EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …
Transcript of EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1
BANGUNTAPAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKIRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Antonius Mahendra Putra
NIM : 121414101
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
James 1 : 12
“Blessed is the Man who endures temptation, for when he has been approved,
He will receive the crown of live, which the Lord promised to those
who love Him”
Karya ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntun setiap langkahku
Kedua orang tuaku yang terkasih
Kakak yang kucintai
Sahabat dan semua teman-teman
serta Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Antonius Mahendra Putra (2018). Efektivitas pembelajaran menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel terhadap hasil
belajar siswa kelas VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta tahun
pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dilihat peneliti saat
melakukan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di sekolah SMP Negeri 1
Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Pada pembelajaran di kelas, guru cenderung
melakukan proses belajar mengajar menggunakan metode ceramah dari awal
pertemuan hingga akhir pertemuan, sehingga pembelajaran menjadi satu arah dan
banyak siswa yang tidak fokus terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.
Tujuan penelitian ini yaitu ingin memperoleh data tentang hasil belajar siswa dan
minat belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) di kelas
VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan.
Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD). Penelitian dilakukan dalam dua kelas dimana
kelas pertama adalah kelas VIIID menggunakan metode STAD dan kelas kedua
adalah kelas VIIIE menggunakan metode ceramah yang dilaksanakan bulan
Oktober-November 2016. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar
observasi, bentuk soal pretest dan postest. Teknik pengumpulan data antara lain
melakukan, pengisian lembar observasi, pretest, postest dan mengisi angket minat
belajar siswa. Teknik analisis data dengan cara membandingkan hasil postest dari
kedua kelas dan hasil angket minat belajar siswa pada kedua kelas.
Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD
sudah berjalan dengan baik. Hasil postest dari kedua kelas terlihat bahwa kelas
dengan pembelajaran menggunakan metode STAD lebih efektif daripada kelas
dengan menggunakan metode ceramah. Jika ditinjau dari minat belajar siswa,
model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memberikan hasil yang positif.
Kata kunci: Efektivitas, Hasil Belajar, Angket minat belajar, Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Antonius Mahendra Putra (2018). The Effectiveness of learning process using
Cooperative Learning Model Type Student Teams Achievement Division
(STAD) method on Linear Equation System Two Variables material towards
students of SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta’s learning outcomes
grade VIII academic year 2016/2017.
This research is motivated by the problems that researcher foundduring
PPL (Field Experience Program) at SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul,
Yogyakarta. During the teaching-learning process on the classroom, teachers tend
to use lecture methods since the beginning until the end of the meeting, so that
learning process becomes one-way activity that caused students lost their interest.
This research aims to obtain data of students’ learning outcomes and students’
learning interest sthat used STAD type cooperative learning model on the material
of Two Variable Linear Equation System (SPLDV) in VIIID class of SMP Negeri
1 Banguntapan.
This study uses Student Teams Achievement Division (STAD) learning
method. The study was conducted in two classes where the first class was class
VIIID using STAD method and second class was VIIIE class using lecture
method which was conducted from October to November 2016. The research
instrument used observation sheet, pretest and postest form. Techniques of
collecting data include performing, filling in the observation sheet, pretest, postest
and filling the questionnaire of student learning interest. Data analysis techniques
by comparing the posttest results of both classes and the results of questionnaires
of student learning interest in both classes.
Implementation of learning using STAD type cooperative method has
been running well. The posttest results of both classes show that the class with the
learning using the STAD method is more effective than the class using the lecture
method. When viewed from student's interest in learning, STAD type cooperative
learning model also gives positive result.
.
Keywords: Effectiveness, Learning Outcomes, Interest Interest Questionnaire,
Two Varies Linear Equation System.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis kepada Tuhan Yesus Kristus atas
semua berkat dan rahmat-Nya serta karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi
yang berjudul “Efektivitas pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel terhadap hasil belajar siswa kelas VIIID SMP
Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis
menyadari bahwa banyak kendala dan hambatan yang dialami selama penyusunan
skripsi ini, namun oleh karena bantuan, dukungan serta doa dari orang-orang
terdekat sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih penulis kepada berbagai
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. Terimakasih
kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kebaikan-Nya yang tidak
pernah berkesudahan selama penulis melakukan penelitian dari awal
hingga penyusunan skripsi ini, sehingga dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
2. Beni Utomo, M.Sc. Selaku dosen pembimbing yang selama ini membantu
dan mengarahkan penulis, memberikan banyak masukan serta saran
sehingga penulis dapat menyelesaikan semuanya hingga akhir.
3. Rohandi, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan
mengesahkan skripsi ini.
4. Dr. Hongki Julie, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma, yang selalu memberikan banyak
motivasi dalam menemukan hal-hal yang baru.
5. Dosen-dosen Pendidikan Matematika yang sangat saya hormati, selama ini
sudah membantu penulis dalam menimba ilmu, memberikan pengetahuan-
pengetahuan yang luar biasa dan membimbing penulis selama menjalani
perkuliahan hingga akhir penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................ vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
E. Pembatasan Masalah ........................................................................... 8
F. Pembatasan Istilah .............................................................................. 8
G. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .................................................................................... 11
1. Model Pembelajaran ............................................................... 11
2. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................. 12
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (STAD) ....................... 19
4. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel .................................. 21
B. Kerangka Berpikir ............................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 28
B. Subjek Penelitian ................................................................................ 28
C. Objek Penelitian .................................................................................. 28
D. Bentuk Data ........................................................................................ 29
E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 29
1. Metode .......................................................................................... 29
2. Instrumen ...................................................................................... 30
F. Metode/Teknik Analisis Data ............................................................. 40
1. Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 40
2. Pengolahan Data Non Test ............................................................ 41
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 42
1. Persiapan Penelitian ...................................................................... 42
2. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 43
3. Pengolahan Data Penelitian .......................................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISA
DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 47
B. Tabulasi Data ...................................................................................... 49
C. Analisa Data ........................................................................................ 65
D. Pembahasan ......................................................................................... 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 87
B. Saran ................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 91
LAMPIRAN ................................................................................................... 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif ........................ 18
Tabel 2.2 Indikator Keterlaksanaan Pembelajaran STAD ............................... 21
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas .......................................................................... 33
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 37
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Belajar Siswa ............................................................ 41
Tabel 3.4 Kategori Keterlaksanaan Data Hasil Obsevasi ................................ 42
Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 48
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan I ...................... 49
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan II ..................... 51
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan III .................... 53
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan I........ 55
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan II ...... 56
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan III ..... 57
Tabel 4.8 Data Hasil Uji Pretest Pada Kelas VIIID ....................................... 58
Tabel 4.9 Data Hasil Uji Pretest Pada Kelas VIIIE ........................................ 59
Tabel 4.10 Data Hasil Uji Postest Pada Kelas VIIID (STAD) ....................... 60
Tabel 4.11 Data Hasil Uji Postest Pada Kelas VIIIE (CERAMAH) ............. 61
Tabel 4.12 Data Minat Belajar Siswa Kelas VIIID (STAD) .......................... 63
Tabel 4.13 Data Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE (CERAMAH) .................. 64
Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan I .................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan II ................... 71
Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan III .................. 73
Tabel 4.17 Analisis Keterlaksanaan RPP ......................................................... 73
Tabel 4.18 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan I...... 75
Tabel 4.19 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan II .... 76
Tabel 4.20 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan III ... 76
Tabel 4.21 Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran STAD............................... 77
Tabel 4.22 Skor dan Kriteria Hasil Postest Kelas VIIID ................................. 77
Tabel 4.23 Skor dan Kriteria Hasil Postest Kelas VIIIE ................................. 78
Tabel 4.24 Persentase Hasil Postest Siswa Kelas VIIID ....................................... 79
Tabel 4.25 Persentase Hasil Postest Siswa Kelas VIIIE ....................................... 79
Tabel 4.26 Analisis Hasil Minat Belajar Siswa Kelas VIIID ......................... 80
Tabel 4.27 Analisis Hasil Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE ........................... 81
Tabel 4.28 Persentase Hasil Minat Belajar Siswa KelasVIIID ....................... 82
Tabel 4.29 Persentase Hasil Minat Belajar Siswa KelasVIIIE ....................... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Menunjukan Titik Potong Dari Dua Persamaan .......................... 23
Gambar 3.1 Hasil Validitas Pretest Kelas IXE ................................................ 34
Gambar 3.2 Hasil Validitas Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIID........... 34
Gambar 3.3 Hasil Validitas Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE ........... 35
Gambar 3.4 Hasil Reliabilitas Pretest Kelas IXE ............................................ 37
Gambar 3.5 Hasil Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIID ....... 38
Gambar 3.6 Hasil Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE ....... 38
Gambar 4.1 Siswa Masuk Dalam Kelompok ................................................... 66
Gambar 4.2 Siswa Belajar Dalam Kelompok .................................................. 69
Gambar 4.3 Siswa Belajar Dalam Kelompok .................................................. 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Lampiran A.1 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................. 92
LAMPIRAN B
Lampiran B.1 RPP Kelas VIIID ..................................................................... 93
Lampiran B.2 Lembar Validasi ....................................................................... 108
LAMPIRAN C
Lampiran C.1 Soal Pretest .............................................................................. 109
Lampiran C.2 Soal Postest .............................................................................. 110
LAMPIRAN D
Lampiran D.1 Lembar Observasi RPP Kelas VIIID ........................................ 111
Lampiran D.2 Lembar Observasi STAD Kelas VIIID .................................... 116
LAMPIRAN E
Lampiran E.1 Angket Minat Belajar Siswa .................................................... 121
Lampiran E.2 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE ....................... 122
Lampiran E.3 Hasil Angket Minat Belajar Sswa Kelas VIIID ........................ 124
LAMPIRAN F
Lampiran F.1 Hasil Uji Pretest Kelas IXE ..................................................... 126
Lampiran F.2 Hasil Pretest Kelas VIIIE ......................................................... 129
Lampiran F.3 Hasil Pretest Kelas VIIID ........................................................ 133
Lampiran F.4 Hasil Postest Kelas VIIID ......................................................... 134
Lampiran F.5 Hasil Postest Kelas VIIIE ........................................................ 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar sudah menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi
manusia. Hal-hal yang dipelajari pun beragam mulai dari hal-hal paling
sederhana sampai pada hal-hal yang lebih kompleks. Belajar pun dapat
dilakukan sendiri atau pun dengan bantuan orang lain. Belajar itu sendiri
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu dalam interaksinya dengan lingkungan (Oemar, 2013).
Belajar dapat dilakukan secara mandiri dan dapat juga dilakukan
secara berkelompok. Pada hakikatnya belajar berkelompok sama dengan
pembelajaran kooperatif. Oleh karena itu, banyak guru yang mengatakan
tidak ada sesuatu yang aneh dalam pembelajaran kooperatif karena mereka
beranggapan telah biasa melakukan pembelajaran kooperatif dalam bentuk
belajar kelompok, walaupun sebenarnya tidak semua belajar dalam
kelompok dikatakan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta belajar, sehingga dapat
mewujudkan pemahaman bersama antara peserta belajar itu sendiri
(Abdulhak dalam Rusman 2014:203). Pada pembelajaran ini akan tercipta
sebuah interaksi yang luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan
antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru.
Ada unsur mendasar yang membedakan pembelajaran kooperatif dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
belajar kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pada pembelajaran
kooperatif proses pembelajaran tidak harus berlangsung dari guru kepada
siswa. Siswa dapat saling belajar pada siswa lainnya. Pembelajaran oleh
rekan sebaya lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru. Menurut
Slavin (2011), dalam belajar di kelas pun siswa dapat menemukan sesuatu
dengan bantuan teman sebaya dalam hal ini teman seusia (same-age peer
tutoring), yakni seorang siswa memberikan pengajaran pribadi kepada
seorang teman kelas. Pengajaran pribadi teman sebaya antar siswa dengan
usia yang sama dapat lebih mudah direncanakan dan juga telah terbukti
sangat efektif. Di kalangan teman sekelas dengan usia dan tingkat kinerja
yang sama terjadi pengajaran timbal balik. Dalam penelitian yang
dilakukan Slavin tahun 1995 dikatakan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,
sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap
toleransi dan menghargai pendapat orang lain, dapat memenuhi kebutuhan
siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegerasikan
pengetahuan dengan pengalaman (Rusman, 2014).
Selain model pembelajaran, hal lain yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran ialah pendekatan apa yang digunakan. Pembelajaran saat ini
membutuhkan sebuah pendekatan yang mampu mengakomodasi siswa
untuk berpikir ilmiah. Salah satu pendekatan yang saat ini banyak
digunakan ialah pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Dalam
pendekatan saintifik para siswa diberi pemahaman bahwasanya informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung informasi searah
dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta
diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari
berbagai sumber melalui observasi, dan lain-lain, dan bukan hanya diberi
tahu.
Pada pendekatan saintifik sendiri dikenal lima langkah umum
pendekatan pembelajaran yang meliputi proses mengamati, bertanya,
mencoba dan menalar, mengasosiasi, dan mengkomunikasi. Pada bagian
mengamati, hal yang diutamakan ialah kebermaknaan proses pembelajaran
melalui kegiatan mendengar, menyimak, melihat atau membaca. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka
untuk memperhatikan hal yang penting dari suatu benda atau objek.
Menurut Hosnan (2013), aktivitas bertanya perlu ditingkatkan
dalam proses belajar karena masih banyak siswa yang diprediksi belum
secara aktif bertanya dalam proses pembelajaran. Apabila hal itu benar,
penyebab dari kurangnya siswa bertanya lebih dikarenakan siswa merasa
dirinya tidak lebih tahu daripada guru sebagai akibat pembelajaran yang
satu arah, adanya ganjalan psikologis karena guru lebih dewasa daripada
usia siswa, atau karena kurang kreatifnya guru untuk mengajukan
persoalan-persoalan yang menantang siswa untuk bertanya. Kegiatan
bertanya ini nantinya akan dilanjutkan dengan kegiatan mengumpulkan
informasi melalui eksperimen di mana dalam kegiatan ini hal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ditekankan ialah proses sampai kepada hasil akhir. Di sini para siswa
diajak untuk menemukan temuan baru berdasarkan topik yang diberikan.
Langkah berikutnya dalam pendekatan saintifik ialah
mengeksplorasi. Pada hal ini digambarkan bahwa guru dan siswa
merupakan pelaku aktif. Penekanannya tentu saja harus lebih pada siswa
dari pada guru. Selanjutnya hasil eksplorasi para siswa diasosiasi untuk
memperoleh pemahaman yang sama. Pemahaman tersebut kemudian
dikomunikasikan kembali dalam bentuk-bentuk yang diinginkan seperti
melalui presentasi kelompok.
Pembelajaran yang berpusat pada siswa masih sulit diterapkan di
sekolah. Hal ini tampak pada saat peneliti melakukan PPL (Program
Pengalaman Lapangan) di SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta. Guru
mengajar dengan metode ceramah dari awal pertemuan hingga akhir
pertemuan sehingga masih mengambil peranan penuh dalam
pembelajaran, guru cenderung kurang dapat mengaktifkan siswa,
sehingga menyebabkan pembelajaran menjadi satu arah. Selain itu guru
terlalu banyak memberikan tugas mandiri kepada para siswa baik di dalam
kelas maupun untuk dikerjakan di rumah. Para siswa tidak dibiasakan
untuk belajar dalam kelompok. Dari beberapa penyebab yang ada
memungkinkan para siswa sulit berkonsentrasi saat di dalam kelas, para
siswa juga sering sekali terlambat mengumpulkan tugas tepat waktu,
sehingga tak jarang pula jam pelajaran dipakai para siswa untuk
menyelesaikan tugas sebelumnya, dan kembali menumpuk tugas baru di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dalam kelas. Para siswa pun belum mengoptimalkan proses belajar
bersama teman sekelas dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran ini
belum menampakkan ciri pembelajaran kooperatif.
Fokus para siswa pun terbagi antara belajar, tugas, dan gadget yang
mereka pakai di kelas. Beberapa siswa terlihat sibuk googling saat belajar,
dan hal ini tidak dikondisikan dengan baik oleh guru mata pelajaran.
Sehingga pembelajaran kurang efektif dan kurang memperlihatkan
pembelajaran yang variatif. Permasalahan yang ditemukan tersebut pada
akhirnya menarik peneliti untuk meneliti metode apa yang sekiranya dapat
mengurangi permasalahan yang diamati, metode yang membuat para siswa
bisa lebih siap belajar, dan pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi
dan minat belajar matematika siswa.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model
pembelajaran berkelompok secara heterogen mulai dari suku, jenis
kelamin, dan kemampuan siswa. Para siswa diajak untuk melatih diri
bekerja sama dalam kelompok guna memperkaya satu sama lain dengan
cara memastikan semua siswa dalam kelompok bisa menguasai pelajaran
tersebut. Kemudian, para siswa diberi kuis individu tentang materi
tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh membantu satu sama lain.
Nilai hasil kuis para siswa akan dibandingkan dengan nilai rata-rata
mereka sendiri yang telah diperoleh sebelumnya, kemudian para siswa
diberi penghargaan berdasarkan seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai
mereka sebelumnya. Nilai-nilai ini kemudian dijumlah untuk mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
nilai kelompok. Kelompok yang mencapai kriteria tertentu bisa diberi
penghargaan. Melalui penghargaan ini diharapkan minat belajar
matematika siswa pun bisa lebih dioptimalkan.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan tersebut, peneliti
mengambil judul “Efektivitas pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
terhadap hasil belajar siswa kelas VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan
Yogyakarta” .
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Adapun identifikasi masalah terkait latar belakang masalah diatas ialah :
1. Model pembelajaran yang cenderung konvensional, belum
dibiasakannnya pembelajaran dengan model kooperatif.
2. Fokus belajar para siswa terbagi antara mengerjakan tugas yang
terlambat dikumpulkan dan gadget yang dibawa ke sekolah.
3. Para siswa belum mengoptimalkan proses belajar bersama teman dalam
pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. RUMUSAN MASALAH
Untuk mengarahkan jalannya skripsi ini serta memperoleh ketepatan
dalam penulisan, maka permasalahan ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas
VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linear
dua variabel ketika para siswa belajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
3. Bagaimanakah minat belajar siswa pada model pembelajaran kooperatif
tipe STAD?
D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika
menggunakan metode pembelajaraan kooperatif tipe STAD.
2. Hasil belajar siswa jika menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD terhadap hasil belajar siswa kelas VIIID SMP Negeri 1
Banguntapan Yogyakarta.
3. Minat belajar siswa setelah dikenakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. PEMBATASAN MASALAH
Pada penulisan skripsi ini, penulis membatasi masalah yakni
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran
matematika dengan topik sistem persamaan linear dua variabel di kelas
VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta.
F. PEMBATASAN ISTILAH
1. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika adalah proses belajar mengajar dalam bidang
matematika.
2. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran dengan cara siswa
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif
yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur
kelompok yang bersifat heterogen.
3. Metode Student Teams Achievement Division (STAD)
Metode STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang
membagi siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan empat
orang yang beragam kemapuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru
memberikan suatu materi dan siswa-siswa di dalam kelompok
memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai materi
tersebut. Akhirnya setelah semua siswa menjalani kuis perseorangan
tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa dibandingkan
dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang telah diperoleh sebelumnya,
dan para siswa diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi
peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai yang
mereka capai melampaui nilai mereka sebelumnya.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah ukuran kualitas dari suatu proses belajar dengan
kata lain hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah
menempuh kegiatan belajar.
5. Minat Belajar
Minat belajar adalah suatu keinginan atau kemauan yang disertai
perhatian dan keaktifan yang disengaja dan akhirnya melahirkan rasa
senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa kemampuan,
keterampilan, maupun sikap.
G. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Siswa
Penelitian ini bemanfaat untuk mengaktifkan siswa melalui belajar
kelompok maupun untuk meningkatan prestasi belajar matematika
khusunya pada materi sistem persamaan linear dua variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Bagi Guru Matematika
Penelitian ini dapat membantu guru untuk dapat memodifikasi model
dan metode belajar baru yang bisa dicoba diterapkan kepada para siswa
serta memberikan gambaran kepada guru mata pelajaran apabila akan
kembali menggunakan model pembelajaran serupa pada materi yang
lain.
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti yang merupakan calon guru penelitian ini merupakan
langkah awal untuk terus berkreativitas dalam menciptakan
pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan untuk melihat hasil belajar siswa dan
minat siswa dalam mata pelajaran matematika apabila belajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Model Pembelajaran
Pada pembelajaran dikenal istilah pendekatan pembelajaran dan
model pembelajaran. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk
kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum. Menurut Rolly Kellen (1998) dalam Rusman (2014)
mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu
pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approach) dan
pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approach).
Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran
langsung (direct instruction), dan pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri dan
diskoveri serta pembelajaran induktif.
Model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan
berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun model
pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori
psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau teori-teori lain yang
mendukung (Joyce & Weil: 1980) dalam Rusman (2014). Joyce dan Weil
berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran
jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing
pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat diartikan
sebagai pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran
yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Teori yang mendasari pembelajaran kooperatif adalah teori
kontruktivisme. Menurut Soejadi dalam Teti Sobari (Rusman, 2014), pada
dasarnya pendekatan teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu
pendekatan di mana siswa harus secara individual menemukan dan
mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi
dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Sementara itu,
menurut Slavin (Rusman, 2014:201) pembelajaran kooperatif
menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok.
Ini membolehkan pertukaran ide dan pemeriksaan ide sendiri dalam
suasana yang tidak terancam, sesuai dengan falsafah konstruktivisme.
Pada model pembelajaran kooperatif guru lebih berperan sebagai
fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah
pemahaman yang lebih tinggi. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan
pada siswa, tetapi harus membangun pengetahuan dalam pikirannnya.
Siswa mempunyai pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide
mereka. Ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan
menerapkan ide-ide mereka sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan
cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen. Pada hakikatnya pembelajaran
kooperatif sama dengan kerja kelompok. Dalam pembelajaran ini akan
tercipta sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi
yang dilakukan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa
dengan guru.
Pembelajaran kooperatif adalah strategi yang melibatkan partisipasi
siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteraksi (Nurulhayati,
2002:25). Dalam sistem belajar yang kooperatif, siswa belajar bekerja
sama dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa memiliki dua
tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu
sesama anggota kelompok untuk belajar. Siswa belajar dalam sebuah
kelompok kecil dan mereka dapat melakukannya seorang diri.
Pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan
dengan cara berkelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan (Sanjaya 2006:239).
Menurut Tom V.Savage (1987:217) dalam Rusman (2014)
mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan
yang menekankan kerja sama dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar
kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan
dengan belajar dalam kelompok. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem
pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru
mengelola kelas dengan lebih efektif (Lie, 2010 :29). Pada pembelajaran
kooperatif proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa.
Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya. Pembelajaran
oleh rekan sebaya (peer teaching) lebih efektif daripada pembelajaran oleh
guru (Slavin, 2011) .
Pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokan yang di
dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam
kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang. Menurut Johnson
dalam Hasan (Rusman, 2014), belajar kooperatif adalah pemanfaatan
kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja
sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya
dalam kelompok tersebut.
Nurulhayati (dalam Rusman 2014) mengemukakan lima unsur
dasar pembelajaran kooperatif yaitu ketergantungan yang positif,
pertanggung-jawaban individual, kemampuan bersosialisasi, tatap muka,
dan evaluasi proses kelompok. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin
tahun 1995 menyatakan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan
hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
orang lain, serta dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis,
memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dan
pengalaman (Rusman, 2014).
Ada dua komponen pembelajaran kooperatif yakni cooperative task
atau tugas kerja sama dan cooperative incentive structure atau struktur
insentif dalam kerja sama (Rusman, 2014). Tugas kerja sama berkenaan
dengan suatu hal yang menyebabkan anggota kelompok bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, sedangkan struktur insentif
kerja sama merupakan suatu hal yang membangkitkan motivasi siswa
untuk melakukan kerja sama dalam rangka mencapai tujuan kelompok
tersebut. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa yang disertai dengan perubahan sikap, yaitu sikap toleransi dan
menghargai pendapat orang lain.
Sementara itu unsur-unsur yang terkandung dalam pembelajaran
kooperatif antara lain (Rusman, 2014):
a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka hidup
sepenanggungan bersama.
b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya
seperti milik mereka sendiri.
c. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota kelompoknya memiliki
tujuan yang sama.
d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama antar
anggota kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
e. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang
juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.
f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan
untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
g. Siswa diminta untuk mempertanggung-jawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Sementara itu, ada pula beberapa ciri pembelajaran kooperatif antara lain,
siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
tujuan belajarnya, kelompok dibentuk dari siswa yang punya prestasi
belajar tinggi, sedang, dan rendah. Apabila dimungkinkan, anggota
kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin berbeda,
penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individu. Model
pembelajaran kooperatif setidaknya dikembangkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap
keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Menurut Roger dan
David Johnson (Lie, 2010) ada lima unsur dalam pembelajaran kooperatif,
yaitu :
a. Prinsip Ketergantungan Positif
Dalam pembelajaran kooperatif keberhasilan dalam penyelesaian tugas
tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing
anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok
akan merasakan saling ketergantungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Tanggung Jawab
Keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota
kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai
tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok
tersebut.
c. Interaksi Tatap Muka
Interaksi tatap muka memberikan kesempatan yang luas kepada setiapa
anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan
diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota
kelompok lain.
d. Partisipasi dan Komunikasi
Partisipasi dan komunikasi melatih siswa untuk dapat berpartisipasi
aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.
e. Evaluasi Kelompok
Maing-masing kelompok menjadwalkan waktu khusus untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar
selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif menurut Slavin
(2005) pada prinsipnya terdiri dari empat tahap, yaitu sebagai berikut :
a. Penjelasan materi.
Tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi
pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi
pembelajaran.
b. Belajar kelompok.
Tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi.
Siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.
c. Penilaian.
Hal ini dapat dilakukan melalui tes atau kuis yang dilakukan secara
individu atau kelompok. Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan
nilai individu dan nilai kelompok dibagi dua.
d. Pengakuan tim.
Penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau paling berprestasi
dilakukan dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi
lebih baik lagi.
Secara umum, pembelajaran kooperatif dapat dikatakan terlaksana apabila
memenuhi indikator-indikator berikut :
Tabel 2.1 Indikator Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif
No Indikator
1 Pembelajaran secara tim
2 Berdasarkan manajemen kooperatif
3 Kemauan bekerja sama
4 Keterampilan bekerja sama
5 Adanya penghargaan tim
(Didasarkan pada Slavin 2005)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD)
Model STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-
temannya di Universitas John Hopkin. Dalam STAD siswa dibagi menjadi
kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis
kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu pembelajaran dan siswa-
siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu
bisa menguasai pelajaran tersebut. Selanjutnya semua siswa menjalani
kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak
boleh saling membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa
dibandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang telah diperoleh
sebelumnya. Para siswa diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi
peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai yang
mereka peroleh melampaui nilai mereka sebelumnya.
Gagasan utama yang melatarbelakangi STAD adalah memacu agar
siswa saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai
keterampilan yang diajarkan guru. Jika siswa menginginkan kelompok
memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman sekelompok
mereka dalam mempelajari pelajaran. Mereka harus mendorong teman
sekolompok untuk melakukan yang terbaik, memperlihatkan norma-norma
belajar itu penting, berharga, dan menyenangkan.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD menurut Slavin
(2005) ialah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Penyampaian tujuan dan motivasi.
b. Pembagian kelompok : siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok,
dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 orang yang
memprioritaskan heterogenitas kelas ke dalam prestasi akademik,
gender, jenis kelamin, ras atau etnik.
c. Presentasi dari guru : guru menyampaikan materi pelajaran dengan
terlebih dahulu menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
pada pembelajaran tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut
dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan
aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh
media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan
dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan
pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.
d. Kegiatan belajar di dalam tim (kerja tim) : siswa belajar dalam
kelompok yang telah dibentuk, dan guru menyiapkan lembaran kerja
sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota
menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim
bekerja guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan,
dorongan dan bantuan bila diperlukan.
e. Kuis (evaluasi) : guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian
kuis tentang materi ajar dan memberikan penilaian terhadap
presentasi hasil kerja masing-masing kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Secara umum, pembelajaran dengan menggunakan tipe STAD dapat
dikatakan terlaksana apabila memenuhi indikator keterlaksanaan berikut :
Tabel 2.2 Indikator Keterlaksanaan Pembelajaran STAD
No Indikator
1 Adanya kelompok heterogen
2 Adanya penyampaian tujuan pembelajaran
3 Adanya presentasi kelas yang dipimpin guru
4 Adanya pembelajaran tim
5 Ada kuis individu
6 Adanya penghargaan tim
(Didasarkan pada Slavin 2005)
4. Sistem Persamaan Linar Dua Variabel
a. Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, menurut
Sukino (dalam matematika untuk SMP kelas VIII, 2006).
Definisi : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah sebuah
persamaan dimana di dalamnya terkandung dua variabel yang
derajat dari tiap-tiap variabel yang ada di dalamnya adalah satu.
Contoh :
2x + 3y = 13, pada koefisien x adalah 2 dan koefisian y adalah 3
sedangkan x dan y adalah variabel serta 13 adalah konstanta.
b. Jenis-jenis metode penyelesaian Sistem Persamaan Linear dua
Variabel :
1. Metode Grafik
Pada persamaan linear dua variabel metode grafik
ditunjukan oleh dua garis lurus yang digambarkan ke dalam
sumbu Cartesius. Penyelesaian (solusi) secara grafik dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
SPLDV itu berupa sebuah titik potong dari kedua garis
lurus tersebut.
Penyelesaian menggunakan metode grafik :
Contoh :
Selesaikan persamaan berikut dengan menggunakan metode
grafik dan tentukan himpunan penyelesaiannya !
x + y = 5
x - y = 1
Penyelesaian menggunakan metode grafik :
x + y = 5
X 0 5
Y 5 0
(x, y) (0, 5) (5, 0)
x - y = 1
X 0 1
Y -1 0
(x, y) (0, -1) (1, 0)
Setelah mendapatkan titik koordinat dari dua persamaan diatas,
maka dapat digambarkan grafiknya seperti berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.1 Menunjukan Titik Potong Dari Dua Persamaan
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3 , 2)}.
2. Metode Substitusi
Substitusi berarti memasukkan atau menempatkan suatu
variabel ke tempat lain. Hal ini berarti metode substitusi
merupakan cara untuk mengganti satu variabel ke variabel
lainnya dengan cara mengubah variabel yang akan
dimasukkan menjadi persamaan yang variabelnya
berkoefisien satu.
Contoh :
Selesaikan persamaan berikut menggunakan metode
substitusi dan tentukan himpunan penyelesaiannya !
2 x - y = 8
3 x + 4 y = 10
Penyelesaian menggunakan metode substitusi :
Mula-mula satu dari dua persamaan diatas diubah menjadi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
-y = 8 – 2x
y = -8 + 2x
Lalu substitusikan nilai y = -8 + 2x kedalam persamaan
lainnya.
3x+ 4(-8 + 2x) = 10
3x – 32 + 8x = 10
11 x = 42
x = 42
11
Maka untuk mencari nilai y, dapat disubstitusikan nilai x ke
salah satu persamaan.
3 x + 4y = 12
3( 42
11 ) + 4y = 12
126
11 + 4y = 12
4y = 12 - 126
11
4y = 132
11 -
126
11
4y = 6
11
y = 6
44
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(42
11 ,
6
44)}.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Metode Eliminasi
Merupakan sebuah metode penyelesaian sistem persamaan
linear dengan cara menghilangkan salah satu variabel
dengan menyamakan koefisiennya.
Contoh :
Selesaikan persamaan berikut menggunakan metode
eliminasi dan tentukan himpunan penyelesaiannya !
3 x – 2 y = 8
4x + y = 7
Penyelesaian menggunakan metode eliminasi :
Langkah pertama, mengeliminasi variabel x, diperoleh :
3x – 2y = 8 x4
4x + y = 7 x3
Diperoleh : 12x – 8y = 32
12x + 3y = 21
-11y = 11
y = -1
Langkah kedua, mengeliminasi variabel y, diperoleh :
3x – 2y = 8 x1
4x + y = 7 x2
Diperoleh : 3x – 2y = 8
8x + 2y = 14 +
11x = 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
x = 2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2,-1)}.
KERANGKA BERPIKIR
1. Penelitian ini berdasarkan pada masalah yang dilihat atau diamati oleh
peneliti pada saat PPL (Program Pengalaman Lapangan). Masalah pada
sekolah yang diteliti ialah model pembelajaran yang cenderung
konvensional, belum dibiasakannnya pembelajaran dengan model
kooperatif, guru masih kurang dapat memberi peran aktif kepada siswa
dalam pembelajaran, fokus para siswa terbagi antara belajar,
mengerjakan tugas yang terlambat dikumpul dan gadget yang dibawa
ke sekolah, para siswa belum mengoptimalkan proses belajar bersama
teman dalam pembelajaran di kelas.
2. Berdasarkan masalah yang ditemui tersebut peneliti menawarkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang memungkinkan para
siswa untuk dapat bekerja sama dalam kelompok yang heterogen,
sehingga para siswa dapat saling membantu meningkatkan dan
mempertahankan hasil belajar serta melatih kemampuan.
3. Hasil proses pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukan bahwa
siswa mengalami peningkatan hasil belajar terlihat dari perbandingan
nilai postest mereka dengan kelas yang menggunakan metode ceramah
serta keaktifan siswa dikelas untuk saling berdiskusi dan berani untuk
mempersentasikan hasil belajar mereka di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat belajar
siswa terhadap matematika setelah dikenakan model pembelajaran
koopertaif tipe STAD dan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan efektivitas
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VIIID SMP Negeri 1
Banguntapan Yogyakarta pada materi sistem persamaan linear dua
variabel. Pembelajaran dengan menggunakan metode ini akan diujikan
pada satu kelas yaitu kelas VIIID dimana akan dibandingkan dengan kelas
VIIIE yang menggunakan metode ceramah. Jenis penelitian ini adalah
penelitian eksploratif yang menggunakan perhitungan secara kuantitatif,
serta dalam penelitian ini akan dilihat dari hasil belajar yang diperoleh
peserta didik setelah dikenai suatu metode tertentu yang akan dicobakan
dan bagaimana minat belajar mereka setelah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIID SMP Negeri 1
Banguntapan Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 26 siswa yang
terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
C. OBJEK PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD ditinjau dari hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
D. BENTUK DATA
Bentuk data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif, yakni data yang diperoleh dari hasil pengukuran pretest dan
postest siswa.
E. METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
1. Metode
a. Observasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
langsung yakni pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau
proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung
diamati oleh pengamat. Observasi ini akan meliputi observasi
keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kooperatif tipe STAD.
b. Tes
Tes dapat diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang
membutuhkan jawaban dengan tujuan mengukur tingkat
kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang
yang dikenai tes (Mardapi, 2008).
Tes yang dipakai dalam penelitian ini ialah tes hasil belajar.
Bentuk soal yang dipakai ialah bentuk uraian objektif, yaitu
bentuk tes yang kunci jawabannya hanya satu dimana pengerjaan
sebuah soal dilakukan melalui prosedur atau langkah tertentu dan
ada skor untuk setiap langkah pengerjaannya. Tes yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
digunakan ada dua, yakni pretest yang betujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa yang disyaratkan untuk mengikuti
pembelajaran tersebut. Selanjutnya peneliti memberi kuis yang
dilaksanakan di setiap akhir pembelajaran. Peneliti akan
memberikan kuis sekitar 15 menit untuk mengetahui pemahaman
siswa tentang materi yang diajarkan saat itu. Tes yang kedua ialah
postest, postest digunakan untuk melihat tingkat pencapaian
pemahaman siswa setelah mengikuti seluruh rangkaian
pembelajaran dari awal materi sampai diakhir materi pembelajaran.
Hasil postest dalam penelitian ini digunakan sebagai alat
pengumpul data berkaitan dengan kemampuan siswa dalam
memahami materi sistem persamaan linear dua variabel.
2. Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh
data yang diperlukan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu :
a. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran ini terdiri dari pretest dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
1) Pretest
Sebelum tes ini diberikan kepada siswa, kisi-kisi soal dan soal
pretest telah dikonsultasikan kepada pakar yakni guru mata
pelajaran di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Instrumen pembelajaran ini dibuat dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
b. Instrumen Pengumpulan Data
Insrumen yang digunakan untuk pengumpulan data terdiri dari tes
prestasi belajar dan lembar observasi.
1) Pretest
Pretest dilaksanakan di awal pembelajaran untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dalam materi sistem persamaan linear
dua variabel. Untuk pengujian Validitas soal pretest,
sebelumnya peneliti menguji siwa kelas IXE yang telah
menempuh materi pelajaran Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel.
Soal pretest sebelumnya telah dikonsultasikan kepada pakar
yakni guru mata pelajaran di sekolah, kemudian dilakukan uji
validitas dan reliabilitasnya.
a) Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 1999:144). Untuk
menentukan validitas suatu instrumen misalnya postest
dalam bentuk soal uraian, digunakan rumus Product Moment
yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
𝑟𝑋𝑌 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2} × {𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
Keterangan :
𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara X dan Y
𝑁 : Banyak siswa
𝑋 : Skor item soal
𝑌 : Skor total
∑ 𝑋 : Jumlah skor item soal
∑ 𝑌 : Jumlah skor total
∑ 𝑋𝑌 : Jumlah hasil perkalian antara X dan Y
Suatu instrumen dinyatakan valid jika memiliki nilai r-hitung
> r-tabel. Nilai r-tabel pada derajat bebas n – 2 atau 25 – 2 =
23 sebesar 0,396. Uji validitas terlebih dahulu dilakukan pada
25 orang siswa kelas IXE. Peneliti juga melakukan uji
validitas terhadap angket minat belajar siswa kelas VIIID dan
VIIIE yang masing – masing kelas berjumlah 26 orang, maka
untuk nilai r-tabel pada derajat bebas n – 2 atau 26 – 2 = 24
sebesar 0,388. Untuk mempermudah proses analisis data dan
menjaga tingkat keakurasian hasil penelitian maka uji
validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan komputer program SPSS versi 15. Hasil pengujian
instrumen (uji validitas) yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas
Variabel Butir r-hitung Keterangan
Hasil Soal
Pretest Kelas
IXE
1 0,571 Valid
2 0,437 Valid
3 0540 Valid
4 0,453 Valid
5 0,622 Valid
Hasil Angket
Minat Belajar
Siswa Kelas
VIIID
1 0,393 Valid
2 0,459 Valid
3 0,557 Valid
4 0,692 Valid
5 0,651 Valid
6 0,624 Valid
7 0,469 Valid
8 0,538 Valid
9 0,668 Valid
10 0,436 Valid
Hasil Angket
Minat Belajar
Siswa Kelas
VIIIE
1 0,443 Valid
2 0,700 Valid
3 0,648 Valid
4 0,709 Valid
5 0,622 Valid
6 0,618 Valid
7 0,682 Valid
8 0,542 Valid
9 0,744 Valid
10 0,794 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gambar 3.1 Hasil Validitas Soal Pretest Kelas IXE
Gambar 3.1 menunjukan hasil dari uji validitas di kelas IXE
dengan melihat r-hitung > r-tabel, r-hitung pada SPSS dilihat
dari tabel Corrected Item-Total Correlation. Sedangkan r-
tabel = 0,396.
Gambar 3.2 Hasil Validitas Angket Minat Belajar Siswa
Kelas VIIID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 3.2 menunjukan hasil dari uji validitas di kelas
VIIID dengan melihat r-hitung > r-tabel, r-hitung pada SPSS
dilihat dari tabel Corrected Item-Total Correlation.
Sedangkan r-tabel = 0,388.
Gambar 3.3 Hasil Validitas Angket Minat Belajar Siswa
Kelas VIIIE
Gambar 3.3 menunjukan hasil dari uji validitas di kelas VIIIE
dengan melihat r-hitung > r-tabel, r-hitung pada SPSS dilihat
dari tabel Corrected Item-Total Correlation. Sedangkan r-
tabel = 0,388.
Hasil uji validitas yang telah diketahui bahwa semua butir
pertanyaan memiliki nilai r-hitung > r-tabel, maka semua butir
hasil soal pretest kelas IXE dan butir hasil angket minat belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
siswa pada kelas VIIID dan VIIIE pada penelitian ini dinyatakan
valid.
b) Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai
pengumpul data karena instrumen tersebut layak digunakan
oleh siapa saja dan kapan saja. Rumus yang digunakan untuk
menghitung reliabilitas ini adalah rumus Alpha Cronbach
yaitu (Suharsimi, 2006 : 178-196) :
𝑟11 = [𝑛
𝑛 − 1] [1 −
∑ 𝑆𝑋𝑖2
𝑆𝑌2 ]
Keterangan :
𝑟11 : Koefisien korelasi reliabilitas instrumen
𝑛 : Banyaknya butir soal
𝑆𝑋𝑖2 : Variansi skor butir soal ke−𝑖
∑ 𝑆𝑋𝑖2 : Jumlah variansi skor butir soal ke−𝑖
𝑆𝑌2 : Variansi skor total
Dengan 𝑆𝑋𝑖2 =
∑ 𝑋𝑖2
−(∑ 𝑋𝑖)2
𝑁
𝑁 dan 𝑆𝑌
2 =∑ 𝑌
2−
(∑ 𝑌)2
𝑁
𝑁
𝑁: Banyak Siswa
𝑋𝑖: Skor per item soal ; ∑ 𝑋𝑖 : Jumlah skor per item soal
𝑌𝑗: Skor total setiap siswa ; ∑ 𝑌𝑗 : Jumlah skor total semua
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Suatu instrumen dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach's
Alpha > 0,6 (Hair et al., 2005:67). Uji reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi
15.Hasil pengujian instrumen (uji reliabilitas) yang telah
dlakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Koef Alpha Cronbach
Keterangan
Hasil Pretest Kelas IXE 0,668 Reliabel
Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIID
0,847 Reliabel
Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE
0,898 Reliabel
Gambar 3.4 Hasil Pretest Kelas IXE
Gambar 3.4 menunjukan bahwa hasil dari uji reliabilitas pada
soal pretest dikelas IXE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 3.5 Hasil Reliabilitas Angket Minat Belajar
Siswa Kelas VIIID
Gambar 3.4 menunjukan bahwa hasil dari uji reliabilitas pada
angket minat belajar siswa dikelas VIIID.
Gambar 3.6 Hasil Reliabilitas Angket Minat Belajar
Siswa Kelas VIIIE
Gambar 3.4 menunjukan bahwa hasil dari uji reliabilitas pada
angket minat belajar siswa dikelas VIIIE.
Hasil uji reliabilitas diketahui bahwa semua variabel dalam
penelitian ini memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach > 0,6,
maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian
dinyatakan reliabel.
Berdasarkan hasil pengujian instrumen di atas dapat
disimpulkan bahwa semua soal dan pernyataan angket minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
belajar pada penelitian ini dapat digunakan sebagai alat
pengukur dan pengumpul data yang baik.
2) Lembar Observasi
Instrumen untuk lembar observasi kegiatan siswa di kelas
selama mengikuti proses pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas, dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu observasi pembelajaran secara umum di
kelas yang berpedoman pada rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) menggunakan metode kooperatif tipe
STAD dan observasi aktivitas siswa di kelas selama proses
pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD.
a) Observasi keterlaksanaan pembelajaran
Observasi keterlaksanaan pembelajaran ini dilakukan
dengan pengamatan terhadap pembelajaran yang tengah
berlangsung, apakah ada kesesuaian antara rencana yang
ditulis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dengan apa yang terjadi di kelas saat proses pembelajaran.
Observasi ini akan dilakukan oleh Ryan Andhika Jaya, Nico
Demus A.C.S dan B. Dian Candra dengan pengamatan
keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
dikembangkan sesuai indikator keterlaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b) Observasi aktivitas siswa di kelas selama pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
Observasi ini dilakukan dengan pengamatan keaktifan siswa
di kelas selama mengikuti proses pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
F. METODE/TEKNIK ANALISIS DATA
Pengolahan data akan dibagi menjadi dua yakni pengolahan data tes hasil
belajar dan pengolahan data non tes.
1. Hasil Belajar Siswa
Nilai tes akhir akan menunjukkan hasil belajar siswa yang diperoleh
dari penjumlahan skor jawaban setiap siswa. Skor tersebut
dikonversikan dalam bentuk nilai dengan rentang 0 hingga 100. Adapun
rumus untuk menentukan nilai dan tes tiap siswa adalah sebagai berikut
:
𝑁𝐴𝑖 =𝐽𝑆𝑖
𝐽𝑀× 100
Keterangan :
𝑁𝐴𝑖=Nilai akhir individu
𝐽𝑆𝑖= Jumlah skor individu
𝐽𝑀= Jumlah skor maksimum
Selanjutnya, nilai hasil belajar siswa dikonversikan ke dalam beberapa
kategori untuk menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar yang
dilihat per siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Belajar Siswa
Nilai Akhir Kategori Hasil Tes
80 ≤ 𝑁𝐴𝑖 ≤ 100 Sangat Tinggi
66 ≤ 𝑁𝐴𝑖 ≤ 79 Tinggi
56 ≤ 𝑁𝐴𝑖 ≤ 65 Cukup
40 ≤ 𝑁𝐴𝑖 ≤ 55 Rendah
0 ≤ 𝑁𝐴𝑖 ≤ 39 Sangat Rendah
(Didasarkan pada Arikunto, 2010)
2. Pengolahan Data Non Tes
a. Pengolahan Data Hasil Observasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hal-hal yang
diobservasi adalah keterlaksanaan pembelajaran secara umum yang
berpedoman pada RPP menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD, dan pengamatan terhadap aktivitas siswa
selama pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Adapun hasil pengamatan tersebut akan diolah sebagai berikut :
𝑃 =𝐼
𝑁× 100%
P = Persentase hasil pengamatan yang akan dihitung
I = Indikator yang terlihat
N = Banyaknya indikator yang diamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Data yang dihitung kemudian dikonversikan ke dalam beberapa
kategori untuk menentukan kriteria keterlaksanaannya.
Tabel 3.4 Kategori Keterlaksanaan Data Hasil Observasi
No. Persentase Kategori
1 81% ≤ P ≤ 100% Sangat Tinggi
2 61% ≤ P ≤ 80% Tinggi
3 41% ≤ P ≤ 60% Sedang
4 21% ≤ P ≤ 40% Rendah
5 0% ≤ P ≤ 20% Sangat Rendah
(Didasarkan pada Arikunto, 2009 :245)
Hasil yang didapat akan dibulatkan menggunakan aturan pembulatan
matematika.
G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
Adapun prosedur yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah :
1. Persiapan Penelitian
a. Izin
Sebelum melaksanakan observasi, peneliti terlebih dahulu meminta
izin kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran SMP Negeri 1
Banguntapan Yogyakarta secara lisan. Setelah mendapatkan izin,
peneliti mengajukan surat izin penelitian yang nantinya akan
diberikan kepada pihak sekolah. Peneliti akan melakukan observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dan penyusunan proposal sambil menunggu surat izin penelitian
selesai dibuatkan.
b. Observasi
Observasi di lapangan akan dilakukan peneliti untuk mendapatkan
data awal yang tepat dan cukup lengkap agar penelitian berjalan
sesuai rencana. Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran di dalam kelas.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Penyusunan Proposal
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengajukan proposal
yang memuat BAB I, BAB II, dan BAB III. Pelaksanaan penelitian
ini dapat dilaksanakan dengan persetujuan dosen pembimbing.
Peneliti akan terus melakukan konsultasi dan bimbingan rutin
dengan dosen pembimbing untuk penyusunan proposal sampai
pada akhirnya dapat dipastikan bahwa penelitian ini menjawab
permasalahan yang akan diteliti.
b. Pembuatan Instrumen
Instrumen merupakan bentuk kesiapan peneliti untuk melaksanakan
penelitian. Dalam hal ini peneliti membuat instrumen sebagai
berikut :
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Menyusun skenario pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3) Menyusun angket minat belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4) Menyusun lembar soal pretest dan postest.
c. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan
Penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan,
yang dilakukan sekitar dua minggu. Pada pertemuan pertama
peneliti akan melakukan pretest dalam kedua kelas yaitu kelas
VIIID dan kelas VIIIE untuk mengetahui kemampuan awal siswa
kemudian pengenalan materi mengenai sistem persamaan linear
dua variabel dan metode-metode penyelesaiannya serta
menjelaskan tentang tujuan dan manfaat mempelajari materi sistem
persamaan linear dua variabel pada masing-masing kelas. Pada
pertemuan kedua di kelas VIIID, sasaran materi yang akan dicapai
untuk dipahami siswa adalah tentang pengertian persamaan linear
dua variabel, merubah soal cerita menjadi bentuk persamaan linear
dua variable dan penyelesaian soal menggunakan metode grafik
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD serta melakukan
kuis selama 15 menit untuk mengetahui pemahaman siswa tentang
materi yang diajarkan. Pada pertemuan kedua di kelas VIIIE,
sasaran materi yang akan dicapai sama seperti di kelas VIIID hanya
saja peneliti menggunakan metode ceramah serta melakukan kuis
selama 15 menit untuk mengetahui pemahaman siswa tentang
materi yang diajarkan. Pada pertemuan ketiga di kelas VIIID,
peneliti membahas tentang penyelesaian soal dengan metode
substitusi yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
STAD dan kuis selama 15 menit untuk pemahaman siswa terhadap
materi yang di ajarkan. Pada pertemuan ketiga di kelas VIIIE,
peneliti membahas materi tentang penyelesaian soal dengan metode
substitusi menggunakan metode ceramah serta melakukan kuis
selama 15 menit untuk pemahaman materi yang di ajarkan.
Pertemuan ke empat di kelas VIIID, peneliti membahas tentang
penyelesaian soal dengan metode eliminasi yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan melakukan kuis
selama 15 menit untuk pemahaman materi yang di ajarkan. Pada
pertemuan ketiga di kelas VIIIE, peneliti membahas materi tentang
penyelesaian soal dengan metode eliminasi menggunakan metode
ceramah serta melakukan kuis selama 15 menit untuk pemahaman
materi yang di ajarkan. Pada pertemuan kelima peneliti melakukan
postest serta pengisian angket minat belajar siswa pada kedua
kelas.
3. Pengolahan Data Penelitian
a. Analisis Data
Setelah mendapatkan data berupa hasil pretest, lembar hasil
observasi pelaksanaan pembelajaran, hasil postest, dan lembar
angket minat belajar, peneliti akan menganalisis dan mengevaluasi
lembar hasil observasi pelaksanaan pembelajaran, hasil tes akhir,
dan lembar angket minat belajar tersebut.
b. Penarikan Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Setelah analisis selesai dilakukan, peneliti mencoba menarik
kesimpulan, dimana pada bagian ini akan dibahas bagaimana
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
berlangsung di kelas VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan
Yogyakarta pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISA DATA,
DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIID SMP Negeri 1
Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dengan jumlah siswa 26 orang yang
terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian ini
dilaksanakan dalam lima pertemuan, pada pertemuan pertama peneliti
melakukan ujian pretest dan pertemuan kedua, ketiga dan kempat peneliti
melakukan penelitian menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe
STAD, lalu pada pertemuan terakir peneliti melakukan pengujian hasil
belajar atau postest dan pengisian angket minat belajar siswa terhadap
materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
Sebelum pretest dilaksanakan, peneliti melakukan pengujian di
kelas IXE yang dalam hal ini merupakan kelas yang telah mencapai materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel untuk menguji validitas soal yang
telah praktikan konsultasikan ke guru mata pelajaran dan dosen, lalu
melakukan pengujian pada kelas VIIID dan VIIIE, dimana kelas VIIID
adalah kelas praktikan melakukan praktik menggunakan metode STAD
dan kelas VIIIE adalah kelas yang menggunakan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian
Jenis Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Uji coba soal pretest
pada kelas IXE : 14
Oktober 2016
Uji coba soal pretest pada kelas IXE diikuti oleh 27
orang siswa.
Pertemuan pertama :
Senin, 17 Oktober
2016
Pertemuan pertama dilaksanakan pada jam keempat
sampai dengan jam kelima di kelas VIIID dan jam ke
enam sampai dengan ke tujuh di kelas VIIIE. Pada
pertama pertemuan pertama, para siswa mengerjakan
soal pretest dengan durasi waktu 60 menit. Setelah
mengerjakan soal pretest, di kelas VIIID guru
memberitahukan bahwa pembelajaran akan
dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD. Guru menjelaskan bahwa pada pembelajaran
kooperatif tipe STAD hal yang ditekankan adalah
kerjasama tim. Tim yang dapat mencapai kriteria
tertentu akan diberi penghargaan. Guru kemudian
membagi para siswa ke dalam kelompok yang telah
dibagi sebelumnya berdasarkan tingkat kemampuan para
siswa. Guru mulai menjelaskan bahwa tujuan utama
pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD ialah
meningkatkan hasil belajar melalui kerjasama tim dan
pada akhirnya siswa pun mampu mengerjakan soal
sistem persamaan linear dua variable.
Pertemuan kedua :
Rabu, 19 Oktober
2016
Pada pertemuan kedua di kelas VIIID jam pertama
sampai dengan jam kedua guru mengatur siswa sesuai
dengan kelompok yang sudah ditentukan lalu masuk
pada materi menyelesaikan soal sistem persamaan linear
dua variable menggunakan metode grafik serta memberi
penilaian pada kelompok yang mampu menyelesaikan
soal. Sedangkan pada kelas VIIIE jam ke empat sampai
jam ke lima guru juga mulai masuk dengan materi
menyelesaikan soal system persamaan linear dua
variable menggunakan metode grafik dengan
pembelajaran secara ceramah.
Pertemuan ketiga :
Kamis, 20 Oktober
2016
Pertemuan ketiga di kelas VIIIE jam pertama sampai
dengan jam ke dua guru menjelaskan materi
penyelesaian soal menggunakan metode substitusi pada
materi system persamaan linear dua variabel. Sedangkan
di kelas VIIID jam ke enam sampai dengan ke tujuh
guru menjelaskan materi penyelesaian soal
menggunakan metode substitusi pada materi system
persamaan linear dua variable. Pada akhir pembelajaran,
di kelas VIIID guru mengumumkan skor perkembangan
kelompok dan memberikan penghargaan kepada
kelompok-kelompok terbaik.
Pertemuan keempat :
Jumat, 21 Oktober
2016
Pada pertemuan keempat di kelas VIIID jam ke empat
sampai dengan jam ke lima guru menjelaskan materi
penyelesaian soal menggunakan materi eliminasi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
materi system persamaan linear dua variable serta
mengulangi secara cepat pada materi-materi sebelumnya
untuk memperkuat pemahaman siswa. Sedangkan pada
kelas VIIIE jam kedua sampai dengan ke tiga guru
masuk pada materi menyelesaikan soal system
persamaan linear dua varibel menggunakan metode
eliminasi.
Pertemuan kelima :
Senin, 24 Oktober
2016
Pada pertemuan kelima di kelas VIIID dan VIIIE para
siswa diminta mengerjakan soal postest, namun sebelum
tes dimulai di kelas VIIID guru terlebih dahulu
mengumumkan kelompok mana yang berhak
memperoleh penghargaan beserta skor
perkembangannya. Soal postest yang diberikan adalah
soal yang berhubungan dengan penyelesaian materi
system persamaan linear dua variable menggunakan
metode grafik, substitusi dan eliminasi. Siswa diberi
waktu 70 menit untuk mengerjakan tes. Selanjutnya
pada kedua kelas para siswa diminta mengisi angket
minat belajar yang telah disiapkan sebelumnya selama
10 menit.
Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer penelitian
dengan dibantu beberapa observer lain yang berasal dari pendidikan
matematika untuk mengamati kegiatan pembejaran kooperatif tipe STAD
yang dimodifikasi dengan pendekatan ilmiah di kelas. Adapun guru
matematika adalah subjek yang melaksanakan rancangan pembelajaran
yang disusun peneliti.
B. Tabulasi Data
1. Data Keterlaksanaan Pembelajaran
Berikut ini merupakan tabel data keterlaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan.
Tabel 4.2 Pengamatan Keterlaksanaan RPP I
NO DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
KETERLAKSANAAN
Obs.1 Obs.2 Obs.3
1 Pembuka :
Guru mengucapkan salam.
10
menit
√
√
√
Guru mengecek kehadiran siswa. − − −
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Guru meminta siswa di awal agar
menyiapkan diri untuk belajar. √
√
√
Guru memberitahukan materi apa
yang akan dibahas yakni
penyelesaian soal menggunakan
metode grafik.
√
√
√
Guru menyampaikan garis besar
pelaksanaan pembelajaran tipe
STAD kepada para siswa.
√
√
√
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. √
√
√
2 Inti :
Guru mengingatkan kembali
sedikit materi tentang sistem
persamaan linear satu variabel
untuk menyegarkan ingatan para
siswa.
Selanjutnya pembelajaran
dilanjutkan dengan materi
penyelesaian soal sistem
persamaan linear dua variabel
menggunakan metode grafik.
60 menit
−
−
−
Mengamati
Guru meminta siswa mengamati
model persamaan linear dua
variabel, kemudian membaca
buku pegangan terkait bentuk
persamaan linear dua variabel
√
√
√
Menanya
Siswa menanyakan hal-hal terkait
sistem persamaan linear dua
variabel.
√
√
√
Mengekspolrasi
Guru meminta siswa bekerja
dalam kelompok STAD dan
bersama mengerjakan soal untuk
menemukan penyelesaian
menggunakan metode grafik serta
mengerjakan soal-soal yang
diberikan.
√
√
√
Mengasosiasi
Guru menunjuk beberapa
kelompok untuk menuliskan hasil
pekerjaan kelompok mereka di
papan tulis dan meminta
kelompok lain menanggapi hasil
pekerjaan kelompok yang maju.
√
√
√
Guru memberikan penguatan
jawaban siswa dengan memberi
beberapa contoh soal terkait dan
memberi koreksian apabila masih
ada yang salah dalam langkah
pengerjaan soal tersebut.
−
−
−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Mengkomunikasi
Guru bersama siswa membahas
hasil pekerjaan kelompok.
√
√
√
Guru meminta siswa kembali ke
dalam kelompok dan mempelajari
lagi cara menyelesaikan soal
menggunakan metode grafik pada
materi sistem persamaan linear
dua variabel.
√
√
√
Guru mengingatkan kembali akan
ada kuis di akhir pelajaran terkait
penyelesaian materi sistem
persamaan linear dua varibel
menggunakan metode grafik.
√
√
√
3 Penutup :
Guru memberikan kuis individu
kepada para siswa terkait
penyelesaian materi sistem
persamaan linear dua varibel
menggunakan metode grafik.
10
menit
√
√
√
Setelah pekerjaan siswa dikumpul
guru mengingatkan siswa untuk
duduk dalam kelompok yang
sama di pembelajaran berikutnya.
√
√
√
Guru meminta siswa untuk
membaca materi tentang
penyelesaian materi sistem
persamaan linear dua varibel
menggunakan metode substitusi
di rumah dan mengerjakan latihan
yang ada dalam buku pegangan
siswa.
−
−
−
Guru bersama siswa melakukan
refleksi terhadap pembelajaran
yang baru saja berlangsung.
−
−
−
Guru mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas. √
√
√
Tabel 4.3 Pengamatan Keterlaksanaan RPP II
NO DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU KETERLAKSANAAN
Obs.1 Obs.2 Obs.3
1 Pembuka :
Guru mengucapkan salam.
10
menit
√
√
√
Guru mengecek kehadiran siswa. − − −
Guru meminta siswa agar lebih
siap belajar √ √ √
Guru memberitahukan materi apa
yang akan dibahas.
− − √
Guru mengecek kembali apakah
para siswa telah duduk dalam
kelompoknya masing-masing.
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Guru mereview kembali materi
sebelumnya dengan memberikan
penguatan terhadap penyelesaian
soal sistem persamaan linear dua
variabel menggunakan metode
grafik.
−
−
−
2 Mengamati
Guru meminta siswa mengingat
materi sebelumnya dan meminta
siswa membuat soal sistem
persamaan linear dua variabel
dengan contoh yang ada di
lingkungan sekitar.
60
menit
√
√
√
Menanya
Guru meminta siswa
menyebutkan langkah-langkah
dalam penyelesaian soal
menggunakan metode substitusi.
√
−
√
Mengeksplorasi
Guru meminta siswa mengerjakan
soal-soal dalam buku pelajaran
terkait materi penyelesaian soal
sistem persamaan linear dua
variabel menggunakan metode
substitusi.
√
√
√
Mengasosiasi
Perwakilan kelompok siswa
diminta menuliskan hasil
pekerjaan kelompok mereka di
papan tulis kemudian perwakilan
kelompok tersebut
mempresentasikan hasil
pekerjaannya dan meminta
kelompok lain menanggapi hasil
pekerjaan kelompok tersebut.
−
−
−
Mengkomunikasi
Guru bersama siswa membahas
hasil pekerjaan kelompok.
−
−
−
Guru memberi penguatan jawaban
siswa.
− − −
Guru mengingatkan kembali akan
ada kuis di akhir pelajaran terkait
materi penyelesaian soal sistem
persamaan linear dua variabel
menggunakan metode substitusi.
√
√
√
Penutup :
Guru memberikan kuis individu
kepada para siswa terkait materi
penyelesaian soal sistem
persamaan linear dua variabel
menggunakan metode substitusi.
√
√
√
3 Guru mengumumkan kelompok
terbaik dan memberi penghargaan
kepada kelompok yang
mengalami peningkatan prestasi
10
menit √
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
belajar.
Guru meminta siswa untuk
membaca materi tentang
penyelesaian soal sistem
persamaan linear dua variabel
menggunakan metode substitusi
dan mengerjakan latihan yang ada
dalam buku pegangan siswa.
√
√
√
Guru mengingatkan siswa bahwa
pada pertemuan berikutnya akan
dibahas materi penyelesaian soal
sistem persamaan linear dua
variabel menggunakan metode
eliminasi.
√ √
√
Guru bersama siswa melakukan
refleksi terhadap pembelajaran
yang baru saja berlangsung.
−
−
−
Guru mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas. √
√ √
Tabel 4.4 Pengamatan Keterlaksanaan RPP III
NO DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
KETERLAKSANAAN
Obs. 1 Obs.2
1 Pembuka :
Guru mengucapkan salam.
10 menit
√
√
Guru mengecek kehadiran siswa. − −
Guru meminta siswa agar lebih siap
belajar √ √
Guru memberitahukan materi apa
yang akan dibahas. √ √
Guru mengecek kembali apakah
para siswa telah duduk dalam
kelompoknya masing-masing.
√
√
Guru mereview kembali materi
sebelumnya mengenai penyelesaian
soal sistem persamaan linear dua
variabel menggunakan metode
substitusi.
√
√
2 Inti :
Mengamati
Guru meminta siswa membaca
buku pegangan terkait materi
penyelesaian soal sistem persamaan
linear dua variabel menggunakan
metode eliminasi.
60 menit
√
√
Menanya
Siswa bertanya tentang langkah-
langkah pada penyelesaian soal
menggunakan metode eliminasi.
−
−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Mengekspolrasi
Guru memberikan soal yang
berbeda dari buku pegangan siswa
dan meminta siswa mengerjakan
soal-soal tersebut terkait materi
penyelesaian soal sistem persamaan
linear dua variabel menggunakan
metode eliminasi.
√
√
Mengasosiasi
Perwakilan kelompok siswa
diminta menuliskan hasil pekerjaan
kelompok mereka di papan tulis
kemudian perwakilan kelompok
tersebut mempresentasikan hasil
pekerjaannya dan meminta
kelompok lain menanggapi hasil
pekerjaan kelompok tersebut.
√
√
Mengkomunikasi
Guru bersama siswa membahas
hasil pekerjaan kelompok.
√
√
Guru memberi penguatan jawaban
siswa.
− −
Guru mengingatkan kembali akan
ada kuis di akhir pelajaran terkait
materi penyelesaian soal sistem
persamaan linear dua variabel
menggunakan metode eliminasi.
√
√
3 Penutup :
Guru memberikan kuis individu
kepada para siswa terkait materi
penyelesaian soal sistem persamaan
linear dua variabel menggunakan
metode eliminasi.
10 menit
√
√
Guru mengumumkan kelompok
terbaik dan memberi penghargaan
kepada kelompok yang mengalami
peningkatan prestasi belajar
√
√
Guru meminta siswa untuk
mempelajari materi penyelesaian
soal sistem persamaan linear dua
variabel menggunakan metode
eliminasi kemudian mengerjakan
latihan yang ada dalam buku
pegangan siswa.
√ √
Guru mengingatkan siswa bahwa
pada pertemuan berikutnya akan
dilaksanakan tes tentang
penyelesaian soal sistem persamaan
linear dua variabel menggunakan
metode grafik, substitusi dan
eliminasi serta meminta siswa
belajar dengan baik.
√
√
Guru bersama siswa melakukan
refleksi terhadap pembelajaran
yang baru saja berlangsung.
−
−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Guru mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas. √ √
2. Data Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Berikut ini merupakan data hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan.
Tabel 4.5 Pengamatan Observer Pertemuan I
No Indikator Indikator yang diamati Observer
1 2 3
1
Adanya
kelompok
heterogen
Guru membagi siswa ke dalam
kelompok yang berbeda jenis
kelamin, atau suku dan tingkat
kemampuan.
√ √ √
Anggota kelompok terdiri dari
4-6 orang. √ √ √
2
Adanya
penyampai
an tujuan
pembelajar
an
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran tipe STAD yakni
adanya peningkatan hasil belajar
setiap anggota dalam tim
melalui kerjasama kelompok.
√ √ √
Guru memberikan motivasi
kepada para siswa untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
− − −
3
Adanya
presentasi
kelas yang
dipimpin
guru
Guru memberikan arahan terkait
garis besar pembelajaran dengan
menggunakan model STAD.
√ √ √
Guru menerangkan materi dan
memberi beberapa contoh soal
terkait materi yang dipelajari,
tetapi tidak mendominasi
pembelajaran.
− − −
4
Adanya
pembelajar
an tim
Siswa mengerjakan soal dalam
kelompok. √ √ √
Siswa saling bertanya kepada
teman sekelompoknya apabila
mengalami kesulitan dalam
belajar.
√ √ √
Siswa yang paham mengajari
siswa yang belum paham dalam
kelompok.
√ √ √
Siswa mempresentasikan hasil
pekerjaan kelompoknya. √ √ √
5 Ada
evaluasi
Setelah para siswa bekerja
dalam kelompok, siswa diberi √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kuis individu untuk mengukur
pemahaman.
Kuis dilaksanakan di akhir
pembelajaran pada pertemuan
hari itu.
√ √ √
6
Adanya
penghargaa
n tim
Guru mengumumkan akan ada
penghargaan yang diberikan
pada pertemuan berikutnya
kepada kelompok yang berhasil
mengalami peningkatan hasil
belajar.
√ √ √
Tabel 4.6 Pengamatan Observer Pertemuan II
No Indikator Indikator yang diamati Observer
1 2 3
1
Adanya
kelompok
heterogen
Guru membagi siswa ke dalam
kelompok yang berbeda jenis
kelamin, atau suku dan tingkat
kemampuan.
√ √ √
Anggota kelompok terdiri dari
4-6 orang. √ √ √
2
Adanya
penyampaian
tujuan
pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran tipe STAD yakni
adanya peningkatan hasil
belajar setiap anggota dalam
tim melalui kerjasama
kelompok.
− − −
Guru memberikan motivasi
kepada para siswa untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
√ √ √
3
Adanya
presentasi
kelas yang
dipimpin
guru
Guru memberikan arahan
terkait garis besar
pembelajaran dengan
menggunakan model STAD.
− − −
Guru menerangkan materi dan
memberi beberapa contoh soal
terkait materi yang dipelajari,
tetapi tidak mendominasi
pembelajaran.
− − −
4
Adanya
pembelajaran
tim
Siswa mengerjakan soal dalam
kelompok. √ √ √
Siswa saling bertanya kepada
teman sekelompoknya apabila
mengalami kesulitan dalam
belajar.
√ √ √
Siswa yang paham mengajari
siswa yang belum paham
dalam kelompok.
√ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Siswa mempresentasikan hasil
pekerjaan kelompoknya. √ √ √
5 Ada evaluasi
Setelah para siswa bekerja
dalam kelompok, siswa diberi
kuis individu untuk mengukur
pemahaman.
√ √ √
Kuis dilaksanakan di akhir
pembelajaran pada pertemuan
hari itu.
√ √ √
6
Adanya
penghargaan
tim
Guru memberikan
penghargaaan kepada
kelompok terbaik.
√ √ √
Guru mengumumkan akan ada
penghargaan yang diberikan
pada pertemuan berikutnya
kepada kelompok yang
berhasil mengalami
peningkatan hasil belajar.
√ √ √
Tabel 4.7 Pengamatan Observer Pertemuan III
No Indikator Indikator yang diamati Observer
1 2
1
Adanya
kelompok
heterogen
Guru membagi siswa ke dalam
kelompok yang berbeda jenis
kelamin, atau suku dan tingkat
kemampuan.
√ √
Anggota kelompok terdiri dari
4-6 orang √ √
2
Adanya
penyampaian
tujuan
pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran tipe STAD yakni
adanya peningkatan hasil
belajar setiap anggota dalam
tim melalui kerjasama
kelompok.
√ √
Guru memberikan motivasi
kepada para siswa untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
√ √
3
Adanya
presentasi
kelas yang
dipimpin
guru
Guru memberikan arahan
terkait garis besar
pembelajaran dengan
menggunakan model STAD.
− −
Guru menerangkan materi dan
memberi beberapa contoh soal
terkait materi yang dipelajari,
tetapi tidak mendominasi
pembelajaran.
− −
4 Adanya
pembelajaran
Siswa mengerjakan soal dalam
kelompok. √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
tim Siswa saling bertanya kepada
teman sekelompoknya apabila
mengalami kesulitan dalam
belajar.
√ √
Siswa yang paham mengajari
siswa yang belum paham
dalam kelompok.
√ √
Siswa mempresentasikan hasil
pekerjaan kelompoknya. √ √
5 Ada evaluasi
Setelah para siswa bekerja
dalam kelompok, siswa diberi
kuis individu untuk mengukur
pemahaman.
√ √
Kuis dilaksanakan di akhir
pembelajaran pada pertemuan
hari itu
√ √
6
Adanya
penghargaan
tim
Guru memberikan
penghargaaan kepada
kelompok terbaik.
√ √
Guru mengumumkan akan ada
penghargaan yang diberikan
pada pertemuan berikutnya
kepada kelompok yang
berhasil mengalami
peningkatan hasil belajar.
√ √
3. Data Uji Pretest pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel
Berikut ini merupakan data hasil uji pretest pada kelas VIIID dan
VIIIE.
Tabel 4.8 Data Hasil Uji Pretest Pada Kelas VIIID
Nomor Soal 1 2 3 4 5
Skor Per Soal 15 15 20 20 30
No Kode Siswa
1 K.1 10 5 0 0 0
2 K.2 5 15 15 0 0
3 K.3 15 15 20 0 0
4 K.4 10 5 5 5 5
5 K.5 5 5 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
6 K.6 10 5 5 0 0
7 K.7 10 10 0 0 0
8 K.8 10 15 0 0 0
9 K.9 10 5 15 5 5
10 K.10 10 0 0 0 0
11 K.11 10 5 0 0 0
12 K.12 10 0 0 0 0
13 K.13 10 0 0 0 0
14 K.14 5 0 0 0 0
15 K.15 10 0 0 0 0
16 K.16 10 0 0 0 0
17 K.17 10 0 0 0 0
18 K.18 10 0 0 0 0
19 K.19 10 0 0 0 5
20 K.20 10 0 0 0 5
21 K.21 10 5 0 0 0
22 K.22 10 15 0 0 0
23 K.23 10 0 0 0 0
24 K.24 10 5 5 5 0
25 K.25 10 5 0 0 0
26 K.26 10 15 5 5 30
Tabel 4.9 Data Hasil Uji Pretest Pada Kelas VIIIE
Nomor Soal 1 2 3 4 5
Skor Per Soal 15 15 20 20 30
No Kode Siswa
1 K.1 5 5 5 0 0
2 K.2 15 5 15 0 0
3 K.3 15 5 5 0 0
4 K.4 15 5 15 0 0
5 K.5 15 15 10 5 5
6 K.6 15 0 15 0 0
7 K.7 15 15 15 0 0
8 K.8 15 10 15 0 30
9 K.9 15 5 5 5 0
10 K.10 15 5 5 5 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
11 K.11 15 0 20 0 0
12 K.12 15 0 5 0 0
13 K.13 15 15 10 0 0
14 K.14 15 15 20 0 30
15 K.15 10 5 5 0 0
16 K.16 15 5 5 0 0
17 K.17 15 5 5 0 0
18 K.18 10 5 5 0 0
19 K.19 5 0 5 0 0
20 K.20 15 0 5 0 0
21 K.21 5 0 5 0 0
22 K.22 10 5 20 0 5
23 K.23 15 15 15 5 20
24 K.24 15 5 20 0 0
25 K.25 10 5 5 5 5
26 K.26 10 0 20 0 0
4. Data Hasil Uji Postest pokok bahasan Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel
Berikut ini merupakan data yang menunjukkan hasil tes prestasi
belajar kelas VIIID yang merupakan tempat peneliti melakukan
penelitian menggunakan metode STAD dan hasil tes prestasi belajar
keals VIIIE yang merupakan tempat peneliti melakukan penelitian
menggunakn metode ceramah.
Tabel 4.10 Data Hasil Uji Postest Pada Kelas VIIID (STAD)
Nomor Soal 1 2 3 4 5
Skor Per Soal 15 15 20 20 30
No Kode Siswa
1 K.1 15 15 20 15 30
2 K.2 15 15 20 20 30
3 K.3 15 15 20 20 30
4 K.4 15 15 20 20 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
5 K.5 10 15 20 20 0
6 K.6 15 15 20 20 30
7 K.7 15 5 20 20 30
8 K.8 15 15 20 20 30
9 K.9 15 15 20 20 30
10 K.10 15 15 15 20 0
11 K.11 15 15 15 20 30
12 K.12 15 15 20 20 30
13 K.13 15 15 15 20 0
14 K.14 10 10 15 20 30
15 K.15 15 15 15 20 30
16 K.16 15 15 15 20 0
17 K.17 15 15 15 20 0
18 K.18 10 15 15 20 5
19 K.19 15 15 20 20 30
20 K.20 15 15 20 20 30
21 K.21 15 10 20 15 30
22 K.22 15 15 20 20 30
23 K.23 15 15 20 20 30
24 K.24 15 15 20 15 30
25 K.25 15 15 20 20 30
26 K.26 15 15 20 20 30
Tabel 4.11 Data Hasil Uji Postest Pada Kelas VIIIE (Ceramah)
Nomor Soal 1 2 3 4 5
Skor Per Soal 15 15 20 20 30
No Kode Siswa
1 K.1 15 15 15 15 30
2 K.2 15 15 15 20 20
3 K.3 15 15 5 0 20
4 K.4 15 15 15 20 20
5 K.5 15 15 15 20 20
6 K.6 15 5 5 5 20
7 K.7 15 15 0 20 20
8 K.8 15 15 15 5 5
9 K.9 15 15 5 5 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
10 K.10 10 15 15 5 5
11 K.11 5 15 5 0 20
12 K.12 15 15 15 5 20
13 K.13 15 15 15 15 5
14 K.14 15 15 15 5 20
15 K.15 15 0 15 15 0
16 K.16 15 5 15 15 0
17 K.17 15 15 15 20 30
18 K.18 15 15 15 20 30
19 K.19 5 15 15 20 20
20 K.20 15 15 15 20 30
21 K.21 15 5 15 5 5
22 K.22 15 15 15 15 5
23 K.23 15 15 15 15 5
24 K.24 15 0 15 20 30
25 K.25 15 15 15 20 30
26 K.26 15 15 15 20 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
5. Data Minat Belajar siswa dengan pokok bahasan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel
Selain data hasil belajar, berikut ini merupakan data minat belajar
siswa pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di
kelas VIIID tempat peneliti melakukan penelitian menggunakan
metode STAD dan di kelas VIIIE tempat peneliti melakukan penelitian
menggunakan metode ceramah.
Tabel 4.12 Data Minat Belajar Siswa Kelas VIIID (STAD)
No Absen
Siswa
Item Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 3
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
5 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3
6 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
9 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
10 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3
11 2 3 4 4 4 4 3 2 3 3
12 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3
13 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3
14 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4
15 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
16 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3
20 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
21 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
22 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
23 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
24 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2
25 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3
26 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2
Tabel 4.13 Data Minat Belajar Siswa kelas VIIIE (Ceramah)
No Absen
Siswa
Item Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2
4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3
5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4
6 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3
7 2 2 2 2 3 3 3 2 1 1
8 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2
12 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4
13 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3
14 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
15 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4
17 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
18 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3
19 4 3 2 2 2 2 3 4 4 3
20 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
21 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
22 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2
23 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2
24 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
26 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
C. Analisa Data
Selama pelaksanaan penelitian, peneliti telah mendapatkan beberapa hasil
data yang kemudian akan diolah untuk kepentingan penelitian seperti yang
telah disajikan sebelumnya. Hasil tersebut kemudian dianalisis untuk
memperoleh gambaran hasil penelitian.
1. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilaksanakan di
kelas kelas VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta telah
berlangsung cukup baik. Berikut ini merupakan hasil analisis
keterlaksanaan pembelajaran.
a. Pertemuan I
Pada pertemuan pertama hal-hal yang diamati oleh observer
berjumlah 20 pernyataan. Dari ke 20 pernyataan tersebut ada beberapa
hal yang tidak terlaksana. Pada kegiatan pembuka secara umum guru
sudah melaksanakan dan megikuti tahap-tahap seperti yang tertera
pada RPP. Bagian yang terlewatkan pada kegiatan pembuka ialah
guru tidak mengecek kehadiran siswa.
Sementara itu, bagian inti telah cukup telaksana. Sebelum
masuk ke tahap mengamati, guru tidak terlebih dahulu melakukan
apersepsi terhadap sistem persamaan linear satu variabel. Selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pada bagian mengamati guru meminta siswa untuk mengingat kembali
bentuk persamaan linear dua variabel. Pada kegiatan menanya, tidak
ada siswa yang mengajukan pertanyaan terkait sistem persamaan
linear dua variabel. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam
kelompok yang telah disiapkan sebelumnya untuk kemudian bersama-
sama dalam kelompok mempelajari materi sistem persamaan linear
dua variabel menggunakan metode grafik kemudian mengerjakan soal-
soal terkait materi sistem persamaan linear dua variabel.
Gambar 4.1 Siswa Masuk Dalam Kelompok
Siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal selama 50 menit.
Pada saat kerja kelompok hampir sebagaian besar siswa terlibat aktif
dalam kegiatan belajar kelompok. Dalam kegiatan belajar kelompok
ini siswa yang cukup pandai diharapkan dapat membantu teman yang
kurang pandai agar dapat memahami materi dengan baik. Para siswa
yang punya kemampuan menengah ke bawah terlihat mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami, walau intensitasnya
berbeda-beda. Dalam pembelajaran kelompok ini pun ternyata masih
ada saja siswa yang tidak mau terlibat sama sekali, hanya menunggu
teman-temannya yang lain dan malah asik bermain gadget.
Setelah para siswa bekerja dalam kelompok, guru menunjuk
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di
papan tulis dan meminta kelompok lain menanggapi (mengasosiasi
dan mengkomunikasi). Selanjutnya guru memberi koreksian apabila
ada jawaban yang masih belum tepat.
Di akhir pembelajaran guru memberikan kuis terkait materi
penyelesaian soal sistem persamaan linear dua variabel menggunakan
metode grafik dan meminta siswa mengerjakannya secara individu
seperti yang telah diberitahukan sebelumnya. Setelah kuis berakhir,
guru mengingatkan siswa untuk duduk kembali dalam kelompok yang
sama pada pembelajaran berikutnya kemudian mengucapkan salam
lalu meninggalkan kelas. Pada bagian akhir ini guru tidak
mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi penyelesaian
soal system persamaan linear dua variable menggunakan metode
grafik di rumah dan mempelajari materi baru yakni penyelesaian soal
system persamaan linear dua variable menggunakan metode substitusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Selain itu guru tidak melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah berlangsung.
Data yang telah didapat kemudian diubah ke dalam bentuk
persentase keterlaksanaan RPP.
Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP
Pertemuan I
Observer 1 Observer 2 Observer 3 15
20× 100 = 75%
15
20× 100 = 75%
15
20× 100 = 75%
b. Pertemuan II
Pada pertemuan kedua ini hal-hal yang diamati oleh observer
berjumlah 14 pernyataan. Pembelajaran kedua ini hanya berlangsung
selama 80 menit dan materi materi pada pertemuan kedua ini
membahas tentang penyelesaian soal sistem persamaan linear dua
variabel menggunakan metode substitusi.
Pada bagian awal guru mengucapakan salam kepada para siswa
dan meminta siswa agar lebih siap belajar lalu mengecek apakah para
siswa telah duduk dalam kelompoknya masing-masing. Pada bagian
pembuka ini guru tidak mengecek kehadiran siswa, guru tidak
memberitahukan materi apa yang akan dibahas dan tidak melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
apersepsi terhadap materi penyelesaian soal sistem persamaan linear
dua variabel menggunakan metode substitusi.
Pada bagian inti guru meminta siswa mengingat kembali
bentuk penyelesaian soal sistem persamaan linear dua variabel
menggunakan metode grafik yang telah di pelajari pada pertemuan
sebelumnya. Di bagian ini tidak ada siswa yang mengajukan
pertanyaan kritis yang terkait pada materi.
Pada bagian mengasosiasi dan mengkomunikasi guru tidak
menunjuk perwakilan siswa untuk memprsentasikan hasil pekerjaan
kelompoknya dan meminta kelompok lain menanggapi hasil pekerjaan
tersebut karena waktu yang tidak mencukupi. Guru hanya melakukan
pengecekan secara lisan yakni dengan mencocokan kunci jawaban
dengan hasil pekerjaan para siswa. Guru tidak lupa mengingatkan
bahwa akan ada kuis di akhir pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.2 Siswa Belajar Dalam Kelompok
Gambar 4.3 Siswa Belajar Dalam Kelompok
Pada kegiatan penutup guru memberikan kuis individu kepada
para siswa terkait materi penyelesaian soal sistem persamaan linear
dua variabel menggunakan metode substitusi. Setelah kuis selesai guru
mengumumkan skor peningkatan hasil belajar yang dihitung dari skor
tes yang telah para siswa kerjakan, kemudian guru memberikan
penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berhasil mendapat
peringkat kelompok super. Guru juga tidak lupa meminta siswa untuk
mengerjakan latihan soal di rumah terkait materi penyelesaian soal
sistem persamaan linear dua variabel menggunakan metode substitusi.
Selanjutnya, guru mengucapkan salam lalu meninggalkan kelas. Pada
bagia penutup ini guru tidak melakukan refleksi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pembelajaran yang baru saja berlangsung tetapi guru memberikan
motivasi kepada kelompok-kelompok lain agar bisa menjadi kelompok
super.
Data yang telah didapat kemudian diubah ke dalam bentuk
persentase keterlaksanaan RPP.
Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP
Pertemuan II
Observer 1 Observer 2 Observer 3 12
20× 100 = 60%
11
20× 100 = 55%
13
20× 100 = 65%
c. Pertemuan III
Pada pertemuan ketiga ini, ada 16 item yang menjadi bahan
pengamatan. Dari ke 16 bahan pengamatan tersebut masih ada
beberapa hal yang belum terlaksana. Pada kegiatan pembuka guru
kembali tidak melakukan pengecekan terhadap kehadiran siswa,
namun selebihnya telah dilaksanakan dengan baik.
Pada kegitan inti yakni pada bagian mengamati guru meminta
siswa membaca buku pegangan terkait materi penyelesaian soal sistem
persamaan linear dua variabel menggunakan metode eliminasi. Pada
saat diminta membaca ada beberapa anak yang tidak langsung
membaca melainkan masih sibuk dengan teman duduknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
(kelompok). Setelah mendapat teguran halus dari guru, mereka mulai
ikut membaca buku.
Pada bagian menanya tidak ada satupun siswa yang menanyakan hal-
hal terkait materi yang mereka baca atau pun yang terkait dengan
materi penyelesaian soal system persamaan linear dua variable
menggunakan metode eliminasi. Pada bagian ini guru hanya
melakukan pengecekan apakah ada hal yang belum siswa mengerti
atau tidak.
Pada bagian mengeksplorasi, guru memberikan soal yang berbeda dari
buku pegangan mereka yang berisi soal-soal terkait penyelesaian
menggunakan metode eliminasi dan meminta para siswa untuk
mengerjakan soal-soal tersebut.
Selanjutnya pada bagian mengasosiasi dan mengkomunikasi, guru
meminta perwakilan kelompok untuk menuliskan jawaban di papan
tulis, kemudian meminta kelompok lain mennaggapi hasil pekerjaan
kelompok yang maju dan menanyakan apakah siswa mempunyai
alternatif penyelesaian yang berbeda. Guru tidak memberikan
penguatan jawaban siswa. Guru kembali mengingatkan akan ada kuis
di akhir pembelajaran terkait materi penyelesaian soal sistem
persamaan linear dua variabel menggunakan metode eliminasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Pada bagian penutup guru memberikan kuis individu kepada
para siswa terkait materi penyelesaian soal sistem persamaan linear
dua variabel menggunakan metode eliminasi. Setelah kuis selesai guru
mengumumkan skor peningkatan kelompok dan memberikan
penghargaan kepada kelompok-kelompok super. Selanjutnya para
siswa diminta mengerjakan lagi soal-soal terkait materi penyelesaian
soal system persamaan linear dua variabel menggunakan metode
grafik, substitusi dan eliminasi lalu mengingatkan para siswa
mempersiapkan diri untuk tes yang akan dilaksanakan pada pertemuan
berikutnya. Pada bagian penutup ini guru kembali tidak melakukan
refleksi terhadap pembelajaran bersama para siswa. Setelah
mengucapkan salam, guru meninggalkan kelas.
Data yang telah didapat kemudian diubah ke dalam bentuk
persentase keterlaksanaan RPP.
Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP
Pertemuan III
Observer 1 Observer 2 15
19× 100 = 79%
15
19× 100 = 79%
Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan hasil analisis
keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
diperoleh dengan menggunakan rumus ketercapaian indikator
pengamatan yang ada pada bab III.
Tabel 4.17 Analisis Keterlaksanaan RPP
Pertemuan ke
Observer
1 2 3
1 75 % 60% 79%
2 75% 55% 79%
3 75% 65% -
Rata-Rata
Per Pertemuan 75% 60% 79%
Rata-Rata keseluruhan
71%
Kategori Baik
Hasil yang diperoleh setelah perhitungan ialah sebesar 71%. Hasil ini
kemudian dikonversikan ke dalam data kualitatif sehingga hasil ini masuk
dalam kategori baik. Dengan demikian dikatakan bahwa rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan pokok bahasan sistem persamaan
linear dua variabel telah terlaksana dengan baik di kelas VIIID SMP
Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
2. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Selain menganalisis keterlakasanaan pembelajaran secara keseluruhan
melalui obersvasi keterlaksanaan RPP, berikut akan dianalisis juga
keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas. Adapun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
indikator yang diamati pada saat pertemuan pertama berjumlah 13
indikator dan pada pertemuan kedua dan ketiga terdapat 14 indikator. Hal
ini disebabkan ada satu indikator yang tidak dimungkinkan untuk muncul
pada pertemuan pertama, yakni pemberian penghargaan kepada kelompok
super. Berikut ini merupakan hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe STAD di setiap pertemuannya.
a. Pertemuan I
Pada pertemuan pertama hal-hal yang diamati oleh observer
berjumlah 13 pernyataan. Dari ke 13 pernyataan tersebut ada 2
indikator yang tidak terlaksana seperti penyampaian motivasi kepada
para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan pemberian
beberapa contoh soal terkait materi ajar. Tiga observer pengamatan
sepakat akan hal ini
Berikut ini merupakan hasil pengamatan tiga observer pada
pertemuan pertama. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan rumus
ketercapaian indikator yang ada pada bab 3.
Tabel 4.18 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD
Pertemuan I
Observer 1 Observer 2 Observer 3 11
13× 100 = 85%
11
13× 100 = 85%
11
13× 100 = 85%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b. Pertemuan II
Pada pertemuan kedua hal-hal yang diamati oleh observer
berjumlah 14 pernyataan. Dari ke 14 pernyataan tersebut ada 3
indikator yang tidak terlaksana seperti penyampaian tujuan
pembelajaran yakni peningkatan hasil belajar setiap anggota tim
melalui kerjasama kelompok, arahan mengenai garis besar
pembelajaran dengan tipe STAD, dan pemberian beberapa contoh
terkait materi oleh guru. Tiga observer pengamatan sepakat akan hal
ini.
Berikut ini merupakan hasil pengamatan tiga observer pada
pertemuan kedua. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan rumus
ketercapaian indikator yang ada pada bab 3.
Tabel 4.19 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD
Pertemuan II
Observer 1 Observer 2 Observer 3 11
14× 100 = 79%
11
14× 100 = 79%
11
14× 100 = 79%
c. Pertemuan III
Pada pertemuan pertama hal-hal yang diamati oleh observer
berjumlah 14 pernyataan. Dari ke 14 pernyataan tersebut ada 2
indikator yang tidak terlaksana seperti pemberian arahan tentang garis
besar pembelajaran dengan menggunakan model STAD, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
pemberian beberapa contoh soal terkait materi ajar . Pengamatan ini
dilakukan oleh dua observer. Kedua observer sepakat akan hal ini.
Berikut ini merupakan hasil pengamatan dua observer pada
pertemuan ketiga. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan rumus
ketercapaian indikator yang ada pada bab 3.
Tabel 4.2/ Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD
Pertemuan III
Observer 1 Observer 2 12
14× 100 = 86%
12
14× 100 = 86%
Hasil tersebut kemudian dikonversikan ke dalam kriteria
keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang telah dijelaskan
pada bab 3.
Tabel 4.21 Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran STAD
Pertemuan ke
Observer 1 2 3
1 85% 85 % 85%
2 79% 79% 79%
3 86% 86% -
Rata-Rata
Per pertemuan 83% 83% 82%
Rata-Rata
keseluruhan 83%
Kategori Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hasil yang diperoleh setelah perhitungan ialah sebesar 83%, yakni
masuk dalam kategori baik. Adapun hasil obervasi keterlakasanaan
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Analisis Hasil Postest Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel
Analisis hasil belajar siswa dilakukan setelah semua soal tes hasil
belajar dinyatakan valid. Berikut ini disajikan tabel yang memuat hasil
postest dan kriteria hasil postest yang diperoleh kelas VIIID dan VIIIE.
Tabel 4.22 Skor dan Kriteria Hasil Postest Kelas VIIID
No
Absen
Siswa
Skor Kriteria
No
Absen
Siswa
Skor Kriteria
1 95 Sangat
Baik 14 85
Sangat
Baik
2 100 Sangat
Baik 15 95
Sangat
Baik
3 100 Sangat
Baik 16 65 Baik
4 90 Sangat
Baik 17 65 Baik
5 65 Baik 18 65 Baik
6 100 Sangat
Baik 19 100
Sangat
Baik
7 90 Sangat
Baik 20 100
Sangat
Baik
8 100 Sangat
Baik 21 90
Sangat
Baik
9 100 Sangat
Baik 22 100
Sangat
Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
10 65 Baik 23 100 Sangat
Baik
11 95 Sangat
Baik 24 95
Sangat
Baik
12 100 Sangat
Baik 25 100
Sangat
Baik
13 65 Baik 26 100 Sangat
Baik
Tabel 4.23 Skor dan Kriteria Hasil Postest Kelas VIIIE
No
Absen
Siswa
Skor Kriteria
No
Absen
Siswa
Skor Kriteria
1 90 Sangat
Baik 14 70 Baik
2 85 Sangat
Baik 15 45 Cukup
3 55 Cukup 16 50 Cukup
4 85 Sangat
Baik 17 95
Sangat
Baik
5 85 Sangat
Baik 18 95
Sangat
Baik
6 50 Cukup 19 75 Baik
7 70 Baik 20 95 Sangat
Baik
8 55 Cukup 21 45 Cukup
9 60 Baik 22 65 Baik
10 50 Cukup 23 65 Baik
11 45 Cukup 24 80 Sangat
Baik
12 70 Baik 25 95 Sangat
Baik
13 65 Baik 26 85 Sangat
Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Hasil analisis dari data tersebut kemudian dibuat dalam bentuk
persentase. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukan persentase
hasil Postest siswa kelas VIIID dan siswa kelas VIIIE SMP Negeri 1
Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
Tabel 4.24 Persentase Hasil Postest Siswa Kelas VIIID
No Kriteria Hasil Belajar
Siswa
Banyak
Siswa Presentase
1 Sangat Baik 20 77%
2 Baik 6 23%
3 Cukup 0 -
4 Kurang 0 -
5 Gagal 0 -
Tabel 4.25 Persentase Hasil Postest Siswa Kelas VIIIE
No Kriteria Hasil Belajar
Siswa
Banyak
Siswa Presentase
1 Sangat Baik 10 38%
2 Baik 8 31%
3 Cukup 8 31%
4 Kurang 0 -
5 Gagal 0 -
4. Analisis Minat Belajar Siswa
Data minat belajar siswa yang telah diperoleh dianalisis dengan
menggunakan kriteria minat yang telah dijelaskan pada bab 3.
Berikut ini disajikan tabel yang menunjukkan analisis minat belajar siswa
kelas VIID dan kelas VIIIE pada materi Sitem Persamaan Linear Dua
Variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.26 Analisis Hasil Minat Belajar Siswa Kelas VIIID
No
Absen
Siswa
Skor Kriteria
No
Absen
Siswa
Skor Kriteria
1 38 Sangat
Tinggi 14 36
Sangat
Tinggi
2 38 Sangat
Tinggi 15 28
Tinggi
3 24 Tinggi 16 32 Tinggi
4 31 Tinggi
17 40 Sangat
Tinggi
5 32 Tinggi
18 37 Sangat
Tinggi
6 30 Tinggi
19 36 Sangat
Tinggi
7 30 Tinggi
20 38 Sangat
Tinggi
8 39 Sangat
Tinggi 21 27 Tinggi
9 33 Sangat
Tinggi 22 33
Sangat
Tinggi
10 26 Tinggi
23 38 Sangat
Tinggi
11 32 Tinggi
24 34 Sangat
Tinggi
12 27 Tinggi 25 31 Tinggi
13 31 Tinggi 26 30 Tinggi
Tabel 4.27 Analisis Hasil Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE
No
Absen
Siswa
Skor Kriteria
No
Absen
Siswa
Skor Kriteria
1 38 Sangat
Tinggi 14 37
Sangat
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2 27 Tinggi 15 39 Sangat
Tinggi
3 26 Tinggi 16 36 Sangat
Tinggi
4 34 Sangat
Tinggi 17 33
Sangat
Tinggi
5 37 Sangat
Tinggi 18 36
Sangat
Tinggi
6 34 Sangat
Tinggi 19 29 Tinggi
7 21 Tinggi 20 36 Sangat
Tinggi
8 32 Tinggi 21 33 Sangat
Tinggi
9 36 Sangat
Tinggi 22 23 Sedang
10 30 Tinggi 23 25 Tinggi
11 30 Tinggi 24 39 Sangat
Tinggi
12 34 Sangat
Tinggi 25 39 Sangat
Tinggi
13 34 Sangat
Tinggi 26 36 Sangat
Tinggi
Data hasil analisis tersebut kemudian diubah ke dalam bentuk
persentase. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan presentase
minat belajar siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
Tabel 4.28 Persentase Hasil Minat Belajar Siswa KelasVIIID
No Kriteria Minat Belajar
Siswa
Banyak
Siswa Persentase
1 Sangat Tinggi 12 46%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2 Tinggi 14 54%
3 Sedang 0 -
4 Rendah 0 -
5 Sangat Rendah 0 -
Tabel 4.29 Persentase Hasil Minat Belajar Siswa KelasVIIIE
No Kriteria Minat Belajar
Siswa
Banyak
Siswa Persentase
1 Sangat Tinggi 17 65%
2 Tinggi 8 31%
3 Sedang 1 4%
4 Rendah 0 -
5 Sangat Rendah 0 -
D. Pembahasan
Pada tahap ini, peneliti akan membahas pelaksanaan pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan juga membahas hasil belajar dalam bentuk postest serta minat
belajar siswa pada topik bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
seperti yang dirumuskan dalam rumusan masalah.
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran kooperatif dengan model STAD telah dilaksankan di
kelas VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Secara
umum pembelajaran kooperatif tipe STAD ini telah cukup baik
dilaksanakan oleh guru mata pelajaran. Seperti yang telah dibahas
sebelumnya, bahwa kerja sama tim merupakan poin penting dalam
pembelajaran kooperatif. Hal ini telah senantiasa ditekankan oleh guru
mata pelajaran di tiap kesempatan tatap muka di kelas. Adapun kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
yang dipakai dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ini telah
ditentukan peneliti bersama guru mata pelajaran dengan mengacu pada
nilai hasil belajar pada pokok bahasan sebelumnya ditambah dengan hasil
pengamatan guru mata pelajaran selama proses pembelajaran berlangsung
di kelas. Selama proses pembelajaran kooperatif tipe STAD, para siswa
terlihat cukup antusias untuk belajar dalam kelompok. Siswa yang belum
paham akan bertanya kepada teman kelompoknya yang sudah paham.
Pemberian penghargaan kepada kelompok-kelompok yang mengalami
peningkatan hasil belajar selalu diumumkan guru di akhir pembelajaran
pertama, kedua ketiga dan keempat. Hal ini ternyata memacu beberapa
kelompok lain untuk memperoleh hal serupa. Hal ini tampak pada jumlah
kelompok yang mendapat penghargaan pada pertemuan ketiga dan
keempat.
Pada pertemuan pertama masih terlihat kecenderungan beberapa
siswa bertanya langsung bertanya pada guru, namun pada pembelajaran
kedua sudah mulai berkurang dengan tinggal sedikit siswa yang bertanya
pada guru, namun pada pembelajaran ketiga hal ini sudah tidak terlihat
lagi. Hal lain yang juga tampak pada saat pembelajaran kooperatif ini
berlangsung ialah masih ada siswa yang tidak fokus pada kerja kelompok
tetapi malah sibuk dengan gadget yang dibawa. Hal ini dibiarkan saja
oleh anggota kelompok lain dan juga oleh guru yang mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi sistem
persamaan linear dua variabel di SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta
sudah telah terlaksana dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.17
dan tabel 4.21, persentase dari kesesuaian pembelajaran dengan RPP
mencapai 71% dengan kategori baik, dan persentase keterlaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe STAD mencapai 83% dengan kategori baik.
2. Hasil Belajar Matematika Siswa
Setelah para siswa mengikuti postest, peneliti melakukan analisis hasil
belajar siswa. Dari hasil analisis pada kelas VIIID tersebut sejumlah 77%
siswa memperoleh hasil sangat baik, 23% siswa memperoleh hasil baik.
Sedangkan dari hasil analisis pada kelas VIIIE tersebut sejumlah 38%
siswa memperoleh hasil sangat baik, 31% siswa memperoleh hasil baik,
dan 31% siswa masuk dalam kriteria cukup. Dari hasil tersebut sudah
terlihat bahwa pembelajaran menggunakan metode STAD di kelas VIIID
memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
menggunakan metode ceramah. Di kelas VIIIE menunjukan bahwa kelas
VIIID lebih efektif dibandingkan dengan kelas VIIIE pada metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3. Minat Belajar Matematika Siswa
Selain dilakukan analisis hasil belajar atau postest, peneliti juga
melakukan analisis minat belajar siswa yang diperoleh dari pengisian
angket minat belajar siswa dari kelas VIIID dan VIIIE.
Dari tabel 4.28 dan tabel 4.29 dapat dilihat bahwa hampir sebagian besar
siswa di kelas VIIID dan VIIIE SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul,
Yogyakarta mempunyai minat belajar yang baik, terdapat 12 siswa atau
46% masuk dalam kriteria siswa yang memiliki minat yang sangat tinggi
dalam belajar, 14 siswa atau 54% siswa masuk dalam kategori siswa yang
memiliki minat yang tinggi dari kelas VIIID, sedangkan 17 siswa atau
65% masuk dalam kategori yang memiliki minat yang sangat tinggi dalam
belajar, 8 siswa atau 31% masuk dalam kategori yang memiliki minat
yang tinggi dalam belajar dan 1 siswa atau 4% masuk dalam kategori yang
memiliki minat yang cukup dalam belajar dari kelas VIIIE. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar siswa menaruh minat terhadap
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini didukung pula oleh hasil
pengamatan terhadap aktivitas siswa saat belajar di kelas dan hasil belajar
yang diperoleh para siswa dalam postest yang telah mereka ikuti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
diterapkan dalam kelas VIIID telah berjalan dengan baik dibandingkan
dengan model pembelajaran menggunakan metode ceramah pada kelas VIIIE
di SMP 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dalam materi Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel yang ditinjau dari hasil belajar (postest) dan minat
belajar siswa.
1. Keterlaksanaan Pembelajaran
a. Keterlaksanaan RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di kelas VIIID SMP Negeri 1
Banguntapan, Bantul, Yogyakarta sudah berjalan dengan baik dilihat
dari persentase observer sebanyak 71%.
b. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD telah terlaksana dengan baik di kelas
VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dengan persentase
83%. Adapun hal-hal yang masih harus ditingkatkan pada bagian ini ialah
bagian presentasi guru dan upaya untuk senantiasa bekerja sama dalam
belajar tim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
2. Hasil Belajar (Postest)
Hasil belajar atau postest siswa kelas VIIID dan VIIIE SMP Negeri 1
Banguntapan, Bantul, Yogyakarta memiliki persentase ketercapaian hasil
sebagai berikut : 20 orang siswa mendapat nilai dalam rentang 81-100
dengan persentase 77% dan 6 orang siswa mendapat nilai dalam rentang
61-80 dengan persentase 23% pada kelas VIIID, sedangkan pada kelas
VIIIE 10 orang siswa mendapat nilai dalam rentang 81-100 dengan
persentase 38%, 8 orang siswa mendapat nilai antara 61-80 dengan
persentase 31%, dan 8 orang siswa mendapat nilai dalam rentang 41-60
dengan persentase 31%. Dari hasil tersebut terlihat bahwa pembelajaran
menggunakan metode Kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan
pembelajaran menggunakan metode ceramah pada materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel.
3. Minat Belajar
Minat belajar matematika para siswa kelas VIIID tergolong baik karena
para siswa terlihat saling membantu satu dengan yang lain dalam
kelompok untuk memecahkan masalah, terlihat dari 12 siswa atau 46%
yang masuk dalam kriteria siswa dengan minat yang sangat tinggi dalam
belajar, 14 siswa atau 54% masuk dalam kategori siswa yang memiliki
minat yang tinggi dalam belajar. Sedangkan minat belajar matematika
siswa kelas VIIIE juga sudah terlihat baik, 17 siswa atau 65% masuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
dalam kriteria siswa dengan minat yang sangat tinggi dalam belajar, 8
siswa atau 31% masuk dalam kriteria siswa dengan minat yang tinggi
dalam belajar, 1 siswa atau 4% masuk dalam kriteria siswa dengan minat
yang sedang dalam belajar matematika.
B. SARAN
Ada beberapa saran yang diberikan peneliti terkait pelaksanaan penelitian dan
hasil yang diperoleh dari penelitian ini kepada beberapa pihak antara lain :
1. Untuk Guru
a. Peneliti menyarankan agar pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
dicoba untuk materi lain untuk melihat apakah model pembelajaran
tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Peneliti menyarankan agar guru membiasakan para siswa untuk dapat
mengajukan pertanyaan, bukan hanya sekedar pertanyaan cross cek,
melainkan juga berupa pertanyaan kritis dan bermutu, sehingga
diharapkan para siswa dapat terbiasa berpikir kritis.
c. Peneliti juga menyarankan agar guru dapat lebih sering menggunakan
model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran, baik STAD
maupun model-model lain yang sekiranya dapat membantu
meningkatkan kualitas pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
2. Untuk Siswa
a. Peneliti menyarankan agar siswa mulai berlatih mengajukan
pertanyaan kritis dan bermutu.
b. Peneliti juga menyarankan agar para siswa dapat lebih terbuka dengan
model-model pembelajaran lain yang sekiranya dapat membantu
meningkatkan hasil belajar.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
a. Dokumentasi pada saat pengambilan data sebaiknya tidak sebatas foto-
foto penelitian. Dokumentasi penelitian dapat dikembangkan melalui
video pelaksanaan pembelajaran.
b. Bagi peneliti yang tidak secara langsung mengajar, namun
menyiapkan dan merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), perlu ada koordianasi dan konsultasi sesering mungkin dengan
guru mata pelajaran yang akan menggunakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tersebut, sehingga guru mata pelajaran dapat
memiliki gambaran yang lebih dalam terkait proses pembelajaran yang
direncanakan akan berlangsung.
c. Jumlah observer penelitian sebaiknya berkisar antara 2-3 orang, agar
mendapat hasil yang tepat. Selain itu, pengamatan dapat lebih fokus
karena banyaknya hal yang diobservasi semakin detail.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
DAFTAR PUSTAKA
Djemari, Mardapi. (2008). Teknik Pesnyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad
21. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning. Jakarta : PT. Gramedia.
Nurulhayati, S. (2002). Pembelajaran Kooperatif Yang Menggairahkan. Wahana
Informasi dan Komunikasi, Edisi 3.
Oemar Hamalik. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Rusman. (2014). Model – Model Pembelajaran Edisi 2. Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada.
Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Slavin, Robert. (2005). Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik). Bandung :
Nusa Media.
Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.
Sukino. (2006). Matematika untuk SMP kelas VIII. Jakarta : Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Lampiran A.1 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN B
Lampiran B.1 RPP Kelas VIII D
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Banguntapan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / Satu
Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit
A. Standar Kompetensi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan penggunaannya dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
1. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.
2. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel.
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya.
C. Indikator
Pertemuan I
1. Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika.
2. Siswa serius dalam mengikuti pembelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
3. Siswa mampu merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.
4. Siswa aktif bertanya atau menjawab selama proses pembelajaran.
5. Siswa mampu menggambarkan grafik persamaan garis lurus dari
SPLDV yang diberikan.
6. Siswa mampu menentukan titik potong dari kedua garis lurus.
7. Siswa mampu menarik kesimpulan serta himpunan penyelesaian dari
SPLDV dengan metode grafik.
Pertemuan II
1. Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika.
2. Siswa serius dalam mengikuti pembelajaran matematika.
3. Siswa dapat merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.
4. Siswa aktif bertanya atau menjawab selama proses pembelajaran.
5. Siswa mampu menyelesaikan soal SPLDV dengan menggunakan
metode substitusi.
6. Siswa mampu menarik kesimpulan serta himpunan penyelesaian dari
SPLDV dengan metode substitusi.
Pertemuan III
1. Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika.
2. Siswa serius dalam mengikuti pembelajaran matematika.
3. Siswa dapat merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.
4. Siswa aktif bertanya atau menjawab selama proses pembelajaran.
5. Siswa mampu menyelesaikan soal SPLDV dengan menggunakan
metode eliminasi.
6. Siswa mampu menarik kesimpulan serta himpunan penyelesaian dari
SPLDV dengan metode eliminasi.
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I
1. Siswa dapat menyebutkan bentuk persamaan linear dua variabel.
2. Siswa dapat merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
3. Siswa dapat menggambarkan persamaan garis lurus dari SPLDV yang
diberikan.
4. Siswa dapat menentukan titik potong dari dua persamaan garis lurus.
5. Siswa dapat mengambil kesimpulan serta menentukan himpunan
penyelesaian dari soal SPLDV yang diberikan.
Pertemuan II
1. Siswa dapat merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.
2. Siswa dapat menyelesaikan soal SPLDV menggunakan metode
substitusi.
3. Siswa dapat mengambil kesimpulan serta menentukan himpunan
penyelesaian dari soal SPLDV yang diberikan.
Pertemuan III
1. Siswa dapat merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.
2. Siswa dapat menyelesaikan soal SPLDV menggunakan metode
eliminasi.
3. Siswa dapat mengambil kesimpulan serta menentukan himpunan
penyelesaian dari soal SPLDV yang diberikan.
E. Materi
Pertemuan I
Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah sebuah persamaan dimana di
dalamnya terkandung dua variabel yang derajat dari tiap-tiap variabel yang
ada di dalamnya adalah satu.
Contoh :
2x + 3y = 13, dimana 2 adalah koefisien dari x dan 3 adalah koefisien dari y
sedangkan x dan y adalah variabel serta 13 adalah konstanta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Metode Grafik
Pada persamaan linear dua variabel metode grafik ditunjukan oleh dua garis
lurus yang digambarkan ke dalam sumbu Cartesius. Penyelesaian (solusi)
secara grafik dari SPLDV itu berupa sebuah titik potong dari kedua garis
lurus tersebut.
Penyelesaian menggunakan metode grafik :
Contoh :
Selesaikan persamaan berikut dengan menggunakan metode grafik dan
tentukan himpunan penyelesaiannya !
x + y = 5
x – y = 1
Penyelesaian menggunakan metode grafik :
x + y = 5
X 0 5
Y 5 0
(x, y) (0, 5) (5, 0)
x - y = 1
X 0 1
Y -1 0
(x, y) (0, -1) (1, 0)
Berdasarkan hasil titik diatas, dapat digambarkan grafiknya seperti berikut
ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3 , 2)}.
Pertemuan II
Metode Substitusi
Substitusi berarti memasukkan atau menempatkan suatu variabel ke tempat
lain. Hal ini berarti metode substitusi merupakan cara untuk mengganti satu
variabel ke variabel lainnya dengan cara mengubah variabel yang akan
dimasukkan menjadi persamaan yang variabelnya berkoefisien satu.
Contoh :
Selesaikan persamaan berikut menggunakan metode substitusi dan tentukan
himpunan penyelesaiannya !
2x – y = 8
3x + 4y = 10
Penyelesaian menggunakan metode substitusi :
Mula-mula satu dari dua persamaan diatas diubah menjadi :
-y = 8 – 2x
y = -8 + 2x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lalu substitusikan nilai y = -8 + 2x kedalam persamaan lainnya.
3x + 4(-8 + 2x) = 10
3x – 32 + 8x = 10
11x = 42
x = 42
11
Maka untuk mencari nilai y, dapat disubstitusikan nilai x ke salah satu
persamaan.
3x + 4y = 12
3( 42
11 ) + 4y = 12
126
11 + 4y = 12
4y = 12 - 126
11
4y = 132
11 -
126
11
4y = 6
11
y = 6
44
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(42
11 ,
6
44)}.
Pertemuan III
Metode Eliminasi
Merupakan sebuah metode penyelesaian sistem persamaan linear dengan
cara menghilangkan salah satu variabel dengan menyamakan koefisiennya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Contoh :
Selesaikan persamaan berikut menggunakan metode eliminasi dan tentukan
himpunan penyelesaiannya !
3x – 2y = 8
4x + y = 7
Penyelesaian menggunakan metode eliminasi :
Pertama, mengeliminasi variabel x, diperoleh :
3x – 2y = 8 x4
4x + y = 7 x3
Diperoleh : 12x – 8y = 32
12x + 3y = 21
-11y = 11
y = -1
Kedua, mengeliminasi variabel y, diperoleh :
3x – 2y = 8 x1
4x + y = 7 x2
Diperoleh : 3x – 2y = 8
8x + 2y = 14 +
11x = 22
x = 2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2,-1)}.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
F. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Penda-
huluan
1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa.
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa serta
berdoa.
3. Guru mengingatkan kembali tentang materi sistem persamaan
linear satu variabel sebagai dasar untuk masuk kedalam materi
sistem persamaan linear dua variabel.
4. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang
diharapkan akan dicapai siswa.
5. Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dengan tanya jawab.
10
menit
Inti 1. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang berisi 4-5 orang.
2. Siswa dalam kelompok mendengarkan penjelasan dari Guru
tentang materi sistem persamaan linear dua variabel dengan
penyelesaian menggunakan metode grafik.
3. Guru memberikan satu contoh soal sistem persamaan linear dua
variabel dengan penyelesaian menggunakan metode grafik lalu
dibahas bersama-sama dengan siswa, agar siswa dapat memahami
bagaimana cara menganalisis sebuah soal.
4. Guru memberikan contoh soal berikutnya yang dikerjakan secara
kelompok dengan tingkatan yang lebih rumit agar siswa berlatih
memecahkan masalah bersama-sama dan lebih teliti dalam
menganalisis soal.
5. Guru memanggil secara acak satu kelompok untuk maju
menjelaskan hasil diskusi yang telah dicapai dan menjelaskan di
60
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
depan kelas.
6. Siswa dan guru membahas hasil penyelesaian soal yang di berikan
dan guru memberikan umpan balik pertanyaan.
7. Guru memberikan kuis selama 15 menit yang dikerjakan secara
individu oleh siswa, untuk pemahaman materi yang diterima pada
pertemuan itu.
Penutup 1. Siswa dan guru merangkum isi pembelajaran yang telah dicapai
yaitu tentang pengertian sistem persamaan linear dua variabel dan
contoh penyelesaian soal menggunakan metode grafik.
2. Siswa melakukan refleksi dengan dipandu oleh Guru dengan
tanya jawab.
3. Guru memberi pekerjaan rumah.
10
menit
Pertemuan II
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Penda-
huluan
1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa.
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa serta
berdoa.
3. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang
diharapkan akan dicapai siswa.
4. Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dengan tanya jawab.
10
menit
Inti 1. Guru membahas pekerjaan rumah siswa yang telah di berikan
pada pertemuan sebelumnya.
60
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
2. Guru mengecek apakah siswa sudah berada dalam kelompok pada
pertemuan sebelumnya.
3. Siswa dalam kelompok mendengarkan penjelasan dari Guru
tentang materi sistem persamaan linear dua variabel dengan
penyelesaian menggunakan metode substitusi.
4. Guru memberikan satu contoh soal sistem persamaan linear dua
variabel dengan penyelesaian menggunakan metode substitusi
lalu dibahas bersama-sama dengan siswa, agar siswa dapat
memahami bagaimana cara menganalisis sebuah soal.
5. Guru memberikan contoh soal berikutnya yang di kerjakan secara
kelompok dengan tingkatan yang lebih rumit agar siswa berlatih
memecahkan masalah bersama-sama dan lebih teliti dalam
menganalisis soal.
6. Guru memanggil secara acak satu kelompok untuk maju
menjelaskan hasil diskusi yang telah dicapai dan menjelaskan di
depan kelas.
7. Siswa dan guru membahas hasil penyelesaian soal yang diberikan
dan guru memberikan umpan balik pertanyaan.
8. Guru memberikan kuis selama 15 menit yang dikerjakan secara
individu oleh siswa, untuk pemahaman materi yang diterima pada
pertemuan itu.
Penutup 1. Siswa dan guru merangkum isi pembelajaran yang telah dicapai
yaitu tentang pengertian sistem persamaan linear dua variabel dan
contoh penyelesaian soal menggunakan metode substitusi.
2. Siswa melakukan refleksi dengan dipandu oleh Guru dengan
tanya jawab.
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
3. Guru memberi pekerjaan rumah.
Pertemuan III
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Penda-
huluan
1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa.
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa serta
berdoa.
3. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang
diharapkan akan dicapai siswa.
4. Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dengan tanya jawab.
10
menit
Inti 1. Guru membahas pekerjaan rumah siswa yang telah di berikan
pada pertemuan sebelumnya.
2. Guru mengecek apakah siswa sudah berada dalam kelompok pada
pertemuan sebelumnya.
3. Siswa dalam kelompok mendengarkan penjelasan dari Guru
tentang materi sistem persamaan linear dua variabel dengan
penyelesaian menggunakan metode eliminasi.
4. Guru memberikan satu contoh soal sistem persamaan linear dua
variabel dengan penyelesaian menggunakan metode eliminasi lalu
dibahas bersama-sama dengan siswa, agar siswa dapat memahami
bagaimana cara menganalisis sebuah soal.
5. Guru memberikan contoh soal berikutnya yang di kerjakan secara
kelompok dengan tingkatan yang lebih rumit agar siswa berlatih
memecahkan masalah bersama-sama dan lebih teliti dalam
menganalisis soal.
60
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
6. Guru memanggil secara acak satu kelompok untuk maju
menjelaskan hasil diskusi yang telah dicapai dan menjelaskan di
depan kelas.
7. Siswa dan guru membahas hasil penyelesaian soal yang diberikan
dan guru memberikan umpan balik pertanyaan.
8. Guru memberikan kuis selama 15 menit yang dikerjakan secara
individu oleh siswa, untuk pemahaman materi yang diterima pada
pertemuan itu.
Penutup 1. Siswa dan guru merangkum isi pembelajaran yang telah dicapai
yaitu tentang pengertian sistem persamaan linear dua variabel dan
contoh penyelesaian soal menggunakan metode eliminasi.
2. Siswa melakukan refleksi dengan dipandu oleh Guru dengan
tanya jawab.
10
menit
G. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
H. Alat dan Bahan
1. Alat dan Bahan : Papan Tulis, Spidol dan Penghapus Papan.
I. Evaluasi dan Penilaian
Teknik : Perhatian siswa dalam membahas soal bersama –
sama dan keaktifan siswa memecahkan masalah
pada kelompok.
Bentuk Instrumen : Pengamatan Guru saat di kelas dan kuis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Contoh Instrumen : Ibu Teti membeli 2kg gula pasir dan 3kg telur
seharga Rp. 54.300,00 di toko serba ada, Ibu Laras
membeli 1kg gula pasir dan 2kg telur seharga Rp.
34.000,00 serta Ibu Dinda membeli 3kg gula pasir
dan 4kg telur. Jika Ibu Dinda membayar sebesar
RP. 100.000,00 maka berapakah uang kembalian
Ibu Dinda? (Kerjakan menggunakan metode
Eliminasi).
Pedoman Penskoran :
Rubrik Penilaian
4 = Selalu, 3 = Sering, 2 = Kadang-kadang, 1 = Tidak pernah
No
BERTANGGUNG JAWAB
Kriteria
1 2 3 4
1 Pemahaman tentang materi yang di berikan guru
2 Melaksanakan tugas yang diberikan individu dan menyelesaikannya
3 Melaksanakan tugas yang diberikan kelompok dan
menyelesaikannya
4 Ketepatan cara yang diambil dalam mengerjakan soal
5 Kebenaran jawaban dalam mengerjakan soal
DISIPLIN
1 Sudah siap saat pelajaran akan dimulai
2 Membawa peralatan yang diperlukan dalam pembelajaran
3 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
4 Mentaati aturan kelas dan aturan guru dalam proses pembelajaran
5 Datang tepat waktu
Jumlah Akhir : 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
J. Sumber Belajar
1. Matematika 2 SMP Kelas VIII. Marsigit. Yudhistira. tahun 2009
2. Matematika untuk SMP kelas VIII. Sukino. Erlangga. tahun 2006
K. Penilaian
1. Afektif : Melihat keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran, aktif dalam memecahkan masalah secara individu maupun
kelompok. Dalam hal ini penilaian bisa di amati saat pengerjaan secara
mandiri maupun berkelompok.
2. Kognitif : Dalam penilaian yang mencakup materi ini, guru menilai
dengan memberikan tes lisan pada awal pelajaran (tanya jawab) dan tes
tertulis pada akhir pembelajaran dalam kelompok maupun individu (kuis).
Guru melihat bagaimana keaktifan setiap siswa dalam pemahaman materi,
penilaian dari ketelitian mereka mengerjakan materi sistem persamaan
linear dua variabel.
3. Psikomotor : Dalam penilaian keterampilan ini, guru mengamati siswa
dalam kreatifitasnya menerapkan konsep serta memecahkan masalah yang
relevan berkaitan dengan materi sistem persamaan linear dua variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Yogyakarta, 04 Oktober 2016
Antonius Mahendra Putra
121414101
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran
Beni Utomo M. Sc Utaminingsi, M. Pd.
NIP. 2395
NIP.196704161989032008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran B.2 Lembar Validasi RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN C
Lampiran C.1 Soal Pretes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran C.2 Soal Postes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LAMPIRAN D
Lampiran D.1 Lembar Observasi RPP Kelas VIIID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran D.2 Lembar Observasi STAD Kelas VIIID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN E
Lampiran E.1 Angket Minat Belajar Siswa
Petunjuk Pengisian
1. Angket terdiri atas 10 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan
dalam kaitannya dengan materi pelajaran Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel, berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi Anda.
2. Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban Anda.
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Angket Minat Belajar Matematika
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS S SS
1. Saya mengulangi materi pelajaran Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel setelah pulang dari sekolah.
2. Saya suka duduk dibelakang karena jauh dari pantauan
guru.
3. Saya suka belajar materi pelajaran Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel meskipun tidak ada tugas dari guru.
4. Saya menyisihkan waktu untuk mengerjakan latihan soal
materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di rumah.
5. Materi pelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
merupakan pelajaran yang sulit dipahami.
6. Saya tidak mengerjakan soal Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel baik ada tugas ataupun tidak ada.
7. Saya selalu mengerjakan PR Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel.
8. Saya menyisihkan waktu untuk mengerjakan latihan soal
materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di rumah.
9. Saya sering membolos pada jam pelajaran materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel.
10. Saya lebih suka bermain dari pada belajar materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran E.2 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran E.3 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN F
Lampiran F.1 Hasil Uji Pretest Kelas IXE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran F.2 Hasil Pretest Kelas VIIIE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran F.3 Hasil Pretest Kelas VIIID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran F.4 Hasil Postest Kelas VIIID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran F.5 Hasil Postest Kelas VIIIE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI