Egi Ferdianto Feb

download Egi Ferdianto Feb

of 102

Transcript of Egi Ferdianto Feb

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    1/102

    ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DEBT TO  

    EQUITY RATIO (DER), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN 

    CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi

    Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa 

    Efek Indonesia Tahun 2011-2013) 

    Oleh: 

    EGI FERDIANTO 

    NIM: 107082003424 

    JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

    EKONOMI DAN BISNIS 

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA 

    2014 

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    2/102

    ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DEBT TO  

    EQUITY RATIO (DER), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN 

    CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi

    Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa 

    Efek Indonesia Tahun 2011-2013) 

    SkripsiDiajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar sarjana Ekonomi

    Oleh

    Egi Ferdianto 

    NIM: 107082003424 

    Di Bawah Bimbingan

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. Rini., Ak., CA Hepi Payudiawan, SE., Ak., MM., CA 

     NIP.19760315 200501 2 002 NIP. 19720516200901 1 006

    JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

    EKONOMI DAN BISNIS 

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA 

    2014 

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    3/102

     

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF 

    Hari ini Senin, 7 Juli 2014 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 

    1. Nama : Egi Ferdianto

    2. NIM : 107082003424

    3. Jurusan : Akuntansi

    4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Return on Assets (ROA) ̧Debt  

    to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Current Ratio (CR)

    terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang

    Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

     bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

    mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

    melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

    gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

     Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 7 Juli 2014

    1. Zuhairan Yumni Y, M.Sc ( )

     NIP. 19800416 200912 1 002 Ketua

    2. Soliyah Wulandari, SE., M.Si ( )

     NIDN. 2002018501 Sekretaris

    3. Fitri Damayanti, SE., M.Si ( )

     NIP. 19810731 200604 2 003 Penguji Ahli

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    4/102

     

    LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI 

    Hari ini Jumat, 12 Desember 2014 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:

    1. Nama : Egi Ferdianto

    2. NIM : 107082003424

    3. Jurusan : Akuntansi

    4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh  Return on Assets (ROA), Debt to

     Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Current Ratio (CR)

    terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang

    Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013)

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

     bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

    tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 12 Desember 2014

    1. Leis Suzanawaty, SE., M.Si

     NIP. 19720809 200501 2 044 (Ketua

    2. Yusar Sagara, SE., Ak., M.Si., CA., CMA

     NIDN. 2009058601 (Sekretaris

    3. Yulianti, SE., M.Si

     NIP. 19820318 201101 2 011 () Penguji Ahli

    4. Dr. Rini., Ak., CA

     NIP. 19760315 200501 2 002 (Pembimbing I

    5. Hepi Payudiawan, SE., Ak., MM., CA

     NIP. 19720516200901 1 006 (Pembimbing II

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    5/102

     

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH 

    Yang bertanda tangan di bawah ini,

     Nama : Egi Ferdianto

     NIM : 107082003424

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

    Jurusan : Akuntansi

    Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

    1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

    dan mempertanggungjawabkan. 

    2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain. 

    3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

    asli atau tanpa ijin pemilik karya. 

    4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data. 

    5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

    karya ini. 

    Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

    melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang

    ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

    untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

    Ciputat, 10 Desember 2014

    (Egi Ferdianto)

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    6/102

     

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP 

     Nama : Egi Ferdianto

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 19 Oktober 1988

    Agama : Islam

    Alamat : Kp. Cigasong No. 145 RT 05/06 Cilawu, Garut

    Telepon : 08988373416

    E-mail : [email protected]

    PENDIDIKAN FORMAL 

    1994-2000 : SD Negeri Cilawu 2, Garut

    2000-2003 : SLTP Negeri 1 Cilawu, Garut

    2003-2006 : SMA Negeri 1, Garut

    2007-2014 : Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    7/102

     

    LATAR BELAKANG KELUARGA 

    Ibu : Toto Somamiharja

    Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 23 Oktober 1940

    Pekerjaan : Wiraswasta

    Ibu : Cicah Aisyah

    Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 17 Agustus 1945

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    Alamat Orang Tua : Kp. Cigasong no. 145 RT 05/06 Cilawu, Garut

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    8/102

     

    ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF RETURN ON ASSET, DEBT TO

    EQUITY RATIO, NET PROFI T MARGIN AND CURRENT RATIO TO

    STOCK PRICE  

    (Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange) 

    Egi Ferdianto  

    ABSTRACT  

    The purpose of this research is to analyze the influence of return on assets,

    debt to equity ratio, net profit margin and current ratio to stock price. This

    research used secondary data from monetary data in Indonesian Stock Exchange

    which is written in the company's financial report. This research used a samples

     from 29 companies that consistently listed in Indonesia Stock Exchange during

    the period of 2011-2013, which is used purposive sampling method. These

    variables tested with multiple regressions. The results indicated that the return on

    asset significant influence on the stock price. Debt to equity ratio, net profit

    margin and current ratio while the stock price do not give any influence at all.

    Simultaneously return on asset, debt to equity ratio, net profit margin and current

    asset influence the stock prices. 

    Keywords: Return on Assets (ROA), Debt to Equi ty Ratio (DER), Net Profi t  

    Margin (NPM) and Curr ent Ratio (CR) and Stock pr ice. 

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    9/102

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    10/102

     

    KATA PENGANTAR  

    Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan

    karunia- Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

    ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity

    Ratio (DER), Net Profi t Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap

    Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)”. Shalawat serta salam senantiasa

    selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sang Teladan

    yang telah membawa kita ke zaman kebaikan.

    Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai

    syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak

     pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena

    itu, syukur Alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah

    dianugerahkan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima

    kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Bapak dan Ibu yang tak pernah lelah memberikan rasa cinta, kasih sayang,

    semangat, motivasi dan do’a yang tiada henti-hentinya kepada penulis

    serta selalu bertanya tentang perkembangan skripsinya dan menyemangati

     penulis untuk segera menyelesaikan kuliahnya.

    2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. Ibu Dr. Rini., Ak., CA selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah

     bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing

     penulis selama penyusunan skripsi. Terima Kasih selalu ramah

    membimbing mahasiswanya serta menjawab semua keluahan

    mahasiswanya dengan bijak . Terima kasih atas segala masukan demi

     penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat yang telah

    diberikan selama ini. Dan mohon maaf jika selama ini sudah begitu sering

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    11/102

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    12/102

     

    12. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak

     bisa disebutkan satu per satu, Terima kasih untuk semuanya.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

    sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang

    dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk

    saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

    Jakarta, 10 Desember 2014

    (Egi Ferdianto)

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    13/102

     

    DAFTAR TABEL 

    2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 43

    4.1 Rincian Sampel Penelitian ........................................................................... 58

    4.2 Sampel Perusahaan ....................................................................................... 59

    4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................................ 61

    4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................... 62

    4.5 Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) ..................................................... 65

    4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (adjusted r 2) ............................................. 65

    4.7 Hasil Uji t ..................................................................................................... 66

    4.8 Hasil Uji F .................................................................................................... 68

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    14/102

     

    DAFTAR GAMBAR  

    1.1 Tabel IHSG 10 Tahun Terakhir ................................................................... 6

    2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 47

    4.1 Hasil Uji Normalitas (Grafik P-Plot) ........................................................... 63

    4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas (Grafik Scatterplot) ........................................ 64

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    15/102

     

    DAFTAR LAMPIRAN 

    Data Penelitian .................................................................................................... 80

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    16/102

     

    DAFTAR ISI 

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ ii

    LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF .................................... iii

    LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI ..................................................... iv

    SURAT PERNYATAAN ................................................................................. v

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vi

    ABSTRACT ....................................................................................................... viii

    ABSTRAK ........................................................................................................ ix

    KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN 

    A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah Penelitian ................................................................. 10

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 11

    1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 11

    2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 11

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA 

    A. Landasan Teori ....................................................................................... 13

    1. Pasar Modal ................................................................................ 13

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    17/102

     

    a. Definisi Pasar Modal ...................................................... 13

     b. Sejarah Pasar Modal ....................................................... 14

    2. Saham ......................................................................................... 22

    a. Definisi Saham ............................................................... 22

     b. Harga Saham .................................................................. 27

    3. Laporan Keuangan ..................................................................... 29

    4. Analisis Rasio ............................................................................ 33

    a.  Return On Asset ............................................................. 34

     b.  Debt to Equity Ratio ....................................................... 36

    c.  Net Profit Margin ........................................................... 39

    d. Current Ratio ................................................................. 40

    B. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 43

    C. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 46

    D. Hipotesis ................................................................................................. 47

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN 

    A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 49

    B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 49

    C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 50

    D. Metode Analisis Data ............................................................................. 50

    1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 50

    2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 51

    a) Uji Multikolinearitas ...................................................... 51

     b) Uji Normalitas ................................................................ 51

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    18/102

     

    c) Uji Heteroskedastisitas ................................................... 51

    d) Uji Autokorelasi ............................................................. 52

    3. Uji Hipotesis .............................................................................. 53

    a) Uji Koefisien Determinasi (adjusted r 2) ........................ 53

     b) Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ....................................... 54

    c) Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ................................... 55

    E. Operasional Variabel .............................................................................. 55

    1. Variabel Dependen ..................................................................... 55

    2. Variabel Independen .................................................................. 56

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 

    A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................... 58

    1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 58

    2. Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................................... 60

    B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................... 62

    1. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 62

    a) Hasil Uji Multikolinearitas ............................................. 62

     b) Hasil Uji Normalitas ...................................................... 63

    c) Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................... 64

    d) Hasil Uji Autokorelasi .................................................... 64

    2. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 65

    a) Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................... 65

     b) Hasil Uji Statistik t ......................................................... 66

    c) Hasil Uji Statistik F ........................................................ 68

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    19/102

     

    C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 69

    1. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Harga Saham ......... 69

    2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham .. 70

    3. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham ..... 70

    4. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham ............... 71

    5. Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER

     Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) secara

    simultan terhadap Harga Saham ................................................. 71

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 

    A. Kesimpulan ............................................................................................ 73

    B. Saran ....................................................................................................... 74

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 76

    LAMPIRAN ..................................................................................................... 80

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    20/102

     

    BAB I

    PENDAHULUAN 

    A. Latar Belakang Masalah 

    Kondisi perekonomian pada saat ini semakin cepat dan kompleks

    dari waktu ke waktu.Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya

     perdagangan hampir di semua komoditi.Perkembangan teknologi yang

    digunakan untuk memperkuat daya saing ekonomi dan arus informasi

    yang semakin cepat menjadikan suatu perusahaan terus bersaing untuk

    mempertahankan eksistensinya. Persaingan ketat antar perusahaan akan

    membawa pengaruh yang sangat kuat bagi kinerja perusahaan. Persaingan

    antar perusahaan menuntut perusahaan untuk bekerja secara efisien,

     perusahaan harus mampu membawa peningkatan atas apa yang dilakukan.

    Kinerja perusahaan akan dipantau investor yang telah menanamkan modal

    ke perusahaan tersebut, juga calon-calon investor yang akan menanamkan

    modalnya (Burhan, 2013).

    Dalam perkembangannya, pasar modal membawa peranan yang

    cukup penting dalam kegiatan perekonomian.Bahkan pasar modal juga

    dapat dipandang sebagai salah satu barometer kondisi perekonomian suatu

    negara. Dalam dasawarsa terakhir ini, masyarakat semakin memandang

     pasar modal sebagai salah satu alternatif dalam menginvestasikan dana

    yang mereka miliki. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya kegiatan di

     pasar modal. 

    1

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    21/102

    Investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan

     pertimbangan-pertimbangan yang matang, sehingga informasi yang

    relevan dengan kondisi pasar modal merupakan sesuatu yang selalu dicari

     para pelaku pasar modal dalam melakukan upaya pengambilan keputusan

    investasi.Namun, tidak semua informasi merupakan informasi yang

     berharga, akibatnya para pelaku pasar modal harus secara tepat memilih

    informasi yang layak untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan

    keputusan.

    Salah satu informasi yang tersedia di pasar modal adalah laporan

    keuangan perusahaan.Dari laporan keuangan tersebut investor dapat

    mengetahui informasi internal mengenai kinerja keuangan perusahaan

    yang merupakan salah satu faktor yang dilihat investor untuk menentukan

     pilihan dalam membeli saham.Jika laporan keuangan dapat menyajikan

    informasi yang relevan dengan model keputusan yang digunakan investor,

    maka investor dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat

    keputusan yang tepat.

    Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan perhitungan rugi laba

    serta laporan – laporan keuangan lainnya.Pada neraca, laporan laba rugi,

    laporan arus kas masih belum bisa memberikan manfaat maksimal bagi

     para pemakainya sebelum pemakai mengolah lebih lanjut dalam bentuk

    analisis laporan keuangan seperti analisis rasio.Jenis analisis rasio tersebut

     bisa menyangkut analisis aspek likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,

    leverage, dan produktivitas atau aktivitas.Kegiatan yang paling mudah

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    22/102

    dalam analisis keuangan adalah menghitung rasio-rasio keuangan suatu

     perusahaan.Tantangan analisis bukan melakukan perhitungan rasio,

    melainkan melakukan analisis dan menginterpretasikan rasio-rasio

    keuangan yang muncul.Analisis rasio merupakan analisis yang banyak

    digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan, baik untuk pemberian

    kredit maupun pembelian saham dan investasi.

    Horigan (dalam Sari, 2012) menyatakan bahwa rasio keuangan

     berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi,

    kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta

    sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa

    mendatang.

    Dari aktivitas pasar modal, harga saham merupakan faktor yang

    sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan

    investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan

    harga saham searah dengan kinerja emiten.Apabila emiten mempunyai

     prestasi yang semakin baik maka keuntungan yang dapat dihasilkan dari

    operasi usaha semakin besar.

    Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat

    memperhatikan harga sahamnya. Harga yang terlalu rendah sering

    diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham

    terlalu tinggi mengurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    23/102

    menimbulkan harga saham sulit untuk meningkat lagi. Dengan perubahan

     posisi keuangan hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan.

    Harga pasar saham merupakan cermin dari kondisi perusahaan.

    Perusahaan dengan prospek yang bagus akan memiliki harga saham yang

    tinggi dan sebaliknya (Sunariyah, 2004). Salah satu analisis yang

    digunakan untuk menjelaskan pembentukan harga saham adalah analisis

    fundamental.Analisis ini mendasarkan pada keyakinan bahwa harga saham

    dipengaruhi oleh analisis fundamental perusahaan.

    Pada prinsipnya semakin baik prestasi perusahaan dalam

    menghasilkan keuntungan maka akan berpengaruh positif pada tingkat

     permintaan saham perusahaan tersebut, sehingga pada akhirnya akan

    meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Harga pasar saham

    merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan yaitu seberapa jauh

    manajemen telah berhasil mengelola perusahaan.Dengan demikian harga

    saham di pasar modal merupakan indikator nilai perusahaan.

    Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi perekonomian secara

    global mengalami pasang surut.Pada tahun 2008 terjadi

    krisis  subprime mortgage di Amerika Serikat, seluruh dunia terkena

    imbasnya. Kabar bangkrutnya salah satu bank investasi terbesar, Lehmann

    Brothers, akibat krisis kredit perumahan di Amerika Serikat membuat

     bursa saham global terguncang.Di Indonesia, 8 Oktober 2008 pukul 11.05 

    WIB, BEI melakukan  suspend atau penutupan transaksi di lantai bursa. 

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    24/102

    Sebuah langkah yang belum pernah terjadi dalam sejarah lantai bursa di

    Indonesia, setelah Rusia sebelumnya juga melakukan hal yang sama.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam. 

    Tahun 2010 merupakan salah satu tahun keemasan dari Bursa Efek  

    Indonesia.IHSG mencatatkan pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik.Tahun 

    2012, krisis keuangan kembali menghantui pasar modal

    dunia.Indikasidefault atau tidak mampu membayar atas obligasi yang

    diterbitkan oleh beberapa pemerintah Eropa membuat kepanikan bagi para

    investor. Negara yang terancam krisis pada waktu itu adalah Yunani,

    Spanyol, Italia dan Portugal.Namun, IHSG masih menunjukkan

     pertumbuhan yang cukup baik di tengah kondisi krisis perekonomian

    global tersebut. 

    Tahun 2013, BEI secara berturut-turut memecahkan rekor harga

    tertingginya.Namun, sedikit terganggu dengan kondisi Siprus di Eropa

    yang dianggap berpotensi krisis.Kenaikan BBM yang memacu inflasi di

    dalam negeri juga ikut menurunkan IHSG yang sebelumnya memecahkan

    rekor menembus 5.000.Pada tahun ini pula, jam perdagangan di BEI

    dimajukan 30 menit lebih awal dan Bapepam-LK telah melebur ke

    menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) (Okezone.com, 2013). 

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    25/102

    Sumber: Okezone.com 

    Gambar 1.1 

    Tabel IHSG 10 Tahun terakhir  

    Berdasarkan gambaran di atas dapat diketahui bahwa selama masa

    krisis ekonomi global, harga saham dan kinerja perusahaan mengalami

     penurunan, hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan IHSG selama

     periode krisis ekonomi tersebut. Untuk mengetahui apakah harga saham

    terkena dampak krisis ekonomi global dapat diketahui dengan menganalisa

     beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham melalui analisis

    likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, leverage, dan produktivitas atau

    aktivitas Faktor internal yang dipakai dalam penelitian ini adalah  Return

    on Asset (ROA),  Debt to Equity Ratio (DER),  Net Profit Margin (NPM)

    dan Current Ratio(CR).

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    26/102

    ROA adalah kemampuan sebuah unit usaha untuk memeperoleh

    laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut.Digunakan

    untuk mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan

     perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki

    (Murtiningsih, 2012).Rasio ini menggambarkan tingkat laba yang

    diperoleh perusahaan dengan tingkat investasi yang ditanamkan. Return On

     Assets (ROA) digunakan untuk menggambarkan sejauh mana kemampuan

    aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. Rasio ini

    merupakan rasio yang terpenting diantara rasio rentabilitas atau

     profitabilitas yang lainnya. ROA diperoleh dengan cara membandingkan

    antara NIAT terhadap total asset . Semakin besar ROA maka menunjukkan

    kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar

    (Prastowo, 2011).

     Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan

     perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh

    seberapa besar dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar

    utang. Debt to Equity Ratio (DER) juga memberikan jaminan mengenai

    seberapa besar utang perusahaan yang dapat dijamin dengan modal

    sendiri. Informasi mengenai seberapa besar dana pemilik perusahaan dapat

    digunakan kreditur sebagai dasar penentuan tingkat keamanan kreditur.

    Semakin besar  Debt to Equity Ratio (DER) menandakan struktur

     permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan utang terhadap

    ekuitas.Semakin besar  Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    27/102

     perusahaan yang relatif tinggi sehingga para investor berusaha

    menghindari saham-saham yang memiliki nilai  Debt to Equity Ratio

    (DER) yang tinggi. Jika perusahaan menggunakan utang, maka akan

    meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham.

    Current Ratio (CR)yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur

    kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya

    dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.Semakin tinggi rasio

    lancar seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar

    kewajiban jangka pendek.Tetapi rasio lancar yang terlalu tinggi juga

    menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas.Kelebihan

    dalam aktiva lancar seharusnya digunakan untuk membayar dividen,

    membayar hutang jangka panjang, atau untuk investasi yang bisa

    menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih.Dalam melihat rasio

    lancar, analisis juga harus memperhatikan kondisi dan lingkungan

     perusahaan seperti rencana manajemen, sektor industri, dan kondisi

    ekonomi makro secara umum.

     Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio antara laba bersih

    setelah pajak (NIAT) terhadap penjualan ( sales). Rasio ini menunjukkan

    keuntungan bersih dengan total penjualan yang dapat diperoleh dari setiap

    rupiah penjualan. NPM semakin meningkat menggambarkan kinerja

     perusahaan yang semakin baik dan keuntungan yang diperoleh pemegang

    saham akan meningkat pula (Ang, 1997). Rasio NPM mengukur rupiah

    laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan.Rasio ini

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    28/102

    memberigambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai

     persentase dari penjualan (Prastowo, 2011).

    Pada penelitian terdahulu mengenai harga saham yang dilakukan

    oleh Dwiratama (2009) mengenai pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, dan

    ROA terhadap harga saham menunjukkan bahwa earning per share (EPS)

     berpengaruh signifikan terhadap harga saham tetapi PBV, DER, DPR dan

    ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang

    dilakukan oleh Husaini (2012) mengenai pengaruh ROA, ROE, NPM dan

    EPS terhadap harga saham mengungkapkan bahwa ROA dan EPS

     berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan ROE dan NPM tidak

     berpengaruh terhadap harga saham. Dan penelitian selanjutnya dilakukan

    oleh Roro (2012) tentang pengaruh DER, CR, ROA, dan EPS terhadap

    harga saham menghasilkan bahwa hanya EPS yang berpengaruh terhadap

    harga saham sedangkan DER, CR dan ROA tidak berpengaruh terhadap

    harga saham.

    Berdasarkan penelitian terdahulu, membuktikan bahwa terdapat

     pengaruh dan hubungan yang kuat antara rasio keuangan dengan harga

    saham.Rasio keuangan diharapkan dapat memprediksi harga saham karena

    rasio keuangan merupakan perbandingan antar akun dalam laporan

    keuangan. Dengan informasi yang tercermin pada laporan keuangan, para

     pemakai informasi akan dapat menilai kinerja perusahaan dalam

    mengelola bisnisnya, yang berakhir pada fluktuasi perubahan harga saham.

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    29/102

    10

     

    Tetapi di samping itu juga, melihat penelitian terdahulu, terdapat

    kontradiksi hasil penelitian di antara peneliti, sehingga berdasarkan latar

     belakang masalahdiatas, penulisingin melakukan penelitian yang

     berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi dimana investor

     perlu mempertimbangkan beberapa aspek terkait kinerja keuangan yang

    tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Maka skripsi ini diberi

     judul: ”Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA) , Debt to Equity Ratio

    (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR)terhadap

    Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambangyang

    Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)”. 

    B. Rumusan Masalah Penelitian 

    Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan

    masalah sebagai berikut:

    1. Apakah  Return on Asset (ROA)  berpengaruh signifikan terhadap

    Harga Saham?

    2. Apakah  Debt to Equity Ratio (DER)  berpengaruh signifikan

    terhadap Harga Saham?

    3. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap

    Harga Saham?

    4. Apakah Current Ratio (CR)berpengaruh signifikan terhadap Harga

    Saham?

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    30/102

    11

     

    5. Apakah ROA, DER, NPM dan CR secara simultan berpengaruh

    signifikan terhadap harga saham?

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 

    1. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, penulis

    tujuan penelitian sebagai berikut:

    a. Untuk menganalisis pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap

    harga saham.

     b. Untuk menganalisis pengaruh  Debt to Equity 

     Ratio(DER)terhadap harga saham.

    c. Untuk menganalisis pengaruh  Net Profit Margin (NPM)

    terhadap harga saham.

    d. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio(CR) terhadap

    harga saham.

    e. Untuk menganalisis pengaruh Return on Asset (ROA ),  Debt to

     Equity Ratio (DER) ,Net Profit Margin (NPM) dan Current

     Ratio(CR) secara simultan terhadap harga saham.

    2. Manfaat Penelitian

    a. Bagi Perusahaan/Manajemen

    Memberikan bukti empiris kepada perusahaan sehingga

    dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pengambilan

    kebijakan di masa yang akan datang yang bertujuan

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    31/102

    12

     

    memberikan informasi relevan bagi  stakeholder dan calon

    investor.

     b. Bagi Pihak Investor

    Sebagai bahan pertimbangan untuk berinvestasi dan

     pengambilan keputusan investasi dalam saham di pasar modal.

    c. Bagi Akademisi/Praktisi

    Sebagai referensi, kepustakaan, dan untuk penelitian

     berikutnya.Agar dapat melakukan penelitian yang lebih

    spesifik dan dengan variabel-variabel yang berbeda sehingga

    diperoleh pemahaman baru yang baik bagi pengetahuan

    mahasiswa. Kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini

    diharapkan akan memberikan kesempurnaan dalam penelitian

    yang berkaitan dengan pengaruh  Return on Asset ,  Debt to

     Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Current Ratio.

    d. Bagi Penulis

    Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis

     berkaitan dalam bidang pasar modal dan metodologi

     penelitian.Selain itu penelitian ini sangat berguna terutama

    dalam mengembangkan teori yang telah diperoleh dibangku

     perkuliahan dengan kondisi nyata yang ada dipasar modal.

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    32/102

     

    BAB II 

    TINJAUAN PUSTAKA 

    A. Landasan Teori 

    1. Pasar Modal

    a. Definisi Pasar Modal

    Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, Pasar modal

    adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

     perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

    diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

    Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi

     perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli

    surat berharga di pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk

     berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan,

     baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun

    instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi

     perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi

    kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi

     berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait

    lainnya (Darmaji dan Fakhrudin, 2008).

    Menurut Sunariyah (2004), pengertian pasar modal secara umum

    adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya

    adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang 

    13

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    33/102

    14

     

    keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti

    sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang

    disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan

     jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang

    efek (Sunariyah: 2004).

    Pasar modal menggalang pergerakan dana jangka panjang dari

    masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan pada sektor-sektor yang

     produktif dengan harapan sektor tersebut dapat berkembang dan

    menghasilkan lapangan perkerjaan yang baru bagi masyarakat.

     b. Sejarah Pasar Modal

    Dirunut berdasarkan sejarahnya, Pasar modal Indonesia memiliki

     jalan yang panjangdan telah dimulai sejak penjajahan

    Belanda.Menurutbuku “ Effectengids” yang dikeluarkan Vereneging voor

    den Effectenhandel pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung

    sejak 1880 namun dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan

    tentang transaksi tersebut tidak lengkap.

    Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai

    membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah

    satu sumber dana adalah dari para penabung yang terdiri dari orang-orang

    Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi

    dari penghasilan penduduk pribumi.

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    34/102

    15

     

    Tahun 1878 terbentuk perusahaan untuk perdagangan komuitas

    dan sekuritas, yakni Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas.Tahun

    1892, perusahaan perkebunan Cultuur Maatschappij Goalpara di Batavia

    mengeluarkan prospektus penjualan 400 saham dengan harga 500 gulden

     per saham.

    Tahun 1896 harian Het Centrum dari Djoejacarta juga

    mengeluarkan prospektus penjualan saham senilai 105 ribu gulden dengan

    harga perdana 100 gulden per saham.Tetapi, tidak ada keterangan apakah

    saham tersebut diperjualbelikan.Menurut perkiraan, yang diperjualbelikan

    adalah saham yang terdaftar di bursa Amsterdam tetapi investornya berada

    di Batavia, Surabaya dan Semarang. Dapat dikatakan bahwa ini adalah

     periode permulaan sejarah pasar modal Indonesia

    Pada tanggal 14 Desember 1912, pemerintahan kolonial

    mendirikan pasar modal.Setelah mengadakan persiapan. Amsterdamse

     Effectenbueurs mendirikan cabang yang terletak di Batavia (Jakarta) pada

    yang menjadi penyelenggara adalah Vereniging voor de ffectenhandel dan

    langsung memulai perdagangan. Di tingkat Asia, bursa Batavia ini

    merupakan yang keempat tertua terbentuk setelah Bombay (1830), Hong

    Kong (1847), dan Tokyo (1878). Pada saat awal terdapat 13 anggota bursa

    yang aktif (makelar) yaitu : Fa. Dunlop & Kolf; Fa.Gijselman & Steup;

    Fa.Monod & Co.; Fa.Adree Witansi & Co.; Fa.A.W. Deeleman; Fa.H. Jul

    Joostensz; Fa.Jeannette Walen; Fa.Wiekert & V.D. Linden; Fa.Walbrink

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    35/102

    16

     

    & Co; Wieckert & V.D. Linden; Fa.Vermeys & Co; Fa.Cruyff dan

    Fa.Gebroeders.

    Pada tahun 1914 bursa di Batavia sempat ditutup karena adanya

    Perang Dunia.Kemudian pada tahun 1918 bursa di buka kemabali.

    Perkembangan pasar modal di Batavia tersebut begitu pesat sehingga

    menarik masyarakat kota lainnya.Pada tanggal 11 Januari 1925 bursa

    dibuka di kota Surabaya dan Anggota bursa di Surabaya waktu itu adalah:

    Fa. Dunlop & Koff, Fa.Gijselman & Steup, Fa. V. Van Velsen, Fa.

    Beaukkerk & Cop, dan N. Koster.Pada 1 Agustus 1925 di Semarang resmi

    didirikan bursa. Anggota bursa di Semarang waktu itu adalah : Fa. Dunlop

    & Koff, Fa.Gijselman & Steup, Fa. Monad & Co, Fa. Companien & Co,

    serta Fa. P.H. Soeters & Co.

    Kemudian pada tahun 1929 terjadi resesi perekonomian yang

    dikenal dengan namaThe Great Depression dan kemudian disusul dengan

     pecahnya Perang Dunia kedua (WW 2) yang membuat keadaan semakin

    memburuk dan berakibat pada ditutupnya Bursa Efek Surabaya dan

    Semarang. Lalu kemudian pada 10 1940 Bursa Efek Jakarta menyusul

    untuk ditutup.

    Pada tanggal 3 Juni 1952, Bursa Efek Jakarta dibuka

    kembali.Operasional bursa pada waktu itu dilakukan oleh PPUE

    (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek) yang beranggotakan bank

    negara, bank swasta dan para pialang efek. Dan pada tanggal 26

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    36/102

    17

     

    September 1952 dikeluarkan Undang-undang No 15 Tahun 1952 sebagai

    Undang-Undang Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai Undang-

    Undang Bursa. Namun kondisi pasar modal nasional memburuk kembali

    karena adanya nasionalisasi perusahaan asing, sengketa Irian Barat dengan

    Belanda, dan tingginya inflasi pada akhir pemerintahan Orde Lama yang

    mencapai 650%. Hal ini menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat

    kepada pasar modal merosot tajam, dan dengan sendirinya Bursa Efek

    Jakarta tutup kembali.

    Di saat masa Orde Baru tahun 1976, dikeluarkannya Keputusan

    Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang pendirian Pasar Modal, membentuk

    Badan Pembina Pasar Modal, serta membentuk Badan Pelaksana Pasar

    Modal (BAPEPAM), Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1976 tentang

     penetapan PT Danareksa sebagai BUMN pertama yang melakukan go-

     public dengan penyertaan modal negara Republik Indonesia sebanyak Rp.

    50 miliar.dan adanya kebijakan untuk memberikan keringanan perpajakan

    kepada perusahaan yang go-public dan kepada pembeli saham atau bukti

     penyertaan modal.

    Di tahun 1977 s/d 1987 pasar modal mengalami kelesuan.

    Tersendatnya perkembangan pasar modal selama periode itu disebabkan

    oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham dan

    obligasi yang terlalu ketat, adanya batasan fluktuasi harga saham dan lain

    sebagainya.Setelah itu pada periode awal 1987, gairah di pasar modal

    kembali meningkat. Hal ini sebagai akibat dari dikeluarkannya Paket

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    37/102

    18

     

    Kebijaksanaan Desember 1987 atau yang lebih dikenal dengan Pakdes

    1987 , yang merupakan penyederhanaan persyaratan proses emisi saham

    dan obligasi, dihapuskannya biaya yang sebelumnya dipungut oleh

    Bapepam, seperti biaya pendaftaran emisi efek. Kebijakan ini juga

    menghapus batasan fluktuasi harga saham di bursa efek dan

    memperkenalkan bursa paralel.Sebagai pilihan bagi emiten yang belum

    memenuhi syarat untuk memasuki bursa efek.

    Kemudian Oktober 1988 dikeluarkan kembali Paket Kebijakan

    Oktober atau disingkat Pakto 88 ditujukan pada sektor perbankkan, namun

    mempunyai dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto 88

     berisikan tentang ketentuan 3 L ( Legal, Lending, Limit ), dan pengenaan

     pajak atas bunga deposito.Pengenaan pajak ini berdampak positif terhadap

     perkembangan pasar modal. Sebab dengan keluarnya kebijaksanaan ini

     berarti pemerintah memberi perlakuan yang sama antara sektor perbankan

    dan sektor pasar modal. Setelah itu, pada Desember 1988, Pemerintah

    mengeluarkan paket yang ketiga, yaitu Paket Kebijaksanaan Desember

    1988 atau Pakdes 88 yang pada dasarnya memberikan dorongan yang

    lebih jauh pada pasar modal dengan membuka peluang bagi swasta untuk

    menyelenggarakan bursa. Hal ini memudahkan investor yang berada di

    luar Jakarta.

    Pada tahun 1989 diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan No.

    1055/KMK.013/1989. Investor asing diberikan kesempatan untuk

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    38/102

    19

     

    memiliki saham sampai batas maksimum 49% di pasar perdana, maupun

    49 % saham yang tercatat di bursa efek dan bursa paralel.

    Pada tahun 1990 dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan No.

    1548/KMK.013/1990 yang diubah lagi dengan Keputusan Menteri

    Keuangan No. 1199/KMK.010/1991.Dalam keputusan ini dijelaskan

     bahwa tugas Bapepam yang semula juga bertindak sebagai penyelenggara

     bursa, maka hanya menjadi badan regulator. Selain itu pemerintah juga

    membentuk lembaga baru seperti Kustodian Sentral Efek Indonesia

    (KSEI), Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), reksadana, serta

    manajer Investasi.

    Pada tahun 1989 tercatat 37 perusahaan go-public dan sahamnya

    tercatat (listed ) di Bursa Efek Jakarta. Sedemikian banyaknya perusahaan

    yang mencari dana melalui pasar modal, sehingga masyarakat luas pun

     berbondong-bondong untuk menjadi investor. Perkembangan ini berlanjut

    dengan swastanisasi bursa, yakni berdirinya PT. Bursa Efek Surabaya.

    Pada tanggal 13 Juli 1992 berdiri PT. Bursa Efek Jakarta yang

    menggantikan peran Bapepam sebagai pelaksana bursa. Dan pada tahun

    1995, pemerintah dengan mengeluarkan peraturan berupa Undang-Undang

     No. 8 Tahun 1995 yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 1996.

    Undang-undang ini dilengkapi dengan peraturan organiknya, yakni

    Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    39/102

    20

     

    Kegiatan di Bidang Pasar Modal, serta Peraturan Pemerintah No. 46

    Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.

    Di tahun 1995, mulai diberlakukan sistem JATS ( Jakarta

     Automatic Trading System).Merupakan sistem perdagangan di lantai bursa

    yang secara otomatis me-match-kan antara harga jual dan beli

    saham.Sebelum diberlakukannya JATS, transaksi dilakukan secara

    manual.Misalnya dengan menggunakan “ papan tulis” sebagai papan untuk

    memasukkan harga jual dan beli saham.Perdagangan saham berubah

    menjadi scripless trading, yaitu perdagangan saham tanpa warkat (bukti

    fisik kepemilikkan saham).Lalu dengan seiring kemajuan teknologi, bursa

    kini menggunakan sistem Remote Trading , yaitu sistem perdagangan jarak

     jauh.

    Pada tanggal 24 Juli 1995, BES merger dengan Indonesian Parallel

    Stock Exchange (IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua

     bursa efek: BES dan BEJ.Pada 6 Agustus 1996, Kliring Penjaminan Efek

    Indonesia (KPEI) resmi didirikan oleh PT Bursa Efek Jakarta dan PT

    Bursa Efek Surabaya dengan kepemilikan masing-masing 90% dan 10%

    dari total saham pendiri senilai Rp 15 miliar. KPEI memperoleh status

    sebagai badan hukum pada tanggal 24 September 1996 dengan pengesahan

    Menteri Kehakiman Republik Indonesia.

    Pada tahun 1997, krisis ekonomi melanda negara-negara Asia,

    khususnya Thailand, Filipina, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Jepang,

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    40/102

    21

     

    Korea Selatan, dan Cina, termasuk Indonesia.Pada tanggal 23 Desember

    1997, KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) didirikan dan memperoleh

    izin operasional sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

    (LPP).Pada tanggal 1 Juni 1998, Perseroan mendapat izin usaha sebagai

    Lembaga Kliring dan Penjaminan berdasarkan Surat Keputusan Bapepam

     No.Kep-26/PM/1998.Pada tahun 2000 dengan diterapkannya Scripless

    Trading atau perdagangan tanpa warkat, KPEI sebagai Lembaga Kliring

    dan Penjaminan meluncurkan e-CLEARS® pada Juli 2000.

    Pada 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta melakukan merger

    dengan Bursa Efek Surabaya dan berubah nama menjadi Bursa Efek

    Indonesia.Pada tahun 2008 terjadi krisis  subprime morgage di Amerika

    Serikat, seluruh dunia terkena imbasnya. Kabar bangkrutnya salah satu

     bank investasi terbesar, Lehman Brothers, akibat krisis kredit perumahan

    di Amerika Serikat membuat bursa saham global terguncang.Diawal

    kejadian, Bursa saham Eropa melemah hingga 5 persen pada perdagangan

    siang hari. Di London, harga saham grup perbankan HBOS jatuh hingga

    20,2 persen. Di Jerman, Commerrzbank anjlok 11,7 persen dan Deutsche

    Bank jatuh 8,24 persen. Dow Jones Industrial Average (DJIA) tumbang

    2,53 persen beberapa saat setelah pembukaan pasar. Di Indonesia, 8

    Oktober jam 11.05 WIB Bursa Efek Indonesia melakukan suspend,

     penutupan transaksi di lantai bursa. Sebuah langkah yang belum pernah

    terjadi dalam sejarah lantai bursa di Indonesia, setelah Rusia sebelumnya

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    41/102

    22

     

     juga melakukan hal yang sama. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)

    sempt anjlok hingga ke 1.111.

    Pada bulan Maret 2009, Bursa Efek Indonesia mengenalkan sistem

     perdagangannya yang baru JATS Next-G.Tahun 2010 merupakan salah

    satu tahun keemasan dari Bursa Efek Indonesia.IHSG mencatatkan

     pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik.Tahun 2012, Krisis keuangan kembali

    mencoba menghantui pasar modal dunia.Indikasi default atau tidak

    mampu membayar atas obligasi yang diterbitkan oleh beberapa pemerintah

    Eropa membuat kepanikan bagi para investor. Negara yang terancam

    krisis pada waktu itu adalah Yunani, Spanyol, Italia dan Portugal.IHSG

    masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik walaupun dihimpit

    oleh berita tersebut.

    Tahun 2013, Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut

    memecahkan rekor harga tertingginya.Namun sedikit terganggu dengan

    kondisi negara Syprus di Eropa yang dianggap berpotensi krisis. Pada

    tahun ini pula jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia mengalami

     perubahan dan Bapepam LK telah melebur menjadi OJK (Otoritas Jasa

    Keuangan).

    2. Saham

    a. Definisi Saham

    Saham merupakan tanda penyertaan modal atas kepemilikan

    seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    42/102

    23

     

    terbatas.Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa

     pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga

    (Darmadji dan Fakhruddin, 2008:6).

    Saham memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan sehingga

     para pemegang saham berhak menentukan menentukan arah kebijaksanaan

     perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).Para pemegang

    saham juga berhak memperoleh deviden yang dibagikan oleh

     perusahaan.Sebaliknya, pemegang sahampun turut menanggung resiko

    sebesar saham yang dimiliki apabila perusahaan tersebut bangkrut.Modal

    saham adalah unit kepemilikan dalam sebuah perusahaan, sebagai bukti

    kepemilikan atas saham, perseroan terbatas menerbitkan sertifikat

    sahamnya (Simamora200:408).

    Menurut Husnan dan Pudjiastuti dalam Viandita,dkk (2012),

    “saham merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemilik kertas

    tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan perusahaan

    yang menerbitkan saham tersebut dan berbagai kondisi untuk

    melaksanakan hak tersebut”. Berdasarkan manfaat yang diperoleh

     pemegang saham, dibedakan menjadi:

    1) Saham biasa (common stock )

    Merupakan efek yang paling sering digunakan oleh emiten dalam

    memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan efek yang

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    43/102

    24

     

     paling dikenal di pasar modal. Saham biasa memiliki karakteristik

    seperti:

    a. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan

    dilikuidasi

     b. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan

    lain yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham

    c. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di

    dalam RUPS

    d. Hak tanggung jawab yang terbatas

    e. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut

    ditawarkan kepada masyarakat

    Pembagian deviden untuk saham biasa dapat dilakukan jika

     perusahaan sudah membayar deviden untuk saham preferen Saham

     biasa mempunyai hak yang sama bagi pemegangnya yang dapat

    menentukan jalannya perseroan melalui rapat umum pemegang

    saham. Kadang-kadang hak suara dalam rapat pemegang saham

    hanya diberikan pada saham biasa, tetapi sering juga saham

     preferen mempunyai hak suara (Jogianto, 2000:58).

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    44/102

    25

     

    2) Saham preferen ( preferen stock )

    Saham preferen adalah yang berbentuk gabungan antara obligasi

    dan saham biasa.Jenis saham ini sering disebut dengan sekuritas

    campuran. Saham preferen sama dengan saham biasa karena tidak

    memiliki tanggal jatuh tempo dan juga mewakili kepemilikan dari

    modal. Di lain pihak saham preferen sama dengan obligasi karena

     jumlah devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, memiliki

    klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, memiliki hak tebus, dan dapat

    dipertukarkan dengan saham biasa.

    Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan

    (hybrid ) antara obligasi (bond ) dan saham biasa, seperti bond yang

    membayarkan harga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan

    hasil yang tetap berupa deviden preferen seperti saham biasa dalam hal

    likuidasi klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang

    obligasi (bond ) dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen

    mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak

     pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi (Jogianto, 2000:59)

    Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan

    yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan

     perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi

    yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para

    investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    45/102

    26

     

    menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal

    seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan

    terbatas.Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut

    memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan,

    dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Saham adalah bukti kepemilikan setelah investor menginvestasikan

    sejumlah uang kepada perusahaan.Ada dua analisis saham yang digunakan

    untuk menghargai harga saham, yaitu analisis teknikal dan analisis

    fundamental. Hal ini dapat memberikan wawasan kepada investor

    mengenai harga saham dan akan membantu investor dalam membuat

    keputusan.

    Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di

    masa yang akan datang dengan cara (1) mengestimasi nilai faktor-faktor

    fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang,

    dan (2) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga

    diperoleh taksiran harga saham. Analisis ini bertolak dari anggapan dasar

     bahwa setiap investor adalah makhluk rasional.Karena itu, seorang

    fundamentalis mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengan

    kondisi atau kinerja perusahaan.Argumentasi dasarnya adalah nilai saham

    mewakili nilai perusahaan.

    Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga

    saham dengan mengamati perubahan harga tersebut di waktu yang

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    46/102

    27

     

    lalu.Pemikiran yang mendasari analisis teknikal adalah (1) harga saham

    mencerminkan informasi yang relevan, (2) informasi tersebut ditunjukkan

    oleh perubahan harga di waktu yang lalu, dan (3) perubahan harga saham

    akan mempunyai pola tertentu dan berulang. Analisa teknikal menyatakan

     bahwa manusia adalah makhluk irrasional.

     b. Harga Saham

    Harga saham merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu

    seberapa jauh manajemen telah berhasil mengelola perusahaan atas nama

     pemegang saham. Dengan demikian harga saham di pasar modal

    merupakan indikator nilai perusahaan, yaitu bagaimana meningkatkan

    kekayaan pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan secara

    umum.

    Harga saham dapat dibedakan sebagai berikut:

    1) Harga nominal, harga yang tercantum dalam sertifikat saham

    yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham

    yang akan dikeluarkan.

    2) Harga perdana, harga ini merupakan pada waktu harga saham

    tersebut dicata di bursa efek untuk pertama kalinya.

    3) Harga pasar, harga ini merupakan harga yang ditetapkan di

     bursa saham bagi saham perusahaan publik atau estimasi harga

    untuk perusahaan yang tidak memiliki saham.

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    47/102

    28

     

    4) Harga penutupan, transaksi jual beli saham di bursa efek

    Indonesia yang dihentikan dan akan dilanjutkan keesokan

    harinya.

    Secara teori, harga saham timbul akibat adanya pengaruh dari

     berbagai faktor ekonomi, seperti yang dijelaskan oleh Arifin (2002:116)

    mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan

    saham yaitu:

    “Pergerakan harga saham yang terjadi di lantai bursa terjadi karena bebeapa bentuk pengaruh yang terdiri dari: kondisi fundamental

    emiten, hukum permintaan dan penawaran yang terjadi, tingkat

    suku bunga (SBI), valuta asing, dana asing di bursa, indeks harga

    saham gabungan (IHSG), news dan issue.” 

    Harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus

    diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham

    menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga saham searah dengan

    kinerja emiten.Apabila emiten mempunyai prestasi yang semakin baik

    maka keuntungan yang dapat dihasilkan dari operasi usaha semakin besar.

    Pada kondisi yang demikian, harga saham emiten yang bersangkutan

    cenderung naik. Harga saham juga menunjukkan nilai suatu perusahaan.

     Nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk efektifitas perusahaan.

    Sehingga sering kali dikatakan memaksimumkan nilai perusahaan juga

     berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Dengan semakin

    tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut

    dan sebaliknya.

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    48/102

    29

     

    Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat

    memperhatikan harga sahamnya. Harga yang terlalu rendah sering

    diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham

    terlalu tinggi mengurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga

    menimbulkan harga saham sulit untuk meningkat lagi. Dengan perubahan

     posisi keuangan hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan.

    Laporan keuangan dirancang untuk membatu para pemakai laporan untuk

    mengidentifikasi hubungan variabel-variabel dari laporan keuangan

    Dapat disimpulkan bahwa penyebab adanya perubahan harga

    saham di pasar modal yaitu terdiri dari:

    1) Adanya tingkat permintaan dan penawaran terhadap harga saham

    itu sendiri.

    2) Kondisi keuangan suatu perusahaan.

    3) Tingkat suku bunga.

    4) Valuta asing dan dana asing yang terdapat di bursa efek.

    5) Indeks harga saham gabungan (IHSG).

    3. Laporan Keuangan

    Tujuan pelaporan keuangan diupayakan mempunyai cakupan luas

    agar dapat memenuhi kebutuhan para pemakai dan melayani kepentingan

    umum dari berbagai pemakai potensial, bukan hanya untuk kebutuhan khusus

    kelompok tertentu saja. Selain menetapkan tujuan sosial yang luas yang

    merupakan tujuan menyeluruh dari pelaporan keuangan, pelaporan keuangan

     juga menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menaksir kinerja

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    49/102

    30

     

     perusahaan di masa depan. Dari laporan keuangan yang diterbitkan, setelah di

    analisis akan bisa diperoleh rasio keuangan, yang berguna untuk

    mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan, serta

    untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk

    selama waktu tertentu. Hal ini membantu investor, kreditor, dan pemakai

    lainnya yang potensial dalam menilai ketidakpastian penerimaan dari dividen

    dan bunga di masa yang akan datang.

    Menurut Prastowo (2011:5), “Laporan keuangan disusun dengan

    tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

    kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

     bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.

    Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan

    sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan

     perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta

    kepastian dari hasil tersebut.

    Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan cir khas yang

    membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para

     pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.Karakteristik tersebut

    meliputi karakteristik dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat

    diperbandingkan.Dapat dipahami, diasumsikan bahwa kualitas informasi

    yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera

    dapat dipahami oleh para pemakai.Para pemakai di asumsikan memiliki

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    50/102

    31

     

     pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi

    serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan wajar.

    Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi

    kebutuhan para pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi

    memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi

    keputusan ekonomi para pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi

     peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan atau

    mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi dipengaruhi oleh

    hakikat dan materialitasnya.Informasi dipandang material apabila kelalaian

    dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut

    dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar

    laporan keuangan.

    Agar dapat bermanfaat, informasi juga harus andal.Informasi

    mempunyai kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,

    kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang

    tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan.Informasi harus diarahkan

     pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan atau

    keinginan pihak tertentu.Dalam hal menghadapi ketidakpastian peristiwa dan

    keadaan tertentu maka ketidakpastian tersebut diakui dengan mengungkapkan

    hakikat dan tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat.Agar dapat

    diandalkan, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus

    lengkapdalam batasan materialitas dan biaya.Kesengajaan untuk

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    51/102

    32

     

    tidakmengungkapkan dapat mengakibatkan informasi menjadi tidak benar

    dan menyesatkan.

    Para pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan

    laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi

    kecenderungan posisi keuangan dan kinerja keuangan.Selain itu, pemakai

     juga harus dapat memeperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan

    untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

    secara relatif. Untuk memenuhi kualitas tersebut, maka pengukuran dan

     penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa

    harus disajikan secara konsisten untu perusahaan tersebut, antar periode yang

    sama dan untuk perusahaan yang berbeda.

    Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang

    dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, dan solvabilitas serta kemampuan

     beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Informasi kinerja perusahaan,

    terutama profitabilitas diperlukan untk menilai perubahan potensial sumber

    daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat

    memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas)

    serta untuk merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan

    tambahan sumber daya.

    Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca

    (menggambarkan informasi posisi keuangan), laporan laba rugi

    (menggambarkan informasi kinerja), laporan perubahan posisi keuangan,

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    52/102

    33

     

    catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian

    integral dari laporan keuangan. Selain itu, laporan keuangan juga

    menampung skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan

    keuangan seperti informasi keuangan segmen industri dan geografis serta

     pengungkapan pengaruh perubahan harga.

    4. Analisis Rasio

    Faktor fundamental perusahaan memegang peranan penting dalam

     proses pengambilan keputusan. Penilaian saham secara akurat dapat

    meminimalkan resiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan

    wajar, mengingat investasi saham di pasar modal merupakan jenis investasi

     berisiko tinggi meskipun menjanjikan keuntungan relatif besar. Pendekatan

    fundamental memfokuskan pada analisis-analisis untuk mengetahui kondisi

    fundamental perusahaan yang pada gilirannya dipengaruhi oleh kondisi

     perekonomian pada umumnya

    Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan

    hubungan antara dua macam data finansial. Rasio menggambarkan suatu

    hubungan atau perimbangan (mathematical relationship)antara suatu jumlah

    tertentu dengan jumlah yang lain (Munawir, 2000:54). Rasio

    sebenarnyahanyalah alat yang dinyatakan dalam aritmathical terms yang

    dapat digunakan untukmenjelaskan hubungan antara dua macam data

    finansial (Riyanto, 2001:329). Rasio keuangan merupakan suatu informasi

    yang menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun (accounts) dari

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    53/102

    34

     

    laporan keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan serta hasil

    operasional perusahaan.

    Dalam penelitian ini, ada 4 (empat) rasio keuangan yang digunakan

    untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu:

    a.  Return On Asset (ROA)

     b.  Debt to Equity Ratio (DER)

    c.  Net Profit Margin (NPM)

    d. Current Ratio (CR)

    a. Return on Assets (ROA)

    Rasio profitabilitas menghubungkan laba dengan besaran tertentu

    yaitu penjualan maupun modal atau aktiva yang digunakan untuk

    menghasilkan laba. Rasio profitabilitas dapat dihitung dengan  Return on

     Asset (ROA) disebut juga sebagai rentabilitas ekonomi merupakan ukuran

    kemampuan perusahaan dalam mengasilkan laba dengan semua aktiva

    yang dimiliki oleh perusahaan (Tandelilin, 2010:372).

    Pengertian ROA menurut beberapa ahli yaitu :

    1) Menurut Hanafi (2000:83) ” Return on Asset adalah rasio yang

    mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan

    menggunakan total asset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan

    setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandai asset

    tersebut”,

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    54/102

    35

     

    2) Menurut Jumingan (2006:141), ”R atio operating income

    dengan operating asset menunjukkan laba yang diperoleh dari

    investasi modal dalam aktiva tanpa mengandalkan dari sumber

    mana modal tersebut berasal (keseluruhan modal)”.

    3) Menurut Prastowo (2011:91), “ Return on Assets (ROA) adalah

    rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

    memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini

    mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan

    oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva)

    yang dimilikinya, rasio ini dapat diperbandingkan dengan

    tingkat bunga bank yang berlaku”.

    ROA adalah kemampuan sebuah unit usaha untuk memperoleh

    laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut.Rasio ini

    mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan

    dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki.

    Rasio  Return on Assets (ROA) ini dihitung dengan cara sebagai

     berikut:

    Laba Bersih

     Return on Assets =

    Total Asset  

    Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi pula kemampuan

     perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, semakin tinggi keuntungan

    yang dihasilkan maka perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    55/102

    36

     

    nilai saham yang ada rasio keuntungan setelah pajak. Dapat di asumsikan

     bahwa perusahaan yang memiliki rasio ROA cukup tinggi maka

     perusahaan tersebut berkinerja cukup efektif dan hal ini menjadi daya tarik

     bagi investor yang mengakibatkan penngkatan nilai saham perusahaan

    yang bersangkutan dan karena nilainya meningkat maka saham perusahaan

    tersebut akan diminati oleh banyak investor yang akibatnya akan

    meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.

    Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa

    ROA merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

    keuntungan dengan semua aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan.ROA

    menunjukkan keefisienan perusahaan dalam mengelola seluruh aktivanya

    untuk memperoleh pendapatan.ROA dapat dijadikan sebagai indikator

    untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan memperoleh laba yang

    optimal dilihat dari posisi aktivanya.ROA diperoleh dengan

    membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total seluruh asset yang

    dimiliki.

     b.  Debt to Equity Ratio (DER)

     Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan

     perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh

    seberapa besar dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar

    utang. Debt to Equity Ratio (DER) juga memberikan jaminan mengenai

    seberapa besar utang perusahaan yang dapat dijamin dengan modal

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    56/102

    37

     

    sendiri.Informasi mengenai seberapa besar dana pemilik perusahaan dapat

    digunakan kreditur sebagai dasar penentuan tingkat keamanan kreditur.

    Semakin besar  Debt to Equity Ratio (DER) menandakan struktur

     permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan utang terhadap

    ekuitas.Semakin besar  Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko

     perusahaan yang relatif tinggi sehingga para investor berusaha

    menghindari saham-saham yang memiliki nilai  Debt to Equity Ratio

    (DER) yang tinggi. Jika perusahaan menggunakan utang, maka akan

    meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham. Ketika jumlah

    utang mengalami peningkatan yang cukup besar maka tingkat solvabilitas

    akan menurun, hal tersebut akan berdampak dengan menurunnya nilai

    saham perusahaan.

    Menurut Brigham dan Houston (2010:140) rasio leverage atau

    solvabilitas merupakan “rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan

    menggunakan pendanaan melalui utang ( financial leverage)”. Rasio ini

    menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan

     perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan

    tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.

    Beberapa ahli menuturkan tentang pengertian  Debt to Equity Ratio 

    sebagai berikut:

      Menurut Prastowo (2011-89), ”DER adalah keseimbangan

     proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor dan yang

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    57/102

    38

     

    didanai oleh pemilik perusahaan yang diukur dengan cara

     perhitungan:

    Debt to Equity = Total UtangTotal Modal “ 

      Menurut Husnan (2004:70) menjelaskan bahwa “debt to equity

    ratio menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal

    sendir i.” 

      Menurut Kasmir dalam Ghozali (2012),  Debt to Equity

     Ratio(DER)merupakan rasio yang digunakan untukmenilai

    hutang dengan ekuitas. Rasio iniberguna untuk mengetahui

     jumlah danayang disediakan peminjam (kreditor)dengan

     pemilik perusahaan. Dengan katalain, rasio ini berfungsi untuk

    mengetahuisetiap rupiah modal sendiri yang dijadikanuntuk

     jaminan utang. Tingkat keamanandan risiko

    akanmempengaruhi hargasaham nantinya. Apabila  Debt to

     EquityRatio (DER) menunjukkan angka yangtinggi, akan

    membuat resiko semakin besardan membuat investor takut

    menanamkan modalnya, sehingga harga saham menjaditurun.

     Debt to Equity ratio (DER) dipergunakan untuk mengukur tingkat

     penggunaan utang terhadap total  shareholders equity yang dimiliki

     perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan

     permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan

     juga semakin berat. Dengan kata lain, DER berpengaruh negatif terhadap

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    58/102

    39

     

    kinerja perusahaan. Maka dari kerangka pikiran tersebut, penulis

    menyimpulkan apabila semakin tinggi DER maka akan berpengaruh

    negatif terhadap harga saham perusahaan.

    c.  Net Profit Margin (NPM)

    Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur persentase

    keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pengeluaran

    termasuk bunga dan pajak. Net profit margin termasuk ke dalam rasio

     profitabilitas karena merupakan rasio perbandingan antara laba bersih

    dengan penjualan.Rasio ini menggambarkan laba bersih perusahaan yang

    dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM akan semakin baik

    operasi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila semakin rendah NPM

    maka operasi perusahaan kurang baik. Seperti yang dikatakan oleh

    Lukman Syamsuddin dalam bukunya Manajemen Keuangan (2004:62)

    menyatakan bahwa :

    “ Net profit margin adalah merupakan rasio antara laba bersih (net

     profit ) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses

    termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi

    net profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan.Suatu net

     profit margin yang dikatakan baik akan sangat tergantung dari

     jenis industri di dalam mana perusahaan berusaha”.

    Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh

    oleh perusahaan pada setiap penjualan dilakukan.Rasio ini tidak

    menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih yang diperoleh

     perusahaan untuk setiap penjualan karena adanya unsur pendapatan dan

     biaya operasional.

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    59/102

    40

     

    Prastowo (2011:97) mengungkapkan bahwa “rationet profit

    margin mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah

     penjualan.Ratio ini memberi gambaran tentang laba untuk para pemegang

    saham sebagai persentase penjualan”. Rasio ini dihitung dengan formula

    sebagai berikut:

     NPM = Laba Bersih

    Penjualan

    Meskipun rasio ini diharapkan tinggi, akan tetapi karena adanya

    kekuatan persaingan industri, kondisi ekonomi, pendanaan utang dan

    karakteristik operasi, maka rasio ini biasanya berbeda di antara

     perusahaan. Rasio ini akan memberikan informasi yang berharga

    mengenai struktur biaya dan laba perusahaan, serta memungkinkan para

    analis untuk melihat sumber efisiensi dan ketidakefisienan.

    Selain mampu mendapatkan penghasilan untuk dapat meraih

    keuntungan, pengelola perusahaan harus mampu bekerja secara

    efisien.Kinerja operasi perusahaan harus senantiasa ditingkatkan.NPM

    menunjukkan kemampuan memperoleh laba dari setiap penjualan yang

    diciptakan oleh perusahaan sedangkan perputaran aktiva menunjukkan

    seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan penjualan dari aktiva yang

    dimilikinya.

    d. Current Ratio (CR)

    Rasio selanjutnya yang di teliti oleh penulis adalah Rasio

    Likuiditas.Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk

    mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan.Current Ratio (CR)

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    60/102

    41

     

     bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi

    kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimilikinya.Nilai

    Current Ratio (CR) yang tinggi belum tentu baik ditinjau dari segi

     profitabiliitasnya. Sawir dalam Malintan (2012) menyatakan bahwa CR

    yang rendah akan berakibat pada menurunnya harga pasar saham

     perusahaan bersangkutan, namun CR terlalu tinggi belum tentu baik

    karena kondisi tertentu hal tersebut menunjukkan banyak dana perusahaan

    yang menganggur (aktivitas sedikit) yang pada akhirnya dapat mengurangi

    kemampuan laba perusahaan.

    Menurut Prastowo (2011:85), “Current Ratio sangat berguna untuk

    mengukur likuiditas perusahaan, akan tetapi dapat menjebak. Hal ini

    dikarenakan current ratio yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang

    yang tidak tertagih atau persediaan yang tidak terjual, yang tentu saja tidak

    dapat dipakai untuk membayar utang”.Sedangkan menurut Bambang

    Riyanto (2001:331), “Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang

    dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan (current ratio, acid

    test ratio)”.Dalam penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan adalah

    Current Ratio.

    Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada angka 2,

    meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio lancar yang

    seharusnya. Rasio yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi,

    sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva

    lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    61/102

    42

     

     profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umum menghasilkan return

    yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap (Hanafi dan Abdul

    Halim, 2005:79)

    Elemen-elemen yang digunakan dalam perhitungan modal kerja

    dapat dinyatakan dalam rasio, yang membandingkan antara total aktiva

    lancar dan utang lancar. Current ratio dihitung dengan rumus sebagai

     berikut:

    Current Asset  Current Ratio = Current Liabilities 

    Dapat disimpulkan bahwa aset lancar yang bernilai cukup besar

    yang dalam hal ini digunakan sebagai pembilang dalam perhitungan CR

     bisa saja lebih di dominasi oleh komponen piutang yang tidak tertagih dan

     persediaan yang belum terjual yang nilai dari keduan komponen ini lebih

    tinggi daripada nilai komponen aset lancar lainnya yang digunakan untuk

    membayar utang lancar. Jika hal ini terjadi tentu rasio CR suatu

     perusahaan akan tinggi dan mengakibatkan kondisi perusahaan seakan-

    akan dalam kondisi yang likuid.

    Beberapa ahli, mengemukakan pendapatnya mengenai definisi

    Current Ratio sebagai berikut:

      Menurut Harahap (2002:301) , Current Ratio (CR) atau rasio

    lancar menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi

    kewajiban-kewajinan lancar.

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    62/102

    43

     

      Menurut Riyanto (2001:26), menerangkan bahwa “Current

     Ratio merupakan ukuran yang berharga untuk mengukur

    kesanggupan suatu perusahaan untuk memenuhi current

    obligation-nya.” 

    Menurut Munawir (2002:72), menerangkan bahwa ”Rasio lancar

    (Current Ratio) yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan

    hutang lancar, rasio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar (yang

    segera dapat dijadikan uang) ada sekian kali hutang jangka pendek ”.

    B. Penelitian Terdahulu 

    Tabel 2.1

    Penelitian Terdahulu 

     No  Judul  Tahun  Peneliti  VariabelyangDigunakan 

    Hasil 

    1  Pengaruh PBV, DER,EPS, DPR dan ROAterhadap Harga Saham(Studi Empiris padaPerusahaan Food and Beverage yangterdaftar di BEI) 

    2009  Gede PrianaDwiratama 

    HargaSaham,PBV,DER,EPS,DPR,ROA 

    EPS berpengaruhterhadapharga saham,tetapi PBV,DER, ROA,dan DPR

    tidak berpengaruh 

    2  Pengaruh ROA, ROE,

     NPM, EPS dan DERterhadap TingkatHarga Saham )PadaPerusahaan Food and Beverage di BEITahun 2008-2010) 

    2011  Dwi

    Murtiningsih 

    Harga

    Saham,ROA,ROE, NPM,EPS, DER  

     NPM dan

    EPS berpengaruhterhadapharga sahamsedangkanROA, ROE,dan DERtidak

     berpengaruh 

    Bersambung ke halaman selanjutnya

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    63/102

    44

     

    Tabel 2.1 (lanjutan)

     No  Judul  Tahun  Peneliti  VariabelyangDigunakan 

    Hasil 

    3  Pengaruh Variabel Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, dan

     Earning per Shareterhadap Harga SahamPerusahaan 

    2012  Husaini  HargaSaham,ROA,ROE, NPM, EPS 

    ROA danEPS berpengaruhterhadapharga sahamtetapi ROEdan NPMtidak berpengaruh 

    4  Pengaruh Return on  Asset (ROA), Earning per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap HargaSaham (Studi padaPerusahaan Propertiyang Listing di BursaEfek Indonesia Tahun2007-2011) 

    2012  FaruqGhozali 

    HargaSaham,ROA,EPS, DER  

    ROA danDER berpengaruh

    terhadapharga sahamsedangkanEPS tidak berpengaruh 

    5  The Relationship between the ROA,

     ROE and ROI Ratioswith Jordanian Insurance PublicCompanies MarketShare Prices 

    2012  Kabajeh  HargaSaham,

    ROA,ROE, ROI 

    ROA, ROE,dan ROI

     berpengaruhsignifikanterhadapharga saham 

    6  The Determinant of  The Stock Price in Indonesian Publicly Listed Transportation Industry 

    2013  AndrewDustinLimento dan NenengDjuaeriah 

    HargaSaham,ROA,ROE, NPM,DER,

    TAT, CR,PBV,

    EPS,GDP,Inflation 

    Hanya TATdan EPS berpengaruhterhadapharga saham 

    7   Impact of Selected   Financial Variableson Share Price of   Publicly Listed Firms in The Philippines 

    2012  Placido M.Menaje 

    HargaSaham,EPS, ROA 

    Keduavariabel, EPSdan ROA berpengaruhsignifikanterhadapharga saham 

    Bersambung ke halaman selanjutnya

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    64/102

    45

     

    Tabel 2.1 (lanjutan)

     No  Judul  Tahun  Peneliti  VariabelyangDigunakan 

    Hasil 

    8  Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, dan EVAterhadap Harga SahamPerusahaan SektorPertambangan yangterdaftar di BEI 

    2012  Tri Suciyati  HargaSaham,ROA,ROE, NPM,

    EPS, EVA 

    EPS dan EVA berpegnaruhterhadapharga sahamtetapi ROA,ROE, dan NPM tdak berpengaruh 

    9  Pengaruh Rasio

    Keuangan DER, CR,ROA, EPS terhadapHarga Saham pada

    Perusahaan Semenyang Terdaftar diBursa Efek Indonesia(Studi Kasus pada

    Perusahaan Semenyang Terdaftar di BEI) 

    2012  Weisty Roro

    P.S 

    Harga

    Saham,DER, CR,ROA, EPS 

    Hanya EPS

    yang berpengaruhterhadap

    harga saham,sedangkanDER, CR danROA tidak berpengaruh 

    Sumber: Data diolah

    Penelitian sebelumnya mengenai harga saham telah dilakukan oleh

    Stella (2009) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ROA tidak

     berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.Tidak

     berpengaruhnya ROA dimungkinkan karena pasar efek Indonesia masih

    sarat dengan intervensi pemerintah sehingga banyak aturan-aturan main

     pasar efek yang tidak berjalan semestinya.Sedangkan DER berpengaruh

    negatif terhadap harga saham. Hal ini mengimplikasikan bahwa dengan

    meningkatnya DER, daya tarik saham perusahaan akan menurun di mata

    investor karena hal tersebut berarti proporsi utang perusahaan bertambah

     besar sehingga beban perusahaan semakin berat.

    Penelitian yang dilakukan Murtiningsih (2011) menunjukkan NPM

    dan EPS mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hal

  • 8/17/2019 Egi Ferdianto Feb

    65/102

    46

     

    ini menunjukkan bahwa semakin tinggi produktivitas dan jumlah laba yang

    dibagikan kepada pemegang saham akan meningkatkan harga saham

     perusahaan sendiri. Tetapi untuk ROA dan DER sendiri hasil penelitiannya

    mirip dengan Stella (2009) dimana ROA dan DER tidak berpengaruh

    signifikan terhadap harga saham. Kondisi ini menggambarkan bahwa

    kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan untuk mengendalikan

    seluruh biaya operasional dan non-operasional sangat rendah karena

     perusahaan lebih banyak memiliki total aktiva dibanding laba bersih.

    Windarini (2012) melakukan penelitian mengenai CR, DER, ROA,

    ROE dan EPS dan haslnya adalah EPS merupakan faktor dominan yang

     berpengaruh terhadap harga saham.Total Asset Turnover (TAT) tidak

     berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan Consumer

    Goods yang go public di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Yang

    menyebabkan Total Asset Turnover (TAT) tidak signifikan adalah dimana

     perusahaan tidak mampu melakukan perputaran modal secara berkala.Begitu

     juga dengan ROA dan DER yang tidak berpengaruh signifikan terhadap

    harga saham. Dari kelima variabel bebas tersebut, hanya tiga variabel yang

    terdiri dari Current Ratio, Total Asset Turnover, Earning per Share yang

    secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

    C. Kerangka Pemikiran 

    Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis menggambarkan

    kerangka pemikiran