Fisika Statistik

103
Fisika Statistik Rustam E. Siregar 1 Rustam E. Siregar

Transcript of Fisika Statistik

  • Fisika StatistikRustam E. Siregar

    1

    Fisika StatistikRustam E. Siregar

  • Pustaka:G. M. Barrow, Physical Chemistry, 4th ed., McGraw-Hill, Tokyo 1979.M. Alonso, and E. J. Finn, University Physics Vol. III, Quantum and StatisticalPhysics, Addison-Wesley, Tokyo 1979.

    2

  • ISI1. Pendahulan2. Statistik Boltzmann

    2.1 Kesetimbangan Statistik2.2 Hukum Partisi Boltzmann2.3 Temperatur2.4 Kesetimbangan suhu2.5 Gas Ideal

    3. Termodinamika3.1 Entropi dan Hk. Termo II3.2 Entropi dan Kalor3.3 Proses-proses dan entropi3.5 Persamaan keadaan gas ideal3.6 Persamaan gas ril3.7 Kapasitas kalor

    3

    ISI1. Pendahulan2. Statistik Boltzmann

    2.1 Kesetimbangan Statistik2.2 Hukum Partisi Boltzmann2.3 Temperatur2.4 Kesetimbangan suhu2.5 Gas Ideal

    3. Termodinamika3.1 Entropi dan Hk. Termo II3.2 Entropi dan Kalor3.3 Proses-proses dan entropi3.5 Persamaan keadaan gas ideal3.6 Persamaan gas ril3.7 Kapasitas kalor

  • 4. Staistik Kuantum4.1 Hukum distribusi Fermi-Dirac4.2 Gas elektron4.3 Eektron dalam logam4.4 Hukum distribusi Bose-Einstein4.5 Gas ideal4.6 Kapasitas zat padat

    4

    4. Staistik Kuantum4.1 Hukum distribusi Fermi-Dirac4.2 Gas elektron4.3 Eektron dalam logam4.4 Hukum distribusi Bose-Einstein4.5 Gas ideal4.6 Kapasitas zat padat

  • Yang dibahas dalam kuliah ini:Sifat-sifat kolektif atau makroskopik dari sistem partikel.Besaran-besaran makroskopik suatu sistem: suhu (T), tekanan (p),volume (V).

    1. PENDAHULUAN

    Fisika Statistik:1. Klasik: Statistik Boltzmann2. Kuantum: Statistik Fermi-Dirac dan Statistik Bose-Einstein

    5

    Fisika Statistik:1. Klasik: Statistik Boltzmann2. Kuantum: Statistik Fermi-Dirac dan Statistik Bose-Einstein

  • Statistik klassik: kesetimbangan secara statistik, distribusi Maxwell-Boltzmann, suhu dan kesetimbangan suhu, gas ideal.

    Entropy dan hukum termodinamika kedua, entropy dan panas, proses dalamkaitannya dengan entropy.

    Sifat-sifat termal gas: persamaan keadaan gas ideal dan gas ril, kapasitaspanas gas ideal monoatom dan poliatom, prinsip ekipartisi energi.

    Statistik kuantum: distribusi Fermi-Dirac, gas elektron, aplikasi untuk elektrondalam logam; distribusi Bose-Einstein, gas foton, kapasitas panas padatan,gas ideal menurut statistk kuantum.

    Isi kuliah:

    6

    Statistik klassik: kesetimbangan secara statistik, distribusi Maxwell-Boltzmann, suhu dan kesetimbangan suhu, gas ideal.

    Entropy dan hukum termodinamika kedua, entropy dan panas, proses dalamkaitannya dengan entropy.

    Sifat-sifat termal gas: persamaan keadaan gas ideal dan gas ril, kapasitaspanas gas ideal monoatom dan poliatom, prinsip ekipartisi energi.

    Statistik kuantum: distribusi Fermi-Dirac, gas elektron, aplikasi untuk elektrondalam logam; distribusi Bose-Einstein, gas foton, kapasitas panas padatan,gas ideal menurut statistk kuantum.

  • 2. STATISTIK BOLTZMANN2.1 Kesetimbangan StatistikTinjau N buah partikel dalam suatu sistem yang terisolasi.Dengan N buah partikel, misalkan n1 buah berenenrgi E1, n2 buah berenergiE2, dan seterusnya.Jadi: N=n1+n2+n3+atau

    iinN

    E3

    E2E1

    n3

    n2n1

    n1, n2, n3 disebut partisi atau distribusi

    7

    Jika tidak ada interaksi antara partikel-partikel,energi total sistem:

    U=n1E1+n2E2+.. ataukonstan karena terisolasi

    Jika ada interaksi

    ii

    iEnU

    E3

    E2E1

    ji

    ijii

    i EEnU 21

    n3

    n2n1

    n1, n2, n3 disebut partisi atau distribusi

  • Karena interaksi antara partikel-partikel atau tumbukan antara partikel-partikelpartisi bisa berubah.

    Dapat diasumsikan adanya suatu partisi yang lebih baik daripada partisi-partisi lain.Secara fisis pada suatu sistem yang memiliki sejumlah partikel dengan totalenergi tertentu, terdapat suatu partisi paling mungkin (most probablepartition).Jika partisi itu tercapai, sistem itu disebut setimbang secara statistik.

    8

    Dapat diasumsikan adanya suatu partisi yang lebih baik daripada partisi-partisi lain.Secara fisis pada suatu sistem yang memiliki sejumlah partikel dengan totalenergi tertentu, terdapat suatu partisi paling mungkin (most probablepartition).Jika partisi itu tercapai, sistem itu disebut setimbang secara statistik.

    Masalah:Bagaimana menemukan partisi paling mungkin dari suatu sistem yangterisolasi.Atau, bagaimana ditemukan hukum distribusi?Jika itu diperoleh, tugas selanjutnya adalah menentukan metoda untukmenurunkan sifat-sifat sistem yang dapat diamati secara makroskopik.

  • 2.2 Hukum Partisi BoltzmannTinjau suatu sistem dari sejumlah partikel yang identik (sama struktur dankomposisi) tapi dapat dibedakan satu sama (diketahui perbedaan satu samalain).Asumsi 1: Semua tingkat energi berpeluang sama untuk ditempati partikel.Asumsi 2: Peluang suatu partisi sebanding dengan jumlah cara yang berbeda

    dengan mana partikel-partikel bisa didistribusikan di antara tingkat-tingka energi yang ada untuk menghasilkan partisi itu.

    9

    E3E2E1

    E4E5 n5=4

    n4=1n3=2n2=0n1=3

    Tinjau partisi sebagai berikut:

  • Misalkan jumlah seluruh partikel N.Dalam pengisian tingkat energi E1, jumlah cara untuk memasukkan 3 dari Nbuah partikel adalah

    )!3(!)2)(1( N

    NNNN

    Jika tanda pada ketiga partikel: a, b, c maka ada 3!=6 urutan pengisianyang berbeda yakni abc, bac, cab, bca, acb, cba.Tapi keenam urutan itu isinya sama; jadi ada 3! partisi yang sama.Oleh sebab itu, jumlah cara berbeda untuk memasukkan 3 dari N buahpartikel ke E1 adalah:

    10

    Jika tanda pada ketiga partikel: a, b, c maka ada 3!=6 urutan pengisianyang berbeda yakni abc, bac, cab, bca, acb, cba.Tapi keenam urutan itu isinya sama; jadi ada 3! partisi yang sama.Oleh sebab itu, jumlah cara berbeda untuk memasukkan 3 dari N buahpartikel ke E1 adalah:

    )!3(!3!N

    N

    Secara umum, jumlah cara berbeda memasukkan n1 dari N buah partikelke tingkat energi E1 adalah

    )!(!!

    11 nNnN

  • Setelah memasukkan n1 buah partikel ke E1, maka yang tersisa adalah N-n1 buah.Jika kita ingin memasukkan n2 dari N-n1 partikel ke E2, maka jumlah cara berbedaadalah:

    )!(!)!(

    2121nnNn

    nN

    Dengan cara yang sama, jumlah cara berbeda memasukkan n3 dari (N-n1-n2)buah partikel ke E3 adalah

    )!(!)!(

    321321

    nnnNnnnN

    11

    )!(!)!(

    321321

    nnnNnnnN

    Jumlah cara berbeda untuk mengisikan n1 partikel ke E1, n2 partikel ke E2, n3partikel ke E3 dan seterusnya hingga ke tingkat terakhir secara berturut-turut,adalah

    )!(!!

    11 nNnNP )!(!

    )!(x212

    1nnNn

    nN

    ..........x...........x)!(!)!(x

    321321

    nnnNnnnN

    ....!.........!!!

    321 nnnNP

  • Bisa terjadi tingkat-tingkat energi itu memiliki peluang yang berbeda, misalnyag1 adalah peluang suatu partikel untuk menempati E1; jadi peluang n1 buahpartikel menempati E1 adalah:Jika g2 peluang suatu partikel untuk menempati E2, maka peluang n2 buahpartikel menempati E2 adalah:

    11ng

    22ng

    Jadi, total peluang untuk partisi tersebut:

    !.....!!......!

    321321 321

    nnngggNP

    nnn

    12

    !.....!!......!

    321321 321

    nnngggNP

    nnn

    Inilah peluang suatu distribusi (partisi) dalam statistik Maxwell-Boltzmannuntuk sistem partikel yang identik tapi dapat dibedakan.Jika partikel-partikel itu identik dan tak dapat dibedakan, maka persamaan

    !.....!!.....

    321321 321

    nnngggP

    nnn

  • Masalah selanjutnya adalah:Bagaimana cara menentukan keadaan setimbang yang berkaitan denganpartisi paling mungkin, yakni harga P maksimum.P maksimum jika perubahan dP=0 untuk perubahan dn1, dn2, dn3,.Secara matematik, lebih mudah memaksimumkan ln P.

    !.....!!.....

    321321 321

    nnngggP

    nnn

    13

    .......)!ln()!ln()!ln(.....lnlnlnln 321332211 nnngngngnP!.....!!.....

    321321 321

    nnngggP

    nnn

    Sifat logaritma natural: ln (n!)=n ln n - n,

    )/ln(......)(........)/ln()/ln()/ln(

    ....)ln()ln()ln(.....lnlnlnln321333222111

    333222111332211

    iii gnnNnnngnngnngnn

    nnnnnnnnngngngnP

  • i iiiii

    i iiiiiii

    i iiiiiii

    dngndnndnngndngndngndnPd

    )/ln()()/)()/ln()(

    )/(ln)/ln()()(lnSelanjutnya, diferensial

    Karena N tetap maka,Agar P mencapai maksimum, d(ln P)=0

    14

    Karena N tetap maka, 0i

    idn

    0)]/[ln()(ln ii

    ii dngnPd

    Karena energi total sistem tetap: i

    iiEnEnEnU .........2211 i

    ii dnE 0

  • Untuk memenuhi ketiga persamaan di atas, diperkenalkan tetapan dan sedemikian hingga berlaku

    0])/[ln( i

    iiii dnEgn0)/ln( iii Egn

    Dengan demikian maka partisi paling berpeluang adalah:

    0ln

    iiiii

    ii dnEdndngn

    15

    iEii egn Sekarang bisa dinyatakan:

    ZeegeegnN

    i

    Ei

    i

    Ei

    ii ii

    i

    Ei iegZ Z disebut fungsi partisi.

  • Jadi, partisi dengan peluang maksimum adalah

    Inilah yang disebut hukum partisi (distribusi) Maxwell-Boltzmann.

    Defenisi harga rata-rata besaran fisis yang bergantung energi, misalnya F(E),adalah:

    i

    iiave EFnNF )(1

    iEii egZNn

    16

    iEii egZNn

    i

    iiave EFnNF )(1

    Pada keadaan setimbang (partisi paling berpeluang):

    i

    iEiiave eEFgZF)(1

  • Contoh 1:Jika partikel-partikel dalam suatu sistem hanya bisa berenergi E1=- danE2= , dengan peluang penempatan g1=g2=1 yang sama, tentukanlahenergi rata-rata satu partikel.Fungsi partisi:

    cosh221 eeeeZ EE

    i

    iEiiave eEFgZF)(1Dari

    i

    Ei iegZ

    Cosh =1/2 (e+e-)Sinh = 1/2 (e-e-)

    17

    energi rata-rata satu partikel:

    i

    iEiiave eEFgZF)(1

    tanhcosh2sinh2

    cosh2

    1 222111

    eeeEgeEgZE

    EEave

    i

    iEiiave eEgZE1

    Cosh =1/2 (e+e-)Sinh = 1/2 (e-e-)

  • Contoh 2:Suatu sistem dari 4000 partikel memiliki tiga tingkat energi E1=0, E2= danE3=2 dengan peluang penempatan yang sama g1=g2=g3.(a) Bandingkanlah peluang-peluang relatif dari partisi di mana 2000 partikel

    menempati tingkat energi E1, 1700 pada tingkat energi E2 dan yang 300pada tingkat energi E3, dengan partisi yang dihasilkan oleh perpindahansatu partikel dari tingkat energi E2 ke tingkat E1 dan satu partikel ketingkatE3.(b) Tentukanlah partisi paling berpeluang (keadaan setimbang).

    (a) Karena g sama utk semua tingkatan energi.

    18

    (a) Karena g sama utk semua tingkatan energi.

    !.....!!......

    321321 321

    nnngggP

    nnn !!! 321 nnn

    gPN

    8,4301x20011699x1700

    !301!1698!2001!300!1700!2000

    ;!301!1698!2001;!300!1700!200040004000

    AB

    BA

    PP

    gPgP

  • Perpindahan dua partikel menyebabkan perbandingan peluang itu cukupbesar; itu menunjukkan bahwa partisi A dan B jauh dari partisi palingberpeluang (jauh dari setimbang statistik).

    8,4301x20011699x1700

    !301!1698!2001!300!1700!2000

    ;!301!1698!2001;!300!1700!200040004000

    AB

    BA

    PP

    gPgP

    19

  • (b) Partisi paling berpeluang iEii egn Total partikel N =n1+n2+n3=4000n1= ge-e-0=ge-; n2= ge-e-=n1 e- ; n3=ge-e-2=n1 e-2

    4000)1(4000

    21

    2111

    eenenenn

    ex Misalkan

    20

    ex 4000)1( 21 xxn

    2300)2(23002

    21

    211

    eenenen

    2300)2( 21 xxn

    MisalkanTotal energi U=n1 0+n2 +n3 2=2300 konstan karena terisolasi

  • Jika dari E2 satu partikel pindah ke E1 dan satu pindah ke E3:

    577;1146;227722300

    5034,00231757)2(4000)1(23002300

    4000)2()1(

    2131221

    2

    222

    1

    21

    xnnxnnxxnxxx

    xxxxxxnxxn

    21

    9966,0785x22781145x1146

    ;!578!1144!2278;!577!1146!227740004000

    AB

    BA

    PP

    gPgP

    Jika dari E2 satu partikel pindah ke E1 dan satu pindah ke E3:

    Hampir tidak ada perubahan peluangArtinya, keadaan setimbang statistikatau partisinya paling berpeluang.

  • 2.3 Temperatur (suhu)

    i

    Eii

    iii ieEgZ

    NEnU

    iEii egZNn

    i

    Ei iegZ

    Hukum partisi (distribusi) Maxwell-Boltzmann:

    Energi total:

    iEiEi eddeE

    dengan fungsi partisi:

    22

    ddZ

    ZNegd

    dZNU

    iE

    i i

    )(ln1 Zdd

    ddZ

    Z

    )(ln ZddNU

    Inilah hubungan antara energi total dan fungsi partisi suatu sistemdalam kesetimbangan statistik.

  • )(ln Zdd

    NUEave

    Energi rata-rata satu partikel:

    Jadi, parameter merupakan karakteristik energi dalam sistem. Oleh sebabitu, diungkapkan dengan besaran yang disebut suhu absolut T (Kelvin),seperti

    kT 1 k=1,3805x10-23 J/K disebut

    konstanta Boltzmann.

    23

    kT 1

    Ini hanya berlaku untuk sistem partikel dalam kesetimbangan statistik..

    Fungsi partisi (Z) dalam kaitannya dengan suhu adalah:kTE

    ii iegZ /

    Partisi paling berpeluang (hukum distribusi Maxwell-Boltzmann) :kTE

    ii iegZNn /

  • 211

    kTdTd

    kT

    Energi total:

    )(ln2 ZdTdkNTU

    )(ln ZddNU

    dTdkTd

    dTdTd

    dd 2

    24

    )(ln2 ZdTdkNTU

    Energi rata-rata satu partikel:

    ZdTdkTN

    UEave ln2Secara umum, harga rata-rata suat besaran partikel F(E)

    i

    kTiEiiavei

    iEiiave eEFgZFeEFgZF/)(1)(1

  • Contoh 3:Tentukan ratio antara dua bilangan okupasi pada pada suhu-suhu 100K, 300K dan1000K, jika beda energinya(a) E=10-4 eV (setara dengan energi rotasi molekul),(b)E=5x10-2 eV (setara dengan energi vibrasi molekul), dan(c)E=3 eV (setara dengan energi eksitasi elektron dalam atom). Andaikan g=1.

    kTEkTEE eenn //)(12 12

    Distribusi Boltzmann: kTEii iegZNn /

    E2n2E

    25

    kTEkTEE eenn //)(12 12

    k=1,3805x10-23 J/K;100 KkT=1,3805 x 10-23J/K x 100 K=1,3805 x 10-21J=0,863 x 10-2 eV300 K kT=3x0,863 x 10-2 eV=2,589 x 10-2 eV1000K kT=10x0,863 x 10-2 eV=8,63 x 10-2 eV

    E1n1E

  • E=10-4 eV (setara dengan energi rotasi molekul), pada suhu 100K, 300K dan1000K.

    9885,0)210863,0/(41012 xen

    n

    E(eV)

    n2/n1100K 300K 1000K

    10-45x10-2

    30,98850,0033x10-164=0

    0,99620,1458x10-49=0

    0,99880,568x10-16=0

    26

    10-45x10-2

    30,98850,0033x10-164=0

    0,99620,1458x10-49=0

    0,99880,568x10-16=0

    Contoh4:Suatu sistem molekul polar di tempatkan dalam medan listrik uniform, tetapiterisolasi dari gangguan luar. Turunkanlah polarisasi sistem sebagai fungsisuhu.

  • Misalkan momen dipol listrik setiap molekul: opEnergi suatu molekul yang dipolnya berorientasidengan sudut terhadap medan adalah:

    cos.)( EE oo ppE

    Energi ini tidak diskrit, tapi kontinu terhadap sudut .Sudut ruang yang dibentuk antara dan +d adalahd=2 sin d. Misalkan 0 , maka fungsi partisi Z:

    po cos

    poE

    dd

    27

    Energi ini tidak diskrit, tapi kontinu terhadap sudut .Sudut ruang yang dibentuk antara dan +d adalahd=2 sin d. Misalkan 0 , maka fungsi partisi Z:

    0

    /cos sinh4sin2 kTEp

    EpkTdeZ oo

    kTEop

    kTEi

    i iegZ / deZ kTE /)(

  • Dipol rata-rata:

    i

    kTiEiiave eEFgZF/)(1

    EE

    EE

    EE

    E

    oo

    o

    oo

    oo

    o

    /kTopoave

    pkT

    kTpp

    kTEp

    EpkT

    kTp

    pkT

    kTpkT

    depZp

    coth

    sinh4

    sinhcosh/4

    sin2cos10

    cos

    28

    EE

    EE

    EE

    E

    oo

    o

    oo

    oo

    o

    /kTopoave

    pkT

    kTpp

    kTEp

    EpkT

    kTp

    pkT

    kTpkT

    depZp

    coth

    sinh4

    sinhcosh/4

    sin2cos10

    cos

    Ini disebut rumus Langevin.

  • Untuk E besar sekali atau T rendah sekali poE>>kT, maka coth poE/kT1 dankT/poE 0. Maka

    E

    Eo

    ooave p

    kTkTppp coth

    oave pp artinya, semua molekul terorientasi //E .

    29

    kTp

    pkT

    kTp

    pkTpp o

    oo

    ooave 33

    2EE

    EE

    Untuk E kecil sekali atau T besar sekali poE

  • 2.4 Kesetimbangan suhu

    Tinjau suatu sistem terisolasi mengandung dua macam kelompok partikel.Melalui tumbukan atau interaksi lainnya, energi bisa berpindah antar partikelkedua kelompok, tetapi total energi tetap saja.

    n1, E1n'2, E2

    n1, E1n2, E2

    30

    konstani

    inN konstan'' i

    inNkonstan' ' i

    ii

    iii EnEnU

    Peluang suatu partisi atau distribusi merupakan perkalian

    !.....'!'!'.....'''

    !.....!!.....

    321

    3'32'

    21'

    1321

    332211nnnggg

    nnngggP

    nnnnnn

  • iEii egZNn

    jEjj egZ

    Nn '''''

    Z dan Z adalah fungsi partisi masing-masing;

    Kesetimbangan sistem

    31

    sama bagi kedua partisi dua sistem partikel yang berbeda dan berinteraksidalam kesetimbangan statistik harus memiliki suhu yang sama

    kTEii iegZ

    Nn /

    kTEjj

    jegZNn /'''''

  • 2.5 Aplikasi pada Gas Ideal

    Gas ideal dipandang sebagai: Molekul-molekul monoatom energi rotasi dan vibrasi diabaikan Jarak antar molekul cukup renggang energi potensial antar molekuldiabaikan.

    Energi hanyalah kinetik sajaSebuah partikel gas dalam kubus bersisi a mempunyai komponen-komponenmomentum:

    32

    Sebuah partikel gas dalam kubus bersisi a mempunyai komponen-komponenmomentum:

    di mana m1, m2, m3 adalah bilangan-bilangan bulat positif

    px=m1(h/2a); py=m2(h/2a); pz=m3(h/2a);

    23

    22

    21

    222

    22;82 mmmma

    hmpE

    Energi kinetik:

    Jelas bahwa untuk kubus yang besar, tingkat-tingkat energi sangat dekatyang secara praktis membentuk spektrum energi kontinu.

  • ma hmmmm

    pppmp

    mvmmvE

    smkgmvp

    smkgss

    mkgsJsmkgmNJ

    sJh

    zyx

    24

    2221

    21

    1063,6

    22

    23

    22

    21

    2222222

    222

    22

    34

    33

    ma hmmmm

    pppmp

    mvmmvE

    smkgmvp

    smkgss

    mkgsJsmkgmNJ

    sJh

    zyx

    24

    2221

    21

    1063,6

    22

    23

    22

    21

    2222222

    222

    22

    34

  • Fungsi partisnya diungkapkan dalam bentuk integral

    0

    / )( dEEgeZ kTE

    g(E)dE=dN(E) menyatakan jumlah keadaan molekul dalam daerah energi Edan E+dE.

    Tinjaulah sebuah bola dengan jari-jari . Jumlah keadaan dengan energi antara0 dan E untuk suatu oktan (m1, m2, m3 selalu positif) adalah:

    kTEi

    i iegZ /

    ahEm

    mah

    mpE

    2/1

    22

    222 8

    82

    34

    32/32/133

    2/3

    23

    3481 ;)2(388

    6)()( aVEmhV

    hmEVEN

    dEEdNEg )()( dEEh

    mVEdNdEEg 2/132/13 )2(4)()(

    0

    /2/13

    2/13 )2(4 dEeEhmVZ kTEFungsi partisi :

    ahEm

    mah

    mpE

    2/1

    22

    222 8

    82

  • Misalkan x=E1/2 ; dx=1/2 E-1/2 dE; dE=2x dx

    0

    321

    /20

    /2/1 )(2 2 kTdxexdEeE kTxkTE

    32/3)2(

    hmkTVZ

    Fungsi partisi :......,3,2,1;2

    )12.....(3.1 2/112

    01

    22

    nbndxex nnbxn

    0

    /2/13

    2/13 )2(4 dEeEhmVZ kTE

    35

    Inilah fungsi partisi gas ideal monoatom sebagai fungsi suhu dan volume gas.

    Energi rata-rata satu partikel gas:)(ln2 ZdT

    dkTNUE ave

    kTCZ lnln 23 TdTZd

    23)(ln

    kTEave 23

  • nRTkNTU 2323 Energi total:

    Ingat bilangan Avogadro: NA=6,0225x1023 /mole, maka n=N/NA adalahjumlah mole dari gas, dan

    kN=nR. n=sekian mol dari N buah molekul

    k=1,3810-23 J/K

    36

    1119

    11

    11

    101894,5986,1314,8

    KmoleeVxKmolekalori

    KmoleJkNR A

    k=1,3810-23 J/K

  • kTEii iegZ

    Nn /

    Untuk kasus kontinu, gi diganti dengan

    dEEhmVdEEg 2/13

    2/13 )2(4)(

    maka jumlah molekul dengan energi di antara E dan E+dE, adalah

    Ingat hukum partisi (distribusi) Maxwell-Boltmann:

    37

    maka jumlah molekul dengan energi di antara E dan E+dE, adalah

    dEeEhmV

    ZNdEEgeZ

    Ndn kTEkTE /2/132/13

    / )2(4)(

    32/3)2(

    hmkTVZ dengan

  • 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    3500

    4000

    4500

    5000

    Ini merupakan rumus Maxwell untukdistribusi energi dari molekul dalam suatugas ideal.

    kTEeEkTN

    dEdn /2/1

    2/32

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    3500

    4000

    4500

    5000

    100K

    300K

    E (10-2 eV)

    dn/dE

    38

    kTmv

    kTmv

    evkTmN

    emvkTNmv

    dEdnmvdv

    dEdEdn

    dvdn

    2/222/3

    2/22212/3

    24

    2

    Distribusi kecepatan:

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    3500

    4000

    4500

    5000

    100K

    800 K

    v

    dn/dv

  • Contoh 5:Tentukan harga maksimum dn/dE pada suatu suhu tertentu. Demikian jugaharga maksimum dn/dv.

    kTNeekTkT

    NdEdnkTE

    ekTEEdEdn

    dEd

    dEdn

    maksm

    kTEmaks

    2/12/12/3

    2/12/1212/321

    /2/12/121

    22010jika

    39

    kTmNeem

    kTkTmNdv

    dnmkTv

    ekTmvvvdv

    dndvd

    dvdn

    maksm

    kTmvmaks

    22

    22

    020jika

    112/3

    2/22

  • Contoh 6:Tentukalah harga rata-rata kecepatan vave dan kecepatan rms vrms.

    mkT

    mkT

    kTm

    adueudueukTm

    dvvduvudvevkTm

    dvdvdnvNdnvNv

    aukTmu

    kTmv

    ave

    8222

    1;22

    2;24

    11

    22/3

    200

    2/2/3

    2

    0

    2/232/3

    0

    40

    mkT

    mkT

    kTm

    adueudueukTm

    dvvduvudvevkTm

    dvdvdnvNdnvNv

    aukTmu

    kTmv

    ave

    8222

    1;22

    2;24

    11

    22/3

    200

    2/2/3

    2

    0

    2/232/3

    0

    mkTvmkTkTmEmv

    vv

    rmsaveave

    averms

    3323222

    2

  • 3. TERMODINAMIKA3.1 Entropi dan Hukum Termodinamika IIJika sistem, meskipun terisolasi, tidak dalam kesetimbangan maka dapatdiasumsikan bahwa sistem itu ada dalam suatu partisi (distribusi) yangpeluangnya lebih rendah dari pada dalam kesetimbangan.Namun, karena interaksi antara molekul-molekul, maka sistem tidak setimbang ituakan menuju keadaan setimbang dengan distribusi yang paling mungkin. Dalamkeadaan itu harga P atau ln P tidak bisa meningkat lagi (maksimum).Proses suatu sistem dari keadaan tidak-setimbang menuju keadaan setimbang(distribusi yang paling mungkin) berkaitan dengan entropi sistem (S):

    41

    Jika sistem, meskipun terisolasi, tidak dalam kesetimbangan maka dapatdiasumsikan bahwa sistem itu ada dalam suatu partisi (distribusi) yangpeluangnya lebih rendah dari pada dalam kesetimbangan.Namun, karena interaksi antara molekul-molekul, maka sistem tidak setimbang ituakan menuju keadaan setimbang dengan distribusi yang paling mungkin. Dalamkeadaan itu harga P atau ln P tidak bisa meningkat lagi (maksimum).Proses suatu sistem dari keadaan tidak-setimbang menuju keadaan setimbang(distribusi yang paling mungkin) berkaitan dengan entropi sistem (S):

    PkS lnk adalah konstanta Boltzmann. k=1,3805x10-23 J/K;Entropi suatu sistem berbanding lurus dengan logaritma peluang P dari partisiyang berkaitan dengan keadaan sistem itu.

  • Jika sistem terisolasi mencapai keadaan setimbang statistik, P maksimum,maka S maksimum.Proses-proses yang bisa terjadi adalah proses-proses dengan dS=0. Proses-proses ini jelas merupakan proses-proses reversibel, karena sistem terisolasiitu dalam keadaan setimbang.

    Jika suatu sistem terisolasi tidak dalam kesetimbangan, maka secara alamisistem itu akan berkembang dalam arah di mana entropinya meningkat, karenasistem itu harus menuju keadaan setimbang statistik (P maksimum): dS>0.Proses ini disebut irreversibel.

    42

    Jika sistem terisolasi mencapai keadaan setimbang statistik, P maksimum,maka S maksimum.Proses-proses yang bisa terjadi adalah proses-proses dengan dS=0. Proses-proses ini jelas merupakan proses-proses reversibel, karena sistem terisolasiitu dalam keadaan setimbang.

    Jika suatu sistem terisolasi tidak dalam kesetimbangan, maka secara alamisistem itu akan berkembang dalam arah di mana entropinya meningkat, karenasistem itu harus menuju keadaan setimbang statistik (P maksimum): dS>0.Proses ini disebut irreversibel.

    Hukum termodinamika kedua adalah: proses-proses yang palingmungkin bisa berlangsung dalam suatu sistem terisolasi adalah proses-proses di mana entropi bisa meningkat ataupun tetap.

  • Contoh proses yang selalu mengambil satu arah (irreversibel) adalahfenomena transport seperti difusi molekuler dan penghantaran kalor.Dalam kedua kasus itu entropi sistem meningkat.Difusi berlangsung dalam arah di mana konsentrasi cenderung disamakanuntuk menghasilkan sistem yang homogen.Proses sebaliknya, perubahan spontan dari suatu sistem homogen menjaditidak-homogen yang berkaitan dengan penurunan entropi tak pernah teramati.

    Contoh 1.Turunkanlah entropi dalam keadaan setimbang statistik.Dari

    43

    Contoh 1.Turunkanlah entropi dalam keadaan setimbang statistik.Dari

    i

    iii gnnNP )/ln(ln i inN)/ln(ln

    iiii gnnkkNPkS

    Dalam setimbang statistik:

  • kTEZ

    NeZ

    NeZN

    gnegZ

    Nn

    i

    kTiEkTiE

    iikTiEii

    /ln

    lnlnlnln ///

    kTU

    ZNNNk

    kTEnnZ

    NNkkTE

    ZNnNk

    gnnkkNPkS

    ii

    ii

    i

    ii

    i

    iiii

    ln

    ln

    ln

    )/ln(ln

    44

    kTU

    ZNNNk

    kTEnnZ

    NNkkTE

    ZNnNk

    gnnkkNPkS

    ii

    ii

    i

    ii

    i

    iiii

    ln

    ln

    ln

    )/ln(ln

    kTU

    ZNNNkS ln

  • kTEZNgn iii /)/ln()/ln(

    NNZNkEnT

    NNZnkTEnkS

    iii

    ii

    iii

    )/ln(1)/ln()/

    1ln NZkNT

    US

    ,Jadi,

    45

    1ln NZkNT

    US

    !ln NZkT

    USN

    Mengingat: ln (N!)=N ln N-N, maka akhirnya

    N

    N

    NNNNNNNNN

    ln!lnlnln!ln

  • !ln!lnln

    lnln

    lnln

    lnln

    NZkT

    UNkZkTU

    NNkZkTU

    kNNkZkTU

    kNNZkT

    UkNNZkNT

    US

    NN

    NN

    NN

    NN

    46

    !ln!lnln

    lnln

    lnln

    lnln

    NZkT

    UNkZkTU

    NNkZkTU

    kNNkZkTU

    kNNZkT

    UkNNZkNT

    US

    NN

    NN

    NN

    NN

  • Contoh 2:Tentukanlah entropi gas ideal dalam kesetimbangan statistik.Untuk gas ideal, energi dalam: kNTU 23dan fungsi partisinya: 3

    2/3)2(hmkTVZ

    02/3

    32/32/3

    25

    32/3

    25

    ln

    )2(lnln

    )2(ln

    SNVTkNS

    hmkkNN

    VTkNkNNh

    mkTVkNkNS

    1ln NZkNT

    US

    47

    02/3

    32/32/3

    25

    32/3

    25

    ln

    )2(lnln

    )2(ln

    SNVTkNS

    hmkkNN

    VTkNkNNh

    mkTVkNkNS

    32/3

    25)2(ln h

    mkkNkNSo Konstanta (tdk bergtg suhu)

    Persamaan S seperti di atas disebut persamaanSackur-Tetrode.

  • Contoh 3:Jelaskanlah perubahan entropi suatu gas ideal selama proses ekspansi bebas.Jika suatu tabung yang mengandung gas dihubungkan dengan tabung lain yangkosong, gas akan mengalami ekspansi bebas. Proses ini adalah irreversibel, dankesetimbangan dirusak untuk sementara waktu hingga tercapai kesetimbanganakhir.

    1 12 2

    V V V V

    Entropi ketika tabung belum dihubungkan adalah:

    48

    Entropi ketika tabung belum dihubungkan adalah:

    oSNVTkNS

    2/31 ln

    Setelah dihubungkan, beberapa waktu kemudian tercapai kesetimbangandengan volume dua kali semula. Entropinya adalah:

    oSNVTkNS

    2/32 2ln

  • Suhu tidaklah berubah, karena energi kinetik rata-rata molekul-molekul gas idealtidak berubah; molekul-molekul hanya bergerak dalam volume yang lebih besarsaja. Perubahan entropi dalam proses itu adalah:

    02ln12 kNSSSJadi, proses irreversibel itu sebagai proses yang alami menghasilkanpeningkatan entropi gas.

    Situasi yang sama dapat ditinjau dari segi peluang:

    49

    2lnlnlnln12

    1212 kNPPkPkPkSSS

    NNPP 2ln2lnln12

    NPP 212

    Jadi,

    atau

    Karena N sangat besar, maka P2>>P1.

  • 3.2 Entropi dan Kalor

    Andaikanlah suatu sistem dalam keadaan setimbang statistik mengalamisuatu transformasi infinitesimal (perubahan sangat kecil) karena berinteraksidengan lingkungannya.Interaksi itu menimbulkan perubahan bilangan partisi ni dan akibatnya jugaperubahan energi keadaan Ei.Jadi, perubahan energi-dalam adalah:

    i i

    iiiii

    ii dEndnEdUEnU

    50

    i i

    iiiii

    ii dEndnEdUEnUSuku pertama, merupakan perubahan energi-dalam karena perubahandistribusi di tingkat-tingkat energi yang ada.Suku kedua merupakan perubahan energi-dalam karena pergeserantingkat-tingkat energi.

  • Hukum Termodinamika I:Jika sistem terisolasi mengalami perubahan kecil, maka perubahanenergi-dalam (dU) sama dengan selisih kalor (Q) yang memasuki(diserap oleh) sistem dengan kerja (W ) yang dilakukan oleh sistemitu.

    Wd

    QddUTanda garis menyatakan perubahan yang sangat kecil.

    Sehubungan dengan perubahan-perubahan tadi,

    WdQddU

    51

    i

    iidEnWd

    i

    iidnEQd Kalor yang terkait dengan perubahan energi yangkarena ada molekul yang melompat dari satu tingkatke tingkat energi lain.

    Kerja sistem yang terkait dengan perubahan tingkat-tingkat energi.

    Untuk proses yang reversibel: TQddS

  • Bukti:

    dTTU

    TdU

    TUdZ

    dZkNdTTU

    TdUdS

    ZdZ

    NZNdZ

    NZdN

    ZkNTUS

    22 )(;//)(ln1ln

    kTEi

    i iegZ / i kTiEiikTiEii dTegkTEegkT

    dEdZ /2/

    dTTU

    TWd

    ZdZkN

    dEnWdegZNnEnT

    dTdEnT

    EegZN

    TdTdEegZ

    NTZ

    dZkN

    iii

    kTiEiii

    iii

    ii

    ii

    kTiEii

    ikTiEi

    2

    /2

    /2

    /

    ;;1

    1

    52

    dTTU

    TWd

    ZdZkN

    dEnWdegZNnEnT

    dTdEnT

    EegZN

    TdTdEegZ

    NTZ

    dZkN

    iii

    kTiEiii

    iii

    ii

    ii

    kTiEii

    ikTiEi

    2

    /2

    /2

    /

    ;;1

    1

    TQd

    TWddU

    dTTU

    TWddTT

    UTdUdS

    22

  • 3.3 Proses-proses dalam kaitannya dengan Entropi

    21

    12 TQdSST

    QddS

    Perubahan entropi dari keadaan 1 ke keadaa 2 melalui proses reversibel

    Untuk proses isotermal, T=konstan:

    )(1 122

    112 SSTQT

    QQdTSS

    53

    )(1 122

    112 SSTQT

    QQdTSS Kalor diserapQ>0, S2>S1 (entropi naik)Kalor dilepasQ

  • 21

    dSTQTQddS

    2

    1T

    T1

    Transformasi reversibel:

    1

    2T

    T2

    54

    2

    SS1 S2T2

    Luas yang diarsir adalah Q>0Sistem menyerap kalor

    1

    SS1 S2T1

    Luas yang diarsir adalah Q

  • Siklus:

    B

    AT

    Q

    dSTQ

    B

    AT

    Q

    55

    SQ>0, proses siklis menyerap kalor

    SQ

  • Contoh 4:

    Suatu siklis terdiri dari dua proses isotermal dan dua proses adiabatikyang urutannya berselang-seling. Ini disebut mesin Carnot.

    TA B

    CD

    T1

    T2

    Q1

    Q2

    56

    SS1 S2

    22

    11

    22

    11

    22

    11

    0

    0::

    0::

    TQ

    TQ

    TQ

    TQ

    SSADTQSSDC

    SSCBTQSSBA

    DA

    CD

    BC

    AB

    Sifat mesin Carnot

  • QWWQ

    WWWWWWQSSTTQQ

    UUWQQUU

    DACDBCABABCDA

    DABC

    ABCDADABC

    0

    122121

    21

    DADA

    CD

    BCBC

    AB

    WUDAWQCDWUBC

    WQAB

    :0::0:

    2

    1T

    S

    A B

    CD

    T1

    T2S1 S2

    WdQddU

    )( 12 SSTQ

    Q1

    Q2

    57

    QWWQ

    WWWWWWQSSTTQQ

    UUWQQUU

    DACDBCABABCDA

    DABC

    ABCDADABC

    0

    122121

    21

    Efisiensi=perbandingan kerja yang dihasilkan dan kalor yang diserap.

    1

    21121

    12211

    1

    TTT

    SSTSSTT

    QQQW

    )( 12 SSTQ

  • 3.4 Persamaan Keadaan Gas Ideal

    dTTU

    TdW

    ZdZkN 2 Hal 47

    Hubungan antara perubahan fungsi partisi dengan kerja yang dilakukanoleh sistem serta perubahan suhunya

    dW=pdVdZ/Z=d(ln Z) dTT

    UTpdVZdkN 2)(ln

    58

    dW=pdVdZ/Z=d(ln Z) dTT

    UTpdVZdkN 2)(ln

    Pada suhu tetap, (T tetap), dT=0:TV

    ZkNTp

    )(ln

    Persamaan ini menghubungkan tekanaan (p) dalam sistem dengan suhunya(T), volumenya (V), dan struktur internalnya (Z). Jadi persamaan ini bisa disebutsebagai persamaan keadaan sistem.

  • Untuk gas ideal, fungsi partisi 32/3)2(

    hmkTVZ

    VVZ

    Zc

    VZZcV

    ZVcZ

    1)(ln

    nRTkNTpVVkNTp

    TVZkNTp

    )(ln

    59

    nRTkNTpVVkNTp

    TVZkNTp

    )(ln

  • 3.5 Persamaan Keadaan Gas RilGas ril, gaya-gaya antar molekul dan keterbatasan ukuran molekul harusdiperhitungkan.Gaya antar molekul terbatas pada jarak yang sangat pendek; semakinbesar volume per molekul (semakin besar jarak antar molekul), tekanansuatu gas ril akan mendekati tekanan gas ideal.Atas dasar pandangan ini maka tekanan suatu gas ril dapat diungkapkansebagai deret:

    ........32

    V

    nBVnAV

    nRTp

    60

    ........32

    V

    nBVnAV

    nRTpA, B,, adalah besaran-besaran karakteristik setiap gas yang disebutkoefisien-koefisien virial.Koefisien-koefisien itu bergantung pada suhu dan kuatnya gaya antarmolekul.Secara eksperimen, pengukuran p pada berbagai suhu dan volume dapatmenghasilkan A(T), B(T),

  • Dengan metoda statistik, defenisikan

    ZNNNNZNNZN

    lnlnlnln!lnlnln

    ln (N!)=N lnN - N!NZ N

    disebut fungsi partisi besar (grand partition function) dari sistempartikel

    Maka tekananTVkTp

    )(lnTV

    ZkNTp

    )(ln

    61

    Untuk gas ideal fungsi itu adalah:

    Maka tekananTVkTp

    )(lnTV

    ZkNTp

    )(ln

    N

    hmkTV

    N

    32/3)2(

    !1

  • ji

    ijpp EE ,

    ji

    kTEkTEkTE ijpji eee ijpp /// ,,

    Karena Ep,ij itu cukup kecil, maka

    Untuk gas ril di mana ada interaksi antar molekul

    NkTEN

    dVdVdVehmkT

    Np ............)2(!

    121

    /3

    2/3

    62

    Karena Ep,ij itu cukup kecil, maka

    .......

    1.......12

    ,21

    ,

    2,

    21,/,

    kTE

    kTEf

    fkTE

    kTEe

    ijpijpij

    ijijpijpkTijpE

  • .......1)1(/

    ik

    kjiij

    ji jiijij

    kTE ffffe p

    Nji

    ikkji

    ijij

    NkTE

    dVdVdVfffdVdVdVe p

    ...........).1(................

    21

    21/

    63

    NN VdVdVdV ........1.... 21

    1 2

    21122

    2121 )1(............. dVdVfVNNdVdVdVf NNji

    ij

  • 1

    111 2

    212

    12

    2112 4 VdVdVdrrfdVdVf

    rdrf0

    212 4 r adalah jarak antara molekul ke-1 danmolekul ke-2

    Jika N cukup besar maka , 22121 )1( NNN

    64

    122121 .............

    NNji ij VNdVdVdVf

    432134124421 81............ dVdVdVdVffVNdVdVdVff NNkl

    lk jiij

    22481 NVN

  • NN

    N

    NN

    NNNN

    NkTE

    N

    VNVh

    mkTN

    VN

    VNVh

    mkTN

    VNVNVhmkT

    N

    dVdVdVehmkT

    Np

    21)2(

    !1

    .....221)2(

    !1

    .....)2(!1

    ............)2(!1

    32/3

    2221

    23

    2/3

    22481

    12213

    2/3

    21/

    32/3

    65

    NN

    N

    NN

    NNNN

    NkTE

    N

    VNVh

    mkTN

    VN

    VNVh

    mkTN

    VNVNVhmkT

    N

    dVdVdVehmkT

    Np

    21)2(

    !1

    .....221)2(

    !1

    .....)2(!1

    ............)2(!1

    32/3

    2221

    23

    2/3

    22481

    12213

    2/3

    21/

    32/3

    NN

    VN

    hmkTV

    N

    21)2(

    !1

    32/3

  • ...82

    ....821....82

    )(ln

    3223

    22

    322

    2323

    22

    VNn

    VNn

    VnRT

    VN

    VN

    VNkTVN

    VN

    VNkT

    VkTp

    AA

    T

    )(21lnlnln TFVNNVN

    66

    ...82

    ....821....82

    )(ln

    3223

    22

    322

    2323

    22

    VNn

    VNn

    VnRT

    VN

    VN

    VNkTVN

    VN

    VNkT

    VkTp

    AA

    T

    Jika dibandingkan dengan ........)/()/( 32 VnBVnAVnRTp

    RTNTA A21)( 22

    81)( RTNTB Ardrf

    0

    212 4

    NA adalah bilangan Avogadro dan adalah interaksi antar molekul

  • Contoh 1Hitunglah koefisien virial kedua untuk kasus suatu gas yang mengandung molekul-molekul berbentuk bola padat berjari-jari ro; energi potensial antara dua molekul 0jika r>2ro dan jika r2ro,dan Ep,12= untuk r2ro, dan f12=-1 untuk r2ro,dan Ep,12= untuk r2ro, dan f12=-1 untuk r
  • ....1

    ........)/()/(2

    21

    32

    Vbn

    Vbn

    VnRT

    VnBVnAVnRTp

    Contoh 2Perluaslah perhitungan di atas denganmengandaikan interaksi lemah untuk r>2ro.Untuk r2ro, interaksilemah diungkapkan oleh Ep,12/kT2ro.Untuk r2ro, interaksilemah diungkapkan oleh Ep,12/kT

  • aRTbkTrRTNRTNTA oAA )/()( 33322121 2213316 );( AoA NarNb

    22 )(

    VaRTbn

    VnRTp B(T) diabaikan

    Koefisien a dan b disebut konstanta van der Waals. Konstanta untuk berbagaigas ril ditampilkan dalam tabel di bawah ini.

    Zata

    Nm4kg-2mole-2b

    m3kg-1mole-1

    69

    Zata

    Nm4kg-2mole-2b

    m3kg-1mole-1HeliumHidrogenNeonNitrogenOksigenAmmoniaKarbon dioksidaSulfur dioksidaAir (H2O)

    344624,6821,28140,4137,4421,2362,8678,1551,9

    0,023700,026610,017090,039130,031830,037070,042670,056360,03049

  • 3.6 Kapasitas KalorKapasitas kalor suatu zat pada volume tetap dan pada tekanan tetap masing-masing didefenisikan:

    pp

    VV T

    HnCT

    UnC

    1,1

    U-energi dalamH=U+pV adalah entalpi zat tersebut.

    70

    Gas ideal monoatomU=3/2 nRTCV= 3/2 RpV=nRTH=5/2 nRTCp=5/2 RR=12,472 J mole-1K-1 = Cp/CV=5/3.pV=nRT ln p+ln V=ln nR+ ln T T

    dTVdV

    pdp

  • dU=TdS-pdVWdQddU dU=nCVdT

    VdV

    nCdS

    VdV

    CR

    nCdS

    TdT

    VdVnRdST

    dTnC

    V

    VVV

    )1(

    VnCdS

    VdVp

    dp TdT

    VdV

    pdp pV

    71

    VdV

    nCdS

    VdV

    CR

    nCdS

    TdT

    VdVnRdST

    dTnC

    V

    VVV

    )1(

    VnCdS

    VdVp

    dp TdT

    VdV

    pdp

    ln p+ ln V=S/(nCV)+ ln (konstanta)

    konstanta/ VnCSepV

    Dalam suatu proses adiabatik reversibel,

    pVkonstanta.

    konstantpV

  • Gas ideal diatom

    IErot 2)1(2

    di mana I=momen inersia molekul, bilangan kuantum orbital. Untuk suatuharga ada 2+1 buah orientasi berbeda (m) dengan energi yang samaJadi peluang menempati suatu keadaan adalah gi=2+1.Oleh sebab itu, dalam keadaan setimbang distribusi yang sesuai statistikMaxwell-Boltzmann adalah:

    Untuk gas ideal dengan molekul diatom, selain energi kinetk ada pulaenergi rotasi yakni:

    72

    di mana I=momen inersia molekul, bilangan kuantum orbital. Untuk suatuharga ada 2+1 buah orientasi berbeda (m) dengan energi yang samaJadi peluang menempati suatu keadaan adalah gi=2+1.Oleh sebab itu, dalam keadaan setimbang distribusi yang sesuai statistikMaxwell-Boltzmann adalah:

    Trot

    IkTrot

    rot reZNeZ

    Nn /)1(2/)1( )12()12( 2

    Ik22 disebut suhu karakteristik rotasi.

  • Fungsi partisi rotasi adalah:

    Trot reZ /)1()12(

    dTZdkNTU rotrot )(ln2

    dengan >>1:r

    Trot

    TdeZ r

    0

    /22

    TdTZdTZ rotrrot 1)(lnlnlnln

    73

    TdTZdTZ rotrrot 1)(lnlnlnln

    dTZdkNTU rotrot )(ln2 Urot=kNT=nRT.

    Jadi total energi dalam adalah:nRTnRTnRTUUU rottr 2523

    kapasitas kalor volume tetap: CV=5/2 R.

  • Vibrasi molekul diatom dapat dipandang sebagai gerak harmonik sederhana; jadienergi vibrasinya:

    ,....2,1,0;)( 21 Evib sehingga dalam keadaan setimbang distribusi yang sesuai statistikMaxwell-Boltzmann adalah:

    Tvib

    kTvib

    vib veZNeZ

    Nn /)2/1(/)2/1(

    74

    Tvib

    kTvib

    vib veZNeZ

    Nn /)2/1(/)2/1(

    disebut suhu karakteristik vibrasikv /

    Fungsi partisi vibrasi adalah

    TTTvib vvv eeeZ /2//)2/1(

    TT vv ee // 11karena exp(-v/T)

  • TT

    vib vv

    eeZ /

    2/

    1

    )1ln(2/ln /Tvvib veTZ

    1

    1/

    2)(ln

    /21

    /2

    222

    Tv

    v

    Tvvvib

    vib

    v

    v

    ekNkN

    eT

    TkNTdTZdkNTU

    75

    1

    1/

    2)(ln

    /21

    /2

    222

    Tv

    v

    Tvvvib

    vib

    v

    v

    ekNkN

    eT

    TkNTdTZdkNTU

    21 vk21atau energi vibrasi keadaan dasar suatu molekul

    vkN21 energi vibrasi keadaan dasar suatu N molekul........./1.........)/1(1/ TTe vvTv

  • TnRTkNTkNUv

    vvib 2121

    Jadi, pada suhu yang cukup tinggi, 12/ Tv nRTUvib Energi dalam sistem gas diatom pada suhu sangat tinggi adalah:

    nRTnRTnRTnRTUUUU vibrottr

    2723

    76

    nRTnRTnRTnRTUUUU vibrottr

    2723

    dan kapasitas kalor pada volume tetap:

    CV=7/2R

    Makalah: Sifat-sifat gas ideal berdasarkan Statistik Boltzmann.

  • 4. STATISTIK KUANTUMAda dua macam statistik kuantum di mana partikel-partikeldipandang identik dan tak dapat dibedakan :- Statistik Fermi-Dirac untuk partikel berspin s=1/2

    Partikel disebut Fermion; misalnya elektronMengikuti prinsip eksklusi Pauli

    -Staistik Bose-Einstein untuk partikel berspin s=0, 1.Partikel disebut boson; misalnya foton, inti heliumTidak mengikuti prinsip eksklusi Pauli.

    77

    Ada dua macam statistik kuantum di mana partikel-partikeldipandang identik dan tak dapat dibedakan :- Statistik Fermi-Dirac untuk partikel berspin s=1/2

    Partikel disebut Fermion; misalnya elektronMengikuti prinsip eksklusi Pauli

    -Staistik Bose-Einstein untuk partikel berspin s=0, 1.Partikel disebut boson; misalnya foton, inti heliumTidak mengikuti prinsip eksklusi Pauli.

    Untuk kedua macam statisti di atas akan dibahas:- Hukum distribusi dan contoh aplikasinya masing-masing.

  • 4.1 Hukum distribusi Fermi-DiracElektron bebas mempunyai spin s=1/2, sehingga bilangan kuantummagnetiknya ms=1/2; dalam keadaan tidak ada medan magnet elektronmemiliki 2 keadaan yang berenergi sama (degenerate). Jadi gi=2.Elektron dalam atom memiliki fungsi keadaan yang ditandai denganbilangan-bilangankuantum:Untuk suatu harga ada (2 +1) buah harga m ; sedangkan dengan s=1/2,ada dua harga ms=1/2, -1/2. Jadi, tanpa medan magnet, ada 2(2 +1) buahkeadaan yang degenerate. Jadi gi= 2(2 +1).Berdasarkan prinsip Pauli, untuk suatu pasangan hanya bisaditempati oleh satu elektron. Jadi nigi.

    smsmn ,,,,

    78

    Untuk suatu harga ada (2 +1) buah harga m ; sedangkan dengan s=1/2,ada dua harga ms=1/2, -1/2. Jadi, tanpa medan magnet, ada 2(2 +1) buahkeadaan yang degenerate. Jadi gi= 2(2 +1).Berdasarkan prinsip Pauli, untuk suatu pasangan hanya bisaditempati oleh satu elektron. Jadi nigi.

    smsmn ,,,,

    Jika tingkat energi, Ei, akan diisi dengan ni buah elektron, maka dengandegenerasi gi, jumlah cara mengisikan partikel adalah: gi(gi-1) (gi-2)..(gi-ni+1) atau

    )!(!ii

    ing

    g

  • Peluang partisi dari n1, n2, n3,, masing-masing di tingkat energi E1, E2,E3,.. adalah

    i iii i ngng

    ngng

    ngng

    ngngP )!(!

    !.......)!(!!

    )!(!!

    )!(!!

    3333

    2222

    1111

    Karena partikel-partikel tak dapat dibedakan maka jumlah cara itu harusdisempurnakan menjadi

    )!(!!

    iiiingn

    g

    79

    i iii i ngng

    ngng

    ngng

    ngngP )!(!

    !.......)!(!!

    )!(!!

    )!(!!

    3333

    2222

    1111

    Partisi paling berpeluang diperoleh jika d(ln P)=0

    )]ln()(lnln[ln iiiiiii

    ii ngngnnggP xxxx ln)!ln(Ingat:

  • i

    i Nn i

    idn 0

    i

    ii UEn i iidnE 0Dengan

    0)]ln([ln)(ln ii

    iii dnngnPd

    iiEiiEiiiiEii

    i

    iii

    iiiii

    ii

    iiii

    genengnengn

    EngnEngn

    dnEngn

    1

    ln0)ln(ln

    0)ln(ln

    80

    .

    iiEiiEiiiiEii

    i

    iii

    iiiii

    ii

    iiii

    genengnengn

    EngnEngn

    dnEngn

    1

    ln0)ln(ln

    0)ln(ln

    1 iEi

    i egn

  • Maxwell-Boltzmann, =1/kT dan misalkan EF=-kT maka hukum distribusiFermi-Dirac

    1/)( kTEEi

    i Fiegn

    dan1

    1/)( kTEEi

    iFieg

    ndisebut fungsi distribusi Fermi-Dirac

    penuh0limjika /)(0 iikTFEiE

    TFi gneEE

    kosong

    EiT=0

    81

    penuh0limjika /)(0 iikTFEiE

    TFi gneEE

    0limjika /)(0

    ikTFEiE

    TFi neEE penuh

    kosongEFT=0

    Energi ini sama dengan energi Fermi dalam logam dan zat padat lainnya.Pada suhu tinggi partikel-partikel mengisi keadaan-keadaan berenergi >EF,dengan pindahnya partikel-partikel dari tingkat-tingkat energi dibawah EF

    Energi EF memberikan indikasi sebagai energi maksimumelektron dalam sistem pada T=0.

  • 4.2 Gas elektron

    Ei

    Pita konduksiEFPita valensi

    Penuh elektron

    Logam

    Elektron-elektron dalam pita konduksi bebasbergerak; ini disebut gas elektron.

    ni kontinujadi harus bicara dn

    82

    Distribusi Fermi-Dirac :

    1/)( kTEEi

    i Fiegn 1

    )(/)( kTEE FedEEgdn

    g(E) dE merupakan jumlah keadaan (tingkat energi) dalam daerah energiE dan E+dE.

  • Sebagaimana gas ideal

    dEEhmVdEEg 2/13

    2/13 )2(8)(

    faktor 2 dimasukkan karena spin elektron (ms=).

    1)2(8

    /)(2/1

    32/13

    kTEE FeE

    hmV

    dEdn

    dn/dE T=0

    83

    E

    dn/dE

    EF

    T=0T rendahT tinggi

    Ini merupakan distribusi energi dari elektron bebas menurut statistik Fermi-Dirac.

  • Jumlah elektron N:

    dEEhmVN

    FE0

    2/13

    2/13 )2(8

    2/33

    2/13

    3)2(16

    FEhmVN

    3/22 38

    V

    NmhEF

    Pada T=0 2/132/13 )2(8 Eh

    mVdEdn

    E

    dn/dE

    EF

    T=0

    84

    3/22 38

    V

    NmhEF Energi Fermi:

  • Contoh 1Dalam logam Na, setiap atom menyumbangkan satu elektron valensi.Jumlah elektron per satuan volume, N/V, sama dengan jumlah atom Naper volume dalam logam itu.

    322233

    cm1054,2gram/mol23atom/mol1002,6gram/cm971,0 xxxM

    NVN A

    Jadi,

    85

    Jadi,

    eV12,3cm1054,23kg101,98)Js1063,6( 3/2322

    31234

    xxxxxEF

    3/22 38

    V

    NmhEF

  • Contoh 2Hitunglah energi total dari N buah fermion pada suhu rendah T=0.

    dEdEdnEEdnU

    2/13

    2/13 )2(8 EhmV

    dEdn Pada T=0

    2/53

    2/13

    0

    2/33

    2/13

    5)2(16)2(8

    FE

    EhmVdEEh

    mVUF

    2/353

    FNE

    86

    2/53

    2/13

    0

    2/33

    2/13

    5)2(16)2(8

    FE

    EhmVdEEh

    mVUF

    3/22 38

    V

    NmhEF

    DenganFNEU 53

  • Contoh 3Rumuskanlah kecepatan rata-rata elektron-elektron pada suhu T=0 didalam logam.

    dEdEdnvNvdnNvave 112/1

    32/13 )2(8 Eh

    mVdEdn Pada T=0

    Jika elektron dipandang sebagai gas, E=1/2mv2, v=(2E/m)1/2.

    87

    Jika elektron dipandang sebagai gas, E=1/2mv2, v=(2E/m)1/2.

    23

    03

    2/12/1

    8

    16)/2(

    F

    FEave

    ENhVm

    dEENhVmdEEdE

    dnNmv

  • 4.3 Elektron dalam logam.

    E

    dn/dE

    B

    A

    EF

    e

    a) b)

    Energi potensial sebuah elektron didalam logam dan di permukaanadalah seperti gambar (a).Energi potensial dekat permukaandiwakili oleh kurva AB. Pada suhunormal, pita konduksi diisi olehelektron-elektron hingga batas energiFermi EF seperti kurva distribusidalam gambar (b).

    88

    Energi potensial sebuah elektron didalam logam dan di permukaanadalah seperti gambar (a).Energi potensial dekat permukaandiwakili oleh kurva AB. Pada suhunormal, pita konduksi diisi olehelektron-elektron hingga batas energiFermi EF seperti kurva distribusidalam gambar (b).Energi eadalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan sebuahelektron dari logam. Dalam kasus efek fotolistrik, elektron dilepaskan jikafoton he. Besaran adalah potensial yang disebut fungsi kerja dari logam.

    Pada suhu tinggi, beberapa elektron menempati keadaan di atas energiEF (lihat gambar (b)). Pada suhu yang cukup tinggi beberapa elektronmemperoleh energi sebesar E=EF+e sehingga lepas dari logam. Prosesini disebut emisi termionik, dan merupakan dasar bagi tabung elektron.Besarnya rapat arus termolistrik dihitung sebagai berikut:

  • dEdEdnEVm

    eV

    evdnj 2/12/122/12

    m

    Ev 1)2(8

    /)(2/1

    32/13

    kTEE FeE

    hmV

    dEdn

    kTe

    eFE

    FEkTFEE

    ekThme

    dEeE

    hmej

    /23

    /)(3

    )(41

    16

    89

    kTe

    eFE

    FEkTFEE

    ekThme

    dEeE

    hmej

    /23

    /)(3

    )(41

    16

    Persamaan rapat arus di atas disebut persamaan Richardson-Dushman.Fungsi kerja bergantung pada jenis logam.

  • 4.4 Hukum distribsi Bose-EinsteinKita sudah kenal sistem elektron (fermion) yang memenuhi prinsip eksklusiPauli. Untuk sistem ini, fungsi keadaan yang menggambarkan sistem partikelbersifat anti-simetrik terhadap pertukaran elektron.Ada sistem yang mengandung partikel-partikel yang tak memenuhi prinsipeksklusi Pauli. Artinya, jumlah partikel pada suatu keadaan kuantum tidakterbatas sehingga fungsi keadaan yang menggambarkan sistem partikel adalahsimetrik terhadap pertukaran partikel. Partikel-partikel ini disebut boson.Contoh: semua partikel dengan spin bulat seperti foton (s=0) dan inti helium(s=1).Sama halnya dengan fermion, partikel-partikel boson itu identik dan tak dapatdibedakan. Peluang menempati tingkat energi Ei adalah gi yakni derajatdegenerasinya.Untuk menentukan partisinya, mula-mula harus dievaluasi jumlah susunan takterbedakan dari ni buah partikel dalam gi buah keadaan dengan tingkat energiEi, yang menghasilkan fungsi-fungsi gelombang simetrik.

    90

    Kita sudah kenal sistem elektron (fermion) yang memenuhi prinsip eksklusiPauli. Untuk sistem ini, fungsi keadaan yang menggambarkan sistem partikelbersifat anti-simetrik terhadap pertukaran elektron.Ada sistem yang mengandung partikel-partikel yang tak memenuhi prinsipeksklusi Pauli. Artinya, jumlah partikel pada suatu keadaan kuantum tidakterbatas sehingga fungsi keadaan yang menggambarkan sistem partikel adalahsimetrik terhadap pertukaran partikel. Partikel-partikel ini disebut boson.Contoh: semua partikel dengan spin bulat seperti foton (s=0) dan inti helium(s=1).Sama halnya dengan fermion, partikel-partikel boson itu identik dan tak dapatdibedakan. Peluang menempati tingkat energi Ei adalah gi yakni derajatdegenerasinya.Untuk menentukan partisinya, mula-mula harus dievaluasi jumlah susunan takterbedakan dari ni buah partikel dalam gi buah keadaan dengan tingkat energiEi, yang menghasilkan fungsi-fungsi gelombang simetrik.

  • Termpatkanlah ni buah partikel boson dalam satu baris dan didistribusikandalam gi buah keadaan kuantum. Susunan yang mungkin sebagai berikut:

    ni=3, gi=2 menghasilkan 4 cara

    91

    ni=4, gi=2 menghasilkan 5 caraterbedakan

  • ni=4, gi=3 menhasilkan 15 caraterbedakan

    Rumus umum untuk ni dan gi:

    92

    !!)!1(

    iiii

    gngng

  • Total jumlah cara yang tak terbedakan dari pembentukan partisi n1, n2, n3, ..masing-masing pada tingkat energi E1, E2, E3,adalah

    )!1(!)!1(..........)!1(!

    )!1()!1(!)!1(

    )!1(!)!1(

    3333

    2222

    1111

    iiii

    i gngn

    gngn

    gngn

    gngnP

    Untuk memperoleh partisi dengan kemungkinan paling besar maka terlebihdahulu

    iiiii gngnP ])!1ln(![ln])!1ln[(ln

    93

    i

    iiii gngnP ])!1ln(![ln])!1ln[(lnDengan rumus Stirling, ln x! = x ln x x,

    )]1ln()1(ln)1ln()1[()]1()1ln()1(ln

    )1()1ln()1[(ln

    iiiii

    iiii

    iiiiii

    iiiiiii

    ggnngngngggnnn

    gngngnP

  • Agar maksimum, 0]ln)1ln([ln iii

    ii dnngnPd

    Dengan menerapkan syarat Nn

    ii

    UEn ii

    i

    0i

    idn

    0i

    iidnE

    0ln)1ln( iiii Engn

    94

    0ln)1ln( iiii Engn

    iiii Egnn ln iE

    iii egnn

    1/ kTiEi

    i egn hukum distribusi Bose-Einstein

    =1/kT

    Bose-Einstein tidak menyatakan secara khusus arti dari itu.

  • Sebagai perbandingan, di bawah ini diperlihatkan ketiga fungsi distribusi.

    Jenis Statistik Fungsi distribusi,ni/gi

    Keterangan

    Boltzmann-Maxwell

    Fermi-Dirac

    Klasik;

    Kuantum; Fungsi keadaananti-simetrik thd pertukaranpartikel.nigi

    kTEie /

    11/)( kTEE Fie

    95

    Fermi-Dirac

    Bose-Einstein

    Kuantum; Fungsi keadaananti-simetrik thd pertukaranpartikel.nigiKuantum; Fungsi keadaansimetrik thd pertukaranpartikel.

    11/)( kTEE Fie

    11/ kTEie

  • )1/( / kTiEii egn

    1)(/ kTiEedEEgdn

    dEEhmVdEEg 2/13

    2/13 )2(4)(

    4.5 Gas IdealKebanyakan molekul mempunya spin nol atau spin bulat sehingga dapatdipandang sebagai kumpulan partikel yang memenuhi statistik Bose-Einstein.

    96

    dEEhmVdEEg 2/13

    2/13 )2(4)(

    1)2(4

    /2/1

    32/13

    kTEedEE

    hmVdn

    02/1

    12 dxe

    xZdnN x

    Misalkan x=E/kT, dan mengingat fungsi partisi Z=V(2pmkT)3/2/h3, maka

  • positif:

    .......)()1(11 21

    xxxxx eeeeee

    .....211 2/3 eZeN

    Pendekatan pertama,ZNe

    Pendekatan kedua,

    97

    ....211....2

    11 2/31

    2/3 ZN

    ZNeZ

    Ne Pendekatan kedua,

    Ini menggambarkan kebergantungan terhadap N dan Z (atau T).

  • Energi total gas adalah

    .......21112 2/52302/3

    0

    ekTZedxexZkTEdnU x

    .......211 2/523 Z

    NkNTU

    Maxwell-Boltzmann, di mana U=3/2 kNTJadi pengaruh kuantum statistik Bose-Einstein adalah pengurangan energi..

    98

    Jadi pengaruh kuantum statistik Bose-Einstein adalah pengurangan energi..Karena p=2/3 U/V maka tekanan dirumuskan sebagai

    .......211 2/5 Z

    NVkNTp

    memperlihatkan pengurangan tekanan.

    Efek kuantum terhadap gas ideal ini disebut degenerasi gas.

  • 4.6 Kapasitas zat padatDalam zat padat, vibrasi satu atom berdampak terhadap atom tetangganya;secara keseluruhan vibrasi berlangsung secara kolektif.Vibrasi kolektif itu membentuk gelombang berdiri dalam zat padat;frekuensinya membentuk spektrum diskrit dengan spasi yang sangat kecilsehingga dapat dipandang kontinu. Karena vibrasi itu berkaitan dengan sifatelastik bahan, maka gelombangnya menjalar dengan kecepatan bunyi,secara transversal dan longitudinal.Misalkan kecepatannya masing-masing vl dan vt; misalkan pula g()dsebagai jumlah modus-modus berbagai vibrasi dalam daerah frekuensiantara dan +d.

    99

    Dalam zat padat, vibrasi satu atom berdampak terhadap atom tetangganya;secara keseluruhan vibrasi berlangsung secara kolektif.Vibrasi kolektif itu membentuk gelombang berdiri dalam zat padat;frekuensinya membentuk spektrum diskrit dengan spasi yang sangat kecilsehingga dapat dipandang kontinu. Karena vibrasi itu berkaitan dengan sifatelastik bahan, maka gelombangnya menjalar dengan kecepatan bunyi,secara transversal dan longitudinal.Misalkan kecepatannya masing-masing vl dan vt; misalkan pula g()dsebagai jumlah modus-modus berbagai vibrasi dalam daerah frekuensiantara dan +d.

    Untuk gelombang transversal berlaku dVdgt

    t2

    3v8)(

    untuk gelombang longitudinal dVdgl

    t2

    3v4)(

  • Jumlah keseluruhan modus dalam daerah frekuensi antara dan +d:

    dVdgtl

    233 v2

    v14)(

    Jika N adalah jumlah atom dalam zat padat, maka modus vibrasi harusdigambarkan dalam 3N buah posisi koordinat atom. Jadi, jumlah modusvibrasi adalah 3N, sehingga

    oodVdgN

    tl

    02

    330 v

    2v14)(3

    100

    oodVdgN

    tl

    02

    330 v

    2v14)(3

    3v2

    v143

    333

    otl

    VN

    di mana o disebut frekuensi cut-off.

    dNdgo

    23

    9)( Jadi, jumlah keseluruhan modus dalam daerah frekuensi antara dan +d:

  • Modus-modus vibrasi elastik dalam zat padat dapat dipandang sebagai gasfonon.Energi sebuah fonon adalag h di mana adalah frekuensi vibrasi elastik.Karena semua fonon identik, dan karena jumlahnya dengan energi sama tidakterbatas, maka dalam keadaan setimbang suhu fonon memenuhi statistik Bose-Einstein.Jadi dengan =0, jumlah fonon berenergi h dalam daerah frekuensi antara dan antara +d dalam kesetimbangan suhu pada T adalah

    19

    1)(

    /2

    3/ kThokTh edN

    edgdn

    101

    19

    1)(

    /2

    3/ kThokTh edN

    edgdn

    Total energi vibrasi dalam daerah frekuensi itu adalah

    o

    kTho

    N

    edNhdnhU

    0 /

    33

    0 19

  • Kapasitas kalor zat padat pada volume tetap adalah

    de

    ekThN

    TUC

    o

    kTh

    kTh

    oA

    VV

    0 2/

    /4232

    191

    di mana N menyatakan jumlah mole dan NA=N/N adalah bilangan Avogadro.Dengan D=ho/k adalah suhu Debey, kNA=R, dan x=h/kT maka

    dxe exTRCTD

    x

    x

    DV

    /

    02

    43

    19

    102

    dxe exTRCTD

    x

    x

    DV

    /

    02

    43

    19Kurva CV sebagai fungsi T/ D adalah sebagai berikut

    CV/R3

    0 0.5 1.0 1.5 2.0 T/D

  • Dari kurva di atas terlihat bahwa pada suhu D atau di atasnya, kapasitaskalor semua zat adalah 3R ; hal ini sesuai denga hukum Dulong-Peti yangdikemukakan pada abad 19.Ini juga sesuai dengan prinsip ekipartisi energi, karena kT>> ho=kD, makaenergi dalam adalah

    NkTRTURTU

    TUC

    VVV 3331 NN

    103

    Dalam prinsip ekipartisi energi dalam termodinamika, energi vibrasiatom per derajat kebebasan adalah kT, sehingga dengan 3 derajatkebebasan energi itu 3kT.