Etika Profesi Hukum

106
Etika Profesi Hukum Dr. H. Kuat Puji Prayitno, SH.,MHum.

description

Dr. H. Kuat Puji Prayitno, SH.,MHum. Etika Profesi Hukum. “Berikan kepada saya jaksa dan hakim yang baik, maka dengan peraturan yang buruk sekalipun saya bisa membuat putusan yang baik” Prof. Taverne. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Etika Profesi Hukum

Page 1: Etika Profesi Hukum

Etika Profesi Hukum

Dr. H. Kuat Puji Prayitno, SH.,MHum.

Page 2: Etika Profesi Hukum

““Berikan kepada saya Berikan kepada saya jaksa dan hakim yang baik, jaksa dan hakim yang baik, maka dengan peraturan maka dengan peraturan yang buruk sekalipun saya yang buruk sekalipun saya bisa membuat putusan bisa membuat putusan yang baik”yang baik”

Prof. TaverneProf. Taverne

Page 3: Etika Profesi Hukum

.........the quality of justice depends more on the quality of the (persons) who administer the law than on the content of law they administer”.

Prof. Roscoe Pound

Harvard legal scholar (1870-1964)

Page 4: Etika Profesi Hukum

Hukum ProgresifLaw in the making, ….Hukum unt Manusia bkn sebaliknya manusia unt Hukum,para Penegak Hukum seperti Polisi, Jaksa, Penasehat Hukum, dan Hakim seharusnya memahami Hukum dalam konteks Moral Reading bukan sekedar Textual Reading.

Page 5: Etika Profesi Hukum

Ya Tuhan ….Ya Tuhan ….Atas namaMu hari Atas namaMu hari ini akan aku baca ini akan aku baca

putusanputusan

Prof. Bismar Siregar, SH.

Page 6: Etika Profesi Hukum

WAJAH PERADILAN

Dimana Keadilan Berdasar Ketuhanan YME ?

Page 7: Etika Profesi Hukum

Selebriti di Dunia Selebriti di Dunia HukumHukum

Page 8: Etika Profesi Hukum

Ada kasus saat tangani Ada kasus saat tangani kasuskasus

Page 9: Etika Profesi Hukum

Perlu dibangunPerlu dibangun

Page 10: Etika Profesi Hukum

ETIKA & TANGGUNGJAWABETIKA & TANGGUNGJAWABPROFESIPROFESI

Bobot : 2 SKSBobot : 2 SKSTIKTIKMembekali Mahasiswa sebagai calon Membekali Mahasiswa sebagai calon Sarjana Hukum kesadaran akan Sarjana Hukum kesadaran akan tanggungjawabnya menegakkan hukum tanggungjawabnya menegakkan hukum dan keadilan serta mendorongnya untuk dan keadilan serta mendorongnya untuk mampu menegakan nilai-nilai moral dan mampu menegakan nilai-nilai moral dan etika kebenaran etika kebenaran

Page 11: Etika Profesi Hukum

ONTOLOGI TELAAHONTOLOGI TELAAH EPHEPH

PROFESIPROFESIKNOWLEDGEKNOWLEDGE

PROFESI PROFESI SKILLSSKILLS

PROFESIPROFESIDISPOSITIONSDISPOSITIONS

SMART & SMART & GOODGOOD

(Kuat, 2006)

The natural qualities of a person’s character

(temperament)

The information,understanding

The ability to do sth well

Page 12: Etika Profesi Hukum

Pentingnya ilmu Pentingnya ilmu ILMU ILMU Alat/sarana Alat/sarana

utamautama untuk: untuk: Membuat sesuatu Membuat sesuatu

(produk) (produk) Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas

produk (baru) produk (baru) Menggunakan sesuatu Menggunakan sesuatu

produk (baru)produk (baru) Melaksanakan & mening-Melaksanakan & mening-

katkan kualitas tugas/ katkan kualitas tugas/ pengabdian.pengabdian.

TANPA ILMU RUSAK

Membuat UU

Mengubah UU

Menegak-kan UU

Page 13: Etika Profesi Hukum

Hakikat manusia

Terdiri atas unsur tubuh dan jiwa

Mahluk ciptaan Tuhan yg paling sempurna (dilengkapi dengan akal, perasaan dan kehendak)

Akal:Sbg alat berpikir, sumber IPTEKPerasaan:Sbg sumber seni, menyatakan keindahanKehendak:Sumber kebaikan, alat unt menyatakan

pilihan

Page 14: Etika Profesi Hukum

Manusia dan kebutuhan• Kebutuhan ekonomi

(bersifat material: pakaian, makan, rumah, dst)

• Kebutuhan psikis

(bersifat imaterial: agama, pendidikan, hiburan)

• Kebutuhan biologis

(bersifat seksual: perkawinan, rumah tangga)

• Kebutuhan pekerjaan

(bersifat praktis: profesi)

Page 15: Etika Profesi Hukum

Manusia dan sistem nilai

Manusia sebagai mahluk sosial: interaksi sosial;

Memberi pertimbangan untuk menentukan sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk, indah atau jelek, berguna atau tidak

Hasil penilaian disebut NILAI(sesuatu yg benar, baik dan indah)

Page 16: Etika Profesi Hukum

ETIKAETIKA

EtikaEtika berasal dari kata Yunani berasal dari kata Yunani (ethos) (ethos) = = Ethos diartikan sebagai Ethos diartikan sebagai kesusilaan kesusilaan ((kata Indonesia, su=baikkata Indonesia, su=baik)) = = mosmos ( (latinlatin) ) atau atau moral.moral.

Page 17: Etika Profesi Hukum

definisi Etika dari para filsuf 1. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu

tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right)

2. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions)

3. Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)

4. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty).

Page 18: Etika Profesi Hukum

Etika Etika

Sudikno MertokusumoSudikno Mertokusumo Etika pada hakekatnya Etika pada hakekatnya

merupakan pandangan merupakan pandangan hidup dan pedoman hidup dan pedoman tentang bagaimana tentang bagaimana seyogyanya seseorang itu seyogyanya seseorang itu bertindakbertindak..

AristotelesAristoteles Etika digunakan Etika digunakan

untuk menunjukan untuk menunjukan filsafat moral yg filsafat moral yg menjelaskan fakta menjelaskan fakta moral tentang nilai moral tentang nilai dan norma moral, dan norma moral, perintah, tindakan perintah, tindakan kebajikan, dan suara kebajikan, dan suara hati hati

Page 19: Etika Profesi Hukum

EtikaEtika

Ethics is the science of moral philosophy Ethics is the science of moral philosophy concerned not with fact, but with value; concerned not with fact, but with value; not with the character of, but the ideal of not with the character of, but the ideal of human conduct” (Adams, 1965: 460). human conduct” (Adams, 1965: 460).

Dictionary of Education dikatakan olah Dictionary of Education dikatakan olah carter V Good (1973: 219) bahwa etika carter V Good (1973: 219) bahwa etika adalah “the science of human conduct, adalah “the science of human conduct, concerned with judgment of obligation concerned with judgment of obligation (rightness or wronged ought ness) and (rightness or wronged ought ness) and judgment of value (goodness and judgment of value (goodness and badness)”. badness)”.

Page 20: Etika Profesi Hukum

PlatoPlato menerangkan studi menerangkan studi

mereka tentang dimensi mereka tentang dimensi pribadi dan sosial dari pribadi dan sosial dari etikaetika..

a.a. etika adalah masalah etika adalah masalah sifat pribadi untuk sifat pribadi untuk menjadi orang baik, dan menjadi orang baik, dan

b.b. aspek sosialnya yaitu aspek sosialnya yaitu usaha untuk mengerti usaha untuk mengerti tata aturan sosial yang tata aturan sosial yang menentukan dan menentukan dan membatasi tingkah laku membatasi tingkah laku kita kita

Etika yang berasal Etika yang berasal dari kesadaran dari kesadaran manusia merupakan manusia merupakan petunjuk tentang petunjuk tentang perbuatan mana yang perbuatan mana yang baik dan mana yang baik dan mana yang buruk dan sekaligus buruk dan sekaligus juga merupakan juga merupakan penilaian atau penilaian atau kualifikasi kualifikasi terhadap perbuatan terhadap perbuatan seseorang.seseorang.

Page 21: Etika Profesi Hukum

Etika & Moral

Etika berkaitan dengan prinsip-prinsip moral, yaitu “moral principles”, “system of moral principles”, “study of moral principles”. (Oxford Learner’s Pocket Dictionary)

Etika adl ilmu pengetahuan ttg asas-asas moral; Secara etimologis kata etika sama dengan

moral (etika=yunani, moral/mos= latin) yaitu nilai-nilai dan norma-norma yg menjadi pegangan seseorang/kelompok dalam mengatur tingkah lakunya kualitas perbuatan manusiawi

Page 22: Etika Profesi Hukum

Moral

Moral berarti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya, menyangkut apa yang baik dan yang buruk atau apa yang benar dan apa yang salah. (RF. Atkinson)

sebagai ”pattern” atau pola kelakuan yang baik dalam masyarakat.

Moralitas dalam hal ini adalah sistem nilai mengenai bagaimana manusia harus hidup secara baik sebagai manusia.

Page 23: Etika Profesi Hukum

MoralitasMoralitas

Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat atau Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat atau mengenai tindakan yang harus dibuat untuk mengenai tindakan yang harus dibuat untuk menjadi orang yang baik.menjadi orang yang baik.

Bertujuan dan bertugas untuk memberikan Bertujuan dan bertugas untuk memberikan kepada manusia aturan atau petunjuk kepada manusia aturan atau petunjuk konkret bagaimana manusia harus hidup, konkret bagaimana manusia harus hidup, bagaimana ia harus bertindak dalam hidup bagaimana ia harus bertindak dalam hidup manusia sebagai manusia yang baik dan manusia sebagai manusia yang baik dan bagaimana ia harus menghindari perilaku-bagaimana ia harus menghindari perilaku-perilaku yang tidak baik. perilaku yang tidak baik.

Page 24: Etika Profesi Hukum

Etika sendiri sebagai Etika sendiri sebagai bagian dari falsafah bagian dari falsafah merupakan sistim dari merupakan sistim dari prinsip-prinsip moral prinsip-prinsip moral termasuk aturan-aturan termasuk aturan-aturan untuk melaksanakannya. untuk melaksanakannya.

Page 25: Etika Profesi Hukum

Etika & SusilaEtika & Susila

Etika sama artinya dengan istilah Etika sama artinya dengan istilah Indonesia ”Indonesia ”kesusilaankesusilaan”, bahasa ”, bahasa Sansekerta ”Sansekerta ”susu” berarti baik dan ”” berarti baik dan ”silasila”” yang berarti norma kehidupanyang berarti norma kehidupan;;

menunjukkan kepada dasar-dasar, menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup prinsip, aturan hidup (sila) (sila) yang lebih yang lebih baik (su)baik (su);;

perasaan batinperasaan batin atau kecenderungan atau kecenderungan hati seseorang untuk berbuat kebaikanhati seseorang untuk berbuat kebaikan..

Page 26: Etika Profesi Hukum

etika merupakan bagian dari akhlak;etika merupakan bagian dari akhlak; akhlak cakupannya menyangkut akhlak cakupannya menyangkut etos, etis etos, etis

dan dan estetikaestetika.. ““EtosEtos”” menyangkut hubungan seseorang menyangkut hubungan seseorang

dengan sang Khaliqnya, “dengan sang Khaliqnya, “etisetis”” menyangkut menyangkut sikap seseorang terhadap dirinya dan sikap seseorang terhadap dirinya dan terhadap sesamanya dalam kehidupan terhadap sesamanya dalam kehidupan sehari-hari, “sehari-hari, “estetikaestetika”” rasa keindahan yang rasa keindahan yang mendorong seseorang untuk berbuat baik mendorong seseorang untuk berbuat baik dengan lingkungan alam semesta. dengan lingkungan alam semesta.

Etika & Akhlak (Arab)Etika & Akhlak (Arab)

Page 27: Etika Profesi Hukum

Mardjono ReksodiputroMardjono Reksodiputro

Etika Etika (profesi) hukum (sebagai bagian dari (profesi) hukum (sebagai bagian dari “ilmu “ilmu akhlakakhlak”) mengatur kewajiban para ”) mengatur kewajiban para anggota profesi hukum (hakim, penuntut anggota profesi hukum (hakim, penuntut umum, advokat dan notaris, dll) umum, advokat dan notaris, dll) berperilaku yang dapat disetujui oleh berperilaku yang dapat disetujui oleh orang-orang yang adil orang-orang yang adil (that merit the (that merit the approval of just men)approval of just men)..

Akhlak = Akhlak = budipekertibudipekerti

Page 28: Etika Profesi Hukum

Menurut Imam Gazali, akhlak adalah keadaan yang bersifat batin

Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu yang berbicara tentang baik dan buruk dari suatu perbuatan.

Page 29: Etika Profesi Hukum

• Etika juga berbicara tentang Etika juga berbicara tentang baik buruk, tetapi konsep baik baik buruk, tetapi konsep baik buruk dalam ethika buruk dalam ethika bersumber kepada bersumber kepada kebudayaan, sementara kebudayaan, sementara konsep baik buruk dalam ilmu konsep baik buruk dalam ilmu akhlak bertumpu kepada akhlak bertumpu kepada konsep wahyu. konsep wahyu.

• Dari segi ini maka dalam Dari segi ini maka dalam ethica dikenal ada ethica ethica dikenal ada ethica Barat, ethika Timur dan seba Barat, ethika Timur dan seba gainya, sementara al akhlaq gainya, sementara al akhlaq al karimah tidak mengenal al karimah tidak mengenal konsep regional. konsep regional.

Page 30: Etika Profesi Hukum

EtikaEtika

SEBAGAI SISTEM NILAINilai-nilai, Norma moral yang menjadi

Pegangan tingkah laku

SEBAGAI KODE ETIKAsas/nilai moral bagi anggota profesi

tertentu

SEBAGAI FILSAFAT MORALIlmu tentang yang baik atau yg buruk

Page 31: Etika Profesi Hukum

Urgensi beretika ?

• Etika mengarahkan penggunaan akal budi untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang terhadap orang lain;

• etika berkaitan dengan kepedulian dan tuntutan memperhatikan kehidupan orang lain;

• etika sebagai tata aturan mengenai baik buruknya suatu perbuatan yang dikaitkan dengan tujuan hidup manusia itu sendiri.

–Sumber pengendalian diri, dan pengawasan;

–Sumber tertib kehidupan bermasyarakat;

–Sumber ditegakkanya nilai-nilai kemanusiaan yang beradab, dan berkeadilan;

–Sumber orientasi tujuan hidup manusia.

Page 32: Etika Profesi Hukum

Urgensi beretikaUrgensi beretika

Peran individu Peran individu sebagai orientasi kontrol sebagai orientasi kontrol agar terhindar dari perilaku salah;agar terhindar dari perilaku salah;

Dalam Interaksi sosialDalam Interaksi sosial, dikawal/dipimpin , dikawal/dipimpin oleh kaidah etika shg tdk keluar dari link oleh kaidah etika shg tdk keluar dari link kebenaran;kebenaran;

KepedulianKepedulian dan tuntutan untuk dan tuntutan untuk memperhatikan kehidupan orang lain;memperhatikan kehidupan orang lain;

Tujuan hidupTujuan hidup: baik buruk perbuatan : baik buruk perbuatan manusia berkorelasi dg tujuan manusia berkorelasi dg tujuan kehidupanya.kehidupanya.

Page 33: Etika Profesi Hukum

Etika dan tujuan hidup

• Setiap mns ingin hidup bahagia, yaitu apabila terpenuhi kebutuhan jasmani dan ruhani;

• Bersifat relatif;• Etika mengajarkan

kebahagiaan sempurna melalui kebenaran filosofis (memuaskan mns umunya, jasmani-rohani, dunia-akherat)

Page 34: Etika Profesi Hukum

Kriteria orang suksesKriteria orang sukses(unstoppable success)(unstoppable success)

Sukses adalah al:Sukses adalah al:• Keseimbangan hdp;Keseimbangan hdp;• Memberi manfaat bg orla;Memberi manfaat bg orla;• Proses mencapai cita” mulia;Proses mencapai cita” mulia;• Menikmati kemenangan Menikmati kemenangan

(pandai bersyukur);(pandai bersyukur);• Akhir yang baik.Akhir yang baik.

HARTAPOPULARITAS

JABATAN

1. Modernisme2. Kapitalisme3. Materialisme4. Liberalisme5. Permisivisme

Page 35: Etika Profesi Hukum

Etika Sesuatu Yg Manusiawi

Etika sebagai sesuatu yg dibutuhkan manusia;

Etika sbg sesuatu yg bisa dilakukan oleh orang pada umumnya;

Martabat seseorang bisa diukur dari etikanya;

Etika dari dan untuk manusia.

Page 36: Etika Profesi Hukum

ETIKAMengarahkan seseorang dlm kehidupannya sbg individu &

kesadaran/ TJ nya dlm

hdp bersama

Page 37: Etika Profesi Hukum

Peranan Etika

Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis untuk dapat mengambil sikap yang wajar dan bertanggungjawab dalam suasana pluralitas moral yang kadang membingungkan.

Page 38: Etika Profesi Hukum

Pluralitas Moral

pandangan yg berbeda, munculnya pola hdp:

ETIKA MEMBANTU DALAM MENGAMBIL SIKAP YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN

INDIVIDUALIS, MATERIALISTIS, HEDONISTIS, KONSUMERISME

Page 39: Etika Profesi Hukum

Titik temu HK & Etika• Kesamaan substansial dan

orientasi terhadap kepentingan dan tata kehidupan manusia (tertib, adil, sejahtera);

• Keduanya mengatur perbuatan manusia sebagai manusia;

• Hukum adalah implementasi atau “reinstitusionalisasi “ dari etika;

• Pemahaman hukum tidak sampai pada memahami etika/moral akan menjadikan pemikiran tentang hukum tidah utuh.

Page 40: Etika Profesi Hukum

Titik temu HK & EtikaTitik temu HK & Etika

kekaisaran Roma sudah kekaisaran Roma sudah terdapat pepatah terdapat pepatah ““Quid Quid leges sine moribusleges sine moribus” = ” = apa artinya UU/Hk kalau apa artinya UU/Hk kalau tidak disertai moralitas tidak disertai moralitas (Jiwanya hukum adalah (Jiwanya hukum adalah moralitas), moralitas),

Page 41: Etika Profesi Hukum

PatternPattern

Nilai nilai yang hidup dalam Nilai nilai yang hidup dalam masyarakat membentuk sistem nilai masyarakat membentuk sistem nilai yang berfungsi sebagai pedoman/ yang berfungsi sebagai pedoman/

acuhan perilaku, tolok ukur acuhan perilaku, tolok ukur kebenaran/kebaikan & cita-citakebenaran/kebaikan & cita-cita

SISTEM NILAI BERFUNGSI SBG KERANGKA ACUHAN UNT MENATA KEHIDUPAN

PRIBADI DAN/ATAU MASYARAKAT

NORMA HUKUM MERUPAKAN CERMINAN DARI NILAI TADI

Page 42: Etika Profesi Hukum

Etika/moral & HukumEtika/moral & Hukum

• Ilmu hk = (Scholten)

“normatieve maatschappij wetenschap”.

• Brian Z Tamanaha,, 2006, A General Jurisprudence of Law and Society:

a. law is that reflection a mirror of society;b. every legal system stands in a close relationship

to the ideas, aims and purposes of society;c. law is the expression of the principle of order to

which men must conform in their conduct and relation as members of society.

Page 43: Etika Profesi Hukum

Hk & Etika/MoralHk & Etika/Moral

• Hukum lebih dikodifikasi dari pada moralitas, karena itu norma yuridis mempunyai kepastian lebih besar dan bersifat lebih obyektif

• Baik hukum maupun moral mengatur tingkah laku manusia, namun hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja.

• Sanksinya dapat dipaksakan.

• Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat/negara.

• Etika/moral Bersifat lebih subyektif

• Menyangkut juga sikap batin seseorang

• Sanksinya tidak dapat dipaksakan;

• Norma etis/moral didasarkan pada norma-norma yang melebihi para individu & masyarakat. Masalah etika tidak dapat diputuskan dengan suara terbanyak.

Page 44: Etika Profesi Hukum

Pemahaman terhadap etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan, diperlukan untuk membuat pemahaman terhadap hukum secara benar.

Page 45: Etika Profesi Hukum

PROFESIPROFESIPROFESIPROFESI

Page 46: Etika Profesi Hukum

Apa itu profesi ?Apa itu profesi ?

Webster DictionaryWebster Dictionary : :

““Profession is: a vocation or Profession is: a vocation or occupation occupation requiringrequiring advanced advanced

education and trainingeducation and training, and , and involving involving intellectual skillsintellectual skills,”. ,”.

Oxford DictionaryOxford Dictionary ::

““Profession is: type of job that needs Profession is: type of job that needs special knowledge, as medicine or special knowledge, as medicine or

law”. law”.

Page 47: Etika Profesi Hukum

"highly specialized "highly specialized intellectual".intellectual".

manfaat positif bagi manfaat positif bagi masyarakatmasyarakat..

AltruistikAltruistik

(officium nobile).(officium nobile).

KemandirianKemandirian..

Profesi

MyerMyer

Dictionary

Page 48: Etika Profesi Hukum

““officium nobile”officium nobile”Keluhuran profesi sangat Keluhuran profesi sangat terkait dengan implementasi terkait dengan implementasi nilai-nilai profesional dari nilai-nilai profesional dari profesi tersebut kepada profesi tersebut kepada masyarakat. masyarakat.

Nilai-nilai/ciri profesional:Nilai-nilai/ciri profesional:

1. Disinterestedness 2. Rasionalitas3. Spesifitas fungsional4. Universalisme

Page 49: Etika Profesi Hukum

1. Disinterestedness tdk berorientasi pada pamrih unt keuntungan diri sendiri;

2. Rasionalitas dg menerapkan ilmu tertentu, mencari yg terbaik, efisien & bertumpu pd pertimbangan ilmiah;

3. Spesifitas fungsional memiliki otoritas profesional yg ditandai dg spesifikasi fungsi;

4. Universalisme pengambilan keputusan didasarkan pd apa yg menjadi masalahnya bkn siapa atau keuntungan apa

CIRI PROFESI

Page 50: Etika Profesi Hukum

Moral TeacherMoral Teacher

Thomas L. ShafferThomas L. Shaffer: : ”The Profession as a ”The Profession as a Moral Teacher”Moral Teacher”..

di pundaknya terpikul beban tanggungjawab di pundaknya terpikul beban tanggungjawab penegakan moral penegakan moral (reinforcing social values/(reinforcing social values/ reaffirmation of morality, concern with the truth)reaffirmation of morality, concern with the truth) ..

Boleh dikatakan bahwa kerja profesi adalah Boleh dikatakan bahwa kerja profesi adalah penjaga peradaban.penjaga peradaban.

----------------------------------------------------------Tomas L. Shaffer dalam James E. Moliterno, 1993, Tomas L. Shaffer dalam James E. Moliterno, 1993, Ethics of the Ethics of the Lawyer’s WorkLawyer’s Work, from Mary’s Law Journal 195. West Group, pg. , from Mary’s Law Journal 195. West Group, pg. 45.45.

Page 51: Etika Profesi Hukum

a. Intelectual character;b. Altruistik;c. Keberhasilannya tidak

didasarkan pd keuntungan finansial;

d. Adanya organisasi/ asosiasi profesi, termasuk kode etik profesi;

e. Adanya standar kualifikasi profesi.

mengutamakan panggilan kemanusiaan

anggota belajar secara kontinyu

TJ Moral Concern with the

truth

Brandeis

Ciri Profesi

Page 52: Etika Profesi Hukum

pekerjaanpekerjaan

Klasifikasi pekerjaanKlasifikasi pekerjaan

1.1. Pekerjaan dlm arti umumPekerjaan dlm arti umum: pekerjaan : pekerjaan apa saja yang mengutamakan apa saja yang mengutamakan kemampuan fisik baik kemampuan fisik baik sementara/tetap unt memperoleh sementara/tetap unt memperoleh upah;upah;

2.2. Pekerjaan dalam arti tertentu,Pekerjaan dalam arti tertentu, mengutamakan kemampuan fisik/ mengutamakan kemampuan fisik/ intelektual, dengan tujuan intelektual, dengan tujuan pengabdian;pengabdian;

3.3. Pekerjaan dalam arti khususPekerjaan dalam arti khusus, , mengutamakan kemampuan fisik mengutamakan kemampuan fisik dan intelektual, bersifat tetap dg dan intelektual, bersifat tetap dg tujuan memperoleh pendapatantujuan memperoleh pendapatan..

Page 53: Etika Profesi Hukum

Nilai moral Nilai moral profesiprofesi(kekuatan yg mendasari/(kekuatan yg mendasari/ mengarahkan perbuatan mengarahkan perbuatan luhur)luhur)

• Berani berbuat unt Berani berbuat unt memenuhi tuntutan memenuhi tuntutan profesi;profesi;

• Menyadari kewajiban Menyadari kewajiban yg harus dipenuhi yg harus dipenuhi selama menjalankan selama menjalankan profesi;profesi;

• Idealisme;Idealisme;

• Obyektif.Obyektif.

MANUSIAWI

ADIL

PATUT

JUJUR

Page 54: Etika Profesi Hukum

Profesi & BisnisProfesi & Bisnis

1.1. Bisnis memusatkan perhatiannya pd Bisnis memusatkan perhatiannya pd pencapaian tujuan yaitu keuntungan, pencapaian tujuan yaitu keuntungan, sedang cita-cita profesi menitiksedang cita-cita profesi menitik beratkan pd beratkan pd kesediaan melakukan kegiatan yg bermotif kesediaan melakukan kegiatan yg bermotif pelayanan;pelayanan;

2.2. Bisnis berkecimpung dlm bidang komoditi Bisnis berkecimpung dlm bidang komoditi untuk mendatangkan keuntungan untuk mendatangkan keuntungan (kuantitatif), profesi memberikan pelayanan (kuantitatif), profesi memberikan pelayanan yg terbaik (kualitatif).yg terbaik (kualitatif).

Page 55: Etika Profesi Hukum

Profesi & BisnisProfesi & BisnisPROFESI

1. Motif pelayanan2. Kualitatif.

3. Concern with the truth BISNIS

1. Profit motif2. Kuantitatif

3. Crime and misconductAre endemic in business

Page 56: Etika Profesi Hukum

3 dimensi Profesi (Hukum)

Page 57: Etika Profesi Hukum
Page 58: Etika Profesi Hukum

Unt apa PH ?

• drama Cade’s Rebellion, Shakespeare mengatakan “Let’s kill all the lawyers”. Bunuhlah semua pengacara (profesi hukum) kalau ingin mengubah negara demokratis menjadi negara totaliter (absolut).

• officium nobile, pembela kebenaran dan keadilan

Page 59: Etika Profesi Hukum

Profesi hukum

Profesi hukum bekerja berdasar hukum sebagai legalisasi kekuasaannya,

profesi yang memiliki kekuasaan yang dibenarkan untuk bersikap dan berperilaku tertentu menurut hukum.

Sudikno profesi hukum: suatu kegiatan pelayanan dalam bidang hukum

melalui pendidikan tinggi hukum berdasarkan moral/etik

Page 60: Etika Profesi Hukum

Profesi hukum

Suatu kegiatan aplikatif fungsional hukum; Ciri yang melekat:1. Didahului persiapan memperdalam pemahaman ttg

hukum;2. Menunjuk pada keanggotaan yg tetap yang

membedakan dg keanggotaan yg lain (ada spesifikasi keilmuan);

3. Adanya sikap kesediaan menerima (aseptabilitas) atas pekerjaan yg dilakoninya (tdk menuntut berlebihan atas kliennya);

4. Orientasi pelayanan melalui penegakan hukum dan keadilan.

Page 61: Etika Profesi Hukum

PH = “iudex mediator” Hol dan Loth Seorang profesional hukum

adalah “iudex mediator” 1. penghubung antara dua pihak yang

bertikai, 2. dia juga harus dapat menjadi jembatan

antara pihak-pihak tersebut dengan masyarakat,

3. serta dapat menimbang beragam kepentingan, norma, dan nilai yang ada di dalam masyarakat.

Page 62: Etika Profesi Hukum

Termasuk “iudex mediator”

fungsi menjembatani antara hukum dalam peraturan dengan hukum dalam pelaksanaan/penerapannya.

a. Koherensi ant “rechtsidee” dg praktik; b. Hukum sering bersifat samar-samar

shg perlu penafsiran dengan melihat “the spirit of the law”;

c. Progresif in caracter.

Page 63: Etika Profesi Hukum

Themis Themis (yang berarti (yang berarti keadilan) digambarkan sebagai keadilan) digambarkan sebagai sosok bersenjatakan pedang di sosok bersenjatakan pedang di satu tangan dan dacin satu tangan dan dacin (timbangan) di tangan lainnya. (timbangan) di tangan lainnya. DacinDacin melambang’n keadilan, melambang’n keadilan, sementara sementara pedang pedang melambangkan ketegasan melambangkan ketegasan dalam menegakan kebenaran. dalam menegakan kebenaran. Mata sang dewipun senantiasa Mata sang dewipun senantiasa tertutup, menunjukkan tertutup, menunjukkan sikapnya untuk tidak pilih sikapnya untuk tidak pilih kasih dalam mengambil kasih dalam mengambil keputusan. keputusan.

Dewi Themis

Page 64: Etika Profesi Hukum

Kompetensi PH1. Memiliki kemampuan pengetahuan dan ketrampilan

(recognised as having a special skill and learning);

2. Kemauan untuk memberikan pelayanan masyarakat (willing to serve the public);

3. Menyadari tugasnya untuk fungsi perlindungan masyarakat (public protection);

4. Pemelihara kepercayaan masyarakat (maintaining public confidence and trust);

5. Menerima dengan sukarela standar etik dalam bekerja (voluntarily submitting themselves to standards of ethical conduct).

Page 65: Etika Profesi Hukum

• Profesi hukum itu dirumuskan sebagai suatu kegiatan pelayanan dalam bidang hukum melalui pendidikan tinggi hukum berdasarkan moral/etik.

Prof. Dr. RM. Sudikno Mertokusumo, S.H

Page 66: Etika Profesi Hukum

ASPEK PH

TECHNICAL ASPECT

ETHICAL ASPECT

Page 67: Etika Profesi Hukum

Masalah profesi Hukum

KECENDERUNGAN MJD. BISNIS

PENYALAHGUNAANPROFESI

KONTINUASISISTEM

PENGETAHUAN HKYANG RENDAH

KEPEDULIAN SOSIAL

Page 68: Etika Profesi Hukum

Tanggungjawab Profesi Hk

1. PEKERJAAN(Bisa menyelesaikan pekerjaan hukum)

2. HASIL(Kualitas/mutu pekerjaan)

3. DAMPAK(Akibat dari pekerjaan thd orang lain)

1. PEKERJAAN(Bisa menyelesaikan pekerjaan hukum)

2. HASIL(Kualitas/mutu pekerjaan)

3. DAMPAK(Akibat dari pekerjaan thd orang lain)

Page 69: Etika Profesi Hukum

KODE ETIK PROFESIKODE ETIK PROFESI

Menurut UU NO. 8 (Pokok-Pokok Menurut UU NO. 8 (Pokok-Pokok Kepegawaian), Kepegawaian), Kode etikKode etik profesi profesi adalah adalah pedoman sikap, tingkah laku pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu hidup dalam kalangan profesi itu sendiri.sendiri. menjadi hasil menjadi hasil “self regulation”“self regulation” dari dari profesi.profesi.

Page 70: Etika Profesi Hukum

Kode etik profesiKode etik profesiAdalah Adalah code of conductcode of conduct yaitu suatu yaitu suatu

pedoman disiplin yang wajib ditaati oleh pedoman disiplin yang wajib ditaati oleh anggota profesi dalam menjalankan anggota profesi dalam menjalankan profesinya;profesinya;

Bersifat Bersifat selfimposedselfimposed (mengikat ke (mengikat ke dalam);dalam);

Berisi asas-asas moralitas dalam Berisi asas-asas moralitas dalam mendasari profesimendasari profesi

Page 71: Etika Profesi Hukum

Kode Etik Mengandung Bbrp Kewajiban.Kode Etik Mengandung Bbrp Kewajiban.

Kewajiban bagi Kewajiban bagi diri sendiri;diri sendiri;

Kewajiban bagi Kewajiban bagi umum;umum;

Kewajiban bagi Kewajiban bagi yang dilayani;yang dilayani;

Kewajiban bagi Kewajiban bagi profesinya.profesinya.

Rule of the game

Page 72: Etika Profesi Hukum

Kode etik itu bukan hukum, melainkan nilai dan norma sebagai tolok ukur bagi profesional hukum dalam menegakkan kewibawaan hukum yang berperikemanusiaan dan berkeadilan

Page 73: Etika Profesi Hukum

Tujuan ?

a. Tuntutan untuk menjalankan profesi secara profesional atas nilai-nilai manusia yang luhur;

b. Menjadi landasan perlunya kesadaran akan tanggungjawab;

c. Agar pribadi anggota profesi tetap bermartabat dalam profesinya;

d. Profesionalisme tanpa etika menjadi bebas sayap

Page 74: Etika Profesi Hukum

Orientasi kode etik profesi

– Dapat menjamin keadilan (“ensuring justice”), – Dapat menumbuhkan kepercayaan dan respek

masyarakat (“public trust and respect”), – Menjamin kelangsungan pembangunan dan

masyarakat (sustainable development & sustainable society).

– Merupakan bagian dari konsep pemerintahan yang baik (is part of the concept of good governance”)

– Menjamin keamanan warga masyarakat (“the savety of citizens”)

Page 75: Etika Profesi Hukum

Arti pentingArti penting

Serve to increase the Serve to increase the prestige of the prestige of the profession;profession;

Provide some Provide some guidelines for right or guidelines for right or wrong behavior of wrong behavior of members of the members of the organization;organization;

They help in They help in controlling internal controlling internal

Page 76: Etika Profesi Hukum

Rasulullah bersabdaRasulullah bersabda: "Jika Allah swt. : "Jika Allah swt. ingin menghancurkan sebuah kaum, ingin menghancurkan sebuah kaum, dicabutlah dari mereka rasa maludicabutlah dari mereka rasa malu. . Bila rasa malu telah hilang maka yang Bila rasa malu telah hilang maka yang muncul adalah muncul adalah sikap keras hatisikap keras hati. Bila . Bila sikap keras hati membudaya, sikap keras hati membudaya, Allah Allah mencabut dari mereka sikap amanahmencabut dari mereka sikap amanah (kejujuran dan tangung jawab). Bila (kejujuran dan tangung jawab). Bila sikap amanah telah hilang maka yang sikap amanah telah hilang maka yang muncul adalah para muncul adalah para pengkhianat.pengkhianat. Bila Bila para mengkhianat merajalela Allah para mengkhianat merajalela Allah mencabut rahmatNyamencabut rahmatNya. Bila rahmat . Bila rahmat Allah telah hilang maka yang muncul Allah telah hilang maka yang muncul adalah adalah manusia laknatmanusia laknat. Bila manusia . Bila manusia laknat merajalela laknat merajalela Allah akan Allah akan mencabut dari mereka tali-talimencabut dari mereka tali-tali AgamaAgama".".

Renungan !!

Page 77: Etika Profesi Hukum

Thank youThank you

Page 78: Etika Profesi Hukum

PENEGAKANSISTEM

HKM. NASIONAL

PENEGAKANHUKUM

Pasal 18 (2) UUD’45 Neg. mengakui Masy. hukum adat & hak-hak tradi-sionalnya;

Pasal 24 (1) UUD’45 Kekuasaan keha-kiman : menyeleng-garakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

Pasal 28D UUD’45 : Tiap orang berhak atas kepastian hkm yg adil & persa-maan di hadapan hukum.

Psl. 3 (2) UU:4/2004 : Peradilan negara menegak-kan hkm dan keadilan berdasarkan PS.

Psl. 4 (1) UU:4/2004 : Peradilan dilakukan “Demi Keadilan Berda-sarkan Ketuhanan YME”

Psl. 25 (1) UU:4/2004 :Putusan pengadilan hrs memuat pasal tertentu per-UU-an atau sumber hukum tak tertulis.

Pasal 28 (1) UU:4/2004 : Hakim wajib menggali & memahami nilai-nilai hk dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.

Psl. 28 (2) :Dalam mem-pertimbangkan berat ringannya pidana, hakim wajib memperhatikan pula sifat yang baik dan jahat dari terdakwa

RAMBU-RAMBU(National Legal Framework)

Page 79: Etika Profesi Hukum

NILAI-NILAI PANCASILA

NILAI KETUHANAN(Moral-religius)

NILAI KEMANUSIAAN(Humanistik)

NILAI KEMASYARAKATAN :

nasionalistik demokratik

keadilan sosialAsas Personal

(individual liability)

Asas Culpabilitas

Asas Humanism

Asas Keadilan (justice)

Asas Keadilan berda-Sarkan Ketuhanan YME

Asas demokrasi

Asas persamaan(equality before the law)

ASAS-ASAS DI ATAS HARUS MUNCUL//DIPERJUANGKAN DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

1. Indiskriminatif2. Objektif3. Non-favoritisme4. Impartial/fairness

Page 80: Etika Profesi Hukum

Yang Bertolak/BerorientasiYang Bertolak/BerorientasiIDE DASAR PANCASILAIDE DASAR PANCASILA

NILAI KESEIMBANGAN

NILAI KETUHANAN(Moral-religius)

NILAI KEMANUSIAAN(Humanistik)

NILAI KEMASYARAKATAN :

nasionalistik demokratik

keadilan sosial

BGMN. MEMBANGUNILMU HK INDONESIA ?

Asas-asas apa yang dimunculkan?Apakah cukup dgn. asas Legalitas?

Page 81: Etika Profesi Hukum

NILAI-NILAI PANCASILA

NILAI KETUHANAN(Moral-religius)

NILAI KEMANUSIAAN(Humanistik)

NILAI KEMASYARAKATAN :

nasionalistik demokratik

keadilan sosial

Asas Keadilan berda-Sarkan Ketuhanan YME

ASAS-ASAS APA YANG SEHARUSNYA DIMUNCULKAN ?

Page 82: Etika Profesi Hukum

Mafia peradilan sudah berurat berakar (Kompas)

Diskusi jual beli keadilan, Jakarta, 15-10-2005• Sekarang ini sulit mencari penegak hukum yang

bersih dari praktik suap, apalagi punya peluang (Adi Andoyo)

• Tommi Sihotang & Trimedya Panjaitan mengaku: a. Tanpa uang pelicin, mustahil setiap kasus yang

ditanganinya akan menang.b. Ngak pakai suap mana mungkin kita menang, dan

kalau kalah, mana ada yang mau pakai kita lagi

Page 83: Etika Profesi Hukum

• Dunia hukum kita sedang sakit, bagaimana tidak praktik suap sudah dianggap wajar. Orang berpikir keadilan harus dibeli (Tommi S.)

• 80 hingga 90 persen kasus yg menang di pengadilan terjadi karena ada deal, sebab tidak ada yang gratis. Perputaran uang panas di lembaga peraadilan luar biasa.

Page 84: Etika Profesi Hukum

MAFIAPERADILAN

pemerasan

Transaksi hukum/perkara

Markus

(Makelar Kasus)Calo perkara

Jual-beli putusan

INDIKATOR ILMU AMPLOP

Page 85: Etika Profesi Hukum

MAFIAPERADILAN

VIRUS TERHADAPSPP YG SEHAT

merusak (mengeksploitasi)sumber daya non-fisik

Merusak kepercayaan& respek masyarakat

Merusak KualitasKehidupan

Merusak “sustainable development”

APA AKIBAT PENEGAKAN HUKUM TANPA ILMU (HUKUM) ?

Hakikat bahayanya :Sama dgn.

“akibat/bahaya KORUPSI”

Page 86: Etika Profesi Hukum

SPP YGSEHAT/IDEAL

dapat menjamin keadilan (“ensuring justice”),

Peradilan yang jujur, bertanggung jawab, etis, dan effisien (“a fair, responsible, ethical and efficient criminal justice system”).

menjamin keamanan warga masyarakat

(“the savety of citizens”)

dapat menumbuhkan kepercayaan dan respek masyarakat (“public trust and respect”),

(Sbr.: Kongres PBB ke-9 & 10)

Page 87: Etika Profesi Hukum

MAFIAPERADILAN

(permainan kotor)

VIRUS Yg dapat masuk ke

Seluruh jaringan SPP

Pengaruh uang

Pengaruh berbagai “power” lainnya

Nepotisme (favoritisme)

Pengaruh politik

Penyidikan Penuntutan PengadilanPelaksanaan/

Eksekusi

AdministrasiSeluruh bidangpembangunan

Page 88: Etika Profesi Hukum

Kultur Hukum : ide-ide, sikap-sikap, harapan & pendapat ttg hukum, whan kind of training & habbits do the judge have

Kepatuhan Hukum

LEGAL SYSTEM

Lawrence M. Friedman

Komponen sistem hukum:

Struktur Substansi Kultur

Pemikiran hk Kesadaran Hukum

1.Kultur Hukum (pemikiran) menjemba-tani antara peraturan dg tingkahlaku yg diharapkan;

2.Pemikiran hukum yg salah dapat mem-pengaruhi keberhasilan penegakan Hk;

3.Di dlm menjalankan fungsi HK, hukum kadang berhadapan dgn nilai-

nilai /pola perilaku/pemikiran yg telah mapan dlm masyarakat; sehingga dpt muncul ketidaksesuaian antara apa yg

seharusnya (das sollen) & apa yg senyatanya (das sein), ada perbedaan antara law in the books & law in action.

Page 89: Etika Profesi Hukum

SPP YGSEHAT/IDEAL

“resources” (non-fisik) yang perlu untuk

kelangsungan generasi berikut.

bagian dari kebijakan pembangunan

sumber daya yang berkelanjutan

(“a policy of sustainable development of

resources”),

Perlu untuk “sustainable development”

& “sustainable society”.

merupakan bagian dari konsep pemerintahan yang baik (criminal justice system is part of the concept of good governance”)

Page 90: Etika Profesi Hukum

Aliran yg Baik & Buruk

Religiosisme: sesuai dengan kehendak tuhan;

Utilitarisme: baik-buruk diletakkan pada nilai guna atau kemanfaatan

Humanisme:dikatakan baik apbl sesuai dg derajat kemanusiaan

Hedonisme: kenikmatan & kebahagiaan hdp duniawi merupakan

puncak tujuan hdp mns;Machiavelisme:

apa saja boleh dilakukan asalkan tujuan bisa dicapaiKapitalisme:

orientasinya pada pemenuhan kepentingan ekonomi

Page 91: Etika Profesi Hukum

PENSTUDI HUKUM

PENGEMBAN HKKegiatan berkenaan dengan berlakunya hk di masyarakat

PARTISIPAN1.Penstudi Hukum 2.Pengemban Hukum

(Fungsionaris Hk) Penyandang profesi tertentu yang membuat Hk itu berfungsi (praktisi teoritisi/akademisi)

Pengemban Hk Teoritis

Pengemban Hk Praktis

Kelompok ilmu lain di luar hukum namun obyek telaahnya adalah hukum (sejarah hk, perbandingan hk, sosiologi hk, antropologi hk, psikologi hk, logika hk, politik hk)

PENGAMAT1. Penstudi Hukum

2. Bukan Pengemban Hk

Page 92: Etika Profesi Hukum

IH & Ilmu KetuhananPERLU DIGALI ILMU HK YG BERSUMBER DARI ILMU KETUHANAN :

PROF. MOELJATNO :• Dalam negara kita yang berdasarkan Pancasila, dengan adanya sila

Ketuhanannya, maka tiap ilmu pengetahuan (termasuk hukum pidana) yang tidak dibarengi dengan ilmu ketuhanan adalah tidak lengkap.

PROF. DR. NOTOHAMIDJOJO :• Tanggung jawab jurist : “merohaniahkan hukum”• Penilaian “Scientia yuridis” harus mendalam dan mendasar pada

“Conscientia”. • Norma-norma ethis-religius harus merupakan aspek normatif atau imperatif

dari negara hukum.

PROF. VAN HAMEL :• Kalau Tuhan tampak pada saya, di tangan kanan memegang “kebenaran”

dan di tangan kiri memegang “usaha untuk mencari kebenaran”, dan menyuruh saya untuk memilih, maka saya akan berseru : “O, Tuhan, berilah saya yang di tangan kanan!”.

Page 93: Etika Profesi Hukum

Perlu tertulisPerlu tertulis

a.a. Sebagai sarana kontrol Sebagai sarana kontrol sosial;sosial;

b.b. Mencegah campur tangan Mencegah campur tangan dari luar;dari luar;

c.c. Untuk pengembangan Untuk pengembangan patokan kehendak yang patokan kehendak yang lebih tinggilebih tinggi

a.a. Sebagai sarana kontrol Sebagai sarana kontrol sosial;sosial;

b.b. Mencegah campur tangan Mencegah campur tangan dari luar;dari luar;

c.c. Untuk pengembangan Untuk pengembangan patokan kehendak yang patokan kehendak yang lebih tinggilebih tinggi

Page 94: Etika Profesi Hukum

APAKAH ILMU HUKUM ?

ttg. HUBUNGAN KEMASYARAKATAN (das Sein)

Konsep

Wawasan

Ide Dasar

Fakta/masalah sosial

a.l. mslh Kejahatan

Berubah/dinamis

ILMU HK : bukan ilmu pasti -> ilmu ttg. Perubahan.

ILMU NORMATIF (das Sollen)

"normatieve maatschappij wetenschap"

Ilmu Hkm :Ilmu Keadilan

(Scholten)

Page 95: Etika Profesi Hukum

2 aksioma ttg hakikat semesta

ARISTOTELIANARISTOTELIANTowards NormativismTowards Normativism

A perfectA perfect pre-established harmonious pre-established harmonious teleological and final orderteleological and final order

Normative and Normative and moralistic in character moralistic in character (on what ought to be)(on what ought to be)

--> Humaniora (Ilmu!)--> Humaniora (Ilmu!)

GALILEANGALILEANTowards NomotismTowards Nomotism

A chaotic A chaotic causal random ordercausal random order

continuously in progesscontinuously in progessFactual and empirical incharacter Factual and empirical incharacter

(on what it is)(on what it is)

--> Science (Ilmu Penge---> Science (Ilmu Penge- tahuan, Sains)tahuan, Sains)

Page 96: Etika Profesi Hukum

2 Aksioma

ARISTOTELIAN

•Berpikir normatif;•Baik/buruk (keteraturan atas

dasar ide);•Ide yang tertib/final (given);

•Apriori (sdh sempurna sbl ditindakan/ seharusnya);

•Sdh diatur yg kuasa dg sempurna (selaras);

•Invisible hand

GALILEAN Toward nomotism

(keteraturan yg didasrkan dr indrawi);

A chaotic causal random order continously in progress (Tertib yg bergerak terus, acak/kocokan mengarah ke tertib lagi);

Factual & empirical in character.

Page 97: Etika Profesi Hukum

Dua Model Tertib

AristotelianPre-establishedPerfect HarmonyTeleologikFinalistik

GalileanRandomMechanisticChaosticCausalistic

Page 98: Etika Profesi Hukum

Nilai moral profesi hukum Kekuatan yang mengarahkan &

mendasari perbuatan luhur, yaitu :1. Kejujuran tanpa kejujuran profesional hk

mengingkari misi profesinya (munafik, licik). Sikap yg ada yaitu sikap terbuka & wajar (tdk berlebihan, tdk otoriter, tdk menindas, tdk memeras, tdk sok kuasa)

Page 99: Etika Profesi Hukum

2. Otentik (kepribadian yg sebenarnya) a. tdk menyalahgunakan wwnang; b. tdk mel. Perbuatan tercela; c. mendahulukan kep. Klien; d. berani bersikap dg bijak; e. tdk mengisolasi dari perg. sosial

Page 100: Etika Profesi Hukum

3. Bertanggungjawab a. kesadaran melakukan tugas dg

sebaik mungkin b. Profesional, proporsional.

4. Kemandirian moral (tdk dpt dibeli oleh pendapat mayoritas, tdk terpengaruh ol pertimbangan untung rugi, affirmation with local values)

Page 101: Etika Profesi Hukum

5. Keberanian moral (setia pada suara hati)

Menolak segala bentuk korupsi, suap, kolusi dan pungli;

Menolak sgl cara penyelesaian melalui jalan yg tdk sah

Page 102: Etika Profesi Hukum

Keharusan seorang profesi HkKeharusan seorang profesi Hk

• Setap pemegang profesi dituntut dua jenis keharusan yaitu :

1. Keharusan untuk menjalankan profesinya secara bertanggungjawab;

2. Keharusan untuk tidak melanggar hak-hak orang lain.

Page 103: Etika Profesi Hukum

RI peringkat 6 negara terkorup RI peringkat 6 negara terkorup

dari 159 negaradari 159 negara

Peran profesi Hk ?Peran profesi Hk ?

Page 104: Etika Profesi Hukum

Profesi Hukum & Manajeman Profesi Hukum & Manajeman HukumHukum

Hukum mengandung ide atau konsep-Hukum mengandung ide atau konsep-konsep yang abstrak (teoritik);konsep yang abstrak (teoritik);

Manajemen hukum yaitu pada problem Manajemen hukum yaitu pada problem bagaimana suatu per UU itu bisa bagaimana suatu per UU itu bisa diwujudkan, bagaiman pengorgani- diwujudkan, bagaiman pengorgani- sasiannya sehingga rumusan ide-ide itu sasiannya sehingga rumusan ide-ide itu bisa diterima dan diberlakukan oleh bisa diterima dan diberlakukan oleh masyarakat (menjadi kekuatan praktis di masyarakat (menjadi kekuatan praktis di tengah masyarakat)tengah masyarakat)

Page 105: Etika Profesi Hukum

Manajemen hukum berarti pembicaraan Manajemen hukum berarti pembicaraan menganai perwujudan ide-ide yang menganai perwujudan ide-ide yang abstrak menjadi kenyataan;abstrak menjadi kenyataan;

Persoalan itu menunjuk pada pelaku Persoalan itu menunjuk pada pelaku hukum (yg diberi wewenang unt hukum (yg diberi wewenang unt memberlakukan Hk) dan lembaga hukum.memberlakukan Hk) dan lembaga hukum.

Dihadapkan pada ujian kepatuhan, Dihadapkan pada ujian kepatuhan, integritas moral & kemampuan intelektualintegritas moral & kemampuan intelektual

(Profesi hukum )(Profesi hukum )

Page 106: Etika Profesi Hukum

Sarat manajemen Hk yang baik

Produk per UU yang apresiatif;

Kebijakan kelembagaan yg dpt menterjemahkan tuntutan produk hukum;

Iklim struktural yang inklusif (terbuka & demokratis);

Mengutamakan layanan thd kepentingan masyarakat.