Embriologi Mata

23
Embriologi Mata Rima Tresnawati -1310211152

description

SSS

Transcript of Embriologi Mata

Page 1: Embriologi Mata

Embriologi Mata

Rima Tresnawati -1310211152

Page 2: Embriologi Mata

Anatomi Bola MataKornea

Iris

Badan siliar

Lensa

Retina

Koroid

N Optikus (NII)

Badan kaca (vitreus body)

Page 3: Embriologi Mata

Anatomi Bola Mata

Badan Kaca (vitreus body)

Anterior chamber (Camera Oculi Anterior)

Posterior Chamber (Camera Oculi Posterior)

Central Vessel Retina

Hyaloid Canal)

Page 4: Embriologi Mata

Awal Perkembangan Perkembangan awal mata di mulai pada

mudigah hari ke 22 Awalnya berkembang sebagai sepasang

lekukan dangkal pada sisi kanan dan kiri otak depan

Nantinya, setelah penutupan tabung saraf, lekukan tadi membentuk kantong-kantong keluar pd otak depan, yg disebut vesikel mata

Page 5: Embriologi Mata

Awal Perkembangan Vesikel kemudian melekat ke ektoderm permukaan dan

memicu perubahan ektoderm untuk membentuk lensa Vesikel mata nanti akan melakukan invaginasi dan

membentuk cawan optik Lapisan dalam dan luar cawan optik dipisahkan oleh

rongga, ruangan intraretina, lalu rongga itu segera menghilang

Invaginasi pada inferior membentuk fissura koroid yg memungkinkan a.hyaloidea mencapai ruangan dlm mata

Pada minggu ke-7, fissura koroid tadi bersatu, lalu piala mata menjadi lubang bulat, yg kelak menjadi pupil

Page 6: Embriologi Mata
Page 7: Embriologi Mata

Awal Perkembangan Sementara itu juga, sel ektoderm makin

memanjang dan membentuk plakoda lensa, yg nanti melakukan invaginasi dan menjadi vesikel lensa

Page 8: Embriologi Mata

Retina, Iris, Korpus Siliaris Lapisan luar cawan atau disebut juga sebagai

lapisan pigmen retina 4/5 bagian posterior cawan optik, disebut pars

optica retina, mengandung sel-sel fotoreseptor, sel batang dan kerucut

Pada permukaan cawan optik, terdapat selapis lapisan fibrosa, yg mengandung akson sel saraf yg nanti berkembang menjadi n.opticus

Page 9: Embriologi Mata
Page 10: Embriologi Mata

1/5 bagian anterior, disebut pars ceca retina dibagi menjadi pars iridica retina (membentuk lap dalam iris) dan pars ciliaris retina (membentuk korpus siliaris)

Page 11: Embriologi Mata

Retina, Iris, Korpus Siliaris Sedangkan di antara

cawan optik dan epitel permukaan, diisi oleh m.spinchter pupillae dan m.dilatator pupillae

Lalu, di bagian luar pars ciliaris retina, dilapisi selapis mesenkim yg membentuk m.cilliaris

Pada bagian dalam pars ciliaris retinae dihubungkan dengan lensa oleh ligamentum suspensorium

Page 12: Embriologi Mata
Page 13: Embriologi Mata

Lensa Pada akhir minggu ke-

7, serabut-serabut lensa primer mencapai dinding depan gelembung lensa membentuk lensa

Pertumbuhan lensa terus terjadi, dengan penambahan serabut-serabut lensa sekunder ke inti sentral lensa

Page 14: Embriologi Mata

Koroid, Sklera, Kornea Pada akhir minggu ke-

5, primordium mata dikelilingi mesenkim longgar, yg segera berdiferensiasi jd satu lapisan dalam dan luar.

Lapisan dalam ini akan membentuk lapisan pigmen kaya p.darah koroid

Sedangkan lapisan luar (+) sklera

Page 15: Embriologi Mata
Page 16: Embriologi Mata

Koroid, Sklera, Kornea Differensiasi mesenkim pada

anterior mata berlangsung berbeda

Mesenkim terbagi menjadi lap dalam di depan lensa dan iris, membrana iridopupilaris, dan lap luar yang bersambungan dengan sklera (susbtansia propria kornea)

Kornea dibentuk oleh selapis epitel permukaan ektoderm, substansi propria, dan lapisan epitel yang berbatasan dengan bilik mata depan

Page 17: Embriologi Mata

Korpus Vitreum Mesenkim juga

menginvasi bag dalam cawan optik melalui fisura koroidea

Struktur ini membentuk ruang interstisium, dimana ruang tersebut terisi zat gelatin transparan (+) korpus vitreum

Page 18: Embriologi Mata

Nervus opticus dan Arteri Hyaloidea Arteri hyaloidea merupakan sumber nutrisi

perdarahan pada masa mudigah, dimana terdapat pada alur-alur fisura koroid

Nantinya, arteri hyaloidea akan menghilang, menjadi cikal bakal arteri centralis retinae

Sedangkan n.opticus berasal dari tangkai optik, ditunjang oleh jalinan sel neuroglia yang berasal dari lapisan dalam tangkai optik.

Page 19: Embriologi Mata
Page 20: Embriologi Mata

Kelainan Pada Masa Embrional Koloboma iridis, penutupan fissura koroidea

tak terjadi

Katarak Kongenital, merupakan akibat genetik. Pada tahun 1941 dikatakan, rubella menjadi faktor risiko paling sering.

Page 21: Embriologi Mata

Kelainan Pada Masa Embrional Mikroftalmia, kelainan dimana mata salah

satu/keduanya terlalu kecil dan volume bola mata berkurang sampai 2/3 normal. Biasanya akibat sitomegalovirus dan toksoplasmosis pd masa kehamilan.

Page 22: Embriologi Mata

Kelainan Pada Masa Embrional Anoftalmia, keadaan dimana bola mata tak

ada sama sekali

Page 23: Embriologi Mata

Referensi Embriologi Kedokteran Langman, Edisi 7. T.W.

Sandler