Employee Benefits Case Study 2

download Employee Benefits Case Study 2

of 11

description

case study

Transcript of Employee Benefits Case Study 2

Employee Benefits (Case Study 2)

To encourage employees older than 60 years to extend their employment with the entity, Trans Co promises its 60 year old employees a lump sum benefit equal to 1 percent of final salary for each year of service they remain employed by Trans Co after their 60th Birthday provided they remain in the employ of Trans Co until they are 65, at which time, in accordance with local laws, employees are required to retire. The benefit is payable to the employees on retirement.Employee As 60 birthday is on 1 January 20X1. Her salary for the year ended 31 December 20X1 is CU 100,000.At 31 December 20X1 Trans Co made the following actuarial assumptions : Employee As salary should increase by 5 percent (compound) each year There is a 20 percent probability that employee As employement with Trans Co will terminate before 1 January 20X6 The appropriate discount rate is 10 percent per yearEmployee As salary for 20X2 is CU 105,000.At 31 December 20X2 Trans Co revised its actuarial assumptions as follows : Employee As salary should increase by 15 percent (compound) each year There is a 10 percent probability that employee As emloyment with Trans Co will terminate befor reaching retirement date of 1 January 20X6 The appropriate discount rate remains 10 percent per yearTrans Co does not fund its obligation to pay lump sum benefits. It recognises actuarial gains and losses in other comprehensive income.

Part ATrans Co uses the projected unit credit method to measure its defined benefit post retirement obligationCalculate the amounts that Trans Co would recognise in profit or loss and in other comprehensive income for the year ended 31 December 20X1 and 31 December 20X2.

Part BThe facts are the same as in part A. However, in this part, assume that the employee is not required to retire at 65 and that the benefit vests and is payable on the employees 65th birthday.Calculate the amounts that Trans Co would recognise in profit or loss and in other comprehensive income for the year ended 31 December 20X1 and 31 December 20X2.

Part CThe facts are the same as in part A. However, in this part, assume that Trans Co is not able, without undue costor effort, to use the projected unit credit method to measure its defined benefit obligation. It measures its defined benefit obligation using all of the simplications permitted.Calculated the amountsthat Trans Co would recognise in profit or loss and in other comprehensive income for the year ended 31 December 20X1 and 31 December 20X2.

Imbalan Kerja (Studi Kasus 2)

Untuk mendorong karyawan yang berusia lebih dari 60 tahun untuk memperpanjang mereka kerja dengan entitas, Trans Co menjanjikan karyawannya yang berusia 60 tahun sebuah manfaat lumsum yang sama dengan 1 persen dari akhir gaji untuk setiap tahun pelayanan mereka tetap dipekerjakan oleh Trans Co setelah ulang tahun ke-60 mereka tetap dalam dipekerjakan Trans Co sampai mereka berusia 65 , di mana waktu, sesuai dengan undang-undang setempat, karyawan diperlukan untuk pensiun. Manfaat dapat dibayarkan kepada karyawan pada pensiun.Karyawan A ulang tahun ke 60 adalah pada 1 Januari 20X1. Gaji untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X1 adalah CU 100.000.Pada 31 Desember 20X1 Trans Co membuat asumsi aktuaria yang diikuti : Gaji karyawan A harus meningkat sebesar 5 persen (compound) setiap tahun Ada 20 persen kemungkinan bahwa karyawan A dengan Trans Co akan berakhir sebelum masa pensiun tanggal 1 Januari 20X6 Tingkat diskon yang sesuai adalah 10 persen per tahunGaji karyawan A untuk tahun 20X2 adalah CU 105,000.Pada 31 Desember 20X2 Trans Co merevisi asumsi-asumsi aktuaria sebagai berikut : Gaji karyawan A harus naik 15 persen (compound) setiap tahun Ada 10 persen kemungkinan bahwa karyawan A dengan Trans Co akan berakhir sebelum mencapai masa pensiun tanggal 1 Januari 20X6 Tingkat diskon yang sesuai adalah 10 persen per tahunTrans Co tidak ada dana kewajiban untuk membayar manfaat lumsum. Itu mengakui keuntungan dan kerugian aktuaria dalam pendapatan komprehensif lainnya.Part ATrans Co menggunakan projected unit credit method untuk mengukur kewajiban pensiun yang didefinisikan manfaat.Hitung jumlah yang Trans Co harus akui keuntungan atau kerugian dan pendapatan komprehensif lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X1 dan 31 Desember 20X2.Jawab :Tahun 20X1Gaji pada saat pensiun= CU 100.000 x (1 + 5%)(65-61)= CU 100.000 x 1,2155= CU 121.550(a) 2 x pesangon= 2 x CU 121.550 x 9= CU 2.187.900(b) Penghargaan masa kerja= 10 x CU 121.550= CU 1.215.500(c) Uang penggantian hak= 15% x ((a) + (b))= 15% x (CU 2.187.900 + CU 1.215.500)= 15% x CU 3.403.400= CU 510.510(d) IPK pada masa yang akan datang= (a) + (b) + (c)= CU 2.187.900 + CU 1.215.500 + CU 510.510= CU 3.913.910Berdasarkan metode projected unit credit, maka terlebih dahulu harus dihitung satuan unit manfaat dan biaya jasa kini (asumsi usia mulai kerja 25 tahun), sebagai berikut :(e) Satuan unit manfaat = (d)/total masa kerja= CU 3.913.910 / (65 - 25)= CU 3.913.910 / 40= CU 97.848(f) Biaya jasa kini= SUM x PV x P= CU 97.848 x 0.683 x 0.8= CU 53.464(g) Saldo awal kewajiban= (f) x (60 25)= CU 53.464 x 35= CU 1.871.240(h) Biaya bunga= 10% x ((f) + (g))= 10% x (CU 53.464 + CU 1.871.240)= 10% x CU 1.924.704= CU 192.470Dari perhitungan di atas diperoleh data sebagai berikut :Saldo awal kewajiban= CU 1.871.240Biaya jasa kini= CU 53.464Biaya bunga= CU 192.470Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja 31 Des 20X1= CU 2.117.174Sehingga jurnal pencatatannya :(Dr) Laba ditahanCU 1.871.240(Cr) Kewajiban Imbalan Pasca KerjaCU 1.871.240(mencatat beban imbalan kerja yang harus diakui untuk tahun-tahun sebelumnya)

(Dr) Beban Imbalan Pasca KerjaCU 245.934(Cr) Kewajiban Imbalan Pasca KerjaCU 245.934(mencatat beban imbalan kerja yang harus diakui pada tahun berjalan)

Tahun 20X2Gaji pada saat pensiun= CU 105.000 x (1 + 15%)(65-62)= CU 105.000 x 1,5209= CU 159.695(a) 2 x pesangon= 2 x CU 159.695 x 9= CU 2.874.510(b) Penghargaan masa kerja= 10 x CU 159.695= CU 1.596.950(c) Uang penggantian hak= 15% x ((a) + (b))= 15% x (CU 2.874.510 + CU 1.596.950)= 15% x CU 4.471.460= CU 670.719(d) IPK pada masa yang akan datang= (a) + (b) + (c)= CU 2.874.510 + CU 1.596.950 + CU 670.719= CU 5.142.179Berdasarkan metode projected unit credit, maka terlebih dahulu harus dihitung satuan unit manfaat dan biaya jasa kini (asumsi usia mulai kerja 25 tahun), sebagai berikut :(e) Satuan unit manfaat = (d)/total masa kerja= CU 5.142.179 / (65 - 25)= CU 5.142.179 / 40= CU 128.555(f) Biaya jasa kini= SUM x PV x P= CU 128.555 x 0.751 x 0.9= CU 86.890(g) Saldo awal kewajiban= (f) x (61 25)= CU 86.890 x 36= CU 3.128.040(h) Biaya bunga= 10% x ((f) + (g))= 10% x (CU 86.890 + CU 3.128.040)= 10% x CU 3.214.930= CU 321.493

Dari perhitungan di atas diperoleh data sebagai berikut :Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja 31 Des 20X1= CU 2.117.174Biaya jasa kini= CU 86.890Biaya bunga= CU 321.493Rugi Aktuaria (selisih)= CU 1.010.866Nilai kewajiban imbalan pasca kerja 31 Des 20X2= CU 3.536.423

Jika terdapat perubahan asumsi aktuaria, maka perusahaan harus mengacu pada PSAK No. 24 (revisi 2004) paragraf 94 yang menyebutkan sebagian keuntungan dan kerugian aktuaria sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Paragraf 95 menyebutkan bahwa bagian yang diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuaria adalah selisih antara koridor pada paragraf 94 dengan perbedaan angka sebagai akibat perubahan asumsi aktuaria dibagi dengan sisa masa kerja karyawan yang bersangkutan. Selanjutnya pada paragraf 96 disebutkan bahwa, keuntungan atau kerugian aktuaria disebabkan oleh kenaikan kewajiban imbalan pasca kerja yang terjadi sebagai akibat dari berubahnya asmsi aktuaria yang dipakai yang termasuk di dalamnya tingkat bunga diskonto, mortalitas, cacat, pensiun dini, turnover dan lain-lain.Dari penjelasan diatas, rugi aktuaria yang diakui adalah rugi aktuaria setelah dikurangi nilai koridor 10% dari nilai kewajiban imbalan pasca kerja yaitu 10% x CU 3.536.423 = CU 353.642. Rugi aktuaria yang diakui adalah (CU 1.010.866 CU 353.642)/4 = CU 164.306. Rugi aktuaria yang tidk diakui adalah CU 1.010.866 CU 164.306 = CU 846.560.Sehingga jurnal pencatatannya :(Dr) Rugi AktuariaCU 164.306(Cr) Kewajiban Imbalan Pasca KerjaCU 164.306(mencatat kerugan akibat perubahan asumsi aktuaria)(Dr) Beban Imbalan Pasca KerjaCU 408.383(Cr) Kewajiban Imbalan Pasca KerjaCU 408.383(mencatat penambahan beban imbalan pasca kerja untuk periode berjalan)

Mutasi saldo kewajiban imbalan pasca kerja sebagai berikut :20X220X1

Saldo Kewajiban Per 1 JanuariCU 2.117.174CU 1.871.240

Biaya Jasa KiniCU 86.890CU 53.464

Biaya BungaCU 321.493CU 192.470

Rugi AktuariaCU 164.306-

Saldo Kewajiban Per 31 DesemberCU 2.689.863CU 2.117.174

Jumlah beban yang diakui pada laporan laba rugi sebagai berikut :20X220X1

Biaya Jasa KiniCU 86.890CU 53.464

Biaya BungaCU 321.493CU 192.470

Rugi Aktuaria yang diakuiCU 164.306-

Beban Imbalan KerjaCU 572.689CU 245.934

Asumsi-asumsi aktuaria yang digunakan :

Diskonto10 %10 %

Kenaikan gaji15 %5 %

Probabilitas yang berasal dari tingkat turnover pegawai90 %80 %

Part BFakta-fakta yang sama seperti bagian A. Namun, dalam bagian ini, berasumsi bahwa karyawan tidak diperlukan untuk pensiun pada usia 65 dan bahwa manfaat rompi dan dibayarkan pada hari ulang tahun 65 karyawan.Hitung jumlah yang Trans Co harus akui keuntungan atau kerugian dan pendapatan komprehensif lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X1 dan 31 Desember 20X2.

Jawab :Diasumsikan Karyawan A berhenti pada awal tanggal 1 Januari 20X2. Maka imbalan pasca kerja yang harus dibayarkan oleh Trans Co kepada karyawan A (gaji pada saat pensiun CU 105.000) adalah sebagai berikut :(a) 2 x pesangon= 2 x CU 105.000 x 9= CU 1.890.000(b) Penghargaan masa kerja= 10 x CU 105.000= CU 1.050.000(c) Uang penggantian hak= 15% x ((a) + (b))= 15% x (CU 1.890.000 + CU 1.050.000)= 15% x CU 2.940.000= CU 441.000

(d) IPK yang dibayarkan= (a) + (b) + (c)= CU 1.890.000 + CU 1.050.000 + CU 441.000= CU 3.381.000Jurnal pencatatannya :(Dr) Kewajiban Imbalan Pasca KerjaCU 2.689.863(Dr) Rugi akibat pemutusan hubungan kerjaCU 691.137(Cr) KasCU 3.381.000

Part CFakta-fakta yang sama seperti bagian A. Namun, dalam bagian ini, menganggap bahwa Trans Co tidak dapat, tanpa biaya yang tidak semestinya atau usaha, untuk menggunakan projected unit credit method untuk mengukur kewajiban manfaat pasti. Mengukur kewajibannya didefinisikan manfaat menggunakan semua penyederhanaan yang diizinkan.Hitung jumlah yang Trans Co harus akui keuntungan atau kerugian dan pendapatan komprehensif lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X1 dan 31 Desember 20X2.Jawab :Untuk perhitungan sederhana imbalan pasca kerja, semua asumsi ditiadakan. Sehingga perhitungan imbalan kerja dihitung berdasarkan gaji karyawan A saja.Tahun 20X1(a) 2 x pesangon= 2 x CU 100.000 x 9= CU 1.800.000(b) Penghargaan masa kerja= 10 x CU 100.000= CU 1.000.000(c) Uang penggantian hak= 15% x ((a) + (b))= 15% x (CU 1.800.000 + CU 1.000.000)= 15% x CU 2.800.000= CU 420.000(d) IPK pada masa yang akan datang= (a) + (b) + (c)= CU 1.800.000 + CU 1.000.000 + CU 420.000= CU 3.220.000Berdasarkan metode projected unit credit, maka terlebih dahulu harus dihitung satuan unit manfaat dan biaya jasa kini (asumsi usia mulai kerja 25 tahun), sebagai berikut :(e) Satuan unit manfaat = (d)/total masa kerja= CU 3.220.000 / (65 - 25)= CU 3.220.000 / 40= CU 80.500(f) Biaya jasa kini= SUM x PV x P= CU 80.500 x 0.683 x 0.8= CU 43.985(g) Saldo awal kewajiban= (f) x (60 25)= CU 43.985 x 35= CU 1.539.482Dari perhitungan di atas diperoleh data sebagai berikut :Saldo awal kewajiban= CU 1.539.482Biaya jasa kini= CU 43.985Biaya bunga= CU 0Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja 31 Des 20X1= CU 1.583.467Sehingga jurnal pencatatannya :(Dr) Laba ditahanCU 1.539.482(Cr) Kewajiban Imbalan Pasca KerjaCU 1.539.482(mencatat beban imbalan kerja yang harus diakui untuk tahun-tahun sebelumnya)

(Dr) Beban Imbalan Pasca KerjaCU 43.985(Cr) Kewajiban Imbalan Pasca KerjaCU 43.985(mencatat beban imbalan kerja yang harus diakui pada tahun berjalan)

Tahun 20X2(a) 2 x pesangon= 2 x CU 105.000 x 9= CU 1.890.000(b) Penghargaan masa kerja= 10 x CU 105.000= CU 1.050.000(c) Uang penggantian hak= 15% x ((a) + (b))= 15% x (CU 1.890.000 + CU 1.050.000)= 15% x CU 2.940.000= CU 441.000(d) IPK pada masa yang akan datang= (a) + (b) + (c)= CU 1.890.000 + CU 1.050.000 + CU 441.000= CU 3.381.000Berdasarkan metode projected unit credit, maka terlebih dahulu harus dihitung satuan unit manfaat dan biaya jasa kini (asumsi usia mulai kerja 25 tahun), sebagai berikut :(e) Satuan unit manfaat = (d)/total masa kerja= CU 3.381.000 / (65 - 25)= CU 3.381.000 / 40= CU 84.525(f) Biaya jasa kini= SUM x PV x P= CU 84.525 x 0.751 x 0.9= CU 57.130(g) Saldo awal kewajiban= (f) x (61 25)= CU 57.130 x 36= CU 2.056.680

Dari perhitungan di atas diperoleh data sebagai berikut :Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja 31 Des 20X1= CU 1.583.467Biaya jasa kini= CU 57.130Biaya bunga= CU 0Rugi Aktuaria (selisih)= CU 473.213Nilai kewajiban imbalan pasca kerja 31 Des 20X2= CU 2.113.810

Rugi aktuaria yang diakui adalah rugi aktuaria setelah dikurangi nilai koridor 10% dari nilai kewajiban imbalan pasca kerja yaitu 10% x CU 2.113.810 = CU 211.381. Rugi aktuaria yang diakui adalah (CU 473.213 CU 211.381)/4 = CU 261.832. Rugi aktuaria yang tidak diakui adalah CU 473.213 CU 261.832 = CU 211.381.Sehingga jurnal pencatatannya :(Dr) Rugi AktuariaCU 211.381(Cr) Kewajiban Imbalan Pasca KerjaCU 211.381(mencatat kerugan akibat perubahan asumsi aktuaria)(Dr) Beban Imbalan Pasca KerjaCU 57.130(Cr) Kewajiban Imbalan Pasca KerjaCU 57.130(mencatat penambahan beban imbalan pasca kerja untuk periode berjalan)