Final Destination
-
Upload
muhammad-amirul-akbar -
Category
Documents
-
view
196 -
download
13
Transcript of Final Destination
![Page 1: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN
PRAKTEK RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG 2
Semester 4
Nama NIM Tanda Tangan
Praktikan: Mario Ardhany 1311010040
Anggota 1: Dede Iskandar Bintoro 1311010028
Anggota 2: Fahmi Harifanto Putra 1311010034
Anggota 3: Muhammad Amirul .A 1311010042
Kelas : EC – 4A
Tanggal Praktek :
Tanggal Penyerahan Laporan :
Dosen Pembimbing :
Syaprudin, ST., Mkom. NIP. 19590503 198803 1003
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TAHUN 2013
![Page 2: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/2.jpg)
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul Depan ……………………………………………………………….
Daftar Isi …………………………………………………………………...
i
ii
Modul-1 Karakteristik dan Parameter Op-Amp ..…………………………... 1
1. Pendahuluan …………………………….………………………… 2
2. Teori Dasar Karakteristik dan Parameter ……………….………... 5
3.
4.
5.
6.
7.
Percobaan 1.1. Tegangan dan Arus Offset ………………….......
Percobaan 1.2. Resistansi Input dan Output . …. …………..........
Percobaan 1.3. Common Mode Rejection Ratio …………………
Percobaan 1.4. Gain Bandwidth ………..………………………..
Percobaan 1.5. Slew Rate ………………………………………...
10
13
16
20
26
Modul-2 Rangkaian Dasar Op-Amp ……………………………………… 31
1. Pendahuluan ……………………………………………………… 32
1. Teori Dasar Rangkaian Dasar Op-Amp ………………………….. 35
3.
4.
5.
6.
Percobaan 2.1. Komparator, Subtractor, Differensial Amplifier …
Percobaan 2.2. Inverting- Non Inverting amp, Voltage Folower ...
Percobaan 2.3. Summing, S_Penguatan, S-Skala …………………
Percobaan 2.4. Integrator, Differensiator ………………………...
41
45
51
57
Modul-3 Pembangkit Sinyal (Osilator) ……………………………………. 63
1. Pendahuluan ………………………………………………………. 64
2. Teori Dasar Pembangkit Sinyal (Osilator) …………………….. 68
3.
4.
5.
6.
Percobaan 3.1. Osilator Relaksasi dengan Op-Amp ………...........
Percobaan 3.2. Fungsi Generator dengan Op-Amp ………….........
Percobaan 3.3. RC Phase Shiff Osilator dengan Op-Amp ........…..
Percobaan 3.4. Wien Bridge Osilator dengan Op-Amp …........…
71
76
81
85
Modul-4 Rangkaian Detektor dan Driver ………………………………….. 89
1. Pendahuluan …………………………….………………………… 90
2. Teori Dasar Detektor dan Driver ……………………….………… 93
3.
4.
5.
Percobaan 4.1. Driver Display …………........................................
Percobaan 4.2. Window Detektor ………………………………....
Percobaan 4.3. Driver Motor DC …………………………….........
97
101
105
Modul-5 Rangkaian Filter Aktif …………………………………………...
108
1. Pendahuluan …………….………….…………………………….. 109
2. Teori Filter Aktif ………………………………………………… 112
3.
4.
5.
6.
Percobaan 5.1. Low Pass Filter ………........…...............................
Percobaan 5.2. High Pass Filter ……………………….................
Percobaan 5.3 Band Pass Filter …………………………………..
Percobaan 5.4 Stop Band Pass Filter ……………………………..
116
122
126
130
![Page 3: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/3.jpg)
iii
Modul-6 Rangkaian Sinyal Kondisi dan Kontrol …………………………... 134
1
2
3
4
5
6
7
Pendahuluan ……………………………………………………….
Teori Rangkaian Sinyal Kondisi dan Kontrol …………………….
Percobaan 6.1. Zero Span ………........….......................................
Percobaan 6.2. Voltage to Current Conventer ………….................
Percobaan 6.3 Curren to Voltage Conventer Floating …………..
Percobaan 6.4 Error Amplifier …………………………………...
Percobaan 6.5 ON-OFF Controller ……………………………..
135
138
145
149
153
157
161
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….
165
![Page 4: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/4.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 1
PRAKTEK RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG 2
Semester 4
Modul 1
KARAKTERISTIK DAN PARAMETER OP-AMP
MATERI
Tegangan dan Arus Offset
Resistansi Input dan Output
Common Mode Rejection Ratio
Gain Bandwidth
Slew Rate
Dosen Pembimbing :
Syaprudin, ST., Mkom. NIP. 19590503 198803 1003
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TAHUN
2013
![Page 5: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/5.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 2
PENDAHULUAN __________________________________________________________________
1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu mengenal karakteristik
komponen elektronika analog dan merencanakan, merealisasikan rangkaian-
rangkaian elektronika analog sesuai spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan
datasheet dari komponen-komponen terkait.
3 Deskripsi.
a. Nama Modul : Karakteristik dan Parameter Op-Amp
b. Ruang Lingkup Isi : 1. Tegangan dan Arus Offset
2. Resistansi Input dan Output
3. Common Mode Rejection Ratio
4. Gain Bandwidth
5. Slew Rate
c. Kaitan Modul : Modul ini digunakan sebagai modul pertama
tentang pembahasan karakteristik op-amp untuk
keperluan pada praktek modul lanjutan 2, 3, 4, 5,
6, 7 dan 8 untuk mata kuliah PRE_2.
d. Hasil yang diharapkan : Setelah memprakekakn modul ini siswa didik
diharapkan mampu
1. Membaca data spesifikasi dan parameter op-
amp yang dipergunakan.
2. Merencanakan rangkaian aplikasi sesuai
karakteristi dan parameter.
3. Membuat macam macam rangkaian yang
berbasis op-amp.
e. Manfaat di industri : Setelah mempelajari modul ini, peserta didik
diharapkan trampil untuk dapat
1. Berintegrasi dengan teknologi yang telah
diterapkan di industri dengan mudah
2. Melaksanakan jenis-jenis pekerjaan yang
dibutuhkan di industri
3. Mengembangkan kemampuan diri secara
mandiri untuk mengikuti perkembangan
teknologi elektronika yang semakin cepat
![Page 6: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/6.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 3
4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop, fungsi generator,
Power Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
5 Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk Siswa
a. Bacalah modul dengan seksama, terutama pada bagian metoda mercobaan,
gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari modul.
1. Pahami tujuan, sasaran dalam mempelajari modul ini.
2. Kerjakan tugas yang terdapat didalamnya dengan pengetahuan dari
hasil percobaan.
3. Laporkan kemajuan yang telah dicapai kepada dosen pembimbing
atau instruktur sebelum melanjutkan ke modul berikutnya.
b. Bertanyalah kepada dosen pembimbing atau instruktur jika dianggap perlu.
c. Usahakan menyelesaikan setiap modul lebih cepat dari waktu yang telah
ditetapkan.
d. Jika ada bagian yang belum di pahami, cobalah terlebih dahulu
mendiskusikan dengan teman yang sedang mengerjakan bagian yang sama,
sebelum bertanya pada dosen pembimbing atau instruktur, usahakan
mencari jawaban pada sumber lain.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi modul.
b. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan
setiap peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang
dapat disarankan kepada peserta didik.
c. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan
motivasi peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
d. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang
telah dipraktekkan.
![Page 7: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/7.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 4
6 Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi
penting untuk mengetahui kete;itian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan
yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Langkah yang perlu untuk
mengurangi kesalahan adalah mempelajari kesalahan kesalahan tersebut, dari hal
ini dapat ditentukan ketelitian hasil akhir. Kesalahan kesalahan yang terangkum
dalam data akhir pengukuran umumnya disebabkan dalam tiga jenis kesalahan
yaitu :
a. Gross Error (kesalahan umum)
b. Systematic Error (kesalahan sistematis)
c. Random Error ( kesalahan kesalahan yang disengaja)
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
x100%actual
terbacaactualkesalahan %
![Page 8: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/8.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 5
TEORI DASAR KARAKTERISTIK DAN PARAMETER
______________________________________________________
1 Operational-Amplifier
Operasinal Amplifier (Op-Amp) adalah Rangkaian Integrasi (IC), pada
dasarnya op-Amp terbagi menjadi tiga bagian utama yakni bagian input penguat
yang berupa penguat differensial, bagian tengah yang terdiri dari penguat
penyangga atau buffer dan bagian output yaitu penguat driver. Gambar symbol
dan bentuk fisik untuk tipe single Op-Amp ditunjukan pada gambar 2.1. Op-amp
741 memiliki dua input dan satu output dan op-amp ideal memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
a. Open Loop gain tak terhingga
b. Input resistansi tak terhingga
c. Output resistansi nol
d. Tidak ada arus dan tegangan driff
e. Band width (BW) tak terhingga.
Keterangan Terminal :
1. Offset null
2. Inverting
3. Non Inverting
4. –Vcc atau ground.
5. Offset null
6. Output
7. +Vcc
8. NC Non Conect
Tabel 2.1. Absolute Maximum Ratings.
Supply Voltage 22 V
Internal Power Dissipation 500 mW
Differential Input Voltage 30 V
Input Voltage 15 V
Gambar 2.1. Simbol Op-Amp
7
6
4
2
3
_
+
IC 741
1 8
2 7
3 6
4 5
Gambar 2.2. Bentuk Fisik Op-Amp
![Page 9: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/9.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 6
2 Electrical Characteristics.
Karakteristi elektrik Operasional Amplifier (Op-Amp) diberikan dalam
kombinasi harga typikal, minimum atau maksimum ditunjukan dalam table 2.2.
Tabel 2.2. Karakteristik elektrik Op-Amp 741. Vcc = 15 V, TA = 25C
Karakteristik Min Typ Max Unit
VIO Input Offset volatge 1 6 mV
IIO Input Offset current 20 200 nA
IIB Input Bias current 80 500 nA
VICR Common mode input voltage range 12 13 V
VOM Maximum peak output voltage swing 12 14 V
AD Large signal differential voltage ampl. 20.000 200.000
rI Input resistansi 0,3 2 M
ro Output resistansi 75
CI Input Capasitansi 1.4 pF
CMMR Common mode rejection ratio 70 90 dB
ICC Supply current 1.7 2.8 mA
PD Total power dissipation. 50 85 mW
3 Resistansi Input dan Output.
Kelebihan op-amp adalah memiliki resistansi input yang besar dan
resistansi output yang kecil. Dalam rangkaian open loop memiliki resistansi input
typical sebesar 2 M, tetapi dalam rangkaian close loop kemungkinan nilai
resistansi mengecil sekitar 0,3 M atau 300K. Untuk resistansi output tertera
dalam table karakteristik elektrik sebesar 75 tidak ada maximum atau minimum,
dalam rangkaian close loop kemungkinan nilai resistansi output akan berkurang.
Gambar 2.2. ilustrasi resistansi input dan output.
![Page 10: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/10.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 7
4 Input Bias Current.
Secara teoritis resistansi input op-amp tak terhingga, artinya tidak akan ada
arus yang lewat, tetapi kenyataannya ada arus input yang mengalir pada kedua
input op-amp dalam orde nano-ampere sampai dengan mikro-ampere. Harga rata-
rata kedua arus itu dinamakam arus bias input (IIB) dalam table karakteristik
besarnya berkisar 80 – 500 nA
) 1 ( ......... 2
III
2
III
II 2
II I
IOIBIB
IOIBIB
IBIBIBIB
IB
5 Input Offset Current.
Kedua arus input bias seharusnya sama besar, sehingga tegangan output
akan nol, tetapi kenyataannya tidak bias. Karena itu harus ditambahkan arus offset
input (IIO), untuk menjaga agar output tetap nol volt. dalam table karakteristik
besarnya berkisar 20 – 200 nA
) 2 ........( Rf I(offset)V IO O
6 Input Offset Volatge.
Idealnya tegangan output op-amp nol bilamana kedua inputnya nol,
ketidak seimbangan rangkaian input dalam op-amp mengakibatkan munculnya
tegangan output. Dengan memberikan tegangan offset pada input (VIO), tegangan
keluaran dapat di nolkan kembali.
Gambar 2.2. Input Output Resistansi
_
+
RO RI
![Page 11: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/11.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 8
) 3 ........( Rg
Rf RgV(offset)V IO O
7 Common Mode Rejection Ratio.
Kemampuan op-amp untuk memperkuat tegangan differnsial dan menolak
tegangan yang tidak diharapkan disebut common mode rejection ratio (CMRR).
Dari besaran AD dan AC dapat dihitung besaran dari CMRR seperti yang
ditunjukan pada rumus 4. tambah tinggi nilai CMRR maka akan lebih baik
penolakannya.
) 4 ........( A
A log 20 (dB) CMRR
V
VoA
V
VoA
C
D
C
C
D
D
8 Parameter Operasi.
Parameter Operasi diberikan dalam harga typikal, ditunjukan dalam table 2.3.
Tabel 2.3. Karakteristik Kerja Op-Amp 741. Vcc = 15 V, TA = 25C
Parameter Min Typ Max Unit
SR Slew rate at unity gain 0,5 V/s
B1 Unity gain bandwidth 1 MHz
Tr Rise Time 0,3 s
9 Gain-Bandwidth.
Penguatan tegangan akan berkurang apabila frekuensi bertambah besar
dikarenakan adanya rangkaian kompensasi internal didalam op-amp. Gambar 2.3.
menunjukan plot gain fungsi frekuensi untuk typical op-amp, pada frekuensi
rendah penguatan adalah Penguatan tegangan differensial (AD) dan apabila
frekuensi diperbesar mengakibatkan penguatan berkuran sampai 2.3. (unit),
frekuensi pada gain 1 disebut unity gain frekuensi (f1) dan lebar band pada
frekuensi ini disebut unity gain bandwidth ( B1).
![Page 12: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/12.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 9
10 Slew Rate, SR.
Rangkaian close loop apabila diberi tegangan pulsa pada inputnya maka
output rangkaian kemungkinan tidak berbentuk pulsa seperti input tetapi memiliki
sudut kemiringan yang besarnya dalam parameter disebut slew rate (SR) contoh
ilustrasi di perlihatkan pada gambar 2.4. besarnya nilai dari SR adalah
perbandingan perubahan output (Vo) dengan perubahan waktu (t).
) 6 .......(.......... ) μsV/ ( Δt
ΔVoSR
0 fc f1
B1
AD 0,707 AD
1
Gambar 2.3. Gain Versus Frekuensi
f1 = B1
f1 = AD fc ………..( 5 )
0,707 = -3dB
Gambar 2.4. Slew Rate, Perubahan Input menjadi Output
VIN
T(s)
t
VO
VO
T(s)
![Page 13: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/13.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 10
PERCOBAAN 1.1 TEGANGAN DAN ARUS OFFSET
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur Tegangan input offset, Arus input Offset
b. Mengukur Tegangan output rangkaian.
Manfaat :
a. Dapat menjelaskan keterbatasan op-amp akan dengan adanya input offset.
b. Dapat mengurangi pengaruh input offset pada rangkaian op-amp.
2. Rangkaian Praktek.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
IC Op-Amp 741 1 PSU Dual Trace 1
Potensiometer 10K 1 PSU Single Trace 1
Resistor 22K, 100K @ 1 Multimeter 2
Papan Percobaan 1
Gambar 1.1. (a) Current input Offset (b) Voltage input Offset
–Vcc
+Vcc
_
+
100K
22
K
IIN
SW
V1 +
_
Rp
VO
–Vcc
+Vcc
_
+
100K
22
K
SW
V1 +
_
Rp
VO
VIN
(a) (b)
![Page 14: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/14.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 11
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 1.1. (a). Vcc= ±15 V dan V1=1,5 V SW=OFF.
2. Ukurlah arus input dan tegangan output (Vo) dan catatlah dalam table 1.1.
3. Hubungkan SW=ON, aturlah Rp sampai Vo = 0 volt
4. Ukurlah arus input ( Current input offset) dan catatlah dalam table 1.1.
5. Rakitlah rangkaian gambar 1.1.(b). Vcc= ±15 V dan V1= 1,5 V SW=OFF.
6. Ukur tegangan input dan tegangan output (Vo) dan catatlah dalam table
1.2.
7. Hubungkan SW=ON, aturlah Rp sampai Vo = 0 volt
8. Ukur tegangan input ( Voltage input offset) dan catatlah dalam table 1.2.
c. Data Hasil Pengukuran.
Tabel 1.1. Data Pengukuran Current Input Offset
Iin Vout1 Iin (offset) Vout
53.82 nA 7.95 mV 53.82 nA 7.95 mV
Tabel 1.2. Data Pengukuran Voltage Input Offset
Vin Vout2 Vin (offset) Vout
-53.82 pV 7.95 mV 150 nV 7.95 mV
Dari data sheet atau spsifikasi op-amp yang dipergunakan catatlah Arus dan
tegangan input offset dalam table 3.3.
Tabel 1.3. Data Spesifikasi Tegangan dan Arus Offset
Iin (offset) Vin (offset) Vout (offset)
53.82 nA 150 nV 7.95 mV
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 1.4. Pembahasan Teori dan Praktek Tegangan dan Arus Offset
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
Iin (offset) 200 nA (max) 53.82 nA -26.91% (kualitas baik)
Vin (offset) 1mV(min) - 6mV (max) 2 mV
-80% (kualitas baik)
Vout (offset) 5.54mV - 33.27 mV 11 mV -20% (kualitas baik)
![Page 15: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/15.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 12
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Apakah yang menyebabkan terjadinya arus offset
b. Apakah yang menyebabkan terjadinya tegangan offset
c. Bagaimana cara menggatasinya
d. Jelaskan apa yang terjadi pada output, apabila Input offset tidak diperbaiki.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a. Yang menyebabkan terjadinya arus offset adalah ketidak seimbangan
rangkaian input dalam op-amp mengakibatkan munculnya tegangan output
Kedua arus input bias seharusnya sama besar, sehingga tegangan output akan
nol, tetapi kenyataannya tidak bias
b. yang menyebabkan terjadinya tegangan offset adalah ketidak seimbangan
rangkaian input dalam op-amp mengakibatkan munculnya tegangan output.
c.cara mengatasinya yaitu harus ditambahkan arus offset input (IIO) , untuk
menjaga agar output tetap nol volt.untuk tegangan offset cukup dengan
memberikan tegangan offset pada input (VIO), tegangan keluaran dapat di
nolkan kembali.
d.jika input offset tidak diperbaiki, maka output pada op-amp tidak nol/tidak
sesuai dengan teori.
7. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktik ini adalah tegangan dan arus offset pada input harus
diperhatikan, karena jika diabaikan, hasil output pada op amp tidak nol.
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 16: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/16.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 13
PERCOBAAN 1.2 RESISTANSI INPUT DAN OUTPUT
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur Resistansi Input dan Output Op-Amp.
b. Mengukur Tegangan Input dan Output Rangkaian.
Manfaat :
a. Dapat menjelaskan kelebihan op-amp akan adanya resistansi input dan
output.
b. Dapat menentukan resistansi input dan output dengan cara yang praktis.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 1.1.
(a) Resistansi input Offset (b) Resistansi output
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen Nama Jumlah Nama Jumlah
IC Op-Amp 741 1 PSU Dual Trace 1
Dekade Resistor 1 Osiloskop 1
Resistor 10K, 100K @ 1 Fungsi Generator 1
Kapasitor 1F 1 Papan Percobaan 1
![Page 17: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/17.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 14
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 1.1.(a). Vcc = ±15 volt. SW=ON.
2. Hubungkan FG ke Vin dan hubungkan Osilskop ke Vout
3. Setting Frekuensi 100Hz Gelombang sinus, dan aturlah amplitudo
maximum Vout normal. Catatlah besar Vo 1 (Vpp) dalam table 1.1.
4. SW=OFF, aturlah decade resistor sehingga Vo 2 = ½ Vo 1
5. Catatlah besar resistansi decade yang ditunjukan ( Resistansi input op-amp)
catatlah dalam table 1.1.
6. Rakitlah rangkaian gambar 1.1.(b). Vcc = ±15 volt. SW=OFF
7. Ukurlah Vin dan Vo 1 dan catatlah dalam table 1.2.
8. Hubungkan SW=ON, aturlah decade resistor sehingga Vo 2 = ½ Vo 1
9. Catatlah besar resistansi decade yang ditunjukan ( Resistansi output op-
amp) catatlah dalam table 1.2.
c. Data Hasil Pengamatan
Tabel 1.1. Data Pengukuran Resistansi Input.
Vin Vo 1 Vo 2 Rin (K)
50 mV -0.48 V -0.24 V 300K
Tabel 1.2. Data Pengukuran Resistansi Output
Vin Vo 1 Vo 2 Rout ()
50mV -0.48 V -0.24 V 50
d. Pengelolaan Data
Dari data sheet atau spsifikasi op-amp yang dipergunakan catatlah Rin dan
Rout dalam table 1.3.
Tabel 1.3. Data Spesifikasi Rin dan Rout
Rin (K) Rout ()
300K 50
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 1.4. Pembahasan Teori dan Praktek Slew Rate
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
Rin (K) 290K 300k 3.3%
Rout () 70 75 6.6%
![Page 18: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/18.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 15
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Apa yang dimaksud amplitudo maximum Vout normal.
b. Mengapa decade resistor diatur sehingga Vo 2 = ½ Vo 1
c. Jelaskan, mengapa pada op-amp memiliki Rin >> Rout
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.Yang dimaksud amplitude maksimum adalah, tegangan maksimum yang
dijangkau pada sinyal AC(Vmax).
Vout normal adalah tegangan rata-rata (Vrms) yang dimiliki oleh sinyal AC
b. Karena ketika decade resistor disetting hingga ½ Vo 1 maka nilai tahanan
pada decade resistor sama dengan impedansi input (Rin) pada rangkaian op-
amp, dan perlu diketahui, hubungan antara Rin dengan tahanan decade
resistor terhubung parallel
c. Karena impedansi input op-amp dengan output opamp yang akan menjadi
perbandingan penguatan tegangan output untuk keluaran op-amp
7. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahwa besar impedansi input pada Op-Amp
sangatlah besar, bias 0.3M jika rangkaianya close loop, dan impedansi
outputnya sangatlah kecil, hanya 75ohm, juka rangkaianya close loop maka
impendansi outputnya lebih rendah lagi
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 19: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/19.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 16
PERCOBAAN 1.3 COMMON MODE REJECTION RATIO
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur differensial input-output dan common mode input-output.
b. Menghitung penguatan differensial (AD) dan penguatan common mode
(AC).
Manfaat :
a. Dapat membuktikan Common Mode Rejection Ratio (CMRR) Op-Amp
yang dipergunakan.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 1.1.
(a) Diffrensial Mode
(b) Common Mode
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen Nama Jumlah Nama Jumlah
IC Op-Amp 741 1 PSU 1
BNC to Crocodile 2 Fungsi Generator 1
Socet T BNC 1 Osiloskop 1
Kabel penghubung. Papan Percobaan 1
![Page 20: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/20.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 17
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 1.1.(a). Vcc = ±15 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH 1 Input (VD) dan CH2 output (Vo)
3. Hubungkan Fungsi Generator gelombang sinus dan Frekuensi (F) = 1 KHz.
4. Aturlah Amplitudo FG, sehingga output full bentuk sinus.
5. Gambarkan Bentuk Gelombang VD dan Vo catatlah volt/ div dan time/ div.
6. Ulangi untuk gambar 1.1. (b). mengukur VC dan Vo.
b. Data Hasil Pengamatan.
Volt/div : 5 Volt Volt/div : 5 Volt
Time/div : 500 µs Time/div : 500 µs
Gambar 1.2. Bentuk Gelombang VD dan VO Diffrensial-Mode
Volt/div : 5 Volt Volt/div : 5 Volt
Time/div : 500 µs Time/div : 500 µs
Gambar 1.3. Bentuk Gelombang Vc dan VO Common-Mode.
Dari keempat gambar diatas Hitunglah VD, VC dan Vo dalam besaran Vpp
Hitunglah Penguatan Differensial mode (AD), penguatan Common mode (AC)
dan CMRR (dB) dengan rumus 4.
![Page 21: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/21.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 18
Tabel 1.1. Pengukuan Diffrensial Mode dan Common Mode
VD (Vpp) VO (Vpp) AD VC
(Vpp) VO (Vpp) AC
CMRR
(dB)
28.3 V 28.2 V 0.996 28.2 V 8,88.10-3
V 3.10-4
70.1
d. Pengelolaan Data.
Dari data sheet atau spsifikasi op-amp yang dipergunakan diketahui untuk
besaran besaran AD dan CMRR (dB) Hitunglah Secara Teori besaran AC dan
catat dalam table 1.2. Perhitungan Differensial Mode dan Common Mode.
Tabel 1.2. Perhitungan Diffrensial Mode dan Common Mode
AD AC CMRR (dB)
1 3.10-4
70.5
5.4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3. Pembahasan Teori dan Praktek CMRR
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
AD 1 0.996 0,4% Kualitas
baik
AC 3,14.10-4
3.10-4
4.4% Kualitas
baik
CMRR (dB) 70 70.5 0.7% Kualitas
baik
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan AD
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan AC
c. Jelaskan apa yang dimaksud dengan CMRR
![Page 22: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/22.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 19
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.Yang dimaksud dengan AD yaitu penguatan (gain) pada rangkaian
differensial mode
b.Yang dimaksud dengan AC yaitu penguatan (gain) pada rangkaian common
mode
c.Yang dimaksud CMRR yaitu Kemampuan op-amp untuk memperkuat
tegangan differnsial dan menolak tegangan yang tidak diharapkan.
7. Kesimpulan
Dari hasil praktik dapat disimpulkan bahwa besaran AD dan AC
dapat menghitung berapa CMRR nya. tambah tinggi nilai CMRR maka akan
lebih baik penolakannya.
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 23: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/23.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 20
PERCOBAAN 1.4 GAIN DAN BANDWIDTH
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan input dan output dalam rangkaian loop terbuka dan
tertutup untuk perubahan frekuensi.
b. Menghitung penguatan loop terbuka (AVOL) dan loop tertutup (AVCL).
Manfaat :
a. Dapat menggambarkan kurva bandwidth dari rangkaian loop terbuka
(AVOL) dan loop tertutup (AVCL).
b. Dapat menentukan frekuensi cut-off (fc) dan membandingkan dengan
parameter data sheet.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 1.1.
(a) Rangkaian loop terbuka AVOL
(b) Rangkaian loop tertutup AVCL.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen Nama Jumlah Nama Jumlah
IC Op-Amp 741 1 PSU 1
Resistor 10K, 100K @ 1 Fungsi Generator 1
BNC to Crocodile 2 Osiloskop 1
Socet T BNC 1 Papan Percobaan 1
![Page 24: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/24.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 21
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 1.1(a). loop terbuka AVOL dan Vcc = ±15 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH 1 Input (VIN) dan CH2 output (Vo)
3. Hubungkan Fungsi Generator gelombang sinus dan Frekuensi (F) = 1 KHz.
4. Aturlah Amplitudo FG, sehingga output full bentuk sinus.
5. Gambarkan Bentuk Gelombang VIN dan Vo catatlah volt/ div dan time/ div.
6. Aturlah Frekuensi FG seperti dalam table 1.1, catatlah VIN dan Vo
7. Ulangi untuk gambar 1.1. (b) loop tertutup AVCL. (gambar 1.3. table 1.2.)
c. Data Hasil Pengukuran.
Tabel 1.1. Pengukuan Penguatan loop terbuka AVOL
F (Hz) VIN (Vpp) VO (Vpp) AVOL AVOL (dB)
0 0 0
10 0 0
50 28.3 28.2
100 28.3 28.2
500 28.3 28.2
1K 28.3 28.2
5K 28.3 28.2
10K 28.3 22.2
50K 28.3 3.6
100K 28.3 1.34
500K 28.3 750µ
1M 28.3 227µ
5M 28.3 54.1µ
10M 28.3 25.8µ
![Page 25: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/25.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 22
Volt/div : 5 Volt Volt/div : 5 Volt
Time/div : 500 µs Time/div : 500 µs
Gambar 1.2. Bentuk Gelombang VIN dan VO Penguat Loop Terbuka
Tabel 1.2. Pengukuan Penguatan loop tertutup AVCL.
F (Hz) VIN (Vpp) VO (Vpp) AVCL AVCL (dB)
0 0 0
10 0 0
50 28.3 28.2
100 28.3 28.2
500 28.3 28.2
1K 28.3 28.2
5K 28.3 28.2
10K 28.3 24.9
50K 28.3 4.52
100K 28.3 1.49
500K 28.3 1.09m
1M 28.3 229µ
5M 28.3 252µ
10M 28.3 261µ
Hitunglah Penguatan loop tertutup AVCL dan AVCL.(dB)
![Page 26: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/26.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 23
Volt/div : 5 Volt Volt/div : 5 Volt
Time/div : 500 µs Time/div : 500 µs
Gambar 1.3. Bentuk Gelombang VIN dan VO Penguat Loop Tertutup.
Dari table 1.1 gambarkan kurva bandwidh untuk Penguatan loop terbuka
( AVOL (dB) fungsi F(Hz).
Gambar 1.4. kurva bandwidh Penguatan loop terbuka
Dari table 1.2. gambarkan kurva bandwidh untuk Penguatan loop tertutp
(AVCL (dB) fungsi F(Hz).
Gambar 1.5. kurva bandwidh Penguatan loop tertutup
![Page 27: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/27.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 24
Dari kedua gambar kurva penguatan tentukan frekuensi unity (f1) dan frekuensi
cutoff (fc). Catatlah dalam table 1.3.
Tabel 1.3. Data Pengukuran frekuensi unity (f1) dan frekuensi cutoff (fc).
Rangkaian f1 (Hz) fc (Hz)
Loop Terbuka
Loop Tertutup
d. Pengelolaan Data.
Dari data sheet atau spsifikasi op-amp yang dipergunakan catatlah besaran
frekuensi unity (f1) dan frekuensi cutoff (fc). Catatlah dalam table 1.4.
Tabel 1.4. Data Spesifikasi frekuensi unity (f1) dan frekuensi cutoff (fc).
Rangkaian f1 (Hz) fc (Hz)
Loop Terbuka
Loop Tertutup
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 1.5. Pembahasan Teori dan Praktek untuk Gain dan Bandwidth
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
Loop Terbuka
f1
(Hz)
fc
(Hz)
Loop Tertutup
f1
(Hz)
fc
(Hz)
![Page 28: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/28.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 25
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan besar penguatan maximum pada rangkaian open loop dan close
loop.
b. Jelaskan dimana rangkaian open loop banyak dipergunakan.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.Penguatan open loop adalah penguatan differential op-ap pada kondisi
dimana tidak terdapat umpan balik(feedback) yang diterapkanya padanya.
Penguatan close loop adalah penguatan differential op-amp pada kondisi
dimana rangkaian mendapatkan umpan balik yang berasal dari outputnya.
b.Rangkaian open loop sering dipergunakan pada rangkaian komparator
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 29: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/29.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 26
PERCOBAAN 1.5 SLEW RATE (SR)
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur pulsa tegangan input dan output dalam rangkaian loop tertutup.
b. Menghitung sudut kemiringan tegangan output (slop) Vo/t.
Manfaat :
a. Dapat menjelaskan keterbatasan op-amp akan slew rate.
b. Dapat menjelaskan kegunaan besaran parameter slew rate dalam data sheet.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 1.1. Rangkaian loop tertutup
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen Nama Jumlah Nama Jumlah
IC Op-Amp 741 1 PSU 1
Resistor 10K, 100K @ 1 Fungsi Generator (FG) 1
BNC to Crocodile 2 Osiloskop 1
Socet T BNC 1 Papan Percobaan 1
![Page 30: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/30.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 27
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 1.1. loop terbuka AVOL dan Vcc = ±15 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH 1 Input (VIN) dan CH2 output (Vo)
3. Hubungkan FG gelombang segiempat dan Frekuensi (F) = 10 KHz.
4. Aturlah Amplitudo FG, VIN = 1 Vpp.
5. Gambarkan Bentuk Gelombang VIN dan Vo catatlah volt/ div dan time/ div.
6. Ulangi untuk Frekuensi (F) seperti dalam table 1.1.
c. Data Hasil Pengamatan.
Volt/div : 1 Volt Volt/div : 10 Volt
Time/div : 5 ms Time/div : 5 ms
Gambar 1.2. Bentuk Gelombang VIN dan VO Frekuensi (F) = 100 Hz.
Volt/div : 1 Volt Volt/div : 10 Volt
Time/div : 200 us Time/div : 200 us
Gambar 1.3. Bentuk Gelombang VIN dan VO Frekuensi (F) = 1 KHz.
![Page 31: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/31.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 28
Volt/div : 1 Volt Volt/div : 10 Volt
Time/div : 20 us Time/div : 20 us
Gambar 1.4. Bentuk Gelombang VIN dan VO Frekuensi (F) = 10 KHz.
Volt/div : 1 Volt Volt/div : 1 Volt
Time/div : 5 us Time/div : 500 us
Gambar 1.5. Bentuk Gelombang VIN dan VO Frekuensi (F) = 100 KHz.
Dari keempat gambar Vo, hitunglah SR. Catatlah dalam table 1.1.
Tabel 1.1.
Data Pengukuran Slew Rtae
Rangkaian f = 100 Hz f = 1 KHz f = 10 KHz f = 100 KHz
SR 0.41 μV/ 0.35 μV/ 0.45 μV/ X
![Page 32: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/32.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 29
d. Pengelolaan Data.
Dari data sheet atau spsifikasi op-amp yang dipergunakan catatlah dalam
table 1.2 besaran SR.
Tabel 1.2. Data Spesifikasi Slew Rate
Rangkaian f = 100 Hz f = 1 KHz f = 10 KHz f = 100 KHz
SR 0.4-0.7 μV/ 0.4-0.7 μV/ 0.4-0.7 μV/ X
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3. Pembahasan Teori dan Praktek Slew Rate
SR Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
f = 100 Hz 0.4-0.7 μV/ 0.41
μV/ ~ 0%
Kualitas
baik
f = 1 KHz 0.4-0.7 μV/ 0.35 μV/ ~ 0% Kualitas
baik
f = 10 KHz 0.4-0.7 μV/ 0.45 μV/ ~ 0% Kualitas
baik
f = 100 KHz X X ~ 0% Kualitas
baik
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan apa yang terjadi bila frekuensi bertambah atau berkurang.
b. Jelaskan keterbatasan op-amp dengan terjadinya slew rate.
c. Jelaskan kegunaan besaran parameter slew rate dalam data sheet.
![Page 33: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/33.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 30
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 34: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/34.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 31
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA ANALOG 2
Semester 4
Modul 2 RANGKAIAN DASAR OPERASIONAL AMPLIFIER
MATERI
Komparator, Subtractor, Differensial Amplifier.
Inverting Amplifier, Non Inverting Amplifier, Voltage Folower.
Summing, Summing dengan Penguatan, Summing dengan Skala
Integrator, Differensiator
Dosen Pembimbing :
Syaprudin, ST., Mkom. NIP. 19590503 198803 1003
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TAHUN
2013
![Page 35: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/35.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 32
PENDAHULUAN __________________________________________________________________
1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu merencanakan,
merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai kebutuhan
peralatan di dunia industri.
3 Deskripsi.
a. Nama Modul : Rangkaian Op-Amp Dasar.
b. Ruang Lingkup Isi : 1. Komparator, Subtractor, Differensial
Amplifier.
2. Inverting Amplifier, Non Inverting
Amplifier, Voltage Folower.
3. Summing, Summing dengan Penguatan,
Summing dengan Skala
4. Integrator, Differensiator
c. Kaitan Modul : Modul ini digunakan sebagai modul kedua
tentang rangkaian dasar operasional amplifier
untuk persiapan ke modul aplkasi op-amp dalam
mata kuliah PREAnalog 2
d. Hasil yang diharapkan : Setelah memprakekakn modul ini siswa didik
diharapkan mampu
1. Membaca data spesifikasi dan parameter op-
amp yang dipergunakan.
2. Mahir dan trampil melakukan kegiatan
praktek rangkaian op-amp dasar.
3. Membuat macam macam aplikasi rangkaian
op-amp.
e. Manfaat di industri : Setelah mempelajari modul ini, peserta didik
diharapkan trampil untuk dapat
1. Berintegrasi dengan teknologi yang telah
diterapkan di industri dengan mudah
2. Melaksanakan jenis-jenis pekerjaan yang
dibutuhkan di industri.
3. Mengembangkan kemampuan diri secara
mandiri untuk mengikuti perkembangan
teknologi elektronika yang semakin cepat.
![Page 36: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/36.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 33
4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop, fungsi generator,
Power Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
5 Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk Siswa
a. Bacalah modul dengan seksama, terutama pada bagian metoda mercobaan,
gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari modul.
b. Pahami tujuan, sasaran dalam mempelajari modul ini.
c. Kerjakan tugas yang terdapat didalamnya dengan pengetahuan dari hasil
percobaan.
d. Laporkan kemajuan yang telah dicapai kepada dosen pembimbing atau
instruktur sebelum melanjutkan ke modul berikutnya.
e. Bertanyalah kepada dosen pembimbing atau instruktur jika dianggap perlu.
f. Usahakan menyelesaikan setiap modul lebih cepat dari waktu yang telah
ditetapkan.
g. Jika ada bagian yang belum di pahami, cobalah terlebih dahulu
mendiskusikan dengan teman yang sedang mengerjakan bagian yang sama,
sebelum bertanya pada dosen pembimbing atau instruktur, usahakan
mencari jawaban pada sumber lain.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi modul.
b. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan
setiap peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang
dapat disarankan kepada peserta didik.
c. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan
motivasi peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
d. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang
telah dipraktekkan.
![Page 37: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/37.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 34
6 Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi
penting untuk mengetahui kete;itian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan
yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Langkah yang perlu untuk
mengurangi kesalahan adalah mempelajari kesalahan kesalahan tersebut, dari hal
ini dapat ditentukan ketelitian hasil akhir. Kesalahan kesalahan yang terangkum
dalam data akhir pengukuran umumnya disebabkan dalam tiga jenis kesalahan
yaitu :
a. Gross Error (kesalahan umum)
b. Systematic Error (kesalahan sistematis)
c. Random Error ( kesalahan kesalahan yang disengaja)
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
x100%actual
terbacaactualkesalahan %
![Page 38: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/38.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 35
TEORI
RANGKAIAN OP-AMP DASAR
____________________________________________
1. Differensial Operasional.
Penguat differesial adalah rangkain pre-amp yang ada dalam blok diagran
op-amp atau rangkaian input op-amp, bentuk dasar rangkaian ditunjukan pada
gambar 2.1. rangkaian ini terdiri dari dua rangkaian switching transistor (praktek
KPEA1 modul 3), apabila komponen ideal V1=V2 maka Vo = 0, tetapi dalam
praktek tidak akan terjadi dimana Vo 0 atau disebut dalam praktek dibutuhkan
tegangan offset (praktek modul 1).
Opersai dari rangkaian differensial dapat dimanfaatkan sebagai penguatan
diferensial (differensial Amplifier), pengurangan tegangan (subtraction) dan
pembanding (komparator).
a. Komparator.
Rangkaian komparator akan membandingkan besaran tegangan input V1
dengan tegangan input V2. dalam konfigurasi yang paling sederhana yaitu mode
open loop gambar 2.2.a. apabila ada sedikit perbedaan (differnsial) diantara V1
dan V2 maka tegangan output akan menuju saturasi (+Vcc atau –Vcc) arah
saturasi ditentukan oleh selisih polaritas sinyal input. Visualisasi proses terjadi Vo.
Dimana V1 = gelombang sinus (pp) dan V2=0V gambar 2.2.b.
Gambar 2.1. Differensial Input
IB VI
IC
VO
IB V2
VCC
IC
![Page 39: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/39.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 36
Vo =Vsat (V2-V1) ……….. ( 1 )
b. Subtraction.
Rangkaian komparator bekerja apabila ada selisih tegangan input, maka
rangkaian komparator dapat dipergunakan sebagai rangkaian pengurang
(subtraction) skematik rangkaian ditunjukan pada gambar 2.3.
21 VR1
RfR1
RgR2
RgV
R1
RfVo
Bilamana nilai R1=R2=Rf=Rg
maka Vo = -V1 + V2
atau Vo= V2 – V1………….. (2 )
c. Differensial Amplifier.
Rangkaian subtraction apabila nilai Rf dan Rg diperbesar maka berfungsi
sebagai differensial amplifier.
Vo= ( V2 – V1 ) Av ………….. (3 )
2. Op-Amp Dasar
Karakteristik operasional amplifier yang menguntungkan, sehingga Op-
Amp dapat dioperasikan dalam bermacam-macam bentuk rangkaian aplikasi yang
bermanfaat. Rangaian Op-Amp dasar merupakan rangkaian praktis sebagai dasar
untuk rangkaian-rangkaian aplikasi selanjutnya.
R1
R2
_
+
–Vcc
IC 741
VO
+Vcc
VI
V2
VI
V2
+VCC
VO
-VCC
Gambar 2.2. (a) Komparator (b) Visualisasi Proses
(a) (b)
Gambar 2.3. Subtraction
Rf
R1
R2
_
+
–Vcc
IC 741
VO
+Vcc
VI
V2
Rg
![Page 40: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/40.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 37
Gambar 2.4
(a) Inverting
(b) Non Inverting
(c) Voltage Follower
a. Inverting Amplifier.
Rangkaian Op-Amp dengan penguatan yang konstan dimana sinyal input
diberikan ke input inverting (-) dan input non inverting (+) dihubungkan ke
grounded disebut inverting amplifier, ditunjukan pada gambar 2.4.a tegangan
output merupakan hasil kali tegangan input dengan penguatan yang konstan.
Pengaturan input resistor (R1) dan feedback resistor (Rf), tegangan keluaran (Vo)
merupakan kebalikan (inverted atau tanda negatif) dari tegangan input. Besaran
penguatan (Av) dan tegangan output diberikan oleh persamaan 4.
) (4 ................. ViR1
RfVo
R1
RfAv
b. Non-Inverting Amplifier.
Rangkaian gambar 2.4.b. adalah rangkaian Non-Inverting amplifier
dimana sinyal input diberikan ke non-input inverting (+) dan input inverting (-)
dihubungkan ke grounded. Sinyal output tidak membalik. Besaran tegangan
output diberikan oleh persamaan 5.
) 5 ( ................. ViR1
Rf1Vo
R1
Rf1 Av
c. Voltage Follower (Buffer).
Rangkaian gambar 2.4.c. adalah rangkaian voltage follower menyediakan
penguatan (Av)=1. tidak ada perubahan bentuk sinyal. Dari persamaan 4.
bilamana R1=~ dan Rf=0 maka persamaan voltage follower adalah sebagai
berikut:
Av = 1 Vo = Vi ………….( 6 )
![Page 41: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/41.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 38
3. Summing dengan Op-Amp.
Rangkaian summing banyak dipergunakan sebagai rangkaian komputer
analog dapat melakukang penjumlahan dari beberapa bilangan. Bentuk summing
dapat dirancang apakah penjumlahan biasa, penjumlahan dengan penguat dan
penjumlahan yang berskala dengan cara mengatur besaran komponen
pendukungnya dalam hal ini nilai resistor. Skematik rangkaian summing
diperlihatkan pada gambar 2.5. Op-Amp pertama berfungsi sebagai penjumlahan
dan Op-Amp kedua berfungsi sebagai inverting -Vout 1 menjadi Vout 2.
...(7.).......... R4
Vd
R3
Vc
R2
Vb
R1
VaRf 2Vout
R4
Vd
R3
Vc
R2
Vb
R1
VaRf- 1Vout
a. Summing.
Rangkaian Summing atau Rangkaian penjumlahan biasa, berfungsi untuk
menjumlahkan bebrapa tegangan input yang tak tergantung satu dengan lainnya,
persyaratan yang harus dipenuhi adalah R1=R2=R3=R4=Rf, maka persamaan 7.
menjadi sebagai berikut:
Vout = Va + Vb + Vc + Vd ………. (8)
b. Summing Amplifier.
Rangkaian Summing amplifier adalah rangkaian penjumlah dengan
penguatan dapat dirakit dengan memperbesar nilai resistansi Rf, apabila
R4
Gaambar 2.5. Rangkaian Summing denan 4 Input
R1
Vd
R2
Vc R3
Vb
Va Rf
_
+
–Vcc
IC 741
R
+Vcc
R
_
+
–Vcc
IC 741
Vout 2
+Vcc
Vout 1
![Page 42: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/42.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 39
diinginkan penguatan dimisalkan 5x maka perbandingan Rf/R = 5 dan untuk
besaran R1=R2=R3=R4=R maka Vout menjadi :
9.) ( ............... R
Rf 2Vout Vout
c. Summing dengan Skala.
Pemakaian summing amplifier dapat digunakan sebagai isyarat untuk
besaran inputyang konstan dimana memberikan respon outputyang berbeda dari
input input lainnya rangkaian ini dinamakan summing dengan skala dimana
rangkaian perlu diberikan penguatan yang berbeda sesuai dengan urutan skala
(dimisalkan 1 ; 2 ; 4 dan 8) urutan skala ini merupakan perbandingan antara
Rf/R= Av. Rumus yang dipergunakan ialah rumus 7.
4. Integrator dan Differensiator
Rangkaian integrator dan differensiator termasuk rangkain pengolahan
sinyal dimana rangkaian mampu merubah bentuk tegangan input, menjadi bentuk
lain pada tegangan output. Rangkaian dasar dari integrator dan diferensiator
adalah rangkaian RC. Ditunjukan pada gambar 2.6.
Gambar 2.7. Differensiator pasif
Vin Vout
Gambar 2.6. Integrator pasif
Vin Vout
![Page 43: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/43.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 40
a. Integrator.
Rangkaian integrator secara kontinyu menjumlahkan besaran yang akan
diukur selama selang waktu yang diberikan. Rangkaian integrator dasar gambar
2.8. tegangan input (Vi) bentuk pulsa atau segi empat, menyatakan tegangan yang
tetap selama perioda (t) menghasilkan tegangan output (Vo) segi tiga.
Disaat tegangan input tinggi kapasitor akan mulai mengisi secara linier
selama perioda (t). disaat tegangan input nol, tegangan output juga akan menurun
secara linier. Karena op-amp bekerja pada mode inverting Tegangan output akan
berbalik fasa. Besarnya tegangan output diberikan dengan persamaan berikut:
)10.....(..........dtdVin RC
1Vout
t
0
b. Differensiator
Kebalikan konsep integrator adalah differensiator. Rangkaian
differensiator dasar gambar 2.9. tegangan input (Vi) bentuk ) segi tiga,
menyatakan tegangan yang tetap selama perioda (t) menghasilkan tegangan output
(Vo) pulsa atau segi empat Besarnya tegangan output diberikan dengan persamaan
berikut:
.....(11)..........dt
dViRCVout
R _
+
–Vcc
IC 741
Vout
C
+Vcc
Gambar 2.8. Integrator Aktif
Vin
R
Vout
C +Vcc
Gambar 2.9. Differensiator Aktif
Vin _
+
–Vcc
IC 741
![Page 44: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/44.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 41
PERCOBAAN 2.1 DIFFERENSIAL OPERASIONAL
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan output, tegangan input dan menggambar bentuk
gelombang.
b. Mengukur Vo hasil pengurangan tegangan input V2-V1
c. Mengukur Vo hasil pengurangan dikalikan penguatan (V2-V1) x Av
Manfaat :
a. Dapat menjelaskan cara kerja rangkaian komparator, subtractor dan
Differensial Amplifier.
b. Dapat menggembangkan bentuk rangkaian ketiga rangkaian menjadi
rangkaian aplikasi yang bermanfaat.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 2.3. Rangkaian Subtraction dan
Differensial Amplifier
Rf
R1
R2
_
+
–Vcc
IC 741
VO
+Vcc
VI
V2
Rg
Gambar 2.1. Rangkaian Komparator
R1
_
+
–Vcc
IC 741
VO
+Vcc
VI R2
V2
+Vcc
VA
VB
15KΩ
10KΩ
12KΩ
Gambar 2.2. Pembagi Tegangan
![Page 45: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/45.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 42
3.3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 15KΩ 12KΩ @1 PSU 1
Resistor 10KΩ 5 Fungsi Generator (FG) 1
Resistor 22KΩ 2 Osiloskop 1
IC Op-Amp 741 1 Multimeter 1
BNC to BNC dan Soket T 1 Kabel BNC to Crocodile 2
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. Vcc = ±12 volt. R1=R2=10KΩ
2. Hubungkan FG ke Vi dengan F= 1KHz bentuk gelombang sinus 1 Vpp.
3. Hubungkan Osiloskop CH1 ke Vin dan CH2 ke Vo.
4. Gambarkan bentuk gelombang Vi dan Vout pada format gambar 2.4.
5. Catatlah volt/ div dan time/div.
6. Rakitlah rangkaian gambar 2.2. dan 2.3. Vcc=±12 volt.
R1=R2=Rf=Rg=10KΩ
7. Ukurlah tegangan V1, V2 dan Vo catatlah dalam table 2.1.
8. Ulanglah langkah 6 s/d 7. nilai Rf=Rg= 22KΩ.
c. Data Hasil Pengamatan
Volt/div : 10 Volt Volt/div : 1 Volt
Time/div : 10 ms Time/div : 500 us
Gambar 2.4. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT Inverting Amplifier. No: 1
![Page 46: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/46.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 43
Tabel 2.1. Data Pengukuran Subtractor dan Differensial Amplifier
Rangkaian R1=R2
(Ω)
Rf=Rg
(Ω)
V2
(Volt)
V1
(Volt)
Vo
(Volt) Av
Subtarctor 10K 10K 7 V 3.8 V -3.1 V -0.968
Differensial
Amp 10K 22K 7 V 3.8 V -7 V -2.2
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran V1, V2, Vo dan Av pada rangkaian
subtractor dan differensial Amplifier, catalah hasil perhitungan dalam table 2.2.
Tabel 2.2. Data Perhitungan Subtractor dan Differensial Amplifier
Rangkaian R1=R2
(Ω)
Rf=Rg
(Ω)
V2
(Volt)
V1
(Volt)
Vo
(Volt) Av
Subtarctor 10K 10K 7v 3.8v -3.2v -1
Differensial
Amp 10K 22K 7v 3.8v -7.04v -2.18
4 Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3. Pembahasan Teori dan Praktek Penguatan (Av) Inverting
Rangkaian Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
Subtarctor
V1 7 V 3.8 V 0% Kualitas
baik
V2 7 V 3.8 V 0% Kualitas
baik
Av -1 -0.968 3.125% Kualitas
baik
Differensial
Amp
V1 7 V 3.8 V 0% Kualitas
baik
V2 7 V 3.8 V 0% Kualitas
baik
Av -2.2 -2.18 0.9% Kualitas
baik
![Page 47: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/47.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 44
5 Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan dimana rangkaian Komparator dipergunakan.
b. Jelaskan dimana rangkaian Subtractor dipergunakan.
c. Jelaskan dimana rangkaian Differensial Amplifier dipergunakan.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 48: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/48.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 45
PERCOBAAN 2.2 OP-AMP DASAR
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan output, tegangan input dan menggambar bentuk
gelombang.
b. Menghitung penguatan rangkaian (Av) dan beda fasa (Ø).
Manfaat :
a. Dapat menjelaskan cara kerja rangkaian dasar op-amp inverting, non
inverting dan Voltage follower.
b. Dapat menggembangkan bentuk rangkaian menjadi rangkaian aplikasi
yang bermanfaat.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 2.1. Inverting Amplifier.
R1 _
+
–Vcc
IC 741
VO
Rf
+Vcc
VI
R1 _
+
–Vcc
IC 741
VO
Rf
+Vcc
VI
Gambar 2.2. Non-Inverting Amplifier Gambar 2.3. Voltage Follower
_
+
–Vcc
IC 741
VO
+Vcc
VI
![Page 49: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/49.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 46
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 1KΩ 100KΩ 1 PSU 1
Resistor 10KΩ 2 Fungsi Generator (FG) 1
IC Op-Amp 741 1 Osiloskop 1
BNC to BNC dan Soket T 1 Kabel BNC to Crocodile 2
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. Vcc = ±15 volt. R1=10KΩ dan Rf=100KΩ
2. Hubungkan FG ke Vi dengan F= 1KHz bentuk gelombang sinus.
3. Hubungkan Osiloskop CH1 ke Vin dan CH2 ke Vo.
4. Aturlah amplitudo FG sehingga bentuk gelombang Vo sempurna (sinus).
5. Gambarkan bentuk gelombang Vi dan Vout pada format gambar 2.4.
6. Catatlah volt/ div dan time/div.
7. Ulangilah langkah 1, 2, 3, dan 4 untuk nilai R1 dan Rf yang berbeda (lihat
table 2.1) catatlah Vi (pp) dan Vo (pp)
8. Ulanglah langkah 1 s/d 7 untuk rangkaian gambar 2.2.
9. Rakitlah rangkaian gambar 2.3. Vcc = ±15 volt.
10. Ulanglah langkah 2 s/d 6.
c. Data Hasil Pengamatan.
Tabel 2.1. Data Pengukuran Inverting Amplifier.
No R1(Ω) Rf (Ω) Vi (Vpp) Vo (Vpp) Av
1 10K 100K 2,83 -27,9 -9,8
2 1K 100K 2,83 mV -281 mV -99,29
3 100K 10K 2,83 -280 mV -0,09
4 10K 10K 2,83 -2,83 -1
![Page 50: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/50.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 47
Volt/div : 1 Volt Volt/div : 1 Volt
Time/div : 1 ms Time/div : 1 ms
Gambar 2.4. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT Inverting Amplifier.
Tabel 2.2. Data Pengukuran Non-Inverting Amplifier.
No R1(Ω) Rf (Ω) Vi (Vpp) Vo (Vpp) Av
1 10K 100K 2,83 28,0 9,89
2 1K 100K 2,83 mV 285 mV 100,7
3 100K 10K 2,83 3,11 1,09
4 10K 10K 2,83 5,65 1,99
Volt/div : 1 Volt Volt/div : 1 Volt
Time/div : 1 ms Time/div : 1 ms
Gambar 2.5. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT Non-Inverting Amplifier.
![Page 51: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/51.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 48
Tabel 2.3. Data Pengukuran Voltage Follower
Vi (Vpp) Vo (Vpp) Av
14,10 14,15 1,0035
Volt/div : 5 Volt Volt/div : 5 Volt
Time/div : 1 ms Time/div : 1 ms
Gambar 2.6. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT Voltage Follower
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran penguatan (Av) dari ketiga rangkaian, dan
catalah hasil perhitungan dalam table 2.4.
Tabel 2.4. Data Perhitungan Inverting dan Non Inverting Aplifier.
No R1(Ω) Rf (Ω) Av
Inverting
Av
Non-Inverting
1 10K 100K -10 11
2 1K 100K -100 101
3 100K 10K -0,1 1,1
4 10K 10K -1 2
![Page 52: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/52.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 49
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5. Pembahasan Teori dan Praktek Penguatan (Av) Inverting
No: Av (Inverting) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
1 -10 -9,8 2%
2 -100 -99,29 0,71%
3 -0,10 -0,09 10%
4 -1 -1 0%
Tabel 2.6. Pembahasan Teori dan Praktek Penguatan (Av) Non-Inverting
No: Av (Non-Inverting) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
1 11 9,89 10%
2 101 100,7 0,29%
3 1,1 1,09 0,9%
4 2 1,99 0,5%
Tabel 2.7. Pembahasan Teori dan Praktek Voltage Follower
No: Av (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
1 1 1,0035 0,35%
![Page 53: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/53.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 50
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan dimana rangkaian Voltage Follower dipergunakan.
b. Jelaskan hasil pengukuran No 4.
c. Hitunglah Beda fasa untuk semua rangkaian.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 54: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/54.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 51
PERCOBAAN 2.3 SUMMING DENGAN OP-AMP
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengamati tegangan output yang berasal dari penjumlahan tegangan
input.
b. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil perhitungan.
Manfaat :
a. Dapat mengaplikasikan Op-Amp 741 untuk macam macam rangkaian
summing.
b. Memanfaatkan sifat-sifat dalam rangkaian Summing.
5.2. Rangkaian Praktek.
Gaambar 2.1. Rangkaian Summing denan 4 Input
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 10 KΩ 7 PSU Dual Trace 1
Resistor 22KΩ, 27KΩ, 18KΩ
33KΩ, 68KΩ, 100KΩ @ 1
PSU Single Trace 1
Multimeter 1
IC Op-Amp 741 2 Proto Board 1
![Page 55: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/55.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 52
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. dengan nilai resistor sama R=10KΩ
(penjumlahan biasa)
2. Hubungkan Vcc = ±15 volt. dan +V=1,5 volt
3. Mulailah dengan kondisi 1. ( 0V=Ground dan 1,5V = +V)
4. Ukurlah Vout 1 dan Vout 2, catatlah hasil pengukuran pada table 2.1.
5. Ulangilah untuk kondisi 2, 3, 4, 5. Seperti dalam table 2.1.
6. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. dengan nilai resistor sama R=10KΩ
kecuali Rf=22 KΩ (penjumlahan dengan penguatan)
7. Ulangilah untuk langkah 2 s/d 5
8. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. dengan nilai resistor R=10KΩ, Rf=27KΩ
R1=18KΩ R2=33KΩ R3=68KΩ R4=100KΩ (penjumlahan dengan
skala)
9. Hubungkan Vcc = ±16 volt. dan +V=5 volt
10. Mulailah dengan kondisi 1. ( 0V=Ground dan 5V = +V)
11. Ukurlah Vout 1 dan Vout 2, catatlah hasil pengukuran pada table 2.2.
12. Ulangilah untuk kondisi 2 s/d 16 Seperti dalam table 2.2.
c. Data Hasil Pengamatan
Tabel 2.1. Data Pengukuran Summing Amplifier
Kondisi Va Vb Vc Vd Vout 1 (V) Vout 2 (V)
1 0 0 0 0 12 mV -9,02 mV
2 1,5 0 0 0 -3,29 3,29
3 1,5 1,5 0 0 -6,59 6,59
4 1,5 1,5 1,5 0 -9,89 9,89
5 1,5 1,5 1,5 1,5 -13,2 13,2
![Page 56: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/56.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 53
Tabel 2.2. Data Pengukuran Summing dengan skala
Kondisi Desimal Va Vb Vc Vd Vout 1
(V)
Vout 2
(V)
1 0 0 0 0 0 6,74 mV -3,72 mV
2 1 0 0 0 5 -1,34 1,35
3 2 0 0 5 0 -1,98 1,98
4 3 0 0 5 5 -3,33 3,33
5 4 0 5 0 0 -4,08 4,09
6 5 0 5 0 5 -5,43 5,44
7 6 0 5 5 0 -6,07 6,07
8 7 0 5 5 5 -7,42 7,42
9 8 5 0 0 0 -7,49 7,50
10 9 5 0 0 5 -8,84 8,85
11 10 5 0 5 0 -9,48 9,48
12 11 5 0 5 5 -10,8 10,8
13 12 5 5 0 0 -11,6 11,6
14 13 5 5 0 5 -12,9 12,9
15 14 5 5 5 0 -13,6 13,6
16 15 5 5 5 5 -14,9 14,9
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vout2 untuk kondisi 1, 2, 3, 4 dan 5.
dengan rumus 8. dan Vout dengan rumus 9. (Rf=22KΩ) catalah hasil perhitungan
dalam table 2.3.
Tabel 2.3. Data Perhitungan Summing Amplifier
Kondisi Va Vb Vc Vd Vout 1
(V)
Vout 2
(V)
Vout
(V)
1 0 0 0 0 0 0 0
2 1,5 0 0 0 -3,3 3,3 7,26
3 1,5 1,5 0 0 -6,6 6,6 14,52
4 1,5 1,5 1,5 0 -9,9 9,9 21,78
5 1,5 1,5 1,5 1,5 -13,2 13,2 29,04
![Page 57: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/57.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 54
Hitunglah Secara Teori besaran Vout2 untuk kondisi 1 s/d 16. dengan
rumus 7. catalah hasil perhitungan dalam table 2.4.
Tabel 2.4. Data Perhitungan Summing dengan skala
Kondisi Desimal Va Vb Vc Vd Vout 1
(V)
Vout 2
(V)
1 0 0 0 0 0 0 0
2 1 0 0 0 5 -1,35 1,35
3 2 0 0 5 0 -1,98 1,98
4 3 0 0 5 5 -3,33 3,33
5 4 0 5 0 0 -4,09 4,09
6 5 0 5 0 5 -5,44 5,44
7 6 0 5 5 0 -6,07 6,07
8 7 0 5 5 5 -7,42 7,42
9 8 5 0 0 0 -7,5 7,5
10 9 5 0 0 5 -8,85 8,85
11 10 5 0 5 0 -9,48 9,48
12 11 5 0 5 5 -10,83 10,83
13 12 5 5 0 0 -11,59 11,59
14 13 5 5 0 5 -12,94 12,94
15 14 5 5 5 0 -13,57 13,57
16 15 5 5 5 5 -14,92 14,92
![Page 58: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/58.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 55
Dari table 2.2. dan 2.4. gambarkan kurva ladder (tangga) teori dan praktek
Gambar 2.2. Kurva Ladder Teori dan Praktek Summing berskala.
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5. Pembahasan Teori dan Praktek Summing Amplifier.
Besaran Vout 2 (Volt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
Vout1 -6,60 -6,5916 0,12
Vout2 6,60 6,5921 0,11
![Page 59: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/59.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 56
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan dimana rangkaian summing (penjumlahan) dipergunakan.
b. Jelaskan dimana rangkaian summing amplifier dipergunakan.
c. Jelaskan dimana rangkaian summing berskala dipergunakan.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 60: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/60.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 57
PERCOBAAN 2.4 INTEGRATOR DAN DIFFERENSIATOR
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan input dan output rangkaian integrator
b. Mengukur tegangan input dan output rangkaian differensiator
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian integrator dan
differensiator..
b. Dapat menjelaskan cara kerja rangkaian integrator dan differensiator.
2. Rangkaian Praktek.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 1 KΩ 1 PSU 1
Kapasitor 0,1F 1 Fungsi Generator (FG) 1
IC Op-Amp 741 1 Osiloskop 1
Kabel BNC to Crocodile 2 Papan Percobaan 1
Socet T 1 BNC to BNC 1
R _
+
–Vcc
IC 741
Vout
C
+Vcc
Gambar 2.1. Integrator Aktif
Vin
R
Vout
C +Vcc
Gambar 2.2. Differensiator Aktif
Vin _
+
–Vcc
IC 741
FG FG
![Page 61: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/61.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 58
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. Vcc = ±15 R=1KΩ dan C=0,1F
2. Hubungkan FG ke Vi dengan F= 1KHz bentuk gelombang sinus.
3. Hubungkan Osiloskop CH1 ke Vin dan CH2 ke Vo.
4. Aturlah amplitudo FG = 2 Vpp.
5. Gambarkan bentuk gelombang Vi dan Vout pada format gambar 2.3.
6. Catatlah volt/ div dan time/div.
7. Ulangilah langkah 2, 3, 4, 5 dan 6 untuk Bentuk gelombang segi-tiga.
8. Ulangilah langkah 2, 3, 4, 5 dan 6 untuk Bentuk gelombang segi-empat.
9. Ulanglah langkah 1 s/d 8 untuk rangkaian gambar 2.2.
c. Data Hasil Pengamatan.
Volt/div : 2 Volt Volt/div : 100 Volt
Time/div : 1 ms Time/div : 1 ms
Gambar 2.3. Bentuk Gelombang VIN (sinus) dan VOUT Integrator
Volt/div : 2 Volt Volt/div : 10 Volt
Time/div : 1 ms Time/div : 1 ms
Gambar 2.4. Bentuk Gelombang VIN (segi-tiga) dan VOUT Integrator
![Page 62: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/62.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 59
Volt/div : 2 Volt Volt/div : 10 Volt
Time/div : 1 ms Time/div : 1 ms
Gambar 2.5. Bentuk Gelombang VIN (segi-empat) dan VOUT Integrator
Volt/div : 2 Volt Volt/div : 1 Volt
Time/div : 1 ms Time/div : 1 ms
Gambar 2.6. Bentuk Gelombang VIN (sinus) dan VOUT Differensiator
Volt/div : 1 Volt Volt/div : 1 Volt
Time/div : 2 ms Time/div : 200 us
Gambar 2.7. Bentuk Gelombang VIN (segi-tiga) dan VOUT Differensiator
![Page 63: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/63.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 60
Volt/div : 1 Volt Volt/div : 5 Volt
Time/div : 500 us Time/div : 200 us
Gambar 2.8. Bentuk Gelombang VIN (segi-empat) dan VOUT Differensiator
Dari semua gambar hitunglah Vin (pp) dan Vout (pp) catatlah pada table 2.1.
Tabel 2.1. Data Pengukuran Vin dan Vout rangkaian Integrator dan Differensiator
Rangkaian Bentuk Gelombang Vin Vin (Vpp) Vout (Vpp)
Integrator
Sinus
Segi Tiga
Segi empat
Differensiator
Sinus
Segi Tiga
Segi empat
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vout untuk semua bentuk gelombang
dengan besar Vin = 2Vpp dan F=1KHz, catalah hasil perhitungan dalam table
2.2.
Tabel 2.2. Data Perhitungan Vin dan Vout rangkaian Integrator dan Differensiator
Rangkaian Bentuk Gelombang Vin Vin (Vpp) Vout (Vpp)
Integrator
Sinus
Segi Tiga
Segi empat
Differensiator
Sinus
Segi Tiga
Segi empat
![Page 64: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/64.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 61
Hitunglah Secara rinci besar tegangan output untuk rangkaian integrator dengan
Vin = 2 Vpp, bentuk gelombang segi tiga. Seperti urutan dalam table 6.3.
Tabel 2.3. Data Perhitungan Vin = f(t) rangkaian Integrator (segi-tiga)
Langkah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Vin (v) 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0
t (mS) 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5
Vout (v) 0
Langkah 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Vin (v) -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0
t (mS) 0,55 0,6 0,65 0,7 0,75 0,8 0,85 0,9 0,95 1
Vout(v)
Dari hasil perhitungan gambarkan bentuk gelombang yang dihasilkan :
Vin = f (t) (warna merah) Vout = f (t) (warna hijau)
Keduanya digambar pada format gambar 2.9 dibawah ini
Vin Vout
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
-0,2
-0,4
-0,6
-0,8
-1 0 0,1 0,2 0,3 0.4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 (ms)
Gambar 2.9. Bentuk gelombang hasil perhitungan rangkaian Integrator.
![Page 65: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/65.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 62
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4. Pembahasan Teori dan Praktek
Rangkaian Bentuk
Gelombang
Vo (Volt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
Integrator
Sinus
Segi Tiga
Segi empat
Differensiator
Sinus
Segi Tiga
Segi empat
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Apakah kegunaan rangkaian integrator
b. Jelaskan dimana rangkaian integrator dipergunakan.
c. Apakah kegunaan rangkaian Differensiator
d. Jelaskan dimana rangkaian Differensiator dipergunakan.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.
![Page 66: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/66.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 63
c.
d
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
![Page 67: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/67.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 64
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA ANALOG 2
Semester 4
Modul 3 PEMBANGKIT SINYAL
(OSILATOR)
MATERI
Osilator Relaksasi dengan Op-Amp
Fungsi Generator dengan Op-Amp
RC Phase Shiff Osilator dengan Op-Amp
Wien Bridge Osilator dengan Op-Amp
Dosen Pembimbing :
Syaprudin, ST., Mkom. NIP. 19590503 198803 1003
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TAHUN
2012
![Page 68: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/68.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 65
PENDAHULUAN __________________________________________________________________
1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu merencanakan,
merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai kebutuhan
peralatan di dunia industri.
3 Deskripsi.
a. Nama Modul : Pembangkit Sinyal (Osilator)
b. Ruang Lingkup Isi : 1. Osilator Relaksasi dengan Op-Amp
2. Fungsi Generator dengan Op-Amp
3. RC Phase Shiff Osilator dengan Op-Amp
4. Wien Bridge Osilator dengan Op-Amp
c. Kaitan Modul : Modul ini digunakan sebagai modul aplikasi Op-
Amp untuk rangkaian pembangkit sinyal atau
osilator.
d. Hasil yang diharapkan : Setelah mempraktekkan modul ini siswa didik
diharapkan mampu,
1. Membaca data spesifikasi dan parameter IC
741 yang dipergunakan.
2. Merencanakan rangkaian aplikasi
pembangkit sinyal atau osilator
3. Membuat macam macam rangkaian
pembangkit sinyal atau osilator
e. Manfaat di industri : Setelah mempelajari modul ini, peserta didik
diharapkan trampil untuk dapat
1. Berintegrasi dengan teknologi yang telah
diterapkan di industri dengan mudah
2. Melaksanakan jenis-jenis pekerjaan yang
dibutuhkan di industri.
3. Mengembangkan kemampuan diri secara
mandiri untuk mengikuti perkembangan
teknologi elektronika yang semakin cepat.
![Page 69: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/69.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 66
4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop, fungsi generator,
Power Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
5 Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk Siswa
a. Bacalah modul dengan seksama, terutama pada bagian metoda mercobaan,
gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari modul.
b. Pahami tujuan, sasaran dalam mempelajari modul ini.
c. Kerjakan tugas yang terdapat didalamnya dengan pengetahuan dari hasil
percobaan.
d. Laporkan kemajuan yang telah dicapai kepada dosen pembimbing atau
instruktur sebelum melanjutkan ke modul berikutnya.
e. Bertanyalah kepada dosen pembimbing atau instruktur jika dianggap perlu.
f. Usahakan menyelesaikan setiap modul lebih cepat dari waktu yang telah
ditetapkan.
g. Jika ada bagian yang belum di pahami, cobalah terlebih dahulu
mendiskusikan dengan teman yang sedang mengerjakan bagian yang
sama, sebelum bertanya pada dosen pembimbing atau instruktur, usahakan
mencari jawaban pada sumber lain.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi modul.
b. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan
setiap peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang
dapat disarankan kepada peserta didik.
c. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan
motivasi peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
d. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang
telah dipraktekkan.
6 Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi
penting untuk mengetahui kete;itian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan
yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Langkah yang perlu untuk
mengurangi kesalahan adalah mempelajari kesalahan kesalahan tersebut, dari hal
ini dapat ditentukan ketelitian hasil akhir. Kesalahan kesalahan yang terangkum
![Page 70: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/70.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 67
dalam data akhir pengukuran umumnya disebabkan dalam tiga jenis kesalahan
yaitu :
a. Gross Error (kesalahan umum)
b. Systematic Error (kesalahan sistematis)
c. Random Error ( kesalahan kesalahan yang disengaja)
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
x100%actual
terbacaactualkesalahan %
![Page 71: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/71.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 68
TEORI DASAR
PEMBANGKIT SINYAL ATAU OSILATOR
____________________________________________
1. Osilator Relaksasi Op-Amp 741
Osilator Relaksasi dengan op-amp termasuk dalam jenis multivibrator,
dalam rangkaian multivibrator Op-Amp bekerja sebagai astable multivibrator
dimana keluarannya selalu bergantian antara tinggi dan rendah dalam waktu
tertentu. Op-Amp 741 dapat dipergunakan sebagai osilator, konsep yang
dipergunakan adalah beda tegangan (penguat differensial) dan prinsif komparator.
Dari rangkaian gambar 2.2(a). perbandingan tegangan keluaran () diumpankan
kembali ke input non inverting tegangan output diberikan oleh rumrus:
T
T T
V Vcdan Vcc VsaturasiVo
4).........(R2R3
R3βdan Vo x β V dimana V - Vc Vo
Perioda (T = tC + tD) tergantung pada kombinasi R1C1 terjadi pada saat Vo
saturasi dan lamanya pengisian (tC) dan lamanya pengosongan (tD) diberikan oleh
rumus :
Gambar 2.2. (a) Osilator Relaksasi 741 (b) Bentuk gelombang VO ,VT dan VC
R1
_
+
–Vcc
IC 741
Vo C1
R2
R3
+Vcc
VC
VT
VC
+VCC
-VCC
0
+VT
- VT tC tD
(a) (b)
![Page 72: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/72.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 69
T
1 Fo
)........(5 β1
β1lnC 2RT
β1
β1lnC R td
β1
β1lnC R tc 11 11 11
2. Fungsi Generator Op-Amp 741
Osilator Relaksasi dengan op-amp apabila dihubungkan dengan rangkaian
integrator akan menghasilkan bentuk gelombang segitiga dan sinus. Rangkaian
integrator dipasang sesudah rangkaia osilator relaksasi dengan op-amp seperti
diperlihatkan pada gambar 2.3.
Gambar 2.3. Fungsi Generator Op-Amp 741
Jika output segiempat dari rangkaian osilator relaksai op-amp (VA), dilewatkan
pada rangkaian integrator pertama maka output integrator (VB) berbentuk segitiga
dengan besar tegangan output diberikan oleh rumus :
)........(6t CR
V Vatau dt V
CR
1 V
24
ABA
24
B
dan besaran output integrator ke dua (VC) adalah :
)........(7t CR
V Vatau dt V
CR
1 V
35
BCB
35
C
4. RC Phase Shiff Osilator
Rangkaian RC Phase Shiff Osilator gambar 2.4. terdiri dari rangkaian
penguat (inverting amplifier) dan rangkaian umpan balik, rangkaian penguat
inverting memiliki beda fasa antara sinyal input dan sinyal output sebesar 180º,
sehingga untuk memperoleh beda fasa 360º yaitu syarat osilasi maka rangkaian
![Page 73: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/73.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 70
umpan balik harus mempunyai beda fasa 180º untuk itu dapat diperoleh dengan
merangkai tiga tingkat RC yang identik, dimana setiap pasangan RC memberikan
beda fasa 60º. Besar frekuensi osilator yang di hasilkan adalah sebagai berikut :
Av > 29 ......(8).......... 6 RC π2
1Fo
5. Wien Bridge Osilator.
Dinamakan wien bridge karena rangkaian dihubungkan secara jembatan
seperti ditunjukan pada gambar 2.5. dimana rangkaian terdiri dari penguat beda
(differensial amplifier), penguat ini menguatkan perbedaan tegangan diantara
kedua inputnya. Ada dua umpan balik yang bekerja, pertama umpan balik negatif
yang terdiri dari R3 dan R4, kedua umpan balik negatif yang terdiri dari R1, R2,
C1 dan C2 dan besarnya frekuenso osilator adalah :
R1R2C1C2 2
1Fo
C2
C1
R2
R1
R4
R3
Bila R1 = R2 = R
dan C1 = C2 = C
maka Fo menjadi :
.......(9).......... RC 2
1Fo
211R4
R3
Gambar 2.4. RC Phase Shiff Osilator
Rf
_
+
–Vcc
IC 741
R R R
+Vcc C C C
Ri
Gambar 2.5. Wien Bridge Osilator
R1
_
+
–Vcc
IC 741
+Vcc
FO
C2
C1
R2 R4
R3
![Page 74: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/74.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 71
PERCOBAAN 3.1 OSILATOR RELAKSASI OP-AMP
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mempraktekkan dan mengukur bentuk gelombang.rangkaian osilator
relaksasi Op-Amp.
b. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil perhitungan.
Manfaat :
a. Dapat mengaplikasikan Op-Amp 741 untuk rangkaian osilator relaksasi
b. Memanfaatkan keluaran dan karakteristik dalam rangkaian osilator
relaksasi
2. Rangkaian Praktek.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor = 100 KΩ, 68 KΩ
47 KΩ, 22 KΩ
10 KΩ, 2,2 KΩ,
@ 1 bh PSU Dual Trace
Osiloskop
Proto Board
1
1
1
Kapasitor = 0,01µF, = 0,22 µF @ 1 bh BNC-Crocodile Kabel
IC Op-Amp 741 1
R1
_
+
–Vcc
IC 741
VO C1
R2
R3
+Vcc
VC
VT
Gambar 3.1. Rangkaian Osilator Relaksasi Op-Amp 741
![Page 75: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/75.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 72
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 3.1. Hubungkan Vcc = ±12 volt.
2. Mulailah dengan nilai komponen pada No 1 tabel 3.1.
3. Amati dan gambarlah bentuk gelombang Vt, VC dan Vout.
4. Hitung dan catatlah nilai dari Vt, VC , Vo, T dan F pada table 3.1.
5. Ulangi langkah 4 untuk nilai komponen pada No 2 dan 3.
c. Data Hasil Pengamatan.
Tabel 3.1. Data Pengukuran Osilator Relaksasi.
No Besaran T(mS) F(Hz) Vc (pp) Vt(pp) Vo(pp)
1
C1 = 0,22 µF
R1 = 68 KΩ
R2 = 22 KΩ
R3 = 2,2 KΩ
5.5 179 2.06 V 2.02 V 22.2 V
2
C1 = 0,01 µF
R1 = 100 KΩ
R2 = 22 KΩ
R3 = 10 KΩ
1.37 725 7.16 V 6.95 V 22.2 V
3
C1 = 0,01 µF
R1 = 47 KΩ
R2 = 22 KΩ
R3 = 10 KΩ
0.68 1.45k 7.33 V 6.95 V 22.2 V
Volt/div = V
Time/div = mS
Gambar 3.2.
Bentuk Gelombang VC
Volt/div = V
Time/div = mS
Gambar 3.3.
Bentuk Gelombang Vt
![Page 76: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/76.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 73
Volt/div = V
Time/div = mS
Gambar 3.4.
Bentuk Gelombang VO
d. Pengelolaan Data.
Dari persamaan 4 dan 5, hitunglah T, F, Vc, Vt dan Vo.
Tabel 3.2. Data Teori Osilator Relaksasi.
No Besaran T(mS) F(Hz) Vc (pp) Vt(pp) Vo(pp)
1
C1 = 0,22 µF
R1 = 68 KΩ
R2 = 22 KΩ
R3 = 2,2 KΩ
5.45 183 2.09 V 2.09 V 24 V
2
C1 = 0,01 µF
R1 = 100 KΩ
R2 = 22 KΩ
R3 = 10 KΩ
1.29 773.2 7.5 V 7.5 V 24 V
3
C1 = 0,01 µF
R1 = 47 KΩ
R2 = 22 KΩ
R3 = 10 KΩ
0.607 1.64k 7.5 V 7.5 V 24 V
![Page 77: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/77.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 74
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Pembahasan Teori dan Praktek untuk Osilator Op-Amp
No: Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
1
F (KHz) 183 Hz 179 Hz 2.18 %
Vc(pp) 2.09 V 2.06 V 1.43 %
Vt(pp) 2.09 V 2.02 V 3.3 %
Vo(pp) 24 V 22.2 V 7.5 %
2
F (KHz) 773.2 Hz 725 Hz 6.23 %
Vc(pp) 7.5 V 7.16 V 4.5 %
Vt(pp) 7.5 V 6.95 V 7.3 %
Vo(pp) 24 V 22.2 V 7.5 %
3
F (KHz) 1.64 kHz 1.45 kHz 8.1 %
Vc(pp) 7.5 V 7.33 V 2.2 %
Vt(pp) 7.5 V 6.95 V 7.3 %
Vo(pp) 24 V 22.2 V 7.5 %
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan apa yang terjadi bilamana nilai seluruh C1 diperbesar.
b. Jelaskan apa yang terjadi bilamana nilai seluruh C1 diperkeil.
c. Dimana rangkaian osilator relaksasi dipergunakan
![Page 78: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/78.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 75
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a. Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan yang dilakukan, apabila
nilai capasitor 1 diperbesar menyebabkan nilai frekuensi yang dihasilkan
kecil karena konstanta waktu yang digunakan bergantung pada nilai RC
yang mempengaruhi proses pengisian dan pengosongan capasitor begitu
pula nilai tegangan yang dihasilkan nilainya sangat terpengaruh oleh proses
pengisian dan pengosongan capasitor
b. Jika nilai cpasitor diperkecil frekuensi makin besar, tegangan yang
dihasilkan pun ikut besar karena pengaruh nilai RC pada saat pengisian dan
pengosongan capasitor atau jika RC diperkecil makin cepat pula waktu yang
dibutuhkan capasitor mencapai titik tripping
c. Rangkaian oscillator relaksasi dipergunakan dalam transistor, UJT, atau
IC
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 79: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/79.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 76
PERCOBAAN 3.2 FUNGSI GENERATOR OP-AMP
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mempraktekkan dan mengukur bentuk gelombang rangkaian Fungsi
Generator
b. Membandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan.
Manfaat :
a. Dapat mengaplikasikan Op-Amp 741 untuk rangkaian fungsi generator.
b. Memanfaatkan karakteristik keluaran dalam rangkaian fungsi generator
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 3.1. Fungsi Generator Op-Amp 741
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 68 KΩ, 1,2 KΩ @ 1 bh PSU Dual Trace 1 buah
Resistor 22 KΩ 10 KΩ @ 2 bh Osiloskop 1 buah
Resistor 2,2 KΩ 3 bh Proto Board. 1 buah
Kapasitor 0,22 µF 2,2 µF, 10
µF @ 1 bh Kabel BNC to Crocodel 1 buah
Kapasitor 1 µF 2 bh Kabel Penghubung 1 buah
IC Op-Amp 741 3 buah
![Page 80: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/80.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 77
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 3.1. Hubungkan Vcc = ±12 volt.
2. Gunakan Komponen seperti dalam table 3.1.
3. Amati dan catatlah Perioda, Frekuensi (time/div) dan tegangan amplitude
(volt/div)
4. Amati dan catatlah bentuk gelombang VA, VB dan VC yang ditampilkan
layer osiloskop,
c. Data Hasil Pengamatan.
Volt/div = V Volt/div = V
Time/div = mS Time/div = mS
Gambar 3.2. Bentuk Gelombang VA
Gambar 3.3. Bentuk Gelombang VB
Volt/div = V
Time/div = mS
Gambar 3.4. Bentuk Gelombang VC
![Page 81: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/81.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 78
Tabel 3.1. Data Pengukuran Fungsi Generator Op-Amp 741
No Komponen
Osilator
Komponen
Integrator VA (pp) VB (pp) VC (pp)
1
C1 = 0,22 µF
R1 = 68 KΩ
R2 = 22 KΩ
R3 = 2,2 KΩ
C2 = 10 µF C3 = 2,2 µF R4 = 1,2 KΩ R5 = 22 KΩ
22.2 V 2.43 V 113 uV
2
C2 = 1 µF C3 = 1 µF R4 = 10 KΩ R5 = 10 KΩ
22.2 V
2.95 V
301 uV
3
C2 = 10 µF C3 = 1 µF R4 = 2,2 KΩ R5 = 2,2 KΩ
22.2 V
1.29 V
551 uV
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran VA (pp), VA (pp) dan VA (pp) dengan persamaan 4,
6 dan 7. catatlah dalam table 3.2
Tabel 3.2. Data Perhitungan Fungsi Generator Op-Amp 741
No Komponen
Osilator
Komponen
Integrator VA (pp) VB (pp) VC (pp)
1
C1 = 0,22 µF
R1 = 68 KΩ
R2 = 22 KΩ
R3 = 2,2 KΩ
C2 = 10 µF C3 = 2,2 µF R4 = 1,2 KΩ R5 = 22 KΩ
24 V 2 V 0.1 mV
2
C2 = 1 µF C3 = 1 µF R4 = 10 KΩ R5 = 10 KΩ
24 V
2.4 V
0.3 mV
3
C2 = 10 µF C3 = 1 µF R4 = 2,2 KΩ R5 = 2,2 KΩ
24 V
1.09 V
0.5 mV
![Page 82: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/82.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 79
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Pembahasan Teori dan Praktek untuk Osilator Op-Amp
No: Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
1
VA (pp) 24 V 22.2 V 7.5 %
VB (pp) 2 V 2.43 V 2.1 %
VC (pp) 0.1 mV 0.113 mV 2 %
2
VA (pp) 24 V 22.2 V 7.5 %
VB (pp) 2.4 V 2.95 V 1.1 %
VC (pp) 0.3 mV 0.301 mV 1.2 %
3
VA (pp) 24 V 22.2 V 7.5 %
VB (pp) 1.09 V 1.29 V 1.8 %
VC (pp) 0.5 mV 0.551 mV 2 %
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan apa yang terjadi bilamana nilai seluruh C2 diperbesar.
b. Jelaskan apa yang terjadi bilamana nilai seluruh C3 diperkeil.
c. Dimana rangkaian fungsi generator dipergunakan.
![Page 83: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/83.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 80
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a. Tegangan output yang dihasilkan op-amp kecil juga karena pengaruh nilai
RC pada saat pengisian dan pengosongan capasitor dan apabila diperkecil
nilai tegangan output sebaliknya membesar
b.Tegangan output yang dihasilkan op-amp mengecil karena pengaruh dari
output op-amp sebelumnya saat nilai RC diperbesar dan apabila nilai
capasitor sama maka nilai tegangan pun berada pada level mengikuti
perubahan nilai capasitor yang dimiliki
c. Fungsi generator digunakan sebagai generator sinyal/ multivibrator
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 84: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/84.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 81
PERCOBAAN 3.3 RC PHASE SHIFF OSILATOR
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Merencanakan frekuensi osilasi RS Phase Shiff Osilator
b. Mengukur frekuensi osilasi RS Phase Shiff Osilator.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian Osilator RC Phase
Shiff.
b. Dapat menjelaskan cara kerja RC Phase Shiff dengan Op-Amp
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 3.1. RC Phase Shiff Osilator
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 10KΩ 1 PSU 1
Resistor 1KΩ 4 Osiloskop 1
Kapasitor 0,05F 10 nF @ 3 Papan Percobaan 1
IC Op-Amp 741 1 BNC to Crocodile 1
![Page 85: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/85.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 82
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 3.1. R= 1KΩ dan C=0,5F Vcc = ±15 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH 1 pada Vout.
3. Catatlah dan gambarkan bentuk gelombang yang ditampilkan.
4. Catatlah volt/ div dan time/ div
5. Ulangi Langkah 1 s/d 4 untuk C = 10 nF
c. Data Hasil Pengamatan.
Volt/div = 1 V
Time/div = 10 mS
Gambar 3.2. Bentuk Gelombang VOUT RC Phase Shiff dengan C=0,5F
![Page 86: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/86.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 83
Volt/div = 2 V
Time/div = 2 mS
Gambar 3.3. Bentuk Gelombang VOUT RC Phase Shiff dengan C=10nF
Dari Gambar 3.2. dan 3.3. hitunglah Frekuensi Osilasi dan Tegangan output,
catatlah dalam table 3.1.
Tabel 3.1. Data pengukuran Frekuensi Osilasi RC Phase Shiff
C Fo (Hz) Vo (Vpp)
0,5F 91 Hz 204 mV
10nF 5.63 kHz 113 mV
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Frekuensi Osilasi, catalah hasil perhitungan
dalam table 3.2.
Tabel 3.2. Data Perhitungan Frekuensi Osilasi RC Phase Shiff
C Fo (Hz)
0,5F 130 Hz
10nF 6.5 kHz
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Pembahasan Teori dan Praktek RC Phase Shiff
Kapasitor Fo (Hzt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
0,5F 130 Hz 91 Hz 3 %
10nF 6.5 kHz 5.63 kHz 1.3 %
![Page 87: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/87.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 84
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan apa yang terjadi bilamana nilai Rin = Rf .
b. Jelaskan Cara kerja Rangkain RC Phase Shiff Osilator
c. Dimana rangkaian RC Phase Shiff Osilator dipergunakan.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a. Nilai output tegangan menjadi lebih kecil
b. RC phase shift oscillator bekerja berdasarkan nilai RC karena memenuhi
syarat oscillator phase shife harus menambah 3 rangkaian RC untuk
memenuhinya. Semakin besar nilai C maka semakin kecil nilai frequensinya
c. Rangkaian ini biasa digunakan dalam sistem Audiofrequensi
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 88: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/88.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 85
PERCOBAAN 3.4 WIEN BRIDGE OSILATOR
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Merencanakan frekuensi Osilasi Wien Bridge Osilator
b. Mengukur frekuensi Osilasi Wien Bridge Osilator
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian Osilator Wien Bridge.
b. Dapat menjelaskan cara kerja Wien Bridge Osilator dengan Op-Amp
2. Rangkaian Praktek.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 10KΩ 4,7 KΩ @ 1 PSU 1
Resistor 1 KΩ @ 2 Osiloskop 1
Kapasitor 0,1F 0,015F @ 2 Papan Percobaan 1
IC Op-Amp 741 1 BNC to Crocodile 1
Gambar 3.1. Wien Bridge Osilator
C
C
R
_
+
–Vcc
IC 741
+Vcc
FO
R
10KΩ
4,7KΩ
![Page 89: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/89.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 86
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 3.1. R= 1KΩ dan C=0,1F Vcc = ±15 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH 1 pada Vout.
3. Catatlah dan gambarkan bentuk gelombang yang ditampilkan.
4. Catatlah volt/ div dan time/ div
5. Ulangi Langkah 1 s/d 4 untuk C = 0,015F
c. Data Hasil Pengamatan.
Volt/div = 2 V
Time/div = 100 mS
Gambar 3.2. Bentuk Gelombang VOUT Wien Bridge Osilator dengan C=0,1F
![Page 90: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/90.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 87
Volt/div = 50 mV
Time/div = 200 uS
Gambar 3.3. Bentuk Gelombang VOUT Wien Bridge Osilator dengan C= 0,015F
Dari Gambar 3.2 dan 3.3. hitunglah Frekuensi Osilasi dan Tegangan output,
catatlah dalam table 3.1.
Tabel 3.1. Data pengukuran Frekuensi Osilasi Wien Bridge Osilator
C Fo (Hz) Vo (Vpp)
0,1F 1.56 kHz 315 mV
0,015F 8.26 kHz 42.2 mV
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Frekuensi Osilasi, catalah hasil perhitungan
dalam table 3.2.
Tabel 3.2. Data Perhitungan Frekuensi Osilasi Wien Bridge Osilator
C Fo (Hz)
0,1F 1.59 kHz
0,015F 10.6 kHz
![Page 91: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/91.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 88
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Pembahasan Teori dan Praktek Wien Bridge Osilator
Kapasitor Fo (Hzt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
0,1F 1.59 kHz 1.56 kHz 0.18 %
0,015F 10.6 kHz 8.26 kHz 2.2 %
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan apa yang terjadi bilamana nilai R3 = R4 .
b. Jelaskan Cara kerja Rangkain Wien Bridge Osilator
c. Dimana rangkaian Wien Bridge Osilator dipergunakan
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a. Rangkaian tersebut tidak menghasilkan frequensi keluaran. Karena nilai
R3 dan R4 menentukan input masukkan op-amp / lintasan umpan balik
b. Jembatan yang diubungkan ke penguat op-amp dapat memberikan
penguat perbedaan tegangan diantara kedua inputnya dan memberikan
umpan balik terhadap nilai output op-amp
c.Aplikasi audio
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 92: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/92.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 89
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA 2
Semester 4
Modul 4 RANGKAIAN DETEKTOR DAN DRIVER
MATERI
Driver Display
Window Detektor
Driver Motor DC
Dosen Pembimbing :
Syaprudin, ST., Mkom. NIP. 19590503 198803 1003
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TAHUN
2012
![Page 93: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/93.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 90
PENDAHULUAN __________________________________________________________________
1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu merencanakan,
merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai kebutuhan
peralatan di dunia industri.
3 Deskripsi.
a. Nama Modul : Rangkaian Detektor dan driver
b. Ruang Lingkup Isi : 1. Driver Display
2. Window Detektor
3. Driver Motor DC
c. Kaitan Modul : Modul ini digunakan sebagai modul aplikasi
operasinal amplifier tentang aplikasi rangkaian
detector dan driver untuk mata kuliah Praktek
Rangkaian Elektronika 2
d. Hasil yang diharapkan : Setelah mempraktekkan modul ini siswa didik
diharapkan mampu,
1. Membaca data spesifikasi dan parameter IC
yang dipergunakan.
2. Merencanakan rangkaian aplikasi detector
dan driver
3. Membuat macam macam rangkaian detector
dan driver
e. Manfaat di industri : Setelah mempelajari modul ini, peserta didik
diharapkan trampil untuk dapat
1. Berintegrasi dengan teknologi yang telah
diterapkan di industri dengan mudah
2. Melaksanakan jenis-jenis pekerjaan yang
dibutuhkan di industri.
3. Mengembangkan kemampuan diri secara
mandiri untuk mengikuti perkembangan
teknologi elektronika yang semakin cepat.
![Page 94: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/94.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 91
4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop, fungsi generator,
Power Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
5 Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk Siswa
a. Bacalah modul dengan seksama, terutama pada bagian metoda mercobaan,
gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari modul.
b. Pahami tujuan, sasaran dalam mempelajari modul ini.
c. Kerjakan tugas yang terdapat didalamnya dengan pengetahuan dari hasil
percobaan.
d. Laporkan kemajuan yang telah dicapai kepada dosen pembimbing atau
instruktur sebelum melanjutkan ke modul berikutnya.
e. Bertanyalah kepada dosen pembimbing atau instruktur jika dianggap perlu.
f. Usahakan menyelesaikan setiap modul lebih cepat dari waktu yang telah
ditetapkan.
g. Jika ada bagian yang belum di pahami, cobalah terlebih dahulu
mendiskusikan dengan teman yang sedang mengerjakan bagian yang sama,
sebelum bertanya pada dosen pembimbing atau instruktur, usahakan mencari
jawaban pada sumber lain.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi modul.
b. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan setiap
peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang dapat
disarankan kepada peserta didik.
c. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan motivasi
peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
d. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang telah
dipraktekkan.
![Page 95: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/95.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 92
6 Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi
penting untuk mengetahui kete;itian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan
yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Langkah yang perlu untuk
mengurangi kesalahan adalah mempelajari kesalahan kesalahan tersebut, dari hal
ini dapat ditentukan ketelitian hasil akhir. Kesalahan kesalahan yang terangkum
dalam data akhir pengukuran umumnya disebabkan dalam tiga jenis kesalahan
yaitu :
a. Gross Error (kesalahan umum)
b. Systematic Error (kesalahan sistematis)
c. Random Error ( kesalahan kesalahan yang disengaja)
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
x100%actual
terbacaactualkesalahan %
![Page 96: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/96.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 93
TEORI DASAR DRIVER DAN DETEKTOR
____________________________________________
1. Komparator sebagai Driver.
Op-Amp dalam konfigurasi komparator dapat dimanfaatkan sebagai
indicator ON-OFF untuk rangkaian display, detector level atau pengendalian
motor. Karena komparator bekerja dengan membandingkan antara input-inputnya,
input inverting sebagai input referensi (VREF) dan input non inverting sebagai
input kendalinya (Vin), jika Vin = Vref beban output akan “off”, kenaikan Vin
menghasilkan selisih maka beban output akan “on” , bilamana pemakaian input
inverting sebagai input kendali dan input non inverting sebagai input referensi
(VREF), maka bila Vin = Vref beban output akan “off”, penurunan Vin
menghasilkan selisih maka beban output akan “on”
a. Driver Display.
Gambar 2.1. menunjukan rangkaian op-amp yang digunakan untuk
mendrive sebuah lampu atau LED. Jika input non inverting dalam rangkaian
gambar 1a lebih tinggi dari pada input inverting, maka output level akan menjadi
positif saturasi, dan transistor akan terhubung (conduct) sehingga lampu akan
menyala. Yang penting diperhatikan pertama adalah kebutuhan arus beban (IL)
dalam hal ini arus lampu, LED. Kedua arus output op-amp (IOL), bilamana IOL >
IL maka tidak lagi dibutuhkan rangkaian penguat arus ( transistor).
_
+
30 mA
+Vcc
600 mA
>20
_
+
20 mA
+Vcc
Gambar 2.1. Rangkaian Driver Display (a) Driver Lampu (b) Driver LED
(a) (b)
![Page 97: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/97.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 94
b. Driver Relay.
Gambar 2.2. menunjukan output komparator mendriver relay. Bilaman
input dibawah 0 Volt, maka output komparator rendah, dan relay akan aktif
menutup (closing).
c. Driver Display dengan tegangan referensi.
Gambar 2.3.a. menunjukan rangkaian komparator, bekerja dengan positif
referensi voltage yang dihubungkan ke input inverting dan output dihubungkan
ke indicator LED. Level tegangan referensi dapat diatur dengan persamaan
sebagai berikut:
....(1).......... V)(R2R1
R2VREF
Bilamana tegangan input (Vin) lebih posistif daripada VREF maka Vout akan
mengaktifkan LED (ON). Gambar 2.3.b. alternatif rangkaian dimana VREF
NO Contacts
_
+
+Vcc
Gambar 2.2. Driver Riley.
_
+
VREF
+Vcc
- Vcc
+V
Vin
Vout
R1
R2
Gambar 2.3. Driver LED dengan VREF (a) Inverting (b) Non Inverting.
Vin
VREF
+V
R1
R2
_
+
+Vcc
- Vcc
Vout
![Page 98: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/98.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 95
diberikan ke input non-inverting, bilamana tegangan input (Vin) lebih negatif
daripada VREF maka Vout akan mengaktifkan LED (ON).
2. Window Detector.
Operasi dua rangkaian komparator pada gambar 2.3. dapat dijadikan
sebagai pendeteksi suatu level oleh karena itu dinamakan window detector
skematik rangkaian lengkap ditunjukan pada gambar 2.4.a. dan gambar 2.4.b.
menunjukan level output yang ditampilkan.
3. Driver Motor DC.
Gambar 2.5. menunjukan rangkaian op-amp yang digunakan untuk mendrive
sebuah motor DC. Bilamana tegangan input (Vin) lebih negatif daripada VREF
maka output akan menuju saturasi positif dan men-drive transistor NPN dan
tegangan output ber-polaritas positif (+Vout) sehingga motor akan mergerak
searah jarum jam. Bilamana tegangan input (Vin) lebih Posistif daripada VREF
maka output akan menuju saturasi Negatif dan men-drive transistor PNP dan
Gambar 2.4. (a) Windows Detector. (b) Output Display.
Vout
_
+
VREF(2)
+Vcc
- Vcc
+V
Vin
R3
R4
VREF(1)
+V
R1
R2
_
+
+Vcc
- Vcc
Output OFF
Output OFF
Output ON
VREF (2)
VREF (1)
![Page 99: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/99.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 96
tegangan output ber-polaritas negatif (-Vout) sehingga motor akan mergerak
berlawanan arah jarum jam.
+
_
IOL
+Vcc
OL
M
I
Iβ
Vin
VREF
+V
R1
R2
- Vcc
IMOTOR
M Vout
Gambar 2.5. Driver Motor DC
![Page 100: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/100.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 97
PERCOBAAN 4.1 DRIVER DISPLAY
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan referesi (VREF), Tegangan kontrol (Vin) dan
mengamati perubahan pada display output.
b. Membandingkan hasil pengukuran dan perhitungan tegangan referensi.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp untuk rangkaian indicator level tegangan
dalam rangkaiaan driver display.
b. Dapat menggunakan parameter-parameter op-amp dan komponen
pendukung.
2. Rangkaian Praktek.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 470Ω 4,7KΩ 10KΩ @1 Multimeter 1
LED 1 PSU 2
IC Op-Amp 741 1 Papan Percobaan 1
Gambar 3.1. Driver LED dengan VREF (a) Inverting (b) Non Inverting.
Vin
VREF
+V
R1
10KΩ
R2
4,7KΩ
_
+
+Vcc
- Vcc
Vout
470Ω
_
+
VREF
+Vcc
- Vcc
+V
Vin
Vout
R1 10KΩ
R2
4,7KΩ
470Ω
(a) (b)
![Page 101: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/101.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 98
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 3.1.a. dengan Vcc = +V = ±12 volt (PSU1)
2. Ukurlah Vref dan Vout, amatilah kondisi LED, catatlah dalam table 3.1.
3. Hubungkan PSU2 ke Vin, dan aturlah Vin sesuai dengan table 3.1, ukurlah
Vout, amatai kondisi LED, catatlah dalam table 3.1.
4. Ulangilah langkah 1 s/d 3 untuk rangkaian gambar 3.1.b. (table 3.2.)
c. Data Hasil Pengamatan.
Tabel 3.1. Data Pengukuran Driver LED Inverting.
Vin (volt) Vref (volt) Vout (volt) Kondisi LED
0 3.83 -10.49 Mati
1 3.83 -10.49 Mati
2 3.83 -10.49 Mati
3 3.83 -10.49 Mati
4 3.83 10.99 Hidup
5 3.83 10.99 Hidup
Tabel 3.2. Data Pengukuran Driver LED Non Inverting.
Vin (volt) Vref (volt) Vout (volt) Kondisi LED
0 3.83 10.99 Hidup
1 3.83 10.99 Hidup
2 3.83 10.99 Hidup
3 3.83 10.99 Hidup
4 3.83 -10.49 Mati
5 3.83 -10.49 Mati
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vref dengan persamaan (1)
Pelajari penjelasan komparator. Catatlah hasil analisa dalam table 3.3. dan 3.4.
Tabel 3.3. Data Perhitungan Driver LED Inverting.
Besaran Vin (volt) Vref (volt) Vout (volt) Kondisi LED
Vin >Vref 4 3.83 10.99 Hidup
Vin =Vref 4 4 10.98 Hidup
Vin <Vref 2 3.83 -10.49 Mati
![Page 102: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/102.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 99
Tabel 3.4. Data Perhitungan Driver LED Non Inverting.
Besaran Vin (volt) Vref (volt) Vout (volt) Kondisi LED
Vin >Vref 5 3.83 -10.49 Mati
Vin =Vref 4 4 10.98 Hidup
Vin <Vref 2 3.83 10.98 Hidup
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5. Pembahasan Teori dan Praktek Driver LED Inverting.
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
Vref 3.83 3.83 0% Dengan
multisim
Vin >Vref
Vout (volt) 10.99 10.99 0%
Dengan
multisim
Vin =Vref
Vout (volt) 10.89 10.89 0%
Dengan
multisim
Vin <Vref
Vout (volt) -10.49 -10.49 0%
Dengan
multisim
Tabel 3.6. Pembahasan Teori dan Praktek Driver LED Non Inverting.
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
Vref 3.83 3.83 0% Dengan
multisim
Vin >Vref
Vout (volt) -10.49 -10.49 0%
Dengan
multisim
Vin =Vref
Vout (volt) -10.49 -10.49 0%
Dengan
multisim
Vin <Vref
Vout (volt) 10.99 10.99 0%
Dengan
multisim
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan cara kerja rangkaian Driver Display.
b. Jelaskan perbedaan Driver LED Inverting dengan Driver LED Non
Inverting
c. Jelaskan secara teori bilamana Vin > Vref, Vin=Vref dan Vin < Vref.
![Page 103: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/103.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 100
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a. Caranya adalah membandingkan masukan antara Vin dengan Vref. Jika
Vin lebih besar dari Vref makan output akan berlogic 1 atau menyala. Jika
tidak maka keluaran akan berlogic 0 atau mati.
b. Driver LED inverting jika tegangan input Vin lebih positif daripada Vref
maka Vout akan mengaktifkan LED (ON). Sedangkan Driver LED non
inverting jika tegangan input Vin lebih positif daripada Vref maka Vout
akan mematikan LED (OFF)
c. Jika Vin > Vref, maka Vout akan mengaktifkan LED (ON)
Jika Vin = Vref, maka beban output akan off
Jika Vin < Vref, maka Vout akan mengaktifkan LED (ON).
7. Kesimpulan
Dalam praktek dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan IC
Comparartor 741 berfungsi sebagai pembanding Tegangan pada rangkaian
inverting dan non-inverting, yang membandingkan nilai positif dan
negatifnya suatu tegangan tersebut.
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 104: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/104.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 101
PERCOBAAN 4.2 WINDOWS DETEKTOR
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan referesi (VREF), Tegangan kontrol (Vin) dan
mengamati perubahan pada display output.
b. Membandingkan hasil pengukuran dan perhitungan tegangan referensi.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp untuk rangkaian indicator level tegangan
dalam rangkaiaan windows detector.
b. Dapat menggunakan parameter-parameter op-amp dan komponen
pendukung.
2. Rangkaian Praktek.
470Ω
Vout
_
+
VREF(2)
+Vcc
- Vcc
+V
Vin
R3
8,2KΩ
R4
10KΩ
VREF(1)
+V
_
+
+Vcc
- Vcc
Gambar 4.1. Windows Detector.
R3
8,2KΩ
R4
2,2KΩ
![Page 105: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/105.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 102
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 470Ω 2,2KΩ 10KΩ @1 Multimeter 1
Resistor 8,2KΩ 2 PSU 2
LED 1 Papan Percobaan 1
IC Op-Amp 741 2
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 4.1. dengan Vcc = +V = ±12 volt (PSU1)
2. Ukurlah Vref1, Vref2 dan Vout, amati kondisi LED. Catat dalam table 4.1.
3. Hubungkan PSU2 ke Vin, dan aturlah Vin sesuai dengan table 4.1, ukurlah
Vout, amati kondisi LED, catatlah dalam table 4.1.
c. Data Hasil Pengamatan.
Tabel 4.1. Data Pengukuran Windows Detector.
Vin (volt) Vref 1 (volt) Vref 2 (volt) Vout (volt) Kondisi LED
0 2.53 6.59 1.54 Mati
1 2.53 6.59 1.54 Mati
2 2.53 6.59 1.54 Mati
3 2.53 6.59 1.54 Mati
4 2.53 6.59 1.54 Mati
5 2.53 6.59 1.54 Mati
6 2.53 6.59 10.50 Hidup
7 2.53 6.59 0.16 Mati
8 2.53 6.59 0.213 Mati
![Page 106: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/106.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 103
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vref1 dan Vref2. Jelaskan secara teori bilamana :
a. Vin < Vref1, Vin=Vref1 dan Vin > Vref1.
b. Vin < Vref2, Vin=Vref2 dan Vin > Vref2.
Pelajari penjelasan komparator. Catatlah hasil analisa dalam table 4.2.
Tabel 4.2. Data Perhitungan Driver LED Inverting.
Besaran Vin
(volt)
Vref 1
(volt)
Vref 2
(volt)
Vout
(volt)
Kondisi
LED
Vin <Vref1 0 2.53 6.59 1.54 Mati
Vin =Vref 1 2 2 6.59 1.54 Mati
Vin >Vref 1 3 2.53 6.59 10.50 Hidup
Vin <Vref2 3 2.53 6.59 10.50 Hidup
Vin =Vref 2 6 2.53 6 1.54 Mati
Vin >Vref 2 8 2.53 6.59 0.213 Mati
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3. Pembahasan Teori dan Praktek Driver LED Inverting.
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
Vref 2.53&6.59 2.53&6.59 0% Dengan
multisim
Vin <Vref 1
Vout (volt) 1.54 1.54 0%
Dengan
multisim
Vin =Vref 1
Vout (volt) 1.54 1.54 0%
Dengan
multisim
Vin >Vref 1
Vout (volt) 10.50 10.50 0%
Dengan
multisim
Vin <Vref 2
Vout (volt) 10.50 10.50 0%
Dengan
multisim
Vin =Vref 2
Vout (volt) 1.54 1.54 0%
Dengan
multisim
Vin >Vref 2
Vout (volt) 0.213 0.213 0%
Dengan
multisim
![Page 107: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/107.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 104
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan cara kerja rangkaian Windows Detector.
b. Jelaskan aplikasi rangkaian dalam rangkaian instrumen.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a. . Windows Detector bekerja yaitu dengan mengoperasikan dua rangkaian
komparator, dan dapat pula dijadikan suatu pendeteksi level.
b. Dapat digunakan untuk membuat suatu sensor level air pada toren
7. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah bahwa windows detector adalah
suatu system yang dapat menggunakan rangkaian komparator dan dapat
digunakan sebagai pendeteksi suatu level.
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 108: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/108.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 105
PERCOBAAN 4.3 DRIVER MOTOR DC
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan referesi (VREF), Tegangan kontrol (Vin), tegangan
(Vo1), tegangan (Vo2) dan mengamati perubahan arah putaran motor.
b. Membandingkan hasil pengukuran dan perhitungan tegangan referensi.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp untuk mengatur arah perputaran motor
dengan rangkaian driver motor DC.
b. Dapat menggunakan parameter-parameter op-amp dan komponen
pendukung.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 4.1. Driver Motor DC
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 4,7KΩ 10KΩ @1 Multimeter 1
Transistor NPN dan PNP @1 PSU 2
IC Op-Amp 741 1 Papan Percobaan 1
Motor DC 12V 1
+V
![Page 109: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/109.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 106
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 4.1. dengan Vcc = +V = ±12 volt (PSU1)
2. Ukurlah Vref, Vo1, Vo2 dan amatilah Arah putaran motor, catatlah dalam
table 4.1.
3. Hubungkan PSU2 ke Vin, dan aturlah Vin sesuai dengan table 4.1.
4. Ukurlah Vo1 dan Vo2, dan amatilah Arah putaran motor, catatlah dalam
table 4.1.
c. Data Hasil Pengamatan.
Tabel 4.1. Data Pengukuran Driver LED Inverting.
Vin
(volt)
Vref
(volt) Vo1 (volt) Vo2 (volt) Arah Putaran
0 3.36 10.99 3.64 Kiri - kanan
1 3.36 10.99 3.64 Kiri - kanan
2 3.36 10.99 3.64 Kiri - kanan
3 3.36 10.99 3.64 Kiri - kanan
4 3.36 -10.44 -3.58 Kiri - kanan
5 3.36 11.2 3.64 Kiri - kanan
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vref.
Jelaskan secara teori bilamana Vin > Vref, Vin=Vref dan Vin < Vref.
Pelajari penjelasan komparator. Catatlah hasil analisa dalam table 5.2
Tabel 4.2. Data Perhitungan Driver LED Inverting.
Besaran Vin (volt) Vref (volt) Vo1 (volt) Vo1 (volt) Arah Putaran
Vin >Vref 5 3.36 11.2 3.64 Kiri - kanan
Vin =Vref 4 3.36 -10.44 -3.58 Kiri - kanan
Vin <Vref 2 3.36 10.99 3.64 Kiri - kanan
![Page 110: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/110.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 107
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3. Pembahasan Teori dan Praktek Driver Motor.
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
Vref 3.36 3.36 0% Dengan
multisim
Vin >Vref Vout (volt) 11.2 10.44 0% Dengan
multisim
Vin =Vref Vout (volt) -10.44 10.44 0% Dengan
multisim
Vin <Vref Vout (volt) 10.99 10.99 0% Dengan
multisim
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan cara kerja rangkaian Driver Motor.
b. Bagaimana caranya bila driver mengaktifkan motor AC
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a. Jika tegangan input (Vin) < VREF maka output akan menuju saturasi positif
dan men-drive transistor NPN dan tegangan output ber-polaritas positif
(+Vout) sehingga motor akan mergerak searah jarum jam. Bilamana tegangan
input (Vin) > VREF maka output akan menuju saturasi Negatif dan men-drive
transistor PNP dan tegangan output ber-polaritas negatif (-Vout) sehingga
motor akan bergerak berlawanan arah jarum jam.
b. . Untuk motor AC tidak bisa digunakan secara langsung harus diubah
rangkaiannya
7. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan driver motor DC ini adalah dapat digunakan untuk
mengatur arah putaran motor dc searah jarum jam jika Vin < Vref dan
berlawanan arah jarum jam jika Vin > Vref
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 111: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/111.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 108
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA 2
Semester 4
Modul 5
RANGKAIAN FILTER ACTIVE
MATERI
Low Pass Filter
High Pass Filter
Band Pass Filter
Stop Band Pass Filter
Oleh :
Syaprudin, ST., Mkom. NIP. 19590503 198803 1003
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TAHUN
2013
![Page 112: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/112.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 109
PENDAHULUAN __________________________________________________________________
1.1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
1.2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu merencanakan,
merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai kebutuhan
peralatan di dunia industri.
1.3 Deskripsi.
a. Nama Modul : Rangkaian Filter Aktif
b. Ruang Lingkup Isi : 1. Low Pass Filter
2. High Pass Filter
3. Band Pass Filter
4. Stop Band Pass Filter
c. Kaitan Modul : Modul ini digunakan sebagai modul aplikasi Op-
Amp tentang rangkaian filter aktif untuk mata
kuliah Praktek Rangkaian Elektronika 2.
d. Hasil yang diharapkan : Setelah mempraktekkan modul ini siswa didik
diharapkan mampu,
1. Membaca data spesifikasi dan parameter Op-
Amp yang dipergunakan.
2. Merencanakan rangkaian aplikasi filter aktif
3. Membuat macam macam rangkaian filter
aktif
e. Manfaat di industri : Setelah mempelajari modul ini, peserta didik
diharapkan trampil untuk dapat
1. Berintegrasi dengan teknologi yang telah
diterapkan di industri dengan mudah
2. Melaksanakan jenis-jenis pekerjaan yang
dibutuhkan di industri.
3. Mengembangkan kemampuan diri secara
mandiri untuk mengikuti perkembangan
teknologi elektronika yang semakin cepat.
![Page 113: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/113.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 110
1.4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop, fungsi generator,
Power Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
1.5 Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk Siswa
a. Bacalah modul dengan seksama, terutama pada bagian metoda mercobaan,
gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari modul.
b. Pahami tujuan, sasaran dalam mempelajari modul ini.
c. Kerjakan tugas yang terdapat didalamnya dengan pengetahuan dari hasil
percobaan.
d. Laporkan kemajuan yang telah dicapai kepada dosen pembimbing atau
instruktur sebelum melanjutkan ke modul berikutnya.
e. Bertanyalah kepada dosen pembimbing atau instruktur jika dianggap perlu.
f. Usahakan menyelesaikan setiap modul lebih cepat dari waktu yang telah
ditetapkan.
g. Jika ada bagian yang belum di pahami, cobalah terlebih dahulu
mendiskusikan dengan teman yang sedang mengerjakan bagian yang sama,
sebelum bertanya pada dosen pembimbing atau instruktur, usahakan
mencari jawaban pada sumber lain.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi modul.
b. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan
setiap peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang
dapat disarankan kepada peserta didik.
c. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan
motivasi peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
d. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang
telah dipraktekkan.
![Page 114: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/114.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 111
1.6 Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi
penting untuk mengetahui kete;itian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan
yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Langkah yang perlu untuk
mengurangi kesalahan adalah mempelajari kesalahan kesalahan tersebut, dari hal
ini dapat ditentukan ketelitian hasil akhir. Kesalahan kesalahan yang terangkum
dalam data akhir pengukuran umumnya disebabkan dalam tiga jenis kesalahan
yaitu :
a. Gross Error (kesalahan umum)
b. Systematic Error (kesalahan sistematis)
c. Random Error ( kesalahan kesalahan yang disengaja)
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
x100%actual
terbacaactualkesalahan %
![Page 115: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/115.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 112
TEORI DASAR FILTER AKTIF
____________________________________________
Filter dalam rangkaian elektronika bertujuan untuk melewatkan dan
menghalingi tegangan pada frekuensi frekuensi tertentu atau range frekuensi
frekuensi tertentu. Rangkaian filter dibagi dua tipe yaitu fasif dan aktif, rangkaian
filter fasif hanya terdiri dari komponen R dan C, sedangkan filter aktif terdiri dari
komponen R, C dan Op-Amp. Dasar dasar filter terdiri dari empat jenis rangkaian
yaitu low pass filter, high pass filter, band pass filter dan stop band pass filter.
Respon filter ideal dari keempat jenis filter ditunjukan pada gambar 2.1.
1. Low Pass Filter.
Orde kesatu Low Pass Filter (LPF) menggunakan satu resistor dan satu
kapasitor lihat gambar 2.2, memiliki respon frekuensi dengan sudut kemiringan -
20 dB per decade. dan gambar 2.3, Orde kedua Low Pass Filter (LPF)
menggunakan dua resistor dan dua kapasitor memiliki respon frekuensi dengan
sudut kemiringan -40 dB per decade. Penguatan (Av) akan konstan dibawah harga
frekuensi cut-off (fOH). Persyaratan untuk menetukan pengatan (Av) dan
komponen pendukung adalah sebagai berikut:
LPF
Vo/Vi
f
fOH
HPF
Vo/Vi
f
fOL
BPF
Vo/Vi
f
fOL fOH
Gambar 2.1. Respon Filter Ideal
LPF
Vo/Vi
f
fOH fOL
HPF
SBPS
![Page 116: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/116.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 113
Halkias)Millman Circuit Integrated(sumber
O ) 1 ....(.......... R1 10 Rf 11 2
1 f
Rf Rg Av
2.235 Av 2 Orde 1,859 Av 1 Orde
CRRg
) 2 .....(.......... 11 2
1 f
Rg
Rf1Av OH
CR
2. High Pass Filter.
High Pass Filte ( HPF ) orde kesatu dan orde kedua ditunjukan pada
gambar 2.4. dan gambar 2.5. untuk menhitung penguatan tegangan ( Av) sama
dengan rumus 1, sedangkan frekuensi cut-off adalah sebagai berikut :
) 3 .....(.......... 11 2
1 f OL
CR
Gambar 2.2. Orde kesatu Low Pass Filter (LPF)
R1
VO
Rg
_
+
–Vcc
741
+Vcc
VI
Rf
C1
Vo/Vi
f
fOH
-20dB/ decade
Gambar 2.3. Orde kedua Low Pass Filter (LPF)
Vo/Vi
f
fOH
-20dB/ decade
-40dB/ decade
VO
Rg
_
+
–Vcc
741
+Vcc
VI
Rf
R2
C2
R1
C1
![Page 117: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/117.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 114
3. Band Pass Filter.
Gambar 2.6. memperlihatkan Band Pass Filte ( BPF ) menggunakan 2
tingkat rangkaian yaitu tingkat pertama HPF dan tingkat kedua LFP, kombinasi
keduanya disebut BPF. Ketentuan untuk band pass filter dimana fOL< fOH untuk
menhitung penguatan tegangan ( Av) sama dengan rumus 1, sedangkan frekuensi
cut-off rendah dan tinggi adalah sebagai berikut :
) 4 .........(.......... 22 2
1 f
11 2
1 f OHOL
CRCR
Gambar 2.4. Orde kesatu High Pass Filter (HPF)
Vo/Vi
f
fOL
-20dB/ decade
VO
Rg
_
+
–Vcc
741
+Vcc
VI
Rf
R1
C1
VO
Rg
_
+
–Vcc
741
+Vcc
VI
Rf
R2
C2
R1
C1
Vo/Vi
f
fOL
-40dB/ decade
Gambar 2.5. Orde kedua High Pass Filter (HPF)
![Page 118: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/118.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 115
Gambar 2.6. Band Pass Filter (BPF)
4. Stop Band Pass Filter.
Stop Band Pass Filter gambar sama dengan rangkaian Band Pass Filte
( BPF ) gambar 2.6. Tetapi ketentuan untuk Stop Band Pass Filter adalah fOL> fOH
untuk menhitung penguatan tegangan ( Av) sama dengan rumus 1, sedangkan
frekuensi cut-off rendah dan tinggi sama dengan rumus 4. dan gambar 2.8.
memperlihatkan respon frekuensi SBPF.
Vo/Vi
f
fOL fOH
Gambar 2.7. Kurva Respon BPF
Vo/Vi
f
fOH fOL
Gambar 2.8. Kurva Respon SBPF
![Page 119: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/119.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 116
PERCOBAAN 5.1 LOW PAS FILTER
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan output (Vo) yang dipengaruhi perubahan frekuensi.
b. Menggambarkan kurva respon Av fungsi F.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan macam-macam Op-Amp untuk rangkaian Low Pass
Filter Orde 1 dan 2
b. Dapat mengaplikasikan rangkaian Low Pass Filter Orde 1 dan 2 untuk
kepentingan rangkaian control elektronika.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 5.1. LPF Orde 1 Gambar 5.2. LPF Orde 2.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor Rf=100KΩ 1 PSU 1
Resistor Rg=R1=R2=10KΩ 3 Fungsi Generator 1
Kapasitor C1=C2= 200 nF 2 Osiloskop 1
IC Op-Amp 741 1 Papan Percobaan 1
Socet T 1 BNC kabel 2
![Page 120: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/120.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 117
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 5.1. Low pass filter orde 1 dengan Vcc = ±12 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH1 input dan CH2 output.
3. Hubungkan FG dengan F=1 KHz, Aturlah amplitudo FG, amati gelombang
output (maksimum tidak cacat) catatlah bentuk gelombang Vin dan Vout pada
gambar 5.3 dan hitung beasar tegangan peak to peak (Vpp).
4. Variasikan Frekuensi seperti dalam table 5.1. catatlah besaran Vin dan Vout.
5. Rakitlah rangkaian gambar 5.2. Low pass filter orde 2 dengan Vcc = ±12 volt.
6. Ulangi langkah 2, 3, dan 4
c. Data Hasil Pengamatan LPF Orde 1
Gambar 5.3. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT LPF pada F= 1KHz
Tabel 5.1. Data Pengukuran Respon LPF orde 1
F(Hz) Vin (Vpp) Vout (Vpp) Av Av (dB)
0
5
10
50
100
500
1K
5K
10K
50K
100K
500K
1M
5M
10M
![Page 121: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/121.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 118
Menghitung Av dan Av(dB).
Menggambar kurva perubahan Av(dB) perubahan f (Hz), data dari table 5.1.
Gambar 5.4. kurva Respon LPF orde 1
Dari kurva respon, catat fOH (-3 dB) dan sudut kemiringan.
Tabel 5.2.
Data Pengukuran Respon LPF orde 1
fOH
Slop
d. Data Hasil Pengamatan LPF Orde 2
Gambar 5.5. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT LPF pada F= 1KHz
![Page 122: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/122.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 119
Tabel 5.3. Data Pengukuran Respon LPF orde 2
F(Hz) Vin (Vpp) Vout (Vpp) Av Av (dB)
0
5
10
50
100
500
1K
5K
10K
50K
100K
500K
1M
5M
10M
Menghitung Av dan Av(dB).
Menggambar kurva perubahan Av(dB) terhapap f (Hz), data dari table 5.3.
Gambar 5.6. kurva Respon LPF orde 2
Dari kurva respon, catat fOH (-3 dB) dan sudut kemiringan.
Tabel 5.4. Data Pengukuran Respon LPF orde 2
fOH
Slop
![Page 123: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/123.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 120
e. Pengelolaan Data.
1. Hitunglah Secara Teori besaran fOH dengan persamaan 1.
Tabel 5.5. Data Teori Respon LPF orde 1
fOH
Slop 20 dB/ decade
2. Hitunglah Secara Teori besaran fOH dengan persamaan 2.
Tabel 5.5. Data Teori Respon LPF orde 2
fOH
Slop 40 dB/ decade
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 5.6. Pembahasan Teori dan Praktek LPF orde 1.
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
fOH
Slop 20 dB/ decade
Tabel 5.7. Pembahasan Teori dan Praktek LPF orde 2.
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
fOH
Slop 40 dB/ decade
5. Tugas Hasil Praktek.
a. LPF orde 1, Bila diinginkan fOH = 1 KHz hitunglah R1 dan C1.
b. LPF orde 1, Jelaskan apa yang terjadi bilamana nilai seluruh C1 diperkeil.
c. LPF orde 2, Bila diinginkan fOH = 2 KHz hitunglah R dan C.
d. LPF orde 2, Jelaskan apa yang terjadi bilamana nilai R1 dan C1 diperkeil.
![Page 124: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/124.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 121
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.
c.
d.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
![Page 125: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/125.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 122
PERCOBAAN 5.2 HIGH PASS FILTER
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan output (Vo) yang dipengaruhi perubahan frekuensi.
b. Menggambarkan kurva respon Av (dB) fungsi F.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian High Pass Filter Orde 1.
b. Dapat mengaplikasikan rangkaian High Pass Filter Orde 1. untuk
kepentingan rangkaian elektronika.
2. Rangkaian Praktek.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor Rf=100KΩ 1 PSU 1
Resistor R1 = Rg=10KΩ 2 Fungsi Generator 1
Kapasitor C1 = 0,15 F 1 Osiloskop 1
IC Op-Amp 741 1 Papan Percobaan 1
Socet T 1 BNC kabel 2
Gambar 5.1. High Pass Filter Orde 1 (HPF)
VO
Rg
_
+
–Vcc
741
+Vcc
VI
Rf
R1
C1
![Page 126: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/126.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 123
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 5.1. dengan Vcc = ±12 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH1 input dan CH2 output.
3. Hubungkan FG dengan F=1 KHz, Aturlah amplitudo FG, amati gelombang
output (maksimum tidak cacat) catatlah bentuk gelombang Vin dan Vout
dan hitung beasar tegangan peak to peak (Vpp).
4. Variasikan Frekuensi seperti dalam table 5.1. catatlah besaran Vin dan Vout.
c. Data Hasil Pengamatan.
Gambar 5.2. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT HPF 1 pada F= 1KHz
Tabel 5.1. Data Pengukuran Respon HPF orde 1
F(Hz) Vin (Vpp) Vout (Vpp) Av Av (dB)
0
5
10
50
100
500
1K
5K
10K
50K
100K
500K
1M
5M
10M
![Page 127: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/127.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 124
Menghitung Av dan Av(dB).
Menggambar kurva perubahan Av(dB) terhadap f (Hz), data dari table 5.1.
Gambar 5.3. kurva Respon HPF .
Dari kurva respon, catat fOH (-3 dB) dan sudut kemiringan.
Tabel 5.2. Data Pengukuran Respon HPF orde 1
fOH
Slop
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran fOH dengan persamaan 1.
Tabel 5.3. Data Teori Respon HPF orde 1
fOH
Slop 20 dB/ decade
5.4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 5.4. Pembahasan Teori dan Praktek HPF orde 1
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
fOH 1
Slop 20 dB/ decade
![Page 128: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/128.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 125
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Bila diinginkan fOH = 2 KHz hitunglah R dan C.
b. Jelaskan apa yang terjadi bilamana nilai R1 dan C1 diperkeil.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
![Page 129: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/129.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 126
PERCOBAAN 5.3 BAND PAS FILTER
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan output (Vo) yang dipengaruhi perubahan frekuensi.
b. Menggambarkan kurva respon Av (dB) fungsi F.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian Band Pass Filter.
b. Dapat mengaplikasikan rangkaian Band Pass Filter. untuk kepentingan
rangkaian elektronika.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 5.1. Band Pass Filter (BPF)
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor Rf=22 KΩ 2 PSU 1
Resistor R1=R2=Rg=2,2 KΩ 4 Fungsi Generator 1
Kapasitor C1=0,15F
C2=0,001F @ 1 Osiloskop 1
IC Op-Amp 741 2 Papan Percobaan 1
Socet T 1 BNC kabel 2
![Page 130: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/130.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 127
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 5.1. dengan Vcc = ±12 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH1 input dan CH2 output.
3. Hubungkan FG dengan F=1 KHz, Aturlah amplitudo FG, amati gelombang
output (maksimum tidak cacat) catatlah bentuk gelombang Vin dan Vout dan
hitung beasar tegangan peak to peak (Vpp).
4. Variasikan Frekuensi seperti dalam table 5.1. catatlah besaran Vin dan Vout.
c. Data Hasil Pengamatan.
Gambar 5.2. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT BPF pada F= 1KHz
Tabel 5.1. Data Pengukuran Respon BPF.
F(Hz) Vin (Vpp) Vout (Vpp) Av Av (dB)
0
5
10
50
100
500
1K
5K
10K
50K
100K
500K
1M
5M
10M
![Page 131: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/131.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 128
Menghitung Av dan Av(dB).
Menggambar kurva perubahan Av(dB) terhadap f (Hz), data dari table 5.1.
Gambar 5.3. kurva Respon BPF.
Dari kurva respon, catat fOL dan fOH (-3 dB)
Tabel 6.2. Data Pengukuran Respon BPF
fOL
fOH
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran fOL dan fOH dengan persamaan 4.
Tabel 6.3. Data Teori Respon BPF
fOL
fOH
6.4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 6.4. Pembahasan Teori dan Praktek BPF.
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
fOL
fOH
![Page 132: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/132.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 129
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Bila diinginkan fOH = 1 KHz dan fOL = 2 KHz hitunglah R dan C.
b. Jelaskan apa yang terjadi pada kurva respon hitungan no 1.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
![Page 133: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/133.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 130
PERCOBAAN 5.4 STOP BAND PAS FILTER
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan output (Vo) yang dipengaruhi perubahan frekuensi.
b. Menggambarkan kurva respon Av (dB) fungsi F.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian Stop Band Pass Filter.
b. Dapat mengaplikasikan rangkaian Stop Band Pass Filter. untuk
kepentingan rangkaian elektronika.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 5.1. Stop Band Pass Filter (SBPF)
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor Rf=22 KΩ 2 PSU 1
Resistor R1=R2=Rg=2,2 KΩ 4 Fungsi Generator 1
Kapasitor C2=0,15F
C1=0,001F @ 1 Osiloskop 1
IC Op-Amp 741 2 Papan Percobaan 1
Socet T 1 BNC kabel 2
![Page 134: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/134.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 131
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 5.1. dengan Vcc = ±12 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH1 input dan CH2 output.
3. Hubungkan FG dengan F=10 KHz, Aturlah amplitudo FG, amati gelombang
output (maksimum tidak cacat) catatlah bentuk gelombang Vin dan Vout
dan hitung beasar tegangan peak to peak (Vpp).
4. Variasikan Frekuensi seperti dalam table 5.1. catatlah besaran Vin dan Vout.
c. Data Hasil Pengamatan.
Gambar 5.2. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT SBPF pada F= 10KHz
Tabel 5.1. Data Pengukuran Respon SBPF.
F(Hz) Vin (Vpp) Vout (Vpp) Av Av (dB)
0
5
10
50
100
500
1K
5K
10K
50K
100K
500K
1M
5M
10M
![Page 135: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/135.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 132
Menghitung Av dan Av(dB).
Menggambar kurva perubahan Av(dB) terhadap f (Hz), data dari table 5.1.
Gambar 5.3. kurva Respon SBPF
Dari kurva respon, catat fOH dan fOL (-3 dB).
Tabel 5.2. Data Pengukuran Respon BPF
fOL
fOH
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran fOL dan fOH dengan persamaan 4.
Tabel 5.3. Data Teori Respon SBPF
fOL
fOH
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 5.4. Pembahasan Teori dan Praktek SBPF.
Besaran Teori Praktek (%)
Kesalahan Keterangan
fOL
fOH
![Page 136: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/136.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 133
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Bila diinginkan fOH = 2 KHz dan fOL = 1 KHz hitunglah R dan C.
b. Jelaskan apa yang terjadi pada kurva respon hitungan no 1.
c. Apakah nama lain SBPF.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
![Page 137: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/137.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 134
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA 2
Semester 4
Modul 6 RANGKAIAN SINYAL KONDISI DAN KONTROL
MATERI
Zero Span
Voltage to Current Conventer
Current to Voltage Conventer
Error Amplifier
ON-OFF Controller
Dosen Pembimbing :
Syaprudin, ST., Mkom. NIP. 19590503 198803 1003
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TAHUN
2012
![Page 138: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/138.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 135
PENDAHULUAN __________________________________________________________________
1.1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
1.2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu merencanakan,
merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai kebutuhan
peralatan di dunia industri.
1.3 Deskripsi.
a. Nama Modul : Rangkaian Sinyal Kondisi dan Kontrol
b. Ruang Lingkup Isi : 1. Zero Span
2. Voltage to Current Conventer
3. Current to Voltage Conventer
4. Error Amplifier
5. ON-OFF Controller
c. Kaitan Modul : Modul ini digunakan sebagai modul aplikasi Op-
Amp untuk rangkaian sinyal kondisi dalam mata
kuliah Praktek Rangkaian Elektronika 2
d. Hasil yang diharapkan : Setelah mempraktekkan modul ini siswa didik
diharapkan mampu,
1. Membaca data spesifikasi dan parameter
rangkaian pengkondisi sinyal.
2. Merencanakan rangkaian aplikasi Op-Amp
untuk rangkaian pengkondisi sinyal dan
kontrol
e. Manfaat di industri : Setelah mempelajari modul ini, peserta didik
diharapkan trampil untuk dapat
1. Berintegrasi dengan teknologi yang telah
diterapkan di industri dengan mudah
2. Melaksanakan jenis-jenis pekerjaan yang
dibutuhkan di industri.
3. Mengembangkan kemampuan diri secara
mandiri untuk mengikuti perkembangan
teknologi elektronika yang semakin cepat.
![Page 139: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/139.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 136
1.4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop, fungsi generator,
Power Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
1.5 Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk Siswa
a. Bacalah modul dengan seksama, terutama pada bagian metoda mercobaan,
gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari modul.
b. Pahami tujuan, sasaran dalam mempelajari modul ini.
c. Kerjakan tugas yang terdapat didalamnya dengan pengetahuan dari hasil
percobaan.
d. Laporkan kemajuan yang telah dicapai kepada dosen pembimbing atau
instruktur sebelum melanjutkan ke modul berikutnya.
e. Bertanyalah kepada dosen pembimbing atau instruktur jika dianggap perlu.
f. Usahakan menyelesaikan setiap modul lebih cepat dari waktu yang telah
ditetapkan.
g. Jika ada bagian yang belum di pahami, cobalah terlebih dahulu
mendiskusikan dengan teman yang sedang mengerjakan bagian yang sama,
sebelum bertanya pada dosen pembimbing atau instruktur, usahakan
mencari jawaban pada sumber lain.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi modul.
e. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan
setiap peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang
dapat disarankan kepada peserta didik.
f. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan
motivasi peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
g. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang
telah dipraktekkan.
![Page 140: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/140.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 137
1.6 Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi
penting untuk mengetahui kete;itian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan
yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Langkah yang perlu untuk
mengurangi kesalahan adalah mempelajari kesalahan kesalahan tersebut, dari hal
ini dapat ditentukan ketelitian hasil akhir. Kesalahan kesalahan yang terangkum
dalam data akhir pengukuran umumnya disebabkan dalam tiga jenis kesalahan
yaitu :
a. Gross Error (kesalahan umum)
b. Systematic Error (kesalahan sistematis)
c. Random Error ( kesalahan kesalahan yang disengaja)
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
x100%actual
terbacaactualkesalahan %
![Page 141: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/141.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 138
TEORI DASAR RANGKAIAN SINYAL KONDISI DAN KONTROL
____________________________________________
2.1. Zero Span
Output transduser atau sensor ada kemungkinan tidak sesuai dengan range
yang diinginkan sebagai input untuk controller, komputer atau display. Misalnya
untuk input ADC dibutiuhkan sinyal dari 0 volt sampai 5 volt, sedangkan output
tranduser atau sensor hanya 2,48 V-3,9V. rangkaian zero span memungkinkan
adanya pengkonversian terhadap kondisi yang terjadi diatas. Suatu sinyal linier
melalui konventer span (slope) dan zero (sumbu koorditat Y) memungkinkan
adanya suatu parameter tegangan yang diinginkan. Sinyal yang dikonversikan
dengan rangkaian zero span akan menghasilkan sinyal yang paralel dengan sinyal
aslinya.
Sinyal yang dikondisikan merupakan sinyal input Vin, sinyal ini mendapat
penguatan sebesar –Rf/Ri. Tegangan referensi sebesar ±V diberikan pada input
yang lain yang kemudian mendapat penguatan sebesar –Rf/Ros. Sehingga output
dari Vout1 adalah sebagai berikut :
)........(1 )VR
R()V
Ri
R(V
os
fin
fout1
Sinyal Vout1 kemudian diberikan kesuatu inverting amplifier dengan penguatan
(gain) sebesar -1, sehingga persamaan berubah menjadi:
)........(2 )VR
R()V
Ri
R(V
os
fin
fout1
Persamaan 1 dapat ditulis sebagai persaman garis lurus y = mx + b
(span) Ri
Rm
f
nol)(offset
VRos
Rb
f
x
y
Gambar 2.1. kurva y = mx + b
![Page 142: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/142.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 139
Bentuk rangkaian zero span ditunjukan pada gambar 2.2.
5).........(
..A m dimana b mVin Vout2
Vo(min)xVo(mak)Vin(min)Vin(mak)
Vin(min)VinVout2
)........(4........................................ VRos
Rfb
bVin A Vout2
)3.....(..............................A
RfRi
Ri
RfA
Vin(mak)-Vin(min)
Vo(min) - Vo(mak)
Vin
VoA
2.2. Voltage to Current Conventer ( V to I )
Pentransmisian sinyal tegangan menimbulkan berbagai permasalahan,
salah satu masalah adalah pengurangan tegangan yang diterima beban yang
disebabkan oleh resistansi dalam pentransmisian sinyal pada jarak jauh,
temperature dan media yang dipergunakan. Sehingga dipergunakan
pentransmisian sinyal berupa arus, karena tidak ada pengurangan sinyal arus
selama pentransmisian. Mengubah sinyal tegangan menjadi sinyal arus dan
mentransmisikan akan lebih baik, tidak ada pengurangan sinyal arus yang
disebabkan oleh resistansi dalam pentransmisian. Tipe dari pengubah tegangan ke
arus bergantung dari resistansi beban, apakah beban tersebut terambang
(floatoing) atau berhubungan langsung dengan ground. Beban yang mengambang
Vout1
y = – (mx + b)
R=10KΩ
½ R
_
+
–Vcc
+Vcc
IC 741
R
10KΩ
Vout2
y = + (mx + b)
Ri
10KΩ RF =10KΩ
Rcomp
=15KΩ
_
+
-Vcc
+Vcc
Vin
IC 741
±V
Gaambar 2.2. Rangkaian Zero-Span
Ros
1KΩ
![Page 143: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/143.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 140
sangat dianjurkan, karena beban ini memungkinkan untuk mengaplikasikan teknik
common mode rejection pada penerima untuk mengurangi noise (gangguan) yang
terbawa pengiriman sinyal. Dalam uji coba hanya akan menggunakan beban
terambang. Seperti ditunjukan pada gambar 2.3.
2.3. Current to Voltage Conventer (Floating)
I to V Conventer adalah sebuah rangkaian yang mengubah suatu besaran
arus sebagai input, menjadi tegangan sebagai output, sesuai dengan yang
direncanakan. Pemakaian I to V dibutuhkan karena dalam pengolahan sinyal
kebanyakan berbentuk tegangan sedangkan proses pengiriman sinyal dalam
bentuk arus. Skematik rangkaian I to V diperlihatkan pada gambar 1. sedangkan
gambar 2.5. menunjukan kurva transfer.
) 8 ......( 2Rspan
Vref Vin out I
) 7 .......( Vb - Ib)2Rspan ( Vref
) 6 .......( Ia) - 2(Ib
Va - Vb Rspan
Ib
Ia
Iout
Va Vb Vin
b
a
Gambar 2.4. Kurva transfer V to I
R
R
Rspan = Rv2+R3
R1
+Vcc
Rv1
Vref
–
–Vcc
IC 741
+Vcc
+ Vin
R beban
Rv2
Gambar 2.3. Rangkaian V to I beban floating
I out
BC107
Vx
VR
![Page 144: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/144.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 141
) 9 ........( Vz R I Ri
Rf Vout span
Dari kurva transfer gambar 2.6. untuk menentukan Va dan Vb dapat diperoleh
dengan rumus sebagai berikut:
) 11 ........( Vz R Ib Ri
Rf Vb
) 10 ........( Vz R Ia Ri
Rf Va
span
span
Dari persamaan (10) dan (11) akan diperoleh :
Ia)-Ib ( R Ri
Rf Va -Vb
) R Ia Ri
Rf ( - ) R Ib
Ri
Rf ( Va - Vb
span
spanspan
Untuk menetukan nilai Rspan dan Vz adalah :
Vb
Va
V
Ia Ib I
b
a
Gambar 2.6. Kurva transfer I to V
Rf
Gaambar 2.5. Rangkaian Floating I to V
Ri
Ri
Vz
Rf
Rspan
Vout
–Vcc
+Vcc
+
IC 741
_
I
Rpot << Rf
Ri >> Rspan
–Vcc
+Vcc
+
IC 741
_ +Vcc
Rpot
–Vcc
![Page 145: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/145.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 142
) 13 ........(Rspan Ia Ri
Rf-VaVz
) 12 (..........
Ia-Ib Ri
Rf
Va - Vb Rspan
2.4. Error Amplifier
Semua system controller harus terlebih dahulu menentukan sinyal sinyal
error, persamaan 1 menunjukan sinyal error
E = SP – PV …. (1)
(E) Error adalah perbedaan nilai antara tegangan (SP) Set Point dan nilai actual
(PV) Proses variable. Ketika nilai actual sangat kecil maka tegangan error akan
positif dan tegangan error yang negative menandakan bahwa nilai actual lebih
besar dari nilai yang direncanakan. Rangkaian sinyal error dapat dirancang dengan
beberapa cara, diantaranya dengan rangkaian differensial amplifier seperti
ditunjukan pada gambar 2.1, rangkaian differensial amplifier memiliki dua input
yaitu SP yang menandakan nilai proses yang direncanakan, kemudian PV nilai
yang sebenarnya atau actual dari hasil output rangkaian sensor.
2.5. ON-OFF Controllers
Rangkaian ON/OFF Controller ini mempunyai output yang sepenuhnya
ON atau sepenuhnya OFF. Hal ini diperlukan untuk mengoperasikan atau
menghentikan suatu proses kerja secara menyeluruh. Aplikasi rangkaian ON/OFF
Controler ini banyak dijumpai pada prose pabrikasi antara lain ialah
RpotR
VV Verror maka
RRR Jika
)........(2 )V(VR
RVerror
PVSP
21
PVSP
1
2
R2
R
_
+
–Vcc
+Vcc
IC 741
Verror
Gaambar 2.1. Rangkaian Error Amplifier
R1
R1
±VPV
+Vcc
VSP
![Page 146: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/146.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 143
pengoperasian dua buah valve pada sebuah tangki yang berisi bahan kimia.
Tangki yang terlalu penuh dapat mnyebabkan bahaya, sedang tangki yang kosong
dapat menimbulkan kerusakan. Oleh sebab itu dibutuhan suatu controller yang
dapat mengatur kapan valve membuka dan kapan valve menutup secara otomatis.
ON/OFF controller memiliki deadband atau hysteresis, bentuk ilustrasi ditunjukan
pada gambar 2.2.
Jika Verror > Vsat, Vo1 akan saturasi negatif dan Vo2 saturasi positif
Jika Verror < Vsat, Vo1 akan saturasi Positif dan Vo2 saturasi negatif
Deadband atau hysteresis = E = Vsat ….. (3)
Vsat = Vcc = Vo1
12
2
RR
R
Verror = Vsp – Vpv ………..(4)
Vo1 = -Vo2
Pemasangan dioda zener pada output Vo2 bertujuan untuk membatasi tegangan
keluaran output Vo2 menjadi :
Vo2 positif maka dioda bekerja pada mode reverse bias dimana tegangan
keluaran sama dengan Vz. Pada saat Vo2 negatif maka dioda bekerja forward bias
dimana tegangan keluaran merupakan tegangan dioda Vd = 0,7 V.
a b c
E 0 +E Error
g f d e
Controller Output
100%
Gambar 2.2. Kurva Transfer Hystereris ON/OFF
![Page 147: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/147.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 144
Bentuk rangkaian elektronik dari ON/OFF controller dapat dilihat pada
gambar 2.3. Op-amp pertama adalah error amplifier, untuk menghasilkan output
sinyal error yang diberikan kepada op-amp kedua. Op-Amp kedua adalah
komparator dengan hysteresis dan op-amp ketiga adalah inverting untuk
membalikan level tegangan.
Gambar 2.3. ON/OFF controller
V02 _
+
–Vcc
IC 741
+Vcc V01
_
+
–Vcc
IC 741
R1
R2
+Vcc
VSP
_
+
–Vcc
IC 741
VERROR
R
R
+Vcc
R
1 K
VPV
R
![Page 148: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/148.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 145
PERCOBAAN 6.1 ZERO SPAN
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mempraktekkan cara kerja dari zero span dalam rangkaian summing
inverting.
b. Membuat diagram alir cara kerja dari zero span.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian pengkondisian sinyal
analog dalam rangkaian zero-span.
2. Rangkaian Praktek.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 10KΩ 5 buah Power Supply Dual Trace 1 buah
Rcomp 15KΩ 1 buah Power Supply single trace 1 buah
Resiator ½ R 5KΩ 1 buah Multimeter 1 buah
Potensiometer Ros 100KΩ 1 buah Proto Board 1 buah
Potensiometer Ri 10KΩ 1 buah Kabel Penghubung
IC Op-Amp 741 2 buah
Vout1
y = – (mx + b)
R=10KΩ
½ R
_
+
–Vcc
+Vcc
IC 741
R
10KΩ
Vout2
y = + (mx + b)
Ri
10KΩ RF =10KΩ
Rcomp
=15KΩ
_
+
-Vcc
+Vcc
Vin
IC 741
±V
Gaambar 6.1. Rangkaian Zero-Span
Ros
1KΩ
![Page 149: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/149.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 146
b. Langkah Praktek.
1. Buatlah rangkaia seperti gambar 6.1. di papan percobaan.
2. Spesifikasi rangkaian, Variasi Vin 1 s/d 3 volt dan variasi Vout 0 s/d 5 volt
3. Hitunglah besar harga Ros dan Rin sesuai spesifikasi rangkaian yang
direncanakan dengan persamaan (3 dan 4). Catatlah dalam table 6.2.
4. Atur potensiometer Ros dan Rin sesuai hasil perhitungan no 3.
5. Hubungkan PSU dengan Vcc ±12Volt dan tegangan offset V = -12V
6. Vin = 1 volt ukurlah Vout2 dan catatlah pada table 6.1. pengumpulan data.
7. Ulangi no 6. untuk Vin seperti dalam table 6.1.
Vin(mak)-Vin(min)
Vo(min) - Vo(mak)
Vin
VoA
)3.....(..............................A
RfRi
Ri
RfA
bVin A Vout2
5 = 2.5(1) + b
5 = 2.5 + b
5 – 2.5 = b
2.5 = b
)........(4........................................ VRos
Rfb
![Page 150: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/150.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 147
c. Data Hasil Pengamatan.
Tabel 6.1. Data Pengukuran
Langkah Vin (Volt) Vout2 (Volt)
1 1 0
2 1,25 0.431
3 1,5 0.931
4 2 1.93
5 2,25 2.43
6 2,5 2.93
7 2,75 3.43
8 3 4
d. Pengelolaan Data.
Tabel 6.2. Harga Ros dan Rpv hasil perhitungan.
Ros Rpv
48KΩ 4KΩ
Hitunglah Secara Teori besaran Vout2 untuk besaran Vin dalam table 6.3. dengan
rumus dari persamaan (5) catalah hasil perhitungan dalam table.
Tabel 6.3. Data Perhitungan Zero Span.
.(5)..........A m dimana b mVin Vout2
Dik A = -2.5
B = 2.5
Langkah Vin (Volt) Vout2 (Volt)
1 1 0v
2 1,25 0.625
3 1,5 1.25
![Page 151: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/151.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 148
4 2 2.5
5 2,25 3.125
6 2,5 3.75
7 2,75 4.375
8 3 5
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4. Pembahasan Teori dan Praktek untuk Vsp 3 volt
Vin (Volt) Vout2 (Volt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
1 0 0
1,25 0.625 0.531
1,5 1.25 1.131
2 2.5 2.43
2,25 3.125 2.93
2,5 3.75 3.53
2,75 4.375 4.33
3 5 4.9
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan apa yang terjadi bila range Vin (max) melebihi tegangan Vcc.
b. Jelaskan dimana aplikasi Zero Span dipergunakan.
![Page 152: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/152.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 149
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
A. jika Vin (max) melebihi tegangan Vcc maka Vout2 akan dibatasi sebesar 12
V atau sama dengan mendekati Vcc.
B.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 153: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/153.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 150
PERCOBAAN 6.2 VOLTAGE TO CURREN CONVENTER
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur perubahan tegangan menjadi arus.
b. Membuat diagram alir cara kerja rangkaian pengubah tegangan menjadi
arus
c. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil perhitungan.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian pengubah tegangan
menjadi arus
b. Menentukan dan memilih komponen berdasarkan standar.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 6.1. Rangkaian V to I beban floating
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor R = 1 MΩ 2 buah Multimeter 1
Resistor R1 = 100 Ω 1 buah PSU 1
Potensiometer Rv1 = 1kΩ 1 buah Papan Percobaan 1
Potensiometer Rv2 = 500Ω 1 buah
Transistor BC107 1 buah
IC Op-Amp 741 1 buah
![Page 154: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/154.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 151
b. Langkah Praktek.
1. Spesifikasi rangkaian: Tegangan input (Vin) -5V s/d 10V dan Arus output
(Iout) 4 s/d 20 mA.
2. Hitunglah besaran Nilai Rspan dan Vref pergunakan persamaan (6) dan
(7)
3. Rakitlah rangkaian gambar 6.1. pada protoboard.
4. Hubungkan Vcc = ±15 volt. dan atur Rspan dan Vref sesuai perhitungan
(2)
5. Mulailah dengan kondisi Vin = -5V
6. Ukurlah Tegangan Iout, catatlah hasil pengukuran pada table 6.1. data
pengukuran .
7. Ulangi untuk kondisi Vin seperti dalam table 6.1.
c. Data Hasil Pengamatan.
Tabel 6.1. Data Pengukuran V to I
Vin
(volt) -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Iout
(mA) 2.04 2.87 3.70 4.54 5.37 6.20 7.04 7.87 8.70 9.53 10.4 11.2 12 12.9 13.7 14.5
d. Pengelolaan Data.
Tabel 6.2. Data Perhitungan Rspan dan Vref
Rspan = Rv2 + R1
Rspan = 500Ω + 100Ω = 600Ω
Vref = VRv1
Vref = 15 V x = 7.5 V
Rspan (Ω) 600
Vref (Volt) 7.5
![Page 155: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/155.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 152
Menghitung Iout untuk variasi tegangan seperti dalam table 6.3. dengan
Persamaan 8.
) 8 ......( 2Rspan
Vref Vin out I
Dik Vref = 7.5V
Rspan = 600 Ω
Tabel 6.3. Data Perhitungan V to I
Vin
(volt) -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Iout
(mA)
2.
08
2.
91
3.
75
4.
58
5.
42
6.
25
7.
08
7.
92
8.
75
9.
58
10.
41
11.
25
12.
08
12.
91
13.
75
14.
58
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4. Pembahasan Teori dan Praktek Rangkaian V to I
Vin
(Volt)
Iout (mAt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
-5 2.08 2.04
-4 2.91 2.87
-3 3.75 3.70
-2 4.58 4.54
-1 5.42 5.37
0 6.25 6.20
1 7.08 7.04
2 7.92 7.87
3 8.75 8.70
4 9.58 9.53
5 10.41 10.4
![Page 156: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/156.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 153
6 11.25 11.2
7 12.08 12
8 12.91 12.9
9 13.75 13.7
10 14.58 14.5
5. Tugas Hasil Praktek.
1. Jelaskan keuntungna dan kerugian beban floating dengan beban terground.
2. Jelaskan dimana aplikasi V to I dipergunakan.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.
![Page 157: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/157.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 154
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 158: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/158.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 155
PERCOBAAN 6.3 CURREN TO VOLTAGE CONVENTER FLOATING
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan output dari variasi arus input.
b. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil perhitungan.
Manfaat :
a. Dapat Memahami cara kerja rangkaian pengubah arus menjadi tegangan
b. Dapat mengaplikasikan Op-Amp 741 untuk rangkaian pengubah arus
menjadi tegangan
c. Mengetahui karakteristik dalam rangkaian pengubah arus menjadi
tegangan
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 6.1. Rangkaian Floating I to V
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor Ri = 2,2 KΩ 2 buah PSU Dual Trace 1 buah
Resistor Rf = 22 KΩ 2 buah PSU Single Trace 1 buah
Potensiometer Rspan = 500Ω 1 buah Multimeter 1 buah
Potensiometer Rpot = 10 KΩ 1 buah Proto Board 1 buah
IC Op-Amp 741 2 buah Kabel Penghubung 1 buah
![Page 159: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/159.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 156
b. Langkah Praktek.
1. Spesifikasi rangkaian, Arus sinyal 4 s/d 20 mA dan voltage sinyal 0 s/d 5
2. Hitunglah besaran nilai Rspan, Rpot dan Vz catatlah dalam table 6.2.
3. Hitunglah tegangan output untuk arus I = 4 mA s/d 20 mA, isilah table 6.3.
4. Rakitlah rangkaian gambar 6.1 pada protoboard, Aturlah Vcc = ±12 volt.
5. Setting Rspan sesuai perhitungan (2)
6. Setting Rpot sehingga Vz = sesuai dengan perhitungan (2)
7. Mulailah dengan kondisi I = 4 mA dan ukurlah tegangan output, catatlah
dalam table 6.1.
8. Ulangi untuk nilai I seperti dalam table 6.1.
c. Data Hasil Pengamatan.
Tabel 6.1. Data Pengukuran I to V
I
(mA) 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Vo
(Volt) 4.9 5.9 6.3 6.6 6.9 7.2 7.5 7.8 8.1 8.4 8.7 9 9.3 9.6 9.9 10.2 10.5
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Rsapn dan Vz dengan Persamaan 12 dan 13.
Mencari harga Rspan dan Vz, catatlah dalam table 6.2
Tabel 6.2. Hasil Perhitungan Rspan dan Vz.
Spesifikasi rangkaian, Arus sinyal 4 s/d 20 mA dan voltage sinyal 0 s/d 5
) 12 (..........
Ia-Ib Ri
Rf
Va - Vb Rspan
Rspan =
) 13 ........(Rspan Ia Ri
Rf-VaVz
Vz =
Rspan (Ω)
Vz (Volt)
Hitunglah Secara Teori besaran Vo dengan Persamaan 9.
Mencari harga Vo, catatlah dalam table 6.3.
![Page 160: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/160.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 157
Tabel 6.3. Data Perhitungan I to V
) 9 ........( Vz R I Ri
Rf Vout span
I
(mA) 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Vo
(Volt) 5 5.31 5.63 5.94 6.25 6.56 6.87 7.19 7.5 7.81 8.125 8.44 8.75 9.06 9.37 9.69 10
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 6.4. Pembahasan Teori dan Praktek I to V
I (mA) Vo (Volt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
4 5 4.9
5 5.31 5.9
6 5.63 6.3
7 5.94 6.6
8 6.25 6.9
9 6.56 7.2
10 6.87 7.5
11 7.19 7.8
12 7.5 8.1
13 7.81 8.4
14 8.125 8.7
15 8.44 9
16 8.75 9.3
17 9.06 9.6
18 9.37 9.9
19 9.69 10.2
20 10 10.5
![Page 161: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/161.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 158
Menggambar kurva Transfer I to V hasil perhitungan dan pengukuran
Gambar 6.2. kurva transfer I to V
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan apa yang terjadi bilamana Ri < Rspan.
b. Jelaskan apa yang terjadi bilamana Rpot > Rf.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a. jika Ri<Rspan maka Vout akan jauh lebih besar bahkan seperti dikuatkan 2.5
kali
b.
![Page 162: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/162.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 159
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
![Page 163: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/163.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 160
PERCOBAAN 6.4 ERROR AMPLIFIER
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Merencanakan dan mempraktekkan rangkaian control analog dengan
menggunakan error amplifier.
b. Membuat diagram alir unjuk kerja dari error amplifier
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk pengkondisian sinyal dalam
rangkaian error amplifier.
b. Dapat menggunakan parameter-parameter error amplifier.
3.2. Rangkaian Praktek.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor R=R1=R2 = 22 KΩ 4 Multimeter 1
Potensiometer Rsp= 50KΩ 4 PSU 1
IC Op-Amp 741 1 Papan Percobaan 1
R2
R
_
+
–Vcc
+Vcc
IC 741
Verror
Gaambar 6.1. Rangkaian Praktek Error Amplifier
R1
R1
±VPV
+Vcc
VSP
![Page 164: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/164.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 161
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 6.1. di papan percobaan dengan Vcc = ±12 volt.
2. Atur potensiometer Vsp, Tentukan Tegangan Vsp sebesar 3 volt
3. Variasikan Tegangan Vpv sesuai table 6.1.
4. Ukurlah Tegangan Vout atau Verror dan catatlah pada table
5. Ulangi no 2. untuk Vsp 5 volt, seperti dalam table 6.1.
c. Data Hasil Pengamatan.
Tabel 6.1. Data Pengukuran
Vpv
(Volt)
Vsp = 3 Volt Vsp = 5 Volt
Vout (Volt) Vout (Volt)
1 1.99 4.06
2 0.99 3.06
3 -0.5 2.06
4 -1 1.06
5 -2 0.5
6 -3 -1
7 -4 -1.9
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vout untuk Vsp = 3 Volt dan Vsp = 5 Volt
dengan rumus dari persamaan 1 dan 2. catalah hasil perhitungan dalam table 6.2.
Tabel 6.2. Data Perhitungan
)........(2 )V(VR
RVerror PVSP
1
2
Karena R = R1 = R2maka gunakan rumus
PVSP VV Verror
Vpv (Volt) Vsp = 3 Volt Vsp = 5 Volt
Vout (Volt) Vout (Volt)
1 2 4
2 1 3
3 0 2
4 -1 1
![Page 165: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/165.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 162
5 -2 0
6 -3 -1
7 -4 -2
3.4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 6.3. Pembahasan Teori dan Praktek untuk Vsp 3 volt
Vpv (Volt) Vo (Volt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
1 2 1.99
2 1 0.99
3 0 -0.5
4 -1 -1
5 -2 -2
6 -3 -3
7 -4 -4
Tabel 6.4. Pembahasan Teori dan Praktek untuk Vsp 5 volt
Vpv (Volt) Vo (Volt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
1 4 4.06
2 3 3.06
3 2 2.06
4 1 1.06
5 0 0.5
6 -1 -1
7 -2 -1.9
![Page 166: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/166.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 163
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan apa yang terjadi bila Tegangan Prose Variable melebihi tegangan
Vcc.
b. Jelaskan dimana aplikasi error amplifier dipergunakan.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a. jika tegangan probe variabel (Vpv) melebihi tegangan Vcc maka Vout yang
dihasilkan akan semakin kecil.
b.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 167: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/167.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 164
PERCOBAAN 6.5 ON-OFF CONTROLLER
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Merencanakan dan mempraktekkan rangkaian ON/OFF controller.
b. Mengukur tegangan Verror, Vo1 dan Vo2 untuk variasi Vpv
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian ON/OFF controller
b. Dapat menggambarkan bentuk deadband atau hysteresis rangkaian
ON/OFF controller
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 4.1. Rangkaian ON/OFF Controller
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen Nama Jumlah Nama Jumlah
Resistor 22 KΩ 4 Multimeter 1
Resistor 100 KΩ 10 KΩ @ 1 PSU 1
Potensiometer 5 KΩ 2 Papan Percobaan 1
IC Op-Amp 741 3
Dioda Zener 9,1 1
![Page 168: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/168.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 165
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 6.1. dengan Vcc = ±12 volt.
2. Atur potensiometer Vsp, Tentukan Tegangan Vsp sebesar 5 volt
3. Variasikan Tegangan Vp
4. v sesuai table 6.1.
5. Ukurlah Tegangan Vo1, Vo2, Verror dan catatlah pada table 6.1
c. Data Hasil Pengamatan.
Tabel 6.1. Data Pengukuran ON/OFF Controller
Vpv (V) Verror(V) Vo1 (V) Vo2 (V)
0 5.02 -11.1 8.25
2 3.02 -11.1 8.25
3 2.02 -11.1 8.25
5 0 -11.1 8.25
6 -0.9 11.1 -8.25
7 -1.9 11.1 -8.25
8 -2.9 11.1 -8.25
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran deadband atau histeresis untuk rangkaian
ON/OFF controller dengan persamaan 3, Hitunglah Secara Teori besaran Verror,
Vo1 dan Vo2 untuk rangkaian ON/OFF controller, dengan persamaan 4. catalah
hasil perhitungan dalam table 6.2.
Vsat = Vcc = Vo1 = 12 V
12
2
RR
R
Maka hysteresis = E = Vsat ….. (3)
= 0.09 x 12 = 1.08
Verror = Vsp – Vpv ………..(4)
Dimana Vsp = 5V
Jika Verror > Vsat, Vo1 akan saturasi negatif dan Vo2 saturasi positif
Jika Verror < Vsat, Vo1 akan saturasi Positif dan Vo2 saturasi negatif
![Page 169: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/169.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 166
Dimana βVsat = 1.08
Tabel 6.2. Data Perhitungan ON/OFF Controller
Deadband Vpv (V) Verror(V) Vo1 (V) Vo2 (V)
0 5 -12 12
2 3 -12 12
3 2 -12 12
5 0 12 -12
6 -1 12 -12
7 -2 12 -12
8 -3 12 -12
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 6.3. Pembahasan Teori dan Praktek untuk Verror
Vpv (Volt) Verror (Volt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
0 5 5.02
2 3 3.02
3 2 2.02
5 0 0
6 -1 -0.9
7 -2 -1.9
8 -3 -2.9
Tabel 4.4. Pembahasan Teori dan Praktek untuk Vo1
Vpv (Volt) Vo1 (Volt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
0 -12 -11.1
2 -12 -11.1
3 -12 -11.1
5 12 11.1
6 12 11.1
7 12 11.1
8 12 11.1
Tabel 4.5. Pembahasan Teori dan Praktek untuk V02t
![Page 170: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/170.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 167
Vpv (Volt) Vo2 (Volt) (%)
Kesalahan Keterangan
Teori Praktek
0 12 8.25
2 12 8.25
3 12 8.25
5 -12 -8.25
6 -12 -8.25
7 -12 -8.25
8 -12 -8.25
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan yang menyebabkan perbedaan Vo1 teori dan pengukuran.
b. Jelaskan apa yang terjadi bilamana rangkaian tanpa dioda zener..
c. Jelaskan Kesimpulan dari Praktek.
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.jika pada rangkaian tidak terdapat diode zener maka aka nada arus feedback
sehingga tegangan pada Vo1 nilainya akan sama dengan Vo2 tetapi
polaritasnya berbeda.
![Page 171: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/171.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 168
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( Syaprudin, ST., Mkom. ) ( Mario Ardhany )
NIP : 19590503 198803 1003 NIM : 13 110 100 40
![Page 172: Final Destination](https://reader033.fdocuments.us/reader033/viewer/2022042502/55cf9dc5550346d033af1d73/html5/thumbnails/172.jpg)
Syaprudin_PREanalog_2013 169
DAFTAR PUSTAKA
Paul B.Zbar, 1990 Industrial Elektronics, McGraw-Hill, New York
GL. Ginsberg, 1980 A User”s Guide to Selecting Electronic Components,
Philadelphia.
Robert B, 1992 Electronic Device and Circuit Theory, fifth Edition, New Jersey
J. Michael 1989 Industrial Control Electronics, Aplications and Design, USA