Dry Eye Ppt Dahlia

35
REFERAT Dry Eye Syndrome Bagian Ilmu Mata RSUD Subang Sept - Okt 2014

description

adkafkakfasasfkakfafkafkaskfksfkakfafasfkaskfksakfsakfafkakfasfaskfkaskfksakfksafasfasfkaskfkaksfkakfksakfasakfkas

Transcript of Dry Eye Ppt Dahlia

PowerPoint Presentation

REFERATDry Eye Syndrome

Bagian Ilmu MataRSUD SubangSept - Okt 2014Oleh:Dahlia Ardhyagarini Poernomo110 2010 062

Pembimbing:dr. Bambang Rianto, Sp.MBAB I : PENDAHULUANDewasa iniDry Eye Syndrome?Ketidak-stabilan lapisan air mata Gangguan permukaan mataBAB II: TINJAUAN PUSTAKA2. Sistem Lakrimal

1234SEKRESI BASALREFLEKS SEKRESISifat sekresiNeuronal Hormonal 2.1 Sistem Sekresi Air Mata

Puncta Kanalikuli Sakus LakrimalDuktus Naso-lakrimal2.2 Sistem Eksekresi Air Mata

Membuka 1 Produksi air mata : pengisianMenutup 1 Penyebaran, air mata berlebih masuk ke sakus lakrimalMembuka 2 Sakus lakrimal penuh Menutup 2 Puncta menutup, tekanan mendorong air mata ke sistem ekskretoriKembali ke awal.- 2 INTERVAL BERKEDIP-2.3 Distribusi Air MataAbsorbsi ke kornea (inward flow)Pergerakan paralel air mata sepanjang permukaan kornea (tangential flow)Evaporasi 2.4 Penipisan Air MataFungsi air mata untuk kornea dan konjungtiva:

Clear visionComfortCorneal Health

2.5 Lapisan Air Mata

7-10 mLapisan LipidNon-polar dan polarMenghambat penguapan lap.aqueousSawar kedap air saat palpebra ditutup

Lapisan AqueousBerisi : O2, elektrolit, banyak protein seperti:Growth factornutrisi, regenerasi epitel permIg A, IgE, IgG, lisozim, laktoferin anti bakteri dan virusInterleukin Mengurangi inflamasi permukaan mataLapisan MusinosaBerisi : glikoproteinSebagai surfaktan (lipofilik dan hidrofilik)Melapisi epitel kornea dan konjungtiva yang lipofilikMembantu penyebaran lap.aqueous yang hidrofilik

103. DRY EYE SYNDROME (DES)3.1 DefinisiKeadaan dimana:Kualitas atau kuantitas lapisan air mata >Sering disebut Keratoconjungtivitis Sicca (KCS)Gangguan permukaan mataKetidakstabilan air mata3.2 EpidemiologiInsidensi 10 30 % dari populasiUsia > 40 tahun90 % pada wanitaRas Hispanik dan Asia lebih sering dibanding KaukasiusDi Amerika Serikat 3,23 juta wanita dan 1,68 juta pria (50 th +) 3.3 Klasifikasi dan EtiologiDefisiensi Produksi Air MataSJORGENNON-SJORGENPrimerSekunderDef. kelenjar lakrimal primer Def. kelenjar lakrimal sekunder Obstruksi LakrimalObat-obatanHiposekresi reflekIdiopatik, usia, kongenital alkrimaPenyakit jaringan ikat (Artritis rematoid, SLE, Sklerosis dll).Sarkoid, Limfoma, AIDSKonjungtivitis sikatrik (Trakoma, pemfigoid okuler, SSJ, luka bakar)Antihistamin, beta bloker, kontrasepsi oral, antiparkinson dllMOTORIK: kerusakan pada saraf cranial VII, neuromatosis multiple, obat antikolinergik

SENSORIK:LASIK, diabetes kontak lens, infeksi (keratitis herpes simplex, herpes zoster opthamika)

Peningkatan EvaporatifPatofisiologi2 mekanisme yang menyebabkan mata kering:

Hiperosmolaritas air mataTerjadi karena rendahnya aliran akuos atau tingginya penguapan air mataRendahnya aliran akuos disfungsi glandula lakrimal dan berkurangnya reflex kornea/mengedipTinggi nya penguapan gangguan kelopak mata dan disfungsi kelenjar MeibomAirmata yang hiperosmolar dapat merusak epitel kornea dan konjungtiva dengan mengaktivasi sel radang dan mengeluarkan mediator sel radang ke dalam airmata

Instabilitas film airmataDefisiensi dari salah satu komponen dari film air mata (lemak, akuos, musin) menyebabkan airmata yang cepat rusak dry spot Tereksposnya kornea dan konjungtiva sehingga terjadi kerusakan epitel kornea dan konjungtivaLangsung kelainan lapisan lemak pada disfungsi kelenjar Meibom Tidak langsung peningkatan penguapan yang pada akhirnya menyebabkan hiperosmolaritas airmata 2. Ketidakstabilan lapisan air mataKelainan lapisan aqueousKurangnya produksi lapisan aqueous disebabkan terjadinya gangguan interaksi neuro humoral permukaan okuler yang menyebabkan terinterupsinya impuls saraf sekretmotorik ke kelenjar lakrimal yang berakibat terjadinya inflamasi dan mensupresi sekresi aqueous sehingga menyebabkan jejas secara tidak langsung pada permukaan okuler maka timbul gejala tidak nyaman dan iritasi okuler. Gangguan yang terjadi biasanya merupakan akibat dari berkurangnya produksi air mata yang disebabkan oleh gangguan sensitifitas kornea, adanya jejas pada kelenjar lakrimal, obat, perjalanan penyakit atau faktor personal.

Kelainan musinGangguan produksi musin mengakibatkan penyebaran air mata yang tidak merata pada permukaan mata. Gangguan disebabkan oleh hilangnya sel goblet konjungtiva.

Kelainan lipid Kekurangan lapisan lipid pada anatomi air mata menyebabkan evaporasi yang berlebihan.

Penyebab: Disfungsi kelenjar meibomia, meibomitis, infeksi kelopak mata, blepharitis dapat menghambat lipid yang penting untuk mengurangi penguapan lapisan aqueous.

3.4 Manifestasi KlinisSensasi tergores / berpasir (benda asing)GatalSekresi mukus berlebihanTidak mampu menghasilkan air mataSensasi terbakarFotosensitifMerahSakitSulit menggerakkan palpebra Tidak bisa memakai lensa kontak3.5 Pemeriksaan dan DiagnosisA. AnamnesisIritasi Okuler Gejala umum tersebut. Dicetuskan lingkungan atau aktivitas komputer/membaca?Riwayat penyakit dahulu Kelainan jaringan ikat, arthritis reumatoid, abnormalitas tiroid, mulut kering (xerostomia)

B. Pemeriksaan FisikSlit Lamp:Terputus atau tiadanya meniskus air mata di tepi palpebra inferiorBenang-benang muskus kental kekuningan kadang tampak di forniks konj. InferiorKonjungtiva bulbi tidak tampak kilauan, menebal, edema, hiperemik.C. Pemeriksaan PenunjangTes Schirmer Tes penyaring untuk menilai produksi lapisan aqueous air mata

Tipe- Schirmer 1 (tanpa anestesi) : Mengukur fungsi kelenjar lakrimal utama- Schirmer 2 (tanpa anestesi) : Mengukur fungsi kelenjar lakrimal assesorius

Bahan: kertas saring Whatman No. 41Prosedur:

Keringkan air mataUjung Schirmer strip dilipat 5 mm, dimasukkan ke dalam cul de sac konjungtiva inferior pada batas 1/3 tengah dan temporal dari palpebra inferior3. Pasien diminta untuk menutup mataSetelah 5 menit, bagian basah yang terpapar diukurInterpretasi :

2. Tear Film Break-up TimeMemperkirakan kandungan musin dalam cairan air mata

Bahan: Strip berfluorescein yang dilembabkanProsedur:

Letakkan strip pada konjungtiva bulbiPasien diminta untuk berkedipGunakan slit lamp dengan bantuan filter cobaltPasien diminta untuk tidak berkedip, pada saat yang bersamaan nyalakan stopwatchLihat waktu sampai munculnya bintik kering yang pertama pada lapisan fluorescein kornea

Interpretasi> 15 detik : Normal< 15 detik : Defisiensi aqueous, lebih singkat pada defisiensi musin

3. Uji FerningUji sederhana dan murah untuk menilai mukus konjungtiva dengan mengeringkan kerokan konjungtiva di atas kaca objek dan dilihat secara mikroskopis.

Interpretasi :Percabangan mukus (ferning) tampak: NormalPercabangan berkurang / hilang: Konjungtivitis dengan jaringan parut (pemfigoid mata, Steven-Johnson Syndrome, parut konjungtiva difus)

4. Sitologi ImpresMenghitung densitas sel goblet pada permukaan konjungtiva

Interpretasi :Normal: Populasi sel goblet paling banyak di kuadran infranasalHilangnya sel goblet pada kasus : keratokonjungtivitis sicca, trakoma, pemfigoid mata sikatrik, SJS dan avitaminosis A.5. Pemulasan FluoresceinMenilai derajat basahnya mata dengan melihat meniskus air mata

Interpretasi :Fluoroscein akan memulas daerah-daerah erosi dan terluka selain defek mikroskopis epitel kornea 6. Pemulasan Bengal RoseLebih sensitif dari Fluoroscein. Interpretasi :Bengal Rose akan memulas semua sel epitel non vital yang mengering dari konjungtiva dan sedikit dari kornea.8. Osmolalitas Air Mata

Tes paling spesifik untuk KCS dan pemakaian contact lens, dapat mendeteksi pasien dengan Schirmer dan Bengal Rose yang normal.

Interpretasi :Hiperosmolalitas air mata (+), diduga karena berkurangnya sensitivitas kornea.9. Lactoferrin

Interpretasi :Lactoferrin dalam cairan air mata rendah pada hiposekresi kelenjar lakrimal.7. Penguji Kadar Lisozim Air MataAir mata ditampung pada kertas schirmer dan diuji kadarnyaInterpretasi : Penurunan kadar lisozim air mata terjadi pada awal Sindrom Sjorgen

TatalaksanaPrinsip tatalaksana DES:Menambahkan air mata buatanMempertahankan air mataMeningkatkan produksi air mataTatalaksana inflamasi pada kelopak atau okular.

Tatalaksana tergantung tingkat keparahan DES:Perawatan di rumahTerapi medisObat-obatanPembedahanMencari penyebab DESMengetahui jenis lapisan air mata yang mengalami defisiensiAir mata buatanAir mata buatan diberikan 1-2 tetes pada dewasa maupun anak - anak apabila terjadi defisiensi komponen air. Air mata buatan ini berfungsi sebagai pelumas pada permukaan mata.

Salep / gel, sebagai pelumas jangka panjang, terutama saat tidur

Kacamata pelembab bilikPenyebabnya lingkungan yang terlalu panas atau dingin. Penguapan air mata dapat dihindari.

Agen anti-inflamasi- Siklosporin A topikal : diberikan 1 tetes pada setiap mata per 12 jam.- Kortikosteriod topikal : Kortikosteroid topikal baik digunakan sendiri atau bersama dengan Siklosporin -Omega 3 fatty acid tetes atau sistemik

32Topikal / sistemik tetrasiklin Obat ini efektif apabila terdapat disfungsi kelenjar meibom, obat yang bisa diberikan berupa: Doxycycline 100 mg, Minoxycline 100 mg

Lensa kontakLensa kontak diberikan pada pasien dengan defisiensi musin dengan derajat berat yang gagal diterapi menggunakan obat-obatan.

Pembedahan: (setelah mengontrol radang)Oklusi punctae dengan plug (penyumbat) sifatnya temporer dan dapat diangkat

Oklusi permanen dengan menggunakan pembakaran/cautery atau laserBila penyebabnya adalah kesulitan mata untuk menutup:Lateral tarsorrhaphy

Komplikasi