Dukungan Keluargadan Masyarakat

Dalam mendampingi Orang Dengan Skizofrenia(ODS)

mencapai pemulihan

Bagus Utomo utomo.bagus@gmail.com

08158830269 twitter@bagus

Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)

http://www.peduliskizofrenia.org @kpsi_pusat

Latar belakang membentuk KPSI

• Kakak saya seorang dengan skizofrenia

• Lahir tahun 1965

• Mengalami sejak 1995 di umur sekitar 30 tahun

• Saat itu ia berprofesi sbg seorang guru STM di sebuah Bengkel Kerja siswa milik pemerintah

• Suatu hari ia pulang ke rumah dengan ketakutan yang amat sangat, sampai bersembunyi kolong tempat tidur dan meracau

• Sejak awal sudah dibawa ke psikiater. Namun kami pikir hanya stress biasa

• Ketika obatnya habis, kakak saya sudah dapat kembali mengajar dan pulih. Namun dalam beberapa minggu gejalanya kembali muncul.

• Kami segera membawanya kembali ke psikiater, ia pulih kembali. Namun dalam beberapa minggu kambuh kembali. Demikian terus berulang-ulang hingga kami merasa putus asa dengan pengobatan medis

• Saya pernah bertanya ke psikiater apa diagnosa kakak saya tapi kata dokter tidak apa2, hanya berpesan agar kami membawanya konsul lagi bila obatnya habis

• Kami mulai berfikir bahwa ini masalah supranatural, sehingga kami mulai membawa kakak saya ke upaya pengobatan alternatif

• Selama lebih dari 10 tahun kami shopping pengobatan ke berbagai tempat, namun tidak membuahkan hasil

• Kapan semua ini akan berakhir, adakah jalan keluar dari masalah ini?

• Di awal tahun 2000 saya menemukan informasi di internet ttg skizofrenia, itu modal awal mengedukasi keluarga saya

• Hanya dengan panduan untuk keluarga, kami sudah terbantu dalam mereduksi konflik dengan kakak saya

• Kakak saya berangsur-angsur pulih hingga sekarang Namun kehilangan kesempatan masuk kembali ke dunia kerja dan usaha. Serta hingga kini belum menikah. Karena umur terbuang habis saat berputar2 kesana kemari mencari pengobatan alternative.

• Namun dengan edukasi yg terus menerus, kami merasa berdaya, bersikap tenang dalam menghadapi krisis, dapat berfikir jernih dan bersikap lebih baik dalam memberi dukungan pada anggota keluarga yang mengalami masalah kejiwaan

• Saya merasa pengalaman ini harus dibagi pada keluarga lain. Itulah latar belakang saya memulai membangun Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia

• Dirintis sejak tahun 2001 di yahoogroups.com, kemudian pindah ke facebook groups di 2009 hingga sekarang.

Peran keluarga dan masyarakat

• Mengedukasi warga bahwa Skizofrenia adalah penyakit medis biasa yg dapat diobati. Namun saat ini mitosnya jauh lebih besar dari penyakitnya sendiri.

• Stigma/Cap negative harus kita hapus bersama. Gangguan jiwa bukan gila. Tapi orang yang sedang mengalami masalah kesehatan jiwa. Gangguan jiwa bisa diobati dan dipulihkan maksimal dengan berkonsultasi ke psikolog dan psikiater.

• Yakinkan keluarga pasien untuk membawa anggota keluarganya segera ke puskesmas, RSUD atau RS Jiwa terdekat.

• Untuk aparat pemerintahan setempat, bantu keluarga yg tidak mampu agar dapat masuk daftar penerima bantuan iuran BPJS. Sehingga pengobatan si pasien dapat berkelanjutan. Bila pasien tidak memiliki identitas, bantulah agar ia dapat memperoleh identitas sehingga dapat diterima di layanan kesehatan milik pemerintah dengan bantuan dinas social setempat

• Bila keluarga masih merasa bahwa ini masalah supranatural, silahkan menemui tokoh agama atau terapis supranatural tapi jangan yg metodenya berupa penyiksaan atau merendahkan martabat kemanuasiaan yg mengakibatkan harga diri pasien semakin rendah. Jangan membuang uang terlalu banyak, menghabiskan energi dan yg terpenting jangan membuang waktu, atau buang-buang umur terlalu lama.

• Perlakukan orang dengan skizofrenia dengan sewajarnya sederajat dengan kita. Bila dia marah, jangan dilawan, ambil jarak aman dan tenangkan. Hubungi petugas kesehatan dan keamanan. Beri penjelasan kepada petugas keamanan bahwa ybs adalah orang dengan gangguan jiwa. Sehingga pendekatan persuasive dapat diutamakan.

• Mengalami masalah kesehatan jiwa bukanlah aib, kurang iman, kurang bertakwa, karma dan sebagainya. Ini sungguh2 masalah kesehatan biasa yang dapat dialami siapapun. Namun gangguan jiwa bukan seperti penyakit fisik yang terlihat oleh mata. Tapi dampaknya berupa perubahan emosi, pikiran dan perilaku. Karena itu jangan diejek atau dijauhi.

• Bila pasien sudah cukup stabil dan siap bermasyarakat. Berilah dukungan positif. Ajaklah bergaul dan terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan dan pekerjaan.

• Pembinaan keagamaan dapat diberikan bila orang dengan skizofrenia sudah stabil dan pulih kembali.

• Bila di lingkungan anda ada orang yang dipasung karena mengalami masalah gangguan jiwa segera hubungi petugas kesehatan di puskesmas dan aparat setempat. Agar keluarga bisa diedukasi untuk segera membawa keluarganya berobat.

• Bila di lingkungan kita ada Gelandangan Gangguan Jiwa jangan dibiarkan. Segera hubungi Dinas Sosial DKI agar segera diambil dan dikirim ke panti bina laras. Bisa juga menghubungi petugas satpol PP yang sedang bertugas di sekitar kita. Mereka akan mendapat layanan kesehatan dan perawatan di panti milik pemerintah.

Alamat Dinas Sosial Jakarta Timur

• Komplek Kantor Walikota Jakarta TimurJl. Sentra Timur Pulo GebangJakarta Timur 13940Telp. 021 - 48702407Fax. 021 - 48702159

Kesimpulan

• Gangguan jiwa bisa pulih dan produktif kembali bila dideteksi secara dini dan segera mendapat perawatan di layanan kesehatan terdekat.

• Dibutuhkan kepedulian dan dukungan aparat setempat untung mengatasi masalah kesehatan jiwa di masyarakat.

• Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar sangat dibutuhkan.

• Mari kita semua anggota masyarakat, apparat pemerintah serta petugas kesehatan kompak untuk memperjuangkan masalah kesehatan jiwa agar bangsa Indonesia sehat jiwa!

Terima Kasih

Dipresentasikan untuk edukasi kader keswa Puskesmas Kecamatan Jatinegara 5 Juni 2015