Facing the Challenge Strong Commitment · LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2015 Facing the Challenge...

316
1 Facing the Challenge with Strong Commitment Facing the Challenge with Strong Commitment Tekad Kuat Mengatasi Tantangan LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2015

Transcript of Facing the Challenge Strong Commitment · LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2015 Facing the Challenge...

1

Facing the Challenge with Strong Commitment

Facing the Challengewith Strong CommitmentTekad Kuat Mengatasi Tantangan

LAPORAN TAHUNANA n n u a l R e p o r t

2015

Head O�ceJl. Tomang Raya Kav 21-23Jakarta Barat 11440TelpFax

www.bankmayora.com

+621 5655288+621 5655277

LAPORAN TAHUNANA n n u a l R e p o r t

2015

Facing the Challenge with Com

mitm

entLaporan Tahunan 2015 Annual Report

Facing the Challengewith Strong CommitmentTekad Kuat Mengatasi Tantangan

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

2

Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan nasional memberikan dampak yang cukup besar terhadap pertumbuhan hampir semua sektor industri. Di tengah kondisi tersebut, Bank MAYORA terus memantapkan komitmen untuk mewujudkan visi menjadi Bank ritel dan konsumer yang sehat, terpercaya dalam layanan dan mampu menyediakan solusi keuangan terbaik.

Tahun 2015 juga menjadi momentum positif bagi Bank MAYORA dalam memperkuat struktur permodalan dengan masuknya International Finance Corporation (IFC) sebagai pemegang saham Perusahaan. Kehadiran IFC semakin membuat Bank MAYORA siap menghadapi tantangan usaha ke depan dan terus meraih pertumbuhan berkelanjutan.

2015 was indeed a challenging year. The slowdown of national and global economy has given quite big impact to the growth in almost all industrial sectors. Amid this unfavorable condition, Bank MAYORA has continuously strengthened its commitment to realize its vision of becoming healthy and trusted consumer and retail bank in providing service and having the ability to provide the best financial solutions.

The year 2015 has also become a positive momentum for Bank MAYORA in strenghtening its capital structure with the International Financial Corporation joining in as the shareholder. The presence of IFC has made Bank MAYORA ready to face future business challenges and continuously achieve sustainable growth.

Facing the Challengewith Strong CommitmentTekad Kuat Mengatasi Tantangan

3

Facing the Challenge with Strong Commitment

DAFTAR ISITable of Contents

04 Pencapaian 2015 | Achievement in 2015

Ikhtisar Keuangan | Financial HighlightsInformasi Surat Berharga | Securities InformationPeristiwa Penting 2015 | Significant Events in 2015Penghargaan dan Sertifikasi | Awards and Certifications

Prinsip Tata Kelola Perusahaan | CorporateGovernance PrinciplesRapat Umum Pemegang Saham | General Meeting of Shareholders (GMS)Dewan Komisaris | Board of CommissionersDireksi | Board of DirectorsKomite Audit | Audit CommitteeKomite Nominasi & Remunerasi | Remuneration & Nomination CommitteeKomite Pemantau Risiko | Risk Oversight CommitteeKomite di bawah Direksi | Committee under theBoard of DirectorsSekretaris Perusahaan | Corporate SecretaryDivisi Audit Internal | Internal Audit DivisionFungsi Kepatuhan | Compliance FunctionManajemen Risiko | Risk ManagementSistem Pengendalian Intern | Internal Control SystemKode Etik | Code of EthicsWhistleblowing Sistem | Whistleblowing SystemRencana Strategies | Strategic Planning

06070816

124

130

134140155157

159161

167168171173183188190193

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS 01 TATA KELOLA PERUSAHAAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE 05

38

42445052

54

5661

61

6264

Sejarah Singkat Perusahaan | Brief History of the CompanyJejak Langkah Perusahaan | Company MilestonesBidang Usaha | Business LinesStruktur Organisasi | Organization StructureVisi, Misi dan Nilai Perusahaan |Vision, Mission and Corporate ValuesProfil Dewan Komisaris |Profile of Board of CommissionersProfil Dewan Direksi | Profile of Board of DirectorsKomposisi Pemegang Saham |Shareholders CompositionDaftar Entitas Anak dan Asosiasi |List of Associate and SubsidiariesWilayah Operasional | Operational Area Lokasi ATM | ATM Location

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE 03

20

2635

Laporan Dewan Komisaris |Report of the Board of CommissionersLaporan Direksi | Report of the Board of DirectorsSurat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris danDireksi Tentang Tanggung Jawab atas LaporanTahunan 2015 Bank MAYORA |Statement ofMembers of Board of Commissioners andDirectors on the Responsibility for the 2015Annual Report of Bank MAYORA

LAPORAN DEWAN KOMISARISDAN DIREKSIBOARD OF THE COMMISSIONERSAND DIRECTORS REPORT

02

68768594

Tinjauan Industri | Industry ReviewTinjauan Bisnis | Business ReviewUnit Pendukung Bisnis | Business Support UnitsTinjauan Keuangan | Financial Review

ANALISA DAN PEMBAHASANMANAJEMENMANAGEMENT’S DISCUSSION ANDANALYSIS

04212 LAPORAN KEUANGAN DAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDENFINANCIAL STATEMENTS ANDINDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

197

197

198199

204

204

206207210

211

Dasar Acuan Pelaksanaan |References for ImplementationPilar Program CSR Bank MAYORA |Bank MAYORA Foundations for CSR ProgramsStruktur Pengelola CSR | CSR Management StructureKetenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja |Labor Health and SafetyPengembangan Sosial Kemasyarakatan |Social Community DevelopmentTanggung Jawab kepada Nasabah |Accountability to CustomersData Perusahaan | Company DataProfil Anggota Komite | Committee Member ProfileDaftar Pimpinan Cabang Bank Mayora |List of Heads of Branch of Bank MayoraDaftar Pejabat Senior Bank Mayora |List of Senior Executives of Bank Mayora

TANGGUNG JAWABSOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPOSIBILITY

06

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

4

PENCAPAIAN2015Achievement in 2015

Total AssetsJUMLAH ASET

Rp

5.141.055million

up to

11.24%Income for the Year

Rp

44.129million

up to

155.69%JUMLAH EKUITAS Total Equity

Rp

1.061.069million

up to

67.21%

2015

2014

2013

5.141.055

4.621.759

2.839.786

2015

2014

2013

44.129

17.259

8.914

2015

2014

2013

1.061.069

634.583

418.450

LABA TAHUN BERJALAN

Facing the Challenge with Strong Commitment

5

PERFORMANCEAwards ofthe years

26 Agustus 2015August 26, 2015

Atas kinerja Tata Kelola Perusahaan yang mendapat penilaian ‘Baik’, Bank MAYORA meraih penghargaan dalam ajang Indonesia Good Corporate Governance Award 2015 yang diselenggarakan oleh majalah Economic Review dan IPMI International Business School. Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia, Ibu Tiolina Tumanggor, berkesempatan menerima penghargaan ini.

Thanks to its performance when it comes to Corporate Governance, Bank MAYORA earned a “Good” rating at the Indonesia Good Corporate Governance Awards 2015 that was held by Economic Review magazine dan IPMI International Business School. Tiolina Tumanggor, Director of Compliance and Human Resources, was there to accept this award.

Bank MAYORA Raih Predikat “Baik” dalam Indonesia GCG Award 2015

Bank MAYORA Wins “Good” Rating at the Indonesia GCGAwards 2015

794employee

38branches

Sebagai bagian dari arahan Bank MAYORA menuju budaya berkinerja tinggi, maka Bank MAYORA menerapkan sistem penilaian kinerja yang wajar dan pantas.

With the objective of becoming high performance financial service company, Bank MAYORA applies fair and reasonable performance appraisal system.

Bank MAYORA bertekad memberikanpelayanan terbaik melalui 38 Kantor Cabang seluruh Nusantara.

Bank Mayora persists to give their best services through 38 branchoffices from all over Indonesia.

Pembukaan KCP Suryakencana, KK Batujajar, dan KC SurabayaThe opening of Suryakencana Sub Branch Office, Batujajar Cash Office, and Surabaya Branch Office

Sepanjang tahun 2015, Bank Mayora telah membuka tiga kantor baru, yaitu Kantor Cabang Pembantu (KCP) Suryakencana - Bogor, Kantor Kas (KK) Batujajar - Bandung, dan Kantor Cabang (KC) Surabaya. Peresmian Kantor Cabang Pembantu (KCP)Suryakencana (Bogor) dilaksanakan pada 6 Juni 2015. KCP Suryakencana berada di sentral bisnis UKM di daerah Suryakencana, salah satu pusat ekonomi daerah yang berdaya tarik cukup tinggi di kota Bogor. Eksistensi Bank Mayora di kota Bogor diawali dengan kantor-kantor pendahulunya, yaitu KCP Tajur, KCP Cileungsi, KK Cileungsi, dan KK Pasar Anyar.

Sementara itu di wilayah Jawa Barat lainnya, Bank Mayora memperluas ekspansinya di kawasan Bandung dengan membuka Kantor Kas (KK) Batujajar pada 5 November 2015. Lokasi KK Batujajar yang dekat dengan Pasar Batujajar memungkinkan Bank Mayora memenuhi kebutuhan perbankan masyarakat, serta menyalurkan pembiayaan bagi para pelaku UKM. KK Batujajar merupakan kantor Bank Mayora yang ke-3 di Bandung, didahului oleh Kantor Kas (KK) Soekarno Hatta dan Kantor Cabang Utama (KCU) Ahmad Yani.

Throughout 2015, Bank Mayora had opened three new offices, Sub Branch Office of Suryakencana - Bogor, Cash Office of Batujajar-Bandung, and Branch Office of Surabaya. The opening ceremony was held on 6 June 2015. Sub Branch Office of Suryakencana is located around the centre of small medium enterprise in Suryakencana, one of local economic centre whose attraction is relatively high in Bogor. The existence of Bank Mayora in Bogor was formerly begun with offices in Sub Branch Office of Tajur and Cileungsi, and Cash Office of Cileungsi and Pasar Anyar.

Meanwhile in other area of West Java, Bank Mayora expand its expansion in Bandung by opening Cash Office of Batujajar on 5 November 2015. The office which is located near Pasar Batujajar has enable Bank Mayora to fulfill the needs of banking service for people, as well as provide loan for small medium enterprise traders. Cash Office of Batujajar is the third office in Bandung after Sub Branch Office of Soekarno Hatta and Sub Branch Office of Ahmad Yani.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

6LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

ASET (Asset)

Uraian (Description)Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah

37.088 310.088 200.684 733.531

421.155

2.855.487 7.549

18.781

8.713 21.562

-

7.121 4.621.759

40.375 304.97329.056

745.334

421.261 3.516.218

13.149 20.860

16.776 19.762

- 1.091

12.200 5.141.055

42.008 182.832

57.033 136.478

407.938 1.928.447

32.944 12.739

11.051 20.288

-

8.028 2.839.786

28.789 153.756

113 319.948

388.409 1.344.258

- 9.926

9.089

15.548 -

6.813 2.276.649

27.421 100.178

298 318.465

210.608 818.614

- 5.596

9.252

10.350 1.187

6.822 1.508.791

Kas (Cash)Giro Pada Bank Indonesia (Current Accounts at Bank Indonesia)Giro Pada Bank Lain (Bersih) (Current Accounts at Other Banks (Net))Penempatan Pada Bank Indonesia & Bank Lain (Placementswith Bank Indonesia and Other Banks)Efek-efek (Bersih) (Marketable Securities (Net))Kredit Diberikan (Bersih) (Loans (Net))Tagihan Akseptasi (Acceptance Receivables)Pendapatan Bunga yang Masih Harus Diterima (InterestIncome Receivable)Biaya Dibayar di Muka (Prepaid Expenses)Aset Tetap (bersih) (Fixed Asset (Net))Aktiva Pajak Tangguhan (Deferred Tax Assets)Agunan Yang Diambil Alih (Foreclosed Assets)Aktiva Lain-lain (Bersih) (Other Assets (Net))Jumlah Aset (Total Assets)

LIABILITAS (Lialibilites) 15.565

3.856.039 54.401 11.569 7.549

-

10.261 154

22.202 36

9.400 3.987.176

15.219 3.953.982

37.786 13.518 13.149

-

12.384 1.400

27.551 645

4.352 4.079.986

9.686 2.322.139

29.102 2.701

32.944 -

6.074 128

15.295 320

2.947 2.421.336

6.857 1.878.324

43.269 1.679

- -

4.544 328

8.964 698 821

1.945.482

2.590 1.276.752

30.698 1.490

- -

2.671 905

6.281 -

30 1.321.417

EKUITAS (Equity) 585.000

49.583 634.583

4.621.759

966.672 94.397

1.061.069 5.141.055

385.000 33.450

418.450 2.839.786

300.000 31.167

331.167 2.276.649

161.000 26.374

187.374 1.508.791

Liabilitas Segera (Current Liabilites)Simpanan (Deposits)Simpanan dari Bank Lain (Deposits from Other Banks)Hutang Pajak (Taxes Payable)Liabilitas Akseptasi (Acceptance Liabilites)Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi (Estimated Losseson Commitments and Contigencies)Bunga Masih Harus Dibayar (Interest Payable)Pendapatan Diterima Dimuka (Unearned Fees)Cadangan Imbalan Pasca Kerja (Liabilities for Employees Benefits)Liabilitas Pajak Tangguhan (Deferred Tax Liabilities)Liabilitas Lain-lain (Other Liabilities)Jumlah Kewajiban (Total Liabilities)

Modal Saham (Capital Stock)Saldo Laba (Income Earning)Jumlah Ekuitas (Total Equity)Jumlah Liabilitas dan Ekuitas (Total Liabilities and Equity)

352.413 208.774 143.639 20.315

136.816 27.138 (2,934)

24.204 6.945 7.059 (114)

17.259

447.102 239.394 207.708 28.109

175.944 59.873

(118)

59.755 15.626 15.467

159 44.129

225.165 109.853 115.312 10.678 117.217

8.773 (58)

8.715 (199) 219

(418) 8.914

159.964 81.231 78.733 11.940 80.284 10.389

(51)

10.338 2.561

676 1.885 7.777

96.145 52.077 44.068

6.478 49.642

904 2.737

3.641

779 1.133 (354) 2.862

LAPORAN LABA RUGI | INCOME STATEMENTS

Uraian (Description)Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah

2015 2014 2013 2012 2011Pendapatan Bunga (Interest Income)Beban Bunga (Interest Expense)Pendapatan Bunga (bersih) (Interest Income (Net))Pendapatan Operasional Lainnya (Other OperatingIncome)Beban Operasional Lainnya (Other Operating Expenses)Laba Operasional (Income from Operation)Pendapatan (Beban) Non Operasional (bersih)(Non Operating Income (Expenses) (Net))Laba Sebelum Pajak (Net Income Before Tax)Pajak Penghasilan (Tax Expense)

-Kini (Current)-Tangguhan (Deferred)

Laba Tahun Berjalan (Income for the Year)

NERACA | BALANCE SHEET 2015 2014 2013 2012 2011

7

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

NERACA | BALANCE SHEET

Uraian (Description)Persentase | Percentage %

2015 2014 2013 2012 2011PERMODALAN (Capital)

KUALITAS ASET (Asset Quality)

RENTABILITAS (Rentability)0.642.963.56

92.72

1.244.973.87

87.77

0.362.134.32

96.28

0.582.664.23

93.95

0.351.753.84

98.11

0.29

0.29

0.19

31.150.000.520.46

1.85

1.85

0.28

33.490.002.942.71

19.9728.21 19.46 22.28 17.81

0.22

0.22

0.20

18.920.000.350.26

0.10

0.10

0.62

100.000.000.190.14

JUMLAH ASETTotal Assets

2015

2014

2013

5.141.055

4.621.759

2.839.786

SIMPANANDeposit

2015

2014

2013

3.953.982

3.856.039

2.322.139

up to

2.14%

up to

11.24%

PENDAPATAN BUNGAInterest Income

2015

2014

2013

447.102

352.413

225.165

up to

26.87%

INFORMASI SURAT BERHARGASecurities Information

Bank MAYORA tidak menerbitkan surat berharga.Bank MAYORA do not issue securities.

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) (Capital Adequacy Ratio (CAR))

Tingkat Pengembalian Aset (Return on Asset)Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Margin (NIM))Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) (Operating Expense to Operating Income)

LIKUIDITAS (Liquidity)

KEPATUHAN (Compliance)

73.4488.62 82.37 71.59 64.74

--

12.57

8.43

11.60

- -

11.99

8.07

1.91

--

12.10

10.12

2.77

--

11.65

-

-

--

11.52

-

-

Kredit Terhadap Dana Masyarakat (LDR)Loan to Deposit Ratio (LDR)

Pelanggaran BMPK (Violation of LLL) Pelampauan BMPK (Lending in Excess of LLL)Giro Wajib Minimum (GWM) – Rupiah (Minimum Reserve Requirement-Rupiah)Giro Wajib Minimum (GWM) – Valas (Minimum Reserve Requirement- Foreign Currency)Posisi Devisa Neto (PDN) - (Net Open Position(NOP))

Aset Produktif dan Aset Non Produktif terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif (Productive Asset and Non Productive Asset to Total Productive Asset and Non Productive Asset) Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif (Non Performing Productive Assets to Total Productive Assets)Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif (Financial Assets Impairment to Productive Assets)Pemenuhan PPA Produktif (PPAP Requirement)Pemenuhan PPA Non Produktif (PPA Non Productive Requirement)Kredit Bermasalah – Gross (Non Performing Loan - Gross) Kredit Bermasalah – Net (Non Performing Loan - Net)

0.20

0.20

0.13

20.750.000.360.32

8LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

PERISTIWA PENTING 2015Important Events in 2015

JANUARY

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

FEBRUARY MARCH

23-25 Januari 2015January 23-25, 2015

Bank MAYORA mengawali tahun 2015 dengan menyelenggarakan Kick Off Meeting, yang diikuti oleh jajaran Komisaris dan Direksi serta para Leaders. Kegiatan ini merupakan evaluasi dan perencanaan kinerja tahunan Bank. Bertemakan “Strive for Excellence”, kegiatan ini dilaksanakan di Bali, pada 23-25 Januari 2015.

Bank MAYORA started off the year 2015 with a Kick Off Meeting that was attended by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, as well as the Company’s leaders. This event served to evaluate and plan the Bank’s annual performance. With “Strive for Excellence” as its theme, this gathering was held from January 23-25, 2015 in Bali.

28 Februari 2015February 28, 2015

Bank MAYORA menggelar Front Liner Service Award (FLSA) di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, ajang penghargaan terhadap kinerja para front liners yang terdiri dari Customer Service, Teller dan Security, selama satu tahun. Pemenang “Best of the Best” dalam FLSA berkesempatan menjadi Duta Service Bank MAYORA selama satu tahun. FLSA diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Front Liners agar mampu memberikan pelayanan prima berdasarkan service value Bank MAYORA yaitu C.A.R.E (Cepat, Akurat, Ramah, Empati).

Bank MAYORA hosted Front Liner Service Awards (FLSA) at Hotel Discovery Ancol, Jakarta. The event gave out awards to the Company’s Front Liners, comprising Customer Service, Teller and Security employees – for their achievements in the past year. Those who won “Best of The Best” at FLSA got the opportunity to become a Bank MAYOR Service Ambassador for a year. FLSA is expected to help motivate Front Liners to continue giving top services that are based on Bank MAYORA’s service value called C.A.R.E. (short for Cepat, Akurat, Ramah, Empati – literally meaning in English: speed, accuracy, friendliness and empathy).

05 Maret 2015March 05, 2015

Bank MAYORA dan Calistha Dago Residence menandatangani kerjasama pembiayaan eksklusif untuk pembangunan dan kredit pemilikan rumah sebesar Rp33 miliar. Lokasi strategis Calistha Dago yang berada di dataran tinggi kota Bandung menjadi potensi pertumbuhan kredit “MyKPR”, yang merupakan layanan KPR Bank MAYORA dengan suku bunga kompetitif.

Bank MAYORA and Calistha Dago Residence signed a partnership of exclusive funding for development and home ownership credit worth Rp 33 billion. Calistha Dago’s strategic location in Bandung is a potential source of credit growth for Bank MAYORA’s “MyKPR” service, which has competitive interest rates.

Kick Off Meeting Bank MAYORA Front Liner Service Award

Penandatanganan KerjasamaBank MAYORA dengan CalisthaDago Residence Signing a Partnership between Bank MAYORA and Calistha Dago Residence

Facing the Challenge with Strong Commitment

9ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

10 Maret 2015March 10, 2015

Bank MAYORA menandatangani perjanjian kerjasama strategis dengan International Finance Corporation (IFC), untuk penyertaan modal saham sebesar 20%. Kerjasama ini ditandatangani Direktur Utama Bank MAYORA, Bapak Irfanto Oeij, Direktur Kredit dan Umum Bank MAYORA, Bapak Tjahojo Bengawan, dan Country Manager IFC untuk Indonesia, Bapak Sarvesh Suri. Dengan adanya kerjasama ini, IFC resmi menjadi international partner pertama Bank MAYORA.

Bank MAYORA signed a strategic partnership agreement with the International Finance Corporation (IFC) for 20 percent equity shares. This partnership was signed by Bank MAYORA Executive Director Irfanto Oeij, Bank MAYORA credit and general director Tjahojo Bengawan and IFC Indonesia Country Manager Sarvesh Suri. Through this partnership, IFC has officially become Bank MAYORA’s first international partner.

16 Maret 2015 March 16, 2015

Sebagai wujud dukungan terhadap program Literasi Keuangan OJK, Bank MAYORA menggelar Literasi Keuangan di SD Kesatuan, Bogor, Jawa Barat. Program ini bertujuan memberikan edukasi keuangan kepada adik-adik tingkat sekolah dasar melalui materi “Cerdas Mengelola Masa Depan Sejahtera”. Rekan-rekan front liner dari cabang Tajur turut membantu adik-adik tersebut merasakan pengalaman bertransaksi di Bank.

Bank MAYORA held Financial Services Authority Financial Literacy program at Kesatuan Primary School Bogor in West Java. The program was aimed at giving elementary-school children an education on finance, with “How To Manage a Prosperous Future” as the study materials. Front Liner employees from the Bank’s Tajur branch also lent a hand in helping the children learn what it’s like to experience a transaction at the Bank.

Penandatanganan Kerjasama Bank MAYORA dengan IFCSigning a Partnership between Bank MAYORA and IFC

Literasi Keuangan di SD Kesatuan BogorFinancial Literacy at SD Kesatuan Bogor

24 Maret 2015 March 24, 2015

Bank MAYORA menandatangani kerjasama dengan PT Patirindo Tama Bersama selaku pengelola Pasar Enjo, Jatinegara, Jakarta Timur mengenai pembiayaan kepemilikan kios dalam hal buyback guarantee.

Bank MAYORA signed a partnership with PT Patirindo Tama Bersama, which manages Pasar Enjo market in Jatinegara, East Jakarta. The partnership was on funding kiosk ownerships when it comes to buyback guarantees.

Penandatanganan KerjasamaBank MAYORA dengan Pasar Enjo Signing a Partnership betweenBank MAYORA and Pasar Enjo

24 Maret 2015 March 24, 2015

Bank MAYORA menandatangani kerjasama dengan PT Patirindo Tama Bersama selaku pengelola Pasar Enjo, Jatinegara, Jakarta Timur mengenai pembiayaan kepemilikan kios dalam hal buyback guarantee.

Bank MAYORA signed a partnership with PT Patirindo Tama Bersama, which manages Pasar Enjo market in Jatinegara, East Jakarta. The partnership was on funding kiosk ownerships when it comes to buyback guarantees.

Penandatanganan KerjasamaBank MAYORA dengan Pasar Enjo Signing a Partnership betweenBank MAYORA and Pasar Enjo

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

10LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

28 Maret 2015March 28, 2015

Bank MAYORA melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama strategis dengan Waringin Hospitality - Hotel Group dalam hal gentlement agrement untuk pembiayaan pengembangan usaha hotel dan corporate rate program dan Asosiasi Perusahaan Konsultan Telematika Indonesia (ASPEKTI) dalam hal program kerjasama pemberian fasilitas perbankan dan promosi produk.

Bank MAYORA signed a strategic partnership agreement with Waringin Hospitality – Hotel Group. It’s about gentlemen’s agreement for funding the hotel development and corporate rate program, as well as Indonesia Consultant Company of Telematics Association (ASPEKTI) in the agreement program on providing banking facilities and product promotion.

28 April 2015April 28, 2015

Bank MAYORA umumkan 105 Pemenang Hadiah Isi Ulang Pulsa Telkomsel dan posisi perseroan naik ke posisi 8, dari sekitar 60 bank yang bekerjasama dengan Telkomsel.

Bank MAYORA announced 105 prize winners for the Telkomsel Credit Refill sweepstakes event. The company’s position rose to eighth place out of the 60 banks working together with Telkomsel.

Penandatanganan KerjasamaBank MAYORA denganWaringin HospitalitySigning a Partnership betweenBank MAYORA and Waringin Hospitality

Pengumuman Pemenang Hadiah Isi Ulang Pulsa Telkomsel I Announcing the Prize Winner of Telkomsel Credit Refill I

MARCH APRIL MAY

20 Mei 2015 May 20, 2015

Bank MAYORA berpartisipasi dalam Konser Senandung Anak Indonesia di Hotel Millenium, Jakarta, yang berhasil memecahkan Museum Rekor Indonesia dan menjadi awal Deklarasi Stop Kekerasan Terhadap Anak.

Bank MAYORA participated in an Indonesia Children’s Concert at Hotel Millenium, Jakarta. This event managed to break an Indonesia Records Museum record and became the start of a Declaration to Stop Violence Against Children.

Bank MAYORA Dukung Konser Senandung Anak IndonesiaBank MAYORA Supports Indonesia Children’s Concert

Facing the Challenge with Strong Commitment

11ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

27 Mei 2015May 27, 2015

Setiap tahunnya, Bank MAYORA rutin menyelenggarakan aksi Donor Darah, yang melibatkan partisipasi karyawan Bank MAYORA. Dengan dukungan dari PMI, kegiatan ini kembali terlaksana di tahun 2015 bertempat di kantor pusat Bank MAYORA, Tomang, Jakarta Barat. Melalui tema “Setetes darah Anda jutaan harapan untuk sesama”, Bank MAYORA berharap dapat membantu memenuhi harapan hidup bagi sesama manusia yang membutuhkan.

Every year, Bank MAYORA routinely hosts a Blood Drive that features the participation of Bank MAYORA employees. It was once again held in 2015 with the support of the Indonesia Red Cross at Bank MAYORA headquarters in Tomang, West Jakarta. The theme of the event was “A Drop of Your Blood Provides Hope For Millions”. Bank MAYORA hopes that it can provide hope for people in need.

27 Mei 2015May 27, 2015

Bank MAYORA menyelenggarakan Customer Gathering Trade & Finance di Hotel Sultan, Jakarta, sebagai ajang sosialisasi mengenai layanan dan produk Trade and Finance Bank MAYORA. Hadir Ibu Jap Chin Phing (Direktur Bisnis), Divisi Treasury yang diwakili oleh Ibu Helen Gultom (Treasury Division Head), dan Bapak Sution (International Banking Division Head). Melalui kesempatan ini, Bank MAYORA berharap dapat memenuhi kebutuhan nasabah akan layanan transaksi ekspor, impor, dan lainnya.

Bank MAYORA held an event titled “Customer Gathering Trade & Finance” at Hotel Sultan Jakarta, as part of its effort to socialize its trade and finance products and services. Present at the event was Jap Chin Phing (Business Director), Helen Gultom (Treasury Division Head) who represented the Treasury Division and Sution (International Banking Division Head). Through this event, Bank MAYORA hoped to fulfill customer needs when it comes to export and import transactions.

Aksi Donor Darah Bank MAYORA Bank MAYORA Blood Drive

Customer Gathering Trade & FinanceTrade and Finance Customer Gathering

JUNE

Perkuat Posisi di Bogor Melalui Kantor Cabang SuryakencanaStrengthening Its Position inBogor Through a Suryakencana Branch Office

17 Juni 2015June 17, 2015

Bank MAYORA menambah Kantor Cabang Utama di salah satu sentral bisnis komersial kota Bogor, area Suryakencana, demi memperkuat posisi di wilayah Bogor. Peresmian KCU Suryakencana tercatat sebagai kantor Bank MAYORA di wilayah Bogor yang kelima, didahulukan oleh Cabang Tajur, Cileungsi (Kantor Cabang Pembantu & Kantor Kas), dan Pasar Anyar.

Bank MAYORA added a Primary Branch Office at Suryakencana, one of Bogor’s commercial business centers. This move was aimed at strengthening the Bank’s position in the Bogor area. The Suryakencana Primary Branch Office marked Bank MAYORA’s fifth office in Bogor. It was preceded by the Tajur, Cileungsi (a Service Branch and a Cash Branch) and Pasar Anyar branches.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

12

14 Agustus 2015August 14, 2015

Bank MAYORA memperoleh penghargaan berpredikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan Bank tahun 2014 oleh Infobank dalam ajang Infobank Awards 2015.

Bank MAYORA won a “Very Good” rating for at the Infobank Awards 2015 for its Financial Performance in 2014.

Kinerja “Sangat Bagus” dalam Infobank Awards 2015“Very Good” Performance Ratingat the Infobank Awards 2015

1 Agustus 2015August 1, 2015

Memasuki usia ke-22 tahun, Bank MAYORA menggelar rangkaian kegiatan HUT bertema “Health, Go Green, and Charity”, melalui gerak jalan ‘Fun Walk’ & operasi semut yang dilaksanakan segenap karyawan, serta donasi kepada adik-adik Down Syndrome dari Yayasan POTADS (Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome). Terus bertumbuh sejak tahun 1993, Bank MAYORA menyadari perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) haruslah terlaksana secara nyata seiring perkembangan bisnis perusahaan. Untuk itu, disamping memberikan bantuan melalui donasi, Bank MAYORA khusus mengundang adik-adik Down Syndrome untuk menampilkan bakatnya dalam menyanyi, membaca puisi, menari, serta bermain musik pada HUTke-22 Bank MAYORA.

Bank MAYORA celebrated its 22nd year with a series of “Health, Go Green and Charity” themed anniversary activities. It conducted a “Fun Walk” and gave donations to youths with Down’s Syndrome at the POTADS Foundation. Ever since 1993, Bank MAYORA has continued to grow. It realizes that it has a Corporate Social Responsibility that must be done in conjunction with the growth of its company business. Aside from providing donations, Bank MAYORA invited these children with Down’s Syndrome to show off their talents through singing, poetry reading, dancing and music shows during the 22nd anniversary of Bank MAYORA.

HUT ke-22 Bank MAYORABank MAYORA’s 22nd Anniversary

9-10 Juli 2015July 9-10, 2015

Dalam rangka mengembangkan kualitas layanannya, Bank MAYORA senantiasa mengupayakan pembaharuan produk yang agar dapat menyesuaikan dengan transaksi perbankan lainnya yang semakin inovatif. Upaya tersebut ialah Product Development, yang pada bulan Juli 2015 memasuki tahap Training yang diikuti oleh product owner, unit Funding Development, Credit Pension, E-Banking, Commercial Loan, Consumer Loan, hingga unit support, Corporate Communication, System & Procedure, serta Risk Management. Training ini bertempat di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta Barat.

As part of its effort to develop its service quality, Bank MAYORA always tries to renew its products so that they can be in line with banking transactions that are becoming increasingly more innovative. This effort is referred to as its “Product Development”. In July 2015, the effort entered into a Training phase that featured the participation of the product owners, the Funding Development unit, Credit Pension, E-Banking, Commercial Loan, Consumer Loan, support units, Corporate Communication, System & Procedure, and Risk Management. This training process took place at Hotel Santika Hayam Wuruk, West Jakarta.

Training Product Development Process Product Development Process Training

JULY

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

AUGUST

13

Facing the Challenge with Strong Commitment

26 Agustus 2015August 26, 2015

Atas kinerja Tata Kelola Perusahaan yang mendapat penilaian ‘Baik’, Bank MAYORA meraih penghargaan dalam ajangIndonesia Good Corporate Governance Award 2015 yang diselenggarakan oleh majalah Economic Review dan IPMI International Business School. Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia, Ibu Tiolina Tumanggor, berkesempatan menerima penghargaan ini.

Thanks to its performance when it comes to Corporate Governance, Bank MAYORA earned a “Good” rating at the Indonesia Good Corporate Governance Awards 2015 that was held by Economic Review magazine dan IPMI International Business School. Tiolina Tumanggor, Director of Compliance and Human Resources, was there to accept this award.

Bank MAYORA Raih Predikat ‘Baik’ dalam Indonesia GCG Award 2015Bank MAYORA Wins ‘Good’ Ratingat the Indonesia GCG Awards 2015

18 Agustus 2015August 18, 2015

Salah satu gebrakan besar yang dilakukan Bank MAYORA di tahun 2015 ialah pengembangan bidang IT dengan migrasi sistem Alphabit AES400 menjadi sebuah sistem core banking bernama Temenos (T24). Core Banking System terbaru ini akan berperan sebagai sistem utama pengoperasian perbankan Bank MAYORA di era digitalisasi. Migrasi sistem ini bertujuan untuk memberikan pelayanan lebih cepat dalam bertransaksi.

One of the big moves by Bank MAYORA in 2015 was the development of its IT field through a migration of the AES400 Alphabit system to become a core banking system called Temenos (T24). The new Core Banking System will serve as the main system of Bank MAYORA’s operations in the era of digitalization. The migration of these systems is aimed at providing faster services transactions.

Migrasi Sistem Core Banking Temenos (T24) Migrating Core Banking Systems to Temenos (T24)

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

31 Agustus 2015August 31, 2015

Kegiatan Edukasi dan Literasi Keuangan kembali digelar di SMP Pax Ecclesia Bekasi. Kini, Bank MAYORA mulai menyapa adik-adik tingkat sekolah menengah pertama setelah didahului oleh kegiatan serupa di SD Kesatuan Bogor. Mengusung tujuan yang sama, Bank MAYORA konsisten memberikan edukasi bagi para pelajar akan pentingnya pengelolaan keuangan sejak usia dini. Dibantu oleh segenap rekan-rekan Bank MAYORA Kantor Cabang Taman Galaxy, Bekasi, adik-adik SMP Pax Ecclesia diberikan pengenalan lebih lanjut mengenai manfaat menabung dan sejumlah layanan Bank.

A financial literacy education activity was held by the Bank at SMP Pax Ecclesia Bekasi middle school. During this occasion, Bank MAYORA worked together with Bank employees at the Bank MAYORA Taman Galaxy Bekasi Branch Office to give students lessons on the importance of developing good financial management habits from an early age. It also taught them the benefits of saving money and introduced them to a number of Bank services.

Literasi Keuangan di SMP Pax Ecclesia Bekasi Financial Literacy at SMP Pax Ecclesia Bekasi

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

14

23 September 2015September 23, 2015

114 nasabah Bank MAYORA menjadi pemenang Program Gempita Hadiah Isi Pulsa Telkomsel. Program ini merupakan kelanjutan dari Program Reward Isi Pulsa Telkomsel periode Januari - Maret 2015 yang mengundang animo tinggi dari para nasabah. Perwakilan manajemen Bank MAYORA, Bapak Hokky Widyabasuki (IT & EB Group Head) dan Bapak Hermawan D. Wijaya (E-Banking Division Head) menyerahkan hadiah secara simbolis kepada para nasabah di Kantor Pusat Bank MAYORA, Tomang, Jakarta Barat.

Some 114 customers of Bank MAYORA were chosen as winners of a Telkomsel Credit Gift program. This program serves as a continuation of Telkomsel’s Credits Program Rewards sweepstakes from January to March 2015. Bank MAYORA management representatives Hokky Widyabasuki (IT & EB Group Head) and Hermawan D. Wijaya (E-Banking Division Head) handed over the awards to customers at MAYORA Central Headquarters in Tomang, West Jakarta.

Program Gempita Hadiah Isi Pulsa Telkomsel Telkomsel Credit Gift Program

29 September 2015September 29, 2015

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni di bidang marketing, maka Bank MAYORA mengadakan program pelatihan khusus bernama “Mayora Marketing Program”. Para karyawan terpilih dalam program ini berkesempatan mendapatkan pelatihan dan pendidikan khusus di Bidang Marketing. Dengan sinergi dari unit Human Resources dan Learning & Development, program ini berlangsung dari tanggal 18 Agustus 2015 hingga 29 September 2015. Segenap jajaran Direksi menyerahkan sertifikat kelulusan kepada para lulusan Mayora Marketing Program.

In improving the quality of human resources in Marketing, Bank MAYORA held a special training program called “Mayora Marketing Program”. The selected employees of this program had a chance to follow special training and education in Marketing. With synergy between Human Resources Dept. and Learning & Development Dept., the program was held from August 18th 2015 to September 29th 2015. Board of Directors awarded the graduation certificate to Mayora Marketing Program’ graduates.

Mayora Marketing Program 2015 Mayora Marketing Program 2015

22 September 2015September 22, 2015

Annual Report Bank MAYORA 2014 yang bertemakan ‘Continous Excellent Performance’ meraih Juara III - kategori Private Keuangan Non-Listed dalam ajang Annual Report Award 2014. Peringkat III yang berhasil diraih Bank MAYORA ini menandakan segenap upaya terbaik Bank MAYORA dalam melaksanakan praktik good corporate governance selama setahun. Segenap manajemen Bank MAYORA turut berbangga atas prestasi perdana dalam penghargaan ARA ini, yang merupakan inisiasi tujuh instansi meliputi OJK, Kementrian BUMN, Bank Indonesia, Direktorat Jendral Pajak, Komite Nasional Kebijakan Governance, Bursa Efek Indonesia, dan Ikatan Akuntan Indonesia.

Bank MAYORA’s Annual Report 2014, which was themed “Continuous Excellent Performance” won third place in the Private Non-Listed Finance category at the Annual Report Awards 2014. This third ranking award is a proof of Bank MAYORA’s best efforts in implementing Good Corporate Governance throughout the year. The management is proud of this accomplishment at ARA 2014, which was initiated by seven different organizations, including the Financial Services Authority, the State-Owned Enterprises Ministry, Bank Indonesia, Tax Directorate General, the National Committee on Governance Policy, the Indonesia Stock Exchange and the Indonesia Accountant’s Association.

Bank MAYORA Raih Annual Report Award 2014Bank MAYORA wins Annual Report Awards 2014

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

SEPTEMBER

15

Facing the Challenge with Strong Commitment

5 November 2015November 5, 2015

Tujuh penghargaan diraih Bank MAYORA dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2015 yang diselenggarakan oleh media Economic Review. Kategori penghargaan terdiri dari: GCG, Risk Management, Marketing, IT, CSR, Corporate Communication, Finance (Value Added, Finance (Profit Efficiency).

Bank MAYORA earned seven awards during the Indonesian Banking Awards 2015 held by Economic Review. The awards consisted of Good Corporate Governance, Risk Management, Marketing, IT, CSR, Corporate Communication, Finance (Value Added) and Finance (Profit Efficiency)

12 Desember 2015December 12, 2015

Bank MAYORA menandatangani kerjasama dengan PERBARINDO DKI JAYA di Hotel Mercure Ancol, Jakarta. Saat ini, Bank MAYORA memiliki layanan MyBPR untuk keperluan modal kerja. Lebih lanjut, kerjasama ini akan mensosialisasikan program MAYORA Bersama BPR sebagai upaya untuk memperluas layanan dan jasa BPR kepada sejumlah BPR yang ada di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Bank MAYORA signed a partnership with PERBARINDO DKI JAYA at Hotel Mercure Ancol in Jakarta. Currently, Bank MAYORA has its MyBPR service for work capital-related needs. This partnership will socialize the bank’s BPR program as part of the Bank’s effort to expand its BPR services to a number of BPRs in and around Jakarta.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

DECEMBERNOVEMBER

5 November 2015November 5, 2015

Bank MAYORA perluas ekspansinya di Kota Bandung dengan membuka Kantor Kas di Batujajar, tepatnya di sekitar daerah strategis sektor UMKM Pasar Batujajar, pada 5 November 2015. Saat ini, Bank MAYORA memiliki layanan KPTUP (Kredit Pemilikan Tempat Usaha Pasar) dan KMKPS (Kredit Modal Kerja Pasar) yang terus disalurkan kepada rekan-rekan pengusaha dan pegiat UKM.

Bank MAYORA expanded its operations in Bandung by opening a Cash Office in Batujajar around the SME sector in the Batujajar Market area on November 5, 2015. Currently, Bank MAYORA’s KPTUB (Market Business Ownership Credit) and KMKPS (Working Capital Market) continues to be channelled to business players and SME owners.

Bank MAYORA Buka Kantor Kas di BatujajarBank MAYORA Opens Cash Office in Batujajar

Bank MAYORA Borong Tujuh Penghargaan APBI 2015 Bank MAYORA Wins 7 APBI 2015 Awards

Penandatanganan Kerjasama BankMAYORA dengan PERBARINDO DKI Jaya Signing a Partnership between Bank MAYORA and PERBARINDO DKI JAYA

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

16

PENGHARGAANDAN SERTIFIKASI

Awards and Certifications

Indonesia Good Corporate GovernanceAward, 26 August 2015

Peringkat “Baik” (Score B - “Good”)Majalah Economic Review & IPMI International

Business SchoolGood rating (Score B - “Good”)

Economic Review Magazine & IPMI InternationalBusiness School

Annual Report AwardSeptember 22, 2015

Juara III Kategori PrivateKeuangan Non Listed

Rank Third Place in the Category ofNon-Listed Financial Private

Anugerah Perbankan IndonesiaNovember 05, 2015

Peringkat II - Kategori BUKU IMajalah Economic Review

Second Place in the category of BUKU IEconomic Review Magazine

Infobank Awards 2015August 14, 2015

Bank dengan Predikat “Sangat Bagus”Atas Kinerja Keuangan Tahun 2014Bank with “Very Good” predicate for

2014 Financial Performance

2015

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Facing the Challenge with Strong Commitment

17

Anugerah Perbankan Indonesia 2014Peringkat 2 untuk Kategori BUKU I &

The Most Analytical CEO-BUKU IMajalah Economic Review-Perbanas Institute

Second Place for BUKU I (Commercial Bank Group I)Category & The Most Analytical CEO-BUKU I

Economic Review Magazine-Perbanas Institute

Best Performance 2014

Bank dengan pertumbuhan Transaksi Terbaik PT Finnet Indonesia

Bank with the BestTransaction Growth PT Finnet Indonesia

InfoBank Awards 2013

Bank yang Berpredikat “Sangat Bagus”Bank with “Very Good” Predicate

Anugerah Perbankan Indonesia 2013Peringkat 2 untuk Kategori

“Corporate Communication “Majalah Economic Review-Perbanas Institute

Second Place for the Category“Corporate Communication “

Economic Review Magazine-Perbanas Institute

2013

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

2014

18LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

19

20

26

35

Laporan DireksiReport of the Board of Directors

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan DireksiTentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015Bank MAYORAStatement of Members of Board of Commissioners and Board ofDirectors on the Responsibility for the 2015 Annual Reportof Bank MAYORA

Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners

LAPORAN DEWANKOMISARIS DAN DIREKSIBoard of Commissioners andDirectors Report

2

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

20LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

LAPORANDEWAN KOMISARISReport of the Board of Commissioners

Pertama-tama izinkan kami untuk menyampaikan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkah dan nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita semua sehingga PT Bank Mayora dapat melalui tahun 2015 yang penuh tantangan dengan pencapaian kinerja yang sangat baik. Selanjutnya, ijinkan kami untuk menyampaikan laporan pertanggung jawaban Dewan Komisaris terhadap tugas pengawasan Perseroan untuk tahun buku 2015 yang berakhir pada 31 Desember 2015.

Penilaian Kinerja Direksi

Tahun 2015 Bank MAYORA berhasil membukukan kinerja yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan bank yang sangat baik dan sebagian besar mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, kinerja BANK MAYORA tahun 2015 secara umum berhasil mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah ditetapkan sebelumnya.

Bank MAYORA berhasil membukukan pertumbuhan aset sebesar 11,24%, dari Rp4.621 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp5.141 miliar di tahun 2015. Pendapatan bunga tumbuh 26,87% menjadi Rp447,10 miliar dan laba tahun berjalan meningkat menjadi Rp44,13 miliar, tumbuh 155,69% dari sebelumnya yang sebesar Rp17,26 miliar.

Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja yang ditunjukan Direksi dalam mengelola Bank MAYORA tahun 2015, terlebih kinerja yang sangat baik tersebut diperoleh di tengah kondisi perekonomian global dan nasional yang cenderung menurun.

First and foremost, please allow us to praise God for all the Blessings bestowed upon us, in a way thatPT Bank Mayora was able to go through 2015 with a very good performance despite the challenges the year presented. Next, allow us to present to you the Board of Commissioners’ Accountability Report, which will describe the details of our supervisory duties for the financial year ended on December 31, 2015.

The Board of Directors Performance Assessment

In 2015, Bank MAYORA recorded a very good overall performance as seen from the Bank financial ratios. The ratios show the Bank performing well with most indicators showing improvement compared to those in the previous year. Aside from that, BANK MAYORA generally managed to achieve the targets set out in Work Plan and Budget (RKAP).

Bank MAYORA recorded an asset growth of 11.24%, or from Rp4,621 billion in 2014 to Rp5,141 billion in 2015. The interest income also grew at 26.87% to Rp447.10 billion and the current year profit increased to Rp44.13 billion, a significant increase of 155.69% from the previous year of Rp17.26 billion.

The Board of Commissioners, hereby, would like to extend a heartfelt appreciation for the performance shown by the Board of Directors in steering Bank MAYORA throughout 2015, which proves to have been a challenging one with the declining economy in the global and national scales.

Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Dear Esteemed Shareholders and Stakeholders,

21

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Dharmawan AtmadjaKomisaris Utama | President Commissioner

Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja yang di tunjukkan Direksi dalam mengelola Bank MAYORA tahun 2015, terlebih kinerja yang sangat baik tersebut diperoleh di tengah kondisi perekonomian global dan nasional yang cenderung menurun.

“The Board of Commissioners, hereby, would like to extend a heartfelt appreciation for the performance shown by the Board of Directors in steering Bank MAYORA throughout 2015, which proves to have been a challenging one with the declining economy in the global and national scales.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

22LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Tahun 2015, pertumbuhan ekonomi nasional hanya tercapai sebesar 4,79%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang sebesar 5,02%. Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini juga diwarnai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, sehingga daya beli masyarakat mengalami pelemahan.

Dewan Komisaris menilai sejumlah inisiatif strategis yang diambil Direksi seperti peningkatan efisiensi yang dilakukan dengan pemberian kredit sebesar 98% dari target dan pendanaan yang tidak berlebihan namun tetap menjaga likuiditas bank sangat tepat dalam menyikapi kondisi bisnis. Selain itu, Direksi menerapkan strategi investasi dengan cermat dan memperhatikan profitabilitas bank. Yang juga tidak kalah penting adalah strategi peningkatan kontribusi fee base income dan pergeseran market dari komersial ke ritel juga membantu meningkatkan margin pendapatan bunga dan mendorong Bank MAYORA dalam mencapai target RKAP 2015.

Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris selalu menyarankan kepada Direksi agar lebih prudent dalam pemberian pinjaman, lebih efisien dalam hal pendanaan dan menjaga likuiditas pada level aman serta pelaksanaan investasi dengan hati-hati dengan memperhatikan aspek rentabilitas bank.

Prospek Usaha Bank MAYORA

Pertumbuhan perekonomian nasional tahun 2016 diprediksi belum akan mengalami pertumbuhan yang tinggi. Pemerintah hanya memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%. Namun demikian, pergerakan ekonomi nasional tahun 2016 diperkirakan akan tetap dinamis. Paket-paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Pemerintah pada tahun 2015 akan menunjukkan dampak yang positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tahun 2016.

Fungsi intermediasi dari industri perbankan akan menjadi bagian yang sangat penting dalam menunjang pergerakan ekonomi nasional tahun 2016. Ini merupakan peluang yang sangat baik bagi industri perbankan nasional.

Dewan Komisaris melihat masih banyak kesempatan yang dapat diraih oleh Bank MAYORA, terlebih pada tahun 2015 Bank MAYORA telah memperkuat struktur modalnya dengan masuknya International Finance Corporation (IFC) yang melakukan penyertaan modal sebesar Rp290 miliar. Suntikan modal itu juga mendukung optimalisasi Bank MAYORA untuk berstatus sebagai BUKU II dengan modal inti lebih dari Rp1 triliun.

Untuk mengoptimakan potensi yang ada, Dewan Komisaris menyarankan kepada Direksi untuk mengembangkan kredit ke segmen mikro dan meningkatkan fee base income ke sektor ritel.

The national economy in 2015 grew 4.79%, lower than that of the previous year which was recorded at 5.02%. The economic slowdown was coupled by the devaluation of Rupiah against US dollars, thus, negatively affecting the people’s purchasing power.

The Board of Commissioners is of the opinion that the Board of Directors made commendable strategic initiatives, including efficiency measures in which the loan disbursement reached 98% of the target, and non-excessive funding which helped the Bank maintain its liquidity. These initiatives are spot on in addressing the economic condition. Moreover, the Board of Directors has accurately put in place sound investment strategy and always prioritized the Bank’s profitability. What also very important are the strategies of increasing the contribution from fee base income and the market shift from commercial to retail. These strategies also helped improve the interest revenue margin and helped Bank MAYORA achieve its RKAP targets.

In performing its supervisory function, the Board of Commissioners always advises the Board of Directors to be more prudent in loan disbursement and more efficient in funding, to maintain the liquidity at a safe level, and invest prudently by paying attention to the Bank’s profitability.

Business Prospect of Bank MAYORA

In 2016, the national economy is predicted to grow only moderately; the government has set the target of 5.3% growth. Nevertheless, the national economy in 2016 is predicted to remain dynamic. The economic policy packages issued by the government are expected to yield positive result and help boost the economy in 2016.

The intermediary function performed in the banking industry will be very important in supporting the national economic growth. This signals a very good opportunity for the national banking industry.

The Board of Commissioners sees there are still many opportunities Bank MAYORA can capitalize on especially as in 2015 Bank MAYORA took steps to strengthen its capital with the additional Rp290 billion capital injection following the inclusion of International Finance Corporation (IFC) in the list of the Company’s shareholders. The capital injection also can support Bank MAYORA in achieving its target of becoming a BUKU II category bank with the core capital above Rp1 trillion.

To optimize the ready potentials, the Board of Commissioners suggested that the Board of Directors expand the Bank’s credit segment to the micro segment and increase the fee base income into the retail sector.

Facing the Challenge with Strong CommitmentFacing the Challenge with Courage

23ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan

Di tengah era transparansi seperti saat ini, Bank MAYORA sangat menyadari bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) merupakan bagian yang sangat penting dalam operasional Perseroan. GCG juga menjadi elemen penting dalam mengoptimalkan nilai Perseroan agar memiliki daya saing yang kuat, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan tumbuh berkelanjutan.

Manajemen Bank MAYORA memegang komitmen penuh untuk menerapkan GCG secara konsisten dalam implementasinya. Salah satu topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut penegakan prinsip akuntabilitas, tanggung jawab mandat dan implementasi pedoman serta mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dalam rangka melindungi kepentingan perusahaan dan pemegang saham.

Dari waktu ke waktu, Bank MAYORA terus meningkatkan dan menyempurnakan berbagai perangkat yang terkait dengan penerapan prinsip GCG dalam operasional Perseroan sehari-hari.

Pada tahun 2015 Bank MAYORA telah berupaya mempersiapkan langkah-langkah pengelolaan perusahaan ke arah yang lebih transparan dan accountable. Untuk itu Direksi telah menyusun Corporate Governance Manual, yang berfungsi sebagai acuan bagi pihak-pihak internal Perseroan yang bertujuan untuk semakin meningkatkan pelaksanaan tugas sehari- hari dan tata kelola perusahaan yang lebih baik.

Laju pertumbuhan usaha Bank MAYORA yang semakin cepat membutuhkan pengawasan yang lebih baik lagi. Untuk itu, Bank MAYORA berencana untuk menambah jumlah anggota Dewan Komisaris agar fungsi pengawasan menjadi lebih baik.

Penilaian Atas Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite yang bertugas membantu Dewan Komisaris menjalankan tanggung jawab pengawasan pengelolaan Perseroan. Dewan Komisaris Bank MAYORA telah membentuk Komite Audit, Komite Manajemen Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi.

Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja seluruh komite yang berada di bawah Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan menyelenggarakan rapat secara rutin dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

Komite Audit telah melakukan peninjauan dan pemantauan yang efektif menyangkut aspek

Corporate Governance

With the issue of transparency becoming more prominent in many sectors, Bank MAYORA fully realizes the utmost importance of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in the Bank’s operations. GCG is also an important element in optimizing the corporate values so that Bank MAYORA is even more competitive and manages to maintain its growth.

The management of Bank MAYORA is fully committed to the consistent implementation of GCG. One of the major topics in corporate governance relates to the enforcement of the principles of accountability and mandatory responsibility, the implementation of the guidelines, and the mechanism for making sure of good governance which protects the interest of the stakeholders and shareholders.

From time to time, Bank MAYORA improves various instruments related to the implementation of GCG in the Bank’s daily operations.

In 2015, Bank MAYORA initiated steps to more transparent and accountable management of the Company. To this end, the Board of Directors formulated Corporate Governance Manual, which functions as the reference for the Bank’s internal parties when performing their daily activities and for better governing the Company.

Bank MAYORA’s accelerating growth rate requires better supervision. Hence, Bank MAYORA has planned to have more commissioners to sit in the Board so that the supervisory function runs more effectively.

Performance Assessment of Committees Working under the Board of Commissioners

In performing its duties and responsibilities, the Board of Commissioners established committees tasked with assisting the Board of Commissioners in supervising the management of the Bank. The Board of Commissioners has established the Audit Committee, the Risk Oversight Committee, and the Nomination and Remuneration Committee.

The Board of Commissioners is of the opinion that the committees working under the Board have performed their task based on the regulation by holding routine meetings and providing recommendation to the Board of Commissioners.

The Audit Committee reviewed and monitored the aspects of transparency, accountability and compliance.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

24LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Jakarta, 18 April / April 18, 2016

Dharmawan AtmadjaKomisaris UtamaPresident Commissioner

transparansi, akuntabilitas serta kepatuhan. Di antaranya meyakinkan terselenggaranya proses pelaporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, melakukan review dan evaluasi untuk meyakinkan terselenggaranya proses audit internal dan eksternal yang independen dan objektif, membahas kecukupan pengendalian intern, terselenggaranya praktik tata kelola perusahaan yang sehat.

Komite Pemantau Risiko telah berkontribusi melakukan pemantauan atas terselenggaranya manajemen risiko yang independen dalam identifikasi, pengukuran, dan pengendalian risiko secara terintegrasi, serta melakukan review atas kebijakan manajemen risiko yang mendukung implementasi sistem manajemen risiko yang efektif.

Komite Nominasi dan Remunerasi telah memberikan kontribusi penting dalam terselenggaranya evaluasi dan seleksi sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas sesuai kebutuhan Perseroan, serta terselenggaranya sistem remunerasi yang transparan dan berbasis kinerja.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Sepanjang tahun 2015, komposisi Dewan Komisaris Bank MAYORA tidak mengalami perubahan.

Apresiasi

Akhirnya, perkenankan kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas kerja keras Direksi dan seluruh karyawan Bank MAYORA yang telah mengantarkan Perseroan meraih kinerja yang sangat baik. Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi kepada Pemegang Saham dan para Pemangku Kepentingan lainnya atas dukungan yang telah diberikan selama ini.

Dewan Komisaris juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada nasabah dan mitra kerja atas kepercayaan dan kerjasamanya selama ini. Semoga kerjasama dan dukungan tersebut dapat terus berlanjut di waktu-waktu mendatang.

LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN PERUSAHAAN KE ARAH YANG LEBIH TRANSPARAN DAN ACCOUNTABLE.

Steps to more transparent and accountable management of the Company.

These include the process of financial reporting which has adhered to the general accounting principle, the review and evaluation to ensure independent and objective internal and external auditing process, the discussion on adequate internal control, and the sound practice of GCG.

The Risk Oversight Committee contributed to the overseeing of independent risk management in matters of identifying, calculating and managing risks in an integrated manner, as well as conducting review of the risk management policies that support the effective implementation of the risk management system.

The Nomination and Remuneration Committee contributed to the evaluation and selection of human resources capable of meeting the needs of the Company, and to the transparent remuneration system based on performance.

Changes in the Composition of the Board of Commissioners

Throughout 2015, there was no change in the composition of the Board of Commissioners.

Appreciation

To close, please allow us to extend our sincere appreciation for the hard work performed by the Board of Directors and all employees of Bank MAYORA resulting in the Company’s achieving commendable performance. The Board of Commissioners would also like to express our most heartfelt gratitude to the shareholders and other stakeholders for their overwhelming support.

Last but not least, the Board of Commissioners would like to thank all of our customers and business partners for the trust and cooperation. We really hope all the trust and cooperation continue for the benefit of all.

Facing the Challenge with Strong Commitment

25ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

DEWAN KOMISARIS | Board of Commissioners

DARI KIRI KE KANANFrom left to right

Taryadi Supangkat Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Timotius AdidjajaKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Dharmawan AtmadjaKomisaris UtamaPresident Commissioner

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

26LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

LAPORANDEWAN DIREKSIReport of the Directors

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkah dan rahmat-Nya, PT Bank Mayora dapat melalui tahun 2015 dengan pencapaian kinerja yang sangat baik dan semakin memperkuat landasan Perseroan untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan. Selanjutnya, kami sampaikan pokok-pokok Laporan Pertanggungjawaban Direksi atas pengelolaan perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada31 Desember 2015.

Kondisi Makro Ekonomi

Perekonomian Indonesia tahun 2015 masih sangat dipengaruhi oleh tekanan likuiditas keuangan global yang tengah mengalami perlambatan. Akibatnya, likuiditas di dalam negeri mengalami pengetatan. Keadaan tersebut memberi tekanan tersendiri bagi perbankan dalam menjaga kecukupan likuiditas untuk menunjang ekspansi usahanya, di tengah kecenderungan berkurangnya dana investasi asing karena faktor capital reversal.

Sampai dengan akhir tahun 2015 perekonomian Indonesia masih bergerak lambat walaupun secara perlahan tetap tumbuh di tengah-tengah terpaan lesunya kondisi pasar global khususnya Tiongkok, merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan bencana nasional kabut asap di berbagai daerah yang turut melemahkan kondisi sosial dan kesehatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi nasional bergerak naik didorong oleh meningkatnya belanja Pemerintah yang lebih mengembangkan infrastruktur, kelautan, dan industri manufaktur. Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2015 hanya terealisasi sebesar 4,79%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang sebesar 5,02%.

Menurunnya nilai tukar Rupiah seiring dengan penurunan nilai tukar negara-negara ASEAN, mengakibatkan impor barang menurun terutama impor bahan baku yang

Praise to God Almighty whose Grace and Blessings has helped Bank MAYORA see through the year 2015 with a very good performance and further strengthen the foundation of the Company to achieve its vision and mission. So, herewith, we’d like to present the main points of the Board of Directors Accountability Report on the management of the Company for the financial year ended on December 31, 2015.

Macroeconomic Condition

Indonesia’s economy in 2015 was mired by pressures from the slowing global financial liquidity. As a result, the country’s economy also experienced tightening liquidity. This condition put a pressure on banks to maintain their adequate liquidity to support their business expansion amid the tendency of losing foreign inflow as the effect of capital reversal.

By the end of 2015, Indonesian economy still could not keep up its pace even though it continued to grow, albeit slowly. The growth happened amid the global economic slowdown, especially that of China; the devaluation of the country’s currency against US dollars; and, the smoke haze disaster happening in various regions across the country, which had its role in weakening the social condition and general health of the public. The national economy grew, boosted by the increasing state spending for the development of infrastructures, as well as marine and manufacturing industries. In 2015, the economic growth was realized at 4.79%, lower than the growth in the previous year at 5.02%.

The weakening of Rupiah, and the exchange rates of other ASEAN countries, negatively affected the imports of, especially, raw materials needed by industries. The

Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Dear Esteemed Shareholders and Stakeholders,

27

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Irfanto OeijDirektur Utama | President Director

Kami patut berbangga dengan pencapaian kinerja yang dibukukanBank MAYORA pada 2015. Pasalnya kinerja yang sangat baik tersebut dibukukan di saat perekonomian nasional tengah berada pada kondisi yang kurang menggembirakan.

“We should be proud of the performance achievements of Bank MAYORA recorded in 2015. As the excellent performance recorded at the time when the national economy in the midst of unfavorable conditions.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

28LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

diperlukan untuk industri, dan inflasi yang meningkat melemahkan daya beli masyarakat. Hal tersebut mengakibatkan sektor properti yang selama ini cukup menggerakan perekonomian juga melemah sehingga memberi dampak yang kurang baik bagi sektor perbankan.

Kredit bermasalah mulai meningkat terutama pada sektor ekonomi yang terkena dampak tersebut di atas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Regulator melakukan pelonggaran kebijakan makro prudential melalui revisi ketentuan GWM-LDR, ketentuan LTV untuk Kedit Pemilikan Rumah (KPR), serta ketentuan pembayaran uang muka (down payment) untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Selain itu, regulasi Pemerintah yang membuat Perbankan harus mengubah strategi bisnisnya secara drastis adalah adanya regulasi mengenai kewajiban penggunaan mata uang rupiah untuk transaksi di dalam negeri dalam rangka pengendalian terhadap nilai tukar.

Inisiatif Strategis

Di tengah kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan tersebut, Bank MAYORA dihadapkan pada berbagai issue yang menjadi tantangan utama bagi industri perbankan, yaitu kecepatan dalam proses pemberian kredit, kecenderungan meningkatnya kredit macet terkait iklim dunia usaha yang masih belum pulih sepenuhnya, serta likuiditas ketat yang menyebabkan persaingan tingkat suku bunga masih cukup tinggi.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Bank MAYORA telah mengambil sejumlah inisiatif strategis agar terus memiliki daya saing yang tinggi di tengah kondisi persaingan industri perbankan yang sangat ketat, antara lain dengan perbaikan proses pemberian kredit, meningkatkan kehati-hatian dalam pemberian kredit, melakukan pemantauan terhadap penurunan bisnis yang berpengaruh terhadap pinjaman sehingga monitoring kredit harus lebih kuat, serta menjaga kecukupan likuiditas yang efisien dengan meningkatkan sumber-sumber dana murah dari giro dan tabungan.

Secara garis besar, ada tiga hal yang menjadi fokus Bank MAYORA dalam menyikapi kondisi perekonomian tahun 2015, yaitu :

Upaya peningkatan profitabilitas dilakukan dengan fokus pada sektor industri yang memberikan keuntungan lebih baik bagi bank. Dari 21 sektor industri, Bank MAYORA fokus untuk menggarap pada 8-12 sektor industri yang

Meningkatkan profitabilitas. Improvement of profitability.

Melakukan efisiensi. Efficiency.

Melakukan percepatan bisnis. Business acceleration.

123

rising inflation also affected the people’s purchasing power. These conditions caused the property sector, which has been quite instrumental in driving the economy, to slow down, and in turn gave an undesired effect to the banking sector.

Cases of nonperforming loans were on the rise, especially for the economic sectors immediately impacted by the conditions above. To tackle the problem, the regulator executed easing of the macro prudential policy by revising GWM-LDR regulation, LTV regulation for mortgage loans (KPR), and down payment regulation for vehicle ownership loan (KKB).

Moreover, the government issued a regulation which requires the banking sector to drastically change its business strategies, namely the requirement to use Rupiah currency for domestic transactions in a bid to control the exchange rate.

Strategic Initiatives

Amid the unfavorable economic condition, Bank MAYORA faced several issues that present challenges to the banking industry, namely, the speed in loan disbursement process, the tendency of rising cases of non-performing loans related to the struggling business climate, and tight liquidity which leads to stiff competition in interest rates.

In response to the challenges, Bank MAYORA took several strategic initiatives so that the Bank maintained its high competitiveness amid the stiff competition in the banking sect. Bank MAYORA improved its loan disbursement process and its prudence in lending, conducted monitoring of the weakening businesses which affected lending or strengthened the Bank’s credit monitoring. Bank MAYORA also maintain its liquidity adequacy by enhancing its low-rate fund sources from demand deposits and savings.

Generally, Bank MAYORA had its focus on three issues as a way to address the economic condition in 2015; they are:

Efforts to improve the profitability are done by focusing on the industrial sector which yield better profit for the Bank. Of the 21 industrial sectors, Bank MAYORA focused on working on eight to 12 sectors which

29

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

masih menunjukkan pertumbuhan di tahun 2015. Upaya tersebut dilakukan dengan meningkatkan portofolio pinjaman di sektor industri tersebut.

Bank MAYORA juga melakukan sejumlah efisiensi, tidak hanya dalam hal biaya, tapi juga dalam hal pendanaan. Tahun 2015, Bank MAYORA mengurangi agresivitasnya dalam mengejar Dana Pihak Ketiga. Pendanaan kredit lebih banyak menggunakan ekuitas, sehingga profit yang diperoleh bank menjadi lebih baik.

Untuk mempercepat pertumbuhan bank, tahun 2015 Bank MAYORA telah melakukan penguatan permodalan, yang berasal dari pemegang saham existing serta pemegang saham baru yaitu International Finance Corporation (IFC). Dengan peningkatan modal ini, maka perseroan telah siap berubah status dari BUKU 1 menjadi BUKU 2.

Selain itu, Bank MAYORA telah juga terus melakukan perluasan jaringan kantor ke wilayah Indonesia Timur dengan membuka kantor cabang di Surabaya, serta melakukan peningkatan di bidang teknologi informasi dengan melakukan migrasi core banking dari Alphabit menjadi T-24 (Temenos).

Di bidang SDM, Bank MAYORA meneruskan upaya peningkatan SDM melalui pelatihan yang berkesinambungan dan pola rekruitmen khusus untuk mendapatkan karyawan baru melalui Mayora Marketing Program (MMP) dan Mayora Operation Program (MOP).

Analisis Kinerja Perusahaan

Secara umum, kinerja Bank MAYORA pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut tercermin pada indikator keuangan yang hampir semuanya mengalami peningkatan secara Year On Year (YOY) sebagai berikut:

• Kredityangdiberikantumbuh23,14%•DPKtumbuh2,54%• TotalAsettumbuh11,24%• Labameningkat155,69%•Rasio NIM mengalami sedikit peningkatan dari

semula 3,56% menjadi 3,87%.• RasioBOPOberhasilditurunkandarisemula92,72%

menjadi 87,77%• Rasio NPL (gross) mengalami kenaikan dari

semula 0,52% menjadi 2,94%, seiring dengan kecenderungan meningkatnya rasio NPL industri perbankan.

Pencapaian keuangan tersebut sebagian besar telah sesuai bahkan melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2015 yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti dijelaskan dalam tabel berikut :

showed growth in 2015. The efforts include improving credit portfolio in these sectors.

Bank MAYORA also took some efficiency measures, not only in cost, but also in funding. In 2015, Bank MAYORA was less aggressive in seeking third party funds. Credit funding also utilized more equity so that the Bank was able to reap higher profit.

To accelerate growth, in 2015 Bank MAYORA strengthened its capital, with the sources coming from existing shareholders and new ones, namely International Finance Corporation (IFC). With the additional capital, the Company is ready to change status from BUKU 1 category to BUKU 2 category.

In addition, Bank MAYORA also continued to expand its banking network by opening its office in Surabaya, and enhanced its IT division by migrating its core banking dari from Alphabit to T-24 (Temenos).

In the human capital sector, Bank MAYORA continued to improve its human resources with continuous training and special recruitment pattern with Mayora Marketing Program (MMP) and Mayora Operation Program (MOP).

Performance Analysis

Generally, the performance of Bank MAYORA in 2015 improved significantly. This is reflected in almost all of the financial indicators which showed an improvement Year On Year (YOY), broken down as follow:

• Loandisbursementgrowing23.14%• Fundinggrowing2.54%• TotalAssetsgrowing11,24%• Profitincreasing155.69%•NIMratioslightlycorrectedfrom3.56%to3.87%.

• BOPOratioloweredfrom92.72%to87.77%

•NPL(gross)ratioincreasingfrom0.52%to2.94%,along with the tendency of rising NPL ratio in the banking industry.

This financial achievement mostly was in line with or exceeded the 2015 Work Plan and Budget, as the table below shows:

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

30LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Indikator | Indicator Pencapaian RKAP | WPB achievement

Total Aset | Total assets 100,00%

Dana Pihak Ketiga | Third Party Funds 100,66%

Laba | Profit 119,83%

Kredit yang Diberikan | Loan disbursed 98,20%

Selain itu, tahun 2015, dari aspek penilaian tingkat kesehatan, Bank MAYORA juga dapat menjaga Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko pada peringkat 2 (sehat).

Kendala yang Dihadapi | Challenges faced by Bank MAYORA

Walaupun secara umum Bank MAYORA berhasil membukukan kinerja yang sangat baik sepanjang tahun 2015, bukan berarti tidak ada kendala yang dihadapi Bank MAYORA. Tahun 2015, Bank MAYORA juga menghadapi sejumlah kendala. Pada aspek operasional, Bank MAYORA masih menghadapi kendala dalam aspek pemasaran terutama karena Bank MAYORA masih belum memiliki awareness yang kuat di masyarakat serta jaringan kantor cabang Bank MAYORA yang masih belum terlalu banyak.

Selain itu, core-banking system yang selama ini digunakan belum dapat mendukung pengembangan-pengembangan di aspek produk dan operasional, sehingga pada bulan Agustus 2015 Bank MAYORA melakukan penggantian core-banking system untuk mendukung pengembangan usaha ke depan.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional juga menjadi kendala tersendiri bagi Bank MAYORA, khususnya terkait permintaan fasilitas kredit yang secara umum belum mengalami peningkatan yang signifikan. Perlambatan pertumbuhan ekonomi juga turut mendorong peningkatan kredit bermasalah yang terjadi secara umum dalam industri perbankan membuat Bank MAYORA harus lebih berhati-hati dalam penyaluran kredit.

Penerapan kewajiban penggunaan mata uang rupiah untuk transaksi di dalam negeri juga telah berdampak pada turunnya permintaan kredit dalam valuta asing, dan Bank MAYORA selektif dalam pemberian kredit yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Even though, generally, Bank MAYORA managed to record a very good performance throughout 2015, there were challenges that Bank MAYORA had to face. In the operational aspect of the business, Bank MAYORA faced an issue of low brand awareness among the public and small number of offices.

In addition, the core-banking system the Bank uses cannot support the development in product and operational aspects so that in August 2015 Bank MAYORA migrated its core-banking system to a more advanced one to further support the Bank’s development.

The slowdown of the national economy also presented some problems, especially, one related to the request for credit facility which generally hadn’t shown a significant increase. The weakened economy also increased the rate of non-performing loans in the banking industry, and this caused Bank MAYORA to be more prudent in loan disbursement.

The regulation to use Rupiah currency in domestic transactions also made an impact with lower credit request in foreign exchange, and Bank MAYORA was selective in loan disbursement in regard to new regulation.

BRAND AWARENESS

Furthermore, in 2015, based on the assessment of the banking health measurement, Bank MAYORA managed to maintain its Bank health measurement at Level 2 (Healthy).

Facing the Challenge with Strong Commitment

31ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Prospek Usaha

Perekonomian Indonesia tahun 2016 diperkirakan masih belum akan mengalami peningkatan yang berarti. Pemerintah juga hanya menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada tahun 2016. Namun demikian, pergerakan ekonomi nasional tahun 2016 diperkirakan akan lebih dinamis dibandingkan tahun 2015.

Industri perbankan dengan fungsi intermediasinya akan mengambil peran yang lebih besar untuk ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Bank MAYORA akan berusaha berperan lebih aktif untuk ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Secara umum prospek usaha Bank MAYORA ke depan sangat cerah. Hal tersebut karena ada dua hal yang menjadi kunci dari pengembangan usaha Bank MAYORA yang telah dilakukan pada tahun 2015, yaitu peningkatan kemampuan teknologi informasi (TI) dengan penggantian core-banking system dan memenuhi persyaratan modal inti untuk menjadi Bank BUKU 2. Dengan adanya kedua hal tersebut serta ditunjang dengan peningkatan kompetensi SDM yang berkesinambungan, maka Bank MAYORA optimis akan dapat memperluas skala usaha, menambah variasi produk dan layanan serta semakin menumbuhkembangkan usaha secara sehat.

Masuknya IFC sebagai pemegang saham juga menjadi peluang bagi Bank MAYORA untuk terus berkembang. Nama besar yang dimiliki IFC akan membantu Bank MAYORA untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan.

Peluang | Opportunities

• Pangsa pasar kredit dan DPK masih terbuka lebar terutama dari jaringan value chain Mayora Group.

• There are big credit market and third party funding market shares, especially from Mayora Group value chain network.

• Walaupun melambat, pertumbuhan ekonomi nasional masih dapat mendorong peningkatan pendapatan, konsumsi dan investasi masyarakat.

• Despite the slowdown, national economic growth can still drive the increase in the people’s income, consumption and investment.

• Pertumbuhan sektor ekonomi nasional di segmen ritel dan konsumer sangat baik.

• There is a good growth in the retail segment of the national economic sector.

• Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap fungsi perbankan mendorong peningkatan kebutuhan akan jasa perbankan.

• People are more aware of the function of banking sector, which boost the need for banking services.

Tantangan | Challenges

• Tingkat persaingan antar Bank semakin ketat. • There is a higher level of competition between banks.

• Regulasi perbankan yang semakin ketat. • Government is issuing stricter banking regulations.

• Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar Amerika Serikat.

• The weakening of Rupiah against other currency, especially US dollars continue to happen.

• Krisis global yang masih belum sepenuhnya pulih. • The global crisis is predicted to persist, with global economy still not rebounding.

Business Prospect

Indonesian economy in 2016 is predicted to continue to experience pressure; the government has set a target of 5.3% growth. However, the economy is expected to be more dynamic that it was in 2015.

The banking industry with its intermediary function will play a bigger role in driving the economic growth. Moreover, Bank MAYORA plans to play a more active role in the economic rebound.

The business prospect of Bank MAYORA generally is good. This optimism is based on two key aspects of the Bank’s development which Bank MAYORA already started in 2015, namely, enhancement of the Bank’s information technology (IT) capability by migrating its core-banking system, and the fulfilment of the requirement to become BUKU 2 category bank. With these two aspects and with continuous development of the human resources, Bank MAYORA will be able to expand its business scale, add more product and service variants, and further develop cultivate sound business.

With the IFC joining the list shareholders, Bank MAYORA now has more room to grow. The reputation of IFC will help Bank MAYORA achieve its continuous growth targets.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

32LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

MASUKNYA IFC SEBAGAI SALAH SATU PEMEGANG SAHAM TELAH MENDORONG BANK MAYORA UNTUK SEMAKIN MENINGKATKAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Steps to more transparent and accountable management of the Company.

Tata Kelola Perusahaan

Bagi Bank MAYORA, implementasi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) bukanlah sebuah kewajiban. Lebih dari itu, GCG merupakan sebuah kebutuhan bagi Bank MAYORA untuk menumbuhkan kepercayaan yang kuat dari karyawan, nasabah dan masyarakat luas, serta untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi Bank MAYORA.

Karena itu, Bank MAYORA terus berupaya untuk memperbaiki dan menyempurnakan penerapan GCG. Dari waktu ke waktu, Bank MAYORA terus memperbaiki berbagai hal yang terkait dengan implementasi GCG. Tujuannya tak lain agar Bank MAYORA dapat terus tumbuh secara berkelanjutan sesuai dengan tata cara yang baik, sehingga tingkat risiko yang dihadapi Bank MAYORA di masa mendatang tetap dapat dikendalikan.

Masuknya IFC sebagai salah satu pemegang saham telah mendorong Bank MAYORA untuk semakin meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Untuk itu Bank MAYORA telah mengambil langkah strategis, yaitu membuat Corporate Governance (CG) Manual dan membentuk fungsi kerja Sekretaris Perusahaan atau Corporate Secretary.

Kinerja Komite di Bawah Direksi

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi Bank MAYORA dibantu oleh :

Sepanjang tahun 2015, Komite-Komite tersebut telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sangat baik dalam memberikan masukan kepada Direksi terkait aspek operasional Bank. Untuk itu Direksi memberikan apresiasi terhadap kinerja Komite.

Komite Manajemen Risiko

Asset Liability Committee (ALCO)

Komite Pengarah Teknologi Informasi

Komite Merchant EDC EDC Merchant Committee

Komite Image Image Committee

12345

Risk Management Committee

Asset Liability Committee (ALCO)

Information Technology SteeringCommittee .

Corporate Governance

For Bank MAYORA, the implementation of Good Corporate Governance (GCG) goes beyond a statutory requirement; it has become a necessity to nurture confidence among the employees and build trust from the customers and the public in general. The implementation of GCG is also to ensure even better future for Bank MAYORA.

Correspondingly, Bank MAYORA continues to improve GCG implementation, and matters related to it. The objective is none other than making sure that Bank MAYORA continues to grow with risk levels always in the manageable level.

With IFC becoming one of the shareholders, Bank MAYORA is even more committed to the implementation of GCG. Hence, Bank MAYORA has taken several strategic steps of formulating Corporate Governance (CG) Manual and Corporate Secretary function.

The Performance of Committees Under the Board of DirectorsIn performing its functions and responsibilities, Bank MAYORA the Board of Directors is assisted by:

Throughout 2015, these committees performed their duties and responsibilities very well, in regards to providing inputs to the Board of Directors for matters related to the Bank’s operations. And for this, the Board of Directors is extending its deepest appreciation for their performance.

33

Facing the Challenge with Strong Commitment

Perubahan Komposisi Direksi

Sepanjang 2015, komposisi Direksi Bank MAYORA tidak mengalami perubahan.

Apresiasi

Bank MAYORA terus bergerak, tumbuh, dan berkembang searah dengan perubahan zaman, agar dapat melayani kebutuhan nasabah dengan baik, sesuai dengan visi Bank MAYORA untuk menjadi Bank Ritel dan Konsumer yang Terpercaya.

Mewakili Direksi, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan Bank MAYORA yang telah bekerja dengan semangat dan kebanggaan. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan arahan dalam tata kelola perusahaan.

Atas nama perusahaan, kami juga menyampaikan terima kasih yang tulus kepada para nasabah yang turut berkontribusi dalam perkembangan usaha Bank MAYORA, Pemegang Saham yang secara konsisten memberi dukungan penuh untuk pengembangan Bank dari waktu ke waktu, serta kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penentu kebijakan yang langsung berinteraksi dengan perbankan atas konsistensinya dalam usaha untuk mewujudkan perekonomian dan perbankan yang sehat.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Jakarta, 18 April / April 18, 2016

Irfanto OeijDirektur UtamaPresident Director

TOTAL ASSETS GROWING 11.23%PROFIT INCREASING BY 155.68%

Change in Composition

Throughout 2015, there was no change in the composition of the Board of Directors.

Appreciation

Bank MAYORA keeps progressing, growing toward the future and what it has on offer, in order to be able to better serve the customers with their banking needs and to achieve its vision and mission to become the trusted retail and consumer bank.

On behalf of the Board of Directors, please allow us to extend our deepest gratitude and appreciation for all employees who have worked with so much passion and pride. We’d also like to extend our heartfelt gratitude to the Board of Commissioners for all the advice and guidance in managing the Company.

On behalf of the Company, we’d also like to extend a heartfelt thank you to all of our customers for their contribution to the development of Bank MAYORA, all the shareholders for their full and unremitting support for the growth of the Bank, and to Bank Indonesia and the Financial Services Authority (OJK) as the regulators for their willingness to directly interact with the banking sector in order to jointly work for the improved and healthy economy and banking sector.

Irfanto OeijDirektur Utama President Director

Tjahojo BengawanDirektur Kredit dan UmumDirector of Credit & General Affairs

Tiolina TumanggorDirektur Kepatuhan & Sumber Daya ManusiaDirector of Compliance & Human Resources

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

34LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

DEWAN DIREKSI | Board of Directors

Jap Chin PhingDirektur BisnisDirector of Business

Ricky BudionoDirektur Operasional dan TresuriDirector of Operations and Treasury

DARI KIRI KE KANANFrom left to right

35

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan DireksiTentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015Bank MAYORAStatement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors onthe Responsibility for the 2015 Annual Report of Bank MAYORA

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan Bank MAYORA Tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, hereby declared that all information in the 2015 Annual Report of Bank MAYORA has been fully stated and solely responsible for the accuracy of the content of the corporate’s annual and financial reports.

This statement letter is made in all truthfully.

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiDirectors

Dharmawan AtmadjaKomisaris Utama

President Commissioner

Taryadi SupangkatKomisaris Independen

Independent Commissioner

Irfanto OeijDirektur Utama

President Director

Jap Chin PhingDirektur Bisnis

Director of Business

Ricky BudionoDirektur Operasional dan TreasuryDirector of Operations and Treasury

Tiolina TumanggorDirektur Kepatuhan dan Sumber

Daya ManusiaDirector of Compliance and

Human Resources

Tjahojo BengawanDirektur Kredit dan Umum

Director of Credit and General Affairs

Timotius AdidjajaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Jakarta, 18 April / April 18, 2016

36LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

37ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

3

50

52

54

56

61

61

61

61

61

62

64

38

39

42

44

Profil Dewan DireksiProfile of Board of Directors

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

Kepemilikan Saham oleh Direksi dan Dewan KomisarisShare Ownership by Directors and Board of Commissioners

Daftar Entitas Anak dan AsosiasiList of Associate and Subsidiaries

Struktur Grup PerusahaanCorporate Group Structure

Organisasi/ Profesi Penunjang PerusahaanCompany Support Organization/ Profession

Lokasi ATMATM Location

Wilayah OperasionalOperational Area

Visi, Misi dan Nilai-Nilai PerusahaanVision, Mission and Corporate Values

Profil Dewan KomisarisProfile of Board of Commissioners

Data Perusahaan Corporate Data

Sejarah Singkat PerusahaanBrief History of the Company

Jejak Langkah PerusahaanCompany Milestones

Bidang UsahaBusiness Lines

PROFILPERUSAHAANCompany Profile

3

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

38LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

SEKILASPERUSAHAANCompany in Brief

Data Perusahaan | Corporate Data

Keterangan | Description

Nama Perusahaan | Company Name PT Bank Mayora

Nama Panggilan | Common Name Bank MAYORA

Bidang Usaha | Business Field Jasa Perbankan | Banking Services

Status Bank | Bank Status Bank Umum Devisa | Commercial Foreign Exchange Bank

Tanggal Pendirian (Pertama Kali Beroperasi) | Date of Establishment (First Time Operating)

28 Juli 1993 | July, 28th 1993

Dasar Hukum Pendirian |Legal Basis of Establishment

• Akta No. 14 tanggal 25 Februari 1993, Notaris Dr. Widjojo Wilami SH• SK Menteri Kehakiman RI No. C2-2108 HT 01.01.TH93 tanggal 10 April 1993• Lembar Berita Negara RI tanggal 2 Juni 1993 No. 44 Tambahan No. 2457/1993• Deed No. 14 dated 25 February 1993 by Dr. Widjojo Wilami SH, Notary of Law• Decision Letter of Minister of Justice of Republic of Indonesia No. C2-2108 HT 01.01.• TH93 dated 10 April 1993• State Gazette dated 2 June 1993 No.44 Addendum No. 2457/1993

Modal Dasar | Authorized Capital Rp 1.250.000.000.000,-

Modal Disetor | Paid-in Capital Rp 731.250.000.000,-

Kepemilikan | Ownership • PT. Mayora Inti Utama Rp 584.350.000.000,- (79,91%) (pengendali) • PT. Mayora Dhana Utama Rp 650.000.000,- (0,09%) (pengendali) • International Finance Corporation Rp 146.250.000.000,- (20,00%) (bukan pengendali)

Jumlah Karyawan | Number of Employees 794 orang | employees

Alamat Kantor | Office Address Gedung MAYORAJalan Tomang Raya Kav. 21-23Jakarta Barat 11440Telp (021) 5655288Fax (021) 5655277Website : www.bankmayora.com

Jumlah Kantor | Number of Offices 1 Kantor Pusat, 4 Kantor Cabang Utama, 22 Kantor Cabang Pembantu dan 12 Kantor Kas1 Head Quarter, 4 Main Branch Offices, 22 Sub Branch Offices and 12 Cash Offices

“ BANK MAYORA FOKUS DAN BERUPAYA UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK PADA NASABAH KHUSUSNYA DI SEGMEN RITEL DAN KONSUMER “

“ Bank MAYORA focuses on providing the best services to its customers, especially in the retail and consumer segments “

39

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Bank MAYORA (selanjutnya disebut Bank MAYORA) berdiri sejak 14 Juli 1993 sebagai bagian dari MAYORA Group yang merupakan salah satu produsen food and beverages terbesar di Indonesia yang menjadi pemegang saham utama.

Bank MAYORA fokus dan berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik pada nasabah, khususnya di segmen ritel dan konsumer. Dengan strategi tersebut, Bank MAYORA dapat terus tumbuh dan berkembang dalam berbagai kondisi ekonomi, termasuk kala krisis ekonomi melanda Indonesia di tahun 1998, Bank MAYORA masuk dalam kategori A sebagai Bank yang tidak memerlukan rekapitalisasi oleh Pemerintah.

Peningkatan kualitas SDM, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko yang secara terus menerus dilakukan membuat Bank MAYORA dapat terus tumbuh secara berkelanjutan. Pada tanggal 15 Mei 2013, Bank MAYORA memperoleh predikat sebagai Bank Umum Devisa melalui Keputusan Gubernur Indonesia No. 15/5/KEP.DpG/2013 tanggal 7 Mei 2013 tentang Penunjukan Perseroan Terbatas Bank MAYORA Sebagai Bank Umum Devisa yang disampaikan melalui surat dari Bank Indonesia No. 15/191/DPIP, tertanggal 15 Mei 2013 tentang Penunjukkan Perseroan Terbatas Bank MAYORA sebagai Bank Umum Devisa.

Pada tahun 2015, International Finance Corporation (IFC) melakukan investasi penyertaan modal sebesar Rp290 miliar atau US$ 22 juta di PT Bank Mayora. Tambahan modal dari lembaga keuangan yang merupakan anggota Kelompok Bank Dunia akan semakin memperkuat struktur permodalan dan mendukung Bank MAYORA memperluas pembiayaan bagi usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia.

Brief History of the Company

PT Bank MAYORA (hereinafter referred to as Bank MAYORA) was established on 14 July 1993, as an associate company of MAYORA Group, one of Indonesia’s biggest food and beverages producer which also holds the majority shareholder of Bank MAYORA.

Bank MAYORA focuses on providing the best services to its customers, especially in the retail and consumer segments. And with this strategy, Bank MAYORA has been able to continue to strive in various economic conditions, including during the economic crisis that afflicted the country in 1998. During the crisis, Bank MAYORA maintained its status as Category A entity, as a bank which requires no restructuring/recapitalization by the government.

The continuous improvement of the Company’s human capital, information technology, and risk management has helped Bank MAYORA to grow. And on 15 May 2013, Bank MAYORA secured a predicate as Commercial Foreign Exchange Bank based on Decision Letter of Governor of Bank Indonesia No. 15/5/KEP.DpG/2013 dated 7 May 2013 on Stipulation of Bank MAYORA which is a Limited Liability Company as a Commercial Foreign Exchange Bank as stipulated in Bank Indonesia Letter No. 15/191/DPIP, dated 15 May 2013 on Stipulation of the Limited Liability Company Bank MAYORA as Commercial Foreign Exchange Bank.

In 2015, International Finance Corporation (IFC) made equity investment worth Rp290 billion or US $ 22 million at PT Bank Mayora. This capital addition coming from the members of the World Bank group has further strengthened the capital structure and supported Bank MAYORA’s strategy in expanding one of its businesses, namely SME financing in Indonesia.

BANK MAYORA MENGUTAMAKAN PRINSIP

kepuasan dan kepercayaaNNASABAH SEBAGAI PRIORITAS KERJA.

Bank MAYORA puts to the fore the principle of customer satisfaction and trust in its operations.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

40

Hingga akhir tahun 2015, total aset yang dikelola Bank MAYORA telah mencapai Rp 5,141 triliun. Selain itu, dengan dukungan 4 Kantor Cabang Utama, 22 Kantor Cabang Pembantu dan 12 Kantor Kas Bank MAYORA menjadi semakin dekat dengan nasabahnya. Upaya peningkatan layanan juga dilakukan dengan memanfaatkan electronic banking, yaitu dengan 44 unit mesin ATM dan 2.560 unit mesin EDC yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia yang semakin memberikan kemudahan kepada nasabah.

Usaha Bank MAYORA untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya mengundang apresiasi dari pihak independen. Bank MAYORA telah meraih berbagai penghargaan di sepanjang tahun 2015. Bank MAYORA meraih predikat “Sangat Bagus” di ajang Infobank Award 2015 yang diadakan di bulan Agustus.

Bank MAYORA juga mencatatkan sukses besar di ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2015. Dalam acara yang diselenggarakan oleh Perbanas Institute dan majalah Economic Review itu, Direktur Utama Bank MAYORA, Bapak Irfanto Oeij, memenangkan kategori The Best Leadership CEO 2015. Juga di event yang diselenggarakan pada tanggal 5 November tersebut, Bank MAYORA membawa pulang enam penghargaan lain dengan mendapatkan tempat pertama dalam berbagai kategori di antaranya, Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Manajemen Risiko, CSR, dan Keuangan.

Bank MAYORA mengutamakan prinsip kepuasan dan kepercayaan nasabah sebagai prioritas kerja. Untuk itu, Bank MAYORA senantiasa meningkatkan pelayanan baik kepada nasabah maupun mitra kerja agar dapat terus bersaing dan memiliki competitive advantage yang lebih dari para kompetitor.

Pemberian kemudahan-kemudahan dan benefit kepada para nasabah dalam produk usaha serta kecepatan dalam setiap penyelesaian keluhan nasabah menjadi perhatian serius Bank MAYORA. Selalu membina hubungan baik dengan mitra bisnis juga menjadi fokus utama perusahaan. Hal ini semua dilakukan agar Bank MAYORA menjadi sebuah institusi Perbankan yang berkomitmen kuat untuk menjadi institusi keuangan yang memiliki reputasi yang baik.

As of the end of December 2015, the total assets of Bank MAYORA reached Rp 5.141 trillion. Moreover, with the support from four (4) main branch offices, 22 branch offices, and 12 cash offices, Bank MAYORA is even closer to its customers. Bank MAYORA also continues to improve its services by providing electronic banking service; the bank now operates 44 ATM units and 2,560 EDC machines in various locations in Indonesia, thus, giving more access to the customers.

The endeavors by Bank MAYORA to continue improving its performance has won the bank an appreciation from independent institutions. Bank MAYORA has won several awards throughout 2015. For instance, Bank MAYORA was awarded the predicate “Sangat Bagus” or Very Good in Infobank Awards 2015 ceremony held in August.

Bank MAYORA also recorded a major success in Anugerah Perbankan Indonesia 2015, or Indonesian Banking Award 2015. In the award ceremony, organized by Perbanas and Economic Review magazine, President Director of Bank MAYORA, Irfanto Oeij, was awarded The Best Leadership CEO 2015. In that event, which was held on 5 November, Bank MAYORA took home another six awards, getting first place in six categories, including Good Corporate Governance, Risk Management, CSR, and Finance.

Bank MAYORA puts to the fore the principle of customer satisfaction and trust in its operations. Related to this, Bank MAYORA continues to improve its services to customers and partners so that the bank has competitive edge over its competitors.

Bank MAYORA always pays serious attention to matters pertaining to customers’ ease of access to the bank’s services and products, and also to quick responses to their complaints. Bank MAYORA also continuous to foster good relationship with its business partners. All of these are done so that Bank MAYORA becomes a banking institution with a strong commitment to becoming highly reputable financial institution.

44 UNITATM Machine

&

2.560 UNITEDC Machine

all over

INDONESIA

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

41

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

DO SOMETHINGTODAY THATYOUR FUTURESELF WILL THANK YOU FOR”

Sejak pertama kali berdiri, Bank MAYORA tidak pernahberganti nama.

Since first established, Bank MAYORA has never made anychange to the name.

PERUBAHANNAMA PERUSAHAANName Change

LAKUKAN SESUATU HARI INI UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH CERAH

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

42

1998

2011

Bank MAYORA telah berhasil melalui tahun 2015 yang penuh tantangan dengan pencapaian kinerja yang sangat baik.

Bank MAYORA has successfully gone through the challenging year of 2015 with very good work performance.

2006

2012

Bank MAYORA termasuk salah satu Bank kategori A yang tidak memerlukan rekapitalisasi oleh pemerintah RI pasca krisis moneter tahun 1998.

Bank MAYORA awarded Category A Bank not required for restructuring/recapitalization by Government of Indonesia following the 1998 monetary crisis.

• Meningkatkan jumlah jaringan distribusi secara drastis dengan menambah 9 kantor cabang pembantu dan 6 kantor kas.

• Mulai mengoperasikan EDC sebagai bagian dari e-channel.

• Peningkatan modal disetor menjadi Rp161 miliar.

• Increasing the number of distribution network drastically by adding 9 sub-branch offices and 6 cash offices.

• Commencing the operation of EDC as part of e-channel.

• Additional paid up capital to Rp 161 billion.

Bergabung ke jaringan ATM Bersama.

Joined ATM Bersama network.

• Mulai mengoperasikan ATM milik sendiri yang terhubung ke dalam jaringan ATM Bersama

• Mulai mengembangkan segmen Mikro

• Memulai proyek penggantian Core-Banking System.

• Peningkatan modal disetor menjadi Rp300 miliar

• Commencing the operation of own ATM that is connected to ATM Bersama network

• Commencing to develop Micro segment

• Commencing the replacement project of Core Banking System

• Additional paid up capital to Rp 300 billion

JEJAK LANGKAH PERUSAHAANCompany Milestones

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

43

Facing the Challenge with Strong Commitment

2009

2014

2008 2010

Penambahan modal disetor yang dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu 1993- 2009 telah meningkatkan modal disetor menjadi Rp 96 Miliar pada akhir tahun 2009.

Periodically added paid-up capital in the period of 1993 - 2009 increased paid-up capital to Rp 96 Billion by the end of 2009.

• Mulai memasuki segmen Kredit Pensiunan.

• Total jumlah jaringan kantor sebanyak 35 kantor, meliputi 3 KCU, 21 KCP dan 10 KK.

• Total jumlah ATM sebanyak 36 unit.• Total jumlah EDC sebanyak 1.132 unit.• Peningkatan modal disetor menjadi

Rp 585 miliar.

• Commencing the segment of PensionCredit.

• Total number of office network is 35,including3branches,21sub-branchesand 10 cash offices.

• TotalnumberofATMsis36.• TotalnumberofEDCis1,132.• Additional paid up capital to Rp 585

billion

Pembukaan Kantor Cabang Utama yang ke dua berlokasi di Lampung.

Opening of the second Main Branch Office in Lampung.

2013

• Melakukan perluasan usaha dengan membuka Kantor Cabang Utama yang ke tiga berlokasi di Bandung, Jawa Barat.

• Memperoleh ijin sebagai Bank Devisa.• Peningkatan modal disetor menjadi

Rp385 Miliar.

• Expanding the business with theopening of the third main branch in Bandung,WestJava.

• AcquiringLicenseasaForeignExchangeBank.

• Additional paid up capital to Rp 385billion.

Memulai pengembangan EDC.

Commencing EDC development

2015

• Masuknya International Finance Corporation (IFC) sebagai salah satu pemegang saham.

• Total jumlah jaringan kantor sebanyak 38 kantor, meliputi 1 Kantor Pusat, 3 KCU, 22 KCP dan 12 KK .

• Total jumlah ATM sebanyak 44 unit.• Total jumlah EDC sebanyak 2.560 unit.• Peningkatan modal disetor menjadi

Rp 731,25 miliar.• Migrasi Core-Banking System.

• InternationalFinanceCorporation(IFC)is joined in as one of the shareholders.

• Total number of office network is 38,including1HeadOffice,3branches,22sub-branches and 12 cash offices.

• TotalnumberofATMsis44.• TotalnumberofEDCis2,560.• Additionalpaidupcapital toRp731.25

billion.• MigrationofCore-BankingSystem.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

44

BIDANG USAHABusiness Line

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan adalah :

1. Menyelenggarakan Bank Umum, yang meliputi :

•Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/bentuk lainnya yang dipersamakan dengan ini;

•Memberikan kredit;•Menerbitkan surat pengakuan hutang;•Membeli , menjual atau menjamin resiko sendiri

maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya :- Surat-surat wesel termasuk wesel yg diakseptasi

oleh Bank yg masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.

- Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yg masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.

- Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.

- Sertifikat Bank Indonesia (SBI).- Obligasi.- Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1

(satu) tahun.- Instrumen surat berharga lain yang berjangka

waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.

As stipulated in Articles of Association of Bank MAYORA, the business activities of the Company are:

1. Organization of Commercial Bank, with activities including :• Collecting funds from the public in the form

of savings in current accounts, time deposits, certificates of deposit, savings and/or other forms of products equivalent to these;

• Givingcredit/loans;• Issuingdebtinstruments;• Purchasing,sellingorguaranteeingBank’sownrisks

or for the benefit and at the behest of customers:

- Bills of exchange including drafts accepted by Bank whose validity period does not exceed that is customary in trade of such bills.

- Debt instruments and other trade papers whose validity period does not exceed that is customary in trade of such papers.

- State treasury papers and government bonds.

- Certificates of Bank Indonesia (SBI).- Bonds.- Future trade letters with a period of one (1) year.

- Other future securities instruments with a period of one (1) year.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Facing the Challenge with Strong Commitment

45

•Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah;

•Menempatkan dana, meminjam dana atau meminjamkan dana pada Bank lain, dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;

•Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan antar pihak ketiga;

•Menyediakan tempat untuk menyimpan barang atau surat berharga;

•Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;

•Melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;

•Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal Debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.

•Melakukan kegiatan anjak piutang usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.

•Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini dan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Melakukan hal-hal yang tersebut di atas.

3. Produk kredit : Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Konsumer, Kredit kepada pedagang pasar, Kredit kepada BPR, Kredit kepada pensiunan.

Produk penghimpunan dana pihak ketiga : Tabungan, Deposito, Giro.

Jasa lainnya lainnya: penempatan mesin EDC sebagai payment point, fasilitas ATM, penerbitan LC, penerbitan BG, transaksi valuta asing.

•Money transfer either for the company’s owninterest or that of the customers’;

• Borrowingfunds,borrowingor lendingfundstoorfrom other Banks using letters, telecommunication device or bills of presentment, cheque or other media;

• Accepting payment of bills for securities andconducting calculation with the third party;

• Providingaplacetosaveitemsorsecurities;

• Providingdepositservice forotherpartybasedoncontract;

• Providing fund placement from one customer toanother customer in the form of securities not listed in the stock exchange;

• Purchasing through collateral auction all or part inthe event that a debtor cannot perform an obligation to the Bank, under the condition that the purchased collateral be required to be redeemed as soon as possible.

• Conducting credit card factoring and trusteeactivities.

• Conducting other Banking activities provided theyare not conflicting with the Law and by heeding the applicable law and regulations.

2. Conducting the activities described above.

3. Lending products: Investment Loan, working capital loan, consumer loan, loan to market merchants, loan to rural Banks, pension loan.

Third party fund products: Savings, time deposit, current accounts.

Other services: EDC machines installation as payment points, ATM facilities, LC issuance, BG issuance, foreign exchange transactions.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

46

PRODUK DAN JASA BANK MAYORA Services and Products Bank MAYORA

Saving ProductsProduk Simpanan

Jenis Tabungan | Savings

• Tabungan MAYORAMerupakan produk tabungan dari Bank MAYORA untuk nasabah perorangan dengan setoran awal pembukaan rekening yang ringan dan bunga yang tinggi.

• MAYORASavingAccountIt is a product of Bank MAYORA which was designed for individual customer with a small initial deposit account for opening an account.

• Tabungan MAYORA Berhadiah (TAMBAH)

Produk tabungan untuk perorangan dari Bank MAYORA yang memberikan hadiah langsung berupa produk MAYORA setiap bulannya kepada nasabah disamping bunga tabungan. Hadiah diberikan kepada nasabah pada saat pembukaan rekening tabungan dan hadiah bulanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

• SavingAccountMAYORAPrizeA saving product for individuals from Bank MAYORA which offers free direct gifts for the customers in the form of products from MAYORA each month in addition to saving interest. Customers receive their first gift upon opening a TAMBAH saving account and monthly prize is given in accordance with terms and condition.

• Tabungan SiPucukTabungan “Simpanan Perencaaan Untuk Keluarga” (SiPucuk), simpanan berjangka yang diterbitkan oleh Bank MAYORA dalam mata uang rupiah yang penarikannya baru dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu dan selama jangka waktu tersebut nasabah diwajibkan melakukan pembayaran setoran nilai yang telah ditentukan.

• SavingAccountSiPucukTabungan “Simpanan Perencanaan Untuk Keluarga” (SiPucuk), a time deposit issued by Bank MAYORA Indonesian Rupiah with the term of withdrawal executed after a certain period of time and during the related period of savings, customer is required to deposit a set amount of payment.

• TabunganKuProduk tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh Bank-Bank di Indonesia untuk menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

• MySavingAccountA saving product for individual customers with simple requirements; TabunganKu is jointly issued by banks in Indonesia designed to foster a culture of saving and improve the people’s welfare.

• Tabungan PayrollProduk rekening yang khusus dikembangkan oleh Bank MAYORA untuk meningkatkan layanan penggajian bagi para karyawan di perusahaan yang menjadi rekanan.

• SavingAccountPayrollA saving product developed specifically by Bank MAYORA to improve the payroll services in a company which become partners.

• Tabungan StandbyFasilitas kredit tanpa agunan yang diberikan kepada debitur (karyawan MAYORA Grup, termasuk karyawan Bank MAYORA) untuk pembiayaan berbagai macam kebutuhan debitur misalnya pendidikan, liburan, rumah sakit, dan kebutuhan konsumsi lainnya.

• SavingAccountStandbyA unsecured personal loans credit facility for debtor (MAYORA Group employees, including employees of the Bank MAYORA) to finance various needs of debtors such as education, leisure, hospitals, and other consumption needs.

• Tabungan Giro DuoTabungan Giro Duo merupakan simpanan pihak ketiga dalam bentuk tabungan yang ditujukan bagi perorangan, khususnya ditujukan bagi para pedagang dan kalangan professional menengah ke atas yang penarikannya menggunakan slip penarikan tabungan dengan cara auto-save.

• SavingAccountGiroDuoA third party’s deposits in the form of savings for individuals, especially intended for traders and upper-middle class professionals, which for withdrawal use savings withdrawal slip by means of an auto save.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

47

Facing the Challenge with Strong Commitment

Jenis Giro | Giro

• GiroDuoSimpanan pihak ketiga dalam bentuk Giro yang ditujukan bagi perorangan/ perusahaan, khususnya ditujukan bagi pedagang dan kalangan professional menengah keatas yang penarikannya dapat menggunakan cek, bilyet giro atau media penarikan lainnya yang berlaku di Bank.

• GiroDuoA third party deposits in the form of demand deposits intended for individuals/companies, especially intended for merchants and the middle and upper class professionals who may be withdrawn by check, Bank draft or other withdrawal media prevailing in the Bank.

• GiroPeroranganProduk Giro yang diperuntukan bagi nasabah perorangan misalnya untuk profesi pedagang profesional dan lain-lain.

• IndividualGiroA product that is intended for individual customers, for example professional traders and others.

• Giro PerusahaanProduk Giro yang diperuntukkan bagi nasabah perusahaan yang bisa digunakan untuk kepentingan operasional perusahaan.

• CorporateGiroA product that is intended for corporate customers that can be used to support the corporate’s operations.

• Giro My MerchantProduk giro berupa rekening simpanan khusus untuk nasabah yang menjadi merchant pemegang EDC Bank MAYORA.

• MyMerchantGiroA product in the form of a special savings account for customers who are merchants as Bank MAYORA’s EDC holders.

Deposito Berjangka | Time Deposit

• DepositoBerjangkaProduk Deposito di Bank MAYORA dengan jangka waktu antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

• TimeDepositDeposits product with terms ranging between 1 month, 3 months, 6 months, and 12 months.

Savings Products

MAYORA Saving AccountSaving Account MAYORA PrizeSaving Account SiPucukMy Saving AccountSaving Account PayrollSaving Account StandbySaving Account Giro Duo

Giro Products

Giro DuoIndividual GiroCorporate GiroMy Merchant Giro

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

48

Produk Pinjaman | Loan Products

• Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB)Produk pinjaman yang diberikan untuk keperluan modal kerja dan investasi dengan mekanisme pengembalian secara diangsur.

• TermInstallmentLoan(PAB)A loan product for working capital and investment installment pay mechanism.

• Pinjaman Berjangka (PB)Produk pinjaman yang diberikan untuk keperluan modal kerja usaha yang bersifat musiman/sudah diketahui kebutuhan dan jangka waktunya atau insidentil. Penarikan dilakukan sebagian atau sekaligus dan digunakan selama jangka waktu pinjaman.

• TermLoan(PB)A loan product for seasonal working capital/with needs and term already acknowledged or incidental in nature. Withdrawal may be made partly or wholly and used during the period of loan.

• Pinjaman Rekening Koran (PRK)Layanan Kredit Modal Kerja sesuai kebutuhan usaha nasabah yang bersifat jangka pendek dan untuk keperluan usaha sehari-hari. Pengadministrasian pinjaman rekening koran dilakukan dalam rekening giro dengan media penarikan cek/bilyet giro.

• OverdraftLoan(PRK)A credit working capital that suits the customer’s short term business needs and for everyday business purposes. The administration of overdraft loan is made in giro account with cheque/Bank draft withdrawing media.

• Kredit Tanpa Agunan (KTA)Kredit Tanpa Agunan merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai pembelian berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan debitur. Dengan kata lain, fasilitas kredit ini dapat dipergunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan debitur.

• UnsecuredLoan(KTA)Loans without Collateral (KTA) is a credit given to debtors to finance the purchase of various goods and services. In other words, this credit facility can be used to fulfill the debtor’s various needs.

• Kredit Pemilikan Rumah (KPR)Kredit yang diberikan untuk memenuhi nasabah akan dana yang diperlukan untuk pembelian property berupa rumah tinggal, apartemen dan ruko/rukan.

• HousingLoan(KPR)Loans to meet customers’ needs for the necessary funds to purchase a home-store (ruko), home-office (rukan), or apartment.

• Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)Kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan dana yang diperlukan untuk pembelian kendaraan, baik kendaraan baru maupun kendaraan bekas.

• VehicleLoans(KKB)Loans to meet customers’ funds necessary for purchasing vehicles, either new vehicles or used vehicles.

• Kredit Multi Guna (KMG)Kredit yang diberikan kepada debitur untuk berbagai keperluan konsumtif dengan agunan berupa property yang sudah dimiliki.

• Multi-purposeLoans(KMG)Loans to debtor for various consumption needs with collateral.

• Kredit Pemilikan Tempat Usaha Pasar (KPTUP)Merupakan pinjaman yang diberikan kepada para pedagang pasar sebagai kredit investasi kepemilikan tempat usaha (hak pemakaian tempat usaha) berupa kios dan/atau ruko di pasar yang dibangun atau direnovasi. Salah satu unique selling point yang menjadi keunggulan dari produk ini adalah adanya layanan pembayaran angsuran melalui jasa pemungutan angsuran harian (Pick Up Service).

• BusinessPlaceOwnershipFinancing(KPTUP)A financing product for small traders as a Business place ownership credit (the rights to use a business place), such as a kiosk and/or a shop in the market that is built or renovated. One of the unique selling points that are the hallmark of this product is the installment payment service through daily installment collection service (Pick Up Service).

• Kredit kepada UMKM dengan pola executing melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR)Pinjaman yang diberikan kepada para pedagang pasar sebagai kredit investasi kepemilikan tempat usaha (hak pemakaian tempat usaha) berupa kios dan/atau ruko di pasar yang dibangun atau direnovasi. Salah satu unique selling point yang menjadi keunggulan dari produk ini adalah adanya layanan pembayaran angsuran melalui jasa pemungutan angsuran harian (Pick Up Service).

• SMEsLoanexecutingschemethroughRuralBanks(BPR)A loan facility given to Rural Banks for working capital purposes and/or to be channeled to debtors as end users. The advantage of this product lies in the flexibility of the installment payment method, which allows the debtor to choose a revolving or non-revolving method and flexibility in terms of collateral.

• Kredit Pensiunan (Pension Products)My Pension, produk yang menawarkan konsep “Kredit Pensiun Berbasis UMKM” dengan suku bunga kompetitif yang bertujuan untuk pemberdayaan para pensiunan agar dapat tetap melakukan kegiatan usaha yang produktif di hari tua.

• PensionProductsMy Pension, a product which offers the concept of “SMEs-based retiree loan” with competitive interest rate with the aim of empowering the retirees so that they can productive business activities in the old days.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

49

Facing the Challenge with Strong Commitment

Adapun jasa layanan yang diberikan untuk para nasabah yaitu :• Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang terhubung ke

jaringan ATM Bersama, dengan fitur :

• Kliring/Inkaso• PembayaranGajiKaryawan• PenukaranValutaAsing•Pick Up Service•Payment Point dengan media Electronic Data Capture

(EDC) yang memiliki fitur :

• BankClearance• Payroll• ForeignExchange• PickUpService• Payment Point using ElectronicData Capture (EDC)

with the following features:

1. Transaksi Perbankan

2. ATM Bersama

3. Pembayaran

4. Pembelian Isi Ulang Pulsa

1. Banking Transactions

2. ATM Bersama

3. Payment

4. CreditPurchase

: Info Saldo, Pindah Buku,Ganti PIN dan cetak transaksi terakhir.

: Info Saldo dan Transfer antarBank secara online.

: PLN, Telkom PSTN, TelkomSpeedy, Telkomsel, XL, Smartfren, Esia.

: PLN Token, Telkomsel, XL,Indosat, Three, Smartfren, Flexy dan Esia.

: Balance Info, Balance Transfer,PIN Change and recent transaction printout.

: Balance Info and Online Interbank Transfer. : PLN, Telkom PSTN, Telkom

Speedy, Telkomsel, XL, Smartfren, Esia.

: PLN electricity token, Telkomsel, XL, Indosat, Three, Smartfren, Flexy and Esia.

1. Transaksi On Us

2. Transaksi ATM Bersama

3. Bill Payment

: Informasi saldo, Penarikancepat dengan pilihan denominasi, Penarikan Tunai dan Pindah Buku, Ganti PIN.

: Informasi saldo, Penarikancepat dengan pilihan denominasi, Penarikan Tunai,Transfer Dana Antar Bank.

- Telkomsel : Postpaid & Prepaid- XL : Postpaid & Prepaid- PLN : Postpaid & Prepaid &

Non-electricity bill

Currently, service products Bank MAYORA include :

• AutomatedTellerMachines(ATM)connectedtoATMBersama network, with the following features:

1. On Us transactions

2. ATM Bersama Transactions

3. Bill Payment

: Balance Info, Quick CashWithdrawal with Choice of Denomination, Cash Withdrawal and Balance Transfer, PIN Change.

: Balance Info, Quick CashWithdrawal with Choice of Withdrawal , Cash Withdrawal, Interbank Transfer.

- Telkomsel : Postpaid & Prepaid- XL : Postpaid & Prepaid- PLN : Postpaid & Prepaid &

Non-electricity bill

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

• Kredit Properti KomersialFasilitas kredit/pinjaman yang dipergunakan untuk membiayai pembelian properti yang bertujuan untuk usaha komersial produktif. Pengembaliannya dilakukan secara bertahap dengan sistem pembayaran yang disepakati.

• CommercialPropertyLoansCredit facilities / loans used to finance the purchase of property that aims to commercially productive enterprises. The repayment is done gradually with the agreed payment systems.

• Kredit Modal Kerja Untuk Pedagang Pasar Pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada para pedagang pasar untuk mendukung kelancaran dan mengembangkan usaha para pedagang pasar.

• WorkingCapitalLoanToMerchantsWorking capital loan given to small traders to support and improve the continuance of their business.

Produk International Banking

• PenerbitanLC/SKBDN• PenerusanLC/SKBDN•NegosiasiWeselEksporLC/SKBDN•DiskontoWeselEksporLC/SKBDN• CollectionEksporLC/SKBDN• Inward/OutwardCollection•Outgoing/IncomingRemittance• PreExportFinancing• PostImportFinancing• ShippingGuarantee• PenerbitanBankGaransi• PenerbitanKontraBankGaransi

International Banking Producst

Jasa Layanan Services

• IssuanceofLC/SKBDN• ForwardingofLC/SKBDN• LC/SKBDNExportBillNegotiation• LC/SKBDNExportBillDiscounting• LC/SKBDNExportCollection• Inward/OutwardCollection•Outgoing/IncomingRemittance• PreExportFinancing• PostImportFinancing• ShippingGuarantee• IssuanceofBankGuarantee• IssuanceofCounterBankGuarantee

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

50

ComplianceDirector

Tiolina Tumanggor

Risk Management

System & Procedure

Compliance & AML CFT

Human Resources

Learning & Development

• RemunerationandNominationCommittee• RiskMonitoringCommittee• AuditCommittee

President Director

Irfanto Oeij

Board of Commissioners

Dharmawan AtmadjaTaryadi SupangkatTimotius Adidjaja

Commissioner Committees

Internal Audit

Hokky Widya Basuki

IT & EBGroup Head

OperationDirector

Ricky Budiono

Channel & Central Operation

Branch Support &Development

ATM

EDC

Channel & Central Operation Division

Head

Silvia

TreasuryHelen Otma Tini Gultom

Treasury DivisionHead

Finance & Accounting

Division Head

Maryati Karino

Accounting & Reporting

International Banking Division

Head

Sution

Trade Finance & Remittance

FinancialInstitution

Erik AndrijanusIT Division Head

Hermawan D. Wijaya

Electronic BankingDivision Head

Yoewanty Dirgantoro

Corp. Comm & QualityMgmt Division Head

Suliatno

Internal AuditDivision Head

Micro & Small BusinessDivision Head

STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

51

Facing the Challenge with Strong Commitment

BusinessDirector

Jap Chin Phing

• ALCO• CreditCommittee• ITCommittee• RiskManagementCommittee• ImageCommittee• MerchantEDCCommittee• ProcurementCommittee

Executive Committees

Jauw Shinta Dewi

CreditDirector

Tjahojo Bengawan

Credit DivisionHead

Credit Reviewer

Appraisal

Credit Legal

General Affairs

Credit Administration

Team LeaderCoordinator 1

Albert Gunawan Haryanto

Team LeaderCoordinator 2

Rudi Wahyudi

Team LeaderCoordinator 3

Alexander Untoro

RegionalCoordinator

Hendrik

IT Development

IT Operation

EDC Sales

Internal ActiveAudit

Quality Management& Customer Care

Internal PassiveAudit

Corp. Communication &Marketing Communication

Traditional Market

BPR &Koperasi

Secretary

Corporate Planning

Credit Pension

Funding ProductDevelopment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

52

Menjadi Bank Retail dan Consumer yang sehat, terpercaya dan terdepan, membantu mewujudkan masyarakat sejahtera.

To be a sound, trustworthy and prominent retail and consumer bank, to help realizing a prosperous society.

VISIVision

MISIMission

Bank MAYORA bertekad untuk senantiasa memberikan dukungan terbaik dengan cara:

1. Menyediakan produk dan layanan berkualitas, inovatif-berkelanjutan, dan mempunyai nilai tambah sesuai kebutuhan masyarakat.

2. Mengembangkan sistem dan jaringan yang dapat diandalkan dan multiguna dengan berbasis teknologi terkini.

3. Membangun learning organization yang dinamis dan adaptif

Bank MAYORA is determined to always provide the best support by:

1. Providing quality, innovative, sustainable products and services with added value that meet the needs of the community.

2. Developing reliable and versatile systems and networks based on the latest technology.

3. Building a dynamic and adaptive learning organization.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

53

Facing the Challenge with Strong Commitment

• IntegritySikap konsisten dalam perkataan dan tindakan dalam rangka melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.Consistency between words and actions in discharging duties with full responsibility.

• Focus on CustomersMemahami kebutuhan dan harapan customer dalam rangka memberikan layanan dan solusi yang tepat dan bermanfaat.Understanding what customer need and expect in order to provide appropriate and beneficial services and solutions.

• PassionSemangat dan kecintaan dalam bekerja dengan penuh dedikasi untuk memberikan hasil yang terbaikPassion and Devotion in working dedicatedly to provide the best results

• Continuous ImprovementInisiatif untuk melakukan perbaikan terus menerus dalam rangka menyediakan produk dan layanan yang memberi nilai tambah.The initiative to conduct continuous improvement in order to provide added value products and services.

• TeamworkMemahami diri sendiri dan orang lain untuk bekerjasama secara efektif.Understanding ourselves and others to collaborate effectively

Bank MAYORA mempunyai nilai dasar dalam memberikan pelayanan. Nilai-Nilai Dasar inilah yang menjadi acuan perilaku para karyawan Bank MAYORA, agar senantiasa dapat memberikan kepercayaan terbaik.

Bank MAYORA possesses basic values that everyone in the company refers to as the guideline in conducting operations and providing the best services.

Nilai-nilaiPerusahaanCorporate Values

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

54

PROFILDEWAN KOMISARISProfile of Board of Commissioners

DharmawanAtmadja

Warga Negara Indonesia, 56 tahun berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Bachelor Degree bidang Bisnis dari Stanford College, Singapura. Beliau pernah menjabat sebagai DirekturPT Unita Branindo, Direktur Utama PT Kakao Mas Gemilang dan Direktur PT Torabika Eka Semesta. Sebelum menjadi Komisaris Utama, beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama, kemudian menjadi Direktur Utama Bank MAYORA. Menjabat sebagai Komisaris Utama Bank MAYORA sejak Agustus 2001.

Indonesian citizen, aged 56 years old, residing in Jakarta, Dharmawan Atmadja obtained his Bachelor Degree in Business from Stanford College, Singapore. He was Director ofPT Unita Branindo, President Director ofPT Kakao Mas Gemilang, and Director ofPT Torabika Eka Semesta. Before appointed as President Commissioner, he had been Vice President Director and then became the President Director of Bank MAYORA. He has held the position of President Commissioner of Bank MAYORA since August 2001.

Komisaris Utamapresident commissioner

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Facing the Challenge with Strong Commitment

55

Taryadi Supangkat

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Warga Negara Indonesia, 62 tahun, berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Dipl.Math dari Facchochshcule FeurTechnik, Stuttgart - Germany. Beliau memulai karir di bidang perbankan sejak 1984 di Bank Bali, Jakarta, dan pernah menduduki berbagai jabatan, antara lain sebagai IT Operation Head, Department Manager Loan Administration, General Manager Research Development Retail and Wholesale, IT Group Head, serta MIS, Policy and System Procedure Group Head. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank MAYORA sejak Agustus 2007.

An Indonesian citizen, aged 62 years old and living in Jakarta, Taryadi Supangkat obtained his Diploma degree in Mathematics from Facchochshcule Feur Technik, Stuttgart, Germany. He started his career in the banking industry in 1984 working at Bank Bali, Jakarta. There, he had sat at several positions, namely IT Operation Head, Department Manager Loan Administration, General Manager Research Development Retail and Wholesale, IT Group Head, and MIS, Policy and System Procedure Group Head. He has been Independent Commissioner of Bank MAYORA since August 2007.

Timotius Adidjaja

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Warga Negara Indonesia, 72 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Muda Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta. Beliau memulai karir di Bank Niaga dan pernah menduduki jabatan sebagai Deputy Branch Manager Cabang Surabaya dan Deputy Branch Manager Cabang Semarang. Selepas dari Bank Niaga, beliau berkarir di Bank Bali dan pernah menduduki jabatan Kepala Bagian Admin Kredit, Kepala Bagian Operasional, Kepala Bagian Marketing, Kepala Bagian Audit Kredit, dan Kepala cabang KPO. Beliau juga pernah menjabat sebagai President Director Balimor Finance, dan Deputy President DirectorPT United Overseas Bank Bali, sebelum akhirnya kembali ke Bank Bali sebagai Chief GM Internal Audit. Tahun 2000 beliau diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Bank MAYORA, sebelum akhirnya menjabat sebagai Komisaris Independen Bank MAYORA sejak Juni 2008..

An Indonesian citizen, aged 72 years old, Timotius Adidjaja obtained his Diploma Degree in Economics from Trisakti University, Jakarta. He started his career working for Bank Niaga and held Deputy Branch Manager of Surabaya office and Deputy Branch Manager of Semarang office. From Bank Niaga, he worked at Bank Bali and was Head of Credit Administration Department, Head of Operations Department, Head of Marketing Department, Head of Credit Audit Department, and Head of KPO branch. He had also been President Director Balimor Finance, and Deputy President Director of PT United Overseas Bank Bali, before returning to Bank Bali as Chief GM Internal Audit. In 2000 beliau he was appointed Director of Compliance of Bank MAYORA. He was appointed as Independent Commissioner of Bank MAYORA in June 2008.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

56

PROFIL DIREKSIProfile of Board of Directors

Warga negara Indonesia, 50 tahun, berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (keuangan dan perbankan) di STIE YPKP, Bandung. Beliau memiliki pengalaman di bidang perbankan selama lebih dari 28 tahun dan pernah menduduki berbagai jabatan, di antaranya Branch Manager Bank Modern, Head Division of Marketing Bank Fama, Branch Manager Bank Guna, Branch Manager Bank Bahari, Cash Management Division Head dan Commercial Funding Division Head di Bank OCBC NISP. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank MAYORA sejak Februari 2011.

An Indonesian citizen, aged 50 years old and residing in Jakarta, Irfanto Oeij obtained his Bachelor’s degree in Economics (Finance and Banking) from STIE YPKP, Bandung. He’s had more than 28 years of experience in the Banking industry and has been entrusted with various positions, among others, Branch Manager of Bank Modern, Head Division of Marketing at Bank Fama, Branch Manager at Bank Guna, Branch Manager of Bank Bahari, Cash Management Division Head and Commercial Funding Division Head at Bank OCBC NISP. Hewas appointed as President Director of Bank MAYORA in February 2011.

Irfanto Oeij

Direktur Utamapresident director

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Facing the Challenge with Strong Commitment

Warga negara Indonesia, 51 tahun, berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta. Beliau memiliki pengalaman di bidang perbankan lebih dari 25 tahun, pernah menduduki berbagai jabatan, di antaranya Kepala Bidang Audit Bank Central Asia (BCA), Kepala Urusan Audit Bank Central Asia (BCA). Beliau berkarir di Bank Mayora sejak tahun 1996, sebagai Kepala Divisi Audit, kemudian Direktur Kredit, dan sebagai Direktur Utama pada tahun 2001. Kini beliau menjabat sebagai Direktur Operasional dan Treasury.

An Indonesian citizen, aged 51 years old and living in Jakarta, Ricky Budiono obtained his Bachelor’s degree in Accountancy from Tarumanegara University, Jakarta. He has had more than 25 years of experience in the Banking industry and held various positions, among other, Head of Audit Department of Bank Central Asia (BCA), and Head of Audit Affairs at BCA. He had his career in Bank Mayora since 1996 as a Division Head of Audit, followed by Director of Credit, and later as President Director in 2001. Now he has been appointed as Director of Operational and Treasury.

Ricky Budiono

Direktur Operasional & Treasurydirector of Operations & Treasury

57ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

58LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Warga negara Indonesia, 51 tahun, berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Muda Teknik Pertambangan di UPN Veteran, Yogyakarta. Beliau memiliki pegalaman di bidang perbankan lebih dari 25 tahun dan pernah menduduki berbagai jabatan, antara lain Cash Office Supervisor Lippo Bank, Team Leader Marketing Bank Hagakita, Jakarta, Branch Manager Haga Bank Jakarta, Deputy Operational Manager Bank Haga, Credit and Marketing Group Head Bank Hagakita, Credit and Marketing Group Head Haga Bank, Jakarta. Sebelum menjabat sebagai Direktur, beliau menduduki jabatan sebagai Kepala Divisi Marketing Bank MAYORA. Menjabat sebagai Direktur Bank MAYORA sejak 2007

An Indonesian citizen, aged 51 years old and living in Jakarta, Tjahojo Bengawan obtained his Bachelor’s degree in Mineral Engineeringfrom UPN Veteran, Yogyakarta. He’s had more than 25 years of experience in the Banking industry and had been entrusted with various positions, among other, Cash Office Supervisor Lippo Bank, Team Leader Marketing Bank Hagakita, Jakarta, Branch Manager Haga Bank Jakarta, Deputy Operational Manager Bank Haga, Credit and Marketing Group Head Bank Hagakita, Credit and Marketing Group Head Haga Bank, Jakarta. Prior to holding his position as Director, he was Head of Marketing Division of Bank MAYORA. He was appointed as one of the Bank’s directors in 2007.

Tjahojo Bengawan

Direktur Kredit dan Umumdirector of General affairs & credit

59

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Warga negara Indonesia, 46 tahun, berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Bachelor of Business & Administration dari National Chengchi University Taipei, Taiwan. Beliau memiliki pengalaman di bidang perbankan lebih dari 23 tahun dan pernah menduduki berbagai jabatan, di antaranya Regional Coordinator dan Senior Corporate Executive & Enterprise Banking Division Head di Bank OCBC NISP. Menjabat sebagai Direktur Bank MAYORA sejak Oktober 2013.

An Indonesian citizen, aged 46 years old and residing in Jakarta, Jap Chin Phing earned her Bachelor of Business & Administration from National Chengchi University, Taipei, Taiwan. She has had more than 23 years of experience in the Banking industry and held various positions, among other, Regional Coordinator and Senior Corporate Executive & Enterprise Banking Division Head at Bank OCBC NISP. She was appointed as one of the directors of Bank MAYORA in October 2013.

Jap Chin Phing

Direktur Bisnisdirector of Business

Warga negara Indonesia, 49 tahun, berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia, Jakarta pada 2007. Beliau memiliki pengalaman di bidang perbankan lebih dari 24 tahun dan pernah menduduki sejumlah jabatan, antara lain System and Procedure Officer, Financial Control & Accounting Manager dan Financial Control and Accounting Group Head di Bank Haga, Jakarta. Menjabat sebagai Direktur Bank MAYORA sejak Juni 2008.

An Indonesian citizen, aged 49 years old and residing in Jakarta, Tiolina Tumanggor earned her Magister degree in Accountancy from University of Indonesia, Jakarta, in 2007. She has had more than 24 years of experience in the Banking industry and held several positions, among other, System and Procedure Officer, Financial Control & Accounting Manager, and Financial Control and Accounting Group Head at Bank Haga, Jakarta. She was appointed as Director of Bank MAYORA in June 2008.

Tiolina Tumanggor

Direktur Kepatuhan & Sumber Daya Manusiadirector of compliance & Human resources

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

60

61

Facing the Challenge with Strong Commitment

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMShareholders Composition

Pemegang Saham dengan Kepemilikan Saham >5%Shareholders with >5% Ownership

Organisasi/ ProfesiPenunjang PerusahaanCompany Support Organization/ Profession

Kantor Akuntan Publik | Public Accountant Firm :KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad,Suharli & Rekan.

Alamat | Address :Jl. Kebon Sirih Timur 1 No. 267Menteng, Jakarta 10340IndonesiaTel : (62-21) 3144003 (hunting)Fax: (62-21) 3144213, 3144363

Kantor Hukum | Law Firm :Suyanto Simalango Patria & Partners(SSP Law Firm)

Alamat | Address :Menara FIF, 10th Floor, Suite 102,Jalan TB Simatupang Kav. 15Jakarta Selatan 12440Tel : (021) 29045168, 70633095Fax: (021) 29045188Website : www.ssp-lawfirm.comEmail : [email protected]

2

1

Saham PT Bank Mayora dimiliki oleh PT Mayora Inti Utama, PT Mayora Dhana Utama dan International Finance Corporation (IFC) dengan komposisi sebagai berikut :

Kepemilikan Saham olehDireksi dan Dewan KomisarisShare Ownership by Directors and Boardof Commissioners

Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank MAYORA tidak memiliki saham di Bank MAYORA.None of the members of Board of Directors nor members of Board of Commissioners of Bank MAYORA owns shares of Bank MAYORA.

Daftar Entitas AnakList of Associates and Subsidiaries

Bank MAYORA tidak memiliki anak perusahaan.Bank MAYORA does not have any subsidiaries.

Struktur Grup PerusahaanCorporate Group Structure

Bank MAYORA merupakan entitas tunggal yang tidak memiliki anak perusahaan, sehingga tidak memiliki grup perusahaan.Bank MAYORA is a single entity which does not have any subsidiaries so that Bank MAYORA does not have any corporate group.

Shares of PT Bank Mayora are owned only by PT Mayora Inti Utama, PT Mayora Dhana Utama and International Finance Corporation, with the composition as follow:

Pemegang SahamShareholders

Modal ditempatkandan disetor

Pick Up Capital

PersentasePercentage

PT Mayora Inti Utama Rp. 584.350.000.000,- 79,91%

PT Mayora Dhana Utama Rp. 650.000.000,- 0,09%

International FinanceCorporation (IFC)

Rp. 146.250.000.000,- 20,00%

Jumlah | Total Rp. 731.250.000.000 100,00%

Pemegang SahamShareholders

Modal ditempatkandan disetor

Pick Up Capital

PersentasePercentage

PT Mayora Inti Utama Rp. 584.350.000.000,- 79,91%

International FinanceCorporation (IFC)

Rp. 146.250.000.000,- 20,00%

20,00%

%

0,09%

79,91%

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

62

WILAYAH OPERASIONALOperational Area

In supporting its business development, PT Bank Mayora continues to expand by conducting office expansion and adding the number of Automated Teller Machines (ATM) in various places around Indonesia. The office expansion and addition of ATM are to reach more customers and to provide more optimum services.

The locations of the offices and ATMs of Bank MAYORA are listed below:

Dalam mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Bank Mayora terus berekspansi dengan melakukan perluasan kantor dan penambahan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di sejumlah wilayah di Indonesia. Penambahan kantor dan ATM ini juga bertujuan untuk menjangkau nasabah lebih dekat sehingga dapat memberikan layanan secara optimal.Adapun lokasi kantor dan ATM Bank MAYORA meliputi:

KANTOR PUSAT | HEAD OFFICE

Jl. Tomang Raya Kav. 21-23Jakarta Barat 11440

Telp: (021) 5655287-88 Fax : (021) 56552777SWIFT : MAYOIDJA

www.bankmayora.com

KANTOR CABANG UTAMA |MAIN BRANCH OFFICE

KCU TomangJl. Tomang Raya Kav. 21-23Jakarta Barat 11440Telp : (021) 5655287-88 Fax : (021) 56552777

KCU Bandar LampungJl. Laksamana Malahayati No. 94-96Teluk Betung, Bandar Lampung 35224Telp : (0721) 475110 Fax : (0721) 488694

KCU Ahmad Yani BandungJl. Ahmad Yani No. 151Pasar Kosambi, Bandung 40112Telp : (022) 4268638Fax : (022) 4268677

KCU SurabayaJl. Raya Bukit Darmo BoulevardNo.6-6A, SurabayaTelp : (031) 7319909Fax : (031) 7319908

KANTOR CABANG PEMBANTU | SUB BRANCH OFFICE

KCP Mangga DuaJl. Arteri Mangga Dua RayaMangga Dua Mall No. RM/45 AJakarta Pusat 10730Telp : (021) 2600878, 2600787Fax : (021) 2600886

KCP Pondok IndahJl. Arteri Pondok Indah No 11 DKebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240Telp : (021) 7267701Fax : (021) 7267704

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

KCP Kelapa GadingJl. Kelapa Gading Boulevard Raya Blok TT 2 Kav. No. 9Kelapa Gading TimurJakarta Utara 14240Telp : (021) 4530404 Fax : (021) 4517176

KCP Panglima PolimGraha ADA Lt. 1, Jl. Panglima PolimRaya No. 100, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130Telp : (021) 7251778 Fax : (021) 72789657

KCP TangerangJl. Merdeka No. 22, Tangerang 15113Telp : (021) 5525356Fax : (021) 55773137

KCP Gading SerpongRuko Financial Center Blok BA-2/ 36Jl. Boulevard Raya, Gading SerpongTangerang 15810Telp : (021) 5468003Fax : (021) 5467996

KCP Merdeka MasKomp. Merdeka Mas Plaza Blok A No.6Jl. Gatot Subroto, CimoneTangerang 15311Telp : (021) 55792544Fax : (021) 55792545

KCP MalabarJl. Cemara Raya No. 40, Perum. IPasar Malabar, Cibodas SariTangerang 15138 Telp : (021) 55797751, 756757Fax : (021) 55797760

KCP CurugJl. Raya Curug No. 6Curug Kulon, Tangerang 17530Telp : (021) 59493755Fax : (021) 59493756

KCP JatinegaraJl. Pintu Pasar Timur I No. 27, BalimesterJatinegara, Jakarta Timur 13310Telp : (021) 85904429Fax : (021) 85904663

KCP Citra RayaJl. Raya Serang KM. 15 No. 10 DTalagasari, Cikupa Kab. Tangerang 15710Telp : (021) 59404111Fax : (021) 59404078

KCP Muara KarangJl. Muara Karang Raya No. 44 Blok Z-3 Selatan Kav. 42 SebPluit, PenjaringanJakarta Utara 14140Telp : (021) 66697317Fax : (021) 66697314

KCP Bumi Serpong DamaiRuko Golden Madrid I Blok E No. 12Jl. Letnan Sutopo, BSD, Serpong Tangerang 15311Telp : (021) 53160551 Fax : (021) 53160552

KCP TajurJl. Raya Tajur No. 71, Kelurahan TajurBogor Timur 16141Telp : (0251) 7559189Fax : (0251) 7559188

63

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

KCP CileungsiJl. Raya Narogong KM. 23 Cileungsi, Bogor 16820Telp : (021) 82493328Fax : (021) 82493375

KCP Taman GalaxyJl. Galaksi Raya No. 12 F, Grand Galaxy City (d/h Taman Galaxy)Jaka Setia, Bekasi 17147Telp : (021) 82426642 (Hunting)Fax : (021) 82436049

KCP Ahmad Yani BekasiJl. Jend. Ahmad Yani, Komp. RukoSentra Niaga Kalimalang Blok A8 No. 16Bekasi 17144Telp : (021) 8841883Fax : (021) 8848685

KCP JababekaKomp. Ruko CBD Jababeka Kav. AA.3Blok CD No.2, CikarangBekasi 17520Telp : (021) 29083843 Fax : (021) 29083814

KCP Lippo CikarangKomp. Ruko Plaza Menteng Blok C No.2Lippo Cikarang, Bekasi 17550Telp : (021) 89908288 Fax : (021) 89908767

KCP Danau Sunter UtaraJl. Danau Sunter Utara Blok C1 No. 4Sunter Agung, Jakarta Utara 14350Telp : (021) 29614688Fax : (021) 29614686

KCP Antasari LampungKomp. Ruko Jl. Pangeran AntasariNo. 38 A, Bandar Lampung 35111Telp : (0721) 7622833Fax : (0721) 7622880

KCP Surya KencanaJl. Surya Kencana No. 137Bogor 16126Telp : (0251) 8328117Fax : (0251) 8320682

KANTOR KAS | CASH OFFICE

KK Daan MogotJl. Daan Mogot KM. 18, Kalideres(PT. Inbisco Niagatama)Jakarta Barat 11840Telp : (021) 54367211 Fax : (021) 54368238

KK ITC Cempaka MasITC Mega Grosir Cempaka Mas Lt. 4 Blok D No. 263Jl. Letjend. SupraptoJakarta Pusat 10640Telp : (021) 42877330Fax : (021) 42877750

KK CikupaMDC Jl. Raya Serang KM 12,5 Cikupa, Tangerang 17520Telp : (021) 59404726Fax : (021) 54904727

KK Gunung GarudaBasement Perkantoran Pabrik SteelPT. Gunung Garuda, SukadanauCikarang Barat, Bekasi 17520Telp : (021) 89106618Fax : (021) 89106606

KK MM 2100PT. MAYORA Indah Tbk, Kawasan Industri MM2100 Jl. Jawa Blok H No. 10, CibitungBekasi 17520Telp : (021) 89983837Fax : (021) 89983839

KK CikarangPT. Chemco Harapan NusantaraJl. Jababeka Raya Blok F No. 19-28Cikarang 17530Telp : (021) 89840477Fax : (021) 89840477

KK Chemco KarawangPT. Chemco Harapan Nusantara Jl. Mitra Raya II Kav. E7 -12 Kawasan Industri Mitra KarawangParungmulya, CiampelKarawang 41361Telp : (0267) 8633960Fax : (0267) 8633960

KK JatakeJl. Gatot Subroto KM 7,8Jl. Raya Telesonic 1)Jatake, Tangerang 15136Telp : (021) 59314776 Fax : (021) 59314778

KK Pasar AnyarJl. Dewi Sartika Blok A5-A6Pasar Anyar, Bogor 16121Telp: (0251) 8332380Fax : (0251) 8332390

KK Soekarno Hatta BandungJl. Soekarno-Hatta No. 845Bandung 40614Telp : (022) 7838491/ 7807345Fax : (022) 7838492

KK CileungsiPasar Cileungsi Blok D No. 27Jl.Raya Narogong - Cileungsi, Bogor 16820Telp : (021) 82496933 / 82496380Fax : (021) 82497005

KK BatujajarKomplek Pasar BatujajarJl. Raya Pasar Batujajar, Ds. Batujajar BaratKec. Batujajar-BandungTelp : (022) 86006287-88-99

spreading all over Indonesia

4mainbranch office 22 sub

branch office 12 cashoffice

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

64LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

LOKASI ATMOperational Area

ATM ALAMAT | ADDRESSNO

KANTOR PUSAT-TOMANG

INBISCO 1 - DAAN MOGOT

JATAKE 1

MM 2100

CHEMCO CIKARANG (UNIT 1)

GUNUNG GARUDA

KELAPA GADING

GADING SERPONG-BSD

CURUG

CHEMCO KARAWANG (Unit 1)

AHMAD YANI-BEKASI

MUTIARA HEXAGON (BALARAJA)

JABABEKA

LAMPUNG

MULTI MAKMUR/JIMCO/MULTIBOX (UNIT 1)

PABRIK OKA 1

JATAKE 2

JATINEGARA

PT. TIRTA FRESINDO JAYA (MAYORA GROUP)

PABRIK MDC / TORABIKAGROUND 1

PABRIK MDC / TORABIKAGROUND 2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Jl. Tomang Raya Kav. 21-23Jakarta Barat

Jl. Daan Mogot Km.18 Kalideres Jakarta Barat 11840

Jl. Gatot Subroto Km 7,8 ( Jl. Raya Telesonic 1 ), Jatake, Tangerang

Kawasan Industri MM 2100PT. MAYORA Indah Tbk.Jl. Jawa Blok H No. 10

PT. Chemco Harapan Nusantara, Jl. Jababeka Raya Blok F No.19-28

Basement Perkantoran Pabrik SteelGn. Garuda, Kampung Sukadanau, Kec.Cikarang Barat, Bekasi

Jl. Boulevard Raya Blok TT 2/9,Kelapa Gading Permai

Jl. Boulevard Raya BA 2/36Gading Serpong-Tangerang

Ruko Niaga Desa Sentul No. 06, Jl.Raya PLP (Pusat Latihan Penerbangan Km.11 Rt.005 Rw.04, Curug-Tangerang

Jl. Harapan Nusantara JL Mitra Raya II Kav.E7 -12 Kawasan Industri Mitra Karawang,Parungmulya,Ciampel – Karawang 41361

Jl. Jend Ahmad Yani, Komp Sentra Niaga Kalimalang Blok A8 No.16, Bekasi

Jl. Raya Serang Km 26,8Bala Raja - Tangerang

Komp.Ruko CBD blok CD No 02 Jababeka Cikarang,Bekasi

Jl.Laksamana Malahayati No.94-96,Teluk Betung, Bandar Lampung

Jl. Raya Gatot Subroto KM 5, Jatiuwung -Tangerang

PT. KAKAO MAS GEMILANG, Jl.Daan Mogot KM 19,Batu Ceper-Tangerang

Jl. Industri Raya Blok C No.2Kawasan Industri Jatake Tangerang

Jl pintu pasar timur I no 27 balimester Jatinegara,Jakarta Timur

Jl. Mayjend HE Sukma,KM 16 - Cimande, Caringin, 16730

Jl. Raya Serang Km. 12,5 Desa sukadamai Kec. CikupaKab Tangerang 17520

Jl. Raya Serang Km. 12,5 Desa sukadamai Kec. Cikupa Kab Tangerang 17520

LOKASI | LOCATION

Gedung Mayora

Inbisco 1 - Daan Mogot

Kantor Kas Jatake

Kantor Kas MM2100

Kantor Kas Chemco Cikarang 1

Kantor Kas Gunung Garuda

Kantor Cabang Kelapa Gading

Kantor Cabang Gading Serpong

Kantor Cabang Curug

Kantor Kas Chemco Karawang 1

Kantor Cabang A. Yani - Bekasi

Mutiara Hexagon

Kantor Cabang CBD Jababeka

Kantor Cabang Utama Lampung

Jimco 1

Pabrik OKA 1

Jatake 2

Kantor Cabang Jatinega

Tirta Freshindo Jaya

ATM MDC 1

ATM MDC 2

65

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

ATM ALAMAT | ADDRESSNO

AHMAD YANI- CAB BANDUNG

TAMAN GALAXI

PABRIK OKA 2

NR KK SOEKARNO HATTA-BANDUNG

CHEMCO KARAWANG (Unit 2)

PT. KIM NAROGONG

MULTI MAKMUR/JIMCO/MULTI BOX (UNIT 2)

CHEMCO CIKARANG (UNIT 2)

LIPPO CIKARANG

SUNTER

CILEUNGSI

CABANG MERDEKA TANGERANG

MERDEKA MAS - CIMONE

PANGLIMA POLIM

TAJUR

JAYANTI

PT. KIM KARAWANG

INBISCO 2 - DAAN MOGOT

SURYA KENCANA - BOGOR

SIMPANG RAYA

DELIFOOD

KK BATU JAJAR BANDUNG

KCU SURABAYA

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

Jl. Ahmad Yani No.151Pasar Kosambi-Bandung, 40112

Jl. Galaxy Raya No. 12F, Perum Taman Galaxy, Jakasetia, Bekasi

PT. KAKAO MAS GEMILANG, Jl.Daan Mogot KM 19,Batu Ceper-Tangerang

Jl.Soekarno Hatta No. 845 - Bandung

Jl. Harapan Nusantara JL Mitra Raya II Kav.E7 -12 Kawasan Industri Mitra Karawang,Parungmulya, Ciampel – Karawang 41361

Jl. Raya Narogong Km. 12,5 - Bekasi

Jl. Raya Gatot Subroto KM 5, Jatiuwung -Tangerang

PT.Chemco Harapan Nusantara, JL. Jababeka Raya Blok F No.19-28

Komp Ruko Plaza Menteng Blok C No. 2, Cikarang - Bekasi

Jl. Danau Sunter Utara Blok C No.4 - Sunter Agung - Jakarta Utara

Pasar Cileungsi Blok D No. 27Cileungsi - Bogor

Jl. Merdeka No. 22 tangerang

Komplek Merdeka Mas Plaza Blok A No. 6, Jl. Gatot Subroto, Cimone Tangerang

Gedung Graha ADA Lantai 1Jl Panglima Polim Raya No. 100 Kebayoran Baruy, Jakarta selatan

Jl. Raya Tajur no. 71 Kel Tajur,Bogor Timur

Jl. Raya Serang Km 31,5 Tangerang

ATM Center - Commercial Area Kawasan Industri Mitra (KIM) PT. Mitra Karawang Jaya, Desa Parungmulya Ciampel , Karawang 41361

Jl. Daan Mogot km.18 Kalideres Jakarta Barat 11840

Jl. Surya Kencana No. 137, Bogor

Restoran Padang Simpang RayaKab Tangerang 17520

Jl. Industri II Blok E No. 5 - Pasir Jaya, Jatiuwung - Tangerang

Jl. Raya Batu Jajar, Kp. Sukamaju, Desa Batu Jjaar, Kec. Batu Jajar Kab. Bandung Barat 40561.

Jl. Bukit Darmo Boulevard No. 6-6A Kel. Prada Kalikendal Kec. Dukuh Pakis

LOKASI | LOCATION

Kantor Cabang Utama A. Yani - Bandung

Kantor Cabang Taman Galaxy

Pabrik OKA 2

Kantor Kas Soekarno Hatta - Bandung

Kantor Kas Chemco Karawang 2

KIM Narogong

Jimco 2

Kantor Kas Chemco Cikarang 2

Kantor Cabang Lippo Cikarang

Kantor Cabang Sunter

Kantor Kas Cileungsi

Kantor Cabang Tangerang

Kantor Cabang Merdeka Mas

Kantor Cabang Panglima Polim

Kantor Cabang Tajur

Jayanti

KIM karawang

Inbisco 2 - Daan Mogot

Kantor Cabang Surya Kencana

Istana POP - Restoran Simpang Raya, Jl. Daan Mogot No. 77 Jakarta Barat

Dellifood

Kantor Kas Batu Jajar

Kantor Cabang Utama Surabaya

66LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

ANALISA DANPEMBAHASAN MANAJEMENManagement Analysisand Discussion

468

76

85

94

Tinjauan BisnisBusiness Review

Unit Pendukung BisnisBusiness Support Units

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Tinjauan IndustriIndustry Review

67ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

68LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

TINJAUAN INDUSTRIIndustry Review

Sejalan dengan perlambatan ekonomi global, Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 hanya tercapai sebesar 4,79%. Angka tersebut tidak sesuai dengan harapan Pemerintah yang tercantum dalam APBN-P 2015 sebesar 5,70%, dan lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun 2014 yang sebesar 5,02%.

Tingkat inflasi tahun 2015 terjaga pada tingkat yang cukup rendah, yaitu sebesar 3,1%, lebih rendah dari asumsi APBN-P 2015 yang sebesar 5%. Rendahnya laju inflasi dipicu oleh faktor pasokan barang kebutuhan pokok yang terus terjaga seiring dengan meningkatnya produksi pangan dan jalur distribusi serta perubahan skema subsidi energi. Tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5,97%, berada sedikit di bawah asumsi APBN-P 2015 yang sebesar 6,2%, hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya permintaan surat berharga Negara, meskipun likuiditas global relatif ketat. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) rata-rata sebesar Rp13.392/dolar AS, mengalami pelemahan dari asumsi APBN-P 2015 yang sebesar Rp12.500/dolar AS. Lemahnya nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh faktor internal antara lain, permintaan valas untuk pembayaran hutang dan dividen serta faktor eksternal yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga acuan AS dan depresiasi yuan. Harga minyak mentah Indonesia sebesar 50 dolar AS/barel, lebih rendah dari asumsi APBN-P 2015 yang sebesar 60 dollar AS/barel.

Tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi tersebut terkait dengan dinamika yang terjadi di tingkat global, terutama dipicu oleh rencana kenaikan tingkat suku bunga AS yang masih menjadi isu global sejak pertengahan tahun lalu, pelambatan ekonomi Tiongkok dan isu melemahnya harga minyak dunia. Dari sisi internal, beberapa paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk membantu percepatan pertumbuhan ekonomi dianggap belum efektif. Melemahnya ekspor Indonesia seiring dengan menurunnya harga komoditas

As global economy slowed down, Indonesia’s saw a moderate 4.79% growth in its economy. The number did not meet the target set by the government in its 2015 Revised State Budget of 5.70%, and it is lower than the country’s economic growth in 2014 which was recorded at 5.02%.

The inflation rate was maintained at a relatively low level of 3.1%, which is lower than the government’s assumption of 5%. The low inflation is due to the ability of the government to maintain the supply of staple goods thanks to the increase production of foods, distribution channels and change in the energy subsidy scheme. The interest rate of the Treasury Bills (SPN) for a period of three months was 5.97%, slightly below the 2015 Revised State Budget assumption of 6.2%. This is due to the high demand for Government Securities, despite the relatively tight global liquidity. The average exchange rate of Indonesian Rupiah against US Dollar is Rp13,392/USD, lower than the government assumption of Rp12,500/USD. The weak Rupiah exchange rate has its cause at home, namely, the high demand for foreign currencies for debts settlement and dividend payment. Meanwhile, the external factors worth mentioning are the US benchmark rate and the depreciation of Chinese Yuan.And also the crude oil price hit the level of USD50/barrel, lower than the government’s assumption in the 2015 Revised State Budget at USD60/barrel.

The failure of achieving the growth target is related to the dynamics in the global scale, especially, the planned rise of US interest rate which became a global issue since mid-2015, the economic slowdown of the Chinese economy, and the issue of the weakening global oil price. Domestically, several economic policy packages issued by the government to help accelerate the economy are deemed not necessarily effective. The sluggish exports along with the falling prices of commodities is another cause of the slowing down of the national economy.

Kondisi Makro Ekonomi dan Industri Perbankan Nasional

The Macro Economic Condition and the National Banking Industry

69

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Tahun 2015 perkonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh tekanan likuiditas keuangan global, yang ditambah dengan lambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang berdampak pada pengetatan likuiditas dalam negeri.

In 2015 the national economy was very much affected by the pressure of the global financial liquidity. And the slowing down economy led to the tightening of the domestic liquidity level.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

70LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

menjadi salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Realisasi belanja pemerintah pusat dan daerah yang belum optimal juga menjadi salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi. Selain itu kondisi global lain yang berpengaruh adalah imbas dari kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang sedang dalam upaya pemulihan pasca dilanda krisis. Ketika Amerika Serikat dilanda krisis, negara-negara emerging country termasuk Indonesia, dibanjiri aliran dana dari modal asing dan menikmati peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Isu perbaikan ekonomi Amerika tersebut masih mempengaruhi perekonomian Indonesia sejak pertengahan tahun lalu hingga sepanjang tahun 2015. Ada pula rencana Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed, mengurangi stimulus moneter atau tappering-off, dan rencana menaikkan suku bunga secara bertahap dalam tiga tahun ke depan. Kebijakan tersebut memicu kecenderungan capital reversal, yaitu penarikan modal asing yang semula ditempatkan di negara-negara emerging country kembali ke Amerika Serikat.

Hal ini secara langsung berdampak pada pengetatan likuiditas dan pelemahan nilai tukar yang terjadi secara global, termasuk di Indonesia. Oleh sebab itu, kecenderungan investor akibat krisis global menjadi bersikap wait and see. Ditambah di dalam negeri menghadapi penyelenggaraan agenda politik nasional Pilkada Serentak yang membuat investor tidak berani berspekulasi.

The realization of government spending in the central and regional levels was also not optimum and has a role in the slow growth. Another global issue affecting the slow growth is the impact of the US economy which was recovering post crisis. To note, when crisis hit the US, emerging countries, including Indonesia, received a big inflow of foreign capital and enjoyed significant economic growth.

The US economic recovery had affected Indonesia’s economy since the middle of the year previously and continued throughout 2015. And there were also the plan by the US central bank, The Federal Reserve or The Fed, to cut the monetary stimulus or tapering-off, and the plan to gradually raise the interest rates within the next three years. These plans further triggered capital reversal, or the outflow of foreign capital from emerging markets back to the US.

This directly affected the liquidity tightening and weakening currency rates in a global scale, including in Indonesia. And, that’s why many investors opted for a wait and seestance. Furthermore, in 2015 Indonesians had an important political agenda, namely, the simultaneous general election, which also caused investors to opt for not speculating.

Tahun 2015 perkonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh tekanan likuiditas keuangan global, yang ditambah dengan lambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang berdampak pada pengetatan likuiditas dalam negeri. Keadaan tersebut memberi tekanan tersendiri bagi perbankan dalam menjaga kecukupan likuiditas untuk menunjang ekspansi usahanya, di tengah kecenderungan berkurangnya dana investasi asing karena faktor capital reversal.

In 2015 the national economy was very much affected by the pressure of the global financial liquidity. And the slowing down economy led to the tightening of the domestic liquidity level. The banking industry bore the brunt as banks had to maintain its adequate liquidity to support their expansion plan amid the outflow of investment funds due to capital reversal.

Likuiditas yang Ketat Memberi Tekanan pada Industri Perbankan

Tight Liquidity Put a Pressure on the Banking Sector

Realisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) nasional sampai dengan Desember 2015 sebesar Rp4.413 triliun, yang terlihat dari tingkat pertumbuhan total DPK secara year on year (yoy) per Desember 2015 sebesar 7,26%, lebih kecil dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 12,29%.

Semenjak tahun lalu, isu pengetatan likuiditas keuangan membuat pertumbuhan penghimpunan DPK tidak sebesar pertumbuhan kredit, yang membuat bank-

The realization of the national-level third party funding (DPK) as of December 2015 reached Rp4,413 trillion, as evident from the total growth of DPK (yoy)asof December 2015 which reached 7.26%, or lower than the same period in the previous year at 12,29%.

Since last year, the issue of tightening of financial liquidation had caused the accumulation of DPK to grow not as well as credit growth. This caused banks to

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Mengalami Pelambatan

Growth of Third Party Funds Stunted

71

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

bank bersaing keras dalam melakukan penghimpunan DPK terutama dana berbiaya murah sebagai sumber dana untuk penyaluran kredit, yang kemudian keadaan tersebut memicu kenaikan suku bunga simpanan dan membuat biaya dana atau cost of fund cenderung meningkat, khususnya deposito berjangka. Hal ini tercermin dari kecenderungan rata-rata suku bunga deposito berjangka sepanjang tahun 2015 yang semakin meningkat.

Likuiditas yang ketat dan penghimpunan dana pihak ketiga yang melambat membuat bank-bank harus menahan laju pertumbuhan penyaluran kredit, sehingga bank harus lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit untuk menjaga kecukupan likuiditas agar tetap berada pada level yang aman.

compete intensely in accumulating DPK, especially low cost funds as sources of funds for loan disbursement. This in turn triggered the rise of deposit interest and caused the cost of fundto rise, especially time deposits. This is reflected in the tendency of the average interest rates of time deposits to increase throughout 2015.

The tight liquidity and the sluggish accumulation of DPK made banks put a brake on their credit disbursement; they became more careful in disbursing credit to maintain their liquidity adequacy in the safe level.

Realisasi penyaluran kredit kepada pihak ketiga non bank (masyarakat) secara nasional sampai dengan Desember 2015 mencapai Rp4.058 triliun. Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja mencatat porsi terbesar yaitu 46,9%, diikuti oleh kredit konsumsi sebesar 25,1% dan kredit investasi sebesar 27,9%.

Tingkat pertumbuhan kredit per Desember 2015 sebesar 10,45% (yoy), lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 11,58%. Pertumbuhan kredit terbesar adalah pada kredit investasi yang tumbuh sebesar 12,56% (yoy), diikuti kredit konsumsi dan kredit modal kerja yang tumbuh masing-masing sebesar 10,28% dan 8,19% (yoy).

Kondisi pertumbuhan kredit secara umum yang melemah tercermin pada tingkat suku bunga yang menurun, yaitu suku bunga kredit KMK turun menjadi 15,56% dari 12,83% pada akhir 2015, suku bunga KI menjadi 12,15% dari 12,34% pada akhir 2015 serta suku bunga KK meningkat menjadi13,89% dari 13,38% pada akhir 2014.

Rata-rata suku bunga kredit per 2015 adalah sebesar 14,07%, turun sebesar 0,19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 14,36%, dipicu oleh peningkatan biaya dana atau cost of fund. Kenaikan suku bunga kredit serta pelambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi turut berkontribusi kepada pelambatan pertumbuhan kredit, yang diikuti dengan peningkatan risiko kredit perbankan. Hal ini terlihat dari peningkatan rasio Non Performing Loan (NPL). NPL per Desember 2015 tercatat sebesar 2,39%, meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar 2,04%, namun masih terjaga di bawah treshold 5%.

Meskipun pertumbuhan kredit mengalami pelambatan, sektor konstruksi dan rumah tangga mengalami kenaikan, sejalan dengan program Pemerintah yang fokus pada infrastruktur.

The realization of loan disbursement to non-bank third parties (public) in the national level as of December 2015 reached Rp4,058 trillion. Based on the uses, loans for working capital recorded the biggest portion with 46.9%, followed by loans for consumption with 25.1%, andloans for investment with 27.9%.

The credit growth as of December 2015 reached 10.45% (yoy), smaller than the growth in the previous year which had grown 11.58%. the biggest credit growth was in loans for investment which grew 12.56% (yoy), followed loans for consumption and loans for working capital which grew 10.28% and 8.19% (yoy), respectively.

The weakened general credit growth is also reflected in the falling interest rates. The KMK loan interest rate fell to 15.56% from 12.83% at the end of 2014, KI interest rate feel to 12.15% from 12.34% at the end of 2014, while KK interest rate rose to 13,89% from 13.38% as of the end of 2014.

The average loan interest rate in 2015 is 14.07%, falling 0.19% from the same period in the previous year which had reached 14.36%. This condition is the result of the rise of cost of fund. The rise of loan interest rate and the slowdown of the economic growth contributed to the slowdown of credit growth. This is seen from the rise of Non Performing Loan (NPL) ratio. NPL as of Desember 2015 reached 2.39%, increasing from 2.04% recorded in the same period in the previous year, but this is still below the threshold of 5%.

Yet, the construction and household sectors experienced a rise even though credit growth was slowing down. This is in line with the government programs which focused on infrastructure development.

Pertumbuhan Kredit Mengalami Pelambatan

Credit Growth Slowing Down

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

72LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

CREDITGROWTH

REALISASI PENYALURAN KREDITKREDIT MODAL KERJALoansforWorkingCapital

46.9 %KREDIT INVESTASIInvestment Credit

KREDIT KONSUMSIConsumer Credit

27.9 % 25.1 %RATA-RATA SUKU BUNGA KREDIT PER 2015The average loan interest rate in 2015

down to

0.19%

14.07 %TURUN SEBESAR 0,19% DIBANDINGKAN DENGAN PERIODE YANG SAMA TAHUN LALU YANG SEBESAR 14,36%

Falling0.19%fromthesameperiodin the previous year which had reached14.36%.

TINGKAT PERTUMBUHAN KREDIT 2015The Credit Growth in 2015

down to

1.13%

10.45 %TURUN SEBESAR 1,13% DIBANDINGKAN DENGAN PERIODE YANG SAMA TAHUN LALU YANG SEBESAR 11,58%

Falling1.13%fromthesameperiodin the previous year which had reached11.58%.

BANKING INDUSTRY

Facing the Challenge with Strong Commitment

73ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Kinerja Perbankan Nasional Masih Baik National Banking Still Performing Well

Pertumbuhan dari segi aset perbankan masih relatif bertumbuh, meskipun tidak setinggi pertumbuhan tahun lalu. Total aset industri perbankan per Desember 2015 tercatat sebesar Rp6.132,82 triliun, tumbuh sebesar 9,22% (yoy), terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit. Pertumbuhan ini lebih kecil dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 13,34%.

Ketahanan perbankan Indonesia relatif menguat diindikasikan dengan jumlah pemenuhan rasio kecukupan modal atau CAR (Capital Adequacy Ratio) yang terus meningkat. Sampai dengan Desember 2015 jumlah modal perbankan nasional tercatat sebesar Rp814,35 triliun atau tumbuh 17,31% (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp694,19 triliun. CAR per Desember 2015 tercatat sebesar 21,59%, meningkat 2,02% (yoy) dari tahun sebelumnya yang sebesar 19,57%.

Rentabilitas perbankan Indonesia per Desember 2015 menunjukan penurunan dari tahun lalu, meskipun begitu, perbankan masih mampu meningkatkan laba usaha yang tercermin dari peningkatan rasio NIM. Laba yang menurun terlihat dari laba rata-rata industri selama 2015 sebesar Rp132,45 triliun, menurun sebesar -7,22% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy). Rasio Net Interest Margin (NIM) tercatat sebesar 5,39%, dalam kondisi baik karena mampu bertumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 4,23%, akibat kenaikan cost of fund.

Rasio Return on Asset (ROA) tercatat sebesar 2,32%, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 2,85%. Efisiensi perbankan tercatat relatif menurun, tercermin dari rasio BOPO yang sebesar 81,50%, sedikit meningkat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 76,29%.

Secara garis besar, kondisi likuiditas perbankan masih terjaga. Pengetatan likuiditas yang terjadi sempat memberi tekanan kepada perbankan terlihat dari pertumbuhan kredit dan DPK yang melemah. Namun, industri perbankan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dengan meningkatkan rasio CAR menjadi 21,59% dari 19,57% pada akhir 2014, hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga efisiensi usaha dari kondisi ekonomi yang kurang kondusif, sehingga berdampak pada rasio BOPO yang meningkat. Keadaan ekonomi yang kondusif tercermin dari meningkatnya rasio NPL menjadi 2,39% dari 2,04% pada akhir 2014.

The growth of assets in the banking sector remains positive even though it was not as high as the previous year. As of December 2015, the banking industry recorded a total asset worth Rp6,132.82 trillion, or rising 9.22% (yoy). The rise is especially due to the growth in lending. Yet, this growth is lower than the previous year which was recorded at 13.34%.

The resilience of the national banking sector shows an improvement as indicated by improving CAR (Capital Adequacy Ratio). As of December 2015 the value of capital of the national banking sector reached Rp814.35 trillion or grew 17.31% (yoy) from the same period in the previous year which reached Rp694.19 trillion. CAR as of December 2015 is recorded at 21.59%, or increasing 2.02% (yoy) from the previous year which had reached 19.57%.

The national banking profitability as of December 2015 showed a decline from the previous year. Nevertheless, the banking sector could still improve its operating profit as reflected in the improvement of the NIM ratio. The declining profit is seen from the industry’s average profitthroughout 2015 which recorded at Rp132.45 trillion, or falling 7.22% from the same period in 2014 (yoy). Net Interest Margin (NIM) ratio was recorded at 5.39%, or considered good as it could still grow higher from the previous year with an increase of 4.23%, due to the increasing cost of fund.

Return on Asset (ROA) ratio reached 2.32%, on falling from the previous year which had reached 2.85%. The banking sector’s level of efficiency is deemed relatively declining as one can see from BOPO ratio of 81.50%, or increasing a little from the same period in the previous year of 76.29%.

Overall, the banking industry is able to maintain its liquidity condition. The tightening liquidity for a time put a pressure on the banking as seen from the slowing down of loans and DPK accumulation. The banking industry, however, maintained its principle of prudence by increasing CAR to 21.59% from 19.57% at the end of 2014. This action is aimed at maintaining business efficiency from the economic condition which was less than conducive. The result is that BOPO ratio increased. The conducive economy is reflected in improving NPL ratio to 2.39% from 2.04% at the end of 2014.

Pertumbuhan dari segi aset perbankan masih relatif bertumbuh, meskipun tidak setinggi pertumbuhan tahun lalu.

The Banking assets still showed a relatively stable growth. even thoughit was not as high as previous year

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

74LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Keterangan | Note

• Fokus Pemerintah adalah memprioritaskan reformasi struktural ekonomi, antara lain meningkatkan target penerimaan pajak dan pengurangan subsidi BBM. Pemasukan dari pajak dan penghematan anggaran yang diperoleh dari pengurangan susidi BBM dapat digunakan untuk belanja sosial dan membangun infrastruktur, terutama ditengah isu harga minyak dunia yang semakin rendah, pemerintah dapat lebih berhemat biaya subsidi. Dimana penurunan harga BBM akan memicu terjadinya penurunan inflasi.

• The focus of the government is to prioritize the reform of the economic structures by boosting revenue from taxes and reducing gasoline subsidy. Revenue from taxes and budget austerity from reduction of gasoline subsidy go to social spending and the development of infrastructures, especially amid the further decline of oil price which help the government can save more from gasoline subsidy; the lower the gasoline price, the lower the inflation rate.

Per Desember 2015, rasio aset likuid terhadap DPK tercatat sebesar 14,50%, menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 19,7%, sedangkan rasio penyaluran kredit terhadap DPK atau Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 92,12%, menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 89,42%.

As of December 2015, the liquid asset ratio against DPK was 14.50%, or falling from the same period in the previous year of 19.71%. In the meantime, loan disbursement ratio against DPK or Loan to Deposit Ratio (LDR) reached 92.12%, falling from the ratio of the same period in 2014 which had reached 89.42%.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 diprediksi akan lebih baik dibandingkan tahun 2015 dan diproyeksikan berada pada kisaran 5,8% - 6,2%. Hal tersebut perlu disikapi secara hati-hati oleh dunia usaha termasuk perbankan meskipun turbulensi perkonomian sudah mereda, namun struktur fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih cukup lemah dan rentan terhadap dampak dari perubahan kebijakan ekonomi asing, khususnya Amerika Serikat.

Tahun 2016 diharapkan lebih kondusif untuk industri perbankan, pengaruh proses re-balancing perekonomian di AS pasca krisis masih akan menimbulkan tekanan terhadap nilai tukar mata uang lokal terhadap dolar AS di beberapa negara, termasuk di Indonesia, sementara dinamika politik dalam negeri yang terjadi berpotensi turut menciptakan sentimen negatif di kalangan investor global. Dengan menargetkan pertumbuhan kredit tahun 2016 yang lebih besar dari tahun sebelumnya, diharapkan dapat meningkatkan kinerja perbankan.

Masalah krusial yang harus diperhatikan adalah pelambatan ekonomi, penurunan harga komoditas dan harga minyak dunia, defisit neraca perdagangan, transaksi berjalan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), selain masalah reformasi birokrasi, kepastian hukum, penyediaan infrastruktur, ketimpangan pendapatan dan daya saing bisnis di Indonesia yang masih mengalami hambatan.

Faktor eksternal dan internal yang menyebabkan pengetatan likuiditas masih akan menjadi ancaman bagi perbankan pada 2016. Pengetatan likuiditas ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

The government has set a target for economy to grow between 5.8% and 6.2% in 2016. The target is one that industries, including banking, need to address carefully. Despite the improving economic condition, the fundamental economic structure in Indonesia remained weak and vulnerable to the impact of policy changes in other countries, notably those in the US.

The year 2016 is expected to be more conducive to the banking industry. The impact of the rebalancing process of the US economy post crisis will still put a pressure on the local currency exchange rate against US dollar in some countries, including Indonesia. At the same time, the political dynamics within the country remains potential for creating negative sentiment among global investors. The higher target of credit growth in 2016 is expected to improve the performance of the industry.

The crucial issues that require resolutions are the slowing down of the economy, the falling prices of commodities and the global oil price, the trade balance deficit, current transactions and State Budget (APBN), as well as bureaucratic reform, law certainty, availability of good infrastructures, income gap, and the competitive edge of the domestic business which is still mired with hurdles.

The internal and external factors that play a role in tightening the liquidity will still put a pressure on the industry in 2016. The tight liquidity happens because of several factors, among others:

Prospek Industri Perbankan Prospect of the Industry

75

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Pertumbuhan kredit perbankan nasional pada 2016 ini diprediksi masih berada pada kisaran 12%-14%. Prospek di sektor konsumsi rumah tangga akan meningkat seiring program Pemerintah yang fokus pada pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Kredit korporasi masih berpeluang tumbuh karena merupakan tumpuan dunia usaha. Sektor usaha kecil, mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih akan menjadi primadona, baik melalui pembiayaan langsung maupun lewat executing dan channeling.

Namun, sektor ini tidak akan menikmati net interest margin (NIM) setinggi sebelumnya karena adanya pembatasan suku bunga kredit mikro. Kredit konsumer terutama sektor properti diharapkan akan tumbuh mengingat permintaan terhadap perumahan sangat besar. Di sisi lain, sektor otomotif akan menghadapi tantangan karena kenaikan harga BBM bersubsidi dan berbagai regulasi Pemerintah dalam rangka pengendalian kemacetan.

The national credit growth for 2016 is expected to reach between 12% and 14%, with the consumption sector contributing more as the government is focusing on the infrastructure development to improve the country’s competitive edge for AEC. Corporate lending has a window for growth because the business world still relies on this. Micro, small and medium (SME) sector will remain a prima donna, either in direct funding or through executing andchanneling.

Yet, this sector will not enjoy net interest margin (NIM) as high as before because of the limitation set for micro loan interest rate. The loans for consumers, especially in the property sector, should grow because demand for housing remains very big. Elsewhere, the automotive sector is predicted to face another challenging year because of the subsidized gasoline price hike and some new regulations issued by the government to lessen traffic congestion

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan nasional diproyeksikan berada pada kisaran 13%-15%. Pengetatan likuiditas yang masih akan berlangsung pada 2016 ini membuat bank-bank berusaha keras untuk mengamankan likuiditas dan menunjang pertumbuhan kreditnya, sehingga berpotensi untuk memicu semakin tingginya persaingan suku bunga simpanan yang berdampak pada tingginya biaya dana atau cost of fund.

The growth of the third party funding (DPK) in the national level is projected to beach between 13% and 15%. The tightening of liquidity which will persist well into 2016 causes bans to safeguard their liquidity and maintain their credit growth. This will lead to more intense competition between banks in offering deposit interest rates which in turn will cause high cost of fund.

Pertumbuhan Kredit Diprediksi MasihBerada pada Kisaran 12%-14%Credit Growth Predicted to Still BeAround 12%-14%

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Diproyeksikan Berada pada Kisaran 13%-15%Growth of Third Party Funding (DPK) Projectedto Grow 13%-15%

12% - 14%between

National Credit Growth

• Rencana BI untuk menurunkan tingkat suku bunga BI rate agar mampu bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

• The plan of BI to cut BI rate so that the country can better compete in AEC.

• Fenomena pembalikan modal (capital reversal) sebagai dampak kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat masih akan terjadi

• The capital reversalas the impact of the policy of The Fed will still persist.

• Inflasi rendah dan fluktuasi kurs masih akan membebani kenaikan laba perbankan.

• Low inflation and the fluctuation of the currency exchanges will still put a pressure on the banks’ interest.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

76

Bank tidak bisa lagi hanya mengandalkan pendapatan bunga karena net interest margin (NIM) yang tergerus oleh tingginya biaya dana (cost of fund), untuk itu perlu diupayakan pendapatan Fee Based untuk menopang rentabilitas.

Today banks cannot rely on revenue from interests because net interest margin (NIM) continues to be eroded by the high cost of fund. That’s why they need to increase Fee Based income to support their profitability.

Rentabilitas Ditopang oleh Fee Base Income Profitability Supported by Fee Based Income

TINJAUAN BISNISBusiness Review

Segmen komersil Bank MAYORA ditujukan untuk melayani nasabah perusahaan dan nasabah perorangan yang bergerak dalam bidang usaha produktif. Keunggulan komparatif yang menjadi andalan Bank MAYORA untuk memenangkan kompetisi di segmen ini antara lain adalah suku bunga pinjaman yang kompetitif serta fleksibilitas dalam hal skema pinjaman dan metode pembayaran kembali yang disesuaikan dengan karakter usaha nasabah.

Kinerja 2015

Segmen komersil masih merupakan kontributor utama pertumbuhan kredit Bank Mayora tahun 2015. Pengelolaan kredit di segmen komersil pada tahun 2015 mencapai Rp3,37 triliun, tumbuh sebesar Rp671,11 miliar atau 24,89% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp2,70 triliun.

Bank MAYORA Commercial Segment intended to serve corporate customers and individual customers who are engaged in productive enterprises. Comparative advantage is Bank MAYORA mainstay to win the competition in this segment include competitive interest rates and flexibility in terms of loan scheme and method of repayment adapted to the customer’s business code.

2015 Performance

The commercial segment is still the major contributor in the credit growth in 2015. The amount of credit in the commercial segment reached Rp3.37 trillion or grew Rp671.11 billion or 24.89% from 2014 which reachedRp2.70 trillion.

Segmen Komersil Commercial Segment

PINJAMAN | CREDIT

Pertumbuhan tersebut tidak lepas dari strategi yang dijalankan dalam pengelolaan kredit di segmen komersil serta upaya perbaikan yang terus dilakukan di internal untuk membangun infrastruktur yang solid dalam menunjang pertumbuhan bisnis dan melakukan improvement proses kredit.

Strategi yang dijalankan pada tahun 2015 adalah dengan fokus kepada pembiayaan pada sektor-sektor

The growth was unseperateble from strategies that applied in credit management in the commercial segment as well as the improvement efforts continue to be made in internally to build a solid infrastructure to support business growth and perform process improvement loan.

Strategies applied in 2015 is to focus on financing the industrial sectors which are growing well, namely in

*Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

Segmen KomersilCommercial Segment 2015 2014

Pertumbuhan %Growth %

Jumlah pinjaman | Amount of Loans 3.366.892 2.695.778 24,89%

Pendapatan bunga | Interest Income 351.594 262.594 33,89%

Non Performing Loan (NPL) 3,03% 0,46% 2,57%

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

77

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

industri yang sedang bertumbuh dengan baik, yaitu di sektor property, konstruksi, perdagangan umum dan pengolahan, logistik dan transportasi serta kimia dan plastik. Selain fokus kepada upaya meningkatkan jumlah nasabah baru, upaya optimalisasi debitur yang sudah ada (existing debtors) juga dilakukan untuk meningkatkan penggunaan fasilitas kredit yang telah diberikan, serta melakukan cross selling produk-produk lainnya.

Rasio kredit macet (non performing loan atau NPL) di segmen komersial pada 2015 adalah sebesar 3,03%, sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 0,46%. Hal ini sejalan dengan kecenderungan peningkatan NPL industri perbankan secara umum yang disebabkan oleh memburuknya kondisi ekonomi secara nasional dan global.

Segmen komersil merupakan kontributor terbesar bagi pendapatan bunga Bank MAYORA pada tahun 2015, dengan memberikan kontribusi pendapatan bunga sebesar Rp351,59 miliar atau setara dengan 93,47% dari total pendapatan bunga kredit Bank MAYORA. Pendapatan bunga ini meningkat sebesar Rp89,00 miliar atau 33,89% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp262,59 miliar.

Prospek 2016

Seiring dengan harapan semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2016, segmen kredit komersil memiliki prospek untuk tetap tumbuh, dan hal yang akan menjadi fokus Bank MAYORA pada tahun 2016 adalah meningkatkan aspek pemasaran dengan memperbanyak pemberian kredit melalui credit program untuk membidik segmen usaha yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik,meningkatkan referal kredit dari kantor-kantor cabang yang dimiliki, serta melanjutkan perbaikan di internal untuk menunjang percepatan pertumbuhan penyaluran kredit.

the property sector, construction, general trading and processing, logistics and transportation, and chemicals and plastics. In addition to focusing on efforts to increase the number of new customers, efforts to optimize the existing debtor (existing debtors) are also made to increase the use of credit facilities have been granted, and to conduct cross-selling of other products.

The ratio of non-performing loans (non-performing loans or NPLs) in the commercial segment in 2015 amounted to 3.03%, a slight increase compared to the previous year of 0.46%. This is in line with the trend of increase in NPLs of the banking industry in general caused by deteriorating on economic conditions nationally and globally.

The commercial segment is the largest contributor to the Bank MAYORA’s interest income in 2015, with the contribution in interest income by Rp351.59 billion, equivalent to 93.47% from Bank MAYORA total loan interest income. This interest income increased byRp89.00 billion or 33.89% from the previous year byRp262.59 billion.

2016 Prospect

Along with the expectation of improved national economic growth in 2016, the segment of commercial loans has the prospect to continue to grow, and it will be a focus Bank MAYORA in 2016 is to improve the marketing aspects by increasing crediting through credit programs to targeting the business segment that has good growth prospects, increasing the referral credit from owned branch offices, as well as continued improvements in internally to support the accelerated growth of lending.

Meningkatkan aspek pemasaran dengan memperbanyak credit program untuk membidik segmen usaha yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik, meningkatkan referal kredit dari kantor-kantor cabang yang dimiliki.

To improve the marketing aspects by increasing credit programs to targeting the business segment that have good prospect for growth, improve the credit referral for its branch offices.

2016fokus kamiour focus in 2016

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

78LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Dalam perannya untuk mendukung sektor usaha mikro, Bank MAYORA menawarkan fasilitas pinjaman bagi nasabah perusahaan berskala kecil dan mikro, dengan menyalurkan secara langsung fasilitas kredit investasi untuk pemilikan tempat usaha dan kredit modal kerja kepada pedagang pasar tradisional dan menyalurkan pinjaman dengan pola executing melalui kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Bank MAYORA di segmen mikro selain suku bunga yang kompetitif adalah adanya layanan pick-up service, yaitu layanan pembayaran angsuran melalui petugas penagihan yang langsung mengunjungi nasabah secara terjadwal, khususnya nasabah di pasar tradisional.

Kinerja 2015

Portfolio kredit di segmen mikro pada tahun 2015 mencapai Rp63,34 miliar, meningkat sebesar Rp4,09 miliar atau 6,90% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp59,25 miliar.

In its role to support micro segment, Bank MAYORA offer loan facility for micro and small scale corporate clients by channeling direct investment credit facilities to ownership place of business and working capital credit to traditional traders and lending to the pattern of executing in cooperation with Credit Bank (BPR).

Comparative advantage held by the Bank MAYORA in the micro segment in addition to competitive interest rates was the service pick-up service, which is a service installment payments through direct billing clerk in a scheduled visit customers, especially customers in traditional markets..

2015 Performance

The credit portfolio for micro segment in 2015 reached Rp63.34 billion, an increase of Rp4.09 billion or 6.90% form 2014 which was recorded at Rp59.25 billion.

Segmen Mikro Micro Segment

*Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

Segmen Mikro dan Usaha KecilMicro- and small business segment 2015 2014

Pertumbuhan %Growth %

Jumlah pinjaman | Amount of Loans 63.339 59.249 6,90%

Pendapatan bunga | Interest Income 8.373 7.673 9,12%

Non Performing Loan (NPL) 0,00% 0,00% 0,00%

Pertumbuhan kredit di segmen mikro dicapai melalui kerjasama secara intensif dengan lembaga pemerintah yang membidangi pengembangan pasar tradisional dan pihak swasta sebagai pengembang pasar tradisional dalam penyaluran kredit investasi untuk pemilikan tempat usaha pasar, serta bekerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) secara selektif untuk penyaluran kredit kepada UMKM.

Rasio kredit macet (non performing loan atau NPL) di segmen mikro sampai dengan akhir tahun 2015 masih dapat dijaga sebesar 0,00%.

Pada tahun 2015, segmen mikro memberikan kontribusi pendapatan bunga sebesar Rp8,37 miliar atau setara dengan 2,23% dari total pendapatan bunga kredit Bank MAYORA. Pendapatan bunga ini naik sebesar Rp700 juta atau 9,12% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,67 miliar.

Credit growth in the micro segment achieved through cooperation intensively with the government agency in charge of the development of traditional markets and the private sector as developers of traditional markets in investment lending to the ownership of business premises market, as well as in collaboration with rural banks (BPR) selectively to credit the MSMEs.

Non-performing loans ratio (NPLs) in the micro segment until the end of 2015 may still maintained at 0.00%.

In 2015, the micro segment contributed interest income of Rp8.37 billion, equivalent to 2.23% from Bank MAYORA total loan interest income. This interest income increased by Rp700 million or 9.12% from the previous year by Rp7.67 billion.

79

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Segmen Konsumer ditujukan untuk nasabah perorangan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, seperti pemilikan rumah, pemilikan kendaraan dan pinjaman multi guna. Target pasar fasilitas pinjaman konsumer adalah mass market. Untuk itu, fitur fasilitas pinjaman konsumer Bank MAYORA bersifat fleksibel agar dapat menjangkau seluruh pasar.

Fasilitas pinjaman konsumer yang ditawarkan oleh Bank MAYORA cukup beragam, antara lain Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Multi Guna (KMG).

Keunggulan yang dimiliki oleh Bank Mayora dalam menggarap segmen konsumer selain fleksibilitas adalah suku bunga yang kompetitif serta kemudahan proses, dimana nasabah dapat mengajukan permohonan kredit konsumsi melalui kantor cabang Bank MAYORA terdekat.

Kinerja 2015

Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2015 yang belum sepenuhnya pulih dan laju inflasi yang tinggi membuat tingkat konsumsi masyarakat mengalami penurunan karena berkurangnya daya beli masyarakat, dan juga pengetatan kebijakan pemerintah (dalam hal ini BI/OJK) untuk menyalurkan kredit konsumtif dengan pengaturan Loan to Value (LTV) membuat pertumbuhan pasar kredit konsumen menjadi sangat menantang.

Sejalan dengan kondisi tersebut, penyaluran kredit di segmen konsumer oleh Bank MAYORA pada tahun 2015

Consumer segments intended for individual customers to meet consumption needs, such as home ownership, vehicles ownership and multi-purpose loan. Target markets consumer loan facility was mass market. To that end, Bank MAYORA consumer loans features is flexible in order to reach the entire market.

Consumer loan facility offered by Bank MAYORA quite diverse, including Loan (KTA), Credit (mortgages), Vehicle Loans (KKB) and Multipurpose Loan (KMG).

The advantages possessed by Bank Mayora in capturing the consumer segment in addition to flexibility was competitive interest rate and the process easiness, where customers can apply for consumer loans through the nearest Bank MAYORA’s branch office.

2015 Performance

The Indonesian economy in 2015 is not fully recovered and the high inflation make the consumption rate decreased due to the reduced in public purchasing power, and also the tightening of government policy (in this case the BI / OJK) to distribute consumer credit by setting the Loan to Value ( LTV) made the growth of the consumer credit market to be very challenging.

In line with these conditions, in the segment of consumer credit by Bank MAYORA in 2015 has

Segmen Konsumer Consumer Segment

Prospek 2016

Adanya sinyal kebijakan pemerintah yang mendorong partisipasi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dalam negeri untuk semakin berperan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah telah memberi harapan bagi pertumbuhan usaha UMKM ke depan.

Di sisi lain, walaupun saat ini terdapat lebih dari 50 juta UMKM di Indonesia, hanya sebagian kecil saja yang telah mempunyai akses ke perbankan sehingga pemerintah melalui kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia menargetkan peningkatan akses kredit perbankan bagi UMKM sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM.

Bank MAYORA yang telah terjun ke segmen mikro melihat kondisi tersebut sebagai sebuah kesempatan untuk mengembangkan kredit di segmen ini, sekaligus untuk mendukung upaya pemerintah dalam menumbuhkembangkan UMKM di Indonesia.

Prospects for 2016

Signal existence of government policies that encourage the participation of the micro, small and medium enterprises in the country to play a role in the procurement of goods and services the government has given hope to the future growth of SME business.

On the other hand, although there are currently more than 50 million SMEs in Indonesia, only a small proportion who already had access to banks. So the government through the Ministry of Cooperatives and SMEs of the Republic of Indonesia is targeting an increase to access bank credit for SMEs as part of efforts to improve productivity and competitiveness of SMEs.

Bank MAYORA who entered to the the micro segment saw this condition as an opportunity to expand credit in this segment, as well as to support the government’s efforts in developing SMEs in Indonesia.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

80LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

mengalami penurunan. Portfolio kredit di segmen bisnis Konsumer pada tahun 2015 mencapai Rp97,032 miliar, menurun sebesar Rp7,12 miliar atau -6,83% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp104,15 miliar.

decreased. Portfolio credit in the Consumer business segment in 2015 reached Rp Rp97.032 billion, down Rp7.12 billion, or -6.83% from the previous year which amounted to Rp104.15 billion.

*Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

Segmen Kredit KonsumerConsumer Credit Segment 2015 2014

Pertumbuhan %Growth %

Jumlah pinjaman | Amount of Loans 97.032 104.151 -6,83%

Pendapatan bunga | Interest Income 11.126 15.153 -26,58%

Non Performing Loan (NPL) 2,69% 2,39% 0,30%

Rasio kredit macet (non performing loan atau NPL) di segmen Perbankan Konsumer pada 2015 adalah sebesar 2,69%, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 2,39%.

Kontribusi pendapatan bunga dari kredit segmen konsumer pada tahun 2015 mencapai sebesarRp11,13 miliar atau setara dengan 2,96% dari total pendapatan bunga kredit Bank MAYORA. Pendapatan bunga ini menurun sebesar Rp4,03 miliar atau 26,58% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp15,15 miliar.

Selama tahun 2015, Bank MAYORA melakukan berbagai inisiatif untuk mengembangkan kredit konsumer, antara lain:

•Melakukan pembenahan di internal khususnya dalam hal infrastruktur dan proses kredit.

•Meningkatkan kerjasama dan menjaga hubungan dengan mitra, seperti developer dan broker di sektor property dan dealer di sektor otomotif.

•Mengadakan program-program promosi yang ditujukan kepada calon nasabah dan nasabah eksisting.

•Melakukan pembenahan infrastruktur dan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendukung program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yaitu program pemerintah untuk menyediakan pinjaman KPR kepada rumah subsidi dan rumah murah.

Prospek 2016

Pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik di akhir tahun 2015 diharapkan akan semakin meningkat di tahun 2016, sehingga akan mampu meningkatkan konsumsi masyarakat. Untuk menangkap peluang ini, Bank MAYORA secara berkelanjutan terus melakukan perbaikan proses internal dan mengembangkan infrastruktur di jaringan kantor cabang untuk menunjang percepatan penyaluran kredit di segmen konsumer dan membentuk tim khusus untuk pengembangan produk dan pemasaran kredit konsumer.

Non-performing loans ratio (NPLs) in the Consumer Banking segment in 2015 are 2.69%, an increase compared with the previous year by 2.39%.

Contribution of interest income from consumer loans segment in 2015 reached Rp11.13 billion, equivalent to 2.96% from Bank MAYORA total loan interest income. This interest income decreased by Rp4.03 Billion or 26.58% compared to the previous year which amounted Rp15.15 billion.

During the 2015, Bank MAYORA perform various initiatives to develop consumer credit, among others:

• Performinginternalimprovementsinespeciallyintheterms of infrastructure and credit process.

• Improving the cooperation and maintainingrelationships with our partners, such as developers and brokers in the property sector and dealers in the automotive sector.

• Conductingpromotionalprogramsdirectedtopotentialcustomers and existing customers.

• Conducting infrastructure improvement andcooperation with the Ministry of Public Works and Housing to support the Housing Finance Liquidity Facility (FLPP), which is a government program to provide mortgage loans to home subsidies and low-cost housing.

2016 Prospect

Economic growth began to improve in late 2015 expected to further increases in 2016, so it would be able to boost public consumption. To capture these opportunities, Bank MAYORA is continuously performing internal process improvements and developing infrastructure in the branch network to support the credit acceleration in the consumer segment and formed a special team for product development and marketing consumer loans.

81

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility ]

]Dalam menjalankan fungsinya sebagai intermediasi perbankan, penghimpuan dana melalui simpanan masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka menjadi tulang punggung bagi keberlangsungan usaha bank pada umumnya,termasuk Bank MAYORA. Oleh karena itu, terjadi persaingan yang cukup ketat diantara bank-bank dalam upaya untuk meningkatkan penghimpunan dana simpanan masyarakat, terlebih lagi dalam kondisi likuiditas ketat yang sedang terjadi sebagai imbas perekonomian global.

Untuk memenangkan persaingan tersebut, Bank MAYORA selalu berupaya untuk membangun serta memperkuat kepercayaan dan loyalitas nasabahnya dengan cara antara lain:

In carrying out its functions as an intermediary banking, fund raising through public deposits in current accounts, savings and time deposits become the backbone for the bank’s business sustainability in general, including Bank MAYORA. Therefore, there is a tight competition among banks in an effort to increase public savings fund raising, especially in tight liquidity conditions are being occurred in the wake of the global economy.

To win this competition, Bank MAYORA always seek to build and strengthen the trust and loyalty of its customers, among others:

Simpanan Deposit

Keterangan | Note

• Memberikan pelayanan terbaik dan menjalin serta memelihara komunikasi yang baik dengan nasabah.

• Providing the best services and establish and maintain good communication with customers.

• Melakukan pengembangan dan inovasi fitur produk simpanan dan layanan sehingga mampu menghadirkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan nilai tambah kepada nasabah.

• Todevelopandfeaturesinnovationofsavingsproductsand services to be able deliver the products that can meet the needs and provide added value to customers.

•Meningkatkan kemampuan di bidang Teknologi Informasi untuk menunjang upaya pengembangan yang dilakukan.

• ImprovetheabilityinthefieldofInformationTechnologyto support the development efforts.

•Menjagareputasiuntukmenjagatingkatkepercayaandan keyakinan nasabah terhadap Bank MAYORA.

•Maintainingitsreputationformaintaincustomers’trustand confidence in the Bank MAYORA.

Melakukan pengembangan dan inovasi fitur produk simpanan dan layanan sehingga mampu menghadirkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan nilai tambah kepada nasabah.

Supporting the development and innovation of deposit products and services so that Bank MAYORA can present products that not only meet the needs of the customers, but also provided added value to the customers

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

82LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Kinerja 2015

Penghimpunan dana simpanan masyarakat oleh Bank MAYORA pada tahun 2015 mencapai Rp3,95 triliun, tumbuh sebesar Rp97,94 miliar atau 2,54% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,86 triliun.

2015 Performance

Public savings fund raising by Bank MAYORA in 2015 reached Rp3.95 trillion, up from Rp97.94 billion or 2.54% from the the previous year amounted Rp3.86 trillion.

SimpananSavings 2015 2014

Pertumbuhan %Growth %

Tabungan | SavingsJumlah tabungan | Number of SavingsJumlah nasabah tabungan | Numberof customers

496.49574.916

274.89370.338

80,61%6,51%

Giro | Current AccountJumlah giro | Value of Current AccountsJumlah nasabah giro | Numberof customers

523.6482.404

450.6962.607

16,19%-7,79%

Deposito | Timed DepositJumlah deposito | Value of timed depositsJumlah nasabah depostito | Numberof customers

2.933.8393.654

3.130.4503.646

-6,28%0.22%

Total Dana Simpanan | TotalFundsJumlah dana simpanan | Value of FundsJumlah nasabah depostito | Numberof customers

3.953.98280.974

3.856.03976.591

2,54%5,72%

Komposisi simpanan masyarakat masih didominasi oleh deposito berjangka. Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian Indonesia tahun 2015 yang mengalami likuiditas ketat dan berdampak pada tingginya tingkat persaingan suku bunga, khususnya suku bunga deposito berjangka, sehingga produk simpanan berbentuk deposito berjangka menjadi pilihan utama masyarakat untuk menyimpan dananya di Bank karena tingkat suku bunga yang cukup tinggi.

Komposisi dan pertumbuhan jumlah nasabah terbesar didominasi oleh nasabah tabungan, sebagai hasil dari upaya yang dilakukan oleh Bank MAYORA dalam peningkatan customer base tabungan untuk menunjang penghimpunan dana berbiaya murah (low cost funding), yang dilakukan dengan menyelenggarakan berbagai program promosi untuk nasabah, berperan serta dalam beberapa pameran dan canvasing, yaitu upaya melakukan akuisisi nasabah di suatu area dengan menerjunkan tim pemasaran secara khusus.

Prospek 2016

Perbankan Indonesia tahun 2016 diperkirakan masih belum sepenuhnya lepas dari permasalahan pengetatan likuiditas. Namun demikian, dengan kepercayaan dan loyalitas nasabah yang telah dibangun dan dipelihara dengan baik serta inovasi produk dan layanan yang terus dilakukan, Bank MAYORA optimis penghimpunan dana simpanan masyarakat di tahun 2016 akan dapat mencapai target yang diharapkan.

The composition of public deposits still dominated by term deposit. This is in line with the economic conditions in Indonesia in 2015 which experienced tight liquidity and contributes to the high level of competition in interest rates, especially the deposit rate, thus saving product in the form term deposit be chosen by the public to keep their funds in the Bank because the interest rate is quite high.

The composition of growth and the number of customers, is dominated by customer savings, as a result from the efforts made by the Bank MAYORA in increasing the customer base savings to support low cost funding, which conducted by organizing various promotional programs to customers, participating in several exhibitions and canvassing, which is customer acquisition efforts in an area by sending a marketing team in particular.

2016 Prospects

Bank Indonesia in 2016 is estimated still not completely free from liquidity tightening problems. However, with the trust and loyalty of customers who have built and maintained as well as innovative products and services that continue to be made, Bank MAYORA otpimis that public savings fund raising in 2016 will be able to achieve the expected target.

83ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK DANMENJALIN SERTA MEMELIHARA KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN NASABAHProviding the best banking services and nurturing good communication with the customers

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

84LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

85

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

UNIT PENDUKUNG BISNISBusiness Support Units

Bank MAYORA terus mengembangkan dan memperkuat organisasi untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu menunjang kinerja demi mencapai berbagai target bisnis perusahaan dalam persaingan industri perbankan yang semakin ketat. Bank MAYORA meyakini bahwa SDM yang profesional, berkompeten, terpercaya dan berpotensi merupakan faktor kunci keberhasilan dalam mencapai visi dan misi perusahaan.

Roadmap Pengelolaan SDM

Mulai tahun 2015, Bank MAYORA mulai menetapkan langkah transformasi unit Sumber Daya Manusia (Human Resources Development) menjadi Human Capital. Ini sebagai salah satu strategi Bank MAYORA dalam mengoptimalkan peran unit Sumber Daya Manusia untuk mencetak karyawan yang andal di masa depan. Bank MAYORA akan lebih fokus pada investasi pengembangan Sumber Daya Manusia yang akan mendukung pertumbuhan skala Bank melalui program training berbasis kompetensi serta berkesinambungan seperti Mayora Operation Program dan Mayora Marketing Program yang diarahkan dan disesuaikan dengan kompetensi yang dipersyaratkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan.

Perseroan akan lebih fokus pada investasi pengembangan Sumber Daya Manusia yang akan mendukung pertumbuhan skala Bank MAYORA yang diarahkan dan disesuaikan pada kemampuan dan bakat masing-masing karyawan.

Strategi Pengelolaan SDM

Strategi pengelolaan SDM yang diterapkan Bank MAYORA merupakan alignment terhadap visi dan misi, strategi serta budaya perusahaan. Untuk itu, Bank MAYORA melakukan serangkaian upaya yang berkesinambungan dan terarah dalam melakukan program pengembangan SDM.

Untuk mempertahankan kesinambungan dalam pengembangan organisasi, Bank MAYORA menerapkan pengelolaan SDM melalui program-program peningkatan kualitas SDM Bank MAYORA, antara lain:

•Proses rekrutmen yang selektif baik yang bersifat replacement maupun pengisian posisi-posisi vacant sesuai dengan Man Power Planning Bank MAYORA.

Bank MAYORA persistently develops and bolsters its organization to be able to build human resources which can support the Bank in achieving its business targets amid today’s stiff competition. Bank MAYORA believes that one of the key factors to realize of the Company’s vision and mission is to have highly potential human capital consisting of professional, competent, and trusted individuals.

Roadmap of Human Capital Management

In 2015, Bank MAYORA took an important step in the transformation of its Human Resources Development Unit to Human Capital. This is one of the strategies to optimize the role of the unit in generate highly reliable staff in future. Bank MAYORA will focus more on investing in the human resource development. This will scale the growth of the Bank through competency-based and continuous training program such as Mayora Operation Program and Mayora Marketing Program, which are directed and adapted with the competency required to increase the employees’ knowledge and skills.

Bank MAYORA will focus more on investing in the human resource development. This will scale the growth of the Bank, which are directed and adapted with each employee’s competency and talent.

Human Capital Management Strategy

The strategy to manage human capital is the alignment of the Bank’s vision and mission, strategies and corporate culture. Bank MAYORA, therefore, has been executing a series of continuous and directed efforts to develop its human capital.

And to maintain the continuity of the organizational development, Bank MAYORA has implemented human capital management programs aimed at improving the quality of its personnel. Some of these programs are as follow:

•A selective recruitment process, either the replacement process or the process of filling in vacant posts, as regulated in Bank MAYORA Man Power Planning.

SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

86

•Program pendidikan, pelatihan, dan pengembangan karyawan melalui berbagai program baik in-house maupun public training seiring dengan perkembangan bisnis dan volume usaha Bank.

•Proses rotasi, mutasi dan promosi karyawan sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan organisasi Bank sekaligus sebagai jenjang karir karyawan.

•Pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan karyawan secara terus menerus seiring dengan pencapaian dan perkembangan bisnis dan usaha Bank.

•Penerapan peraturan internal sebagai panduan Perusahaan dan karyawan agar terjalin hubungan yang baik, harmonis, dan dinamis.

Dalam rangka pengembangan bisnis dan usaha serta produktivitas, Bank MAYORA secara terus menerus dan berkesinambungan berusaha menciptakan suasana kerja yang kondusif serta memberikan kesempatan bagi karyawan dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan kemampuan.

Budaya Kerja

Sejak tahun 2014 Bank MAYORA memperkenalkan budaya kerja yang dikenal dengan SSST (Senyum, Sambut, Sapa, Terimakasih). Budaya kerja ini terus diinternalisasi hingga sekarang kepada seluruh karyawan Bank MAYORA melalui berbagai macam kegiatan dan upaya antara lain : komunikasi melalui poster, web internal dan mengadakan pelatihan khusus SSST ke setiap unit perusahaan.

Rekrutmen

Untuk mencapai sasaran usaha, Bank MAYORA membutuhkan SDM yang memadai dan diselaraskan dengan rencana bisnis Bank, termasuk di dalamnya kompetensi, budaya kerja, serta nilai-nilai yang telah ditetapkan. Strategi akuisisi karyawan yang baik akan membantu Bank MAYORA mencapai sasaran jangka pendek maupun jangka panjangnya.

Upaya akuisisi karyawan yang dilakukan Bank MAYORA mencakup:

•Perencanaan Sumber Daya Manusia (Man Power Planning/MPP) Perencanaan SDM merupakan proses identifikasi dan evaluasi untuk menghitung kebutuhan beserta profil SDM yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian bisnis Bank. Proses ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti pertumbuhan bisnis, persiapan karyawan yang pensiun, karyawan yang promosi/ mutasi/rotasi dan turn over karyawan.

•Staff education, training and development programs, in the form of in-house training and public training based on the demand of the industry and the growth of the Bank business and operations.

•Rotation, transfer, and promotion processes, based on the organizational needs and development, as well as for the staff’s career path.

•Health and welfare maintenance done continuously corresponding with the Bank’s achievement and business development.

•he implementation of internal regulation as guidelines for the Company and staff to ensure good, harmonious and dynamic relationship.

In line with the business development and the productivity growth, Bank MAYORA consistently makes efforts to create conducive work environment for all of the employees. Bank MAYORA also gives opportunities for the employees to improve their knowledge, insight, skills, and capabilities.

Work Culture

Since 2014, Bank MAYORA has introduced the Bank’s work culture dubbed SSST (Senyum, Sambut, Sapa, Terimakasih – literally meaning Smile, Welcome, Greet, Gratitude). The Company continues to internalize this work culture among all employees through various activities, namely communicating it via flyers, internal web, and training.

Recruitment

To achieve its business objectives, Bank MAYORA requires competent human capital that fits the Bank’s business, plans, including the staff competence, and their understanding of the Company’s work culture, and corporate values. A good personnel acquisition strategy is deemed important to help Bank MAYORA reach its short term and long term objectives.

Efforts to acquire competent employees are as follow:

•Man Power Planning/MPP

Man Power Planning is an identification and evaluation process to compute and analyze the need for and the profile of human capital which can help the Bank achieve its objectives. The process takes into account various aspect, including business growth, pre-retirement process, and employee promotion/transfer/rotation and turnover.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

87

Facing the Challenge with Strong Commitment

•Rekrutmen Proses rekrutmen dilakukan berdasarkan MPP yang disusun. Proses perekrutan dimulai dari pembukaan lowongan dengan berbagai cara, seperti internal job posting, refferal, corporate website, dan situs pencarian kerja.

Rekrutmen yang dilakukan Bank MAYORA terbagi dalam 2 jenis, yaitu :

– Perekrutan Calon Karyawan Fresh Graduate

Bank MAYORA memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk berkarir di Bank. Keyakinan Bank untuk terus menciptakan talent melalui program pengembangan yang terstruktur merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesinambungan bisnis.

– Perekrutan Calon Karyawan Pro Hire

Perekrutan calon karyawan yang sudah berpengalaman dilakukan jika Bank tidak memperoleh calon yang sesuai dengan kebutuhan dari kalangan internal.

Sepanjang tahun 2015, Bank MAYORA merekrut 195 karyawan baru, yang terdiri dari 100 orang fresh graduate, 83 tenaga berpengalaman (professional), dan 12 orang pro hire, untuk mengisi berbagai posisi sesuai dengan kebutuhan dan rencana pengembangan Bank.

Pengembangan SDM

Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dengan kompetensi yang baik merupakan faktor utama dalam proses implementasi strategi bisnis Bank sehingga seiring dengan perkembangan bisnis pula Bank secara terus menerus merencanakan pengembangan SDM yang berkesinambungan. Rencana pengembangan SDM didasarkan pada analisa gap competency karyawan terkait dengan jabatan dan fungsi kerjanya.

Bank MAYORA terus berupaya untuk mengembangkan SDM melalui program-program pelatihan dan pendidikan yang berkesinambungan dan tepat guna baik pengembangan soft skill maupun hard skill. Adapun program-program peningkatan SDM yang dijalankan Bank MAYORA antara lain:

•Sertifikasi Manajemen Risiko bagi karyawan dan program refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko sebagai peningkatan kemampuan karyawan dalam memitigasi risiko pekerjaan.

•Pelaksanaan sosialisasi kode etik perusahaan, peraturan perusahaan, standar layanan, pengenalan produk dan APU PPT bagi karyawan baru dan refreshment bagi karyawan existing secara intensif

•Pelaksanaan program On the Job Training bagi karyawan baru.

•Pelaksanaan pelatihan bagi karyawan non staff yaitu satuan pengamanan, office boy, dan messenger (kurir).

•Recruitment The recruitment process is based on MPP. The process starts with job offerings using several methods and on several media, such as internal job posting, refferal, corporate website, and job search websites.

The recruitment at Bank MAYORA is divided into two (2) types:

– Fresh Graduate recruitment

Bank MAYORA provides opportunity for the young generation to build their career with the Bank. Bank MAYORA is confident that building new talents through its structured development programs is one of the ways to maintain business continuity.

– Pro Hire recruitment

Bank MAYORA recruits experienced staff if the Bank cannot find what it needs from the internal resources.

Throughout 2015, Bank MAYORA recruited 195 new employees, comprising 100 fresh graduates, 83 professional, and 12 recruits from pro hire recruitment process. They filled various positions based on the Bank’s needs and plan for development.

Human Capital Development

Reliable human capital having good competence is a major factor in implementing the Bank’s business strategies so that along with growth of its business, Bank MAYORA also consistently develops its human capital. Plans for human capital development are based on the gap competency analysis of the employees and their related position and work function.

Bank MAYORA develops its human capital through continuous and efficient training and education programs designed to develop soft skill and hard skill. Some of these programs are:

•Risk Management Certification for employees and Risk Management Certification refreshment course to further improve employees in mitigating risks.

•Dissemination of the Company’s Code of Ethics, regulations, standard of services, product knowledge, and APU PPT for new employees, and refreshment course for the existing employees—all of which conducted intensively.

•On the Job Training program for new recruits.

• Training programs for non-staff employees, comprising the security personnel, office boys, and messengers.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

88

Sepanjang tahun 2015, Bank MAYORA menyelenggarakan 280 pelatihan yang terdiri dari in house training dan Public training. Berikut beberapa pelatihan (in house & public training) yang diikuti oleh karyawan Bank Mayora mulai dari level bawah hingga top level :

Throughout 2015, Bank MAYORA held 280 training programs such as in house training and public training who some of these program are :

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

No Level JabatanPosition Level

Nama PelatihanName of Training Program

Pokok Bahasan Material

Jumlah PesertaNo. of Participants

1 Komisaris / DirekturCommissioner / Directors

Laku Pandai ( Branchless Banking) Sebagai Sarana Pengembangan Produk & Layanan E-Channel |Branchless Banking as a facility of Product Development and E-Channel Service

Laku Pandai ( Branchless Banking )

Total Direktur yang ikut = 3 Orang Rincian : |Number of participating Directors = 3, Detail :1. Commissioner2. President Director3. IT Director

2 Division Head / Coordinator Team Leader/ Team Leader

Properti Market Outlook & Penilaian Properti | Market Outlook Property & Assessment Property

Prospek properti & cara penilaian properti |Property of Prospect & Property of Assessment Method

Total Division Head / Coordinator Team Leader/ Team Leader yang ikut = 16 Orang, Rincian: |Total number of participating Division Heads/Coordinator Team Leaders/Team Leaders = 16, Details: 1. Division Head2. Team Leader Coordinator3. Team Leader

3 Head Strategic Managing Learning and Development

Strategi untuk manajemen LND | Strategy for LND management

Total Head yang ikut = 1 Orang Rincian: | Total number of participating Heads =1, Details: 1. Learning And Development Head

4 Supervisor/ Staff Supervisory Fungsi & Peran Supervisor | Functions & Roles of Supervisor

Total Spv/ Calon Sp yang ikut = 21 Orang, Rincian: | Total number of participating Supervisor/Supervisor Candidate = 21, Details: 1. Para Supervisor yang belum

pernah mengikuti training spvSupervisors who have yet to take spv training

2. Staff yang akan di calonkan menjadi SupervisorStaff who will be nominated as Supervisor

5 Staff Sosialisasi Legal Hukum Dalam Operasional Perbankan | Familiarization on Legal Law in Banking Operations

Hukum dalam operasional perbankan | Law and Banking Operations

Total Staff yang ikut = 61 Orang Rincian: | Total number of participating staff = 611. Account Officer2. Account Assistant3. Corporate Legal Officer4. Remedial Staff5. Legal Staff6. Legal Administration Staff7. Appraisal Staff8. Credit Reviewer9. Credit Analys

6 Non Staff Pelatihan Beladiri & Borgol & Tongkat | Training on Martial art & Handcuff & Stick

Motivation For Work ( OB )

Perawatan Kendaraan ( Batch 1 & 2)| Maintenance of Vehicles

Pertahanan diri untuk security | Self defense for security

Motivasi Kerja | Work Motivation

Perawatan berkala kendaraan | Regular Maintenance of Vehicles

Total Non Staff yang ikut = 32 Orang, Rincian: | Total number of Non Staff participating = 32, Details:1. Security seluruh cabang

(JABOTABEK)Securities from all branches (Greater Jakarta)

Total Non Staff yang ikut = 44 Orang, Rincian: | Total number of Non Staff participating = 44, Details: 1. OB seluruh cabang (JABOTABEK)

Office Boys from all branches (Greater Jakarta)

Total Non Staff yang ikut = 73 Orang, Rincian: | Total number of Non Staff participating = 73, Details:1. Driver seluruh cabang (JABOTABEK)

Drivers from all branches (Greater Jakarta)

89

Facing the Challenge with Strong Commitment

Biaya Pengembangan SDM

Dalam merencanakan pengembangan SDM, maka Bank juga mempersiapkan anggaran biaya pendidikan dan pelatihan karyawan sebagai nilai investasi berkepanjangan. Tahun 2015, biaya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang dikeluarkan Bank MAYORA mencapai Rp3.965.983.810 dengan total peserta sebanyak 907 karyawan (termasuk outsourcing)

Pengembangan Karir

Bank MAYORA menyadari bahwa pencapaian yang didapat dan dihasilkan selama ini merupakan hasil kerja keras dan kerjasama yang sinergis antara manajemen dan karyawan, sehingga dengan ini manajemen memandang perlunya jenjang karir bagi karyawan yang telah memberikan kontribusi bagi Perusahaan. Seluruh karyawan di Bank MAYORA diberikan kesempatan untuk meniti jenjang karir yang lebih baik sebagai bentuk pencapaian kreatifitas dan hasil kinerja karyawan. Maka dengan adanya jenjang karir yang jelas diharapkan menjadi motivasi bagi karyawan untuk terus memberikan kontribusi dan kinerja yang baik bagi Perusahaan.

Expense for of Human Capital Development

Bank MAYORA always allocates budget for human capital development seen as a long term investment value. In 2015, Bank MAYORA alocated Rp3,965,983,810 as learning and development cost for 907 employees (include outsourcing)

Career Development

Bank MAYORA realizes that the Company’s current achievement is the fruit of hard work and synergy between the management and the employees. Therefore, the management is of the opinion that it is really important to help build good career path for employees who have contributed to the Company. All employees have opportunities to climb the career ladder to a higher position which befits their achievement and performance. This certainty is a major motivational tool for employees to contribute more and perform better for the Company.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

No Nama Pelatihan/Workshop/Seminar Name of Training/Workshop/Semina

Penyelenggara Organizer

Pokok Bahasan Material

Jumlah PesertaNo. of Participants

1 Panduan Penyusunan Business Continuity Management | Business Continuity Management Preparation Guide

RMG Strategi penyusunan BCM | Strategy on BCM preparation

4 Orang | 4 People

2 Penyelamatan (Restrukturisasi) Kredit Bermasalah Sebagai Upaya Mengurangi NPL dan Memperbaiki Kualitas Kredit | Restructuring Non-Performing Loan (NPL) in an effort to reduce NPL and improve the quality of credit

Info Bank Penyelamatan (Restrukturisasi) Kredit Bermasalah |Restructuring NPL

3 Orang | 3 People

3 Credit Analysis: Monitoring and Problem Solving

Info Bank Analisa Kredit | Credit Analysis

3 Orang | 3 People

4 Strategi Mencegah Terjadinya Kecurangan(FRAUD) di Perusahaan | Strategies on how to prevent fraud in the Company

Intipesan Mencegah terjadinya fraud | Fraud Prevention

2 Orang | 2 People

5 Bonds Market & Instruments IBPA Terkait dengan Bonds |In relation with Bonds

2 Orang | 2 People

6 Penilaian Jaminan : Metode Cepat dan Akurat Sesuai Standar | Collateral Valuation: Standardized Quick and Accurate Method

Info Bank Penilaian Jaminan | Collateral Valuation

2 Orang | 2 People

7 Non Performing Loan ( NPL ) & Non Performing Financing ( NPF )

RMG NPL & NPF 2 Orang | 2 People

8 Software Quality Assurance ( SQA ) Iverson Quality Assurance 2 Orang | 2 People

9 Basic Human Resource Management HRD Forum HRD Management 2 Orang | 2 People

10 Memahami Implementasi PSAK 55 Revisi 2014 (efektif 1 Januari 2015) & Aspek Pelaporan dalam Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) | Understanding the implementation of SFAS 55 Revision 2014 (effective January 1, 2015) & Reporting Aspect in Commercial Bank Monthly Report

Standard Akutansi | Accounting Standard

PSAK 55 Revisi 2014 & Aspek Pelaporan dalam Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) | SFAS 55 Revision 2014 & Reporting Aspect in Commercial Bank Monthly Report

2 Orang | 2 People

Selain pelatihan yang diselenggarakan secara in house, Bank MAYORA juga mengikutsertakan karyawannya pada pelatihan/workshop/seminar yang diselenggarakan oleh pihak ketiga, berikut beberapa pelatihan public training yang diikuti karyawan Bank MAYORA :

Aside from the in house training programs, Bank MAYORA also included its staff in the training programs/workshop/seminar organized by a third party, with details as follow:

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

90LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Statistik Karyawan

Seiring dengan perkembangan usaha, jumlah karyawan Bank MAYORA terus mengalami pertumbuhan. Pada 31 Desember 2015, jumlah karyawan Bank MAYORA adalah 794 orang. Berikut adalah perkembangan jumlah karyawan Bank MAYORA dalam 3 tahun terakhir :

Employee Statistics

Along with the Bank’s business growth, the number of employees has also risen. As of 31 December 2015, Bank MAYORA employs 794 people. Below is the graph showing the changes in the number of employees of Bank MAYORA in the last three years:

PendidikanEducation 2015 2014 2013

S2 | Master Degree 21 22 15

S1 | Bachelor Degree 469 383 328

S1 (Kuliah) | Currently taking Bachelor Degree 5 14 8

D4 | Diploma 4 Degree 2 2 2

D3 | Diploma 3 Degree 69 70 67

D3 (Kuliah) | Currently taking Diploma 3 Program 2 1 1

D2 | Diploma 2 Degree 2 2 1

D1 | Diploma 1 Degree 7 7 7

< SMA | Senior High Shcool 217 222 218

TOTAL 794 723 647

Composition of Employees based on AgeKomposisi Karyawan Berdasarkan Usia

AgeYears Old 2015 2014 2013

20-25 tahun | years old 106 94 95

26-30 tahun | years old 211 187 158

31-35 tahun | years old 189 175 152

diatas 35 tahun | >35 years old 288 267 242

TOTAL 794 723 647

Composition of Employees based on Educational BackgroundKomposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan

BANK MAYORASTATISTICS

794employee

Composition of Employees based on PositionKomposisi Karyawan Berdasarkan jabatan

Level JabatanPosition Level 2015 2014 2013

Komisaris | Commissioner 3 3 4

Direksi | Board of Director* 6 5 5

Group Head 1 1 1

Kepala Divisi | Division Head 15 15 13

Kepala Bagian | Department Head 76 70 61

Staff 693 629 563

TOTAL 794 723 647

Catatan | Note :1 orang Direksi akan efektif setelah mendapat persetujuan OJK melalui Surat.1 Director will be effectively serving after granted an approval by OJK on a letter.

91

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

0

80

160

240

320

40

120

200

280

360

400

500

600

700 2015Diagram

S2 | Master Degree

S1 | Bachelor Degree

S1 (Kuliah) | Currently taking Bachelor Degree Program

D4 | Diploma 4 Degree

D3 | Diploma 3 Degree

D3 (Kuliah) | Currently taking Diploma 3 Program

D2 | Diploma 2 Degree

D1 | Diploma 1 Degree

< SMA | Senior High Shcool

Pendidikan | Education

469

215 2

69

2 2 7

657

Komisaris | Commissioner

Direksi | Director

Group Head

Kepala Divisi | Division Head

Kepala Bagian | Department Head

Staff

Jabatan | Position693

3

6

15

76

20 - 25 tahun | year old

26 - 30 tahun | year old

31- 35 tahun | year old

diatas 35 tahun | > 35 year old

Usia | Age288

106

211

189

1

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

92

Strategi Pengembangan SDM 2016

Human Resources Information System

Bank MAYORA sebagai salah satu perusahaan yang berkembang dan berkompetisi dengan perusahaan lain berkeinginan kuat untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui pengembangan sistem informasi sebagai layanan informasi sumber daya manusia di Perusahaan. Bank MAYORA saat ini telah mengembangkan aplikasi MyPeople sebagai sistem informasi data karyawan. Melalui aplikasi MyPeople Bank MAYORA, karyawan dapat mengakses dan melakukan pembaharuan data dan informasi lainnya yang berhubungan dengan data personalia karyawan. Pada tahun 2015, Bank MAYORA mulai mengembangkan menu data absensi, ijin dan cuti pada aplikasi pada MyPeople secara bertahap. Pengembangan sistem informasi MyPeople Bank MAYORA dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan karyawan dan perusahaan dalam mengakses informasi yang lebih efektif dan efisien.

Pada tahun 2016 Bank MAYORA tetap konsisten menjalankan strategi pengembangan SDM yang bertumpu pada peningkatan softskill dan hardskill karyawan diantaranya dengan menyelenggarakan training yang harus dipenuhi oleh setiap unit kerja untuk memenuhi kompetensi yang diperlukan sesuai dengan level jabatannya. Selain itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pengembangan karyawan, maka unit Sumber Daya Manusia Bank MAYORA mulai membangun ‘cetak biru’ pengelolaan dan pengembangan SDM yang dimulai dari redefinisi perumusan visi dan misi perusahaan, penetapan strategi dan sasaran perusahaan, perumusan kompetensi, sampai dengan penyusunan program pengelolaan dan pengembangan SDM.

Sebagai tahap awal dari program yang dikenal dengan HR Blue Print ini, unit Sumber Daya Manusia Bank MAYORA melakukan penyusunan Budaya Perusahaan yang baru dan redefinisi visi dan misi yang telah dimulai sejak akhir tahun 2015 dan ditargetkan akan selesai di tahun 2016.

Upaya ini juga sebagai langkah transformasi unit Sumber Daya Manusia Bank MAYORA (Human Resources Development) menjadi Human Capital, sebagai salah satu strategi perusahaan dalam mengoptimalkan peran unit Sumber Daya Manusia untuk mencetak karyawan yang handal di masa depan.

Salah satu cara mengembangkan kompetensi karyawan adalah dengan mengadakan pelatihan, secara rutin dan berkala. Bank MAYORA menyelenggarakan berbagai macam training yang diinisiasi oleh pihak internal maupun eksternal.

Adapun Road Map Training Unit Kerja Bank MAYORA di tahun 2016 antara lain:

Human Capital Development Strategy 2016

Human Resources Information System

As a continuously growing and highly competitive player in the banking industry, Bank MAYORA is committed to developing its human capital. And this is realized by the utilization of an information system which acts as a source of information regarding human resources in the Company. Bank MAYORA has currently been developing an application, MyPeople, which is basically an employee data information system. With MyPeople, employees can access and update data and other information related to the personnel data. In 2015, Bank MAYORA started the development of data menu for attendance, and leave permit on MyPeople app. The MyPeople information system development is done in phases to accommodate the employees’ growth and their needs to access information more effectively and efficiently.

In 2016 Bank MAYORA is to remain consistent in executing its human capital development strategy which is based on the improvement of the soft skill and hard skill. This is done by holding training programs which each work unit must take part in so that everyone in each unit can have the necessary competence according to his or her position. Moreover, to further improve the quality of the employees, the Human Resources Unit started making the blueprint of the management and development of human resources. This formulation starts with redefining the Company’s vision and mission, and continues with determining the strategies and objectives, formulating levels of competence, to formulating the programs for managing and developing the human resources. The first stage of the program known as HR Blue Print, the Human Resources Unit was tasked with updating the corporate culture and redefining the vision and mission. This undertaking started in 2015 and is set to be completed in 2016.

This is also part of the transformation of Human Resources Development Unit into Human Capital Unit, which is the Company’s strategy to further optimize the role of the unit to generate reliable employees for the Company.

One way to develop the employees’ competence is by conducting routine and periodic training. Bank MAYORA has held various initiated by the Bank itself or organized by an external party.

Thus, the Work Unit Training Road Map for 2016 runs as follow:

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

93

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

1. Road Map Training Unit kerjaTraining yang harus dipenuhi oleh setiap unit kerja untuk memenuhi kompetensi yang diperlukan sesuai dengan level jabatannya. ( Karyawan diberikan training in house / public training sesuai dengan pemenuhan kompetensinya).

2. Penyelenggaraan training yang berjenjang dari dasar hingga lanjutan, untuk:• Tim Operasional• Tim Bisnis

3. Program Sertifikasi Manajemen Risiko untuk pejabat Bank

4. Program Sertifikasi Audit untuk pejabat Internal Audit

5. Program Product Development Process untuk Tim Produk

6. Mayora Operation Program, untuk staff dibagian operasional

7. Mayora Marketing Program, untuk staff dibagian marketing

8. Program On the job training untuk Karyawan yang baru bergabung di Bank MAYORA

9. Beauty Class untuk Front Liner dan Marketing ( khusus wanita )

10. Training of Trainer, diberikan untuk pengajar-pengajar Internal Bank MAYORA

11. Supervisory, untuk level supervisor

12. Leadership, untuk level Manajer

13. Training Mandiri – untuk sosialisasi yang terkait tentang aplikasi HRD dan SKMR

14. On the job training bagi karyawan yang baru bergabung di Bank MAYORA

15. Program Refreshment untuk: • Manajemen Risiko• APU PPT• Product Knowledge• Operasional

16. Dibuatnya Kebijakan yang terkait dengan Pendidikan dan Pelatihan

17. Program Pelatihan untuk Satpam, Pengemudi dan Pramubakti

1. Road Map Training Unit kerjaThe training program that each unit needs to take part in to meet the necessary competence based on the position. (Employees are given in house training/ public training necessary for their performance and competence).

2. Training designed in levels from basic to advanced, for:• Operational team• Business team

3. Risk Management Certification Program for the Bank officials

4. Audit Certification Program for the Internal Audit officials

5. Product Development Process program designed for the Product Team

6. Mayora Operation Program, designed for the operational staff

7. Mayora Marketing Program, attended by the marketing staff

8. On the job training program for new employees

9. Beauty Class for the Front Liner and Marketing staff (special for women)

10. Training of Trainer, attended by Bank MAYORA Internal instructors

11. Supervisory program for supervisor level

12. Leadership program for the Managerial level

13. Independent Training–for dissemination program related to HRD and SKMR (Risk Management Work Unit) applications

14. On the job training for new employees

15. Refreshment program for • Risk Management• APU PPT• Product Knowledge• Operational

16. Policies set up which are related to education and training

17. Training program for the security personnel, drivers and office boys.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

94

TINJAUANKEUANGANFinancial Review

Analisis dan pembahasan pada bagian ini harus dibaca bersamaan dengan Laporan Keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ahmad, Suharli & Rekan (Member of PKF International) yang juga disajikan dalam Annual Report (Laporan Tahunan) ini.

Menurut pendapat Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ahmad, Suharli & Rekan (Member of PKF International), laporan keuangan Bank MAYORA yang seluruhnya mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank Mayora tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The analysis and discussion in this part of report should be read in conjunction with the Financial Report for the years ending on December 31, 2015 and December 31, 2014, audited by the Public Accountant Office of Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ahmad, Suharli & Rekan (Member of PKF International), also present in this Annual Report.

The public accountant office of Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ahmad, Suharli & Rekan (Member of PKF International) gives fair opinion to the financial reports of Bank MAYORA in all material matters, for the financial state of Bank MAYORA’s as of December 31, 2015 and December 31, 2014, business profits and cash flow for the years ending on those dates, based on the Financial Accounting Standards recognized in Indonesia.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

95

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

LAPorAN PosIsI KeuANgANFINANcIAL PosItIoN rePort

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014*) Rp %

ASET | ASSETS

Kas | Cash 40,375 37,088 3,287 8.86

Giro Pada Bank Indonesia | Current account with Bank Indonesia

304,973 310,088 (5,115) (1.65)

Giro Pada Bank Lain | Current accounts withother banks

29,056 200,684 (171,628) (85.52)

Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain | Allocation at Bank Indonesia and other Banks

745,334 733,531 11,803 1.61

Efek-Efek (Bersih) | Shares (Netto) 421,261 421,155 106 0.03

Kredit Diberikan (Bersih | Loans Disbursed (Netto) 3,516,218 2,855,487 660,731 23.14

Tagihan Akseptasi | Bill acceptance 13,149 7,549 5,600 74.18

Pendapatan Bunga Masih Harus Diterima | Interest Receivables

20,860 18,781 2,079 11.07

Biaya Dibayar Di Muka | Prepaid Expenses 16,776 8,713 8,063 92.54

Aset Tetap (Bersih) | Fixed Assets (Netto) 19,762 21,562 (1,800) (8.35)

Aktiva Lain-lain (Bersih) | Other Assets (Netto) 13,291 7,121 6,170 86.65

JUMLAH ASET | TOTAL ASSETS 5,141,055 4,621,759 519,296 11.24

LIABILITAS | LIABILITIES

Liabilitas Segera | Current Liabilities 15,219 15,565 (346) (2.22)

Simpanan Nasabah | Deposits 3,953,982 3,856,039 97,943 2.54

Simpanan dari Bank Lain | Deposits from Other Banks

37,786 54,401 (16,615) (30.54)

Utang Pajak | Taxes Payable 13,518 11,569 1,949 16.85

Liabilitas Akseptasi | Acceptance Liabilities 13,149 7,549 5,600 74.18

Beban Bunga Akrual | Accrued interest expense 12,384 10,261 2,123 20.69

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang | Long-term work benefit liabilities

27,551 22,202 5,349 24.09

Liabilitas Pajak Tangguhan | Deferred Tax Liabilities 645 36 609 1691.67

Liabilitas Lain-lain | Other Liabilities 5,752 9,554 (3,802) (39.79)

JUMLAH LIABILITAS | TOTAL LIABILITIES 4,079,986 3,987,176 92,810 2.33

EKUITAS | EQUITY

Modal Saham | Share Equity 731,250 585,000 146,250 25.00

Tambahan Modal Disetor | AdditionalPaid up Capital

121,281 0 121,281 -

Uang Muka Modal Disetor | Advances ofPaid up Capital

114,141 0 114,141 -

Rugi yang Belum Direalisasikan atas Penurunan Nilai Wajar Efek Tersedia Untuk Dijual | Unrealized loss on decrease in fair value of securities available for sale

-6,246 -5,582 (664) 11.90

Saldo Laba | Retained earning 100,643 55,165 45,478 82.44

JUMLAH EKUITAS | TOTALEQUITY 1,061,069 634,583 426,486 67.21

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS | TOTAL LIABILITYANDEQUITY

5,141,055 4,621,759 519,296 11.24

*) disajikan kembali | restated

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

96LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Aset

Total Aset Bank MAYORA adalah Rp5.141,06 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp519 miliar atau 11,24% dibandingkan dengan tahun 2014 terutama berasal dari Kredit yang diberikan, Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain.

Aset Keuangan

Aset keuangan Bank MAYORA tahun 2015 mencapai Rp5.108,00 miliar, meningkat Rp514,93 miliar atau sebesar 11,21% dari 2014 yang mencapai Rp4.593,08 miliar. Peningkatan tersebut khususnya berasal dari peningkatan Kredit yang diberikan (bersih) serta peningkatan penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain.

Kredit yang diberikan (bersih) meningkat Rp660,73 miliar atau sebesar 23,14% dari Rp2.855,49 miliar di 2014 menjadi Rp3.516,21 miliar di 2015, sedangkan Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain meningkat Rp11,80 miliar atau sebesar 1,61% dari Rp733,53 miliar di 2014 menjadi Rp745,33 miliar di 2015.

Assets

The total assets owned by Bank MAYORA is Rp5,141.06 billion, increasing Rp519 billion or 11.24% from the total assets owned by the Bank in 2014. They come from, among other, loans disbursed and Placement at Bank Indonesia and other banks (Net.).

Financial Assets

The financial assets of Bank MAYORA in 2015 reached Rp5,108 billion, grew by Rp514.93 billion or 11.29% from Rp4,593.08 billion booked in 2014. The growth especially came from the increase in loan disbursement and the increase in placement at Bank Indonesia and other banks (net.).

Loan disbursement (net.) increased Rp660.73 billion or 23.14% from Rp2,855.49 billion in 2014 to Rp3,516 billion in 2015. Placement at Bank Indonesia and other banks (net.) grew by Rp11.80 billion or 1.61% from Rp733.53 billion in 2014 to Rp745.33 billion a year later.

*) disajikan kembali | restated

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014*) Rp %

Kas | Cash 40,375 37,088 3,287 8.86

Giro Pada Bank Indonesia | Current account with Bank Indonesia

304,973 310,088 (5,115) (1.65)

Giro Pada Bank Lain | Current accounts withother banks

29,056 200,684 (171,628) (85.52)

Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain | Allocation at Bank Indonesia and other Banks

745,334 733,531 11,803 1.61

Efek-Efek (Bersih) | Shares (Netto) 421,261 421,155 106 0.03

Kredit Diberikan (Bersih | Loans Disbursed (Netto) 3,516,218 2,855,487 660,731 23.14

Tagihan Akseptasi | Acceptance Receivables 13,149 7,549 5,600 74.18

Pendapatan Bunga Masih Harus Diterima | Interest Receivables

20,860 18,781 2,079 11.07

Biaya Dibayar Di Muka | Prepaid Expenses 16,776 8,713 8,063 92.54

JUMLAH ASET | TOTAL ASSETS 5,121,283 4,601,590 519,693 11.29

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

2015

2014

5.141

4.621

2015

2014

4.079

3.987

2015

2014

1.061

634

Aset | Assets Liabilitas| Liabilities Ekuitas | Equity

dalam miliar Rp | in billion Rp

97

Facing the Challenge with Strong Commitment

Kas dan Setara Kas

Kas Bank MAYORA pada akhir 2015 tercatat sebesar Rp40,38 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp3,29 miliar (8,86%) dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp37,09 miliar. Hal ini sejalan dengan meningkatnya bisnis Perseroan yang tercermin dan naiknya Total Aset.

Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Giro Pada Bank Indonesia dan Giro Pada Bank Lain mengalami penurunan yang cukup signifikan. Giro pada Bank Indonesia mengalami penurunan sebesar Rp5,12 miliar (-1,65%), terkait perubahan ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) yang wajib dibentuk, dari semula 8,00% pada tahun 2014 menjadi 7,50% pada tahun 2015. Sedangkan Giro pada Bank Lain juga mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar Rp171,63 miliar (-85,52%) karena sebagian dana yang semula ditempatkan dalam instrumen ini digunakan untuk mendukung pertumbuhan Kredit yang diberikan.

Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain pada tahun 2015 adalah sebesar Rp745,33 miliar. Jumlah tersebut meningkat sebesar Rp11,80 miliar (1,61%) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp733,53 miliar.

Penurunan Penempatan Pada Bank Indonesia khususnya Deposit Facility terjadi seiring pengalihan sebagian dana yang semula ditempatkan pada intstrumen tersebut untuk mendukung pertumbuhan kredit dan juga dialihkan ke Penempatan Pada Bank Lain pada instrumen yang lebih menguntungkan seperti Call Money dan Deposito Berjangka.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Cash and Cash Equivalent

Bank MAYORA’s cash as of the end of 2015reached Rp40.38 billion, an increase of Rp3.29 billion (8.86%) compared to Rp37,09 billion in 2014. This is in line with the increase in the Company’s business and the increase in total assets.

Current Accountwith Bank Indonesia and Other Banks

Current Account with Bank Indonesia and current account with other banks recorded a rather significant drop. Current Account with Bank Indonesia declined Rp5.12 billion (-1,65%), related to the revision of Statutory Reserves (GWM) from 8.00% in 2014 to 7.50% in 2015. Current Account with other Banks declined significantly, reaching Rp171.63 billion (-85,52%). This is because some of the funds previously placed in this instrument is used to support the growth of loan disbursement.

Placement at Bank Indonesia and Other Banks

Placement with Bank Indonesian and other banks in 2015 reached Rp745.33 billion. The amount showed an increases of Rp11.80 billion (1.61%) from the previous year which amounted to Rp733.53 billion.

There is a decline in the placement with Bank Indonesia, especially Deposit Facility because of some of the funds previously placed in this instrument were shifted to support credit growth and were placed with other Banks, notably in more lucrative instruments, such as Call Money and Time Deposits.

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

Penempatan Pada Bank Indonesia | Placement with Bank Indonesia

Deposit Facility

442,624 634,221 (191,597) (30.21)

Sub Total - Penempatan Pada Bank Indonesia | Sub Total - Placement with Bank Indonesia

442,624 634,221 (191,597) (30.21)

Penempatan Pada Bank Lain | Placement with Other Banks

Call MoneyDeposito Berjangka | Time Deposits

220,00082,710

099,310

220,000(16,600)

100.00(16.72)

Sub Total - Penempatan Pada Bank Lain | SubTotal - Placement with Other Banks

302,710 99,310 203,400 204.81

JUMLAH PENEMPATAN | TOTAL PLACEMENT 745,334 733,531 11,803 1.61

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

98LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Kredit Yang Diberikan

Kredit yang diberikan (bersih) pada tahun 2015 sebesar Rp3.516,22 miliar, meningkat sebesar Rp660,73 miliar (23,14%) dari tahun 2014 yang sebesar Rp2.855,49 miliar. Penyaluran kredit dalam mata uang rupiah naik sebesar Rp765,52 miliar (30,14%), sementara kredit dalam valuta asing turun sebesar Rp100,02 miliar (30,88%). Penurunan kredit dalam valuta asing dipengaruhi oleh regulasi pemerintah mengenai kewajiban penggunaan mata uang rupiah untuk transaksi dalam negeri yang mulai diterapkan pada pertengahan tahun 2015.

Profil kredit yang diberikan pada tahun 2015 secara lengkap kami sajikan dalam tabel berikut ini:

Loan Disbursement

The loan disbursed (netto) in 2015 reached Rp3,516.22 billion, an increase of Rp660.73 billion (23.14%) from the year 2014 which amounted to Rp2,855,49 billion. Loan disbursement in Rupiah increased Rp765.52 billion (30.14%), while laodn in foreign exchanges showed a decline of Rp100.02 billion (30.88%). The decline in loan disbursement in foreign exchange is influenced by the government regulation on the use of Rupiah in domestic transactions, effective in mid-2015.

The loan profiles for 2015 are described in the table below:

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

RUPIAH

Kredit Modal Kerja | Working Capital Loan 2,068,510 1,604,100 464,410 28.95

Kredit Konsumsi | Loan for consumption 111,672 106,830 4,840 4.53

Kredit Investasi | Loan for investment 1,125,400 829,132 296,268 35.73

Sub total kredit dalam rupiah | Loan sub-total in Rupiah

3,305,582 2,540,062 765,520 30.14

VALUTA ASING | FOREIGNCURRENCIES

Kredit Modal Kerja | Working Capital Loan 114,198 215,354 (101,156) (46.97)

Kredit Konsumsi | Loan for consumption - 2,159 (2,159) (100.00)

Kredit Investasi | Loan for investment 109,719 106,426 3,293 3.09

Sub total kredit dalam valuta asing | Loansub-total in foreign exchange

223,917 323,939 (100,022) (30.88)

Jumlah Kredit yang diberikan (bruto) | Total loan disbursement (Gross)

3,529,499 2,864,002 665,497 23.24

Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) | Financial Assets Impairment to Productive Assets

-13,281 -8,514 (4,767) 55.99

Jumlah Kredit yang diberikan (bersih) | Total Loan disbursement (Netto)

3,516,218 2,855,488 660,730 23.14

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

Kredit Modal KerjaWorking Capital Loan

Kredit KonsumsiLoan for consumption

Kredit InvestasiLoan for investment

Valuta AsingForeign Currencies

Penyaluran KreditLoan Disbursement

1,125

223

2,068

111

2015

829

323

1,604

106

2014

99

Facing the Challenge with Strong Commitment

Tahun 2015, segmen Komersial (termasuk di dalamnya adalah UKM) masih menjadi kontributor terbesar terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank MAYORA. Jumlah kredit yang diberikan di segmen tersebut mencapai Rp3.366,89 miliar atau mencapai 95,39% dari total kredit yang diberikan.

Masih lesunya dunia usaha akibat kondisi perekonomian yang masih belum kondusif sepanjang tahun 2015 berdampak pada kecenderungan meningkatnya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang dialami industri perbankan secara umum. Hal ini juga terjadi pada Bank MAYORA, dimana rasio NPL tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 2,42% dari sebesar 0,52% pada tahun sebelumnya.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

In 2015, the commercial and (including SME) remained the biggest contributors to the total loan disbursement. The amount of loans for these two segments reached Rp3,366.89 billion or 95.39% of the total loan disbursed by the Bank.

The sluggish economy which affected industries throughout 2015 played a role in the increase of non performing loan (NPL) ratio in the banking industry. Bank MAYORA was also affected with the Bank’s NPL ratio in 2015 seeing an increase from 0.52% in 2014 to 2.42%.

Komposisi Non Performing Loan (NPL) 2015 Composition of NPL for 2015

Ukuran Kredit(Rp Juta)

Size of loans(in million Rp)

Jumlah Rekening NPL No. of NPL accounts

Saldo NPL NPL Balances

TotalJumlah

Rekening Total

accounts

JumlahRekening

NPL NPL

acccounts

% Total Kredit Total Loan NPL %

< 1 M 2042 26 1.27% 451,099 6,366 1.41%

1 – 25 M 607 10 1.65% 2,072,635 41,751 2.01%

25 – 50 M 14 0 0.00% 371,584 - 0.00%

>50 M 11 1 9.09% 647,047 56,048 8.66%

TOTAL 2674 37 1.38% 3,542,365 104,165 2.94%

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

Pinjaman Pensiunan | Retirement Loan 2,236 4,825 (2,589) (53.66)

Segmen Mikro | Micro Segment 63,339 59,246 4,093 6.91

Segmen Konsumer | Consumer Segment 97,032 104,151 (7,119) (6.84)

Segmen Komersil | Commercial Segment 3,366,892 2,695,778 671,114 24.90

Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN | Financial Assets Impairment to Productive Assets

(13,281) -8,514 (4,767) 55.99

Jumlah kredit yang diberikan (bersih) | Total Loan Disbursement (Netto)

3,516,218 2,855,486 660,732 23.14

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

Efek-efek yang dimiliki

Efek-efek yang dimiliki oleh Bank MAYORA tahun 2015 adalah sebesar Rp421,16 miliar, meningkat sebesar Rp106 juta (0,03%) dibandingkan tahun sebelumnya. Komposisi efek yang dimiliki Bank MAYORA tahun 2015 mengalami perubahan, karena Bank tidak melakukan penempatan baru pada Obligasi yang dimiliki hingga

Securities

Bank MAYORA owned securities worth Rp421.16 billion, an increase of Rp106 million (0.03%) from the previous year. There was a change in the composition of securities owned by Bank MAYORA in 2015. Bank MAYORA did not make new placement at bonds held to maturity. The Bank, instead, shifted to placing bonds available for

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

100

sale. This is reflected in the increase in the securities available for sale worth Rp80.59 billion (41.36%) and the decrease of Rp75.58 billion (-34.14%) of securities held to maturity.

Liabilities

Bank MAYORA reported Rp4,079.99 billion in liabilities for the financial year 2015, an increase of Rp92.81 billion (2.33%) from Rp3,987.17 billion in 2014. The increase is especially due to the increase in customer deposits of Rp97.95 billion (2.54%

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

Liabilitas Segera | Current Liability 15,219 15,565 (346) (2.22)

Simpanan Nasabah | Customers deposits 3,953,982 3,856,036 97,946 2.54

Simpanan dari Bank Lain | Deposits from Other Banks

37,786 54,401 (16,615) (30.54)

Utang Pajak | Tax payables 13,518 11,569 1,949 16.85

Liabilitas Akseptasi | Acceptance Liabilities 13,149 7,549 5,600 74.18

Beban Bunga Akrual | Accrued Interest Payables 12,384 10,261 2,123 20.69

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang |Long-term Work Benefit Liabilities

27,551 22,202 5,349 24.09

Liabilitas Pajak Tangguhan | Deferred taxes liability 645 36 609 1691.67

Liabilitas lain-lain | Other liabilities 5,752 9,554 (3,802) (39.79)

JUMLAH LIABILITAS | TOTAL LIABILITIES 4,079,986 3,987,173 92,813 2.33

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

Dimiliki hingga jatuh tempo | Held to Maturity 145,813 221,396 (75,583) (34.14)

Tersedia untuk dijual | Available for Sale 275,448 194,860 80,588 41.36

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (diperdagangkan | Measured at fair value through profit-loss statement (Trading)

- - - 0.00

Tagihan atas wesel ekspor | Bill of Exchange - 4,899 (4,899) (100.00)

JUMLAH-BERSIH | NETT TOTAL 421,261 421,155 106 0.03

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

jatuh tempo, dan mengalihkannya ke penempatan obligasi yang tersedia untuk dijual. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan efek-efek yang tersedia untuk dijual sebesar Rp80,59 miliar (41,36%) sedangkan efek-efek yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo turun sebesar Rp75,58 miliar (-34,14%).

Liabilitas

Liabilitas Bank MAYORA tahun 2015 tercatat sebesar Rp4.079,99 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp92,81 miliar (2,33%) dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp3.987,17 miliar. Peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan simpanan nasabah sebesar

Simpanan Nasabah

Simpanan nasabah yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Deposito pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp3.953,98 miliar, meningkat sebesar Rp97,94 miliar (2,54%) dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp3.856,04 miliar.

Customer Deposits

Customer deposits in the form of current account, savings and tabungan dan deposits in 2015 are recorded at Rp3,953.98 billion, an increase of Rp97.94 billion (2.54%) from Rp3,856.04 billion in 2014.

101

Facing the Challenge with Strong Commitment

Sejalan dengan strategi yang dijalankan oleh Bank MAYORA untuk meningkatkan efisiensi, yaitu meningkatkan sumber dana murah (low cost funding) dari Giro dan Tabungan, dan mengurangi sumber dana mahal (high cost funding) dari Deposito Berjangka, komposisi Deposito Berjangka telah berhasil dikurangi sedangkan komposisi Giro dan Tabungan berhasil ditingkatkan.

Kontribusi yang terbesar terhadap kenaikan DPK adalah dari Tabungan yang naik sebesar Rp221,60 miliar (80,61%) dan Giro yang naik sebesar Rp72,95 miliar (16,19%), sedangkan Deposito Berjangka turun sebesar Rp196,61 miliar (6,28%) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kenaikan yang cukup signifikan dari Tabungan tidak lepas dari upaya yang dilakukan oleh Bank MAYORA dalam peningkatkan customer base tabungan, yang dilakukan dengan menyelenggarakan berbagai program promosi untuk nasabah, berperan serta dalam beberapa pameran dan menjalankan pemasaran produk dengan pola canvasing.

In line with the Bank’s strategy of improving its efficiency, namely pushing for the growth of low cost funding from Current Account and Savings, and decreasing high cost funding from Time Deposits, the Bank managed to decrease the composition of Time Deposists, and improve the composition of Current Accounts and Savings.

The biggest contributor to the increase in third party fundings is Savings, which grew Rp221.60 billion (80,61%) and Current Accounts which grew Rp72.95 billion (16,19%). Time Deposits booked a drop of Rp196.61 billion (6,28%) from the previous year.

The significant increase in Savings is the fruit of the efforts made by Bank MAYORA to improve its customer base in Savings product. To help do this, Bank MAYORA held various promotional programs to draw customers, took part in several exhibitions, and conducted product marketing using canvasing method.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

TabunganSaving

GiroCurrent Accounts

DepositoTime Deposits

Valuta AsingForeign Currencies

729,031

270,154

670,586

482,773

368,440

2,432,183

2015

403,789

2,453,065

2014

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

RUPIAH

Giro | Current Accounts 368,440 403,789 (35,349) (8.75)

Tabungan | Savings 482,773 270,154 212,619 78.70

Deposito Berjangka | Time Deposits 2,432,183 2,453,065 (20,882) (0.85)

Sub total simpanan nasabah dalam Rupiah |Sub total Customer Deposit in Rupiah

3,283,396 3,127,008 156,388 5.00

VALUTA ASING | FOREIGNCURRENCIES

Giro | Current Accounts 155,208 46,907 108,301 230.88

Tabungan | Savings 13,722 4,739 8,983 189.55

Deposito Berjangka | Time Deposits 501,656 677,385 (175,729) (25.94)

Sub total simpanan nasabah dalam Valuta Asing |Sub total Customer Deposit in Foreign Exchange

670,586 729,031 (58,445) (8.02)

GABUNGAN | COMBINED

Giro | Current Accounts 523,648 450,696 72,952 16.19

Tabungan | Savings 496,495 274,893 221,602 80.61

Deposito Berjangka | Time Deposits 2,933,839 3,130,450 (196,611) (6.28)

TOTAL SIMPANAN NASABAH | TOTAL CUSTOMERSDEPOSITS

3,953,982 3,856,039 97,943 2.54

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

Simpanan NasabahCustomer Deposits

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

102LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

Pendapatan Bunga | Interest Revenue 447,102 352,413 94,689 26.87

Beban Bunga | Interest Expense (239,394) (208,774) (30,620) 14.67

Pendapatan Bunga Bersih | Net Interest Income 207,708 143,639 64,069 44.60

Pendapatan Lainnya | Other Operating Income 28,109 20,315 7,794 38.37

Beban Lainnya | Other Operating Expense (176,062) (139,750) (36,312) 25.98

Laba Sebelum Pajak Penghasilan |Net Income Before Tax

59,755 24,204 35,551 146.88

Beban Pajak Penghasilan | Tax Expense from Operating Income

(15,626) (6,945) (8,681) 125.00

Laba Tahun Berjalan | Current Year Profit 44,129 17,259 26,870 155.69

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN | OTHERCOMPREHENSIVEEARNINGS

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke Laba Rugi | Posts to be reclassified to Profit/Loss

(664) (616) (48) 7.79

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke Laba Rugi | Posts not reclassified to Profit/Loss

1,349 (510) 1,859 (364.51)

Keuntungan (kerugian) Komprehensif Lain Setelah Pajak | Other Comprehensive Profit/Loss after tax

685 (1,126) 1,811 (160.83)

Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan | Total Current Year Comprehensive Income

44,814 16,133 28,681 177.78

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

Ekuitas

Total ekuitas pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp1.061,07 miliar, meningkat sebesar Rp426,49 miliar (67,21%) dari tahun 2014 yang sebesar Rp643,58 miliar. Meningkatnya ekuitas terjadi karena adanya penambahan modal disetor sebesar Rp146,25 miliar dan tambahan modal disetor sebesar Rp121,28 miliar yang berasal dari pemegang saham yang baru (new share holder) yaitu International Finance Corporation (IFC), uang muka setoran modal dengan total sebesar Rp114,14 miliar dengan perincian Rp91,31 miliar dari existing shareholder yaitu PT. Mayora Inti Utama dan Rp22,83 miliar dari IFC, serta pertumbuhan saldo laba sebesar Rp45,48 miliar (82,44%).

Laporan Laba Rugi

Equity

The total equity for the financial year of 2015 is recorded at Rp1,061.07 billion. This shows an increase of Rp426.49 billion (67.21%) from 2014 which was recorded at Rp643.58 billion. The increase of equity is due to the injection of Rp146.25 in paid up capital, and additional paid capital worth Rp121.28 billion from new shareholders, International Finance Corporation (IFC). There is also the advance of paid up capital worth Rp114.14 billion comprising Rp91.31 billion from existing shareholders, namely PT. Mayora Inti Utama; and Rp22.83 billion from IFC, as well as the growth of retain earnings of Rp45.48 billion or 82.44%).

Profit and Loss Statement

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

Modal Saham | Share Equity 731,250 585,000 146,250 25.00

Tambahan Modal Disetor | Added Paid-in Capital 121,281 0 121,281 -

Uang Muka Setoran Modal | Paid-in Capital Advance

114,141 0 114,141 -

Rugi yang Belum Direalisasi atas Penurunan nilai wajar efek | Unrealized loss on decrease in fair value of securities available for sale

(6,246) (5,582) (664) 11.90

Saldo Laba | Total Equity 100,643 55,165 45,478 82.44

JUMLAH EKUITAS | TOTALEQUITY 1,061,069 634,583 426,486 67.21

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

103

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

RUPIAH

Kredit | Credit 367,825 271,935 95,890 35.26

Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia | Placement with other Banks and Bank Indonesia

32,977 30,669 2,308 7.53

Efek-efek | Securities 37,175 29,503 7,672 26.00

Giro pada Bank Lain | Giro at Other Banks 67 66 1 1.52

MATA UANG ASING | FOREIGNCURRENCIES

Kredit | Credit 8,317 18,827 (10,510) (55.82)

Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia | Placement with other Banks and Bank Indonesia

741 1,413 (672) (47.56)

JUMLAH PENDAPATAN BUNGA |TOTAL INTEREST INCOME

447,102 352,413 94,689 26.87

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

Tahun 2015, Bank MAYORA mencatat Laba Bersih sebesar Rp44,13 miliar, meningkat sebesar Rp26,87 miliar (155,69%) dari tahun 2014 yang sebesar Rp17,26 miliar. Peningkatan pendapatan ini merupakan kontribusi dari kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp64,07 miliar (44,60%) dan pendapatan lainnya sebesar Rp7,79 miliar (38,37%), sementara beban selain bunga hanya meningkat sebesar Rp30,62 miliar (14,67%) seiring dengan peningkatan kegiatan operasional perusahaan.

Pendapatan Bunga

1. Pendapatan Bunga KreditPendapatan bunga kredit total tahun 2015 sebesar Rp376,14 miliar, meningkat sebesar Rp85,38 miliar (29,36%) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp290,76 miliar, seiring dengan pertumbuhan kredit yang diberikan (bersih) yang mencapai Rp660 miliar (23,14%).

Tingkat suku bunga rata-rata kredit yang diberikan dalam mata uang rupiah selama tahun 2015 adalah sebesar 12,36%, lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 13,83%, sedangkan tingkat suku bunga rata-rata kredit yang diberikan dalam mata uang asing selama 2015 adalah sebesar 7,26%, lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 7,48%.

2. Pendapatan Bunga Penempatan pada Bank Lain dan Bank IndonesiaPendapatan bunga dari penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia total tahun 2015 sebesar Rp33,72 miliar, meningkat sebesar Rp1,64 miliar (5,10%) dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp32,08 miliar. Peningkatan ini terutama didorong oleh naiknya pendapatan bunga dari penempatan pada Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) sebesar Rp1,17 miliar (5,78%) seiring dengan tingginya rata-rata saldo penempatan pada FASBI di semester pertama 2015.

In 2015, Bank MAYORA reported Net Profit of Rp44.13 billion, an increase of Rp26.87 billion (155.69%) from 2014 which was recorded at Rp17.26 billion. The profit increase came from the increase in net interest income at Rp64.07 billion (44.60%) and other earnings worth Rp7.79 billion (38.37%). Meanwhile, non-interest expenses showed a moderate increase of Rp30.62billion (14.67%) along with the expansion of the operations.

Interest Income

1. PendapatanBungaKreditThe loan interest income for the financial year of 2015 is Rp376.14 billion, or increased Rp85.38 billion (29.36%) from 2014 which booked Rp290.76 billion, along with the loan disbursement growth (net.) which reached Rp660 billion (23.14%).

The average credit interest rate in Indonesian Rupiah is 12.36%, lower than that in 2014 (13.83%). The average interest rate in foreign currency is 7.26%, or lower than the rate given in 2014 which was 7.48%.

2. Interest Income from Placement on Other Banks and Bank IndonesiaInterest income from this sector reached Rp33.72 billion, an increase of Rp1.64 billion (5.10%) from 2014’s interest income of Rp32.08 billion. The increase was mainly driven by higher interest income on placements with Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) by 1.17 billion (5.78%) along with the high placement on FASBI in the first half of 2015.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

104LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

3. Pendapatan Bunga Efek-efekPendapatan bunga dari efek-efek tahun 2015 sebesar Rp37,18 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp7,67 miliar (26,00%) dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp29,50 miliar. Peningkatan ini terutama kontribusi dari kenaikan pendapatan bunga dari penempatan pada Obligasi Negara sebesarRp4,98 miliar, SDBI sebesar Rp1,90 miliar dan SBI sebesar Rp0,92 miliar.

3. Income Interest from SecuritiesThe income interest from securities booked an increase of Rp7.67 billion or 26.00% from 29.50 billion in 2014 to Rp37.18 billion. The contributor to the increase is higher interest income from placement with Government Bonds worth Rp4.98 billion, SDBI worth Rp1.90 billion, and SBI worth Rp0.92 billion.

Beban Bunga

Beban bunga secara total tahun 2015 adalah sebesar Rp239,39 miliar, meningkat sebesar Rp30,62 miliar (14,67%) dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp208,77 miliar, yang didorong oleh peningkatan beban bunga simpanan nasabah seiring dengan peningkatan jumlah simpanan nasabah.

Beban bunga dari simpanan nasabah secara total tahun 2015 mencapai Rp226,64 miliar, naik sebesar Rp27,36 miliar (13,73%) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp199,28 miliar. Peningkatan terbesar merupakan kontribusi dari peningkatan beban bunga Deposito, yang naik sebesar Rp19,12 miliar (10,30%), karena meningkatnya rata-rata saldo Deposito, sedangkan beban bunga Tabungan dan Giro naik masing-masing sebesar Rp5,40 miliar (102,54%) dan Rp2,84 miliar (33,83%) yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah Tabungan dan Giro.

Interest Expense

The total interest expense for 2015is Rp239.39 billion or grew Rp30.62 billion (14.67%) from the total interest expense in 2014 which was amounted to Rp208.77 billion. The increase is due to the addition of the customers’ deposit interest expense.

The total customers’ deposit interest expense reached to Rp226.64 billion, an increase of Rp27.36 billion (13.73%) from the previous year which recorded a total expense of Rp199.28 billion. The main contributor to the increase of the expense is deposit interest expense which grew Rp19.12 billion (10.30%) due to the rise of the average balances. Interest expenses of Savings and Current Account rose Rp5.40 billion (102.54%) and Rp2.84 billion (33.83%), respectively, as the consequence of the increasing number of savings and current accounts.

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

RUPIAH

Simpanan | Deposits

Deposito | Time Deposits 201,233 171,743 29,490 17.17

Giro | Current Accounts 11,121 8,247 2,874 34.85

Tabungan | Savings 10,649 5,253 5,396 102.72

Premi | Premium

Penjaminan Pemerintah | Government Guarantees 7,541 6,052 1,489 24.60

Simpanan dari Bank Lain | Deposits fromother Banks

5,210 3,436 1,774 51.63

MATA UANG ASING | FOREIGNCURRENCIES

Simpanan | Deposits

Deposito | Time Deposits 3,504 13,877 (10,373) (74.75)

Giro | Current Accounts 111 146 (35) (23.97)

Tabungan | Savings 5 5 - 0.00

Simpanan dari Bank Lain | Deposits fromother Banks

3,641 14,043 (10,402) (74.07)

JUMLAH BEBAN BUNGA |TOTAL INTEREST ExPENSE

239,394 208,774 30,620 14.67

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

105

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

2015

2014

8.15

8.47

2015

2014

6.18

6.63

2015

2014

3.87

3.44

Imbal Hasil Aktiva ProduktifProductive Asset Yields

Biaya Bunga DanaIntersets Cost of Funds

Marjin Pendapatan Bunga BersihNet Interests Income Margin

Dalam Presentase % | In Percentage %

Seiring dengan peningkatan dana simpanan nasabah, beban bunga premi penjaminan pemerintah juga mengalami kenaikan sebesar Rp1,49 miliar (24,60%) menjadi Rp7,54 miliar dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp6,05 miliar.

Pendapatan Bunga Bersih

Pendapatan bunga bersih tahun 2015 setelah memperhitungkan pendapatan bunga dan beban bunga mencapai Rp207,71 miliar, meningkat sebesar Rp64,07 miliar (44,60%) dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp143,64 miliar, yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga dari kredit. Pendapatan bunga kredit memberi kontribusi sebesar 84,13% dari total keseluruhan pendapatan bunga.

Marjin pendapatan bunga bersih mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini terutama karena efisiensi yang dicapai dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga berhasil menurunkan biaya bunga dana secara signifikan, melebihi penurunan imbalan hasil aktiva produktif, seperti digambarkan dalam grafik berikut ini:

Pendapatan Lain

Along with the increase of customers’ deposits, the interest expense premium of government guarantees also increased Rp1.49 billion (24.60%) from Rp6.05 billion in 2014 to Rp7.54 billion.

Net Interest Income

The net interest income after interest income and interest rate is Rp207.71 billion. There is an increase of Rp64.07 billion (44.60%) from Rp143.64 billion in 2014. The growth is because of increasing interest income from loans. The loan interest rate contributed 84.13% of the total interest income.

The net interest income margin saw an increase from the previous year. This is notably because of Bank’s ability in efficiently accumulating third party funds, which led to the significant drop of interest cost of funds, exceeding the significant growth of the interest cost of funds, along with the decrease in the productive assets yield, as the graph below describes:

Other Income

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

Keuntungan Kenaikan Nilai Aset Keuangan | Gain from the increase in Financial Asset Value

467 3,540 (3,073) (86.81)

Provisi dan komisi selain dari kredit | Provisionand Commission apart from credit

2,556 2,874 (318) (11.06)

Keuntungan penjualan efek-efek | Gain on salesof Securities

132 241 (109) (45.23)

Administrasi pinjaman | Loan Administration 2,822 1,874 948 50.59

Keuntungan penjualan aset tetap-bersih |Gain on sales of fixed asset - net

7 6 1 16.67

Pemulihan Cadangan Kerugian penurunan nilai aset | Recovery of Allowance for impairment Losses of Non-Productive Assets

0 2,270 (2,270) (100.00)

Lain-lain | Others 22,125 9,510 12,615 132.65

JUMLAH PENDAPATAN LAINNYA |OTHER INCOME TOTAL

28,109 20,315 7,794 38.37

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

106LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Pendapatan Lainnya tahun 2015 sebesar Rp28,11 miliar, meningkat sebesar Rp7,79 miliar (38,37%) dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp20,32 miliar, terutama merupakan kontribusi dari Pendapatan Lainnya - Lain-lain yang meningkat sebesar Rp12,62 miliar (132,65%), terutama karena adanya peningkatan pendapatan Administrasi Merchant dari transaksi EDC sebesar Rp9,98 miliar (1.078,70%).

Beban Operasional Lainnya

Beban Operasional Lainnya Bank MAYORA tahun 2015 mencapai Rp176,06 miliar, meningkat sebesar Rp36,31 miliar (25,98%) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp139,75 miliar, yang didorong oleh kenaikan biaya tenaga kerja dan beban umum dan administrasi.

Other Income reached Rp28.11 billion, increasing Rp7.79 billion (38.37%) from Rp20.32 billion in 2014. The contribution especially came from the additional sources of income, which grew Rp12.62 billion (132.65%). The significant growth is due to the rise of the income from merchant administration from EDC transactions worth Rp9.98 billion (1,078.70%).

Other Operating Expenses

Other operating expenses in 2015 reacehd Rp176.06 billion, increasing Rp36.31 billion (25.98%) from 2014 which recorded operating expenses of Rp139.75 billion, spurred by an increasing expense for labor and general and administrative expenses.

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

Beban Tenaga Kerja | Labor Expense 90,496 74,614 15,882 21.29

Beban Umum dan Administrasi | General and Administrative Expenses

65,265 55,242 10,023 18.14

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan | Financial Assets Impairment to Productive Assets

6,671 0 6,671 100.00

Kerugian Penurunan Nilai Wajar Efek yang Diperdagangkan - bersih | Net loss on decrease of fair value of securities available for sale

385 3,919 (3,534) (90.18)

Lain-lain | Others 13,245 5,975 7,270 121.67

JUMLAH BEBAN LAINNYA |TOTALAMOUNTOFOTHERExPENSES

176,062 139,750 36,312 25.98

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

Saldo Awal Tahun | Opening BalanceIndividualKolektif | Collective

8,5140

8,514

5,2640

5,264

3,250-

3,250

67.140.00

100.00

Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan | Restoration (cost recovery)

IndividualKolektif | Collective

6,671

22.355(15,684)

(2,270)

4,699(6,969)

8,941

17,656(8,715)

(393.88)

375.74125.05

Penerimaan kembali kredit dihapus buku |Credit Refunds

IndividualKolektif | Collective

0

00

5,520

5,5200

(5,520)

(5,520)-

(100.00)

(100.00)0.00

Hapus Buku | Write Offs (56) 0 (56) 100.00

Efek Diskonto | Discount Effect (1,848) 0 (1,848) 100.00

Saldo Akhir Tahun | Clossing Balance 13,281 8,514 4,767 55.99

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

107

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Financial Asset Impairment

Financial Asset Impairment (CKPN) formed in 2015 in line with the rise in NPL ratio reached Rp22.3 billion. on the other hand, there is CKPN recovery of Rp15.68 billion, so that the total financial asset impairment reached Rp6.67 billion.

Furthermore, in 2015 the Bank recorded the effect of discount credit of Rp1.85 billion and NPL write-off of Rp56million.

Income Before Tax

In 2015, Bank MAYORA booked income before tax of Rp55.76 billion, or a jump of Rp35.55 billion (146.88%) from income before tax in the previous year of Rp24.20 billion. The increase is due to the rise in Net Interest Income and Other Income of 44.60% and 38.37%, respectively. The rise exceede operational expenses of 25.98%.

Income Tax Expense

Bank MAYORA’s income tax expense for the 2015 financial year reached Rp15.63 billion, a significant jump from Rp6.95 billion in the previous year, in parallel with the rise in profit.

Net Profit

The Bank booked net pofit after income tax expense at Rp44.13 billion. There is a significant increase of Rp26.87 billion (155.69%) from the previous year in which the Bank booked net profit at Rp17.26 billion.

Beban CKPN

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan yang telah dibentuk pada tahun 2015 seiring dengan meningkatnya rasio NPL adalah sebesarRp22,36 miliar, namun di sisi lain terdapat pemulihan CKPN sebesar Rp15,68 miliar, sehingga Beban CKPN secara total adalah sebesar Rp6,67 miliar.

Selain itu, pada tahun 2015 terdapat efek diskon kredit sebesar Rp1,85 miliar dan penghapus bukuan kredit bermasalah sebesar Rp56 juta.

Laba Sebelum Pajak

Tahun 2015, Laba Sebelum Pajak Bank MAYORA tercatat sebesar Rp55,76 miliar, meningkat Rp35,55 miliar (146,88%) dibandingkan Laba Sebelum Pajak tahun sebelumnya sebesar Rp24,20 miliar. Peningkatan tersebut dapat dicapai karena peningkatan Pendapatan Bunga Bersih dan Pendapatan Lainnya berhasil ditingkatkan masing-masing sebesar 44,60% dan 38,37%, jauh lebih tinggi dibandingkan peningkatan beban operasional yang sebesar 25,98%.

Beban Pajak Penghasilan

Beban pajak penghasilan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp15,63 miliar, meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,95 miliar, seiring dengan meningkatnya laba.

Laba Bersih

Laba bersih Bank MAYORA tahun 2015 setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan adalah sebesar Rp44,13 miliar, meningkat sebesar Rp26,87 miliar (155,69%) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp17,26 miliar.

Income before taxRp55.76 billion in 2015

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

108

Comprehensive Income

The Bank’s comprehensive income for 2015 is Rp0.69 billion compared to Rp1.13 billion in the previous year.

The comprehensive income comes from remeasurement of post-employment benefits which showed surplus of Rp1.35 billion, and by taking into account unrealized losses on impairment of securities available for sale, which if compared to the market value saw deficit of Rp0.66 billion.

Total Comprehensive Profit

The total comprehensive profit after taxes eached Rp44.81 billion, an increase of Rp28.68 billion (177.78%) from 2014 profit of Rp16.13 billion.

Pendapatan Komprehensif

Pendapatan komprehensif pada tahun 2015 adalah sebesar Rp0,69 miliar, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang defisit sebesar Rp1,13 miliar.

Pendapatan komprehensif ini meningkat karena adanya pengukuran kembali imbalan pasca kerja yang mengalami surplus sebesar Rp1,35 miliar serta memperhitungkan adanya kerugian yang belum terealisasi atas penurunan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual, dimana bila diperbandingkan dengan harga pasar mengalami defisit sebesar Rp0,66 miliar.

Total Laba Komprehensif

Setelah memperhitungkan pendapatan komprehensif setelah pajak, total laba komprehensif Bank MAYORA tahun 2015 mencapai Rp44,81 miliar, meningkat sebesar Rp28,68 miliar (177,78%) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp16,13 miliar.

ARUS KASCash Flow

UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan/ PenurunanIncrease/ Decrease

2015 2014 Rp %

Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Operasi | Cash Flow from Operational Activities

(526,646) 663,329 (1,189,975) (179.39)

Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Investasi | Cash Flow from investment activities

(5,273) (7,405) 2,132 (28.79)

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan | Cash Flow from financing activities

381,672 200,000 181,672 90.84

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas | Net Increase (Decrease) of Cash andCash Equivalents

(150,247) 855,924 (1,006,171) (117.55)

Kas dan Setara Kas Awal Tahun | Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year

1,281,391 418,351 863,040 206.30

Pengaruh perubahan kurs valuta asing |Exchange Rate Effect

(11,406) 7,116 (18,522) (260.29)

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun | Cash and Cash Equivalents at Year’s End

1,119,738 1,281,391 (161,653) (12.62)

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

109

Facing the Challenge with Strong Commitment

Cash Flow from Operational Activities

The net cash for operational activities throughout 2015 reached Rp526.65 billion. The cash inflow originated from interest income, provisions and commission other than loans (Rp447.58 billion), other income (Rp24.95 billion), increase in operational liabilities (Rp76.28 billion), and gain from foreign exchange (Rp11.65 billion). On the other hand, cash outflow from the drop in operational assets is Rp671.73 billion, used for the payment of interest expenses (Rp 237.27 billion), employment expenses (Rp90.52 billion), general and administrative expenses (Rp64.33 billion), payment of income tax (Rp10.03 billion), and other payment (Rp13.25 billion).

Cash Flow from Investment Activities

The net cash flow from investment activities throughout 2015 reached Rp5.27 billion. The cash inflow originated from the sales of fixed assets worth Rp7 million. Cash outflow is from selling fixed assets worth Rp5.28 billion.

Net Cash Flow from Financing Activities

Throughout 2015, the net cash flow from financing actitivies reached Rp381.67 billion. The net cash flow came from paid up capital (Rp146.25 billion), additional paid up capital (Rp121.28 billion), and the advance payment of paid up capital worth (Rp114.14 billion).

Capability of Paying Debts

Bank MAYORA’s capability of fulfilling its obligations, either long term or short term, is reflected in the Bank’s solvency and collectability ratio calculations, comprising CAR, collectible ratio and liquidity ratio.

Solvency and Collectibility Ratio

Throughout the reporting period, Bank MAYORA has always complied with capital requirements stipulated by the requlator. The Capital Adequacy Requirement (KPMM) of Bank MAYORA with the inclusion of credit, operational and market risks as of December 31, 2015 was 28.21%, an increase of 8.24% from 2014 which had reached 19.97%. The Risk Weighted Assets (ATMR) for credit, operational and market risks as of December 31, 2015 reached Rp3,718.53 billion, an increase of Rp524.94 billion from Rp3,193.59 billion in 2014. The performance is in line with Bank MAYORA’s business growth.

Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Operasional

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi selama tahun 2015 adalah sebesar Rp526,65 miliar. Arus kas masuk berasal dari penerimaan pendapatan bunga, provisi dan komisi selain kredit Rp447,58 miliar, pendapatan lainnya sebesar Rp24,95 miliar, kenaikan liabilitas operasi Rp76,28 miliar dan keuntungan selisih kurs mata uang asing Rp11,65 miliar. Sementara itu, arus kas keluar akibat penurunan aset operasi sebesar Rp671,73 miliar, dipergunakan untuk pembayaran beban bunga sebesar Rp237,27 miliar, beban tenaga kerja sebesar Rp90,52 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp64,33 miliar, pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp10,03 miliar dan pembayaran lainnya sebesar Rp13,25 miliar.

Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Investasi

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2015 adalah sebesar Rp5,27 miliar. Arus kas masuk berasal dari hasil penjualan aset tetap sebesar Rp7 juta. Sedangkan arus kas keluar digunakan untuk pembelian aset tetap sebesar Rp5,28 miliar.

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan

Selama tahun 2015 arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp381,67 miliar yang berupa penambahan modal disetor sebesar Rp146,25 miliar, tambahan modal disetor sebesar Rp121,28 miliar dan uang muka setoran modal sebesar Rp114,14 miliar.

Kemampuan Memenuhi Kewajiban

Kemampuan Bank MAYORA dalam memenuhi seluruh kewajiban, baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek, dicerminkan oleh perhitungan rasio Solvabilitas dan Kolektibilitas, yang terdiri dari Rasio Kecukupan Modal, Rasio Kolektibilitas serta Rasio Likuiditas.

Rasio Solvabilitas dan Kecukupan Modal

Sepanjang periode pelaporan, Bank MAYORA telah mematuhi semua persyaratan permodalan yang ditetapkan regulator. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank MAYORA dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar 28,21%, meningkat 8,24% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 19,97%. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit, pasar dan operasional pada tanggal31 Desember 2015 sebesar Rp3.718,53 miliar, meningkat sebesar Rp524,94 miliar dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2014 yang sebesar Rp3.193,59 miliar, hal ini sejalan dengan pertumbuhan usaha Bank MAYORA.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

110LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Rasio Kredit Bermasalah dan Manajemen Kolektabilitas

Pengelolaan aset keuangan didasarkan pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan Bank MAYORA dengan tetap mengacu pada peraturan Bank Indonesia / OJK. Rasio aset produktif bermasalah dibandingkan total aset produktif tahun 2015 adalah 1,85%, meningkat 1,56% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 0,29%.

Rasio kredit bermasalah (NPL) – gross pada tahun 2015 sebesar 2,94%, meningkat cukup tajam dibandingkan tahun 2014 sebesar 0,52%. Peningkatan kredit bermasalah terjadi karena situasi ekonomi makro yang tidak kondusif mengakibatkan penurunan usaha sebagian debitur dan tingginya tingkat suku bunga pasar yang terjadi telah berdampak pada kemampuan bayar debitur sehingga terdapat penurunan kualitas kredit pada sebagian debitur. Dengan kondisi demikian Bank MAYORA senantiasa berupaya melakukan penyelesaian kredit bermasalah maupun meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

Ratio of Non-performing Loans and Collectible Management

The financial asset management is based on the policy and procedures set by Bank MAYORA with reference to regulation of Bank Indonesia / OJK. The earning asset ratio compared to the total earning assets is 1.85%, an increase of 1.56% from that of 2014 (0.29%).

The gross NPL ratio for 2015 is 2.94%, showing quite significant increase from 2014’s ratio of 0.52%. The rise in NPL ratio is spurred by the macroeconomic situation which had not been conducive resulting in some debtors’ experiencing losses and high market interest rate. The high interest rate affected the debtors’ solvency, thus, leading to the decline in the credit quality for some debtors. Faced with this condition, Bank MAYORA continued to pursue the loan settlement and applied principle of prudence in loan disbursement.

Total laba komprehensif Bank MAYORA tahun 2015 mencapai Rp44,81 miliar, meningkat sebesar Rp28,68 miliar (177,78%) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp16,13 miliar.

The total comprehensive profit after taxes eached Rp44.81 billion,an increase of Rp28.68 billion (177.78%) from 2014 profitof Rp16.13 billion.

Liquidity

Loan to Deposit Ratio

The liquidity capability is evident from loan to deposit ration (LDR), which in 2015 reached 88.62%, or increasing 15.18% from 73.44% in 2014.

Profitability

Return on Assets (ROA)

In 2015, the profit ratio after tax on several assets(Return on Asset) was 1.24%, or 0.60% higher thanthe 0.64% ratio in 2014.

Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) in 2015 was 4.97%, or 2.01% higher than 2014 ROE of 2.96%.

Likuiditas

Rasio Kredit terhadap Simpanan

Kemampuan likuiditas dapat dilihat dari rasio Loan to Depost Ratio (LDR) yang tahun 2015 mencapai sebesar 88,62% meningkat sebesar 15,18% dari tahun 2014 yang sebesar 73,44%.

Rentabilitas

Imbal Hasil Rata-rata Aset (ROA)

Pada tahun 2015, rasio laba sebelum pajak terhadap jumlah aset (Return on Asset) sebesar 1,24%, lebih tinggi 0,60% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 0,64%.

Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE)

Return on Equity (ROE) pada tahun 2015 sebesar 4,97%, lebih tinggi 2,01% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 2,96%.

111

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank MAYORA senantiasa berpedoman kepadaPeraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum untuk menghitung kecukupan modal sesuai dengan yang disyaratkan.

Komitmen yang kuat dari Mayora Group selaku pemegang saham Bank MAYORA dalam mendukung penguatan permodalan Bank telah diwujudkan dengan penambahan modal disetor secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir, dan ke depan akan terus dilakukan guna mendukung pengembangan Bank untuk mewujudkan visi dan misinya.

Modal inti merupakan modal Bank yang terdiri dari modal disetor, saldo laba yang tidak ditentukan penggunaannya setelah diperhitungkan pajak, 50% dari laba tahun berjalan setelah pajak, dan selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif.

Modal pelengkap, maksimum yang diperkenankan adalah 100% dari Modal Inti, yang terdiri dari Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif/PPAP (maksimum 1,25% dari ATMR).

Bank MAYORA always refers to Bank Indonesia Regulation (PBI) No.14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 on Minimum Capital Requirement to calculate capital adequacy as required.

The strong commitment from Mayora Group as the major shareholder of Bank MAYORA in support of the strengthening of capital comes in the form of adding paid up capital gradually within the last few years. Going forward, Mayora Group will continue to support the development of the Bank to realize its vision and mission.

Bank MAYORA’s Tier 1 comprises paid up capital, unappropriated retained earnings after tax, 50% of current year profit after tax, and cash shortage between Asset Allowance (PPA) andallowance for impairment losses on productive assets.

The permitted maximum Tier 2 100% of Tier 1, comprising Allowance for Productive Asset Omission (PPAP) of maximum 1.25% of ATMR.

STRUKTUR MODALCapital Structure

UraianDescription 2015 2014

Modal Inti | Common Equity Tier 1Modal Disetor | Paid in CapitalCadangan Tambahan Modal | Additional Capital Reserve

731.250271.107

585.00013.059

Modal Pelengkap | Tier 2 46.482 39.702

Jumlah Modal | Total Capital 1.048.839 637.761

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Kredit | Risk Weighted Asset (RWA) of Credit

3.467.821 2.963.918

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Operasional | Risk Weighted Asset (RWA) of Operations

230.702 155.618

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Pasar | Risk Weighted Asset (RWA) of Market

20.014 74.055

Jumlah ATMR untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar | Total RWA to Credit Risk, Operations and Market

3.718.528 3.193.591

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional | Capital Adequacy Ratio (CAR) with regard to credit risk and operational risk

28,36% 20,44%

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar | Capital Adequacy Ratio (CAR) with regard to credit, operaitional and market risks

28,21% 19,97%

Rasio KPMM yang diwajibkan Bank Indonesia | CAR required by Bank Indonesia

8.00% 8.00%

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

112LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Material Commitment of Capital Goods Investment

Information Technology Investment capital goods

There is no material commitments for capital goods Investment of Information Technology during 2015.

Non-Information Technology Investment capital goods

Material commitments for capital investments performed during 2015 was for expanding distribution services such as the opening of 1 (one) Branch Office in Surabaya, 1 (one) Branch Office in Bogor and 1 (one) Cash Office in Bandung, as well as additional 7 (seven) ATMs in several locations to target Bank MAYORA markets.

Capital Goods Investment Realized at the end of Fiscal Year

Capital goods investment in 2015comprises purchase of vehicles, computer hardware and software, office equipment, and other inventory. The material investment comprises investment for the expansion of office network, namely additional office equipment and supplies.

Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang Modal

Investasi barang modal Teknologi Informasi

Tidak ada ikatan yang material untuk investasi barang modal Teknologi Informasi yang dilaksanakan sepanjang tahun 2015.

Investasi barang modal Non-Teknologi Informasi

Ikatan yang material untuk investasi barang modal yang dilaksanakan sepanjang tahun 2015 adalah dalam rangka perluasan distribusi layanan berupa pembukaan 1 (satu) Kantor Cabang di Surabaya, 1 (satu) Kantor Cabang Pembantu di Bogor dan 1 (satu) Kantor Kas di Bandung, serta penambahan 7 (tujuh) unit ATM di beberapa lokasi yang menjadi target pasar Bank MAYORA.

Investasi Barang Modal Yang Direalisasikan Pada Tahun Buku Terakhir

Investasi barang modal yang dilakukan pada tahun 2015 meliputi pembelian kendaraan, perangkat keras dan perangkat lunak komputer, peralatan dan perlengkapan kantor, serta inventaris lainnya. Investasi yang cukup material adalah investasi untuk perluasan jaringan kantor yaitu penambahan peralatan dan perlengkapan kantor serta komputer.

UraianDescription 2015

Kendaraan | Vehicle 26

Komputer | Computer 2.199

Peralatan dan Perlengkapan Kantor | Office Equipment 3.055

Inventaris Lainnya | Other Inventory 0

JUMLAH | TOTAL 5280

Dalam Jutaan rupiah | In Million Rupiah

113

Facing the Challenge with Strong Commitment

Perbandingan Target dan Realisasi di Tahun Buku Serta Proyeksi 2016

Realization of 2015 Target

In 2015 Bank MAYORA generally showed satisfactory business growth and managed to meet its targets. This is evident from the core indicators of achievement as follow:

1. Asset growth reaching of 11.24%, or 98.77% of the set target growth of 11.38%.

2. Growth of loan disbursement reaching 23.14%, or 90.96% or the set target growth 25.44%.

3. The accumulation of customer deposits reaching 2.54%, or 136.56% of the set target growth of 1.86%.

4. The target set by Bank Mayora to improve efficiency by lowering BOPO ratio from 92.30% in 2014 to 89.19% achieved, with BOPO ratio realization of 87.22% in 2015.

Target in 2016

Based on the study of its strength and weakness, and by looking at the opportunities and challenges present in 2016, Bank MAYORA has set growth targets as follow:

1. Loan disbursement to grow 20.50% - 21.00%.

2. Customer deposits to grow 19.00% - 19.50%.3. Net Interest Margin (NIM) at 5.00% – 5.15%%.4. BOPO ratio set at 86.00% - 86.50%.5. NPL (Gross) targeted at < 2.00%.

Perbandingan Target dan Realisasi di Tahun Buku Serta Proyeksi 2016

Pencapaian Target 2015

Pada tahun 2015 Bank MAYORA secara garis besar telah menunjukkan pertumbuhan usaha yang memuaskan dan berhasil memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari indikator utama pencapaian sebagai berikut:

1. Pertumbuhan aset sebesar 11,24%, mencapai 98,77% dari target pertumbuhan yang telah ditetapkan sebesar 11,38%.

2. Pertumbuhan kredit yang diberikan sebesar 23,14%, mencapai 90,96% dari target pertumbuhan yang sebesar 25,44%.

3. Pertumbuhan penghimpunan simpanan nasabah sebesar 2,54%, mencapai 136,56% dari target pertumbuhan yang telah ditetapkan sebesar 1,86%.

4. Target Bank Mayora untuk meningkatkan efisiensi dengan menurunkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 89,19% dari semula sebesar 92,30% telah dapat dicapai, dengan realisasi rasio BOPO pada tahun 2015 sebesar 87,22%.

Target 2016

Melalui kajian mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta mencermati kesempatan dan tantangan yang ada di tahun 2016, maka Bank MAYORA menetapkan target pertumbuhan usaha sebagai berikut:

1. Pertumbuhan kredit yang diberikan sebesar 20,50% - 21,00%.

2. Pertumbuhan simpanan nasabah 19,00% - 19,50%.3. Net Interest Margin (NIM) 5,00% – 5,15%.4. Rasio BOPO 86,00% - 86,50%.5. NPL (Gross) < 2,00%.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

UraianDescription

Target 20152015 Target

Realisasi 2015Realization 2015

Target 20162016 Target

Pertumbuhan Aset | Assets Growth 11,38% 11,24% 16,50% - 17,00%

Pertumbuhan Kredit | Credit Growth 25,44% 23,14% 20,50% - 21,00%

Pertumbuhan Simpanan Nasabah | CustomerDeposit Growth

1,86% 2,54% 19,00% - 19,50%

Net Interest Margin (NIM) 4,75% 3,87% 5,00% - 5,15%

BOPO | Operating Expenses to OperatingIncome ratio

89,52% 87,22% 86,00% - 86,50%

NPL (gross) 0,75% 2,94% < 2,00%

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

114

Material Information and Facts after the Date of Accounting Report

The appointment of Benny Sudarsono Tan as Information Technology Director of PT. Bank Mayora with the approval from OJK of the result of the Fit and Proper Test No. SR-34/D.03/2016 dated 11 February 2016.

Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Penyajian kembali Laporan Keuangan posisi tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 dan Laporan Laba Rugi Komprehensif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 setelah adanya penyesuaian transisi PSAK No.24 (Revisi 2013) tentang Imbalan Kerja.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

ASPEK PEMASARANMarketing Aspect

• Memperkuat Brand ImageUpaya peningkatan brand awareness menjadi salah satu fokus utama dalam aspek pemasaran, yang bertujuan untuk mendukung pemasaran produk dan layanan Bank MAYORA secara keseluruhan.

Sebagai upaya memperkuat brand image Bank MAYORA di masyarakat, di tahun 2015, Bank telah melakukan sejumlah kegiatan below the line, yaitu dengan memberikan sponsorship dalam beberapa acara yang memiliki skala besar, seperti Senandung Anak Indonesia, dan Malam Penganugerahan Business Review Award.

Sementara dari sisi above the line, Bank Mayora berfokus dalam memperkuat citra melalui sejumlah media elektronik dan cetak antara lain, Adlibs di dua radio bisnis terbesar di Jakarta dan Bandung yaitu Pass FM dan K-Lite. Dengan keduanya, Bank Mayora juga menjalin kerjasama untuk membuat program lanjutan yang mendukung kegiatan korporasi Bank, seperti Talk Show dan Peliputan pada acara peluncuran produk atau pembukaan cabang. Di samping itu juga Bank MAYORA secara aktif melakukan/menayangkan liputan-liputan terhadap kegiatan perusahaan melalui media-media cetak dan koran terkemuka dan pemasangan advetorial seperti di Majalah Infobank, Business Review dan lain sebagainya. Selain itu Bank Mayora juga menggunakan material promosi lainnya, seperti pencetakan brosur, X-Banner dan Flyer untuk mendukung kegiatan bisnis Bank.

• Mempererat hubungan dengan Loyal CustomerMembina hubungan baik dengan nasabah loyal adalah faktor penting yang harus dilakukan. Hal ini dilakukan antara lain melalui kegiatan customer gathering yang diadakan secara berkala untuk memberikan apresiasi

• Strengthening Brand ImageAn effort to improve the brand awareness become one of the main focus in the marketing aspect, which aims to support Bank MAYORA products and services marketing as a whole.

As an effort to strengthen its brand image in the community Bank MAYORA, in 2015, has undertaken below the line activities, namely by providing sponsorship in the event which has a large scale, such as Senandung Anak Indonesia, and Night awarding for Business Review Award.

In terms of above the line, Bank Mayora focuses on strengthening its image through a number of electronic and print media, among others, adlibs in the two largest business radio in Jakarta and Bandung, namely Pass and K-Lite FM. With both, the Bank Mayora also collaborated to create an advanced program that supports corporate activities, such as Talk Show and Coverage at a product launch event or at the branch opening. In addition, the Bank MAYORA also actively carry/serve following coverage of the activities of the company through the print media and the leading newspapers and installation advetorial like Infobank Magazine, Business Review and others. Additionally, Bank Mayora also use other promotional material, such as printing brochures, X-Banner and Flyer to support the Bank’s business activities.

• Strengthen the relationships with Loyal CustomerFostering a good relationships with loyal customers is an important factor that must be done. Conducted through customer gathering activities that held regularly to give appreciation to loyal customers,

115

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

kepada loyal customer, melakukan kegiatan bersama (joint event) dengan institusi atau perusahaan yang menjadi nasabah, serta mendistribusikan barang-barang promosi Bank MAYORA kepada nasabah. Hal lain yang dilakukan untuk meningkatkan loyal customer adalah dengan peningkatan kualitas layanan secara terus-menerus melalui melalui kegiatan-kegiatan peningkatan layanan di kantor-kantor Bank MAYORA dan quality service audit secara berkala di kantor-kantor cabang untuk memastikan agar nasabah mendapat pelayanan terbaik, serta membuka layanan call center yang melayani nasabah selama 24 jam setiap hari termasuk hari libur untuk meningkatkan kualitas penanganan keluhan pelanggan.

• Pemasaran Produk“Menciptakan produk perbankan yang kompetitif”Produk perbankan yang kompetitif sangat diperlukan untuk menunjang pemasaran yang dilakukan. Untuk itu, Bank dalam meningkatkan kemampuan personil-personilnya dalam membuat produk Bank yang berkualitas, Bank Mayora telah melaksanakan program product development training yang diikuti oleh seluruh unit kerja Product Development & Support dengan sasaran menciptakan produk perbankan yang lebih kompetitif dan mempunyai daya jual di pasar. Program tersebut dimulai pada akhir tahun 2015 dan direncanakan berjalan hingga di tahun 2016.

Pada tahun 2015 terdapat produk kredit baru yang telah diluncurkan oleh Bank MAYORA, yaitu Produk Kredit Modal Kerja untuk Pedagang Pasar (KMKPS), KPR Sejahtera dan Kredit Properti Komersial (KPK).

Program promosi

Bank Mayora juga telah menjalankan serangkaian program untuk menunjang pemasaran produk-produk perbankan baik tabungan maupun kredit, seperti Program Staff Get Member dan Bunga Fixed untuk KPR,

performing joint event with the institution or company as a customer, as well as distribute promotional items to Bank MAYORA customers. Another thing that carried to improve the customer loyalty is to increase the services quality on an ongoing basis, through the services improvement in Bank MAYORA offices and periodically audit quality service at branch offices to ensure that customers receive the best service, as well as open the service call center that serves customers 24 hours a day including holidays to improve the customer complaints handling.

• Strengthen the relationships with Loyal Customer“Creating a competitive banking products”Competitive banking products is is necessary to support marketing. To that end, the Bank in improving the ability of its personnel in making high-quality banking products. Bank Mayora already carrying out product development training program followed by all units of Product Development & Support, with the goal of creating a more competitive banking products and has selling power in the market. The program began in late 2015 and is planned to run until 2016.

In 2015, there are loan products that have been launched by Bank MAYORA, namely the Working Capital Credit for Market Traders (KMKPS), KPR Sejahtera and Credit Commercial Properties (KPK).

Promotion Program

Bank MAYORA also runs a series of programs to support the marketing of its banking products, either savings or loans, such as Staff Get Member program, fixed interest rate for mortgage loan, and Take Over & Top Up for KPR

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

116LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

serta program Take Over & Top Up untuk KPR dan KPK. Dari sisi produk tabungan juga telah diluncurkan Program Tabungan SiPucuk berhadiah langsung, Program Stay and Upsize, Program Mayora Plus, Program Idul Fitri & HUT Bank Mayora, Program Kejutan Akhir Tahun, Program Staff Get Customer, Oh My Gold, Pilih Sendiri Hadiahmu dan Program Komunitas Bank Mayora.

and KPK. For savings products, Bank MAYORA also launched Tabungan SiPucuk program, which offers prizes to the customers, Program Stay and Upsize program, Mayora Plus, Idul Fitri program, and Bank Mayora anniversary program, Year-End Surprise Program, Staff Get Customer program, Oh My Gold, Pilih Sendiri Hadiahmu (Choose Your Own Prize), and Bank Mayora Community Program.

Kebijakan Dividen

Bank MAYORA adalah perusahaan swasta yang belum go public. Laba bersih yang diperoleh Bank MAYORA di investasikan kembali sebagai modal setelah dikurangi hak-hak pemegang saham.

Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan Manajemen

Bank MAYORA tidak memiliki kebijakan kepemilikan saham oleh karyawan dan Manajemen.

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Bank MAYORA tidak melakukan penawaran umum.

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan Usaha, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal

Sepanjang tahun 2015, Bank MAYORA tidak melakukan kegiatan investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi yang bersifat material.

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi

Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2015) tentang “Pengungkapan Pihak pihak Berelasi”. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor). Pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Dividend Policy

Bank MAYORA is a private company that has yet to “go public”. The Bank’s net profit is reinvested as the capital after the rights of shareholders are deducted.

Share Ownership by Management and Staff

Bank MAYORA does not have policy regarding share ownership by staff and management.

Realization of the Use of Funds from Public Offerings

Bank MAYORA does not have public offerings.

Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Business Combination/Consolidation, Acquisition or Debt/Capital Restructuring

Throughout 2015, Bank MAYORA did not conduct any material activities in investment, expansion, divestment, acquisition or reconstruction.

Information of Material Transactions with Instances of Conflic of Interest and/or Transactions with Affiliates

Bank MAYORA conducted transactions with related parties. In this Financial Report, the term related party refers to PSAK No. 7 (2015 revised version) about “Disclosure of Related Parties”. A related party is an individual or an entity related to the entity that is preparing its financial report (the reporting entity). The related parties are as follow:

117

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Bank adalah perusahaan-perusahaan yang berada dibawah grup Mayora. Grup Mayora merupakan pemegang saham utama dari Bank. Adapun pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

• Hubungan pemegang sahamMembina hubungan baik dengan para pemegang saham, antara lain PT Mayora Inti Utama, PT Mayora Dhana Utama dan International Finance Corporation.

• Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang saham yang sama.PT Mayora Indah, PT Inter Nusa Kemindo, PT Sapta Warna Cemerlang, PT Unita Branindo, PT Nusantara Corpindo Nasional, dan PT Torabika Eka Semesta.

• Hubungan manajemen dan karyawan kunci BankDharmawan Atmadja, Timotius Adidjaja, Taryadi Supangkat, Irfanto Oeij, Ricky Budiono, Tjahojo Bengawan, Tiolina Indira Aryani Tumanggor Siahaan, dan Jap Chin Phing.

Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank dan entitas anaknya melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Aside from core employees, parties relate to the Bank are companies under Mayora Group. Mayora Group is the majority shareholder of the Bank. Hence, the related parties comprise as follow:

• Shareholders relationsPT Mayora Inti Utama, PT Mayora Dhana Utama, and International Finance Corporation.

• Companies owned, directly or indirectly, by the majority shareholder.

PT Mayora Indah, PT Inter Nusa Kemindo, PT Sapta Warna Cemerlang, PT Unita Branindo, PT Nusantara Corpindo Nasional, and PT Torabika Eka Semesta.

• The relationship between the management and the core employeesDharmawan Atmadja, Timotius Adidjaja, Taryadi Supangkat, Irfanto Oeij, Ricky Budiono, Tjahojo Bengawan, Tiolina Indira Aryani Tumanggor Siahaan, and Jap Chin Phing.

Any transactions with the related parties must be executed in compliance with requirements which are accepted by both parties, and which may not be similar to the transactions conducted with unrelated parties.

All significant transactions and balances with the related parties, in compliance with either the normal requirements commonly used in the transactions with a third party, or not, have been disclosed in the consolidated financial statement.

In running its business, the Bank and its entities conduct specific transactions with related parties. Asset and liability transactions with related parties are as follows:

Bank MAYORA adalah perusahaan swasta yang belum go public. Laba bersih yang diperoleh Bank MAYORA di investasikan kembali sebagai modal setelah dikurangi hak-hak pemegang saham.

Bank MAYORA is a private company that has yet to “go public”. The Bank’s net profit is reinvested as the capital after the rights of shareholders are deducted.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

118LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

UraianDescription

2015 2014

JumlahVolume

Persentase terhadap jumlah aset atau jumlah liabilitas Percentage of

volume of assets or liabilities

JumlahVolume

Persentase terhadap jumlah aset atau jumlah liabilitas Percentage of

volume of assets or liabilities

ASET | ASSETS

Efek-efek | Securities 7.498 0,15% 7.418 0,16%

Kredit | Loans 60.777 1,18% 62.283 1,35%

Pendapatan bunga akrual | Accrued interest income

2.436 0,54% 488 0,01

JUMLAH | TOTAL 70.711 1,87% 70.189 1,52%

LIABILITAS | LIABILITIES

Simpanan | Deposits

Giro | Current Accounts 268.563 51,29% 284.926 7,15%

Tabungan | Savings 9.842 1,96% 7.226 0,18%

Deposito | Time Deposits 477.664 16,28% 174.066 4,37%

Beban bunga akrual | Accrued interest expense

37.267 15,57% 547 0,01%

JUMLAH | TOTAL 793.335 53,24% 466.765 11,71%

Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan

Pada tahun 2015 Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang bertujuan untuk mencapai dan memelihara stabilitas Rupiah di wilayah NKRI serta menjadikan Rupiah sebagai salah satu simbol kedaulatan negara. Peraturan ini mewajibkan penggunaan Rupiah dalam transaksi yang dilakukan di wilayah NKRI, dengan beberapa pengecualian seperti yang diatur dalam PBI tersebut. Adanya peraturan tersebut secara tidak langsung berpengaruh terhadap strategi dan rencana pengembangan usaha Bank MAYORA, khususnya dalam hal pencapaian target penyaluran kredit dalam valuta asing serta pengembangan usaha di bidang Trade Finance.

Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Diterapkan Perusahaan Pada Tahun Buku Terakhir

Dalam penerapan kebijakan akuntansi di Tahun 2015, PT Bank Mayora tidak melakukan perubahan kebijakan tersendiri namun senantiasa mengikuti perkembangan kebijakan akuntansi terkini yang disesuaikan dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta kebijakan lainnya seperti yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Perpajakan.

PSAK 1 (revisi 2015): Penyajian Laporan KeuanganPSAK 7 (revisi 2015): Pengungkapan Pihak-pihak BerelasiPSAK 13 (revisi 2015): Properti Investasi

Changes in Laws and Regulations that Significantly Affecting The Company

In 2015 Bank Indonesia issued Bank Indonesia Regulation (PBI) No.17/3/PBI/2015 on The Use of Rupiah in the Republic of Indonesia. The regulation aims at achieving and maintaining the stability of rupiah within the country, as well as establishing IDR as one of the symbols of the country’s sovereignity. The regulation requires the use of Rupiah in transactions within the countr, with several exceptions. The regulation indirectly affected the Bank’s strategy and plan for business development, especiall in loan disbursement in foreign exchanges in Trade Finance segment.

Change in Accounting Policy that Signifi-cantly Affecting The Company

In implementing the accounting policy in 2015, PT Bank Mayora did not make any changes to its internal policy; nevertheless, the Company always follows the update of the accounting policies adjusted to Financial Accounting Standard (PSAK), and other policies issued by Bank Indonesia, Financial Services Authority, and Tax Office.

PSAK 1 (2015 revision): Financial Report Presentation PSAK 7 (2015 revision): Disclosure of Related PartiesPSAK 13 (2015revision): Investment Property

Facing the Challenge with Strong Commitment

119ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

PSAK 16 (2015revision): Fixed AssetsPSAK 19 (2015revision): Intangible AssetPSAK 25 (2015revision): Accounting Policy, Revision of Accounting and Error EstimatesPSAK 68 (2015revision): Fair Value MeasurementISAK 30 (2015revision): ChargesISAK 31 (2015revision revision): Intepretation of PSAK Scope of 13: Investment Property

Business Continuity Information

Matters that have the potential for significant impact on the business

There aren’t any issues which have the potential for significantly affecting Bank MAYORA’s business continuity.

Management Assessment on Issues Which Significantly Affect the Business Continuity of the Company

The Bank management has conducted an assessment on the ability of the Bank to operate and is confident that the Bank possesses resources to operate. Moreover, none of the things that cause any material uncertainty which can result in significant concern for the ability of the Bank to maintain its existence. Hence, the consolidated financial statement is prepared based on the sustainable business principle.

Assumption used by the Management in Conducting Assessment

Several factors which the management has taken into account in assessing the Bank’s capability in sustaining its business are as follow:

• Financial performance• Solvency• Internal Issues• Legal cases

Other Significant Information

Appointment of Benny Sudarsono Tan as Director of Information Technology and Electronic Banking is based on agreement from Otoritas Jasa Keuangan (Financial Services Authority) on Fit and Proper Test No. No.SR-34/D.03/2016 on 11 February 2016.

PSAK 16 (revisi 2015): Aset TetapPSAK 19 (revisi 2015): Aset Tak BerwujudPSAK 25 (revisi 2015): Kebijakan Akuntansi, -Perubahan Estimasi Akuntansi dan KesalahanPSAK 68 (revisi 2015): Pengukuran Nilai WajarISAK 30 (revisi 2015): PungutanISAK 31 (revisi 2015): Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi

Informasi Kelangsungan Usaha

Hal Hal Yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha Perusahaan

Tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Bank MAYORA.

Assessment Manajemen Atas Hal-Hal Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha Perusahaan

Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, tidak terdapat hal-hal yang menyebabkan adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

Asumsi Yang Digunakan Manajemen Dalam Melakukan Assessment

Beberapa Faktor yang menjadi pertimbangan manajemen dalam melakukan assessment terhadap kelangsungan usaha adalah sebagai berikut:

• Kinerja Keuangan • Solvabilitas • Masalah Internal• Perkara Hukum

Informasi Penting Lainnya

Pengangkatan Benny Sudarsono Tan sebagai Direktur Teknologi Informasi dan Electronic Banking sesuai persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atas Uji Kemampuan dan Kepatuhan No.SR-34/D.03/2016 Tanggal 11 Februari 2016.

120LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

TATA KELOLAPERUSAHAANGood Corporate Governance

5122

128

132

138

153

155

157

159

165

166

169

171

181

186

188

191

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Komite AuditAudit Committee

Komite Nominasi & RemunerasiRemuneration & Nomination Committee

Komite Pemantau RisikoRisk Oversight Committee

Komite di bawah DireksiCommittees under the Board of Directors

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Divisi Audit InternalInternal Audit Division

Fungsi KepatuhanCompliance Function

Manajemen RisikoRisk Management

Sistem Pengendalian InternInternal Control System

Kode EtikCode of Ethics

Whistleblowing SistemWhistleblowing System

Rencana StrategiesStrategic Planning

Prinsip Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Principles

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)

121ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

122LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

GOODCORPORATE

GOVERNANCE

123

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Pernyataan Tata Kelola Perusahaan

Bank MAYORA menyadari bahwa untuk menjadi Bank ritel dan konsumer yang sehat, terpercaya dan terdepan yang membantu mewujudkan masyarakat sejahtera, membutuhkan usaha-usaha peningkatan yang berkesinambungan. Peningkatan tersebut tidak hanya dilakukan pada sisi operasional, namun juga pada aspek tata kelola perusahaan. Diharapkan dengan peningkatan-peningkatan tersebut maka Bank MAYORA dapat semakin tumbuh dan berkembang dalam memenuhi rencana korporasi dan bisnis, sehingga dapat mencapai visi dan misi Bank MAYORA serta menjaga kepentingan Stakeholders.

Sebagai salah satu bentuk komitmen Dewan Komisaris dan Direksi untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank MAYORA telah menyusun Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Manual).

Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan tidak berhenti pada level Dewan Komisaris dan Direksi saja, akan tetapi terus meresap secara menyeluruh ke dalam organisasi Bank MAYORA. Dengan demikian, maka prinsip-prinsip tata kelola perusahaan turut menjadi suatu budaya perusahaan sehingga akan memperkuat nilai-nilai perusahaan dan budaya kerja karyawan Bank MAYORA.

Untuk memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan, Direksi Bank MAYORA telah membentuk Tim Kerja Implementasi Good Corporate Governance melalui Surat Keputusan Direksi No.027/SK-DIR/VIII/2015, tanggal 25 Agustus 2015.

Tujuan Penerapan GCG

Dalam menjalankan kegiatannya, Bank MAYORA sepenuhnya menyadari bahwa risiko yang dihadapi semakin kompleks. Hal ini seiring dengan perkembangan industri perbankan yang sangat pesat. Oleh karena itu, penerapan Tata Kelola Perusahaan menjadi sangat penting, mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan akan semakin meningkat.

Statement of Corporate Governance

Bank MAYORA realizes that in order to become a sound, trusted, and most prominent in growing prosperous people-Bank, Bank MAYORA needs to make continuous improvement efforts. These efforts are necessary not only in the operational side of the business, but also in its corporate governance. With such improvements, Bank MAYORA is expected to grow in its corporate and business plans, thus, reaching its vision and mission while maintaining the confidence of the stakeholders.

Bank MAYORA has formulated Corporate Governance Manual as one of the commitments of the Board of Commissioners and the Board of Directors in implementing Good Corporate Governance (GCG),

The implementation of the GCG principles does not stop at the levels of the Board of Commissioners and the Board of Directors; it is embeded in all levels of organization. This way, the CGC principles become the corporate culture, which will strengthen the corporate values, and working culture of Bank MAYORA’s employees.

To guarantee the implementation of GCG principles, the Board of Directors has formed the Working Team for the Implementation of Good Corporate Governance stipulated in the Decision Letter of the Board of Directors No.027/SK-DIR/VIII/2015, dated August 25, 2015.

Objective of GCG Implementation

In running its operations, Bank MAYORA fully realizes the risks faced are getting more complex. This is in line with the rapid development of the banking industry. So, the GCG implementation becomes highly important as the risks and challenges faced by the banking industry are on the rise.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

124LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Dasar Acuan Implementasi

Dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan, Bank MAYORA berpedoman pada ketentuan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992

tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998.

3. Peraturan Bank lndonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank lndonesia No.8/14/ PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.

4. Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.

Prinsip Tata Kelola

Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Bank MAYORA berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar yaitu adanya:Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency)dan Kewajaran (Fairness), dengan penjabaran sebagai berikut :

The Basis of Implementation

The GCG implementation in Bank MAYORA is based on the following law and regulations: 1. Law of the Republic of Indonesia No.40 Year 2007 on

Limited Liability Company. 2. Law of the Republic of Indonesia No.7 Year 1992 on

Banking as revised in Law of the Republic of Indonesia No. 10 Year 1998.

3. Regulation of Bank lndonesia No.8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 on The Implementation of Good Corporate Governance for Public Banks, as revised in Regulation of Bank lndonesia No.8/14/ PBI/2006 dated October 5, 2006.

4. Bank Indonesia Circular Letter No.15/15/DPNP dated April 29, 2013 on The Implementation of Good Corporate Governance for Public Banks.

Corporate Governance Principles

The GCG implementation in Bank MAYORA is based on five (5) basic principles, namely:

Transparency, Accountability, Responsibility, IndependencyandFairness,whicharedescribedasfollows:

•Bank menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh seluruh stakeholders sesuai dengan haknya.

•Prinsip keterbukaan yang dianut oleh Bank MAYORA tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan Bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.

•Bank MAYORA menyampaikan:1. Pengumuman Laporan Keuangan publikasi

triwulanan melalui paling kurang 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang beredar nasional.

2. Laporan Tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Lembaga Pemeringkat di Indonesia, Asosiasi Perbankan di Indonesia, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, 2 (dua) Lembaga Penelitian Ekonomi dan Keuangan, dan 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan.

•Bank MAYORA membuat web eksternal (www.bankmayora.com) yang memberikan informasi terkait tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.

•Bank MAYORA provides information in a timely, sufficient, clear, and accurate manner, and is comparable and easily accessed by all shareholders in accordance with their rights.

• The transparency principle adopted by Bank MAYORA does not reduce the obligation of the bank to meet the requirement for the confidentiality of the Bank as regulated in the prevailing law, and taking into account any confidentiality regarding positions and personal rights.

•Bank MAYORA delivers: 1. The announcement of Quarterly Financial

Statement published in at least one (1) national Indonesian newspaper in Indonesian language.

2. Annual Report to the Financial Services Authority (OJK), the Indonesian Consumers Foundation (YLKI), Indonesian Rating Institute, Indonesian Banking Association, Indonesian Banking Development Institution, two (2) economic and financial research institutes, and two (2) finance and economic magazines.

•Bank MAYORA has set an external website (www.bankmayora.com), which provides information related to The Transparency and Publication of Bank Reports can be found.

TRANSPARANSI | TRANSPARENCY 1

125

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

•Bank MAYORA menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ Bank dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai (corporate values), dan strategi Bank.

•Bank MAYORA meyakini bahwa semua organ Bank mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

•Bank MAYORA memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan Bank.

•Bank MAYORA memiliki ukuran kinerja untuk semua lapis karyawan yang konsisten dengan sasaran usaha.

•Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ Bank MAYORA harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.

•Bank MAYORA berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan peraturan Bank.

•Bank MAYORA melaksanakan tanggung jawab sosial dengan memperhatikan kondisi masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar Bank dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.

•Bank MAYORA menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif.

•Bank MAYORA melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.

•Bank MAYORA details of the duties and responsibilities of each of the Bank’s organ and all employees clearly and in line with Bank MAYORA’s vision, mission, corporate values and strategies.

•Bank MAYORA is confident that all organs in the Bank are capable of carrying out their duties and responsibilities, as well as performing their roles in the GCG implementation.

•Bank MAYORA ensures its effective internal control system in the management of the bank.

•Bank MAYORA possesses performance measures for all levels of employees, and that the measures are consistent with the business targets.

• In conducting its duties and responsibilities, each organ in Bank MAYORA is required to always refer to the code of conduct which all organs in the Bank has agreed on.

•Bank MAYORA adheres to the principles of prudence and ensures compliance with law and regulations, as well as the Bank’s Articles of Association and regulations.

•Bank MAYORA fulfils its social responsibility by paying attention to the condition of the community and the environment, especially those in close proximity to the Bank. This is done with sufficient and effective planning and implementation.

•Bank MAYORA always distances itself from any effort to dominate by any parties, is not affected by any specific interest, is free from any conflict of interest and from any influence and pressures so that the decision making process in the Bank is always objective.

•Bank MAYORA performs its functions and duties by adhering to the Bank’s Articles of Association, and the prevailing laws and regulations.

AKUNTABILITAS | ACCOUNTABILITY

PERTANGGUNGJAWABAN | RESPONSIBILITY

INDEPENDENSI | INDEPENDENCE

2

3

4

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

126LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

•Bank MAYORA memberikan kesempatan kepada seluruh Stakeholders untuk memberi masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.

•Bank MAYORA memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, karir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.

•Bank MAYORA memperhatikan kepentingan seluruh Stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment).

•Bank MAYORA provides an opportunity for all stakeholders to give input and their opinion for the good of the Bank, as well as opening access to information in accordance with the principle of information disclosure.

•Bank MAYORA adheres to the principle of equal opportunity in the recruitment process, in career and in the employees’ professionally performing their duties without distinction of ethnic group, religion, race, class, gender, and physical condition.

•Bank MAYORA regards the interests of all of the stakeholders based on the equal treatment principle.

KEWAJARAN DAN KESETARAAN | FAIRNESS 5

Assessment Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP tanggal 29 April 2013, Bank diwajibkan untuk melakukan penilaian sendiri (self assessment) Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Pendekatan Risiko (Risk Based Bank Rating/RBBR) dimana salah satu faktor penilaiannya adalah Good Corporate Governance.

Selama tahun 2015, Bank telah melakukan 2 (dua) kali self assessment untuk periode Juni 2015 dan Desember 2015 atas 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yaitu sebagai berikut : 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan

Komisaris. 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite. 4. Penanganan benturan kepentingan. 5. Penerapan fungsi kepatuhan. 6. Penerapan fungsi audit intern. 7. Penerapan fungsi audit ektern. 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem

pengendalian intern. 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party)

dan penyediaan dana besar (large exposures). 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan

Bank, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal.

11. Rencana strategis Bank.

Kesimpulan umum hasil self assessment pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan periode Desember 2015 berada pada peringkat 2 (dua), yaitu Manajemen Bank telah melakukan penerapan GCG yang secara umum Baik.

Adapun ringkasan Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan pada 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Assessment on the Implementation of Good Corporate Governance

Based on Bank Indonesia Circular Letter No.15/15/DPNP dated 29 April 2013, Banks are required to conduct self assessment on the Banking Health Measurement using Risk Based Bank Rating (RBBR) in which one of points of assessment is Good Corporate Governance.

Throughout 2015, the Bank conducted two (2) self assessment processes for the June period and December period. The process assessed 11 assessment factors in the implementation of GCG, namely: 1. Performance of duties and responsibilities of the

Board of Commissioners. 2. Performance of duties and responsibilities of the

Board of Directors. 3. Completion and performance of the Committees. 4. The management of conflict of interest. 5. Implementation of compliance principle. 6. Implementation of the function of the internal audit. 7. Implementation of the function of the external audit. 8. Risk management, including internal control system.

9. Fund provision to related parties and provision of large exposures.

10. Transparency of the Bank’s financial and non-financial conditions, report on the implementation of GCG, and internal reporting.

11. The Bank’s strategic plans.

The general conclusion from the result of the self assessment on the implementation of GCG for the period of December 2015 puts the managemeng of the Bank in Position Two (2), meaning the management in implementing GCG is rated generally Good.

The summary of Self Assessment of the GCG Implementation as of December 31, 2015 is as follows:

127

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Governance Structure

• Komposisi Dewan Komisaris sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Regulator dan Dewan Komisaris aktif mengikuti perkembangan terkini terkait bidang perbankan/keuangan.

• The composition of the Board of Commissioners already complies with the regulatory requirement, and the Board of Commissioners actively follows the current development related to banking/financial sector.

• Komposisi Direksi sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Regulator dan Direksi senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, prinsip kehati-hatian dan kejujuran.

• The composition of the Board of Directors already complies with the regulatory requirement, and the Board of Directors has always upheld the values of integrity, the principles of prudence and honesty.

• Komposisi Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Regulator.

• The composition of the Audit Committee, the Risk Oversight Committee, and the Remuneration and Nomination Committee comply with the regulatory requirement.

• Bank memiliki kebijakan mengenai penanganan benturan kepentingan.

• The Bank has installed a policy on the management of conflict of interests.

• Bank telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan, SKAI dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang memadai, seperti : Direktur Kepatuhan dan Pejabat di Satuan Kerja Kepatuhan telah memiliki sertifikat kompetensi Level Executive dan Level Officer di bidang kepatuhan perbankan dan sertifikat kompetensi di bidang manajemen risiko, untuk sumber daya SKAI cukup berkualitas dengan 4 (empat) Personil SKAI yang telah lulus Uji Kompetensi Audit Intern.

• The Bank has Compliance Work Unit, SKAI and Risk Management Work Unit, all of which comply with the requirements, namely, Director of Compliance and officials at Compliance Work Unit have Executive level and Officer level competence certification in banking compliance, and competency certificate in risk management for quality SKAI resources with four (4) of the SKAI personnel having passed Internal Audit Competency Test.

• Penugasan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik telah memenuhi aspek-aspek yang ditetapkan dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

• The appointments of the Public Accountant and Public Accountant Office comply with regulatory aspects and both the Public Accountant and Public Accountant Office are listed with the Financial Services Authority (OJK).

• Bank telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko.

• The Bank has adequate organizational structure to support the implementation of risk management.

• Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai untuk penyediaan dana kepada pihak terkait serta penyediaan dana besar, berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya dengan dilengkapi dengan Corporate Governance Manual.

• The Bank has adequate policies, system and written procedures for the provision of funds to related parties and the provision of major funding, including the necessary monitoring and issue settlement, completed with Corporate Governance Manual.

• Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.

• The Bank has policies and procedures related to the financial and non-financial transparency governance.

• Rencana Bisnis Bank disusun sesuai dengan visi dan misi Bank dan Pemilik Bank berkomitmen penuh dalam mendukung rencana strategis Bank.

• The business plans are formulated in accordance with the Bank’s vision and mission, and the Bank owners are committed to supporting the Bank’s strategic plans.

Governance Process

• Dewan Komisaris tidak terlibat dalam kegiatan operasional Bank serta Pengawasan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah berjalan efektif dan Penunjukan salah seorang komisaris independen untuk mewakili Dewan Komisaris dalam mengawasi pelaksanaan GCG.

• The Board of Commissioners is not involved in the operations of the Bank, and the Board of Commissioners had performed its supervisory duties and responsibilities effectively, including in the appointment of one independent commissioner to represent the Board of Commissioners in overseeing the GCG implementation.

• Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dengan didukung oleh kebijakan serta sumber daya manusia yang memadai.

• The Board of Directors has performed its duties and responsibilities effectively supported by efficient policies and human resources.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

128LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

• Penyelenggaraan rapat Komite dilakukan secara rutin serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

• The committees held regular meetings and perform their duties in giving recommendation to the Board of Commissioners.

• Bank tidak mengalami benturan kepentingan. • The Bank did not undergo any conflict of interests.

• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepatuhan berjalan sesuai dengan yang ditetapkan dalam ketentuan Regulator dan Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku masih perlu ditingkatkan.

• The execution of the compliance duties and responsibilities comply with the regulatory requirement, while compliance with the prevailing regulations still need improvement.

• Fungsi audit intern telah diterapkan secara cukup efektif terhadap semua aspek kegiatan yang ada.

• The internal audit performed its function on all aspects of activities effectively.

• Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk, telah bekerja secara independen serta memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.

• The appointed public accountant and public accountant office (KAP) performed their duties independently and adhered to the public accounting professional standards, work agreement and the scope of audit agreed upon.

• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam rangka manajemen risiko berjalan efektif.

• The Board of Commissioners and the Board of Directors effectively performed their duties and responsibilities related to risk management.

• Penyediaan dana kepada pihak terkait dan dalam jumlah besar selalu mendapat mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris serta telah sesuai dengan prinsip kehati-hatian yang ditentukan oleh Regulator.

• Fund provision to related parties and the provision of major funds always under approval of the Board of Commissioners and adhered to principle of prudence as mandated by the regulator.

• Bank telah melakukan transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan sesuai dengan ketentuan Regulator yang berlaku.

• The Bank has performed financial and non-financial condition of transparency in accordance with the regulatory requirement.

• Direksi telah melaksanakan Rencana Bisnis Bank dengan efektif dan Komisaris berperan aktif dalam melakukan pengawasan.

• The Board of Directors executed the Bank Business Plan effectively, and the Board of Commissioners actively performed its supervisory function.

Governance Outcome

• Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, tidak terdapat intervensi pemilik yang menyebabkan kerugian Bank.

• In the performing of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners, the Bank owners did not commit any intervention which resulted in loss.

• Direksi secara berkelanjutan melakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi karyawan, senantiasa mengkomunikasikan arahan dan kebijakan strategi Bank serta senantiasa meningkatkan pengetahuan dan kompetensi yang tercermin dalam peningkatan kinerja Bank, penyelesaian permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan pencapaian hasil sesuai ekspektasi Stakeholders.

• The Board of Directors continuously improved the competence of the employees, communicated directives and strategic policies, and enhanced the knowledge and competence as reflected in the Bank’s performance improvement, settlement of issues faced by the Bank, and the achievement which met the expectation of the Stakeholders.

• Hasil rapat dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik dan masing-masing komite telah memberikan rekomendasi sesuai tugasnya kepada Dewan Komisaris.

• The decision of the meetings are committed into the minutes of the meetings and are well documented. Each committee provided recommendations as per their responsibilities to the Board of Commissioners.

• Bank tidak menghadapi benturan kepentingan. • The Bank did not undergo any conflict of interests.

• Bank telah membangun budaya kepatuhan (Compliance Culture) dalam kegiatan operasional Bank dan telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sesuai dengan ketentuan Regulator namun masih terdapat pelanggaran ketentuan yang menyebabkan Bank dikenakan sanksi denda.

• The Bank has nurtured Compliance Culture in its operations, and submitted reports of the performance of duties of the Board of Directors which are related to compliance functions in line with the regulatory requirement. Yet, there was still a violation which resulted in the Bank having sanctioned with a fine.

• Tidak terdapat temuan audit berupa kejadian yang menimbulkan kerugian yang signifikan.

• Audit findings did not reveal any occurrences which resulted in significant loss.

129

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

• Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan permasalahan Bank dan disampaikan secara tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh KAP yang ditunjuk.

• The result of audit and Management Letter reflected the issues face by the Bank and are submitted in a timely manner to Financial Services Authority by the appointed KAP.

• Dewan Komisaris dan Direksi telah melakukan pengawasan secara aktif terkait dengan pelaksanaan kebijakan dan strategi Penerapan manajemen risiko atas semua kegiatan Bank sehingga berjalan dengan efektif, tercermin dari Profil Risiko Bank yang selalu terpelihara pada peringkat 2 (Low to Moderate).

• The Board of Commissioners and the Board of Directors conducted active supervision related to the implementation of risk management policies and strategies on all Bank operations, as reflected in the Bank Risk Profile, which the Bank has managed to maintain at Rank 2 (Low to Moderate).

• Penyediaan dana kepada pihak terkait dan jumlah besar telah sesuai dengan ketentuan Regulator tentang BMPK.

• The provision of funds to related parties and provision of major funds adhered to regulatory requirement on BMPK.

• Laporan mengenai kondisi keuangan dan non-keuangan telah disampaikan secara transparan kepada Regulator dan lembaga-lembaga lainnya, Laporan Pelaksanaan GCG telah disajikan dalam homepage Bank secara tepat waktu dan Penyelesaian pengaduan nasabah Bank telah dilaksanakan dengan baik.

• Reports on the financial and non-financial conditions are submitted in a transparent manner to the regulator and other related institutions, the report on the implementation of GCG was published on the Bank homepage in a timely manner, and the Bank has also settled customer complaints satisfactorily.

• Rencana Bisnis Bank telah terealisasi dengan baik dan Pemegang Saham telah melaksanakan komitmennya dengan menambah setoran modal dan menjalin kerjasama dengan International Finance Corporation (IFC) World Bank Group.

• The Bank Business Plan is well executed and shareholders performed their commitment to add to paid up capital and finalized the cooperation with International Finance Corporation (IFC) World Bank Group.

Road Map GCG

Sebagai panduan dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan, Bank telah menyusun Corporate Governance Manual. Hal ini untuk memastikan bahwa Bank telah menjalankan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam setiap kegiatan.

Selain menyusun Corporate Governance Manual, Bank juga telah menyusun kebijakan intern Surat Edaran Kredit No.01/SE-CRD/I/2015 Perihal Ketentuan Lingkungan Hidup dan Sosial Perkreditan Bank. Direksi juga telah membentuk Tim Kerja Implementasi Good Corporate Governance Bank MAYORA melalui Surat Keputusan Direksi No.027/SK-DIR/VIII/2015 dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Menyusun dan menyempurnakan Corporate Governance Manual serta kebijakan dan prosedur yang berhubungan/terkait dengan itu.

2. Memantau implementasi Corporate Governance di setiap aspek kegiatan Bank sehari-hari.

3. Mengevaluasi permasalahan-permasalahan dalam implementasi Corporate Governance untuk dapat ditingkatkan perbaikan-perbaikan yang diperlukan oleh setiap anggota.

4. Mereview kebijakan Bank agar sejalan dengan Good Corporate Governance Bank.

5. Melakukan sosialisasi, training, edukasi dalam rangka penguatan Good Corporate Governance dan bekerjasama dengan unit-unit kerja terkait.

6. Menyampaikan laporan secara berkala kepada OJK dan Pemegang Saham secara tepat waktu.

GCG Road Map

As a guideline for the implementation of GCG, the Bank has formulated Corporate Governance Manual. This is to ensure that Bank has indeed implemented the principles of GCG in each of the Bank’s activity.

Aside from formulating Corporate Governance Manual, the Bank has also issued an internal policy stipulated in Circular Letter of Credit No.01/SE-CRD/I/2015 on the Conditions for Environmental and Social Issues for Bank Credit. The Board of Directors has also formed Working Team for the Implementation of Good Corporate Governance as stipulated in the Board of Directors Decision Letter No.027/SK-DIR/VIII/2015. The team has duties and responsibilities as follows: 1. Compose and improve Corporate Governance

Manual, and policies and procedures related to the manual.

2. Monitor the implementation of Corporate Governance in all aspects of the Bank’s acitivities.

3. Evaluate problems in the implementation of Corporate Governance in order to make any needed correction and improvement by each member.

4. Review the Bank’s policies so that they are in line with Good Corporate Governance principles.

5. Conduct dissemination, training and education to strengthen Good Corporate Governance implementation, and to work together with related units.

6. Periodically deliver reports to Financial Services Authority at a timely manner.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

130LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Struktur Organ Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structures

Sesuai dengan struktur tata kelola perusahaan yang ditentukan oleh Regulator maka struktur Tata Kelola Perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu organ utama dan organ pendukung. Secara umum struktur Tata Kelola Perusahaan Bank Mayora adalah sebagai berikut :

In accordance with the structures of corporate governance set up by the regulator, the Bank’s corporate governance structures are divided into two: the main organ instrument and the support instrument. Generally, the structures are as follows:

RAPAT UMUM PEMEGANGSAHAM (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)

RUPS

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Direktur UtamaPresident Director

Dir. KepatuhanCompliance

Director

DirekturDirector

Corp. Secretary

Komite PenunjangSupporting Committee

Corp. Legal

Internal Audit

Risk Management

Compliance

Komite PenunjangSupporting Committee

Organ Utama

Organ Penunjang

Garis Struktural

Garis Monitoring/ Laporan

Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ Perseroan yang memiliki wewenang tertinggi yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam mengambil keputusan atas hal-hal utama dan strategis yang sangat mempengaruhi jalannya usaha.

Di antaranya, terkait dengan penunjukan dan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Keuangan Tahunan, penetapan penggunaan laba, dan menghasilkan keputusan-keputusan penting lainnya yang sejalan dengan arah dan kebijakan Bank.

RUPS terdiri atas:1. RUPS TAHUNAN• RUPS Tahunan wajib diselenggarakan dalam jangka

waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir.

• RUPS Tahunan untuk mengesahkan beberapa agenda antara lain rencana kerja perusahaan, pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris, penetapan auditor eksternal, tindakan korporasi yang membawa dampak signifikan termasuk penggunaan laba bersih dan menyetujui Laporan Tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris.

General Meeting of Shareholders is the Company’s highest instrument in making the decisions on major and strategic issues, which have a major impact on the Bank’s activities.

These include the appointment and the changes in the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors, the revision to the Articles of Association, the approval of the Bank’s Annual Financial Report, the use of the Bank’s profit, and other major decisions in line with the Bank’s direction and policy.

GMS consists of:1. ANNUALGMS• Annual GMS is a required meeting to be held no

longer than six (6) months after the conclusion of a financial year.

• Annual GMS approves several agenda, including the Company’s business plan; the appointment and dismissal of members of the Board of Directors and the Board of Commissioners; the appointment of external auditor; any corporate actions which have significant impacts, including the utilization of Net Profit and approving the Annual Report as well as approving the financial report and the Board of Commissioners’ supervisory report.

131

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

2. RUPS LUAR BIASA, yaitu RUPS lainnya dapat diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan perusahaan.

RUPS Tahun 2015

Tahun 2015, Bank MAYORA menyelenggarakan RUPS sebanyak 6 (enam) kali, dengan keputusan sebagai berikut :1. RUPS tanggal 5 Februari 2015

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 30 tanggal 05 Februari 2015 yang dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo SH. MSi dihadiri oleh seluruh Pemegang Saham, dengan agenda: Menghapus ketentuan bahwa yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah Warga Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia, yang diatur dalam Pasal 5 ayat 2.

2. RUPS tanggal 6 Februari 2015Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 34 tanggal 06 Februari 2015 yang dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo SH. MSi, dihadiri oleh seluruh Pemegang Saham, dengan agenda : Mengeluarkan saham dalam simpanan sebanyak 146.250.000 lembar @ Rp1.000,- yang diambil seluruhnya oleh International Finance Corporation. Sehingga susunan Pemegang Saham adalah sebagai berikut : Modal Dasar Rp 1.250.000.000.000,-Modal Disetor/Ditempatkan Rp 731.250.000.000,- yang terdiri dari :•PT. Mayora Inti Utama Rp 584.350.000.000,-•PT. Mayora Dhana Utama Rp 650.000.000,-• International Finance Corp. Rp 146.250.000.000,-

3. RUPS tanggal 16 Juni 2015Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 343 tgl. 24-06-2015 yang dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo SH. MSi, dihadiri oleh seluruh pemegang saham, dengan agenda :Memperpanjang masa jabatan Direksi Perseroan terhitung sejak tanggal 16-06-2015 dan berakhir pada tanggal 16-06-2018, dengan susunan anggota direksi sebagai berikut:Direktur Utama : Irfanto OeijDirektur : Ricky BudionoDirektur : Tjahojo BengawanDirektur : Jap Chin PhingDirektur Kepatuhan : Tiolina Indira Aryani

Tumanggor Siahaan

4. RUPS tanggal 22 Juli 2015Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 166 tanggal 21 Agustus 2015 yang dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo SH. MSi, dihadiri oleh seluruh Pemegang Saham, dengan agenda :•Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan

Perseroan Tahun Buku 2014.•Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan

Tahun Buku 2014 sebesar Rp17.259.474.836,-

2. ExTRAORDINARY GMS, is another GMS which is held based on necessity for the interest of the Company.

2015 GMS

In 2015, Bank MAYORA held six (6) GMS, with the following resolutions:

1. GMSdatedFebruary5,2015Deed of Shareholders No. 30 dated February 5, 2015 made by Dr. Irawan Soerodjo SH. Msi, Notary, attended by all shareholders with the agenda: Deleting the provision which states only Indonesian nationals and/or Indonesian legal entities can own and exercise their right over the shares, as regulated in Article 5 Paragraph 2.

2. GMSdatedFebruary6,2015Deed of Shareholders No. 34 dated February 6, 2015 made by Dr. Irawan Soerodjo SH. MSi, Notary, attended by all shareholders with the agenda:

Issuing Shares Portfolio amounting to 146,250,000 shares @ IDR1,000 to be taken up wholly by International Finance Corporation. Thus, the shareholders composition is as follows:

Authorized Capital IDR 1,250,000,000,000Paid-up Capital IDR 731,250,000,000 comprising:•PT. Mayora Inti Utama IDR 584,350,000,000•PT. Mayora Dhana Utama IDR 650,000,000• International Finance Corp. IDR 146,250,000,000

3. RUPStanggal16Juni2015Deed of Shareholders No. 343 tgl. 24-06-2015 made by Dr. Irawan Soerodjo SH. MSi, Notary, attended by all shareholders with the agenda:

Extend the term of service of the Board of Directors from June 16, 2015 and ending on June 16, 2018, with the composition as follows:President Director : Irfanto OeijDirector : Ricky BudionoDirector : Tjahojo BengawanDirector : Jap Chin PhingDirector of Compliance : Tiolina Indira Aryani

Tumanggor Siahaan

4. GMSdatedJuly22,2015Deed of Shareholders No. 166 dated August 21, 2015 made by Dr. Irawan Soerodjo SH. MSi, Notary, attended by all shareholders with the agenda:

•Approving and ratifying the Company’s 2014 Annual Report.

•Approving the utilization of the Company’s Net Profit for the financial year 2014 amounting to

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

132

dibukukan sebagai Laba Ditahan untuk menambah modal Perseroan.

•Menyetujui dan memberikan wewenang kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang diangkat untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015.

•Menyetujui dan memberikan wewenang kepada Komisaris Utama Perseroan untuk menetapkan gaji/penghasilan dan tunjangan lain bagi para anggota Direksi dan menetapkan honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris Perseroan.

5. RUPS tanggal 30 September 2015Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 139 tgl. 21-10-2015 yang dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo SH. MSi, dihadiri oleh seluruh pemegang saham, dengan agenda :Mengeluarkan saham dalam simpanan sebanyak 114.141.440 lembar @ Rp1.000,-, yang diambil bagian oleh PT. Mayora Inti Utama 91.313.152 lembar dan International Finance Corporation 22.828.288 lembar, sehingga susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :•PT. Mayora Inti Utama Rp 675.663.152.000,-•PT. Mayora Dhana Utama Rp 650.000.000,-• International Finance Corp. Rp 169.078.288.000,-

6. RUPS tanggal 23 November 2015Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 30 tgl. 02-12-2015 yang dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo SH. MSi, dihadiri oleh seluruh pemegang saham, dengan agenda :Pengangkatan Benny Sudarsono Tan sebagai Direktur, terhitung sejak diperolehnya penetapan Kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menetapkan pengangkatan tersebut dengan periode dan masa jabatan sampai dengan tanggal16 Juni 2018.

IDR17,259,474,836 for Retained Earning to add to the Company’s capital.

•Giving approval to and authorizing the Board of Directors to appoint Public Accountant Office to conduct audit of the Company’s 2015 Financial Report.

•Giving approval to and authorizing the President Commissioner to determine the salary/income and other benefits for the members of the Board of Directors, and to determine the honorarium and benefits of the Board of Commissioners.

5. GMS dated September 30, 2015Deed of Shareholders No. 139 dated October 21, 2015 made by Dr. Irawan Soerodjo SH. MSi, Notary, attended by all shareholders, with the agenda:

Publishing Shares Portfolio amounting to 114,141,440 shares @ IDR1,000, taken from the shares previously owned by PT. Mayora Inti Utama 91,313,152 shares and from International Finance Corporation 22,828,288 shares, so that the shareholder composition becomes as follow:•PT. Mayora Inti Utama IDR 675,663,152,000•PT. Mayora Dhana Utama IDR 650,000,000• International Finance Corp. IDR 169,078,288,000

6. GMS dated November 23, 2015Deed of Shareholders No. 30 dated 2 December 2015 made by Dr. Irawan Soerodjo SH. MSi, Notary, attended by all shareholders, with the agenda:

The appointment of Benny Sudarsono Tan as Director, effective from the date of the Fit & Proper Test result announcement by OJK, and setting the appointment with the term of service until June 16, 2018.

RUPS2015

Tahun 2015, Bank MAYORA menyelenggarakan RUPS sebanyak 6 (enam) kali.

In 2015, Bank MAYORA held six(6) GMS.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Facing the Challenge with Strong Commitment

Informasi Mengenai RUPS Tahun Sebelumnya

Tahun 2014, Bank MAYORA menyelenggarakan RUPS sebanyak 3 (tiga) kali. Seluruh keputusan RUPS tersebut sudah direalisasikan pada tahun buku 2014 dengan rincian sebagai berikut:

Information regarding GMS in the Previous Year

In 2014, Bank MAYORA held three (3) GMS. All decisions made in the meetings were realized in 2014 financial year with the following detail:

RUPSGMS

KeputusanDecision

Telahdirealisasikan

Realized

BelumdirealisasikanNot realized

KeteranganNote

25 Februari 2014February 25, 2014

Peningkatan modal ditempatkan dariRp 385.000.000.000,- (tiga ratus delapan puluh miliar rupiah) menjadi Rp585.000.000.000,-(lima ratus delapan puluh lima miliar rupiah).

Increasing issued capital from IDR385,000,000,000 (three hundred eighty-five billion rupiah) to IDR585,000,000,000 (five hundred eighty-five billion rupiah)

yayes

21 Juli 2014July 21, 2014

• Laporan pertanggungjawaban Direksi Perseroan. • Pengesahan Neraca Laba/Rugi Perseroan. • Pemberian kuasa kepada Direktur Utama untuk

menunjuk Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto dan Lianny.

• Accountability Report of the Board of Directors. • Approval of the Company’s Profit/Loss Balance. • Delegation of authority to President Director to

appoint Mulyamin Sensi Suryanto and Lianny, public accountants.

yayes

26 Agustus 2014August 26, 2014

Perubahan susunan Dewan Komisaris karena Bpk. Hazairin Achmad meninggal dunia, sehingga susunan Dewan Komisaris menjadi:• Dharmawan Atmadja – Komisari Utama • Timotius Adidjaja – Komisaris Independen • Taryadi Supangkat – Komisaris Independen

Change in the composition of the Board of Commissioners due to the passing of Hazairin Achmad, so that the composition become as follow:• Dharmawan Atmadja – President Commissioner • Timotius Adidjaja – Independent Commissioner • Taryadi Supangkat – Independent Commissioner

yayes

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility 133

RUPS2014

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

134

DEWANKOMISARISBoard ofCommissioners

Dewan Komisaris merupakan salah satu organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar, memastikan terselenggaranya pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha Bank serta mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank serta memberi nasihat kepada Direksi.

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas pokok Dewan Komisaris adalah menjalankan fungsi pengawasan terhadap kebijakan Direksi serta memberikan nasihat/rekomendasi kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Bank.

Dewan Komisaris juga bertanggung jawab untuk : 1. Memastikan bahwa keputusan strategis Bank

(termasuk di dalamnya adalah proses persetujuan kredit) telah mempertimbangkan manajemen risiko dan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

2. Meyakini bahwa operasional Bank telah dijalankan secara efektif, efisien dan patuh terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta laporan keuangan bebas dari salah saji material.

3. Memastikan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

4. Melakukan pengawasan (oversight) atas penerapan prinsip good corporate governance Bank.

5. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, Auditor Eksternal dan hasil pengawasan Regulator.

Jumlah Dan Komposisi Dewan Komisaris

Jumlah anggota Dewan Komisaris minimum adalah 3 (tiga) orang atau maksimum adalah 7 (tujuh) orang. Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melebihi jumlah Direksi serta disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas dan kewenangannya secara efektif dan independen. Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris

The Board of Commissioners is an important instrument tasked to conduct general/specific oversight based on the Company’s Articles of Association, ensure the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in each of the Company’s business operation, and direct, ovesee and evaluate the execution of the Bank’s strategic policies, as well as advising the Board of Directors.

Duties and Responsibilities

The main duties of the Board of Commissioners are running its oversight function of the policies of the Board of Directors and providing advice/recommendation to the Board of Directors in the management of the Bank.

The Board of Commissioners is responsible for: 1. Making sure that the Bank’s strategic decisions,

including credit approval process, has taken into account the management risks compliance with the statutory requirements.

2. Ensuring that the Bank’s operations are conducted effectively, efficiently, and that they comply with the statutory requirements and that the Bank’s financial statement is free from material misstatement.

3. Ensuring information disclosure corresponds with the statutory requirements.

4. Conducting oversight of the good corporate governance principles.

5. Ensuring the Board of Directors has followed through any audit findings and recommendations from SKAI, external auditor, and the result of the regulator’s assessment and ovesight.

Board of Commissioners Number and Composition

The minimum number of the members of the Board of Commissioners is three (3), and the maximum number is seven (7). The number of commissioners must not exceed that of the directors, and is structured in such a way that the Board of Commissioners can conduct its duties and responsibilities effectively and independently. The number and composition of the

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

135

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Tugas pokok Dewan Komisaris adalah menjalankan fungsi pengawasan terhadap kebijakan Direksi serta memberikan nasihat/rekomendasi kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Bank.

The main duties of the Board of Commissioners are running its oversight function of the policies of the Board of Directors and providing advice/recommendation to the Board of Directors in the management of the Bank.

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris menggunakan media rapat Dewan Komisaris, rapat gabungan dengan Direksi dan/atau rapat lainnya jika dibutuhkan. Sekurang-kurangnya Dewan Komisaris melaksanakan rapat Dewan Komisaris setiap triwulanan untuk membahas kesehatan dan laporan keuangan Bank dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.

Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah mengadakan Rapat sebanyak 6 (enam) kali pertemuan dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Jumlah rapat Dewan Komisaris disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Frequency of Meetings and Percentage of Attendance

In performing its functions and responsibilities, the Board of Commissioners utilizes the media of the Board of Commissioners meetings, joint meetings with the Board of Directors and/or other meetings whenever necessary. The minimum number of meetings is one meeting per quarter of a year in which the Board of Commissioners discusses the Bank’s financial health status, and which requires all members to physically attend at least two (2) times in one year.

Throughout 2015, the Board of Commissioners held six (6) meetings attended by all members of the Board of Commissioners. The detail of the frequency of the meetings and their attendance is presented in the table below:

disesuaikan dengan bisnis, kompleksitas Bank dan memungkinkan pengambilan keputusan secara tepat dan cepat.Per tanggal 31 Desember 2015, anggota Dewan Komisaris Bank MAYORA berjumlah 3 (tiga) orang, dengan komposisi sebagai berikut:

Board of Commissioners accommodate the Bank’s level of business and complexities and must ensure efficient and correct decision making process.As of December 31, 2015, the Board of Commissioners at Bank MAYORA consists of three (3) members with the following composition:

No NamaName

JabatanPosition

DomisiliDomicile

Tanggal Persetujuan BI/OJKDate of Approval from BI/OJK

1 Dharmawan Atmadja Komisaris Utama President Commissioner

Indonesia 19 Desember 2000December 19, 2000

2 Taryadi Supangkat Komisaris Independen Independent Commissioner

Indonesia 28 Agustus 2007August 28, 2007

3 Timotius Adidjaja Komisaris Independen Independent Commissioner

Indonesia 18 Februari 2008February 18, 2008

NamaName

Jumlah RapatNumber of Meetings

Jumlah KehadiranAttendance

% Kehadiran% Attendance

Dharmawan Atmadja 6 6 100

Taryadi Supangkat 6 6 100

Timotius Adidjaja 6 6 100

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

136

Adapun agenda rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Pelatihan Dewan Komisaris

Sebagai bentuk kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan, Dewan Komisaris mengikuti training eksternal maupun internal. Sepanjang tahun 2015, training yang diikuti sebagai berikut:

Program Orientasi Bagi Dewan Komisaris

Selama tahun 2015, Dewan Komisaris tidak mengalami perubahan komposisi. Program orientasi Dewan Komisaris dilakukan melalui :

1. Perkenalan dalam rapat Dewan Komisaris.

2. Mengikuti rapat Dewan Komisaris, namun belum memiliki hak suara.

The agenda of the Board of Commissioners meetings are as follows:

Board of Commissioners Training Program

To continuously improve the skills and know-how, the commissioners participated in external and internal training programs. Throughout 2015, the commissioners followed the training programs listed below:

Orientation Program for the Board of Commissioners

In 2015, there was no change in the composition of the Board of Commissioners.The Board of Commissioners orientation program is done as follows: 1. Introduction during the Board of Commissioners

meeting.2. Participation in the meetings of the Board of

Commissioners, without having a power of vote.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

No Tanggal | Date Agenda

1 12 Mei 2015 May 12, 2015

• Rekomendasi Komite Pemantau Risiko.• Rekomendasi Komite Audit.• Risk Monitoring Committee Recommendation • Audit Committee Recomendation

2 19 Mei 2015 May 19, 2015

• RevisiRBB2015-2017• Rekomendasi Komite Audit tentang penunjukan Kantor

Akuntan Publik.• Program Pembagian Bonus.• RBB2015-17Revision• Audit Committee Recommendation on the Appointment of

Public Accountant Office • Bonus Distribution Program

3 28 Juli 2015 July 28, 2015

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan live TemenosImplementation of Corporate Governance and live Temenos

4 8 September 2015September 8, 2015

Biaya tenaga kerja, temuan audit, calon Komisaris, dan Corporate Secretary | Labor cost, audit finding, Commissioner Candidate and Corporate Secretary

5 11 September 2015September 11, 2015

Pengusulan Direktur dan Komisaris Independen kepada RUPS.Nomination of Director and Independent Commissioner to GMS.

6 25 September 2015September 25, 2015

Konsep Corporate Governance (CG) Manual |Corporate Governance Concept Manual

NamaName

Materi PelatihanTraining Material

PenyelenggaraOrganizer

Tempat & TanggalPlace and Date

Dharmawan Atmadja Refreshment course on Risk Management: Developing Productive Microbanking

BSMR Jakarta, 21-4-2015

Taryadi Supangkat Kick Off - Strive for Excellence

Refreshment course on Risk Management—Branchless Banking as a Means of Developing e-Channel Products and Services

PT Bank Mayora

BSMR

Jakarta, 24-1-2015

Jakarta, November 2015

Timotius Adidjaja Refreshment course on Risk Management –Branchless Banking as a Means of Developing e-Channel Products and Services

BSMR Jakarta, November 2015

137

Facing the Challenge with Strong Commitment

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Charter)

Pedoman dan Tata Tertib kerja Dewan Komisaris diatur dalam Surat Keputusan Direksi No.KPTS/011/DIR/IV/2014 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris. Pedoman dan Tata Tertib kerja Dewan Komisaris memuat antara lain : 1. Tugas dan tanggung jawab. 2. Rapat. 3. Pembagian kerja. 4. Komite-komite. 5. Lain-lain. 6. Penutup.

Selain berpegang pada pedoman dan tata tertib kerja, Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya juga berpegang pada Kode Etik Dewan Komisaris, sebagai berikut :1. Tidak menerima imbalan atas rekomendasi yang

diberikan kepada Direksi. 2. Tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang melanggar

peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Tidak mengambil keuntungan atau memanfaatkan

Bank baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, maupun pihak lain.

4. Tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lain yang ditetapkan dalam RUPS.

5. Tidak turut serta melakukan pengambilan keputusan operasional selain hal-hal yang telah ditentukan dalam Anggaran Dasar, Corporate Governance Manual, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Tidak membocorkan informasi rahasia atau data Bank yang diperoleh saat menjabat.

7. Tidak mengambil keputusan/tindakan tertentu di luar batas risiko dan wewenang yang ditentukan maupun kebijakan internal serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Tidak menganjurkan manajemen untuk melakukan hal-hal ilegal seperti manipulasi laporan keuangan, fraud, money laundering, insider trading, penipuan, penyuapan, atau korupsi.

9. Tidak melanggar kode etik lainnya sebagaimana tercantum dalam Pedoman Kode Etik Bank.

KOMISARIS INDEPENDEN

Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/ PBI/2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan

Board Charter

The guidelines and Code of Conduct of the Board of Commissioners are stipulated in Decision Letter of the Board of Directors No.KPTS/011/DIR/IV/2014 on the Guidelines and Code of Conduct of the Board of Commissioners. This contains points regarding: 1. Duties and responsibilities. 2. Meetings. 3. Division of work. 4. Committees. 5. Other matters. 6. Closing

Aside from the board charter, the Board of Commissioners in performing its duties and responsibilities, also adheres to the Board of Commissioners Code of Ethics whose points are as follow:1. Not to receive payment for giving recommendation

to the Board of Directors. 2. Not to be involved in activities that violate any Law

and regulations.3. Not to take advantage of or utilize the bank for

personal benefit, for the benefit of family or relatives, or other parties.

4. Not to take and/or accept personal benefit from the Bank other than remuneration and other facilities approved by GMS.

5. Not to take part in making operational decisions on matters decided on in the Article of Association, Corporate Governance Manual, and statutory requirements.

6. Not to leak any confidential information or Bank data obtained while sitting in the position

7. Not to make any certain decision outside of risk limit or authority, as well as outside the internal policy and statutory requirements.

8. Not to advise the management to take illegal actions, such as manipulation of the financial report, fraud, money laundering, insider trading, bribery, or corruption.

9. Not to breach any code of ethics as described in the Bank’s Code Ethics.

INDEPENDENT COMMISSIONERS

An Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners who doesn’t have financial, and management connection, stock ownership and/or family relationship with the other members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, and/or majority stock holders, or any relationship with the Bank, a relationship which may affect his or her ability to act independently.

Based on BI Regulation No. 8/14/PBI/2006 on the Revision of BI Regulation No. 8/4/PBI/2006 on the Implementation of Good Corporate Governance

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

138LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Good Corporate Governance Bagi Bank Umum yang menyebutkan bahwa Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris Independen dan paling kurang 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, jumlah Komisaris Independen Bank MAYORA adalah 2 (dua) orang atau 66,66% dari total anggota Dewan Komisaris yang berjumlah 3 (tiga) orang. Dengan demikian, jumlah Komisaris Independen Bank MAYORA telah memenuhi peraturan yang berlaku.

Kriteria Komisaris Independen

1. Persyaratan integritas • Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain

ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan.

• Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank yang sehat.

• Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus (DTL).

• Memiliki komitmen untuk tidak akan melakukan dan/atau mengulangi perbuatan dan/atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dan Pasal 28 Peraturan Bank Indonesia No.12/23/ PBI/2010 tanggal 29 Desember 2010 Tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).

• Calon anggota Dewan Komisaris tidak pernah memiliki predikat Tidak Lulus dalam Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah menjalani masa sanksi sebagaimana dimaksud Pasal 35 ayat (1), Pasal 40 ayat (4) huruf a dan Pasal 40 ayat (5) Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/23/ PBI/2010 tanggal 29 Desember 2010 Tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).

2. Persyaratan kompetensi • Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai

dan relevan dengan jabatannya. • Pengalaman di bidang perbankan dan/atau bidang

keuangan.

3. Persyaratan reputasi keuangan • Tidak memiliki kredit macet.• Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi

Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan.

for Public Banks, which states that the Board of Commissioners comprises Commissioners and and Independent Commissioners and no less than 50% (fifty percent) of the members of the Board of Commissioners are Independent Commissioners.

As of December 31, 2015, the number of Independent Commissioners of Bank MAYORA are two (2) people or 66.66% of the total number of the Board of Commissioners which consists of three (3) people. Thus, Independent Commissioners of Bank MAYORA already meets the statutory requirement.

Criteria of Independent Commissioners

1. Integrity Requirements • Possess good characters and moral, reflected in,

among others, his or her compliance with the Law and regulations, including having never been convicted by a court of law for having proven to have conducted criminal actions within the last 20 (twenty) years before he or she is nominated for the position.

• Have commitment to observe and obey Laws and regulations.

• Have commitment to the development of healthy operations of the Bank.

• Not to be included in the List of Failed Nominators (DTL).

• Have commitment not to conduct and/or repeat any deeds and/or actions as described in Article 27 and Article 28 of BI Regulations No.12/23/PBI/2010 dated December 29, 2010 on Fit and Proper Test.

• For the prospective members of the Board of Commissioners, not to have Failed in the Fit and Proper Test, and to have served the sanction period as stipulated in Article 35 Paragraph (1), Article 40 Paragraph (4) Letter a, and Article 40 Paragraph (5) on BI Regulation No. 12/23/PBI/2010 dated December 29, 2010 on Fit and Proper Test.

2. Competence Requirement • Have proper knowledge in banking relevant to the

position. • Have experiences in banking and/or finance

industry.

3. FinancialReputationrequirement• Not to have bad loans.• Never be declared bankrupt or hold the position

of director or commissioner who is declared responsible for causing a company to go bankrupt within the last five (5) years before nominated for the position.

139

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Penentuan Komisaris Independen

Komite Remunerasi dan Nominasi menyeleksi dan memberi penilaian atas calon Komisaris Independen kepada Dewan Komisaris dalam bentuk memo rekomendasi yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. Atas dasar rekomendasi tersebut, Dewan Komisaris menyampaikan calon/kandidat Komisaris kepada Pemegang Saham sebelum dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dalam melakukan seleksi calon Komisaris Independen, Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan uji kemampuan dan kepatutan untuk menilai bahwa calon anggota Komisaris Independen telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan.

Pernyataan Independensi

Setiap pencalonan Komisaris Independen wajib menandatangani surat pernyataan independensi yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Nomination of Independent Commissioners

The Remuneration and Nomination Committee selects and gives assessment of the prospective Independent Commissioners in the form of recommendation memo signed by all members of the Remuneration and Nomination Committee. Based on the recommendation, the Board of Commissioners submits the prospective commissioners or candidates to the shareholders before the General Meeting of Shareholders (GMS).

In the selection process of the prospective Independent Commissioners, the Remuneration and Nomination Committee conducts the Fit and Proper Test to assess whether the candidate meets the requirements of integrity, competence, and financial reputation.

Statement of Independence

Each nomination for Independent Commissioner must include a signing of Statement of Independence, which contains statements of not having financial and management relationship, stock ownership and/or family relationship other commissioners and/or majority stockholders or any relationship with the Bank, a relationship which may affect his or her acting independently.

Jumlah Komisaris Independen Bank MAYORA telah memenuhi peraturan yang berlaku.

Independent Commissioners of Bank MAYORA already meets the statutory requirement.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

140

DIREKSIBoard ofDirectors

Direksi adalah organ Bank yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Bank untuk kepentingan Bank serta mewakili Bank, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Anggaran Dasar.

Jumlah dan Komposisi Direksi

Jumlah dan komposisi Direksi disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan Direksi untuk mengambil keputusan yang efektif, tepat, dan cepat serta dapat bertindak secara independen, yaitu tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas. Selain itu juga, jumlah dan komposisi Direksi disesuaikan dengan kebutuhan, perkembangan bisnis dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tidak adanya intervensi Pemegang Saham Pengendali.

Pada 31 Desember 2015, anggota Direksi Bank MAYORA berjumlah 5 (lima) orang, dengan komposisi sebagai berikut :

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas pokok Direksi adalah mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar untuk meningkatkan nilai-nilai Pemegang Saham dan Stakeholders lainnya.

The Board of Directors is the Bank’s important instrument that has the authority and full responsibilities for the management of the Bank and representing the Bank, either inside or outside of court based on the Articles of Association.

Number of Directors and Composition of Board of Directors

Members and composition of the Board of Directors are structured in such a way to make it possible for the Board of Directors to make effective, efficient and timely decisions, as well as acting independently. This means that the Board of Directors has no conflict of interest that may stand in the way of performing its functions. The number of Directors and composition of the Board of Directors are set to accommodate the needs, business growth, as well as laws and regulations, without intervention from the majority stockholders.

As of December 31, 2015, Bank MAYORA’s Board of Directors consists of five (5) people, with the following composition:

Duties and Responsibilities

The main duties of the Board of Directors are managing the Bank based on the authority and responsibilities as stipulated in the prevailing rules and regulations and Articles of Association to improve the value of stockholders and other stakeholders.

No NamaName

JabatanPosition

DomisiliDomicile

Tanggal Persetujuan BI/OJKDate of Approval from BI/OJK

1 Irfanto Oeij Direktur Utama President Director

Indonesia 16 Februari 2011February 16, 2011

2 Ricky Budiono Direktur | Director Indonesia 14 April 1999 | April 14, 1999

3 Tjahojo Bengawan Direktur | Director Indonesia 26 September 2007 |September 26, 2007

4 Tiolina Tumanggor Direktur | Director Indonesia 09 Juni 2008 | June 09, 2008

5 Jap Chin Phing Direktur | Director Indonesia 08 Oktober 2013 | October 08, 2013

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

141

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Direksi adalah organ Bank yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Bank untuk kepentingan Bank serta mewakili Bank, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Anggaran Dasar.

The Board of Directors is the Bank’s important instrument that has the authority and full responsibilities for the management of the Bank and representingthe Bank, either inside or outside of court based on the Articles of Association.

Tanggung jawab Direksi dalam kegiatan usaha Bank antara lain: 1. Bertanggung jawab atas berjalannya kegiatan Bank

secara menyeluruh.2. Bertanggung jawab atas penyusunan Rencana Bisnis

Bank (RBB) sebelum disetujui oleh Dewan Komisaris.3. Menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan serta kesepakatan atau perjanjian dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan Bank.

4. Bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan melaporkan pencapaian RBB secara menyeluruh kepada Dewan Komisaris.

5. Menindaklanjuti hasil dari rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris serta Memo/Pengarahan Dewan Komisaris lainnya.

6. Menyusun, mengembangkan dan mengimplementasikan struktur dan infrastruktur corporate governance dalam rangka mendukung bisnis dan operasional Bank.antara lain :• Sasaran strategis yang sejalan dengan Visi, Misi,

Nilai dan Budaya Bank.• Memastikan bahwa struktur, budaya, infrastruktur,

kondisi keuangan, tenaga dan kompetensi manajerial termasuk pejabat eksekutif, serta sistem dan pengendalian yang ada di Bank telah sesuai dan memadai untuk mendukung implementasi strategi yang telah ditetapkan.

7. Memimpin direktorat/area kerjanya secara profesional dan wajar sesuai dengan kewenangan yang telah diberikan.

8. Menetapkan dan mengevaluasi Struktur Organisasi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

9. Menetapkan wewenang dan tanggung jawab untuk setiap jenjang jabatan di bawahnya.

10. Mengevaluasi kinerja dan memberikan persetujuan untuk penerimaan, pengangkatan, mutasi/rotasi dan pemberhentian serta remunerasi karyawan.

11. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti training dan atau seminar yang dibutuhkan.

12. Mengevaluasi kebijakan dan sistem prosedur secara berkala.

13. Bertanggung jawab atas penyampaian laporan yang akurat dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris/Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya.

The responsibilities of the Board of Directors in the Bank’s operations include: 1. Perform its responsibilities for the Bank’s whole

operations.2. Be responsible for the formulation of the Bank

Business Plan (RBB) before being approved by the Board of Commissioners.

3. Maintain compliance with the statutory requirements and agreement with parties related to the Bank.

4. Be responsible for the evaluation and the reporting of the achievement of RBB in a complete manner to the Board of Commissioners.

5. Execute the follow up of the joint meetings of the Board of Directors and the Board of Commissioners, and other memo/direction of the Board of Commissioners.

6. Formulate, develop and implement the structures and the infrastructures of corporate governance to support the Banks business and operations, including:• The strategic objectives which are in line with the

Bank’s vision, mission, cultures and value.• Structures, culture, infrastructures, managerial

ability and competence, including executive officials, and the system and control of the Bank which are proper and sufficient to support the implementation of the Bank’s strategies.

7. Lead the directorate/work area professionally and in a fair manner within the scope of authority.

8. Determine and evaluate the organizational structure with the approval of the Board of Commissioners.

9. Determine the authority and the responsibilities of each position under the Board of Directors.

10. Evaluate the performance and giving approval for recruitment, promotion, rotation and dismissal, and remuneration of employees.

11. Provide opportunities for employees to follow training and/or seminars required to improve their work performance.

12. Periodically evaluate policies and procedural system.

13. Be responsible for accurate and timely report delivery to the Board of Commissioners/central bank (BI)/Financial Services Authority (OJK) and other authorities.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

142LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

14. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan atau hasil pengawasan otoritas lain.

15. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank dan Manajemen Risiko.

16. Memastikan bahwa penerapan manajemen risiko telah memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas serta profil risiko Bank.

17. Melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

18. Memastikan penerapan pengendalian internal yang efektif seperti prinsip pemisahan fungsi (four eyes principle) dan memastikan bahwa kebijakan tersebut telah dilaksanakan sesuai tujuan yang telah ditetapkan Bank.

19. Memastikan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

20. Mempertanggungjawabkan pencapaian Bank kepada RUPS.

Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Masing-Masing Direksi

Irfanto Oeij - Direktur UtamaRuang Lingkup Tugas :Board of Director, Internal Audit, Corporate Communication & Quality Management, Information Technology & Electronic Banking, Product Development, Corporate Planning, Corporate Legal, Micro & Small Business serta Credit Pension.

14. Follow up any findings from the audit and recommendations from the internal audit work unit, external auditor, oversight from BI/OJK and/or oversight from other authorities.

15. Formulate strategies which will nurture the culture of bank compliance and risk management.

16. Make sure that the implementation of risk management is sufficient and in accordance with the characteristics, complexity and the risk profile of the Bank.

17. Execute the GCG principles in every operation in all levels of the organization.

18. Ensure the effective implementation of internal control, such as function division principle (four eyes principle) and ensure that the policy is in line with the Bank’s objectives.

19. Ensure the implementation of the Anti-money laundering and funding of terrorism prevention program (APU & PPT) is on course and adheres to the statutory requirements.

20. Be accountable for the Bank’s performance to GMS.

Scope of Work and Responsibilities of each Director

Irfanto Oeij – President DirectorScope of Duty:Board of Director, Internal Audit, Corporate Communication & Quality Management, Information Technology & Electronic Banking, Product Development, Corporate Planning, Corporate Legal, Micro & Small Business serta Credit Pension.

Khusus | Specific

• Memimpin rapat Direksi dan/atau Direksi Komisaris secara berkala dan membuat risalah/notulen rapat untuk memudahkan tindak lanjut.

• Periodically lead meetings of the Board of Directors and/or joint meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors, and prepare the minutes of the meetings for the followup.

• Melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, mengkoordinir dan mengevaluasi hasil pencapaian kinerja Direksi kepada Dewan Komisaris secara berkala.

• Report the execution of duties and responsibilities, and periodically evaluate the performance of the directors and report it to the Board of Commissioners.

• Memastikan dan bertanggung jawab atas strategi dan pelaksanaan aktivitas bisnis sesuai target yang telah ditetapkan.

• Ensure and be responsible for the execution of the strategies and business activities based on the targets.

• Memastikan pelaksanaan strategi Anti Fraud sesuai ketentuan yang berlaku.

• Ensure the execution of the Anti Fraud strategy based on the statutory requirements.

• Bertanggung jawab atas tercapainya target bisnis dan pencapaian profit and loss.

• Be responsible for the achievemet of business targets and the achievement of profit and loss.

• Dapat memotivasi bawahan serta direktur lain agar teamwork lebih solid.

• Be able to motivate all personnel and other directors to build more solid teamwork.

143

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Ricky Budiono - Direktur OperasionalRuang Lingkup Tugas : Treasury, Channel & Central Operation, Finance & Accounting, Trade Finance dan Financial Institutions.

RickyBudiono-DirectorofOperationsScope of Duties: Treasury, Channel & Central Operation, Finance & Accounting, Trade Finance dan Financial Institutions.

Khusus | Specific

• Memastikan bahwa kegiatan operasional Bank telah memiliki sistem dan prosedur sesuai dengan perkembangan peraturan yang berlaku dari Otoritas Bank.

• Ensure that the bank’s operations have their system and procedures which are in line with the regulations set up by the Banking Authority.

• Memastikan proyek-proyek IT yang berhubungan dengan operasional berjalan dengan baik.

• Ensure that the IT projects related to the operations are working well

• Memastikan kegiatan operasional Bank berjalan dengan baik.

• Ensure that the Bank’s operations are working well.

• Memastikan pengelolaan likuiditas Bank dan Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai peraturan yang berlaku.

• Ensure that the management of the Bank’s assets and the Net Open Position (PDN) adhere to the regulations.

• Memastikan penyajian dan penyampaian Laporan Keuangan serta laporan - laporan lainnya secara akurat dan tepat waktu.

• Ensure that the timely submission of the Financial Statement and other reports that are accurate.

• Menjadi inisiator dan pejabat tertinggi yang memimpin proyek dan pengembangan IT di bidang operasional.

• Become the initiator and the highest official leading the IT projects and development in the operational unit.

• Menjaga hubungan dengan Third Party dalam kegiatan Financial Institutions guna menunjang pertumbuhan Bank.

• Maintain relationship with the third parties in Financial Institutions activities to support the development of the Bank.

• Memastikan pengolahan dana melalui kegiatan Treasury.

• Ensure the management of the funds through the Treasury activities.

• Memastikan budget cost control sesuai dengan RBB yang telah disetujui.

• Ensure that the budget cost control adheres to the approved RBB.

• Meningkatkan kegiatan transaksi Trade Finance. • Improve the Trade Finance transactions.

• Menjadi anggota Credit Committee, ALCO, IT Committee, Image Committee, Risk Management Committee dan Procurement Committee.

• Become the member of Credit Committee, ALCO, IT Committee, Image Committee, Risk Management Committee, and Procurement Committee.

• Memimpin rapat komite-komite di bawah Direksi: ALCO, IT Committee Procurement Committee, Credit Committee, Image Committee dan menyetujui risalah/notulen rapat untuk memudahkan aktivitas tindak lanjut.

• Lead meeting of committee under the leadership of Board of Directors: ALCO, IT Committee, Procurement Commitee, Credit Committee, Image Committee, and approve the minutes of meetings to facilitate the follow up.

• Menjadi Ketua Komite Manajemen Risiko • Become the Chair of the Risk Management Committee.

• Memastikan :1. Pelaksanaan pemeriksaan SKAI secara Risk-Based.2. Laporan hasil pemeriksaan SKAI tepat sasaran

disertai rekomendasi perbaikan kepada Direktur terkait.

3. Pelaksanaan proyek-proyek Information Technology & Electronic Banking tepat waktu sesuai dengan rencana.

4. Memastikan standardisasi image/brand awareness dan pelayanan Bank telah sesuai dengan standar dan kualitas yang ditetapkan.

• Ensure:1. The risk-based SKAI evaluation.2. The report of SKAI evaluation is efficient, including

recommendation for revision to the related director.

3. The timely execution of IT and e-Banking projects.

4. The standardization of image/brand awareness and the services are up to standard and quality.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

144LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Tjahojo Bengawan - Direktur KreditRuang Lingkup Tugas:Credit Administration, Credit Legal, Credit Review, Appraisal, Remedial dan General Affair.

TjahojoBengawan-DirectorofCreditScope of Duties:Credit Administration, Credit Legal, Credit Review, Appraisal, Remedial dan General Affair.

Khusus | Specific

• Memastikan proses pemberian kredit telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

• Ensure the credit approval process follows the rules and regulations.

• Memantau dan menindaklanjuti penyelesaian kredit bermasalah.

• Monitor and follow up the settlement process of bad credits.

• Memastikan penyajian dan penyampaian laporan Kredit akurat dan tepat waktu.

• Ensure the preparation and submission of credit report are accurate and on time.

• Bertanggung jawab atas penyediaan kebutuhan infrastruktur dan penunjang lainnya.

• Be responsible for the procurement and provision of the infrastructures and other facilities.

• Menjadi anggota Credit Committee, ALCO, IT Committee, Image Committee, Risk Management Committee dan Procurement Committee.

• Become the member of Credit Committee, ALCO, IT Committee, Image Committee, Risk Management Committee, and Procurement Committee.

• Memastikan pelaksanaan renovasi ataupun pembangunan kantor telah sesuai.

• Ensure the execution of office renovation and development.

Jap Chin Phing - Direktur BisnisRuang Lingkup Tugas :Regional Coordinator, Area Coordinator, Branch Manager, Team Leader Coordinator, Team Leader, Team Leader Consumer, Credit Support Division Head, dan Branch Business Support Head.

JapChinPhing-DirectorofBusinessScope of Duties:Regional Coordinator, Area Coordinator, Branch Manager, Team Leader Coordinator, Team Leader, Team Leader Consumer, Credit Support Division Head, dan Branch Business Support Head.SPECIFIC

Khusus | Specific

• Memastikan strategi dan pelaksanaan aktivitas bisnis sesuai target yang telah ditetapkan (RBB).

• Ensure the strategies and the execution of business operations are on target (RBB).

• Memastikan pemberian tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman sesuai keputusan rapat Komite ALCO.

• Ensure the granting of the loan and deposit interest rates adhere to the decision of ALCO Committee meetings.

• Memastikan penyajian proposal kredit telah lengkap sebelum diajukan kepada Komite Kredit.

• Ensure the presentation of the credit proposal is complete before submitting it to the Credit Committee.

• Memonitor rasio NPL dibawah ketentuan yang berlaku (sesuai dengan target RBB).

• Monitor the NPL ratio under the regulated ratio (adhering to the RBB target).

• Memastikan pelaksanaan rencana pengembangan jaringan kantor telah sesuai dengan kebijakan, prosedur dan peraturan yang berlaku.

• Ensure the implementation of the plan to develop the office network based on the existing policies, procedures, and regulations.

• Memastikan penyajian dan penyampaian laporan dari Branch Business Support telah akurat dan tepat waktu.

• Ensure the presentation and submission of the reports from Branch Business Support are accurate and on time.

• Menjadi anggota Credit Committee, ALCO, IT Committee, Image Committee, Risk Management Committee dan Procurement Committee.

• Become the member of Credit Committee, ALCO, IT Committee, Image Committee, Risk Management Committee, and Procurement Committee.

145

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat

Direksi mengadakan rapat secara berkala untuk membahas hal-hal yang memerlukan pertimbangan Direksi dan rencana strategis lainnya.

Selama tahun 2015, Direksi mengadakan rapat sebanyak 11 (sebelas) kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :

Frequency and Attendance of the Meetings

The Board of Directors holds meetings periodically to discuss matters which require the consideration of the Directors and other strategic planning.

Throughout 2015, the Board of Directors held 11 (eleven) meetings with the percentage of attendance as described below:

Tiolina Tumanggor - Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan Ruang Lingkup Tugas:Risk Management, System and Procedure, Compliance, Human Resources, serta Learning dan Development.

TiolinaTumanggor-DirectorofComplianceScope of Duties:Risk Management, System and Procedure, Compliance, Human Resources, serta Learning and Development.

Khusus | Specific

• Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian serta tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Execute preventive actions and/or policies so that the policies and/or decisions made by the Board of Directors adhere to the compliance principles and don’t violate BI regulations and other Law and regulations.

• Memastikan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, kebijakan manajemen risiko dan prinsip – prinsip kepatuhan tumbuh dan berjalan efektif.

• Ensure the implementation of GCG, the risk management policy, and the compliance principles develop and run effectively.

• Memastikan pemenuhan sumber daya manusia dan pengembangannya sesuai dengan pertumbuhan Bank.

• Ensure that the provision of human resources and their development of are in line with the growth of the Bank.

• Memastikan penyajian dan penyampaian laporan secara akurat dan tepat waktu.

• Ensure that the presentation and submission of reports are accurate and timely.

• Memastikan tindak lanjut atas temuan hasil pengawasan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan atau hasil pengawasan otoritas lain berjalan tepat waktu.

• Ensure that the follow up of the findings by BI/OJK and/or the findings of other authorities are done in a timely manner.

• Melakukan sosialisasi peraturan yang berlaku. • Conduct dissemination of the existing regulations.

• Menyelenggarakan rapat Komite Manajemen Risiko dan menyetujui notulen rapat untuk memudahkan follow up.

• Organize the meetings of the Risk Management Committee, and approve the minutes of the meetings to facilitate the follow up.

• Menjadi anggota ALCO, IT Committee dan ImageCommittee.

• Become a member of ALCO, IT Committee and Image Committee.

• Memastikan pembuatan sistem dan prosedur selalu up to date seiring dengan peraturan baru dan perkembangan Bank.

• Ensure that the formulation of the system and procedures are always up to date and adheres to the latest regulations and the development of the Bank.

• Memastikan peningkatan kompetensi SDM. • Ensure the improvement of the human resources competence.

• Memastikan bahwa pembuatan Career Path dan Talent Management selalu menunjang perkembangan Bank.

• Ensure that Career Path and Talent Management always supports the Bank’s development

NamaName

Jumlah RapatNumber of Meetings

Jumlah KehadiranAttendance

% Kehadiran% Attendance

Irfanto Oeij 11 11 100

Ricky Budiono 11 11 100

Tjahojo Bengawan 11 11 100

Tiolina Tumanggor 11 11 100

Jap Chin Phing 11 11 100

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

146LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Adapun agenda rapat Direksi adalah sebagai berikut: The agenda of the meetings is as follows:

No Tanggal | Date Agenda

1 19 Januari 2015January 19, 2015

1. Struktur Organisasi 2015 | 2015 Organizational Structure 2. Asuransi Kesehatan | Health Insurance 3. My People (Aplikasi My People, Car Ownership Program,

On the Job Training, Key Performance Individual, Man Power Planning, board charter karyawan) | Employee database application

2 23 Februari 2015February 23, 2015

1. Struktur Organisasi 2015 | 2015 Organizational Structure 2. Jawaban Memo Intern untuk Dewan Komisaris | Response to

Internal Memo for Board of Commissioners3. Portfolio Kredit | Credit Portfolio

3 19 Maret 2015March 19, 2015

Key Performance Indicator (KPI)

4 14 April 2015APril 14, 2015

Kenaikan Gaji dan Bonus | Remuneration and incentive

5 18 Mei 2015May 18, 2015

Car Ownership Program (COP)

6 16 Juni 2015June 16, 2015

1. Lanjutan COP | COP (cont.) 2. Kebijakan On The Job Training | On-the-job training policy3. Mayora Operation Program (MOP) and Mayora Marketing

Program (MMP)4. Training GCG BOD & BOC

7 10 Juli 2015July 10, 2015

BPJS Ketenagakerjaan | BPJS Employement program

8 15 September 2015September 15, 2015

Lanjutan COP dan On the Job Training Karyawan KC. Surabaya | COP (cont.) and On the Job training for employees of Surabaya office

9 9 November 2015November 9, 2015

Perubahan Struktur Organisasi dan asuransi | Change in the Organizational Structure and insurance

10 8 Desember 2015December 8, 2015

1.Asuransi Kesehatan | Health Insurance2.BPJS | Social Security Agency3.Key Performance Individual 4.Man Power Planning

Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris

Dalam rangka membahas berbagai agenda yang menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat gabungan. Rapat gabungan ini juga merupakan salah satu bentuk kerjasama dan koordinasi antara Direksi dan Dewan Komisaris.

Keputusan yang diambil dalam rapat gabungan didasari oleh azas musyawarah untuk mufakat. Namun, dalam kondisi tertentu, dimana keputusan harus diambil, keputusan rapat gabungan diambil berdasarkan suara terbanyak dengan mengacu pada Board Charter.

Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi menyelenggarakan 5 (lima) kali rapat gabungan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Board of Directors and Board of Commissioners Joint Meetings

In discussing various matters related to the business plan, operations, business opportunities, and strategic issues which require approval from the Board of Commissioners, the Board of Directors and the Board of Commissioners hold a joint meeting. A joint meeting is also a reflection of close working relationship and coordination between the Board of Directors and the Board of Commissioners.

The decisions made in the joint meeting are based on deliberation and consensus. Nevertheless, in certain conditions, where decisions need to be made, the joint meeting deliberate its decisions by the majority vote by referring to the Board Charter.

Throughout 2015, the Board of Commissioners and the Board of Directors held five (5) joint meetings with the attendance level as follows:

147

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

NamaName

Jumlah RapatNumber of Meetings

Jumlah KehadiranAttendance

% Kehadiran% Attendance

Irfanto Oeij 5 5 100

Ricky Budiono 5 4 80

Tjahojo Bengawan 5 4 80

Tiolina Tumanggor 5 5 100

Jap Chin Phing 5 4 80

Dharmawan Atmadja 5 5 100

Taryadi Supangkat 5 5 100

Timotius Adidjaja 5 5 100

Adapun agenda rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :

Pelatihan Direksi

Sebagai bentuk kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan, sepanjang tahun 2015, Direksi telah mengikuti pelatihan/training sebagai berikut :

The agenda of the joint meetings is described in the table below:

Directors Training

To continue strengthening the skills and competence of Directors, throughout 2015 the Board of Directors took part in the following training programs:

No Tanggal | Date Agenda

1 09 Juni 2015June 09, 2015

RUPS & Transaksi Pihak Terkait GCG | GMS & Related Party Transactions (GCG Improvement)

2 24 Juli 2015July 24, 2015

RUPS dan Transaksi Pihak Terkait sehubungan dengan GCG Improvement | GMS and Related Party Transactions in connection with GCG Improvement

3 23 September 2015September 23, 2015

Pembahasan final draf CG Manual untuk pemenuhan subscription kedua | Discussion on the final draft of CG Manual for the fulfillment of the second subscription

4 25 September 2015September 25, 2015

Pembahasan final draf CG Manual untuk pemenuhan subscription kedua | Discussion on the final draft of CG Manual for the fulfillment of the second subscription

5 09 Oktober 2015October 09, 2015

Presentasi Human Capital | Human Capital Presentation

NamaName

Materi PelatihanTraining Material

PenyelenggaraOrganizer

Tempat & TanggalPlace and Date

Irfanto Oeij Kick Off - Strive for Excellence PT Bank Mayora Bali, 24 Januari 2015

Ricky Budiono Kick Off - Strive for Excellence

Strategi Peluang dan Tantangan Industri Perbankan Menghadapi Tahun 2016 | Opportunity and Challenges of the Banking Industry in 2016

Anti Fraud Dalam Operasional Lembaga Keuangan | Anti Fraud in the Financial Institutions Operations

PT Bank Mayora

FKDKP

RMG

Bali, 24 Januari 2015

Jakarta, Oktober 2015

Jakarta, November 2015

Tjahojo Bengawan Kick Off - Strive for Excellence

Revamping the Capability in Loan Analysis

PT Bank Mayora

BARA

Bali, 24 Januari 2015

Yogyakarta, September 2015

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

148LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Tiolina Tumanggor Kick Off - Strive for Excellence

Motivation for Team Business (Kick Off Business)

Strategi Peluang dan Tantangan Industri Perbankan Menghadapi Tahun 2016 | Opportunity and Challenges of the Banking Industry in 2016

PT Bank Mayora

PT Bank Mayora

FKDKP

Bali, 24 Januari 2015

Sukabumi, 6 Februari 2015

Jakarta, Oktober 2015

Jap Chin Phing Kick Off - Strive for Excellence

Motivation for Team Business (Kick Off Business)

Refreshment Manajemen Risiko - Key Risk Management Challenges in 2015

Streamline Credit Process

PT Bank Mayora

PT Bank Mayora

BARA

PT Bank Mayora

Bali, 24 Januari 2015

Sukabumi, 6 Februari 2015

Bali, November 2015

Jakarta, Desember 2015

Pedoman dan Tata Tertib Kerja (Board Charter)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi diatur dalam Surat Keputusan Direksi No.KPTS/010/DIR/IV/2014 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi memuat antara lain:

1. Tugas dan tanggung jawab. 2. Rapat. 3. Pembagian kerja. 4. Kewenangan Direksi 5. Lain-lain. 6. Penutup.

Selain berpegang pada pedoman dan tata tertib kerja, Direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya juga berpegang pada Kode Etik Direksi, sebagai berikut : 1. Patuh pada peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku. 2. Mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung

jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen terhadap Pemegang Saham.

4. Menjaga kerahasiaan informasi penting yang diketahui selama menjabat sebagai Direksi sesuai dengan peraturan Bank yang berlaku.

5. Tidak menyalahgunakan informasi penting Bank yang didapatkan selama menjabat sebagai anggota Direksi untuk keuntungan pribadi maupun pihak lain.

6. Patuh pada standar etika Bank, dan tidak diperbolehkan mengambil keuntungan atau memanfaatkan Bank secara langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan pribadi atau orang lain, ataupun menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lain yang telah ditetapkan RUPS.

7. Tidak memerintahkan karyawan Bank untuk melakukan hal-hal ilegal seperti salah saji dalam pelaporan keuangan, fraud, money laundering, insider trading, penipuan, penyuapan, atau korupsi.

Work Guidelines and Code of Conduct (Board Charter)

The Board of Directors’ work guidelines and code of conduct are regulated in the Board of Directors Decision Letter No. KPTS/010/DIR/IV/2014 on Guidelines and Code of Conduct of the Board of Directors or Board Charter. The Board Charter consists matters pertaining, among other: 1. Duties and responsibilities. 2. Meetings. 3. Work Division4. Authority of the Board of Directors 5. Other matters. 6. Closing

Aside from referring to the Charter, the Board of Directors in performing its duties and responsibilities, also adheres to the Board of Directors Code of Ethics, which describes the following points: 1. Comply with the applicable Law and regulations. 2. Manage the Bank based on the authority and

responsibility as mandated in the Article of Association and the statutory requirements.

3. Perform the duties and responsibilities independent of the shareholders.

4. Maintain the confidentiality of important information possessed during the tenure as a director based on the applicable Bank regulations.

5. Not misuse the Bank’s important information obtained during the tenure as the director for personal benefit or for the benefit of other parties.

6. Comply with the Bank’s standard of ethics, and not get any benefit from or utilize the Bank directly or indirectly for personal benefit or for the benefit of other parties, or receive personal benefit from the Banks ouside of the remuneration and other facilities approved by GMS.

7. Not order the Bank employees to conduct illegal activities, such as misstatement in financial reporting, fraud, money laundering, insider trading, bribery, or corruption.

149

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

8. Tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.

9. Tidak diperbolehkan memberikan dan/atau menerima sesuatu baik langsung maupun tidak langsung kepada pejabat negara atau individu yang mewakili mitra bisnis Bank yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

10. Tidak diperkenankan untuk bertindak sebagai kuasa bagi Pemegang Saham dalam RUPS dan untuk mengeluarkan suara dalam RUPS.

11. Tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali proyek yang bersifat khusus, didasari kontrak yang jelas. Konsultan yang ditunjuk adalah pihak independen yang memiliki kualifikasi yang memadai untuk mengerjakan proyek.

12. Tidak melanggar kode etik lainnya dari Bank sebagaimana tercantum dalam Kode Etik Bank.

Program Orientasi Direksi

Selama tahun 2015, Direksi tidak mengalami perubahan komposisi.

Program orientasi Direksi dilakukan melalui :

1. Perkenalan dalam rapat Direksi.

2. Mengikuti rapat Direksi, namun belum memiliki hak suara.

Materi program orientasi diantaranya :1. Visi, misi, strategis Bank. 2. Rencana Jangka Menengah dan Panjang Bank. 3. Kinerja dan Keuangan Bank. 4. Hal-hal lain yang relevan dengan dunia perbankan.

Keberagaman Komposisi Direksi dan Dewan Komisaris

Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi yang beragam akan mendorong pengambilan keputusan yang lebih objektif dan komprehensif dikarenakan keputusan diambil dengan memperhatikan berbagai sudut pandang.

Hingga 31 Desember 2015, Bank MAYORA belum memiliki aturan tertulis yang mengatur keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam mengangkat anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Bank MAYORA mempertimbangkan kompetensi kandidat dan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.

8. Not grant general authority to other parties which lead to the shift of Directors’ duties and functions.

9. Directly or indirectly not grant and/or receive any material to a state official which represents the Bank’s business partner, an act of which can affect a decision making.

10. Not act as a representative of ay shareholders in GMS, and to vote in GMS.

11. Not employ a private legal representative and/or a professional service provider as a consultant in a project of specific nature, based on a clear contract. The appointed consultant is an independent party having proper qualifications to execute the project.

12. Not violate any other code of ethics set up by the Bank as described in the Bank Code of Ethics.

The Board of Directors Orientation Program

In 2015, there was no change in the composition of the Board of Directors.

The Board of Directors orientation program is conducted as follows: 1. Introduction during the the Board of Directors

meeting. 2. Participation in the meetings without having the

power of vote.

The material of the orientation programs is as follows: 1. Vision, mission and strategies of the Bank. 2. The Bank mid-term and long term plans. 3. Bank performance and financial. 4. Other issues relevant with the banking sector.

Diversity of the Board of Commissioners and the Board of Directors Composition

The composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors will encourage more objective and comprehensive decision making as the decision takes into consideration various points of view.

As of December 31, 2015, Bank MAYORA had not had any written statute which governs the diversity of the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors. In appointing a commissioner or a director, Bank MAYORA considers the competence of the candidate and refers to the applicable Law and regulations.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

150LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Keberagaman Komposisi Dewan KomisarisDiversity of the Composition of the Board of Commissioners

NamaName

Jenis KelaminGender

Jenjang PendidikanLevel of Education

UsiaAge

PengalamanExperience

Dharmawan Atmadja

Pria | Male S-1Bachelor’s Degree

56 • Wakil Direktur Utama PT. Bank Mayora | Vice President Director of PT Bank Mayora.

• Direktur Utama PT Bank Mayora | President Director of PT Bank Mayora.

• Direktur PT. Unita Branindo | Director of PT Unita Branindo

• Direktur Utama PT Kakao Mas Gemilang | President Director of PT Kakao Mas Gemilang.

• Direktur PT Torabika Eka Semesta | Director of PT Torabika Eka Semesta.

Taryadi Supangkat Pria | Male S-1Dipl.Math

62 • IT Operation Head, PT. Bank Bali• Departemen Manager Loan Administration,

PT. Bank Bali• General Manager Research Development Retail

and Wholesale, PT. Bank Bali• MIS, Policy and System Procedure Group

Timotius Adidjaja Pria | Male D-3Diploma Degree

72 • Chief GM Internal Audit• Wakil Direktur PT Overseas United Bank Bali |

Deputy Director of PT Overseas United Bank Bali.• Direktur Utama Balimor Finance |

President Director of Balimor Finance.• Direktur Kepatuhan PT Bank Mayora | Director of

Compliance of PT Bank Mayora.

Keberagaman Komposisi DireksiDiversity of the Composition of the Board of Directors

NamaName

Jenis KelaminGender

Jenjang PendidikanLevel of Education

UsiaAge

PengalamanExperience

Irfanto Oeij Pria | Male S-1Bachelor’s Degree

50 • Head of Marketing Division Bank Fama. • Branch Manager Bank Guna.• Cash Management Division Head dan

Commercial Funding Division Head Bank OCBC NISP

Ricky Budiono Pria | Male S-1Bachelor’s Degree

51 • Kepala Bidang Audit Bank Central Asia (BCA) | Head of Audit Division of Bank Central Asia (BCA).

• Kepala Urusan Audit Bank Central Asia (BCA | Head of Audit of BCA.

• Direktur Kredit Bank MAYORA | Director of Credit of Bank MAYORA.

• Direktur Utama Bank MAYORA | President Director of Bank MAYORA.

Tjahojo Bengawan Pria | Male Sarjana MudaDiploma Degree

51 • Cash Officer Supervisor Lippo Bank.• Team Leader Marketing Haga Bank. • Kepala Divisi Marketing Bank MAYORA. |

Head Division of Bank MAYORA

Tiolina Tumanggor Wanita | Female S-2Master Degree

49 • System and Procedure Officer• Financial Control & Accounting Manager• Financial Control and Accounting Group Head

Bank Haga.

Jap Chin Phing Wanita | Female S-1Bachelor’s Degree

46 • Regional Coordinator Bank OCBC NISP• Senior Corporate Executive Bank OCBC NISP• Enterprise Banking Division Head Bank OCBC

NISP

Adapun keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank MAYORA saat ini adalah sebagai berikut :

The compositions of the Board of Commissioners and the Board of Directors are as follows:

151

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 45 /POJK.03/2015 Tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, Bank wajib menerapkan tata kelola dalam pemberian remunerasi.

Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Bank yang bersifat tetap maupun variabel dalam bentuk tunai maupun tidak tunai sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.

1. Dewan Komisaris dan Direksi diberikan remunerasi dan fasilitas oleh Bank.

2. Fasilitas yang disediakan Bank mengacu pada peraturan dan ketentuan Bank.

3. Sebagai salah satu bentuk transparansi, maka remunerasi Dewan Direksi dan Dewan Komisaris ditampilkan dalam Laporan Tahunan.

Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS. Jenis remunerasi dan fasilitas lain yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2015 disajikan dalam tabel berikut :

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Types of

Remuneration and OtherFacilities

Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun | Value received in One Year

Dewan Komisaris The Board of

Commissioners

DireksiThe Board of Directors

OrangPerson(s)

Jutaan Rupiah Million IDR

OrangPerson(s)

Jutaan Rupiah Million IDR

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura).Remuneration (salary, bonus, routine allowance,tantiem, other non-natura facilities)

3 1.374 6 6.844

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang **:a.Dapat dimiliki

Other (natura) facilities (housing, transportation, health insurance, and others) which:a. To possess

- - - -

b.Tidak dapat dimilikib.Not able to possess

3 201 6 591

TOTAL 3 1.575 6 7.435

1 (satu) orang Direksi mendapatkan gaji proposional karena masuk di Desember 2015.One Director was entitled to earn proportional salary due to his recent employment in December 2015.**) dinilai dalam ekuivalen Rupiah | valued equivalent to IDR

Remuneration Policy for the Board of Commissioners and the Board of Directors

Adhering to OJK regulation No. 45 /POJK.03/2015 on the Implementation of Governance of Remuneration for Public Banks, the Bank is required to implement good governance in remuneration.

Remuneration is the benfits determined for and granted to the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, and the Bank’s employees, the value of which are fixed or varied in the form of cash or non-cash based on the duties, authority and responsibilities

1. The Board of Commissioners and the Board of Directors receive remuneration and facilities by the Bank.

2. The facilities provided by the Bank refer to the Bank’s rules and regulations.

3. As the implementation of transparency principle, the remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors is presented in the Annual Report.

Policies concerning remuneration and facilities for the members of the Board of Commissioners and the directors are determined in GMS. The types of remuneration and other facilities received by the Board of Commissioners and the Board of Directors throughout 2015 are presented in the table below:

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

152LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Jumlah Remunerasiper Orang dalam 1 tahun *)

The value of remuneration per person in one year

Jumlah Direksi Number of Directors

Jumlah KomisarisNumber of Commissioners

Di atas Rp. 2 miliar | Above IDR2 billion

Di atas Rp. 1 miliar s.d. Rp. 2 miliar |Between IDR1 billion and IDR2 billion

3

Di atas Rp. 500 juta s.d. Rp. 1 miliar |Between IDR500 million and IDR1 billion

2 2

Rp. 500 juta ke bawah | Below IDR500 million 1 1

*} yang diterima secara tunai | Received as cash

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah

Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Rasio gaji tertinggi dan terendah pada tahun 2015, disajikan dalam tabel berikut :

Hubungan Afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, Bank MAYORA wajib mengungkapkan hubungan afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali yang dijabarkan dalam tabel berikut :

Highest and Lowest Salary Ratio

Salary is the right of the employees which they receive in the form of monetary cash as the payment by the Company to the employees based on the work agreement, arrangement, and Law and regulations, including bonus and allowance for the employees and their family for a job and/or service rendered.

The highest and lowest salary ratio in 2015 is presented in the table below:

Affiliation between Board of Directors, Board of Commissioners, and Majority Shareholders

Based on the BI and OJK regulations, Bank MAYORA is obliged to disclose any affiliated relationship between directors, commissioners and majority shareholders, as presented in the table below:

Jenis Rasio Types of Ratio

Besarnya Rasio Ratio

Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendahHighest and Lowest Employee Salary Ratio

28,59x

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendahHighest and Lowest Director Salary Ratio

1,59x

Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendahHighest and Lowest Commissioner Salary Ratio

3,73x

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai yang tertinggi | Ratio of Highest Director Salary and Highest Employee Salary

1,94x

153

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Kepemilikan Saham dan Share Option Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Stock Ownership and Share Option for Members of Board of Commissionersand Board of Directors

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham 5% (lima perseratus) atau lebih dari modal disetor, yang meliputi jenis dan jumlah lembar saham pada Bank MAYORA, bank lain, Lembaga Keuangan Non Bank dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri, kecuali Bpk. Dharmawan Atmadja selaku Komisaris Utama Bank MAYORA.

All commissioners and directors do not possess 5% (five percent) of shares, or more than paid-in capital, which consists of the type and number of shares at Bank MAYORA, at other banks, a Non-bank financial institutions and other companies with headquarters in Indonesia or abroad, with the exception of Dharmawan Atmadja, as Bank MAYORA President Commissioner.

Kepemilikan saham Komisaris Utama, Dharmawan Atmadja, sebagai berikut :The share ownership of President Director Dharmawan Atmadja is as follows:

Keterangan tabel :

1. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dan hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan anggota Direksi.

2. Seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga dan hubungan keuangan dengan anggota Direksi lainnya dan anggota Dewan Komisaris serta Pemegang Saham Pengendali.

3. Salah satu anggota Direksi, yaitu Dharmawan Atmadja memiliki hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali dikarenakan beliau adalah merupakan salah satu Pemegang Saham di PT Mayora Inti Utama yang merupakan Pemegang Saham Pengendali Bank MAYORA.

Note:

1. All members of the Board of Commissioners do not have familial relationship and financial relationship with other members of the Board of Commissioners, and with the members of the Board of Directors.

2. All members of the Board of Directors do not have familial relationship and financial relationship with other members of the Board of Directors, with the members of the Board of Commissioners, and with the majority shareholders.

3. One of the directors, Dharmawan Atmadja has a financial relationship with a majority shareholder as he is one of the shareholders of PT Mayora Inti Utama, which is the majority shareholder of Bank MAYORA.

Hubungan Afiliasi Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham PengendaliThe Affiliation of the Board of Directors, the Board of Commissioners, and the Majority Shareholders

NamaName

Hubungan Keluarga Family Relationship

Hubungan KeuanganFinancial Relationship

DewanKomisaris Board of

Commission-ers

DireksiBoard of Directors

Pemegang Saham

Pengendali Majority

Shareholders

DewanKomisaris Board of Commis-sioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang Saham

Pengendali Majority

Shareholders

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

Dharmawan Atmadja

Taryadi Supangkat

Timotius Adidjaja

Irfanto Oeij

Ricky Budiono

Tjahojo Bengawan

Tiolina Tumanggor

Jap Chin Phing

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

154

Pemegang Saham Utama dan Pengendali Majority and Controlling Shareholders

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Nama Perusahaan Name of the Company

Lembar Saham No. of Shares

Kepemilikan Saham (%) Share Ownership (%)

PT. Mayora Inti Utama (Pemilik 79,9% saham Bank Mayora |PT. Mayora Inti Utama (Owner of 79.9%of Bank MAYORA)

54.418.100 8,11

Bank Lain | Other Banks Nihil | Null Nihil | Null

Lembaga Keuangan Bukan Bank |Non-Bank Financial Institutions

Nihil | Null Nihil | Null

Perusahaan Lainnya | Other Companies

PT. Danapati Inti Utama 1.459.000 8,11

PT. Mayora Investama 299.320 7,48

PT. Prima Internasional Indonesia 60.825 8,11

PT. Unita Branindo 1.459 8,11

PT. Victoria Permata Development 437.700 8,11

PT. Inbisco Djaja 132 6,6

PT. Silang Hijau Semesta 13 6,5

BANK MAYORA

PT MAYORA DHANA UTAMAPT MAYORA INTI UTAMA79,91% 0,09%

INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION

20,00%

Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party)

Pendanaan kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, Bank MAYORA senantiasa memperhatikan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Selama tahun 2015, tidak terdapat pelampauan dan pelanggaran BMPK. Pendanaan kepada pihak terkait dan debitur inti posisi Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Provision of Funds to Related Party

In funding to related parties and providing large funds, Bank MAYORA always considers the principle of prudence and refers to the Bank Indonesia regulation on Maximum Limit of Credit Approval (BMPK). During 2015, there were no exceedance and violation of BMPK.Funding to related parties and core debtors core as of December 2015 is as follows:

No Penyediaan DanaProvision of Funds

Jumlah | Amount

DebiturDebtors

Nominal (jutaan Rp) Nominal (million Rp)

1 Kepada Pihak Terkait | To the Third Party 24 62.487

2 Kepada Debitur Inti | To Core Debtorsa.Individu | Individualb.Group

510

409.379849.243

155

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

KOMITE AUDITAudit Committee

Komite Audit merupakan pihak independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham Pengendali, dan/atau hubungan lainnya dengan Bank MAYORA yang dapat mempengaruhi independensinya.

Struktur dan Keanggotaan Komite Audit

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KPTS/015/ DIR/VI/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Komite Audit, susunan keanggotaan Komite Audit sebagai berikut :

Kualifikasi dari masing-masing anggota Komite Audit dapat dilihat pada bagian Data Perusahaan yang juga disajikan pada Laporan Tahunan ini.

Based on the BI and OJK regulations, Bank MAYORA is obliged to disclose any affiliated relationship between directors, commissioners and majority shareholders, as presented in the table below:

Structure and Membership of the Audit Committee

Based on the Board of Directors Decision Letter No. KPTS/015/ DIR/VI/2012 dated June 6, 2012 on the Audit Committee, the composition of the Audit Committee is as follows:

The qualifications of each member of the Audit Committee are available in the Corporate Data section also presented in this Annual Report.

CommitteeFunctions

Komite ini bertujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal serta efektivitas pemeriksaan auditor internal dan eksternal.

The committee is tasked with assisting and facilitating the Board of Commissioners in performing its oversight function on matters related to financial information, internal control system, and the effectiveness of the internal and external auditors.

PosisiPost

NamaName

Jabatan Position

Ketua | Chairman Timotius Adidjaja Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Anggota | Member R. Budi Santoso

Tinawati Lismanto

Pihak IndependenIndependent Party

Pihak IndependenIndependent Party

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

156LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Independensi Komite Audit

•Komite Audit Bank MAYORA terdiri dari 3 (tiga) orang. Salah seorang anggota Komite Audit dari Dewan Komisaris Independen yang sekaligus merangkap sebagai ketua Komite Audit dan dibantu 2 (dua) anggota Komite Audit lainnya yang berasal dari pihak independen.

•Kompetensi/kualifikasi sebagai anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan bahwa setiap anggota Komite Audit harus memiliki integritas yang baik dan memiliki pengetahuan serta pengalaman yang cukup, paling tidak dalam salah satu bidang audit, perbankan, keuangan, atau akuntansi, serta memiliki pengetahuan serta pengalaman yang cukup dalam bidang-bidang lain yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya.

•Anggota Komite Audit Bank MAYORA tidak ada yang berasal dari Direksi Bank MAYORA maupun dari Bank lain.

•Anggota Komite Audit dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank MAYORA, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Komite Audit telah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap : •Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern. •Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan

Publik dengan standar audit yang berlaku. •Kesesuaian laporan keuangan dengan standar

akuntansi yang berlaku. •Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil

temuan pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern, akuntan publik, dan hasil pengawasan Bank Indonesia, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

•Selain itu, Komite Audit juga memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Audit Committee Independency

• The Audit Committee of Bank MAYORA comprises three (3) people. One of the members of the Audit Committee is an independent commissioner who also acts as the chair of the committee. The chairperson is assisted by two (2) members who come from independent parties.

• The competence/qualification of the committee members is that each member possesses integrity, as well as having wide knowledge and experience, at least in one area of audit, banking, financial, or accounting. The members are also required to possess sufficient knowledge and experience in fields deemed necessary in performing the auditing duties.

•None of the members of the Audit Committee of Bank MAYORA is a member of the Board of Directors of Bank MAYORA or from other banks.

• The members of the Audit Committee from the independent parties don’t have financial, management, share ownership, and/or familiar relationship or connection with any members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and/or controlling shareholders, nor do they have any relationship or connection with Bank MAYORA—a relationship which may affect them in working independently.

Duties and Responsibilities of the Audit Committee

The Audit Committee is responsible for overseeing and evaluating the audit planning and execution. The committee is also tasked with overseeing the follow up of the audit result in order to assess the sufficient internal control, including the financial reporting proccess.

In performing its duty, the Audit Committee oversees and evaluates: • The execution of the Internal Audit Unit’s duties. • The conformity of the audit process done by the Public

Accounting Office with the prevailing audit standard. • The Conformity of the financial report with the

prevailing accounting standard. • The follow up by the Board of Directors of the

findings by Internal Audit Work Unit (SKAI), the public accountant, and BI oversight, to give recommendation to the Board of Commissioners.

•Recommendation on the appointment of the public accountant to the Board of Commissioners to be submitted to GMS.

Facing the Challenge with Strong Commitment

157ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit

Selama tahun 2015, Komite Audit telah mengadakan 11 (sebelas) kali pertemuan. Dalam setiap rapat dibuat risalah rapat dan disampaikan ke Dewan Komisaris.

Program Kerja dan Realisasi Komite Audit

Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana SKAI :•Mengevaluasi laporan hasil audit dan memberikan

saran-saran•Melakukan pengamatan atas pelaksanaan tindak

lanjut temuan SKAI, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan Akuntan Publik

•Memberikan rekomendasi dan masukan kepada Dewan Komisaris secara bulanan berdasarkan hasil rapat.

Frequency and Attendance of Audit Committee Meetings

Throughout 2015, the Audit Committee held 11 (eleven) meetings. Each meeting had its minutes of the meeting, and these minutes of the meeting were submitted to the Board of Commissioners.

Audit Committee Work Programs and their Realization

Overseeing the implementation of SKAI plans:

•Evaluate the report of the audit and provide recommendations

•Monitor the follow up of the finding by SKAI, the oversight of OJK, and public accountant

•Give recommendation to and advice the Board of Commissioners every month based on the result of the meeting

NamaName

Jumlah RapatNumber of Meetings

Jumlah KehadiranAttendance

% Kehadiran% Attendance

Timotius Adidjaja 11 10 90,9

R. Budi Santoso 11 11 100

Tinawati Lismanto 11 11 100

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASIRemuneration and Nomination Committee

Komite ini dibentuk bertujuan untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris yang terkait dengan kebijakan remunerasi dan nominasi.

Struktur dan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi

Terdapat perubahan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.036/SK-DIR/XII/2014 tanggal 15 Desember 2014 tentang Komite Remunerasi dan Nominasi, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:

The committee is established to improve the effectiveness of the execution of duties and responsibilities of the Board of Commissioners in matters pertaining to the policies of remuneration and nomination.

Structure and Composition of Remuneration and Nomination Committee

Following the change in the composition of the Remuneration and Nomination Committee based on the Board of Directors Decision Letter No.036/SK-DIR/XII/2014 dated December 15, 2014 on the Remuneration and Nomination Committee, the composition of the Remuneration and Nomination Committee is as follows:

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

158LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

PosisiPost

NamaName

Jabatan Position

Ketua | Chairman Taryadi Supangkat Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Anggota | Member Dharmawan Atmadja

Timotius Adidjaja

Retno Murtiningsih

Komisaris Utama President CommissionerKomisaris IndependenIndependent CommissionerHuman Resources Head

Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen, dengan anggota yang terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu 1 (satu) Komisaris Utama, 1 (satu) Komisaris Independen, dan 1 (satu) Human Resources Head. Seluruh anggota Komite Remunerasi memiliki kompetensi dan pengetahuan mengenai sistem remunerasi, sistem nominasi dan succession plan Bank, Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Budaya Kerja. Susunan dan komposisi, keahlian dan kriteria independensi Komite Remunerasi tersebut telah sesuai dengan ketentuan Regulator.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung jawab paling kurang:1. Terkait kebijakan Remunerasi

Terkait kebijakan remunerasi, Komite melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :• Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris mengenai :i. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.ii. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan Pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

2. Terkait Kebijakan NominasiTerkait kebijakan nominasi, Komite melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :• Menyusun dan memberikan rekomendasi

mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

• Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

• Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris.

Remuneration and Nomination Committee Independency

The Remuneration and Nomination Committee is chaired by a commissioner independent with three (3) members, comprising one (1) President Commissioner, one (1) Independent Commissioner, and one (1) Human Resources Head. All members of the committee possess the competence and knowledge related to the remuneration system, nomination system, and the Bank’s succession plan, and good corporate governance and work culture. The structure and composition, skills and independence criteria of the committee adhere to the regulations set by the regulator.

Duties and Responsibilities of Remuneration and Nomination Committee

The Remuneration and Nomination Committee is tasked with the following duties and responsibilities:1. Related to remuneration policies

The Committee is tasked with:

• Evaluating the remuneration policy. • Giving recommendation to the Board of

Commissioners on matters pertaining to: i. Remuneration policy for the Board of Commissioners and the Board of Directors to be submitted to GMS.ii. Remuneration policy for all of the Bank’s executives and employees to be submitted to the Board of Directors.

2. Related to nomination policiesThe committee is tasked with:

• Formulating and giving recommendation about the system and procedure for nominating and/or replacing the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to GMS.

• Giving recommendation to prospective members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to GMS.

• Giving recommendation to independent parties set to be the member of a committee to the Board of Commissioners.

159

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Remunerasi dan Nominasi

Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan 4 (empat) kali pertemuan. Dalam setiap rapat dibuat risalah rapat dan disampaikan ke Dewan Komisaris.

Program Kerja dan Realisasi Komite Remunerasi dan Nominasi

Mengkaji Turn Over Karyawan dibantu oleh BagianHuman Resources agar dapat diketahui akar permasalahannya. Terkait dengan efisiensi yang sedang dilakukan, maka perlu ditinjau kembali mengenai pengeluaran biaya, sehingga Komite perlu menyampaikan kepada Direksi untuk dapat menindaklanjuti program efisiensi dengan mempertimbangkan pemberian fasilitas Car Ownership Program (COP) kepada pejabat Bank.

Dalam rangka meningkatkan pengawasan terhadap Manajemen Bank dan perlunya Direktur IT untuk mendukung bisnis Bank, maka Komite perlu mengusulkan Komisaris Independen dan Direktur IT kepada Dewan Komisaris.

Frequency of Meetings and Meeting Attendance of Remuneration and Nomination Committee

Throughout 2015, the Remuneration and Nomination Committee held 4 (four) meetings. Each meeting had its minutes of the meeting, and these minutes of the meeting were submitted to the Board of Commissioners.

Audit Committee Work Programs and their Realization

To study the employees’ turn over assisted by Human Resources unit in order to find out the root of the problem. Related to the efficiency the Bank is pursuing which related to fund allocation, the committee informed the Board of Directors the need for following up the efficiency program by reconsidering the Car Ownership Program (COP) facility to the Bank officials.

In order to improve the oversight of the Bank management and the necessity of Director of IT to support the Bank’s operations, the Committee recommends that the Board of Commissioners appoint Director of IT and independent commissioner.

NamaName

Jumlah RapatNumber of Meetings

Jumlah KehadiranAttendance

% Kehadiran% Attendance

Taryadi Supangkat 4 4 100

Dharmawan Atmadja 4 4 100

Timotius Adidjaja 4 4 100

Retno Murtiningsih 4 4 100

KOMITE PEMANTAU RISIKORisk Oversight Committee

Komite ini dibentuk dalam rangka mengevaluasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang risiko yang diantaranya melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan dengan pelaksanaan manajemen risiko serta memantau pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Struktur dan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko

Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.033/ SK-DIR/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014 tentang Komite Pemantau Risiko, susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut :

This committee is set up to evaluate the formulation and implementation of the risk management policies, including evaluation of the conformity between the policy and the implementation of risk management and oversee the execution of duties of of the Risk Management Committee and the Risk Management Work Unit.

Structure and Composition of Risk Oversight Committee

Based on the Board of Directors Decision Letter No.033/ SK-DIR/XII/2014 dated December 12, 2014 on the Risk Oversight Committee, the structure of the committee is as follows:

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

160LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

PosisiPost

NamaName

Jabatan Position

Ketua | Chairman Taryadi Supangkat Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Anggota | Member Joys Djajanto

I Gde Yadnya Kusuma

Pihak IndependenIndependent PartyPihak IndependenIndependent Party

Independensi Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko telah memenuhi ketentuan, yaitu beranggotakan 2 (dua) orang pihak independen yang ahli di bidang perbankan dan manajemen risiko dan diketuai oleh seorang Komisaris Independen.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan, strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang telah disusun oleh Direksi terhadap pelaksanaannya;

2. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko; guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Pemantau Risiko

Selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan rapat 10 (sepuluh) kali pertemuan. Dalam setiap rapat dibuat risalah rapat dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Program Kerja dan Realisasi Komite Pemantau Risiko

1. Melakukan evaluasi laporan profil risiko secara berkala.2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai perencanaan dan pelaksanaan kebijakan, strategi dan kerangka Manajemen Risiko Bank.

3. Mengevaluasi parameter profil risiko secara berkala.

Risk Oversight Committee Independency

The Risk Oversight Committee adheres to the prevailing regulation, which states that the committee have two (2) independent members who have skills in banking and risk management, and be chaired an independent commissioner.

Duties and Responsibilities of the Risk Oversight Committee

1. Conduct evaluation of the conformity between the policies, strategis, and framework of the risk management formulated by the Board of Directors and their implementation;

2. Conduct evaluation of the execution of duties of the Risk Management Committee and Risk Management Work Unit in order to give recommendation to the Board of Commissioners.

Frequency of Meetings and Meeting Attendance of Risk Oversight Committee

Throughout 2015, the Risk Oversight Committee held 10 (ten) meetings, and the Board of Commissioners received the minutes of each meeting.

Work Program and Work Realization of Risk Oversight Committee

1. Periodically conduct evaluation of the risk profiles.2. Give recommendation to the Board of Commissioners

on the planning and implementation of policies, strategies, and framework of the Bank’s risk management.

3. Evaluate the parameter of risk profiles periodically.

NamaName

Jumlah RapatNumber of Meetings

Jumlah KehadiranAttendance

% Kehadiran% Attendance

Taryadi Supangkat 10 10 100

Joys Djajanto 10 10 100

I Gde Yadnya Kusuma 10 9 90

161

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

KOMITE DIBAWAH DIREKSICommittees under the Board of Directors

Efektivitas pelaksanaan tugas Direksi Bank MAYORA telah membentuk komite sebagai berikut :

1. Komite Manajemen Risiko 2. Asset Liability Committee (ALCO) 3. Komite Pengarah Teknologi Informasi 4. Komite Merchant EDC 5. Komite Image

KOMITE MANAJEMEN RISIKO

Dalam rangka pelaksanaan proses dan sistem Manajemen Risiko yang efektif, Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko melalui Surat Keputusan Direksi No.KPTS/030/DIR/X/2013 tentang Perubahan Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko secara rutin menyelenggarakan rapat untuk mengantisipasi setiap perubahan akibat perkembangan usaha maupun adanya perubahan kondisi eksternal.

Susunan Komite Manajemen Risiko

To help improve the effectiveness of the execution of the Board of Directors’ duties, Bank MAYORA has set up the following committees: 1. Risk Management Committee 2. Asset Liability Committee (ALCO) 3. Information Technology Directive Committee 4. Merchant EDC Committee 5. Image CommittteE

RISK MANAGEMENT COMMITTEE

To ensure effective processing and system of risk management, Bank MAYORA established Risk Management Committee as stipulated in the Board of Directors Decision Letter No.KPTS/030/DIR/X/2013 on the Change in the Composition of the Risk Management Committee. The Risk Management Committee routinely holds meetings to anticipate any changes as the consequence of business growth or external changes.

Composition of Risk Management Committee

KetuaSekretarisAnggota Tetap

ChairmanSecretaryPermanent Member

: Direktur Utama: Kepala Bagian Manajemen Risiko: Direktur Kepatuhan

Direktur BisnisDirektur Operasional Direktur Kredit

: President Director: Head of Risk Management Department: Director of Compliance

Director of Business Director of OperationsDirector of Credit

Anggota Tidak Tetap Non permanent Member

: Group Head IT & EB

Kepala Divisi :• E-Banking• Treasury• Finance & Accounting• Information & Technology • Channel & Central Operation• International Banking• Credit • Internal Audit• Corp. Communication & QM

Kepala Bagian :• Compliance • Corporate Planning • Human Resources • System & Procedure

: Group Head IT & EB

Division Head: • E-Banking• Treasury• Finance & Accounting• Information & Technology • Channel & Central Operation• International Banking• Credit • Internal Audit• Corp. Communication & QM

Head of Department: • Compliance • Corporate Planning • Human Resources • System & Procedure

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

162LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Wewenang dan Tanggung Jawab

Wewenang dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama, yang mencakup :

•Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi Manajemen Risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal.

•Penyempurnaan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidental sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan efektifnya penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi.

•Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui batas yang ditetapkan.

Rapat Komite Manajemen Risiko

Rapat Komite Manajemen Risiko dilaksanakan minimal 4 (empat) kali dalam setahun. Selama tahun 2015, Komite Manajemen Risiko telah menyelenggarakan 5 (lima) kali rapat.

Hasil Rapat/Rekomendasi Komite Manajemen Risiko

Perubahan parameter dan atau indikator untuk : RISIKO KREDIT•Perubahan indikator risiko diantaranya perubahan

indikator sub parameter Strategi Penyediaan Dana dan Sumber Timbulnya Dana - Tingkat Kompetensi.

•Perubahan indikator kualitatif menjadi indikator kuantitatif untuk sub parameter Strategi Penyediaan Dana dan Sumber Timbulnya Dana/Signifikansi Penyediaan Dana - Penyediaan Dana Tidak Langsung/Kerjasama dengan pihak.

•Perubahan indikator kualitatif menjadi indikator kuantitatif untuk sub parameter Strategi Penyediaan Dana dan Sumber Timbulnya Dana/Signifikansi Penyediaan Dana - Pembelian Kredit dari Bank/Lembaga Keuangan lain.

Duties and Responsibilities

The Risk Manaement Committee is tasked with giving recommendation to President Director in matters pertaining to:

• The formulation of risk management policies and their revision, including risk management strategy, risk levels and risk tolerance, risk management framework, and contingency plan to anticipate any non-normal conditions.

• The improvement of the risk management processes, either periodically or incidentally, as the result of external conditions and internal conditions, which may affect capital adequacy, risk profiles, and the effectiveness of the risk management implementation based on the result of the evaluation.

•Business policies and/or decision that stray frm normal procedures, such as significant exceed of the business expansion against the set Bank’s business plan, or risk position/exposure exceeding the approved limit.

Meetings of Risk Management Committee

The Risk Management Committee held a minimum of four (4) meetings per year. In 2015, the committee held five (5) meetings.

Result of the Meetings of Risk Management Committee

Changes in parameter and/or indicator for: CREDITRISK• The changes in the risk indicator, among others,

are the changes of the indicator for Fund Provision Strategy and Sources of Fund – Competence level sub parameters.

•Qualitative indicators changed to quantitative indicators for the sub parameters of Fund Provision Strategy and Sources of Fund/Significance of fund provision – indirect fund provision/partnership with other parties.

•Qualitative indicator changed to quantitative indicator for the sub parameters of Fund Provision Streategy and Sources of Funds/Significance of Fund Provision – Credit Purchasing from Bank/other financial institutions.

Selama tahun 2015, Komite Manajemen Risiko telah menyelenggarakan 5 (lima)kali rapat.

In 2015, the committee held five (5) meetings.

163

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

RISIKO LIKUIDITAS•Rasio Pendanaan Non -Inti terhadap Total Pendanaan. •Rasio Aset Likuid Primer terhadap Pendanaan Non Inti

Jangka Pendek.

RISIKO OPERASIONAL•Perubahan Indikator Sumber Daya Manusia - Rasio

Human Error •Penambahan sub parameter Sumber Daya Manusia -

Rasio Turn Over Karyawan.

ASSET LIABILITY COMMITTEE (ALCO)

Komite ALCO merupakan forum untuk menetapkan kebijakan dan strategi pengendalian risiko suku bunga serta pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penyediaan, penggunaan serta pengalokasian dana. Selain itu perlunya proses pengambilan keputusan finansial serta batasan-batasannya dalam suatu standar tertentu yang didasari oleh ketentuan yang berlaku serta prinsip kehati-hatian yang berbasis risiko. Komite ALCO dibentuk sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.KPTS/005/DIR/III/2011 tentang Penunjukan Anggota Asset Liability Committee (ALCO).

Susunan Komite Manajemen Risiko

Tugas dan Tanggung Jawab

•Menetapkan kebijakan pengelolaan sumber dana dan penggunaannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

•Menetapkan tingkat suku bunga kredit dan suku bunga Dana Pihak Ketiga.

•Mengevaluasi antara anggaran/rencana kerja dengan realisasinya.

•Mengevaluasi cost of fund. •Membahas perubahan-perubahan yang terjadi antara

lain perundang- undangan/peraturan yang baru dari Pemerintah.

•Menetapkan tujuan strategi pengelolaan risiko yang melekat pada neraca.

•Hal-hal lain yang berkaitan.

LIQUIDITYRISKS•Non-core funding ratio against total funding. •Primary liquid asset ratio against short term non-core

funding.

OPERATIONALRISKS•Change of Human Resources Indicator - Human Error

ratio•Addition of human resources sub parameter –

Employees Turn Over ratio.

ASSET LIABILITY COMMITTEE (ALCO)

ALCO is a forum to decide on the policies and strategy to control the interest rate risk and the decision making related to provision, utilization, and allocation of funds. There is also a decision making process related to finance and its limitations based on a specific standard which adheres to the existing Law and risk-based prudence principles. ALCO is established based on the Board of Directors Decision Letter No.KPTS/005/DIR/III/2011 on the Appointment of the Members of Asset Liability Committee (ALCO).

Composition of Risk Management Committee

Duties and Responsibilities

•Determine the policy of fund resources management and their utilization, either for short term or for long term.

•Determine the loan interest rate and third-party fund interest rate.

•Evaluate the work budget/plan with its realization.

•Evaluate cost of fund. •Discuss any changes, such as the new Law/regulations

issued by the government.

•Determine the strategy for managing inherent risks in the balance sheet.

•Other related matters.

KetuaSekretaris ISekretaris IIAnggota

ChairmanSecretary ISecretary IIMembers

: Direktur yang Membidangi Treasury: Kepala Divisi Treasury : Kepala Bagian Treasury: Direktur Utama

Direktur KepatuhanDirektur Kredit Kepala Divisi Kredit Kepala Divisi Financial & AccountingKepala Bagian Manajemen Risiko Pimpinan Cabang TomangPerwakilan Team Leader CoordinatorProduct Development

: Director who Manages Treasury: Treasury Division Head: Treasury Department Head: President Director

Director of ComplianceDirector of CreditCredit Division HeadFinancial and Accounting Division HeadRisk Management Department HeadHead of Tomang Office BranchRepresentative of Team Leader CoordinatorProduct Development

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

164LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Rapat Komite ALCO

Rapat Komite ALCO diselenggarakan minimal sebulan sekali. Selama tahun 2015 Komite ALCO telah menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat.

KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI

Komite Pengarah Teknologi Informasi berwenang untuk menetapkan rencana strategis teknologi informasi sesuai dengan kegiatan usaha Bank. Pembentukan Komite Pengarah Teknologi Informasi sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.KPTS/002/DIR/III/2008 tentang Susunan Keanggotaan Komite Pengarah Teknologi Informasi PT. Bank Mayora.

Susunan Komite Pengarah Teknologi Informasi

ALCO Committee Meetings

ALCO has a committee meeting at least once a month. Throughout 2015 ALCO held 12 (twelve) meetings.

INFORMATION TECHNOLOGY DIRECTIVE COMMITTEE

The Information Technolocy Directive Committee has the authority to determine the IT strategic planning based on the Bank’s operations. The establishment of this committee is based on the Board of Directors Decision Letter No.KPTS/002/DIR/III/2008 on The Composition of Information Techology Directive Committee of PT. Bank Mayora.

Composition of Information Techology Directive Committee

KetuaSekretaris Anggota

ChairmanSecretaryMembers

: Direktur IT, Treasury, dan Accounting : Kepala Divisi IT : Direktur Utama

Direktur Kepatuhan Direktur Bisnis Kepala Divisi CCO

Kepala Divisi Kredit Kepala Bagian Manajemen Risiko

: Director of IT, Treasury, and Accounting: IT Division Head: President Director

Director of Compliance Director of BusinessCCO Division HeadCredit Division HeadHead of Risk Management Department

Wewenang dan Tanggung Jawab

Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk untuk memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama terkait dengan:

•Rencana strategis teknologi informasi yang sesuai dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank MAYORA.

•Perumusan kebijakan dan prosedur teknologi informasi.

•Kesesuaian proyek-proyek teknologi informasi yang disetujui dengan rencana strategis teknologi informasi.

•Kesesuaian pelaksanaan proyek-proyek teknologi informasi dengan rencana proyek proyek yang disepakati dalam service level agreement.

•Kesesuaian teknologi informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank.

•Efektivitas langkah-langkah minimalisasi risiko atas investasi Bank di sektor teknologi informasi.

•Pemantauan atas kinerja teknologi informasi dan upaya peningkatannya.

•Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait teknologi informasi.

•Kecukupan dan alokasi sumber daya teknologi informasi yang dimiliki Bank.

Duties and Responsibilities

The Information Techology Directive Committee is tasked with providing recommendation to President Director on matters pertaining to:

• IT strategic plans which conform to Bank MAYORA’s business strategies.

• Formulation of IT policies and procedures.

•Conformity of the approved IT projects with the IT strategic plans.

•Conformity of the execution of the IT projects with the project plans approved in the service level agreement.

•Conformity of the information technology with the information management system required to support the Bank’s business operations.

•Effectiveness of the steps to minimize risks on investment in the IT sector.

• The monitoring of the performance of the information technology and the efforts to improve it.

•Solution to problems related to information technology.

• The sufficiency and allocation of the resources of information technology owned by the Bank.

165

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi

Rapat diselenggarakan secara periodik minimal 3 (tiga) bulan sekali. Selama tahun 2015, Komite Pengarah Teknologi Informasi telah menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat. Hasil rapat/rekomendasi Komite Pengarah Teknologi Informasi secara garis besar adalah sebagai berikut :

•Memastikan berjalannya proyek pergantian core banking sesuai dengan rencana.

•Memastikan pengadaan laptop.•Memastikan kebutuhan terkait dengan pembukaan

jaringan kantor baru.

KOMITE MERCHANT EDC

Fungsi Komite Merchant dan Merchant Analyst sebagai unit yang berwenang dalam mengambil keputusan tentang persetujuan atau penolakan atas permohonan menjadi Merchant Bank MAYORA. Pembentukan Komite Merchant dan Merchant Analis sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.022/SK-DIR/X/2014 tentang Komite Merchant dan Merchant Analyst.

Susunan Komite Merchant

Meetings of Information Technology Directive Committee

The committee holds a periodic meeting a minimum of once every three (3) months. Throughout 2015, the Information Technology Directive Committee held four (4) meetings. The meetings resulted in/recommended the following points:

•Making sure that the project for shifting the core banking runs according to plan.

•Making sure of the provision of laptops.•Ensuring the availability of materials needed for the

networking installation at new offices.

EDC MERCHANT COMMITTEE

The Merchant Committee and Merchant Analysis are authorized to make the decision concerning the approval or refusal for becoming Bank MAYORA’s merchant. The establishment of the Merchant Committee and Merchant Analysis Unit is based on the Board of Directors Decision Letter No.022/SK-DIR/X/2014 on the Merchant Committee and Merchant Analysis Unit.

Composition of the Merchant Committee

Komite A :Direktur UtamaDirektur OperasionalDirektur KreditDirektur BisnisKoordinator Regional

Committee A :President Director Director of Operations Director of CreditsDirector of BusinessRegional Coordinator

Susunan Anggota Merchant Analyst:EDC Sales Head, Supervisor Sales EDC

Tugas Merchant Analyst adalah memeriksa daftar dokumen dan pencocokan dokumen permohonan merchant serta menentukan kelayakan calon merchant. Selama tahun 2015, Komite Merchant telah menyetujui sebanyak 1.947 Permohonan Merchant. Sedangkan Merchant yang tutup sebanyak 712 Merchant.

CompositionoftheMerchantAnalysisUnit:EDC Sales Head, Supervisor Sales EDC

Merchant Analysis Unit is tasked with checking the list of documents and matching the merchant application documents, as well as deciding on the feasibility of the prospective merchant. Throughout 2015, Merchant Committee approved of 1,947 Merchant applications. Meanwhile, 712 merchants closed down throughout the year.

Komite B:Kadiv. Electronic Banking Kepala Divisi Kredit

Committee B :e-Banking Group HeadCredit Division Head

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

166

KOMITE IMAGE

Pembentukan Komite Image sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.017/SK-DIR/VII/2014 tentang Susunan Komite Image.

Susunan Komite Image

• Direktur Utama • Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan • Direktur Kredit • Direktur Bisnis • IT & E-Banking Group Head • Corporate Communication & Quality Management

Division Head

Fungsi Komite Image

Fungsi Komite Image merupakan kelompok pengambil keputusan yang memiliki wewenang untuk memberikan persetujuan terhadap usulan kegiatan pembentukan dan pemeliharaan company image Bank MAYORA.

Wewenang dan Tanggung Jawab

•Memberikan persetujuan terhadap design project/program.

•Memastikan terbentuk dan terpeliharanya company image Bank MAYORA.

•Memberikan arahan dan rekomendasi terhadap rencana kegiatan promosi atau kegiatan lainnya yang akan berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap company image Bank MAYORA.

•Memberikan usulan-usulan desain yang diajukan dengan standar yang sudah dimiliki dan memastikan tidak terdapat perbedaan yang mengurangi company image yang ada.

•Mendorong unit-unit kerja yang terkait untuk selalu mengikuti standar yang telah ditetapkan atau membuat desain yang memperkuat company image Bank MAYORA.

Rapat Komite Image

Selama tahun 2015, Komite Image telah menyelenggarakan 2 (Dua) kali rapat dengan agenda rapat Meeting Pitching Vendor Kalender & Agenda 2016 dan Meeting Pitching Vendor Kalender & Agenda 2016 - Tahap II.

THE IMAGE COMMITTEE

The establishment of the Image Committee is stipulated in the Board of Directors Decision Letter No.017/SK-DIR/VIII/2014 on the Composition of the Image Committee.

Composition of the Image Committee

• President Director • Director of Compliance • Director of Credit• Director of Business • IT & E-Banking Group Head • Corporate Communication & Quality Management

Division Head

Function of the Image Committee

The Image Committee has the authority to approve the recommendation of activities which help create and maintain Bank MAYORA’s company image.

Duties and Responsibilities

• Approve the design project/program.

• Ensure that company image of Bank MAYORA is created and maintained.

• Give guidance and recommendation on plans regarding any promotional activitiy or other activities which directly or indirectly help build the Bank’s positive image.

• Provide ideas for the design proposal based on the established stanndards, and make sure that there is no discrepancy in the design proposal which may hurt the company image discrepancy.

• Encourage the related work units to always follow the established standard or come up with a design which will strengthen the company image.

Meetings of Image Committee

In 2015, the Image Committee held two (2) meetings. The agenda of the meetings included Meeting Pitching 2016 Calendar and Agenda Vendor, and Meeting Pitching the 2016 Calendar & Agenda Vendor – Phase II.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

167

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

SEKRETARIS PERUSAHAANCorporate Secretary

Pada Tahun 2015, Bank MAYORA mulai membentuk fungsi kerja Corporate Planning & Secretary. Adapun fungsi Sekretaris Perusahaan yang dijalankan adalah Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan dan memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan, yang meliputi tugas-tugas antara lain :

•Mengelola pendokumentasian kebijakan, prosedur, surat keputusan Dewan Komisaris dan Direksi, daftar pemegang saham, risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta RUPS dan RUPS LB.

•Bekerja sama dengan Satuan Kerja Kepatuhan untuk menyakini bahwa kebijakan dan prosedur Bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

•Bekerja sama dengan bagian Corporate Legal untuk menginformasikan Direksi terkait peraturan perundang-undangan terkini.

•Mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam hal pelaksanaan rapat dan rapat gabungan, pendistribusian undangan dan risalah rapat.

•Meyakini bahwa pemegang saham telah mendapatkan hak-haknya, antara lain dalam hal RUPS dan RUPS LB serta pencatatan transaksi/perpindahan saham.

•Melaksanakan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

Akses Informasi dan Data Perusahaan

Bank MAYORA senantiasa memberikan akses informasi penting kepada Stakeholders antara lain mengenai aspek finansial, peraturan terbaru perusahaan, dan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).

Penyebaran informasi Bank MAYORA dilakukan melalui media sebagai berikut :

1. Media elektronik seperti situs internal dan email blast dari Divisi Corporate Communication untuk menyampaikan informasi terkini mengenai berita kegiatan perusahaan, CSR, peraturan terbaru, informasi berita duka dan data karyawan yang baru masuk maupun yang mengundurkan diri.

In 2015, Bank MAYORA established the work functions of the Bank’s Corporate Planning & Secretary. The functions of the corporate secretary are to help the Board of Directors and the Board of Commissioners in the implementation of corporate governance and provide input to the Board of Directors and the Board of Commissioners in compliance with the Law and regulations, thus, the corporate secretary is tasked with:

•Managing the documentation of policies, procedures, Decision Letters of the Board of Commissioners and the Board of Directors, shareholder list, minutes of meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors, GMS, and Extraordinary GMS.

•Cooperating with Compliance Work Unit to ensure that all policies and procedures are in compliance with the prevailing Law and regulations.

•Cooperating with the Corporate Legal unit to inform the Board of Directors in matters related to the current Law and regulations.

•Providing supports for the Board of Commissioners and the Board of Directors in meetings, joint meetings, distribution of meeting invitation and minutes of the meetings.

•Making sure that shareholders receive their rights, among others, in matters related to GMS and Extraordinary GMS, and transaction recording/shares transfer.

•Executing information disclosure based on Law and regulations.

Access to the Company’s Information and Data

Bank MAYORA always provides access to important information to the stakeholders. The information is related to the financial aspect of the Company, new regulations, and Corporate Social Responsibility (CSR) activities.

The distribution of Bank MAYORA through the media is conducted using the methods described below:

1. Electronic media, such as internal website and email blast from Corporate Communication Division to distribute the latest information on the Company’s activities, CSR, the lates regulation, obituary and information on new recruits or information on employees who resign from the Company.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

168LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

2. Pada situs eksternal Bank MAYORA tersedia bagian khusus informasi berbagai laporan publikasi laporan keuangan yang bisa diunduh oleh Stakeholders termasuk ragam produk dan layanan Bank MAYORA, termasuk di antaranya informasi kurs dan lokasi cabang Bank MAYORA.

3. Informasi melalui media lainnya , seperti e-Newsletter yang terbit setiap bulan, press release, poster dan banner.

Seluruh informasi tersebut disajikan dalam situs yang senantiasa diperbaharui secara berkala.

2. The external website, on which Bank MAYORA sets up a special page filled with information on the published financial reports which staholders can download, and information on Bank MAYORA services, including currency exchange and the locations of Bank MAYORA offices.

3. Other media, such as the monthly e-Newsletter, press releases, posters and banners.

All of the information is presented on the website which is always updated.

DIVISI AUDIT INTERNALInternal Audit Division

Fungsi Audit Intern Bank MAYORA sangat penting karena peranan yang diharapkan dari fungsi tersebut untuk membantu semua tingkatan Manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional Bank MAYORA yang melibatkan dana dari masyarakat luas. Dalam menjalankan fungsinya serta mendukung pencapaian kinerja Bank, Divisi Audit Intern melakukan proses audit berbasis risiko (risk based audit).

Dasar Pembentukan

Pembentukan Audit Intern Bank MAYORA mengacu kepada: •Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal

20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB).

•Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009.

•Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.

Penunjukan Kepala Divisi Audit Intern

Kepala Divisi Audit Intern diangkat oleh Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris. Hal ini sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB). Kepala

The Internal Audit Unit holds a very important function, as the unit assists all levels of the management in ensuring the smooth operations of Bank MAYORA in managing the public funds. In executing its functions and supporting the Bank’s performance achievement, Internal Audit Unit conducts risk-based audit.

Basis of Establishment

Bank MAYORA’s Internal Audit Unit is established with reference to: •BI Regulation No.1/6/PBI/1999 dated September 20,

1999 on the Assignment of Compliance Director and the Standard Implementation of the Bank Internal Audit Function (SPFAIB).

•BI Regulation No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 on the Implementation of Risk Management for Public Bank, as revised with BI Regulation No.11/25/PBI/2009.

•BI Circular Letter No.5/21/DPNP dated September 29, 2003 on the Implementation of Risk Management for Public Banks, as revised in BI Circular Letter No.13/23/DPNP dated October 25 2011.

Appointment of Internal Audit Division Head

The head of Internal Audit Division is appointed by the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners. This is in line with BI Regulation No.1/6/PBI/1999 dated September 20, 1999 on the Appointment of Compliance Director and the Standard Implementation of the Bank Internal Audit Function

169

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Audit Intern Bank MAYORA yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KPTS/020/DIR/2002 tanggal 01 Oktober 2002.

Pedoman Kerja Audit Intern

Berdasarkan standar Pelaksanaan Audit Internal, Bank MAYORA telah menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) sebagai pedoman kerja Audit Intern yang mengatur antara lain : •Kebijakan Umum •Misi Audit Intern Bank •Kedudukan dan Hubungan Audit Intern Dengan

Manajemen dan Dewan Komisaris

•Ruang Lingkup Kegiatan Audit Intern • Independensi

Kedudukan, Tanggung Jawab dan Kewenangan Divisi Audit Intern

Tugas Audit Intern adalah membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit. Dalam melaksanakan hal ini, Audit Intern mewakili pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan secara on-site dan pemantauan secara off-site, serta memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang di-review kepada semua tingkatan Manajemen.

Kedudukan Audit Intern di Bank MAYORA adalah independen dalam melakukan audit untuk mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesi dan standar audit yang berlaku umum. Auditor Intern diberikan wewenang, kedudukan, dan tanggung jawab sedemikian rupa didalam organisasi sehingga dapat dan mampu melaksanakan tugasnya dengan ukuran-ukuran standar pekerjaan yang dianut oleh profesinya sebagai auditor intern Bank, termasuk melakukan akses terhadap catatan, karyawan, sumberda daya, dan dana serta aset Bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan audit intern.

(SPFAIB). Head of Internal Audit Division of Bank MAYORA was appointed based on the Board of Directors Decision Letter No.KPTS/020/DIR/2002 dated October 1, 2002.

Internal Audit Work Program

With reference to the Internal Audit Standard, Bank MAYORA formulated the Company’s Internal Audit Charter, which acts as the guidelines for the unit. The charter regulates: • The general policy • The mission entrusted to the Internal Audit Division • The position and the relationship of the Internal Audit

Division with the management and the Board of Commissioners

•Scope of activities of the Internal Audit Division • Independency

The position, responsibility and authority of the Internal Audit Division

The Internal Audit Division assists President Director and the Board of Commissioners in operationally describing the planning, exection, and overseeing of the audit result. In performing this task, the Internal Audit Division in representing the division’s view and professional benefit, prepares analysis and conducts researches on the finance, accounting, operations and other areas through on-site assessment and off site oversight. The division also provide recommendation for improvement and objective information about the activities which are reviewd on all levels of the management.

The position of the Internal Audit Division at Bank MAYORA is independent. This is necessary so that the division can express its view and thought by adhering to the general professional and auditing standards. Intrenal Auditor holds the authority, position, and responsibility within the organization in such a way that it can perform its duties based on the standards recognized in the profession as Bank internal auditor. These include having access to records, employees, resources, funds, and other Bank asset, that are related to the internal auditing work.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

170LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Jumlah Pegawai dan Sertifikasi Profesi

Jumlah pegawai Audit Intern per 31 Desember 2015 sebanyak 11 (sebelas) orang, dengan rincian sebagai berikut :

The number of Staff and Professional Certification

As of December 31, 2015, there were 11 (eleven) internal audit staff with details as follows:

Pegawai Internal Audit Internal Audit Staff

Sertifikasi Yang Dimiliki Certification

1 Orang Kepala Divisi | One Division Head Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 | Passed Level 3 Risk Management Certification

2 Orang Kepala Bagian | Two Unit Heads 1 Orang Kabag Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 & Lulus Sertifikasi Audit Intern Bank Level Auditor dan 1 Orang Kabag Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 | One Unit Head has passed Lv. 3 Risk Management Certification & Auditor Level Bank Internal Audit Certification, and one Head Unit has passed Lv. 2 Risk Management Certification

8 Orang Staf | Eight Staff 3 Orang Staf Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 & 3 Orang Staf Lulus Sertifikasi Audit Intern Bank Level Auditor | Three staff have passed Lv. 1 Risk Management Level Certification, and three staff have passed Auditor Level Bank Internal Audit Certification

Selain mengikutsertakan dalam sertifikasi profesi Manajemen Risiko dan profesi Audit Intern Bank, pegawai Audit Intern juga diikutsertakan dalam training internal maupun eksternal untuk meningkatkan kompetensi mengenai perbankan.

Fokus Audit Tahun 2015

Sepanjang tahun 2015, Audit Internal telah melakukan 51 (lima puluh satu) kali pemeriksaan sesuai dengan rencana kerja Audit Intern. Laporan hasil pemeriksaan telah disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan dan Direktur terkait lainnya. Hasil pemeriksaan sepanjang tahun 2015, Audit Intern berpendapat bahwa penilaian kualitas penerapan manajemen risiko secara keseluruhan cukup memadai.

Akuntan Publik dan Auditor EksternalPenunjukan Audit Eksternal

RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 21 Agustus 2015, telah menyetujui pemberian kuasa kepada Direktur Utama Bank untuk menunjuk Akuntan Publik dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit. Selanjutnya, Direksi menunjuk Kantor Akuntan Publik KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan audit independen atas laporan keuangan Bank MAYORA tahun 2015.

Aside from taking part in Risk Management professional certification and Bank Internal Audit professional certification, the Internal Audit staff also took park ini internal and external trainings to improve their competence in the banking industry.

Focus of Audit in 2015

Throughout 2015, the Internal Audit conducted 51 (fifty-one) audits as per Internal Audit work plan. The Internal Audit Division then submitted the reports to the Board of Commissioners and President Director with copies to Director of Compliance and other related directors. Based on the audit assessment throughout 2015, the Internal Audit Division is of the opinion that quality of the implementation of the risk management is overall quite sufficient.

Public Accountant and External Auditor Appointment of External Audit

Annual GMS held on August 21, 2015 approved of giving the mandate to President Director to appoint a Public Accountant by taking into consideration recommendation from the Audit Committee. Then, the Board of Directors appointed Public Accounting Office (KAP) Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan, listed with OJK, to conduct independent audit on Bank MAYORA‘s 2015 Financial Statement.

171

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Jumlah Periode Akuntan & Kantor Akuntan Publik (KAP)

Selama periode tahun 2011 - 2015, Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit laporan keuangan Bank MAYORA adalah KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny, dengan akuntan Yelly Warsono pada tahun 2011 - 2013 dan Eddy Setiawan pada tahun 2014 sedangkan Kantor Akuntan Publik untuk periode tahun 2015 adalah KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan, dengan akuntan Santoso Chandra.

Berikut Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit Bank MAYORA selama 5 (lima) tahun terakhir:

Jasa Lain Yang Diberikan Auditor

Selama tahun 2015 tidak ada jasa tambahan lainnya yang diberikan oleh auditor.

Pelaksanaan fungsi kepatuhan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya peningkatan Tata Kelola Perusahaan. Bank memiliki Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan membentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang independen dibentuk secara tersendiri dan bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya serta mempunyai akses langsung kepada Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

Dalam melakukan fungsi kepatuhan, Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan.

Fungsi kepatuhan meliputi tindakan untuk: 1. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada

semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. 2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi Bank. 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem

dan prosedur serta kegiatan yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Number of Periods of Accountant & Public Accountant Offices (KAP)

In the period of 2011 - 2015, the Public Accountant Offices that audited the financial statement of Bank MAYORA were KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny, with the accountant Yelly Warsono from 2011 until 2013, and Eddy Setiawan in 2014. In 2015, Bank MAYORA appointed KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan, with the accountant Santoso Chandra.

Below is the list of Public Account Offices that conducted audit of Bank MAYORA within the last five (5) years:

Other Services provided by Auditor

Throughout 2015 there is no other additional services provided by the auditor.

The compliance function is an important element in the effort to improve corporate governance. The Bank has a director which oversees the compliance functions and establishes Compliance Work Unit, an independent unit that is free from the influence of other work units and has sirect access to Director of Compliance.

In implementing the compliance functions, the Bank refers to BI Regulation No.13/2/PBI/2011 dated January 12, 2011 on the Implementation of the Compliance Functions.The Compliance Functions comprise these points:1. Create compliance cultures in all levels of the

organization and business operations. 2. Manage compliance risks faced by the Bank. 3. Ensure that The Bank policies, regulations, system

and procedrues, and activities ahere to the Law and regulations.

TahunYear

Kantor Akuntan Publik Public Accountant Office

Nama Akuntan Name of Accountant

2015 KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan Santoso Chandra

2014 Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Eddy Setiawan

2013 Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Yelly Warsono

2012 Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Yelly Warsono

2011 Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Yelly Warsono

FUNGSI KEPATUHANCompliance Function

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

172LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat Bank kepada Regulator.

Hal-hal yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015 untuk memitigasi risiko kepatuhan di antaranya sebagai berikut:

1. Pembuatan Compliance Opinion. Selama tahun 2015 telah dibuat sebanyak 61 (enam puluh satu) memo atas rancangan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur intern Bank, serta ketentuan produk.

2. Melakukan Uji Kepatuhan terhadap Permohonan Kredit dengan limit tertentu.Selama tahun 2015 telah dilakukan sebanyak 218 (dua ratus delapan belas) Uji Kepatuhan atas permohonan.

3. Melakukan Uji Kepatuhan Pemberian Kredit kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan limit tertentu.Selama tahun 2015 telah dilakukan sebanyak 9 (sembilan) Uji Kepatuhan atas permohonan kredit.

4. Melakukan Uji Kepatuhan terhadap Pembelian Surat Berharga. Selama tahun 2015 telah dilakukan uji kepatuhan sebanyak 11 (sebelas) memo atas proposal pembelian surat berharga.

5. Distribusi/Sosialisasi Ketentuan Baru. Telah dilakukan pemantauan penerbitan ketentuan baru oleh Regulator (Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) melalui website Regulator. Terhadap ketentuan baru tersebut, Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan sosialisasi dengan membuat ringkasan dan mendistribusikan ketentuan baru tersebut kepada pejabat dan petugas dari unit kerja terkait, Direksi dan Dewan Komisaris.

Terkait ketentuan baru yang memuat adanya kewajiban Bank berupa pelaporan yang harus disampaikan oleh Bank, Direksi menunjuk Unit Kerja Kepatuhan untuk memutuskan Unit Kerja PIC yang bertanggung jawab membuat laporan tersebut. Satuan Kerja Kepatuhan selanjutnya memantau pelaksanaan pembuatan pelaporan baru tersebut.

6. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja apabila terdapat kewajiban baru seperti pelaporan, kegiatan pemantauan dan sebagainya sehubungan dengan terbitnya peraturan baru atau perubahan atas peraturan yang berlaku.

7. Memantau penyampaian laporan kepada Regulator setiap bulannya dengan mengirim Daftar Laporan yang harus disampaikan unit kerja kepada Regulator beserta batas waktunya.

8. Mengadministrasikan feedback pemantauan laporan yang disampaikan oleh unit kerja terkait.

9. Membuat dan melengkapi database peraturan dari Regulator Bank.

10. Memantau pembuatan Surat Tanggapan yang harus disampaikan oleh unit kerja terkait sehubungan dengan Surat Masuk dari Regulator.

4. Ensure the Bank complies with its commitment to the regulator.

Below is a list of some of the actions taken in regards to mitigating compliance risks in 2015:

1. FormulationofComplianceOpinion.Throughout 2015, the Bank issued 61 (sixty-one) memos about the policy design, regulations, internal system and procedures, as well as provision of products.

2. Compliance Test on Credit application with a certain limit.In 2015, the Bank conducted 218 (two hundred and eighteen) Compliance Tests on applications received.

3. Credit Approval Compliance Test for rural banks (BPR) with a certain limit.

Throughout 2015, the Bank conducted nine (9) Compliance Tests on loan applications.

4. Compliance Tests for Securities Purchase.

Throughout 2015 the Bank conducted compliance tests on 11 (eleven) memos for the proposal of securities purchase.

5. Distribution/Dissemination of New Regulation. The country’s regulator (BI, OJK, PPATK) through their websites conduct oversight of the issuance of the new regulations. And the Compliance Work Unit has made the summary of the new regulations and distributed it to the officials and staff of the related units, the Board of Directors and the Board of Commissioners.

Related to the new regulations which contain the requirement for a bank to make a report, the Board of Directors appointed the Compliance Work unit as the PIC responsible for preparing the report. The Compliance Work Unit then oversees the preparation of the report.

6. Coordination with work units of there is any new requirement, such as reporting, monitoring, and others, which are related to the issuance of new regulations or revision of the exisiting regulations.

7. Supervision of report delivery to the Regulator each month by sending Report List that a unit work must submit to the Regulator along with its deadline.

8. The administration of the report feedback submitted by the related work units.

9. Establishment and completion of regulation database from the Bank regulator.

10. The monitoring of the formulation of reply letters to be submitted by a related work unit related to the incoming letter from the regulator.

173

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Tabel Kepatuhan Regulasi Utama | Main Regulation Compliance Table

ParameterPersyaratan Bank

Indonesia BI Requirements

Bank MAYORA Status

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum |Minimum Capital Adequacy Ratio

8% 28,21% Sesuai ketentuanBased on the provision

Rasio NPL (Gross) | NPL ratio (gross) Maksimal 5%5% maximum

2,94% Sesuai ketentuanBased on the provision

BMPK Pihak Terkait | Legal LendingLimit (LLL)

10% 5,96% Sesuai ketentuanBased on the provision

Giro Wajib Minimum | Minimum ReverseRequirement (Rupiah)

8% 8,35% Sesuai ketentuanBased on the provision

Giro Wajib Minimum | Minimum ReverseRequirement (foreign exchange)

8% 8,07% Sesuai ketentuanBased on the provision

Posisi Devisa Netto | Net open position 20% dari Modal 20% of capital

1,91% Sesuai ketentuanBased on the provision

Penerapan manajemen risiko Bank MAYORA merupakan bagian dari seluruh aktivitas perbankan, sehingga setiap pengambilan keputusan stratejik Bank selalu memperhitungkan risiko yang dihadapi. Melalui penerapan manajemen risiko secara komprehensif tersebut, diharapkan Bank dapat melindungi dan menciptakan nilai tambah bagi stakeholders.

Manajemen risiko Bank MAYORA diimplementasikan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia nomor 11/25/PBI/2009 tgl. 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 5/8/PBI/2003 tentang Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta surat edaran maupum ketentuan Otoritas lainnya, terkait penerapan manajemen risiko bagi bank.

Penerapan manajemen risiko dilaksanakan dengan mencakup paling kurang 4 pilar sebagai berikut :

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris secara aktif melakukan pengawasan atas pelaksanaan kebijakan strategis Bank yang telah memperhitungkan berbagai risiko yang dihadapi Bank. Untuk memastikan efektivitas penerapan manajemen risiko, Direksi telah menetapkan kebijakan-kebijakan strategis yang disampaikan kepada karyawan melalui berbagai forum dan media. Selain itu, untuk memastikan dilaksanakannya fungsi pengawasan yang independen, Direksi telah menetapkan struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab berbagai unit kerja Bank.

The risk management implementation at Bank MAYORA is part of the whole banking activities so that each strategic decision making always takes into account the possible risks. With the comprehensive implementation of risk management, the Bank can protect and create added value for the stakeholders.

The implementation of risk management at Bank MAYORA adheres to BI Regulation 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 on Revision of BI Regulation No. 5/8/PBI/2003 on Risk Management for Public Banks and Circular Letters or other regulations from the authority, which are related to risk management in banking.

The risk management covers at least the following four (4) pillars:

1. Active monitoring by the Board of Commissioners and the Board of DirectorsThe Board of Commissioners actively conducts monitoring on the implementation of the Bank strategic policies after taking into account various possible risks. To ensure the effectiveness of the implementation the Board of Directors set up strategic policies which are informed to the employees using various media. Moreover, to ensure independent ovesight, the Board of Directors set a structure which clearly describes the division of duties and responsibilities of various work units.

MANAJEMEN RISIKORisk Management

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

174LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan limit Melalui penetapan berbagai ketentuan internal serta limit-limit untuk berbagai aktivitas perbankan, Bank memastikan terjaganya eksposur risiko yang sesuai dengan karakteristik dan ukuran bisnis. Ketentuan-ketentuan internal tersebut selalu dievaluasi dan dikinikan secara berkala untuk memastikan kesesuaiannya terhadap perundang-undangan dan peraturan eksternal yang berlaku.

3. Kecukupan proses manajemen risikoProses manajemen risiko yang diterapkan meliputi proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dengan memanfaatkan sistem informasi manajemen. Proses manajemen risiko ini dilaksanakan dengan bekerjasama dengan seluruh unit kerja pemilik risiko. Hasil dari proses manajemen risiko secara berkala disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko.

4. Pengendalian internal yang komprehensif Pelaksanaan struktur pengendalian internal diwujudkan dengan adanya ketentuan dan limit internal, fungsi pengawasan yang melekat maupun independen serta pelaksanaan audit dengan mempertimbangkan tingkat risiko dari berbagai aktivitas dan unit kerja pelaksana aktivitas.

Risiko yang Dihadapi Bank dan Tindakan Mitigasi Risiko

Dalam melaksanakan aktivitas perbankan, Bank menghadapi risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, stratejik, kepatuhan dan reputasi.

Berikut penjabaran risiko serta tindakan mitigasi yang telah dilakukan Bank:

1. RISIKO KREDITMerupakan kemungkinan kerugian yang disebabkan akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.Mitigasi risiko kredit •Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko

kredit.•Pemisahan fungsi bisnis terhadap fungsi

pengawasan seperti credit reviewer, administrasi kredit, serta unit kerja penyelesaian kredit bermasalah.

•Penetapan kewenangan Komite Kredit secara berjenjang.

•Penetapan early warning system melalui penetapan kolektibilitas dan pemantauan kinerja debitur.

•Pemantauan limit risiko kredit berdasarkan segmentasi debitur, sektor ekonomi, pengelompokkan debitur terbesar dan batas maksimum penyaluran kredit (BMPK).

•Pelaporan posisi dan profil risiko kredit secara periodik kepada Manajemen.

2. Sufficiency of policies, procedures and limitBy formulating and setting different internal regulations and limits to various banking activities, the Bank makes sure that the risk exposures are those that are in line with the business characteristic and scope. These internal regulations are periodically evaluated and updated to ensure that they adhere to the prevailing Laws and external regulations.

3. Sufficiency of risk management processThe risk management process includes the process of risk identification, measuring, monitoring and mitigating by utilizing management information system. The risk management process is done with cooperation between all work units that face the risk. The result of the risk management process is periodically submitted to the Board of Directors and the Board of Commissioners via Risk Management Commmittee and Risk Oversight Committee.

4. Comprehensive internal control The internal control structure follows the internal regulation and limits, the attached and independent oversight function, and audit process by taking into account the risk level of various activities and work units that execute the activities.

Risks faced by the Bank and Risk Mitigation Actions

In performing its activities, the Bank faces risks related to loans, market, liquidity, operations, legal, strategies, compliance and reputation.

Below are the description of the risks and mitigation actions taken by the Bank:

1. LOANRISKThis is a risk of loss due to failure of the Bank debtors and/or other parties to fulfil their obligations to the Bank.Loan risk mitigation:•Determining the policy, procedure, and limit for

loan risk.•Separating the business function from monitoring

function, such as credit reviewer, credit administration, and the work unit for bad loan settlement.

•Determining the authority of the Credt Committee.

•Setting up the early warning system by determining debtor collectibility and performance assessment.

•Overseeing credit risk limit based on the debtor segmentation, economic sector, biggest debtor grouping, and legal lending limit (LLL).

•Periodic reporting of the position and profile of loan risks to the management.

175

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Tabel Portfolio Kredit per 31 Desember 2015 | Table Credit Portfolio as of 31 December 2015

Tabel Profil Non-Performing Loan (NPL) per 31 Desember | TableProfileofNon-PerformingLoan(NPL)asof31December2015

KeteranganNote

31/12/15

Rp (%)

1. Kolektibilitas | Collectibility

Lancar | Performing 3.363.493 94.95%

Dalam Perhatian Khusus | Requiring special attention

74.707 2.11%

Kurang Lancar | Substandard 16.834 0.48%

Diragukan | Doubtful 6.430.48 0.18%

Macet | Non-performing 80.901 2.28%

TOTAL 3.542.365 100.00%

2. Geografi | Geography

Jawa | Java 3.313.174 93.53%

Sumatera | Sumatera 229.191 6.47%

TOTAL 3.542.365 100.00%

3. Wilayah | Region

Bandung 95.490 2.70%

Bekasi 419.414 11.84%

Bogor 203.945 5.76%

Jakarta 2.364.337 66.74%

Lampung 229.191 6.47%

Tangerang 229.989 6.49%

TOTAL 3.542.365 100.00%

4. Kategori UMKM | SME Category

Bukan UMKM | Non-SME 2.152.569 60.77%

Mikro | Micro 9.219 0.26%

Kecil | Small 131.756 3.72%

Menengah | Medium 1.248.820 35.25%

TOTAL 3.542.365 100.00%

5. Jenis Penggunaan | TypeofUtilization

Kredit Investasi | Investment 1.242.480 35.07%

Kredit Konsumsi | Consumption 111.988 3.16%

Kredit Modal Kerja | Work capital 2.187.897 61.76%

TOTAL 3.542.365 100.00%

KeteranganNote

31/12/15

Rp (%)

NPL Gross 104.166 2.94%

NPL Net 96.169 2.71%

176LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Tabel Portfolio Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi per 31 Desember 2015 Table Credit Portfolio based on Economic Sector as of 31 December 2015

No SEKTOR EKONOMI | ECONOMIC 31/12/2015 (%)

1 ADMINISTRASI PEMERINTAH, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB | GOVERNMENT ADMINISTRATION, OBLIGATORY DEFENSE ANDSOCIAL SECURITY

- 0.00%

2 BADAN INTERNASIONAL DAN BADAN EKSTRA INTERNASIONAL LAINNYA | INTERNATIONAL INSTITUTIONS AND OTHER INTERNATIONALEXTRA INSTITUTIONS

- 0.00%

3 BUKAN LAPANGAN USAHA LAINNYA |OTHER NON-JOB FIELD

- 0.00%

4 INDUSTRI PENGOLAHAN | PROCESSING INDUSTRY 818.904.665.215 23.12%

5 JASA KEMASYARAKATAN, SOSIAL BUDAYA, HIBURAN DAN PERORANGAN LAINNYA | PUBLIC, SOCIO-CULTURE, ENTERTAINMENT AND OTHER PERSONAL SERVICES

17.668.149.280 0.50%

6 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL | HEALTH SERVICES AND SOCIAL ACTIVITIES

51.880.778.742 1.46%

7 JASA PENDIDIKAN | EDUCATION SERVICES 57.299.406.136 1.62%

8 JASA PERORANGAN YANG MELAYANI RUMAH TANGGA | PERSONAL SERVICES WHICH CATER TO HOUSEHOLDS

- 0.00%

9 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA | ACTIVITIES WITH UNDEFINED LIMITATION

1.381.131.261 0.04%

10 KONSTRUKSI | CONSTRUCTION 227.646.237.943 6.43%

11 LISTRIK, GAS DAN AIR | POWER, GAS AND WATER 1.104.880.814 0.03%

12 PENYEDIAAN AKOMODASI & PENYEDIAAN MAKAN MINUM | ACCOMMODATION AND FOOD AND DRINKS

484.314.302.376 13.67%

13 PERANTARA KEUANGAN | FINANCE INTERMEDIARIES 91.008.054.344 2.57%

14 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN | WHOLESALE AND RETAIL

752.614.669.513 21.25%

15 PERIKANAN | FISHERY - 0.00%

16 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN | MINING AND EXCAVATION

109.501.536.801 3.09%

17 PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN | FARMING, HUNTING AND FORESTRY

62.977.155.263 1.78%

18 REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN | REAL ESTATE, RENTAL BUSINESSAND CORPORATE SERVICES

654.728.969.191 18.48%

19 RUMAH TANGGA | HOUSEHOLD 111.988.406.673 3.16%

20 TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI TRANSPORTATION, WAREHOUSING AND COMMUNICATION

99.346.374.800 2.80%

TOTAL 3.542.364.718.352 100.00%

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

177

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Tabel Pembentukan CKPN Kolektif per 31 Desember 2015 TableCollectiveAllowanceforImpairmentLoss(CKPN)asof31December2015

Tabel Pembentukan CKPN Individual per 31 Desember 2015 TableIndividualCKPNasof31December2015

No KUALITASQUALITY

BAKI DEBET DEBIT BALANCE

CKPN

KOLEKTIF COLLECTIVE CKPN

1 Lancar | Performing Current 3.363.492.625.543.17 -

2 Dalam Perhatian Khusus | Mention Special 74.706.534.061.88 1.437.072.732.00

3 Kurang Lancar | Substandard 939.008.237.60 506.532.041.21

4 Diragukan | Doubtful 2.444.396.404.52 1.184.310.806.72

5 Macet | Loss 5.427.285.913.46 2.719.754.955.06

TOTAL 3.447.009.850.160.63 5.847.670.534.99

No KUALITASQUALITY

BAKI DEBET DEBIT BALANCE

CKPN

INDIVIDUAL INDIVIDUAL CKPN

1 Kurang Lancar | Substandard 15.895.291.639.14 1.491.965.658.19

2 Diragukan | Doubtful 3.986.087.153.25 874.770.436.94

3 Macet | Loss 75.473.489.368.23 5.066.359.061.29

TOTAL CKPN INDIVIDUAL 95.354.868.160.62 7.433.095.156.42

2. RISIKO PASARMerupakan kemungkinan kerugian pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar.

Mitigasi risiko pasar :•Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko

pasar.•Pemisahan fungsi pelaksana pengelolaan aktivitas

terkait pasar Bank (treasury) terhadap unit yang bertugas melakukan pencatatan dan pembukuan (treasury back office) serta unit kerja yang melakukan pemantauan limit.

•Melakukan diversifikasi instrumen keuangan dimiliki Bank untuk meningkatkan return dalam tingkat risiko yang masih dapat diterima Bank.

•Pemantauan limit risiko pasar berdasarkan posisi dan komposisi aset yang dimiliki Bank, posisi pasar Bank dalam industri perbankan, serta strategi dan karakteristik produk, nasabah maupun instrumen keuangan yang dimiliki.

•Pelaporan posisi dan profil risiko pasar secara periodik kepada Manajemen.

2. MARKETRISKThis refers to possible loss to balance sheet position and administrative accounts, including derivative transactions, due to total changes of the market condition.

Market risk mitigation:•Determining the policy, procedure and limit of the

market risk.•Separating the management of the Bank market-

related activities (treasury) from the unit tasked with registering and bookkeeping (treasury back office), and the work unit tasked with limit monitoring.

•Diversifying the financial instruments owned by the Bank to improve return within the acceptable risk level.

• The monitoring of market risk limit based on the position and the composition of assets onnwned by the Bank, the position of the Bank market in the banking industry, the product strategy and characteristic, and financial instruments.

• The reporting of the position and the profile of the market risk periodically to the management.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

178LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Tabel ATMR Risiko Pasar per 31 Desember 2015 Table Market Risk ATMR as of 31 December 2015

Pengungkapan Risiko Pasar dengan menggunakan Standardized Approach 31 desember 2015

Market Risk Exposure by Using Standardized Approach December 31, 2015

No Jenis Risiko Type of Risk

Beban Modal Capital Charge

ATMRRWA

1 Risiko Suku Bunga | Interest RiskRisiko Spesifik | Specific riskRisiko Umum | General risk

000

000

2 Risiko Nilai Tukar | Exchange risk 1,601 20,014

3 Risiko Ekuitas | Equity risk 0 0

4 Risiko Komoditas | Commodity risk 0 0

5 Risiko Option | Optional risk 0 0

TOTAL 1,601 20,014

3. RISIKO LIKUIDITASMerupakan kemungkinan kerugian akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

Mitigasi risiko likuiditas :•Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko

likuiditas.•Pemisahan fungsi pelaksana pengelolaan likuditas

Bank (treasury) terhadap unit kerja yang bertugas melakukan pencatatan dan pembukuan (treasury back office).

•Pemantauan limit dan posisi risiko likuiditas secara berkala.

•Melakukan stress-testing atas posisi likuiditas Bank dalam keadaan normal maupun dalam situasi krisis.

•Melakukan diversifikasi penempatan dana Bank untuk meningkatkan return dalam tingkat risiko yang masih dapat diterima Bank.

•Bank telah menetapkan Komite ALCO untuk memantau dan menyesuaikan strategi likuiditas Bank terhadap kondisi pasar.

•Bank menetapkan rencana pendanaan darurat untuk menangani posisi likuiditas dalam kondisi krisis.

•Pelaporan posisi dan profil risiko likuiditas secara periodik kepada Manajemen.

3. LIQUIDITYRISKThis refers to the possible loss due to the Bank’s inability to settle its mature liabilities from the Bank’s funding resources of cash flow and/or from high quality liquid assets that can be pledged, without hampering the Bank’s activities and financial condition.

Liquidity risk mitigation:•Determining the policy, procedure and limit of

liquidity risk.•Dividing the management of Bank liquidity

(treasury) from the work unit tasked with registering and bookkeeping (treasury back office).

•Monitoring limit and liquidity risk position periodically.

•Conducting stress-testing of the Bank liquidity position in a normal and critical situation.

•Diversifying the Bank funds placement to improve return within the acceptable risk level.

•Establishing ALCO to oversee and adjust the Bank liquidity strategy agains the market condition.

•Establishing the emergency funding plan to handle liquidity position in a time of crisis.

•Reporting the position and profile of the liquidity risk periodically to the management.

179

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Risiko yang Dihadapi Bank dan Tindakan

Mitigasi Risiko

Risks faced by the Bankand Risk Mitigation Actions

Dalam melaksanakan aktivitas perbankan, Bank menghadapi risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, stratejik, kepatuhan dan reputasi.

In performing its activities, the Bank faces risks related to loans, market, liquidity, operations, legal, strategies, compliance and reputation.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

180LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

4. RISIKO OPERASIONAL Merupakan kemungkinan kerugian akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Mitigasi risiko operasional :

•Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko operasional.

•Pemisahan fungsi pelaksana transaksi dari fungsi otorisasi dan pengawasan sesuai kemampuan petugas/pejabat Bank.

•Evaluasi dan pemantauan secara berkala limit limit-limit transaksi.

•Pelaporan & pemantauan kejadian risiko operasional dari setiap kantor/unit kerja.

•Peningkatan kompetensi sumber daya manusia pada berbagai unit kerja melalui berbagai pelatihan internal dan eksternal.

•Penetapan Tim Anti Fraud serta mekanisme whistle-blowing untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya fraud internal maupun eksternal.

•Pelaporan posisi dan profil risiko likuiditas secara periodik kepada Manajemen.

5. RISIKO HUKUMMerupakan kemungkinan kerugian akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.

Mitigasi risiko hukum :

•Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko hukum.

•Penetapan unit kerja yang bertanggung jawab atas risiko hukum, baik untuk aktivitas perbankan maupun Bank sebagai badan hukum, yang independen dari unit-unit kerja yang melakukan aktivitas perbankan.

•Pemantauan limit risiko berdasarkan kerugian Bank akibat adanya perkara dan/atau gugatan hukum terkait aktivitas perbankan, faktor perjanjian dan keberadaan dokumen pendukung serta kesesuaian terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

4. OPERATIONALRISKThis refers to the possible loss due to insufficient and/or non-functioning internal process, human error, system failure, and/or external conditions which affect the Bank’s operations.

Operational risk mitigation:

•Determining the policy, procedure and limit of the operational risks.

•Dividing the execution of transactions from the function of authorization and oversight based on the capability of the Bank personnel/officials.

•Evaluating and monitoring the transaction limit periodically.

•Reporting and monitoring operational risk instances from each office/work unit.

• Improving the competence of the human capital in all work units through various internal and external training programs.

•Establishing Anti Fraud team and whistle-blowing mechanism to deter and mitigate internal and external fraudulent acts.

•Reporting the position and profile of liquidity risks

5. LEGALRISKThis refers to the possible loss due to lawsuits and/or juridical weakness.

Legal risk mitigation:

•Determining the policy, procedure and limit of the legal risk.

•Establishing the work unit responsible for legal risks, either related to banking activities or with the Bank as a legal entity. The work unit is independent from the work units which are conducting banking activities.

•Monitoring the risk limit based on the loss suffered by the Bank as a result of legal cases and/or lawsuits related to banking activities, agreement, the availability of supporting documents, and conformity to the prevailing Law and regulations.

Tabel Beban Modal Risiko Operasional per 31 Desember 2015 Table Operational Risk Capital Charge as of 31 December 2015

Pendekatan yang Digunakan Approach used

Pendapatan Bruto (Rata-rata3 tahun terakhir)

Gross Income (the last3 years average)

Beban Modal Capital charge

Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach)

1.538.013 230.702

181

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

•Pelaporan posisi dan profil risiko hukum secara periodik kepada Manajemen.

6. RISIKO STRATEJIKMerupakan kemungkinan kerugian akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Mitigasi risiko stratejik:

•Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko stratejik.

•Pemisahan fungsi perencanaan maupun pelaksana berbagai aktivitas operasional Bank.

•Pemantauan limit risiko berdasarkan pemilihan strategi sesuai kondisi pasar, lingkungan bisnis dan kemampuan Bank, posisi bisnis Bank dalam industri maupun pencapaian terhadap rencana bisnis Bank yang telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris.

•Pelaporan posisi dan profil risiko stratejik secara periodik kepada Manajemen.

7. RISIKO KEPATUHANMerupakan kemungkinan kerugian akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

Mitigasi risiko kepatuhan:

•Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko kepatuhan yang secara berkala dievaluasi dan disesuaikan terhadap perundang-undangan dan peraturan eksternal yang berlaku.

•Penetapan unit kerja Kepatuhan yang independen dari unit kerja operasional, yang bertugas memantau kepatuhan Bank terhadap berbagai peraturan dan perundang-undangan, termasuk penerapan prinsip-prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

•Pemantauan limit risiko kepatuhan berdasarkan jenis dan frekuensi pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku yang dilengkapi dengan pengkinian terus menerus terhadap perkembangan/perubahan peraturan dan perundang-undangan.

•Pelaporan posisi dan profil risiko kepatuhan secara periodik kepada Manajemen.

8. RISIKO REPUTASIMerupakan kemungkinan kerugian akibat menurunnya tingkat kepercayaan Stakeholders yang bersumber dari pemberitaan dan persepsi negatif terhadap Bank

Mitigasi risiko reputasi:

•Penetapan kebijakan, prosedur dan limit risiko reputasi.

•Reporting the position and profile of the legal risk periodically to the management.

6. STRATEGICRISKThis refers to the possible less due to improper decision making and/or improper implementation of a strategic decision, and failure to anticipate changes in the business.

Strategic risk mitigation:

•Determining the policy, procedure and limit of the strategic risks.

•Dividing the function of planning and execution of various bank operations.

• cOverseeing the risk limit based on the choice of strategies which takes into account the market condition, business environment and the Bank capacity, the Bank’s position within the industry, and the realization of the Bank’s approved business plan.

•Reporting the position and profile of the strategic risk periodically to the management.

7. COMPLIANCERISKThis refers to the possible loss because the Bank doesn’t comply with and/or fail to adhere to Law and regulations.

Compliance risk mitigation:

•Determining the policy, procedure and limit of the compliance risk, and periodically evaluating and adjusting them to the prevailing Law and regulations.

•Establishing a work unit which is independent of the operational work units. The unit is tasked with helping to oversee the bank compliance to Law and regulation, including in the implementation of the principles of anti-money laundering and terrorist funding.

•Monitoring the limit of the compliance risk based on the frequency of violation against the prevailing regulations, complete with periodical updating and adjustment to any revision of the Law and regulations.

•Reporting the position and profile of the compliance risk periodically to the management.

8. REPUTATIONRISKThis refers to the possible loss due to the stakeholders losing confidence as the result of negative reporting and perception against the Bank.

Reputation risk mitigation:

•Determining the policy, procedure and limit of the reputation risk.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

182

•Pemisahan fungsi unit kerja yang bertanggung jawab atas risiko reputasi dari unit kerja yang melakukan aktivitas operasional dan berhubungan dengan nasabah.

•Penetapan unit kerja Call-Center yang bertugas menangani keluhan dan permasalahan yang dihadapi nasabah serta unit kerja yang bertanggung jawab atas image dan komunikasi internal maupun eksternal Bank.

•Pemantauan limit risiko berdasarkan pengaruh reputasi Pemilik Bank, ada atau tidaknya pelanggaran etika bisnis, kompleksitas produk, materialitas kerjasama bisnis Bank dengan pihak ketiga, ada atau tidaknya ekposur pemberitaan negatif serta frekuensi dan materialitas keluhan nasabah.

•Pelaporan posisi dan profil risiko reputasi secara periodik kepada Manajemen.

Profil Risiko PT Bank MayoraRisk Profile PT Bank Mayora

Profil Risiko PT BANK MAYORA posisi Triwulan IV (Oktober - Desember) 2015 secara Komposit adalah Low to Moderate (Rendah), dengan Risiko Inheren Low to Moderate (Rendah) dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Satisfactory (Memadai).

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

•Separating the function of the work unit responsible for reputation risk from work units tasked with operational activities and communicating with the customers.

•Establishing call-center work unit that is responsible for hadling complaints and problems faced by the customers, and the work unit responsible for the Bank’s image and internal and external communication.

•Overseeing the risk limit based on the effect of the reputation of the Bank owner, whether or not there has been any violation of business ethics, product complexities, materiality of business cooperation with a third party, whether or not there is negative press exposure, and the frequency and materiality of customers complaints.

•Reporting of the position and profile of reputation risk periodically to the management.

The risk profile of PT BANK MAYORA in 4Q15 (October - December) is Low to Moderate (Composite), with Low to Moderate inherent risk position, and Satisfactory risk management quality.

No Jenis Risiko Type of Risk

Posisi : 31 Desember 2015 Posisi : 31 Desember 2014

Tingkat Risiko

Inheren Type of Risk

Kualitas Penerapan Manajemen

Risiko Risk

Management Quality

Tingkat Risiko

Risk Level

Tingkat Risiko

Inheren Type of Risk

Kualitas Penerapan Manajemen

Risiko Risk

Management Quality

Tingkat Risiko

Risk Level

1 Risiko Kredit | Credit Risk Low to Moderate Satisfactory Low to

ModerateLow To

Moderate Satisfactory Low To Moderate

2 Risiko Pasar | Market Risk Low to Moderate Satisfactory Low to

ModerateLow To

Moderate Satisfactory Low To Moderate

3 Risiko Likuiditas |Liquidity Risk Moderate Satisfactory Low to

Moderate Moderate Satisfactory Low To Moderate

4 Risiko Operasional | Operational Risk

Low to Moderate Fair Low to

ModerateLow To

Moderate Fair Low To Moderate

5 Risiko Hukum | Legal Risk Low Satisfactory Low Low Satisfactory Low

6 Risiko Stratejik |Strategic Risk

Low to Moderate Satisfactory Low to

ModerateLow To

Moderate Satisfactory Low To Moderate

7 Risiko Kepatuhan | Compliance Risk

Low to Moderate Satisfactory Low to

Moderate Low Satisfactory Low

8 Risiko Reputasi | Reputation Risk Low Satisfactory Low Low Satisfactory Low

Tingkat KompositComposite Level

Low To Moderate

SatisfactoryLow To

ModerateLow To

ModerateSatisfactory

Low To Moderate

183

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Risiko Inheren

Berdasarkan aktivitas bisnis yang dilakukan PT Bank Mayora, kemungkinan terjadinya kerugian yang akan dihadapi selama periode waktu tertentu tergolong Low to Moderate (Rendah).

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko secara komposit Satisfactory (Memadai), meskipun ada kelemahan kecil yang perlu mendapat perhatian Manajemen.

Inherent Risk

Based on the business activities conducted by PT Bank Mayora, the possibility of loss in a certain period is Low to Moderate.

The Quality of Risk Management

The composite quality of risk management is Satisfactory.

Pengendalian Keuangan dan Operasional

Sistem Pengendalian Internal dilakukan berdasarkan prinsip pemisahan fungsi (four eyes principle) secara memadai dan konsisten.

1. Kesesuaian sistem pengendalian intern dengan jenis dan tingkat risiko inheren dari aktivitas operasional Bank.

2. Kecukupan prosedur untuk setiap aktivitas operasional Bank.

3. Penetapan wewenang dan tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap peraturan internal dan eksternal.

4. Pelaporan keuangan dan akivitas operasional yg akurat dan tepat waktu.

5. Evaluasi periodik terhadap kebijakan dan prosedur Bank.

6. Dokumentasi lengkap terhadap ketentuan internal serta temuan hasil pemeriksaan audit dan penyelesaian temuan.

Sistem Pengendalian Internal dengan Kerangka yang Diakui Secara Internasional (COSO–Internal Control Framework)

1. Pengawasan oleh Manajemen dan Kultur Pengendalian (Management Oversight and Control Culture)Dewan Komisaris. Dewan Komisaris Bank MAYORA bertanggung jawab mengesahkan dan mengkaji ulang secara berkala terhadap kebijakan dan strategi usaha Bank MAYORA secara Keseluruhan.

Financial and Operational Control

The internal control system is based on the sufficient and consistent execution of the segregation of functions (four eyes principle).

1. Conformity of internal control system with the type and level of inherent risk from the Bank’s operational activities.

2. Sufficient procedure for each operation activity.

3. Determination of the authority and responsibility to oversee the level of compliance with internal and external regulation.

4. Accurate and timely financial reporting and operational activities.

5. Periodic evaluation of the Bank policies and procedures.

6. Complete documentation of internal regulations, and findings from audit and their follow up.

Internal control system with internationally recognized framework (COSO–Internal Control Framework)

1. Management Oversight and Control CultureDewanKomisaris.

The Board of Commissioners. The Board of Commissioners of Bank MAYORA is responsible for approving and periodically reviewing all of Bank MAYORA policies and business strategies.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNInternal Control System

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

184LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Direksi. Direksi Bank MAYORA bertanggung jawab melaksanakan kebijakan dan strategi yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

Budaya Pengendalian. Dewan Komisaris dan Direksi Bank MAYORA bertanggungjawab dalam meningkatkan etika kerja dan integritas yang tinggi serta menciptakan suatu kultur organisasi yang menekankan kepada seluruh pegawai Bank MAYORA mengenai pentingnya pengendalian intern yang berlaku.

2. Identifikasi dan Penilaian Risiko (Risk Recognition and Assessment)• Penilaian risiko merupakan suatu serangkaian

tindakan yang dilaksanakan oleh Direksi dalam rangka identifikasi, analisis dan menilai risiko yang dihadapi Bank MAYORA untuk mencapai sasaran usaha yang ditetapkan.

• Penilaian tersebut harus mencakup semua risiko yang dihadapi, baik oleh risiko individual maupun secara keseluruhan (aggregate), yang meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, dan risiko kepatuhan.

• Pengendalian intern perlu dikaji ulang secara tepat dalam hal terdapat risiko yang belum dikendalikan, baik risiko yang sebelumnya sudah ada maupun risiko yang baru muncul.

Pelaksanaan kaji ulang tersebut antara lain dengan melakukan evaluasi secara terus menerus mengenai pengaruh dari setiap perubahan lingkungan dan kondisi serta dampak dari pencapaian target atau efektivitas pengendalian intern dalam kegiatan operasi dan organisasi Bank.

3. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi (Control Activities and Segregation of Duties)Kegiatan Pengendalian. Kegiatan pengendalian meliputi kebijakan, prosedur dan praktik yang memberikan keyakinan pejabat dan pegawai Bank MAYORA bahwa arahan Dewan Komisaris dan Direksi telah dilaksanakan secara efektif.

Kegiatan pengendalian diterapkan pada semua tingkatan fungsional sesuai struktur organisasi Bank, meliputi:

The Board of Directors. The Board of Directors of Bank MAYORA is responsible for the execution of policies and strategies approved by the Board of Commissioners.

Control Culture. The Board of Commissioners and the Board of Directors of Bank MAYORA are responsible for improving the work ethics and integrity of the Bank, and to create and nurture an organizational culture which stresses all employees about the importance of internal control.

2. Risk Recognition and Assessment

• Risk assessment is a series of actions by the Board of Directors to identify, analyse and assess the risks faced by Bank MAYORA in order to achieve the set targets.

• The assessment should cover all possible risks, either individual or aggregate risks. This includes loan risks, market risks, liquidity risks, operational risks, legal risks, reputation risks, strategic risks, and compliance risks.

• Internal control is required to efficiently review any uncontrolled risks, either current or new.

The review is done by constant evaluation of the impact of each change in the business environment and conditions, and the impact of the target achievement or the effectiveness of the Bank operations and organization.

3. Control Activities and Segregation of Duties

Control Activities. Control activities comprise policies, procedures and practices which give assurance to Bank MAYORA’s officials and employees that the directives from the Board of Commissioners and the Board of Directors run effectively.

Control activities cover all functional levels of the organization:

Sistem Pengendalian Internal dilakukan berdasarkan prinsip pemisahan fungsi (four eyes principle) secara memadai dan konsisten.

The internal control system is based on the sufficient and consistent execution of the segregation of functions (four eyes principle).

185

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

• Kaji Ulang ManajemenDireksi Bank MAYORA secara berkala meminta penjelasan (informasi) dan laporan kinerja dari pejabat dan staf sehingga memungkinkan untuk mengkaji ulang hasil kemajuan (realisasi) dibandingkan dengan target yang akan dicapai, seperti laporan keuangan dibandingkan dengan rencana anggaran yang ditetapkan.

• Kaji Ulang Kinerja Operasional Kaji ulang ini dilaksanakan oleh SKAI dengan frekuensi yang lebih tinggi, baik kaji ulang secara harian, mingguan, maupun bulanan.

• Pengendalian Sistem InformasiKegiatan pengendalian sistem informasi yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi:i. Pengendalian umum meliputi pengendalian terhadap operasional pusat data, sistem pengadaan dan pemeliharaan software, pengamanan akses, serta pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi yang ada. Pengendalian umum ini diterapkan terhadap mainframe, server, dan usersworkstation, serta jaringan internal - eksternal.ii. Pengendalian aplikasi diterapkan terhadap program yang digunakan Bank MAYORA dalam mengolah transaksi dan untuk memastikan bahwa semua transaksi adalah benar, akurat dan telah diotorisasi secara benar. Selain itu, pengendalian aplikasi harus dapat memastikan tersedianya proses audit yang efektif dan untuk mengecek kebenaran proses audit dimaksud.

• Pengendalian Aset FisikKegiatan ini meliputi pengamanan aset, catatan dan akses terbatas terhadap program komputer dan file data, serta membandingkan nilai aktiva dan pasiva Bank MAYORA dengan nilai yang tercantum pada catatan pengendali, khususnya pengecekan nilai aktiva secara berkala.

• Dokumentasi kebijakan, prosedur, sistem dan standar akuntansi serta proses audit secara memadai.

Pemisahan Fungsi

Pemisahan fungsi ini dirancang agar setiap individu dalam jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan dan menyembunyikan kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugasnya pada seluruh jenjang organisasi dan seluruh langkah kegiatan operasional dengan mematuhi prinsip pemisahan fungsi Four Eyes Principle.

• Top Level ReviewsThe Board of Directors periodically asks for information and reports of the performance of the Bank officials and staff. This is done so that the directors can compare the realization to the set target, e.g. the financial report against the set budget plan.

• Functional Review SKAI is the responsible for functional review. The functional review has a higher frequency; it may be conducted daily, weekly and monthly.

• Information System Control. Information system control includes general control and application control:i. General control comprises control over the data central operations, software provision and maintenance, access security, and the development and maintenance of the existing application system. The general control is applied to mainframe, server, users workstation, and internal-external network.

ii. Application control focuses on the programs used by Bank MAYORA to process transactions and to make sure all transactions are correct, accurate and are authorized. Moreover, application control must ensure the availability of effective audit process and be able to check the validity of the audit process.

• Physical ControlsThese activities include securing assets, records and limited access to computer programs and data file, also comparing the values of Bank MAYORA assets and liabilities to the values recorded in the controlling record, especially the periodic checking of the value of assets.

• Documentation of the policies, procedures, accounting systems and standard, and sufficient audit process.

Segregation of Duties

This segregation of duties is designed so that each individual in his or her position has no opportunity to intentionally conduct bad practice or conceal any lapses or irregularities in performing his or her duties. This covers all levels of the organization and all steps in the operations by adhering to the Four Eyes Principle.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

186LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Direksi Bank MAYORA telah menetapkan prosedur (kewenangan), termasuk penetapan daftar petugas yang dapat mengakses suatu transaksi atau kegiatan usaha yang berisiko tinggi.

4. Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi (Accountancy, Information and Communication)

Sistem Akuntansi. Sistem Akuntansi meliputi metode dan catatan dalam rangka mengidentifikasi, mengelompokkan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat/membukukan dan melaporkan transaksi Bank.

Sistem Informasi. Sistem Informasi menghasilkan laporan mengenai kegiatan usaha, kondisi keuangan, penerapan manajemen risiko dan pemenuhan ketentuan yang mendukung pelaksanaan tugas dewan Komisaris dan Direksi.

Sistem Komunikasi. Sistem komunikasi memberikan informasi kepada seluruh pihak, baik intern maupun ekstern, seperti Otoritas Jasa Keuangan, auditor ekstern, Pemegang Saham dan nasabah Bank MAYORA.

5. Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan

Kegiatan Pemantauan. Kegiatan pemantauan dilakukan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern.

Fungsi SKAI. Bank MAYORA melaksanakan kegiatan audit intern secara efektif dan menyeluruh terhadap sistem pengendalian intern. Pelaksanaan audit intern tersebut dilakukan oleh SKAI yang didukung oleh tenaga auditor yang independen, kompeten, dan memiliki jumlah yang cukup memadai.

Perbaikan Kelemahan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan. Kelemahan dalam pengendalian intern, baik yang diidentifikasi oleh satuan kerja operasional (risk taking unit), SKAI maupun pihak lainnya, dilaporkan kepada Pejabat atau Direksi yang berwenang. Kelemahan pengendalian intern yang material juga dilaporkan kepada Dewan Komisaris.

Evaluasi Atas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal :• SKAI memantau dan mengevaluasi kecukupan

Sistem Pengendalian Internal secara terus menerus berkaitan dengan adanya perubahan kondisi internal dan eksternal serta harus meningkatkan kapasitas sistem pengendalian internal tersebut agar efektivitasnya dapat ditingkatkan.

Bank MAYORA’s Board of Directors of has decided on the procedures (authority), including the list of staff who can access a high-risk business transaction or activity.

4. Accountancy, Information and Communication System

Accountancy System. This includes methods and records of the identification, grouping, analysis, classification, registering/bookkeeping, and reporting of Bank transactions.

Information System. The Information System leads to reports on business activities, financial status, implementation of risk management and regulation fulfilment, all of which are to support the work of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

Communication System. The Communication System provides information to all parties, internal or external, such as Financial Services Authority, external auditor, shareholders, and Bank customers.

5. Monitoring and Correcting Deficiencies

Monitoring. This is an ongoing process to monitor the effectiveness of the whole internal control.

SKAI function. Bank MAYORA conducts internal audit effectively and thoroughly to internal control system. The internal audit is the responsibility of SKAI with the support from a sufficient number of independent and competent auditors.

Correcting Deficiencies and Lapses. Deficiencies in the internal control, those identified by the operational work unit (risk taking unit), SKAI, or others, are reported to the Bank officials or to the related director. Material deficiencies in internal control also go to the Board of Commissioners.

Evaluation of the Effectiveness of Internal Control

• SKAI constantly monitors and evaluates the sufficiency of the internal control system, as related to changes in the internal and external conditions, and the improvement of the system’s capacity in order to boost its effectiveness.

187

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

• Sebagai bagian dari Sistem Pengendalian Internal, SKAI melaporkan hasil temuannya secara langsung kepada Dewan Komisaris atau Komite Audit, Direktur Utama, dan Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.

• SKAI harus melakukan penilaian yang independen mengenai kecukupan dari dan kepatuhan Bank terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Dalam menetapkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab, profesionalisme, organisasi dan ruang lingkup tugas SKAI berpedoman pula kepada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Standar Pelaksaan Fungsi Audit Intern (SPFAIB).

Penyimpangan Internal

Bank telah menerbitkan Pedoman Penanganan Indikasi Fraud, pada tahun 2015 Bank telah merevisi Kebijakan Pelaporan Indikasi Fraud (Whistleblowing) yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud dengan menitikberatkan pada pengungkapan dari pengaduan dan membentuk Tim Pengelolaan Laporan Indikasi Fraud serta hotline pengaduan fraud baik yang terjadi di Kantor Pusat/Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas.

Selama tahun 2015, Bank tidak menghadapi internal fraud. Perbandingan internal fraud dengan tahun sebelumnya disajikan dalam tabel berikut :

• As part of the internal control system, SKAI reports any findings directly to the Board of Commissioners or Audit Committee, President Director, and Director of Compliance.

• SKAI is required to conduct independent assessment of the sufficiency and the compliance of the Bank with the set policies and procedures.

To determine the position, authority, responsibility, level of professionalism, organization and scope of work, SKAI adheres to BI Regulation on Compliance Director, and Internal Audit Standards (SPFAIB).

Internal Deficiencies

Bank MAYORA has issued Guidelines for Whistleblowing, and in 2015 Bank MAYORA revised the Whistleblowing Policy. The objective is to improve the effectiveness of the fraud control system by paying more attention to the disclosure of the complaints and forming of a Whistleblowing management team, and hotline for whistleblowers in the head office/branch offices/cash offices.

Throughout 2015, Bank MAYORA did not receive any report of internal fraud. The comparison between 2015 and the previous year is presented in the table below:

Internal Fraud dalam 1 tahun | Internal Fraudin One year

Jumlah Kasus yang Dilakukan Oleh | No. of Cases involving

PengurusManagement

Pegawai Tetap Permanent Staff

Pegawai Tidak Tetap Temporary Staff

Tahunsebelumnya

Previous year

TahunBerjalan

Current Year

Tahunsebelumnya

Previous year

TahunBerjalan

Current Year

Tahunsebelumnya

Previous year

TahunBerjalan Current

Year

Total Fraud - - - - - -

Telah diselesaikan | Reaching settlement

- - -

Dalam proses penyelesaian di internal Bank | Under process by the internal Bank

- - - - -

Belum diupayakan penyelesaiannya | No settlement

- - - - - -

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum | Follow up with legal action

- - -

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

188LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Perkara Hukum

Tahun 2015, Bank MAYORA tidak menghadapi permasalahan hukum perdata maupun hukum pidana.

Legal Cases

In 2015, Bank MAYORA did not get involved in civil and

Pendekatan yang Digunakan Approach used

Jumlah Kasus | No. of Cases

Perdata | Civil Pidana | Criminal

Telah mendapatkan putusan hukum yang mempunyai kekuatan hukum tetap | Have court verdict and permanent legal force

- -

Dalam proses penyelesaian | Under process

- -

TOTAL - -

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Bank MAYORA, maka diperlukan komitmen seluruh insan Bank MAYORA baik Komisaris, Direksi dan karyawan yang tertuang dalam Kode Etik Bank MAYORA. Kode Etik merupakan pedoman bagi karyawan dalam bertingkah laku dan bersikap hati-hati sesuai dengan nilai-nilai moral yang menyangkut integritas, hati nurani dan profesionalisme yang diharapkan mampu menjaga nama baik dan kelangsungan usaha perusahaan. Kode Etik Bank MAYORA menjabarkan prinsip dasar perilaku pribadi dan profesional seluruh jajaran yang ada di Bank MAYORA dalam bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan standar etika perbankan. Maka dengan diterapkannya Kode Etik di Bank MAYORA, karyawan dapat menjaga reputasi, nama baik dan kelangsungan Perusahaan. Oleh karena itu, manajemen menetapkan ketentuan Kode Etik Bank MAYORA melalui Surat Edaran Manajemen. Adapun Kode Etik yang berlaku di Bank MAYORA antara lain:

1. Pertentangan KepentinganSeluruh karyawan harus menghindari situasi benturan kepentingan antara kepentingan pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain dengan kepentingan perusahaan yang mengakibatkan pada kehilangan obyektifitas dalam pengambilan keputusan. Pertentangan kepentingan ini mencakup :• Hubungan Karyawan dengan Perusahaan.

Karyawan selama bekerja di Perusahaan tidak diperbolehkan terikat perjanjian kerja dengan pemberi kerja lain. Selama bekerja di Perusahaan, karyawan juga diwajibkan untuk menggunakan dan memelihara peralatan dan fasilitas

To realize its vision and mission, Bank MAYORA requires the commitment of all stakeholders in the Bank, from the commissioners and directors to all employees, as stipulated in Bank MAYORA Code of Ethics. This Code of Ethics is a guideline for the employees to practice prudence and uphold moral values which include integrity, clear conscience and professionalism. Everyone is expected to be able to uphold the good name of Bank MAYORA and support the continuity of the Bank operations and activities. Bank MAYORA Code of Ethics describes the basic principle for personal and professional conduct of everyone at Bank MAYORA. Everyone is to act and behave in line with the banking ethics standard. By upholding and observing this Code of Ethics, employees are to maintain the reputation, good name and continuity of the Company. The management disseminate the regulation concerning the Code of Ethics in the Management Circular Letter. Matters concerning Code of Ethics observed and practiced at Bank MAYORA are described as follow:

1. Conflict of InterestAll employees must avoid any situation which leads to a conflict between personal and family interests, or interests of other parties, and those of the Company, which can lead to loss of objectivity in decision making. This conflict of interest includes:

• The relationship between employee and the Company.While being employed by the Company, an employee is not allowed to be attached to another work agreement with other employers. While working for the Company, all employees are required to use and take good care of the

KODE ETIKCode of Ethics

189

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

perusahaan dengan baik. Dalam hubungan karyawan dengan perusahaan, karyawan juga diharuskan menghindari pengambilan keputusan yang mengutamakan kepentingan pribadi dan keluarganya. Oleh karena itu, dalam proses seleksi penerimaan karyawan sangat dihindari calon karyawan yang mempunyai hubungan keluarga langsung dengan salah seorang karyawan Perusahaan.

• Hubungan Karyawan dengan Pihak-pihak Lain.

Dalam menjalin hubungan dengan nasabah, relasi dan/atau rekanan, karyawan harus menjaga kerahasiaan nasabah, relasi dan/atau rekanan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adapun hubungan karyawan dengan pihak-pihak lainnya mencakup :

i. Pelayanan Kepada Nasabahii. Hubungan dengan Pihak ketigaiii. Pemberian dan Penerimaan Hadiahiv. Entertainmentv. Penyuapan vi. Aktivitas di Luar Perusahaan

• Hubungan Antar Karyawan.Dalam menjalin hubungan dengan nasabah, relasi dan/atau rekanan, karyawan harus menjaga kerahasiaan nasa

2. Penanganan InformasiKaryawan bertanggungjawab untuk mengamankan dan menjaga kerahasiaan informasi yang ditanganinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karyawan hanya diperkenankan memperlihatkan dan/atau membawa keluar dari Perusahaan, turunan atau catatan-catatan yang ada kaitannya dengan dokumentasi atau informasi tersebut atas ijin atasan dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Selain itu, karyawan tidak diperbolehkan memberi informasi kepada pihak-pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung serta menyalahgunakan wewenang yang dapat merugikan pihak Perusahaan atau dengan tujuan untuk memperoleh manfaat pribadi, kelompok atau golongan tertentu.

3. Kepatuhan dan EtikaKaryawan wajib untuk memahami dan mentaati setiap ketentuan, kebijakan dan peraturan yang berlaku. Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran, penyimpangan atau kelalaian terhadap setiap ketentuan, kebijakan atau peraturan yang berlaku, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

equipment and facilities owned by the Company. Employees are required to avoid making a decision which put to the fore his or her personal or family interest. Thus, during the recruitment process, it is necessary that prospective employees not have any familial relationship with the current employees of the Company.

• The relationship between employee and other parties.In establishing relationship with customers, relations and/or partners, an employee must always honor the confidentiality of the information belonging to the customers, relations and/or partners, with regard to the prevailing Law and regulation. The relationship between employees and other parties include:i. Service to customersii. Relationship with a third partyiii. Giving and receiving giftsiv. Entertainmentv. Bribery vi. Activities outside of the Company

• Relationship between employees.Relationship between employees is based on mutual trust, appreciation and respect with regard to the Company’s values.

2. Information ManagementEmployees are responsible for keeping safe and safeguarding the confidentiality of any information they are entrusted with based on the regulation. Employees are permitted only to show and/or take out of the Company derivatives or records related to the documentation or information after getting approval from their superior and based on the prevailing regulation. Moreover, an employee is not allowed to share information with other parties either directly or indirectly, nor is he or she allowed to misuse his or her position which resulting in the Company experiencing loss or the employee gaining benefit which favors himself or herself, or a specific group.

3. Compliance and EthicsAll employees are required to understand and adhere to each of the prevailing rule, policy and regulation. An employee who has committed a violation, irregularity or omission of any of the rule, policy or regulation will be given sanction based on the prevailing procedure and regulation.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

190LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

4. Penegakan Kode EtikSeluruh karyawan memiliki peran dan tanggung jawab dalam penegakan kode etik sehingga seluruh karyawan wajib memahami, mentaati dan melaksanakan kode etik. Karyawan diharapkan mesosialisasikan kode etik kepada rekan kerja. Apabila terjadi pelanggaran ataupun percobaan pelanggaran terhadap kode etik, maka karyawan wajib melaporkan kepada atasan dan atau Bagian Human Resources. Selain itu, atasan bertanggungjawab untuk mensosialisasikan kode etik kepada karyawan/bawahannya dan memastikan karyawan memahami dan menjalankan kode etik tersebut. Setiap pelanggaran, penyimpangan atau kelalaian terhadap kode etik dan atau jika karyawan mengetahui adanya pelanggaran dan percobaan pelanggaran namun tidak melaporkannya, akan dikenakan sanksi baik secara perdata maupun pidana sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dan pada tingkat tertentu dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja dengan atau tanpan Peringatan.

Sepanjang tahun 2015, unit Sumber Daya Manusia tidak menemukan pelanggaran kode etik di Bank Mayora.

4. Enforcing the Code of EthicsAll employees have a role in and responsibility for upholding the Company code of ethics. This means all employees are required to understand, adhere to, and exercise the Company’s Code of Ethics. Employees are expected to disseminate the content of the Code of Ethics to their colleagues. Any violation or attempt to violate the Code of Ethics should be reported to the employee’s superior and/or Human Resources Division. The superior is responsible for the dissemination of the Code of Ethics to his or her subordinates, and makes sure that the employees understand and exercise the Code of Ethics. If an employee fails to report any violation, irregularity or omission, and/or any attempt of violation of the Code, he or she is a subject to a civil or criminal sanction based on the procedure or regulation, which to some extent may lead to termination of employment with or without due notice.

Throughout 2015, the Human Resources unit did not find any violations of the code of conduct in Bank MAYORA

With the growing complexity of the business, the probability of irregularities in the management of Bank MAYORA also increases. Based on the principles of safety, effective response, transparency, accountability and responsibility, the management and employees need to optimize the effort to disclose any irregularities happening within the Bank.

To handle fraudulent acts, Bank MAYORA has established Anti Fraud team as stipulated in the Board of Directors Decision Letter No.021/SK-DIR/VIII/2014 on the Appointment of Anti Fraud Team.

Team Composition

Whistleblowing System

Penanggung JawabKetuaAnggota

ResponsibleChairmanMember

: Direktur Utama : Kepala Divisi Internal Audit: Kepala Bagian Satuan Kerja Manajemen Risiko

Kepala Bagian Kepatuhan Kepala Bagian Human Resources Kepala Bagian System & Procedure Kepala Bagian Internal Audit

: President Director: Internal Audit Division Head: Head of Risk Management Work Unit

Head of Compliance UnitHead of Human Resources DivisionHead of System & Procedure

Head of Internal Audit Unit

Seiring dengan dinamika bisnis yang semakin kompleks, maka kemungkinan tingkat dan pola penyimpangan pengelolaan Bank MAYORA juga semakin meningkat. Berdasarkan pada prinsip aman, responsif, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab, diperlukan upaya optimalisasi peran serta dari jajaran pengurus dan karyawan dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Bank MAYORA.

Untuk menangani kejadian fraud, Bank telah membentuk Tim Anti Fraud melalui Surat Keputusan Direksi No.021/SK-DIR/VIII/2014 tentang Penunjukan Tim Anti Fraud.

Susunan Keanggotaan

191

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab Tim Anti Fraud adalah sebagai berikut :•Menerima laporan indikasi fraud dari internal dan

eksternal (whistleblowing).•Melakukan pendalaman atas laporan indikasi fraud

yang diterima.•Melakukan pendalaman analisa atas kasus fraud yang

terjadi baik yang melibatkan pihak internal (karyawan) maupun pihak eksternal (nasabah Bank MAYORA).

•Melaporkan hasil analisa atas indikasi fraud yang terjadi kepada Direktur Utama dan ditembuskan kepada Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.

•Menjaga kerahasiaan karyawan yang melaporkan indikasi fraud sesuai ketentuan whistleblowing.

•Melakukan pemantauan pengelolaan risiko fraud.

•Hal-hal lain yang berhubungan dengan fraud yang mungkin terjadi.

Sebagai bagian dari strategi anti fraud dan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Bank MAYORA mengembangkan sarana/media pengaduan/penyingkapan pelanggaran dengan menetapkan metode Whistleblowing System yang sistematis, sederhana dan mudah, dengan tingkat kerahasiaan yang tinggi yang diatur dalam suatu pedoman tertulis.

Penyampaian Laporan Pelanggaran

Setiap karyawan yang mengetahui adanya perbuatan curang atau penyalahgunaan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan baik secara materi atau tidak, diharuskan melaporkannya kepada Tim Anti Fraud dengan cara sebagai berikut:

1. Pengaduan Melalui Hot Line Pengaduan melalui surat menyurat ke PO BOX Bank MAYORA, hot line dengan menghubungi nomor telepon atau email tertentu.

2. Pengaduan Melalui Tim AntiFraudPengaduan melalui telepon/email/surat tertulis dilakukan dengan menghubungi salah satu dari anggota Tim Anti Fraud dengan nomor telepon/email dari masing-masing anggota.

3. Pengaduan Dengan Tatap MukaPengaduan dengan cara tatap muka dapat dilakukan di kantor maupun di luar kantor baik pada jam kerja maupun di luar jam kerja.

Di seluruh unit bisnis terkait (kantor Bank) sudah melakukan penempelan brosur mengenai mekanisme pelaporan indikasi fraud (Whistleblowing), sehingga diharapkan pendeteksian dini dan pelaporan indikasi fraud dapat berjalan secara cepat dan efektif dengan adanya media penyampaian yang disediakan oleh Bank.

Duties and Responsibilities

The duties and responsibilities of the Anti Fraud team are as follow:•Receive reports on the indication of fraud from internal

or external party (whistleblowing).•Conduct in-depth investigation of the report.

•Conduct in-depth analysis of the fraudulent cases which have happened and involved the internal party (employees/staff) or external party (customers of Bank MAYORA).

•Report the result of the analysis of fraudulent act indication to President Director, with a copy sent to the Director of Compliance.

•Maintain the confidentiality of the identity of the whistleblower based on whistleblowing regulations.

•Conduct oversight of fraudulent risk management.•Other matters related to possible fraudulent acts.

As part of the anti fraud strategy and part of the implementation of GCG, Bank MAYORA has developed the facility/media to support whistleblowing, using a systematic, simple and efficient Whistleblowing System, with high level of confidentiality as stipulated in a written guideline.

Submission of Violation Report

Each employee who knows of a fraudulent act or misappropriation which causes a material or non-material loss to the Company is required to report it to the Anti Fraud team using one of these methods:

1. Hot Line The report is sent through Bank MAYORA PO BOX, or a hot line by contacting a prepared telephone number or email address.

2. ReportingtoAntiFraudTeamReporting via telephone/email/letter by contacting one of the team members on his or her telephone number of email address.

3. Direct ReportA whistleblower can also directly make a report at the office or outside of the office either during work hours or outside the work hours.

Flyers/brochures have been posted at all of the related business units (Bank offices) regarding the mechanism of whistleblowing. This way, early detection and reporting can be swift and effective.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

192LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Perlindungan bagi Whistleblower

Tugas dan tanggung jawab Tim Anti Fraud adalah sebagai berikut :1. Bagi karyawan yang melaporkan/memberikan

pengaduan atas indikasi fraud/kasus yang terjadi maka Manajemen akan berkomitmen untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada setiap pelapor indikasi fraud serta menjamin kerahasiaan identitas pelapor indikasi fraud dan laporan indikasi fraud yang disampaikan.

2. Pelapor indikasi fraud dapat mengadukan kepada Tim Anti Fraud, apabila mendapatkan tindak balasan berupa pemberian tekanan, ancaman, atau tindakan yang merugikan dirinya, seperti pemecatan yang tidak adil, penurunan jabatan atau pangkat, pelecehan, maupun diskriminasi dalam segala bentuk dan catatan negatif dalam catatan data pribadinya (personal file record).

Jumlah laporan yang masuk melalui mekanisme WBS tahun 2015 adalah Nihil. Tidak ada pelanggaran kode etik di Bank Mayora sepanjang tahun 2015.

Pernyataan Kepatuhan Pajak

Selama tahun 2015, Bank Mayora telah melaksanakan kewajiban dalam pembayaran dan pelaporan perpajakan sesuai dengan Ketentuan Perpajakan yang berlaku.

Protection for Whistleblower

The duties and responsibilities of the Anti Fraud team are as follow:1. The management is committed to providing protection

and support for any employee who files a report of an indication of fraud. The management also guarantees confidentiality of the identity of the whistleblower and the report of the indication of fraud.

2. The whistleblower can file a report to the Anti Fraud team of any pressure, threats or other adverse actions addressed to him or to her, including unfair termination of employment, demotion, harassment, or act of discrimination of any kind, including negative notes in his or her personal file record.

The number of reports received through the mechanism of WBS 2015 are Null. No violations of the code of conduct in Bank Mayora throughout 2015 .

Tax Compliance Statement

In 2015, MAYORA Bank fulfilled its obligations tax payments and reporting as mandated in Tax Regulations, and did not commit any violation of the rules.

WHISTEBLOWINGSYSTEM

Sebagai bagian dari strategi anti fraud dan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Bank MAYORA mengembangkan sarana/media pengaduan/penyingkapan pelanggaran dengan menetapkan metode Whistleblowing System yang sistematis, sederhana dan mudah, dengan tingkat kerahasiaan yang tinggi yang diatur dalam suatu pedoman tertulis.

As part of the anti fraud strategy and part of the implementation of GCG, Bank MAYORA has developed the facility/media to support whistleblowing, using a systematic, simple and efficient Whistleblowing System, with high level of confidentiality as stipulated in a written guideline.

193

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Target Jangka Menengah Dan Jangka Pendek

Target jangka pendek yang akan dicapai oleh Bank MAYORA pada akhir tahun 2016 adalah:

1. Menjadi Bank dengan kategori BUKU22. Pertumbuhan usaha Bank secara sehat3. Peningkatan efisiensi usaha4. Menjadi Bank penyelenggara Branchless Banking

atau Laku Pandai5. Memiliki Budaya Perusahaan atau Corporate Culture

yang menjadi pedoman bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas

6. Menjaga Tingkat Kesehatan Bank berada pada Peringkat 2 (Sehat)

Langkah-Langkah Strategis yang akan Ditempuh Bank – Jangka Pendek (2016)

Langkah strategis utama yang akan ditempuh oleh Bank, adalah sebagai berikut :

Mid-term and Short-term Targets

Target jangka pendek yang akan dicapai oleh Bank MAYORA pada akhir tahun 2016 adalah:

1. Menjadi Bank dengan kategori BUKU22. Pertumbuhan u business growth3. Improving business efficiency4. Becoming Branchless Banking service provider

5. Establishing Corporate Culture which acts as the guidelines for employees to improve their productivity

6. Maintaining the Bank’s Health Rating at Level 2 (Healthy)

The strategic steps taken by Bank MAYORA– Short Term (2016)

Target jangka pendek yang akan dicapai oleh Bank MAYORA pada akhir tahun 2016 adalah:

RENCANA STRATEGISStrategic Planning

Melakukan perluasancakupan usaha

MeningkatkanRentabilitas

Meningkatkan Kualitas Operasional Bank

Pembenahan Organisasi dan Sumber Daya Manusia

PenguatanManajemen

Pengembangan Teknologi Informasi

123456

Conducting business expansion coverage

Improving level of Rentability

Improving the quality of operations

Improving the organization and human resources

Strengthening of the management

Developing the information technology

194LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

195

TANGGUNG JAWABSOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

6

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

195

195

196

196

197

199

202

202

204

205

208

209

Struktur Pengelola CSRCSR Management Structure

Tanggung Jawab Terhadap Pelestarian Lingkungan Hidup Responsibility for Environmental Conservation

Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan KerjaLabor, Health and Safety

Penilaian Kinerja KaryawanEmployee Performance Appraisal

Pengembangan Sosial KemasyarakatanSocial Community Development

Tanggung Jawab Kepada NasabahAccountablity to Customers

Data PerusahaanCompany Data

Profil Anggota KomiteCommittee Member Profile

Dasar Acuan PelaksanaanReferences for Implementation

Pilar Program CSR Bank MAYORABank MAYORA Foundations for CSR Programs

Daftar Pimpinan Cabang Bank MayoraList of Heads of Branch of Bank Mayora

Daftar Pejabat Senior Bank MayoraList of Senior Executives of Bank Mayora

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

196LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

TANGGUNG JAWABSOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

CSR

Sebagai Good Corporate Citizen,Bank MAYORA ingin terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam menjalankan aktivitasnya, Bank MAYORA tidak semata mengejar keuntungan finansial, tapi juga berkomitmen untuk mendukung gerakan sosial di lingkungan masyarakat secara berkelanjutan.

As a Good Corporate Citizen, Bank MAYORA is committed to growing with the community and its surroundings. In carrying out its activities, Bank MAYORA not only pursue financial gain, but also committed to supporting regional economic and social development in a holistic and sustainable manner.

197

Facing the Challenge with Strong Commitment

Wujud nyata komitmen Bank MAYORA ini adalah melalui pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).

Bank MAYORA berkeyakinan bahwa dengan pendekatan yang seimbang antara kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial, akan mendukung peran Bank MAYORA dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang. Bank MAYORA menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) secara berkelanjutan.

Dasar Acuan Pelaksanaan

Pelaksanaan program CSR di Bank MAYORA berpedoman pada berbagai peraturan perundangan, antara lain : 1. Undang – Undang No. 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas2. Undang – Undang No. 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal3. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Sebagai bentuk komitmen Bank MAYORA terhadap kegiatan-kegiatan sosial tersebut, Bank MAYORA menyediakan anggaran yang wajar dan memadai untuk mendukung program-program CSR.

Pilar Program CSR Bank MAYORA

Sepanjang tahun 2015, kegiatan CSR Bank MAYORA dapat diklasifikasikan atas :

1. Kepedulian terhadap Lingkungan Bank mayora mulai menggalakkan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan mendorong para karyawan untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekitar. Di awali dengan kegiatan eco green dalam HUT Bank Mayora yang Ke -22, dengan gerak jalan sehat seraya membersihkan sampah di jalan oleh segenap karyawan dan manajemen Bank Mayora di sekitar Jalan Tomang Raya, Slipi, Jakarta Barat.

The concrete realization of this commitment in supporting regional economic and social development in a holistic and sustainable manner is reflected in the Bank’s Corporate Social Responsibility.

Bank MAYORA believes that the balanced approach between economic, environmental and social performances will help Bank MAYORA achieve sustainable growth. The development and improvement carried out by the Bank are to meet the needs of the current generation without sacrificing those of the next.Bank MAYORA sets aside some of its profit for the sustainable development of the people through efficient and professionally managed programs.

References for Implementation

The basic references of CSR programs executed by Bank MAYORA is as follow: 1. Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company

2. Law No. 25 Year 2007 on Capital Investment

3. Government Regulation No. 47 Year 2012 on Corporate Social Responsibility of Limited Liability Company

As the company’s commitment to these social activities, Bank MAYORA has set aside reasonable and adequate budget to support CSR programs.

Bank MAYORA foundations for CSR programs

Throughout 2015, Bank MAYORA’s CSR activities can be classified into:

1. Environmental concernBank MAYORA try to promote environmental awareness by encouraging employees to maintain cleanliness in their surroundings. Starting with the eco green activities in Bank Mayora 22nd anniversary, with a healthy long walk while cleaning up trash on the street by all Bank Mayora employees and management around Jalan Tomang Raya, Slipi, West Jakarta.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

198LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

2. Kepedulian terhadap Kesehatan Bank Mayora secara rutin mengadakan kegiatan donor darah, minimal dua kali dalam satu tahun, yang diikui oleh para karyawan Bank dan Grup Mayora dari berbagai level.

3. Kepedulian terhadap Perkembangan Anak Sebagai Generasi Penerus BangsaBank Mayora memberikan dukungan kepada anak-anak down syndrome melalui Yayasan Persatuan Orang Tua dengan Anak Down Syndrome (POTADS). Dukungan berupa kegiatan yang mengarah pada pembentukan pribadi anak-anak Down Syndorme menjadi pribadi yang lebih mandiri dan memliliki kepercayaan diri serta meningkatkan pengetahuan kepada para orang tua Anak-Anak dengan Down Syndrome, mengenai Down Syndrome itu sendiri.

2. Health concernBank Mayora regularly hold blood donation, at least 2 times a year, followed by the Bank employees and the Group of different levels.

3. ConcernforChildrenDevelopmentasTheFutureGenerationBank Mayora began to focus on the empowerment of children with Down syndrome by supporting their activities through the Association of Parents with Children Down Syndrome foundation (POTADS). Support comes in the form of activity related to character development for Children with Down Syndrome, in hope they can be more independent and have better confidence, and also to increase the knowledge about Down Syndrome for the parents.

Pengelolaan Dana CSR

Dalam menjalankan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Mayora telah membuat anggaran khusus dalam perencanaan biaya tahunan yang dikelola oleh Corporate Communication & QM Division.

Struktur Pengelola CSR

Kegiatan CSR Bank Mayora dilaksanakan oleh unit terkait berdasarkan program tahunan yang telah dibuat dan atas persetujuan dari Direktur Utama.

Tanggung Jawab Terhadap Pelestarian Lingkungan Hidup

Kebijakan Perseroan terkait pengelolaan lingkungan hidup diwujudkan dalam bentuk himbauan, Perusahaan dalam rangka meminimalisir dampak operasional Perusahaan terhadap lingkungan hidup. Selain itu, Perseroan juga menyadari bahwa perbankan dapat mempengaruhi kegiatan pelestarian lingkungan.melalui program efisiensi penggunaan sumber daya energi listrik, penggunaan recylce paper, bijak dalam menggunakan air dan memasukkan sertifikasi AMDAL sebagai penilaian jaminan bagi debitur manufaktur ketika pengajuan kredit ke Bank MAYORA

CSR Fund Management

In carrying out Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Mayora has allocate a specific budget in the annual cost planning which is managed by Corporate Communication & QM Division.

CSR Management Structure

Bank Mayora CSR activities undertaken by related unit based on an annual program that has been made and upon the approval of the Director.

Responsibility for Environmental Conservation

Company policy related to the management environment embodied in the form of appeals company in order to minimize the impact of the Company’s operations on the environment. Furthermore, the Company is also aware that Banking can influence significantly the environmental preservation activities through efficiency in electrical energy program, recycle paper usage, using water wisely, and put Environmental Impact Assessment (EIA) certificate as security assessment for manufacture debtor when applying for credit in Bank Mayora.

199

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Sementara itu untuk kredit Rumah Tinggal, Gudang, Ruko / Rukan, apabila tidak terletak di dalam kompleks maka syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah yakni pengembang adalah memperhatikan Rencana Kota / advice planning dari pemerintah setempat, apakah pendirian dari bangunan-bangunan tersebut sudah sesuai dengan peraturan-peraturan daerah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat di lokasi agunan berada, ini akan mempengaruhi Nilai Agunan.

Sertifikasi di Bidang Lingkungan Hidup

Hingga 31 Desember 2015, Bank MAYORA tidak memiliki sertifikasi di bidang lingkungan hidup. Pada tahun 2015 Bank MAYORA juga tidak mendapat penghargaan atau apresiasi dari pihak independen terkait lingkungan hidup.

Untuk memastikan pengelolaan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan dengan baik, Bank MAYORA memiliki sejumlah kebijakan untuk terlaksananya seluruh elemen tersebut dengan baik di lingkungan kerja Bank MAYORA.

KETENAGAKERJAAN

Sebagai perusahaan yang taat asas dan taat aturan, Bank MAYORA berusaha untuk mematuhi semua aturan dan perundangan yang berlaku. Di bidang ketenagakerjaan, Bank MAYORA berupaya untuk mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait bidang ketenagakerjaan. Bank MAYORA memberikan perhatian dan komitmen yang tinggi dalam hal kesetaraan gender dan kesempatan kerja, pelatihan kerja untuk meningkatkan profesionalisme karyawan serta sistem imbal jasa yang sepadan.

Kesejahteraan karyawan diarahkan sebagai upaya Bank dalam pengembangan budaya kinerja tinggi. Dalam hal ini, setiap karyawan memperoleh hak dan penghargaan yang sesuai dengan komitmen serta kontribusi yang diberikan bagi Bank. Selain itu, Bank MAYORA tetap berkomitmen pada ketentuan pemerintah atas imbalan kerja karyawan dalam bentuk penyesuaian gaji berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.

Bank MAYORA berkomitmen untuk tetap memastikan berjalannya sistem pengelolaan sumber daya manusia

Meanwhile, for housing, warehouse, and office purchase loans, if the object is not located within the complex, the requirements to be met by the customers is that the developer must pay attention to the local government city’s plan. Whether the establishment of these buildings are in accordance with local regulations set by the local government on the location of the collateral is located, for it will affect the collateral value.

Certification in the Environmental Field

Until December 31, 2015, Bank MAYORA does not have any certification in the environmental area. In 2015 Bank MAYORA also did not get any award or appreciation from enviromental independent organizations.

To ensure a proper management of the workforce, health and work safetywithin the company, Bank MAYORAhas put into effect several policies so that these elements are seen to and are well managed anywhere within Bank MAYORA’s work scope and area.

MANPOWER

Bank MAYORA is a company that always complies with the applicable principles and regulations. In the field of workforce, Bank MAYORA maintains its commitment to observe and uphold laws related to labor and employment. Bank MAYORA gives its full attention and commitment to gender equality and work opportunity, and job training to improve employees professionalism and a commensurate compensation system.

Bank Mayora aims employee welfare as an effort to develop a high performance culture. In this case, every employee receives the same rights and appreciation accordance with the commitment and contributions made to the Bank. Furthermore, Bank MAYORA remains committed to government regulations for employee benefits, in the form of salary adjustments based on Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003.

Bank MAYORA also committed to ensure the human resources management system runs properly, including

Ketenagakerjaan, Kesehatandan Keselamatan KerjaLabor, Health and Safety

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

200

dengan baik, termasuk memberikan kompensasi dan benefit untuk memastikan kesejahteraan karyawan antara lain dalam bentuk :

1. Program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan yang meliputi :• Jaminan Hari Tua (JHT) • Jaminan Pensiun (JP)• Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)• Jaminan Kematian (JKM)

2. Program BPJS KesehatanBank berkomitmen pada ketentuan pemerintah untuk mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program BPJS Kesehatan yang diberikan bagi karyawan dan keluarga.

3. Jaminan Pemeliharaan KesehatanSelain keikutsertaan dalam program pemerintah, Bank juga memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi karyawan dan keluarga karyawan melalui program jaminan asuransi yang meliputi rawat inap dan rawat jalan dari perusahaan asuransi yang telah bekerjasama dengan perusahaan.

4. Tunjangan Hari RayaBank memberikan tunjangan hari raya kepada seluruh karyawan yang telah memiliki masa kerja minimal 3 (tiga) bulan secara terus menerus.

5. Tunjangan Kematian dan Uang DukaWujud Bank turut berbelasungkawa atas meninggalnya karyawan dan keluarga intinya, maka Bank memberikan tunjangan kematian dan uang duka bagi karyawan.

6. Tunjangan KelahiranTunjangan kelahiran diberikan kepada karyawan tetap atau istri karyawan tetap yang melahirkan anak dan bagi karyawan yang telah bekerja minimal 12 (dua belas) bulan secara terus menerus.

7. Pinjaman KaryawanPerusahaan memberikan bantuan keuangan kepada karyawan berupa pinjaman karyawan untuk keperluan penting dan mendesak dan bertujuan untuk meringankan beban karyawan.

8. Jasa Produksi (Bonus)Pemberian jasa produksi (bonus) dapat diberikan kepada karyawan sebagai wujud penghargaan perusahaan kepada karyawan yang berprestasi dan berkontribusi bagi perusahaan. Pemberian jasa produksi (bonus) disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan perusahaan pada tahun berjalan.

9. Program PensiunBagi karyawan yang telah memasuki usia pensiun akan diberikan pesangon sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku di Negara

providing compensation and benefits to make sure the welfare of employees, among others in the form of:

1. BPJS Employment programs (Social Security Agency) which include:• Old Age Security (JHT) • Pension Plan (JP)• Work Accident Insurance (JKK)• Life Insurance (JKM)

2. BPJSHealthProgramThe Bank is committed to government regulations to include all of its employees in BPJS Health Program given to employees and families.

3. Health care insuranceThe Bank also provides health care insurance program for the employee and their families that covers inpatient and outpatient care. The program are given from insurance company that has collaborated with the company.

4. Holiday allowanceThe bank provides holiday allowance to all employees who have had a minimum term of 3 (three) months continuously.

5. Death Benefits and Bereavement PayThe Bank showing its condolences over the death of employees and their immediate family members, by providing death benefits and bereavement pay for employees.

6. Birth AllowanceBirth allowance is given to permanent employees or employees’ wives whom delivers a baby and for employees who have worked a minimum of twelve (12) consecutive months.

7. Employee loanThe Company provides financial assistance to employees in the form of loans of employees for important and urgent purposes, aimed to ease the employees’ burdens.

8. Production Incentives (Bonus)The provision of production incentives (bonus) granted to employees as a mean of appreciaton from the company to employees who excel and contribute above average to the company. The provision of production incentives (bonus) depends to the conditions and the ability of the company in the current year.

9. Pension ProgramFor employees who have reached retirement age will be given severance package in accordance to the rules and regulations applied in the Republic of

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

MANPOWER

201

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Kesempatan Bekerja dan Berkarya di Perusahaan

Seiring dengan berkembangnya Bank Mayora sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang layanan dan jasa perbankan, maka saat ini Bank Mayora membutuhkan tenaga-tenaga kerja yang handal dan kreatif, sehingga melalui proses rekrutmen dan penerimaan karyawan, Bank Mayora memberikan kesempatan kerja yang sama bagi karyawan tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan. Seluruh karyawan diberikan kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas dan kemampuan untuk berkarya dan bekerja di Bank Mayora serta tumbuh dan berkembang bersama dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat.

Penilaian Kinerja Karyawan

Sebagai bagian dari arahan Bank menuju budaya berkinerja tinggi, maka Bank menerapkan sistem penilaian kinerja yang wajar dan pantas. Penilaian kinerja karyawan Bank MAYORA dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun yang bertujuan untuk mengevaluasi hasil pencapaian kerja serta tugas dan tanggung jawab karyawan.

Selain itu, penilaian kinerja karyawan membantu mengidentifikasi kelemahan dan kesulitan yang dihadapi karyawan di dalam pekerjaannya. Penilaian kinerja karyawan dilaksanakan secara komperhensif dan objektif sehingga tercapai hasil yang akurat dan maksimal sesuai dengan kontribusi yang telah diberikan oleh karyawan.

Selain itu, pelaksanaan penilaian kinerja karyawan menjadi dasar bagi manajemen dalam pengembangan karir, pendidikan dan pelatihan serta peningkatan pendapatan karyawan untuk menjadi lebih baik.

Pengembangan Karir

Bank MAYORA menyadari bahwa pencapaian yang didapat dan dihasilkan selama ini merupakan hasil kerja keras dan kerjasama yang sinergis antara manajemen dan karyawan, sehingga dengan ini Manajemen memandang perlunya jenjang karir bagi karyawan yang telah memberikan kontribusi terbaiknya bagi Perusahaan.

Seluruh karyawan di Bank MAYORA diberikan kesempatan untuk meniti jenjang karir yang lebih baik sebagai bentuk pencapaian kreatifitas dan hasil kinerja karyawan. Maka dengan menentukan jenjang karir yang pasti diharapkan menjadi motivasi bagi karyawan untuk terus memberikan kontribusi dan kinerja yang baik bagi Perusahaan.

Working Opportunities in the Company

As the development of the Company as a banking services provider, Bank Mayora currently in the need of creative and reliable work force. Therefore, through recruitment process, Bank Mayora provides equal employment opportunities for employees regardless ethnic, religious, racial and groups. All employee are given the opportunity to develop creativity and ability to create and work at Bank Mayora and and also to grow and develop together in the face of increasingly fierce business competition.

Employee Performance Appraisal

As part of the guidelines of the Bank towards high performance culture, Bank MAYORA implemented a fair and reasonable performance appraisal system. Bank MAYORA employee performance appraisal conducted two (2) times a year that aimed to evaluate employee achievement and also their duties and responsibilities.

Furthermore, employee performance appraisal helps to identify weaknesses and difficulties faced by employees in their jobs. Employee performance appraisals are conducted comprehensively and objectively in order to achieve accurate results and in accordance with the maximum contribution has been given by the employee.

Furthermore, the implementation of the performance appraisal is the basis for management in career development, education and training as well as increased revenue employees to become better.

Career Development

Bank MAYORA realize that the achievements obtained and created so far is the result of hard work and synergic cooperation among management team and employees. Because of that, management sees the need of a clear career paths for employees who have given their best contribution to the Company.

All of the employees at Bank MAYORA are given the opportunity to pursue a better career path as a form of creative achievement and the results of employee performance. So by determining a clear career path it is expected to be a motivation for the employees to continue to contribute and give their best performance for the Company.

Kesatuan Republik Indonesia. Saat ini, Perusahaan belum memiliki Program Pensiun di luar ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal karyawan yang telah pensiun masih memiliki kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan oleh Perusahaan, maka tidak menutup bahwa Perusahaan dapat menerima karyawan tersebut melalui proses rekrutmen yang berlaku di Perusahaan.

Indonesia. Currently, the Company has not had a pension program beyond the rules and the legislation applied. In the case of employees who have retired still have the competence and capability required by the Company, then it is possible for the Company to recruit these employees through the current recruitment process.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

202LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

Punishment dan Pengenaan Sanksi

Selain melaksanakan pemberian reward atau penghargaan, Bank MAYORA juga menerapkan pemberian punishment atau sanksi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Perusahaan, Kode Etik Karyawan, dan Standard Operating Procedure (SOP).

Penerapan punishment dan pengenaan sanksi yang berlaku di Bank diarahkan untuk menuju Good Corporate Governance sehingga penerapan ini bersifat mendidik atau pedagogis dan bertujuan untuk meningkatkan pembinaan kedisiplinan karyawan atas peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Perusahaan sedapat mungkin mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja kepada karyawan melalui pembinaan dan edukasi secara berkesinambungan, namun dalam keadaan memaksa Perusahaan dapat melaksanakan pemutusan hubungan kerja kepada karyawan yang melakukan pelanggaran berat sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

Tingkat Turnover Karyawan

Bank MAYORA berupaya untuk mengelola tingkat turnover karyawan dengan sebaik-baiknya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah senantiasa melakukan review terhadap kebijakan-kebijakan yang ada terkait remunerasi dan paket benefit bagi karyawan. Selain hal-hal bersifat materi, perbaikan senantiasa dilakukan dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan menyenangkan bagi karyawan.

Sepanjang tahun 2015, tingkat turnover karyawan di Bank Mayora sebagai berikut:

Punishment and Penalty Imposition

In addition to implementing reward or appreciation, Bank MAYORA also apply the provision of punishment or sanctions against an employee who violates the regulations of the Company, Employee Code of Conduct, and Standard Operating Procedure (SOP).

The implementation of punishment and the imposition of sanctions applied in the Bank are directed towards Good Corporate Governance so it will have a pedagogical effect and aims to improve the discipline of the employees on the rules and regulations applied.

The Company as could as possible will prevent the occurrence of Termination of Employment to employees through coaching and education on an ongoing basi. Nevertheless, in a compelling circumstances the Company could carry out dismissal to employees who committed serious violations in accordance with the provisions and the applied legislation.

Employee Turnover Level

Bank MAYORA seeks to manage employee turnover rates in the best possible way. One of the efforts is constantly reviewing existing policies related to remuneration and benefits package for the employees. Beyond matters of a material nature, improvement oftenly carried out in order to create a conducive and fun working environment for employees.

Throughout 2015, the turnover rate of employees in Bank Mayora is as follows:

KeteranganNote

2015Total

Turn-overJan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Awal | Early 715 719 723 735 743 749 764 776 776 784 784 815

Karyawan Masuk | Employees sign

13 14 19 18 20 23 20 21 24 16 41 17 246

16%

Karyawan Keluar| Employees Out

9 10 7 10 14 8 8 21 16 16 10 7 136

Akhir | End 719 723 735 743 749 764 776 776 784 784 815 825

Jumlah Karywan diluar Direksi dan Komisaris ( 9 org )Employees outside of the Directors and Commissioners ( 9 people )

203

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

KESEHATAN

Kesehatan merupakan salah satu kunci utama agar karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kinerja Bank MAYORA. Untuk itu, Bank MAYORA merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatan karyawannya di samping karyawan itu sendiri. Oleh karena itu, Bank MAYORA memfasilitasi karyawan dengan beberapa kegiatan yang diharapkan dapat membangkitkan kesadaran dan motivasi dalam menjaga kesehatan masing-masing.

Terkait dengan kesehatan karyawan, fasilitas dan benefit yang diberikan kepada karyawan dan keluarganya ditinjau secara berkala. Tunjangan kesehatan diberikan kepada karyawan dan keluarganya melalui perusahaan asuransi komersial dan BPJS Kesehatan, yang meliputi rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan kesehatan (medical check up). Dalam hal fasilitas kesehatan bagi pasangan dan anak karyawan, Perseroan tidak membedakan antara hak yang diterima oleh karyawan laki-laki dan perempuan.

KESELAMATAN KERJA

Aspek keselamatan kerja merupakan salah satu perhatian utama Bank MAYORA. Bank MAYORA berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk mendukung terciptanya kinerja Perusahaan yang optimal. Untuk itu, Bank MAYORA bertekad menciptakan lingkungan kerja yang sehat, bebas cedera dan melakukan kegiatan operasional sesuai kaidah yang berlaku.

HEALTH

Health is one of the main keys for the employee to contribute optimally to the Bank MAYORA’s performance. To that end, Bank MAYORA feel an urge of responsibility to take care the health of the employees in addition to the employees themselves. Therefore, Bank MAYORA facilitate employees with a number of activities that are expected to raise the awareness and motivation in taking care for their own health.

Related to the health of employees, facilities and benefits provided to employees and their families are reviewed regularly. Medical benefits provided to employees and their families through a commercial insurance company and BPJS Health, which includes outpatient, inpatient, medical examination (medical checkup). In terms of health facilities for spouses and children of employees, the Company does not distinguish between male and female employee.

WORk SAFETY

Safety element is one of Bank MAYORA main concerns. Bank MAYORA strives to create a safe and convenient work environment to support the Company’s optimal performance. For that reason, Bank MAYORA is committed in creating a healthy work environment, free of injuries and conduct operational activities according to the rules applied.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

204

Bank MAYORA merealisasikan program pengembangan sosial dan kemasyarakatan melalui pelaksanaan Program CSR. Program tersebut sejalan dengan konsep good corporate citizen yang dikembangkan Bank MAYORA.

Perusahaan menyadari bahwa keberadaannya merupakan bagian dari masyarakat. Pertumbuhan usaha yang diraih Bank MAYORA juga tak lepas dari peran serta masyarakat. Untuk itu, Bank MAYORA pun memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan CSR yang berkaitan dengan sosial budaya masyarakat.

Bank MAYORA senantiasa mendukung program pengembangan sosial kemasyarakatan dengan terlibat secara aktif maupun dalam bentuk dukungan lainnya seperti : memberikan sponsorship dalam acara Konser Senandung Anak Indonesia bertepatan dengan hari Anak Nasional dan memberikan dukungan bagi Yayasan Persatuan Orang Tua dengan Anak Down Syndrome (POTADS) dalam penyelenggaraan kegiatan mereka.

Bank MAYORA berupaya untuk memberikan perhatian yang besar kepada konsumen/nasabah. Salah satu langkah yang ditempuh Bank MAYORA adalah dengan terus meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik. Pelayanan terbaik tidak hanya diartikan sebagai melayani nasabah, tapi juga memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen (product responsibility).

Bank MAYORA juga telah mengeluarkan SOP pelayanan nasabah yang ditetapkan melalui keputusan Direksi. Dengan SOP tersebut diharapkan nasabah dapat merasakan experience yang sama di mana pun mereka bertransaksi dengan Bank MAYORA. Selain itu, Bank MAYORA juga berupaya untuk menciptakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Bank Mayora senantiasa mengutamakan kepuasan nasabah dengan meningkatkan sistem layanan melalui penyediaan beragam sarana untuk nasabah yang ingin

Bank MAYORA delivering the social and community development programs through the implementation of the CSR Program. The program is in line with good corporate citizen concept developed by Bank MAYORA. The Company realize that its existence is part of the community. Business growth achieved by Bank MAYORA is also inseparable from community participation. For that reason, Bank MAYORA also give great attention to the development of social that manifested in various CSR activities related to the socio-cultural community.

Bank MAYORA continuously supports social development programs to engage actively and in other forms of support such as: provide sponsorship in the event of Konser Senandung Anak Indonesia to coincide with the National Children’s and provides support for the Association of Parents with Children Down Syndrome foundation (POTADS) in organizing their activities.

Bank MAYORA has always been attentive to its customers. One of the steps taken by Bank MAYORA is to continuously improve the level of customer satisfaction by providing the best service. The best services not only be interpreted as serving customers, but also provide maximum protection to consumers (product responsibility).

Bank MAYORA has also issued customer service SOP established by the decision of the Board of Directors. With the SOP are expected that customers can feel the same experience no matter where they transact with Bank MAYORA. In addition, Bank MAYORA also strives to create products that suit customers’ needs.

Bank Mayora is always put customer satisfaction as a priority by improving service system by providing various medium for customers who would like to make

Pengembangan Sosial KemasyarakatanSocial Community Development

Tanggung Jawab Kepada NasabahAccountablity to Customers

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

205

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

melakukan pengaduan maupun sekadar bertanya informasi produk dan data perusahaan antara lain melalui: Call Center 24 Jam (021-56966954), dan email : [email protected].

Penyelesaian pengaduan nasabah ditangani secara profesional dengan SOP apabila pengaduan diterima secara lisan melalui telepon maupun datang langsung ke Customer Service akan diselesaikan dalam waktu maksimal 2 hari kerja. Jika pengaduan nasabah dilakukan secara tertulis melalui email dan surat maka berdasarkan peraturan OJK, penyelesaian maksimal dalam waktu 20 hari kerja sejak pengaduan diterima atau dapat ditambah maksimal 20 hari kerja lagi apabila pengaduan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut dalam tahap proses penyelesaian. Selain itu dalam rangka mempermudah nasabah dalam melakukan pengaduan, mulai tahun 2015, Bank Mayora telah mengimplementasikan complain handling system yang membantu frontliner Bank dalam penanganan pengaduan nasabah secara mudah dan cepat.

a complaint or simply ask product information and company’s data, among others through: Call Center 24 Hours (021-56966954), and email : [email protected].

The completion of customer complaints are handled professionally with the SOP if a complaint is received through phone call or come directly to the Customer Service will be completed within a maximum of two working days. If the customer complaint through email and letter, then by FSA regulations, the maximum settlement is within 20 working days after the complaint is received or can be added up to 20 business days if the complaint requires further investigation in the stage of the settlement process. In addition, in order to facilitate customers in delivering their complaints, in 2015, Bank Mayora has implemented a complaints handling system which helps Bank’s frontliners in handling customer complaints easily and quickly.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

206LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

DATAPERUSAHAANCompany Data

Berdiri dari kiri ke kanan | Standing from left to right

Nama | Name Jabatan | Position

Suliatno Internal Audit Division Head

Erik Andrijanus K. Information & Technology Division Head

Rudy Willyanto Credit Support Division Head

Albert Gunawan Haryanto Team Leader Coordinator III

Hendrik Regional Coordinator

Sution International Banking Division Head

Alexander Untoro Team Leader Coordinator I

Duduk dari kiri ke kanan | Sit from left to right

Nama | Name Jabatan | Position

Helen Otma Tini Gultom Treasury Division Head

Jauw Shinta Dewi Credit Division Head

Rudi Wahyudi Team Leader Coordinator II

Silvia Channel & Central Operation Division Head

Yoewanty Dirgantoro Corporate Communication & Quality Management Division Head.

Karyawan Masuk

207

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Profil Anggota KomiteCommittee Member Profile

KOMITE AUDIT :Audit Committee

Timotius Adidjaja - KetuaTinawati Lismato - AnggotaR. Budi Santoso - Anggota

TIMOTIUS ADIDJAJA

Warga Negara Indonesia, 72 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Muda Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta. Beliau memulai karir di Bank Niaga dan pernah menduduki jabatan sebagai Deputy Branch Manager Cabang Surabaya dan Deputy Branch Manager Cabang Semarang. Selepas dari Bank Niaga, beliau berkarir di Bank Bali dan pernah menduduki jabatan Kepala Bagian Admin Kredit, Kepala Bagian Operasional, Kepala Bagian Marketing, Kepala Bagian Audit Kredit, dan Kepala cabang KPO. Beliau juga pernah menjabat sebagai President Director Balimor Finance, dan Deputy President DirectorPT United Overseas Bank Bali, sebelum akhirnya kembali ke Bank Bali sebagai Chief GM Internal Audit. Tahun 2000 beliau diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Bank MAYORA, sebelum akhirnya menjabat sebagai Komisaris Independen Bank MAYORA sejak Juni 2008.

TINAWATI LISMATO

Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit Bank MAYORA sejak 2009. Berpengalaman profesional di bidang perbankan lebih dari 16 tahun di Bank Bali, Mitsubishi Buana Bank, dan Bank Sumitomo Niaga Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Asistant Vice President Internal Audit/Rules and Regulation. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta.

R. BUDI SANTOSO

Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit Bank MAYORA sejak 2008. Berpengalaman profesional di bidang perbankan lebih dari 16 tahun dengan berbagai bidang jabatan, antara lain Kepala Bagian Intern, Kepala Bagian Pengawasan Kredit dan terakhir menjabat sebagai Kepala Divisi Audit. Setelah berkecimpung di dunia perbankan, beliau bergabung dengan Kantor Akuntan Publik dan berpengalaman melakukan tugas pemeriksaan untuk Bank Indonesia terhadap beberapa Bank. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

An Indonesian citizen, aged 72 years old, Timotius Adidjaja obtained his Bachelor’s degree in Economics from Trisakti University, Jakarta. He started his career working for Bank Niaga and held Deputy Branch Manager of Surabaya office and Deputy Branch Manager of Semarang office. From Bank Niaga, he worked at Bank Bali and was Head of Credit Administration Department, Head of Operations Department, Head of Marketing Department, Head of Credit Audit Department, and Head of KPO branch. He had also been President Director Balimor Finance, and Deputy President Director of PT United Overseas Bank Bali, before returning to Bank Bali as Chief GM Internal Audit. In 2000 beliau he was appointed Director of Compliance of Bank MAYORA. He was appointed as Independent Commissioner of Bank MAYORA in June 2008.

Indonesian Citizen, 53 years old. She has been member of Bank MAYORA’s Audit Committee since 2009. Her more than 16 years of professional experience in banking sector included working at Bank Bali, Mitsubishi Buana Bank and Bank Sumitomo Niaga Indonesia, with the last position being Assistant Vice President of Internal Audit/Rules and Regulation. She obtained her Bachelor’s Degree in Economics from University of Indonesia, Jakarta.

Indonesian Citizen, 57 years old. He has been member of Bank MAYORA’s Audit Committee since 2008. He has had more than 16 years of professional experience in banking sector with various positions held, among others were Head of Internal, Head of Credit Control, with the last position being Head of Audit Division. After engaging in the world of banking, he joined Public Accountant Firm with experience in examining tasks for Bank Indonesia to several banks. He earned a Bachelor’s Degree in Economics from Gadjah Mada University, Yogyakarta.

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

208LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

KOMITE PEMANTAU RISIKO :Risk Monitoring Committee

Taryadi Supangkat - KetuaJoys Djajanto - AnggotaI Gde Yadnya Kusuma - Anggota

TARYADI SUPANGKAT

Warga Negara Indonesia, 62 tahun, berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Dipl.Math dari Facchochshcule FeurTechnik, Stuttgart - Germany. Beliau memulai karir di bidang perbankan sejak 1984 di Bank Bali, Jakarta, dan pernah menduduki berbagai jabatan, antara lain sebagai IT Operation Head, Department Manager Loan Administration, General Manager Research Development Retail and Wholesale, IT Group Head, serta MIS, Policy and System Procedure Group Head. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank MAYORA sejak Agustus 2007.

JOYS DJAJANTO

Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko Bank MAYORA sejak 2008. Berpengalaman profesional di bidang perbankan lebih dari 19 tahun dengan berbagai bidang jabatan, antara lain Team Leader Commercial Financial Service Division, Risk Asset Management Support Coordinator, General Manager of Commercial Policy, General Manager Investor Relation, Corporate Planning Department Head dan terakhir sebagai Head of Bussiness Performance. Selain itu sampai saat ini beliau aktif sebagai salah satu pengajar di PT Kiran Resources untuk Program Persiapan Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta.

I GDE YADNYA KUSUMA

Warga Negara Indonesia, 61 tahun. Menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko Bank MAYORA sejak 2014. Berpengalaman profesional di bidang perbankan dengan berbagai jabatan, antara lain Direktur Riset dan Analisis, Deputi Direktur, hingga sekarang menjadi Anggota Komite Pengawas Manajemen Risiko. Aktif mengikuti berbagai pelatihan manajemen risiko dan bidang perbankan di berbagai negara, antara lain di Malaysia, Hongkong, dan Amerika Serikat, hingga kini turut mengajar sebagai pelatih manajemen risiko dan GCG di berbagai lembaga. Memperoleh gelar Magister Ekonomi di Universitas Indonesia.

An Indonesian citizen, aged 62 years old and living in Jakarta, Taryadi Supangkat obtained his Diploma degree in Mathematics from Facchochshcule Feur Technik, Stuttgart, Germany. He started his career in the banking industry in 1984 working at Bank Bali, Jakarta. There, he had sat at several positions, namely IT Operation Head, Department Manager Loan Administration, General Manager Research Development Retail and Wholesale, IT Group Head, and MIS, Policy and System Procedure Group Head. He has been Independent Commissioner of Bank MAYORA since August 2007.

Indonesian Citizen, 48 years old. He has been member of Bank MAYORA’s Risk Monitoring Committee since 2008. He has had more than 19 years of professional experience in various positions, among others were Team Leader of Commercial Financial Service Division, Risk Asset Management Support Coordinator, General Manager of Commercial Policy, General Manager of Investor Relations, Corporate Planning Department Head, with the last position being Head of Business Performance. Currently, he is also active as an instructor at PT Kiran Resources for Risk Management Certification Test Preparatory Program. He obtained his Bachelor’s Degree in Economics from Atma Jaya Catholic University, Jakarta.

Indonesian citizen, 61 years old. He has been being a Member of Risk Monitoring Committee of Bank Mayora since 2014. He has had more than 19 years of professional experience in various positions, there were Director of Research and Analysis, Deputy Director, and now being Member of Risk Monitoring Committee. He has been actively joined various training in risk management and banking in various countries, such as Malaysia, Hongkong, and United States, until now become a trainer in management risk and CCG in various institution. He obtained his Master Degree of Economics in Uniersitas Indonesia.

209

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI :Remuneration and Nomination Committee

Taryadi Supangkat - KetuaDharmawan Atmadja - AnggotaTimotius Adidjaja - AnggotaRetno Murtiningsih - Anggota

DHARMAWAN ATMADJA

Warga Negara Indonesia, 56 tahun berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Bachelor Degree bidang Bisnis dari Stanford College, Singapura. Beliau pernah menjabat sebagai DirekturPT Unita Branindo, Direktur Utama PT Kakao Mas Gemilang dan Direktur PT Torabika Eka Semesta. Sebelum menjadi Komisaris, beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama, kemudian menjadi Direktur Utama. Menjabat sebagai Komisaris Utama Bank MAYORA sejak Agustus 2001.

RETNO MURTININGSIH

Warga negara Indonesia, 47 tahun. Menjabat sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank MAYORA sejak tahun 2008. Berpengalaman sebagai Konsultan di Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia lebih dari 5 tahun, dan di bidang Human Resource di Perbankan lebih dari 15 tahun, dengan jabatan terakhir sebagai Human Resources Head.

Memperoleh gelar Sarjana Psikologi dan Profesi Psikolog dari Universitas Surabaya dan memperoleh Surat Rekomendasi Ijin Praktek (SRIP Psikolog dari Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi serta HIMPSI (Himpunan Psikologi Seluruh Indonesia)

Indonesian citizen, aged 56 years old, residing in Jakarta, Dharmawan Atmadja obtained his Bachelor Degree in Business from Stanford College, Singapore. He was Director ofPT Unita Branindo, President Director ofPT Kakao Mas Gemilang, and Director ofPT Torabika Eka Semesta. Before appointed as Commissioner, he had been Vice President Director and then became the company’s President Director. He has held the position of President Commissioner of Bank MAYORA since August 2001

Indonesian citizen, 47 years. Served as a Member of the Remuneration and Nomination Committee PT. Bank MAYORA since 2008. Experience as a consultant in Human Resource Management more than 5 years, and in the field of Human Resource in Banking more than 15 years, with her last position as Human Resources Head.

She obtained a Bachelor of Psychology and Professional Psychologists from the University of Surabaya and earned Letters of Recommendation Permit Practice (SRIP psychologist from the Department of Labor and Transmigration and HIMPSI (Association of Indonesian Psychologist).

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

210LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Directors Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlight

DAFTAR PIMPINANCABANG BANK MAYORAList of Heads of Branch of Bank MAYORA

No NameName

JabatanPosition

LokasiLocation

1 Novita Helen Messah Sub BM KCP K.Gading

2 Venly Chang Sub BM KCP Mangga Dua

3 Feby Mambramo Sub BM KCP P.Indah

4 Ricky Maulana SBM KCP G.Serpong

5 Agustina Aliana SBM KCP M. Karang

6 Yulie Yuliawaty Sub BM KCP Tangerang

7 Depih Sub BM KCP Curug

8 Shianty Sub BM KCP Jatinegara

9 Malina BM KC Lampung

10 Robby Mustari Sub BM KCP Antasari

11 Aryati Prihatin Sub BM KCP A.Yani - Bekasi

12 Lina Wati Sub BM KCP Citra Raya

13 Oey Nani Wijaya Sub BM KCP Tajur

14 Nur jannah Sub BM KCP Malabar

15 Agus Pribadi BM KC Bandung

16 Umi Tri Hadriyanti Sub BM KCP Galaxy

17 Wendy Yuslina Sub BM KCP Sunter

18 Dian Nestary Sub BM KCP Cileungsi

211

Facing the Challenge with Strong Commitment

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENAnalysis & Management’s Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

DAFTAR PEJABATSENIOR BANK MAYORAList of Senior Executives of Bank MAYORA

No NameName

JabatanPosition

LokasiLocation

1 Hokky Widyabasuki IT & EB Group Head K. Pusat

2 Erik Andrijanus K. Information & Technology Division Head

K. Pusat

3 Suliatno Internal Audit Division Head K. Pusat

4 Nur Sapto Adi Internal Passive Audit Head K. Pusat

5 Silvia Channel & Central Operation Division Head

K. Pusat

6 Hermawan Diah Wijaya Electronic Banking Division Head K. Pusat

7 Jauw Shinta Dewi Credit Division Head K. Pusat

8 Maryati Karino Finance & Accounting Division Head

K. Pusat

9 Sution International Banking Division Head,

K. Pusat

10 Yoewanty Dirgantoro Corporate Communication & Quality Management

Division Head

K. Pusat

11 Hari Setiawan Micro Small Business & Credit Pension Head

K. Pusat

12 Rudy Willyanto Credit Support Division Head K. Pusat

13 Helen Otma Tini Gultom Treasury Division Head K. Pusat

14 Hendrik Regional Coordinator KCP A.Yani - Bekasi

15 Lauw Meilan Area Coordinator 1 KCP K.Gading

16 RI Pudjiarto Sutigno P Area Coordinator 2 KCP P.Polim

17 Tengku Neni Susanti Area Coordinator 3 KC Tomang

18 Ntjok Setiaty Satrya Area Coordinator 4 KCP Tajur

19 Albert Gunawan Haryanto Team Leader Coordinator 1 K. Pusat

20 Rudi Wahyudi Team Leader Coordinator 2 KCP Muara Karang

21 Alexander Untoro Team Leader Coordinator 3 K. Pusat

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Laporan Keuangandan Laporan AuditorIndependenFinancial Statements and IndependentAuditor’s Report

PT BANK MAYORA

Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015

dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebutbeserta laporan auditor independen/

Financial statementsas of December 31, 2015

for the year then endedwith independent auditors' report

Halaman/Page

Surat Pernyataan Direksi Tentang Board Of Directors' StatementTanggung Jawab atas Laporan Keuangan Regarding The Responsibility on

The Financial Statements

Laporan Auditor Independen Independent Auditors' Report

Laporan Keuangan Financial Statements

Laporan Posisi Keuangan 1 - 2 Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan 3 Statements of Profit or Loss andPenghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 5 - 6 Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan 7 - 98 Notes to the Financial Statements

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS

fl Aant MAYORA.I]NTANCTANCCUNC

TATTAR ATA

Kim, Jd,g hr {Lrr n!Lntlihi$dtr,

^rrmd kanroror;( o/&.s

Dhntu e\ !u?d ot ID ctntNomor dcPoi/Pron. rmr,

^rrmd kan{o./or.r?,zre$

tD.Dtn,te !\ :atul an ]D cnktNomo' klcpoi//rd,. rlztr

Dnckr urxma/rftrldr Dtr do'

Jl. Mua,a Kmns BtokJs U/ll A

pnyhklan ol r ,nurkt \tuttuutPTBarkMqn ttt)e,,tqnk1,

Kxni bcningsrnsjrwrb ms pciyNunrn irnpenyajnn b|lorui kournsri Pr Bark M.yoii

R.il rdrtr dNsun drrdhijikri ssuai d.nsan

3.. Smua;lomdi dalrn l,porunrlxb didigkipkin luft tenskapdri hcirr.

Bxik ridrk mrnsaiduigiintrnr\i dr r*u mmd Fng Li,l* brir,drn Lidak n$ghiliilkri iilornN rxo Lk(

Il&!Le-93iiDn.kttrt U\^n^ | rt.sid?ht Dnlda,

rhc fnarckt \tuk446 ot |trc Ennk Ld\2 ht41prepnrel nntt prt*ntrtthddl{tln Futan.int Atnndinl sQndc, tlt,

Al hfahntior h^! hlor nlt ard aittt]ti\. t \e,] u thc tnanciat ad,nut: af trc sark

ur tintriat ndnqt\ aI ,h? RMk 1o tui aul n^batrt| datutidt i'l.trDdnn ot Inct:,mdohq.nt ndilitt i)Iathur, u tlt \,

rh6 nar"xlt ttr{ ^

drl rmhnttt)

hrtrk tt Mzrct 20t6 Marct 2t 20t6AL,irmrdrnm!"JrjliDn k' For iurru

^rutIh dl D,v'r

rep ld)56snzssrs Fax (0r1)5srr7

i#1,ffiiliH[?.,t.i]lli:lill"-1."'"" -""^

PKF

rugidpenghAilan

rrnggung jn{nb nmljrmm ds kponn k.ungro

nhsjeEm hruk mrhbskiirh petr'a$mn r4oatrr.Mnshydc khd deiksdshh riystisn narsi,L.b.ih y,ng dis.b$kh

rbsemg jasab kamidrLah ruk menyabkrn $du

t . 3i 163 (Fh€ie )Ero e6d@@dmmL d.lk{m4@J Ke6sihnmqr Nq.67(Jr.bkd) .

rh! sholhotd*s , Boq,t aJcahnksianrl

th! dcanphrtns li"Mcitt'ddtu^ oI tr Bhk Mdrua. ehteh cohyi:e th.lddtrt aI /ircrcEt pxitkn

^ aJ D4nbe' rt,aJ yoJit o' b$ and dh!

chan$ in cqrit ud c^hno$ Jt ttu tPq thcn adca ard 4 nnnnq alsEniti@n rca'dkE patid! ud dhq 4kndq

rtutosa .nt\ respanttbtti, Jq th. j'orcht

MMoEen it 4tpo^tht.Jt kc FcNdrcn ulJd.ylqdian als.hJtnucbt ldenaL k u'@.dqLc

tu. enh rhktrnterhtot 6D)Mqlnent d!*ntna rthe riepontah at nnan.iIt

!d!hh6 kd m fne fnn nd{nt hsldaE

nnanetot laknenB b6d an ou ouait tu cqdtder

Itcbtkhca t he httaMur hlrue oI c*tfedPubln kcaunhnh.onplt\ith lhicot tquncqds @d p|!n qh,l p.ththttE ondit to abhk rcquobte Nutak lbod rhdhusu.tt Ji4a4.i4t ld.ndr vc n@ l'tu ndrnt

Paul Hadiwinata, Hidajal, Alsono,R€g st€cd Pub cA@unlanc

rrnssusF{rb rrdiror (hnju'an)

ssru aldir melbdkan pdakana4 pro$dr un,ukmemp.toeh buhipcryuotskrlo daLh laponn tcuangd. Pro*duyms

ksdah penya.tim mddkl

penilaiadftikots€bu'&d'umempei'mbmg}e

dan p€iFji {a.t ripotu k.mnsm s'i,N mruk

sdi' jug, mh4kupk.biiskh armasi yztrg dissakm dm ktsajaRi4rinisi rkubmi yrng dibmL oreh mmai.nm, *mpeng*armsi.n dN Fnyaji.n rapomnk.mns.n $qm

Achmad, Suharli& Re\an PKrAcdunianrs &bus ness advisec

nutibt Atqtntur kunhkd)

an ovtt kwhl Pe.hhhs liedt4 lo obkh

tnorcrct ldthent.

rh. nsk at hacnot n at thi linoncbll1t.hlnB fidhn due ta lotd at {4t tn nokkE

ntot retlant ta the qlq't /cpa'd6 ond lnn$*entotion aJ the n ancitt la.nqh h qdq tod4E4 o|dit puedt( hd a, qlalittc k kacnentan.6, bd nd la' tha pq6' oI sp.^ns onopinian an k? ctcdtuq\, ol th, q"t!\ )nktndl

rpl'P'dua aI tohrh:. lohE: aed Md thereBahabtdas aI rohhe $rhct* hcde bt

v suhrh ot ke tnDc ht id.n dB

sqndt md appnpriok b prdiae o b6k tu dr

In av qinian, nE rccanpryinsJinucbr ndqqkF6ett lonty tn otl natot rcpds. n nnanqotN:rtn al Pr 4Qk Mryn 6 al D@,nb{ r 1. ,015.Md k tEr.iot ?.&nane ul c^h tlo||! lq kz

rre n.ociot nduqk al tlE Rant o al D6qbqt t. ,0 t4 od lq ke *o qtcd. ,hrh q!

" ahtld

a cnlpandhsiFo5 b kenn@dqt ldatuh4 dot De@bn |, 2015 ad lu ke rco o\1ttd,,ucotdiEd 6 dh- hdepu'tqt Q'titu', 'h^! tlpttd1kd ap,it e. nr5 qp.aqt a uDrcttrt,t .pnbh

lajar, dErlm sns rr3 yansmdsrl, poss k€sngan PT ftik MayoE higg8rl D$.mbd 2015, sna kinsi keungan dan trr

dissjrkm ablgai aska a'gka kdspondins crhadap

Frul HrdiliDrh, Hid,irt aB0no,^

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORALAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 Desember 2015 December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

ASET ASSETS

Kas Cash

Demand deposits Giro pada Bank Indonesia in Bank Indonesia

Demand deposits Giro pada Bank lain - in other Bank -

Pihak ketiga Third parties

Placement withPenempatan pada Bank lain - other Banks and

dan Bank Indonesia Bank Indonesia

Efek - efek SecuritiesPihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third partiesJumlah Total

Kredit yang diberikan LoansPihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third partiesJumlah Total

Cadangan kerugian Allowances forpenurunan nilai impairmentJumlah - bersih Total - net

Tagihan akseptasi Acceptances receivablesPihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third partiesJumlah Total

2b, 2c, 2e, 2g, 2h, 2i,Pendapatan bunga akrual Interest receivables

Biaya dibayar dimuka Prepaid expenses

Aset tetap - setelah Premises and equipmentdikurangi akumulasi net - of accumulatedBiaya perolehan CostAkumulasi Penyusutan Accumulated depreciationJumlah - bersih Total - net

Aset lain-lain - bersih Other assets - net

JUMLAH ASET TOTAL ASSETS

*) Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 *) After the transition adjustment to SFAS No. 24(Revisi 2013) (Catatan 34) (Revised 2013) (Note 34)

The accompanying notes to the financial statements forman integral part of these financial statements.

2k, 9

10, 27, 29, 302b, 2c, 2e, 2j

2e, 2n, 14, 30

2m, 13

32.944 7.549

2.855.487 1.928.447

19.762

9, 27, 29, 302b, 2c, 2e, 2i

11, 29, 30

2b, 2e, 2f,6, 29,30

2b, 2e, 2g,7, 29,30

2c, 2e, 2h,

1 Januari/January 1, 2014/

2b, 2d, 2e,4, 29,30

2b, 2e, 2f,5, 29,30

Catatan/ December 3131 Desember/ 31 Desember/

December 31 December 3131 Desember/

40.375 42.008

Notes

7.863 413.763 413.737 400.075

4.621.759

12.739

(13.281) (8.514)

8, 27, 30

62.283 2.801.718

18.781

8.713

3.468.722 1.894.878

7.418

20.860

37.088

(5.264)

745.334 733.531 136.478

421.261 421.155 407.938

3.529.499 2.864.001 1.933.711

3.516.218

2015 2014 *) 2013 *)

7.121

60.777 38.833

- 13.149

- 7.549

16.925 16.019

304.973 310.088 182.832

29.056 200.684 57.033

7.498

(13.625) 33.913

13.149

13.291 8.028

Catatan atas laporan keuangan merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

5.141.055 2.839.786

20.288 21.562

16.776 11.051 2l, 12

46.019 (26.257)

40.854 (19.292)

1

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORALAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)31 Desember 2015 December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

LIABILITAS LIABILITIESLiabilities

Liabilitas segera immediately payables

Simpanan DepositsPihak berelasi Related partiesPihak ketiga 3.197.913 Third partiesJumlah Total

Deposits fromSimpanan dari Bank lain - other Bank -

Pihak ketiga Third parties

Utang pajak Taxes payable

Liabilitas akseptasi Acceptance payables

Beban bunga akrual Accrued interest

Liabilitas imbalan kerja- Long-term employeejangka panjang benefits liability

Liabilitas pajak tangguhan Deffered tax payables

Liabilitas lain-lain Other liabilities

Jumlah liabilitas Total liabilities

EKUITAS EQUITYModal Saham Capital stock

Modal saham -nilai nominal Capital stock - Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh) Rp 1,000 ( in full Rupiah per saham amount) per shares Modal dasar 1.250.000.000 Authorized capital saham pada tanggal 1,250,000,000 shares 31 Desember 2015, as of December 31, 2015, 2015, 2014, dan 2013 2014 and 2013 Modal ditempatkan dan disetor Issued and paid up penuh 731.250.000 saham pada capital of 731,250,000 shares tanggal 31 Desember 2015; as of December 31, 2015; 585.000.000 saham pada 585,000,000 shares tanggal 31 Desember 2014; as of December 31, 2014 and 385.000.000 saham pada 385,000,000 shares tanggal 31 Desember 2013 as of December 31, 2013

Tambahan modal disetor Additional paid-in capitalUang muka Advance for

setoran modal share capital paymentsRugi yang belum direalisasi Unrealized loss on

atas penurunan nilai wajar efek decrease in fair value oftersedia untuk dijual available for sale securities

Saldo laba Retained earnings

Jumlah ekuitas Total equity

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES ANDEKUITAS EQUITY

*) Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 *) After the transition adjustment to SFAS No. 24(Revisi 2013) (Catatan 34) (Revised 2013) (Note 34)

1 Januari/January 1, 2014/

31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/December 31

2b, 2e, 16,

2v, 17

2j, 10, 29, 30

2e, 27, 29, 30

December 31 December 31

15, 27, 29, 30 466.218 749.333

2p, 29, 30

2b, 2c, 2e,

13.518

756.068

3.856.039 2.322.139

- -

121.281 - -

3.075

12.384 10.261 6.074

645 36 320

27, 29, 30

3.987.176

11.569 2.701

15.219 15.565 9.686

(4.966) (5.582) (6.246)

731.250 585.000 385.000

4.079.986 2.421.336

114.141

2013 *)2015Catatan/

Notes

5.752

20

38.416

418.450

2014 *)

9.554

13.149 7.549 32.944

Catatan atas laporan keuangan merupakan The accompanying notes to the financial statements formbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of these financial statements.

3.389.821 1.572.806

37.786 54.401 29.102

22.202 27.551 15.295

100.643 55.165

2w, 19

2v, 17

2e, 18, 29, 30

21

22

3.953.982

5.141.055 4.621.759 2.839.786

1.061.069 634.583

2

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORALAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS ANDPENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOMEUntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

PENDAPATAN DAN OPERATING REVENUESBEBAN OPERASIONAL AND EXPENSES

Pendapatan bunga Interest revenuesBeban bunga Interest expenses

Pendapatan bunga bersih Interest revenues-net

Pendapatan lainnya Other revenuesKeuntungan Gain onkenaikan nilai wajar efek yang increase in fair valuediperdagangkan - bersih of trading securities - netProvisi dan komisi dari Fee and comissions otherselain kredit than loansKeuntungan penjualan Gain on salesefek-efek of securitiesAdministrasi pinjaman Administration loanKeuntungan penjualan Gain on sales of aset tetap - bersih premises and equipment - netPemulihan cadangan kerugian Reversal of allowance for penurunan nilai aset keuangan impairment of financial assetsLain-lain Others

Jumlah pendapatan lainnya Total other revenues

Beban lainnya Other expensesTenaga kerja Personnel expenses

Umum dan General and administrasi administrative expensesCadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai aset keuangan of financial assetsKerugian penurunan Loss on decreasenilai wajar efek yang in fair value of diperdagangkan - bersih trading securities - netLain-lain Others

Jumlah beban lainnya Total other expenses

LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE INCOME

PENGHASILAN TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSES

LABA TAHUN BERJALAN NET INCOME FOR THE YEAR

*) Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 *) After the transition adjustment to SFAS No. 24(Revisi 2013) (Catatan 34) (Revised 2013) (Note 34)

59.755 24.204

2.270 22.125 9.510

(90.496) (74.614)

(65.265) (55.242)

(6.671) -

28.109 20.315

Catatan/2 0 1 5 Notes 2 0 1 4

447.102 2r, 23 352.413

7 6

2.556 2.875

132 241 2.822 1.873

(239.394) 2r, 24 (208.774)

207.708 143.639

467 3.540 2h

2h

(139.750)

(385) (3.919) (13.245) (5.975)

2h2t

(15.626) (6.945) 2v, 17

an integral part of these financial statements.bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.The accompanying notes to the financial statements formCatatan atas laporan keuangan merupakan

44.129 17.259

2h31

13

914, 25

2t

2b, 26

9

(176.062)

-

3

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORALAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS ANDPENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (Lanjutan) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF LAIN INCOME

Pos-pos yang akandireklasifikasi ke laba rugi Items that will be

reclassified to profit or lossRugi yang belum direalisasi

atas penurunan nilai wajar Unrealized loss on decrease inefek-efek tersedia fair value of available for saleuntuk dijual - bersih securities - net

Pos-pos yang tidak akan Items that will not bedireklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss

Pengukuran kembali Remeasurement imbalan kerja - bersih of employee benefit - net

KEUNTUNGAN (KERUGIAN) OTHER COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF LAIN GAIN (LOSS) SETELAH PAJAK AFTER TAXES

TOTAL PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF INCOMETAHUN BERJALAN FOR THE YEAR

*) Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 *) After the transition adjustment to SFAS No. 24(Revisi 2013) (Catatan 34) (Revised 2013) (Note 34)

(1.126)

44.814 16.133

685

Catatan atas laporan keuangan merupakan The accompanying notes to the financial statements formbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of these financial statements.

(616)

(510) 1.349

(664)

2w, 19

2h, 8

2 0 1 4Notes2 0 1 5Catatan/

4

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORALAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYUntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Saldo per 31 Desember 2013/ Balance as of December 31, 2013/1 Januari 2014 *) January 1, 2014 *)

Additional inssuance ofPenambahan modal disetor capital stockRugi yang belum direalisasi Unrealized loss on decrease

atas penurunan nilai wajar efek-efek in fair value of available yang tersedia untuk dijual' for sale securities - net

Pengukuran kembali Remeasurement imbalan kerja of employee benefit

Laba tahun berjalan Income for the year

Saldo per 31 Desember 2014 *) Balance as of December 31, 2014 *)

Additional inssuance ofPenambahan modal disetor capital stock

Tambahan modal disetor Additional paid in capitalAdvance for

Uang muka setoran modal share capital paymentsRugi yang belum direalisasi Unrealized loss on decrease

atas penurunan nilai wajar efek-efek in fair value of available yang tersedia untuk dijual' for sale securities - net

Pengukuran kembali Remeasurement imbalan kerja of employee benefit

Laba tahun berjalan Income for the year

Saldo per 31 Desember 2015 Balance as of December 31, 2015

*) Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 *) After the transition adjustment to SFAS No. 24(Revisi 2013) (Catatan 34) (Revised 2013) (Note 34)

Catatan atas laporan keuangan merupakan

Tambahan

44.129

100.643

20

Saldo laba/Retained earnings

55.165

-

200.000

121.281

Catatan/Notes

20

(5.582) -

-

-

-

634.583

Jumlah ekuitas/Total equity

Modal saham/

38.416

Additionalpaid-in capital

-

-

418.450

-

146.250

-

setoran modal/

2h, 8

- (664)

- -

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of these financial statements.

731.250 1.061.069

The accompanying notes to the financial statements form

- 114.141 (6.246)

-

-

44.129

-

- (616) (616) -

146.250

17.259 17.259

-

-

200.000 - -

-

121.281

585.000

-

-

Laba (Rugi) yang belum

(Penurunan) Nilai Wafar

of Available for sale securities

Efek Tersedia untuk Dijual/Unrealized Gain (loss) on

Increase (decrease) in Fair value

(4.966)

-

Share capital

385.000

Direalisasi atas Kenaikan

- -

-

Uang muka

Advance for share capital payments

-

modal disetor/

- - - - (510) (510)

(664) -

- - - - 114.141 114.141

- - -

- - - - 1.349 1.349

121.281 21 -

5

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORALAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWSUntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMOPERASI OPERATING ACTIVITIES

Pendapatan bunga, serta Interest incomeprovisi dan komisi and fees and commissions selain kredit other than loan

Pendapatan lainnya Other income

Beban bunga dan Interest expense andbeban keuangan lainnya other finance expenses

Keuntungan/ (kerugian) selisih kurs Gain/ (loss) on foreign mata uang asing - bersih exchange - net

Pembayaran pajak penghasilan Payment of corporate income tax Beban umum General and

dan administrasi administrative expenses

Beban tenaga kerja Salaries expenses

Beban lainnya - bersih Other expenses - net

Arus kas operasional sebelum Operating income beforeperubahan aset dan liablitas changes in operating assetsoperasi and liabilities

Penurunan (kenaikan) Decrease (increase) in aset operasi : in operating assets : Efek-efek Securities Kredit yang diberikan Loan Biaya dibayar dimuka Prepaid expenses Aset lain-lain Other assets

Kenaikan (penurunan) Increase (decrease) in liabilitas operasi : in operating liabilities : Liabilitas segera Liabilities immediately payable Simpanan Deposits Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Pendapatan diterima dimuka Deferred income Utang pajak Tax payables Liabilitas lain-lain Other liabilities

Kas diperoleh dari/ Cash provided by/(digunakan untuk) (used in) operatingaktivitas operasi activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMINVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Perolehan aset tetap Acquisitions of premises and equipmentHasil penjualan Proceeds from sale of

aset tetap premises of equipment

Kas bersih diperoleh dari/ Net cash provided by/(digunakan untuk) aktivitas (used in) investinginvestasi activities

2 0 1 5 2 0 1 4

447.579 349.245

(237.271) (204.128)

11.645 (7.490)

24.948 11.384

(90.522) (74.742)

(13.245) (4.567)

(10.003) (814)

(64.334) (42.281)

12.768 (10.052)

68.797 26.607

(1.503) 5.421 97.943 1.533.900

(16.615) 25.299

(670.265) (930.289) (8.063) 2.338 (6.169) 905

1.246 26 265 2.623

(5.050) 6.551

(526.646) 663.329

(5.280) (7.411)

7 6

(5.273) (7.405)

Catatan atas laporan keuangan merupakan The accompanying notes to the financial statements formbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of these financial statements.

6

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORALAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Million of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMPENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Penambahan modal disetor Additional issuance of capital stockTambahan modal disetor Additional paid in capitalUang Muka Setoran Modal Advance for sahre capital payment

Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NET INCREASE (DECREASE)BERSIH KAS DAN SETARA KAS IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAWAL TAHUN AT THE BIGINNING OF YEAR

Pengaruh perubahan kurs Effect on foreign mata uang asing exchange rate changes

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN AT THE END OF YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURESKas dan setara kas Cash and cash equivalents

terdiri dari : consist of: Kas CashGiro pada Demand deposits

Bank Indonesia with Bank Indonesia Giro pada Demand deposits

bank lain with other banksPenempatan pada bank lain Placements with other banks

dan Bank Indonesia and Bank Indonesia

Jumlah kas dan setara kas Total cash and cash equivalents

2 0 1 5 2 0 1 4

146.250 200.000 121.281 - 114.141 -

(150.247) 855.924

381.672 200.000

(11.406) 7.116

1.119.738 1.281.391

1.281.391 418.351

29.056 200.684

745.334 733.531

40.375 37.088

304.973 310.088

Catatan atas laporan keuangan merupakan The accompanying notes to the financial statements formbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of these financial statements.

1.119.738 1.281.391

7

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTSUntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

Bank tergabung dalam kelompok usaha (Perusahaan)Mayora. PT Mayora Inti Utama adalah entitas indukPerusahaan.

Bank incorporated in the business Company(Company) Mayora. PT Mayora Inti Utama is theparent company.

Kantor pusat Bank berlokasi di Jakarta dengan alamatdi Jalan Tomang Raya Kav. 21-23, Jakarta Barat.Perusahaan memiliki 3 kantor cabang, 22 kantorcabang pembantu dan 12 kantor kas yang berlokasi diJakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Cikarang,Tangerang, Lampung, dan di Surabaya.

Its head office is located in Jakarta, Jalan TomangRaya Kav. 21-23, Jakarta Barat. The Company has3 main branch offices, 22 branches offices and 12cash offices located in Jakarta, Bandung, Bekasi,Bogor, Cikarang, Tangerang, Lampung and inSurabaya.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bank IndonesiaNo. 15/5/KEP.DpG/2013 tanggal 7 Mei 2013, Bankmemperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa.

In accordance with the Decree of Bank IndonesiaNo.15/5/KEP.DpG/2013 dated May 7, 2013,the Bank was authorized to operate as a ForeignExchange Bank.

PT Bank Mayora (“Bank”) didirikan pada tahun 1993berdasarkan Akta No. 14 tanggal 25 Februari 1993dari Dr. Widjoyo Wilami, Jakarta. Akta pendirian initelah mendapat pengesahan dari Menteri KehakimanRepublik Indonesia melalui Surat KeputusannyaNo. C2-2108.HT.01.01.Th.1993 tanggal 10 April1993 serta diumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 44, tanggal 2 Juni 1993, TambahanNo. 2457. Anggaran Dasar Perusahaan telahmengalami beberapa kali perubahan denganperubahan terakhir berdasarkan Akta No. 14 tanggal22 April 2013 dari Mirjam Budisrijanti, S.H., notarisdi Jakarta, tentang peningkatan modal dasar dari Rp500.000 menjadi Rp 1.250.000. PerubahanAnggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuandari Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia yang tertuang dalam SuratNo.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal11 Juni 2013.

PT Bank Mayora (“the Bank”) was established in1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary 25, 1993 of Dr. Widjoyo Wilami, S.H.,public notary in Jakarta. The Deed of Establishmentwas approved by the Minister of Justice of theRepublic of Indonesia in his Decision LetterNo. C2-2108.HT.01.01.Th.1993 dated April 10,1993 and published in Supplement No. 6448 of theState Gazette of the Republic of Indonesia No. 44dated June 2,1993, Supplement No.2457. Articles ofAssociation have been amended several times withthe latest amendment by Act 14 dated April 22,2013 from Mirjam Budisrijanti, SH, a public notaryin Jakarta, concerning the increase in authorizedshare capital from Rp 500,000 to Rp1,250,000.Amendments to the Articles of Association wasapproved by the Ministry of Justice and HumanRights of the Republic of Indonesia as stated in theLetter of AHU-31402.AH.01.02. Year 2013 datedJune 11, 2013.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksuddan tujuan didirikannya Bank adalah melakukanusaha-usaha perbankan umum dalam arti yang seluas-Iuasnya dengan mengindahkan peraturan-peraturanyang berlaku. Bank mulai beroperasi komersial padatanggal 28 Juli 1993. Sesuai dengan Surat KeputusanBank Indonesia No. 10/476/DPIP/Prz tanggal 9 Mei2008, Bank memperoleh ijin usaha sebagai pedagangvaluta asing.

In accordance with Article 3 of the Bank is Articlesof Association, the purpose and objectives of theestablishment of the Bank is pursuing for generalbanking in the broadest sense with regard to theapplicable regulations. The Bank started itscommercial operations on July 28, 1993. Inaccordance with the Decree of Bank IndonesiaNo. 10/476/DPIP/Prz dated May 9, 2008, the Bankobtained a license as a foreign exchange trader.

8

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan b. Board of commissioners, directors and employees

Komisaris CommissionerKomisaris utama President commissionerKomisaris independen Independent commissionerKomisaris Commissioner

Direksi DirectorsDirektur utama President directorDirektur kepatuhan Tiolina Indira Tumanggor Siahaan Compliance directorDirektur DirectorDirektur DirectorDirektur DirectorDirektur Director

Komite Manajemen Risiko Risk Management CommitteeKetua ChairmanAnggota MembersAnggota Members

Komite Audit Audit CommitteeKetua ChairmanAnggota Tinawati Lismanto MembersAnggota Members

**) **)

Jumlah rata-rata karyawan Bank (tidak diaudit) adalah785 karyawan tahun 2015 dan 715 karyawan tahun2014.

The Bank had an average total number of employees(unaudited) of 785 in 2015 and 715 in 2014.

Taryadi Supangkat I Gde Yadnya Kusuma

Joys Djajanto

Timotius Adidjaja

R. Budi Santoso

Laporan keuangan PT Bank Mayora untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2015 telah diselesaikan dandiotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 23Maret 2016. Direksi Bank bertanggung jawab ataspenyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.

The financial statements of PT Bank Mayora for theyear ended December 31, 2015 were completed andauthorized for issue on March 23, 2016 by the Bank’sDirectors who are responsible for the preparation andpresentation of the financial statements.

Efektif sejak keluarnya persetujuan OJK atas Uji Kemampuandan Kepatuhan No. SR-34/D.03/2016 tanggal 11 Februari 2016

Effective after the issuance of OJK approval of Fit and ProperTest No. SR-34/D.03/2016 on February 11, 2016

Susunan dewan komisaris dan direksi Bank padatanggal 31 Desember 2015 and 2014 adalah sebagaiberikut:

The members of the Bank’s management as atDecember 31, 2015 and 2014, are as follows:

Dharmawan AtmadjaTaryadi SupangkatTimotius Adidjaja

Ricky Budiono

Jap Chin Phing

Susunan Komite-komite Bank pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagaiberikut:

The Bank's Committees as of December 31, 2015 and2014 are as follows:

Irfanto Oeij

Tjahojo Bengawan

Benny Sudarsono Tan **)

9

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a.

Laporan arus kas disusun menggunakan metodelangsung yang dimodifikasi dan arus kasdikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasidan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporanarus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro padaBank Indonesia, giro pada bank lain, penempatanpada Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuhtempo tiga bulan atau kurang dan yang tidakdijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya

The statement of cash flows is prepared based on themodified direct method by classifying cash basis ofoperating, investing and financing activities. For thepurpose of statements of cash flows, cash and cashequivalents include cash on hand, demand depositswith Bank Indonesia, demand deposits with otherbanks, and placement with other banks and BankIndonesia and securities with original maturities ofthree months or less from the acquisition date and arenot being pledged as collateral for borrowings orrestricted.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporankeuangan adalah konsep biaya historis (historical cost) , kecuali untuk beberapa akun tertentu yangdisajikan berdasarkan pengukuran lain, sebagaimanadiuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masingakun tersebut. Laporan keuangan ini disusun metodeakrual, kecuali laporan arus kas.

The measurement basis used is the historical cost,except for certain accounts which are measured on thebases described in the related accounting policies. Thefinancial statements, except for the statements of cashflows, are prepared under the accrual basis ofaccounting.

Laporan keuangan disusun sesuai dengan PernyataanStandar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi2013), "Penyajian Laporan Keuangan" yang berlakuefektif sejak 1 Januari 2015.

The financial statements were prepared in accordancewith the Statement of Financial Accounting Standards("SFAS") No. 1 (Revised 2013), "Presentation ofFinancial Statements" effective from January 1, 2015.

Basis for preparation of the financial statements

Mata uang yang digunakan dalam penyusunan danpenyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah(Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsionalBank.

The currency used in the preparation and presentationof the financial statements is the Indonesian Rupiah(Rupiah) which is also the functional currency of theBank.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yangditerapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bankpada tanggal dan tahun berakhir 31 Desember 2015,adalah sebagai berikut:

The significant accounting policies, applied in thepreparation of the Bank's financial statements as of andfor the year ended December 31, 2015, were as follows:

Laporan keuangan Bank disusun sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yangmencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan("PSAK") dan Interpretasi Standar AkuntansiKeuangan ("ISAK") yang dikeluarkan oleh DewanStandar Akuntansi Keuangan Ikatan AkuntanIndonesia (DSAK-IAI).

The Bank's financial statements were prepared inaccordance with Indonesian Financial AccountingStandards, which comprise the Statements ofFinancial Accounting Standards ("PSAK") andInterpretations of Financial Accounting Standards("ISAK") issued by the Financial AccountingStandards Boards of the Indonesian Institute ofAccountants (DSAK-IAI).

10

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

b. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing b. Foreign currency transactions and balances

Dolar Amerika Serikat United States DollarDolar Singapura Singapore DollarRinggit Malaysia Malaysian RinggitYuan China China YuanDolar Hong Kong Hongkong Dollar Yen Jepang Japanese Yen

c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi c. Related party transactions

Suatu pihak dianggap berelasi dengan pihak Bank jika: A party is considered to be related to the Bank if :1. 1.

a) a)

b) b)

c) c)

12.385,00

Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyairelasi dengan Bank jika orang tersebut :

A person or a close member of that person'sfamily is related to the Bank if that person:

has control or joint control over the Bank;

is a member of the key management personnel ofthe reporting entity or of a parent of the Bank.

3.210,672.122,851.778,70

3.542,151.995,621.596,98

9.758,95 9.376,19

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

memiliki pengendalian atau pengendalianbersama atas Bank;

2014

13.785,00

2015

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurskonversi yakni kurs Reuters pada pukul 16:00 WaktuIndonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Bankadalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the conversionrates used for monetary assets and liabilities by theBank was the Reuters spot rate at 16:00 hoursWestern Indonesian Time prevailing as follows:

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalammata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggaltransaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul daripenyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kursakhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalammata uang asing diakui dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain. Aset non moneteryang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakankurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisihpenjabaran akun ekuitas dan akun non moneter serupayang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponenlaba rugi.

Foreign currency transactions are translated into thefunctional currency using the exchange ratesprevailing at the dates of the transactions. Foreignexchange gains and losses resulting from thesettlement of such transactions and from thetranslation at year end exchange rates of monetaryassets and liabilities denominated in foreigncurrencies are recognized in the statement of profit orloss comprehensive income. Non-monetary assets thatare measured at fair value are translated using theexchange rate at the date that the fair value wasdetermined. Translation differences on equities andsimilar non-monetary items measured at fair value arerecognized in profit or loss.

114,52

Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihakberelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No.7(Revisi 2010) “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”.

The Bank enters into transactions with related partiesas defined in SFAS No.7 (2010 Revision)"Relatedparty disclosures".

103,56

has significant influence over the Bank; ormemiliki pengaruh signifikan atas Bank; atau

personil manajemen kunci Bank atau entitasinduk Bank.

11

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan) c. Related party transactions (continued)

2. 2.

a) a)

b) b)

c) c)

d) d)

e) e)

f) f)

g) g)

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

All significant transactions with related parties aredisclosed in the financial statements.

Both entities are joint ventures of the same thirdparty.

Entitas tersebut adalah suatu program imbalanpasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atauentitas yang terkait dengan Bank. Jika Bankadalah entitas yang menyelenggarakan programtersebut, maka entitas sponsor juga berelasidengan Bank.

The entity is a post-employment defined benefitplan for the benefit of employees of either the Bankor an entity related to the Bank. If the Bank is itselfsuch a plan, the sponsoring employers are alsorelated to the Bank.

One entity is a joint venture of a third entity andthe other entity is an associate of the third entity.

Cash and cash equivalents presented in the statementsof cash flows consist of cash, current accounts withBank Indonesia and other banks, placements withBank Indonesia and other banks and Bank IndonesiaCertificates Facility maturing within 3 (three) monthsfrom the acquisition date, and not used as collateralfor borrowing and not restricted in use.

Entitas dan Bank adalah anggota dari kelompokusaha yang sama.

The entity and the Bank are members of the sameCompany.

Entitas yang dikendalikan atau dikendalikanbersama oleh orang yang diidentifikasi dalamhuruf (1).

The entity is controlled or jointly controlled by aperson identified in (1).

Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a)memiliki pengaruh signifikan atas entitasatau merupakan personil manajemen kunci entitas(atau entitas induk dari entitas).

A person identified in (1) (a) has significantinfluence over the entity or is a member of the keymanagement personnel of the entity (or of a parentof the entity).

Kas dan setara kas dalam laporan arus kas terdiri darikas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain,penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain danSertifikat Bank Indonesia, yang jatuh tempo dalamwaktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan,sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan ataspinjaman yang diterima serta tidak dibatasipenggunaannya.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Suatu entitas berelasi dengan Bank jika memenuhisalah satu hal berikut:

An entity is related to the Bank if any of thefollowing conditions applies:

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi,telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

Satu entitas adalah entitas asosiasi atau venturabersama dari entitas lain (atau entitas asosiasiatau ventura bersama yang merupakan anggotasuatu kelompok usaha, yang mana entitas laintersebut adalah anggotanya).

One entity is an associate or joint venture of theother entity (or an associate or joint venture of amember of a Company of which the other entity isa member).

Kedua entitas tersebut adalah ventura bersamadari pihak ketiga yang sama.Satu entitas adalah ventura bersama dari entitasketiga dan entitas yang lain adalah entitasasosiasi dari entitas ketiga.

12

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

e. Aset dan liabilitas keuangan e. Financial assets and liabilities

(i) Klasifikasi (i) Classification

1) 1)

2) 2)3) 3)

4) 4)

1) 1)

2) 2)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada BankIndonesia dan bank lain, penempatan pada BankIndonesia dan bank lain, efek-efek, tagihanakseptasi, kredit yang diberikan, pendapatan bungaakrual dan aset lain-lain.

The Bank’s financial assets consist of cash, currentaccounts with Bank Indonesia and other banks,placements with Bank Indonesia and other banks,securities, acceptance receivables, loans, interestsreceivable and other assets.

Liabilitas keuangan lain. Other financial liabilities.

Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitassegera, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitasakseptasi, beban bunga akrual dan liabilitas lain-lain.

The Bank’s financial liabilities consist of liabilitiesimmediately payable, deposits, deposits from otherbanks, acceptance payable, accrued interest andother liabilities.

Bank mengklasifikasi aset keuangannyaberdasarkan kategori sebagai berikut pada saatpengakuan awal:

The Bank classifies its financial assets in thefollowing categories at initial recognition:

Aset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi, yangmemiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu asetkeuangan yang ditetapkan demikian padasaat pengakuan awal dan aset keuanganyang diklasifikasikan dalam kelompokyang diperdagangkan;

Financial assets at fair value throughprofit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assetsdesignated as such upon initial recognitionand financial assets held for trading;

Pinjaman yang diberikan dan piutang; Loans and receivables;Aset keuangan dimiliki hingga jatuhtempo;

Held-to-maturity financial asset;

Aset keuangan tersedia untuk dijual. Available-for-sale financial assets.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan kedalamkategori sebagai berikut pada saat pengakuanawal:

Financial liabilities are classified into thefollowing categories at initial recognition:

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi, yangmemiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaituliabilitas keuangan yang ditetapkandemikian pada saat pengakuan awal danliabilitas keuangan yang telahdiklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan;

Liabilities at fair value through profit orloss, which has 2 (two) subclassifications, i.e.those designated as such upon initialrecognition and those classified as held fortrading;

13

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)

(i) Klasifikasi (lanjutan) (i) Classification (continued)

Financial assets and liabilities at fair value nilai wajar melalui laporan laba rugi through profit or loss

Loans and receivables

1) 1)

2) 2)

3) 3)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

those that the Bank intends to sellimmediately or in the short term, which areclassified as held for trading, and those thatthe upon initial recognition designates as offair value through profit or loss;

yang pada saat pengakuan awal ditetapkandalam kelompok investasi tersedia untukdijual; atau

those that the Bank upon initialrecognition designates as available for-saleinvestments; or

Kelompok aset dan liabilitas diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi adalah asetdan liabilitas keuangan dimiliki untukdiperdagangkan yang diperoleh atau dimilikiBank terutama untuk tujuan dijual atau dibelikembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagaibagian dari portofolio instrumen keuangantertentu yang dikelola bersama untuk memperolehlaba jangka pendek atau position taking .

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada

Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini,kecuali derivatif yang ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai efektif. Aset dan liabilitasdalam kelompok ini dicatat pada nilai wajardalam laporan posisi keuangan dengankeuntungan atau kerugian diakui pada laporanlaba rugi.

The sub-classification of financial assets andliabilities at fair value through profit or lossconsists of financial assets and liabilities held fortrading which the Bank acquires or incursprincipally for the purpose of selling orrepurchasing in the near term, or holds as part ofa portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah asetkeuangan non derivatif dengan pembayaran tetapatau telah ditentukan dan tidak mempunyaikuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivativefinancial assets with fixed or determinablepayments that are not quoted in an active market,other than:

yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijualsegera dalam waktu dekat, yangdiklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan, serta yang pada saatpengakuan awal ditetapkan sebagai diukurpada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

Derivatives are also categorised under this sub-classification unless they are designated aseffective hedging instruments. Assets andliabilities classified under this category arecarried at fair value in the statements of financialposition, with any gains or losses beingrecognized in the profit or loss.

dalam hal Bank mungkin tidak akanmemperoleh kembali investasi awal secarasubstansial kecuali yang disebabkan olehpenurunan kualitas pinjaman yangdiberikan dan piutang, yangdiklasifikasikan dalam kelompok tersediauntuk dijual.

those for which the Bank may not recoversubstantially all of its initial investment,other than because of loans and receivablesdeterioration, which shall be classified asavailable for-sale.

14

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)

(i) Klasifikasi (lanjutan) (i) Classification (continued)

Held-to-maturity financial assets

Available for sale financial assets

Other financial liabilities

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dariaset keuangan nonderivatif dengan pembayarantetap atau telah ditentukan dan jatuh temponyatelah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensipositif dan kemampuan untuk memiliki asetkeuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasiyang dimiliki untuk periode yang tidak dapatditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasiini.

Held-to-maturity investments consist of quotednon-derivative financial assets with fixed ordeterminable payments and fixed maturity that theBank has the positive intention and ability to holdto maturity. Investments intended to be held for anundetermined period are not included in thisclassification.

Aset keuangan tersedia untuk dijual

Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari asetkeuangan non derivatif yang ditentukan sebagaitersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikansebagai salah satu dari kategori aset keuanganlain. Setelah pengukuran awal, investasi tersediauntuk dijual diukur menggunakan nilai wajardengan keuntungan atau kerugian diakui padalaba rugi komprehensif (yang merupakan bagiandari ekuitas) sampai dengan investasi dihentikanpengakuannya atau sampai investasi dinyatakanmengalami penurunan nilai dimana akumulasilaba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalamekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi.

The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated asavailable-for-sale or are not classified in one ofthe other categories of financial assets. Afterinitial recognition, available-for-sale investmentsare measured at fair value with gains or lossesbeing recognized in other comprehensive income(as part of equity) until the investment isderecognized or until the investment is determinedto be impaired at which time the cumulative gainor loss previously reported in equity is included inthe profit or loss.

Pendapatan bunga dihitung menggunakan sukubunga efektif dan keuntungan atau kerugian yangtimbul akibat dari perubahan nilai tukar dariinvestasi tersedia untuk dijual diakui padalaporan laba rugi.

Interest income is calculated using the effectiveinterest method and foreign exchange gains orlosses of available-forsale investments arerecognized in the profit or loss.

Liabilitas keuangan lain

Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitaskeuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atauditentukan sebagai nilai wajar melalui laporanlaba rugi saat pengakuan liabilitas.

Other financial liabilities pertain to financialliabilities that are not held for trading nordesignated as fair value through profit or lossupon recognition of the liability.

15

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)

Pengakuan awal Initial recognition

a) a)

b) b)

a) a)

b) b)

c) c)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

(ii) (ii)

aset keuangan dan liabilitas keuangan asetkeuangan dan liabilitas keuangan terdiridari kontrak utama dan derivatif melekatyang harus dipisahkan, tetapi tidak dapatmengukur derivatif melekat secaraterpisah.

the financial assets and liabilities consist of a host contract and an embedded derivativethat must be bifurcated, but unable tomeasure the embedded derivative separately.

Pembelian atau penjualan aset keuanganyang memerlukan penyerahan aset dalamkurun waktu yang telah ditetapkan olehperaturan dan kebiasaan yang berlaku dipasar (pembelian secara reguler) diakuipada tanggal perdagangan, yaitu tanggalBank berkomitmen untuk membeli ataumenjual aset.

Purchase or sale of financial assets thatrequires delivery of assets within a timeframe established by regulation orconvention in the market (regular purchases)is recognized on the trade date, i.e., the datethat the Bank commits to purchase or sell theassets.

Aset keuangan dan liabilitas keuanganpada awalnya diukur pada nilai wajarnya.Dalam hal aset keuangan atau liabilitaskeuangan tidak diklasifikasikan sebagainilai wajar melalui laporan laba rugi, nilaiwajar tersebut ditambah biaya transaksiyang dapat diatribusikan secara langsung.Pengukuran aset keuangan dan liabilitaskeuangan setelah pengakuan awaltergantung pada klasifikasinya.

Financial assets and financial liabilities areinitially recognized at fair value. For thosefinancial assets or financial liabilities notclassified as fair value through profit or loss,the fair value is added with directlyattributable transaction costs. Thesubsequent measurement of financial assetsand financial liabilities depends on theirclassification.

Bank, pada pengakuan awal, dapat menetapkanaset keuangan dan liabilitas keuangan tertentusebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini dapatdiubah menjadi pinjaman yang diberikan danpiutang apabila memenuhi ketentuan sebagaipinjaman yang diberikan serta terdapat intensidan kemampuan memiliki untuk masa mendatangyang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bilamemenuhi ketetapan sebagai berikut:

The Bank, upon initial recognition, may designatecertain financial assets and liabilities, at fairvalue through profit or loss (fair value option).Subsequently, this designation can be changedinto loans and receivables if they meet the termsof the loans and there is intention and ability tohold for the foreseeable future or until maturity.The fair value option is only applied when thefollowing conditions are met:

penetapan sebagai opsi nilai wajarmengurangi atau mengeliminasi ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan(accounting mismatch) yang dapat timbul;atau

the application of the fair value optionreduces or eliminates an accountingmismatch that would otherwise arise; or

aset keuangan dan liabilitas keuanganmerupakan bagian dari portofolioinstrumen keuangan yang risikonyadikelola dan dilaporkan kepada manajemenkunci berdasarkan nilai wajar; atau

he financial assets and liabilities are part ofa portfolio of financial instruments, the risksof which are managed and reported to keymanagement on a fair value basis; or

16

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Penghentian pengakuan Derecognition

a) a)

- -

- -

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

(iii) (iii)

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untukdijual dan aset keuangan dan liabilitas keuanganyang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi diukur pada nilai wajarnya.

Available-for-sale financial assets and financialassets and liabilities held at fair value throughprofit or loss are measured at fair value.

Pinjaman yang diberikan dan piutang serta asetkeuangan dimiliki hingga jatuh tempo danliabilitas keuangan lainnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif.

Loans and receivables and held-tomaturityfinancial assets and other financial liabilities aremeasured at amortized cost using the effectiveinterest rate method.

(iv) (iv)

Aset keuangan dihentikan pengakuannyajika:

Financial assets are derecognized when:

Hak kontraktual atas arus kas yangberasal dari aset keuangan tersebutberakhir; atau

the contractual rights to receive cashflows from the financial assets haveexpired; or

Bank telah mentransfer haknya untukmenerima arus kas yang berasal dariaset tersebut atau menanggung liabilitasuntuk membayarkan arus kas yangditerima tersebut secara penuh tanpapenundaan berarti kepada pihak ketigadibawah kesepakatan pelepasan, danantara (a) Bank telah mentransfersecara substansial seluruh risiko danmanfaat atas aset, atau (b) Bank tidakmentransfer maupun tidak memilikisecara substansial seluruh risiko danmanfaat atas aset, tetapi telahmentransfer kendali atas aset.

the Bank has transferred its rights toreceive cash flows from the asset or hasassumed an obligation to pay the receivedcash flow in full without material delay toa third party under a ‘pass-through’arrangement; and either (a) the Bank hastransferred substantially all the risks andrewards of the asset, or (b) the Bank hasneither transferred nor retainedsubstantially all the risks and rewards ofthe asset, but has transferred control ofthe asset.

Ketika Bank telah mentransfer hak untukmenerima arus kas dari aset atau telahmemasuki kesepakatan pelepasan dantidak mentransfer serta tidakmempertahankan secara substansialseluruh risiko dan manfaat atas aset atautidak mentransfer kendali atas aset, asetdiakui sebesar keterlibatan Bank yangberkelanjutan atas aset tersebut.

When the Bank has transferred its rights toreceive cash flows from an asset or hasentered into a passthrough arrangement andhas neither transferred nor retainedsubstantially all the risks and rewards of theasset nor transferred control of the asset, theasset is recognized to the extent of the Bank’scontinuing involvement in the asset.

17

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)

Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

a) a)

b) b)

Pengakuan pendapatan dan beban Income and expense recognition

a) a)

b) b)

Liabilitas keuangan dihentikanpengakuannya jika liabilitas yangditetapkan dalam kontrak dilepaskan ataudibatalkan atau kadaluarsa.

Financial liabilities are derecognized whenthe obligation under the liability isdischarged or cancelled or expired.

Pinjaman yang diberikan dihapusbukukanketika tidak terdapat prospek yang realistismengenai pengembalian pinjaman atauhubungan normal antara Bank dan debiturtelah berakhir. Pinjaman yang tidak dapatdilunasi tersebut dihapusbukukan denganmendebit cadangan kerugian penurunannilai.

Loans are written off when there is norealistic prospect of collection in the nearfuture or the normal relationship between the Bank and the borrowers have ceased to exist.When a loan is deemed uncollectible, it iswritten off against the related allowance forimpairment losses.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

(iv) (iv)

Aset keuangan dihentikan pengakuannyajika: (lanjutan)

Financial assets are derecognized when:(continued)

Jika suatu liabilitas keuangan yang adadigantikan dengan liabilitas yang lain olehpemberi pinjaman yang sama padakeadaan yang secara substansial berbeda,atau berdasarkan suatu liabilitas yang adayang secara substansial telah diubah, makapertukaran atau modifikasi tersebutdiperlakukan sebagai penghentianpengakuan liabilitas awal dan pengakuanliabilitas baru, dan perbedaan nilai tercatatmasing-masing diakui dalam laporan labarugi.

Where an existing financial liability isreplaced by another liability from the samelender on substantially different terms, or theterms of an existing liability are substantiallymodified, such an exchange or modificationis treated as derecognition of the originalliability and the recognition of a newliability, and the difference in the respectivecarrying amounts is recognized in the profitor loss.

(v) (v)

Pendapatan dan beban bunga atas asettersedia untuk dijual serta aset keuangandan liabilitas keuangan yang dicatatberdasarkan biaya perolehan diamortisasi,diakui pada laporan laba rugi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and expense on available-for-sale assets and financial assets and liabilitiesmeasured at amortized cost, are recognizedin the profit or loss using the effectiveinterest rate method.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dariperubahan nilai wajar aset keuangan danliabilitas keuangan yang diklasifikasikansebagai diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi diakui pada laporan labarugi.

Gains and losses arising from changes in thefair value of the financial assets andliabilities classified as fair value throughprofit or loss are included in the profit orloss.

18

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)

Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) Income and expense recognition (continued)

b) b)

Reklasifikasi aset keuangan Reclassification of financial assets

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

(v) (v)

(lanjutan) (continued)

Keuntungan dan kerugian yang timbul dariperubahan nilai wajar atas aset keuanganyang diklasifikasikan dalam kelompoktersedia untuk dijual diakui secaralangsung dalam laporan laba rugikomprehensif (merupakan bagian dariekuitas) sampai aset keuangan tersebutdihentikan pengakuannya atau adanyapenurunan nilai, kecuali keuntungan ataukerugian akibat perubahan nilai tukaruntuk instrumen utang.

Gains and losses arising from changes in thefair value of availablefor-sale financialassets other than foreign exchange gains orlosses on debt instrument are recognizeddirectly in other comprehensive income (aspart of equity), until the financial asset isderecognized or impaired.

Pada saat aset keuangan dihentikanpengakuannya atau dilakukan penurunannilai, keuntungan atau kerugian kumulatifyang sebelumnya diakui dalam ekuitasharus diakui pada laporan laba rugi.

When a financial asset is derecognized orimpaired, the cumulative gains or lossespreviously recognized in equity arerecognized in profit or loss.

(vi) (vi)

Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuktujuan penjualan atau pembelian kembali asetkeuangan dalam waktu dekat (jika aset keuangantidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagaidiperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapatdireklasifikasikan ke pinjaman yang diberikandan piutang jika memenuhi definisi pinjamanyang diberikan dan piutang dan entitas memilikiintensi dan kemampuan memiliki aset keuanganuntuk masa mendatang yang dapat diperkirakanatau hingga jatuh tempo.

Financial assets that are no longer-held for thepurpose of selling or repurchasing in the nearterm (and have not been required to be classifiedas held for trading at initial recognition) could bereclassified as loans and receivables if they meetthe definition of loans and receivables and theGroup has the intention and ability to hold thefinancial assets for foreseeable future or untilmaturity date.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan asetkeuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuhtempo, jika dalam tahun berjalan atau dalamkurun waktu 2 tahun sebelumnya, telah menjualatau mereklasifikasi investasi dimiliki hinggajatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlahyang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebihdari jumlah yang tidak signifikan dibandingkandengan jumlah nilai investasi dimiliki hinggajatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasitersebut dimana:

The Bank can not classify any financial assets asheld-to-maturity investments, if the entity has,during the current financial year or during the 2preceding financial years, sold or reclassified asignificant amount of held-to-maturity investmentsbefore maturity (more than insignificant inrelation to the total amount of held-tomaturityinvestments) other than sales or reclassificationsthat:

19

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)

Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) Reclassification of financial assets (continued)

a) a)

b) b)

c) c)

Saling hapus Offsetting

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

(vi) (vi)

dilakukan ketika aset keuangan sudahmendekati jatuh tempo atau tanggalpembelian kembali di mana perubahansuku bunga tidak akan berpengaruh secarasignifikan terhadap nilai wajar asetkeuangan tersebut;

are so close to maturity or the financialasset’s repurchase date that changes in themarket rate of interest would not have asignificant effect on the financial asset’s fairvalue;

terjadi setelah Bank telah memperolehsecara substansial seluruh jumlah pokokaset keuangan tersebut sesuai jadwalpembayaran atau Bank telah memperolehpelunasan dipercepat; atau

occur after the Bank has collectedsubstantially all of the original principal ofthe financial assets through scheduledpayments or prepayments; or

terkait dengan kejadian tertentu yangberada di luar kendali Bank, tidakberulang, dan tidak dapat diantisipasisecara wajar oleh Bank.

are attributable to an isolated event that isbeyond the Bank’s control, is non recurringand could not have been reasonablyanticipated by the Bank.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompokdimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersediauntuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya.Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasitetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampaiaset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya,dan pada saat itu keuntungan atau kerugiankumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitasharus diakui sebagai laba/rugi tahun berjalan.

Reclassifications of financial assets from held-to-maturity classification to availablefor-sale arerecorded at fair value. The unrealized gains orlosses are recorded in equity section until thefinancial assets are derecognized, at which timethe accumulative gain or loss previouslyrecognized in equity shall be recognized ascurrent year profit/loss.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompoktersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hinggajatuh tempo dicatat pada nilai tercatat.Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasiharus diamortisasi menggunakan suku bungaefektif sampai dengan tanggal jatuh tempoinstrumen tersebut.

Reclassification of financial assets from available-for-sale to held-to-maturity classification arerecorded at carrying amount. The unrealizedgains or losses are amortised by using effectiveinterest rate up to the maturity date of thatinstrument.

(vii) (vii)

Aset keuangan dan liabilitas keuangan salinghapus buku dan nilai netonya disajikan dalamlaporan posisi keuangan jika, dan hanya jikaBank memiliki hak yang berkekuatan hukumuntuk melakukan saling hapus atas jumlah yangtelah diakui tersebut dan adanya maksud untukmenyelesaikan secara neto atau untukmerealisasikan aset dan menyelesaikanliabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are set off and thenet amount is presented in the consolidatedstatements of financial position when, and onlywhen, the Bank has a legal right to set off theamounts and intends either to settle on a net basisor to realize the asset and settle the liabilitysimultaneously.

20

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)

Saling hapus (lanjutan) Offsetting (continued)

Pengukuran biaya diamortisasi Amortized cost measurement

Pengukuran nilai wajar Fair value measurement

- -

- -

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

(vii) (vii)

Hal yang berkekuatan hukum harus tidakkontinjen atas peristiwa di masa depan dan harusdapat dipaksakan di dalam situasi bisnis yangnormal, peristiwa kegagalan atau kebangkrutandari entitas atas seluruh pihak lawan.

The legally enforceable right must not becontingent on future events and must beenforceable in the normal course of business andin the event of default, insolvency or bankruptcyof the company or the counterparty.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlahneto hanya jika diperkenankan oleh standarakuntansi.

Income and expenses are presented on a net basisonly when permitted by the accounting standards.

Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwatransaksi untuk menjual aset atau mengalihkanliabilitas terjadi:

The fair value measurement is based on thepresumption that the transaction to sell the assetor transfer the liability takes place either:

Di pasar utama untuk aset dan liabilitastersebut; atau

In the principal market for the assetor liability, or

Jika tidak terdapat pasar utama, dipasaryang paling menguntungkan untuk asetatau liabilitas tersebut.

In the absence of a principal market, in themost advantageous market for the asset orliability.

Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukurmenggunakan asumsi yang akan digunakanpelaku pasar ketika menentukan harga aset danliabilitas tersebut dengan asumsi bahwa pelakupasar bertindak dalam kepentingan ekonomikterbaiknya.

The fair value of an asset or a liability ismeasured using the assumptions that marketparticipants would use when pricing the asset orliability, assuming that market participants act intheir economic best interest.

(viii) (viii)

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuanganatau liabilitas keuangan adalah jumlah asetkeuangan atau liabilitas keuangan yang diukurpada saat pengakuan awal dikurangi pembayaranpokok pinjaman, ditambah atau dikurangiamortisasi kumulatif menggunakan metode sukubunga efektif yang dihitung dari selisih antaranilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya,dan dikurangi penurunan nilai.

The amortized cost of a financial asset or liabilityis the amount at which the financial asset orliability is measured at initial recognition, minusprincipal repayments, plus or minus thecumulative amortization using the effectiveinterest rate method of any difference between theinitial amount recognized and the maturityamount, minus any reduction for impairment.

(ix) (ix)

Nilai wajar adalah harga yang akan diterimauntuk menjual suatu aset atau harga yang akandibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalamtransaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggalpengukuran.

Fair value is the price that would be received tosell an asset or paid to transfer a liability in anorderly transaction between market participantsat the measurement date.

21

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

e. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) e. Financial assets and liabilities (continued)

Pengukuran nilai wajar (lanjutan) Fair value measurement (continued)

- Level 1 : -

- Level 2 : -

- Level 3 : -

harga kuotasian (tanpapenyesuaian) di pasar aktifuntuk aset atau liabilitas yangidentik yang dapat diakses padatanggal penyesuaian.

Level 1 : quoted (unadjusted) market pricesin active market for identicalassets or liabilities.

input selain harga kuotasianyang termasuk dalam level 1yang dapat diobservasi untukaset dan liabilitas, baik secaralangsung atau tidak langsung.

Level 2 : valuation techniques for which thelowest level input that issignificant to the fair valuemeasurement is directly orindirectly observable.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

(ix) (ix)

Pengukuran nilai wajar aset nonkeuanganmemperhitungkan kemampuan pelaku pasaruntuk menghasilkan manfaat ekonomik denganmenggunakan aset dalam penggunaan tertinggidan terbaiknya atau dengan menjualnya kepadapelaku pasar lain yang akan menggunakan asettersebut dalam penggunaan tertinggi danterbaiknya.

A fair value measurement of a nonfinancial assettakes into account a market participant's ability togenerate economic benefits by using the asset inits highest and best use or by selling it to anothermarket participant that would use the asset in itshighest and best use.

Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuaidalam keadaan dan dimana data yang memadaitersedia untuk mengukur nilai wajar,memaksimalkan penggunaan input yang dapatdiobservasi yang relevan dan meminimalkanpenggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

The Bank uses valuation techniques that areappropriate in the circumstances and for whichsufficient data are available to measure fair value,maximizing the use of relevant observable inputsand minimizing the use of unobservable inputs.

Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajardiukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar,berdasarkan tingkatan input terendah yangsignifikan atas pengukuran nilai wajar secarakeseluruhan:

All assets and liabilities for which fair value ismeasured or disclosed in the financial statementsare categorized within the fair value hierarchy,described as follows, based on the lowest levelinput that is significant to the fair valuemeasurement as a whole:

input yang tidak dapatdiobservasi untuk aset danliabilitas.

Level 3 : valuation techniques for which thelowest level input that issignificant to the fair valuemeasurement is unobservable.

22

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

f. Giro pada bank lain dan Bank Indonesia f. Current accounts with other banks and Bank Indonesia

g. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia g. Placements with other banks and Bank Indonesia

h. Efek-efek h. Marketable securities

Penempatan pada bank lain merupakan penanamandana dalam bentuk call money , deposito berjangka,sedangkan penempatan pada Bank Indonesiamerupakan penempatan dalam bentuk deposit facilitydan term deposits .

Giro pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakansebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif dikurangi penyisihankerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesiadan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yangdiberikan dan piutang.

Current accounts with other bank and Bank Indonesiaare stated at amortized cost using the effective interestrate method less an allowance for impairment losses.Current accounts with other banks and BankIndonesia are classified as loans and receivables.

Placements with other banks represent placements inthe form of call money, time deposits, whileplacements with Bank Indonesia represent placementsin the form of the deposit facility and term deposits.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Marketable securities are classified as financial assetsheld for trading, loans and receivables, available forsale financial assets, and held to maturity investments.

Marketable securities consist of SBI, SDBI corporatebonds, government bonds and bills receivable.

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari SBI, SDBI,obligasi korporasi, obligasi Pemerintah dan tagihanwesel ekspor.

Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesiadinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode suku bunga efektif dikurangicadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan padabank lain dikategorikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang, sedangkan penempatan padaBank Indonesia dikategorikan sebagai investasidimiliki hingga jatuh tempo.

Placements with other banks and Bank Indonesia arestated at amortized cost using the effective interestmethod less allowance for impairment. Placementswith other banks are classified as loans andreceivables, whereas placements with Bank Indonesiain the form of deposit facility and term depositclassified as held to maturity investments.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangandalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui labarugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh temposerta pinjaman diberikan dan piutang.

23

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

h. Efek-efek (lanjutan) h. Marketable securities (continued)

Tersedia untuk dijual Available-for-sale

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

(i) (ix)

Setelah pengakuan awal, efek-efek yangdiklasifikasikan dalam kelompok tersedia untukdijual dinyatakan pada nilai wajarnya.

Subsequent to initial recognition, securitiesclassified as available-for-sale are carried at theirfair value.

Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi denganmenggunakan metode suku bunga efektif. Labaatau rugi selisih kurs atas efek-efek yang tersediauntuk dijual diakui pada laba rugi tahun berjalan.Perubahan nilai wajar lainnya diakui secaralangsung dalam penghasilan komprehensif lainsampai investasi tersebut dijual atau mengalamipenurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalampenghasilan komprehensif lain direklasifikasi kelaba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Interest income is recognized in profit or lossusing the effective interest method. Foreignexchange gains or losses on availableforsalesecurities are recognized in the current year profitor loss. Other fair value changes are recognizeddirectly in other comprehensive income until theinvestment is sold or impaired, whereupon thecumulative gains and losses previously recognizedin other comprehensive income are reclassified toprofit or loss as a reclassification adjustment.

Efek-efek pada awalnya diukur pada nilai wajarditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal,efek-efek dicatat sesuai dengan klasifikasi masing-masing sebagai aset keuangan yang tersedia untukdijual atau dimiliki hingga jatuh tempo.

Securities are initially measured at fair value plustransaction costs. Subsequent to initial recognition,securities are accounted for depending on theirclassification either as available-for-sale or held-to-maturity.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

(ii) (ix)

Efek-efek yang diklasifikasikan dimiliki hinggajatuh tempo dicatat pada biaya perolehandiamortisasi menggunakan metode suku bungaefektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasiefek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuhtempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yangtidak signifikan yang belum mendekati tanggaljatuh tempo, maka hal ini akan menyebabkanreklasifikasi atas semua efek-efek yang dimilikihingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersediauntuk dijual, dan Bank tidak diperkenankanuntuk mengklasifikasikan efek-efek sebagaidimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalandan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.

Securities classified as held-to-maturity arecarried at amortized cost using the effectiveinterest method. Any sale or reclassification of amore than insignificant amount of heldto maturitysecurities not close to their maturity would resultin the reclassification of all held-to-maturitysecurities as availablefor-sale, and prevent theBank from classifying securities as held-to-maturity for the current year and the followingtwo financial years.

24

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

i. Kredit yang diberikan i. Loans

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atautagihan yang dapat disetarakan dengan kas,berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debituruntuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangkawaktu tertentu.

Loans represent provision of cash or cash equivalentbased on agreements with borrowers, whereborrowers required to repay their debts with interestafter specified periods.

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagaipinjaman yang diberikan dan piutang.

Loans are classified as loans and receivables.

Pinjaman yang diberikan pada awalnya diukur padanilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsung dan biayatambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut,dan setelah pengakuan awal diukur pada biayaperolehan diamortisasi menggunakan metode sukubunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugianpenurunan nilai.

Loans are initially measured at fair value plustransaction costs that are directly attributable andadditional costs to obtain financial assets, and afterinitial recognition are measured at amortized costbased on the effective interest rate method lessallowance for impairment losses.

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilaiyang lebih rendah antara nilai tercatat kredit padatanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kasmasa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibatselisih antara nilai tercatat kredit pada tanggalrestrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masadepan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi.Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masadepan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatatsebagai pengembalian pokok kredit yang diberikandan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syaratrestrukturisasi.

Restructured loans are stated at the lower of carryingvalue of the loan at the time of restructuring or netpresent value of the total future cash receipts afterrestructuring. Losses arising from any excess of thecarrying value of the loan at the time of restructuringover the net present value of the total future cashreceipts after restructuring are recognised asprofit/loss. There after, all cash receipts under the newterms shall be accounted for as the recovery ofprincipal and interest revenue, in accordance with therestructuring scheme.

Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratankredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumenkeuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.

Loan restructuring may involve a modification of theterms of the loans, conversion of loans into equity orother financial instruments and/or a combination ofboth.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

25

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

j. Tagihan dan liabilitas akseptasi j. Acceptance receivables and payables

k. Penurunan nilai dan aset keuangan k. Impairment of financial assets

Assets carried at amortized cost

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjamanyang diberikan dan piutang.

Acceptance receivables are classified as loans andreceivables.

Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalamipenurunan nilai meliputi wanprestasi atautunggakan pembayaran oleh debitur, kesulitankeuangan, restrukturisasi kredit denganpersyaratan yang tidak mungkin diberikan Bankjika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan,indikasi debitur atau penerbit dinyatakan pailit,hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibatkesulitan keuangan, atau data yang dapatdiobservasi mengindikasikan adanya penurunanyang dapat diukur atas estimasi arus kas masadatang dari kelompok aset keuangan sejakpengakuan awal aset dimaksud, meskipunpenurunannya belum dapat diidentifikasiterhadap aset keuangan secara individual dalamkelompok aset tersebut, termasuk memburuknyastatus pembayaran pihak peminjam dalamkelompok tersebut.

Objective evidence that financial assets areimpaired can include default or delinquency by aborrower, restructuring of a loan with the termsthat the Bank would not otherwise consider if theborrower has no financial difficulties, indicationsthat a borrower or issuer will enter intobankruptcy, disappearance of an active market fora security due to financial difficulties, observabledata indicating that there is a measurabledecrease in the estimated futurecash flows from aportfolio of financial assetssince the initialrecognition of those assets, although the decreasecannot yet be identified with the individualfinancial assetsin the portfolio, including adversechanges inthe payment status of borrowers in theportfolio.

1. 1.

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan,Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yangobyektif bahwa aset keuangan atau kelompokaset keuangan mengalami penurunan nilai. Asetkeuangan atau kelompok aset keuanganditurunkan nilainya dan kerugian penurunan nilaitelah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat buktiyang obyektif mengenai penurunan nilai tersebutsebagai akibat dari suatu atau lebih peristiwayang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut(peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yangmerugikan tersebut berdampak pada estimasi aruskas masa depan atas aset keuangan ataukelompok aset keuangan yang terdapat diestimasisecara andal.

The Bank assesses at each reporting date wheterthere is objective evidence that a financial assetor group of financial assets is impaired. Afinancial asset or a group of financial assets isimpaired and impairment losses are incurred onlyif there is objective evidence of impairment as aresult of one or more events that occurred afterthe initial recognition of the asset (a "loss event")and that loss event (or events) has an impact onthe estimated future cash flows of the financialasset or group of financial assets that can bereliably estimated.

Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan,manajemen Bank menelaah apakah suatu asetkeuangan atau kelompok aset keuangan telahmengalami penurunan nilai.

The bank's management assesses at each statement offinancial position date whether a financial asset orgroup of financial assets is impaired.

Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitaskeuangan yang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi.

Acceptance payables are classified as financialliabilities at amortised cost.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

26

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

k. Penurunan nilai dan aset keuangan (lanjutan) k. Impairment of financial assets (continued)

Assets carried at amortized cost (continued)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi(lanjutan)

1.

The management first assesses whether anobjective evidence of impairment existsindividually for financial assets that areindividually significant, or collectively forfinancial assets that are not individuallysignificant. If the management determines that noobjective evidence of impairment exists for anindividually assessed financial asset, whethersignificant or not, the asset is included in a groupof financial assets with similar credit riskcharacteristics and that group of financial assetsis collectively assessed for impairment. Assets thatare individually assessed for impairment and forwhich an impairment loss, is or continues to berecognized are not included in a collectiveassessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugipenurunan nilai telah terjadi, maka jumlahkerugian tersebut diukur sebagai selisih antaranilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi aruskas masa depan (tidak termasuk kerugian kreditdi masa depan yang belum terjadi) yangdidiskonto menggunakan suku bunga efektif awaldari aset tersebut (yang merupakan suku bungaefektif yang dihitung pada saat pengakuan awal).Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangidengan penurunan nilai yang terjadi ataumenggunakan akun cadangan dan jumlahkerugian yang terjadi diakui dalam laporan labarugi.

If there is an objective evidence that animpairment loss has been incurred, the amount ofthe loss is measured as the difference between theasset’s carrying amount and the present value ofestimated future cash flows (excluding futurecredit losses that have not been incurred)discounted at the financial asset’s originaleffective interest rate (i.e., the effective interestrate computed at initial recognition). The carryingamount of the asset shall be reduced eitherdirectly or through the use of an allowanceaccount. The amount of loss is charged to thestatement of profit or loss.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masadatang atas aset keuangan dengan agunanmencerminkan arus kas yang dapat dihasilkandari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan,terlepas apakah pengambilalihan tersebutberpeluang terjadi atau tidak.

The calculation of the present value of theestimated future cash flows of a collateralisedfinancial asset reflects the cash flows that mayresult from foreclosure less costs for obtainingand selling the collateral, whether or notforeclosure is probable.

Manajemen pertama-tama menentukan apakahterdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilaisecara individual atas aset keuangan yangsignifikan secara individual, atau secara kolektifuntuk aset keuangan yang jumlahnya tidaksignifikan secara individual. Jika manajemenmenentukan tidak terdapat bukti obyektifmengenai penurunan nilai atas aset keuanganyang dinilai secara individual, baik aset keuangantersebut signifikan atau tidak signifikan, makaaset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok asetkeuangan yang memiliki karakteristik risikokredit yang sejenis dan menilai penurunan nilaikelompok tersebut secara kolektif. Aset yangpenurunan nilainya dinilai secara individual, danuntuk itu kerugian penurunan nilai diakui atautetap diakui, tidak termasuk dalam penilaianpenurunan nilai secara kolektif.

27

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

k. Penurunan nilai dan aset keuangan (lanjutan) k. Impairment of financial assets (continued)

Assets carried at amortized cost (continued)

When a financial asset is uncollectible, it iswritten off against the related allowance forimpairment loss. Such financial asset is written offafter all the necessary procedures have beencompleted and the amount of the loss has beendetermined.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi(lanjutan)

1.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secarakolektif, aset keuangan dikelompokkanberdasarkan kesamaan karakteristik risiko kreditseperti mempertimbangkan segmentasi kredit danstatus tunggakan. Karakteristik yang dipilihadalah relevan dengan estimasi arus kas masadatang dari kelompok aset tersebut yangmengindikasikan kemampuan debitur ataurekanan untuk membayar seluruh liabilitas yangjatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari asetyang dievaluasi.

For the purposes of a collective evaluation ofimpairment, financial assets are grouped basedon similar characteristics such as credit risk andcredit segmentation which considers delinquentstatus. The characteristics chosen are relevant tothe estimation of future cash flows from the assetsthat indicates the ability of the debt orcounterparty to pay all liabilities with maturitiescorresponding to the contractual terms of theassets being evaluated.

Arus kas masa datang dari kelompok asetkeuangan yang penurunan nilainya dievaluasisecara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kaskontraktual dan kerugian historis yang pernahdialami atas aset -aset yang memilikikarakteristik risiko kredit yang serupa dengankarakteristik risiko kredit kelompok tersebut.Kerugian historis yang pernah dialami kemudiandisesuaikan berdasarkan data terkini yang dapatdiobservasi untuk mencerminkan kondisi saat iniyang tidak berpengaruh pada periode terjadinyakerugian historis tersebut, dan untukmenghilangkan pengaruh kondisi yang ada padaperiode historis namun sudah tidak ada lagi saatini.

Future cash flows from the financial assets thatare collectively evaluated for impairment, areestimated based on contractual cash flows andhistorical loss experienced for assets with similarcredit risk characteristics of the group. Historicallosses experienced then adjusted based on thelatest data that can be observed to reflect currentconditions that did not affect the period in whichthe historical loss, and to eliminate the influenceof existing conditions in the historical period, butwas no longer present.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugianpenurunan nilai berkurang karena suatu peristiwayang terjadi setelah penurunan nilai tersebutdiakui, maka dilakukan penyesuaian atascadangan kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilaiselanjutnya diakui dalam laporan laba rugikomprehensif, dengan ketentuan nilai tercatataset setelah pemulihan penurunan nilai tidakmelampaui biaya perolehan diamortisasi padatanggal pemulihan tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of theimpairment loss decreases because of an eventoccurring after the impairment was recognized,the previously recognized impairment loss isreversed. Any subsequent reversal of animpairment loss is recognized in the statement ofcomprehensive income, to the extent that thecarrying value of the asset does not exceed itsamortized cost at the reversal date.

Ketika aset keuangan tidak tertagih, asetkeuangan tersebut dihapus buku denganmenjurnal balik cadangan kerugian penurunannilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus bukusetelah semua prosedur yang diperlukan telahdilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

28

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

k. Penurunan nilai dan aset keuangan (lanjutan) k. Impairment of financial assets (continued)

Available for sale financial assets

l. Biaya dibayar dimuka l. Prepaid expenses

Dalam hal instrumen utang dalam kelompoktersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaahberdasarkan kriteria yang sama dengan asetkeuangan yang dicatat pada biaya perolehandiamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkansuku bunga efektif asal yang diterapkan padanilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya,dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bungadalam laporan laba rugi komprehensif. Jika, padatahun berikutnya, nilai wajar instrumen utangmeningkat dan peningkatan nilai wajar tersebutkarena suatu peristiwa yang terjadi setelahpenurunan nilai tersebut diakui, maka penurunannilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkanmelalui komponen laba rugi.

In the case of debt instruments classified asavailable for sale, impairment is assessed basedon the same criteria as financial assets carried atamortized cost. Interest continues to be accrued atthe original effective interest rate on the reducedcarrying amount of the asset and is recorded aspart of interest income in the consolidatedstatement of comprehensive income. If, insubsequent year, the fair value of a debtinstrument increased and the increase can beobjectively related to an event occurring after theimpairment loss was recognized in theconsolidated statement of comprehensive income,the impairment loss is reversed through the profitor loss.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Prepaid expenses are amortized over their beneficialperiods or contract using the straight-line method.

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masamanfaat masing-masing biaya dengan menggunakanmetode garis lurus.

2. Aset keuangan tersedia untuk dijual 2.

Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompoktersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilaiditandai dengan penurunan nilai wajar dibawahbiaya perolehannya yang signifikan danberkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektifpenurunan nilai, maka kerugian penurunan nilaikumulatif yang dihitung dari selisih antara biayaperolehan dengan nilai wajar kini, dikurangikerugian penurunan nilai yang sebelumnya telahdiakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkandari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugikomprehensif. Kerugian penurunan nilai tidakboleh dipulihkan melalui komponen laba rugi.Kenaikan nilai wajar setelah terjadinyapenurunan nilai diakui di ekuitas.

In case of equity investments classified asavailable for sale, assessment of any impairmentwould include a significant or prolonged declinein the fair value of the investments below its cost.Where there is evidence of impairment, thecumulative loss measured as the differencebetween the acquisition cost and the current fairvalue, less any impairment loss on that financialasset previously recognized in the profit and lossis removed from equity and recognized in thestatement of comprehensive income. Impairmentlosses on equity investments are not reversedthrough the profit and loss. Increases in fair valueafter impairment are recognized directly in equity.

29

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

m. Aset tetap m. Premises and equipment

Bangunan BuildingsKomputer ComputersPerlengkapan dan peralatan kantor Fixtures and office equipmentKendaraan bermotor Vehicles5

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dandilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwaatau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikannilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkansepenuhnya.

Tahun/Years

The carrying values of premises and equipment arereviewed for impairment when events or changes incircumstances indicate that the carrying values maynot be recoverable.

20

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksidiakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatupenggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan.Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebutdiamortisasi selama periode sampai dengan saatinspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed, its cost isrecognized in the carrying amount of the item ofpremises and equipment as a replacement if therecognition criteria are satisfied. Such majorinspection is capitalized and amortized over the nextmajor inspection activity.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Beban-beban yang timbul setelah aset tetapdigunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan,dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif padasaat terjadinya. Apabila beban-beban tersebutmenimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masadatang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapatmelebihi kinerja normalnya, maka beban-bebantersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biayaperolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkanmetode garis lurus selama masa manfaat aset tetapsebagai berikut:

Expenditures incurred after the premises andequipment have been put into operations, such asrepairs and maintenance costs, are normally chargedto operations in the year such costs are incurred. Insituations where it can be clearly demonstrated thatthe expenditures have resulted in an increase in thefuture economic benefits expected to be obtained fromthe use of the premises and equipment beyond itsoriginally assessed standard of performance, theexpenditures are capitalized as additional costs ofpremises and equipment. Depreciation is computed ona straight-line basis over the premises andequipment’s useful lives, as follows:

5

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi hargaperolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelianyang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yangdapat diatribusikan secara langsung untuk membawaaset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuaidengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of premises and equipment consists ofits purchase price, including non-refundable importduties and taxes and any directly attributable costs inbringing the premises and equipment to its workingcondition and location for its intended use.

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkanbiaya perolehan, tetapi tidak termasuk biayaperawatan sehari-hari, dikurangi akumulasipenyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jikaada.

Premises and equipment, except for land, are carriedat cost, less accumulated depreciation and anyimpairment in value.

5 - 8

30

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

m. Aset tetap (lanjutan) m. Premises and equipment (continued)

n. Agunan yang diambil alih n. Foreclosed assets

Management evaluates periodically the value offoreclosed assets. If there are permanent impairment,the carrying amount is reduced to recognize thedecline and losses charged to the statement of profitor loss and other comprehensive income for the year.

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih danhasil penjualannya diakui sebagai keuntungan ataukerugian pada saat penjualan agunan.

The difference between the carrying value of theforeclosed assets and the proceeds from its sale isrecognized as a gain or loss in the period the assetswas sold.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaanagunan yang diambil alih dibebankan ke laporan labarugi komprehensif pada saat terjadinya.

The costs of maintenance and renovation of foreclosedproperties are charged to statement of comprehensiveincome when incurred.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannyapada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomismasa depan yang diharapkan dari penggunaan ataupelepasannya. Laba atau rugi yang timbul daripenghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesarperbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jikaada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut,dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain pada tahun terjadinya penghentianpengakuan.

An item of premises and equipment is derecognizedupon disposal or when no future economic benefits areexpected from its use or disposal. Any gains or lossarising from derecognition of premises and equipment(calculated as the difference between the net disposalproceeds, if any, and the carrying amount of the item)is included in the statement of profit or loss and othercomprehensive income in the year the item isderecognized.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen,maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakuipenurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan padalaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif laintahun berjalan.

The carrying amount of the property is written-downto recognize a permanent dimunition in value of theforeclosed property, which is charged to the currentyear statement of profit or loss and othercomprehensive income.

Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atasnilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunannilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnyadikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dankerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain tahun berjalan.

Foreclosed assets are stated at the lower of carryingamount or fair value less costs to sell. The differencebetween the value of the foreclosed properties and theoutstanding loan principal, if any, is charged to thecurrent year statement of profit or loss and othercomprehensive income.

Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebihrendah antara nilai tercatat atau nilai wajar setelahdikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilaiagunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjamanyang diberikan, jika ada, dibebankan ke laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lain tahunberjalan.

Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkandari kelompok aset tetap berikut akumulasipenyusutan serta akumulasi penurunan nilai yangterkait dengan aset tetap tersebut.

When assets are sold or retired, the cost and relatedaccumulated depreciation and any impairment lossare eliminated from the accounts.

Collaterals on loans in the form of land and otherassets foreclosed by the Bank, are presented under“Other Assets” account.

Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan asetlainnya, yang telah diambil alih oleh Bank disajikandalam perkiraan “Aset lain-lain”.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutanditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaianapabila hasil telaah berbeda dengan estimasisebelumnya.

The asset’s residual values, useful lives anddepreciation method are reviewed and adjusted, ifappropriate, at each financial year end.

31

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

o. Transaksi sewa o. Lease transactions

1.

2.

3.

4.

Sewa operasi Operating lease

p. Liabilitas segera p. Liability immediately payable

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, ataumengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansikontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakahpemenuhan syarat kontrak tergantung padapenggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisihak untuk menggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangement is, orcontains a lease is based on the substance of thearrangement at inception date of whether thefulfillment of the arrangement is dependent on the useof a specific asset or assets and the arrangementconveys a right to use the asset.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjiankontraktual, kecuali jika perubahan tersebuthanya memperbarui atau memperpanjangperjanjian yang ada;

There is a change in contractual terms, other thana renewal or extension of the agreement;

1.

2. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangandisetujui oleh pihak- pihak yang terkait dalamperjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atauperpanjangan pada awalnya telah termasuk dalammasa sewa;

A renewal option is exercised or extensiongranted, unless the term of the renewal orextension was initially included in the lease term;

3. Terdapat perubahan dalam penentuan apakahpemenuhan perjanjian tergantung pada suatu asettertentu; atau

There is a change in the determination of whetherthe fulfillment is dependent on a specified asset;or

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelahtanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisiberikut terpenuhi:

A reassessment is made after inception of the leaseonly if one of the following applies:

4. Terdapat perubahan subtansial atas aset yangdisewa.

There is a substantial change to the asset.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, makaakuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikanpenerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahankondisi pada skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggalpembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario2.

Where a reassessment is made, lease accounting shallcommence or cease from the date when the change incircumstances gave rise to the reassessment forscenarios 1, 3 or 4 and the date of renewal orextension period for scenario 2.

Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagaibeban dalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain dengan dasar garis lurus selamamasa sewa.

Operating lease payments are recognized as anexpense in the statement of profit or loss and othercomprehensive income on a straight-line basis overthe lease term.

Liabilitas segera adalah liabilitas Bank kepada pihaklain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuaiperjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

Obligation due immediately represents the Bank'sliabilities to other parties that immediately payable inaccordance with terms of the relevant agreements.

Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehanyang diamortisasi.

Obligations due immediately are stated at theamortised cost.

32

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

q. Simpanan dan simpanan dari bank lain q. Deposits and deposits from other banks

Tabungan merupakan simpanan nasabah yangpenarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengansyarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaanrekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidakdapat dilakukan dengan menggunakan cek atauinstrumen sejenis, tetapi menggunakan formulirpenarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yangbersangkutan dan/atau menggunakan kartu AnjunganTunai Mandiri (ATM).

Savings deposits represent deposits of customerswhich may only be withdrawn when certain agreedconditions at the account opening are met. They maynot be withdrawn by checks or other equivalentinstruments, except by using specific withdrawal slipwhich can only be validated at the depository bankand/or by using Automatic Teller Machine (ATM)card.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabahyang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saatjatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yangdisepakati dengan nasabah pada saat penempatannya,dimana nasabah akan dikenakan penalti apabilamelakukan penarikan sebelum tanggal jatuhtemponya.

Time deposits represent deposits of customers whichmay only be with drawn after a certain period of timein accordance with the agreement with the customersat the time of placement, or the customers will be finedor penalized if withdrawals are made before maturity.

Simpanan dari bank lain merupakan liabilitaskepada bank lain dalam bentuk giro dan depositoberjangka dengan periode jatuh tempo menurutperjanjian masing-masing.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Deposits from other banks are liabilities to otherbanks in the form of demand deposits, and timedeposits with original maturities of each agreement.

Simpanan dan simpanan dari bank laindiklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yangdiukur pada biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode suku bunga efektif. Biayatambahan yang dapat diatribusikan secara langsungdengan perolehan simpanan dan simpanan dari banklain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.

Deposits and deposits from other banks are classifiedas financial liabilities measured atamortized costusing the effective interest method. Incremental costsdirectly attributable to the acquisition of deposits anddeposits from other banks are deducted from theamount of deposits.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapatdigunakan sebagai alat pembayaran, yangpenarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek,atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giroatau sarana perintah pembayaran lainnya.

Demand deposits represent deposits of customerswhich may be used as instruments of payment, andwhich may be withdrawn at any time by checks, orother orders of payment or transfers.

Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalambentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.

Deposits are liabilities to customers in the form ofdemand deposits, savings deposits and time deposits.

33

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

r. Pengakuan pendapatan bunga dan beban bunga r. Recognition of interest revenues and interest expenses

s. Pengakuan pendapatan dan beban provisi dan komisi s.

Provisi dan komisi terkait instrumen keuangan Fees and commissions related to financial instruments

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Pendapatan bunga dan beban bunga untuk semuainstrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugikomprehensif secara akrual dengan menggunakanmetode suku bunga efektif.

Interest income and expense for all financialinstruments are recognized in the statement ofcomprehensive income on accrual basis using theeffective interest rate method.

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikansecara langsung terhadap perolehan atau penerbitaninstrumen keuangan yang tidak diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode sukubunga efektif dan dicatat sebagai bagian daripendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait asetkeuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untukbiaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Transaction costs that occurand are directlyattributable to the acquisition or issuance of financialinstruments not measured at fair value through profitand loss are amortized over the life of financialinstruments using the effective interest rate methodand recorded as part of interest income for financialassets directly attributable for transaction costs, andas part of interest expense for transaction costsrelated to financial liabilities.

Jika penurunan nilai diakui untuk aset keuangan ataukelompok aset keuangan serupa dalam kategoridimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikandan piutang atau tersedia untuk dijual, makapendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuanpenurunan nilai tersebut diakui berdasarkan sukubunga yang digunakan untuk mendiskontokan aruskas masa depan pada saat perhitungan kerugianpenurunan nilai.

If impairment loss is recognized on a financialasset or Company of similar financial assets in thecategory classified as held to maturity, loans andreceivables, and available for sale, the interest incomeearned after the impairment loss was recognized isbased on the interest rate used for discounting thefuture cash flows in calculating the impairment losses.

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkaitdengan perolehan instrumen keuangan dalam kategoridimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan danpiutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangkawaktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatatsebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitaskeuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangkawaktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.

Commission income and expense and fees associatedwith the acquisition of financial instrumentscategorized as held to maturity, loans andreceivables, and available for sale, or related to aperiod of time that the amount is significant, arerecorded as part of the fair value of financial assets orfinancial liabilities and amortized over the time periodusing the effective interest rate.

Recognition of revenues and expenses on commissionsand fees

34

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

s. s.

Provisi dan komisi lainnya Other fees and commission

t. Pendapatan dan beban operasional lainnya t. Other operating revenue and expenses

u. Penurunan nilai aset non keuangan u. Impairment of non-financial assets

Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputipendapatan yang tidak terkait dengan kredit, sepertipendapatan terkait dengan ekspor impor dan bankgaransi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasadiberikan.

Revenues from commission and other fees not relatedto credit, such as banca assurance services, andrevenues associated with import and export bankguarantee, are recognized as revenue when theservices are rendered.

Recognition of revenues and expenses on commissionsand fees (continued)

Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengankegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangkawaktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dandiamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuaidengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan.Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisilainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagaipendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Fees and commissions that are not related to theacquisition or issuance of financial instrument andhave maturity terms in which a mounts are significant,are deferred and amortized using the straight- linemethod over the term of the relevant transaction.Mean while, provision fees income and expenses andcommissions that are not significant are recognizedimmediately as income or expenses on the transactiondate.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Pengakuan pendapatan dan beban provisi dan komisi(lanjutan)

Pendapatan operasional lainnya diakui pada saatterjadinya.

Other operating revenues are recognized whenearned.

Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinyadengan menggunakan metode akrual.

Other operating expenses are recognized whenincurred using the accrual method.

Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatataset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapatindikasi bahwa aset tersebut telah mengalamipenurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilaiyang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasiuntuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai(jika ada). Bila tidak memungkinkan untukmengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atassuatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yangdapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atasaset.

At reporting dates, the Bank reviews the carryingamount of non-financial assets to determine whetherthere is any indication that those assets have sufferedan impairment loss. If any such indication exists, therecoverable amount of the asset is estimated in orderto determine the extent of the impairment loss (if any).Where it is not possible to estimate the recoverableamount of an individual asset, the Bank estimates therecoverable amount of the cash generating unit towhich the asset belongs.

35

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

u. Penurunan nilai aset non keuangan (lanjutan) u. Impairment of non-financial assets (continued)

v. Pajak penghasilan v. Income tax

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

The Bank adopts the asset and liability method indetermining its income tax expense. Under thismethod, deferred tax assets and liabilities arerecognized at each reporting date for temporarydifferences between the accounting and tax base ofassets and liabilities. This method also requires therecognition of future tax benefits, such as tax losscarryforwards, to the extent that realization of suchbenefits is probable. Currently enacted tax rates areused in the determination of deferred income tax.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalahnilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi denganbiaya untuk menjual atau nilai pakai. Dalam menilainilai pakai, estimasi arus kas masa depandidiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkatdiskonto sebelum pajak yang menggambarkanpenilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risikospesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masadepan belum disesuaikan.

Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014),“Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Bank untukmemperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajakmasa depan atas pemulihan di masa depan(penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas)yang diakui dalam laporan posisi keuangan dantransaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadidalam periode berjalan.

The Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2014),“Accounting for Income Tax”, which requires theBank to account for the current and future taxconsequences of the future recovery (settlement) of thecarrying amount of assets (liabilities) that arerecognized in the statements of financial position andtransactions and other events of the current period.

Bank menerapkan metode aset dan liabilitas dalammenghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, asetdan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiaptanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer asetdan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak.Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaatpajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugifiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut dimasa mendatang cukup besar (probable ). Tarif pajakyang berlaku digunakan dalam menentukan pajakpenghasilan tangguhan.

Estimated recoverable amount is the higher of fairvalue less cost to sell or value in use. In assessingvalue in use, the estimated future cash flows arediscounted to their present value using a pre-taxdiscount rate that reflects current market assessmentsof the time value of money and the risks specific to theasset for which the estimates of future cash flows havenot been adjusted.

Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari asetnon-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilaitercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas)dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperolehkembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung kelaba rugi kecuali aset tersebut dicatat sebesar nilairevaluasi, dimana kerugian penurunan nilaidiperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

If the recoverable amount of a non-financial asset(cash generating unit) is less than its carrying amount,the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and animpairment loss is recognized immediately againstearnings unless the relevant asset is carried atrevaluation amount, in which the impairment loss istreated as revaluation decrease.

36

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

v. Pajak penghasilan (lanjutan) v. Income tax (continued)

w. Imbalan pasca-kerja w. Employee benefits

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saatditerimanya surat ketetapan pajak, atau apabiladiajukan keberatan dan atau banding, pada saatkeputusan atas keberatan atau banding itu diterima.

Amendments to taxation obligations are recordedwhen an assessment is received, or if objection and orappeal is applied, when the results of the objection orappeal are determined.

Efektif pada 1 Januari 2015, Bank telah mengadopsisecara retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013),“Imbalan kerja”. PSAK ini, antara lain,menghilangkan mekanisme koridor dalam menghitungkeuntungan atau kerugian yang diakui sebagaipendapatan atau beban dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain yang sebenarnya.Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui langsungmelalui penghasilan komprehensif lain-lain.

Effective on January 1, 2015, the Bank has adoptedretrospectively SFAS No. 24 (Revised 2013),“Employee Benefits”. This SFAS, among others,removes the corridor mechanism in calculating actualgains or losses which recognized as income orexpense in the statements of profit or loss and othercomprehensive income. Actuarial gains or losses arerecognized directly through other comprehensiveincome.

Beban pensiun berdasarkan program dana pensiunmanfaat pasti ditentukan melalui perhitungan aktuariasecara periodik dengan menggunakan metodeprojected-unit-credit dan menerapkan asumsi atastingkat diskonto, hasil yang diharapkan atas aset danapensiun dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiuntahunan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan salinghapus di laporan posisi keuangan sesuai denganpenyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax asset and liability are offset in thestatement of financial position in the same manner thecurrent asset and liability are presented.

Pension costs defined benefit pension plans aredetermined by periodic actuarial calculation using theprojected-unit-credit method and applying theassumptions on discount rate, expected return on planassets and annual rate of increase in compensation.

Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungandan kerugian aktuarial dan hasil atas aset danapensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakuilangsung melalui penghasilan komprehensif lainnyadengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun bersihdiakui dalam laporan posisi keuangan untukmencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplusdana pensiun. Pengukuran kembali tidakmengreklasifikasi laba atau rugi pada periodeberikutnya.

All re-measurements, comprising of actuarial gainsand losses, and the return of plan assets (excluding netinterest) are recognized immediately through othercomprehensive income in order for the net pensionasset or liability recognized in the statements offinancial position to reflect the full value of the plandeficit and surplus. Re-measurements are notreclassified to profit or loss in subsequent periods.

37

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

w. Imbalan pasca-kerja (lanjutan) w. Employee benefits (continued)

x. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan x. Changes in accounting policies and disclosures

1)

2)

3)

4)4) PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan NilaiAset”, yang diadopsi dari IAS 36, mengaturtentang pengukuran jumlah terpulihkan suatu asetyang terkait dengan penerapan PSAK 68“Pengukuran Nilai Wajar”.

1) PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporankeuangan”, yang diadopsi dari IAS 1, mengaturperubahan penyajian kelompok pos-pos dalampendapatan komprehensif lain. Pos-pos yangakan direklasifikasi ke laba rugi disajikanterpisah dari pos-pos yang tidak akandireklasifikasi ke laba rugi.

SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation ofFinancial Statements”, adopted from IAS 1,specifies changes of the grouping of itemspresented in other comprehensive income. Item tobe reclassified to profit or loss would be presentedseparately from items that will never bereclassified to profit or loss.

2)

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebihdulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atauketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungankerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yangbelum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan.

All past service costs are recognized at the earlier ofwhen the amendment/curtailment occurs and when therelated restructuring or termination costs arerecognized. As a result, unvested past service costscan no longer be deferred and recognized over thefuture vesting period.

PSAK No. 46 (Revisi 2014), “PajakPenghasilan”, yang diadopsi dari IAS 12,mengatur aset dan liabilitas pajak tangguhan yangberasal dari aset yang menggunakan modelrevaluasi dan properti investasi yang diukurmenggunakan nilai wajar.

SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Tax”,adopted from IAS 12, specifies deferred tax assetand liability arises from asset measured usingrevaluation model and investment propertymeasured using fair value.

SFAS No. 48 (Revised 2014), “Impairment ofAssets”, adopted from IAS 36, specifiesmeasurement of recoverable amount of assets,related to implementation of SFAS No. 68, “FairValue Measurement”.

The interest cost and expected return on plan assetsused in the previous version of SFAS No. 24 (Revised2013) are replaced with a net-interest amount, whichis calculated by applying the discount rate to the netdefined benefit liability or asset at the start of eachannual reporting period.

Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiunyang diharapkan sebagaimana digunakan dalamPSAK No. 24 versi sebelumnya digantikan denganbeban bunga - bersih, yang dihitung denganmenggunakan tingkat diskonto untuk mengukurkewajiban manfaat pasti - bersih atau aset pada saatawal dari tiap periode pelaporan tahunan.

PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”,yang diadopsi dari IAS 19, yang menghapusmekanisme koridor dan pengungkapan atasinformasi liabilitas kontinjensi untukmenyederhanakan klasifikasi dan pengungkapan.

SFAS No. 24 (Revised 2013), “EmployeeBenefits”, adopted from IAS 19, which removesthe corridor mechanism and contingent liabilitydisclosure to simplify classification anddisclosure.

3)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikutpada tanggal 1 Januari 2015 yang dianggap relevandengan Bank:

The Bank adopted the following accounting standards,which are considered relevant, starting on January 1,2015:

38

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

w. Imbalan pasca-kerja (lanjutan) w. Employee benefits (continued)

5)

6)

7)

8)

3. 3.

PSAK No. 50 (Revisi 2014), “InstrumenKeuangan; Penyajian”, yang diadopsi dari IAS32, menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 2010):“Instrument Keuangan: Penyajian &Pengungkapan”.

SFAS No. 50 (Revised 2014), “FinancialInstrument: Presentation”, adopted from IAS 32,replaces SFAS No. 50 (Revised 2010): “FinancialInstrument: Presentation & Disclosure”.

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN

5)

6) PSAK No. 55 (Revisi 2014), “InstrumenKeuangan; Pengakuan & Pengukuran”, yangdiadopsi dari IAS 39, mengatur mengenaipengakuan & pengukuran instrument keuangan,derivatif melekat dan penghentian penerapanakuntansi lindung nilai.

SFAS No. 55 (Revised 2014), “FinancialInstrument: Recognition and Measurement”,adopted from IAS 39, specifies recognitionmeasurement of financial instrument, embeddedderivative and discontinue of hedging accounting.

7)

Penyusunan laporan keuangan Bank mensyaratkanmanajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi danasumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan ataspendapatan, beban, aset dan liabilitas, sertapengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periodepelaporan. Namun, ketidakpastian estimasi dan asumsiini dapat menyebabkan hasil yang memerlukanpenyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitasyang berdampak pada masa mendatang.

PSAK No. 60 (Revisi 2014), “InstrumenKeuangan; Pengungkapan”, yang diadopsi dariIFRS 7, mengatur mengenai pengungkapaninstrument keuangan, ketentuan saling hapus aset& liabilitas dalam Laporan Keuangan.

SFAS No. 60 (Revised 2014), “FinancialInstrument: Disclosure”, adopted from IFRS 7,specifies disclosure of financial instrument, andoffsetting criteria of financial asset & liabilities inthe financial statement .

8) PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yangdiadopsi dari IFRS 13, memberikan panduantentang bagaimana pengukuran berdasarkan nilaiwajar ketika nilai wajar disyaratkan ataudiizinkan.

SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”,adoptedfrom IFRS 13, provides guidancein measuring fairvalue when fair value isrequired or permitted.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikutpada tanggal 1 Januari 2015 yang dianggap relevandengan Bank: (lanjutan)

The Bank adopted the following accounting standards,which are considered relevant, starting on January 1,2015: (continued)

The preparation of the financial statements requiresmanagement to make judgements, estimates andassumptions that affect the reported amounts of revenues,expenses, assets and liabilities, and the disclosure ofcontingent liabilities, at the end of the reporting period.Uncertainty about these assumptions and estimates couldresult in outcomes that require a material adjustment tothe carrying amount of the asset and liability affected infuture periods.

USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS

39

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

3. 3.

a. Pertimbangan a. Judgements

- Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and liabilities

- Aset keuangan yang tidak memiliki kuotasi harga Financial assets not quoted in active marketdi pasar yang aktif

- Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Allowance for impairment of financial assets

Allowance for impairment is maintained at a levelconsidered adequate to provide for potentiallyuncollectible financial assets. The Bank assessesspecifically at each statement of financial positiondate whether there is an objective evidence that afinancial asset is impaired (uncollectible).

-

Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yangdiberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yangmenurut manajemen adalah memadai untukmenutup kemungkinan tidak tertagihnya asetkeuangan. Pada setiap tanggal laporan posisikeuangan, Bank secara spesifik menelaah apakahtelah terdapat bukti obyektif bahwa suatu asetkeuangan telah mengalami penurunan nilai (tidaktertagih).

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (Continued)

-

Bank mengklasifikasikan aset keuangan denganmengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebutmemiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasaryang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakupapakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasaryang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersediasecara reguler, dan kuotasi harga tersebutmencerminkan transaksi di pasar yang aktual danterjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.

The Bank classifies financial assets by evaluating,among others, whether the asset is quoted or not inan active market. Included in the evaluation onwhether a financial asset is quoted in an activemarket is the determination on whether quotedprices are readily and regularly available, andwhether those prices represent actual and regularlyoccurring market transactions on an arm’s lengthbasis.

The Bank determines the classifications of certainassets and liabilities as financial assets andfinancial liabilities by judging if they meet thedefinition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014).Accordingly, the financial assets and financialliabilities are accounted for in accordance with theBank's.

In the process of applying the accounting policies,management has made the following judgements,apart from the estimates and assumptions, which havethe most significant effect on the amounts recognizedin the financial statements:

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi,manajemen telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasidan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikanterhadap jumlah yang dicatat dalam laporankeuangan :

-

Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitastertentu sebagai aset keuangan dan liabilitaskeuangan dengan mempertimbangkan bila definisiyang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014)dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan danliabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakanakuntansi Bank.

40

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

3. 3.

a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgements (continued)

- Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan(lanjutan)

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkanpengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktorlainnya yang mungkin mempengaruhikolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitanlikuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikanyang dialami oleh debitur atau penundaanpembayaran yang signifikan.

AThe level of allowance is based on past collectionexperience and other factors that may affectcollectability such as the probability of insolvencyor significant financial difficulties of the debtors orsignificant delay in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, makasaat dan besaran jumlah yang dapat ditagihdiestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masalalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentukatas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifiktelah mengalami penurunan nilai. Akun pinjamanyang diberikan dan piutang dihapusbukukanberdasarkan keputusan manajemen bahwa asetkeuangan tersebut tidak dapat ditagih ataudirealisasi meskipun segala cara dan tindakan telahdilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yangbertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadanganyang harus dibentuk, dilakukan secara berkalasepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaranjumlah cadangan kerugian penurunan nilai yangtercatat pada setiap periode dapat berbedatergantung pada pertimbangan dan estimasi yangdigunakan.

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (Continued)

- Allowance for impairment of financial assets(continued)

If there is objective evidence of impairment, timingand collectible amounts are estimated based onhistorical loss data. Allowance for decline in valueis provided on accounts specifically identified asimpaired. Written off loans and receivables arebased on management’s decisions that the financialassets are uncollectible or cannot be realized inwhatsoever actions have been taken. Evaluation ofreceivables to determine the total allowance to beprovided is performed periodically during the year.Therefore, the timing and amount of allowance forimpairment losses recorded at each period mightdiffer based on the judgments and estimates thathave been used.

Nilai tercatat aset keuangan Bank dalam kategoridimiliki hingga jatuh tempo dan pinjamandiberikan dan piutang pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 diungkapkan sebagai berikut:

The carrying value of the Bank’s held to maturityand loans and receivables financial assets as ofDecember 31, 2015 and 2014 are as follows:

41

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

3. 3.

a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgements (continued)

- Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan(lanjutan)

Nilai Tercatat/ Carrying value

Aset keuangan Financial assetsDimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Penempatan pada Bank Indonesia Placement wth Bank IndonesiaEfek-efek Securities

Pinjaman diberikan dan piutang Loans and receivablesKas CashGiro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain Demand deposits with other banksPenempatan pada bank lain Placement with other bankEfek-efek SecuritiesKredit yang diberikan - bersih Loans - netTagihan akseptasi Acceptance receivablePendapatan bunga akrual Interest receivableAset lain-lain Other assets

Jumlah aset keuangan Total financial assets

- Komitmen sewa operasi – Bank sebagai lessee

b. Estimasi dan asumsi b. Estimates and assumptions

4.816.973 4.390.482

2015 2014

302.710 -

3.516.218 13.149 20.860

Operating lease commitments - the Bank as lessee

40.375 304.973 310.088

29.056 200.684

-

Bank telah menandatangani sejumlah perjanjiansewa ruangan, kendaraan dan mesin ATM. Bankmenentukan bahwa sewa tersebut adalah sewaoperasi karena Bank tidak menanggung secarasignifikan seluruh risiko dan manfaat darikepemilikan aset- aset tersebut.

The Bank has entered into various leaseagreements for commercial spaces, vehicles andATM machines. The Bank has determined that it isan operating lease since the Bank does not bearsubstantially all the significant risks and rewards ofownership of the related assets.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasiketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yangmemiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yangmaterial terhadap nilai tercatat aset dan liabilitasuntuk tahun/periode berikutnya diungkapkan dibawah ini. Bank mendasarkan asumsi dan estimasipada parameter yang tersedia pada saat laporankeuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenaiperkembangan masa depan mungkin berubah akibatperubahan pasar atau situasi di luar kendali Bank.Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkaitpada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and otherkey sources of estimation uncertainty at the reportingdate that have a significant risk of causing a materialadjustment to the carrying amounts of assets andliabilities within the next financial period/year aredisclosed below. The Bank based its assumptions andestimates on parameters available when the financialstatements were prepared. Existing circumstances andassumptions about future developments may changedue to market changes or circumstances arisingbeyond the control of the Bank. Such changes arereflected in the assumptions when they occur.

37.088

USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (Continued)

- Allowance for impairment of financial assets(continued)

1.195

99.310 4.899

2.855.487 7.549

18.781 979

442.624 634.221 145.813 221.396

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

42

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

3. 3.

- Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan

- Estimasi masa manfaat aset tetap Estimated useful lives of fixed assets

The useful lives of each of the item of the Bank’spremises and equipment are estimated based on theperiod over which the asset is expected to beavailable for use. Such estimation is based on acollective assessment of similar business, internaltechnical evaluation and experience with similarassets. The estimated useful life of each asset isreviewed periodically and updated if expectationsdiffer from previous estimates due to physical wearand tear, technical or commercial obsolescence,and legal or other limits on the use of the asset. It ispossible, however, that future results of operationscould be materially affected by changes in theamounts and timing of recorded expenses broughtabout by changes in the factors mentioned above. Areduction in the estimated useful life of any item ofpremises and equipment would increase therecorded depreciation and decrease the carryingvalues of these assets.

Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Bankdiestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebutdiharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasitersebut didasarkan pada penilaian kolektifberdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasiteknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis.Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secaraberkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dariperkiraan sebelumnya yang disebabkan karenapemakaian, usang secara teknis atau komersialserta keterbatasan hak atau pembatasan lainnyaterhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasiloperasi di masa mendatang mungkin dapatterpengaruh secara signifikan oleh perubahandalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karenaperubahan yang disebabkan oleh faktor- faktoryang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masamanfaat ekonomis setiap aset tetap akanmenyebabkan kenaikan beban penyusutan danpenurunan nilai tercatat aset tetap.

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesiamensyaratkan pengukuran aset keuangan danliabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya,dan penyajian ini mengharuskan penggunaanestimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yangsignifikan ditentukan berdasarkan bukti- buktiobyektif yang dapat diverifikasi (seperti sukubunga), sedangkan saat dan besaran perubahannilai wajar dapat menjadi berbeda karenapenggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standardsrequire measurement of certain financial assetsand liabilities at fair values, and the disclosurerequires the use of estimates. Significantcomponent of fair value measurement is determinedbased on verifiable objective evidence (i.e.interest rate), while timing and amount of changesin fair value might differ due to different valuationmethod used.

Fair value of financial assets and financialliabilities

There is no change in the estimated useful lives ofpremises and equipment.

Tidak terdapat perubahan signifikan dalamestimasi masa manfaat aset tetap selama tahunberjalan.

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (Continued)

-

-

43

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

3. 3.

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued)

- Estimasi imbalan pasca-kerja Estimated post-employment benefits

- Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets

- Aset pajak tangguhan

-

Penentuan liabilitas dan imbalan pasca- kerjadipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakanoleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut.Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Bankdiakumulasi dan diamortisasi ke masa depan danoleh karena itu, secara umum berdampak padabeban yang diakui dan liabilitas yang tercatat padaperiode- periode mendatang. Manajemenberkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yangdigunakan adalah tepat dan wajar, namundemikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual,atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsitersebut dapat berdampak signifikan pada jumlahliabilitas imbalan kerja jangka panjang.

The determination of the long-term employeebenefits is dependent on the selection of certainassumptions used by actuary in calculating suchamounts. Actual results that differ from the Bank’sassumptions are accumulated and amortized overfuture periods and therefore, generally affect therecognized expense and recorded obligation insuch future periods. While it is believed that theCompany’s assumptions are reasonable andappropriate, significant differences in actualexperience or significant changes in assumptionsmay materially affect the amount of long-termemployee benefit liability.

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabilaterdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu.Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasiarus kas yang diharapkan akan dihasilkan daripemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atasaset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilaiwajar dapat berdampak signifikan pada nilaiterpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilaiyang terjadi mungkin berdampak material padahasil operasi Bank.

Impairment review is performed when certainimpairment indicators are present. Determining thefair value of assets requires the estimation of cashflows expected to be generated from the continueduse and ultimate disposition of such assets. Anysignificant changes in the assumptions used indetermining the fair value may materially affect theassessment of recoverable values and any resultingimpairment loss could have a material impact onresults of operations.

Aset pajak tangguhan diakui untuk semuaperbedaan temporer antara nilai tercatat aset danliabilitas pada laporan keuangan dengan dasarpengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwajumlah laba fiskal akan memadai untukpemanfaatan perbedaan temporer yang diakui.Estimasi manajemen yang signifikan diperlukanuntuk menentukan jumlah aset pajak tangguhanyang diakui berdasarkan kemungkinan waktuterealisasinya dan jumlah laba kena pajak padamasa mendatang serta strategi perencanaan pajakmasa depan.

Deferred tax assets are recognized for alltemporary differences between the financialstatements’ carrying amounts of existing assets andliabilities and their respective taxes bases to theextent that it is probable that taxable profit will beavailable against which the temporary differencescan be utilized. Significant management estimatesare required to determine the amount of deferredtax assets that can be recognized, based upon thelikely timing and the level of future taxable profitstogether with future tax planning strategies.

-

-

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (Continued)

Defered tax assets

44

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS 4. CASH

Rupiah Rupiah

Mata uang asing Foreign currenciesDolar Amerika Serikat United States DollarDolar Singapura Singapore States DollarRinggit Malaysia Malaysian RinggitYen Jepang Japanese YenYuan Cina Chinese Yuan

Sub jumlah Sub total

Jumlah Total

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA

Rupiah RupiahMata Uang asing Foreign currencies

Jumlah Total

GWM yang wajib dibentuk Minimum liquidity reserveRupiah Rupiah

GWM primer Primary reserveGWM sekunder Secondary reserveGWM LDR LDR reserve

Mata uang asing Foreign currencyGWM primer Primary reserve

4,00 -

8,00

8,00 4,00 0,31

8,00

1.325 1.035 1 1

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro WajibMinimum (GWM) Bank dalam mata uang Rupiah untukGWM Primer masing- masing adalah sebesarRp 227.275 dan Rp 231.753, serta untuk GWM Sekundermasing-masing adalah Rp 121.213 dan Rp 115.876,sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalahRp 4.510.320 dan Rp 58.841.

As of December 31, 2015 and 2014, the Company’sminimum liquidity reserves in Rupiah for primaryreserves amounted to Rp 227,275 and Rp 231,753,respectively, and for secondary reserve amountedto Rp 121,213 and Rp 115,876, respectively, while theminimum liquidity reserves in foreign currenciesamounted to Rp 4,510,320 and Rp 58,841, respectively.

Rasio GWM Bank untuk mata uang Rupiah dan matauang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014adalah sebagai berikut:

The Bank’s minimum liquidity reserves ratio for foreignand Rupiah currencies as of December 31, 2015 and 2014are as follows:

% %

7,50

2015 2014

39.048 36.050

2015 2014

2015 2014

242.270 248.101 62.704 61.987

1.327 1.038

40.375 37.088

1 -

304.973 310.088

- 1 - 1

45

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

5. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan) 5.

GWM yang telah dibentuk Company's liquidity reserve Rupiah Rupiah

GWM primer Primary reserveGWM sekunder Secondary reserveGWM LDR LDR reserve

Mata uang asing Foreign currencyGWM primer Primary reserve

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS

Rupiah RupiahPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia TbkPT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia

Sub jumlah Sub total

Mata Uang asing Foreign currenciesBank Habib USA Bank Habib USAPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia TbkPT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk

Sub jumlah Sub total

Jumlah Total

7,99 8,26 4,00 4,00 - 0,31

8,07 8,43

2015

%

53 259

95 8

29.056

362 967

286

Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 dikelompokkan Lancar.

13.083

653

2015 2014%

2014

DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA(Continued)

628

As of December 31, 2015 and 2014, all demand depositswith other banks are classified as Current.

13.099 - 6.040 74.411

655

4.124 111.568

Giro pada bank lain merupakan giro yang ditempatkanpada pihak ketiga dengan suku bunga per tahun sebesar2% untuk giro Rupiah pada tahun 2015 dan 2014,sedangkan giro pada bank lain dalam mata uang asing,mempunyai suku bunga rata-rata per tahun sebesar0,06% dan 0,01% pada tahun 2015 dan 2014.

Demand deposits with other banks are demand depositswith third parties with an interest rate of 2% for demanddeposits in Rupiah in 2015 and 2014. The average interestrates per annum of demand deposits with other banks inforeign currencies are 0,06% and 0,01% in 2015 and2014.

28.694 199.717

200.684

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunannilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukancadangan kerugian penurunan nilai.

Management believes that there is no impaired demanddeposits with other banks, therefore, no allowance forimpairment is provided.

4.778

46

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

7. 7.

2 0 1 5

Jenis penempatan Type of placements

Rupiah RupiahPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

Deposit facility Deposit facilityPenempatan pada bank lain Placement with other bank

Call Money Call Money

Sub Jumlah Sub Total

Mata Uang asing Foreign currenciesPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

Deposit facility Deposit facilityPenempatan pada bank lain Placement with other bank

Deposito berjangka Time deposits

Sub jumlah Sub total

Jumlah Total

2 0 1 4

Jenis penempatan Type of placements

Rupiah RupiahPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

Deposit facility Deposit facilityPenempatan pada bank lain Placement with other bank

Deposito berjangka Time deposits

Sub jumlah Sub total

Mata Uang asing Foreign currenciesPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

Deposit facility Deposit facilityPenempatan pada bank lain Placement with other bank

Deposito Berjangka Time deposits

Sub jumlah Sub total

Jumlah Total

3,00

Term

275.700

PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANKINDONESIA

waktu/

82.710

358.410

745.334

4 hari/days 5,50 166.924

per tahun/Averages

Jumlah/interest ratesJangka

Suku bungarata-rata

31 hari/days 9,75 25.000

5,75

PLACEMENTS WITH OTHER BANKS AND BANKINDONESIA

220.000 5 hari/days 8,75

30 hari/days

rata-rataper tahun/

Jangka

90 hari/days

0,41

Suku bunga

7 hari/days

per annum Total

559.911

Averages

386.924

584.911

8 hari/days 0,13 74.310

waktu/ interest ratesTerm per annum Total

2 hari/days

733.531

3,00 74.310

148.620

Jumlah/

47

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

7. 7.

8. EFEK-EFEK 8. SECURITIES

a.

Rupiah RupiahDimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturity

Pihak ketiga Third partiesSertifikat Bank Indonesia Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Deposit Certificate Bank Indonesia of Bank Indonesia Bunga diterima dimuka yang Unamortized interest received belum diamortisasi in advance

Nilai bersih Net

Obligasi Pemerintah Government bondsNilai nominal premi yang belum Nominal value unamortized diamortisasi - bersih premium - net

Nilai bersih Net value

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Total held-to-maturity

67.494

a. The details of securities by type and purpose ofinvestments are as follows:

78.319 133.190

Seluruh penempatan pada bank lain dan BankIndonesia berdasarkan tanggal jatuh tempo pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 mempunyai jatuh tempokurang dari 1 bulan.

As of December 31, 2015 and 2014, allplacements with other bank and Bank Indonesiahave maturity within 1 month.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunannilai atas penempatan pada bank lain, pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014, sehingga tidak diperlukancadangan kerugian penurunan nilai.

Management believes that there is no impaired placementwith other bank, as of December 2015 and 2014 therefore,no allowance for impairment is provided.

PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANKINDONESIA (Lanjutan)

Penempatan berupa Call Money pada tanggal 31Desember 2015 merupakan penempatan pihak ketigapada PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank CIMBNiaga, Bangkok Bank Pcl Ltd, PT Bank Jabar Banten,dan PT Bank China Trust.

Placement in the form of Call Money as of December 31,2015 is a placement at PT Bank Pan Indonesia Tbk, PTBank CIMB Niaga, Bangkok Bank Pcl Ltd, PT Bank JabarBanten, dan PT Bank China Trust.

Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagaipinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkanpenempatan pada Bank Indonesia dikategorikan sebagaiinvestasi dimiliki hingga jatuh tempo.

Placements with other banks are classified as loans andreceivables, while placements with Bank Indonesia areclassified as held to maturity.

Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagaiberikut:

Penempatan berupa deposito berjangka pada tanggal 31Desember 2014 merupakan penempatan pihak ketigapada PT Bank ICBC Indonesia.

Placement in the form of deposits as of December 31,2014 is a placement at PT Bank ICBC Indonesia, a thirdparty.

2015

PLACEMENTS WITH OTHER BANKS AND BANKINDONESIA (Continued)

Kolektibilitas penempatan pada bank lain dan BankIndonesia pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014adalah Lancar.

As of December 31, 2015 and 2014, all placement withother bank are classified as Current.

2014

(2.506)

30.000

145.813 221.396

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapatsaldo penempatan pada bank lain dan Bank Indonesiayang dijaminkan.

As of December 31, 2015 and 2014, there was noplacement with other bank and Bank Indonesia pledge ascollateral.

(1.794)

78.000 132.000

319 1.190

15.000

88.206

55.000 60.000

48

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

8. EFEK-EFEK (Lanjutan) 8. SECURITIES (Continued)

a.

Rupiah RupiahTersedia untuk dijual Available for sale

Pihak berelasi (Catatan 27) Related parties (Note 27) Obligasi korporasi Corporate bondsPihak ketiga Third parties Obligasi korporasi Corporate bonds Obligasi Pemerintah Government bonds

Jumlah tersedia untuk dijual Total available for sale

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivableTagihan atas wesel ekspor Bills receivable

Jumlah bersih Total - Net

b. Interest rates per annum of securities are as follows:

Rupiah RupiahSertifikat Bank Indonesia Certificate of Bank IndonesiaObligasi (termasuk Obligasi Bonds ( Include Pemerintah) Government bonds)Sertifikat Deposito Bank Indonesia Deposit Certificate of Bank IndonesiaTagihan atas wesel ekspor Bills Receivable

c.

Pihak berelasi (Catatan 27) Related Parties (Note 27) Obligasi Korporasi Corporate bonds

Mayora Indah IV 2012 Mayora Indah IV 2012

Pihak ketiga Third parties Obligasi Pemerintah Government bonds

ORI012 ORI012ORI011 ORI011FR0060 FR0060FR0065 FR0065FR0027 FR0027ORI009 ORI009SR 007 SR 007SR 007 SR 007SR 007 SR 007

Sub jumlah Sub total

Details of securities by the issuer of bonds onDecember 31, 2015 and 2014 are as follows:

Nama Penerbit The Issuer

2015 2014

- 9.965

50.000

-

28.319

- 7.825

50.100

2014

Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagaiberikut :

421.261 421.155

132.662 8.381

- 4.899

b.

%

50.000

42.415

2015

28.552

12.223 8.381

-

210.981 141.571

7.498 7.418

c.

2015 2014

7.498 7.418

135.288 179.061

275.448 194.860

Rincian efek-efek obligasi berdasarkan penerbitnya padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai

6,25 - 11,00

%

6,25 - 9,00

6,75 - 7,10 6,85 - 7,11

6,70 6,75- 12,5

The details of securities by type and purpose ofinvestments are as follows:(continued)

Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagaiberikut: (lanjutan)

a.

54.807 -

9.965 -

49

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

8. EFEK-EFEK (Lanjutan) 8. SECURITIES (Continued)

c.

Pihak ketiga Third partiesObligasi Korporasi Corporate bonds

Agung Podomoro Land II 2012 Agung Podomoro Land II 2012Berkljt Indonesia Eximbank II Berkljt Indonesia Eximbank II Thp V th 2015 Thp V th 2015 MTN II CIMB Niaga MTN II CIMB Niaga Auto Finance 2013 Auto Finance 2013 Bank Victoria III 2012 Bank Victoria III 2012Bumi Serpong Damai II 2013 Bumi Serpong Damai II 2013TPS Food I th 2013 TPS Food I th 2013Berkljt Indomobil Fin Berkljt Indomobil Fin Thp I thn 2015 Thp I thn 2015Berkljt II Mandala Multifinance Berkljt II Mandala Multifinance Thp I th 2015 Seri A Thp I th 2015 Seri AIndomobil Finance I 2012 Seri B Indomobil Finance I 2012 Seri BSumarecon Agung I 2013 Sumarecon Agung I 2013Obl I UOB Ind th 2015 seri A Obl I UOB Ind th 2015 seri ASubordinasi II Bank Permata 2011 Subordinasi II Bank Permata 2011Hutama Karya I 2013 Seri B Hutama Karya I 2013 Seri BMTN Bank ICBC Indonesia 2014 MTN Bank ICBC Indonesia 2014Bank BTPN III 2010 Seri B Bank BTPN III 2010 Seri BAstra Sedaya Finance I 2012 Seri C Astra Sedaya Finance I 2012 Seri CAgung Podomoro Land I 2013 Agung Podomoro Land I 2013Tiga Pilar Sejahtera Food I 2013 Tiga Pilar Sejahtera Food I 2013Adira Dinamika Multi Finance Adira Dinamika Multi Finance II 2012 Seri C II 2012 Seri C Adira Dinamika Multi Finance Adira Dinamika Multi Finance III 2012 Seri C III 2012 Seri C WOM Finance V 2011 Seri D WOM Finance V 2011 Seri DAstra Sedaya Finance I 2012 Seri B Astra Sedaya Finance I 2012 Seri BPT Permodalan Nasional PT Permodalan Nasional Madani I 2014 Madani I 2014

Sub jumlah Sub total

Jumlah Total

135.288 179.061

353.767 328.050

14.993 -

5.000 -

5.000

- 15.104

10.000 10.000

10.000

Rincian efek-efek obligasi berdasarkan penerbitnya padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagaiberikut: (lanjutan)

c.

18.700 19.980

9.800

9.702 9.500

9.365

5.000

4.936

3.015

Details of securities by the issuer of bonds onDecember 31, 2015 and 2014 are asfollows:(continued)

-

-

-

5.027 - - 18.869

8.000 12.519

10.000

9.600

9.799 9.500

9.755 -

-

-

-

4.973

2.998

10.000

10.000

9.935

9.835

1.935 2.001

9.508

50

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

8. EFEK-EFEK (Lanjutan) 8. SECURITIES (Continued)

Mayora Indah IV 2012 Mayora Indah IV 2012Agung Podomoro Land II 2012 Agung Podomoro Land II 2012Berkljt Indonesia Eximbank II Berkljt Indonesia Eximbank II Thp V th 2015 Thp V th 2015 MTN II CIMB Niaga MTN II CIMB Niaga Auto Finance 2013 Auto Finance 2013 Bank Victoria III 2012 Bank Victoria III 2012Bumi Serpong Damai II 2013 Bumi Serpong Damai II 2013Berkljt I ASDF Thp I Berkljt I ASDF Thp I Th 2012 seri C Th 2012 seri CBerkljt I ADMF III Berkljt I ADMF III Th 2012 seri C Th 2012 seri CTPS Food I th 2013 TPS Food I th 2013Berkljt I APLN Berkljt I APLN Thp I th 2013 Thp I th 2013Berkljt I WOM Finance Berkljt I WOM Fin Thp III thn 2015 Thp III thn 2015Berkljt II Mandala Multifinance Berkljt II Mandala Multifinance Thp I th 2015 Seri A Thp I th 2015 Seri AIndomobil Finance Thp I th 2015 Indomobil Finance Thp I th 2015 Sumarecon Agung I 2013 Sumarecon Agung I 2013Obl I UOB Ind th 2015 seri A Obl I UOB Ind th 2015 seri ASubordinasi II Bank Permata 2011 Subordinasi II Bank Permata 2011Hutama Karya I 2013 Seri B Hutama Karya I 2013 Seri BMTN Bank ICBC Indonesia 2014 MTN Bank ICBC Indonesia 2014Bank BTPN III 2010 Seri B Bank BTPN III 2010 Seri BAstra Sedaya Finance I 2012 Seri C Astra Sedaya Finance I 2012 Seri CAdira Dinamika Multi Finance III Adira Dinamika Multi Finance III 2012 Seri C 2012 Seri C Agung Podomoro Land I 2013 Agung Podomoro Land I 2013Adira Dinamika Multi Finance II Adira Dinamika Multi Finance II 2012 Seri C 2012 Seri C Tiga Pilar Sejahtera Food I 2013 Tiga Pilar Sejahtera Food I 2013WOM Finance V 2011 Seri D WOM Finance V 2011 Seri DAstra Sedaya Finance I 2012 Seri B Astra Sedaya Finance I 2012 Seri BPT Permodalan Nasional PT Permodalan Nasional Madani I 2014 Madani I 2014

idAA+

idAA-

-

2015 idAA- idAA-

-

- idAAA- idA

idAAA - idA- -

AA+(idn) AA+(idn)idA- idA-

Nama Penerbit 2014 The Issuer

Rincian peringkat obligasi dari PT PemeringkatEfek Indonesia (PT Pefindo) seperti yang dilaporkanBursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

The details of bond’s ratings from PT PemeringkatEfek Indonesia (PT Pefindo) as reported by the IndonesianStock Exchange, are as follows:

- AA(idn)- idAAA

-

idA idA

idAA-

-

idA -

- idAAA

idAAA -

idA+

AA(idn)

AAA(idn)

-

idA-

- idAAA

idA+ idA+

idA- idA-

-

idA

idAA- idAAA

- AA-(idn)

idA-- idAAA

51

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

8. EFEK-EFEK (Lanjutan) 8. SECURITIES (Continued)

d.

Jenis Penempatan Type of placementsRupiah RupiahsSertifikat Certificate of

Bank Indonesia Bank IndonesiaSertifikat Deposito Deposits Certificate of

Bank Indonesia Bank IndonesiaObligasi korporasi Corporate bondsObligasi Pemerintah Government bonds

Jumlah Total

Jenis Penempatan Type of placementsRupiah RupiahsSertifikat Certificate of

Bank Indonesia Bank IndonesiaSertifikat Deposito Deposits Certificate of

Bank Indonesia Bank IndonesiaObligasi Korporasi Corporate bondsObligasi Pemerintah Government bondsTagihan atas

wesel ekspor Bills receivable

Jumlah Total

e.

f.

g.

h.

Kurang dari atau s/d1 bulan/

The carrying value of the debt securities as ofDecember 31, 2015 and 2014 are classified based onthe remaining life of maturity as follows:

2015

more than 6 s/d 12 bulan/

142.787 210.981

or less

52.791

14.702

more than 6 months until

Nilai tercatat dari efek utang pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 diklasifikasi berdasarkan sisa umur jatuhtempo adalah sebagai berikut:

d.

Total

3 s/d 6 bulan/more than

38.166

- - -

Lebih dari

14.625

Lebih dari1 s/d 3 bulan/

Lebih dari

-

-

Lebih dari12 bulan/

more than

- - -

more than more than

2014

Kurang dari

3 months until

14.702 97.272

1 month until

-

- -

-

3 months 6 months 12 months 12 months

45.515 -

Jumlah/1 month

210.981

Lebih dari

421.261

more than 12 bulan/1 bulan/

-

atau s/d 1 s/d 3 bulan/

1 month 1 month until 3 months until 6 months until more than

3 s/d 6 bulan/ 6 s/d 12 bulan/ Lebih dari

- - 74.842 38.166 308.253

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kolektibilitasefek-efek adalah Lancar.

g. As of December 31, 2015 and 2014 all securities isclassified as Current.

- 19.683 9.795 - - 29.478

Lebih dari Lebih dari

Jumlah/or less

- 58.728

3 months 6 months 12 months 12 months Total

- 58.728 - -

191.986

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunannilai atas efek-efek pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugianpenurunan nilai.

h. Management believes that there is no impairedsecurities as of December 31, 2015 and 2014 therefore, no allowance for impairment is provided.

Nilai wajar obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masingadalah sebesar Rp 353.767 dan Rp 326.635.

f. The fair values of bonds (including Government Bonds)as of December 31, 2015 and 2014 amountedto Rp 353.767 and Rp 326,635, respectively.

Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu masing-masing 273 hari pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014.

e.

186.479

421.155

- - - 4.899 - 4.899

- 22.518 33.804 25.104 105.053

84.641

Certificate of Bank Indonesia in December 31, 2015and 2014 has a term of 273 days.

- - - 54.638 86.933 141.571

- 100.929 43.599

52

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

9. KREDIT YANG DIBERIKAN 9. LOANS

a. Jenis kredit

Pihak berelasi (Catatan 27) Related parties (Note 27) Rupiah Rupiah

Kredit modal kerja Working capital loans Kredit investasi Investment loans Kredit konsumsi Consumption loans

Sub jumlah pihak berelasi Sub total - related parties

Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

Kredit modal kerja Working capital loans Kredit investasi Investment loans Kredit konsumsi Consumption loans

Sub jumlah Sub total

Mata uang asing (catatan 29) Foreign currencies (Note 29) Kredit modal kerja Working capital loans Kredit investasi Investment loans Kredit konsumsi Consumption loans

Sub jumlah Sub total

Sub jumlah pihak ketiga Sub total - third parties

Jumlah Total

Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment

Jumlah - bersih Total - net

b. Sektor ekonomi

Rupiah Rupiah Jasa-jasa dunia usaha Business service Perdagangan, restoran, dan hotel Trading, restaurant, and hotel Industri pengolahan Manufacturing Pengangkutan, pergudangan dan Transportation, warehousing,and komunikasi communication Lain-lain Others

Sub jumlah Sub total

Mata uang asing (catatan 29) Foreign currencies (Note 29) Jasa-jasa dunia usaha Business service Perdagangan, restoran, dan hotel Trading, restaurant, and hotel Industri pengolahan Manufacturing Pengangkutan, pergudangan dan Transportation, warehousing,and komunikasi communication

Sub jumlah Sub total

Jumlah Total

Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment

Jumlah - bersih Total - net

8.975

a. By types of loans

2015 2014

11.355 10.523

1.124.133 817.777 101.149 97.855

2.019.523 1.562.147

48.987 41.953 1.267

60.777 62.283

180.029 71.534 73.228

3.244.805 2.477.779

114.198 215.354 109.719 106.426

- 2.159

223.917 323.939

3.468.722 2.801.718

3.529.499 2.864.001

(13.281) (8.514)

836.999

3.305.582 2.540.062

17.783

88.492

534.246

46.108 6.157

3.516.218 2.855.487

b. By economic sectors

2015 2014

425.711 1.105.650 1.331.662 680.327

550.605

123.540

64.525

176.964 79.940

223.917 323.939

3.529.499 2.864.001

(13.281) (8.514)

3.516.218 2.855.487

53

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)

c. Jangka waktu

Berdasarkan periode perjanjian kredit: Based on contractual maturity:

Rupiah Rupiahs

Sampai dengan 1 tahun 1 year or lessLebih dari More than 1 year

1 s/d 2 tahun until 2 yearsLebih dari More than 2 year

2 s/d 5 tahun until 5 yearsLebih dari 5 tahun More than 5 year

Sub Jumlah Sub Total

Mata Uang Asing Foreign currencies(Catatan 29) (Note 29)

Sampai dengan 1 tahun 1 year or lessLebih dari More than 1 year

1 s/d 2 tahun until 2 yearsLebih dari More than 2 year

2 s/d 5 tahun until 5 yearsLebih dari 5 tahun More than 5 year

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Cadangan kerugian Allowancespenurunan nilai for impairment

Jumlah- bersih Total- Net

d.

Rupiah RupiahDollar Amerika Serikat U.S. Dollars

parties ketiga/ Jumlah/ parties ketiga/

598 85.028 85.626 20.435 854.817 875.252

2015 2014

(Catatan 27)/ (Catatan 27)/Related Pihak Related Pihak

(Note 27) Third parties Total (Note 27) Third parties Total

38.049 1.596.610 1.634.659 - 3.423 3.423

berelasi

c. By maturity

Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periodekredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjiankredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuhtemponya adalah sebagai berikut:

The classifications of loans based on contractualmaturity, as stated in the loan agreements, and basedon remaining maturity are as follows:

Pihak Pihakberelasi

- 59.891 59.891 - - -

60.777 3.244.805 3.305.582 62.283 2.477.779 2.540.062

19.942 918.655 828.548 646.700 14.143 818.696 832.839 2.188 644.512 938.597 27.705 800.843

- 223.917 223.917 - 323.939 323.939

- 2.728 2.728 - 154.577 154.577

- 146.538 146.538 - 14.963 14.963 - 14.760 14.760 - 154.399 154.399

60.777 3.455.441 3.516.218 62.283 2.793.204 2.855.487

Jumlah/

2015 2014

12,36 13,83 7,26 7,48

- (13.281) (13.281) - (8.514) (8.514)

60.777 3.468.722 3.529.499 62.283 2.801.718 2.864.001

Suku bunga rata-rata kredit yang diberikan adalah sebagaiberikut:

d. Interest rates per annum on loans are as follows:

54

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)

e.

f.

g.

Rupiah RupiahsPihak berelasi Related parties (catatan 27) (Note 27)Pihak ketiga Third parties

Sub Jumlah Sub Total

Mata Uang Asing Foreign currencies(Catatan 29) (Note 29)

Pihak ketiga Third parties

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Cadangan kerugian Allowancespenurunan nilai for impairment

Jumlah- bersih Total- net

e. As of 2015 and 2014, total loans restructuredamounted to Rp 118,731 and Rp 3,805 with allowancefor impairment amounted to Rp 2,710 and Rp 1,086,respectively.

Current Mention Sub Standard Doubtful Loss Total

PerhatianKhusus/

Lancar/ Special Kurang Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

- - - 223.917

3.126.710 74.707 16.834 6.430 80.901 3.305.582

- - 60.777 3.065.933 74.707 16.834 6.430 80.901 3.244.805

60.777 - -

3.350.627 74.707 16.834 6.430 80.901 3.529.499

- (1.437) (1.998) (2.059) (7.786) (13.281)

3.350.627 73.269 14.836 4.371 73.115 3.516.218

Pada tahun 2015 dan 2014, jumlah kredit yang telahdirestrukturisasi Bank adalah sebesar Rp 118.731 dan Rp 3.805 dengan jumlah cadangan kerugian penurunannilai masing-masing sebesar Rp 2.710 danRp 1.086.

Pinjaman karyawan merupakan kredit untuk membelikendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangkawaktu berkisar antara 1 sampai dengan 15 tahun dandilunasi melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan.

f. Loans for employees represent distributed loans forpurchases cars, houses and other purposes for a period of 1 to 15 years and repaid through payroll deductionsevery month.

Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 berdasarkan klasifikasikolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:

g. The collectibility classification of loans as ofDecember 31, 2015 and 2014 based on Bank Indonesiaregulations is as follows:

Dalam

2015

223.917 - - - - 223.917

223.917 -

55

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)

g.

Rupiah RupiahsPihak berelasi Related parties (catatan 27) (Note 27)Pihak ketiga Third parties

Sub Jumlah Sub Total

Mata Uang Asing Foreign currencies(Catatan 29) (Note 29)

Pihak ketiga Third parties

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Cadangan kerugian Allowancespenurunan nilai for impairment

Jumlah- bersih Total- Net

h.

Rupiah Rupiah Perdagangan, restoran, dan hotel Commerce, restaurant, and hotel Rumah tangga Household Real estat, usaha persewaan, dan Real estate, leasing services, and jasa perusahaan servicing company Industri pengolahan ManufacturingKonstruksi Construction

Jumlah Total

Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment

Jumlah - bersih Total - net

i.

2014

Dalamperhatiankhusus/

Lancar/ Special Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/Current mention Sub standard Doubtful Loss Total

62.283 - - - - 62.283

2.864.001

2.433.741 29.172 9.253 1 5.612 2.477.779

2.496.024 29.172 9.253 1 5.612 2.540.062

323.939 - - - - 323.939

(8.514)

5.639.926 58.344 18.506 1 (2.902) 2.855.487

Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 berdasarkan klasifikasikolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:(lanjutan)

g. The collectibility classification of loans as ofDecember 31, 2015 and 2014 based on Bank Indonesiaregulations is as follows:(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian kreditbermasalah menurut sektor ekonomi berdasarkanPeraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

h. The details of non-performing loans as ofDecember 31, 2015 and 2014, based on economicsectors according to Bank Indonesia regulation are as

323.939 - - - - 323.939

2.819.963 29.172 9.253 1 5.612

2015 2014

24.610 10.824 6.093 2.450

- 342

104.165 14.866

2.819.963 29.172 9.253 - (8.514)

9.137 - 1.250 64.326

(11.844) (3.317)

92.321 11.549

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit yangtelah dihentikan pembebanan bunganya masing-masingsebesar Rp 104.165 dan Rp 14.866.

i. Interest not accrued on loans amounted to Rp 104,165and Rp 14,866 as of December 31, 2015 and 2014,respectively.

56

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)

j.

Saldo awal tahun Balance at beginning of the year Individual Individual Kolektif CollectivePencadangan (pemulihan) Provison (reversal) tahun berjalan during the year Individual Individual Kolektif CollectivePenerimaan kembali kredit hapus buku tahun berjalan Recovery Kolektif Collective

Hapus buku Writte-offEfek diskonto Effect of discounting

Saldo akhir tahun Balance at the end of the year

k.

Saldo awal tahun Balance at beginning of the yearHapus buku Writte-offPenerimaan kembali kredit RecoveryHapus tagih Deletes notes

Saldo akhir tahun Balance at the end of the year

10. TAGIHAN AKSEPTASI DAN LIABILITAS AKSEPTASI10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABALES

a.

Pihak ketiga Third parties Rupiah RupiahMata uang asing (Catatan 29) Foreign currency (Note 29)

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

(1.848) -

-

967 865

7.549

a. Acceptance receivables

2.319 2.224

13.149 7.549

10.830 5.325

10.072

(5.520) (3.687) -

2015 2014

13.149

Tagihan akseptasi

Mutasi kredit yang dihapus buku selama tahun 2015 dan2014 adalah sebagai berikut:

k. The movement of loans written-off for 2015 and 2014are as follows:

2015 2014

102 - 865

2014

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangankerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikanadalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yangmungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yangdiberikan tersebut.

Management believes that the allowance forimpairment on loans is adequate to cover the losseswhich might arise from uncollectible loans.

13.281 8.514

(15.684) (6.969)

- 5.520 - (56)

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai atas kreditadalah sebagai berikut:

j. The changes in allowance for impairment on loans areas follows:

- - 8.514 5.264

22.355 4.699

2015

57

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

10. 10.

a.

b.

11. PENDAPATAN BUNGA AKRUAL 11. INTEREST RECEIVABLES

Bunga atas : Interest from :Kredit LoansEfek - efek SecuritiesPenempatan pada Bank Lain Placement with other banks

Jumlah Total

12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 12. PREPAID EXPENSES

Sewa RentAsuransi InsurancesLainnya Others

Jumlah Total

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruhtagihan akseptasi digolongkan sebagai Lancar.

As of December 31, 2015 and 2014, all acceptancereceivables are classified as Current.

16.776 8.713

b. Acceptance payables

Liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 merupakan liabilitas kepada bank lainpihak ketiga.

Acceptance payables as of December 31, 2015 and2014 are liabilities to other banks from third party.

2015 2014

18.012 16.122 2.708 2.466

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunannilai atas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 sehingga tidak diperlukan cadangankerugian penurunan nilai.

Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesarRp 2.437 dan Rp 488 (Catatan 27).

Interest receivable from related parties amounted toRp 2,437 and Rp 488 as of December 31, 2015 and2014, respectively (Note 27).

2015 2014

3.674 28 4

10.992

5.756

5.035

140 193

Tagihan akseptasi (lanjutan) a. Acceptance receivables (continued)

Liabilitas akseptasi

20.860 18.781

Tagihan akseptasi dan liabilitas akseptasi berdasarkantanggal jatuh tempo adalah kurang dari 1 tahun.

Acceptance receivables and payables based onmaturity date is less than 1 year.

Management believes that there is no impairedacceptance receivables, as of December 31, 2015 and2014 therefore no alowance for impairment isprovided.

TAGIHAN AKSEPTASI DAN LIABILITASAKSEPTASI (Lanjutan)

ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABALES(Continued)

58

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP 13. PREMISES AND EQUIPMENT

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of premises and equipment are as follows:

Biaya perolehan Acquisition cost Perolehan langsung Direct acquisition Tanah Land Bangunan Buildings Komputer Computer Perlengkapan dan Fixtures and Peralatan kantor Office equipment Kendaraan Vehicles

Jumlah Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Perolehan langsung Direct acquisition Bangunan Buildings Komputer Computer Perlengkapan dan Fixtures and Peralatan kantor Office equipment Kendaraan Vehicles

Jumlah Total

Nilai buku Book value

Biaya perolehan Acquisition cost Perolehan langsung Direct acquisition Tanah Land Bangunan Buildings Komputer Computer Perlengkapan dan Fixtures and Peralatan kantor Office equipment Kendaraan Vehicles

Jumlah Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Perolehan langsung Direct acquisition Bangunan Buildings Komputer Computer Perlengkapan dan Fixtures and Peralatan kantor Office equipment Kendaraan Vehicles

Jumlah Total

Nilai buku Book value

789 1.993 - - 1.993

19.642 2.199 (75) 21.766

17.686 3.055 (27) 20.714 744 26 (13) 757

6.995

712 32

(115)

744

33.913

2.808

94

6.137 (470)

19.292

3.400

40.854 5.280 46.019

9.582 12.979 598

-

408 -

(17) 11.993

Penambahan/ Pengurangan/

789

789 - -

98

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/Additions Deductions Ending balance

- 1.993 789

14.677 5.186

40.854

Saldo akhir/

100

- 1.993 19.642

Additions

-

7.411 (470)

3.472 (75) 100 698

8.610 (13)

26.257

587

7.070 (105)

Saldo awal/

502

9.582

Deductions Ending balance

15.742 2.193 (249) 17.686

(221)

-

(221)

19.762 21.562

3.135

19.292 13.625

20.288 21.562

-

(249) 8.610

498

5.724 502

598

2 0 1 5

Beginning balance

2 0 1 4

Beginning balance

59

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. PREMISES AND EQUIPMENT (Continued)

Rupiah RupiahPT Asuransi Central Asia PT Asuransi Central Asia

Jumlah Total

Depreciation expense charged charged to operations amounted to Rp 7,070 and Rp 6,137 in 2015 and 2014,respectively (Note 26).

Jumlah beban penyusutan yang dibebankan padalaporan laba rugi komprehensif tahun berjalan tahun2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 7.070 danRp 6.137 (Catatan 26).

23.456 20.705

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungantersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugianatas aset yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverages areadequate to cover possible losses on the assets insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunannilai atas aset tetap tersebut masing- masing pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014.

Management believes that there is no impairment in valueof the aformentioned assets as of December 31, 2015 and2014.

2015 2014

23.456 20.705

Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legalberupa Hak Guna Bangunan. Manajemen berpendapatbahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hakatas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dandidukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Bank owns several parcels of land, with legal rightsin the form of Building Use Rights (Hak Guna Bangunanor HGB). Management believes that these landrights canbe extended without difficulty since all the parcels of landwere acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Pada tahun 2015 dan 2014, aset tetap dengan nilaitercatat masing-masing nihil dijual dengan harga masing-masing sebesar Rp 7 dan Rp 6. Keuntungan daripenjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporanlaba rugi komprehensif.

In 2015 and 2014, the Company sold its premises andequipment with a net book value of Rp 7 and Rp 6,respectively. The related gain on sale of premises andequipment is recognized in statements of comprehensiveincome.

Aset tetap Bank diasuransikan terhadap risiko kebakarandan risiko dengan jumlah pertanggungan sebagai berikut:

Premises and equipment are insured against fire andrisks with the amount of coverage as follows:

60

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

14. ASET LAIN-LAIN 14. OTHER ASSETS

Uang muka untuk: Advances to/for:Teknologi Informasi Information TechnologyPersonalia PersonnelPembukaan Kantor Office grand openingPembelian Produk Purchase of productE-Banking E-BankingLain-lain Others

Persediaan buku dan barang cetakan Inventory of book and printed material Transfer uang Transfer of billingTaksiran tagihan pajak (Catatan 17) Estimated claim for tax refund (Note 17)

Tahun 2013 Year 2013Agunan yang diambil alih - bersih Foreclosed assets - netLain-lain Others

Jumlah Total

15. SIMPANAN 15. DEPOSITS

2 0 1 5

Pihak berelasi(Catatan 27)

Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/(notes 27) Third Parties Total

Rupiah RupiahGiro 153.313 215.127 368.440 Demand depositsTabungan 9.710 473.063 482.773 Savings depositsDeposito berjangka 172.070 2.260.113 2.432.183 Time deposits

Sub jumlah 335.093 2.948.303 3.283.396 Sub total

Mata uang asing (Catatan 29) Foreign currencies (Note 29)Giro 115.250 39.958 155.208 Demand depositsTabungan 132 13.590 13.722 Savings depositsDeposito berjangka 305.594 196.062 501.656 Time deposits

Sub jumlah 420.975 249.610 670.586 Sub total

Jumlah 3.953.982 Total

792

2014

Pada tanggal 31 Desember 2015 kolektibilitas agunanyang diambil alih adalah Lancar.

As of December 31, 2015 the foreclosed assets isclassified as Current.

91

203 1.606

576

152 28

5.441 573

793 2.320

123

2.767 126

2015

7.121

403 403

13.291

435 -

- 1.091

Pada tahun 2015 dan 2014, Bank menjual agunan yangdiambil alih dengan nilai buku sebesar Rp Nihil Rp 867pada harga jual sebesar Rp Nihil Rp 950. Keuntunganpenjualan agunan yang diambil alih tersebut dibukukanpada laporan laba rugi komprehensif.

In 2015 and 2014, the Bank sold its foreclosed assets witha net book value of Rp Nil Rp 867 for selling price ofRp Nil Rp 950. The related gain on sale of foreclosedassets is recognized in statement of comprehensiveincome.

1.697 791

61

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

15. SIMPANAN (Lanjutan) 15. DEPOSITS (Continued)

2 0 1 4Pihak berelasi(Catatan 27)

Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/(notes 27) Third Parties Total

Rupiah RupiahGiro 276.612 127.177 403.789 Demand depositsTabungan 7.142 263.012 270.154 Savings depositsDeposito berjangka 123.553 2.329.512 2.453.065 Time deposits

Sub jumlah 407.307 2.719.701 3.127.008 Sub total

Mata uang asing (Catatan 29) Foreign currencies(Notes 29)Giro 8.314 38.593 46.907 Demand depositsTabungan 84 4.655 4.739 Savings depositsDeposito berjangka 50.513 626.872 677.385 Time deposits

Sub jumlah 58.911 670.120 729.031 Sub total

Jumlah 3.856.039 Total

a. Giro

Pihak berelasi (Catatan 27) Related parties (Note 27)Rupiah Rupiah

Giro non perorangan Non-individual demand depositsGiro perorangan Individual demand depositsGiro my merchant My merchant demand deposits

Sub jumlah Sub total

Mata uang asing (catatan 29) Foreign currencies (Note 29) Giro Valas Valas demand deposits

Sub jumlah pihak berelasi Sub total related parties

Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

Giro non perorangan Non-individual demand depositsGiro perorangan Individual demand depositsGiro my merchant My merchant demand depositsGiro duo Duo demand depositsGiro premium Premium demand depositsGiro escrow Escrow accountGiro ekstra Ekstra account

Sub jumlah Sub total Mata uang asing (catatan 29) Foreign currencies (Note 29)

Giro Valas Valas demand depositsSub jumlah Sub total Sub jumlah pihak ketiga Sub total - third partiesJumlah Total

268.563 284.926

39.958 38.593

923 2.451 38 39

215.127 127.177

20.285 -

Merupakan saldo simpanan nasabah dalam Rupiahdan Mata uang asing yang penarikannya dapatdilakukan setiap saat terdiri atas:

This account represents customer depositsdenominated in rupiah and foreign currencies andmaybe withdrawn anytime. Details as follows:

151.067 275.287 2.246 1.324

- 1

153.313 276.612

115.250 8.314

450.696

2015 2014

158.652 93.486

6.198 - 4 -

32.729 27.498

39.958 38.593

523.648 255.085 165.770

a. Demand deposits

62

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

15. SIMPANAN (Lanjutan) 15. DEPOSITS (Continued)

a. Giro (lanjutan)

Suku bunga giro per tahun Interest rates per annum ondemand deposits

Rupiah RupiahMata uang asing Foreign currencies

b. Tabungan terdiri atas:

Rupiah RupiahPihak berelasi (Catatan 27) Related parties (Note 27)

Tabungan Mayora Mayora saving accountTabungan Tambah Tambah saving accountTabungan Si Pucuk Reward Si Pucuk Reward saving accountTabungan Mayora Berhadiah Mayora prize

Langsung saving accountTabungan Si Pucuk Si Pucuk saving accountTabungan Ku My saving account

Sub jumlah Sub total

Pihak ketiga Third partiesTabungan Tambah Tambah saving accountTabungan Mayora Berhadiah Mayora Prize

Langsung saving accountTabungan Mayora Mayora saving accountTabungan Payroll Payroll saving accountTabungan Si Pucuk Reward Si Pucuk Reward saving accountTabungan Si Pucuk Si Pucuk saving accountTabungan Giro Duo Giro Duo saving accountTabungan Pasar Market saving accountTabungan Ku My saving accountTabungan Ekstra Ekstra saving accountTabungan Escrow Escrow saving accountTabungan KTA Standby KTA Standby saving account

Sub jumlah Sub total

Jumlah Rupiah Total Rupiah

Mata uang asing (catatan 29) Foreign currencies (Note 29)Pihak berelasi (Catatan 27) Related parties (Note 27)

Tabungan Mayora Valas Mayora valas saving account

Sub jumlah Sub Total

Pihak ketiga Third partiesTabungan Mayora Valas Mayora valas saving account

Sub jumlah Sub Total

Jumlah mata uang asing Total foreign Currency

Jumlah Total

473.063 263.012

91

a. Demand deposits (continued)

482.773 270.154

103

436

13.590 4.655

17

70.449

2.950

-

30.108 -

2.193

10 18

47.910

26.760

22.306

1.260

48.508

9.977

1.675

12 -

13.590 4.655

388

29

107.913

132 84

132 84

b. Savings deposit consist of:

172.650 92.116

97.086

13.722 4.739

496.495

0,00 - 0,30 0,00 - 0,31

% %2015 2014

0,00 - 7,00 0,00 - 2,84

274.893

2015 2014

6.345 3.877 2.494 2.635

355

9.710 7.142

99 -

2.157 -

63

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

15. SIMPANAN (Lanjutan) 15. DEPOSITS (Continued)

c. Deposito berjangka

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:

Berdasarkan periode deposito berjangka:

Rupiah Rupiahskurang dari 1 bulan Less than 1 month1 bulan 1 month3 bulan 3 months6 bulan 6 months12 bulan 12 months

Sub Jumlah Sub Total

Mata Uang Asing Foreign currencies(Catatan 25) (Note 25)1 bulan 1 month3 bulan 3 months6 bulan 6 months12 bulan 12 months

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

Rupiah Rupiahskurang dari atau sama dengan 1 bulan 1 month or lessLebih dari 1 - 3 bulan More than 1-3 monthsLebih dari 3 - 6 bulan More than 3-6 monthsLebih dari 6 -12 bulan More than 6-12 months

Sub Jumlah Sub Total

Mata Uang Asing Foreign currencies(Catatan 29) (Note 29)

kurang dari atau sama dengan 1 bulan 1 month or lessLebih dari 1 - 3 bulan More than 1-3 monthsLebih dari 3 - 6 bulan More than 3-6 monthsLebih dari 6 -12 bulan More than 6-12 months

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

- 7.073 - 6.193 6.193

305.594 196.062 501.656 50.513 626.872 677.385

477.664 2.456.175 2.933.839 174.066 2.956.384 3.130.450

7.073

13.879 13.879 - - - - - -

263.947 168.834 432.781 50.513 606.800 657.313 41.647 20.155 61.802 -

145.837 1.541.243 1.687.080 100.553 1.653.360 1.753.913

172.070 2.260.113 2.432.183 123.553 2.329.512 2.453.065

26.233 629.125 655.358 3.000 537.801 540.801 - 67.211 67.211 20.000 117.683 137.683 - 22.534 22.534 - 20.668 20.668

Pihak berelasi(catatan 27) (catatan 27)

Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/ Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/( note 27) Third parties Total ( note 27) Third parties Total

Pihak berelasi

50.720 - 12.257 12.257 - 10.145 619 - 8.450 8.450 - 6.502 6.502

174.066 2.956.384 2.456.175 2.933.839

188.998 26.289

Third parties Total

63.960

305.594 196.062 501.656 50.513 626.872 677.385

36.110 - -

874.821 126.977 36.774

910.931 126.977 36.774

4.312 712.727 1.268.851 99.241 1.409.598 1.508.839

432.341 50.513 607.494 658.007 41.647 9.073

c. Time deposits consist of:

The details of time deposits based on maturitiesare as follows:

Based on Contractual Maturity:

2015 2014

1.204.891 72.000 16.650 - 11.900

Pihak berelasi

Pihak ketiga/

477.664

Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/ Related parties Jumlah/( note 27) Third parties Total

Pihak berelasi(catatan 27) (catatan 27)

Based on Remaining Period until Maturity:

2015 2014

11.900

- 619

( note 27)

88.650

20.000

3.130.450

172.070 2.260.113 2.432.183 123.553 2.329.512 2.453.065

263.947 168.394

168.998 - 26.289

717.039

10.145

64

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

15. SIMPANAN (Lanjutan) 15. DEPOSITS (Continued)

c. Deposito berjangka (lanjutan)

Suku bunga deposito berjangka per tahun Interest rates per annum on time deposits

Rupiah RupiahMata uang asing Foreign currencies

16. SIMPANAN DARI BANK LAIN 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Pihak ketiga Third partiesDeposito berjangka Time depositsGiro Demand depositsDeposito on call Call money

Jumlah Total

17. PERPAJAKAN 17. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable

Pajak penghasilan pasal 4(2) Income tax article 4(2)Pajak penghasilan pasal 21 Income tax article 21Pajak penghasilan pasal 23 Income tax article 23Pajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25Pajak penghasilan pasal 26 Income tax article 26Pajak penghasilan pasal 29 Income tax article 29

Jumlah Total

4.075 4.621 616 510

2015

2015 2014

41

1 - 857

7.928

172

6.245

13.518 11.569

2014

25.650 42.374 12.136 10.277

- 1.750

37.786 54.401

Seluruh simpanan dari bank lain pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 adalah dalam Rupiah.

All deposits from other banks as of December 31, 2015and 2014 were in Rupiah.

Suku bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangkapada tahun 2015 dan 2014 adalah sebesar 7,25% - 8,50%dan 6,50% - 7,00% dengan jangka waktu 1 bulan sampaidengan 3 bulan.

Average interest rates per annum for deposits from otherbanks in 2015 and 2014 was 7.25% - 8.50% and 6.50% -7.00% for a period of 1 month to 3 months.

2015 2014

21

% %

5,00 - 10,00 5,00 - 12,000,25 - 3,00 0,25 - 3,30

Total time deposits which are blocked to guarantee theloans as of December 31, 2015 and 2014 is amountedto Rp 254,212 and Rp 339,187, respectively.

Jumlah deposito berjangka yang diblokir dandijadikan jaminan kredit yang diberikan pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesarRp 254.212 dan Rp 339.187.

c. Time deposits consist of:(continued)

65

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (Lanjutan) 17. TAXATION (Continued)

a. Utang pajak (lanjutan) a. Taxes payable (continued)

b. Pajak penghasilan badan b. Corporate income tax

Laba sebelum pajak penghasilan Income before tax based on dan penghasilan komprehensif lain statement of profit or loss andberdasarkan laporan laba rugi other comprehensive income

Penyesuaian fiskal terdiri dari: Fiscal adjustments consist of:Beda tetap: Permanent differences:

Sewa kendaraan Rental of vehiclesSumbangan DonationBahan bakar FuelIuran keanggotaan Membership duesRekreasi dan olahraga Recreation and sportsKomunikasi CommunicationLain-lain Others

Jumlah beda tetap Total permanent differences

Beda waktu: Temporary differences:Imbalan pasca-kerja jangka panjang Long term employee benefitCadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment Beban penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets

Jumlah beda waktu Total temporary differences

Taksiran Laba kena pajak Estimated taxable income

Beban pajak penghasilan sesuai Corporate income tax expense usingdengan tarif yang berlaku applied tax rate

Pajak penghasilan dibayar dimuka Prepaid income taxPajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25

Utang pajak penghasilan pasal 29 Income tax article 29 payables

411

59.755

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkanperhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajibpajak (self-assessment ). Berdasarkan Undang-undangNo. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atasKetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, KantorPajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitunganpajak dalam jangka waktu 5 tahun setelahterutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian,sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.

The filed tax returns are based on the Group’s owncalculation of tax liabilities (self- assessment). Basedon the Law No. 28 Year 2007, regarding the thirdamendment of the General Taxation Provisions andProcedures’ the time limit for the tax authorities toassess or amend taxes was reduced to five (5) years,subject to certain exceptions, in accordance withprovisions of the Law.

2015 2014

132 3.039 10

24.204

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilanmenurut laporan laba rugi dengan taksiran laba fiskalyang dihitung oleh Bank untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalahsebagai berikut:

A reconciliation between income before income tax, asshown in the statements of income and estimatedtaxable income which were calculated by the Bank forthe years ended December 31, 2015 and 2014 are asfollows:

1.009 3.576

46 20 18 17 15 14

566 61 65

171

7.928

(7.104) (814)

7.148 6.227

(7.553) (5.034) (232) (737)

60.127 28.236

6.245

7.059

(637) 456

15.032

66

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (Lanjutan) 17. TAXATION (Continued)

b. Pajak penghasilan badan (lanjutan) b. Corporate income tax (continued)

c. Taksiran pajak penghasilan tangguhan c. Estimated deferred income tax

Dikreditkan/(dibebankan) Dikreditkan/laporan laba rugi/ (dibebankan)Credit/ ekuitas/(charged to) Credit/

31 Des 2014/ statement of (charged to) 31 Des 2015/Dec 31, 2014 profit or loss to equity Dec 31, 2015

Aset pajak tangguhan : Deferred tax assets :Imbalan kerja Long term

jangka panjang employee benefitsJumlah Total

Liabilitas pajak tangguhan : Deferred tax liability :Depreciation of

Penyusutan aset tetap premises and equipmentCadangan kerugian

penurunan nilai Allowance for impairment Jumlah Total

Jumlah Total

(1.888)

(450)

-

(6.594)

(450) (645)

2015

(881)

6.888

(939) (58)

Laba kena pajak tahun 2014 telah sesuai dengan SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan keKantor Pelayanan Pajak.

The taxable income and current tax expense of theCompany in 2014 are in accordance with thecorporate income tax return filed in the Tax Office.

5.551

5.551 (450) 6.888

(5.587) - (7.533)

Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, liabilitaspajak penghasilan dihitung oleh wajib pajak sendiri.Namun demikian, pihak fiskus dapat memeriksaliabilitas pajak dihitung sendiri tersebut dalam jangkawaktu lima tahun.

According to tax regulations, corporate income taxpayable is computed by taxpayer. However, the taxauthority may conduct tax audit on the Companywithin five years.

(4.706)

(36)

1.787

-

1.787

(1.946)

(159)

Jumlah aset dan liabilitas pajak tangguhan adalahsebagai berikut:

The calculation of deferred tax assets and liabilitiesare as follows:

67

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (Lanjutan) 17. TAXATION (Continued)

c. Taksiran pajak penghasilan tangguhan (lanjutan) c. Estimated deferred income tax (continued)

Dikreditkan/(dibebankan) Dikreditkan/laporan laba rugi/ (dibebankan)

Credit/ ekuitas/(charged to) Credit/

31 Des 2013/ statement of (charged to) 31 Des 2014/Dec 31, 2013 profit or loss to equity Dec 31, 2014

Aset pajak tangguhan : Deferred tax assets :Imbalan kerja Long term

jangka panjang employee benefitsJumlah Total

Liabilitas pajak tangguhan : Deferred tax liability :Depreciation of

Penyusutan aset tetap premises and equipmentCadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment

Jumlah Total

Jumlah Total

Laba sebelum pajak penghasilan Income before tax based on berdasarkan laporan laba rugi statement of profit or loss anddan penghasilan konfrehensif lain other comprehensive income

Beban pajak penghasilan sesuai Corporate income tax expense usingdengan tarif yang berlaku applied tax rate

Pengaruh pajak atas beban yang tidak Tax influence on non deductiblediperkenankan/(penghasilan tidak expense/(non taxablekena pajak): income):

Sewa kendaraan Rental of vehiclesSumbangan DonationBahan bakar FuelIuran keanggotaan Membership duesRekreasi dan olahraga Recreation and sportsKomunikasi CommunicationLain-lain Others

Sub jumlah Sub total

Jumlah beban pajak Total tax expenses

14.939 6.051

760 33 43 3

11 5 5 4 4 4

141 103 15 16

59.755 24.204

2015 2014

Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan jumlahyang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yangberlaku adalah sebagai berikut:

Reconciliation between tax expense and the amountcomputed using applied tax rate are as follows:

2014

1.557

(697) (184) - (881)

(3.447) (1.259)

114

170 3.824

- (4.706)

(320) 170 (36)

3.824 1.557 5.551

15.191 6.945

252 894

5.551

170

(4.144) (1.443) (5.587) -

68

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (Lanjutan) 17. TAXATION (Continued)

d. Beban pajak d. Tax expenses

Pajak penghasilan kini Current income taxBeban (penghasilan) pajak tangguhan Expenses (income) deferred taxPenyesuaian tahun sebelumnya Prior year adjustment

Jumlah Total

18. LIABILITAS LAIN-LAIN 18. OTHER LIABILITIES

Setoran jaminan Guarantee depositsPendapatan diterima dimuka Deferred incomeLain-lain Others

Jumlah Total

19. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITSJANGKA PANJANG LIABILITY

Biaya jasa kini Current service costBiaya bunga Interest costPengukuran kembali imbalan kerja Remeasurement of employee benefit

Jumlah Total

The defined long-term employee benefits liability reservewas calculated based on the latest actuarial valuationreport dated February 22, 2016 from PT DayamandiriDharmakonsilindo, an independent actuary.

159 (114)

2015 2014

4.331 6.418 1.400 154

21 2.982

5.752 9.554

435 -

Direktorat Jendral Pajak berdasarkan Surat KetetapanPajak No. 00008/206/13/038/15 tanggal 22 April2015, menetapkan kekurangan pajak penghasilansebesar Rp 2.900 (termasuk sanksi administrasisebesar Rp 703) serta dendanya sebesar Rp 0,1 telahditagih dengan Surat Tagihan Pajak No.00055/106/13/038/15 tanggal 22 April 2015.

Based on Tax Assessement Letter from tax office No.00008/206/13/038/15 April 22, 2015, confirmingunder payment of income tax amounting of Rp 2.900(including administrative sanction are Rp 703) at thesame date, the Bank also receive Tax Assesment LetterNo. 00055/106/13/038/15 April 22, 2015 for penaltyamounting of Rp 0,1.

1.842 1.354

15.626 6.945

2015 2014

15.032 7.059

Perhitungan aktuaria terakhir untuk liabilitas imbalankerja jangka panjang dilakukan oleh PT DayamandiriDharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan laporanterakhir tanggal 22 Februari 2016.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:

Amounts recognized in statements of profit or loss othercomprehensive income in respect of these long term-employment benefits are:

2015 2014

6.186 5.000

Bank mencatat imbalan pasca-kerja berdasarkanperaturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yangdisisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangkapanjang tersebut.

The Bank recorded long-term employee benefits to itsemployee based on Law No. 13 Year 2003. No funding ofthe long-term employee benefits has been made to date.

8.027 6.476

- 122

Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaattersebut adalah 493 karyawan dan 438 karyawan tahun2015 dan tahun 2014.

Number of eligible employees is 493 and 438 in 2015 and2014, respectively.

69

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

19. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITSJANGKA PANJANG (lanjutan) LIABILITY (continued)

Present value of Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja the employee benefit liabilityBeban jasa kini Current service costBeban atas kewajiban Interest costPembayaran imbalan pasca kerja Payment of employee benefitKeuntungan (kerugian) aktuarial Actuarial losses (gain)

Liabilitas bersih Net liability

Saldo awal Beginning balanceBeban imbalan kerja jangka panjang Long term employee benefits expenseTotal yang diakui Total amount recognized

di penghasilan komprehensif lainnya in other comprehensive incomePembayaran manfaat Benefits payment

Saldo akhir Ending balance

Tingkat diskonto Discount rateTingkat kenaikan gaji Salary increment rateUsia pensiun normal Normal retirement ageTingkat pengunduran diri 5% dari usia 20 sampai 5% dari usia 20 sampai Withdrawal / Resignation rate

44 tahun lalu menurun 44 tahun lalu menurun dengan 1% per tahun dengan 1% per tahunpada usia 45 tahun/ pada usia 45 tahun/

5% per annum at age 20 5% per annum at age 20 up to 44 years old later up to 44 years old later decreased up to 1% decreased up to 1%at the age of 45 years old at the age of 45 years old

Tingkat ketidakmampuan 10% dari tingkat kematian/ 10% dari tingkat kematian/ Degree of disability10% of the rate of death 10% of the rate of death

Tingkat kematian TMI 2011 CSO 80 Disability rate

Tingkat diskonto Discount rateTingkat kenaikan gaji Salary increase rate

Kenaikan/Increase

Penurunan/Decrease

2015Kenaikan/ Penurunan/Increase Decrease

201431 Desember/ December 31

(880) (127) (1.799) 679

22.202 15.295 6.186 5.000 1.842 1.355

Liabilitas imbalan pasca-kerja yang termasuk dalamlaporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Employee benefits liability are included in the statementsof financial position are as follows:

2015 2014

(880) (127)

2015 201422.202 15.295

8.027 6.355

27.551 22.202

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuanganadalah sebagai berikut:

Movements in the net liability recognized in thestatements of financial position are as follows:

A one percentage point change in the assumed discountrate would have the following effects :

8,50%9,20%

(1.798) 679

24.969 30.532 20.048 24.599 30.717 24.768 24.743 19.890

27.551 22.202

8,00% 8,00%55 tahun/years 55 tahun/years

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukanpenilaian aktuaris tanggal 31 Desember 2015 dan 2014adalah sebagai berikut:

The actuarial valuation as of December 31, 2015 and2014 was carried out using the following key assumptions:

2015 2014

Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskontodan tingkat kenaikan gaji yang diasumsikan akanmemiliki dampak sebagai berikut :

70

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

20. MODAL SAHAM 20. CAPITAL STOCK

Pemegang saham Shareholders

PT Mayora Inti Utama PT Mayora Inti UtamaInternational Finance Corporation International Finance CorporationPT Mayora Dhana Utama PT Mayora Dhana Utama

Jumlah Total

Pemegang saham Shareholders

PT Mayora Inti Utama PT Mayora Inti UtamaPT Mayora Dhana Utama PT Mayora Dhana Utama

Jumlah Total

Shares Ownership Total

584.350.000 79,91% 584.350

Saham/ Kepemilikan/Number of Percentage of Jumlah/

146.250.000 20,00% 146.250

Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The details of the Bank’s capital stock and stockholders asof December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Lembar Persentase2 0 1 5

2 0 1 4

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang SahamBank yang didokumentasikan dalam Akta No. 7 tanggal25 Februari 2014 dari Mirjam Budisrijanti, S.H., notarisdi Jakarta, telah disetujui peningkatan modal ditempatkandan disetor Bank dari Rp 385.000 menjadi Rp 585.000yang diambil dan disetor seluruhnya sebesar Rp 200.000atau sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) sahamoleh PT Mayora Inti Utama. Perubahan Anggaran Dasartersebut telah diterima dan dicatat oleh KementrianHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiadalam Surat No. AHU- AH.01.10-15245 tanggal 10April 2014.

Based on the Shareholders’ Resolution of the Bank whichis documented in the Deed No.7 dated February 25, 2014from Mirjam Budisrijanti, SH, notary in Jakarta, hasapproved an increase in the Bank’s issued and paid upcapital from Rp 385,000 to Rp 585,000 which isentirely taken and paid amounted to Rp 200,000 or200,000,000 (two hundred million) shares by PT MayoraInti Utama. The Amendment of the Article of Associationhas been received and recorded by the Minister of Justiceof the Republic of Indonesia in his Letter No. AHU-AH.01.10- 15245 dated April 10, 2014.

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang SahamBank yang didokumentasikan dalam Akta No. 34 tanggal6 Februari 2015, dari Irawan Soerodjo S.H. M.Si, notarisdi Jakarta, telah disetujui peningkatan modal ditempatkandan disetor Bank dari Rp 585.000 menjadi Rp 731.250yang diambil dan disetor seluruhnya sebesar Rp 146.250atau sebanyak 146.250.000 (seratus empat puluh enamdua ratus lima pulug juta) saham oleh InternationalFinance Corporation. Perubahan Anggaran Dasartersebut telah diterima dan dicatat oleh KementrianHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiadalam Surat No. AHU- AH.01.03-0008219 tanggal 6Februari 2015.

650.000 0,09% 650

Based on the Shareholders’ Resolution of the Bank whichis documented in the Deed No.7 dated February 6, 2015from Irawan Soerodjo S.H. M.Si, notary in Jakarta, hasapproved an increase in the Bank’s issued and paid upcapital from Rp 585,000 to Rp 731,250 which isentirely taken and paid amounted to Rp 146,250 or146,250,000 (one hundred fourty six million two hundredand fifty thousand) shares by International FinanceCorporation. The Amendment of the Article of Associationhas been received and recorded by the Minister of Justiceof the Republic of Indonesia in his Letter No. AHU-AH.01.03-0008219 dated February 6, 2015.

731.250.000 100,00% 731.250

Lembar PersentaseSaham/ Kepemilikan/

Number of Percentage of Jumlah/Shares Ownership Total

584.350.000 99,89% 584.350 650.000 0,11% 650

585.000.000 100,00% 585.000

71

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR 21. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL

International Finance Corporation International Finance Corporation

Jumlah Total

22. UANG MUKA SETORAN MODAL 22. ADVANCE FOR SHARE CAPITAL PAYMENT

PT Mayora Inti Utama PT Mayora Inti UtamaInternational Finance Corporation International Finance Corporation

Jumlah Total

23. PENDAPATAN BUNGA 23. INTEREST REVENUES

Rupiah RupiahKredit LoansPenempatan pada bank lain Placements with other bank

dan Bank Indonesia and Bank IndonesiaEfek-efek SecuritiesGiro pada bank lain Demand deposits with other banks

Sub jumlah Sub total

Mata uang asing Foreign currenciesKredit LoansPenempatan pada bank lain Placements with other bank

dan Bank Indonesia and Bank Indonesia

Sub Jumlah Sub total

Jumlah Total

Interest revenue received from related parties amounted toRp 2,437 and Rp 3,587, in 2015 and 2014 respectively(Note 27).

2015 2014

37.175 29.503

Pada tanggal 31 Desember 2015, akun ini merupakanagio saham sebagai berikut :

As of December 31, 2015, this account representspremium on share capital are as follows :

Merupakan uang muka setoran modal berasal dari setorantunai pemegang saham:

Represents an advance for share capital payment derivedfrom cash deposits of shareholder :

22.828

114.141

121.281

121.281

91.313

67 66

438.043 332.173

367.825 271.935

32.977 30.669

8.317 18.827

741 1.413

9.058 20.240

447.102 352.413

Pendapatan bunga yang diterima dari pihak berelasiadalah sebesar Rp 2.437 dan Rp 3.587 padatahun 2015 dan 2014 (Catatan 27).

72

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

24. BEBAN BUNGA 24. INTEREST EXPENSES

Rupiah RupiahSimpanan Deposits

Deposito Time depositsJasa giro Demand depositsTabungan Savings deposits

Premi Premium on Penjaminan Pemerintah Government Guarantee

Simpanan dari bank lain Deposit from other banks

Sub jumlah Sub total

Mata uang asing Foreign currenciesSimpanan Deposits

Deposito Time depositsJasa giro Demand depositsTabungan Savings deposits

Simpanan dari bank lain Deposit from other banks

Sub Jumlah Sub total

Jumlah Total

25. PENDAPATAN LAINNYA – LAIN-LAIN 25. OTHER REVENUE - OTHERS

Administrasi tabungan Administration of savings accountsTransaksi mata uang asing Foreign currency transactionAdministrasi merchant Administration of merchants

Administration of Jasa administrasi demand deposits accountsAdministrasi ATM Administration of ATMAdministrasi pembayaran gaji Administration of payrollJasa pengiriman uang Remittance serviceLain-lain Others

Jumlah Total

444 371

239.394

10.903 925

2015 2014

201.233 171.743

825 867 931

166 190

8.247 10.649 5.253

Bunga yang dibayar kepada pihak berelasi adalah sebesarRp 37.267 dan Rp 30.109 pada tahun 2015 dan 2014(Catatan 27).

Interest expense paid to related parties amounted toRp 37,267 and Rp 30,109, in 2015 and 2014respectivel (Note 27).

6.052

111 146 21 15

235.753 194.731

3.504 13.877

5.210 3.436

3.429 1.057

7.541

11.121

5 5

3.641 14.043

849

2015 2014

4.429 3.867 997 1.384

208.774

22.125 9.510

73

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Sewa RentUmum GeneralImbalan kerja Long-term employee benefit

jangka panjang (Catatan 19) expense (Note 19)Depreciation of premises and equipment

Penyusutan aset tetap (Catatan 13) (Note 13)Jasa profesional Professional feesPemeliharaan dan perbaikan Maintenance and repairsPendidikan dan latihan Education and trainingAsuransi InsuranceIklan dan promosi Advertising and promotionBahan bakar FuelPercetakan formulir Form printingAdministrasi ATM Administration of ATMLain-lain Others

Jumlah Total

27. 27.

Sifat dari pihak berelasi Nature of relationships

a. a.

b. b.

c. c.

d. d.

4.110

816 4.094

12.951

Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Bankadalah perusahaan-perusahaan yang berada dibawahgrup Mayora. Grup Mayora merupakan pemegangsaham utama dari Bank. Adapun pihak-pihak berelasiadalah sebagai berikut:

11.020 9.739

Other than the key management personnel, the relatedparties of the Bank refers to companies under theMayora Group. Mayora Group is the majorityshareholders of the Bank. The related parties are asfollows:

Dharmawan Atmadja, Timotius Adidjaja, TaryadiSupangkat, Irfanto Oeij, Ricky Budiono, TjahojoBengawan, Tiolina Indira Aryani Tumanggor Siahaan,dan Jap Chin Phing.

Dharmawan Atmadja, Timotius Adidjaja, TaryadiSupangkat, Irfanto Oeij, Ricky Budiono, TjahojoBengawan, Tiolina Indira Aryani Tumanggor Siahaan, and Jap Chin Phing.

Hubungan keluarga dengan pemegang saham danpengurus.

Companies which have family relationships withshareholders and management.

Gunawan Atmadja, Hermawan Lesmana, WahyuniNatalia Atmadja, Kusmawinata Ramersan, JantiNatalia Atmadja, Andre Sukendra Atmadja,Darmawan Kurniadi, Katharina, Inge NataliaAtmadja, dan Hendarta Atmadja.

Gunawan Atmadja, Hermawan Lesmana, WahyuniNatalia Atmadja, Kusmawinata Ramersan, JantiNatalia Atmadja, Andre Sukendra Atmadja,Darmawan Kurniadi, Katharina, Inge NataliaAtmadja, and Hendarta Atmadja.

SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

4.842 4.236 5.751

2014

2.462 1.114

65.265 55.242

PT Mayora Indah, PT Inter Nusa Kemindo, PT SaptaWarna Cemerlang, PT Unita Branindo, PT NusantaraCorpindo Nasional, dan PT Torabika Eka Semesta.

1.175 1.014

3.966 2.955

2.598 2.313 2.662 2.023

Hubungan manajemen dan karyawan kunci Bank.

Companies which have the same relationshipsmanagement and key employees as the Bank.

1.926 1.765

Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsungatau tidak langsung oleh pemegang saham yang sama.

Companies owned by Stockholders, direct orindirectly.

9.387

8.027 6.355

7.070 6.137

2015

PT Mayora Indah, PT Inter Nusa Kemindo, PT SaptaWarna Cemerlang, PT Unita Branindo, PT NusantaraCorpindo Nasional, and PT Torabika Eka Semesta.

NATURE OF RELATIONSHIPS ANDTRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Hubungan pemegang saham Shareholder relations

PT Mayora Inti Utama, PT Mayora Dhana Utamadan International Finance Corporation.

PT Mayora Inti Utama, PT Mayora Dhana Utama,and International Finance Corporation.

74

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

27. 27.

Transaksi pihak berelasi Transactions with of related parties

a. a.

Aset AssetsEfek-efek SecuritiesKredit LoansPendapatan bunga

akrual Interest receivable

Jumlah Total

Liabilitas LiabilitiesSimpanan Deposits

Giro Demand depositsTabungan Saving depositsDeposito berjangka Time deposits

Beban bunga akrual Accrued interest

Jumlah Total

b. b.

c. c.

547 0,01%

Pendapatan bunga dari pihak berelasi pada tahun2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 2.436 danRp 3.587 atau masing-masing sebesar 0,54% dan1,02% dari pendapatan bunga (Catatan 23).Sedangkan beban bunga kepada pihak berelasisebesar Rp 37.267 dan Rp 30.109 atau masing-masingsebesar 15,57% dan 14,42% dari beban bunga(Catatan 24).

Interest income from related parties amounted toRp 2,436 and Rp 3,587, or 0.54% and 1.02% of totalinterest income in 2015 and 2014, respectively (Note23). Interest expense paid to related parties amountedto Rp 37,267 and Rp 30,109 or 15.57% and 14.42%of total interest expense in 2015 and 2014,respectively (Note 24).

Pada tanggal 1 Juli 2010, Bank menandatanganiperjanjian sewa menyewa ruangan denganPT Unita Branindo yang terletak di Jalan TomangRaya Nomor 21-23, Jakarta Barat. Perjanjiansewa ini berlaku selama 2 tahun dan kemudianpada tahun 2012 telah diperpanjang lagi sampai31 Desember 2015. Beban sewa yang dibayaruntuk tahun 2015 dan 2014 masing-masingsebesar Rp 999 dan Rp 1.145 (Catatan 26).

• On July 1, 2010, the Bank entered into a leaseagreement of office with PT Unita Branindolocated at Jalan Tomang Raya No. 21-23, WestJakarta. The lease agreement is valid for 2 yearsand then in 2012 has been extended until December 31, 2015. The lease expense paid for 2015 and2014 amounted to Rp 999 and Rp 1,145 (Note 26).

477.664 16,28% 174.066 4,37%37.267 15,57%

793.335 53,24% 466.765 11,71%

9.842 1,96% 7.226 0,18%268.563 51,29% 284.926 7,15%

Bank menandatangani perjanjian sewa menyewadengan pihak berelasi sebagai berikut:

The Bank entered into a lease agreement withrelated parties as follows:

Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasiadalah sebagai berikut:

Accounts involved in transactions with relatedparties are as follows:

SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Jumlah/Total

Percentage of Percentage ofTotal

62.283

488

0,16%1,35%

0,01%

1,52%1,87% 70.189

7.418

jumlah liabilitas/

total assets/ liabilities

jumlah aset atauPersentase terhadap

2 0 1 5 2 0 1 4

Persentase terhadapjumlah aset ataujumlah liabilitas/

Jumlah/total assets/ liabilities

NATURE OF RELATIONSHIPS ANDTRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES(Continued)

60.777

2.436

70.711

0,15%1,18%

0,54%

7.498

75

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

27. 27.

Transaksi Pihak Berelasi (lanjutan) Transactions with of Related Parties (continued)

c. c.

28. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 28. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

KOMITMEN COMMITMENTSLiabilitas komitmen Commitments liabilities

Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan commitments yang belum digunakan granted to customers

Irrevocable Letter of Credit (L/C) Irrevocable Letter of Credit

Jumlah Liabilitas Komitmen Total

KONTINJENSI CONTINGENCIESTagihan kontinjensi Contingencies receivables

Pendapatan bunga dalam penyelesaian Past due interest revenuesLiabilitas kontinjensi Contingent liabilities

Bank garansi Bank guarantees

Liabilitas Kontinjensi - Bersih Total - Net

847.948 953.565

8.467 74.770

4.643 327

50.500 32.723

45.857 32.396

Jangka waktu untuk bank garansi yang diberikanpada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berkisarantara 1 bulan sampai dengan 12 bulan.

The term of bank guarantees given on December 31,2015 and 2014 ranged from 1 month to 12 months.

Bank menandatangani perjanjian sewa menyewadengan pihak berelasi sebagai berikut: (lanjutan)

The Bank entered into a lease agreement withrelated parties as follows: (continued)

2015 2014

839.481 878.795

SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)

• On November 11, 2011, the Bank entered into alease agreement of vehicles with PT NusantaraCorpindo National. The lease agreement isautomatically renewed in an annual basis. Rentalexpenses paid for 2015 and 2014 respectivelyamounting to Rp 4,304 and Rp 4,684, respectively.

Beban sewa yang dibayarkan kepada pihak berelasiselama tahun 2015 dan 2014 adalah sebesarRp 5.303 dan Rp 5.829 atau masing-masing sebesar 8,07% dan 10,55% dari beban umum dan administrasi(Catatan 26).

Rental expenses paid to related parties during 2015and 2014 amounted to R p 5.303 and Rp 5,829,respectively on 8.07% and 10.55% of the general andadministrative expenses (Note 26).

NATURE OF RELATIONSHIPS ANDTRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES(Continued)

Pada tanggal 11 November 2011, Bankmenandatangani perjanjian sewa menyewakendaraan dengan PT Nusantara CorpindoNasional. Perjanjian sewa ini otomatisdiperpanjang setiap tahunnya. Beban sewa yangdibayar untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 4.304 dan Rp 4.684.

As of December 31, 2015 and 2014, there is nocommitment and contingent transactions with relatedparties.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidakterdapat transaksi komitmen dan kontinjensi denganpihak berelasi.

76

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

29. 29.

a. a.

Aset Assets Kas USD Cash

SGDJPYMYRCNY

Demand deposits Giro pada Bank Indonesia USD with Bank Indonesia

Demand deposits Giro pada Bank lain USD with other Banks

CNYHKDSGDJPY

Penempatan pada Bank lain Placement with other banks anddan Bank Indonesia USD Bank Indonesia

Kredit USD LoansTagihan Akseptasi USD Acceptance ReceivablePendapatan bunga akrual USD Interest receivableUang Muka USD Advance

Jumlah Aset Total aset

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera USD Liabilities immediately payableSimpanan USD DepositsLiabilitas Akseptasi USD Acceptance PayableBeban bunga akrual USD Accrued interestLiabilitas lain-lain USD Other liabilities

SGD

Jumlah Liabilitas Total liabilities

Liabilitas - Bersih Liabilities - Net

79.134 1.091 - -

677.098 737.172

11.201 154 389.872 4.829

2.212 2.000

235 378 42

265.955 3.666 14.930 185

168.226 2.319 179.560 2.224 26.913 371 72.860 902

142 1 74 1

-

62.704

27.352

358.410 223.824

2.319 941

679.310

Ekuivalen Rp/Equivalent Rp

1.035 1 1 1

61.987

16.064.442 198.958

12.000.000 148.620 26.155.751 323.939

179.560 2.224 132.950 1.647

739.172

Ekuivalen Rp/

-

689 274 301

78

2 0 1 5 2 0 1 4

Nominal(angka penuh)/

Nominal(full amount)

83.593 102

10.000 350

5.005.000

1.984.210

26.000.000 16.236.796

168.238 68.293

Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing padatanggal laporan posisi keuangan adalah sebagaiberikut:

The balances of monetary assets and liabilitiesdenominated in foreign currencies at balance sheetdates are as follows:

- -

66 96.180

(full amount)Nominal

(angka penuh)/Nominal

4.548.698

Equivalent Rp

324.482

1.325 1 -

MONETARY ASSETS AND LIABILITIESDENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

300 1 -

48.646.065 670.586 58.864.003 729.031

153.955 30.871

678.416

52.179 147.255

40.295 404.239

104

77

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

29. 29.

b. Posisi Devisa Neto (PDN) b. Net Open Position (NOP)

Mata Uang Currencies

Dolar Amerika Serikat United States DollarYen Jepang Japanese YenDolar Singapura Singapore DollarDolar Hongkong Hong Kong DollarYuan China China Yuan

Jumlah Total

Mata Uang Currencies

Dolar Amerika Serikat United States DollarYen Jepang Japanese YenDolar Singapura Singapore DollarDolar Hongkong Hong Kong DollarYuan China China YuanRinggit Malaysia Malaysian Ringgit

Jumlah Total

MONETARY ASSETS AND LIABILITIESDENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES(Continued)

Posisi devisa neto pada tanggal 31 Desember 2015dan 2014 dihitung berdasarkan Peraturan BankIndonesia. Rasio PDN Bank pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar 1,91% dan 11,60%.

Net open position as of December 31, 2015and 2014 was computed in accordance with the BankIndonesia Regulation. The NOP ratio as of December31, 2015 and 2014 are 1.91% and 11.60%,respectively.

Liabilities Absolute

1.119.823 2.536.637 (1.416.814) 78 - 78

302 1 301 274 - 274 690 - 690

43 - 43

1 - 1

739.143 737.170 1.973

Berikut ini disajikan rincian posisi devisa netoBank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The Bank’s net open position as of December 31, 2015and 2014, is as follows:

Rekening Administratif/Laporan Posisi Keuangan dan

Statements of

and Administrative Account Absolut/ Financial Position Bersih

379236104

- - -

379 236 104

2 0 1 5

1.121.167 2.536.638 (1.415.471)

738.380 737.170 1.210

Laporan Posisi Keuangan danRekening Administratif/

Statements of

and Administrative Account Absolut/Aset/ Liabilitas/ Net

Assets

2 0 1 4

Aset/ Liabilitas/ NetAssets Liabilities Absolute

ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)

Financial Position Bersih

78

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

30. 30.

Aset Keuangan Financial AssetsDimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Penempatan pada Placements withBank Indonesia Bank Indonesia

Efek-efek SecuritiesTersedia untuk dijual Securities Available-for-sales

Efek-efek SecuritiesPinjaman diberikan dan piutang Loans and receivable

Kas CashDemand deposits

Giro pada Bank Indonesia with Bank IndonesiaDemand deposits

Giro pada bank lain with other bankPenempatan pada bank lain Placements with other banksEfek-efek SecuritiesKredit yang

diberikan - bersih Loans-netTagihan akseptasi Acceptance receivablePendapatan bunga akrual Interest receivableAset lain-lain Other assets

Jumlah aset keuangan 5.092.422 5.092.422 4.585.342 4.583.928 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Financial LiabilitiesLiabilitas segera Liabilities immediately payableSimpanan DepositsSimpanan dari bank lain Deposits from other banksLiabilitas akseptasi Acceptance payableBeban bunga akrual Accrued interestLiabilitas lain-lain Other liabilities

Jumlah liabillitas keuangan 4.036.872 4.036.872 3.953.215 3.953.215 Total Financial Liabilities

54.401 54.401

15.219 15.219 15.565 15.565 3.953.982 3.953.982 3.856.039 3.856.039

13.149 13.149 7.549 7.549 12.384 12.384 10.261 10.261

4.352 4.352 9.400 9.400

37.786 37.786

7.549 7.549 18.781 18.781

979 979

3.516.218 13.149 20.860

1.196

2 0 1 4

Estimasi NilaiNilai Tercatat/ Wajar/ EstimatedCarrying value Fair value

634.221 634.221 221.396 219.982

194.860 194.860

37.088 37.088

310.088 310.088

200.684 200.684 99.310 99.310 4.899 4.899

2.855.487

2 0 1 5

Nilai Tercatat/Carrying value

Estimasi NilaiWajar/ Estimated

Fair value

442.624 145.813

275.448

40.375

304.973

29.056 302.710

-

442.624 145.813

275.448

40.375

304.973

29.056 302.710

-

2.855.487

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumenkeuangan dapat dipertukarkan antara pihak yangmemahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksiwajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibatkesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilaiwajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kasdiskonto.

Fair value is defined as the amount at which the financialinstruments could be exchanged in a current transactionbetween knowledgeable, willing parties in an arm’s lengthtransaction, other than in a forced sale or liquidation.Fair values are obtained from quoted prices, discountedcash flows model, as appropriate.

1.196

NILAI WAJAR ASET KEUANGAN DANLIABILITAS KEUANGAN

FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS ANDLIABILITIES

Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dariaset keuangan dan liabilitas keuangan Bank padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The carrying values and the estimated fair values of theBank’s financial assets and financial liabilities atDecember 31, 2015 and 2014 are as follows:

3.516.218 13.149 20.860

79

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

30. 30.

Hirarki Nilai Wajar Fair Value Hierarchy

Aset Keuangan Financial assets

Tersedia untuk dijual AFS financial assetsEfek-efek Securities

Sub Jumlah Sub Total

- 275.448 194.860 - 194.860

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan dipasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar padatanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasiharga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secararutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek,kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuanharga, atau badan pengatur, dan harga tersebutmencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutindalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasaryang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki olehBank adalah harga penawaran (bid price ) terkini.Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarkiTingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarkiTingkat 1 terdiri dari investasi dalam obligasi (termasukobligasi Pemerintah) dan diklasifikasikan sebagai suratberharga tersedia untuk dijual atau diperdagangkan.

The fair value of financial instruments traded in activemarkets is based on quoted market prices at the reportingdate. A market is regarded as active if quoted prices arereadily and regularly available from an exchange, dealer,or broker, industry group pricing service, or regulatoryagency, and those prices represent actual and regularlyoccurring market transaction on an arm’s lengths basis.The quoted market price used for financial assets held bythe Bank is the current bid price. These instruments areincluded in Level 1. Instruments included in Level 1comprise investments in bonds (including Governmentbonds) and classified as trading securities or available-for-sale.

Teknik penilaian spesifik yang digunakan untukmenentukan nilai wajar instrumen keuangan adalahkuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untukinstrumen sejenis.

Specific valuation techniques used to value financialinstruments is quoted market prices or dealer quotes forsimilar instruments.

275.448 - 275.448 194.860 - 194.860

275.448

NILAI WAJAR ASET KEUANGAN DANLIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS ANDLIABILITIES (Continued)

2015 2014

Tingkat 1/ Tingkat 2/ Jumlah/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Jumlah/

The following table discloses the fair value hierarchy offinancial assets and liabilities as of December 31, 2015and 2014:

Level 2Level 1 Level 2 Total Level 1 Total

Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dariaset keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014:

80

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

30. 30.

-

-

-

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

NILAI WAJAR ASET KEUANGAN DANLIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS ANDLIABILITIES (Continued)

Nilai wajar efek-efek, kecuali Sertifikat BankIndonesia, tagihan wesel ekspor, dan sertifikatDeposito Bank Indonesia adalah berdasarkan hargapasar. Nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia, tagihanwesel ekspor, dan sertifikat Deposito Bank Indonesiaadalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifatjangka pendek.

The fair values of securities, except for Certificatesof Bank Indonesia, bills receivable, and DepositCertificate of Bank Indonesia, are based on marketprices. The fair values of Bank Indonesia Certificates,bills receivable, and Deposit Certificate of BankIndonesia, are similar with their carrying values dueto their short- term in nature.

-

Nilai wajar aset keuangan selain efek-efek dan kredityang diberikan adalah mendekati nilai tercatatnyakarena bersifat jangka pendek.

- The fair values of financial assets other than securitiesand loans are similar with their carrying value due totheir short-term in nature.

Dalam melaksanakan kegiatannya, Bank menyadaribahwa lingkungan eksternal dan internal perbankan telahmengalami perkembangan yang diikuti dengan semakinkompleksnya kegiatan usaha perbankan danmeningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yangsehat (Good Corporate Governance ). Sebagai tanggapan Bank terhadap kondisi tersebut, Bank telah menerapkansuatu kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untukmemastikan bahwa risiko- risiko yang timbul dalamkegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikeloladan dilaporkan, Kebijakan manajemen risiko ini akanmemberikan manfaat bagi Bank berupa peningkatankepercayaan masyarakat dan pemegang saham,memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja dimasa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yangakan terjadi, dan meningkatkan metode dan prosespengambilan keputusan serta penilaian risiko denganadanya ketersediaan informasi yang terkini, yang dengansendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Bank.

In carrying out its activities, the Bank recognizes that bothexternal and internal banking environment have beendeveloped, following the increase in complexity of risks inthe banking industry and necessity of a Good CorporateGovernance. As response to the condition of theCompany’s environment, the Bank has adopted a riskmanagement policy for the purpose of ensuring that anyrisks resulting from its operating activities are identified,measured, managed, and reported. This risk managementpolicy would in turn generate benefits to the Bank such asincreased public and shareholders’ trust, increasedaccuracy in projection of future performance, includingany possibility of loss occurrence, and improved methodsand processes of decision-making, as well as riskvaluation, through the availability of updated information,which eventually would increase the performance andcompetitive power of the Bank.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Bankuntuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiapkelompok instrumen keuangan:

The following methods and assumptions were used by theBank to estimate the fair value of each class of financialinstrument for which it is practicable to estimate suchvalue:

Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapatditarik sewaktu-waktu, atau jatuh tempo dalam jangkapendek adalah sama dengan yang terutang pada saatpenarikan yakni sebesar nilai tercatatnya.

- The fair values of financial liabilities withdrawable atany time, or with short-term maturity approximatestheir carrying values.

81

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

a.

b.

Menyusun dan menyampaikan laporan profil risikosecara triwulanan kepada Otoritas Jasa Keuangan(OJK).

a. Prepares and reports risks profile to Financial ServiceAuthority (OJK) on a quarterly basis.

Melakukan telaah risiko dan memberikan pendapatterhadap seluruh jenis risiko yang melekat sebelumsuatu transaksi diputuskan oleh manajemen yangmeliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, RisikoLikuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, RisikoStratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi.

b. Analyzes risks and gives opinion on all different risksbefore any transaction would be approved bymanagement, including Credit Risk, Market Risk,Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, StrategicRisk, Compliance Risk, and Reputation Risk.

SKMR bertugas untuk menunjang pengelolaan risikoyang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali.Tugas dan tanggung jawab SKMR antara lain mencakup:

SKMR has responsibility to support comprehensiveintegrated measurable and controllable risk management.The following is the responsibility of SKMR:

Gambaran mengenai tingkat risiko yang dihadapi Bankdiperoleh dari proses Penilaian Profil Risiko, yangmencakup penilaian terhadap risiko inheren dan penilaianterhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada tiap-tiap jenis risiko, dimana pelaksanaan penilaian telahmengikuti standar yang berlaku.

Description of the level of risk faced by the Bank isobtained from the Assessment of Risk Profile, whichincludes an assessment of the inherent risks andassessment of the quality of risk management in each typeof risk, which follows the implementation of theassessment standards.

Pelaksanaan penerapan manajemen risiko Bank mengacukepada ketentuan sebagaimana diatur dalam PeraturanBank Indonesia (PBI) No. 5/8/2003 yang telah diubahdengan PBI No. 11/25/PBI/2009, dan Surat Edaran(SE) Bank Indonesia (BI) No. 5/21/DPNP yangtelah diubah dengan SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25Oktober 2011 tentang penerapan manajemen resiko bagibank umum , dimana pelaksanaannya telah disesuaikandengan kompleksitas usaha dan bisnis Bank. Penerapanmanajemen risiko yang mencakup pengawasan aktifDewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan,prosedur dan penetapan limit, kecukupan prosesidentifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalianrisiko serta sistem informasi manajemen risiko dan sistempengendalian internal yang menyeluruh, telah dituangkandalam pedoman pelaksanan internal. Lingkup penerapanmanajemen risiko Bank meliputi 8 (delapan) jenis risikoyakni Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional,Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan,Risiko Stratejik dan Risiko Reputasi dimana prosesidentifikasi, pengukuran dan monitoring risiko dilakukanoleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yangindependen terhadap Unit Kerja Operasional maupunUnit Kerja Audit Intern. Sedangkan tiap-tiap Unit Kerjabertanggung jawab atas pengelolaan risiko- risiko yangmelekat dalam aktivitas yang dilakukannya.

Implementation of the Bank's risk management application refers to the provisions stipulated in Bank IndonesiaRegulation (PBI) No. 05/08/2003 as amended byRegulation No.11/25/PBI/2009, and Circular (SE) of BankIndonesia (BI) No. 5/21/DPNP, as amended by CircularLetter No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011 about theimplementation of risk management for commercial bank,where implementation has been adopted to the complexityof operations and business of the Company. Application ofrisk management that includes active supervision of theBoard of Commissioners and Board of Directors, theadequacy of policies, procedures and limits, the adequacyof the process of identification, measurement, monitoringand control of risk and risk management informationsystem and a comprehensive system of internal control,has been poured into the internal implementationguidelines. The scope of application of the Bank's riskmanagement include 8 (eight) types of risk namely CreditRisk, Market Risk, Operational Risk, Liquidity Risk, LegalRisk, Compliance Risk, Strategic Risk and Reputation Riskwhere the process of identification, measurement andmonitoring of risk are undertaken by the RiskManagement Unit (SKMR) that are independent ofOperations Unit and Internal Audit Unit. While each WorkUnit is responsible for managing the inherent risks of itsactivity.

82

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah potensi kerugian akibat kegagalandebitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajibankepada Bank. Risiko kredit, sesuai dengan aktivitasbisnis Bank, bersumber pada aktifitas pemberian kredit,kepemilikan instrumen keuangan, transaksi antar bank,serta liabilitas komitmen dan kontinjensi. Bank telahmemiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengankegiatan perkreditan yang antara lain mengatur proseduranalisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan danpengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakandan prosedur tersebut dikaji secara berkala untukdisesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnisBank.

Credit risk is the potential loss due to the failure of thedebtor and/or other parties to meet obligations to theBank. Credit risk, in accordance with the Bank's businessactivities, result from lending activities, ownership offinancial instrument, transactions between banks, as wellas commitments and contingencies. The Bank hasestablished policies and guidelines related to lendingactivities, among others, regulate the procedure of creditanalysis, credit approval, registration and supervision ofcredit, and debt restructuring. Policies and proceduresare regularly reviewed to conform to the size andcomplexity of our business.

Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan mulai dariproses inisiasi pemberian kredit, analisis, pembuatankeputusan, pencairan, administrasi sampai denganpelunasan kredit. Tujuannya adalah agar risiko kredityang timbul dapat terjaga dalam batas toleransi dankemampuan modal Bank, dan apabila terjadi kreditbermasalah dapat dipulihkan secara optimal sehinggakerugian yang timbul dapat diminimalkan.

Credit risk management is performed starting from theprocess of granting the credit, analysis, decision making,disbursement, administration until credit repayment. Theaim is that the credit risk arising can be maintained withinthe limits of tolerance and the adequacy of the Bank'scapital, and in case of non- performing loans can berecovered optimally so that losses can be minimized.

Proses analisa permohonan kredit dilakukan oleh unitkerja kredit reviewer yang independen terhadap UnitBisnis. Pengambilan keputusan pemberian kreditdilakukan secara kolektif kolegial dalam limit tertentusehingga tidak ada anggota komite kredit yang dapatmemutus sendiri suatu permohonan kredit. Selainmenatausahakan dokumen perkreditan, unit kerjaAdministrasi Kredit berfungsi melakukan kontrolterhadap pemenuhan covenant yang dipersyaratkansebelum kredit dicairkan dan pengawasan terhadapketepatan pembayaran sesuai dengan kontrak yangdiperjanjikan. Proses pencairan dilakukan unit kerjaAdministrasi Kredit setelah seluruh persyaratan dipenuhidipenuhi.

Analysis of the credit application process is performed bycredit reviewer unit that is independent from the businessunit. Credit approval is made collectively college withincertain limits, therefore no member of the creditcommittee can approve a credit application by themselves.In addition to administering the loan documents, CreditAdministration unit controls the compliance of requiredcovenants before the credit is disbursed and supervisestimely payment in accordance with the contractagreement. Disbursment process is conducted by CreditAdministration unit after all requirements is completed.

Dalam rangka menekan tingkat kerugian apabila terdapatkredit macet, penanganan kredit bermasalah dilakukanoleh unit kerja khusus dan independen dari bisnis unitlain. Dalam mengurangi risiko konsentrasi kredit, Banktelah dilakukan segmentasi kredit denganmempertimbangkan karateristik masing- masing segmenkredit dan penguasaan atas segmen yang dimasuki olehBank. Segmentasi ini mempengaruhi perlakuan dankebijakan Bank dalam menetapkan kecukupan agunan,struktur kredit dan kewenangan memutus kredit.

In order to reduce the level of losses if there are badcredit, problem loans are handled by a special unit whichis independent from other buiness units. In reducing creditconcentration risk, the Bank mades credit segmentation byconsidering the characteristics of each credit segment andcontrols is segment entered into by the Bank. Thissegmentation affects the treatment and the Bank's policiesin determining the adequacy of collateral, credit structureand credit approval authority.

83

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position

Tersedia untuk dijual Available-for-salesEfek-efek Securities

Pinjaman diberikan dan piutang Loans and receivable Demand deposits

Giro pada bank lain with other bankPenempatan pada bank lain Placements with other banksEfek-efek SecuritiesKredit yang diberikan LoansTagihan akseptasi Acceptance receivablePendapatan bunga akrual Interest receivableAset lain-lain Other assets

Jumlah aset keuangan 4.593.179 4.579.898 3.382.682 3.374.169 Total Financial Assets

Komitmen dan Kontinjensi Commitment and Contingencies

Fasilitas kredit kepada nasabahyang belum ditarik Unused loan commitments

Irrevocable Letter Irrevocable letters of Credit (L/C) of credit (LC)

Bank Garansi Bank guarantee

Jumlah liabillitas keuangan 898.448 898.448 986.288 986.288 Total Financial Liabilities

8.467 8.467 74.770 74.770 50.500 50.500 32.723 32.723

3.529.499 3.516.218 2.864.001 2.855.488 13.149 13.149 7.549 7.549 20.860 20.860 18.781 18.781

1.196 1.196 979 979

421.261 421.261 4.899 4.899

Carrying value Net amounts Carrying value Net amounts

275.448 275.448 186.479 186.479

839.481 839.481 878.795 878.795

Nilai Tercatat/ Jumlah neto/

29.056 29.056 200.684 200.684 302.710 302.710 99.310 99.310

Nilai Tercatat/ Jumlah neto/

Bank mengukur dan memantau risiko untuk setiapdebitur baik secara individual, sektor ekonomi maupunseluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyesprinciple secara konsisten. Bank juga dengan ketatmemantau perkembangan portofolio kredit Bank yangmemungkinkan Bank untuk melakukan tindakanpencegahan secara tepat waktu (Early Warning ) apabilaterjadi penurunan kualitas kredit.

The Bank measures and monitors risk for every debtoreither individually, or collectively by the economic sectoras well as the entire credit portfolio by implementing thefour-eye principle consistently. The Bank also closelymonitors the progress of the Bank's loan portfolio whichallows the Bank to carry out preventive measures in atimely manner (Early Warning) in the event of a decline incredit quality.

Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisikeuangan yang terkait risiko kredit pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014:

The maximum exposure related to credit risk as shown inthe statement of financial position as of December 31,2015 and 2014 are as follows:

2 0 1 5 2 0 1 4

84

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Demand depositsGiro pada bank lain with other bankPenempatan pada bank lain Placements with other banksEfek-efek SecuritiesKredit yang

diberikan - bersih Loans-netTagihan akseptasi Acceptance receivablePendapatan bunga akrual Interest receivableAset lain-lain Other assets

Jumlah 4.111.487 - 13.281 4.124.768 Total

Demand depositsGiro pada bank lain with other bankPenempatan pada bank lain Placements with other banksEfek-efek SecuritiesKredit yang

diberikan - bersih Loans-netTagihan akseptasi Acceptance receivablePendapatan bunga akrual Interest receivableAset lain-lain Other assets

Jumlah 3.338.643 29.173 14.866 3.382.682 Total

Risiko Pasar Market Risk

7.549 - - 7.549 18.781 - - 18.781

979 - - 979

Dalam melaksanakan aktivitasnya, Bank terekspos padarisiko pasar yang terdiri atas risiko suku bunga dan risikonilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat padaaktivitas fungsional Bank seperti kegiatan treasuri daninvestasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatanpendanaan, serta kegiatan pembiayaan perdagangan(trade finance ). Bank senantiasa melakukan pengelolaanterhadap risiko pasar tersebut secara rutin dan/atauberkala.

In conducting its activities, the Bank is exposed to marketrisk consisting of interest rate risk and foreign exchangerisk. Market risk, among others present in the functionalactivity of the Bank, such as treasury activities andinvestments in securities and financial markets, financingactivities, and trade financing activities (trade finance).The Bank always manages market risk on a regular basisand/or periodically.

not impaired not impaired Impaied Total

200.684 - - 200.684 99.310 - - 99.310

191.378 - - 191.378

2.819.962 29.173 14.866 2.864.001

mengalami mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/ MengalamiNeither past due Past due but penurunan nilai/ Jumlah /

13.281 3.542.780 13.149 - - 13.149

2 0 1 4

- 29.056 302.710 - - 302.710 215.017 - - 215.017

3.529.499 -

Belum jatuh Telah jatuh tempotempo dan tidak tetapi tidak

Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset keuanganpada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The maximum exposure related to credit risk as shown inthe statement of financial position as of December 31,2015 and 2014 are as follows:

Telah jatuh tempo

Neither past due Past due but penurunan nilai/ Jumlah /not impaired not impaired Impaied Total

20.860 - - 20.860 1.196 - - 1.196

2 0 1 5

Belum jatuh tempo dan tidak

mengalamipenurunan nilai/

tetapi tidak mengalami

penurunan nilai/ Mengalami

29.056 -

85

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

a.

Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadapposisi instrumen keuangan baik dalam trading bookmaupun banking book . Risiko suku bunga dalamtrading book dihitung dengan metode standar sesuaidengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitumeliputi risiko spesifik (menggunakan Metode JatuhTempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko sukubunga dalam banking book dikelola denganmelakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities(RSL). Analisa repricing gap dilakukan untukmengukur dampak dari perubahan suku bunga(naik/turun) pada banking book tersebut terhadappendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risikosuku bunga dilengkapi dengan analisa sensitivitassecara periodik untuk mengukur dampak dariperubahan suku bunga yang signifikan. Pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014, jika suku bunga atasRisk Sensitive Asset (RSA) dan Risk SensitiveLiabilities (RSL) yang didenominasikan dalamRupiah lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar1%, dan variabel lain dianggap tetap, maka labasetelah pajak untuk tahun berjalan akan lebihrendah/tinggi sebesar Rp 252 dan Rp 315 sebagaiakibat dari tingginya/rendahnya pendapatan bungaRSL dengan suku bunga mengambang.

Management of interest rate risk of financialinstruments carried on the position in both the tradingbook and the banking book. Interest rate risk in thetrading book is calculated by standard methods inaccordance with Bank Indonesia regulations, whichinclude specific risk (using the Maturity method) andgeneral risk. While, the interest rate risk in thebanking book is managed by repricing gap analysisbetween Risk Sensitive Assets (RSA) and Risk SensitiveLiabilities (RSL). Repricing gap analysis conducted tomeasure the impact of changes in interest rates(up/down) on the banking book is the net interestincome (NII). Management of interest rate risksensitivity analysis features periodically to measurethe impact of significant changes in interest rates. Asof December 31, 2015 and 2014, if interest rates onRisk Sensitive Assets (RSA) and Risk SensitiveLiabilities (RSL) are denominated in Rupiahhigher/lower respectively by 1%, the Company'sinterest income earnings potential after tax for thecurrent year will be lower/higher by Rp 252 and Rp315, as a result of higher/lower interest expense fromthe RSL and higher/lower interest income fromfloating rate RSL.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuhtemponya, atas aset dan liabilitas keuangan Bank yangterkait risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014:

The following table presents is the carrying amount,grouped according to maturity, of the Bank's financialassets and liabilities exposed to interest rate risk as ofDecember 31, 2015 and 2014:

Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secaraharian. Pemantauan tersebut antara lain dilakukanterhadap posisi surat berharga kategori available for sale(AFS) dan trading book (TB), Posisi Devisa Neto (PDN)serta transaksi mata uang asing.

The market risks are monitored on a daily basis.Monitoring, among others, was made to the securitiescategorized as available for sale (AFS) and trading book(TB), Net Open Position (NOP) and foreign exchangetransactions.

Risiko Suku Bunga a. Interest Rate Risk

86

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

a.

Aset AssetsBunga mengambang Floating rate

Demand deposits Giro pada bank lain with other banksKredit yang diberikan Loans

Liabilitas LiabilitiesBunga Mengambang Floating rateSimpanan DepositsSimpanan dari Deposits from

bank lain other banks

Aset AssetsBunga mengambang Floating rate

Demand deposits Giro pada bank lain with other banksKredit yang diberikan Loans

Liabilitas LiabilitiesBunga Mengambang Floating rateSimpanan DepositsSimpanan dari Deposits from

bank lain other banks

b.

249.130 1.339.766 88.354

More than

or less 1 month until3 months

105.654 1.746.595

More than Jumlah/

2015

- - - - 1.020.143

12.136 -

More than

Risiko Nilai Tukar

or less

1.020.143

b. Foreign Exchange

Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedomanpada batas Posisi Devisa Neto (PDN) sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Bank wajib mengelola danmemelihara PDN paling tinggi 20% dari Modal.Untuk memudahkan Treasury Dealer dalammelakukan pemantauan terhadap PDN, maka Banktelah mengembangkan program bantu yang secaraotomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu,pengelolaan risiko nilai tukar secara harian jugadilakukan Bank dengan cara menghitung potensikerugian yang mungkin timbul sebagai dampak dariadanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Bank.

Foreign exchange risk management policy is based onthe Net Open Position (NOP) limits in accordancewith Bank Indonesia, wherein the Bank shall manageand maintain NOP for a maximum of 20% of thecapital. To facilitate Treasury Dealers in monitoringthe NOP, the Company has developed supportingprogram that can automatically show the NOP. Inaddition, the Bank’s daily management of exchangerate risk is also done by calculating the potentiallosses that may arise as a result of changing in theexchange rate to the Bank's position.

Jumlah/1 month More than More than More than More than Jumlah/

1 month More than

3.529.499

10.277 - - - - 10.277

725.589

29.056 - - - - 29.056

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun1 bulan/ s.d 3 bulan/ s.d 1 tahun/ s.d 2 tahun/ > 2 tahun

3 monthsuntil 1 year

1 yearuntil 2 years

2 years

Risiko Suku Bunga (lanjutan) a. Interest Rate Risk (continued)

- - - 725.589

229.303 214.716 763.410 320.655 1.335.917 2.864.001

- - - 12.136

2014

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun1 bulan/ s.d 3 bulan/ s.d 1 tahun/ s.d 2 tahun/ > 2 tahun

1 month until 3 months 1 year 2 years Jumlah/3 months until 1 year until 2 years

200.684 - - - - 200.684

-

87

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

b.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

b. Foreign Exchange (continued)

As of December 31, 2015 and 2014, if the Rupiahcurrency weakened/ strengthened by 2.00% and0.20% respectively against the U.S. dollar, assumingother variables constant, the profit after tax for thecurrent year will be higher (lower) by Rp 2 andRp 32, mainly due to gains (losses) on translation offinancial assets at fair value through profit or loss,debt securities classified as available for sale, as wellas gains (losses) on translation of debt denominated inU.S. Dollars.

Adanya ketidaksesuaian antara jangka waktupenghimpunan dana pihak ketiga dengan jangka waktupenyaluran kredit yang diberikan dapat menyebabkanmasalah likuiditas yang mempengaruhi Bank untukmemenuhi kewajibannya kepada nasabah.

The discrepancy between the period of third party fundswith maturities of loans granted can cause problems thataffect the Bank's liquidity to meet its obligations tocustomers.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bank berusahameningkatkan simpanan pada jangka waktu yang lebihpanjang, mengintensifikasikan penagihan kepada debiturbermasalah dan terhadap kelebihan dana yang dimilikidiinvestasikan pada surat-surat berharga yangmempunyai imbal hasil yang tinggi serta rating yangbaik.

To anticipate this, the Bank is trying to increase savings inthe longer-term, intensify billing to troubled debtors andany excess funds held are invested in securities that have ahigh returns and good rating.

Bank menentukan suku bunga simpanan denganmemonitor pergerakan suku bunga yang dijaminPemerintah dan mengkaji suku bunga bank pesaing. Sukubunga kredit ditetapkan dengan menambahkan margintertentu atas biaya pendanaan (cost of funds ) Bank.

The Bank determines the interest rates on deposits bymonitoring the movement of interest rates guaranteed bythe Government and assess competitors' interest rates.Loan interest rate is determined by adding a certainmargin on the Bank’s cost of funding (cost of funds).

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuanganberdasarkan pembayaran kontraktual yang tidakdidiskontokan pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014:

Thr table below shows the maturities of financial liabilities based on contractual undiscounted payments as ofDecember 31, 2015 and 2014:

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika matauang Rupiah melemah/menguat sebesar 2,00% dan0,20% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsivariabel lain konstan, maka laba setelah pajak untuktahun berjalan akan lebih tinggi (rendah) sebesarRp 2 dan Rp 32, terutama diakibatkan dari Giro padabank lain dan kredit diberikan, serta keuntungan(kerugian) penjabaran simpanan dalam mata uangDolar Amerika Serikat.

Risiko Nilai Tukar (lanjutan)

88

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued)

1 month until

Liabilitas Liabilities

Liabilities immediately

Liabilitas segera payables

Simpanan DepositsSimpanan dari bank lain Deposits from other banksLiabilitas akseptasi Acceptance payablesBeban bunga akrual Accrued interestLiabilitas lain-lain Other liabilities

Jumlah Liabilitas Total Liabilities

1 month until

Liabilitas Liabilities

Liabilities immediately

Liabilitas segera payables

Simpanan DepositsSimpanan dari bank lain Deposits from other banksLiabilitas akseptasi Acceptance payablesBeban bunga akrual Accrued interestLiabilitas lain-lain Other liabilities

Jumlah Liabilitas Total Liabilities

Risiko Operasional Operational Risk

s.d 2 tahun/

> 1 tahun

More than

1 years until

2 years

Jumlah/

Total/

Nilai

tercatat/

Carriying

value

transaksi/

Transaction

Biaya

cost

Sampai

1 bulan/

1 month

or less

> 1 bulan

s.d 3 bulan/

More than

3 months

> 3 bulan

s.d 6 bulan/

More than

3 months

until 6 months

6 months until

12 months

> 6 bulan

s.d 12 bulan/

More than

- 12.384 4.352 - - - 4.352 - 4.352

- - 15.219 - 15.219

3.953.982 - - - 3.953.982 - 3.953.982 37.786 - - - 37.786 - 37.786

-

15.219 -

2015

4.036.873 - - - 4.036.873 - 4.036.873 -

-

- - - -

2014

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahun

13.149 - - - 13.149 - 13.149 12.384 - - - 12.384

1 bulan/ s.d 3 bulan/ s.d 6 bulan/ s.d 12 bulan/ s.d 2 tahun/ Biaya Nilai

1 month More than More than More than More than Jumlah/ transaksi/ tercatat/

or less 3 months 6 months until 1 years until Total/ Transaction Carriying

3 months until 6 months 12 months 2 years cost value

15.565 - - - - 15.565 - 15.565

3.136.815 554.680 137.683 26.861 - 3.856.039 - 3.856.039 40.651 13.750 - - - 54.401 - 54.401

7.549 - - - - 7.549 - 7.549 10.261 - - - - 10.261 - 10.261 9.400 - - - - 9.400 - 9.400

3.220.241 568.430 137.683 26.861 - 3.953.215 - 3.953.215

Risiko operasional merupakan risiko yang melekat dalamaktivitas perbankan sehari-hari. Risiko operasionaladalah risiko kerugian yang diakibatkan olehketidakcukupan atau kegagalan proses internal,kegagalan sistem, kesalahan manusia atau adanyaproblem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Operational risk is the inherent risk in daily bankingactivities. Operational risk a rises from insufficiencyand/or malfunction of internal processes, systems failure,human error or external problems affecting the operationsof the Bank.

89

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Operasional (lanjutan) Operational Risk (continued)

Risiko Hukum Legal Risk

Risiko Stratejik Strategic Risk

Seiring dengan pertumbuhan usaha, Bank berupaya untukmengantisipasi dan mengendalikan seluruh faktor yangberpotensi menimbulkan risiko operasional. Untukmencegah kerugian operasional, Bank harus memastikanbahwa personil Bank memiliki kualifikasi dan terlatihuntuk seluruh aktivitas operasional dilakukan sesuaidengan sistem dan prosedur. Untuk memastikan bahwapersonil memiliki kualifikasi yang baik, Bankmengadakan pelatihan kepada segenap jenjang karyawansecara berkala untuk memahami sistem dan prosedur.

Along with the growth of business, the Bank seeks toanticipate and control all the factors that could potentiallylead to operational risk. To prevent the operational loss,the Bank has to ensure that the Bank’s personnel arequalified and for all operational activities that are carriedout in accordance with the system and procedures. Toensure that personnel have good qualifications, the Bankconducts training to all levels of its employees on aregular basis to understand the systems and procedures.

Efektivitas pengawasan melekat oleh Kepala Operasionalterhadap bawahan merupakan hal yang menjadi perhatianDireksi dan Komisaris Bank. Melalui penerapan sistempengendalian intern yang terintegrasi pada setiaporganisasi dan berfungsinya unit kerja independen sepertiSatuan Kerja Audit Intern (SKAI), Satuan KerjaManajemen Risiko (SKMR) dan Unit Kerja Kepatuhan,pengawasan yang efektif tentu dapat direalisasikan olehBank.

Effective supervision by the Head of Operations tosubordinate is become the concerns of the Bank’sDirectors and Commissioners. Through theimplementation of an integrated internal control system inevery organization and functioning of independent unitssuch as the Internal Audit Unit (SKAI), Risk ManagementUnit (SKMR) and Compliance Unit, the effectivesupervision can be realized by the Bank.

Risiko hukum dapat ditimbulkan oleh kelemahan dalamsistem legal atau adanya gugatan hukum atau kelemahandalam kontrak.

Legal risk is the risk a rising from the weaknesses in thelegal system or any lawsuit or weakness in the contract.

Untuk meminimalkan risiko hukum, Bank selalumemastikan bahwa semua kegiatan dan hubungan usahaantara Bank dengan pihak ketiga didasarkan padaperaturan dan kondisi yang mampu melindungikepentingan Bank dari segi hukum.

To minimize legal risks, the Bank always ensures that allthe activities and the business relationship between theBank and third parties based on the rules and conditionswill protect the interests of the Bank in terms of the law.

Risiko stratejik adalah potensi kerugian yang antara laindisebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaanstrategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusanbisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bankterhadap perubahan eksternal.

Strategic risk a rises from insufficient determination andimplementation of the Bank’s strategies, incorrectbusiness decision or irresponsiveness to external changes.

90

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Stratejik (lanjutan) Strategic Risk (continued)

Risiko Kepatuhan Compliance Risk

Rencana kerja dan rencana yang telah ditetapkan Bankdikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Bank padasetiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yangdicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai denganyang telah rencana yang telah ditetapkan.

Work plan and the Bank’s approved plan is communicatedto all of the Bank's officers and employees at every level ofthe organization, and monitor the progress of therealization of the budget and performance in accordancewith the approved plan.

Risiko kepatuhan adalah potensi kerugian akibat Banktidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturanperundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Risikokepatuhan bersumber dari perilaku hukum yakniperilaku/aktivitas Bank yang menyimpang ataumelanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan dan perilaku organisasi yakniperilaku/akitivitas Bank yang menyimpang ataubertentangan dengan standar yang berlaku secara umum.

Compliance risk is the potential loss due to the Bank didnot comply and/or implement legislation and regulations.Compliance risks derived from the law behavior such asthe Bank’s behavior/activity that deviates or violates theprovisions or regulations, and the organizational behaviorsuch as the Bank behavior/activity that deviates or againstthe generally accepted standard.

Pengendalian risiko kepatuhan dilakukan untukmeminimalkan kemungkinan kerugian dari aktivitasBank yang menyimpang dari peraturan perundangan,ketentuan dan standar yang berlaku umum. Untukmenjaga agar setiap aktivitas Bank senantiasa patuhkepada peraturan perundang-undangan dan ketentuanyang berlaku, secara rutin telah dilakukan sosialisasi dandiseminasi peraturan-peraturan (melalui training danedaran memorandum) ke seluruh unit kerja terkait agarsetiap peraturan dapat dipahami dan dilaksanakandengan benar. Untuk menumbuhkan kesadaran seluruhkaryawan akan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuandan peraturan, Bank telah menyusun kebijakan kepatuhan sebagai panduan bagi semua pihak dalam organisasiBank dan telah diberlakukan secara formal. Untukmemastikan kepatuhan operasional Bank terhadapseluruh ketentuan dan peraturan yang terkait maka harusdipastikan bahwa seluruh sistem dan proseduroperasional telah memenuhi ketentuan dan peraturanotoritas yang berlaku.

Compliance risk control is to minimize the possible lossfrom the Bank's activities that deviates the laws, rules andgenerally accepted standards. To maintain that everyactivity in the Bank always comply with the prevailinglaws and regulations, routinely socialization anddissemination of the regulations (through training andcircular memorandum) to all related units are performed,so that each rule can be understood and implementedcorrectly. To raise the employees’ awareness of theimportance of compliance with rules and regulations, theBank has prepared compliance policies as the guidance toall parties in the Bank’s organization and they have beenapplied formally. To ensure the compliance of the Bank'soperations to all the related rules and regulations, it mustbe ensured that the entire system and operationalprocedures have been complied with the applicableregulatory authorities.

91

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Kepatuhan (lanjutan) Compliance Risk (continued)

Oleh karena itu, Bank telah melakukan proses evaluasiterhadap kebijakan dan prosedur internal yang dilakukanoleh Unit Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja ManajemenRisiko, Satuan Kerja Audit Intern dan satuan kerja terkaitlainnya terhadap setiap sistem, prosedur atau kebijakanintern yang akan atau sudah diterbitkan. Dengandemikian, setiap potensi ketidakpatuhan Bank terhadapketentuan atau peraturan perudang-undangan dapatdideteksi dan diperbaiki. Agar perilaku organisasi tidakmenyimpang dari standar, Bank telah membuat code ofconduct yang berisi etika yang harus dilaksanakan olehsetiap karyawan. Sedangkan, untuk meminimalkan risikokepatuhan, Bank senantiasa mematuhi peraturanperundang- undangan dan ketentuan lain yang berlaku,seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan ModalMinimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP),Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum PemberianKredit (BMPK), dan lainnya.

Therefore, the Bank has conducted evaluation process ofthe internal policies and procedures carried out by theUnit Compliance, Risk Management Unit, the InternalAudit Unit and other related business units for each of thesystems, procedures or internal policies that will or hasbeen issued. Thus, any potential non- compliance of theprovisions of the Bank or regulations can be detected andrevised. In order for organizational behavior not todeviate from the standard, the Bank has established acode of conduct that contains the ethics that must beimplemented by every employee. Meanwhile, to minimizecompliance risk, the Bank always comply with relatedlaws and regulations and other applicable provisions,such provisions include Capital Adequacy Ratio (CAR),Productive Asset Quality (KAP), Allowance forimpairment losses (CKPN) on Productive Assets, LegalLending Limit (LLL), and others.

Risiko kepatuhan adalah potensi kerugian akibat Banktidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturanperundang- undangan dan ketentuan yang berlaku. Risikokepatuhan bersumber dari perilaku hukum yakniperilaku/aktivitas Bank yang menyimpang ataumelanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan dan perilaku organisasi yakniperilaku/akitivitas Bank yang menyimpang ataubertentangan dengan standar yang berlaku secara umum.

Compliance risk is the potential loss due to the Bank didnot comply and/or implement legislation and regulations.Compliance risks derived from the law behavior such asthe Bank’s behavior/activity that deviates or violates theprovisions or regulations, and the organizational behaviorsuch as the Bank behavior/activity that deviates or againstthe generally accepted standard.

Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhanyang efektif, Bank juga telah melakukan identifikasi danpengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapatmenyebabkan meningkatnya eksposur risiko kepatuhan,yaitu :

In order to implement an effective compliance riskmanagement, the Bank has identified and managed thefactors that can cause the increment of risk exposure incompliance, as follows:

Penerapan Good Corporate Governance (GCG)secara efektif untuk memastikan dan memantaukepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyarataneksternal maupun internal.

• Implementation of effective Good CorporateGovernance (GCG) to ensure and monitor thecompliance with all regulations and requirements ofboth external and internal.

Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahanketentuan peraturan dan perundang-undangan yangberlaku serta memastikan penerapannya pada Bank.

• Monitoring of any changes in the provisions of theprevailing regulations and laws and to ensure thatsuch are implemented by the Bank.

92

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Kepatuhan (lanjutan) Compliance Risk (continued)

Risiko Reputasi Reputation Risk

Penilaian Profil Risiko Risk Profile Assessment

Identify and analyze on the compliance analysis forplanning and developing of new products andactivities to ensure compliance with prevailingregulations and laws.

Memantau pelaksanaan, diantara lain dalam hal modal(CAR), Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK),Posisi Devisa Neto (PDN), dan Non-Performing Loan (NPL).

• Monitoring the implemention of prudent banking,among others, in terms of capital (CAR), LegalLanding Limit (LLL), Net Open Position (NOP), andthe Non- Performing Loan (NPL).

Risiko reputasi antara lain dapat timbul dari pemberitaannegatif menyangkut operasional Bank atau persepsinegatif tentang Bank.

Reputational risk, among others, arises from negativepublicity regarding the Bank's operation or negativeperceptions about the Bank.

Salah satu usaha yang dilakukan Bank untukmeningkatkan pengelolaan risiko reputasi adalah denganmengoptimalkan fungsi Unit Pengaduan Nasabah. Unitini berfungsi untuk menerima dan menyelesaikan keluhandari nasabah Bank terkait dengan produk dan layananBank.

One of the Bank’s efforts to enhance the reputation riskmanagement is to optimize the functionality of CustomerComplaints Unit. This unit has a function to receive andresolve complaints from the Bank’s customers related tothe Bank's products and services.

Secara berkala Bank melakukan penilaian risiko terhadapdelapan risiko di atas sebagaimana telah diatur oleh BankIndonesia/ Otoritas Jasa Keuangan. Penilaian risikodilakukan melalui proses (self-assessment ) untukmenghasilkan profil risiko yang terdiri dari risikoinherent yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Bankdan kualitas penerapan manajemen risiko.

The Bank periodically conducted risk assessment of theeight risks mentioned above as stipulated by BankIndonesia/Financial Services Authority. The Company’srisks assessment is evaluated through self assessmentprocess by making a risk profile which consists of inherentrisks such as the attached risk to the Bank’s activities andquality of implementing risk management.

Hasil penilaian profil Bank pada tanggal31 Desember 2015, yang disampaikan kepada BankIndonesia pada tanggal 21 Januari 2016, menunjukkanbahwa tingkat risiko secara komposit tergolong Low toModerate , dengan risiko inheren tergolong Low toModerate dan kualitas Penerapan Manajemen Risikotergolong Satisfactory .

The Bank’s profile assessment results as of December31, 2015 is, submitted to Bank Indonesia on January 21,2016, has showed that the risk composite level is classifiedas Low to Moderate, with the inherent risk classified asLow to Moderate. and risk management quality isclassified Satisfactory.

Compliance analysis atas rencana dan pengembanganproduk dan aktivitas baru guna memastikankepatuhannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

93

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

32. MANAJEMEN PERMODALAN 32. CAPITAL MANAGEMENT

I Komponen Modal I.. Capital components

A. Modal Inti A. Core capital1. Modal disetor 1. paid-up capital2. Cadangan Tambahan Modal 2. additional capital a. Agio saham a. Premium on share caoital b. Dana Setoran Modal b. Fund capital contribution c. Saldo laba yang tidak c. Retained earning is not

ditentukan penggunaannya determined use setelah diperhitungkan after deductionpajak (100%)* tax (100%)*)

d. Laba tahun berjalan setelah d. Profit for the year after diperhitungkan pajak (50%)* tax (50%)*)

e. Selisih kurang antara e. Less difference between Penyisihan Penghapusan Aset Allowance Assets (PPA) dan cadangan kerugian (PPA) and the allowance for penurunan nilai atas impairment losses value over aset produktif value over productive assets

B. Modal Pelengkap (Maksimum 100% B. Supplementary capital (Maximum 100% dari Modal Inti) of core capital) Cadangan Umum Penyisihan General Reserves Penghapusan Aset Produktif/PPAP Productive Asset Allowance / PPAP 1,25% dari ATMR) maximum 1,25% from ATMR)

II Jumlah Modal II. Total Capital

*) Tidak termasuk dampak pajak tangguhan *) Excluding the impact of deferred tax

731.250 585.000

1.048.839 637.761

114.141

Tujuan utama dari pengelolaan modal Bank adalah untukmemastikan bahwa Bank mempertahankan rasio modalyang sehat dalam rangka mendukung bisnis danmemaksimalkan nilai pemegang saham. Bank wajibuntuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan ModalMinimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh BankIndonesia.

The main objective of the Bank's capital management is toensure that the Bank maintains a healthy capital ratios inorder to support the business and maximize shareholdervalue. The Bank is required to meet the Capital AdequacyRatio (CAR) as stipulated by Bank Indonesia.

Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalanuntuk memantau kecukupan modal, sesuai denganstandar industri. Pendekatan Bank Indonesia untukpengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepadapemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukursebagai 8% pada tahun 2015 dan 2014 dari asettertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.

Management used regulatory capital ratio to monitorcapital adequacy, in accordance with industry standards.Bank Indonesia's approach to capital measurement isprimarily based on the monitoring of capital requirementsthat are required (measured as 8% in 2015 and 2014 fromrisk-weighted assets) to available capital.

Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yangdiwajibkan sepanjang tahun.

The Bank has complied with all capital requirements thatare required through out the year.

Perhitungan rasio kecukupan modal pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The calculation of CAR as of December 31, 2015 and2014 is as follows:

2015 2014

55.810

22.144

(42.269)

46.482

-

8.573

38.452

(33.966)

39.702

121.281 -

94

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)

III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) III. Risk Weighted Assets (RWA)Risiko kredit Credit riskRisiko operasional Operational riskRisiko pasar Market risk

Jumlah ATMR untuk risiko kredit, Total RWA for credit risk, pasar dan operasional market and operational

IV. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal IV Capital Adequacy Ratio Minimum (KPMM) yang tersedia (%) (CAR) available (%)

KPMM dengan memperhitungkan CAR withrisiko kredit dan operasional credit risk and operational riskKPMM dengan memperhitungkan CAR withrisiko kredit dan pasar dan operasional credit risk, market and operational

V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal V. Capital Adequacy Ratio Minimum (KPMM) diwajibkan (%) required (%)

33. LAINNYA 33. OTHERS

a.

b.

c.

d.

e.

3.467.812

20.014 74.055

3.718.528

2.963.918 230.702 155.618

3.193.591

Perhitungan rasio kecukupan modal pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:(lanjutan)

2015 2014

Rasio cadangan kerugian penurunan nilai asetkeuangan yang dibentuk terhadap aset produktif padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing 0,28% dan 0,19%.

c. The ratio of allowance for impairment losses offinancial assets to productive assets as of December31, 2015 and 2014 respectively 0.28% and 0.19%.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidakterdapat penyediaan dana Bank yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

d. As of December 31, 2015 and 2014, there was noprovision of funds which exceed the Bank's LendingLimit (LLL).

The calculation of CAR as of December 31, 2015 and2014 is as follows: (continued)

Rasio Non-Performing Loan (NPL) Bank secarabruto pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014adalah sebesar 2,94% dan 0,52%, sedangkan secaraneto adalah sebesar 2,71% dan 0,46%.

a. The ratio of Non-Performing Loans (NPL) of the Bank(at gross) as of December 31, 2015 and 2014 is 2.94%and 0.52%, respectively, while the ratio at net is2.71% and 0.46%, respectively.

Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah asetproduktif pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014 masing- masing adalah sebesar 1,85% dan0,29%.

b. The ratios of impaired productive assets to totalproductive assets as of December 31, 2015 and 2014are 1.85% and 0.29%, respectively.

28,36%

19,97%

8,00% 8,00%

28,21%

Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan atauLoan to Deposit Ratio (LDR) pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar88,62% dan 73,44%.

e. The ratio of loans to deposit ratio (LDR) as ofDecember 31, 2015 and 2014 is 88.62% and 73.44%,respectively.

20,44%

95

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

33. LAINNYA (Lanjutan) 33. OTHERS (Continued)

f.

g.

h.

Selanjutnya UKK Kantor Pusat akan melakukanpenilaian atas pelaksanaan ketentuan tersebut secaratriwulan.

Further more UKK Head Office will conduct anassessment of the implementation of the provisions ona quarterly basis.

Hal lain yang dilakukan secara berkesinambunganadalah pengkinian terhadap data nasabah yangdilakukan dengan menggunakan pendekatanberdasarkan risiko yang melekat pada setiap nasabah.Adapun hasil pengkinian data nasabah tersebut akandikirim kepada Bank Indonesia melalui LaporanPokok - Pokok Pelaksanaan Tugas DirekturKepatuhan.

Another basis is the updating of the customer datawhich is done by using an approach based on the riskinherent in each customer. The results of the customerdata update will be sent to Bank Indonesia through theMain Report- Main Duties Compliance Director.

Imbalan hasil ekuitas atau Return of Equity (ROE)untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember2015 dan 2014 masing-masing sebesar 4,97% dan2,96%.

g. Return on Equity (ROE) is 4.97% and 2.96%, for theyears ended December 31, 2015 and 2014,respectively.

Penerapan Program Anti Pencucian Uang danPencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).

In conducting its operations the Bank continues toapply the provisions of the AML and CFT and makeimprovements on policies and procedures referred to,in accordance with Bank Indonesia Regulation No.14/27/PBI/2012 dated December 28, 2012 on theImplementation of Anti-Money Laundering andCombating the funding of terrorism (APU and PPT)and Bank Indonesia Circular No. 15/21/DPNP datedJune 14, 2013, concerning the Application of Anti-Money Laundering and Combating the Financing ofTerrorism for Commercial Banks.

Atas dasar peraturan tersebut diatas, Bank jugatelah membentuk Unit Kerja Khusus (UKK) yangbertanggungjawab atas pelaksanaan program APU &PPT dan mewajibkan seluruh unit kerja operasionaluntuk melaksanakan program APU & PPT dimaksuddan berada dibawah kordinasi UKK Kantor Pusat. Halini dikarenakan unit kerja operasional sebagai gardaterdepan akan berhadapan langsung dengan pihaknasabah (existing customer ) atau nasabah yangbersifat walk-in customer (WIC).

On the basis of the above regulations, the Bank hasalso established a Special Working Unit (UKK) whichis responsible for the implementation of APU and PPTprogram and requires all operational units toimplement APU and PPT program intended and underthe coordination of the UKK Headquarters. This isbecause the operational units as the frontline will bedealing directly with the customers (existingcustomers) or customers that are walk-in customers(WIC).

h. Application of Anti-Money Laundering andCombating the Financing of Terrorism (APU andPPT).

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya Banksenantiasa menerapkan ketentuan dari APU dan PPTserta melakukan penyempurnaan atas kebijakan danprosedur dimaksud, sesuai dengan Peraturan BankIndonesia No. 14/27/PBI/2012 tanggal 28Desember 2012 tentang Penerapan Program AntiPencucian Uang dan Pencegahan PenadanaanTerorisme (APU dan PPT) dan Surat Edaran BankIndonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni2013 perihal Penerapan Program Anti PencucianUang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagiBank Umum.

Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA)untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember2015 dan 2014 masing-masing sebesar 1,24% dan0,64%.

f. Return on Assets (ROA) is 1.24% and 0.64%, for theyears ended December 31, 2015 and 2014,respectively.

96

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

33. LAINNYA (Lanjutan) 33. OTHERS (Continued)

h.

i.

34. 34.PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENT

LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layakdibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atauverifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga PenjaminSimpanan (PLPS) yang berlaku.

The Deposit Guarantor Agency will settle the qualifiedguaranteed claims based on results of reconciliationand/or verification procedures in accordance withprevailing Deposit Guarantor Agency Regulations.

Guna meningkatkan pemahaman karyawan tentangketentuan APU & PPT, maka telah dilakukanpelatihan untuk karyawan baru terutama untuk front liner & marketing serta program refreshment training secara berkala kepada seluruh karyawan.

In order to increase employee understanding of theprovisions of APU & PPT, it has done training for newemployees, especially for the front liner and marketingas well as refreshment training programs on a regularbasis to all employees.

Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawanBank mengenai APU dan PPT dan peraturanprudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhanguna mewujudkan budaya kepatuhan pada seluruh linibisnis Bank. Pelatihan dilakukan melaluie-learning yang dapat diakses oleh karyawan Bankserta melalui metode tatap muka secara periodik.

Periodic training to all employees regarding the APUand PPT and prudential banking regulations made bythe Compliance Unit in order to create a culture ofcompliance in all business lines of the Bank. Trainingis done through e-learning that can be accessed byemployees of the Bank and through face-to-facemethod periodically.

Penerapan Program Anti Pencucian Uang danPencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).(lanjutan)

h. Application of Anti-Money Laundering andCombating the Financing of Terrorism (APU andPPT).(continued)

Jaminan Pemerintah terhadap liabilitas pembayaranBank Umum.

i. Government guarantee on obligations of PrivateBanks.

Berikut adalah akun-akun pada laporan posisi keuanganpada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi komprehensifuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2014, yang telah disesuaikan untuk memungkinkanperbandingan mereka dengan akun akun pada laporanposisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2015:

Following are the accounts in the statements of financialposition as of December 31, 2014 and January 1,2014/December 31,2013 and statement of comprehensiveincome for the year ended December 31, 2014, which have been adjusted to allow their comparison with the accountsin the December 31, 2015 financial statements:

Sejak tahun 2005, program Penjaminan Pemerintahdilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan(LPS).

Since 2005, the Government Guarantee program hasbeen carried out by the Deposit Guarantor Agency.

Disamping itu, Direksi juga turut melaksanakanpengawasan dan bertanggung jawab atas penerapanprogram APU dan PPT. Hingga saat ini, Bank masihterus melakukan penyesuaian dan penyempurnaanpelaksanaan penerapan program APU dan PPTtersebut.

In addition, the Board of Directors also supervise andis responsible for the implementation of the APUprogram and PPT. Till this time, the Bank continues tomake adjustments and improve the implementation ofthe program implementation of the APU and PPT.

97

PT BANK MAYORA PT BANK MAYORACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 For the year ended December 31, 2015(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

34. 34.

Sebelum penyajiankembali/Before Penyesuaian/ After

restated Adjustments restated31 Desember 2014 December 31, 2014

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas imbalan pasca kerja 21.684 518 22.202 Long term employee benefitLiabilitas pajak tangguhan 166 (130) 36 Deffered tax liability

Ekuitas EquitySaldo laba 55.553 (388) 55.165 Retained earning

31 Desember 2013/ December 31, 2013/1 Januari 2014 January 1 2014

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas imbalan pasca kerja 15.457 (162) 15.295 Long term employee benefitLiabilitas pajak tangguhan 280 40 320 Deffered tax liability

Ekuitas EquitySaldo laba 38.294 122 38.416 Retained earning

35. 35.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

STANDAR AKUNTANSI BARU NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING STANDARDS

Setelahpenyajiankembali/

2014

PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENT(Continued)

- SFAS 7 (revised 2015): Related Party Disclosures

PSAK 13 (revisi 2015): Properti Investasi - SFAS 13 (revised 2015): Investment Property

ISAK 30 (revisi 2015): Pungutan - IFAS 30 (revised 2015): Collection

ISAK 31 (revisi 2015): Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi

- IFAS 31 (revised 2015): Interpertation of Scope SFAS 13: Investment Property

Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masihmempelajari dampak yang mungkin timbul daripenerapan standar baru dan revisi tersebut sertapengaruhnya pada laporan keuangan Bank.

As at the authorisation date of this financial statements,the Bank is still evaluating the potential impact of thesenew and revised standards to the Group’s consolidatedfinancial statements.

-PSAK 25 (revisi 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

SFAS 25 (revised 2015): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

PSAK 68 (revisi 2015): Pengukuran Nilai Wajar - SFAS 68 (revised 2015): Fair Value Measurement

PSAK 16 (revisi 2015): Aset Tetap - SFAS 16 (revised 2015): Fixed Asset

PSAK 19 (revisi 2015): Aset Tak Berwujud - SFAS 19 (revised 2015): Intangible Asset

Berikut ini adalah beberapa pengesahan amandemen,penyesuaian atas ISAK dan PSAK yang telah diterbitkanoleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia (DSAK-IAI) di tahun 2015 :

The following are amendments, improvements andinterpretations of IFAS and SFAS issued by the FinancialAccounting Standard Board (DSAK-IAI) in 2015:

PSAK 1 (revisi 2015): Penyajian Laporan Keuangan - SFAS 1 (revised 2015): Presentation of FinancialStatement

PSAK 7 (revisi 2015): Pengungkapan Pihak-pihakBerelasi

98

Bank Mayora | Laporan Tahunan 2015 Annual Report

214

Facing the Challengewith Strong CommitmentTekad Kuat Mengatasi Tantangan

LAPORAN TAHUNANA n n u a l R e p o r t

2015

Head O�ceJl. Tomang Raya Kav 21-23Jakarta Barat 11440TelpFax

www.bankmayora.com

+621 5655288+621 5655277

LAPORAN TAHUNANA n n u a l R e p o r t

2015

Facing the Challenge with Com

mitm

entLaporan Tahunan 2015 Annual Report

Facing the Challengewith Strong CommitmentTekad Kuat Mengatasi Tantangan