FMA - Saham

27
Financial Management Analysis S A H A M

description

Modul Kuliah Financial Management

Transcript of FMA - Saham

Page 1: FMA - Saham

Financial Management Analysis

S A H A M

Page 2: FMA - Saham

Financial Management Analysis

• Surat berharga sebagai bukti kepemilikan individu atau institusi atas suatu perusahaan

• Nilai saham:• Nilai nominal Akuntansi & hukum• Nilai buku per saham Total ekuitas / jml saham• Nilai pasar Bursa efek• Nilai fundamental / intrinsik Harga wajar saham

Saham Biasa (Common Stock)

Page 3: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Karakteristik:• Berhak atas dividen:

• Dividen tunai• Dividen saham

• Berhak atas harta perusahaan ketika perusahaan di likuidasi• Berhak mengeluarkan suara dalam RUPS• Berhak mengetahui hasil keputusan RUPS• Tanggung jawab sebesar nilai saham yang dimiliki• Memiliki hak memesan efek terlebih dahulu (Right Issue)• Berhak memilih pengurus perseroan• Memiliki akses terhadap pembukuan

Saham Biasa (Common Stock)

Page 4: FMA - Saham

Financial Management Analysis

• Memiliki hak keistimewaan diatas saham biasa

• Keistimewaan tsb bervariasi untuk setiap perusahaan tergantung kesepakatan antar pemegang saham

• Memiliki hak dividen yg ditentukan, misalnya: pemegang saham preferen berhak atas dividen 5% dari nilai nominal

• Memiliki hak menerima dividen terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa dibayarkan

• Dalam hal likuidasi, memiliki hak klaim terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa

• Tidak memiliki hak suara dalam RUPS

Saham Preferen (Preferred Stock)

Page 5: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Sumber Pendapatan Saham

• Capital Gain

• Mis: Tanggal 8 May 2009 Ani beli saham Telkom Rp 6.000 per saham, lalu dijual tanggal 10 May 2009 dengan harga Rp 7.000 per saham A mendapat capital gain Rp 1.000 per saham

• Dividen

• Laba bersih PT Maju Rp 600 juta. Saham yang beredar 2.000.000 saham. Maka pendapatan per saham (EPS) = Rp 300. Jika PT Maju menetapkan Dividen Payout Ratio = 40%, maka dividen per saham = 40% x Rp 300 = Rp 120

Page 6: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Risiko Saham

• Systematic Risk

• Terkait dengan kondisi pasar• Tidak dapat dikurangi dengan diversivikasi• Diukur dengan “Beta”• Beta positif = pergerakan indeks harga saham searah dengan IHSG• Beta negatif = sebaliknya• Mis: saham Y memiliki beta 1.25. Artinya jika IHSG naik 5% maka

indeks harga saham Y naik 6,25% (1.25 x 5%)

• Unsystematic Risk

• Terkait dengan siklus bisnis industri tertentu• Dapat dikurangi dengan diversifikasi• Disebut juga: business risk atau unique risk

Page 7: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Variabel yang Mempengaruhi Beta

• Dividend Payout Ratio (DPR) berlawanan: semakin besar DPR, semakin kecil beta nya

• Asset Growth positif: semakin tinggi pertumbuhan aset, semakin besar beta nya (aset growth meningkat DPR menurun high risk beta meningkat)

• Leverage positif: semakin tinggi leverage, semakin tinggi risiko• Likuiditas & Profitabilitas berlawanan: semakin profitable, risiko menurun• Asset Size berlawanan: perusahaan semakin besar, risiko semakin kecil

• Beta = 0 = saham bebas risiko• Beta = 1 = pergerakan indeks harga saham mengikuti IHSG

CAPM (Harry Markowitz):Required rate of return = Risk Free Rate + beta (Market Return – Risk Free Rate)

Page 8: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Kebijakan Dividen (Dividend Policy)

• Perusahaan yang sedang tumbuh• Dividen rendah pada awalnya• Laba digunakan untuk investasi• Memiliki potensi menghasilkan tingkat pertumbuhan dividen yang

lebih tinggi di tahun-tahun berikutnya

• Perusahaan yang tidak sedang tumbuh• Dividen relatif tinggi pada awalnya• Potensi pertumbuhan dividen tahun-tahun berikutnya menjadi lebih

rendah

Page 9: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Alternatif Pembagian Dividen

• Dividen Tunai• Dividen Saham• Pembelian kembali saham beredar (stock repurchase)

• Menghindari pengambilalihan perusahaan oleh pihak lain• Mengurangi saham beredar untuk meningkatkan harga• Penurunan saham beredar akan meningkatkan EPS• Peningkatan EPS berarti peningkatan dividen• Peningkatan EPS akan meningkatkan harga saham (capital gain)

Harga saham = PER x EPS

• Pemecahan nilai saham (stock split) • Stock split dapat meningkatkan likuiditas saham harga saham

menjadi murah perdagangan saham semakin aktif harga saham meningkat capital gain

Page 10: FMA - Saham

Financial Management Analysis

The Required Rate of Return (“k”)

k = Risk Free Rate + beta (Market Return – Risk Free Rate)

• Risk Free Rate• Nilai absolut yg dikehendaki investor sebagaimana pertumbuhan

ekonomi• The expected rate of inflation• Mis: tingkat pertumbuhan ekonomi 5% dan tingkat inflasi 8%, maka

Risk Free Rate = 13%

• Market Return• Rata-rata return suatu saham yg diperoleh dari bursa

Page 11: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Corporate Action

1. Saham Bonus

• Saham baru yg dikeluarkan emiten utk pemegang saham lama sebagaibonus

• Perhitungan harga penyesuaian baru atau harga teoritis:

= harga teoritis saham ex-bonus

= harga penutupan saham pada cum-bonus

= rasio saham bonus (jumlah saham lama yg diperlukan utk 1 saham bonus)

= nilai nominal saham bonus

Page 12: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Corporate Action – Saham Bonus

Contoh:

PT Pratama membagikan saham bonus dengan rasio setiap 5 sahambernominal Rp 1.000 akan memperoleh 1 saham bonus. Harga penutupansaat cum-bonus Rp 5.000. Berapakah harga teoritis ex bonus?

= {(5/1 x 5.000) + 1.000} / (5+1) = Rp 4.333

Page 13: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Corporate Action

2. Stock Split

• Pemecahan nilai nominal saham berdasarkan rasio tertentu• Tujuan untuk meningkatkan likuiditas saham, misalnya, harga per saham

sudah terlalu mahal shg tidak dapat dijangkau investor retail• Tidak mempengaruhi modal disetor• Tidak mengakibatkan dilusi• Persentase kepemilikan tetap• Penyesuaian harga teoritis jika rasio 1:4 dan harga pasar saat suspensi Rp

20.000 ¼ x 20.000 = Rp 5.000

Page 14: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Corporate Action

3. Right Issue

• Adalah hak pemegang saham existing untuk memesan saham terlebihdahulu

• Emiten memberikan ‘preemtive rights’ = hak pemegang saham existing untuk tidak terdilusi sehubungan dengan pengeluaran saham baru

• Untuk menebus saham baru, pemegang saham existing membutuhkan“Bukti Rights”

• Penambahan jumlah saham beredar mengakibatkan harga pasar sahamberubah, shg harga teoritis setelah rights issue :

Page 15: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Corporate Action – Right Issue

= harga teoritis saham ex-rights

= harga penutupan saham pada cum-rights

= rasio right issue (jumlah bukti right yg diperlukan utk 1 saham baru)

= exercise price (harga penebusan bukti right)

Page 16: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Corporate Action – Right Issue

Contoh:

PT Jaya merencanakan ekspansi melalui right issue. Ketentuannya 5 saham lama dapat membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaannya Rp 2.000. Hargapenutupan saat cum-rights Rp 7.500. Maka harga pasar teoritis saat ex-right:

= {(1/5 x 7.500) + 2.000} / (1/5 + 1) = Rp 2.900

Sedangkan harga bukti right secara teoritis adalah sbb:

= (2.900 – 2.000) / (1/5) = Rp 4.500

Page 17: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Nilai Intrinsik Saham vs Nilai Pasar

• Nilai intrinsik menentukan harga saham yang layak / harga yang pantas• Jika nilai intrinsik < harga pasar = underpriced / undervalued• Jika nilai intrinsik > harga pasar = overpriced / overvalued

• Model untuk menghitung nilai intrinsik saham:• Dividend Discount Model (DDM)• Price Earning Ratio (PER)

Page 18: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Dividend Discount Model

• Zero Growth Model• Sesuai untuk menentukan nilai fundamental saham preferen

• Constant Growth Model• Perusahaan mempertahankan DPR secara tetap dari tahun ke tahun• Setiap laba yg diinvestasikan kembali memperoleh tingkat keuntungan

yang sama setiap tahun• EPS atau DPS meningkat dengan prosentase konstan setiap tahun

• Supernormal Growth Model• Pertumbuhan dividen tidak sama sepanjang masa• Pertumbuhan dua tahap

Page 19: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Dividend Discount Model

• Infinite Period DDM dengan Pertumbuhan Dividen Konstan• Tingkat pertumbuhan dividen konstan & berlangsung selama periode yang

tidak terbatas• k > g

• Finite Period DDM• Tingkat pertumbuhan dividen konstan & berlangsung selama periode

tertentu• k > g

Page 20: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Dividend Discount Model- Zero Growth Model

= Nilai intrinsik saham

= Dividen yang tidak tumbuh

= Required rate of return on stockContoh:PT Yellow menerbitkan saham preferen dengan nilai nominal Rp 10.000 dan dividen per saham yang diperjanjikan adalah Rp 500 per saham setiap tahun. Jika k = 17%, maka nilaiintrinsiknya:

= 500 / 17% = Rp 2.940

Page 21: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Dividend Discount Model- Constant Growth Model

= Nilai intrinsik saham

= Dividen yang dibagikan pada periode tsb

= Required rate of return on stock

Contoh:PT ABG diharapkan akan membagi dividen sebesar Rp 300 setahun. Dividen tumbuhsecara konstan 10%. Jika k = 17%, maka nilai intrinsik saham PT ABG tahun depan:

= 300 (1 + 10%) / (17% - 10%) = Rp 4.715

= Pertumbuhan dividen secara konstan

Page 22: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Dividend Discount Model- Constant Growth Model

Contoh:PT XYZ membagi dividen sebesar Rp 400 saat ini. Diprediksikan dividen akan tumbuh 30% selama 3 tahun y.a.d. Setelah itu pertumbuhan dividen turun menjadi sebesar 15% dst. Jikak = 17%, maka nilai intrinsik saham PT XYZ tahun depan:

= 400 (1 + 30%) / (1 + 17%) + 400 (1 + 30%) ^2 / (1 + 17%)^2+ 400 (1 + 30%)^3 / (1 + 17%)^3 + 400 (1 + 30%) ^4 (1+15%) / (17%-15%) (1+17%)= 44.670

Page 23: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Dividend Discount Model- Infinite Period DDM

Contoh:PT Suara memiliki tingkat pertumbuhan 15%. PT Suara tahun ini membagikan dividen Rp300 per saham dengan k = 18%. Maka nilai intrinsik saham PT Suara:

= 300 (1 + 15%) / (18% - 15%) = Rp 11.500

Page 24: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Dividend Discount Model- Finite Period DDM

Contoh:Pendapatan per saham PT Banjir Rp 500 dengan rasio pembayaran dividen 40%. Hitungnilai intrinsik saham PT Banjir dalam periode investasi 3 tahun jika tingkat pertumbuhansaham tsb 10% ,PER sahamnya 10 x dan k = 18%.

= {200(1+10%)^1 / (1+18%)^1

= 500 x 40% = 200P0 = 10 x 500 = 5.000P3 = {5000 (1+10%)^3} = 6.655

+ {200(1+10%)^2 / (1+18%)^2 + {200(1+10%)^3 / (1+18%)^3 + {6.655 / (1+18%)^3}= 186.4 + 173.8 + 162.0 + 4.050.4 = 4.572.7

Page 25: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Price Earning Ratio (PER)

• PER = Market Price of Stock / EPS• Nilai intrinsik saham = PER x EPS

Contoh:PER saham ABC adalah 7 x. EPS = 500. Maka nilai intrinsik saham = 7 x 500 = Rp 3.500

• PER = DPR / (k – g)

Contoh:DPR PT XYZ = 40%. k = 18% dan g = 10%.Maka PER saham XYZ = 40% / (18% - 10%) = 5 x

Jika EPS PT XYZ = Rp 500Maka nilai intrinsik saham PT XYZ = Rp 2.500

Page 26: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Thank You

Page 27: FMA - Saham

Financial Management Analysis

Soal-1:Harga saham PT Deco Rp 4.500. Dengan indeks beta 0.75. Jika IHSG naik 15% makaberapa harga saham PT Deco?= 0.75 x 15% x 4.500 =506.25= 4.500 + 506.25 = 5.006.25

Soal-2:Bpk A memiliki 10 lot saham PT Dana, berharap harga per saham Rp 6.000 danpendapatan dividen tahun depan Rp 350. Jika harga saham saat ini Rp 5.400 berapakahtingkat apresiasi harga dan hasil dividen tahun depan?= tingkat apresiasi harga (capital gain yield) = (6.000 – 5.400) / 5.400 = 11%= Dividend yield = 350 / 5.400 = 6.5&