJawa,Madura, Bali hingga Kangean.Leptobrachium di ketiga wilayah yang pertama
dipastikan berjenis lain, sepertiL. pullum danL. hendricksonii (Malaysia) danL.
abbotti,L. gunungensis danL. montanum (Borneo). Sementara populasi di Sumatra
masih perlu ditetapkan. (Iskandar, 1998).
Status : Least Concern (from IUCN red list of threatened spesies, 2010)
Peta penyebaran
Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Serasahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Serasahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dangkalan_Sunda&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borneohttp://id.wikipedia.org/wiki/Borneohttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kangeanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Serasahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dangkalan_Sunda&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borneohttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kangean -
7/23/2019 FT Amphibi
10/12
Inger,R.F & Robert,B.S. 1997.A Field Guide to the Frogs of Borneo. Science and Technology Unit.
Sabah.
Iskandar,D.T. 1998.Amphibi Jawa dan Bali. Puslitbang Biolobi LIPI. Bogor
Iskandar,D.T. 2003. The Amphibians and reptiles of Malinau Region, Bulungan Research Forest, East
Kalimantan.http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/
http://amphibiaweb.org
Limnonectes microdiscus
Taksonomi
Kongdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Order : Anura
Family : Dicroglossidae
Genus :Limnonectes
Spesies :Limnonectes microdiscus
Spesies ini telah dilaporkan di masa lalu dari Filipina, Kalimantan,Sulawesi dan seluruh Sumatera dan Kepulauan Mentawai. Spesimen dari Filipina kini
disebut Limnonectes laytensis dan mereka yang berasal dari Kalimantan disebut
L.palavensis dan L. finchi. Mereka yang dari Sulawesi, sebagian Sumatera danKepulauan Mentawai milik sebuah spesies dideskripsikan yang tidak dibahas di sini (D.
Iskandar pers. comm.).
Geografis
Spesies ini ditemukan di seluruh Jawa dan Provinsi Lampung di selatan Sumatera,
Indonesia. Spesies ini ditemukan dari permukaan laut sampai dengan di atas 1.200 m
dpl.
Asli:Indonesia
populasi : spesies Ini telah menurun akibat hilangnya hutan, tapi masih ditemukan pada
habitat yang sesuai. Habitat dan Ekologi: di hutan . hidup hanya hidup di hutan yang
http://amphibiaweb.org/http://amphibiaweb.org/ -
7/23/2019 FT Amphibi
11/12
tidak terganggu. Reproduksi tidak diketahui, tetapi mungkin telur diletakkan di tanah
dekat sungai. Para kecebong berkembang di sungai.Terestrial; Air Tawar
Ancaman
Ancaman utama (s): Ancaman utama adalah hilangnya habitat untuk pertanian rakyat.
Tindakan Konservasi
Spesies ini ada di Ujung Kulon, Gunung Halimun, Gunung Gede Pangerango Taman
Nasional, dan Gunung Tangkuban Perahu Cagar Alam.
Status : Least Concern (from IUCN red list of threatened species, 2010)Peta penyebaran
Sumber
-
7/23/2019 FT Amphibi
12/12
Inger,R.F & Robert,B.S. 1997.A Field Guide to the Frogs of Borneo. Science and Technology Unit.
Sabah.
Iskandar,D.T. 1998.Amphibi Jawa dan Bali. Puslitbang Biolobi LIPI. Bogor
Iskandar,D.T. 2003. The Amphibians and reptiles of Malinau Region, Bulungan Research Forest, East
Kalimantan.http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/
http://amphibiaweb.org
http://amphibiaweb.org/http://amphibiaweb.org/