Echinococcus Alveolaris

21
Cestoda pada Paru-paru Echinococcus alveolaris Kelompok 9 Rizki Arasyia (08121006003) Tsabit Viddini (08121006018) Anis Al Afifah (08121006029) Calina Bella (08121006041) Yeni Anggraini (08121006058)

description

PARASITOLOGY

Transcript of Echinococcus Alveolaris

Page 1: Echinococcus Alveolaris

Cestoda pada Paru-paru

Echinococcus alveolaris

Kelompok 9

Rizki Arasyia (08121006003)Tsabit Viddini (08121006018)Anis Al Afifah (08121006029)Calina Bella (08121006041)

Yeni Anggraini (08121006058)

Page 2: Echinococcus Alveolaris

Echinococcus alveolarisKingdom  : AnimaliaPhylum  : PlatyhelminthesClass  : CestodaOrder  : Cyclophyllidea Family  : Taeniidae Genus  : EchinococcusSpesies  : Echinococcus

alveolaris

Page 3: Echinococcus Alveolaris

Hospes dan Nama Penyakit

Siklus Hidup dan Morfologi

Distribusi Geografis

Gejala Klinis dan Patologi

Preventive / Pencegahan

Curative / Pengobatan

Diagnosis

Epidemiologi

Page 4: Echinococcus Alveolaris

Hospes

Hospes Definitif

Hospes

Paratenik

Hospes

Perantara

Page 5: Echinococcus Alveolaris

Penyakit

Kista Hidatid pada Paru

Page 6: Echinococcus Alveolaris

Morfologi

Cacing dewasa hidup di rongga usus halus

Ukurannya lebih kecil dari E. granulosus

Panjangnya 1,2 – 4,5 mm Segmen proglotid bervariasi Ada empat pengisap pada

permukaan dorsolateral dari scolex,

Page 7: Echinococcus Alveolaris
Page 8: Echinococcus Alveolaris

E. Multilocularis telur

E. Multilocularis dewasa

Page 9: Echinococcus Alveolaris
Page 10: Echinococcus Alveolaris

Echinococcus multilocularis di jaringan hati, diwarnai dengan hematoxylin dan eosin (H &

E). Pembesaran 200x

Perbesaran (400x) spesimen pada Gambar disamping. Perhatikan sepasang kait (panah kuning) dan sifat refractile dari kait. Cestode

kait tidak diwarnai dengan H & E, namun dapat terlihat dengan penyesuaian yang tepat dari

mikroskop.

Page 11: Echinococcus Alveolaris

Daur Hidup

Cacing dewasa di usus anjing→ telur dikeluarkan bersama tinja →

telur tertelan hospes perantara → telur menetas di rongga duodenum →

embrio yang dikeluarkan menembus dinding usus →

masuk ke saluran limfe →peredaran darah →

alat-alat tubuh (terbentuk kista hidatid) → kista termakan anjing → cacing dewasa

Page 12: Echinococcus Alveolaris
Page 13: Echinococcus Alveolaris
Page 14: Echinococcus Alveolaris

Distribusi Geografis

Cacing Echinococcus alveolaris ditemukan di: Amerika Eropa Tengah Eropa Timur Alaska Siberia Balkan Selandia Baru J epang

Page 15: Echinococcus Alveolaris

Patologi dan Gejala Klinis

•Kista hidatid tumbuh seperti tumor ganas.•Skoleks tersebar ke seluruh tubuh.•Gejala-gejala : hemoptisis ringan batuk Dispnea sakit dada yang tidak menetap Palpitasi urtikaria.

Page 16: Echinococcus Alveolaris

•Proses penularan ada 2 cara:1. Kontak langsung feses hospes

definitif yang terdapat larva Echinococcus.

2. Makan daging hospes perantara yang dimasak kurang matang

Page 17: Echinococcus Alveolaris

Preventive• Infeksi dapat dicegah dengan

menghindari kontak dengan tinja anjing, terutama pada anak-anak.

• Meningkatkan kesadaran higienis dan sanitasi air.

• Menjaga kebersihan dan kesehatan hewan piaraan terutama anjing dan kucing.

• Cara terbaik untuk menghindari infeksi manusia adalah menghindari menelan makanan atau bahan lain yang terkontaminasi dengan kotoran anjing.

Page 18: Echinococcus Alveolaris

Curative

• Dilakukan operasi• Dilakukan bioterapi untuk

membunuh parasit dan membiarkan absorpsi yang perlahan-lahan.

• Dengan mebendazol selama jangka waktu panjang pada dosis rendah.

Page 19: Echinococcus Alveolaris

Diagnosis

• Diagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik setelah operasi atau otopsi

• Diagnosis ditegakkan dengan tes imunologi

• Dapat menggunakan sampel tinja

Page 20: Echinococcus Alveolaris

Epidemiologi

• Infeksi dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan tinja anjing, terutama pada anak-anak.

• Kontrol lingkungan juga dilakukan terhadap anjing liar serta regulasi kepemilikan anjing

• Promosi pola hidup rendah risiko penularan untuk manusia dan anjing

Page 21: Echinococcus Alveolaris

Perbedaan E. granulosus & E. multilocularis

Perbedaan E. granulosus E. multilocularis

Ukuran Pjg 3-6 mm 1,2-3,7 mm

Genital pore

Bgn posterior Di tengah-tengah

Uterus Cabang-cabang lateral banyak

Tidak ada

Testis Bgn posterior & anterior dr genital pore dg jml 40-60

Hanya pd bgn posterior dr genital pore dg jml 25-30

Hidatid kista

Unilokular, biasanya di paru, hati & otak

Multilokular (alveolar) pd semua tmpt krn bermetastase & sering di hati

Hp. definitif

Anjing & karnivora Anjing, & karnivora (rubah, serigala, dll)

Hp. perantara

Herbivora (sapi, domba, kambing, dll)

Mencit ladang & tupai tanah (rodentia)

Cara infeksi

Tertelan tinja anjing (mkn terkontaminasi/jari tangan)

Tertelan telur dgn memakan buah-buahan yang terkontaminasi tinja rubah/serigala