Embriologi Palatum All

download Embriologi Palatum All

of 16

Transcript of Embriologi Palatum All

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    1/16

    2.2 Embriologi Pembentukan Palatumdimulai dari embriologi pembentukan wajah dst

    hingga pembentukan palatum sekunder

    Secara embriologis, pembentukan wajah terjadi pada minggu ke-5 sampai dengan

    minggu ke-10. Pada saat minggu ke-5, dua prosesus akan tumbuh dengan cepat, yaitu

    prosesus nasal medial dan lateral. Prosesus nasal lateral akan membentuk alae hidung,

    sedangkan prosesus medial akan membentuk (1 bagian tengah hidung, (! bagian tengah

    bibir atas, (" bagian tengah rahang atas, serta (# seluruh langit-langit primer. Secara

    simultan, prosesus ma$illaris akan mendekati prosesus nasal lateral dan medial akan tetapi

    tetap tidak menyatu karena dipisahakn oleh suatu lekukan yang jelas (Saddler, 1%%&.

    Selama ! minggu berikutnya, terjadi perubahan bermakna pada wajah. Prosesus

    ma$illaris terus tumbuh ke arah medial dan menekan prosesus nasal ke arah midline.

    Selanjutnya terjadi penyatuan prosesus-prosesus nasal dengan prosesus ma$illa di sisi lateral.

    'adi bibir bagian atas dibentuk oleh ! prosesus nasal dan ! prosesus ma$illa (Saddler, 1%%&.

    Prosesus yang menyatu di bagian medial, tidak hanya bertemu di daerah permukaan,

    tetapi terus menyatu sampai dengan bagian yang lebih dalam. Struktur yang dibentuk oleh !

    prosesus yang menyatu ini dinamakan segmen interma$illaris. agian ini terdiri dari (1

    bagian bibir yang membentuk philtrum dna bibir atas, (! komponen rahang atas yang

    mendukung empat gigi insisi), (" komponen palatum yang membentuk segitiga palatum

    primer. *i bagian atas, segmen interma$illaris menyatu dengan septum nasal yang dibentuk

    oleh prominentia )rontalis (Saddler, 1%%&.

    Palatum sekunder terbentuk dar pertumbuhan ! prosesu ma$illa yang disebut palatine

    shel+es. Pada minggu ke-, palatine shel+es tumbuh miring ke arah bawah di kedua sisi lidah.

    Pada minggu ke-& posisinya horiontal di atas lidah dan kemudian kedua sisinya menyatu

    dan membentuk palatum sekunder. *i bagian anterior, terjadi penyatuan dengan palatum

    primer, pada titik pertemuan ini terjadi )oramen incisi+um.

    Pada saat yang sama, septum nasal tumbuh ke arah bawah dan bergabung dengan

    permukaan atas palatum yang baru terbentuk. Palatine shel+es saling menyatu dan juga

    menyatu dengan palatum primer pada minggu ke-& dan ke-10 pada masa pertumbuhan

    embrio (Saddler, 1%%&.

    mbriologi wajah diawali dengan perkembangan kepala dan leher, gambaran yang paling

    khas dalam perkembangan kepala dan leher adalah terbentuknya lengkung brankialis atau

    lengkungfaring./engkung lengkung ini tampak dalam perkembangan minggu ke-# dan ke-

    5. /engkung faring tidak ikut membentuk leher, tetapi memiliki peranan penting dalam

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    2/16

    pembentukan kepala. Pada akhir minggu ke-#, bagian pusat wajah terbentuk olehstomodeum,

    yang dikelilingi oleh pasangan pertama lengkungfaring. etigamudigah berusia #2 minggu,

    dapat dikenali lima buah tonjolan mesenkimyaitu 3 (Sadler,4., !000

    /engkung )aring pertama ( tonjolan tonjolan mandibula , disebelah kaudal

    stomodeum.

    /engkung )aring kedua ( tonjolan tonjolan maksila , terletak disebelah lateral

    stomodeum.

    /engkung )aring ketiga ( tonjolan tonjolan )rontonasal , suatu tonjolan yang agak

    memebulat d isebelah kaudalstomodeum.

    /engkung )aring keempat dan kelima yang unsur rawannya bersatu membentuk tulang rawan

    thyroidea, cricoidea, corniculata, dan cuneiforme dari laring.

    /engkung pertama terdiri atas satu bagian dorsal, yang dikenal sebagai prominensia

    maksilaris, yang meluas dibawah daerah mata, dan satu bagian ventral, prominensia

    mandibularis atau tulang rawan Meckel. Padaperkembangan selanjutnya, tulang rawan

    Meckel menghilang, kecuali dua bagian kecil diujung dorsal dan masing masing

    memebentuk inkusdam malleus.Mesenkim prominensia maksilaris selanjutnya membentuk

    premaksila, maksila, os zigomatikus, dan bagian os temporalis melalui penulangan

    membranosa. Mandibulajuga terbentuk melalui penulangan membranosajaringanmesenkim

    yang mengelilingi tulang rawanMeckel(Saddler,4., !000.

    Pada akhir minggu ke-# , mulai tampak tonjolan tonjolan wajah yang terutama dibentuk

    oleh mesenkim yang berasal dari krista neuralis dan terutama dibentuk oleh pasangan

    lengkungfaringpertama. 4onjolan maksiladapat dikenali disebelah lateral stomodeumdan

    tonjolan mandibuladisebelah kaudal stomodeum.Prominensia frontonasalis, yang dibentuk

    olehproloferasi mesenkim disebelah +entralvesikel otak, merupakan tepi atasstomodeum. *i

    sisi kanan dan kiri prominensia frontonalis, munculpenebalan penebalan setempat dari

    ektodermpermukaan, yaituplakodanasal (olfaktorius , di bawah pengaruh induksi bagian

    +entral otak depan(Sadler, 4., !000.

    Selama minggu ke-5 plakoda plakoda hidung tersebut mengalami in+aginasi

    membentuk lobang hidung. *alam hal ini,plakodahidung ini membentuk suatu rigi jaringan

    yang mengelilingi masing masing lobang dan memebentuk tonjolan hidung. 4onjolan yang

    berada ditepi luar lubang adalah tonjolan hidung lateral dan yang berada ditepi dalam adalah

    tonjolan hidung medial (Sadler, 4., !000.

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    3/16

    6ambar ". Permukaan )rontal wajah. A.7udigah lima minggu. B.7udigah eman minggu

    tonjol tonjol hidung berangsur angsur terpisah dari tonjol maksila oleh alur yang dalam.

    Selama dua minggu selanjutnya, tonjolan maksilaterus bertambah besar ukurannya. Serantak

    dengan itu, tonjolan ini tumbuh kearah medial, sehingga mendesak tonjol hidung ke medial

    ke arah garis tengah. Selanjutnya, celah antara tonjol hidung medial dan tonjol maksial

    hilang, dan keduanya bersatu. 8leh karena itu bibir atas dibentuk oleh tonjolan hidung

    medial dan kedua tonjol maksila itu. 4onjol hidung lateral tidak ikut dalam pembentukan

    bibir atas. ibir bawah dan rahang bawah dibentuk dari tonjolan mandibulayang menyatu

    digaris tengah (Sadler, 4., !000

    6ambar #. 9spek )rontal wajah A.mbrio yang berusia tujuh minggu. 4onjol maksila telah

    bersatu dengan tonjol medial B.mbrio yang berusia sepuluh minggu.

    7ula mula, tonjol maksiladan tonjol hidung lateralterpisah oleh sebuah alur yang dalam,alur nasolacrimal. Ektoderm ditantai alur ini membentuk sebuah tali epitel padat yang

    melepaskan diri dari ektodermdibawahnya. Setelah terjadi kanalisasi, tali ini membentuk

    duktus nasolacrimalis ujung atasnya melebar untuk membentuk sacus lacrimalis. Seletah

    lepasnya tali tersebut, tonjolan maksiladan tonjolan hidung lateralsaling menyatu.Duktus

    lacrimalis kemudian berjalan dari tepimedial kemeatus inferior ronggahidung ( Sedler, 4.,

    !000.

    4ulang pipi merupakan artikulasi dari tulang zigomatikus dan prosesuszigomatikus dari

    tulang temporal. Pusat penulangan tersebut berasal dari membran lateral dan mengikuti

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    4/16

    perkembangan dari mata pada akhir bulan kedua. entuk wajah orang dewasa dipengaruhi

    oleh perkembangan sinusparanasale, conchae nasales dangigi geligi ( Sadler, 4., !000

    Palatum primer dan palatum sekunder terbentuk berdasarkan perkembangan

    embriologi. Palatum primer atau premaksila merupakan daerah triangular pada

    bagian anterior langitan keras, meluas secara anterior ke insisif foramen

    sampai ke lateral insisif kanan dan kiri, termasuk bagian alveolar ridge gigi-gigi

    insisif maksila. Palatum sekunder terdiri dari sisa bagian palatum keras dan

    semua palatum lunak (gambar 2.1).9

    Gambar 2.1. Anatomi Bibir dan Langitan

    Sumber3 7illard, :alph *., 'r. ;le)t ;ra)t. oston3 /ittle, rown, 1%&&.

    7enurut 9lberry, perkembangan wajah terjadi pada minggu keempat setelah

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    5/16

    )ertilisasi, dengan penampakan lima buah penonjolan atau swelling yang

    mengelilingi stomotodeum. Swelling ini disebut juga acial

    processes tersebut merupakan hasil akumulasi sel mesenkim yang berada di

    bawah permukaan epitel. 7esenkim ini merupakan ektomesenkimal dan

    berkontribusi terhadap perkembangan struktur oro)asial seperti sara), gigi, tulang,

    mukosa mulut. Swelling yang berada diatas stomodeum disebut frontonasal

    process dimana berkontribusi dalam perkembangan hidung dan juga bibir atas. *i

    bagian bawah dan di lateral stomodeum terdapat dua buah mandibular processes

    yang berkontribusi dalam perkembangan rahang bawah dan bibir dan di atas

    mandibular processes terdapat maillary

    processes yang berkontribusi dalam perkembangan rahang atas dan bibir.!

    Pada

    sisi

    in)erior )rontonasal prosessus akan muncul nasal (olfactoryplacodes. Proli)erasi

    ektomesenkim pada tiap kedua sisi placode akan menghasilkan pembentukan

    medial dan lateral nasal prosessus. *iantara pasangan prosessus tersebut terdapat

    cekungan yaitu nasal pit yang merupakan primiti+e nostril.1#

    Sedangkan menurut Petterson, perkembangan embriologi hidung, bibir dan

    langitan terjadi antara minggu ke-5 hingga ke-10. Pada minggu ke-5, tumbuh dua

    penonjolan dengan cepat yaitu lateral processes dan median nasal processes.

    7a$illary swelling secara bersamaan akan mendekati medial dan lateral nasal

    prossesus tetapi tetap akan terpisah dengan batas groo+e yang jelas. Selama dua

    minggu selanjutnya ma$illary processus akan meneruskan pertumbuhannya ke

    arah

    tengah dan menekan median nasal prosessus ke arah midline. edua penonjolan

    ini akan bersatu dengan ma$illary swelling dan terbentuklah bibir.10

    *ari ma$illary processes akan tumbuh dua shel)like yang disebut palatine

    shel+es. Palatine shel+es akan terbentuk pada minggu ke-. emudian pada

    minggu ke-&, palatine shel+es akan naik ke posisi horiontal di atas lidah dan

    ber)usi satu sama lain membentuk palatum sekunder dan dibagian anterior

    penyatuan dua shel) ini dengan triangular palatum primer, terbentuklah )oramen

    insisi). Penggabungan kedua

    palatine shel) dan penggabungan dengan palatum primer terjadi antara minggu ke-

    & sampai minggu ke-10.11

    Pada anak perempuan, pembentukkan palatum sekunder

    ini terjadi 1 minggu kemudian, karena itu celah langitan lebih sering terjadi pada

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    6/16

    anak perempuan (gambar !.! dan !.".?

    Gambar 2.2 Aspek frontal dari wajah. A, Embrio minggu. !, Embrio " minggu.

    #on$ol nasal sedikit demi sedikit terpisah dari ton$ol ma%ila dengan alur &ang dalam. ',

    Embrio bulan. , Embrio 1* bulan. #on$ol maksila berangsur-angsur bergabung dengan

    lipatan nasal dan alur terisi dengan mesenkim. (+umber angman /edical embriolog&,

    ed 0, !altimore, 19, illiams ilkins.)

    Pertumbuhan dan Perkembangan Rongga Mulut

    Pertumbuhan dan perkembangan oromaksilofasial (muka rongga mulut)

    dimulai pada minggu ke-0 intra uterin. /ula-mula masih terbentuk tube danterdiri dari 0 unsur &aitu ectoderm, mesoderm dan endoderm3entoderm.

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    7/16

    Pertumbuhan dan perkembangan oral 3 mulut dimulai dengan proses in4aginasi

    lapisan ectoderm di bagian caudal dan Processus Prontonasalis dan disebut

    +tomodeum (Primitive Oral Cavity). i samping itu ter$adi pula proses in4aginasi

    pada lapisan endoderm &ang disebut Primiti4e igesti4e #ract. +elan$utn&a P5'

    dan P# saling mendekat hingga bertemu pada membran &ang tipis disebut

    /embrana !ucco Phar&ngeal. /embran tersebut akhirn&a pecah dan ter$adilah

    hubungan &ang sempurna antara P5' dan P#.

    Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Apparatus

    +elain proses tersebut ter$adi pula pula proses pertumbuhan dan perkembangan

    pembentukan !ranchial Apparatus, &aitu terdiri dari

    Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Arches Llengkungan)

    /ula-mula dibentu !ranchial Arch 6 3 Phar&ngeal Arch 6, kemudian dibentuk

    !ranchial Arch 6 hingga 67, namun !ranchial Arch 7 rudimenter 3 hilang sehingga

    !ranchial Arch 67 bergabung dengan !ranchial 67. ari !ranchial Apparatus inilah

    akan dibentuk organ-organ, rahang atas, rahang ba8ah, lidah lar&n%, phar&n%,

    os h&oid, otot-otot 8a$ah, ligamentum, arteri, 4ena, ner4us, dll.

    Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Pouches (Konjungsi)

    ang pertama dibentuk adalah

    'a4um t&mpanica

    Antrum

    /astoideum

    #elinga tengah

    #uba Eustachii

    alu lapisan Endoderm berdiferensiasi membentuk #onsila Palatina dan :ossa

    +upratonsilaris. !agian orsal berdirensiasi membentuk glandula parath&roid

    inferior lalu bermigrasi ke arah dorsal glandula th&roid. +edangkan bagian4entral berdiferensiasi membentuk primordial glandula th&mus kemudian

    bermigrasi kea rah 'audal /edial selan$utn&a bagian kanan kiri berfusi

    membentuk glandula th&mus.

    !agian dorsal berdirensiasi membentuk glandula parath&roid superior kemudian

    bermigrasi ke dorsal glandula th&roid. !agian 4entral berdiferensiasi membentuk

    ultimo branchial bod& lalu bermigrasi dan berfusi dengan glandula th&roid.

    Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Groove (Celah)

    !ranchial ;roo4e 6 akan membentuk meatus acusticus e%ternus, sedangkan!ranchial ;roo4e &ang lain akan hilang sehinga leher rata.

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    8/16

    Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial embrane (!ela"ut)

    !ranchial /embrane 6 akan membentuk membrane t&mpanica sedangkan

    branchial membrane &ang lain menghilang.

    Pertumbuhan dan Perkembangan Fasial (Muka)

    Pertumbuhan dasn perkembangan fasial (muka) berasal dari buah :asial

    Promordia, &aitu

    1. +ebuah ton$olan Processus :ronto

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    9/16

    hubungan 'abum

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    10/16

    ini mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan palatum sekunder dapat

    berkembang ke arah mid line dan berfusi. +elain itu septum nasi $uga

    mengadakan fusi tangan kedua palatum sekunder (kanan dan kiri).

    Pertumbuhan dan Perkembangan +elan$utn&a dari Paltum +ekunder

    1. orsal palatum primer#er$adi proses ossi@kasi disebut Processus Palatinus 5ssis /a%illari.

    2. orsal ad1#er$adi pula ossi@kasi disebut 5s Palatinum

    0. orsal ad.2Pertumbuhan dan perkembangan pada dorsal ad.2 tidak mengalami

    proses ossi@kasi, disebut Palatum /olle dan C4ulia.

    Pertumbuhan dan Perkembangan s Palatinum

    !erasal dari bagian medial tulang ra8an nasal capsul. eduan&a mengalami ossi@kasi setelah lahir.

    !a8ah nasal capsul bagian lateral membentuk concha nasalis inferior sedangkan

    di antaran&a mengalami atropi bagian medial membentuk os palatinum .

    5ssi@kasi pada minggu ke -D. okasi di dekan

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    11/16

    tulang ra8an /eckel di bagian lingual Processus /andibularis. Pertumbuhan dan

    perkembangan tulang /eckel ini berada dekat dengan pembentukan

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    12/16

    Pada embrio minggu ke "- dibentuk ;landula Parotis &ang berasal dari $aringan

    ektodermal berlokasi di tepi stomodeum. +el-sel berpoliferasi membentuk tali

    padat dan u$ung bulat. #ali tersebut berkembang membentuk tumen dan

    selan$utn&a terbentuk duktus, sedangkan u$ung &ang bulat berdiferensiasi

    membentuk acini (khusus menghasilkan sali4a) &ang akan mengeluarkan

    secret.

    ;landula +ubmandibularis &ang berasal dari $aringan endodermal berlokasi di

    dasar mulut di latero-caudal lidah. 'ara pembentukann&a sama dengan ;6.

    Parotis. ;landula sublingualis berkembang agak akhir, $uga berasal dari $aringan

    endodermal sebagai multiple buds &ang nantin&a membentuk lobus ma&or dan

    lobus minor. okasin&a di latero-caudal lidah.

    Pertumbuhan dan Perkembangan landula' Throid

    ;landula$ #h&roid dari penebalan $aringan endodermal di belakang tuberculumimpar kemudian melekuk ke caudal &ang disebut th&roid di4erticulum &ang lalu

    bermigrasi (lidah berkembang) ke caudal. Pada saat bermigrasi ke caudal

    terbentuklah uctus #h&roglossus. uctus #h&roglossus ini akan tersisa sebagai

    foramen caecum dan lobus P&ramidalis ;6. #&reodea. !agian ductus &ang lain

    menghilang sedangkan #h&roid i4erticulum &ang bermigrasi ke caudal

    membentuk 2 lobus &aitu ;6 #h&roidea dan akhir migrasin&a berada di antara

    lateral #rachea.

    +edangkan tuberculum impar tidak membentuk bangunan &ang khas.

    Pertumbuhan dan perkembangan 130 posterior lidah dimulai dengan dibentukn&aton$olan 'opula (berasal dari phar&ngeal arch ke 66) kemudian dibentuk lagi

    ton$olan B&pobranchial (!ranchialk Arch 666 F 67). 'audal dari foramen 'aecum.

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    13/16

    palatum tersebut. Seluruh bagian palatum tidak melakukan perubahan dalam waktu yang

    sama. Perubahan pertama terjadi pada area medial palatum sekunder posterior sampai ke

    premaksila. *ari sini perubahan melanjut ke anterior dan posterior palatum. Pada daerah tepi

    terjadi perubahan antara bagian bawah septum nasal dan membagi menjadi ! bagian yaitu

    naso)aring dan oro)aring.158ssi)ikasi palatum terjadi pada minggu ke ? kehidupan intrauterin

    dengan tipe intramembranous, ossi)ikasi palatum sebagian besar berasal dari pembentukan

    tulang maksilla namun baggian posterior palatum tidak terbentuk ossi)ikasi dan menjadi

    palatum mole, sutura palatum pada bagian medial terbentuk 1!-1# tahun.15

    Secara embriologi ruge palatal terbentuk secara sempurna pada bulan ke "

    perkembangan intrauterin berasal dari jaringan ikat yang menutupi proses pembentukan

    palatina pada tulang maksila. Pertumbuhan dan perkembangannya dikontrol oleh interaksi

    timbal balik epitel-mesenkimal, dimana molekul matriks ekstraseluler dibentuk selama

    pengembangannya.

    Pada masa embrionik manusia, ruge palatal dapat dilihat dengan sangat jelas karena

    memenuhi sebagian besar panjang lapisan palatum saat ele+asi. Saat perkembangan

    embrionik di tahap 550mm terdapat 5-& tonjolan yang cenderung simetris dengan bagian

    anterior menuju ke arah ra)e mediana sedangkan bagian lainnya ke arah lateral. 7enjelang

    akhir kehidupan intrauterin, pola dari ruge menjadi lebih ireguler, bagian posterior

    menghilang dan bagian anterior menjadi jelas dan padat.

    mbriogenesis palatum dapat dibagi dalam dua )ase terpisah yaitu pembentukan

    palatum primer yang akan diikuti dengan pembentukan palatum sekunder. Pertumbuhan

    palatum dimulai kira-kira pada hari ke-"5 kehamilan atau minggu ke-# kehamilan yang

    ditandai dengan pembentukan processus )asialis. Penyatuan processus nasalis medialis

    dengan processus ma$illaries, dilanjutkan dengan penyatuan processus nasalis lateralis

    dengan processus nasalis medialis, menyempurnakan pembentukan palatum primer.

    egagalan atau kerusakan yang terjadi pada proses penyatuan processus ini menyebabkan

    terbentuknya celah pada palatum primer.

    Pembentukan palatum sekunder dimulai setelah palatum primer terbentuk sempurna,

    kira-kira minggu ke-% kehamilan. Palatum sekunder terbentuk dari sisi bilateral yang

    berkembang dari bagian medial dari processsus ma$illaries. emudian kedua sisi ini akan

    bertemu di midline dengan terangkatnya sisi ini. etika sisi tersebut berkembang kearah

    superior, proses penyatuan dimulai. egagalan penyatuan ini akan menyebabkan

    terbentuknya celah pada palatum sekunder.

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    14/16

    Gambar 1. *eskripsi pertumbuhan wajah manusia ('ames . ;lark,Management of

    the cleft lip and palate patient, Philadelphia, 1%?5, hal. "

    ;elah ini terjadi antara minggu keenam dan kesepuluh pada masa embrio. Selama

    minggu keenam dan ketujuh, prosessus maksilaris dari lengkung brankial pertama tumbuh ke

    depan dan bersatu dengan prosesus nasalis-lateralis lalu berlanjut bersatu dengan prosessus

    nasalis medialis membentuk bibir bagian atas, dasar hidung, dan palatum primer. Semua

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    15/16

    struktur ini berkembang cepat, lidah membesar dan berdi)erensiasi tumbuh +ertikal mengisi

    ka+um stomodealis primiti+um. Pada minggu kedelapan sampai kesembilan, tulang palatum

    meluas ke medial untuk berkontak pada midline menghubungkan anterior ke posterior

    membentuk tulang palatum yang memisahkan hidung dan rongga mulut.

    'aringan-jaringan wajah, termasuk didalamnya bibir dan palatum berasal dari

    migrasi, penetrasi, dan penyatuan mesenkimal dari sel-sel cranioneural kepala. etiga

    penonjolan utama pada wajah (hidung, bibir, palatum secara embriologi berasal dari

    penyatuan processus )asialis bilateral. Secara embriologis palatum utama terdiri dari semua

    struktur anatomi anterior ke )oramen incisi+us, disebut al+eolus dan bibir atas. Palatum

    sekunder dide)inisikan sebagai sisa palatum di belakang )oramen incisi+us, dibagi dalam

    palatum durum dan lebih ke belakang lagi merupakan palatum molle.

    Gambar 2.3 Gambaran Frontal Keala Embrio !"ia #$ Minggu%1& Minggu. 9,

    6ambaran )rontal embrio usia 1@! minggu. Palatine shel+es berada di posisi +ertical

    pada tiap sisi lidah. , 6ambaran +entral embrio usia 2 minggu. ;, 6ambaran )rontal

    kepala embrio usia &2 minggu. /idah sudah bergerak turun dan palatine shel+es

    mencapai posisi horiontal. *, 6ambaran +entral kepala embrio usia &2 minggu. ,

    6ambaran )rontal kepala embrio usia 10 minggu. edua palatine shel+es sudah bersatu

    satu sama lain juga dengan nasal septum. Sumber 3 Petterson. !ontemporary "ral and

  • 7/25/2019 Embriologi Palatum All

    16/16

    Maillofacial #urgery $nd Ed.1%%". hal-!&.